sap hiv

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PASIEN HIV DI RUMAH Di Ruang 29 RSUD dr.Saiful Anwar Malang Disusun oleh :

Upload: faizprianata

Post on 06-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sap rssa

TRANSCRIPT

Page 1: SAP HIV

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PASIEN HIV DI RUMAH

Di Ruang 29

RSUD dr.Saiful Anwar Malang

Disusun oleh :Tim PKRS IRNA I

RSUD dr. SAIFUL ANWAR

Page 2: SAP HIV

SATUAN ACARA PENYULUHAN

 

Bidang studi           : Perawatan Pasien HIV di Rumah

Topik                     : Perawatan Pasien HIV di Rumah

Sasaran                  : Keluarga pasien ruang 29

Tempat                   : Ruang 29 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Hari/Tanggal           : Jumat, 11 April 2014

Waktu                    : 1 X 30 Menit

I. Tujuan  Instruksional Umum :

         Setelah mengikuti penyuluhan mengenai pengertian HIV, cara penularan

HIV dan cara perawatan pasien HIV di rumah selama  30 menit, keluarga

pasien mampu memahami tentang Perawatan pasien HIV di rumah.

II. Tujuan  Instruksional Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Perawatan Pasien HIV di

rumah, maka keluarga maupun pasien mampu:

1. Menjelaskan tentang pengertian HIV

2. Menjelaskan tentang  cara penularan HIV

3. Menjelaskan  tentang Perawatan pasien HIV di rumah

III. Sasaran

1. Keluarga pasien di Ruang 29 RSUD Dr. S aiful Anwar Malang.

IV. Materi

1. Pengertian  HIV

2. Cara penularan HIV

3. Perawatan pasien HIV di rumah

V. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

Page 3: SAP HIV

VI. Setting

1)  Setting Waktu

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN

PESERTA

1 5 menit Pembukaan

1.Memperkenalkan diri

2.Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan.

3.Melakukan kontrak waktu.

4.Menyebutkan materi

penyuluhan yang akan

diberikan.

5.Menggali pegetahuan tentang

kemoterapi

1.menyambut

salam dan

mendengarkan

2.mendengarkan

3.mendengarkan

4.mendengarkan

5.menjawab

2 20 menit Pelaksanaan

1. Menjelaskan tentang

pengertian HIV

2. Menjelaskan tentang

Cara penularan HIV

3. Menjelaskan tentang

cara perawatan pasien

HIV di rumah

4. Sesi tanya jawab

1.Mendengarkan

dan memper-

hatikan

2. Bertanya dan

Menjawab

3. 5 menit Penutupan

1. Menanyakan pada

peserta tentang materi

yang diberikan dan

reinforcement kepada

peserta bila dapat

menjawab &

menjelaskan kembali

1.Menjawab &

menjelaskan

pertanyaan.

2.mendengarkan

3.menjawab

salam

Page 4: SAP HIV

pertanyaan/materi

2. Mengucapkan terima

kasih kepada peserta

3. Mengucapkan salam

VII.Media

- Leafleat

- LCD Proyektor/ lembar balik

VIII. Pengorganisasian

Penyusun : Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Penyaji dan Fasilitator : Akper Dharma Husada

XI. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi  struktur

1) Kesiapan media dan tempat

2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 29 RSUD Dr. Saiful

Anwar Malang.

3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan

saat penyuluhan.

2. Evaluasi Proses :

1) Peserta  antusias terhadap materi penyuluhan.

2) Peserta mengajukan pertanyaan.

3) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluan.

3. Kriteria Hasil :

1) Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik.

2) Peserta yang hadir 75% dari undangan.

3) Peserta mampu menjelaskan kembali tentang:

(1) Pengertian HIV

(2) Cara penularan HIV, dapat menyebutkan 3 dari 5

(3) Perawatan pasien HIV di rumah

Page 5: SAP HIV

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN HIV

HIV/AIDS adalah Human Immunodeficiency Virus,adalah virus yang

menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS.

Sedangkan AIDS adalah Acquired Immune Deficiancy Syndrome merupakan

kumpulan gejla penyakit akibat menurunya sistem kekebalan tubuh yang

disebabkan oleh virus HIV.

B. CARA PENULARAN

Cara Penularan HIV bisa menular lewat tiga jalur:

1. Melalui Hubungan seksual dengan seorang yang sudah terinfeksi HIV tanpa

meamakai kondom.

2. Melalui tranfusi darah atau alat-alat yang telah tercemar HIV.

3. Melalui ibu yang terifeksi HIV kepada janin yang dikandung atau kepada bayi

yang disusuinya.

4. Melalui jarum suntik/silet/alat cukur yang tekontaminasi virus HIV dan

dipakai bergantian

5. Transpalntasi organ pengidap HIV

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Bagiman peranan keluarga dalam merawat ODHA? ODHA menghabiskan

waktunya di rumah,dan sebagian besar perawatannya dilakukan di rumah oleh

keluarga atau orang yang dekat denganya.Oleh karena itu keluarga harus betul-

betul memahami bagaimana cara penularan dan pencegahan infeksi

HIV,sehingga mereka dapat membantu merawat odha tanpa rasa was-was atau

takut tertular

2. Hal-hal apa yang boleh dilakukan oleh keluarga. Keluarga atau pendamping

lain dapat membantu ODHA dalam hal member

makana,memandikan,mengganti baju dan lain-lain.Akan tetapi menyuntik

memasang infuse serta tindakan medis lainnya harus dilakukan oleh perawat

atau dokter.

Page 6: SAP HIV

3. Tindakan perawatan oleh keluarga yang memerlukan penggunaan sarung

tangan. Seorang perlu memakai sarung tangan apabila ada kemungkina

tersentuh atau kontak dengan cairan tubuh ODHA seperti: nenolong pada

waktu mengalami pendarahan atau luka.(dengan membersihkan dan menutup

luka dengan kasa seterilyang di bubuhi betadin),dan pada waktu menolong

ODHA bung air besar tau kecil, dan kotorannya harus langsung dibuang ke

kloset.

C. CARA PERAWATAN PASIEN HIV DIRUMAH

Anda dapat merawat penderita AIDS di rumah tanpa tertular penyakit ini,

baik diri anda maupun anggota keluarga yang lain, dan tanpa menyebabkan

infeksi lain pada penderita. Dengan memastikan bahwa tidak seorangpun

melakukan kontak dengan darah penderita, semen, atau sekresi vaginal. Meskipun

virus yang menyebabkan AIDS dapat dideteksi melalui liur, urin, feses, mukosa,

pernafasan, atau sekresi tubuh lainnya, tidak seorangpun tertular AIDS dengan

menyentuh cairan tubuh ini.

Tindakan pencegahan di bawah ini memerlukan waktu dan perencanaan,

namun akan menjadi kebiasaan pada akhirnya. Ingatlah bahwa tindakan

pencegahan tidak perlu terlalu berlebihan sehingga penderita merasa terisolasi.

Untuk mencegah penularan AIDS di rumah, ikuti petunjuk berikut ini:

a. Mencuci tangan

Gunakan sabun dan air untuk mencuci tangan, lengan, dan bagian

permukaan tubuh lain yang menyentuh penderita sesudah dan sebelum kontak

terjadi, dan sebelum menyiapkan makanan atau makan.

Jangan menyentuh tubuh anda sendiri atau mulut anda saat anda

memberikan perawatan. Ingatkan penderita untuk mencuci tangannya sesering

mungkin terutama sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi.

Page 7: SAP HIV

b. Sarung tangan, gaun, dan masker

Pakaian pelindung tidak diperlukan untuk perawatan umum selama kontak

biasa, misalnya saat memandikan atau memberi makan. Namun demikian, anda

harus menggunakannya untuk hal berikut ini.

Gunakan sarung tangan bila menyentuh sekresi atau eksresi tubuh

(contohnya, selama perawatan mulut, luka, atau hidung) atau saat merawat

penderita wanita yang sedang menstruasi atau baru melahirkan.

Juga, gunakan sarung tangan bila mengurus tampon, kain atau pakaian

kotor; saat penderita AIDS muntah atau inkontinen; atau saat merawat penderita

dengan luka rektal atau genital (radang atau lecet). Ingat selalu untuk mencuci

tangan anda setelah melepas sarung tangan.

Gunakan gaun bila anda terpercik cairan tubuh. Gunakan masker bila

penderita memiliki Mycobacterium tuberculosis dan sedang batuk. Gunakan

masker dan pelindung mata untuk menghindari percikan muntah atau liur ke mata,

hidung, dan mulut anda.

c. Alat makan

Cuci piring yang digunakan penderita dengan air panas bersabun dan

keringkan setelah dicuci. Anda tidak perlu memisahkan piring ini dari piring-

piring yang lain.

d. Fasilitas dapur dan kamar mandi

Penderita AIDS tidak memerlukan kamar mandi dan dapur yang terpisah. Ia

dapat menggunakan kamar mandi yang sama dengan anggota keluarga lainnya

tanpa pencegahan khusus, kecuali bila penderita mengalami inkontinen atau diare

atau luka herpes.

Page 8: SAP HIV

Bila hal terakhir ini ada, kamar mandi di disinfektan dengan solusi pembilas

dan air 1:10 setiap kali pakai. Tunggu hingga 10 menit lalu bilas dengan air

bersih.

e. Pembersihan

Bila darah, urin atau cairan tubuh lainnya tumpah, bersihkanlah segera

dengan air sabun panas. Lalu disinfektan permukaan yang dicuci dengan solusi

pembilas 1:10 dan bersihkan dengan air bersih setelah 10 menit.

Celupkan spons atau lap yang digunakan untuk membersihkan cairan tubuh

ke dalam pembilas bersolusi 1:10 selama 5 menit. Jangan bilas di bak cuci piring

tempat makanan disiapkan dan jangan gunakan untuk membersihkan tempat

makanan disiapkan.

Kosongkan air bekas lap ke dalam toilet. Bersihkan dapur dan kamar mandi.

Cuci permukaannya secara rutin dengan sabun, air, dan bubuk pembersih.

Bersihkan lemari es dengan teratur dan pel lantai paling sedikit satu minggu

sekali.

Disinfektan kamar mandi dan lantai pancuran air dengan pembilas serta air

bersolusi 1:10. Tuangkan sejumlah kecil pembilas ke dalam toilet. Cuci tumpahan

bila ada dan jangan gunakan spons yang sama untuk membersihkan kamar mandi

dan dapur.

f. Cucian

Gunakan sarung tangan saat mengurus pakaian kotor. Selalu cuci handuk

dan lap badan setelah digunakan. Masukkan pakaian kotor ke dalam plastik

bersegel sampai anda mencucinya. Masukkan pakaian kotor ke dalam air dingin

dan tambahkan deterjen enzimatik; lalu cuci dalam air panas, deterjen, dan 1

cangkir pembilas. Keringkan secara panas. Cuci semua pakaian penderita secara

terpisah.

Page 9: SAP HIV

g. Barang-barang yang dapat dibuang

Letakkan sarung tangan, tampon, bantalan linen-saver, tisu, dan barang lain

dalam plastik bersegel sebelum dibuang. Pengambilan sampah setiap hari sudah

cukup, tetapi ikuti peraturan pengambilan sampah di komunitas anda.

h. Jarum injeksi

Buang jarum injeksi yang telah digunakan ke dalam plastik tahan tusuk atau

kaleng metal dan disegel. Jangan mematahkan jarum. Ikuti regulasi pengambilan

sampah di komunitas anda.

i. Barang-barang pribadi

Jangan berbagi barang seperti sikat gigi, pencukur, atau barang lainnya yang

bisa mengandung darah yang terkontaminasi.

Termometer kaca dapat dibagi penggunaannya setelah dicuci bersih. Cuci

dalam sabun dan air dingin, lalu masukkan 70-90% etil alkohol selama 30 menit,

lalu bilas dengan air mengalir.

j. Sumber

Baratawidjaja. 2009. Ilmunologi Dasar Edisi 8. Jakarta : FKUI

DEPKES RI. 2007. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Mutu. Jakarta : EGC

Nurvina. 2008. Karakteristik dan Cara Penularan HIV/AIDS. Medan : FKM USU

Page 10: SAP HIV