kehamilan - hiv
DESCRIPTION
hamil HIVTRANSCRIPT
Kehamilan dengan infeksi HIV/AIDS.
Oleh :
SRI MUDAYATININGSIH
Pendahuluan.
• AIDS – acquire immuno deficiency syndrome – sindroma / kumpulan gejala / penyakit akibat penurunan kekebalan tubuh seseorang.
• Etiologi :– HIV – human immuno deficiency virus.
• HIV-1• HIV-2
– Terutama menyerang sel lymfosit T4 ( CD4).
Manifestasi klinis :
• Masa inkubasi :– beberapa hari sampai beberapa minggu.
• Tahapan penyakit:– 1. infeksi akut.– 2. infeksi asymtomatik / tanpa gejala.– 3. AIDS – dengan berbagai gejala klinik.
• Cara penularan :– Hubungan seksual– Saluran darah – Penularan vertikal / perinatal
• Bahan penularan :– Darah– Sperma– Cairan vagina / cervix– Cairan tubuh lain
• Penularan vertikal – Penularan HIV dari ibu ke janin / bayinya.
• Saat penularan :– masa kehamilan / intra uterin– saat persalinan / intra partum – masa menyusui / post natal.
Faktor-2 yg mempengaruhi penularan perinatal.
• Jumlah virus.• Hitung CD4.• Tahapan klinis infeksi HIV.• Persalinan preterm.• Lama ketuban pecah.• Tindakan invasiv saat persalinan.• Cara persalinan.• Laktasi.
Pengaruh kehamilan terhadap perjalanan infeksi HIV.
• Belum jelas.
• Pada kehamilan terdapat perubahan fungsi kekebalan, sehingga kehamilan diduga mempengaruhi progresi infeksi HIV.
Pengaruh infeksi HIV terhadap kehamilan.
• Abortus.
• IUGR – intra uterine growth retardation.
• Persalinan prematur.
• BBLR – berat badan lahir rendah
Penatalaksanaan.
• Tatalaksana kebidanan.
• Pencegahan penularan horisontal.• Pencegahan penularan terhadap
petugas kesehatan / pasien lain.
• Pencegahan penularan vertikal.
Pencegahan penularan horisontal :
Laksanakan universal precautions.
– Penolong persalinan: gunakan pelindung • a.l. masker, gogle, sarung tangan,
apron, penutup kaki.
– Gunakan mesin untuk pengisapan lendir bayi.
Pencegahan penularan horisontal :
lanjutan :
– Hati-2 menangani benda-2 tajam.
– Cuci tangan sebelum maupun setelah melakukan tindakan.
– Bila perlu bantuan pernafasan, gunakan alat pernafasan buatan, hindari “mouth to mouth”.
Pencegahan penularan vertikal.
• Hindari tindakan persalinan invasiv, episiotomi.
• Hindari amniotomi terlalu dini.
• Hindari trauma saat pengisapan lendir bayi.
Pencegahan penularan vertikal.
lanjutan :
• Bayi dibersihkan dengan air mengalir – bukan dicelup / direndam.
• Bila diperlukan suntikan, bersihkan kulit bayi dan lakukan antisepsis dengan sempurna.
Pencegahan penularan vertikal.
lanjutan :
• Hindari laktasi.
• Pemberian obat anti virus :– Ibu : ante, intra dan post partum.– Bayi.
Terapi antivirus.
• Pilihan :– AZT setelah 35 minggu antepartum,
intrapartum dan postpartum serta terapi pada neonatus selama 7 hari. ( ↓ penularan 50 % ).
– Nevirapine saat persalinan dan terapi neonatal selama 48 – 72 jam. ( ↓ penularan 47 %).
Terapi antivirus oral.
antepartum intrapartum postpartum neonatal
1.AZT 300 mg po B.D. setelah kehamilan 35 mgg.
AZT 300 mg po tiap 3 jam sampai melahirkan.
AZT 300 mg po B.D. selama 7 hari.
4 mg/kg po B.D. selama 7 hari.
2. tidak ada. NVP 200 mg po saat mulai persalinan.
tidak ada. 2 mg/kg po 48 – 72 jam.