infeksi hiv pada kehamilan
DESCRIPTION
HIV kehamilanTRANSCRIPT
INFEKSI HIV PADA KEHAMILAN
Dr.Ariesta Christiawanti,SpOG
Pendahuluan
Mengapa infeksi HIV pada kehamilan menjadi penting ??
1. Sebagian besar odha wanita usia subur2. Hamil Bayi tertular 20-30%masa
perinatal harapan hidup pendek
Pengaruh kehamilan
• Tidak secara nyata mempengaruhi perjalanan penyakit HIV- AIDS.
• CD4 : hamil non HIV menurun pada tr.I dan kembali meningkat tr.III s/d 12 bulan p.p.
Pada ODHA : tak terjadi peningkatan.
Kejadian :
• Akhir 2002 : 42 juta odha 19,2 juta wanita dan 3,2 juta anak anak.(UNAIDS)
• 610.000 kematian anak karena HIV/tahun• Kasus HIV anak 90% dari ibunya.• Di Indonesia : s/d Maret 2011 berjumlah
24.282 orang
• hingga Maret 2011 berjumlah 24.282 orang
• Kasus tertinggi didominasi usia produktif yaitu usia 20-29 tahun (47,8%), diikuti kelompok umur 30-39 tahun (30,9%), dan kelompok umur 40-49 (9,1%). Dari jumlah itu, 4.250 kasus atau 18,7% diantaranya meninggal dunia.
PENGARUH HIV-HAMIL
• Di negara berkembang ada hubungannya dengan :
1. Abortus 2. Prematuritas 3. PJT 4. KJDR 5. Penularan ke janin
Faktor risiko penularan ibu-janin
1.Maternal viral load2.Stadium penyakit3.Status imun ibu ( CD4)4.Fenotip/genotip
virus5.Co-infeksi
6. Korioamnionitis7. Disrupsi plasenta8. Mode of delivery9. Prematuritas10. Infeksi primer
Faktor yang mempermudah transmisi
• IBU : Infeksi baru jumlah virus tinggi. Infeksi, kurang gisi,infeksi pada ma- mae, KPD,partus lama,intervensi.
• BAYI : Prematur, menyusui
Besar risiko
• Bila tanpa intervensi : risk 15-45%• Di Negara berkembang > negara maju• Saat penularan : Ante,intra dan post partum• Tidak menyusui : Intra ut.(ante) : 24-40%, intra partal : 75%.• Menyusui : Intra Ut(ante) : 20-25%, intrapartal:
60-70%, ASI : 10-15%.
Patofisiologi penularan :
• In utero : bukti fetus 8-12 minggu, HIV (+) pada thymus,otak dan lymph nodes.
• Dun et al : 271 bayi yang lahir dari ODHA, 38% (+) HIV dalam 48 jam p.p.
• Mekanisme : transplasenta ??• Ada bukti pemeriksaan HIV (+) pada plasenta• Sel monosit/limfosit ibu yang terinfeksi
sinsitiotropoblas sel makropag plasenta(CD4)bayi.
Patofisiol..lanj
• Plasenta juga punya efek melindungi janin terhadap infeksi HIV melalui hormon b-HCG menghambat penetrasi virus ke plasenta, kontrol replikasi virus dan merangsang apotopsis sel sel yang terinfeksi HIV.
• PACTG : kriteria bayi terinfeksi in utero = bila tes virologi (+) 48 jam setelah lahir dan tes berikutnya tetap positip.
Faktor yang berpengaruh in utero
• Viral load ibu• CD4 ibu• Def.Vit A• Mutasi co-reseptor gp 120 dan gp 160• Rokok• Tindakan infasif antepartum
Peranan kadar plasma HIVTransmisi
• Patricia et al, 1999(New Engl MJ,Aug,1999)• 552 wanita hamil dengan HIV HIV-1 RNA ibu
dan bayi • HIV-1 : < 1000 copies/ml 0%• HIV-1 : 1000-10.000 cop/ml 16,6%• HIV-1 : 10.000-50.000 cop/ml 21,3%• HIV-1 : 50.000-100.000 cop/ml 30,9%• HIV-1 : >100.000 cop/ml 40,6 % Tak tergantung awal/akhir kehamilan . P<0,001
Transmisi Ibu-Anak
• 90 % penularan HIV pada anak Vertikal• 10% sisanya : kontaminasi
darah/produknya,alat alat dan luka luka• Cara : In-utero/transplasental, persalinan
dan menyusui• Angka kejadian (tanpa obat) : - Negara maju : 15-25% - Negara sedang berkembang : 25-45%
Kriteria penularan :
• In –utero : Bila ditemukan HIV dengan DNA-PCR atau kultur virus dalam 48 jam setelah partus
• Intrapartum : Bila tes diagnostik HIV menjadi positip pada hari ke 7-90 setelah partus
Transmisi intrapartum :
• Terbanyak : 60-70%• Kriteria : test virologi (-) dalam 48 jam,menjadi (+)
dalam 1 minggu, ibu tak menyusui.• Melalui : kontaminasi cairan seviko-vagina,darah
ibutertelan/mikrotransfusi selama proses persalinan.• Henin et al : ekskresi HIV pada cairan serviko vaginal
lebih tinggi selama kehamilan. • Terdapatnya HIV pada cairan itu bergantung pada:
CD4 rendah,def.vit A intgritas jalan lahir turunperlukaan.
Prediktor transmisi intra partum
• Kadar viral load penting• HIV < 1000 kopi/ml: tak ada transmisi• HIV < 500 kopi/ml(PACTG): tak ada
transmisi.• HIV < 100.000 kopi/ml: 21 %• HIV > 100.000 kopi/ml : 63% ( Gracia dkk)
Transmisi pasca persalinan
• ASI : mengandung HIV dalam jumlah cukup banyak.
• Nduati,dkk : kolostrum dan ASI 58% terinfeksi.• Tertinggi pada minggu I s/d 3 bulan p.p.• Setelah 9 bulan hampir tidak ada.• Risiko tertular pada 6 bulan pertama.• Risiko meningkat : mastitis,abses mama,luka di
mulut bayi,prematur.
Risiko transmisi--ASI
• Di negara maju : ASI tidak direkomendasi
Risiko transmisi : 15-20 %
• Di Negara sedang berkembang ?? -> PASI mahal/tak tersedia
Risiko..(lanj) Caranya :1. Teruskan ART2. Menyusui Eksclusive dan penghentian awal Waktu penghentian : belum ada patokan 4 bulan3. Perlakuan terhadap ASI : Dipanaskan 62,5C selama 30 menit4. Wet Nursing : Disusui oleh ibu lain yang HIV (neg).
Pencegahan MTCT
Ada 3 prinsip dalam penanganan HIV-Hamil untuk menurunkan transmisi perinatal :
1. Pemakaian ART2. Perpendek masa persalinan3. Tidak menyusui
Care in pregnant W with HIV
• ANC :Hystory,symptoms,Duration,physical exam,lab.test
• Intrapartum : ZDV IV, ART. Avoidance instrumentation
• Post partum care : Continuation ART• Infant : ZDV 6 weeks Status HIV: 1-2 days,2wk,1-2 m,3-6 m.
Regimen ZDV pada ibu hamil
• Long-Long : Ibu uk 28 mgg, bayi s/d 6 mgg• Long-short : Ibu uk 28 mgg, bayi s/d 3 hari• Short-Long: Ibu uk 35 mg, bayi s/d 6 mgg• Short-short : Ibu uk 35 mgg, bayi s/d 3 hari• Ultrashort : Saat inpartu, bayi 48-72 jam (Nevirapine )
Rekomendasi ART pada ibu hamil
1.Odha hamil,ART(-) : Terapi setelah tri I2. Odha hamil,ART(+) : Terapi diteruskan
dengan konseling , ditambahkan ZDV3. Odha hamil,ART(-), inpartu : Nevirapin
200 mg dan bayi 2 mg/kg BB, 48 jam pertama.
4. Pospartum,ART(-) : ZDV pada bayi selama 6 minggu.
( Perintal HIV guidelines Working group,2000)
Reokomendasi Dirjen P2MPLP
• Nevirapine 200 mg saat persalinan, bayi 2 mg/kgBB dosis tunggal sbelum umur 3 hari.
• AZT : UK 36 minggu 2x 300 mg/hari dan 300 mg setiap 3 jam selama persalinan.
Pedoman nasional perawatan,dukungan dan pengobatan bagi ODHA,Dirjen P2MPLP, 2003
Penatalaksanaan Obstetrik
• Seksio sesarea VS Persalinan pervaginam??• European Coll.study SS angka transmisinya lebih rendah
dibandingkan dengan partus pervaginam ( 11,7% Vs 17,6%)
• European Mode of delivery Coll. SS menurunkan risiko transmisi 80% dibandingkan denganper vaginam.Jika diberikan ART risiko transmisinya menurun sampai 87%.
• Hati hati pada Stadium lanjut (PACTG 185 ) endometritis, infeksi luka,UTI.
ASI vs PASI ??
• Mioti,dkk membuktikan ASI dapat menularkan HIV ke janin.
• Coutsoudis,dkk . Risiko transmisi pada ASI lebih rendah (14,6%) dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan PASI (24,1%). kerusakan mukosa usus oleh PASI.
• Rekomendasi WHO hindari ASI, kecuali kondisi tidak memungkinkan.
Mekanisme penularan lewat ASI
• Mekanisme adanya HIV di ASI ??• Model binatang terbukti bahwa bayi kera
rhesus dapat tertular HIV dengan cara apilkasi virus pada mukosanya.
• Feathersone, 1997 : M cells, sel epitel khusus di “peyers patches” mukosa usus dapat mengantar HIV menembus barrier usus.
Pilihan reproduksi untuk ODHA
• Tidak mempunyai anak atau adopsi• Punya anak dengan cara : 1. Menggunakan ART 2. Inseminasi dan pencucian sperma 3. SC 4. Tidak menyusui.