sap hipertensi

27
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI DI DUSUN LAHO’AN DESA DUBESI KECAMATAN NANAET DUABESI KABUPATEN BELU OLEH KELOMPOK VII EFALIS S. S. KOY NIM: 01.11.00488 MARNINGSI TALLAN NIM: 01.11.00500 MEGALINDA R. T. WUNGA NIM: 01.11.00502 RAHEL L. L. BATTU NIM: 01.11.00511 KELAS/SEMESTER : A/VI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Upload: k-dzal-ghazali

Post on 16-Jan-2017

121 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sap hipertensi

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG

HIPERTENSI DI DUSUN LAHO’AN DESA DUBESI KECAMATAN NANAET

DUABESI KABUPATEN BELU

OLEH

KELOMPOK VII

EFALIS S. S. KOY NIM: 01.11.00488

MARNINGSI TALLAN NIM: 01.11.00500

MEGALINDA R. T. WUNGA NIM: 01.11.00502

RAHEL L. L. BATTU NIM: 01.11.00511

KELAS/SEMESTER : A/VI

Page 2: Sap hipertensi

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

CITRA HUSADA MANDIRI

KUPANG

2014

Page 3: Sap hipertensi

LEMBARAN PENGESAHAN

MengetahuiPembimbing

Ns Antonelda Balbina Wawo Skep

Page 4: Sap hipertensi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat,

perlindungan dan penyertaanNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

penyuluhan kesehatan tentang “Hipertensi ” ini dengan baik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semau pihak yang telah membantu kami

dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan penyuluhan kesehatan ini dapat berguna

bagi kita semua.

Namun demikian, seperti kata peribahasa “Tiada Tanah Tak Bercacing dan Tiada

Gading Yang Tak Retak “. Demikian pula dengan laporan ini, masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan kami

terima dengan tulus untuk penyempurnaan laporan berikutnya.

Kupang, Juli 2014

Penyusun

Page 5: Sap hipertensi

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar …………………………………………… i

Daftar Isi …………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………… 1

BAB II SATUAN ACARA PENYULUHAN

2.1 Tujuan …….…………………...………………… 2

2.2 Materi ……………………………………........... 2

2.3 Metode …………………………………………… 3

2.4 Media ……………………………………............ 3

2.5 Pengorganisasian …………………………………………… 3

2.6 Kegiatan penyuluhan ……………………………………………. 3

2.7 Kriteria Evaluasi …………………………………………… 4

2.8 Rujukan ..................................................................... 4

2.9 Lampiran Materi ..................................................................... 5

1. Pengertian hipertensi ........................................................................ 5

2. Penyebab Hipertensi .........................................................................5

3. Manifestasi Hipertensi ..................................................………….......7

4. Penatalaksanaan Hipertensi .................................................................7

5. Pencegahan Hipertensi ……………………………………………....7

6. Pengobatan Tradisional Hipertensi ........................................................5

BAB III HASIL PENYULUHAN

3.1. Kriteria Evaluasi .....................................................................................9

Lampiran Dokumentasi …………………………................................. 10

Lampiran Daftar Hadir .......................................................................... 11

Page 6: Sap hipertensi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hipertensi seringkali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk

penyakit yang mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai

peringatan bagi korbannya. Kalaupun muncul, gejala tersebut seringkali dianggap

gangguan biasa, sehingga korbannya terlambat menyadari akan datangnya penyakit

(Sustrani, 2006).

Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena jika tidak

terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Akibatnya

bisa fatal karena sering timbul komplikasi, misalnya stroke (perdarahan otak), penyakit

jantung koroner, dan gagal ginjal (Gunawan, 2001).

Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan, penderita hipertensi mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Masa laten ini menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang bermakna. Bila terdapat gejala, sifatnya non spesifik, misalnya sakit kepala atau pusing. Kalau hipertensi tidak dirawat maka mengakibatkan kematian karena payah jantung, infark Miokardium, stroke, atau payah ginjal. Penemuan dini hipertensi dan perawatan yang efektif dapat mengurangi kemungkinan morbilitas dan mortalitas. Dengan demikian pemeriksaan tekanan darah secara teratur mempunyai arti penting dalam perawatan hipertensi. (Sylvia, 1995 : 533).

Hipertensi perlu mendapatkan perawatan serius karena, peningkatan tekanan darah yang menahun, secara patofisiologis dapat menimbulkan masalah keperawatan baik aktual maupun resiko yang berdampak pada penyimpangan pada kebutuhan dasar manusia seperti kardiak output yang meningkat, intoleransi aktivitas, gangguan rasa nyaman nyeri: kepala, nutrisi lebih dari kebutuhan, koping inefektif dan kurang pengetahuan. Dan apa bila hal ini tidak ditangani

Page 7: Sap hipertensi

akan menimbulkan berbagai jenis komplikasi penyakit, bahkan menimbulkan kematian

Page 8: Sap hipertensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Sub Topik : Hipertensi

Sasaran : Masyarakat

Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Juli 2014

Tempat : SMP Negeri 1 Laktutus Desa Nanaet, Kecamatan Nanaet Duabesi

Kabupaten Belu

Pukul : 16.00 – 16.30 WITA

Waktu : 30 menit

2.1 Tujuan

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang keluarga mengetahui tentang hipertensi

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit sasaran diharapakan mampu:

a. Menyebutkan pengertian hipertensi

b. Menyebutkan penyebab hipertensi

c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

d. Menyebutkan penatalaksanaan hipertensi

e. Menyebutkan pencegahan hipertensi

f. Menyebutkan pengobatan tradisional hipertensi

2.2 Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

2.3 Media

1. Leaflet

2. LCD

3. Flipchart

Page 9: Sap hipertensi

2.4 Pengorganisasian

1. Pembimbing : Antonelda Balbina Marled Wawo, S.Kep. Ns

2. Penyuluh : Megalinda R. T. Wunga

3. Moderator : Rahel L. L. Battu

4. Fasilitator : Efalis S. S. Koy

5. Dokumentasi : Marningsi Tallan

2.5 Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan

Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta

1 Pembukaan (5 menit) 1. Memberi salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan maksud dan

tujuan penyuluhan

4. Membuat kontrak waktu

1. Menjawab salam

2. Mendengarkan dan

memperhatikan

3. Mendengarkan dan

memperhatikan

4. Menyetujui kontrak

waktu

2 Kegiatan

Inti

(10 menit) 1. Menjelaskan tentang

Pengertian Hipertensi

Penyebab Hipertensi

Tanda dan gejala

Hipertensi

Komplikasi Hipertensi

Cara penatalaksanaan

Hipertensi

Cara Pencegahan

Hipertensi

Pengobatan tradisional

untuk Hipertensi

1. Mendengarkan dan

memperhatikan

penjelasan Penyuluh

Page 10: Sap hipertensi

3 Penutup (15menit) 1. Memberikan kesempatan

untuk bertanya

2. Menjawab pertanyaan

3. Menanyakan kembali

mengenai materi

penyuluhan

4. Menyimpulkan materi

yang disampaikan oleh

penyuluh

5. Menyampaikan kegiatan

telah selesai

6. Salam penutup

1. Bertanya

2. Mendengarkan

3. Menjawab pertanyaan

yang diberikan

4. Mendengarkan dan

memperhatikan

5. Mendengarkan

6. Menjawab salam

2.6 Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

2. Evaluasi Proses

3. Evaluasi Hasil

2.7 LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu ganguan pada sistem pembuluh darah

yang ditandai dengan tekanan darah melebihi normal. Sering terjadi diusia pertengahan atau

lebih (usia 45 tahun atau lebih). Hipertensi menyebabkan perubahan pada pembuluh darah

yang mengakibatkan makin meningkatnya tekanan darah.

Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil pengukuran dengan

tensimeter untuk tekanan sistolik dan diastolik:

Page 11: Sap hipertensi

Tekanan Darah Sistolik Diastolik

Darah rendah atau hipotensi Di bawah 90 Di bawah 60

Normal 90 – 120 60 – 80

Pre-hipertensi 120 – 140 80 – 90

Hipertensi stadium 1 140 – 160 90 – 100

Hipertensi stadium 2 Di atas 160 Di atas 100

B. Penyebab (Etiologi)

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada

faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan.Ada juga yang dapat

Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut

antara lain:

1. Keturunan

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang

memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi

lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada

kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan

bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.

2. Usia

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang

bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa

tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda

dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.

3. Garam

Page 12: Sap hipertensi

Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat

pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,

orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

4. Kolesterol

Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat

menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat

pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan

kolesterol Anda sedini mungkin.

5. Obesitas/Kegemukan

Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat

badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.

6. Stres

Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu

tekanan darah tinggi.

7. Rokok

Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi

tinggi.Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan

stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan

darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-

penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

8. Kafein

Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa

menyebabkan peningkatan tekanan darah.

9. Alkohol

Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan

tekanan darah tinggi.

10. Kurang Olahraga

Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan

darah dalam tubuh meningkat.Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi

Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah

tinggi.

Page 13: Sap hipertensi

C. Tanda dan Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara

tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan

darah tinggi (padahal sebenarnya tidak).Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala,

pendarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik

pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

1. Sakit kepala

2. Kelelahan

3. Mual

4. Muntah

5. Sesak napas

6. Gelisah

7. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal

D. Komplikasi

Komplikasi/bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi :

1. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan kolesterol

dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.

2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat

menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan

menyebabkan kematian yang mendadak.

3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi penumpukan

produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.

4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa

menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan

pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke)

E. Penatalaksanaan/perawatan

1. Diet Makanan

a. Kandungan garam (Sodium/Natrium)

Page 14: Sap hipertensi

Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam

mengonsumsi asin-asinan dan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk

mengontrol diet sodium/natrium ini:

Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli

Batasi konsumsi daging dan keju

Hindari cemilan yang asin-asin

Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium

b. Kandungan Potasium/Kalium

Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah,

Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah

dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk dikonsumsi penderita

tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam,

bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih.

Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam

membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).

2. Penurunan berat badan

3. Berhenti merokok dan minuman alcohol

4. Olah raga teratur

5. Kontrol dan minum obat secara teratur

F. Pencegahan

1. Kurangi berat badan

2. Olah raga teratur misalnya lari pagi seminggu sekali

3. Mengubah kebiasaan hidup misalnya kurangi kopi atau alkohol, mengindari stress,

berhenti merokok, dan berusaha hidup santai

4. Mengirangi makanan yang banyak garam atau banyak lemak

5. Kontrol teratur ke Puskesmas atau petugas kesehatan lainnya.

G. Pengobatan Tradisional

1. Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya sehingga menjadi satu gelas

belimbing dan diminum setiap pagi.

Page 15: Sap hipertensi

2. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2 gelas/hari.

3. Makan 2 buah ketimun/hari.

Page 16: Sap hipertensi

BAB III

HASIL PENYULUHAN

1.1 Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

1) Penyuluhan di laksanakan di Dusun Laho’an Desa Dubesi kecamatan Nanaet

Duabesi Kabupaten Belu

2) Sasarannya adalah Pelajar Di Dusun Laho’an Desa Dubesi kecamatan Nanaet

Duabesi Kabupaten Belu

3) Pengorganisasian sesuai dengan perencanaan yaitu

Penyuluh : Rahel L. L. Battu

Moderator : Megalinda R. Timora Wunga

Fasilitator : Efalis Koy

Observer : Marningsi Tallan

2. Evaluasi Proses

1) Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada pukul 16.00 – 16.30 wita.

2) Peserta penyuluhan yang hadir sebanyak 24 0rang

3) Penyuluhan kesehatan dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi kelompok 7 STIKes

CHMK Angkatan IV (Empat) Program Studi Keperawatan Kelas A Semestar VI

(Enam).

4) Total waktu penyuluhan adalah 30 menit. Dengan rincian sebagai berikut:

(1) Salam pembuka 3 menit.

(2) Penyaji menyampaikan materi selama 8 menit.

(3) Tahap Evaluasi selama 15 menit.

(4) Tahap penutup selama 4 menit.

5) Peserta penyuluhan di Dusun Laho’an Desa Dubesi kecamatan Nanaet Duabesi

Kabupaten Belu yang mengikuti penyuluhan mengajukan pertanyaan sebanyak 3

pertanyaan.

6) Selama mengikuti penyuluhan peserta memberikan respon yang baik.

Page 17: Sap hipertensi

3. Evaluasi Hasil

1) Penyuluhan dilaksanakan melebihi waktu yang ditentukan pada perencanaan 30

menit tetapi pelaksanaannya 45 menit karena peserta antusias terhadap materi

yang diberikan

2) Peserta antusias dalam mengikuti proses penyuluhan dengan baik dengan

mengajukan pertanyaan sebanyak 3 pertanyaan dan di jawab semuanya.

3) Moderator memimpin jalannya diskusi dengan baik.

4) Pada saat dilakukan umpan balik peserta bisa menjawab pertanyaan dengan baik

pertanyaan yang diberikan.

5) Peserta mampu menjelaskan kembali pengertian, tanda dan gejala dan pencegahan

dari hipertensi..

Page 18: Sap hipertensi

BAB IVPENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Hipertensi paru adalah kondisi yang tidak terlihat secara klinis sampai pada tahap lanjut

kemajuan penyakitnya. Hipertensi paru terjadi ketika tekanan sistolik arteri pulmonari melebihi

30mmHg dan tekanan arteri pulmonari rata-rata diatas 15mmHg. (Smeltser & Bare 2002)

Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia. Pada anak-anak, hipertensi paru dapat terjadi

pada laki-laki dan perempuan, sedangkan pada orang dewasa sebagian besar pada wanita muda

di usia tiga puluhan. Rasio perempuan dan laki-laki dewasa adalah 5:1. Banyak pasien yang

didiagnosis dengan hipertensi paru berat mati meninggal dalam waktu 3 tahun setelah diagnosis.

Pasien meninggal akibat kegagalan ventrikel yang progresif, perdarahan paru, dan

sinkop. (Wilson & Thompson 1993)

Penkes : Melakukan usaha memperbaiki atau mempertahankan jalan nafas, memantau

tanda vital, memotivasi pasien untuk bertanya dan mengekspresikan perasaannya, memotivasi

pasien untuk mengungkapkan frustrasi, ketakutan, kemarahan, dan / atau depresi, berikan

oksigen dengan metode yang tepat.

4.2 SARAN

Untuk institusi pendidikan, agar dapat memperbanyak buku sumber sebagai

belajar bagi mahasiswa, agar lebih mudah dalam mengerjakan tugas dan

memperdalam pengetahuan.

Untuk perawat, agar memperhatikan sikap dalam memberikan asuhan

keperawatan, yaitu hati-hati, teliti, peka terhadap respon pasien dan bertanggung

jawab.

Untuk masyarakat dan pembaca, agar menerapkan pola hidup sehat sehingga

dapat terhindar dari berbagai penyakit, khususnya penyakit yang menyerang

sistem pernapasan.

Page 19: Sap hipertensi

Dokumentasi penyuluhan di Dusun Laho’an Desa Dubesi kecamatan Nanaet Duabesi

Kabupaten Belu

Penyampaian materi oleh pemateri

Pemeriksaan Tekanan Darah

Page 20: Sap hipertensi
Page 21: Sap hipertensi

PEMBAGIAN LEAFLET