sap diare

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Penyakit Diare pada Anak Sub Pokok Bahasan : Perawatan Penyakit Diare pada Anak Sasaran : Pengunjung / Keluarga klien di bangasl dahlia anak RSUD Tidar Magelang Target : Pengunjung / keluarga klien Waktu : 30 menit Hari / Tanggal : kamis, 26 02 2015 Tempat : Ruang Penyuluh : Mahasiswa Tahap Profesi Ners PSIK UMY Yogyakarta LATAR BELAKANG Berdasarkan kajian & analisa dari beberapa survei yang dilakukan, angka kesakitan diare pada semua golongan umur pada saat ini adalah 280/1000 penduduk. Pada golongan Balita episode diare adalah 1,5 kali per tahun. Angka kematian diare yang didapat dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 1995) bila diproyeksikan pada penduduk Indonesia, setiap tahunnya terdapat 112.000 kematian pada semua golongan umur (54/100.000 pendududk) pada balita terjadi 55.000 kematian (2,5 per 1000 balita). Secara global ada dua tujuan pokok program P2 Diare, yaitu mencegah kematian karena diare dan mencegah agar tidak sakit diare. Upaya pencegahan yang efektif melalui

Upload: erick-juga-oyoz

Post on 02-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sap diare

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Penyakit Diare pada Anak

Sub Pokok Bahasan: Perawatan Penyakit Diare pada Anak

Sasaran : Pengunjung / Keluarga klien di bangasl dahlia anak RSUD Tidar MagelangTarget: Pengunjung / keluarga klien

Waktu

: 30 menit

Hari / Tanggal

: kamis, 26 02 2015

Tempat : Ruang Penyuluh: Mahasiswa Tahap Profesi Ners PSIK UMY Yogyakarta

LATAR BELAKANG

Berdasarkan kajian & analisa dari beberapa survei yang dilakukan, angka kesakitan diare pada semua golongan umur pada saat ini adalah 280/1000 penduduk. Pada golongan Balita episode diare adalah 1,5 kali per tahun. Angka kematian diare yang didapat dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 1995) bila diproyeksikan pada penduduk Indonesia, setiap tahunnya terdapat 112.000 kematian pada semua golongan umur (54/100.000 pendududk) pada balita terjadi 55.000 kematian (2,5 per 1000 balita).

Secara global ada dua tujuan pokok program P2 Diare, yaitu mencegah kematian karena diare dan mencegah agar tidak sakit diare. Upaya pencegahan yang efektif melalui peningkatan kegiatan komunikasi Informasi Edukasi (KIE) serta menggerakkan peran serta masyarakat secara aktif. Sebagai sasaran utama KIE adalah masyarakat, terutama ibu yang mempunyai balita agar dapat melaksanakan tatalaksana diare dengan benar dan kegiatan pencegahan yang efektif.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan diare pada anak, peserta penyuluhan dapat mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian diare dapat dicegah.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali diharapkan Peserta penyuluhan mampu :

1. Menjelaskan pengertian Diare

2. Menjelaskan Penyebab Diare dan Epidemiologi Diare

3. Menjelaskan pencegahan penyakit diare

4. Menjelaskan Prinsip tatalaksana penderita diare

5. Menjelaskan Tatalaksana penderita diare di rumah

6. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan LGG (larutan gula garam)

METODE

Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab

MEDIA

Leaflet dan alat peraga

KISI-KISI MATERI

1. Pengertian Penyakit Diare

2. Penyebab Diare dan Epidemiologi Diare

3. Pencegahan penyakit diare

4. Prinsip tatalaksana penderita diare

5. Tatalaksana penderita diare di rumah

6. Cara pembuatan oralit dan LGG (larutan gula garam)

PENGORGANISASIAN

NoKEGIATANRESPON KELUARGAWAKTU

1.Pendahuluan

- Menyampaikan salam

- Menjelaskan tujuan

- Apersepsi- Membalas salam

- Memperhatikan

- Memberikan respon3 menit

2.Penyampaian materi

a. Menjelaskan dan menguraikan materi ttg:

-Pengertian Diare

-Penyebab Diare dan Epidemiologi Diare

-Pencegahan penyakit diare

-Prinsip tatalaksana penderita diare

-Tatalaksana penderita diare di rumah

b.Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan LGG (larutan gula garam)

c.Memberikan kesempatan pada peserta penyuluhan untuk bertanya

d.Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi yang belum jelas- Memperhatikan penjelasan dan demonstrasi dengan cermat

- Menanyakan hal yang belum jelas

- Memperhatikan jawaban penyuluh20 menit

3.Penutup

- Tanya jawab (Evaluasi)

- Menyimpulkan hasil materi

- kontrak waktu selanjutnya

- Mengakhiri kegiatan (Salam)- Menanyakan hasil yang belum jelas dan menjawab pertanyaan

- Menjawab salam penutup7 menit

SETTING TEMPAT

Duduk berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan

SUSUNAN ACARA PELAKSANAAN

1. PendahuluanPenyampaian Materi

3. Penutup

METODE EVALUASI

Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :

1. Pengertian Penyakit Diare

2. Penyebab Diare dan Epidemiologi Diare

3. Pencegahan penyakit diare

4. Prinsip tatalaksana penderita diare

5. Tatalaksana penderita diare di rumah

6. Cara pembuatan oralit dan LGG (larutan gula garam)

REFERENSIDepkes RI , 2000, Pelaksanaan Program P2 Diare, Depkes RI, Jakarta

Anonim, 1985, Ilmu Kesehatan Anak, FK-UI, Jakarta

Depkes RI, 1998, Manajemen Terpadu Balita Sakit, Depkes RI, Jakarta

Greenberg CM, , Nursing Care Planning Guides For Children, California State Univercity, California.

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Penyakit Diare

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek /cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya ( biasanya lebih dari 3 kali dalam sehari).

2. Penyebab Diare

Penyakit diare dapat disebabkan oleh :

a. Infeksi oleh karena Penyebaran kuman yang menyebabkan diare

Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui makanan / miniman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita.

b. Malabsorsi : Gangguan dalam pencernaan makananan

c. Alergi makanan dan keracunan makanan

d. Imunodefisiensi / imunosupresi(kekebalan menurun)

Keadaan ini biasanya berlangsung sementara setelah infeksi virus (campak) dan mungkin berlangsung lama seperti pada penderita AIDS

e. Faktor lingkungan dan perilaku

3 . Klasifikasi Diare sbb :a. Diare akut : jika kurang dari 1 minggu

b. Diare Persisten : jika diare 14 hari atau lebih

c. Diare dengan tinja bercampur darah(disentri)

4. AKIBAT DAN TATALAKSANA DIARE

Akibat dari diare yang terus menerus adalah kekurangan cairan ( dehidrasi ).

Tanda-tanda Dehidrasi Berat :

Letargis atau tidak sadar

Mata cekung

Tidak bisa minum atau malas minum

Cubitan kulit perut kemblinya sangat lama.

Tanda-tanda Dehidrasi ringan/sedang :

Gelisah,rewel/mudah marah

Mata cekung

Haus,minum dengan lahap

Cubitan kulit perut kembalinya lambat

Tanpa dehidrasi : tidak ditemukan tanda-tanda seperti diatas

Penanganan Dehidrasi Ringan :

a. Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)

ASI tetap diberikan bagi anak yang masih menyusu

Oralit

Larutan gula garam

Cairan makanan( air tajin,kuah sayur atau air matang)

b. Lanjutkan pemberian makan

c. Pergi ke pusat pelayanan kesehatan

Penanganan Dehidrasi Sedang/Ringan:

a. Pemberian cairan tambahan seperti penanganan dehidrasi ringan

b. Pemberian Oralit secara intensif selama periode 3 jam

c. Ulangi penilaian dan klasifikasikan derajat dehidrasinya.

Penanganan Dehidrasi Berat :

Rujuk segera ke pusat pelayanan kesehatan untuk pengobatan IV

Penanganan Dire persisten dan Disentri

Lakukan rehidrasi bila terjadi dehidrasi

Pemakaian Antibiotik sesuai anjuran dokter

5. Pencegahan penyakit diare

a. Meningkatkan pemberian ASI

b. Memperbaiki pemberian makanan pendamping ASI

c. Menggunakan air bersih yang cukup

d. Mencuci tangan dengan sabun

e. Menggunakan jamban yang benar

f. Membuang tinja bayi dan anak-anak yang tepat

g. Imunisasi campak

6. Prinsip tatalaksana penderita diare

a. Mencegah terjadinya dehidrasi

Mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan minuman lebih banyak cairan rumah tangga yang dianjurkan, bila tidak mungkin berikan air matang

b. Mengobati Dehidrasi

Bila terjadi Dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera dibawa ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat

c. Memberi makanan

Berikan makanan selama serangan diare untuk memberikan gizi pada penderita terutama anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Anak yang masih minum ASI harus lebih sering diberi ASI. Anak yang minum susus formula diberikan lebih sering dari biasanya. Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna sedikit-sedikit tetapi sering. Setelah diare berhenti,pemberian ekstra makanan diteruskan selama 2 minggu untuk membantu memulihkan berat badan anak

d. Mengobati masalah lain

Apabila diketemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka diberikan pengobatan sesuai indikasi, dengan tetapmengutamakan rehidrasi. Tidak ada obat yang aman dan efektif untuk menghentikan diare.

6. Cara pembuatan oralit dan LGG (larutan gula garam)Cara pembuatan dan pemberian oralit adalah sebagai berikut :

-Sediakan air matang 1 gelas (200 cc) dan campurkan 1 bungkus oralit untuk ukuran air 200 cc kemudian aduk sampai larut

-Berikan sesendok teh tiap 1-2menit untuk anak dibawah umur 2 tahun

-Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tua

-Bila anak muntah, tunggulah 10 menit,kemudian berikan cairan lebih lama (misalnya sesendok 2-3 menit)

-Bila diare berlanjut setelah oralit habis, berikan cairan lain seperti dijelaskan atau ke petugas kesehatan untuk mendapatkan oralit.

-Berikan oralit setiap habis BAB dengan jumlah sebagai berikut :

Tabel : Pemberian oralit setiap BAB sesuai umur

UMURJumlah oralit yang diberikan tiap BAB

< 1 tahun50-100 ml

1-4 tahun100-200 ml

> 5 tahun200-300 ml

Dewasa300-400 ml

Cara pembuatan Larutan Gula Garam, sebagai berikut :

sediakan air matang 200 cc ( 1 gelas)

tambahkan gula pasir 1 sendok makan dan garam sepucuk sendok teh

Kemudian aduk sampai larut

PAGE