sap dana sehat chn

29
SATUAN ACARA PENYULUHAN “DANA SEHAT” Masalah : Belum terbentuknya tim pengelola dana sehat Pokok Bahasan : Dana Sehat Sasaran : Masyarakat RW 03 Kelurahan Sukabungah Waktu : Pukul Pertemuan Ke : 1 Hari, Tanggal : Sabtu, 16 Juli 2005 Tempat : I. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami dana sehat. II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penjelasan selama 10 menit diharapkan sasaran dapat : 1. Menyebutkan pengertian dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let 2. Menyebutkan tujuan dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let 3. Menyebutkan manfaat dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let 4. Menyebutkan komponen dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

Upload: ezha-resnizar

Post on 23-Nov-2015

74 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

SAP DANA SEHAT CHN

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHANDANA SEHATMasalah: Belum terbentuknya tim pengelola dana sehat

Pokok Bahasan: Dana SehatSasaran

: Masyarakat RW 03 Kelurahan Sukabungah

Waktu

: Pukul Pertemuan Ke

: 1

Hari, Tanggal

: Sabtu, 16 Juli 2005Tempat

:

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami dana sehat.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penjelasan selama 10 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Menyebutkan pengertian dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

2. Menyebutkan tujuan dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

3. Menyebutkan manfaat dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

4. Menyebutkan komponen dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

5. Menyebutkan prinsip penyelenggaraan dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

6. Menyebutkan sistem kenaggotaan dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

7. Menyebutkan kebijakan operasional dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

8. Menyebutkan langkah-langkah pembentukan dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

9. Menyebutkan pelaksanaan dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

III. Pokok Materi

1. Pengertian dana sehat2. Tujuan dana sehat

3. Manfaat dana sehat

4. Komponen dana sehat

5. Prinsip penyelenggaraan dana sehat

6. Sistem keanggotaan dana sehat

7. Kebijakan operasional dana sehat

8. Langkah-langkah pembentukan dana sehat

9. Pelaksanaan dana sehat

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

- Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab

Langkah langkah kegiatan :

A. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan materi, media dan tempat

2. Kontrak waktu

B. Membuka Pembelajaran

1. Memberi salam

2. Perkenalan

3. Menjelaskan pokok bahasan

4. Menjelaskan tujuan

5. Apersepsi

C. Kegiatan inti

1. Penyuluh menyampaikan materi

2. Sasaran menyimak materi

3. Sasaran mengajukan pertanyaan

4. Penyuluh menjawab pertanyaan

5. Penyuluh menyimpulkan jawaban

D. Penutup

1. Evaluasi

2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi

3. Memberi salam

V. Media Dan Sumber

Media

: Leaflet

Sumber :

Buku

VI. Evaluasi

Prosedur: Post test

Jenis tes: Pertanyaan secara lisan

Butir soal: 9 soal1. Sebutkan pengertian dana sehat !2. Sebutkan tujuan dana sehat !

3. Sebutkan manfaat dana sehat !

4. Sebutkan komponen dana sehat !

5. Sebutkan prinsip penyelenggaraan dana sehat !

6. Sebutkan sistem keanggotaan dana sehat !

7. Sebutkan kebijakan operasional dana sehat !

8. Sebutkan langkah-langkah pembentukan dana sehat !

9. Sebutkan pelaksanaan dana sehat !

VIII. Lampiran Materi dan Media

Lampiran Materi

DANA SEHATA. Pengertian Dana SehatDana sehat merupakan upaya dari, oleh dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarakan asas gotong-royong dan bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat melalui usaha penghimpunan dana secara pra upaya guna menjamin terpeliharanya atau terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.Pada dasaranya pengertian dana sehat emncakup tiga hal pokok, yaitu :

Adanya kesepakatan berdasarakan prinsip gotong-royong dari sekelompok masyarakat untuk mengumpulkan sejumlah dana guna pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

Adanya upaya pengembangan suatu bentuk pemeliharaan kesehatan yang sesuai dengan dan dapat memenuhi kebutuhan kelompok masyarakat tersebut

Adanya sistem pengelolaan dari dana yang terkumpul, sehingga mampu menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat secara paripurna, berkesinambungan dan bermutu

B. Tujuan Dana Sehat

Tujuan umum dana sehat adalah meningkatkan derajat kesehatan melalui suatu pemeliharaan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang bersifat peripurna dan terjamin kesinambungan mutunya.

Bila dirinci lebih lanjut maka tujuan dana sehat adalah :

Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang paripurna, berhasil guna dan berdaya guna bagi perorangan, keluarga dan masyarakat

Tersedianya pembiayaan pra upaya yang dihimpun atas asas gotong-royong

Pengelolaan dana dan penyelenggaraan kesehatan dikelola oleh organisasi atau badan hokum yang ditunjuk oleh masyarakat

C. Manfaat Dana Sehat

Manfaat yang dapat dirasakan dengan adanya dana sehat adalah :

Adanya biaya untuk pelayanan kesehatan

Proses pelayanan kesehatan akan lebih baik

Adanya dana yang cukup untuk meunjang pembangunan kesehatan di daerahnya

Terjalin hubungan yang lebih baik dan rasa kebersamaan

D. Komponen Dana Sehat

Terdapat empat komponen yang harus dipahami dalam pengembangan dana sehat, yaitu :

1. Ada peserta dana sehat

2. Ada pelaksana dana sehat

3. Ada organisasi, badan hokum yang menjadi penyelenggara program dana sehat

4. Ad pembinaan dana sehat yang terdiri dari unsur petugas pemerintah, tokoh masyarakt dan wakil anggota dana sehat dengan tugasnya yaitu membina penyelenggaraan dana sehat dan menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin terjadi

E. Prinsip Penyelenggaraan Dana Sehat

Adapun prinsip penyelenggaraan dana sehat yaitu :

1. Ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

2. Didasarkan pada peran serta masyarakat

3. Mengupayakan pelanan kesehatan yang bersifat paripurna

4. Mengusahakan terselenggaranya suatu pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan

5. Mengusahakan terselenggaranya suatu perkumpulan dana berupa iuran atau premi

6. mengusahakan keterlibatan masyarakat melalui musyawarah mufakat dan senantiasa mengutamakan kepentingan peserta dan berusaha memberikan rasa aman dan puas

F. Sistem Keanggotaan Dana Sehat

Sistem keanggotaan dari dana sehat yaitu berdasarkan : Kesamaan wilayah misalnya masing-masing RW

Kesamaan tujuan yaitu masyarakat yang sudah mempunyai kesadaran yang tinggi dan taat membayar premi yang dapat diorganisir untuk penyelenggaraan

Kemampuan masyarakat, apakah dengan premi kecil atau disesuaikan dengan kesepakatan masyarakat atas jenis pelayanan kesehatan yang ditawarkanG. Kebijakan Operasional Dana Sehat

Kebijakan operasional yang diambil dalam menumbuhkan dan menyelenggarakan dana sehat adalah sebagai berikut :

Tumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa pemeliharaan kesehatan membutuhkan dana yang berkesinambungan

Mulai dari kelompok kecil yaitu masyarakat yang sudah memahami dan dengan sukarela mau menjadi anggota

Lahir dari aktivitas setempat

Paket pelayanan disesuaikan denga kemampuan

Pengembangan yang bertahap misalnya peningkatan jumlah anggota lalu peningkatan paket pelayanan dan kemudian penggabungan ke wilayah yang lebih besar

H. Langkah-langkah Pembentukan Dana Sehat

Dana sehat ditumbuhkan dan dikembangkan melalui pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat dan dengan cara pendekatan edukatif yaitu upaya persuasif serta penumbuhan rasa kesadaran dan tanggungjawab individu, keluarga dan masyarakat.

Tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh puskesmas selaku Pembina kesehatan masyarakat di wilayahnya, secara garis besar terdapat tiga langkah :

1. Perluasan jaringan pelayanan kesehatan dasar yaitu membina posyandu

2. Peningkatan kerjasama lintas sektoral

3. Peningkatan peran serta masyarakat

I. Pelaksanaan Dana Sehat

Setelah kader dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan kemudian dilaksanakan dana sehat. Sebelum dimulai perlu disepakati dulu :

1. Besar dan bentuk premi

2. Peserta, apakah berdasarkan kepala keluarga atau perorangan dan konsekuensinya bila tidak membayar premi

3. Pemeliharaan kesehatan, paket apa saja, caranya bila ke pelyanan kesehatan adan apakah ada tenggang waktu pembayaranSATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah:Kurangnya promosi, koordinasi tentang Posbindu

Pokok Bahasan:Pelatihan dan penyegaran kader kesehatan

Sub Pokok Bahasan:Demonstrasi Penggunaan Tensi

Sasaran :Kader Kesehatan dan ibu - ibu RW. 03

Hari/Tanggal:Sabtu, 16 Juli 2005

Waktu:25 Menit

Tempat:Rumah Ibu Sumantri RT. 07 RW. 03 Kel. Sukabungah Kec. Sukajadi Bandung

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi cara penggunaan tensi selama 25 menit, ibu-ibu kader kesehatan diharapkan dapat memahami dan menggunakan tensi.

II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi cara penggunaan tensi selama 25 menit, ibu ibu kader kesehatan diharapkan dapat :

1. Menyebutkan kembali langkah-langkah penggunaan tensi

2. Menggunakan tensi

III. Pokok Materi

Langkah langkah penggunaan tensi

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

Metode : ceramah dan demonstrasi

Langkah langkah kegiatan :

A. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan materi, media, dan tempat

2. Kontrak waktu

B. Membuka Pembelajaran

1. Memberi salam

2. Perkenalan

3. Menjelaskan pokok bahasan

4. Menjelaskan tujuan

5. Apersepsi

C. Kegiatan Inti

1. Penyuluh menyampaikan dan mendemonstrasikan materi

2. Sasaran menyimak materi

3. Sasaran mencoba untuk mendemonstrasikannya

4. Penyuluh menyimpulkan jawaban

D. Penutup

1. Evaluasi

2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi

3. Memberi salam

V. Media

1. Tensimeter

2. Stetoskop

VI. Evaluasi

Dilakukan uji coba cara penggunaan tensi pada calon kader.

LampiranLANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN TENSIMETER

A. Persiapan

1. Orang

Atur posisi duduk atau berbaring di tempat tidur

Jika sudah beraktivitas, istirahatkan sampai tenang, karena akan berpengaruh terhadap hasil pengukuran tekanan darah

2. Alat

Sphygnomanometer (tensimeter)

Stetoskop

B. Pelaksanaan

1. Atur posisi tangan minimal sejajar dengan letak jantung dan tidak lebih rendah

2. Tempatkan / letakkan manset pada lengan atas 3 jari di atas sikut

3. Tempelkan manometer pada manset yang telah di pasang

4. Cari denyut nadi pada arteri brachialis ( pada lipatan sikut )

5. Setelah denyut nadi teraba, tempatkan stetoskop pada daerah denyutan tersebut

6. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa

7. Cari denyut nadi di arteri radialis ( pada pergelangan tangan )

8. Mulai melakukan pemompaan sampai dirasakan denyutan nadi pada pergelangan tangan menghilang, lalu tambahkan 1 2 pompaan

9. Pegang ujung stetoskop, lalu mulai turunkan perlahan-lahan

10. Dengarkan adanya suara dub dub

11. Sesudah selesai lepaskan stetoskop dan manset dari pergelangan tangan

12. Catat dan beritahukan hasil yang telah diperolehSATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah:Kurangnya promosi, koordinasi tentang Posbindu

Pokok Bahasan:Pelatihan dan penyegaran kader kesehatan

Sub Pokok Bahasan:KMS Pada Usia Lanjut

Sasaran :Kader Kesehatan dan ibu - ibu RW. 03

Hari/Tanggal:Sabtu, 16 Juli 2005

Waktu:25 Menit

Tempat:Rumah Ibu Sumantri RT. 07 RW. 03 Kel. Sukabungah Kec. Sukajadi Bandung

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah diberikan materi selama 25 menit, para kader kesehatan dan ibu ibu RW. 03 mampu mengetahui tentang KMS Pada Lanjut Usia

II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah diberikan penjelasan selama 25 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Para kader kesehatan dapat memahami dan mengetahui pengertian KMS Lanjut Usia

2. Para kader kesehatan dapat mengetahui dan menyebutkan 2 dari 3 manfaat dari KMS Lansia

3. Para kader kesehatan mengetahui isi/bagian dari KMS Lansia

4. Para kader dapat mengetahui dan menyebutkan hal-hal (keluhan) yang perlu diperhatikan dalam anjuran hidup sehat (minimal 8 dari 16)

III. Pokok Materi

1. Pengertian KMS Lansia

2. Manfaat dari KMS Lansia

3. Hal-hal (keluhan) yang perlu diperhatikan

4. Anjuran hidup sehat

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

Metode : ceramah dan tanya jawab

Langkah langkah kegiatan :

A. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan materi, media, dan tempat

2. Kontrak waktu

B. Membuka Pembelajaran

1. Memberi salam

2. Perkenalan

3. Menjelaskan pokok bahasan

4. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari penyuluhan

5. Apersepsi

C. Kegiatan Inti

1. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai pengertian KMS Lansia

2. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai manfaat KMS Lansia

3. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai isi atau bagian dari KMS Lansia

4. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai sehat bagi lansia dan hal hal (keluhan) yang perlu diperhatikan

5. Penyuluh menanyakan tentang kejelasan materi yang disampaikan

D. Penutup

1. Evaluasi ( Penyuluh menanyakan tentang pengertian, tujuan dan bagian bagian dari KMS Lansia )

2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi

3. Memberi salam

V. Media dan Sumber

Media : Leaflet dan Flip Chart

Sumber : Direktorat Kesehatan Keluarga, Depkes RI Tahun 2000

VI. Evaluasi

Prosedur : Proses penyuluhan/selama proses penyuluhan

Jenis tes : Pertanyaan secara lisan

Butir soal : 5 soal

1. Sebutkan pengertian KMS Lansia !

2. Sebutkan tujuan / manfaat KMS (minimal 2 dari 3) !

3. Sebutkan isi / bagian dari KMS !

4. Sebutkan anjuran untuk hidup sehat !

5. Sebutkan kegiatan fisik dan psikososial untuk lansia (minimal 4 dari 7) !

6. Sebutkan keluhan-keluhan yang perlu diperhatikan (minimal 8 dari 16) !

Lampiran

PEMBELAJARAN KMS LANSIA

A. Pengertian KMS Lansia

KMS Lansia adalah alat untuk mencatat kesehatan pribadi lanjut usia baik fisik maupun mental emosionalnya, yang di isi tiap bulan dan di simpan oleh lanjut usia dan keluarga, dan selalu dibawa setiap kunjungan ke Puskesmas atau kelompok Posbindu.

B. Tujuan / Manfaat KMS

1. Memantau dan menilai kemajuan kesehatan lanjut usia.

2. Menentukan secara dini penyakit pada lansia.

3. Bahan informasi bagi lanjut usia dan keluarganya dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.

C. Isi / Bagian dari KMS

1. Identitas klien dan tanggal kunjungan

2. Hasil Pemeriksaan

a. Pengkategorian Kegiatan Kehidupan Sehari hari

Kegiatan dasar dalam kehidupan seperti : makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, BAB/BAK, dan lain-lain. Kegiatan melakukan pekerjaan di luar rumah, seperti : pengajian, berbelanja, dan lain lain. Pengkategorian kegiatan hidup sehari hari terdiri dari 3 kategori, yaitu :

1) Kategori A : Tidak mampu melakukan kegiatan sehari hari (ketergantungan)

2) Kategori B : Ada gangguan dalam melakukan sendiri, kadang kadang butuh bantuan

3) Kategori C : Mandiri

b. Indeks Masa Tubuh (IMT)

Pada tiap kunjungan, timbang berat badan tanpa alas kaki dan dicatat pada kolom yang tersedia. Nilai normal indeks masa tubuh untuk pria dan wanita lanjut usia berkisar antara 18,5 25.

Untuk mengetahui indeks masa tubuh dapat dilihat di monogram IMT dengan menemukan titik temu antara garis berat badan dan tinggi badan.

Untuk IMT terdapat tiga kategori yang diberi warna, yaitu :

1) Warna merah : IMT lebih

2) Warna hijau : IMT sesuai/normal

3) Warna kuning : IMT kurang

c. Tekanan Darah

Dilakukan pengukuran tekanan darah dan dicatat pada kolom yang tersedia, nilai normalnya, yaitu systole/atas antara 120 150 mmHg dan diastole/bawah kurang dari 90 mmHg.

Penilaian tekanan darah terdapat tiga kategori, yaitu :

1) Tinggi : Bila salah satu systole/diastolenya atau keduanya diatas normal.

2) Normal : Berada dalam batas 160/90 mmHg

3) Rendah : Bila systole/diastolenya atau keduanya dibawah normal

d. Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan pemeriksaan darah dan air kencing dan tidak harus dilakukan tiap bulan hanya sewaktu waktu. Pemeriksaan darah meliputi : hemoglobin dan kadar gula dalam darah.

Pemeriksaan protein dalam air kencing, dimana dilakukan pada penderita yang mengalami gangguan ginjal.

e. Catatan Keluhan dan Tindakan

Dilakukan pada pemeriksaan dengan menanyakan keluhan dan dilakukan tindakan yang diperlukan dan bila tidak diperlukan tindakan berilah nasehat/penkes pada lansia untuk mempertahankan kesehatannya.

D. Anjuran untuk Hidup Sehat

1. Perkuat ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa

2. Periksakan kesehatan secara berkala

3. Makanan dan minuman :

a. Kurangi gulae. Perbanyak susu dan ikan

b. Kurangi lemakf. Hindari alkohol

c. Kurangi garamg. Berhenti merokok

d. Perbanyak buah dan sayur

Kegiatan fisik dan psikososial :

1. Pertahankan berat badan secara normal

2. Lakukan kegiatan fisik sesuai dengan kemampuan

3. Biasakan olah raga sesuai dengan kemampuan (jalan kaki, senam untuk lansia)

4. Sempatkan rekreasi

5. Tingkatkan silaturahmi

6. Gunakan obat-obatan atas saran petugas kesehatan

7. Pertahankan hubungan harmonis dalam keluarga

Keluhan yang perlu diperhatikan :

1. Cepat lelah

2. Nyeri dada

3. Sesak nafas

4. Berdebar-debar

5. Sulit tidur

6. Batuk

7. Gangguan penglihatan

8. Gangguan pendengaran

9. Benjolan tidak normal (daging tumbuh)

10. Gangguan mengunyah

11. Gangguan nafsu makan

12. Nyeri panggung

13. Nyeri sendi

14. Gangguan gerak

15. Kaki bengkak

16. Kesemutan

17. Sering BAK dan haus

18. Gangguan buang air besar/ buang air kecil

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah:Kurangnya promosi, koordinasi tentang Posbindu

Pokok Bahasan:Pelatihan dan penyegaran kader kesehatan

Sub Pokok Bahasan:Kelompok Usia Lanjut

Sasaran :Kader Kesehatan dan ibu - ibu RW. 03

Hari/Tanggal:Sabtu, 16 Juli 2005

Waktu:15 Menit

Tempat:Rumah Ibu Sumantri RT. 07 RW. 03 Kel. Sukabungah Kec. Sukajadi Bandung

VII. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah diberikan materi selama 15 menit, para kader kesehatan dan ibu ibu RW. 03 mampu mengetahui tentang KMS Pada Lanjut Usia

VIII. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :

5. Para kader kesehatan dapat memahami dan mengetahui pengertian Kelompok Usia Lanjut

6. Para kader kesehatan dapat mengetahui dan menyebutkan Komponen Kelompok Usia Lanjut

7. Para kader kesehatan mengetahui kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut

8. Para kader kesehatan mengetahui sarana dan prasrana yang diperlukan dalam melakukan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut

9. Para kader dapat memahami dan melakukan mekanisme pelaksanaan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut dengan sistim 5 meja/tahapan

IX. Pokok Materi

1. Pengertian kelompok usia lanjut

2. Komponen kelompok usia lanjut

3. Kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut

4. Sarana dan prasarana

5. Mekanisme pelaksanaan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut dengan sistim 5 meja/tahapan

X. Kegiatan Belajar Mengajar

Metode : ceramah dan tanya jawab

Langkah langkah kegiatan :

E. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan materi, media, dan tempat

2. Kontrak waktu

F. Membuka Pembelajaran

1. Memberi salam

2. Perkenalan

3. Menjelaskan pokok bahasan

4. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari penyuluhan

5. Apersepsi

G. Kegiatan Inti

1. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai pengertian kelompok usia lanjut

2. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai komponen kelompok usia lanjut

3. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut

4. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai sarana dan prasrana yang diperlukan dalam melakukan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut

5. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai mekanisme pelaksanaan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut dengan sistim 5 meja/tahapan

6. Penyuluh menanyakan tentang kejelasan materi yang disampaikan

H. Penutup

1. Evaluasi

2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi

3. Memberi salam

XI. Media dan Sumber

Media : Flip Chart

Sumber : Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Lanjut Usia, Departemen Kesehatan RI, 2005

XII. Evaluasi

Prosedur : Proses penyuluhan/selama proses penyuluhan

Jenis tes : Pertanyaan secara lisan

Butir soal : 5 soal

7. Sebutkan pengertian kelompok usia lanjut !

8. Sebutkan komponen kelompok usia lanjut !

9. Sebutkan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut !

10. Sebutkan sarana dan prasrana yang diperlukan dalam melakukan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut !

11. Sebutkan mekanisme pelaksanaan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut dengan sistim 5 meja/tahapan !

Lampiran

KELOMPOK USIA LANJUT

A. Pengertian Kelompok Usia LanjutKelompok usia lanjut merupakan salah satu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

B. Komponen Kelompok Usia Lanjut

1. Kepemimpinan

2. Pengorganisasian

Pembagian tugas, penunjukkan kader, jadwal kegiatan yang teratur dan sebagainya. Struktur organisasi di kelompok usia lanjut terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi dan kader.

3. Anggota Kelompok

Jumlah anggota kelompok berkisar 50-100 orang, perlu dipertimbangkan jarak antara sasaran dengan lokasi kegiatan dalam penentuan jumlah anggota.

4. Kader

Jumlah kader disetiap kelompok tergantung pada jumlah anggota kelompok, volume dan jenis kegiatan yaitu sedikitnya 3 orang. Persyaratan untuk menjadi kader antara lain :

a. Dipilih dari dan masyarakat setempat

b. Mau dan mampu bekerja secara sukarela

c. Bisa membaca dan menulis huruf latin

d. Sabar dan memahami usia lanjut

5. Pendanaan

Bisa bersumber dari anggota kelompok tersebut, berupa iuran atau sumbangan anggota, atau sumber lain seperti donatur atau sumber lain yang tidak mengikat.

C. Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut

1. Pemeriksaan aktifitas sehari-hari meliputi kegiatan dasara dalam kehidupan, seperti makan atau minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, dll.

2. Pemeriksaan status mental

3. Pemeriksaan status gizi, melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan

4. Pengukuran tekanan darah

5. Pemeriksaan hemoglobin

6. Pemeriksaan zat putih telur dalam air seni

7. Pemeriksaan gula darah

8. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas

9. Penyuluhan

10. Kunjungan rumah oleh kader dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat

11. Penyuluhan PMTL ( Pemberian Makanan Tambahan untuk Lansia )

12. Kegiatan Olahraga

Selain dari 12 kegiatan tersebut dapat dilakukan kegiatan kesehatan contohnya kegiatan non kesehatan seperti kegiatan kerohanian, kegiatan arisan, kegiatan ekonomi produktif, forum diskusi, penyaluran, dll.

D. Sarana dan Prasarana

1. Tempat kegiatan

2. Meja dan kursi

3. Alat tulis

4. Buku catatan kegiatan ( buku register bantu )

5. KIT usia lanjut yang berisi : timbangan biasa, pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensimeter.

6. KMS usia lanjut

7. Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan ( BPPK ) Usia Lanjut

E. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut dengan sistim 5 meja/tahapan

TahapKegiatanSarana yang dibutuhkanPelaksana

IPendaftaran Meja, kursi

Alat tulis

Buku Register dan buku pencatatan kegiatan

KMS, BPPK Usia LanjutKader

II Pencatatan kegiatan sehari hari

Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan Meja, kursi

Alat tulis

KMS

BPPK Usia Lanjut

Timbangan

MeteranKader (IMT perlu bantuan petugas)

III Pengukuran tekanan darah

Pemeriksaan kesehatan

Pemeriksaan status mental Meja, kursi

Alat tulis

KMS

Stetoskop

Tensimeter

BPPK Usia LanjutPetugas (bisa dibantu kader)

IV Pemeriksaan hemoglobin

Pemeriksaan urine HB Talquist, Sahli, Cuprisulfat

Combur testPetugas kesehatan

V Penyuluhan

Konseling Meja, kursi

KMS

Leaflet

Poster

BPPK Usia LanjutPetugas kesehatan