sabun mandi cahya tri rama 1106070905 revisi

Upload: imam-prayitno

Post on 01-Mar-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sabun Mandi Cahya Tri Rama

TRANSCRIPT

MAKALAH TUGAS INDIVIDUTEKNOLOGI OBAT DAN KOSMETIKSABUN MANDI PADAT

CAHYA TRI RAMA1106070905

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIADEPARTEMEN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIADEPOK, 2014

3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan buku makalah mengenai Sabun Mandi Padat ini dengan tepat waktu dan tanpa halangan yang berarti.Makalah ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :1. Ibu Dewi Tristantini, sebagai dosen pengampu mata kuliah Teknologi Obat dan Kosmetik.2. Orang tua yang telah memberikan semangat, doa, serta dukungan materi maupun spiritual.3. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Maka, penulis mohon maaf jika masih terdapat beberapa kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Sekian dan terima kasih.

Depok, Mei 2014

Penulis

DAFTAR ISI

DEFINISI DAN KOMPOSISI SABUN MANDI PADAT11.1Definisi Sabun Mandi11.2Sejarah Sabun Mandi21.3Definisi dan Tujuan Penggunaan Sabun Mandi Padat41.4Manfaat Sabun Mandi51.5Komposisi Bahan Kimia Sabun Mandi Padat61.2.1 Minyak/Lemak71.2.1.1 Jenis-jenis Minyak71.2.2 Alkali111.2.3 Bahan Pendukung121.3 Komposisi Bahan Herbal Sabun Mandi Padat141.4 Perbedaan Sabun Batang dengan Sabun Cair16PEMBUATAN DAN PEMAKAIAN SABUN MANDI PADAT182.1 Dasar Teori182.2 Cara Pembuatan Sabun Mandi Padat192.2.1 Persiapan Bahan Baku192.2.2 Persiapan Alat192.2.3 Cara Pembuatan Sabun Padat202.3 Cara Pemakaian Sabun Mandi Padat21PENGEMASAN SABUN MANDI PADAT233.1 Stabilitas Sabun Mandi Padat233.2 Pengemasan Sabun Mandi Padat233.3 Penyebab dan Tanda-Tanda Kerusakan Sabun Mandi Padat25KESIMPULAN26DAFTAR PUSTAKA27

BAB IDEFINISI DAN KOMPOSISI SABUN MANDI PADAT

1.1 Definisi Sabun MandiPengertian dan definisi Sabun. Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali, dan trigliserida dari lemak. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan. Dalam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun mentah. Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke kita. Sabun pada mulanya berbentuk batang. Lalu seiring dengan kemajuan zaman, di buatlah sabun colek, sabun sintetis atau deterjen. Berikut ini adalah skema reaksi penyabunan dalam proses pembuatan sabun.C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH => C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR

Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion. Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Dalam sabun terdapat zat aktif yang di sebut surfaktan. Zat aktif ini merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkantegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Sabun sudah terkenal sejak zaman dahulu kala. Sekelompok pakar arkheologi menemukan sabun dalam bentuk tabung saat melakukan penggalian dan setelah di teliti ternyata benda tersebut berasal dari zaman pras sejarah yaitu 2800 tahun sebelum masehi. Ini membuktikan bahwa sabun sudah di kenal orang sejak zaman dahulu. Kemudian setelah di tilik balik melalui dokumen-dokumen peninggalan sejarah, di ketahui bahwa sabun sudah di kenal di zaman Musa, di zaman Yunani Kuno, Mesir Kuno hingga peradaban roma di mana orang mulai kerajingan mandi sebagai salah satu bentuk menjaga kebersihan diri.Di zaman modern, pembuatan sabun telah dikenal sejak abad 15. Di Prancis di produksi sabun buatan tangan ber merk Marseilles. Lalu pada masa revolusi Industri, Andrew Pears pada tahun 1789 menciptakan sabun transparan berkualitas tinggi. Tahun 1865, William Shepphard menciptakan sabun cair. Tahun 1898, B.J. Johnson mengembangkan sabun Palmolive yang pertama dan yang paling terkenal di dunia. Bahkan hingga sekarang merek sabun Palmolive ini masih dapat kita jumpai di pasaran. Meski tentu saja bukan palmolive yang itu. Teknologi pembuatan sabun dunia terus menerus berkembang dan mencapai titik puncaknya di masa perang dunia kedua. Ketika deterjen di ciptakan oleh ilmuwan Amerika. Deterjen memiliki daya cuci yang tinggi karena mengandung surfaktan sehingga dapat membersihkan baju dengan tingkat kekotoran yang tinggi.Hingga saat ini, kita sering menemui jenis-jenis sabun yang sering kita gunakan di rumah tangga. baik untuk mencuci piring, mandi ataupun bersih-bersih. Berdasarkan kegunaannya sabun di bedakan menjadi 3, yaitu:1. Sabun cuci, adalah sabun yang digunakan untuk mencuci. Ada yang berbentuk batang, cair ataupun detergen.2. Sabun mandi, adalah sabun yang digunakan untuk mandi. Biasanya berbentu padat dan cair.3. Sabun cukur, adalah sabun yang digunakan saat bercukur. Biasanya memiliki busa yang banyak dan tahan lam.1.2 Sejarah Sabun MandiSejarah Awal Perkembangan Sabun Mandi - Sabun mandi adalah benda wajib yang harus selalu tersedia di kamar mandi Anda. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.Sejarah sabun mandi pertama diketahui sejak abad ke 12 dan mulai dikembangkan pada abad ke 17 oleh orang-orang inggris menggunakan soda abu, pada awalnya orang mengenal bahan pembersih alami yang ada disekitar tempat tinggal seperti air, lumpur, abu, batu apung dan lain-lain dengan kemampuan yang tidak maksimal untuk membersihkan kotoran karena hanya bisa menghilangkan kotoran diluar.Sejarah Awal Adanya Perkembangan Sabun MandiDi beberapa Negara seperti maroko penggunaan lumpur untuk membersihkan badan sudah menjadi sebuah tradisi dikalangan bangsawan untuk merawat kesehatan dan kehalusan kulit serta menjaga kulit tetap kencang dan awet muda, salah satu produk ini masih digunakan dan beredar diklinik-klinik perawatan kecantikan dengan nama ghassoul sebagai masker dan lulur mandi serta rambut lumpur. Orang Yunani kuno menggunakan lilin untuk membersihkan tubuh dan mengolesi minyak serta mencuci pakaian mereka hanya cukup dengan air di sungai tanpa sabun.Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri nenek moyang kita sudah menggunakan sabun alami untuk membersihkan badan dan pakaian menggunakan produk nabati dari cairan buah klerak dan sudah tak praktekan sendiri memang bisa membersihkan kotoran untuk mandi.Sebagaimana dalam sejarah perkembangannya sabun mulai diproduksi secara besar-besaran sekitar tahun 1622, di amerika produk sabun mulai memasyarakat sejak kedatangan pendatang dari inggris yang bisa membuat sabun dan pada masa sebelum itu sabun merupakan produk mewah yang menghasilkan pajak bagi pemerintah inggris pada masa pemerintahan raja james 1 pada abad ke 19 dan setelah pajak dihapuskan, sabun menjadi lebih banyak digunakan masyarakat kelas bawah.Produksi sabun skala komersial terjadi pada tahun 1791 sejak kimiawan dari prancis mematenkan produk soda abu sebagai bahan baku utama sabun mandi. Saat ini banyak produk sabun yang beredar di pasaran yang masih menggunakan soda abu dan beberapa produsen menggunakan bahan alternative selain soda abu untuk menghemat biaya dan ramah lingkungan serta aman bagi kulit seperti KOH, SLS, ABS, dan lain-lain.Produk-produk tambahan dalam sabun tersebut ada yang sudah dilarang penggunaanya di luar negeri seperti ABS yang tidak mudah terurai oleh bakteri pengurai, sebagian produsen sabun juga masih menggunakan soda abu atau soda api/kaustik soda untuk menghemat biaya akan tetapi produk ini menyebabkan kulit menjadi mengelupas dan perih jika mengenai kulit yang sensitive, untuk mengujinya Anda bisa mengusapkan ke wajah dan biarkan beberapa menit, jika merasa perih bisa jadi bahan baku sabun tersebut menggunakan kaustik soda, hal ini jarang terjadi terhadap produk sabun herbal Karena sabun herbal selain menggunakan bahan pilihan juga banyak mengandung herbal yang mampu merawat kulit dan memberi kelembaban seperti minyak zaitun dan lain-lain.

1.3 Definisi dan Tujuan Penggunaan Sabun Mandi PadatSabun mandi padat merupakan surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara mengikat partkel dalam suspense mudah dibawah oleh air bersih. Sabun mandi padat merupakan jenis sediaan padat, sabun ini biasanya digunakan untuk mandi karena bersifat ekonomis dan penggunaannya yang relatif lebih sedikit disbanding sabun cair. Pada prinsipnya, sabun mandi padat terbuat dari bahan dasar lemak (fatty acid) dan basa kuat melalui proses kimia yang disebut reaksi substitusi. Pada sabun mandi padat alkali yang digunakan merupakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Pembahasan mengenai pembuatan sabun mandi padat akan dijelaskan pada nanti pada subbab proses pembuatan sabun mandi padat.

Gambar 1.1 Produk Obat Kumur(Sumber: http://microsite.kidnesia.com/faktabaru/index.php/component/content/article/1-fakta-baru/883-lebih-suka-sabun-padat)

Sabun mandi padat biasanya digunakan sebagai pembersih karena air murni tidak dapat menghapus atau menghilangkan kotoran pakaian/barang yang berminyak, atau terkena pengotor organik lainnya. Pada dasarnya, sabun memungkinkan minyak dan air untuk bercampur sehingga kotoran berminyak dapat dihilangkan selama pencucian. Saat percampuran terjadi, sabun sediaan apapun (seperti padat atau cair) akan mempunyai sifat yang sama dalam hal membersihkan. Tetapi, jika kita membedakan jenis-jenis sediaan yang ada itu akan berpengaruh terhadap faktor higienitas, kelembaban, dan harga dari sabun tersebut.Sifat-sifat sabun: Sabun merupakan garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisi parsial oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air bersifat basa Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi dari air sadah. Sabun menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap Sabun mempunyai sifat membersihkan1.4 Manfaat Sabun MandiSabun memang sangat penting digunakan untuk kesehatan tubuh dan tangan. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata sabun juga bermanfaat bagi rumah tangga. Untuk apa saja? Berikut 8 manfaat sabun bagi rumah tangga:1. Pembasmi seranggaSelama berabad-abad, sabun juga telah digunakan sebagai pestisida, zat pembunuh hama pada tanaman. Namun, jangan menggunakan lebih dari 2 sendok makan sabun ke dalam 3,8 liter air karena terlalu banyak sabun bisa mematikan tumbuhan. Zat yang terdapat pada sabun bisa merusak sel membran serangga, mematikannya dengan membuat mereka dehidrasi.2. Pembersih lantai kayuSabun juga bisa Anda gunakan untuk membersihkan lantai yang terbuat dari kayu. Namun, sabun harus berbahan alami dan mengandung banyak emolien, Sabun dengan kandungan emolien sangat baik untuk membersihkan lantai kayu rumah sehingga membuatnya mengkilap.3. Pelicin karatGosokkan sabut pada mur atau baut yang berkarat untuk membuatnya kembali berfungsi dengan baik. Bisa juga Anda pergunakan untuk engsel pintu yang engselnya berderit. Pakailah sabun untuk melicinkan engselnya dan meredam bunyinya.4. Pembersih bahan kulitSabun kuda atau pelana merupakan bahan zaman dulu yang bisa digunakan untuk membetrsihkan bahan-bahan kulit. Anda bisa membuatnya dengan cara mencampurkann bahan-bahan, seperti 56 gram minyak jojoba, 56 gram minyak zaitun, 28 gram parutan atau irisan sabun, 84 gram air, dan 28 gram alkohol. Panaskan minyak jojoba, zaitun, dan sabun dengan suhu medium. Setelah semuanya mencair, angkat dari kompor dan tambahkan air serta alkohol. Setelah itu, aduk hingga semua bahan tercampur rata. Olahan ini bisa bertahan hingga 6 bulan jika Anda meletakkannya di dalam toples dengan tutup yang rapat.5. Pencuci pakaianHampir setiap orang mencuci bajunya dengan menggunakan detergen. Jika Anda memiliki kualitas air rumah yang baik, maka lebih baik menggunakan sabun batangan berbahan alami untuk mencuci pakaian. Pada dasarnya, sabun batangan sangat baik untuk membersihkan kotoran pada pakaian.6. Pembersih kacaSabun juga bisa Anda gunakan untuk membersihkan kaca yang baru. Setelah itu, Anda bisa membersihkannya dengan cuka. Saat kaca dibersihkan dengan sabun, hasilnya nampak bersih dan tidak kusam.7. Anti kutu pada hewan peliharaanSabun dan air bisa Anda gunakan untuk membasmi kutu pada hewan peliharaan di mana kutu akan luruh bersama air setelah bulu hewan disabuni. Namun, jangan lupa juga untuk menyisir bagian kepala hewan saat disabuni. Tujuannya adalah agar kutu tidak berpindah ke bagian yang tidak terkena sabun.8. Pembersih serba gunaSabun adalah alkalin dan dikombinasikan dengan beberapa mineral, seperti baking soda, borak, atau washing soda yang bisa dipergunakan untuk beragam pekerjaan bersih-bersih.1.5 Komposisi Bahan Kimia Sabun Mandi PadatSabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras dari pada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.Sebenarnya setiap sabun yang ada dipasaran memilki komposisi bahan yang berbeda-beda. Namun, bahan aktif yang digunakan selalu sama yaitu suatu minyak/lemak dan alkali.1.2.1 Minyak/LemakMinyak/lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dari gliserol. Pada proses pembuatan sabun, jenis minyak atau lemak yang digunakan adalah minyak nabati atau lemak hewan. Perbedaan antara minyak dan lemak adalah wujud keduanya dalam keadaan ruang. Minyak akan berwujud cair pada temperatur ruang ( 28C), sedangkan lemak akan berwujud padat.Minyak tumbuhan maupun lemak hewan merupakan senyawa trigliserida. Trigliserida yang umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun memiliki asam lemak dengan panjang rantai karbon antara 12 sampai 18. Asam lemak dengan panjang rantai karbon kurang dari 12 akan menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan rantai karbon lebih dari 18 akan membuat sabun menjadi keras dan sulit terlarut dalam air. Kandungan asam lemak tak jenuh, seperti oleat, linoleat, dan linolenat yang terlalu banyak akan menyebabkan sabun mudah teroksidasi pada keadaan atmosferik sehingga sabun menjadi tengik. Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih rendah daripada asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi.1.2.1.1 Jenis-jenis MinyakJumlah minyak atau lemak yang digunakan dalam proses pembuatan sabun harus dibatasi karena berbagai alasan, seperti : kelayakan ekonomi, spesifikasi produk (sabun tidak mudah teroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut), dan lain-lain. Beberapa jenis minyak atau lemak yang biasa dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya :1. Tallow. Tallow adalah lemak sapi atau domba yang dihasilkan oleh industri pengolahan daging sebagai hasil samping. Kualitas dari tallow ditentukan dari warna, titer (temperatur solidifikasi dari asam lemak), kandungan FFA, bilangan saponifikasi, dan bilangan iodin. Tallow dengan kualitas baik biasanya digunakan dalam pembuatan sabun mandi dan tallow dengan kualitas rendah digunakan dalam pembuatan sabun cuci. Oleat dan stearat adalah asam lemak yang paling banyak terdapat dalam tallow. Jumlah FFA dari tallow berkisar antara 0,75-7,0 %. Titer pada tallow umumnya di atas 40C. Tallow dengan titer di bawah 40C dikenal dengan nama grease.

Gambar 1.2 Tallow(Sumber: http://thepaleolist.com/2013/02/08/is-tallow-paleo/)2. Lard. Lard merupakan minyak babi yang masih banyak mengandung asam lemak tak jenuh seperti oleat (60 ~ 65%) dan asam lemak jenuh seperti stearat (35 ~ 40%). Jika digunakan sebagai pengganti tallow, lard harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu untuk mengurangi ketidakjenuhannya. Sabun yang dihasilkan dari lard berwarna putih dan mudah berbusa.

Gambar 1.3 Lard(Sumber: http://www.theguardian.com/lifeandstyle/wordofmouth/2011/feb/15/consider-lard)3. Palm Oil (minyak kelapa sawit). Minyak kelapa sawit umumnya digunakan sebagai pengganti tallow. Minyak kelapa sawit dapat diperoleh dari pemasakan buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit berwarna jingga kemerahan karena adanya kandungan zat warna karotenoid sehingga jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun harus dipucatkan terlebih dahulu. Sabun yang terbuat dari 100% minyak kelapa sawit akan bersifat keras dan sulit berbusa. Maka dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, minyak kelapa sawit harus dicampur dengan bahan lainnya.

Gambar 1.4 Palm Oil(Sumber: http://www.treehugger.com/sustainable-agriculture/norway-cuts-palm-oil-consumption-64-protect-rainforest.html)4. Coconut Oil (minyak kelapa). Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang sering digunakan dalam industri pembuatan sabun. Minyak kelapa berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging buah yang dikeringkan (kopra). Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, terutama asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik. Minyak kelapa juga memiliki kandungan asam lemak kaproat, kaprilat, dan kaprat.

Gambar 1.5 Coconut Oil(Sumber: http://coconut-oil-pulling.net/)5. Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit). Minyak inti kelapa sawit diperoleh dari biji kelapa sawit. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak yang mirip dengan minyak kelapa sehingga dapat digunakan sebagai pengganti minyak kelapa. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dan asam lemak rantai pendek lebih rendah daripada minyak kelapa.

Gambar 1.6 Palm Kernel Oil(Sumber: http://www.treehugger.com/corporate-responsibility/seventh-generation-buys-sustainable-palm-kernel-oil-credits-for-its-entire-product-line.html)6. Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin). Minyak sawit stearin adalah minyak yang dihasilkan dari ekstraksi asam-asam lemak dari minyak sawit dengan pelarut aseton dan heksana. Kandungan asam lemak terbesar dalam minyak ini adalah stearin.

Gambar 1.7 Palm Oil Stearine(Sumber: http://www.tradekorea.com/products/palm_stearin.html)7. Marine Oil. Marine oil berasal dari mamalia laut (paus) dan ikan laut. Marine oil memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang cukup tinggi, sehingga harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan baku.

Gambar 1.8 Marine Oil(Sumber: http://www.monition.com/marine-oil-analysis.html)8. Castor Oil (minyak jarak). Minyak ini berasal dari biji pohon jarak dan digunakan untuk membuat sabun transparan.

Gambar 1.9 Castor Oil(Sumber: http://phrophro.com/castor/faq/)9. Olive oil (minyak zaitun). Minyak zaitun berasal dari ekstraksi buah zaitun. Minyak zaitun dengan kualitas tinggi memiliki warna kekuningan. Sabun yang berasal dari minyak zaitun memiliki sifat yang keras tapi lembut bagi kulit.

Gambar 1.10 Olive Oil(Sumber: http://www.just-health.net/Olive-Oil-For-Skin.html)10. Campuran minyak dan lemak. Industri pembuat sabun umumnya membuat sabun yang berasal dari campuran minyak dan lemak yang berbeda. Minyak kelapa sering dicampur dengan tallow karena memiliki sifat yang saling melengkapi. Minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat dan miristat yang tinggi dan dapat membuat sabun mudah larut dan berbusa. Kandungan stearat dan dan palmitat yang tinggi dari tallow akan memperkeras struktur sabun.

Gambar 1.11 Campuran Minyak dan Lemak(Sumber: http://fuelled4life.org.nz/tips/fats-and-oils1)1.2.2 AlkaliJenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH, Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines. NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras. KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu soda/natrium karbonat) merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak).Ethanolamines merupakan golongan senyawa amin alkohol. Senyawa tersebut dapat digunakan untuk membuat sabun dari asam lemak. Sabun yang dihasilkan sangat mudah larut dalam air, mudah berbusa, dan mampu menurunkan kesadahan air. Sabun yang terbuat dari ethanolamines dan minyak kelapa menunjukkan sifat mudah berbusa tetapi sabun tersebut lebih umum digunakan sebagai sabun industri dan deterjen, bukan sebagai sabun rumah tangga. Pencampuran alkali yang berbeda sering dilakukan oleh industri sabun dengan tujuan untuk mendapatkan sabun dengan keunggulan tertentu.1.2.3 Bahan PendukungBahan baku pendukung digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil saponifikasi (pegendapan sabun dan pengambilan gliserin) sampai sabun menjadi produk yang siap dipasarkan. Bahan-bahan tersebut adalah NaCl (garam) dan bahan-bahan aditif.1. NaCl. NaCl merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun. Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena kandungan NaCl yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras struktur sabun. NaCl yang digunakan umumnya berbentuk air garam (brine) atau padatan (kristal). NaCl digunakan untuk memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak mengalami pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi, sedangkan sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari besi, kalsium, dan magnesium agar diperoleh sabun yang berkualitas.2. Bahan aditif. Bahan aditif merupakan bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sabun yang bertujuan untuk mempertinggi kualitas produk sabun sehingga menarik konsumen. Bahan-bahan aditif tersebut antara lain : Builders, Fillers inert, Anti oksidan, Pewarna,dan parfum.a. Builders (Bahan Penguat) Builders digunakan untuk melunakkan air sadah dengan cara mengikat mineral mineral yang terlarut pada air, sehingga bahan bahan lain yang berfungsi untuk mengikat lemak dan membasahi permukaan dapat berkonsentrasi pada fungsi utamanya. Builder juga membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Yang sering digunakan sebagai builder adalah senyawa senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolit. b. Fillers Inert (Bahan Pengisi) Bahan ini berfungsi sebagai pengisi dari seluruh campuran bahan baku. Pemberian bahan ini berguna untuk memperbanyak atau memperbesar volume. Keberadaan bahan ini dalam campuran bahan baku sabun semata mata ditinjau dari aspek ekonomis. Pada umumnya, sebagai bahan pengisi sabun digunakan sodium sulfat. Bahan lain yang sering digunakan sebagai bahan pengisi, yaitu tetra sodium pyrophosphate dan sodium sitrat. Bahan pengisi ini berwarna putih, berbentuk bubuk, dan mudah larut dalam air. c. Pewarna Bahan ini berfungsi untuk memberikan warna kepada sabun. Ini ditujukan agar memberikan efek yang menarik bagi konsumen untuk mencoba sabun ataupun membeli sabun dengan warna yang menarik. Biasanya warna-warna sabun itu terdiri dari warna merah, putih, hijau maupun orange. d. Parfum Parfum termasuk bahan pendukung. Keberadaaan parfum memegang peranan besar dalam hal keterkaitan konsumen akan produk sabun. Artinya, walaupun secara kualitas sabun yang ditawarkan bagus, tetapi bila salah memberi parfum akan berakibat fatal dalam penjualannya. Parfum untuk sabun berbentuk cairan berwarna kekuning kuningan dengan berat jenis 0,9. Dalam perhitungan, berat parfum dalam gram (g) dapat dikonversikan ke mililiter. Sebagai patokan 1 g parfum = 1,1ml. Pada dasarnya, jenis parfum untuk sabun dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu parfum umum dan parfum ekslusif. Parfum umum mempunyai aroma yang sudah dikenal umum di masyarakat seperti aroma mawar dan aroma kenanga. Pada umumnya, produsen sabun menggunakan jenis parfum yang ekslusif. Artinya, aroma dari parfum tersebut sangat khas dan tidak ada produsen lain yang menggunakannya. Kekhasan parfum ekslusif ini diimbangi dengan harganya yang lebih mahal dari jenis parfum umum. Beberapa nama parfum yang digunakan dalam pembuatan sabun diantaranya bouquct deep water, alpine, dan spring flower.

1.3 Komposisi Bahan Herbal Sabun Mandi PadatPada dasarnya bahan herbal merupakan bahan alami yang dapat digunakan menjadi sabun. Konsep yang dimiliki juga tidak jauh berbeda yaitu adalah sebuah minyak dicampurkan dengan sebuah senyawa alkali. Kita dapat melihat pada tabel 1.1 bahan-bahan yang biasanya digunakan dalam sabun-sabun herbal.

Tabel 1.1 Bahan yang digunakan untuk Sabun HerbalNoJenisKeterangan

1Lulur LemonMenghaluskan dan mengangkat sel kulit mati

2ApelMencegah kerut dan komedo pada kulit

3BengkoangMemutihkan kulit

4CoklatMengangkat sel kulit mati

5KemangiMengharumkan dan merawat organ vital wanita

6KetimunMengencangkan dan mengurangi kadar minyak pada kulit

7KopiMenghaluskan kulit, menyembuhkan luka, menyamarkan selulit

8KunyitMenghilangkan jamur, gatal, dan kutu air

9LengkuasMembasmi jamur dan panu pada kulit

10LimauMenghilangkan jerawat

11AlpukatMelembabkan dan merawat kulit

12MaduMeremajakan kulit dan menghilangkan flek

13PegaganMencegah dan mengurang selulit

14SerehMenghilangkan capek, pegal, dan gejala rematik

15SirihAntibiotok alami, menyegarkan dan menghilangkan bau badan

16StrawberryMengencangkan otot payudara dan kulit

17SusuMemutihkan , mencegah flek, dan kaki pecah-pecah

18The hijauMencerahkan kulit

19WortelNutrisi & Antioksidan alami bagi kulit serta mencegah kanker kulit

20ZaitunMelembabkan dan menghaluskan kulit

21AnggurMembantu melarutkan lemak dan melangsingkan tubuh

22Kayu manisMencegah dan mengobati jerawat, mencerahkan kulit, melembabkan dan melembutkan kulit

23AloeveraMengendalikan minyak berlebih, mencegah dan menghilangkan jerawat

24BerasMelindungi kulit dari bahaya sinar UV, exfiolating, dan membuat kulit menjadi lebih cerah

25Biji bunga matahariMengurangi & mencegah keriput, serta bercak flek hitam, menghaluskan dan meregenerasi kulit wajah

26CengkehMenghangatkan tubuh dan mencegah infeksi kuman

27Labu kuningSebagai anti peradangan dan sumber vitamin C

28RosellaMengurangi keriput pada kulit dan mengangkat sel-sel kulit mati

29Kopi SusuSebagai mencerahkan, menjaga kelembutan dan kelembaban kulit, menghilangkan selulit, dan mengikis lemak dibawah kulit

30Mix FruitSebagai anti oksidan dan sumber vitamin C, menjaga kelembutan dan kelembaban kulit

31PepayaUntuk mengatasi jerawat, pemutih, pencerah kulit, bekas luka dan bintik hitam

32BrokoliMengurangi kerusakan dan peradangan kulit

33JaheMenormalkan kulit berminyak dan mengangkat sel kulit mati

34TomatMengecilkan pori-pori dan membuat kulit bercahaya

35SecangMenghaluskan kulit terutama anak diatas satu tahun karena biang keringat, & menyenyakan tidur

(Sumber: http://www.sabunherbal.net/beranda/)

1.4 Perbedaan Sabun Batang dengan Sabun CairMeskipun terkesan sepele, membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun juga memiliki pengaruh yang besar terhadap terinfeksinya tubuh dari bakteri loh. Setelah Anda melakukan aktivitas di luar ruangan, bakteri berkembang pesat dan dengan mudah menjangkit tubuh lewat sentuhan. Untuk menghindari hal demikian, diperlukan kebiasaan untuk rutin mencuci tangan dengan sabun.Dalam keberadaannya, sabun terdiri dari jenis sabun batangan dan sabun cair. Meskipun memiliki manfaat yang sama untuk menyingkirkan bakteri di kulit tangan dan anggota tubuh lainnya, ada beberapa kekurangan dan kelebihan di kedua jenis sabun tersebut.Sabun batangan:1. Sabun batangan cenderung terbuka, hal tersebut memingkinkan bakteri lebih mudah untuk berkembang.2. Sabun batangan juga biasanya tergenang di dalam wadah penyimpanan. Hal tersebut juga memudahkan sabun batangan untuk terkontaminasi bakteri yang berbahaya.3. Saat sabun batangan digunakan pada tangan yang kotor, sabun tersebut justru akan meninggalkan bakteri yang membahayakan di sabun tersebut.4. Sabun batangan bisa kering dan sulit untuk digunakan membersihkan tangan. Sabun yang kering juga lebih mudah ditempeli kotoran dan kuman.Sabun cair:1. Cairan sabun terdapan dalam wadah yang tertutup. Sehingga tidak mudah terkontaminasi kuman, seperti halnya sabun batangan.2. Sabun cair lebih mudah dan efisien untuk digunakan. Ini akan menghemat waktu penggunaannya.3. Sabun cair lebih mudah dalam penggunaannya, sehingga akan menghemat sabun dan juga air.

BAB IIPEMBUATAN DAN PEMAKAIAN SABUN MANDI PADAT2.1 Dasar TeoriTrigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan tri-gliserida.Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida), maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan terpisah. Proses ini disebut saponifikasi. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai. Reaksi tersebut sebagai berikut:Trigliserida biasanya disebut juga fat atau lemak jika berbentuk padat pada suhu kamar, dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar berbentuk cair. Trigliserida tidak larut dalam air, hal ini dapat dibuktikan bila kita mencampurkan air dan minyak, akan terlihat keduanya tidak akan bercampur. Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO Na + dan merupakan hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon. Dapat digunakan untuk membersihkan karena bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut dalam air dan tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak.Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam lemak yang berbeda. Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak terdiri dari ikatan tunggal disebut asam lemak jenuh, sedangkan bila semua atom karbon berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak jenuh dengan menambahkan atom hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam lemak yang tak jenuh dalam pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat.2.2 Cara Pembuatan Sabun Mandi PadatDalam proses pembuatan/manufaktor sabun mandi padat cair, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu: persiapan bahan baku, persiapan alat, dan cara pembuatannya.2.2.1 Persiapan Bahan Baku1. Minyak atau Lemak Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai2. NaOH / KOH Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di toko bahan kimia, ambil yang teknis saja. 3. Air Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral. 4. Essential dan Fragrance Oils Sebagai pengharum. Beli di toko bahan kimia atau lainnya.5. Pewarna Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.6. Zat Aditif Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat trace. 2.2.2 Persiapan Alat1. Sebuah masker sederhana - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja. 2. Kacamata - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja. 3. Sepasang sarung tangan karet - Dipakai selama pembuatan sabun. 4. Botol plastik - Untuk wadah air. 5. Timbangan dapur (dengan skala terkecil 1 atau 5 gram). 6. Kantong plastik kecil - Untuk menimbang NaOH/KOH. 7. Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen - Untuk menuangkan NaOH / KOH dan mengaduknya. 8. Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene - Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan air. 9. Wadah dari plastik - Untuk menimbang serta tempat air dan minyak. 10. Kain - Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun. 11. Plastik tipis - Untuk melapisi cetakan. 12. Cetakan. 13. Blender dengan tutupnya. 14. Kain - Untuk menutup blender. 2.2.3 Cara Pembuatan Sabun PadatCara pembuatan :1. Siapkan cetakan. Cetakan bisa apa saja. Bisa loyang yang diminyaki, baki plastik yang dialasi plastik tipis atau pipa PVC yang diminyaki. Siapkan cetakan yang cukup untuk menampung semua hasil pembuatan sabunCetakan: Untuk cetakan anda bisa menggunakan kayu atau karton yang dilapisi plastik tipis, bahkan pipa PVC bisa dipakai. Jika menggunakan pipa PVC tutup bagian bawah dengan plastik yang diikat dengan karet gelang, semprotkan minyak ke dalamnya, tuangkan hasil sabun. Setelah mengeras buka tutupnya, dorong lalu potong akan menghasilkan sabun yang bulat.2 (dua) Resep Sabun Padat :Resep#1 - sabun padat 235 g Minyak Zaitun150 g Minyak Kelapa100 g Minyak Sawit74 g NaOH Natrium hidroksida + 210 g Air10 cc fragrance + pewarna(Proses Pada Suhu ruangan)

Resep#2 - sabun padat250 g Minyak Sawit140 g Minyak Kelapa100 g Minyak Jagung75.5 g NaOH Natrium hidroksida + 210 g Air10 cc fragrance + pewarna(Proses Pada Suhu ruangan)1. Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih. 2. Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai...) sesuai dengan Resep. 3. Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender. 4. Hati hati tuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak. 5. Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan prosespada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap trace. Trace adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan trace. 6. Pada saat trace tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender. 7. Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.2.3 Cara Pemakaian Sabun Mandi PadatCara pemakaian obat kumur agar dapat digunakan secara efektif adalah sebagai berikut;1. Menyiapkan sabun mandi padat yang sudah dibuka dari bungkusnya2. Membilas tubuh dengan air secara merata3. Gosokan sabun mandi tersebut ke seluruh badan hingga mengeluarkan busa4. Bilas badan menggunakan air hingga tidak terdapat busa lagi5. Mengeringkan badan menggunakan handuk agar tubuh tidak basah kembali6. Hindari ruangan ber-AC untuk membuat kulit tidak menjadi cepat kering kembali

BAB IIIPENGEMASAN SABUN MANDI PADAT3.1 Stabilitas Sabun Mandi PadatSabun yang belum dipakai dapat disimpan pada tempat dengan sirkulasi udara yang baik, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung, sejuk, dan tidak lembab. Jangan menyimpan sabun didalam kulkas karena bersifat lembab. Sebenarnya, sabun tidak memiliki masa kadaluarsa yang pasti. Jika disimpan dengan benar, justru sabun akan menjadi semakin padat, karena kadar airnya menguap. Ini akan membuat sabun menjadi lebih awet ketidak dipakai dan tidak mudah lembek. Dan semakin lama, sabun akan semakin lembut di kulit. Karena kandungan airnya yang berkurang, ukurannya juga menjadi lebih kecil.3.2 Pengemasan Sabun Mandi PadatPengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya. Budaya kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal sistem penyimpanan bahan makanan. Sistem penyimpanan bahan makanan secara tradisional diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah yang ditemuinya. Dalam perkembangannya di bidang pascapanen, sudah banyak inovasi dalam bentuk maupun bahan pengemas produk pertanian. Temuan kemasan baru dan berbagai inovasi selalu dikedepankan oleh para produsen produk-produk pertanian, dan hal ini secara pasti menggeser metode pengemasan tradisional yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Dalam menentukan fungsi perlindungan dari pengemasan, maka perlu dipertimbangkan aspek-aspek mutu produk yang akan dilindungi. Mutu produk ketika mencapai konsumen tergantung pada kondisi bahan mentah, metoda pengolahan dan kondisi penyimpanan. Dengan demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan. Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar, misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan mekanis, kontaminasi mikroorganisme. Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka kesalahan dalam hal memilih bahan baku kemasan, kesalahan memilih desain kemasan dan kesalahan dalam memilih jenis kemasan, dapat diminimalisasi. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut maka kemasan harus memiliki sifat-sifat: Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya). Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas. Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara sekitarnya). Kuat dan tidak mudah bocor. Relatif tahan terhadap panas. Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah.Bahan pengemas sabun mandi padat biasanya adalah kertas seperti kardus kecil. Kertas ini berbentuk persegi yang dapat mengurangi kerusakan akibat benturan dari sabun tersebut. Sabun padat pada umumnya berbentuk oval. Didalam dari kemasan kertas ini biasanya sabun diselimuti lagi dengan kemasan lainnya yaitu kertas lilin. Ini melindungi sabun dari air yang pada akhirnya akan membuat umur sabun semakin panjang dan tidak mudah lembek.

Gambar 3.1 Kemasan Sabun Padat(Sumber: simpeldesain.blogspot.com)Gambar diatas merupakan gambar kemasan luar sabun. Saat kemasan tersebut dibuka maka kita akan melihat sabun tersebut dilapisi oleh kertas lilin yang melindungi Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya adalah lilin parafin dengan titik cair 46-74oC dan dicampur polietilen (titik cair 100-124oC) atau petrolatum (titik cair 4052oC). Kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak/oli dan daya rekat panasnya baik. Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan lain-lain.

3.3 Penyebab dan Tanda-Tanda Kerusakan Sabun Mandi PadatSabun mandi padat memiliki umur simpan yang sangat lama, bahkan disebutkan bahwa sabun mandi padat yang telat melewati masa kadaluarsanya tetap aman untuk dipakai. Sabun mandi yang semakin lama disimpan maka kadar airnya akan semakin berkurang. Saat digunakan pun sabun mandi yang sudah cukup lama disimpan dapat lebih menghaluskan kulit. Kadar air yang tinggi dapat menyebabkan sabun menjadi rusak karena mikroorganisme akan berkumpul pada sabun yang berkondisi lembab tersebut. Makanya kita harus menghindari ruangan yang lembab saat menyimpan sabun. Dengan kondisi sabun yang lembab maka sabun akan menjadi lebih lembek dan tidak layak pakai.Sabun mandi padat juga dapat rusak dengan kenanya benturan, namun itu tidak berpengaruh terhadap kondisi yang berada didalamnya. Kondisinya yang penyok hanya akan membuat pengguna lebih sulit untuk menyabuni dirinya. Kemasan yang miliki volum lebih besar dari pada sabun akan membantu sabun tidak mudah penyok.

KESIMPULAN1. Sabun mandi padat merupakan sediaan sabun berbentuk padat yang biasanya menggunakan senyawa alkali natrium hidroksida (NaOH).2. Komposisi utama bahan kimia dari sabun mandi padat yaitu adalah minyak/lemak, senyawa alkali, dan senyawa tambahan (pewangi, antikuman)3. Komposisi dari bahan alami pada dasarnya tidak berbeda dengan bahan kimia tetapi kita menggunakan bahan alami yang seperti ada pada Tabel 1.14. Proses pembuatan dari sabun adalah saponifikasi5. Sabun mandi padat dikemas dengan kertas seperti kardus yang memiliki volume lebih besar dibanding sabun itu sendiri6. Umur dari sabun mandi padat hingga 2 tahun tetapi tidak ada kadaluarsa pasti dari sabun mandi padat7. Tanda-tanda kerusakan dari sabun mandi padat adalah bentuknya yang berbentuk menjadi lembek

DAFTAR PUSTAKAAnneken, David J, 2006. Encyclopedia of Industrial Chemistry. 1st ed. Weinheim: Wiley-VCH.Anonim, 2014. Cara Membuat Sabun Mandi. (http://kerajinanhomeindustry.blogspot.com/2013/)Cavitch, Susan Miller, 1994. The Natural Soap Book. 1st ed. Houston: Storey Publicing.Dewi Anggriani, dkk. 2010.Identifikasi Kemasan Pangan. Supervisor JaminanMutu Pangandirektorat Program Diplomainstitut Pertanian Bogor2010 FakultasPertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru

Willcox, Michael, 1996. Poucher's Perfumes, Cosmetics, and Soaps. 5th ed. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.