rubella dalam kehamilan

3
RUBELLA dalam KEHAMILAN dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak.Kedokteran UMJ Jakarta INFEKSI VIRUS PADA MASA PERINATAL: 1. Imunitas selama kehamilan : Kehamilan : penurunan fungsi kekebalan yang bersifat “cell mediated” Infeksi virus pada wanita hamil akan memperlihatkan gejala yang lebih berat dibanding tidak hamil ( infeksi poliomyelitis, cacar air / chicken pox ) Sistem kekebalan yang masih belum matang pada janin akan menyebabkan janin atau neonatus lebih rentan terhadap komplikasi yang diakibatkan infeksi virus 2. Terapi antivirus Acyclovir adalah anti virus yang digunakan secara luas dalam kehamilan Acyclovir diperlukan untuk terapi infkesi primer herpes simplek atau virus varicella zoster yang terjadi pada ibu hamil Selama kehamilan dosis pengobatan tidak perlu disesuaikan Obat antivirus lain yang masih belum diketahui keamanannya selama kehamilan : Amantadine dan Ribavirin 3. Pencegahan aktif dan pasif Vaksin dengan virus hidup tidak boleh digunakan selama kehamilan termasuk polio oral, MMR (measles – mumps – rubella), varicella Vaksin dengan virus mati seperti influenza, hepatitis A dan B boleh digunakan selama kehamilan Imunoglobulin dapat digunakan selama kehamilan RUBELLA Rubella ( German Measles ) disebabkan oleh infeksi single – stranded RNA togavirus yang ditularkan via pernafasan dengan kejadian tertinggi antara bulan Maret sampai Mei, melalui vaksinasi yang intensif angka kejadian semakin menurun. Infeksi virus ini sangat menular dan periode inkubasi berkisar

Upload: neneng-wulandari

Post on 11-Dec-2014

109 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

rubella dalam kehamilan

TRANSCRIPT

Page 1: Rubella Dalam Kehamilan

RUBELLA dalam KEHAMILANdr.Bambang Widjanarko, SpOGFak.Kedokteran UMJ Jakarta

INFEKSI VIRUS PADA MASA PERINATAL:1. Imunitas selama kehamilan :

Kehamilan : penurunan fungsi kekebalan yang bersifat “cell mediated”

Infeksi virus pada wanita hamil akan memperlihatkan gejala yang lebih berat dibanding tidak hamil ( infeksi poliomyelitis, cacar air / chicken pox )

Sistem kekebalan yang masih belum matang pada janin akan menyebabkan janin atau neonatus lebih rentan terhadap komplikasi yang diakibatkan infeksi virus

2. Terapi antivirus

Acyclovir adalah anti virus yang digunakan secara luas dalam kehamilan

Acyclovir diperlukan untuk terapi infkesi primer herpes simplek atau virus varicella zoster yang terjadi pada ibu hamil

Selama kehamilan dosis pengobatan tidak perlu disesuaikan

Obat antivirus lain yang masih belum diketahui keamanannya selama kehamilan : Amantadine dan Ribavirin

3. Pencegahan aktif dan pasif

Vaksin dengan virus hidup tidak boleh digunakan selama kehamilan termasuk polio oral, MMR (measles – mumps – rubella), varicella

Vaksin dengan virus mati seperti influenza, hepatitis A dan B boleh digunakan selama kehamilan

Imunoglobulin dapat digunakan selama kehamilan

RUBELLARubella ( German Measles ) disebabkan oleh infeksi single – stranded RNA togavirus yang ditularkan via pernafasan dengan kejadian tertinggi antara bulan Maret sampai Mei, melalui vaksinasi yang intensif angka kejadian semakin menurun.Infeksi virus ini sangat menular dan periode inkubasi berkisar antara 2 – 3 mingguDIAGNOSIS :Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan serologi.IgM akan cepat memberi respon setelah keluar ruam dan kemudian akan menurun dan hilang dalam waktu 4 – 8 mingguIgG juga memberikan respon setelah keluar ruam dan tetap tinggi selama hidupDiagnosa ditegakkan dengan adanya peningkatan titer 4 kali lipat dari hemagglutination-inhibiting (HAI) antibody dari dua serum yang diperoleh dua kali selang waktu 2 minggu atau setelah adanya IgMDiagnosa Rubella juga dapat ditegakkan melalui biakan dan isolasi virus pada fase akut.Ditemukannya IgM dalam darah talipusat atau IgG pada neonatus atau bayi 6 bulan mendukung diagnosa infeksi Rubella.DAMPAK TERHADAP KEHAMILAN :10 – 15% wanita dewasa rentan terhadap infeksi Rubella. Perjalanan penyakit tidak dipengaruhi oleh kehamilan dan ibu hamil dapat atau tidak memperlihatkan adanya gejala

Page 2: Rubella Dalam Kehamilan

penyakit.Derajat penyakit terhadap ibu tidak berdampak terhadap resiko infeksi janin. Infeksi yang terjadi pada trimester I memberikan dampak besar terhadap janin.Infeksi fetal :1. Tidak berdampak terhadap bayi dan janin dilahirkan dalam keadaan normal

2. Abortus spontan

3. Sindroma Rubella kongenital

Secara spesifik, infeksi pada trimester I berdampak terjadinya sindroma rubella kongenital sebesar 25% ( 50% resiko terjadi pada 4 minggu pertama ), resiko sindroma rubella kongenital turun menjadi 1% bila infeksi terjadi pada trimester II dan III 

SINDROMA RUBELLA KONGENITAL :

Intra uterine growth retardation simetrik

Gangguan pendengaran

Kelainan jantung :PDA (Patent Ductus Arteriosus) dan hiplasia arteri pulmonalis

Gangguan Mata : Katarak Retinopati Mikroptalmia

Hepatosplenomegali

Gangguan sistem saraf pusat : Mikrosepalus Panensepalus Kalsifikasi otak Retardasi psikomotor

Hepatitis

Trombositopenik purpuraPemeriksaan rubella harus dikerjakan pada semua pasien hamil dengan mengukur IgG . Mereka yang non-imune harus memperoleh vaksinasi pada masa pasca persalinan. Tindak lanjut pemeriksaan kadar rubella harus dilakukan oleh karena 20% yang memperoleh vaksinasi ternyata tidak memperlihatkan adanya respon pembentukan antibodi dengan baik.Infeksi rubella tidak merupakan kontra indikasi pemberian ASITidak ada terapi khusus terhadap infeksi Rubella dan pemberian profilaksis dengan gamma globulin pasca paparan tidak dianjurkan oleh karena tidak memberi perlindungan terhadap janin. Rujukan : 1. American College of Obstetrician and Gynecologist : Rubella in Pregnancy. Technical Bulletin no 171. Washington DC , ACOG 1992

2. Dontigny L, Arsenault My, Martel MJ : Rubella in Pregnancy. SOGC Clinical Practice Guideline ,No 203, February 2008.http://www.sogc.org/guidelines/documents/guiJOGC203CPG0802.pdf retrieved on September 2009

Page 3: Rubella Dalam Kehamilan