rubeola, rubella & roseola pada anak-handout
DESCRIPTION
Rubeola, Rubella & Roseola Pada AnakTRANSCRIPT
Campak & Infeksi Eksanthem Morbilliform pada Anak
Rubeola, Rubella & Roseola
Rubeola / Campak / Morbilli / Measles
• Etiologi: Virus RNA, satu tipe antigen
• Epidemiologi: Titik-titik pernafasan (batuk, bersin)
Endemic pada balita & anak SD.
Komplikasi paling berat pada bayi < 1 tahun.
Masa Inkubasi: 8 – 12 hari
Masa Infektivitas: 1 - 2 hari sblm gejala sampai
4 hari sesudah ruam mulai
Rubeola / Campak / Morbilli / Measles
Angka Kematian:
5 – 25% di negara masih berkembang
♦ Faktor Malnutrisi: anak berberat badan rendah
BB 90% Normal: 10% mati
BB 55% Normal: hampir 50% mati
♦ Faktor Kepadatan Lingkungan (overcrowding)
♦ Faktor Urutan Kasus: Kalau kasus ke2 (/ lebih) dalam rumah (bukan index / kasus pertama)
Rubeola: Gambaran Klinis
• Stadium Kataral / Prodrom (2 – 4 hari)
• Stadium Erupsi / Ruam (5 – 7 hari)
(Atypical Measles Syndrome)
• Stadium Konvolens / Penyembuhan
Rubeola: Stadium Kataral/Prodrom
• TRIAD: FEBRIS tinggi
(2 – 4 h) BATUK kering
KONJUNTIVITIS & fotofobia
• Katar-“ISPA”: Malaise/lesu, pilek, bersin
• “KOPLIK SPOT” pada mukosa buccalis,
Putih pada dasar merah
24 jam sebelum ruam
Hilang dalam 12 – 18 jam
Rubeola: Konjunktivitis & Koplik Spots
Rubeola: Stadium Erupsi / Ruam
• Triad Batuk, Febris & Konjuntivitis terus
• Terkadang ada muntah & menceret
• Kelenjar limp post servikal (leher) membesar
Ruam mulai sebagai makul (bercak) pada muka & di leher di belakang telinga
Segera menjadi makulopapul (dapat diraba)
Ruam meluas ke tubuh, lengan & kaki
Ruam tidak gatal
Ruam Rubeola
Rubeola: Atypical Measles Syndrome
• Biasanya terjadi pada pasien lemah imun
• Febris amat tinggi
• Pneumonia: infiltrat di Xray
• Ruam yang tidak khas
• Terkadang tidak ada ruam
• Kemudian: edema pada tangan & kaki
Rubeola: Stadium Konvolesens / Penyembuhan
• Febris menurun
• Gejala lain berkurang bertahap
• Ruam luntur
• Bekas ruam sering hiperpigmentasi
Rubeola: Diagnosa Banding
• Rubella: lebih ringan & singkat (3 hr), KL besar
• Roseola: febris amat tinggi (sampai kejang)
X4 hari, lalu turun & ruam keluar mulai di tubuh
• Exanthema enterovirus: febris, stomatis, ISPA, GEA dengan muntah, mungkin meningitis
• Ruam Ampicillin: makulopapular (bukan bidur) reaksi ideosinkratis thdp Ampicillin/Amoxicillin serta Mononucleosis infeksiosa, bukan allergi, mulai ssdh minum abx 4hari, tidak gatal, hilang sendiri < 7 hari.
Rubeola: Komplikasi
• Otitis media
• Pneumonia, dari virus morbilli atau bakteri sekunder, Sangat bahaya pada anak yang malnutrisi (BBR)
• TBC: sering kali tes PPD menjadi neg ssdh infeksi mobilli.
• Diare dan/atau Bronkitis terus-menurus, lebih sering pada anak malnutrisi yg berumur < 2 tahun.
• Ulcera pada kornea mata bila pasien kekurangan Vit A
Tanda kekurangan Vitamin A pada mata
Buta senja Xerophthalmia Bitot’s Spots : bercak putih-keabuan di
konjuntiva bulbar dekat kornea
Rubeola: Komplikasi
Kekurangan Vitamin A
Rubeola: Komplikasi
• Ensefalitis (1:1000)
Permulaan pelan-pelan, stad 3 (ruam mulai luntur)
Febrisnya mulai naik lagi.
Kesadaran menurun sampai koma.
Dapat berlangsung berbulan-bulan.
Prognosis: buruk,>50% mati/tercacat neurologis
• Black Measles: Perdarahan pada kulit, mulut dan saluran pencenernaan.
Rubeola: Komplikasi
• Subacute sclerosing panencephalitis (SSPE) (1:100.000) disebabkan infeksi kronis dari virus
Bisa terjadi 10 tahun sesudah kasus morbilli.
Mula-mula ditandai dengan kelainan kepribadian, kemunduran di sekolah, ataxia (sering terjatuh), kejang-kejang (seizures), koma, anoxia & kematian.
Sejak vaksin campak, jarang terjadi.
Dx: titer antibodi rubeola sangat tinggi di serum & liquor spinalis.
Rx: supportif
Rubeola: Natalaksana
• VITAMIN A: Mampu mengurangi angka mortalitas & morbiditas
► Dosis: 100.000U <12 bln, 200.000U > 12 bln.
► Dosis diulang esok hari & 4 minggu kemudian
• Hidrasi pada anak yang kurang cairan
• Antibiotika bila ada infeksi bakteri sekunder
• Nutrisi yang memadai & tambahan vitamin.
• Pengobatan simtomatis (paracetamol, antitussif)
Pencegahan: Measles Virus Vaccine • VIRUS attenuated, HIDUP, dibiakkan pada sel embryo
ayam, dilyophilize agar lebih tahan hangat.
• Kalau diberi 1 X pada anak 12 bulan, 95% mengembangkan
antibodi. Pada anak 15 bulan, 98%
• Disimpan pada 2º – 8º C, tidak rusak bila dibeku (frozen)
• Vaksin harus dilindung dari sinar UV.
• Dapat diberi sebagai kombinasi vaksin Rubella, Mumps &
Varicella: MMR / MMRV pada anak 12 - 15 bulan.
Booster diberi pada umur 4 - 6 tahun atau 11 - 12 tahun
• Di negara dimana anak sering menderita rubeola sebelum
umur 1 tahun, MV V diberi pada umur 9 - 10 bulan. Booster!
Pencegahan: Measles Virus Vaccine
• Reaksi pada reseptor MV V:
► Febris ssdh 7 - 12 hari (5 - 15% >39ºC) X 1 - 5 hr
► Ruam sementara 5% ► Thrombocytopenia
► Anafilaksis ►Pusing, Enkefalitis (1:1.000.000)
► TIDAK menyebabkan Autism!
• Kontraindikasi untuk menerima MV V
Ф Hamil Ф Menerima Imune Globulin < 3 bulan
Ф Sistem imun lemah (Rx kanker, steroid)
Ф Febris ≥ 38ºC (Penyakit non-febris atau febris <
38ºC, seperti ISPA /GEA, bukan kontraindikasi!)
Rubella / German Measles • Etiologi: RNA virus
• Epidemiology: Manusia saja sumber infeksi. Menular via kontak langsung atau droplet titik-titik dari nasofaring.
♦ Masa Inkubasi: 14 – 21 hari (biasanya ~ 16)
♦ Masa Infektiviti: 7 hari sebelum & 14 hari sesudah ruam
Paling mudah menular: beberapa hari sebelum & sesudah ruamnya.
Kira-kira 10-20% bayi yg kena Rubella kongenital masih positif dgn virus hidup pada umur 6 bulan.
Rubella: Gambaran Klinis Postnatal
• 25% - 30% kasus tanpa gejala/asymptomatic
• Kasus Postnatal:
♦ Febris ringan
♦ Ruam makulo-papul
selama 3 hari
♦ Adenopati umum, paling besar di kelenjar limp subocciput, postaurikular & leher.
♦ Terkadang ada polyarthralgia/arthritis transien pada remaja & dewasa
Rubella: Gambaran Klinis Kongenital
Kongenital:
• Trimester pertama: 80% & berat
• Pada minggu ke14: 67%
• Pada minggu ke26: 25%
Mata: ♦ katarak ♦ mikroftalmia ♦ glaukoma ♦ korioretinitis
Jantung: ♦ PDA ♦ Stenosis arteri pulnomaris ♦ ASD ♦ VSD
Neurologik: ♦ Tuli ♦ Mikrokefali
♦ Meningoenkefalitis ♦ Retardasi mental
Lain-lain: ►Pertumbuhan lambat ► Jaundis
► Hepatosplenomegali ► Thrombositopeni ► Penyakit tulang translusen
► Kelainan kulit (blue-berry muffin lesions)
Rubella
• Komplikasi Kasus postnatal:
► Enkefalitis 1:10.000
► Thrombositopeni terkadang
► Arthritis transien pada remaja
perumpuan.
• Pengobatan: supportiv untuk gejala saja.
Rubella: Pencegahan
• Vaksin Anti-Rubella: hidup, diberi kepada semua anak > 15 bulan (MMR/V)
Di Eropa: remaja perumpuan saja
• Kontraindikasi sama dengan yang sudah diberi untuk vaksin Measles di atas.
• Pasien HIV-positif boleh menerimanya.
• Antibodi terhadap Rubella tidak memberi pelindungan yg signifikan terhadap Virus Rubeola.
Roseola / Exanthema Subitum
• Etiologi: Herpes Virus 6, DNA, double stranded.
• Epidemiologi: Manusia saja membawanya, Kemungkinan besar menular via titik-titik pernafasan dari pengidap.
Paling sering terjadi pada anak yang berumur diantara 6 – 24 bulan.
Jarang sekali pada anak > 4 thn.
Di populasi yang endemik, hampir semua
orang > 4 tahun adalah sero-positif.
Roseola / Exanthema Subitum Gambaran Klinik:
Febris tinggi ~ 3-7 hari tanpa tanda lokal atau ruam.
10% kasus Roseola kejang febris
Sesudah febrisnya mereda, keluar ruam: makulo-papular selama beberapa jam atau beberapa hari.
Roseola / Exanthema Subitum
• Virus ini dapat “hibernate” kemudian menjadi aktif lagi tahun-tahun kelak, pasien lemah imun.
• Belum ada pengertian sempurna tentang spektrum infeksi virus yang “baru” diketahui ini.
• Pengobatan: Gejala saja, Paracetamol, Valium kalau kejang-kejang.
• Pencegahan: Tidak ada.
• Antibodi HHV-6 tidak memberi perlindungan yg signifikan terhadap Virus Rubeola.
Website yang Menolong
• Rubeola: http://www.emedicine.com/ped/topic1388.htm
• Rubella: http://www.emedicine.com/ped/topic2025.htm
• Roseola: http://www.emedicine.com/ped/topic998.htm
• Vaksin MMRV: http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5447a4.htm
• WHO vaksin: http://www.who.int/vaccines/sitemap.shtml