presentasi referat (morbili, rubella, eksantema subitum)

41
MORBILI, RUBELLA DAN EKSANTEMA SUBITUM Pembimbing: Dr. Ida Bagus Eka Utama Wija Sp.A Disusun oleh: Yosua Siwabessy

Upload: bungas-arisudana

Post on 30-Jan-2016

115 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

o

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

MORBILI, RUBELLA DAN EKSANTEMA SUBITUM

Pembimbing: Dr. Ida Bagus Eka Utama Wija Sp.A

Disusun oleh:Yosua Siwabessy

Page 2: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

MORBILI

Page 3: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

definisi• Morbili penyakit yang disebabkan oleh virus dengan

gejala

Page 4: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

etiologi• Virus morbili paramyxovirus berbentuk bulat dengan

tepi yang kasar dan bergaris tengah 140 nm, dibungkus oleh selubung luar yang terdiri dari lemak dan protein. Nukleokapsid yang berbentuk bulat lonjong, terdiri dari bagian protein yang mengelilingi asam nukleat (RNA) – yang merupakan struktur heliks nucleoprotein dari myxovirus. Pada selubung luar seringkali terdapat tonjolan pendek salah satu protein yang berada di selubung luar berfungsi sebagai hemaglutinin.

Page 5: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Virus masuk ke limfatik lokal

Memperbanyak diri ke jaringan limforetikular

(limpa)

• Sel Mononuklear terinfeksi sel warthin

• Sel T aktif membelah

Fokus infeksi• Orofaring• Konjugtiva• Saluran nafas• kulit• Kandung kemih• usus

Nekrosis sel

Virus masuk ke pemb. Darah manifestasi klinis : batuk pilek, konjungtiva hiperemis, demam tinggi, muncul bercak koplik pada mukosa pipi

Daya tahan tubuh menurun. Proses Delayed hipersensitivity ruam makulopapular di kulit

PATOGENESIS

Page 6: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

transmisi• PENULARANNYA SANGAT EFEKTIF!!!!

DROPLETDo you know?

Penularan terjadi sejak 1-2 hari sebelum timbul gejala klinis sampai

4 hari setelah timbul ruam

Page 7: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Masa inkubasi 7-21 hari

paparan

10-12 hariGejala

prodromal

Rata-rata 14 hari

Page 8: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Gejala klinis• masa prodromal antara 2-4 hari demam 38,4 – 40,6 oC,

koriza, batuk, konjungtivitis, bercak koplik. (timbul 2 hari sebelum dan sesudah erupsi kulit)

• Adenopati generalisata dan splenomegali.• Eksantema hari ke 3-4 masa prodromal, memudar

setelah 3 hari dan menghilang setelah 6-7 hari.• Erupsi dimulai dari belakang telinga menyebar secara

sentrifugal sampai ke seluruh badan pada hari ke 3 eksantema.

• Bercak menghilang disertai dengan hiperpigmentasi kecokelatan dan deskuamasi ringan yang menghilang setelah 7-10 hari.

• Black measles

Page 9: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Bercak koplik Ruam pada morbili

Page 10: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Pemeriksaan penunjang• Diagnosis dapat ditegakan secara klinis• Pemeriksaan sitologik ditemukan sel raksasa lapisan

mukosa hidung dan pipi• pemeriksaan serologic didapatkan IgM spesifik.

Page 11: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

komplikasiSistem organ Komplikasi

Respirasi Otitis media, mastoiditis, croup

(laryngotracheobronchitis), tracheitis, pneumonia,

pneumothorax, mediastinal emphysema

Neurologi Kejang demam, ensefalitis, postinfectious

encephalitis, subacute sclerosing pan encephalitis,

sindrom guillain-Barre, sindrom reye’s, transverse

myelitis

Gastrointestinal Diare (enteritis), menenterika adenitis, apendiksitis,

hepatitis, pankreatitis, stomatitis, noma (cancrum

oris)

Ophthalmologi Keratitis, ulserasi kornea, perforasi kornea, central

vein occlusion, kebutaan

Hematologi Purpura trombositopenia, koagulasi intravascular

diseminata

Dermaologi Desquamasi berat, selulitis

Lainnya Hypokalemia, myositis, nefritis, gagal ginjal,

malnutrisi, kematian

Page 12: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

pengobatan• Dalam perawatan di rumah sakit pasien dirawat di ruang isolasi

sistem pernapasan. perbaikan keadaan umum kebutuhan cairan dan diet yang memadai.

• Vitamin A 100.000 UI per oral diberikan satu kali, pada malnutrisi dilanjutkan 1500 UI tiap hari.

• Komplikasi:• Bronkopneumonia • Antibiotik ampisilin 100 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis intravena

dikombinasikan dengan kloramfenikol 75 mg/kgBB/hari intravena dalam 4 dosis, sampai gejala sesak berkurang dan pasien dapat minum obat per oral. Antibiotic tiga hari demam reda. Apabila dicurigai infeksi spesifik, maka uji tubekulin dilakukan setelah anak sehat kembali (3-4 minggu kemudian)

Page 13: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

• Enteritis• Pemberian cairan intravena dapat dipertimbangkan apabila

terdapat enteritis + dehidrasi• Otitis media• Seringkali disebabkan oleh karena infeksi sekunder,

sehingga perlu diberikan antibiotic kotrimoksasol-sulfametokzasol (TMP 4mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis)

• Ensefalopati • Perlu reduksi jumlah pemberian cairan hingga ¾ kebutuhan

untuk mengurangi edema otak, di samping pemberian kortikosteroid. Perlu dilakukan koreksi elektrolit dan gangguan gas darah.

Page 14: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Pencegahan (Imunisasi)• vaksin morbili,• Monovalen• Kombinasi vaksin morbili dengan vaksin rubella (MR)• Kombinasi dengan mumps dan rubella (MMR)• Kombinasi dengan mumps, rubella dan varisela (MMRV)• permenkes no 42 tahun 2013 imunisasi morbili 2 kali, umur 9

bulan sebagai imunisasi dasar dan pada umur 2 tahun sebagai imunisasi lanjutan. Kemudian pada anak usia sekolah dasar, diberikan imunisasi morbili yang ketiga pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

• Dosis vaksin morbili 0,5 ml• Pemberian subkutan, dapat diberikan secara intramuscular• Imunisasi morbili diberikan lagi pada umur 2 tahun dan saat

masuk sekolah SD (program BIAS)

Page 15: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi)

• Gejala KIPI demam yang lebih dari 39,50C , terjadi pada 5%-15% kasus, demam mulai dijumpai pada hari ke 5-6 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 5 hari

• Ruam dapat dijumpai pada 5% resipien , timbul hari ke 7-10 sesudah imunisasi, selama 2-4 hari.

• Reaksi KIPI berat jika ditemukan gangguan fungsi sistem saraf pusat seperti ensefalopati paca imunisasi. Diperkirakan risiko terjadinya kedua efek samping tersebut 30 hari sesudah imunisasi 1 diantara 1 milyar dosis vaksin.

Page 16: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

prognosis• Prognosis untuk morbili umumnya baik, • komplikasi fatal. • Angka kematian tinggi pada anak-anak dengan usia

kurang dari 5 tahun dengan angka tertinggi pada bayi usia 4-12 bulan dan pada anak-anak dengan immunocompromised

• morbiditas serta motalitas meningkat pada orang dengan gangguan defisiensi imun, malnutrisi, kekurangan vitamin a, dan vaksinasi yang tidak adekuat.

• Croup, ensefalitis, dan pneumonia adalah penyebab paling umum terjadinya kematian pada kasus morbili.

Page 17: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

RUBELLA

Page 18: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

definisi• Rubella adalah suatu penyakit virus yang disebabkan oleh

togavirus dari rubivirus ditandai dengan gejala ringan, ruam makulopapular.

Page 19: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

etiologi• Rubella virus diklasifikasikan togavirus, genus rubivirus.

Rubella virus ini merupakan RNA virus dengan single antigenic.

• inaktif oleh pelarut lemak, tripsin, formalin, sinar ultraviolet, pH yang rendah, panas, dan amantadine.

Page 20: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Patogenesis

Virus masuk ke tubuh

Replikasi pada kelenjar getah bening

VIREMIA Mitotic arest

Page 21: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

transmisi

Droplet

Kontak melalui tangan

Page 22: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Masa inkubasi• Masa inkubasi rubella adalah 14 hari dengan range

antara 12 – 23 hari.

Page 23: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Masa prodromal 1-5 hari demam

subfebris, malaise, anoreksia,

konjungtivitis ringan, koriza, nyeri

tenggorokan, batuk dan limfadenopati.

Enantema pada rubella (Forschheimer spots)

ditemukan pada periode prodromal sampai satu hari setelah timbulnya

ruam.

limfadenopati

Eksantema berupa makulopapular, eritematosa, diskret. Pertama kali ruam tampak di muka dan menyebar ke bawah dengan cepat (leher, badan dan ekstremitas).

MANIFESTASI KLINIS

Page 24: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)
Page 25: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Pemeriksaan penunjang• Perubahan hematologic . Peningkatan sel plasma 5-20%

merupakan tanda yang khas. leukopenia dengan segera diikuti limfositosis relatif.

• trombosit. • Pemeriksaan serologi peningkatan titer antibody 4 kali

pada haemaglutination inhibition test (HAIR) atau ditemukannya antibody IgM yang spesifik untuk rubella.

• Pada kehamilan, 1-2 minggu setelah timbulnya rash pemeriksaan serologi IgM-immunoassay (dengan sampel berasal dari tenggorok atau urin) sebanyak dua kali dengan selang 1-2 minggu. Bila didapatkan kenaikan titer sebanyak 4 kali terminasi kehamilan.

Page 26: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

pengobatan• Pengobatan dalam mengatasi penyakit rubella adalah

secara simptomatik yaitu mengatasi gejala yang muncul.

Page 27: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

pencegahan• Imunisasi Rubella MMR (measles, mumps, rubella)

dosis 0,5 ml. • Pemberian vaksin MMR dengan dosis tunggal 0,5 ml

suntikan secara intramuscular atau subkutan diberikan pada umur 12-18 bulan

Page 28: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Arthralgia/arthritis ensefalitisManifestasi perdarahan

lain-lain: orkitis, neuritis

KOMPLIKASI

Page 29: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Prognosis• Rubella memiliki prognosis yang baik dan dapat sembuh

sempurna. Namun pada congenital rubella syndrome dapat memberikan prognosis yang buruk dengan kerusakan organ yang berat.

Page 30: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

EKSANTEMA SUBITUM

Page 31: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

definisi• Eksantema subitum adalah penyakit virus pada bayi dan

anak kecil yang bersifat akut, biasanya terjadi secara sporadic dan dapat menimbulkan epidemic, dengan ciri khas munculnya ruam dan perbaikan klinis yang terjadi hampir simultan.

Page 32: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

etiologi

HHV-6 Human

herpesvirus 6

HHV-7Human herpesvirus

7

Page 33: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

TRANSMISI

SEKRET ORAL TRANSPLASENTAL

MASA INKUBASI 5-15 HARI

Page 34: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Manifestasi klinis• Perjalanan penyakit dimulai dengan demam tinggi

mendadak mencapai 40-40,60C, anak tampak iritabel, anoreksia, biasanya terdapat koriza, konjungtivitis dan batuk. Demam menetap 3-5 hari dan menurun secara mendadak ke suhu normal disertai timbulnya ruam.

• Ruam tampak pertama kali di punggung dan menyebar ke leher, ekstremitas atas, muka, dan ekstremitas bawah.

• Ruam berwarna merah muda, makulopapular, diskret, jarang koalesen sehingga mirip dengan lesi rubella.

• Lamanya timbul erupsi 1-2 hari, kadang dapat hilang dalam beberapa jam. Ruam hilang tidak meninggalkan bekas berupa pigmentasi atau deskuamasi.

Page 35: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Pemeriksaan penunjang

• dapat dijumpai leukositosis. Selama 24-36 jam pertama panas, jumlah leukosit dapat mencapai16.000-20.000/mm3 dengan peninggian neutrofil. Pada hari ke-2 dapat terdapat neutropenia absolut dengan limfositosis relatif (90%). Dapat timbul monosit dalam jumlah besar.

• pemeriksaan terhadap IgM terhadap antibody penderita, (PCR) untuk mendeteksi DNA HHV-6 pada saliva dan kelenjar liur

Page 36: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

pengobatan• Tidak ada terapi spesifik yang direkomendasikan untuk

infeksi primer dari HHV-6, karena pada umumnya anak dengan eksantema subitum dapat sembuh sempurna hanya dengan pengobatan simptomatik saja.

Page 37: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

komplikasi• Eksantema subitum jarang menimbulkan komplikasi.

Namun, dalam beberapa kasus dapat terjadi kejang demam jika terjadi penigkatan suhu yang tinggi. Pada kasus yang jarang dapat terjadi aseptik meningitis dan ensefalitis.

Page 38: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

komplikasi

Meningitis &

ensefalitis

Kejang demam

JARANG TERJADI!

Page 39: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

prognosis• Prognosis pada penderita eksantema subitum adalah

baik. Hal ini disebabkan karena perjalanan penyakit enksantema subitum adalah akut dan ringan. Penyakit ini dapat sembuh secara sempurna. Erupsi yang terjadi pada kulit dapat hilang dan kembali normal tanpa adanya bekas. Pada penderita imunokomromise yang menderita eksantema subitum dapat terjadi infeksi kronis hingga menyebabkan kematian.

Page 40: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)

Daftar pustaka• Buku ajar infeksi dan pediatri tropis edisi ke-2. Ikatan

Dokter Anak Indonesia. 2012; 109-32• Pedoman Imunisasi di Indonesia edisi ke-5. Satgas

Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014• Perry T Robert et all, The Clinical Significance of Measles:

A Review, The Journal of Infectious Disease, 2004; S4-16• CDC Rubella, Center for Disease Control and Prevention.

Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Disease, 13th edition, 2015; 325-28

• McLean Huong et all, Rubella VPD surveillance manual, 5th edition, 2012; 1-10

• Tuty Rahayu, Gambaran Klinis Penyakit Esantema Akut pada Anak. Sari Pediatri Vol. 4 no 3, 2002; 104-13

Page 41: Presentasi Referat (Morbili, Rubella, Eksantema Subitum)