rpp sbm hutan

8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata pelajaran : Biologi Kelas / Semester : X/ 2 (Dua) Materi : Daur Biogeokimia A. Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah B. Kompetensi Dasar 3.11. Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. C. Indikator Menentukan solusi permasalahan lingkungan yang berhubungan dengan daur biogeokimia dan pengaruhnya terhadap rantai makanan. D. Tujuan Pembelajaran

Upload: auliya-shofiya

Post on 08-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mata kuliah SBM

TRANSCRIPT

Page 1: RPP SBM Hutan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Mata pelajaran : Biologi

Kelas / Semester         : X/ 2 (Dua)

Materi : Daur Biogeokimia

A. Kompetensi Inti

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

B. Kompetensi Dasar

3.11. Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan

daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan.

C. Indikator

Menentukan solusi permasalahan lingkungan yang berhubungan dengan daur

biogeokimia dan pengaruhnya terhadap rantai makanan.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menentukan solusi permasalahan lingkungan yang berhubungan

dengan daur biogeokimia dan pengaruhnya terhadap rantai makanan.

E. Alokasi Waktu : 45 menit

F. Materi Ajar :

a. Komponen rantai makanan

b. Daur biogeokimia

G. Model dan Metode Pembelajaran

a. Model Pembelajaran : Model Pemecahan Masalah (Problem Solving)

b. Metode Pembelajaran : diskusi, tanya jawab

H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

Video pembelajaran, lembar diskusi kelompok, ICT (Internet)

Page 2: RPP SBM Hutan

2. Alat/Bahan : LCD proyektor, Laptop, internet

3. Sumber Belajar

a. Pratiwi, Maryati, Suharno, Srikini, Bambang. 2007. Biologi untuk

SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

b. Campbell, Neil A dan Reece Mitchele. 2002. Biologi Jilid I. Jakarta:

Erlangga.

c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 81 Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum

I. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru menyiapkan perlengkapan pembelajaran.

b. Guru mengkondisikan kelas.

c. Guru membuka pelajaran dengan berdoa

d. Guru mempresensi kehadiran siswa

e. Apersepsi

Guru menanyakan “Apakah kalian pernah melihat kerusakan hutan

karena pembakaran?”

f. Motivasi

Guru menampilkan video tentang kerusakan lahan pertanian

disebabkan oleh hama. Guru menanyakan pendapat siswa tentang

video tersebut.

g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat

menentukan solusi permasalahan lingkungan yang berhubungan

dengan daur biogeokimia dan pengaruhnya terhadap rantai makanan.

2. Kegiatan Inti (25 menit)

a. Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-

4 orang.

b. Guru membagikan lembar kegiatan siswa yang berisi masalah yang

harus diselesaikan.

c. Siswa mendiskusikan solusi permasalahan tersebut dengan merujuk

pada berbagai sumber baik buku pelajaran maupun sumber internet.

Page 3: RPP SBM Hutan

d. Beberapa kelompok mempresenstaikan hasil diskusinya. Siswa lain

dimotivasi untuk aktif menanggapai pernyataan dari kelompok

presentator.

e. Guru memberikan pendapat dan penilaian terhadap presentasi siswa

dan keaktifan siswa selama pembelajaran.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

a. Guru bersama peserta membuat kesimpulan dari hasil diskusi untuk

solusi masalah kerusakan lahan.

b. Guru memberikan evaluasi.

c. Guru menutup pelajaran dengan doa.

J. Evaluasi

1. Penilaian Afektif

2. Penilaian Aspek Psikomotorik

Page 4: RPP SBM Hutan

3. Penilaian Aspek Kognitif

Aspek penilaian kognitif dilihat pada hasil kerja siswa pada Lembar Diskusi

Kelompok yang telah diberikan pertanyaan-pertanyaan terkait.

Page 5: RPP SBM Hutan

1. Bacalah dengan seksama berita dibawah ini

Kebakaran hutan lebih banyak disebabkan dari kegiatan manusia daripada

faktor alam. Saharjo (1999), mengatakan 99,9 persen kebakaran hutan/lahan

terjadi oleh manusia, baik disengaja maupun akibat kelalaiannya. Dampak

karhutla seperti asap, sangat merugikan masyarakat, baik dari kesehatan,

gangguan aktivitas, perekonomian serta ekologis. Meski telah ada berbagai

peraturan, pemerintah terlihat lambat dan kurang responsif menghadapi dan

mengantisipasi karhutla.

Kebiasaan masyarakat lokal membakar hutan untuk membuka lahan, tetapi

dengan metode yang berbeda, yaitu dengan metode slash and burn, menebang

pohon kecil dan besar, dengan menumpuknya ditengah lahan yang dibuka,

sehingga ketika dibakar terkonsentrasi di tengah. Berbeda dengan metode

pembukaan lahan saat ini dengan menggunakan alat berat dan luas puluhan

hektar, dan kebakarannya merembet ke kawasan lain. Membakar lahan merupakan

cara paling mudah dan murah bagi perusahaan untuk membuka dan

membersihkan lahan baru. 

Dengan membakar lahan, maka hasilnya akan tersedia unsur fosfor untuk

pupuk bagi lahan gambut, sehingga akan menghemat biaya pupuk fosfor bagi

perusahaan, yaitu Rp 500 – 600/ batang dan dikali dengan jumlah luasan ijin

lokasi.

Hasil penelitian juga menunjukkan, kawasan pembakaran mempunyai

kedalaman gambut mencapai lebih dari 6 meter. Padahal sesuai Keppres No. 32

tahun 1990 tentang kawasan lindung, kawasan gambut dengan kedalaman 3

meter, sudah masuk status dilindungi sebagai kawasan konservasi yang berfungsi

hidrologi menyimpan air, mencegah banjir, dan melindungi ekosistem gambut

yang khas, yaitu mencegah emisi karbon yang jumlahnya beberapa kali lipat lebih

tinggi dibanding kawasan non gambut. Kebakaran juga menyebabkan penurunan

muka tanah dan volume gambut, yang akan menurunkan kemampuan gambut

Lembar Diskusi

Kelompok

Page 6: RPP SBM Hutan

menahan air. Apabila kubah gambut mengalami penciutan setebal satu meter saja,

maka lahan gambut akan kehilangan kemampuannya dalam menyangga air

sampai 90 cm atau ekivalen dengan 9.000 meter kubik.

Selain dampak ekologis, Indra, Dosen IPB menyebutkan banyak dampak

dari karhutla. “Tidak hanya ISPA, munculnya berbagai jenis hama baru, ini di

dampak sosial, budaya dan ekonominya. Sementara hilangnya sejumlah flora dan

fauna, dan ancaman subsidence gambut, hingga terganggunya siklus hidrologi ini

kalau dikaji dari segi lingkungan,” sebutnya.

2. Kerjakan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan diskusi kelompok

dan dari berbagai sumber di internet.

a. Dari siklus hidrologi yang sudah dipelajari, tahap manakah yang

menyebabkan siklus tersebut tidak berjalan lancar?

b. Selain siklus hidrologi, bagaimana pengaruh kebakaran hutan terhadap

siklus karbon dan fosfor di kawasan tersebut?

c. Bagaimana pengaruh peristiwa tersebut terhadap rantai makanan di

kawasan tersebut?