rpkps hpi
DESCRIPTION
SilabusTRANSCRIPT
RPKPS
HUKUM PERDATA INTERNASIONAL
1. IDENTITAS MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah : Hukum Perdata Internasional
Dosen Pengampu :
2. MANFAAT MATA KULIAH
Peristiwa, kegiatan atau aktivitas yang bersifat lintas batas negara
semakin meningkat pada era globalisasi ini. Kegiatan atau aktivitas tersebut
tidak hanya menjadi bagian dari Hukum Internasional Publik tetapi juga
Hukum Internasional Privat yang selanjutnya akan disebut dengan Hukum
Perdata Internasional. Adanya foreign element dalam peristiwa hukum perdata
internasional mengakibatkan terjadinya pertautan lebih dari satu sistem hukum
nasional yang berbeda. Mata kuliah ini dikonstruksikan untuk:
a. secara teoritis, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan
mengenai sumbersumber, asas-asas, konsepkonsep dan teori-teori tentang
Hukum Perdata Internasional; dan
b. secara praktis, mahasiswa diharapkan mampu menganalisis
masalahmasalah yang terjadi pada peristiwa hukum perdata internasional.
3. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini mengkaji baik aspek teoritis maupun praktis dari
Hukum Perdata Internasional. Secara garis besar, materimateri tersaji yang
dibahas adalah: a) Pengertian, Ruang Lingkup, Sejarah, dan Sumber Hukum
Perdata Internasional; b) Titik Taut dan Status Personal dalam HPI; c)
Asasasas HPI; d) Kualifikasi dan Persoalan Pendahuluan dalam HPI; e)
Renvoi; f) Pelaksanaan Putusan Pengadilan dan Arbitrase Asing di Indonesia
1
4. TUJUAN MATA KULIAH
Mahasiswa melalui partisipasinya pada mata kuliah Hukum Perdata
Internasional ini diharapkan mampu memahami asasasas, konsep-konsep, dan
teoriteori Hukum Perdata Internasional, serta dapat menganalisis
permasalahan yang terjadi dalam Peristiwa Hukum Perdata Internasional.
Standar Kompetensi : C4
5. PERSYARATAN MENGIKUTI MATA KULIAH HUKUM PERDATA
INTERNASIONAL
Secara formal, mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah ini harus
telah lulus mata kuliah Hukum Internasional dan Hukum Perdata. Secara
Substantif, mata kuliah ini mensyaratkan adanya pemahaman dan penguasaan
mahasiswa terhadap materimateri dasar Hukum Internasional, diantaranya;
Pengertian, Sumber Hukum Internasional, Subyek Hukum Internasional dan
Ruang Lingkup Hukum Internasional, Sementara terkait Hukum Perdata, mata
kuliah ini mensyaratkan adanya pemahaman dan penguasaan mahasiswa
terhadap materimateri hukum benda, orang, perikatan.
6. METODE DAN STRATEGI PROSES PEMBELAJARAN
Metode Perkuliahan adalah Problem Based Learning (PBL) dimana pusat
pembelajaran ada pada mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah “belajar”
(learning) bukan “mengajar” (teaching).
Strategi pembelajaran : Kombinasi perkuliahan (6 kali pertemuan), tutorial
(6 kali pertemuan, satu kali pertemuan untuk Ujian Tengah Semester (UTS),
dan satu kali pertemuan untuk Ujian Akhir Semester (UAS).
Pelaksanaan Perkuliahan dan Tutorial. Dalam Mata kuliah Hukum
Perjanjian Internasional ini, perkuliahan direncanakan berlangsung selama 6
kali yaitu pertemuan ke 1,3,5,7,9, dan ke 11. Sedangkan Tutorial direncanakan
berlangsung 6 kali pertemuan yaitu: pertemuan ke 2, 4,6,8, 10 dan ke 12.
2
Strategi perkuliahan: Perkuliahan berkaitan dengan pokok bahasan akan
dipaparkan dengan alat bantu media berupa papan tulis, power point slide,
serta penyiapan bahan bacaan tertentu yang dapat diakses oleh mahasiswa.
Sebelum mengikuti perkuliahan mahasiswa sudah mempersiapkan diri (self
study) melakukan penelusuran bahan, membaca dan memahami pokok
bahasan yang akan dikuliahkan sesuai dengan arahan (guidance) dalam Block
Book. Adapun teknik perkuliahan adalah pemaparan materi, tanya jawab, dan
diskusi (proses pembelajaran dua arah).
Strategi Tutorial:
- Mahasiswa mengerjakan tugastugas (Discuccion Task, Study Task dan
Problem Task) sebagai bagian dari self study dan melakukan presentasi
(power point) dan berdiskusi di kelas tutorial.
- Dalam 6 kali tutorial di kelas, mahasiswa diwajibkan:
o Secara individual menjawab seluruh pertanyaan yang tersedia di
Block Book sebelum pertemuan tutorial dilaksanakan.
o Secara sukarela (atau dalam kondisi tertentu tutor akan menunjuk
secara acak), mahasiswa mempresentasikan jawabanjawaban
tersebut di kelas tutorial.
o Berdiskusi di kelas selama pelaksanaan tutorial dengan
mengemukakan argumenargumen yang dikembangkan dalam
jawaban individu mahasiswa terhadap pertanyaanpertanyaan di
Blok Book.
o Secara individual menyusun sebuah paper dengan topiktopik yang
akan disampaikan pada perkuliahan/tutorial. Paper ini akan
digunakan sebagai komponen utama nilai tugas selain partisipasi
dalam tanya jawab/diskusi selama perkuliahan/tutorial.
7. UJIAN DAN PENILAIAN
Ujian
Ujian dilaksanakan dua kali dalam bentuk tertulis yaitu Ujian Tengah
Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
3
TugasTugas
(TT)Lihat Strategi Tutorial.
Penilaian
Penilaian akhir dari proses pembelajaran ini berdasarkan rumus Nilai Akhir
(NA) sesuai buku pedoman, yaitu:
Nilai Range
A : 80-100
B+ : 70-79
B : 65-69
C+ : 60-64
C : 55-59
D : 40-54
E : <40
Di luar model penilaian di atas, mata kuliah ini juga memberikan Nilai
Partisipasi Kelas (Kolektif) sebagai nilai tambahan untuk Nilai Akhir.
8. MATERI PERKULIAHAN (ORGANISASI PERKULIAHAN)
BAB I PENDAHULUAN
A. Definisi dan Istilah HPI
B. Peranan dan Manfaat HPI
C. Ruang Lingkup HPI
D. Sejarah Perkembangan HPI
E. Sumber Hukum Perdata Internasional
BAB II. TITIK TAUT DAN STATUS PERSONAL
A. Pengertian Titik Taut
B. Titik Taut Primer
C. Titik Taut Sekunder
D. Status Personal
1. Prinsip Kewarganegaraan
2. Prinsip domisili
4
BAB III. ASAS-ASAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL
A. Asas-asas HPI dalam Hukum Orang
B. Asas-asas HPI dalam Hukum Benda
C. Asas-asas HPI dalam Hukum Perjanjian
D. Asas-asas HPI dalam Penentuan Status Badan Hukum
BAB IV. KUALIFIKASI DAN PERSOALAN PENDAHULUAN DALAM
HPI
A. Pengertian
B. Arti Penting Kualifikasi
C. Teoriteori Kualifikasi
1. teori kualifikasi
2. teori kualifikasi lex causae
3. teori kualifikasi otonom
4. teori kualifikasi bertahap
D. Persoalan Pendahuluan
1. Pengertian
2. Persyaratan
3. Cara Penyelesaian
BAB V. RENVOI
A. Pengertian
B. Jenis-jenis
C. Praktek Penyelesaian Renvoi
BAB VI. PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN DAN ARBITRASE
ASING DI INDONESIA
A. Praktek pelaksanaan putusan pengadilan asing di Indonesia
1. Pengertian dan Jenisjenis putusan
2. Pengakuan dan pelaksanaan
3. Perbandingan praktek di negara lain
B. Praktek pelaksanaan putusan arbitrase asing di Indonesia
1. Pengertian
2. Pengakuan dan pelaksanaan
5
9. Literatur
Instrumen Internasional
1. International Chamber of Commerce (ICC) Incoterms, 2000
2. United Nations Convention for International Sales of Goods, 1981.
3. Rules of Arbitraton of International Chamber of Commerce, 1998.
Instrumen Nasional
1. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
2. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
3. Reglement op de Burgerlijke Rechtvordeting (RV)
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Penyelesaian Sengketa Internasional
6. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
9. Undang-Undang Nomor Tahun 5 Tahun 1968 tentang Ratifikasi
Convention on the Settlement of Investment Dispute Between States and
Nationals of Other States
10. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 1981 tentang Ratifikasi Convention
on the Recognition and Enforcement of Foreign Arbitral Award.
11. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 1990 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Putusan Arbitrase Asing Mahkamah Agung Republik
Indonesia.
Case Law
1. Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 20/PUUV/2007
Perihal Pengujian UndangUndang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Terhadap UndangUndang Dasar
1945.
Buku dan Jurnal
1. Bayu Seto Hardjowahono.2006. Dasardasar Hukum Perdata Internasional.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
6
2. Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam
Era Dinamika Global, Edisi ke2, Cetakan ke1, PT. Alumni, Bandung,
2005.
3. Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R Agoes, Pengantar Hukum
Internasional, Edisi Kedua, Cetakan ke1, PT. Alumni, Bandung, 2003.
4. Ridwan Khairandy.2007. Pengantar Hukum Perdata Internasional.
Yogyakarta:FHUII Press.
5. Sudargo Gautama. 1977. Pengantar Hukum Perdata Internasional
Indonesia. Jakarta: Bina Cipta.
6. __________1980. Hukum Perdata dan Dagang Internasional.
Bandung:Alumni.
7