rpjpdkotabinjai
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
1/136
1 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SEJARAH TERBENTUKNYA KOTA BINJAI
Awal sejarah Kota Binjai dahulunya merupakan kampung kecil
yang terletak di tepi Sungai Bingai. Binjai sebenarnya adalah
nama suatu pohon besar, rindang, tumbuh dengan kokoh di tepi
Sungai Bingai yang bermuara di Sungai Wampu. Pada Tahun
1822, Binjai telah dijadikan bandar/pelabuhan dengan
mengekspor hasil pertanian lada yang berasal dari perkebunan
lada di sekitar Ketapangai (Pungai) atau Kelurahan Kebun
Lada/Damai.
Perkembangan zaman terus berjalan, pada tahun 1864 Daerah
Deli telah dicoba ditanami tembakau oleh pioner Belanda
bernama J.Nienkyis dan 1866 didirikan Deli Maatschappiy. Usaha
untuk menguasai Tanah Deli oleh orang Belanda tidak terkecuali
dengan menggunakan politik pecah belah melalui
pengangkatan datuk-datuk. Usaha ini diketahui oleh Datuk
Kocik, Datuk Jalil dan Suling Barat yang tidak mau bekerja sama
dengan Belanda bahkan melakukan perlawanan. Bersamaan
dengan itu Datuk Sunggal tidak menyetujui pemberian konsensi
tanah kepada perusahaan Rotterdanmy oleh Sultan Deli karena
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
2/136
2 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
tanpa persetujuan. Dibawah kepemimpinan Datuk Sunggal
bersama rakyatnya di Timbang Langkat (Binjai) dibuat Benteng
pertahanan untuk menghadapi Belanda.
Dengan tindakan datuk Sunggal ini Belanda merasa terhina dan
memerintahkan Kapten Koops untuk menumpas para Datuk
yang menentang Belanda. Dan pada 17 Mei 1872 terjadilah
pertempuran yang sengit antara Datuk dan masyarakat dengan
Belanda. Peristiwa perlawanan inilah yang menjadi tonggak
sejarah dan ditetapkan sebagai hari jadi Kota Binjai. Perjuangan
para datuk/rakyat terus berkobar dan pada akhirnya pada 24
Oktober 1872 Datuk Kocik, Datuk Jalil dan Suling Barat dapat
ditangkap Belanda dan kemudian pada tahun 1873 dibuang ke
Cilacap. Pada tahun 1917 oleh Pemerintah Belanda dikeluarkan
Instelling Ordonantie No.12 dimana Binjai dijadikan Gemente
dengan luas 267 Ha.
Pada tahun 1942 1945 Binjai di bawah pemerintahan Jepang
dengan kepala pemerintahannya adalah Kagujawa dengan
sebutan Guserbu dan tahun 1944/1945 Pemerintahan Kota
dipimpin oleh Ketua Dewan Eksekutif J.Runnanbi dengan
anggota Dr.RM Djulham, Natangsa Sembiring dan Tan Hong Poh.
Pada Tahun 1945 (saat revolusi) sebagai kepala pemerintahan
Binjai adalah RM.Ibnu dan pada 29 Oktober 1945 T.Amir Hamzah
diangkat menjadi Residen Langkat oleh Komite Nasional dan
pada masa pendudukan Belanda 1947 Binjai berada di bawah
Asisten Residen J.Bunger dan RM. Ibnu sebagai wakil Walikota
Binjai pada tahun 1948 1950 pemerintahan Kota Binjai
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
3/136
3 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
dipegang oleh ASC Moree. Tahun 1950 1956 Binjai menjadi Kota
Administratif Kabupaten Langkat dan sebagai Walikota adalah
OK Salamuddin kemudian T.Ubaidullah Tahun 1953 1956.
Berdasarkan Undang-Undang Darurat No. 9 Tahun 1956 Kota
Binjai menjadi otonom Kotapraja dengan walikota pertama
S.Parumuhan.
Dalam perkembangannya Kota Binjai sebagai salah satu Daerah
Tingkat II di Provinsi Sumatera Utara telah membenahi dirinya
dengan melakukan pemekaran wilayahnya. Semenjak
ditetapkan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1986 wilayah Kota
daerah Kota Binjai telah diperluas menjadi 90,23 Km2 dengan 5
wilayah kecamatan yang terdiri dari 11 desa dan 19 kelurahan.
Setelah diadakan pemecahan desa dan kelurahan pada tahun
1993 maka jumlah desa menjadi 17 dan kelurahan 20. Perubahan
ini berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 140-
1395/SK/1993 tanggal 3 Juni 1993 tentang Pembentukan 6 desa
persiapan dan 1 kelurahan persiapan di Kota Binjai. BerdasarkanSK Gubernur Sumatera Utara No.146/2624/SK/ 1996 tanggal 7
Agustus 1996, 17 desa menjadi kelurahan.
1.2 LATAR BELAKANG
Paradigma baru Pemerintahan Daerah sesuai dengan Undang-
Undang 32 Tahun 2004 memberikan implikasi yang luas kepada
seluruh aspek dan tatanan penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan yang
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
4/136
4 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
lebih luas dalam mengatur rumah tangganya sendiri termasuk
pengelolaan keuangan daerah dan pembangunan daerah
mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi
pelaksanaannya.
Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses
penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan
berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam satu
lingkungan wilayah / daerah dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, dokumen perencanaan
pembangunan sesuai dengan jangka waktu perencanaannya
menyebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) mempunyai jangka waktu perencanaan 20
tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) jangka waktu perencanaan 5 tahun dan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu perencanaan
1 tahun.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa
Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara terpadu
oleh kementerian/lembaga dan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya. Penyusunan tersebut menghasilkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
5/136
5 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP).
Proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJP-D) kemudian secara lebih tehnis diatur melalui
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 dan kemudian melalui
petunjuk pelaksanaan ketentuan Pasal 20ayat (3),Pasal37,Pasal
42 ayat (2),dan Pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
maka Pemerintah perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010.
Sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tersebut disusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Daerah Kota Binjai yang memuat visi, misi dan arah
kebijakan pembangunan jangka panjang daerah yang
mengacu pada RPJP Nasional dan RPJP Provinsi.
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kota Binjai dilakukan secara terencana, bertahap dan sistimatis
yang didasarkan pada kondisi, potensi, proyeksi sesuai
kebutuhan kota dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang,
dengan memperhatikan dinamika perubahan masyarakat.
Dengan demikian perencanaan yang disusun merupakan
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
6/136
6 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
kesepakatan bersama, menjadi acuan pelaksanakan
pembangunan secara berkesinambungan.
1.2.1. PENGERTIAN
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota
Binjai Tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan
pembangunan Kota Binjai untuk periode 20 tahun yang memuat
visi, misi dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Utara.
1.2.2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI
RPJPD mempunyai kedudukan sebagai kerangka dasar
pengelolaan pembangunan Daerah dalam jangka panjang (20
tahun), yang merupakan penjabaran kehendak masyarakat
dengan tetap mengacu arahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Provinsi . RPJPD berfungsi sebagai arah
serta pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah jangka menengah, penyelenggaraan
pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan
kepada masyarakat, bagi Pemerintah Daerah, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, pelaku bisnis dan sektor swasta serta
seluruh komponen masyarakat guna mewujudkan keserasian
pembangunan, pertumbuhan dan kemajuan Kota Binjai di
segala bidang. RPJPD juga merupakan pedoman bagi calon
Kepala Daerah dalam menyusun visi, misi, dan program prioritas
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
7/136
7 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
yang akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) lima tahunan dan
Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
1.3. DASAR HUKUM
Landasan idil dari RPJP Daerah Kota Binjai adalah Pancasila dan
landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945, sedangkan
landasan operasional meliputi seluruh ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan
pembangunan Kota Binjai sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 9 Drt Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten
dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 56,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1096);
2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
No. 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4286);
3. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
R.I. Nomor. 104 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara R.I.
Nomor 4421 Tahun 2004);
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
8/136
8 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4548);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
7. Undangundang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
9/136
9 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
8. Undangundang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1986 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Binjai, Kabupaten Daerah Tingkat II Langkat Dan Kabupaten
Daerah Tingkat II Deli Serdang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1986 Nomor 11, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3322);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4623);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4664);
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
10/136
10 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
15. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 tahun 2010, tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
17. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun
2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2003-2018;
18. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun
2008 tentang Rencana Jangka Panjang Daerah Provinsi
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
11/136
11 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Sumatera Utara Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 12);
1.4. HUBUNGAN RPJP DAERAH DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN
LAINNYA
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kota Binjai mempunyai kedudukan sebagai kerangka dasar
pengelolaan pembangunan kota dalam jangka panjang,
yang merupakan penjabaran kehendak masyarakat Kota
Binjai dengan tetap memperhatikan arahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Provinsi (RPJP Prov) dan
berfungsi sebagai arah serta pedoman dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan
pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat, bagi
Pemerintah Kota Binjai, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
pelaku bisnis dan sektor swasta serta seluruh komponen
masyarakat guna mewujudkan keserasian pembangunan,
pertumbuhan dan kemajuan kota di segala bidang.
b. Pemerintah Kota Binjai dalam proses penyusunan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Binjai 2011 2030 Sesuai dengan
Undang undang Nomor 26 Tahun 2007 yang sampai saat ini
sedang di usahakan untuk di tetapkan melalui Peraturan
Daerah.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
12/136
12 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
c. Berdasarkan Permendagri Nomor 10 Tahun 2004 tentang
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
mengamanatkan bahwa daerah wajib menyusun Rencana
Pembangunan Daerah Jangka Panjang (RPJPD) Kota Binjai
untuk 20 tahun ke depan yang diarahkan untuk ikut
mencapai tujuan nasional. Dalam rangka ikut mewujudkan
tujuan pembangunan nasional tersebut khususnya bagi
masyarakat Kota Binjai, perlu ditetapkan Peraturan Daerah
tentang RPJPD Kota Binjai Tahun 2005 2025.
Dalam Lingkup yang lebih luas Hubungan RPJPD Kota Binjai
dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada
gambar :
PedomanRenstra
KL
Renja
KL RKA-KLRincian
APBN
Pedoman
RPJMNasional RKP
RPJPNasional
Pedoman Dijabarkan
RAPBN APBN
Pedoman
RPJMDaerah
RKPDaerah
RPJPDaerah
Pedoman Dijabarkan RAPBD APBDPedoman
RenstraSKPD
RenjaSKPD
Pedoman RKA-SKPD
RincianAPBD
Pedoman
Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang
Pedoman Diacu
PemerintahPusat
PemerintahDa
erah
UU SPPN UU KN
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
13/136
13 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota
Binjai Tahun 20052025 memberikan gambaran mengenai wujud
masa depan yang diinginkan dan diperjuangkan serta
diupayakan pencapaiannya, mencakup aspek pembangunan
dari segala bidang kehidupan baik sebagai daerah otonom
maupun sebagai bagian dari Provinsi Sumatera Utara dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai dengan
Permendagri Nomor 10 Tahun 2004 tentang tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, maka Penyajian Rancangan
Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota
Binjai harus Memuat sistematika paling sedikit :
a. Pendahuluan
b. Gambaran Umum Kondisi Daerah
c. Analisa Isu-Isu Strategis
d. Visi dan Misi Daerah
e. Arah dan Kebijkan Pembangunan Jangka Panjang
Daerah
f. Kaidah Pelaksanaan.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
14/136
14 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Berdasarkan Permendagri tersebut, maka sistematika RPJPD Kota
Binjai disusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan tentang Sejarah terbentuknya Kota Binjai,
Latar Belakang, Pengertian, Kedudukan dan Fungsi,
Maksud dan Tujuan, Dasar Hukum Penyusunan,
Hubungan RPJP Daerah Dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya dan Sistimatika Pembahasan.
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Menguraikan tentang kondisi dan potensi daerah
mengenai Aspek Geografi dan Demografi, Aspek
Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum
dan Aspek Daya Saing Daerah yang meliputi fisik dasar
dan lingkungan hidup, demografi, ekonomi dan
sumberdaya alam, sosial budaya dan politik, sarana
dan prasarana serta pemerintahan.
BAB III : ANALISA ISU-ISU STRATEGIS
Menguraikan mengenai permasalahan pembangunan
daerah untuk menghasilkan isu-isu strategis.
BAB IV : VISI DAN MISI DAERAH
Menguraikan visi, misi, tujuan dan sasaran, keterkaitan
visi pembangunan Kota Binjai dengan visi
Pembangunan Nasional dan Provinsi Sumatera Utara
daerah yang akan diwujudkan dan misi yang akan
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
15/136
15 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
dilaksanakan sampai dengan akhir tahun
perencanaan serta tujuan dan sasaran Pembangunan
Jangka Panjang Daerah.
BAB V: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
DAERAH
Merupakan penjabaran dari misi daerah yang
menguraikan tentang sasaran pokok pembangunan
jangka panjang daerah berdasarkan setiap misi untuk
merumuskan arah kebijakan, pentahapan
pembangunan 5 (lima) tahunan selama 20 (dua puluh)
tahun dan prioritas masing-masing tahapan.
BAB VI : KAIDAH PELAKSANAAN
Menguraikan tentang langkah-langkah pelaksanaan
dari visi misi dan arah kebijakan yang telah disusun
dalam dokumen RPJPD.
BAB VII : PENUTUP
1.6. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
RPJP Daerah Kota Binjai sebagai dokumen perencanaan
pembangunan kota untuk jangka waktu 20 tahun ke depan,
ditetapkan dengan maksud menyediakan acuan resmi bagi
Pemerintah Kota dan DPRD dalam penyusunan RPJMD,
Renstra SKPD, Renja SKPD sekaligus memberikan arah serta
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
16/136
16 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan di Kota
Binjai (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha) dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan
dan pelayanan kepada masyarakat.
2. Tujuan
Tujuannya adalah untuk mewujudkan kehidupan yang
demokratis, transparan, partisipatif, akuntabel, berkeadilan
sosial, melindungi hak asasi manusia, menegakkan supremasi
hukum dalam tatanan masyarakat daerah yang beradab,
berakhlak mulia, mandiri, bebas, maju dan sejahtera dalam
kurun waktu 20 tahun ke depan.
BAB II
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
17/136
17 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN ASPEK DEMOGRAFI
2.1.1. FISIK DASAR DAN LINGKUNGAN
a. Posis i Geograf is
Kota Binjai secara geografis berada posisi 3o 3140
3o 402 Lintang Utara dan 98o 273 98o 3232 Bujur
Timur. Secara administratif Kota Binjai memiliki batas
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan
Kecamatan Binjai Kabupaten
Langkat dan Kecamatan
Hamparan Perak Kabupaten
Deli Serdang.
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan
Kecamatan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan
Kecamatan Sei Bingei
Kabupaten Langkat dan
Kecamatan Kutalimbaru
Kabupaten Deli Serdang.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
18/136
18 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan
Kecamatan Selesai
Kabupaten Langkat.
b. Topografi
Kota Binjai berada pada ketinggian rata-rata 28 m DPL,
topografi yang relatif datar memudahkan dalam
pengembangan pembangunan perkotaan. Kota Binjai
memiliki ketersediaan lahan belum terbangun yang
cukup luas yang merupakan potensi lahan untuk
pengembangan kota secara horisontal. Namun demikian
wilayah Kota Binjai mayoritas topografinya berupa
dataran merupakan daerah hilir sehingga apabila hujan
sering mengalami banjir di beberapa lokasi dan tidak
berapa lama kemudian surut.
c. Klimatologi
Kota Binjai termasuk daerah yang beriklim tropis dengan
dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau seperti
daerah tropis lainnya. Musim kemarau jatuh pada bulan
April-Juli dan musim penghujan dimulai pada bulan
Agustus sampai dengan Desember yang ditandai dari
jumlah curah hujan yang terjadi. Suhu udara harian rata-
rata 26,74C dengan suhu maksimum 31,8C danminimum 21,3C dengan sedikit variasi musiman. Fluktuasi
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
19/136
19 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
kelembaban udara berkisar antara 80-86 persen dengan
rata-rata 85 persen.
d. Hidrologi
Kota Binjai memiliki dua Daerah Aliran Sungai (DAS).
Dimana sebagian besar wilayah bagian barat termasuk
ke dalam DAS Wampu dan sebagian kecil wilayah
daerah Timur termasuk ke dalam DAS Belawan.
Kota Binjai dilalui oleh tiga sungai besar yang menjadi
sumber air permukaan yaitu Sungai Bingai, Sungai
Mencirim dan Sungai Bangkatan. Sungai Bingai telah
dimanfaatkan menjadi sumber air minum PDAM Tirtasari
dengan membangun water treatment pada tahun 1996
di Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan.
2.1.2. DEMOGRAFI
a. Kependudukan.
Jumlah penduduk Kota Binjai menurut data Badan
Pusat Statistik pada tahun 2004 sebanyak 232.236 jiwa,
tahun 2005 sebanyak 237.904 jiwa, tahun 2006
sebanyak 244.256 jiwa, tahun 2007 sebanyak 248.256
jiwa, pada tahun 2008 sebesar 252.652 jiwa, pada
tahun 2009 sebesar 257.105 jiwa dan terjadi
perubahan jumlah penduduk pada sensus penduduk
pada tahun 2010 sebesar 246.010 orang.
Pertumbuhan penduduk Kota Binjai pada saat sensus
penduduk pada tahun 2010 adalah 1,89 persen.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
20/136
20 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Jumlah rumah tangga pada tahun 2010 sebanyak
56.674 rumah tangga sehingga family size Kota Binjai
sebesar 4,34 artinya satu rumah tangga rata-rata ada
4 sampai 5 jiwa.
Dari jumlah penduduk Kota Binjai pada tahun 2010,
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 122.783 jiwa (50
persen) dan jumlah penduduk perempuan 123.227
jiwa (50 persen) atau memiliki sex ratio 99,64 yang
berarti diantara 9.964 laki-laki ada 10.000 perempuan.
Kepadatan penduduk Kota Binjai pada tahun 2010
adalah sebesar 2.800 jiwa/km2, dengan kepadatan
penduduk tertinggi di Kecamatan Binjai Kota sebesar
7.328 jiwa/km2, sedangkan kepadatan terendah di
Kecamatan Binjai Selatan sebesar 1.616 orang/km2.
Angka Kelahiran Kasar di Kota Binjai tahun 2010
sebesar 21,20 artinya diantara 1.000 penduduk ada 22
bayi lahir tiap tahunnya. Banyak bayi yang lahir
sebanyak 6.303 bayi, 2 bayi diantaranya meninggal
(0,03 persen) dan yang hidup 6.300 bayi. Ibu-ibu yang
hamil tercatat berjumlah 6.108 ibu. Jumlah Pasangan
Usia Subur 39.482 pasutri dimana 27.812 (70,44
persen) adalah peserta KB aktif dan 5.243 (13,27
persen) adalah peserta KB baru.
Jumlah Wanita Usia Subur di Kota Binjai pada tahun
2009 sebanyak 88.512 jiwa, dengan tingkat kesuburan
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
21/136
21 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
wanita (Child Women Ratio) sebesar 13,29 yang
berarti bahwa terdapat 14 anak diantara 100 wanita
usia subur. Sedangkan jumlah Balita di Kota Binjai
sebanyak 24.230 balita.
Komposisi penduduk menurut kelompok umur di Kota
Binjai pada tahun 2010 menunjukkan penduduk
berumur muda (0-14 tahun) sebesar 29,08 persen, dan
penduduk umur 65 tahun keatas sebesar 3,86 persen
sehingga penduduk produktif (15-64 tahun) sebanyak
67,06 persen. Hal ini memberikan implikasi bahwa
potensi kelompok umur muda perlu mendapatkan
perhatian dan pengembangan sehingga mampu
menghasilkan tenaga-tenaga terampil, mandiri untuk
mengisi peluang-peluang ekonomi yang ada.
Tingginya persentase pendudukan usia muda dan
lansia menyebabkan beban atau tanggungan
penduduk usia produktif (15-64 tahun) menjadi besar.
Angka ini secara kasar dapat digunakan sebagai
indikator pengukuran kemajuan ekonomi dari suatu
daerah. Rasio ini menyatakan perbandingan
penduduk berusia (0-14 tahun) dan diatas 65
tahun dengan penduduk usia produktif produktif (15-
64 tahun) secara ekonomi.
Angka beban ketergantungan (Dependency Ratio)
Kota Binjai pada tahun 2008 sebesar 32,94. Angka ini
berarti setiap 100 orang penduduk usia produktif
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
22/136
22 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
(15-64 tahun) menanggung sekitar 33 orang usia
muda (0-14 tahun) dan usia tua (di atas 65 tahun).
2.1.4. Ketenagakerjaan
Data pada tahun 2010, menunjukkan angkatan kerja
di Kota Binjai adalah 122.813 orang atau 74,44 persen
dari total penduduk usia 15 tahun ke atas, dengan
status bekerja sebanyak 108.513 orang (88,35 persen)
dan pencari kerja (pengangguran) sebanyak 14.300
orang (11,64 persen). Angka angkatan kerja tersebut
naik sebesar 8 persen dari tahun 2007.
2.1.5. Pendidikan
Pada tahun 2010 penduduk Kota Binjai berumur 10
tahun ke atas yang tidak bersekolah lagi
persentasenya sebesar 11,69 persen. Selanjutnya
diikuti dengan bersekolah SD/MI/sederajat dengan
persentase sebesar 22,28 persen, bersekolah
SMP/MTs/sederajat sebesar 25,70 persen, bersekolah
di SMA/SMK/MA/sederajat sebesar 27,74 persen, yang
kuliah diperguruan tinggi sebesar 5,32 persen, dan
tidak belum pernah bersekolah sebesar 0,95 persen.
Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tahun
2011 untuk SD dan sederajat adalah 100,23, untuk SMP
dan sederajat adalah 92,58, untuk SMA dan sederajat
adalah 88,13. APK untuk SD menunjukkan diantara
100 orang berumur 7-12 tahun, ada 101 murid sedang
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
23/136
23 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
bersekolah di SD dan sederajat, angka lebih dari 100
menunjukkan ada murid SD yang usianya dibawah 7
tahun, untuk SMP dan sederajat menunjukkan
diantara 100 orang usia 13-15 tahun, ada 93 murid
sedang bersekolah di SMP dan sederajat, sedangkan
untuk SMA dan sederajat menunjukkan diantara 100
orang usia 16-18 tahun, ada 88 murid sedang
bersekolah di SMA dan sederajat.
Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD dan sederajat
adalah 96,46, untuk SMP dan sederajat adalah 91,34,
untuk SMA dan sederajat adalah 58,51. APM untuk SD
menunjukkan ada 97 orang murid SD yang berumur 7-
12 tahun diantara 100 penduduk usia 7-12 tahun,
untuk SMP menunjukkan ada 92 orang murid SMP
yang berumur 13-15 tahun diantara 100 penduduk
usia 13-15 tahun, sedangkan untuk SMA menunjukkan
ada 59 orang murid SMA yang berumur 16-18 tahundiantara 100 penduduk usia 16-18 tahun .
2.1.6. Tingkat Kesejahteraan
Pada tahun 2010 jumlah keluarga Pra-Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera-I di Kota Binjai sebanyak 1.800
Keluarga atau 7,33 persen dari total jumlah Keluarga
di Kota Binjai. Sedangkan jumlah penduduk miskin
(penerima JAMKESMAS) sebanyak 32.596 jiwa
(13,25 persen).
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
24/136
24 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2.1.7. Agama
Berdasarkan agama yang dianut komposisi penduduk
tahun 2010 di Kota Binjai adalah mayoritas beragama
Islam (78,88 persen), disusul Kristen (11,08 persen),
Hindu (8,93 persen) dan Budha (1,11 persen). Pemeluk
agama tersebut dilayani oleh 132 mesjid, 174
mushala/langgar, 37 gereja, 6 pura dan 12 vihara.
2.2.2 Analisis dan Proyeksi Demografi
Tingkat pertumbuhan penduduk yang diperkirakan
terus menurun yakni (1) pada tahun 2005 sebesar
2,44 persen, (2) pada tahun 2010 sebesar 1,89
persen, (3) pada tahun 2015 sebesar 1,97 persen,
(4) pada tahun 2020 sebesar 1,57 persen dan (5)
pada tahun 2025 sebesar 1,63 persen, tetapi tetap
akan berdampak pada peningkatan kebutuhan
akan sarana dan prasarana dasar seperti
pendidikan dan kesehatan. Secara agregat jumlah
penduduk Kota Binjai diperkirakan terus meningkat
yakni (1) tahun 2005 sebanyak 237.904 jiwa, (2)
tahun 2010 sebanyak 246.010 jiwa, (3) tahun 2015
sebanyak 290.620 jiwa, (4) tahun 2020 sebanyak
314.188 jiwa dan (5) tahun 2025 sebanyak 340.560
jiwa (Lihat Tabel II.1).
TABEL II.1
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
25/136
25 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
JUMLAH PENDUDUK DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK
TAHUN 2004-2008 SERTA PROYEKSI SAMPAI 2025
DI KOTA BINJAI
NO TAHUN PENDUDUK (JIWA) PERTUMBUHANPENDUDUK (PERSEN)
1 2004 232,236 -
2 2005 237,904 2.44
3 2006 244,256 2.67
4 2007 248,256 1.64
5 2008 252,652 1.77
6 2010 246.010 1,89
7 2015 290,620 1.97
8 2020 314,188 1.57
9 2025 340,560 1.63
Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah
Penyediaan lapangan pekerjaan untuk angkatan
kerja yang diperkirakan meningkat yakni (1) tahun
2005 sebesar 88.271 orang, (2) tahun 2010 sebesar
122.813 orang (3) tahun 2015 sebesar 147.566 orang
(4) tahun 2020 sebesar 164.348 orang (5) tahun 2025
sebesar 183.203 orang (Lihat Tabel II.2).
TABEL II.2
JUMLAH ANGKATAN KERJA TAHUN 2004-2008 SERTA
PROYEKSI SAMPAI 2025 DI KOTA BINJAI
NO TAHUN ANGKATAN KERJA (JIWA)
1 2004 87,0982 2005 88,271
3 2006 106,337
4 2007 129,674
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
26/136
26 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
5 2008 121.933
6 2010 122.813
7 2015 147.566
8 2020 164.3489 2025 183.203
Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah
Dengan pembangunan sarana dan prasarana
ekonomi, pendidikan dan kesehatan, jumlah
Keluarga Miskin diperkirakan terus menurun yakni
(1) tahun 2005 sebesar 4.506 keluarga, (2) tahun
2010 sebesar 4.500 keluarga, (3) tahun 2015 sebesar3.425 keluarga, (4) tahun 2020 sebesar 2.941 dan (5)
tahun 2025 sebesar 2.211 (Lihat Tabel II.3).
TABEL II.3
JUMLAH KELUARGA MISKIN TAHUN 2004-2008 SERTA
PROYEKSI SAMPAI TAHUN 2025 DI KOTA BINJAI
NO TAHUNKELUARGA MISKIN
(KELUARGA)
1 2004 5,181
2 2005 4,506
3 2006 5,960
4 2007 4,155
5 2008 4,072
6 2010 4,500
7 2015 3,425
8 2020 2,941
9 2025 2,211
Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah
Dengan meningkatnya putaran roda
perekonomian Kota Binjai diharapkan dapat
mengurangi pengangguran terbuka yakni (1) tahun
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
27/136
27 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2005 sebesar 22.694 orang, (2) tahun 2010 sebesar
13.847 orang, (3) tahun 2015 sebesar 11.391 orang,
(4) tahun 2020 sebesar 8.934 orang dan (5) tahun
2025 sebesar 6.476 orang (Lihat Tabel II.4).
TABEL II.4
JUMLAH PENGANGGURAN TERBUKA TAHUN 2004-2008
SERTA PROYEKSI SAMPAI TAHUN 2025 DI KOTA BINJAI
NO TAHUN PENGANGGURAN TERBUKA (JIWA)
1 2004 18,381
2 2005 22,694
3 2006 15,690
4 2007 8,075
5 2008 14.505
6 2010 13,848
7 2015 11,391
8 2020 8,933
9 2025 6,476
Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah
2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
2.2.1 Sektor Primer
Pada tahun 2010. Sektor pertanian yang ada di Kota
Binjai mencakup sub sektor tanaman pangan dan sub
sektor peternakan.
A. Sektor Pertanian
Sub Sektor Tanaman Pangan
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
28/136
28 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Komoditi yang diusahakan berupa tanaman
pangan yakni padi, ubi kayu, ubi jalar,
jagung, dan kacang-kacangan seperti
kacang tanah, kacang hijau dan kedelai.
Adapun luas panen dan produksi berbagai
jenis tanaman pangan di Kota Binjai tahun
2010 adalah: padi 4.145 ha dan 25.239 ton,
ubi kayu 130 ha dan 1.890 ton, ubi jalar 61 ha
dan 678 ton, jagung 719 ha dan 4.473 ton.
Luas panen dan produksi kacang-kacangan
berupa Kacang tanah 108 ha 234 ton,
Kacang Hijau 305 Ha 323 ton, Kedelai 155 Ha
158 ton.
Sub Sektor Peternakan
Komoditi yang diusahakan oleh peternak di
Kota Binjai tahun 2010 sebagian besar dalam
skala usaha yang kecil. Populasi beberapa
ternak tampak relatif kecil. Hal ini ditunjukkan
dari jumlah ternak yang dipotong di Rumah
Potong Hewan (RPH) Kota Binjai. Jumlah
populasi berbagai jenis ternak besar adalah:
sapi 3.520 ekor, kerbau 117 ekor.
Sementara itu, populasi ternak kecil dan
unggas adalah: kambing 5.208 ekor, domba
5.351 ekor, babi 8.507 ekor, ayam ras
1.580.430 ekor, ayam kampung 52.454 ekor
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
29/136
29 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
dan itik 7.951 ekor. Sedangkan untuk produksi
daging menurut jenis unggas yang paling
banyak adalah ayam ras sebanyak 262.600
kg, ayam petelur 152.860 kg, ayam kampung
sebesar 42.960 kg.
B. Sektor Pertambangan/Penggalian
Sektor ini berkontribusi terhadap PDRB Kota Binjai
yakni rata-rata sebesar 8 persen. Sektor ini berasal
dari galian C yang ada di Kota Binjai.
2.2.2 Sektor Sekunder
Sektor Sekunder merupakan sektor ekonomi yang
lebih bertumpu pada pengintegrasian sumber daya
manusia, modal, teknologi dan bahan baku yang
berasal dari hasil sektor primer. Sektor ini meliputi
lapangan usaha industri pengolahan, listrik, gas, air
minum dan konstruksi.
A. Industri Pengolahan
Industri pengolahan berskala besar yang terdapat
di Kota Binjai pada tahun 2010 sebanyak
10 perusahaan. Produksi unggulan yang dihasilkan
oleh industri-industri kecil Kota Binjai terdiri dari
24 industri anyaman bambu, 36 konveksi, 18 industri
tahu/tempe, 16 kerupuk, 4 industri tepung/terasi,
2 industri barang-barang tekstil, 2 industri
sepatu/selop, dan 1 industri meubel bambu. Industri
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
30/136
30 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
rumah tangga yang terdapat di Kota Binjai juga
sudah memiliki Home Industri alat musik gitar yang
produksinya sudah dipasarkan ke luar Sumatera
Utara. Industri gitar tersebut sebanyak 4 (empat)
buah masing-masing di Kecamatan Binjai Timur 2
buah, Kecamatan Binjai Barat 2 buah.
B. Listrik, Gas dan Air Bersih
Energi listrik di Kota Binjai sampai pada tahun 2010
memiliki jumlah pelanggan sebesar
63.041 pelanggan, dengan daya tersambung
67.487.805 kva dengan banyak listrik yang terjual
137.168.292 Kwh. Menurut jenis pelanggan listrik di
Kota Binjai tercatat 869 sosial, 58.633 rumah tangga,
2.920 komersil, 78 industri dan 541 untuk publik.
Penyediaan air minum di Kota Binjai tercatat jumlah
pelanggan 11.377 dengan banyaknya air minum
yang disalurkan 2.646.066 m3
, sampai saat inipengguna air minum atau air bersih yang
disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
Tirtasari.
Kota Binjai merupakan salah satu daerah penghasil
Minyak dan Gas yang dikelola oleh Pertamina dan
terletak di Kecamatan Binjai Utara memiliki 4
(empat) sumur.
C. Bangunan/Konstruksi
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
31/136
31 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Sektor Bangunan/Konstruksi di Kota Binjai tahun
2010 jumlah ijin bangunan yang berada di Kota
Binjai sebanyak 560 ijin bangunan. Banyaknya surat
izin mendirikan bangunan di Kota Binjai selama
tahun 2010 menurut jenis bangunan terdapat 487
unit untuk hunian, 45 unit untuk bangunan komersil,
18 unit untuk pagar, 1 unit untuk gudang, 3 unit
untuk bangunan pendidikan, 2 unit untuk
bengunan khusus, dan 4 unit untuk bangunan
umum. Banyak bangunan yang tidak memiliki IMB.
Kontribusi sektor bangunan/konstruksi terhadap
PDRB Kota Binjai rata-rata 7 sampai 8 persen.
2.2.3 Sektor Tersier
Sektor Tersier merupakan sektor ekonomi yang
bertumpu nilai tambah yang diperoleh dari proses
pengolahan informasi, daya cipta, organisasi dan
koordinasi antar manusia dan tidak memproduksi
dalam bentuk fisik melainkan dalam bentuk jasa.
Sektor ini meliputi lapangan usaha perdagangan,
hotel dan restoran, angkutan, komunikasi, keuangan
dan jasa-jasa.
A. Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran
Jumlah usaha perdagangan di Kota Binjai
terdiri dari perdagangan besar 6 usaha,
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
32/136
32 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
perdagangan menengah 329 usaha,
perdagangan kecil 1.729 usaha. Untuk
meningkatkan Usaha Kecil Menengah (UKM)
dan Pedagang Kaki Lima dibangun Sky Cross
untuk menampung usaha dimaksud yang
direncanakan pada Tahun Anggaran 2003.
Sub Sektor Hotel dan Restoran
Di Kota Binjai terdapat 7 Hotel yang tersebar
di beberapa Kecamatan di Kota Binjai,
dengan total kamar sebanyak 301 kamar dan
301 tempat tidur.
B. Pengangkutan dan Komunikasi
Kota Binjai terdapat 14.560 unit mobil
penumpang, mobil gerobak 6.874 unit, 378 unit
bus, 127.420 unit sepeda motor, dan 1.102 unitbecak mesin yang terdaftar.
Sub-sektor komunikasi yang mencakup kegiatan
pos dan giro, telekomunikasi dan jasa penunjang
telekomunikasi. Surat yang masuk melalui PT. Pos
Indonesia Cabang Kota Binjai tahun 2010
sebanyak 61.049 buah yang terdiri dari 16.492
surat kilat, 21.826 kilat khusus dan 22.731 surat
biasa. Sedangkan surat yang keluar sebanyak
sebanyak 106.101 buah yang terdiri dari 46.812
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
33/136
33 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
surat kilat, 42.708 kilat khusus dan 16.581 surat
biasa. Jumlah pemakai pesawat telepon yang
dipasang dengan sentral telepon otomat pada
tahun 2010 di Kota Binjai ada 428 pelanggan.
Pemakai pesawat telepon tersebut berasal dari
berbagai kalangan yaitu wartel sebanyak 406
dan Tuck/Tuk sebanyak 22 unit.
C. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Termasuk dalam sub-sektor Lembaga Keuangan
lainnya adalah: Lembaga Keuangan Bukan
Bank, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan.
Lembaga Keuangan Bukan Bank meliputi
kegiatan asuransi, dana pensiun, pegadaian,
koperasi, simpan pinjam, dan lembaga
pembiayaan. Sewa Bangunan meliputi kegiatan
usaha persewaan bangunan, dan tanah, baik
yang menyangkut bangunan tempat tinggal
maupun bukan tempat tinggal seperti
perkantoran, pertokoan, serta usaha persewaan
tanah persil.
Beberapa perbankan yang terdapat di Kota
Binjai diantaranya yaitu PT. Bank SUMUT, Bank
Muamalat, Bank BRI Cabang Binjai, Bank Mandiri,
Bank Syariah Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
34/136
34 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
BCA, Lippo Bank, Bank Danamon, Bank BNI 46
dan Bank BTPN. Peranan perbankan dalam
menunjang pertumbuhan ekonomi di Kota Binjai
sangat berarti. Pada tahun anggaran 2010,
jumlah kredit perbankan yang diberikan sebesar
2.079.909 juta rupiah, kredit usaha kecil sebesar
1.129.129 juta rupiah, dan dana simpanan
sebesar 1.435.913 juta rupiah.
D. Jasa-Jasa
Jasa Swasta meliputi kegiatan jasa yang
dilaksanakan pihak swasta, misalnya jasa sosial
dan kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi,
serta jasa perorangan dan rumah tangga. Jasa
Sosial Kemasyarakatan mencakup kegiatan jasa
pendidikan, kesehatan, palang merah, panti
asuhan, panti werda, yayasan pemeliharaan
anak cacat, rumah ibadat dan sejenisnya yang
dikelola oleh swasta. Jasa Hiburan dan Rekreasi
mencakup kegiatan jasa bioskop, taman
hiburan, pub, bar, karaoke, kolam renang dan
kegiatan hiburan lainnya. Jasa Perorangan dan
Rumah Tangga mencakup kegiatan yang pada
umumnya melayani perorangan dan rumah
tangga seperti jasa reparasi, pembantu rumah
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
35/136
35 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
tangga, tukang cukur, tukang jahit, semir sepatu,
salon kecantikan dan sejenisnya.
Beberapa pusat perbelanjaan yang ada di Kota
Binjai diantaranya Binjai Super Mall (BSM)
merupakan pusat perbelanjaan yang terbesar di
Kota Binjai dengan luas areal 73.000 m2 (7,3 Ha),
870 toko, 100 ruko dan 950 parkir mobil. Pusat
perbelanjaan yang lain diantaranya Ramayana
Robinson, Plaza Suzuya, Ramayana Swalayan
Binjai, Tahiti Swalayan dan Great Market
Swalayan. Tempat rekreasi di Kota Binjai sampai
saat ini masih bertaraf Taman biasa, namun bagi
masyarakat bermanfaat karena lokasi yang
terpelihara dengan bersih seperti taman PKK di
Binjai Kota, Taman Balita di Binjai Kota, Taman
PGRI di Kelurahan Jati Negara, Kecamatan Binjai
Utara dan Pantai SB, Taman Remaja, dan PasarKaget.
2.3 ASPEK DAYA SAING DAERAH
2.3.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB Kota Binjai Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun
2010 sebesar Rp. 4.945.363,42 juta dengan tingkat
pertumbuhan pada tahun 2008 sebesar 14,77 persen,
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
36/136
36 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
sedangkan menurut harga konstan sebesar Rp.
2.020.895,76 juta dengan tingkat pertumbuhan pada
tahun 2008 sebesar 6,07 persen.
GAMBAR II.1
PERTUMBUHAN PDRB KOTA BINJAI TAHUN 2004-2008
(DALAM JUTAAN RUPIAH)
PDRB 2006 2007 2008 2009 2010
PDRB
Harga
Berlaku
2.889.991,13 3.311.286,67 3.815.248,61 4.312.459,39 4.945.363,42
PDRB
Harga
Konstan
1.613.444,38 1.705.066,88 1.799.484,85 1.905.182,86 2.020.895,76
Sumber : Kota Binjai Dalam Angka Tahun 2011, (Data Di Olah)
Sedangkan kontribusi dari masing-masing sektor terhadap PDRB
Kota Binjai dari tahun 2006-2010 dapat dilihat pada Tabel II.5
2.3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Binjai atas dasar harga
konstan pada tahun 2010 sebesar 6,07 persen, dengan
laju pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor industri
sebesar 21,3 persen, diikuti oleh jasa-jasa sebesar 17,3,
perdagangan sebesar 16,3, keuangan sebesar 16,1,
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
37/136
37 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
bangunan sebesar 9,2 persen, sektor pertanian sebesar
7, sektor penggalian sebesar 6,4, sektor angkutan dan
komunikasi sebesar 4,8 persen, sektor listrik gas dan air
minum sebesar 1,5 persen.
TABEL II.5
KONTRIBUSI MASING-MASING SEKTOR TERHADAP PDRB KOTA
BINJAI
BERDASARKAN HARGA KONSTAN
TAHUN 2006-2010 (PERSEN)
LAPANGAN USAHA
PERSENTASE
2006 2007 2008 2009 2010
Primer15,3 14.1 14,3 13,9 13,4
1. Pertanian 7,8 7,6 7,4 7,2 7
2. Pertambangan dan Penggalian 6,5 6,5 6,9 6,7 6,4
Sekunder 33,2 32,1 31,7 31,8 32
Industri 22,7 22,5 21,8 21,6 21,3
Listrik, Gas dan Air Bersih 1,4 1,4 1,4 1,4 1,5
Bangunan 8,1 8,2 8,5 8,8 9,2
Tertier 53,4 53,8 53.7 54,1 54,1
Perdagangan, Hotel dan Restoran 17,1 17,1 17 16,7 16,3
Pengan,5gkutan dan Komunikasi 4,2 4,2 4,3 4,5 4,8
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 16,4 16,5 16,3 16,2 16,1
Jasa-Jasa 15,7 15,8 16,1 16,7 17,3
JUMLAH 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber : Kota Binjai Dalam Angka Tahun 2011, (Data Di Olah)
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
38/136
38 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2.3.3 PDRB Perkapita
PDRB Perkapita Kota Binjai tahun 2010 atas dasar harga
berlaku sebesar Rp. 20.090.526,33 juta dan atas dasar
harga konstan sebesar Rp. 8.209.883,90 juta.
2.3.4 Inflasi.
Inflasi untuk Kota Binjai didekati dari inflasi Kota Medan
dan perbandingannya dengan inflasi Provinsi Sumatera
Utara. Inflasi Kota Medan dari tahun 2006 sampai 2010
(Keadaan November 2010) berturut-turut adalah 5,97 ;
6,42 ; 10,63 ; 2,69 dan 6,08. Sedangkan
perbandingannya dengan Inflasi Provinsi Sumatera Utara
dari tahun 2006 sampai 2010 (Keadaan November 2010)
berturut-turut adalah 6,11 ; 6,60 ; 10,72 ; 2,61 dan 6,19.
2.3.5 Analisis dan Proyeksi PDRB.
Membangun struktur perekonomian yang kokoh,
berlandaskan keunggulan kompetitif, dimana sektor
industri pengolahan, perdagangan dan jasa
perusahaan/keuangan menjadi basis aktivitas
ekonomi yang dikelola secara efisien, sehingga
menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas,
sehingga sektor yang terkait dengan ketiga sektor ini
ikut meningkat dan turut sebagai motor penggerak
perekonomian Kota Binjai. Adapun perkiraan share
sektor industri pengolahan, perdagangan dan jasa
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
39/136
39 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
perusahaan/ keuangan kedepannya secara
berturut-turut (1) pada tahun 2005 sebesar 23,58
persen, 17,35 persen, 17,11 persen (2) pada
tahun 2010 sebesar 22,68 persen, 18,87 persen, 16,22
persen (3) pada tahun 2015 sebesar 21,96 persen,
18,80 persen, 17,09 persen (4) pada tahun 2020
sebesar 21,66 persen, 18,68 persen, 17,39 persen dan
(5) pada tahun 2025 sebesar 21,67 persen, 19,12
persen, 16,70 persen (Lihat Tabel II.6)
TABEL II.6
PROYEKSI DISTRIBUSI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU KOTA BINJAITAHUN 2005-2025 (PERSEN)
NO SEKTOR 2005 2010 2015 2020 2025
1 Pertanian 6.59 7 4.14 3.90 3.65
2 Pertambangan/penggalian 7.60 6.47 9.39 9.46 9.70
3 Industri Pengolahan 23.58 21.68 21.96 21.66 21.67
4 Listrik, Gas, Air Bersih 1.83 1.51 2.02 2.07 2.09
5 Konstruksi, Bangunan 7.47 9.2 8.74 8.88 9.18
6 Perdagangan, Hotel,
Restoran17.35 16.37 18.80 18.68 19.12
7 Angkutan, Komunikasi 4.75 4.84 5.33 5.41 5.52
8 Keuangan, Persewaan,
Jasa Perusahaan17.11 16.12 17.09 17.39 16.70
9 Jasa Kemasyarakatan,
Perorangan13.71 17.31 17.53 17.55 17.57
PDRB ADHK 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah
GAMBAR II.2
DISTRIBUSI SEKTOR EKONOMI DI KOTA BINJAI TAHUN 2025
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
40/136
40 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Pertumbuhan ekonomi harus didorong lebih cepat
dari pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan ekonomi
yang cepat memerlukan penyediaan sarana danprasarana perekonomian guna menunjang
percepatan pembangunan ekonomi tersebut,
sehingga perlu upayakan peningkatan peranan dan
kualitas sektor industri pengolahan, perdagangan,
dan jasa perusahaan/ keuangan yang berbasis
pengembangan potensi ekonomi lokal. Adapun
pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan adalah (1)
pada tahun 2005 sebesar 4,93 persen (2) pada tahun
2010 sebesar 4,97 persen (3) pada tahun 2015
sebesar 5,38 persen (4) pada tahun 2020 sebesar 5,97
persen dan (5) pada tahun 2025 sebesar 6,34 persen
(Lihat Tabel II.8).
TABEL II.7
PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA BINJAI TAHUN 2004-2008 (PERSEN)
NO SEKTOR 2005-2006 2006-2007 2007-2008 2009-2010
1 Pertanian 2.04 1.93 2.70 0,96
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
41/136
41 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2 Pertambangan/penggalian
7.01 6.23 12.68 8,9
3 Industri Pengolahan 4.47 4.68 2.49 8,9
4 Listrik, Gas, Air Bersih 8.37 7.77 3.08 8,55 Konstruksi, Bangunan 6.55 7.35 9.85 8,6
6 Perdagangan, Hotel,Restoran
5.77 6.10 4.77 9
7 Angkutan, Komunikasi 4.77 5.39 8.91 8,7
8 Keuangan, Persewaan,
Jasa Perusahaan5.54 6.12 4,39 8,2
9 Jasa Kemasyarakatan,
Perorangan8.40 6.88 7.41 8,7
PERTUMBUHAN EKONOMI 5,68 5,54 5,87 6,07
Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah
GAMBAR II.3
PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA BINJAI HINGGA TAHUN 2025
TABEL II.8
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI RATA-RATA PERTAHUN KOTA BINJAITAHUN 2005-2025 (PERSEN)
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
42/136
42 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
NO SEKTOR 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025
1 Pertanian 2.27 3.59 4.29 5.40
2 Pertambangan/penggalian
7.86 7.81 7.95 7.14
3 Industri Pengolahan 4.43 4.76 5.29 6.65
4 Listrik, Gas, Air Bersih 7.80 6.73 6.42 7.97
5 Konstruksi, Bangunan 7.72 7.27 7.62 7.30
6 Perdagangan, Hotel,Restoran
5.95 5.80 6.29 7.09
7 Angkutan, Komunikasi 5.86 6.33 6.98 6.73
8 Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan
5.64 5.45 5.92 7.12
9 Jasa Kemasyarakatan,Perorangan
7.77 6.96 7.14 7.44
PERTUMBUHAN EKONOMI
RATA-RATA PERTAHUN5.81 5.85 6.32 6.99
Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah
Iklim investasi yang cukup memadai dalam
menggerakkan perekonomian daerah memberikan
kontribusi yang positif untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dari data yang
ada, terlihat peningkatan investasi untuk sektor
industri pengolahan.
Dominasi sektor industri pengolahan memungkinkan
percepatan pertumbuhan ekonomi bila industri
pengolahannya berbahan baku lokal atau di
wilayah yang berbatasan dengan Kota Binjai seperti
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
43/136
43 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat,
berdasarkan data Binjai Dalam Angka Tahun 2009,
(1) sektor industri pada tahun 2008 memberi
sumbangan dalam Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kota Binjai terbesar, mencapai nilai 393,581.96
juta rupiah, sedangkan proyeksinya untuk 2025
adalah 895,049.41 juta rupiah. (2) Begitu pula
halnya dengan sektor perdagangan, pada tahun
2008 memberi sumbangan dalam PDRB Kota Binjai
sebesar 306,651.57 juta rupiah, sedangkan
proyeksinya untuk 2025 adalah 776,931.31 juta
rupiah. (3) Berikutnya sektor jasa perusahaan/
keuangan, pada tahun 2008 memberi sumbangan
290,624.55 juta rupiah dan proyeksinya untuk tahun
2025 adalah 720,544.67 juta rupiah. (4) Sedangkan
sektor jasa perorangan/kemasyarakatan, pada
tahun 2008 memberi sumbangan 290,160.91 juta
rupiah dan proyeksinya untuk tahun 2025 adalah
812,521.49 juta rupiah (Lihat Tabel II.9).
TABEL II.9
PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN KOTA BINJAI TAHUN 2006-2010
(JUTA RUPIAH)
NO SEKTOR 2006 2007 2008 2009 2010
1 Pertanian 126,777.65 129,218.38 132,705.47 137.322,33 142.523,85
2 Pertambangan/penggalian
104,833.73 111,367.36 125,486.99 127.809,29 130.358,06
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
44/136
44 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
3 IndustriPengolahan
366,853.72 384,026.33 393,581.96 410.887,49 430.462,32
4 Listrik, Gas, Air Bersih
22,878.66 24,656.56 25,409.71 27.416,45 29.599,44
5 Konstruksi,Bangunan
130,142.23 139,707.68 153,474.43 168.656,49 185.414,50
6 Perdagangan,Hotel, Restoran
275,876.21 292,699.82 306,651.57 317.531,50 329.570,89
7 Angkutan,Komunikasi
68,076.61 71,747.35 78,140.73 86.756,43 96.368,70
8 Keuangan,Persewaan, Jasa
Perusahaan
265,264.75 281,503.32 290,624.55 309.850,31 325.962,55
9 JasaKemasyarakatan,Perorangan
252,758.82 270,146.37 290,160.91 318.952,56 350.653,45
PDRB ADHK 1,455,203.09 1,613,462.38 1,705,073.17 1,677.642,71 1.905.182,86
Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah
TABEL II.10
PROYEKSI PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN KOTA BINJAI TAHUN 2005-2025
(JUTA RUPIAH)
NO SEKTOR 2005 2010 2015 2020 2025
1 Pertanian 124,238.44 142.523,85 163,184.52 198,179.27 251,693.22
2 Pertambangan/penggalian 97,967.89 130.358,06 189,805.03 265,219.56 359,855.07
3 Industri Pengolahan 351,148.01 430.462,32 531,084.63 671,626.21 895,049.41
4 Listrik, Gas, Air Bersih 21,111.66 29.599,44 39,212.70 51,795.30 72,429.77
5 Konstruksi, Bangunan 122,141.22 185.414,50 230,826.76 318,793.41 435,159.17
6 Perdagangan, Hotel,
Restoran 260,825.76329.570,89
436,491.68 573,660.01 776,931.31
7 Angkutan, Komunikasi 64,978.29 96.368,70 110,633.15 149,245.79 199,434.19
8 Keuangan, Persewaan,
Jasa Perusahaan251,344.36 325.962,55 410,040.94 531,471.24 720,544.67
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
45/136
45 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
9 Jasa Kemasyarakatan,
Perorangan233,164.10 350.653,45 436,437.63 592,176.67 812,521.49
PDRB ADHK 1,526,919.73 1,970,806.91 1.905.182,86 3,352,167.45 4,523,618.32
Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah
Sebagian kecil wilayah Kota Binjai masih dapat
diusahakan untuk usaha tanaman pangan dan
peternakan, untuk mengoptimalkan hal ini sangat
dibutuhkan program intensifikasi dalam bertanam
bahan makanan dan peternakan. Dengan
ketersediaan lahan yang sempit tersebut, perlu
pengembangan yang menggunakan pendekatan
ilmu pengetahuan dan teknologi agar subsektor ini
dapat memenuhi konsumsi penduduk Kota Binjai.
Kota Binjai yang hanya memiliki lahan seluas 90,23
km2 tentunya harus mengoptimalkan sektor jasa,
selain jasa perusahaan/ keuangan, jasa
kemasyarakatan/ perorangan perlu di kembangkan.
Data Binjai Dalam Angka tahun 2010 menunjukkan
kontribusi sektor jasa kemasyarakatan/ perorangan
sebesar 17,57 persen.
Kota Binjai yang dilalui sungai memiliki potensi galian
C, apabila dikontrol/dikelola dengan baik (tidak
merusak lingkungan) dapat membuka lapangan
kerja dan pemerintah Kota Binjai mendapat
penghasilan dari pajaknya. Begitu juga dengan
potensi gas bumi yang terdapat di Kecamatan Binjai
Utara, apabila kedepannya terjadi eksplorasi maka
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
46/136
46 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
akan membuat pertumbuhan ekonomi Kota Binjai
semakin baik.
2.3.6 SOSIAL, BUDAYA DAN POLITIK
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
47/136
47 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
1. Tingkat Pendidikan
a. Guru dan Sekolah
Pada tahun 2011 jumlah tenaga pendidik (guru) di KotaBinjai seluruhnya berjumlah 5.197 orang, yang terdiri dari
SD/MI sebanyak 2.133 orang, SMP/MTs 1.352 orang,
SMP/MA 1.712 orang.
Pada Tabel di bawah, dapat dilihat distribusi guru,
sekolah, kelas dan murid pada jenjang pendidikan
(SD/MI, SMP/MTs, dan SMA,SMK/MA). Untuk tingkat
pendidikan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
pada tahun 2010 sebanyak 2.133 orang guru di Kota
Binjai harus mengajar murid sebanyak 32.862 orang
pada 156 sekolah. Tingkat pendidikan Sekolah
Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah
sebanyak 1.352 orang guru harus mengajar 15.698 orang
murid pada 41 sekolah. Sedangkan untuk tingkat
pendidikan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah
Kejuruan dan Madrasah Aliyah 1.712 orang guru harus
mengajar 16.698 orang murid pada 48 sekolah
TABEL II.11
JUMLAH SEKOLAH, KELAS, GURU DAN MURID MENURUT
JENJANG PENDIDIKAN TAHUN 2011
NOJENJANG
PENDIDIKAN SEKOLAH KELAS GURU MURID
1 SD & MI 156 1.148 2.133 32.862
2 SMP & MTs 41 413 1.352 15.698
3 SMA, SMK & MA 48 502 1.712 16.698
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
48/136
48 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
JUMLAH 245 2.063 5.197 65.258
Sumber : Binjai Dalam Angka Tahun 2009, BPS Kota Binjai
Dari rasio murid per guru untuk tingkat pendidikan SD/MI
sebesar 15, artinya setiap guru melayani 15 murid. Rasio
murid per guru SMP/MTs sebesar 12, artinya setiap guru
melayani 12 murid. Sedangkan rasio murid terhadap
SMA, SMK dan MA sebesar 11, artinya setiap guru
melayani 11 murid.
Rasio murid terhadap kelas untuk SD sebesar 28, artinya
setiap kelas menampung rata-rata sebanyak 28 murid.Begitu juga rasio murid terhadap kelas untuk SMP sebesar
40, dan SMA, SMK dan MA sebesar 37.
b. Tingkat Pendidikan
Pada tahun 2010, persentase penduduk usia 10 tahun
keatas yang tidak/belum pernah sekolah sebesar
0,95 persen, penduduk yang masih sekolah sebesar
23,23 persen dan penduduk yang sudah tidak
bersekolah lagi sebesar 74,62 persen.
Dari persentase penduduk yang masih sekolah diatas,
penduduk yang bersekolah pada jenjang pendidikan
SD/MI/sederajat sebesar 22,28 persen, yang bersekolah
SMP/MTs/sederajat sebesar 25,70 persen, bersekolah
SMA/SMK/MA/sederajat sebesar 7,76 persen dan yang
kuliah diperguruan tinggi sebesar 1,98 persen.
c. Sekolah Menurut Kelompok Umur
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
49/136
49 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Penduduk Kota Binjai yang bersekolah menurut
kelompok umur pada tahun 2008 adalah kelompok
umur 7-12 tahun sebesar 99,38 persen, umur 13-15 tahun
sebesar 99,24 persen, umur 16-18 tahun sebesar
75,83 persen dan untuk umur 19-24 tahun 16,68 persen.
d. Angka Melek Huruf dan Angka Buta Huruf
Menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)
2008, persentase penduduk 10 tahun keatas di Kota
Binjai yang melek huruf latin sebanyak 98,82 persen dan
angka buta huruf sebesar 0,93 persen yang bila
dibandingkan berdasarkan jenis kelamin angka buta
huruf perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan
angka buta huruf laki-laki yaitu 1,27 persen dan 0,59
persen.
e. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Persentase penduduk umur 10 tahun keatas di Kota
Binjai tahun 2008 yang berhasil menamatkan pendidikan
SD sederajat sampai dengan perguruan tinggi sebesar
83,30 persen, selebihnya sekitar 15,52 persen adalah
yang berpendidikan belum/tidak tamat SD dan 1,19
persen tidak/belum pernah sekolah. Adapun rincian dari
persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang
berhasil menamatkan pendidikan diatas yaitu
menamatkan pendidikan pada tingkat SD/sederajat
sebesar 22,23 persen, menamatkan pendidikan
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
50/136
50 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
pada tingkat SMP/sederajat 21,04 persen, menamatkan
pendidikan tingkat SMA/sederajat 22,74 persen dan
menamatkan pendidikan tingkat perguruan tinggi
sebesar 5,34 persen.
f. Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional
Tingkat kelulusan siswa pada tahun 2010 untuk Kota
Binjai, pada jenjang pendidikan SD/MI/Sederajat sebesar
99,89 persen, tingkat SMP/MTs/Sederajat 99,82 persen
dan tingkat kelulusan untuk tingkat
SMA/SMK/MA/Sederajat sebesar 98,35 persen.
2. Derajat Kesehatan.
a. Tenaga Kesehatan
Tenaga medis yang tersedia pada tahun 2010 berjumlah
433 tenaga medis yang terdiri dari :
- Dokter Umum : 27 orang
- Dokter Spesialis : 15 orang
- Dokter Gigi : 10 orang
- Bidan : 38 orang
- Perawat Umum : 189 orang
Untuk sarana kesehatan yang ada di Kota Binjai pada
Tahun 2010 terdiri dari :
- Rumah Sakit : 10 unit
- Puskesmas : 8 unit
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
51/136
51 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
- Puskesmas Pembantu : 18 unit
- Poliklinik/BPU : 52 unit
- Praktik Bidan : 109 unit
- Apotik : 35 unit
b. Angka Kesakitan (Morbidity Rate)
Pada tahun 2010 keluhan kesehatan yang paling
banyak dialami oleh penduduk Kota Binjai adalah diare
sebesar 17,88 persen, selanjutnya hipertensi sebesar
12,93 persen, diabetes melitus sebesar 11,58 persen.
c. Angka Kelahiran Per Wanita Kawin/Pernah Kawin
Pada tahun 2010 Angka Kelahiran Kota Binjai sebesar
2,21 artinya setiap orang wanita hidupnya akan
melahirkan anak sebanyak rata-rata 2 orang.
d. Kematian Menurut Anak yang Dilahirkan
Kematian menurut anak yang dilahirkan di Kota Binjai
pada tahun 2010 menunjukkan untuk jumlah anak yang
dilahirkan tetapi telah meninggal 1 orang sebesar 6,65
persen, 2 orang sebesar 2,97 dan banyaknya anak yang
dilahirkan tidak meninggal 88,59 persen.
3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pada tahun 2008 bila dilihat dari seluruh Kabupaten/Kota di
Sumatera Utara nilai IPM Kota Binjai sebesar 76,09 dan
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
52/136
52 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
berada pada posisi urutan ke 4 (empat), setelah Kota Kota
Medan, Kota Tebing Tinggi dan Kab.Toba Samosir.
4. Organisasi Kemasyarakatan
Ormas yang ada di Kota Binjai sebanyak 1.160 Ormas. Ormas
tersebut semuanya berasal dari Linmas.
5. Politik
Tingkat partisipasi masyarakat dalam politik secara umum
cukup baik, yang terlihat dengan terdapatnya semua partai
politik di Kota Binjai pada Pemilu Tahun 2009. Dari sisi
penggunaan hak suara, pada Pemilu tercatat 153.394 orang
yang menggunakan hak pilihnya di 538 TPS yang tersebar di
Kota Binjai.
6. Pemerintahan
a. Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kota Binjai terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yang
mencakup 37 (tiga puluh tujuh) kelurahan dan
284 lingkungan. Struktur organisasi Kota Binjai sesuai
dengan Peraturan Pemerintahan Nomor 41 Tahun 2007
dibentuk melalui beberapa Perda Kota Binjai yang terdiri
dari Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 15 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
Kota Binjai, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Binjai dan Staf Ahli Walikota Binjai, Peraturan Daerah
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
53/136
53 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Kota Binjai Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Binjai, Peraturan
Daerah Kota Binjai Nomor 17 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Binjai
dan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 18 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai, yang
membagi atas :
Sekretariat Daerah
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Bagian Tata Pemerintahan
Bagian Kesejahteraan Rakyat
Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Bagian Perekonomian
Bagian Administrasi Pembangunan
Asisten Administrasi Umum
Bagian Umum dan Perlengkapan
Bagian Hukum dan Perundang - Undangan
Bagian Organisasi dan Tatalaksana
Bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS)
Staf Ahli Walikota
Bidang Hukum dan Politik
Bidang Pemerintahan
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
54/136
54 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Bidang Pembangunan
Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya
Manusia
Bidang Ekonomi dan Keuangan
Dinas - Dinas
Dinas Pendidikan
Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Dinas Perhubungan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah,
Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Pertanian dan Perikanan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Dinas Pendapatan daerah dan Pasar
Lembaga Teknis
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
55/136
55 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Badan Keluarga Berencana (KB) dn Pemberdayaan
Perempuan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Inspektorat Kota
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B
Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kota
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
SEKRETARIAT DPRD
Bagian Umum
Bagian Keuangan
Bagian Risalah
Bagian Hukum dan Perundang - Undangan
Pemerintah Kota Binjai dipimpin oleh seorang
Walikota/Wakil Walikota hasil pemilihan kepala
daerah langsung (Pilkada) Tahun 2010.
b. SDM Aparatur.
Jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kota Binjai
mencapai 6.006 orang. Berdasarkan golongannya pada
tahun 2011 adalah golongan I sebanyak 114 orang, (2)
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
56/136
56 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
golongan II sebanyak 1.394 orang, (3) golongan III
sebanyak 2.872 orang, dan golongan IV sebanyak
1.626 orang. Sedangkan apabila dilihat dari tingkat
pendidikannya, pada tahun 2011 terdiri dari (1) Tamat SD
sebanyak 305 orang, (2) Tamat SMP sebanyak 156 orang,
(3)Tamat SMA dan D-I sebanyak 2.188 orang, (4) Tamat
DI-DIII sebanyak 997 orang, (5) Tamat S1 sebanyak 2.242
orang dan tamat S2 sebanyak 113 orang.
2.3.7 SARANA DAN PRASARANA
1. Sarana dan Prasarana Dasar
a. Air Bersih
Sarana air bersih di Kota Binjai saat ini dilayani oleh
PDAM Tirtasari yang menyalurkan 2.646.066 m3 dengan
jumlah pelanggan sebanyak 11.377, yang terdiri dari
pelanggan rumah tangga sebanyak 9.619, industri
sebanyak 39, badan sosial sebanyak 151, sarana umum
sebanyak 22, perusahaan perdagangan sebanyak 1.136
dan instansi pemerintah 410.
b. Kelistrikan
Pelayanan listrik di Kota Binjai bersumber dari PLN,
dimana daya tersambung sebesar 67.487.805 KwH.
Jumlah pelanggan PLN di Kota Binjai pada tahun 2010
sebanyak 63.041 pelanggan, yang terdiri dari rumah
tangga sebanyak 58.633 pelanggan, komersil
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
57/136
57 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2.920 pelanggan, sosial 869 pelanggan, publik
541 pelanggan, dan industri 78 pelanggan.
2. Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Pada tahun 2008 Kota Binjai telah memiliki SD/MI sebanyak
157 unit, SMP/MTs sebanyak 53 unit, SMA/SMK/MA sebanyak
52 unit.
3. Sarana dan Prasarana Kesehatan.
Sarana kesehatan pemerintah yang terdapat di Kota Binjaiadalah 10 (sepuluh) Rumah Sakit dimana 1 Rumah Sakit
Umum milik Pemerintah Kota dan 9 Rumah sakit Swasta,
dengan total tempat tidur yang tersedia sebanyak 581 unit,
disamping itu terdapat 8 (delapan) Puskesmas yang
tersebar diseluruh kecamatan, Puskesmas Pembantu
sebanyak 18 unit, Poliklinik sebanyak 44 unit, dan Praktik
Bidan sebanyak 100 unit.
Selain layanan yang disediakan oleh pemerintah, juga
tersedia layanan yang disediakan oleh swasta yang berupa
Apotik sebanyak 35 (tiga puluh lima) unit.
4. Sarana dan Prasarana Pendukung Perekonomian
a. Perbankan
Beberapa perbankan yang terdapat di Kota Binjai
diantaranya yaitu PT. Bank SUMUT, Bank Muamalat, Bank
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
58/136
58 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
BRI Cabang Binjai, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri,
Bank Niaga Bank BCa, Lippo Bank, Bank Danamon, Bank
BNI 46 dan Bank BTPN.
b. Koperasi
Jumlah Koperasi di Kota Binjai pada tahun 2011
sebanyak 187 unit koperasi, yang terdiri dari Koperasi Unit
Desa (KUD) sebanyak 20 unit, Koperasi Fungsional
sebanyak 5 unit, dan koperasi jenis lainnya sebanyak 162
unit. Jumlah Koperasi di Kota Binjai Tahun 2008 sebanyak
187, terdapat di Kecamatan Binjai Selatan 30,
Kecamatan Binjai Kota 40, Kecamatan Binjai Timur 39,
Kecamatan Binjai Utara 40 dan di Kecamatan Binjai
Barat 25.
c. Perhotelan
Di Kota Binjai pada tahun 2010 memiliki 7 (tujuh) unit
Hotel, dengan 301(tiga ratus satu) kamar dan 301 (tiga
ratus satu) tempat tidur tipe standard.
5. Sarana dan Prasarana Transportasi.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
59/136
59 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
Aksesibilitas Kota Binjai di dihubungkan melalui Jalan
Nasional, Provinsi dan Kota. Kota Binjai terdapat 14.560 unit
mobil penumpang, mobil gerobak 6.874 unit, 378 unit bus,
127.420 unit sepeda motor, dan 1.102 unit becak mesin
yang terdaftar. Panjang jaringan jalan yang terdapat di
Kota Binjai adalah sekitar 358.896 Km, yang terdiri dari 12 Km
merupakan Jalan Nasional, 14.840 Km Jalan Provinsi dan
sepanjang 344.044 Km Jalan Kota.
6. Sarana dan Prasarana Peribadatan.
Sarana peribadatan yang terdapat di Kota Binjai adalah (1)
Masjid 132 unit, (2) Langgar 134 unit, (3) Mushalla 40 unit, (3)
Gereja 37 unit dan Kuil/Vihara sebanyak 12 unit, dan Pura
sebanyak 6 unit.
7. Sarana dan Prasarana Permukiman.
Pengembangan kawasan perumahan di Kota Binjai terdiri
dari perumahan perkotaan dan perumahan formal, dengan
sebaran pada perumahan perkotaan yang sebagian besar
merupakan perumahan eksisting. Kota Binjai relatif masih
memiliki lahan yang luas untuk pengembangan kota. Lahan
yang datar sesuai untuk kegiatan permukiman perkotaan
skala besar yang dapat menampung dan menarik
perkembangan perkotaan Wilayah Metropolitan
Mebidang-Ro. Menurut data permukiman Kota Binjai Tahun
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
60/136
60 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2009/2010 berdasarkan kecamatan terdapat 86 unit di
Kecamatan Binjai Timur, 122 unit Kecamatan Binjai Utara,
23 unit Kecamatan Binjai Barat, 359 unit Kecamatan Binjai
Selatan dan 78 unit Binjai Kota.
Berdasarkan arahan tata ruang wilayah Kota Binjai mengenai
permukiman pengembangan pusat-pusat kota diarahkan kepada :
1. BWK Binjai Timur (BWK-B) dengan orientasi kegiatan sebagai
pusat administrasi pemerintahan, sebagai pintu masuk mobilitas
penduduk dari luar wilayah/pusat transit, pengembangan
permukiman skala besar.
2. BWK Binjai Utara (BWK-A) sebagai pusat pengembangan
kegiatan industri, sebagai kawasan pertambangan minyak, dan
pusat permukiman skala besar.
3. BWK Binjai Barat (BWK-D) sebgai pintu masuk mobilitas
penduduk dari luar wilayah/pusat transit, pengembangan
permukiman skala besar.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
61/136
61 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
BAB III
ANALISA ISU-ISU STRATEGIS
3.1 ANALISA ISU-ISU STRATEGIS INTERNAL
3.1.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
FISIK DASAR DAN LINGKUNGAN HIDUP
Permasalahan :
1. Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) dieksploitasi
sebagai kawasan galian C dan penguasaan daerah DAS
oleh oknum masyarakat sebagai kawasan wisata.
2. Sumber Daya Alam di daerah DAS belum dikelola
sesuai dengan Amdal.
3. Terjadinya banjir musiman yang sekitar wilayah DAS.
4. Potensi DAS belum sesuai dengan Amdal.
5. Masih terdapatnya pemukiman kumuh, belum
adanya kawasan hijau dan kawasan lindung.
KEPENDUDUKAN
A. Permasalahan :
1. Pertumbuhan penduduk Kota Binjai tergolong tinggi
dengan rata-rata pertumbuhan penduduk tahun 2008sebesar 1,77 persen.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
62/136
62 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2. Jumlah pasangan usia subur yang baru mengikuti
program KB tergolong rendah sebesar 9,24 persen.
3. Jumlah penduduk miskin (penerima JAMKESMAS)
tergolong tinggi sebesar 33.480 orang (13,25 persen).
4. Tingkat pengangguran terbuka angkatan kerja tergolong
tinggi, yaitu 14.505 orang atau sebesar 7,60 persen.
5. Tingginya persentase penduduk usia muda
menyebabkan angka beban tanggungan penduduk usia
produktif (15-64) tahun menjadi besar yaitu 38,24.
PEREKONOMIAN
A. Permasalahan :
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Binjai sebesar
5,54 persen di bawah pertumbuhan rata-rata Sumatera
Utara.
2. Pendapatan per kapita penduduk berdasarkan PDRB dari
harga konstan Rp. 7.122.385,14 /jw/thn atau rata-rata
pendapatan penduduk per bulan sebesar Rp. 593.532.
3. Pertumbuhan ekonomi masih rendah dan belum mampu
menyerap pertumbuhan angkatan kerja.
4. Masih terkonsentrasinya kegiatan ekonomi di pusat kota.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
63/136
63 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
PENDIDIKAN, SOSIAL BUDAYA, DAN POLITIK
A. Permasalahan :
1. Tingkat pendidikan masyarakat didominasi oleh lulusanSekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 58,61 persen,
sebaliknya masyarakat yang berpendidikan tinggi
tergolong rendah sebesar 6.84 persen.
2. Tingkat pendidikan yang masih rendah, sehingga belum
mampu bersaing dengan SDM dari luar daerah.
3. Masih terdapatnya penduduk usia 10 tahun keatas yang
buta huruf.
4. Belum tersedianya fasilitas taman pendidikan pemuda
dan olah raga, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM), taman bacaan masyarakat, dan perpustakaan
yang modern serta lengkap yang dapat diakses oleh
seluruh lapisan masyarakat yang berkepentingan.
5. Perubahan komposisi penduduk dalam hal pendidikandan status sosial yang menghuni Kota Binjai akan
bermasalah apabila ternyata penduduk generasi baru
Kota Binjai adalah mereka yang berpendidikan rendah
dan atau mempunyai status sosial ekonomi yang lemah.
6. Degradasi nilai-nilai budaya daerah berhadapan dengan
arus globalisasi.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
64/136
64 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
PEMERINTAHAN
A. Permasalahan :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Binjai masih relatifkecil.
2. Pendapatan yang digunakan untuk belanja lebih banyak
kepada perbelanjaan aparatur .
3. Aparat belum melayani masyarakat secara optimal
walaupun sudah beroperasinya kantor layanan satu
atap.
4. Belum efektifnya sistem pengawasan (controlling)
terhadap aparat pemerintahan.
SARANA DAN PRASARANA
A. Permasalahan :
1. Jumlah penduduk yang menggunakan prasarana air
PAM dan prasarana sanitasi tinja tergolong kecil.2. Prasarana transportasi Kota Binjai yang ada saat ini masih
kurang baik.
3. Terpusatnya pengembangan sarana dan prasarana di
pusat kota berdampak pada kemacetan.
4. Infrastruktur perkotaan yang kurang baik.
5. Belum adanya pengembangan pemukiman di pinggiran
kota.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
65/136
65 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
PERTANIAN DAN PETERNAKAN
A. Permasalahan :
1. Sektor peternakan Kota Binjai didominasi olehpeternakan sapi sebanyak 3068 ekor, kambing sebanyak
9559 ekor, babi sebanyak 6201 ekor, ayam ras sebanyak
674.418 ekor, ayam kampung sebanyak 39.655 ekor, itik
sebanyak 7519 ekor.
2. Belum tersedianya kawasan pertanian (holtikultura) dan
peternakan yang berwawasan lingkungan.
INDUSTRI
A. Permasalahan :
1. Jumlah Industri besar/menengah di Kota Binjai sebanyak
10 unit perusahaan relatif kecil.
2. Belum terintegrasinya industri dengan sektor ekonomi
kerakyatan (UKM).3. Daya saing industri kecil masih rendah.
4. Bahan baku industri kecil masih tergantung dari luar
daerah.
JASA DAN PERDAGANGAN
A. Permasalahan :
1. Kota Binjai memiliki sarana Pasar 18 unit dan 2 unit Mall,
keadaan ini harus ditingkatkan.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
66/136
66 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2. Berkembangnya pusat bisnis dan jasa di pusat kota yang
pelayanannya masih berskala lokal.
3.2 ANALISA ISU-ISU STRATEGIS EKSTERNAL
3.2.1 MDGS (MILLENIUM DEVELOPEMENT GOALS)
Permasalahan :
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan;
2. Mewujudkan pendidikan dasar;
3. Meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan;
4. Mengurangi angka kematian bayi;
5. Meningkatkan kesehatan ibu.;
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya;
7. Menjamin pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan;
8. Mengembangkan kemitraan global dalam pembangunan.
3.2.2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL
Permasalahan :
1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama terkait bonus demografi,
produktivitas, gender dan kerukunan umat beragama;
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
67/136
67 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2. Persaingan produktivitas perekonomian dan pendapatan antar
masyarakat, antar dunia usaha dan antar negara;
3. Penguasaan IPTEK;
4. Sarana dan prasarana dalam penyediaan air baku, sektor
transportasi, sektor energi, globalisasi budaya, kebutuhan akan
permukiman masyarakat dan aksesibilitas finansial perbankan;
5. Sistem demokrasi dalam menjaga keutuhan NKRI, penegakan
peradilan HAM dan birokrasi TNI-sipil;
6. Pertahanan dan Keamanan dalam geo=politik nasional dan
internasional;
7. Penegakan hukum yang berkeadilan;
8. Penyempurnaan dokumen Perencanaan Tata Ruang skala
Nasional;
9. Sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam menghadapi
ancaman krisis pangan, krisis air dan krisis energi.
3.2.3 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG SUMATERA UTARA
Permasalahan :
1. Geomorfologi dan lingkungan hidup;
2. Kuantitas dan kualitas pertumbuhan demografis;
3. Kawasan-kawasan strategis ekonomi dan sumber daya alam;
4. Kondisi sosio politik masyarakat yang heterogen;
5. Kemampuan penyediaan sarana dan prasarana;
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
68/136
68 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
6. Percepatan soliditas kemapanan birokrasi pemerintahan pada
kab/kota pasca perkembangan otonomi dan pemekaran
daerah;
3.3 ISU STRATEGIS
3.3.1. FISIK DASAR DAN LINGKUNGAN HIDUP
A. Potensi
1. Adanya kawasan lindung pada DAS Wampu dan DAS
Belawan memudahkan penataan sistem drainase
sehingga air hujan cepat menyerap.
2. Potensi perikanan di Kawasan DAS.
3. Berfungsi sebagai kota penyangga urbanisasi dan ekologi
Kota Metropolitan Medan (Mebidangro).
4. Mempunyai kemiringan lahan yang relatif datar dan
sungai-sungai besar yang cocok dikembangkan untuk
kegiatan perkotaan, pertanian, dan perkebunan.
5. Ketersediaan lahan yang sangat luas bagi
pengembangan pemukiman skala besar.
B. Proyeksi Peluang :
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
69/136
69 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
1. Ada kebijakan Pemerintah Pusat (Tata Ruang) yang
menekankan penggunaan lahan yang berwawasan
lingkungan.
2. Berdasarkan Undang-Undang Tata Ruang No. 26 tahun
2007 ditetapkannya kawasan DAS menjadi Ruang
Terbuka Hijau (RTH).
C.Proyeksi Ancaman :
1. Banjir mengancam Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu
sebagai akibat tingginya pertumbuhan penduduk,
pemukiman liar, dan galian C yang tidak terkontrol.
2. Kerusakan lingkungan, ketidakseimbangan alam, isu
pemanasan global menjadi strategis untuk
dipertimbangkan.
D.Kebijakan :
1. Melindungi kawasan DAS Wampu dan menjadikan DAS
sebagai kawasan Wisata Alam.
2. Pengelolaan, Penguasaan, dan Pengontrolan peruntukan
lahan disekitar DAS yang berdampak pada peningkatan
PAD dan meminimalkan kerusakan lingkungan.
3. Membuat suatu sistem manajemen galian C.
4. Mengembangkan sektor perikanan sungai di kawasan
DAS.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
70/136
70 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
E. Indikator (Capaian Keberhasilan) :
1. Terwujudnya kawasan wisata di daerah DAS yang dikelola
secara professional yang menjadi asset Pemda.
2. Menurunnya penggunaan lahan sempadan sungai untuk
bangunan liar hingga nol persen.
3. Menurunnya kerusakan kawasan Daerah Aliran Sungai
(DAS).
4. Meningkatnya cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan Amdal.
5. Terwujudnya penegakan hukum lingkungan terutama di
kawasan DAS.
6. Berkurangnya luas cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan sumber mata air.
7. Pengefektifan kembali tali air namosirasira.
3.3.2. KEPENDUDUKAN
A. Potensi
Jumlah dan kualitas penduduk merupakan salah satu modal
dasar dan faktor dominan bagi pembangunan wilayah di
Kota Binjai.
B. Proyeksi Peluang :
Jumlah angkatan kerja yang meningkat yang menandakan
kuantitas SDM meningkat.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
71/136
71 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
C. Proyeksi Ancaman :
1. Terjadi penambahan jumlah penduduk yang tinggi
dikarenakan perpindahan penduduk dari Kota Medan Ke
Kota Binjai (commuter) yang bekerja di Kota Medan yang
mengakibatkan kemacetan pada jalur Binjai Medan.
2. Masalah kemiskinan kota menjadi ancaman yang serius
yang perlu ditangani secara cermat.
3. Dalam kurun waktu 20 tahun mendatang Kota Binjai
akan menghadapi masalah kualitas hidup masyarakat
yang dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya
kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
D. Kebijakan
1. Meningkatkan rasio penduduk yang bekerja di sektor
formal maupun informal.
2. Mengurangi persentase keluarga miskin.
3. Meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat.
4. Mengurangi angka kriminalitas yang tertangani.
5. Meningkatkan angka usia harapan hidup masyarakat.
E. Indikator (Capaian Keberhasilan) :
1. Berkurangnya angka pengangguran terbuka menjadi 2-3
persen.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
72/136
72 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2. Meningkatnya jiwa kewirausahaan masyarakat dengan
melakukan pelatihan (Balai Latihan Kerja), kursus, dan
workshop bagi masyarakat.
3. Terkendalinya pertumbuhan penduduk dengan tingkat
program KB 100 persen.
4. Meningkatnya kepemilikan KTP, kepemilikan akte
kelahiran dan pasangan berakte nikah.
5. Persentase balita bergizi buruk ditekan hingga Nol persen.
6. Meningkatnya angka kelangsungan hidup bayi.
7. Menekan angka pesakitan.
3.3.3. PEREKONOMIAN
A. Potensi
1. PDRB yang menonjol adalah industri pengolahan, jasa
perusahaan dan keuangan, perdagangan-hotel dan
restoran.
2. Pertumbuhan ekonomi masih bisa ditingkatkan dengan
fokus pada sektor ekonomi yang dominan.
3. Pertumbuhan jasa dan industri di Kota Binjai masih bisa
lebih ditingkatkan kembali.
4. Potensi Gas yang dikelola BUMN berdampak pada
peningkatan PAD.
B. Proyeksi Peluang :
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
73/136
73 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
1. Perkembangan kota yang sangat cepat sebagai bagian
Wilayah Perkotaan Mebidangro (Medan Binjai Deli
Serdang Karo).
2. Diberlakukannya pasar bebas ASEAN (AFTA) yang
memberi peluang bagi perekonomian daerah untuk
berkembang.
C. Proyeksi Ancaman :
Perekonomian Kota Binjai akan mendapat ancaman terkait
dengan adanya kebijakan Pemerintah Pusat, misalnya
kenaikan BBM, kenaikan suku bunga, pertukaran nilai tukar,
instabilitas politik, dsb.
D. Kebijakan:
1. Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan (Growth Centre)
baru yang menyebar di pinggiran kota.
2. Mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi di
pinggiran kota sehingga perkembangan kota tidak
terkonsentrasi di pinggiran kota.
3. Menciptakan iklim investasi yang kondusif.
E. Indikator (Capaian Keberhasilan) :
1. Terciptanya kawasan kota baru yang dilengkapi dengan
Central Bisnis District (CBD) di pinggiran kota.
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
74/136
74 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
2. Naiknya pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata
pertumbuhan provinsi.
3. Berkurangnya angka kemiskinan masyarakat.
4. Kontribusi sektor industri, jasa, dan perdagangan
memberikan kontribusi tertinggi bagi perekonomian
daerah.
5. Naiknya tingkat pendapatan per kapita penduduk
secara signifikan.
6. Meningkatnya investasi dan produk unggulan.
7. Terciptanya penyusunan regulasi yang mendorong
tingkat investasi.
3.3.4. PENDIDIKAN, SOSIAL BUDAYA, DAN POLITIK
A. Potensi
Kemampuan masyarakat untuk meningkatkan pendidikandan keterampilan jasa relatif tinggi.
B. Proyeksi Peluang :
Jumlah angkatan kerja yang meningkat yang menandakan
kuantitas SDM meningkat.
C. Proyeksi Ancaman :
-
7/24/2019 rpjpdkotabinjai
75/136
75 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025
1. Penanganan terhadap permasalah sosial, seperti
pengangguran, jumlah orang yang terlantar.
2. Semakin kompetitifnya persaingan SDM berbasis
pendidikan dan pengetahuan di level lokal dan regional.
D. Kebijakan :
1. Menekan