Download - rpjpdkotabinjai

Transcript
  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    1/136

    1 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 SEJARAH TERBENTUKNYA KOTA BINJAI

    Awal sejarah Kota Binjai dahulunya merupakan kampung kecil

    yang terletak di tepi Sungai Bingai. Binjai sebenarnya adalah

    nama suatu pohon besar, rindang, tumbuh dengan kokoh di tepi

    Sungai Bingai yang bermuara di Sungai Wampu. Pada Tahun

    1822, Binjai telah dijadikan bandar/pelabuhan dengan

    mengekspor hasil pertanian lada yang berasal dari perkebunan

    lada di sekitar Ketapangai (Pungai) atau Kelurahan Kebun

    Lada/Damai.

    Perkembangan zaman terus berjalan, pada tahun 1864 Daerah

    Deli telah dicoba ditanami tembakau oleh pioner Belanda

    bernama J.Nienkyis dan 1866 didirikan Deli Maatschappiy. Usaha

    untuk menguasai Tanah Deli oleh orang Belanda tidak terkecuali

    dengan menggunakan politik pecah belah melalui

    pengangkatan datuk-datuk. Usaha ini diketahui oleh Datuk

    Kocik, Datuk Jalil dan Suling Barat yang tidak mau bekerja sama

    dengan Belanda bahkan melakukan perlawanan. Bersamaan

    dengan itu Datuk Sunggal tidak menyetujui pemberian konsensi

    tanah kepada perusahaan Rotterdanmy oleh Sultan Deli karena

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    2/136

    2 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    tanpa persetujuan. Dibawah kepemimpinan Datuk Sunggal

    bersama rakyatnya di Timbang Langkat (Binjai) dibuat Benteng

    pertahanan untuk menghadapi Belanda.

    Dengan tindakan datuk Sunggal ini Belanda merasa terhina dan

    memerintahkan Kapten Koops untuk menumpas para Datuk

    yang menentang Belanda. Dan pada 17 Mei 1872 terjadilah

    pertempuran yang sengit antara Datuk dan masyarakat dengan

    Belanda. Peristiwa perlawanan inilah yang menjadi tonggak

    sejarah dan ditetapkan sebagai hari jadi Kota Binjai. Perjuangan

    para datuk/rakyat terus berkobar dan pada akhirnya pada 24

    Oktober 1872 Datuk Kocik, Datuk Jalil dan Suling Barat dapat

    ditangkap Belanda dan kemudian pada tahun 1873 dibuang ke

    Cilacap. Pada tahun 1917 oleh Pemerintah Belanda dikeluarkan

    Instelling Ordonantie No.12 dimana Binjai dijadikan Gemente

    dengan luas 267 Ha.

    Pada tahun 1942 1945 Binjai di bawah pemerintahan Jepang

    dengan kepala pemerintahannya adalah Kagujawa dengan

    sebutan Guserbu dan tahun 1944/1945 Pemerintahan Kota

    dipimpin oleh Ketua Dewan Eksekutif J.Runnanbi dengan

    anggota Dr.RM Djulham, Natangsa Sembiring dan Tan Hong Poh.

    Pada Tahun 1945 (saat revolusi) sebagai kepala pemerintahan

    Binjai adalah RM.Ibnu dan pada 29 Oktober 1945 T.Amir Hamzah

    diangkat menjadi Residen Langkat oleh Komite Nasional dan

    pada masa pendudukan Belanda 1947 Binjai berada di bawah

    Asisten Residen J.Bunger dan RM. Ibnu sebagai wakil Walikota

    Binjai pada tahun 1948 1950 pemerintahan Kota Binjai

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    3/136

    3 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    dipegang oleh ASC Moree. Tahun 1950 1956 Binjai menjadi Kota

    Administratif Kabupaten Langkat dan sebagai Walikota adalah

    OK Salamuddin kemudian T.Ubaidullah Tahun 1953 1956.

    Berdasarkan Undang-Undang Darurat No. 9 Tahun 1956 Kota

    Binjai menjadi otonom Kotapraja dengan walikota pertama

    S.Parumuhan.

    Dalam perkembangannya Kota Binjai sebagai salah satu Daerah

    Tingkat II di Provinsi Sumatera Utara telah membenahi dirinya

    dengan melakukan pemekaran wilayahnya. Semenjak

    ditetapkan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1986 wilayah Kota

    daerah Kota Binjai telah diperluas menjadi 90,23 Km2 dengan 5

    wilayah kecamatan yang terdiri dari 11 desa dan 19 kelurahan.

    Setelah diadakan pemecahan desa dan kelurahan pada tahun

    1993 maka jumlah desa menjadi 17 dan kelurahan 20. Perubahan

    ini berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 140-

    1395/SK/1993 tanggal 3 Juni 1993 tentang Pembentukan 6 desa

    persiapan dan 1 kelurahan persiapan di Kota Binjai. BerdasarkanSK Gubernur Sumatera Utara No.146/2624/SK/ 1996 tanggal 7

    Agustus 1996, 17 desa menjadi kelurahan.

    1.2 LATAR BELAKANG

    Paradigma baru Pemerintahan Daerah sesuai dengan Undang-

    Undang 32 Tahun 2004 memberikan implikasi yang luas kepada

    seluruh aspek dan tatanan penyelenggaraan pemerintahan

    daerah. Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan yang

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    4/136

    4 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    lebih luas dalam mengatur rumah tangganya sendiri termasuk

    pengelolaan keuangan daerah dan pembangunan daerah

    mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi

    pelaksanaannya.

    Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses

    penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan

    berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna

    pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada

    dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam satu

    lingkungan wilayah / daerah dalam jangka waktu tertentu.

    Menurut Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional, dokumen perencanaan

    pembangunan sesuai dengan jangka waktu perencanaannya

    menyebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    Daerah (RPJPD) mempunyai jangka waktu perencanaan 20

    tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    (RPJMD) jangka waktu perencanaan 5 tahun dan Rencana Kerja

    Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu perencanaan

    1 tahun.

    Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa

    Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara terpadu

    oleh kementerian/lembaga dan oleh pemerintah daerah sesuai

    dengan kewenangannya. Penyusunan tersebut menghasilkan

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    5/136

    5 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja

    Pemerintah (RKP).

    Proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    Daerah (RPJP-D) kemudian secara lebih tehnis diatur melalui

    Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 dan kemudian melalui

    petunjuk pelaksanaan ketentuan Pasal 20ayat (3),Pasal37,Pasal

    42 ayat (2),dan Pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

    2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

    dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,

    maka Pemerintah perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam

    Negeri tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

    Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

    Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah, yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri

    Nomor 54 Tahun 2010.

    Sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

    2010 tersebut disusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    (RPJP) Daerah Kota Binjai yang memuat visi, misi dan arah

    kebijakan pembangunan jangka panjang daerah yang

    mengacu pada RPJP Nasional dan RPJP Provinsi.

    Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

    Kota Binjai dilakukan secara terencana, bertahap dan sistimatis

    yang didasarkan pada kondisi, potensi, proyeksi sesuai

    kebutuhan kota dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang,

    dengan memperhatikan dinamika perubahan masyarakat.

    Dengan demikian perencanaan yang disusun merupakan

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    6/136

    6 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    kesepakatan bersama, menjadi acuan pelaksanakan

    pembangunan secara berkesinambungan.

    1.2.1. PENGERTIAN

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota

    Binjai Tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan

    pembangunan Kota Binjai untuk periode 20 tahun yang memuat

    visi, misi dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Utara.

    1.2.2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI

    RPJPD mempunyai kedudukan sebagai kerangka dasar

    pengelolaan pembangunan Daerah dalam jangka panjang (20

    tahun), yang merupakan penjabaran kehendak masyarakat

    dengan tetap mengacu arahan Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang (RPJP) Provinsi . RPJPD berfungsi sebagai arah

    serta pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan

    pembangunan daerah jangka menengah, penyelenggaraan

    pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan

    kepada masyarakat, bagi Pemerintah Daerah, Dewan

    Perwakilan Rakyat Daerah, pelaku bisnis dan sektor swasta serta

    seluruh komponen masyarakat guna mewujudkan keserasian

    pembangunan, pertumbuhan dan kemajuan Kota Binjai di

    segala bidang. RPJPD juga merupakan pedoman bagi calon

    Kepala Daerah dalam menyusun visi, misi, dan program prioritas

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    7/136

    7 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    yang akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) lima tahunan dan

    Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

    1.3. DASAR HUKUM

    Landasan idil dari RPJP Daerah Kota Binjai adalah Pancasila dan

    landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945, sedangkan

    landasan operasional meliputi seluruh ketentuan peraturan

    perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan

    pembangunan Kota Binjai sebagai berikut:

    1. Undang-Undang Nomor 9 Drt Tahun 1956 tentang

    Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten

    dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 56,

    Tambahan Lembaran Negara Nomor 1096);

    2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

    No. 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.

    4286);

    3. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

    R.I. Nomor. 104 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara R.I.

    Nomor 4421 Tahun 2004);

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    8/136

    8 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

    diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005

    tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

    Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan

    UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4548);

    5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

    Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

    Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4438);

    6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4700);

    7. Undangundang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

    Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007

    Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4725);

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    9/136

    9 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    8. Undangundang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

    Negara Republik Indonesia tahun 2011 Nomor 82, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1986 tentang

    Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II

    Binjai, Kabupaten Daerah Tingkat II Langkat Dan Kabupaten

    Daerah Tingkat II Deli Serdang (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 1986 Nomor 11, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 3322);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata

    Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2006 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4623);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata

    Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4664);

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    10/136

    10 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang

    Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintahan Daerah

    Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

    (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4737);

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

    Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4817);

    15. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Tata

    Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);

    16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 tahun 2010, tentang

    Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

    Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

    (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

    17. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun

    2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

    Sumatera Utara Tahun 2003-2018;

    18. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun

    2008 tentang Rencana Jangka Panjang Daerah Provinsi

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    11/136

    11 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Sumatera Utara Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi

    Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 12);

    1.4. HUBUNGAN RPJP DAERAH DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN

    LAINNYA

    a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

    Kota Binjai mempunyai kedudukan sebagai kerangka dasar

    pengelolaan pembangunan kota dalam jangka panjang,

    yang merupakan penjabaran kehendak masyarakat Kota

    Binjai dengan tetap memperhatikan arahan Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Provinsi (RPJP Prov) dan

    berfungsi sebagai arah serta pedoman dalam

    penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan

    pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat, bagi

    Pemerintah Kota Binjai, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,

    pelaku bisnis dan sektor swasta serta seluruh komponen

    masyarakat guna mewujudkan keserasian pembangunan,

    pertumbuhan dan kemajuan kota di segala bidang.

    b. Pemerintah Kota Binjai dalam proses penyusunan Rencana

    Tata Ruang Wilayah Kota Binjai 2011 2030 Sesuai dengan

    Undang undang Nomor 26 Tahun 2007 yang sampai saat ini

    sedang di usahakan untuk di tetapkan melalui Peraturan

    Daerah.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    12/136

    12 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    c. Berdasarkan Permendagri Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

    2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,

    dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,

    mengamanatkan bahwa daerah wajib menyusun Rencana

    Pembangunan Daerah Jangka Panjang (RPJPD) Kota Binjai

    untuk 20 tahun ke depan yang diarahkan untuk ikut

    mencapai tujuan nasional. Dalam rangka ikut mewujudkan

    tujuan pembangunan nasional tersebut khususnya bagi

    masyarakat Kota Binjai, perlu ditetapkan Peraturan Daerah

    tentang RPJPD Kota Binjai Tahun 2005 2025.

    Dalam Lingkup yang lebih luas Hubungan RPJPD Kota Binjai

    dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada

    gambar :

    PedomanRenstra

    KL

    Renja

    KL RKA-KLRincian

    APBN

    Pedoman

    RPJMNasional RKP

    RPJPNasional

    Pedoman Dijabarkan

    RAPBN APBN

    Pedoman

    RPJMDaerah

    RKPDaerah

    RPJPDaerah

    Pedoman Dijabarkan RAPBD APBDPedoman

    RenstraSKPD

    RenjaSKPD

    Pedoman RKA-SKPD

    RincianAPBD

    Pedoman

    Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

    Pedoman Diacu

    PemerintahPusat

    PemerintahDa

    erah

    UU SPPN UU KN

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    13/136

    13 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota

    Binjai Tahun 20052025 memberikan gambaran mengenai wujud

    masa depan yang diinginkan dan diperjuangkan serta

    diupayakan pencapaiannya, mencakup aspek pembangunan

    dari segala bidang kehidupan baik sebagai daerah otonom

    maupun sebagai bagian dari Provinsi Sumatera Utara dan

    Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai dengan

    Permendagri Nomor 10 Tahun 2004 tentang tentang Pelaksanaan

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,

    Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

    Rencana Pembangunan Daerah, maka Penyajian Rancangan

    Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota

    Binjai harus Memuat sistematika paling sedikit :

    a. Pendahuluan

    b. Gambaran Umum Kondisi Daerah

    c. Analisa Isu-Isu Strategis

    d. Visi dan Misi Daerah

    e. Arah dan Kebijkan Pembangunan Jangka Panjang

    Daerah

    f. Kaidah Pelaksanaan.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    14/136

    14 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Berdasarkan Permendagri tersebut, maka sistematika RPJPD Kota

    Binjai disusun sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Menguraikan tentang Sejarah terbentuknya Kota Binjai,

    Latar Belakang, Pengertian, Kedudukan dan Fungsi,

    Maksud dan Tujuan, Dasar Hukum Penyusunan,

    Hubungan RPJP Daerah Dengan Dokumen

    Perencanaan Lainnya dan Sistimatika Pembahasan.

    BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    Menguraikan tentang kondisi dan potensi daerah

    mengenai Aspek Geografi dan Demografi, Aspek

    Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum

    dan Aspek Daya Saing Daerah yang meliputi fisik dasar

    dan lingkungan hidup, demografi, ekonomi dan

    sumberdaya alam, sosial budaya dan politik, sarana

    dan prasarana serta pemerintahan.

    BAB III : ANALISA ISU-ISU STRATEGIS

    Menguraikan mengenai permasalahan pembangunan

    daerah untuk menghasilkan isu-isu strategis.

    BAB IV : VISI DAN MISI DAERAH

    Menguraikan visi, misi, tujuan dan sasaran, keterkaitan

    visi pembangunan Kota Binjai dengan visi

    Pembangunan Nasional dan Provinsi Sumatera Utara

    daerah yang akan diwujudkan dan misi yang akan

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    15/136

    15 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    dilaksanakan sampai dengan akhir tahun

    perencanaan serta tujuan dan sasaran Pembangunan

    Jangka Panjang Daerah.

    BAB V: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

    DAERAH

    Merupakan penjabaran dari misi daerah yang

    menguraikan tentang sasaran pokok pembangunan

    jangka panjang daerah berdasarkan setiap misi untuk

    merumuskan arah kebijakan, pentahapan

    pembangunan 5 (lima) tahunan selama 20 (dua puluh)

    tahun dan prioritas masing-masing tahapan.

    BAB VI : KAIDAH PELAKSANAAN

    Menguraikan tentang langkah-langkah pelaksanaan

    dari visi misi dan arah kebijakan yang telah disusun

    dalam dokumen RPJPD.

    BAB VII : PENUTUP

    1.6. MAKSUD DAN TUJUAN

    1. Maksud

    RPJP Daerah Kota Binjai sebagai dokumen perencanaan

    pembangunan kota untuk jangka waktu 20 tahun ke depan,

    ditetapkan dengan maksud menyediakan acuan resmi bagi

    Pemerintah Kota dan DPRD dalam penyusunan RPJMD,

    Renstra SKPD, Renja SKPD sekaligus memberikan arah serta

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    16/136

    16 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan di Kota

    Binjai (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha) dalam

    penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan

    dan pelayanan kepada masyarakat.

    2. Tujuan

    Tujuannya adalah untuk mewujudkan kehidupan yang

    demokratis, transparan, partisipatif, akuntabel, berkeadilan

    sosial, melindungi hak asasi manusia, menegakkan supremasi

    hukum dalam tatanan masyarakat daerah yang beradab,

    berakhlak mulia, mandiri, bebas, maju dan sejahtera dalam

    kurun waktu 20 tahun ke depan.

    BAB II

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    17/136

    17 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN ASPEK DEMOGRAFI

    2.1.1. FISIK DASAR DAN LINGKUNGAN

    a. Posis i Geograf is

    Kota Binjai secara geografis berada posisi 3o 3140

    3o 402 Lintang Utara dan 98o 273 98o 3232 Bujur

    Timur. Secara administratif Kota Binjai memiliki batas

    sebagai berikut :

    a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan

    Kecamatan Binjai Kabupaten

    Langkat dan Kecamatan

    Hamparan Perak Kabupaten

    Deli Serdang.

    b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan

    Kecamatan Sunggal

    Kabupaten Deli Serdang

    c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan

    Kecamatan Sei Bingei

    Kabupaten Langkat dan

    Kecamatan Kutalimbaru

    Kabupaten Deli Serdang.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    18/136

    18 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan

    Kecamatan Selesai

    Kabupaten Langkat.

    b. Topografi

    Kota Binjai berada pada ketinggian rata-rata 28 m DPL,

    topografi yang relatif datar memudahkan dalam

    pengembangan pembangunan perkotaan. Kota Binjai

    memiliki ketersediaan lahan belum terbangun yang

    cukup luas yang merupakan potensi lahan untuk

    pengembangan kota secara horisontal. Namun demikian

    wilayah Kota Binjai mayoritas topografinya berupa

    dataran merupakan daerah hilir sehingga apabila hujan

    sering mengalami banjir di beberapa lokasi dan tidak

    berapa lama kemudian surut.

    c. Klimatologi

    Kota Binjai termasuk daerah yang beriklim tropis dengan

    dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau seperti

    daerah tropis lainnya. Musim kemarau jatuh pada bulan

    April-Juli dan musim penghujan dimulai pada bulan

    Agustus sampai dengan Desember yang ditandai dari

    jumlah curah hujan yang terjadi. Suhu udara harian rata-

    rata 26,74C dengan suhu maksimum 31,8C danminimum 21,3C dengan sedikit variasi musiman. Fluktuasi

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    19/136

    19 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    kelembaban udara berkisar antara 80-86 persen dengan

    rata-rata 85 persen.

    d. Hidrologi

    Kota Binjai memiliki dua Daerah Aliran Sungai (DAS).

    Dimana sebagian besar wilayah bagian barat termasuk

    ke dalam DAS Wampu dan sebagian kecil wilayah

    daerah Timur termasuk ke dalam DAS Belawan.

    Kota Binjai dilalui oleh tiga sungai besar yang menjadi

    sumber air permukaan yaitu Sungai Bingai, Sungai

    Mencirim dan Sungai Bangkatan. Sungai Bingai telah

    dimanfaatkan menjadi sumber air minum PDAM Tirtasari

    dengan membangun water treatment pada tahun 1996

    di Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan.

    2.1.2. DEMOGRAFI

    a. Kependudukan.

    Jumlah penduduk Kota Binjai menurut data Badan

    Pusat Statistik pada tahun 2004 sebanyak 232.236 jiwa,

    tahun 2005 sebanyak 237.904 jiwa, tahun 2006

    sebanyak 244.256 jiwa, tahun 2007 sebanyak 248.256

    jiwa, pada tahun 2008 sebesar 252.652 jiwa, pada

    tahun 2009 sebesar 257.105 jiwa dan terjadi

    perubahan jumlah penduduk pada sensus penduduk

    pada tahun 2010 sebesar 246.010 orang.

    Pertumbuhan penduduk Kota Binjai pada saat sensus

    penduduk pada tahun 2010 adalah 1,89 persen.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    20/136

    20 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Jumlah rumah tangga pada tahun 2010 sebanyak

    56.674 rumah tangga sehingga family size Kota Binjai

    sebesar 4,34 artinya satu rumah tangga rata-rata ada

    4 sampai 5 jiwa.

    Dari jumlah penduduk Kota Binjai pada tahun 2010,

    jumlah penduduk laki-laki sebanyak 122.783 jiwa (50

    persen) dan jumlah penduduk perempuan 123.227

    jiwa (50 persen) atau memiliki sex ratio 99,64 yang

    berarti diantara 9.964 laki-laki ada 10.000 perempuan.

    Kepadatan penduduk Kota Binjai pada tahun 2010

    adalah sebesar 2.800 jiwa/km2, dengan kepadatan

    penduduk tertinggi di Kecamatan Binjai Kota sebesar

    7.328 jiwa/km2, sedangkan kepadatan terendah di

    Kecamatan Binjai Selatan sebesar 1.616 orang/km2.

    Angka Kelahiran Kasar di Kota Binjai tahun 2010

    sebesar 21,20 artinya diantara 1.000 penduduk ada 22

    bayi lahir tiap tahunnya. Banyak bayi yang lahir

    sebanyak 6.303 bayi, 2 bayi diantaranya meninggal

    (0,03 persen) dan yang hidup 6.300 bayi. Ibu-ibu yang

    hamil tercatat berjumlah 6.108 ibu. Jumlah Pasangan

    Usia Subur 39.482 pasutri dimana 27.812 (70,44

    persen) adalah peserta KB aktif dan 5.243 (13,27

    persen) adalah peserta KB baru.

    Jumlah Wanita Usia Subur di Kota Binjai pada tahun

    2009 sebanyak 88.512 jiwa, dengan tingkat kesuburan

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    21/136

    21 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    wanita (Child Women Ratio) sebesar 13,29 yang

    berarti bahwa terdapat 14 anak diantara 100 wanita

    usia subur. Sedangkan jumlah Balita di Kota Binjai

    sebanyak 24.230 balita.

    Komposisi penduduk menurut kelompok umur di Kota

    Binjai pada tahun 2010 menunjukkan penduduk

    berumur muda (0-14 tahun) sebesar 29,08 persen, dan

    penduduk umur 65 tahun keatas sebesar 3,86 persen

    sehingga penduduk produktif (15-64 tahun) sebanyak

    67,06 persen. Hal ini memberikan implikasi bahwa

    potensi kelompok umur muda perlu mendapatkan

    perhatian dan pengembangan sehingga mampu

    menghasilkan tenaga-tenaga terampil, mandiri untuk

    mengisi peluang-peluang ekonomi yang ada.

    Tingginya persentase pendudukan usia muda dan

    lansia menyebabkan beban atau tanggungan

    penduduk usia produktif (15-64 tahun) menjadi besar.

    Angka ini secara kasar dapat digunakan sebagai

    indikator pengukuran kemajuan ekonomi dari suatu

    daerah. Rasio ini menyatakan perbandingan

    penduduk berusia (0-14 tahun) dan diatas 65

    tahun dengan penduduk usia produktif produktif (15-

    64 tahun) secara ekonomi.

    Angka beban ketergantungan (Dependency Ratio)

    Kota Binjai pada tahun 2008 sebesar 32,94. Angka ini

    berarti setiap 100 orang penduduk usia produktif

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    22/136

    22 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    (15-64 tahun) menanggung sekitar 33 orang usia

    muda (0-14 tahun) dan usia tua (di atas 65 tahun).

    2.1.4. Ketenagakerjaan

    Data pada tahun 2010, menunjukkan angkatan kerja

    di Kota Binjai adalah 122.813 orang atau 74,44 persen

    dari total penduduk usia 15 tahun ke atas, dengan

    status bekerja sebanyak 108.513 orang (88,35 persen)

    dan pencari kerja (pengangguran) sebanyak 14.300

    orang (11,64 persen). Angka angkatan kerja tersebut

    naik sebesar 8 persen dari tahun 2007.

    2.1.5. Pendidikan

    Pada tahun 2010 penduduk Kota Binjai berumur 10

    tahun ke atas yang tidak bersekolah lagi

    persentasenya sebesar 11,69 persen. Selanjutnya

    diikuti dengan bersekolah SD/MI/sederajat dengan

    persentase sebesar 22,28 persen, bersekolah

    SMP/MTs/sederajat sebesar 25,70 persen, bersekolah

    di SMA/SMK/MA/sederajat sebesar 27,74 persen, yang

    kuliah diperguruan tinggi sebesar 5,32 persen, dan

    tidak belum pernah bersekolah sebesar 0,95 persen.

    Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tahun

    2011 untuk SD dan sederajat adalah 100,23, untuk SMP

    dan sederajat adalah 92,58, untuk SMA dan sederajat

    adalah 88,13. APK untuk SD menunjukkan diantara

    100 orang berumur 7-12 tahun, ada 101 murid sedang

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    23/136

    23 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    bersekolah di SD dan sederajat, angka lebih dari 100

    menunjukkan ada murid SD yang usianya dibawah 7

    tahun, untuk SMP dan sederajat menunjukkan

    diantara 100 orang usia 13-15 tahun, ada 93 murid

    sedang bersekolah di SMP dan sederajat, sedangkan

    untuk SMA dan sederajat menunjukkan diantara 100

    orang usia 16-18 tahun, ada 88 murid sedang

    bersekolah di SMA dan sederajat.

    Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD dan sederajat

    adalah 96,46, untuk SMP dan sederajat adalah 91,34,

    untuk SMA dan sederajat adalah 58,51. APM untuk SD

    menunjukkan ada 97 orang murid SD yang berumur 7-

    12 tahun diantara 100 penduduk usia 7-12 tahun,

    untuk SMP menunjukkan ada 92 orang murid SMP

    yang berumur 13-15 tahun diantara 100 penduduk

    usia 13-15 tahun, sedangkan untuk SMA menunjukkan

    ada 59 orang murid SMA yang berumur 16-18 tahundiantara 100 penduduk usia 16-18 tahun .

    2.1.6. Tingkat Kesejahteraan

    Pada tahun 2010 jumlah keluarga Pra-Sejahtera dan

    Keluarga Sejahtera-I di Kota Binjai sebanyak 1.800

    Keluarga atau 7,33 persen dari total jumlah Keluarga

    di Kota Binjai. Sedangkan jumlah penduduk miskin

    (penerima JAMKESMAS) sebanyak 32.596 jiwa

    (13,25 persen).

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    24/136

    24 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2.1.7. Agama

    Berdasarkan agama yang dianut komposisi penduduk

    tahun 2010 di Kota Binjai adalah mayoritas beragama

    Islam (78,88 persen), disusul Kristen (11,08 persen),

    Hindu (8,93 persen) dan Budha (1,11 persen). Pemeluk

    agama tersebut dilayani oleh 132 mesjid, 174

    mushala/langgar, 37 gereja, 6 pura dan 12 vihara.

    2.2.2 Analisis dan Proyeksi Demografi

    Tingkat pertumbuhan penduduk yang diperkirakan

    terus menurun yakni (1) pada tahun 2005 sebesar

    2,44 persen, (2) pada tahun 2010 sebesar 1,89

    persen, (3) pada tahun 2015 sebesar 1,97 persen,

    (4) pada tahun 2020 sebesar 1,57 persen dan (5)

    pada tahun 2025 sebesar 1,63 persen, tetapi tetap

    akan berdampak pada peningkatan kebutuhan

    akan sarana dan prasarana dasar seperti

    pendidikan dan kesehatan. Secara agregat jumlah

    penduduk Kota Binjai diperkirakan terus meningkat

    yakni (1) tahun 2005 sebanyak 237.904 jiwa, (2)

    tahun 2010 sebanyak 246.010 jiwa, (3) tahun 2015

    sebanyak 290.620 jiwa, (4) tahun 2020 sebanyak

    314.188 jiwa dan (5) tahun 2025 sebanyak 340.560

    jiwa (Lihat Tabel II.1).

    TABEL II.1

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    25/136

    25 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    JUMLAH PENDUDUK DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK

    TAHUN 2004-2008 SERTA PROYEKSI SAMPAI 2025

    DI KOTA BINJAI

    NO TAHUN PENDUDUK (JIWA) PERTUMBUHANPENDUDUK (PERSEN)

    1 2004 232,236 -

    2 2005 237,904 2.44

    3 2006 244,256 2.67

    4 2007 248,256 1.64

    5 2008 252,652 1.77

    6 2010 246.010 1,89

    7 2015 290,620 1.97

    8 2020 314,188 1.57

    9 2025 340,560 1.63

    Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah

    Penyediaan lapangan pekerjaan untuk angkatan

    kerja yang diperkirakan meningkat yakni (1) tahun

    2005 sebesar 88.271 orang, (2) tahun 2010 sebesar

    122.813 orang (3) tahun 2015 sebesar 147.566 orang

    (4) tahun 2020 sebesar 164.348 orang (5) tahun 2025

    sebesar 183.203 orang (Lihat Tabel II.2).

    TABEL II.2

    JUMLAH ANGKATAN KERJA TAHUN 2004-2008 SERTA

    PROYEKSI SAMPAI 2025 DI KOTA BINJAI

    NO TAHUN ANGKATAN KERJA (JIWA)

    1 2004 87,0982 2005 88,271

    3 2006 106,337

    4 2007 129,674

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    26/136

    26 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    5 2008 121.933

    6 2010 122.813

    7 2015 147.566

    8 2020 164.3489 2025 183.203

    Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah

    Dengan pembangunan sarana dan prasarana

    ekonomi, pendidikan dan kesehatan, jumlah

    Keluarga Miskin diperkirakan terus menurun yakni

    (1) tahun 2005 sebesar 4.506 keluarga, (2) tahun

    2010 sebesar 4.500 keluarga, (3) tahun 2015 sebesar3.425 keluarga, (4) tahun 2020 sebesar 2.941 dan (5)

    tahun 2025 sebesar 2.211 (Lihat Tabel II.3).

    TABEL II.3

    JUMLAH KELUARGA MISKIN TAHUN 2004-2008 SERTA

    PROYEKSI SAMPAI TAHUN 2025 DI KOTA BINJAI

    NO TAHUNKELUARGA MISKIN

    (KELUARGA)

    1 2004 5,181

    2 2005 4,506

    3 2006 5,960

    4 2007 4,155

    5 2008 4,072

    6 2010 4,500

    7 2015 3,425

    8 2020 2,941

    9 2025 2,211

    Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah

    Dengan meningkatnya putaran roda

    perekonomian Kota Binjai diharapkan dapat

    mengurangi pengangguran terbuka yakni (1) tahun

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    27/136

    27 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2005 sebesar 22.694 orang, (2) tahun 2010 sebesar

    13.847 orang, (3) tahun 2015 sebesar 11.391 orang,

    (4) tahun 2020 sebesar 8.934 orang dan (5) tahun

    2025 sebesar 6.476 orang (Lihat Tabel II.4).

    TABEL II.4

    JUMLAH PENGANGGURAN TERBUKA TAHUN 2004-2008

    SERTA PROYEKSI SAMPAI TAHUN 2025 DI KOTA BINJAI

    NO TAHUN PENGANGGURAN TERBUKA (JIWA)

    1 2004 18,381

    2 2005 22,694

    3 2006 15,690

    4 2007 8,075

    5 2008 14.505

    6 2010 13,848

    7 2015 11,391

    8 2020 8,933

    9 2025 6,476

    Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah

    2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

    2.2.1 Sektor Primer

    Pada tahun 2010. Sektor pertanian yang ada di Kota

    Binjai mencakup sub sektor tanaman pangan dan sub

    sektor peternakan.

    A. Sektor Pertanian

    Sub Sektor Tanaman Pangan

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    28/136

    28 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Komoditi yang diusahakan berupa tanaman

    pangan yakni padi, ubi kayu, ubi jalar,

    jagung, dan kacang-kacangan seperti

    kacang tanah, kacang hijau dan kedelai.

    Adapun luas panen dan produksi berbagai

    jenis tanaman pangan di Kota Binjai tahun

    2010 adalah: padi 4.145 ha dan 25.239 ton,

    ubi kayu 130 ha dan 1.890 ton, ubi jalar 61 ha

    dan 678 ton, jagung 719 ha dan 4.473 ton.

    Luas panen dan produksi kacang-kacangan

    berupa Kacang tanah 108 ha 234 ton,

    Kacang Hijau 305 Ha 323 ton, Kedelai 155 Ha

    158 ton.

    Sub Sektor Peternakan

    Komoditi yang diusahakan oleh peternak di

    Kota Binjai tahun 2010 sebagian besar dalam

    skala usaha yang kecil. Populasi beberapa

    ternak tampak relatif kecil. Hal ini ditunjukkan

    dari jumlah ternak yang dipotong di Rumah

    Potong Hewan (RPH) Kota Binjai. Jumlah

    populasi berbagai jenis ternak besar adalah:

    sapi 3.520 ekor, kerbau 117 ekor.

    Sementara itu, populasi ternak kecil dan

    unggas adalah: kambing 5.208 ekor, domba

    5.351 ekor, babi 8.507 ekor, ayam ras

    1.580.430 ekor, ayam kampung 52.454 ekor

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    29/136

    29 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    dan itik 7.951 ekor. Sedangkan untuk produksi

    daging menurut jenis unggas yang paling

    banyak adalah ayam ras sebanyak 262.600

    kg, ayam petelur 152.860 kg, ayam kampung

    sebesar 42.960 kg.

    B. Sektor Pertambangan/Penggalian

    Sektor ini berkontribusi terhadap PDRB Kota Binjai

    yakni rata-rata sebesar 8 persen. Sektor ini berasal

    dari galian C yang ada di Kota Binjai.

    2.2.2 Sektor Sekunder

    Sektor Sekunder merupakan sektor ekonomi yang

    lebih bertumpu pada pengintegrasian sumber daya

    manusia, modal, teknologi dan bahan baku yang

    berasal dari hasil sektor primer. Sektor ini meliputi

    lapangan usaha industri pengolahan, listrik, gas, air

    minum dan konstruksi.

    A. Industri Pengolahan

    Industri pengolahan berskala besar yang terdapat

    di Kota Binjai pada tahun 2010 sebanyak

    10 perusahaan. Produksi unggulan yang dihasilkan

    oleh industri-industri kecil Kota Binjai terdiri dari

    24 industri anyaman bambu, 36 konveksi, 18 industri

    tahu/tempe, 16 kerupuk, 4 industri tepung/terasi,

    2 industri barang-barang tekstil, 2 industri

    sepatu/selop, dan 1 industri meubel bambu. Industri

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    30/136

    30 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    rumah tangga yang terdapat di Kota Binjai juga

    sudah memiliki Home Industri alat musik gitar yang

    produksinya sudah dipasarkan ke luar Sumatera

    Utara. Industri gitar tersebut sebanyak 4 (empat)

    buah masing-masing di Kecamatan Binjai Timur 2

    buah, Kecamatan Binjai Barat 2 buah.

    B. Listrik, Gas dan Air Bersih

    Energi listrik di Kota Binjai sampai pada tahun 2010

    memiliki jumlah pelanggan sebesar

    63.041 pelanggan, dengan daya tersambung

    67.487.805 kva dengan banyak listrik yang terjual

    137.168.292 Kwh. Menurut jenis pelanggan listrik di

    Kota Binjai tercatat 869 sosial, 58.633 rumah tangga,

    2.920 komersil, 78 industri dan 541 untuk publik.

    Penyediaan air minum di Kota Binjai tercatat jumlah

    pelanggan 11.377 dengan banyaknya air minum

    yang disalurkan 2.646.066 m3

    , sampai saat inipengguna air minum atau air bersih yang

    disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum

    Tirtasari.

    Kota Binjai merupakan salah satu daerah penghasil

    Minyak dan Gas yang dikelola oleh Pertamina dan

    terletak di Kecamatan Binjai Utara memiliki 4

    (empat) sumur.

    C. Bangunan/Konstruksi

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    31/136

    31 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Sektor Bangunan/Konstruksi di Kota Binjai tahun

    2010 jumlah ijin bangunan yang berada di Kota

    Binjai sebanyak 560 ijin bangunan. Banyaknya surat

    izin mendirikan bangunan di Kota Binjai selama

    tahun 2010 menurut jenis bangunan terdapat 487

    unit untuk hunian, 45 unit untuk bangunan komersil,

    18 unit untuk pagar, 1 unit untuk gudang, 3 unit

    untuk bangunan pendidikan, 2 unit untuk

    bengunan khusus, dan 4 unit untuk bangunan

    umum. Banyak bangunan yang tidak memiliki IMB.

    Kontribusi sektor bangunan/konstruksi terhadap

    PDRB Kota Binjai rata-rata 7 sampai 8 persen.

    2.2.3 Sektor Tersier

    Sektor Tersier merupakan sektor ekonomi yang

    bertumpu nilai tambah yang diperoleh dari proses

    pengolahan informasi, daya cipta, organisasi dan

    koordinasi antar manusia dan tidak memproduksi

    dalam bentuk fisik melainkan dalam bentuk jasa.

    Sektor ini meliputi lapangan usaha perdagangan,

    hotel dan restoran, angkutan, komunikasi, keuangan

    dan jasa-jasa.

    A. Perdagangan, Hotel dan Restoran

    Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran

    Jumlah usaha perdagangan di Kota Binjai

    terdiri dari perdagangan besar 6 usaha,

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    32/136

    32 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    perdagangan menengah 329 usaha,

    perdagangan kecil 1.729 usaha. Untuk

    meningkatkan Usaha Kecil Menengah (UKM)

    dan Pedagang Kaki Lima dibangun Sky Cross

    untuk menampung usaha dimaksud yang

    direncanakan pada Tahun Anggaran 2003.

    Sub Sektor Hotel dan Restoran

    Di Kota Binjai terdapat 7 Hotel yang tersebar

    di beberapa Kecamatan di Kota Binjai,

    dengan total kamar sebanyak 301 kamar dan

    301 tempat tidur.

    B. Pengangkutan dan Komunikasi

    Kota Binjai terdapat 14.560 unit mobil

    penumpang, mobil gerobak 6.874 unit, 378 unit

    bus, 127.420 unit sepeda motor, dan 1.102 unitbecak mesin yang terdaftar.

    Sub-sektor komunikasi yang mencakup kegiatan

    pos dan giro, telekomunikasi dan jasa penunjang

    telekomunikasi. Surat yang masuk melalui PT. Pos

    Indonesia Cabang Kota Binjai tahun 2010

    sebanyak 61.049 buah yang terdiri dari 16.492

    surat kilat, 21.826 kilat khusus dan 22.731 surat

    biasa. Sedangkan surat yang keluar sebanyak

    sebanyak 106.101 buah yang terdiri dari 46.812

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    33/136

    33 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    surat kilat, 42.708 kilat khusus dan 16.581 surat

    biasa. Jumlah pemakai pesawat telepon yang

    dipasang dengan sentral telepon otomat pada

    tahun 2010 di Kota Binjai ada 428 pelanggan.

    Pemakai pesawat telepon tersebut berasal dari

    berbagai kalangan yaitu wartel sebanyak 406

    dan Tuck/Tuk sebanyak 22 unit.

    C. Keuangan, Persewaan dan Jasa

    Termasuk dalam sub-sektor Lembaga Keuangan

    lainnya adalah: Lembaga Keuangan Bukan

    Bank, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan.

    Lembaga Keuangan Bukan Bank meliputi

    kegiatan asuransi, dana pensiun, pegadaian,

    koperasi, simpan pinjam, dan lembaga

    pembiayaan. Sewa Bangunan meliputi kegiatan

    usaha persewaan bangunan, dan tanah, baik

    yang menyangkut bangunan tempat tinggal

    maupun bukan tempat tinggal seperti

    perkantoran, pertokoan, serta usaha persewaan

    tanah persil.

    Beberapa perbankan yang terdapat di Kota

    Binjai diantaranya yaitu PT. Bank SUMUT, Bank

    Muamalat, Bank BRI Cabang Binjai, Bank Mandiri,

    Bank Syariah Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    34/136

    34 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    BCA, Lippo Bank, Bank Danamon, Bank BNI 46

    dan Bank BTPN. Peranan perbankan dalam

    menunjang pertumbuhan ekonomi di Kota Binjai

    sangat berarti. Pada tahun anggaran 2010,

    jumlah kredit perbankan yang diberikan sebesar

    2.079.909 juta rupiah, kredit usaha kecil sebesar

    1.129.129 juta rupiah, dan dana simpanan

    sebesar 1.435.913 juta rupiah.

    D. Jasa-Jasa

    Jasa Swasta meliputi kegiatan jasa yang

    dilaksanakan pihak swasta, misalnya jasa sosial

    dan kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi,

    serta jasa perorangan dan rumah tangga. Jasa

    Sosial Kemasyarakatan mencakup kegiatan jasa

    pendidikan, kesehatan, palang merah, panti

    asuhan, panti werda, yayasan pemeliharaan

    anak cacat, rumah ibadat dan sejenisnya yang

    dikelola oleh swasta. Jasa Hiburan dan Rekreasi

    mencakup kegiatan jasa bioskop, taman

    hiburan, pub, bar, karaoke, kolam renang dan

    kegiatan hiburan lainnya. Jasa Perorangan dan

    Rumah Tangga mencakup kegiatan yang pada

    umumnya melayani perorangan dan rumah

    tangga seperti jasa reparasi, pembantu rumah

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    35/136

    35 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    tangga, tukang cukur, tukang jahit, semir sepatu,

    salon kecantikan dan sejenisnya.

    Beberapa pusat perbelanjaan yang ada di Kota

    Binjai diantaranya Binjai Super Mall (BSM)

    merupakan pusat perbelanjaan yang terbesar di

    Kota Binjai dengan luas areal 73.000 m2 (7,3 Ha),

    870 toko, 100 ruko dan 950 parkir mobil. Pusat

    perbelanjaan yang lain diantaranya Ramayana

    Robinson, Plaza Suzuya, Ramayana Swalayan

    Binjai, Tahiti Swalayan dan Great Market

    Swalayan. Tempat rekreasi di Kota Binjai sampai

    saat ini masih bertaraf Taman biasa, namun bagi

    masyarakat bermanfaat karena lokasi yang

    terpelihara dengan bersih seperti taman PKK di

    Binjai Kota, Taman Balita di Binjai Kota, Taman

    PGRI di Kelurahan Jati Negara, Kecamatan Binjai

    Utara dan Pantai SB, Taman Remaja, dan PasarKaget.

    2.3 ASPEK DAYA SAING DAERAH

    2.3.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    PDRB Kota Binjai Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun

    2010 sebesar Rp. 4.945.363,42 juta dengan tingkat

    pertumbuhan pada tahun 2008 sebesar 14,77 persen,

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    36/136

    36 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    sedangkan menurut harga konstan sebesar Rp.

    2.020.895,76 juta dengan tingkat pertumbuhan pada

    tahun 2008 sebesar 6,07 persen.

    GAMBAR II.1

    PERTUMBUHAN PDRB KOTA BINJAI TAHUN 2004-2008

    (DALAM JUTAAN RUPIAH)

    PDRB 2006 2007 2008 2009 2010

    PDRB

    Harga

    Berlaku

    2.889.991,13 3.311.286,67 3.815.248,61 4.312.459,39 4.945.363,42

    PDRB

    Harga

    Konstan

    1.613.444,38 1.705.066,88 1.799.484,85 1.905.182,86 2.020.895,76

    Sumber : Kota Binjai Dalam Angka Tahun 2011, (Data Di Olah)

    Sedangkan kontribusi dari masing-masing sektor terhadap PDRB

    Kota Binjai dari tahun 2006-2010 dapat dilihat pada Tabel II.5

    2.3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi

    Laju pertumbuhan ekonomi Kota Binjai atas dasar harga

    konstan pada tahun 2010 sebesar 6,07 persen, dengan

    laju pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor industri

    sebesar 21,3 persen, diikuti oleh jasa-jasa sebesar 17,3,

    perdagangan sebesar 16,3, keuangan sebesar 16,1,

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    37/136

    37 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    bangunan sebesar 9,2 persen, sektor pertanian sebesar

    7, sektor penggalian sebesar 6,4, sektor angkutan dan

    komunikasi sebesar 4,8 persen, sektor listrik gas dan air

    minum sebesar 1,5 persen.

    TABEL II.5

    KONTRIBUSI MASING-MASING SEKTOR TERHADAP PDRB KOTA

    BINJAI

    BERDASARKAN HARGA KONSTAN

    TAHUN 2006-2010 (PERSEN)

    LAPANGAN USAHA

    PERSENTASE

    2006 2007 2008 2009 2010

    Primer15,3 14.1 14,3 13,9 13,4

    1. Pertanian 7,8 7,6 7,4 7,2 7

    2. Pertambangan dan Penggalian 6,5 6,5 6,9 6,7 6,4

    Sekunder 33,2 32,1 31,7 31,8 32

    Industri 22,7 22,5 21,8 21,6 21,3

    Listrik, Gas dan Air Bersih 1,4 1,4 1,4 1,4 1,5

    Bangunan 8,1 8,2 8,5 8,8 9,2

    Tertier 53,4 53,8 53.7 54,1 54,1

    Perdagangan, Hotel dan Restoran 17,1 17,1 17 16,7 16,3

    Pengan,5gkutan dan Komunikasi 4,2 4,2 4,3 4,5 4,8

    Keuangan, Persewaan dan Jasa

    Perusahaan 16,4 16,5 16,3 16,2 16,1

    Jasa-Jasa 15,7 15,8 16,1 16,7 17,3

    JUMLAH 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

    Sumber : Kota Binjai Dalam Angka Tahun 2011, (Data Di Olah)

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    38/136

    38 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2.3.3 PDRB Perkapita

    PDRB Perkapita Kota Binjai tahun 2010 atas dasar harga

    berlaku sebesar Rp. 20.090.526,33 juta dan atas dasar

    harga konstan sebesar Rp. 8.209.883,90 juta.

    2.3.4 Inflasi.

    Inflasi untuk Kota Binjai didekati dari inflasi Kota Medan

    dan perbandingannya dengan inflasi Provinsi Sumatera

    Utara. Inflasi Kota Medan dari tahun 2006 sampai 2010

    (Keadaan November 2010) berturut-turut adalah 5,97 ;

    6,42 ; 10,63 ; 2,69 dan 6,08. Sedangkan

    perbandingannya dengan Inflasi Provinsi Sumatera Utara

    dari tahun 2006 sampai 2010 (Keadaan November 2010)

    berturut-turut adalah 6,11 ; 6,60 ; 10,72 ; 2,61 dan 6,19.

    2.3.5 Analisis dan Proyeksi PDRB.

    Membangun struktur perekonomian yang kokoh,

    berlandaskan keunggulan kompetitif, dimana sektor

    industri pengolahan, perdagangan dan jasa

    perusahaan/keuangan menjadi basis aktivitas

    ekonomi yang dikelola secara efisien, sehingga

    menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas,

    sehingga sektor yang terkait dengan ketiga sektor ini

    ikut meningkat dan turut sebagai motor penggerak

    perekonomian Kota Binjai. Adapun perkiraan share

    sektor industri pengolahan, perdagangan dan jasa

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    39/136

    39 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    perusahaan/ keuangan kedepannya secara

    berturut-turut (1) pada tahun 2005 sebesar 23,58

    persen, 17,35 persen, 17,11 persen (2) pada

    tahun 2010 sebesar 22,68 persen, 18,87 persen, 16,22

    persen (3) pada tahun 2015 sebesar 21,96 persen,

    18,80 persen, 17,09 persen (4) pada tahun 2020

    sebesar 21,66 persen, 18,68 persen, 17,39 persen dan

    (5) pada tahun 2025 sebesar 21,67 persen, 19,12

    persen, 16,70 persen (Lihat Tabel II.6)

    TABEL II.6

    PROYEKSI DISTRIBUSI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU KOTA BINJAITAHUN 2005-2025 (PERSEN)

    NO SEKTOR 2005 2010 2015 2020 2025

    1 Pertanian 6.59 7 4.14 3.90 3.65

    2 Pertambangan/penggalian 7.60 6.47 9.39 9.46 9.70

    3 Industri Pengolahan 23.58 21.68 21.96 21.66 21.67

    4 Listrik, Gas, Air Bersih 1.83 1.51 2.02 2.07 2.09

    5 Konstruksi, Bangunan 7.47 9.2 8.74 8.88 9.18

    6 Perdagangan, Hotel,

    Restoran17.35 16.37 18.80 18.68 19.12

    7 Angkutan, Komunikasi 4.75 4.84 5.33 5.41 5.52

    8 Keuangan, Persewaan,

    Jasa Perusahaan17.11 16.12 17.09 17.39 16.70

    9 Jasa Kemasyarakatan,

    Perorangan13.71 17.31 17.53 17.55 17.57

    PDRB ADHK 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

    Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah

    GAMBAR II.2

    DISTRIBUSI SEKTOR EKONOMI DI KOTA BINJAI TAHUN 2025

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    40/136

    40 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Pertumbuhan ekonomi harus didorong lebih cepat

    dari pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan ekonomi

    yang cepat memerlukan penyediaan sarana danprasarana perekonomian guna menunjang

    percepatan pembangunan ekonomi tersebut,

    sehingga perlu upayakan peningkatan peranan dan

    kualitas sektor industri pengolahan, perdagangan,

    dan jasa perusahaan/ keuangan yang berbasis

    pengembangan potensi ekonomi lokal. Adapun

    pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan adalah (1)

    pada tahun 2005 sebesar 4,93 persen (2) pada tahun

    2010 sebesar 4,97 persen (3) pada tahun 2015

    sebesar 5,38 persen (4) pada tahun 2020 sebesar 5,97

    persen dan (5) pada tahun 2025 sebesar 6,34 persen

    (Lihat Tabel II.8).

    TABEL II.7

    PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA BINJAI TAHUN 2004-2008 (PERSEN)

    NO SEKTOR 2005-2006 2006-2007 2007-2008 2009-2010

    1 Pertanian 2.04 1.93 2.70 0,96

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    41/136

    41 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2 Pertambangan/penggalian

    7.01 6.23 12.68 8,9

    3 Industri Pengolahan 4.47 4.68 2.49 8,9

    4 Listrik, Gas, Air Bersih 8.37 7.77 3.08 8,55 Konstruksi, Bangunan 6.55 7.35 9.85 8,6

    6 Perdagangan, Hotel,Restoran

    5.77 6.10 4.77 9

    7 Angkutan, Komunikasi 4.77 5.39 8.91 8,7

    8 Keuangan, Persewaan,

    Jasa Perusahaan5.54 6.12 4,39 8,2

    9 Jasa Kemasyarakatan,

    Perorangan8.40 6.88 7.41 8,7

    PERTUMBUHAN EKONOMI 5,68 5,54 5,87 6,07

    Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah

    GAMBAR II.3

    PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA BINJAI HINGGA TAHUN 2025

    TABEL II.8

    PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI RATA-RATA PERTAHUN KOTA BINJAITAHUN 2005-2025 (PERSEN)

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    42/136

    42 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    NO SEKTOR 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025

    1 Pertanian 2.27 3.59 4.29 5.40

    2 Pertambangan/penggalian

    7.86 7.81 7.95 7.14

    3 Industri Pengolahan 4.43 4.76 5.29 6.65

    4 Listrik, Gas, Air Bersih 7.80 6.73 6.42 7.97

    5 Konstruksi, Bangunan 7.72 7.27 7.62 7.30

    6 Perdagangan, Hotel,Restoran

    5.95 5.80 6.29 7.09

    7 Angkutan, Komunikasi 5.86 6.33 6.98 6.73

    8 Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan

    5.64 5.45 5.92 7.12

    9 Jasa Kemasyarakatan,Perorangan

    7.77 6.96 7.14 7.44

    PERTUMBUHAN EKONOMI

    RATA-RATA PERTAHUN5.81 5.85 6.32 6.99

    Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah

    Iklim investasi yang cukup memadai dalam

    menggerakkan perekonomian daerah memberikan

    kontribusi yang positif untuk meningkatkan

    pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dari data yang

    ada, terlihat peningkatan investasi untuk sektor

    industri pengolahan.

    Dominasi sektor industri pengolahan memungkinkan

    percepatan pertumbuhan ekonomi bila industri

    pengolahannya berbahan baku lokal atau di

    wilayah yang berbatasan dengan Kota Binjai seperti

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    43/136

    43 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat,

    berdasarkan data Binjai Dalam Angka Tahun 2009,

    (1) sektor industri pada tahun 2008 memberi

    sumbangan dalam Produk Domestik Regional Bruto

    (PDRB) Kota Binjai terbesar, mencapai nilai 393,581.96

    juta rupiah, sedangkan proyeksinya untuk 2025

    adalah 895,049.41 juta rupiah. (2) Begitu pula

    halnya dengan sektor perdagangan, pada tahun

    2008 memberi sumbangan dalam PDRB Kota Binjai

    sebesar 306,651.57 juta rupiah, sedangkan

    proyeksinya untuk 2025 adalah 776,931.31 juta

    rupiah. (3) Berikutnya sektor jasa perusahaan/

    keuangan, pada tahun 2008 memberi sumbangan

    290,624.55 juta rupiah dan proyeksinya untuk tahun

    2025 adalah 720,544.67 juta rupiah. (4) Sedangkan

    sektor jasa perorangan/kemasyarakatan, pada

    tahun 2008 memberi sumbangan 290,160.91 juta

    rupiah dan proyeksinya untuk tahun 2025 adalah

    812,521.49 juta rupiah (Lihat Tabel II.9).

    TABEL II.9

    PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN KOTA BINJAI TAHUN 2006-2010

    (JUTA RUPIAH)

    NO SEKTOR 2006 2007 2008 2009 2010

    1 Pertanian 126,777.65 129,218.38 132,705.47 137.322,33 142.523,85

    2 Pertambangan/penggalian

    104,833.73 111,367.36 125,486.99 127.809,29 130.358,06

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    44/136

    44 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    3 IndustriPengolahan

    366,853.72 384,026.33 393,581.96 410.887,49 430.462,32

    4 Listrik, Gas, Air Bersih

    22,878.66 24,656.56 25,409.71 27.416,45 29.599,44

    5 Konstruksi,Bangunan

    130,142.23 139,707.68 153,474.43 168.656,49 185.414,50

    6 Perdagangan,Hotel, Restoran

    275,876.21 292,699.82 306,651.57 317.531,50 329.570,89

    7 Angkutan,Komunikasi

    68,076.61 71,747.35 78,140.73 86.756,43 96.368,70

    8 Keuangan,Persewaan, Jasa

    Perusahaan

    265,264.75 281,503.32 290,624.55 309.850,31 325.962,55

    9 JasaKemasyarakatan,Perorangan

    252,758.82 270,146.37 290,160.91 318.952,56 350.653,45

    PDRB ADHK 1,455,203.09 1,613,462.38 1,705,073.17 1,677.642,71 1.905.182,86

    Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah

    TABEL II.10

    PROYEKSI PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN KOTA BINJAI TAHUN 2005-2025

    (JUTA RUPIAH)

    NO SEKTOR 2005 2010 2015 2020 2025

    1 Pertanian 124,238.44 142.523,85 163,184.52 198,179.27 251,693.22

    2 Pertambangan/penggalian 97,967.89 130.358,06 189,805.03 265,219.56 359,855.07

    3 Industri Pengolahan 351,148.01 430.462,32 531,084.63 671,626.21 895,049.41

    4 Listrik, Gas, Air Bersih 21,111.66 29.599,44 39,212.70 51,795.30 72,429.77

    5 Konstruksi, Bangunan 122,141.22 185.414,50 230,826.76 318,793.41 435,159.17

    6 Perdagangan, Hotel,

    Restoran 260,825.76329.570,89

    436,491.68 573,660.01 776,931.31

    7 Angkutan, Komunikasi 64,978.29 96.368,70 110,633.15 149,245.79 199,434.19

    8 Keuangan, Persewaan,

    Jasa Perusahaan251,344.36 325.962,55 410,040.94 531,471.24 720,544.67

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    45/136

    45 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    9 Jasa Kemasyarakatan,

    Perorangan233,164.10 350.653,45 436,437.63 592,176.67 812,521.49

    PDRB ADHK 1,526,919.73 1,970,806.91 1.905.182,86 3,352,167.45 4,523,618.32

    Sumber: BPS Kota Binjai; Data diolah

    Sebagian kecil wilayah Kota Binjai masih dapat

    diusahakan untuk usaha tanaman pangan dan

    peternakan, untuk mengoptimalkan hal ini sangat

    dibutuhkan program intensifikasi dalam bertanam

    bahan makanan dan peternakan. Dengan

    ketersediaan lahan yang sempit tersebut, perlu

    pengembangan yang menggunakan pendekatan

    ilmu pengetahuan dan teknologi agar subsektor ini

    dapat memenuhi konsumsi penduduk Kota Binjai.

    Kota Binjai yang hanya memiliki lahan seluas 90,23

    km2 tentunya harus mengoptimalkan sektor jasa,

    selain jasa perusahaan/ keuangan, jasa

    kemasyarakatan/ perorangan perlu di kembangkan.

    Data Binjai Dalam Angka tahun 2010 menunjukkan

    kontribusi sektor jasa kemasyarakatan/ perorangan

    sebesar 17,57 persen.

    Kota Binjai yang dilalui sungai memiliki potensi galian

    C, apabila dikontrol/dikelola dengan baik (tidak

    merusak lingkungan) dapat membuka lapangan

    kerja dan pemerintah Kota Binjai mendapat

    penghasilan dari pajaknya. Begitu juga dengan

    potensi gas bumi yang terdapat di Kecamatan Binjai

    Utara, apabila kedepannya terjadi eksplorasi maka

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    46/136

    46 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    akan membuat pertumbuhan ekonomi Kota Binjai

    semakin baik.

    2.3.6 SOSIAL, BUDAYA DAN POLITIK

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    47/136

    47 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    1. Tingkat Pendidikan

    a. Guru dan Sekolah

    Pada tahun 2011 jumlah tenaga pendidik (guru) di KotaBinjai seluruhnya berjumlah 5.197 orang, yang terdiri dari

    SD/MI sebanyak 2.133 orang, SMP/MTs 1.352 orang,

    SMP/MA 1.712 orang.

    Pada Tabel di bawah, dapat dilihat distribusi guru,

    sekolah, kelas dan murid pada jenjang pendidikan

    (SD/MI, SMP/MTs, dan SMA,SMK/MA). Untuk tingkat

    pendidikan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah

    pada tahun 2010 sebanyak 2.133 orang guru di Kota

    Binjai harus mengajar murid sebanyak 32.862 orang

    pada 156 sekolah. Tingkat pendidikan Sekolah

    Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah

    sebanyak 1.352 orang guru harus mengajar 15.698 orang

    murid pada 41 sekolah. Sedangkan untuk tingkat

    pendidikan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah

    Kejuruan dan Madrasah Aliyah 1.712 orang guru harus

    mengajar 16.698 orang murid pada 48 sekolah

    TABEL II.11

    JUMLAH SEKOLAH, KELAS, GURU DAN MURID MENURUT

    JENJANG PENDIDIKAN TAHUN 2011

    NOJENJANG

    PENDIDIKAN SEKOLAH KELAS GURU MURID

    1 SD & MI 156 1.148 2.133 32.862

    2 SMP & MTs 41 413 1.352 15.698

    3 SMA, SMK & MA 48 502 1.712 16.698

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    48/136

    48 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    JUMLAH 245 2.063 5.197 65.258

    Sumber : Binjai Dalam Angka Tahun 2009, BPS Kota Binjai

    Dari rasio murid per guru untuk tingkat pendidikan SD/MI

    sebesar 15, artinya setiap guru melayani 15 murid. Rasio

    murid per guru SMP/MTs sebesar 12, artinya setiap guru

    melayani 12 murid. Sedangkan rasio murid terhadap

    SMA, SMK dan MA sebesar 11, artinya setiap guru

    melayani 11 murid.

    Rasio murid terhadap kelas untuk SD sebesar 28, artinya

    setiap kelas menampung rata-rata sebanyak 28 murid.Begitu juga rasio murid terhadap kelas untuk SMP sebesar

    40, dan SMA, SMK dan MA sebesar 37.

    b. Tingkat Pendidikan

    Pada tahun 2010, persentase penduduk usia 10 tahun

    keatas yang tidak/belum pernah sekolah sebesar

    0,95 persen, penduduk yang masih sekolah sebesar

    23,23 persen dan penduduk yang sudah tidak

    bersekolah lagi sebesar 74,62 persen.

    Dari persentase penduduk yang masih sekolah diatas,

    penduduk yang bersekolah pada jenjang pendidikan

    SD/MI/sederajat sebesar 22,28 persen, yang bersekolah

    SMP/MTs/sederajat sebesar 25,70 persen, bersekolah

    SMA/SMK/MA/sederajat sebesar 7,76 persen dan yang

    kuliah diperguruan tinggi sebesar 1,98 persen.

    c. Sekolah Menurut Kelompok Umur

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    49/136

    49 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Penduduk Kota Binjai yang bersekolah menurut

    kelompok umur pada tahun 2008 adalah kelompok

    umur 7-12 tahun sebesar 99,38 persen, umur 13-15 tahun

    sebesar 99,24 persen, umur 16-18 tahun sebesar

    75,83 persen dan untuk umur 19-24 tahun 16,68 persen.

    d. Angka Melek Huruf dan Angka Buta Huruf

    Menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)

    2008, persentase penduduk 10 tahun keatas di Kota

    Binjai yang melek huruf latin sebanyak 98,82 persen dan

    angka buta huruf sebesar 0,93 persen yang bila

    dibandingkan berdasarkan jenis kelamin angka buta

    huruf perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan

    angka buta huruf laki-laki yaitu 1,27 persen dan 0,59

    persen.

    e. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

    Persentase penduduk umur 10 tahun keatas di Kota

    Binjai tahun 2008 yang berhasil menamatkan pendidikan

    SD sederajat sampai dengan perguruan tinggi sebesar

    83,30 persen, selebihnya sekitar 15,52 persen adalah

    yang berpendidikan belum/tidak tamat SD dan 1,19

    persen tidak/belum pernah sekolah. Adapun rincian dari

    persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang

    berhasil menamatkan pendidikan diatas yaitu

    menamatkan pendidikan pada tingkat SD/sederajat

    sebesar 22,23 persen, menamatkan pendidikan

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    50/136

    50 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    pada tingkat SMP/sederajat 21,04 persen, menamatkan

    pendidikan tingkat SMA/sederajat 22,74 persen dan

    menamatkan pendidikan tingkat perguruan tinggi

    sebesar 5,34 persen.

    f. Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional

    Tingkat kelulusan siswa pada tahun 2010 untuk Kota

    Binjai, pada jenjang pendidikan SD/MI/Sederajat sebesar

    99,89 persen, tingkat SMP/MTs/Sederajat 99,82 persen

    dan tingkat kelulusan untuk tingkat

    SMA/SMK/MA/Sederajat sebesar 98,35 persen.

    2. Derajat Kesehatan.

    a. Tenaga Kesehatan

    Tenaga medis yang tersedia pada tahun 2010 berjumlah

    433 tenaga medis yang terdiri dari :

    - Dokter Umum : 27 orang

    - Dokter Spesialis : 15 orang

    - Dokter Gigi : 10 orang

    - Bidan : 38 orang

    - Perawat Umum : 189 orang

    Untuk sarana kesehatan yang ada di Kota Binjai pada

    Tahun 2010 terdiri dari :

    - Rumah Sakit : 10 unit

    - Puskesmas : 8 unit

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    51/136

    51 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    - Puskesmas Pembantu : 18 unit

    - Poliklinik/BPU : 52 unit

    - Praktik Bidan : 109 unit

    - Apotik : 35 unit

    b. Angka Kesakitan (Morbidity Rate)

    Pada tahun 2010 keluhan kesehatan yang paling

    banyak dialami oleh penduduk Kota Binjai adalah diare

    sebesar 17,88 persen, selanjutnya hipertensi sebesar

    12,93 persen, diabetes melitus sebesar 11,58 persen.

    c. Angka Kelahiran Per Wanita Kawin/Pernah Kawin

    Pada tahun 2010 Angka Kelahiran Kota Binjai sebesar

    2,21 artinya setiap orang wanita hidupnya akan

    melahirkan anak sebanyak rata-rata 2 orang.

    d. Kematian Menurut Anak yang Dilahirkan

    Kematian menurut anak yang dilahirkan di Kota Binjai

    pada tahun 2010 menunjukkan untuk jumlah anak yang

    dilahirkan tetapi telah meninggal 1 orang sebesar 6,65

    persen, 2 orang sebesar 2,97 dan banyaknya anak yang

    dilahirkan tidak meninggal 88,59 persen.

    3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

    Pada tahun 2008 bila dilihat dari seluruh Kabupaten/Kota di

    Sumatera Utara nilai IPM Kota Binjai sebesar 76,09 dan

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    52/136

    52 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    berada pada posisi urutan ke 4 (empat), setelah Kota Kota

    Medan, Kota Tebing Tinggi dan Kab.Toba Samosir.

    4. Organisasi Kemasyarakatan

    Ormas yang ada di Kota Binjai sebanyak 1.160 Ormas. Ormas

    tersebut semuanya berasal dari Linmas.

    5. Politik

    Tingkat partisipasi masyarakat dalam politik secara umum

    cukup baik, yang terlihat dengan terdapatnya semua partai

    politik di Kota Binjai pada Pemilu Tahun 2009. Dari sisi

    penggunaan hak suara, pada Pemilu tercatat 153.394 orang

    yang menggunakan hak pilihnya di 538 TPS yang tersebar di

    Kota Binjai.

    6. Pemerintahan

    a. Satuan Kerja Perangkat Daerah

    Kota Binjai terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yang

    mencakup 37 (tiga puluh tujuh) kelurahan dan

    284 lingkungan. Struktur organisasi Kota Binjai sesuai

    dengan Peraturan Pemerintahan Nomor 41 Tahun 2007

    dibentuk melalui beberapa Perda Kota Binjai yang terdiri

    dari Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 15 Tahun 2011

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah

    Kota Binjai, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

    Kota Binjai dan Staf Ahli Walikota Binjai, Peraturan Daerah

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    53/136

    53 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Kota Binjai Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan

    Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Binjai, Peraturan

    Daerah Kota Binjai Nomor 17 Tahun 2011 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Binjai

    dan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 18 Tahun 2011

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai, yang

    membagi atas :

    Sekretariat Daerah

    Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

    Bagian Tata Pemerintahan

    Bagian Kesejahteraan Rakyat

    Asisten Perekonomian dan Pembangunan

    Bagian Perekonomian

    Bagian Administrasi Pembangunan

    Asisten Administrasi Umum

    Bagian Umum dan Perlengkapan

    Bagian Hukum dan Perundang - Undangan

    Bagian Organisasi dan Tatalaksana

    Bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS)

    Staf Ahli Walikota

    Bidang Hukum dan Politik

    Bidang Pemerintahan

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    54/136

    54 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Bidang Pembangunan

    Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya

    Manusia

    Bidang Ekonomi dan Keuangan

    Dinas - Dinas

    Dinas Pendidikan

    Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata

    Dinas Kesehatan

    Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

    Dinas Perhubungan

    Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

    Dinas Pekerjaan Umum

    Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah,

    Perindustrian dan Perdagangan

    Dinas Pertanian dan Perikanan

    Dinas Kebersihan dan Pertamanan

    Dinas Pendapatan daerah dan Pasar

    Lembaga Teknis

    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas

    Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    55/136

    55 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Badan Keluarga Berencana (KB) dn Pemberdayaan

    Perempuan

    Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Badan Kepegawaian Daerah

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah

    Inspektorat Kota

    Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B

    Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kota

    Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

    Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu

    Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)

    SEKRETARIAT DPRD

    Bagian Umum

    Bagian Keuangan

    Bagian Risalah

    Bagian Hukum dan Perundang - Undangan

    Pemerintah Kota Binjai dipimpin oleh seorang

    Walikota/Wakil Walikota hasil pemilihan kepala

    daerah langsung (Pilkada) Tahun 2010.

    b. SDM Aparatur.

    Jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kota Binjai

    mencapai 6.006 orang. Berdasarkan golongannya pada

    tahun 2011 adalah golongan I sebanyak 114 orang, (2)

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    56/136

    56 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    golongan II sebanyak 1.394 orang, (3) golongan III

    sebanyak 2.872 orang, dan golongan IV sebanyak

    1.626 orang. Sedangkan apabila dilihat dari tingkat

    pendidikannya, pada tahun 2011 terdiri dari (1) Tamat SD

    sebanyak 305 orang, (2) Tamat SMP sebanyak 156 orang,

    (3)Tamat SMA dan D-I sebanyak 2.188 orang, (4) Tamat

    DI-DIII sebanyak 997 orang, (5) Tamat S1 sebanyak 2.242

    orang dan tamat S2 sebanyak 113 orang.

    2.3.7 SARANA DAN PRASARANA

    1. Sarana dan Prasarana Dasar

    a. Air Bersih

    Sarana air bersih di Kota Binjai saat ini dilayani oleh

    PDAM Tirtasari yang menyalurkan 2.646.066 m3 dengan

    jumlah pelanggan sebanyak 11.377, yang terdiri dari

    pelanggan rumah tangga sebanyak 9.619, industri

    sebanyak 39, badan sosial sebanyak 151, sarana umum

    sebanyak 22, perusahaan perdagangan sebanyak 1.136

    dan instansi pemerintah 410.

    b. Kelistrikan

    Pelayanan listrik di Kota Binjai bersumber dari PLN,

    dimana daya tersambung sebesar 67.487.805 KwH.

    Jumlah pelanggan PLN di Kota Binjai pada tahun 2010

    sebanyak 63.041 pelanggan, yang terdiri dari rumah

    tangga sebanyak 58.633 pelanggan, komersil

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    57/136

    57 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2.920 pelanggan, sosial 869 pelanggan, publik

    541 pelanggan, dan industri 78 pelanggan.

    2. Sarana dan Prasarana Pendidikan.

    Pada tahun 2008 Kota Binjai telah memiliki SD/MI sebanyak

    157 unit, SMP/MTs sebanyak 53 unit, SMA/SMK/MA sebanyak

    52 unit.

    3. Sarana dan Prasarana Kesehatan.

    Sarana kesehatan pemerintah yang terdapat di Kota Binjaiadalah 10 (sepuluh) Rumah Sakit dimana 1 Rumah Sakit

    Umum milik Pemerintah Kota dan 9 Rumah sakit Swasta,

    dengan total tempat tidur yang tersedia sebanyak 581 unit,

    disamping itu terdapat 8 (delapan) Puskesmas yang

    tersebar diseluruh kecamatan, Puskesmas Pembantu

    sebanyak 18 unit, Poliklinik sebanyak 44 unit, dan Praktik

    Bidan sebanyak 100 unit.

    Selain layanan yang disediakan oleh pemerintah, juga

    tersedia layanan yang disediakan oleh swasta yang berupa

    Apotik sebanyak 35 (tiga puluh lima) unit.

    4. Sarana dan Prasarana Pendukung Perekonomian

    a. Perbankan

    Beberapa perbankan yang terdapat di Kota Binjai

    diantaranya yaitu PT. Bank SUMUT, Bank Muamalat, Bank

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    58/136

    58 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    BRI Cabang Binjai, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri,

    Bank Niaga Bank BCa, Lippo Bank, Bank Danamon, Bank

    BNI 46 dan Bank BTPN.

    b. Koperasi

    Jumlah Koperasi di Kota Binjai pada tahun 2011

    sebanyak 187 unit koperasi, yang terdiri dari Koperasi Unit

    Desa (KUD) sebanyak 20 unit, Koperasi Fungsional

    sebanyak 5 unit, dan koperasi jenis lainnya sebanyak 162

    unit. Jumlah Koperasi di Kota Binjai Tahun 2008 sebanyak

    187, terdapat di Kecamatan Binjai Selatan 30,

    Kecamatan Binjai Kota 40, Kecamatan Binjai Timur 39,

    Kecamatan Binjai Utara 40 dan di Kecamatan Binjai

    Barat 25.

    c. Perhotelan

    Di Kota Binjai pada tahun 2010 memiliki 7 (tujuh) unit

    Hotel, dengan 301(tiga ratus satu) kamar dan 301 (tiga

    ratus satu) tempat tidur tipe standard.

    5. Sarana dan Prasarana Transportasi.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    59/136

    59 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    Aksesibilitas Kota Binjai di dihubungkan melalui Jalan

    Nasional, Provinsi dan Kota. Kota Binjai terdapat 14.560 unit

    mobil penumpang, mobil gerobak 6.874 unit, 378 unit bus,

    127.420 unit sepeda motor, dan 1.102 unit becak mesin

    yang terdaftar. Panjang jaringan jalan yang terdapat di

    Kota Binjai adalah sekitar 358.896 Km, yang terdiri dari 12 Km

    merupakan Jalan Nasional, 14.840 Km Jalan Provinsi dan

    sepanjang 344.044 Km Jalan Kota.

    6. Sarana dan Prasarana Peribadatan.

    Sarana peribadatan yang terdapat di Kota Binjai adalah (1)

    Masjid 132 unit, (2) Langgar 134 unit, (3) Mushalla 40 unit, (3)

    Gereja 37 unit dan Kuil/Vihara sebanyak 12 unit, dan Pura

    sebanyak 6 unit.

    7. Sarana dan Prasarana Permukiman.

    Pengembangan kawasan perumahan di Kota Binjai terdiri

    dari perumahan perkotaan dan perumahan formal, dengan

    sebaran pada perumahan perkotaan yang sebagian besar

    merupakan perumahan eksisting. Kota Binjai relatif masih

    memiliki lahan yang luas untuk pengembangan kota. Lahan

    yang datar sesuai untuk kegiatan permukiman perkotaan

    skala besar yang dapat menampung dan menarik

    perkembangan perkotaan Wilayah Metropolitan

    Mebidang-Ro. Menurut data permukiman Kota Binjai Tahun

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    60/136

    60 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2009/2010 berdasarkan kecamatan terdapat 86 unit di

    Kecamatan Binjai Timur, 122 unit Kecamatan Binjai Utara,

    23 unit Kecamatan Binjai Barat, 359 unit Kecamatan Binjai

    Selatan dan 78 unit Binjai Kota.

    Berdasarkan arahan tata ruang wilayah Kota Binjai mengenai

    permukiman pengembangan pusat-pusat kota diarahkan kepada :

    1. BWK Binjai Timur (BWK-B) dengan orientasi kegiatan sebagai

    pusat administrasi pemerintahan, sebagai pintu masuk mobilitas

    penduduk dari luar wilayah/pusat transit, pengembangan

    permukiman skala besar.

    2. BWK Binjai Utara (BWK-A) sebagai pusat pengembangan

    kegiatan industri, sebagai kawasan pertambangan minyak, dan

    pusat permukiman skala besar.

    3. BWK Binjai Barat (BWK-D) sebgai pintu masuk mobilitas

    penduduk dari luar wilayah/pusat transit, pengembangan

    permukiman skala besar.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    61/136

    61 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    BAB III

    ANALISA ISU-ISU STRATEGIS

    3.1 ANALISA ISU-ISU STRATEGIS INTERNAL

    3.1.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

    FISIK DASAR DAN LINGKUNGAN HIDUP

    Permasalahan :

    1. Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) dieksploitasi

    sebagai kawasan galian C dan penguasaan daerah DAS

    oleh oknum masyarakat sebagai kawasan wisata.

    2. Sumber Daya Alam di daerah DAS belum dikelola

    sesuai dengan Amdal.

    3. Terjadinya banjir musiman yang sekitar wilayah DAS.

    4. Potensi DAS belum sesuai dengan Amdal.

    5. Masih terdapatnya pemukiman kumuh, belum

    adanya kawasan hijau dan kawasan lindung.

    KEPENDUDUKAN

    A. Permasalahan :

    1. Pertumbuhan penduduk Kota Binjai tergolong tinggi

    dengan rata-rata pertumbuhan penduduk tahun 2008sebesar 1,77 persen.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    62/136

    62 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2. Jumlah pasangan usia subur yang baru mengikuti

    program KB tergolong rendah sebesar 9,24 persen.

    3. Jumlah penduduk miskin (penerima JAMKESMAS)

    tergolong tinggi sebesar 33.480 orang (13,25 persen).

    4. Tingkat pengangguran terbuka angkatan kerja tergolong

    tinggi, yaitu 14.505 orang atau sebesar 7,60 persen.

    5. Tingginya persentase penduduk usia muda

    menyebabkan angka beban tanggungan penduduk usia

    produktif (15-64) tahun menjadi besar yaitu 38,24.

    PEREKONOMIAN

    A. Permasalahan :

    1. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Binjai sebesar

    5,54 persen di bawah pertumbuhan rata-rata Sumatera

    Utara.

    2. Pendapatan per kapita penduduk berdasarkan PDRB dari

    harga konstan Rp. 7.122.385,14 /jw/thn atau rata-rata

    pendapatan penduduk per bulan sebesar Rp. 593.532.

    3. Pertumbuhan ekonomi masih rendah dan belum mampu

    menyerap pertumbuhan angkatan kerja.

    4. Masih terkonsentrasinya kegiatan ekonomi di pusat kota.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    63/136

    63 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    PENDIDIKAN, SOSIAL BUDAYA, DAN POLITIK

    A. Permasalahan :

    1. Tingkat pendidikan masyarakat didominasi oleh lulusanSekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 58,61 persen,

    sebaliknya masyarakat yang berpendidikan tinggi

    tergolong rendah sebesar 6.84 persen.

    2. Tingkat pendidikan yang masih rendah, sehingga belum

    mampu bersaing dengan SDM dari luar daerah.

    3. Masih terdapatnya penduduk usia 10 tahun keatas yang

    buta huruf.

    4. Belum tersedianya fasilitas taman pendidikan pemuda

    dan olah raga, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

    (PKBM), taman bacaan masyarakat, dan perpustakaan

    yang modern serta lengkap yang dapat diakses oleh

    seluruh lapisan masyarakat yang berkepentingan.

    5. Perubahan komposisi penduduk dalam hal pendidikandan status sosial yang menghuni Kota Binjai akan

    bermasalah apabila ternyata penduduk generasi baru

    Kota Binjai adalah mereka yang berpendidikan rendah

    dan atau mempunyai status sosial ekonomi yang lemah.

    6. Degradasi nilai-nilai budaya daerah berhadapan dengan

    arus globalisasi.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    64/136

    64 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    PEMERINTAHAN

    A. Permasalahan :

    1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Binjai masih relatifkecil.

    2. Pendapatan yang digunakan untuk belanja lebih banyak

    kepada perbelanjaan aparatur .

    3. Aparat belum melayani masyarakat secara optimal

    walaupun sudah beroperasinya kantor layanan satu

    atap.

    4. Belum efektifnya sistem pengawasan (controlling)

    terhadap aparat pemerintahan.

    SARANA DAN PRASARANA

    A. Permasalahan :

    1. Jumlah penduduk yang menggunakan prasarana air

    PAM dan prasarana sanitasi tinja tergolong kecil.2. Prasarana transportasi Kota Binjai yang ada saat ini masih

    kurang baik.

    3. Terpusatnya pengembangan sarana dan prasarana di

    pusat kota berdampak pada kemacetan.

    4. Infrastruktur perkotaan yang kurang baik.

    5. Belum adanya pengembangan pemukiman di pinggiran

    kota.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    65/136

    65 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    PERTANIAN DAN PETERNAKAN

    A. Permasalahan :

    1. Sektor peternakan Kota Binjai didominasi olehpeternakan sapi sebanyak 3068 ekor, kambing sebanyak

    9559 ekor, babi sebanyak 6201 ekor, ayam ras sebanyak

    674.418 ekor, ayam kampung sebanyak 39.655 ekor, itik

    sebanyak 7519 ekor.

    2. Belum tersedianya kawasan pertanian (holtikultura) dan

    peternakan yang berwawasan lingkungan.

    INDUSTRI

    A. Permasalahan :

    1. Jumlah Industri besar/menengah di Kota Binjai sebanyak

    10 unit perusahaan relatif kecil.

    2. Belum terintegrasinya industri dengan sektor ekonomi

    kerakyatan (UKM).3. Daya saing industri kecil masih rendah.

    4. Bahan baku industri kecil masih tergantung dari luar

    daerah.

    JASA DAN PERDAGANGAN

    A. Permasalahan :

    1. Kota Binjai memiliki sarana Pasar 18 unit dan 2 unit Mall,

    keadaan ini harus ditingkatkan.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    66/136

    66 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2. Berkembangnya pusat bisnis dan jasa di pusat kota yang

    pelayanannya masih berskala lokal.

    3.2 ANALISA ISU-ISU STRATEGIS EKSTERNAL

    3.2.1 MDGS (MILLENIUM DEVELOPEMENT GOALS)

    Permasalahan :

    1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan;

    2. Mewujudkan pendidikan dasar;

    3. Meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan

    perempuan;

    4. Mengurangi angka kematian bayi;

    5. Meningkatkan kesehatan ibu.;

    6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya;

    7. Menjamin pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan;

    8. Mengembangkan kemitraan global dalam pembangunan.

    3.2.2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL

    Permasalahan :

    1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama terkait bonus demografi,

    produktivitas, gender dan kerukunan umat beragama;

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    67/136

    67 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2. Persaingan produktivitas perekonomian dan pendapatan antar

    masyarakat, antar dunia usaha dan antar negara;

    3. Penguasaan IPTEK;

    4. Sarana dan prasarana dalam penyediaan air baku, sektor

    transportasi, sektor energi, globalisasi budaya, kebutuhan akan

    permukiman masyarakat dan aksesibilitas finansial perbankan;

    5. Sistem demokrasi dalam menjaga keutuhan NKRI, penegakan

    peradilan HAM dan birokrasi TNI-sipil;

    6. Pertahanan dan Keamanan dalam geo=politik nasional dan

    internasional;

    7. Penegakan hukum yang berkeadilan;

    8. Penyempurnaan dokumen Perencanaan Tata Ruang skala

    Nasional;

    9. Sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam menghadapi

    ancaman krisis pangan, krisis air dan krisis energi.

    3.2.3 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG SUMATERA UTARA

    Permasalahan :

    1. Geomorfologi dan lingkungan hidup;

    2. Kuantitas dan kualitas pertumbuhan demografis;

    3. Kawasan-kawasan strategis ekonomi dan sumber daya alam;

    4. Kondisi sosio politik masyarakat yang heterogen;

    5. Kemampuan penyediaan sarana dan prasarana;

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    68/136

    68 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    6. Percepatan soliditas kemapanan birokrasi pemerintahan pada

    kab/kota pasca perkembangan otonomi dan pemekaran

    daerah;

    3.3 ISU STRATEGIS

    3.3.1. FISIK DASAR DAN LINGKUNGAN HIDUP

    A. Potensi

    1. Adanya kawasan lindung pada DAS Wampu dan DAS

    Belawan memudahkan penataan sistem drainase

    sehingga air hujan cepat menyerap.

    2. Potensi perikanan di Kawasan DAS.

    3. Berfungsi sebagai kota penyangga urbanisasi dan ekologi

    Kota Metropolitan Medan (Mebidangro).

    4. Mempunyai kemiringan lahan yang relatif datar dan

    sungai-sungai besar yang cocok dikembangkan untuk

    kegiatan perkotaan, pertanian, dan perkebunan.

    5. Ketersediaan lahan yang sangat luas bagi

    pengembangan pemukiman skala besar.

    B. Proyeksi Peluang :

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    69/136

    69 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    1. Ada kebijakan Pemerintah Pusat (Tata Ruang) yang

    menekankan penggunaan lahan yang berwawasan

    lingkungan.

    2. Berdasarkan Undang-Undang Tata Ruang No. 26 tahun

    2007 ditetapkannya kawasan DAS menjadi Ruang

    Terbuka Hijau (RTH).

    C.Proyeksi Ancaman :

    1. Banjir mengancam Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu

    sebagai akibat tingginya pertumbuhan penduduk,

    pemukiman liar, dan galian C yang tidak terkontrol.

    2. Kerusakan lingkungan, ketidakseimbangan alam, isu

    pemanasan global menjadi strategis untuk

    dipertimbangkan.

    D.Kebijakan :

    1. Melindungi kawasan DAS Wampu dan menjadikan DAS

    sebagai kawasan Wisata Alam.

    2. Pengelolaan, Penguasaan, dan Pengontrolan peruntukan

    lahan disekitar DAS yang berdampak pada peningkatan

    PAD dan meminimalkan kerusakan lingkungan.

    3. Membuat suatu sistem manajemen galian C.

    4. Mengembangkan sektor perikanan sungai di kawasan

    DAS.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    70/136

    70 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    E. Indikator (Capaian Keberhasilan) :

    1. Terwujudnya kawasan wisata di daerah DAS yang dikelola

    secara professional yang menjadi asset Pemda.

    2. Menurunnya penggunaan lahan sempadan sungai untuk

    bangunan liar hingga nol persen.

    3. Menurunnya kerusakan kawasan Daerah Aliran Sungai

    (DAS).

    4. Meningkatnya cakupan pengawasan terhadap

    pelaksanaan Amdal.

    5. Terwujudnya penegakan hukum lingkungan terutama di

    kawasan DAS.

    6. Berkurangnya luas cakupan penghijauan wilayah rawan

    longsor dan sumber mata air.

    7. Pengefektifan kembali tali air namosirasira.

    3.3.2. KEPENDUDUKAN

    A. Potensi

    Jumlah dan kualitas penduduk merupakan salah satu modal

    dasar dan faktor dominan bagi pembangunan wilayah di

    Kota Binjai.

    B. Proyeksi Peluang :

    Jumlah angkatan kerja yang meningkat yang menandakan

    kuantitas SDM meningkat.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    71/136

    71 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    C. Proyeksi Ancaman :

    1. Terjadi penambahan jumlah penduduk yang tinggi

    dikarenakan perpindahan penduduk dari Kota Medan Ke

    Kota Binjai (commuter) yang bekerja di Kota Medan yang

    mengakibatkan kemacetan pada jalur Binjai Medan.

    2. Masalah kemiskinan kota menjadi ancaman yang serius

    yang perlu ditangani secara cermat.

    3. Dalam kurun waktu 20 tahun mendatang Kota Binjai

    akan menghadapi masalah kualitas hidup masyarakat

    yang dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya

    kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

    D. Kebijakan

    1. Meningkatkan rasio penduduk yang bekerja di sektor

    formal maupun informal.

    2. Mengurangi persentase keluarga miskin.

    3. Meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat.

    4. Mengurangi angka kriminalitas yang tertangani.

    5. Meningkatkan angka usia harapan hidup masyarakat.

    E. Indikator (Capaian Keberhasilan) :

    1. Berkurangnya angka pengangguran terbuka menjadi 2-3

    persen.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    72/136

    72 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2. Meningkatnya jiwa kewirausahaan masyarakat dengan

    melakukan pelatihan (Balai Latihan Kerja), kursus, dan

    workshop bagi masyarakat.

    3. Terkendalinya pertumbuhan penduduk dengan tingkat

    program KB 100 persen.

    4. Meningkatnya kepemilikan KTP, kepemilikan akte

    kelahiran dan pasangan berakte nikah.

    5. Persentase balita bergizi buruk ditekan hingga Nol persen.

    6. Meningkatnya angka kelangsungan hidup bayi.

    7. Menekan angka pesakitan.

    3.3.3. PEREKONOMIAN

    A. Potensi

    1. PDRB yang menonjol adalah industri pengolahan, jasa

    perusahaan dan keuangan, perdagangan-hotel dan

    restoran.

    2. Pertumbuhan ekonomi masih bisa ditingkatkan dengan

    fokus pada sektor ekonomi yang dominan.

    3. Pertumbuhan jasa dan industri di Kota Binjai masih bisa

    lebih ditingkatkan kembali.

    4. Potensi Gas yang dikelola BUMN berdampak pada

    peningkatan PAD.

    B. Proyeksi Peluang :

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    73/136

    73 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    1. Perkembangan kota yang sangat cepat sebagai bagian

    Wilayah Perkotaan Mebidangro (Medan Binjai Deli

    Serdang Karo).

    2. Diberlakukannya pasar bebas ASEAN (AFTA) yang

    memberi peluang bagi perekonomian daerah untuk

    berkembang.

    C. Proyeksi Ancaman :

    Perekonomian Kota Binjai akan mendapat ancaman terkait

    dengan adanya kebijakan Pemerintah Pusat, misalnya

    kenaikan BBM, kenaikan suku bunga, pertukaran nilai tukar,

    instabilitas politik, dsb.

    D. Kebijakan:

    1. Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan (Growth Centre)

    baru yang menyebar di pinggiran kota.

    2. Mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi di

    pinggiran kota sehingga perkembangan kota tidak

    terkonsentrasi di pinggiran kota.

    3. Menciptakan iklim investasi yang kondusif.

    E. Indikator (Capaian Keberhasilan) :

    1. Terciptanya kawasan kota baru yang dilengkapi dengan

    Central Bisnis District (CBD) di pinggiran kota.

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    74/136

    74 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    2. Naiknya pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata

    pertumbuhan provinsi.

    3. Berkurangnya angka kemiskinan masyarakat.

    4. Kontribusi sektor industri, jasa, dan perdagangan

    memberikan kontribusi tertinggi bagi perekonomian

    daerah.

    5. Naiknya tingkat pendapatan per kapita penduduk

    secara signifikan.

    6. Meningkatnya investasi dan produk unggulan.

    7. Terciptanya penyusunan regulasi yang mendorong

    tingkat investasi.

    3.3.4. PENDIDIKAN, SOSIAL BUDAYA, DAN POLITIK

    A. Potensi

    Kemampuan masyarakat untuk meningkatkan pendidikandan keterampilan jasa relatif tinggi.

    B. Proyeksi Peluang :

    Jumlah angkatan kerja yang meningkat yang menandakan

    kuantitas SDM meningkat.

    C. Proyeksi Ancaman :

  • 7/24/2019 rpjpdkotabinjai

    75/136

    75 RPJP D KOTA BINJAI 2005-2025

    1. Penanganan terhadap permasalah sosial, seperti

    pengangguran, jumlah orang yang terlantar.

    2. Semakin kompetitifnya persaingan SDM berbasis

    pendidikan dan pengetahuan di level lokal dan regional.

    D. Kebijakan :

    1. Menekan


Top Related