riset kel 8

37
A. PENGERTIAN PROPOSAL PENELITIAN Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam menyusun rancangan penelitian, perlu di antisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan yang mengahambat terlaksananya penelitian. Proposal penelitian juga merupakan sebuah usulan yang dibuat sebelum peneliti mengadakan penelitian. Usulan tersebut dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan proses penelitian. Proposal penelitian merupakan dokumen tertulis yang dibuat untuk mengkomunikasikan kepada pembimbing, penyandang dana,atau sponsor-sponsor penelitian tentang strategi yang akan digunakan peneliti dalam memecahkan masalah. Proposal harus secara jelas menjawab pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dan bilamana tentang penelitian yang akan dilakukan. Dari sudut bahasa, proposal penelitian menuntut pemakaian bahasa baku dengan konstruksi kalimat yang ringkas, langsung, serta tidak bermakna ganda, agar tidak menimbulkan salah pengertian dari pembacanya. Proposal penelitian berfungsi untuk : 1. Menyakinkan orang lain bahwa penelitian yang diusulkan penting untuk dilakukan

Upload: imamelbahrisnunik

Post on 08-Apr-2016

27 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

Page 1: Riset Kel 8

A. PENGERTIAN PROPOSAL PENELITIAN

Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi

langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan

penelitiannya. Dalam menyusun rancangan penelitian, perlu di antisipasi

tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan yang

mengahambat terlaksananya penelitian.

Proposal penelitian juga merupakan sebuah usulan yang dibuat

sebelum peneliti mengadakan penelitian. Usulan tersebut dirancang dan

disesuaikan dengan kebutuhan proses penelitian.

Proposal penelitian merupakan dokumen tertulis yang dibuat untuk

mengkomunikasikan kepada pembimbing, penyandang dana,atau sponsor-

sponsor penelitian tentang strategi yang akan digunakan peneliti dalam

memecahkan masalah. Proposal harus secara jelas menjawab pertanyaan apa,

mengapa, bagaimana, dan bilamana tentang penelitian yang akan dilakukan.

Dari sudut bahasa, proposal penelitian menuntut pemakaian bahasa baku

dengan konstruksi kalimat yang ringkas, langsung, serta tidak bermakna

ganda, agar tidak menimbulkan salah pengertian dari pembacanya. Proposal

penelitian berfungsi untuk :

1. Menyakinkan orang lain bahwa penelitian yang diusulkan penting untuk

dilakukan

2. Memperlihatkan keakraban peneliti dengan bidang yang diteliti dan

kompetensi peneliti dalam melaksanakan penelitian yang akan

dilakukannya

3. Menjadi dokumen “kontrak” informal peneliti denganpenyandang

dananya, sebagai kesepakatan tentang ruang lingkup kegiatan penelitian

yang akan dilakukan

4. Menjamin semua aspek penelitian telah dipertimbangkan secara matang;

serta

5. Menjadi kerangka acuan bagi peneliti dalam melaksanakan proyek

penelitiannya, sehingga penelitiannya dapat dikendalikan agar berjalan

sesuai dengan rencana yang ditetapkan.  

Page 2: Riset Kel 8

B. TUJUAN PROPOSAL PENELITIAN

Tujuan Proposal adalah untuk memberikan gambaran secara singkat

terhadap rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan, melalui proposal

peneliti akan memahami segala kebutuhan penelitian yang direncanakan,

memahami fenomena masalah, dan mempengaruhi alur penelitian orang lain

untuk memperhatikan dan menyetujui rancangan penelitian.

C. SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN

Dalam menyusun proposal penelitian, hendaknya peneliti mengikuti

aturan penulisan proposal (sistemetika) pada institusi tempatnya berada. Di

bawah ini adalah sistematika proposal penelitian yang umumnya dilakukan

pada institusi pendidikan kesehatan.

JUDUL

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Keaslian Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.2 Kerangka Teori

2.3 Kerangka Konsep

2.4 Hipotesis

Page 3: Riset Kel 8

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Desain / Rancangan Penelitian

3.3 Populasi dan Subjek Penelitian

3.4 Sampel

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.6 Identifikasi Variabel Penelitian ( dependen dan independen )

3.7 Bahan dan Alat Penelitian / Instrumen Penelitian

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9 Definisi Operasional Variabel-Variabel

3.10 Kerangka Kerja / Alur Penelitian

3.11 Kaji Etik Penelitian

3.12 Pengolahan dan Analisa Data

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lembar Penjelasan

Lembar Persetujuan / Informend Conset

Instrumen Penelitian

Berbagai Data Sekunder yang diperlukan

Surat Izin Penelitian

Anggaran Penelitian

Jadwal Penelitian

Lembar Hasil Olah Data dan Analisa Data

Page 4: Riset Kel 8

D. KOMPONEN DAN TEKNIK PENULISAN PROPASAL PENELITIAN

Teknik penyusunan proposal penelitian merupakan cara yang

dilakukan oleh peneliti untuk menyusun suatu proposal penelitian. Teknik

tersebut meliputi teknik penulisan bahasa, sistematik, dan materi yang

disajikan.

Dalam menyusun proposal penelitian, ada tiga kemempuan yang harus

dimiliki oleh peneliti, yaitu kemempuan bahasa, metodologi, dan materi ilmu.

Untuk menghasilkan proposal yang baik, maka ada beberapa persyaratan

diantaranya:

1. Sistematis, yaitu menurut pola tertentu dari sederhana hingga kompleks.

Proposal yang diajukan hendaknya dapat memberikan gambaran sistematis

tentang rencana penelitian yang diajukan, seperti penyampaian latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, rencana metodologi,

alat ukur yang akan digunakan sehingga memudahkan pembaca.

2. Terencana, yaitu harus sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaan.

Hendaknya memiliki rencana jadwal yang akan dilakukan dalam

penelitian secara terencana seperti jadwal pengumpulan data, analisis data

hingga penyajian untuk laporan.

3. Mengikuti konsep ilmiah, seperti tata cara penulisan, bahasa, dan cara

analisanya, disesuaikan dengan aturan yang ada.

Berikut adalah penjelasan tentang teknik penulisan proposal penelitian

keperawatan serta beberapa bagian yang harus terdapat didalamnya.

E. JUDUL PENELITIAN

Judul merupakan cermin dari keseluruhan isi karya ilmiah. Judul

penelitian keperawatan harus jelas, menarik, sehingga orang langsung dapat

menduga apa materi materi dan masalah keperawtan yang dikaji dalam

penelitian tersebut. Judul penelitian juga harus dapat memberikan gambaran

Page 5: Riset Kel 8

global tentang arah, maksud dan tujuan, serta ruang lingkup penelitian. Secara

umum, syarat dan judul yang baik adalah sebagai berikut :

1. Menarik minat peneliti. Judul yang menarik dan diminati oleh peneliti

akan memberikan motivasi tersendiri oleh peneliti untuk melakukan

penelitian selanjutnya. Judul penelitian keperawatan dapat disesuaikan

dengan masalah keperawatan.

2. Mampu dilaksanakan oleh peneliti. Penelitian yang sesuai dengan

kemempuan peneliti akan memperlancar proses pelaksanaan penelitian,

sehingga pelaksanaan selama penelitian dapat diatasi dengan mudah.

3. Mengandung kegunaan praktis dan penting untuk di teliti. Judul juga haus

dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu dan hasilnya dapat

bermanfaat bagi masyarakat.

4. Tersedia cukup data. Judul hendaknya memungkinkan tersedianya data

yang dapat memudahkan para peneliti, sehingga tidak membebani proses

penelitian.

5. Hindari publikasi dengan judul lain. Judul tidak boleh sama dengan judul

lain. Namun untuk pengembangan poenelitian lain, sebaiknya

menggunakan judul yang lebih spesifik.

6. Berisi variable yang akan diteliti. Judul hendaknya mengandung satu atau

dua unsur variable yang akan diteliti, mengingat judul merupakan bagian

dari keseluruhan isi penelitian.

7. Berupa kalimat pernyataan. Judul sebaiknay menggunakan pernyataan

sebab akan lebih memudahkan untuk dipahami oleh pembaca.

8. Jelas, singkat, dan tepat. Judul hendaknya mengandung kejelasan isi,

singkat dan tepat terhadap masalah yang akan diteliti agar lebih

memudahkan seorang dalam memahami secara keseluruhan apa yang akan

diteliti.

Page 6: Riset Kel 8

F. BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Latar belakang dalam sebuah proposal penelitian merupakan

pengantar informasi mengenai materi keseluruhan dari penelitian yang

ditulis secara sistematis dan terarah dalam kerangka logika yang

memberikan justifikasi terhadap dasar pemikiran, pendekatan, metode

analisis, dan interpretasi untuk sampai pada tujuan dan kegunaan

penelitian.

Pada umumnya, pokok-pokok yang ditulis dalam latar belakang harus

mengandung empat unsur yang tercantum secara tersirat dalam

pengembangan gagasan/masalah :

Unsur penting masalah. Secara umum pentingnya sebuah masalah ini

ditulis pada awal gagasan atau pikira pertama yang dapat

mengemukakan arti pentingnya sebuah masalah dan seberapa besar

masalah itu penting untuk diteliti.

Unsur skala masalah. Unsur ini ditulis setelah mengemukakan

gagasan adanya masalah dan itu penting untuk diteliti. Selanjutnya

diberikan penegasan atau penguraian tentang derajat pentingnya

masalah itu untuk di teliti atau bila tidak diteliti bagaimana

dampaknya.

Unsur kronologi masalah. Unsur kronologis menjelaskan proses

terjadinya masalah atau relevansi penelitian yang terdahulu/telah ada,

tentunya dengan ditunjang data empiris dari permasalahan penelitian

yang akan diteliti.

Unsur solusi masalah. Unsur ini digunakan sebagai alternative dalam

memberikan solusi atas masalah yang timbul serta alternative lain

yang akan dolakukan dalam penelitian.

2. Rumusan Masalah

Dalam penulisan proposal penelitian keperawatan, rumusan masalah

hendaknya memiliki konsekwensi terhadap relevansi maksud dan tujuan

Page 7: Riset Kel 8

dari penelitian, kegunaan penelitian, kerangka konsep, dan metode

penelitian.

Selain harus jelas, permasalahan yang ingin diteliti, juga harus

diuraikan dengan pendekatan dan konsep sehingga dapat menjawab

masalah yang diteliti dan hipotesis atau dugaan yang akan dibuktikan.

Penulisan rumusan masalah dapat berupa pernyataan masalah atau

juga dapat berupa petanyaan masalah. Pernyataan masalah pada umumnya

adalah hasil identifikasi masalah yang ada berupa asumsi dasar nilai yang

ada dalam penelitian.

Contoh 1:

Masih tingginya angka kematian ibu dan anak didaerah A disebabkan oleh

berbagai faktor, diantaranya adalah status gizi, sarana dan prasarana

kesehatan, budaya, dan status ekonomi.

Contoh 2 :

Adakah faktor status gizi berpengaruh pada angka kematian ibu dan anak

didaerah A?

1. Adakah faktor sarana dan prasaranan kesehatan berpengaruh kepada

angka kematian ibu dan anak didaerah A?

2. Adakah faktor budaya berpengaruh pada angka kematian ibu dan anak

di daerah A?

3. Adakah faktor ekonomi berpengaruh pada angka kematian ibu dan anak

di daerah A?

Contoh 3 :

Bagaimana faktor-faktor yang berperan dalam tingginya angka kematian

ibu dan anak di daerah A?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan tindak lanjut dari masalah yang telah

dirumuskan. Tujuan penelitian mencakup langkah-langkah dari penelitian

yang akan dilakukan. Dalam pembuatan proposal penelitian, tujuan

Page 8: Riset Kel 8

diuraikan secara singkat dan menggunakan kata-kata seperti untuk

menjajaski, menerapkan, mengidentifikasi, menganalisis, membuktikan,

atau membuat prototype.

Penulisan tujuan dapat dilakukan dalam dua jenis, yakni penulisan

tujuan umum dan penulisan tujuan khusus. Penulisan tujuan umum

dilakikan untuk mempelajari atau menjelaskan tujuan yang hendak

dicapai secara umum, sedangkan tujuan khusus, dilakukan sebagai

langkah-langkah untuk mencapai tujuan umum.

Contoh :

Tujuan umum :

Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian

ibu dan anak di Daerah A.

Tujuan khusus :

1. Mengidentifikasi angka kematian ibu di Daerah A.

2. Mengidentifikasi angka kematian anak di Daerah A.

3. Mengidentifikasi status gizi pada ibu dan anak di Daerah A.

4. Mengidentifikasi sarana dan prasarana kesehatan di Daerah A.

5. Mengidentifikasi budaya di Daerah A.

6. Mengidentifikasi status ekonomi di Daerah A.

7. Menganalisis faktor status gizi, sarana dan prasarana kesehatan,

budaya, status ekonomi berpengaruh terhadap kematian ibu dan

anak di Daerah A.

4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian harus diuraikan secara singkat dan jelas yang

menunjukan manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi

keperaawatan, seni pemecahan masalah, pengembangan institusi, profesi

keperawatan, dan kesehatan pasien.

Page 9: Riset Kel 8

G. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Teori

Tinjauan pustaka ataua kajian terhadap pustaka yang relevan

bermaksud untuk

1. Menemukan konsep – konsep yang relevan dengan pokok masalah

yang dibahas dalam penelitan

2. Menggali teori – teori yang relelvan dengan permasalahan

3. Menelaah hasil – hasil penelitian yang lampau yang sangat erat

kaitannya dangan pokok – pokok masalah yang akan dibahas

4. Menyusun suatu kerangka yang kan digunakan sebagai tumpuan

semua kegiatan berikutnya

5. Menyusun dugaan – dugaan (hipotesis) yang dapat memberikan arah

yang jelas bagi pengumpulan data dan analisisnya.

Simpulan dari tinjauan pustaka akan menjadi landasan teori dari

penelitian tersebut,atau merupakan kerangka pikir untuk menyelesaikan

penelitian tersebut. Oleh karena itu,simpulannya disebut landasan teori

atau kerangka teori atau kerangka pikir. Berdasarkan landasan teori atau

kerangka teori, maka dapat dibuat suatu kerangka konsep penelitian.

Jadi pada garis besarnya isi suatu tinjauan pustaka adalah kajian atau

review terhadap teori,kaidah atau standar yang berlaku saat ini. Tinjauan

pustaka dapat dijadikam petunjuk tentang arah (guidance) atau dasar dari

penelitian yang kan dilakukan.

Dengan demikian, dari kajian tersebut akan diperoleh kerangka

berpikir baru, yang dapat dijadikan dasar penyusunan hipotesis atau

jawaban sementara dari masalah yang akan diteliti. Berdasarkan hasil

telaan pustaka mungkin sekali diperoleh sumber dan hasil yang lebih luas

dari rumusan permasalahanya sendiri. Maka, perlu diabuat suatui

kerangka konsep terbatas pada rumusan masalah yang hendak

dipecahkan, untuk kemudian dijadikan dasar membuat hipotesis yang

terbatas pada konsep, yakni konsep yang hendak diteliti.

Page 10: Riset Kel 8

2. Kerangka Teori

Kerangka teori atau landasan teori adalah visualisasi yang biasanya

dalam bentuk bagan dari simpilan hasil telaah pustaka yang

menggambarkan hubungan-hubungan (secara teoritis dapat terjadi) antara

variabel satu dengan variabel lainnya berdasarkan telaah pustaka yang

dilakukan. Dengan melihat kerangka teori, diharapkan dapat

memudahkan peneliti untuk membuat hipotesis-hipotesis baru sesuai

dengan permasalahannya. Bila kerangka teori digambarkan dalam bentuk

bagan, maka istilah landasan teori, maksudnya adalah bila kesimpulan

hasil telaah pustaka divisualisasikan dalam bentuk narasi atau uraian

kalimat-kalimat. Jadi, bagian ini peneliti membuat landasan teori terlebih

dahulu, kemudian dibuat kerangka teori berupa bagan.

3. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kelanjutan dari kerangka teori atau landasan

teori yang disesuaikan dengan tujuan khusus penelitian yang akan

dicapai, yakni sesuai dengan apa yang telah ditulis dalam rumusan

masalah, artinya lebih difokuskan untuk memudahkan dalam menyusun

hipotesis yang harus dijawab, bukan hipotesis yang mungkin akan

dijawab. Apakah jawaban hipotesis nantinya terbukti atau tidak,

keduanya adalah hasil penelitian yang menjadi tujuan penelitian tersebut.

Jadi, kerangka konsep menggambarkan hubungan-hubungan yang lebih

terbatas dan spesifik antara variabel-variabel yang akan diteliti saja.

Kerangka teori seluruh variabel yang ada digambarkan semuanya,

berdasarkan simpulan dari kajian teori.

4. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan singkat sebagai jawaban atas

pertanyaan yang dipaparkan didalam rumusan masalah. Setelah

melakukan kajian teoritis, membuat kerangka teori, kemudian menyusun

kerangka konsep. Dari kerangka konsep tersebut dapat dibuat atau

Page 11: Riset Kel 8

dideskripsikan dalam bentuk kalimat-kalimat yang menyatakan hipotesis-

hipotesis. Variabel yang tidak diteliti harus dikontrol, sebagai variabel

pengganggu. Adanya kerangka konsep bukan berarti harus ada hipotesis.

Pada penelitian deskriptif kuantitatif yang akan meneliti data-data

populasi, dan akan mendeskripsikan hasil dalam bentuk prosentase-

prosentase data secara ordinal, mean (rata-rata hitung), standar deviasi,

dan range, maka tidak ada hipotesis.

H. BAB III METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis-jenis penelitian menurt Notoatmojo (2002) :

a. Menurut metode penelitiannya

Metode Penelitian Survey

Metode ini dibagi lagi menjadi survey yang bersifat

deskriptif dan analitik. Penelitian deskriptif disebut pula

sebagai sebagai penelitian penjelajahan (exploratory study),

karena survey ini dilakukan untuk menggambarkan keadaan

yang sebenarnya (objektif) didalam suatu komunitas

masyarakat, misalnya distribusi penyakit di dalam

masyarakt dan kaitannya dengan ummur, jenis kelamin dan

karakteristik lain. Ditegaskan dalam survey deskriptif

adalah sebagai hasil menjawab pertanyaan “bagaimana”

(how).

Berbeda dengan survey analiti, survey diarahkan

pada penjelasan suatu keadaan. Misalnya mengapa suatu

penyakit menyebar di suatu masyarakat, mengapa suatu

penyakit bisa menyerang sesorang, dll. Jadi menurutnya

survet analitik akan menjawab pertanyaan mengapa (why).

Oleh sebab itu menurut (Notoatmojo,2002 dikutip dalam

Hidayat, A. Azis Alimul. 2007), survey analitik disebut

juga explanatory study atau penelitian penjelasan. Jenis

Page 12: Riset Kel 8

penelitian analitik ini dibagi menjadi tiga macam, yakni (1)

Seksional silang (cross sectional), dalam sistem ini

variabel-variabelnya diukur dalam waktu yang bersamaan.

Misalnya penelitian tentang hubungan antar bentuk tubuh

dengan hipertensi, hubungan antara kondisi sanitasi dengan

penyakit menular. (2) Studi retrospektif (retrospective

study), penelitian ini bersifat backward looking atau melihat

ke belakang, juga bersifat longitudinal ke belakang. Data

sekunder berperan dalam penelitian ini. Misalnya

dikumpulkan dt sekunder mengenai penderita kanker paru-

paru. Kemudian dicheck riwayat merokoknya pada waktu

yang lampau sampai sekarang, bila penderita masih hidup.

Bila tidak, seluruhnya akan menggunakan data sekunder.

Dari data-data sekunder dapat dilakukan perhitungan-

perhitungan statistik. Teknik ini umumnya menggunakan

kelompok control, yang juga bisa mneggunakan data

sekunder atau data primer. (3) Studi prospektif (prospective

study), penelitian ini bersifat forward looking. Penelitian ini

mirip retrospektif akan tetapi berlaku ke depan. Misalnya

penelitian hubungan resiko merokok dengan kanker paru

seperti tersbeut di atas dilakukan menggunakan data primer.

Tekniknya sama dengan retrospektif akan tetapi datanya

adalah data primer. Hal ini bisa berlangsung sangat lama.

Metode Penelitian Eksperimen

Penjelasan mengenai metode ini sama dengan apa yang

telah diterangkan di atas, mengenai penelitian eksperimen.

Dari segi manfaatnya (penelitian dasar dan penelitian

terapan).

Page 13: Riset Kel 8

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian atau disebut juga metode penelitian adalah

rencana atau struktur dan strategi penelitian yang disusun demikian rupa

agar dapat memperoleh jawaban mengenai permasalahan penelitian dan

juga untuk mengontrol varians. Varians adalah penyimpangan-

penyimpangan standar. Rencana adalah merupakan keseluruhan skema

atau program dari suatu penelitian. Pada perencanaan ini mencakup

bagan mengenai apa yang akan dilakukan oelh peneliti sejak dari

penulisan hipotesis dan terlibatnya implikasi (keterlibatan) dan

operasionalnya sampai dengan analisis data (Soeratmo, 1989; Praktiknya

2001; Budiarto, 2002). Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan

rancangan analisis, adalah :

b. Rancangan itu harus dapat menembak tepat hipotesis yang diuji

c. Rancangan itu harus mampu mengendalikan sumber kesalahan

secara maksimal

d. Rancangan itu mampu menerima sejumlah variabel yang

dikendalikan (Mantra, 2004 mengutip Hadi, 1991).

3. Populasi dan Subjek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Subjek penelitian

berupa benda. Semua benda yang memiliki sifat atau ciri adalah subjek

yang bisa diteliti. Populasi dibagi menjadi dua, yakni populasi finit yaitu

populasi yang pasti, dan infinit yaitu populasi yang anggotanya tidak

pasti.

Contoh populasi finit yaitu jumlah pasien perbulan di Puskesmas X.

Jumlahnya pasien sebagai subjek yang pasti. Identitasnya jelas yakni

pasien. Bahkan akan dapat ditelusuri kelengkapan identitasnya atau ciri-

cirinya misalnya usia, jenis kelamin, penyakitnya, dan lain-lain yang

dapat dilihat dari kartu statusnya.

Contoh populasi infinit yaitu orang-orang yang menjenguk pasien di

Rumah Sakit Y. Orang-orang disini tidak jelas kepastiannya,berapa

Page 14: Riset Kel 8

jumlahnya, dan apa identitasnya atau ciri-cirinya, karena tidak ada

catatan atau kartu statusnya. Mereka tidak terdaftar, jadi infinit, tidak

pasti, atau tidak jelas (Suramto, 1989).

4. Sampel

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan ilmiah

harus menjadi pedoman saat menentukan kriteria inklusi. Misalnya,

kita akan meneliti tentang pengaruh mobilisasi pada klien

pascaoperasi terhadap percepatan peristaltic usus, maka yang menjadi

bahan pertimbangan dalam kriteria inklusi adalah jenis anestesi yang

digunakan dan umur klien, karena kedua factor tersebut sangat

memengaruhi hasil dari intervensi yang dilakukan (Nursalam, 2008).

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena pelbagai sebab, antara

lain:

Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran

maupun interpretasi hasil. Misalnya, dalam studi komparatif (kasus

control) yang mencari hubungan suatu factor risiko dengan

kejadian penyembuhan luka pascaoperasi laparastomi, maka subjek

dengan kelainan imunologis tidak boleh diikutsertakan dalam

kelompok kasus.

Terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan pelaksanaan,

seperti subjek yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap sehingga

sulit ditindak lanjuti.

Hambatan etis.

Subjek menolak berpatisipasi.

Page 15: Riset Kel 8

Penetapan kriteria sampel (inklusi dan eksklusi) diperlukan dalam

upaya untuk mengendalikan variable penelitian yang tidak diteliti,

tetapi ternyata berpengaruh terhadap variable dependen (Nursalam,

2008).

Contoh, apabila kita membuat minuman teh manis, dalam gelas besar,

setelah diaduk teh dengan gula dan merasa sudah rata (homogen), maka

kita cicipi (mencoba merasakan) dulu dengan mengambil satu sendok

teh. Rasa teh dalam sendok itu mewakili seluruh minuman dalam gelas

tersebut. Satu sendok teh yang dicicipi (coba dirasakan) itu adalah

sampel. Minuman teh dalam gelas besar tersebut adalah populasi.

Apabila kita hendak membuta minuman teh lagi, umumnya kita

mencoba lagi sedikit, karena kita ingin tahu seberapa jauh kemanisan teh

yang kedua tersebut. Seandainya kita membuat minuman lain, misalnya

kopi manis. Tidak mungkin mencoba kopi manis tersebut dengan

mangambil minuman teh yang telah tersedia. Ini bearti setiap populasi

yang berbeda sampelnya akan berbeda pula.

Bukan hanya satu gelas minuman teh manis, kalau mempunyai hajatan

besar, minuman teh manis itu bisa satu ember besar. Cara mencobanya

juga sama. Setelah diaduk rata (homogen) diambil satu sendok, dirasakan

apakah sudah cukup manis. Satu sendok itu adalah sampel yang mewakili

minuman teh manis satu ember besar. Teh manis satu ember besar adalah

populasi. Jadi, populasi bisa banyak bisa juga sedikit.

Dalam penelitian, yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian dari

populsi yang diambil dengan menggunakan teknik sampling, jumlahnya

ditentukan oleh rumus atau suatu formula, dengan tujuan untuk mewakili

populasi dalam suatu uji olah data dari suatu penelitian tertentu.

Sugiyono (2010:62) menyebutkan bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.

Page 16: Riset Kel 8

5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi dan

kateristik obyek penelitian, maka penjelasan terhadap lokasi dan waktu

penelitian penting untuk dilakukan.

6. Identifikasi Variabel Penelitian ( dependen dan independen )

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

yang akan diteliti.

Variabel dependen (biasanya disebut variabel Y) adalah variabel yang

keberadaannya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang

mempengaruhinya. Biasanya disebut variabel terikat, variabel tergantung.

Variabel independet (biasanya disebut variabel X) adalah variabel

yang mempengaruhi keberadaan Y.

7. Bahan dan Alat Penelitian / Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang dimaksud adalah alat yang

dipakai oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Pada bagian ini

dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang

diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan

instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang

digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah

instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling

tidak ditinjau dari segi isinya. Sebuah instrumen yang baik juag harus

memenuhi persyaratan reliabilitas. Dalam tesis, terutama disertasi, harus

ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrumen. Apabila

instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada

kewajiban untuk melaporkan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen

yang digunakan. Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen

penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing

Page 17: Riset Kel 8

butir pertanyaan/pernyataan. Untuk alat dan bahan harus disebutkan

secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik

bahan yang dipakai. Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian

kadangkala dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan

hal yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, subbab instrumen

penelitian dapat diganti dengan Alat dan Bahan.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

- Uji Validitas

Validitas adalah tingkaat kesesuaian antara suatu batasan konseptual

yang diberikan dengan bantuan operasional yang telah dikembangkan.

Validitas suatu instrumen berkaitan dengan kemampuan instrument itu

untuk mengukur atau mengungkap karakteristik dari variabel yang

dimaksudkan untuk diukur.

- Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat

tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian

harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.

9. Definisi Operasional Variabel-Variabel

Dalam tulisan ini variable diartikan sebagai segala sesuatu yang akan

menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel

penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau

gejala yang akan diteliti. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulan.

Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat

hal yang didefinisikan yang dapat di amati (diobservasi). Konsep dapat di

amati atau di observasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu

membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan

Page 18: Riset Kel 8

hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk

diuji kembali oleh orang lain.

10. Kerangka Kerja / Alur Penelitian

a. Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah suatu struktur konseptual dasar yang digunakan

untuk memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks. Istilah

ini sering digunakan antara lain dalam bidang perangkat lunak untuk

menggambarkan suatu desain sistem perangkat lunak yang dapat

digunakan kembali, serta dalam bidang manajemen untuk

menggambarkan suatu konsep yang memungkinkan penanganan

berbagai jenis atau entitas bisnis secara homogen.

b. Alur Penelitian

11. Kaji Etik Penelitian

a. Otonomi

Prinsip ini berkaitan dengan kebebasan seseorang dalam menentukan

keinginannya. Seseorang memiliki hak apanya ia mau ikut serta dalam

penelitian atau tidak. Hal ini bisa disetujui dengan adanya informed

consent (Wasis, 2008).

Page 19: Riset Kel 8

b. Beneficence

Penelitian yang dilakukan seharusnya mengandung prinsip kebaikan

(promote good). Penelitian yang dilakukan kepada pasien diharapkan

memiliki unsur demi kebaikan pasien, guna mendapatkan suatu

metode dan konsep yang baru untuk kebaikan pasien (Wasis, 2008).

c. Nonmaleficence

Penelitian yang dilakukan hendaknya tidak mengandung unsur yang

merugikan bagi pasien, apalagi sampai mengancam jiwa pasien.

Penelitian adalah sebuah upaya untuk mengembangkan metode

pelayanan yang terbaru dalam pelayanan kesehatan. Namun, jika

sampai membahayakan pasien sebaiknya penelitian dihentikan

(Wasis, 2008).

d. Justice

Penelitian yang dilakukan seharusnya memiliki prinsip justice, dimana

perawat memberikan perlakuan adil terhadap responden baik kepada

kelompok control maupun kelompok kelompok percobaan (Wasis,

2008).

12. Pengolahan dan Analisa Data

a. Pengolahan data

Pengolahan data atau disebut juga proses analisa mempunyai tahap-

tahap yaitu :

Editing data

Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan

klarifikasi, keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data yang

sudah terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan

penjelasan mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan

menciptakan masalah konseptual atau teknis pada saat peneliti

melakukan analisa data.

Pengembangan variabel

Page 20: Riset Kel 8

Yang dimaksud dengan pengembangan variable ialah spesifikasi

semua variable yang diperlukan oleh peneliti yang tercakup dalam

data yang sudah terkumpul atau dengan kata lain apakah semua

variable yang diperlukan sudah termasuk dalam data. Jika belum

ini berarti data yang terkumpul belum lengkap atau belum

mencakup semua variable yang sedang diteliti

Pengkodean data

Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk menterjemahkan

data kedalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka.

Tujuannya ialah untuk dapat dipindahkan kedalam sarana

penyimpanan, misalnya komputer dan analisa berikutnya. Dengan

data sudah diubah dalam bentuk angka-angka, maka peneliti akan

lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan mencari program

perangkat lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai

sarana analisa, misalnya apakah data tersebut dapat dianalisa

dengan menggunakan software SPSS?

Cek kesalahan

Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukkan

kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah

sebelumnya sudah diselesaikan tanpa kesalahan yang serius

Membuat struktur data

Peneliti membat struktur data yang mencakup semua data yang

dibutuhkan untuk analisa kemudian dipindahkan kedalam

komputer. Penyimpanan data kedalam komputer

mempertimbangkan:

1) Apakah data disimpan dengan cara yang sesuai dan konsisten

dengan penggunaan sebenarnya?

2) Bagaimana caranya mengatasi data yang hilang atau rusak?

3) Sudahkan pemindahan data dilakukan secara lengkap?

Cek pre-anilasa komputer

Page 21: Riset Kel 8

Struktur data yang sudah final kemudian dipersiapkan untuk analisa

komputer dan sebelumnya harus dilakukan pengecekan preanalisa

komputer agar diketahui konsistensi dan kelengkapan data.

Tabulasi

Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden

dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk

menciptakan statistik deskriptif variable-variable yang diteliti atau

yang variable yang akan di tabulasi silang. Di bawah ini diberikan

contoh membuat tabulalsi frekuensi dan tabulasi silang: adalah

memasukkan data ke dalam tabel dan mengatur angka-angka

sehingga mudah dalam menghitungnya.

b. Analisa data adalah proses penyedeharnaan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Uji data software :

1. Observasi

Chi square

ü Kegunaan Chi‐Square

Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau

pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur

kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan

variabel nominal lainnya (C = Coefisien of

contingency).

ü Karakteristik Chi‐Square:

- Nilai Chi‐Square selalu positip.

- Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi‐Square,

yaitu distribusi Chi‐Square dengan DK=1, 2, 3, dst.

- Bentuk Distribusi Chi‐Square adalah menjulur

positip.

Spearman

Page 22: Riset Kel 8

Koefisien korelasi Spearman adalah ukuran erat-tidaknya

kaitan antara dua variabel ordinal atau ukuran atas derajat

hubungan antara data yang telah disusun menurut peringkat.

Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur derajat erat

tidaknya hubungan antar satu variabel terhadap variabel

lainnya dimana pengamatan pada masing-masing variabel

tersebut didasarkan pada pemberian peringkat tertentu yang

sesuai dengan pengamatan serta pasangannya.

2. Eksperimen

T-test

ü Digunakan untuk menguji hipotesa komparatif (uji

perbedaan)

ü Digunakan untuk sample kecil & varian populasi tidak

diketahui

ü Merupakan salah satu tehnik statistik parametrik

ü Membedakan mean kelompok

Macam t-test

ü One sample t-test

Digunakan untuk satu sample. Prinsipnya menguji

apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai

pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak

dengan rata-rata sebuah sampel. Nilai yang dimaksud

pada umumnya adalah nilai parameter untuk

mengukur suatu populasi.

ü Paired sample t-test

Digunakan untuk membandingkan mean dari suatu

sampel yang berpasangan (paired). Sampel

berpasangan adalah sebuah kelompok sampel dengan

subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan

atau pengukuran yang berbeda.

Page 23: Riset Kel 8

ü Independent sample t-test

Digunakan untuk membandingkan dua kelompok

mean dari dua sampel yang berbeda (independent.

Prinsipnya ingin mengetahui apakah ada perbedaan

mean antara dua populasi, dengan membandingkan

dua mean sample-nya

ANOVA

Uji Anova pada prinsipnya adalah melakukan analisis

variabilitas data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi

didalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok

(between). Bila variasi within dan between sama (nilai

perbandingan kedua varian mendekati angka satu), maka

berarti tidak ada perbedaan efek dari intervensi yang

dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan

tidak ada perbedaan. Sebaliknya bila variasi antar kelompok

lebih besar dari variasi didalam kelompok, artinya intervensi

tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai

mean yang dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Page 24: Riset Kel 8

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisis Data. Salemba Medika: Jakarta

Indriati, E. (2001). Menulis Karya Ilmiah.Jakarta: Gramedia Pustaka

Mason, R.D & Douglas A. Lind. 1999. Teknik Statistik 

Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian

Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Sugiyono (2011), Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung :

Penerbit Alfabeta CV, Cetakan ke-1

Usman, H. & R. Purnomo Setiady Akbar. 2000.Pengantar Statistika.

Jakarta: Bumi Aksara.

Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.

Pradeka, Rangga dkk. 2012. UJI KOEFISIEN KORELASI SPEARMAN DAN KENDALL MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP. Salatiga.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_kerja