makalah filsafat kel 8

8/16/2019 Makalah Filsafat Kel 8

1/24

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

ILMU KEPERAWATAN DARI ASPEK

ONTOLOGI, EPISTOMOLOGI, AKSIOLOGI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Falsafah Dan Teori Keperawatan

Dosen pembimbing:

Ahmad Syamsul Bahri,S.Kep,M.Kes

Disusun Oleh:

1. Biyan Mahfudz Abrory Saputra

. !opy Astriani

". #isno Sahafin

$. %uni Sarah

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

2014

DAFTAR ISI

&alaman 'udul ....................................................................................................i

Daftar (si ............................................................................................................ii

1


2/24

BAB ( !)*DA&++A*...................................................................................1

A. atar Bela-ang..................................................................................1

B. #umusan Masalah.............................................................................$. /u0uan !enulisan...............................................................................$

BAB (( !)MBA&ASA*....................................................................................

A. Ontologi............................................................................................

B. )pistomologi.....................................................................................2

C. Asiologi............................................................................................1

BAB ((( !)*+/+!...........................................................................................12

A. Kesimpulan......................................................................................12

B. Saran ...............................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Bea!a"#

4ilsafat adalah a-ar dari segala pengetahuan manusia bai-

pengetahuan ilmiah maupun pengetahuan non ilmiah. Dalam bu-u

4ilsafat ilmu sebuah pengantar populer di0elas-an bah5a, seandainya

seseorang ber-ata -epada -ita bah5a dia tahu bagaimana 6ara bermain

gitar, ma-a seorang lainnya mung-in bertanya, apa-ah pengetahuan anda

itu merupa-an ilmu7 /entu sa0a dengan mudah dia dapat men0a5ab bah5a

pengetahuan bermain gitar itu bu-anlah ilmu, melain-an seni. Demi-ian

0uga se-iranya seseorang mengemu-a-an bah5a sesudah mati semua

2


3/24

manusia a-an dibang-it-an -embali, a-an timbul pertanyaan serupa

apa-ah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat trans6endental yang

men0oro- -e luar batas pengalaman manusia dapat disebut ilmu7 /entu

0a5abnya adalah 8bu-an9, sebab hal itu termasu- dalam agama. onto

epis;

!er-embangan dan -ema0uan peradaban manusia de5asa ini tida-

terlepas dari peran ilmu. Bah-an perubahan pola hidup manusia dari

5a-tu -e 5a-tu sesungguhnya ber0alan seiring dengan se0arah -ema0uan

dan per-embangan ilmu. /ahap


4/24

dalam re-ontru-si ilmu yang mere-a bangun. Dalam hal inilah penyebutan

8potmodernisme9 dalam bidang ilmu dan filsafat men0adi dis-ursus yang

a-an 6u-up banya- ditemu-an.Semua -ema0uan tersebut adalah buah dari per-embangan ilmu

pengetahuan yang ta- pernah surut dari peng-a0ian manusia. !engetahuan

bera5al dari rasa ingin tahu -emudian seterusnya ber-embang men0adi

tahu. Manusia mampu mengembang-an pengetehuan disebab-an oleh dua

hal utama= ya-ni, pertama manusia mempunyai bahasa yang mampu

meng-omuni-asi-an informasi dan 0alan pi-iran yang melatarbela-angi

informasi tersebut. Kedua, yang menyebab-an manusia mampu

mengembang-an pengetahuannya dengan 6epat adalah -emampuan

berfi-ir menurut suatu alur -erang-a berfi-ir tertentu.

!engetahuan -no5lodge atau ilmu; adalah bagian yang esensialiyyah; adalah sebagai differentia atau fashl; yang memisah-an

manusia dari sesama genus


5/24

sudah masu- -e alam realita. *amun -eti-a masalah


6/24

BAB II

PEMBAHASAN

A. O"t++#*

!embi6araan tentang Ontologi ber-isar pada persoalan

bagaimana-ah -ita menerang-an tentang ha-e-at dari segala sesuatu7

!erbin6angan tentang ha-e-at berarti tentang -enyataan yang

sebenarnya, bu-anlah -enyataan semu ataupun -enyataan yang mudah

berubah


7/24

!emi-iran Ontologi Metafisi-a +mum; yang ber-isar pada

ha-i-at dari yang Ada, telah mengelompo--an para filosof dalam

beberapa -elompo-, di antaranya=1. Monisme= yang memper6ayai bah5a ha-i-at dari segala sesuatu

yang ada adalah satu sa0a, bai- yang asa itu berupa materi

maupun ruhani yang men0adi sumber dominan dari yang

lainnya. !ara filosof pra


8/24

$. *ihilisme= -elompo- *ihilis dipra-arsai oleh -aum Sofis di era

Klasi-. Mere-a menola- -eper6ayaan tentang realitas ha-i-i.

#ealitas, menurut mere-a adalah tunggal se-aligus banya-,

terbatas se-aligus tida- terbatas, dan ter6ipta se-aligus tida-

ter6ipta. Selain to-oh Sofis, 4riedri6h *ietzs6he adalah to-oh

filosof )ropa yang sangat bernuansa *ihilisme, hingga ia

meniada-an -eberadaan /uhan 8Allah sudah mati9.

. Agnostisisme= pada intinya Agnostisisme adalah paham yang

menging-ari bah5a manusia mampu mengetahui ha-i-at yang

ada bai- yang berupa materi ataupun yang ruhani. Aliran ini

0uga menola- pengetahuan manusia tentang hal yang

transenden. ontoh paham Agnostisisme adalah para filosof

)-sistensialisme, seperti 'ean !aul Sartre yang 0uga seorang

Ateis. Sartre menyata-an tida- ada ha-i-at ada being; manusia,

tetapi yang ada adalah -eberadaan on being;


9/24

material filsafat ontologi; ialah sar5a yang ada, yang pada garis

besarnya terbagi atas tiga persoalan po-o-:

a. &a-i-at /uhan

b. &a-i-at Alam

6. &a-i-at Manusia.

Sedang-an ob0e- formal ontologi adalah ob0e- formal filsafat ilmu

yaitu men6ari -eterangan se6ara radi-al sedalam


10/24

pisah. 'i-a ter0adi seperti itu, ilmu5an berarti tida- mampu

mengintegrasi-an pengetahuan tersebut dengan pengetahuan lain.

Ke tiga: Ontologi memberi-an masu-an informasi untu- mengatasi

permasalahan yang tida- mampu dipe6ah-an oleh ilmu


11/24

persoalan seputar pengetahuan, seperti: Apa sumber pengetahuan dan

dari mana pengetahuan itu didapat-an7 Apa sifat dasar dari

pengetahuan7 Serta apa-ah pengetahuan itu benar, atau bagaimana-ah

-ita membeda-an yang benar dari pengetahuan salah7

http:??sophias6ien6ia.5ordpress.6om?@1@?1@??landasan


12/24

sisa pengetahuan -ita diperoleh dengan 0alan mengguna-an serta

memperbanding-an ide


13/24

rasionalisme beranggapan bah5a sumber pengetahuan adalah

rasio. Karena -ebenaran berasal dari ratio a-al;. *amun dalam

studi hubungan internasional, rasionalisme baru mulai

diper-enal-an pada tahun 13@ oleh Andre5 in-later, dalam

bu-unya yang ber0udul I#ationalismH. Menurutnya, rasionalis

a5alnya diper-enal-an dari sebuah asosiasi penulis -lasi- seperti

Jratius dan Gattel. Sedang-an pemi-ir modernnya adalah &adley

Bull, Gin6ent, dan Eatson. #asionalis merupa-an pemi-iran yang

berada diantara teori realisme dan idealisme. Dalam bu-unya,

in-later mengata-an bah5a 8rasionalisme menga-ui bah5a

negara mela-u-an pa-saan untu- -eamanannya di dalam -ondisi

anar-hi, tida- seperti indiCidu


14/24

pen6apaian berbahaya yang dapat memusnah-an dari -e-uatan

politi- agresif atau reColusioner.

!emisahan antara pengetahuan dan -epentingan manusia5i

yang ter5u0ud dalam pemisahan teori dan pra-sis, seperti yang

dianut oleh ilmu pengetahuan modern, bertu0uan untu-

membersih-an teori dari -epentingan, dimana hal ini berlangsung

dalam dua 0alur. !ada 0alur pertama to-oh yang berdiri ialah !lato,

#ene Des6artes, Malebra6he, Spinoza, eibniz, dan Eolff.

Mere-a per6aya, bah5a pengetahuan murni hanya dapat

diperoleh melalui rasio manusia itu sendiri rasionalisme;. Dalam

hal ini, plato sangat mene-an-an pada peran intuisi. Di 0alur

-edua, dengan Aristoteles, &obbes, o6-e, Ber-eley, dan &ume

berdiri sebagai to-ohnya, per6aya bah5a hanya dengan melalui

pengamatan empiris terhadap ob0e- pengetahuan, pengetahuan

murni dapat diperoleh empirisme;.

!engetahuan empiris analitis yang -emudian men0adi ilmu<

ilmu alam, direfle-si-an se6ara filosofis sebagai pengetahuan

yang sahih tentang -enyataan, dan ditangan 4ran6is Ba6on, yang

mengguna-an pisau #asionalisme dan )mpirisme, ilmu


15/24

". !ositiCisme

Dalam bidang ilmu sosiologi, antropologi, dan bidang ilmu

sosial lainnya, istilah positiCisme sangat ber-aitan erat dengan

istilah naturalisme dan dapat dirunut asalnya -e pemi-iran

Auguste omte pada abad -e


16/24

Salah satu di antara unsut


17/24

+ntu- Ob0e- dan /u0uan )pistomologi /ida- 0arang pemahaman

ob0e- disama-an dengan tu0uan sehingga pengertianya men0adi

ran6u bah-an -abur.0i-a diamati se6ara 6ermat, sebenarnya ob0e-

tida- sama dengan tu0uan.ob0e- sama dengan sasaran sedang-an

tu0uan hamper sama dengan harapan mes-ipun berbeda Dalam

-ehidupan masyara-at sehari


18/24

(. A!&*++#*

!engertian a-siologi berasal dari per-ataan aios %unani; yang

berarti nilai dan logos yang berarti teori. 'adi a-siologi adalah 8/eori

tentang nilai9. *ilai yang dima-sud adalah sesuatu yang dimili-i

manusia untu- mela-u-an berbagai pertimbangan tentang apa yang

dinilai. /eori tentang nilai yang dalam filsafat menga6u pada

permasalahan eti-a dan esteti-a.

Ma-na 8eti-a9 dipa-ai dalam dua bentu- arti, pertama, eti-a

merupa-an suatu -umpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap

perbuatan


19/24

memfo-us-an obye- formalnya pada hal yang salah dan benar dari

suatu pernyataan.

http:??sophias6ien6ia.5ordpress.6om?@1@?1@??landasan


20/24

diguna-an untu- menilai perbuatan. De5ey membeda-an dua hal

tentang menilai, ia bisa berarti menghargai dan mengeCalusi !aul

)d5ards, ed; dalam Amsal Ba-htiar, @@$: 1;.http:??pendidi-ansosiologiumm.blogspot.6om?@1?11?antologi<

epistimologi


21/24

1. Moral 6ondu6t, yaitu tinda-an moral, bidang ini melahir-an disiplin

-husus, yaitu eti-a.

. )steti6 epression, yaitu e-spresi -eindahan. Bidang ini melahir-an

-eindahan.

". Sosio


22/24

BAB III

PENUTUP

A. Ke&*%$a"!ada adasarnya ilmu harus diguna-an untu- -emaslahatan

umat manusia. (lmu dapat dimanfaat-an sebagai sarana untu-

mening-at-an taraf hidup manusia dan -ese0ahteraannya dengan

meniti- berat-an pada -odrat dan martabat manusia itu sendiri,

ma-a pengetahuan ilmiah yang diperoleh disusun dan

diperguna-an se6ara -omunal dan uniCersal.http:??su-sespend.blogspot.6om?@@3?@?ma-alah


23/24

membangun dan meleng-api -e-urangan ma-alah ini. Atas

perhatiannya -ami sampai-an terima -asih.

Da-tar P$&ta!a

Ma-alah Ontologi, )pistemologi, A-siologi Dia-ses tanggal @ O-tober @1$N.

http:??id.5i-ipedia.org?5?inde.php7titleA-siologiLamp=a6tion

http:??pendidi-ansosiologiumm.blogspot.6om?@1?11?antologi


24/24

makalah filsafat kel 8

Documents