rifa. relaksasi

4
I. Intensitas : (Pasien menilai skala nyeri) Saat ini : 6 Skala nyeri paling berat pernah dialami : 10 Skala nyeri paling ringan yang pernah dialami : 0 Skala nyeri yang dapat ditahan : 6 II. Kualitas : (Tuliskan kata-kata yang digunakan oleh pasien untuk menggambarkan kualitas/ bentuk/ gambaran nyerinya!) contoh : perih, gatal, terbakar, cenut-cenut, ditusuk-tusuk, diperas, kram, ) III. Onset, durasi, ritme nyeri : panas dan pegal pada area nyeri, intermitten (hilang-timbul),. IV. Cara pasien mengekpresikan nyeri : meringis, merintih dan mata sering menutup saat mengeluh nyeri. V. Apa yang bisa mengurangi nyeri? : tidak banyak bergerak, kompres hangat dan mengelus-elus bagian nyeri. VI. Apa yang menyebabkan atau meningkatkan nyeri? : banyak bergerak dan suasana ramai. VII. Efek dari nyeri : Gejala-gejala yang menyertai nyeri : pusing, sclera pucat. Tidur : susah tidur. Nafsu makan : kurang (sering mual dan muntah) Aktivitas fisik : penurunan pergerakan ekstermitas.

Upload: rifa-riviani

Post on 15-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

relaksasi

TRANSCRIPT

I. Intensitas: (Pasien menilai skala nyeri) Saat ini: 6Skala nyeri paling berat pernah dialami : 10Skala nyeri paling ringan yang pernah dialami : 0 Skala nyeri yang dapat ditahan : 6II. Kualitas: (Tuliskan kata-kata yang digunakan oleh pasien untuk menggambarkan kualitas/ bentuk/ gambaran nyerinya!) contoh : perih, gatal, terbakar, cenut-cenut, ditusuk-tusuk, diperas, kram, )

III. Onset, durasi, ritme nyeri: panas dan pegal pada area nyeri, intermitten (hilang-timbul),.IV. Cara pasien mengekpresikan nyeri: meringis, merintih dan mata sering menutup saat mengeluh nyeri.

V. Apa yang bisa mengurangi nyeri?: tidak banyak bergerak, kompres hangat dan mengelus-elus bagian nyeri.VI. Apa yang menyebabkan atau meningkatkan nyeri?: banyak bergerak dan suasana ramai.

VII. Efek dari nyeri: Gejala-gejala yang menyertai nyeri: pusing, sclera pucat.Tidur: susah tidur.Nafsu makan: kurang (sering mual dan muntah)Aktivitas fisik: penurunan pergerakan ekstermitas.Hubungan dengan orang lain: tidak menutup diri. Emosi : labil.Konsentrasi: rendah.Lain-lain: -

Komentar lain: TTV : Tekanan darah 150/90 mmHgNadi 92 x/menitSuhu 370CRR 22x/menit

VIII. Rencana:Mandiri : kompres hangat dan nafas dalam, teknik relaksasiRelaksasi dapat memberikan pengaruh terhadap skala nyeri, didasarkan pada teori Gate Control. William Ganong (1978) menjelaskan bahwa nyeri yang terjadi pada seseorang akibat adanya rangsang tertentu seperti tindakan operasi, dapat diblok ketika terkjadi interaksi antara stimulus nyeri dan stimulus pada serabut yang mengirimkan sensasi tidak nyeri diblok pada sirkuit gerbang penghambat. Pemblokan ini dapat dilakukan melalui mengalihkan perhatian ataupun dengan tindakan relaksasi. Namun demikian tindakan relaksasi hanya akan efektif untuk menrunkan nyeri skala sedang dan nyeri ringan.Relaksasi ini bisa mengurangi pelepasan bahan kimia yang menyebabkan respon inflamasi pada jaringan lokal sehingga timbul penurunan sirkulasi lokal, dengan relaksasi akan terjadi vasodilatasi pembuluh darah yang dapat meningkatkan sirkulasi, sehingga akan terjadi metabolisme aerob yang tidak menghasilkan asam laktat sebagai penyebab nyeri (Mander, 2004).Menurut Widdowson (dalam Anantyo, 2005) ada dua macam faktor pendukung dalam relaksasi yang bersifat psikis, yaitu : a. Faktor pendukung dari luar 1). Pemilihan waktu relaksasi, 2). Penentuan tempat relaksasi, 3). Pemilihan komponen-komponen relaksasi, misalnya musik pengiring relaksasi, wangi-wangian yang mempunyai sifat bersifat relaksatif, dan alat-alat lain yang diperlukan b. Faktor pendukung dari dalam 1). Persiapan mental dengan cara melepaskan pikiran-pikiran yang membebani. 2). Kenyamanan fisiologis seperti menyegarkan diri dengan mandi, mengoleskan lotion pada tubuh dsb. 3). Menggunakan pakaian yang senyaman mungkin. 4). Tidak mengkonsumsi makanan-makanan yang bersifat perangsang seperti kopi, teh atau alkohol sebelum relaksasi. 5). Hindari hidangan lemak karena akan menimbulkan rasa kantuk sebaliknya terlalu sedikit makan akan membuat subyek sulit konsentrasi. 6). Setelah makan beri jeda 1-2 jam untuk melakukan relaksasi.Factor penghambat dilakukannya teknik relaksasi yaitu karena tidak adanya dokter atau perawat yang melakukan teknik relaksasi tersebut,

Kolaborasi : Note: May be duplicated and used in clinical practice