riba&bank
TRANSCRIPT
Secara Bahasa: arti riba adalah tambahan Secara istilah: setiap penambahan yang
diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti atau penyeimbang yang dibenarkan syariah.
Definisi
Hukum riba adalah haram dan termasuk dari dosa besar
karena akan menyebabkan kesengsaraan kaum dhuafa, menzalimi orang miskin, eksploitasi si kaya pada si miskin, menutup pintu sedekah dan kebajikan serta membunuh rasa empati antar manusia yang berbeda strata sosial ekonominya.
*َن) ,ْي ِم0ْؤ*ِم,ِن 0ْم* *ُت 0ِن ُك ,ْن* ِا )وِا َب ِالِّر8 ِم;َن) )ِق,َي) ِم)اَب ْو*ِا ْو)َذ)ُر0 ِاللَه) Dِق0و*ِا ِالُت 0و*ِا ِم)ِن( َأ *َن) Dِذ,ْى ِال Iَه)ا ُّياُّي
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang yang beriman.” (Q.S. Al-Baqarah: 278)
Hukum Riba
,َك) َذ)ل *َم)ِّس8 ِال ِم,َن) *َط)َن0 ْي Dِالَّش Iَط0َه0 ُّب )َخ) )ُت ُّي Dِذ,ْي* ِال )ِق0و*ُم0 ُّي )َم)ا ُك ,اّ̂ل ِإ )ِق0َم0و*ْن) ُّي اّل) )وِا َب ِالِّر8 0و*ْن) 0ل ُك
* )ْأ ُّي *َن) Dِذ,ُّي )ل ِا)وِا َب ِالِّر8 ُم) Dْو)َح)ِّر *َع) )ْي *ُّب ِال ِاللَه0 Dَح)َّل( ْو)ِا )وِا َب ِالِّر8 *َّل ِم,ْث *َع0 )ْي *ُّب ِال Dَم)ا ,َّن ِا 0و َق)ال Dَه0ْم* َّن
( ,ْأ َبArtinya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit jiwa (gila). Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba . . . (Q.S. Al-Baqarah: 275) *َه0ْم* ِم,ِن *َن) )ِف,ِّر,ُّي *َك ,ل ل )ا )ْد*َّن )ْع*ُت ْو)ِا )اِط,َّل, *ُّب ,اِال َب Dاِس, ِالِن )ِم*و)ِاَل) ِا ,َه,ْم* *ل )ُك ْو)ِا *َه0 ْع)ِن 0َه0و*ِا َّن ْو)َق)ْد* )وِا َب ِالِّر8 )ْخ*ِذ,ِه,ْم0 ْو)ِا
tْم* ,ْي ْع)ل tا ْع)ِذ)ِاَبArtinya: “Dan disebabkan karena mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (Q.S. An-Nisa: 161)
Riba Qardh, Suatu manfaat atau tingkat kelebihan
tertentu yang disyaratkan terhadap yang berhutang (muqtaridh).
Riba Jahiliyyah, Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak mampu membayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan.
Riba Fadhl, Pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang ribawi.
Riba Nasi’ah, Riba yang terjadi karena adanya tambahan pembayaran utang.
Barang ribawi adalah barang yang
diharamkan adanya sesuatu tambahan. Barang ribawi meliputi :1. Emas dan perak, baik itu dalam bentuk uang
maupun dalam bentuk lainya.2. Bahan makanan pokok, seperti beras,
gandum, dan jagung, serta bahan makan tambahan, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Barang Ribawi
Dapat menimbulkan permusuhan batin Dapat mengikis semangat kerja sama Dapat menimbulkan mental pemborosan Ibadah haji, shadaqah dan infak dalam bentuk apapun
dari harta riba tidak diterima oleh Allah Allah SWT. tidak mengabulkan doa orang yang memakan
riba Hilangnya keberkahan umur dan membuat pelakunya
melarat Memakan riba menjadi sebab utama su`ul khatimah,
karana riba ini merupakan bentuk kezaliman yang menyengsarakan orang lain
Dampak Riba
Biasakanlah hidup sederhana sesuai
kemampuan agar tidak terbiasa mencari utang Bekerjalah dengan bersungguh-sungguh untuk
mencukupi kebutuhan hidup, walaupun dengan bersusah payah.
Jika suatu saat terpaksa mencari hutang, hindarilah berutang kepada rentenir
Jangan sekali-kali bekerja sama dengan rentenir agar terhindar dari laknat Allah, Rasul, dan sesama manusia
Cara Menghindari Riba
Bank ialah suatu lembaga atau organisasi keuangan
yang mengurusi simpan pinjam uang dengan tambahan bunga. Baik yang menyimpan maupun yang meminjam akan mendapatkan bunga. Besar bunga ditentukan oleh pihak bank.
Bank
Jumhur (mayoritas) ulama mengharamkan
bank konvensional karena adanya praktek bunga bank yang secara prinsip sama persis dengan riba. Baik itu bunga pinjaman, bunga tabungan atau bunga deposito.
PENDAPAT YANG MENGHARAMKAN BANK KONVENSIONAL
menerima tabungan dengan imbalan bunga, yang
kemudian dipakai untuk dana kredit perbankan dengan bunga berlipat.
memberikan kredit dengan bunga yang ditentukan segala praktik hutang piutang yang mensyaratkan
bunga.
Bagi ulama yang mengharamkan sistem perbankan nasional, bunga bank adalah riba. Dan karena itu haram.
PRAKTIK PERBANKAN YANG DIHARAMKAN
Beberapa alasan para ulama ahli fiqih yang
menghalalkan bank konvensional adalah (a) bunga bank bukanlah riba yang dilarang seperti yang disebut dalam Quran dan hadits; (b) riba adalah bunga yang berlipat ganda; sedang bunga pinjaman bank tidaklah demikian.
PENDAPAT HALALNYA BANK KONVENSIONAL
Menurut Sayyid Muhammad Thanthawi bank
konvensional/deposito itu halal dalam berbagai bentuknya walau dengan penentuan bunga terlebih dahulu.
Dr. Ibrahim Abdullah an-Nashir mengatakan, “Perkataan yang benar bahwa tidak mungkin ada kekuatan Islam tanpa ditopang dengan kekuatan perekonomian, dan tidak ada kekuatan perekonomian tanpa ditopang perbankan, sedangkan tidak ada perbankan tanpa riba.
Kata A. Hasan Bangil bunga bank itu halal. karena tidak ada unsur lipat gandanya.
Layanan transfer uang dari satu tempat ke
tempat lain dengan ongkos pengiriman Menerbitkan kartu ATM Menyewakan lemari besi
PRAKTIK BANK KONVENSIONAL YANG HALAL
Menurut fatwa Syekh Jad al-Haq, memperoleh gaji dari bank-
bank tersebut dapat dibenarkan, bahkan kendati bank-bank konvensional itu melakukan transaksi riba, namun selama bank tersebut mempunyai aktivitas lain yang sifatnya halal.
Yusuf Qaradhawi termasuk ulama yang mengharamkan bank namun dalam soal gaji pegawai bank ia menyatakan bahwa apabila pegawai tersebut bekerja karena tidak ada pekerjaan di tempat lain maka ia dalam kondisi darurat. Dalam Islam, kondisi darurat menghalalkan perkara yang asalnya haram. Kebutuhan hidup termasuk kondisi darurat. Dalam konteks ini, maka pekerjaannya di bank hukumnya boleh. Begitu juga boleh mengikuti pendapat ulama terpercaya yang menghalalkan bank konvensional.
HUKUM BEKERJA DAN GAJI PEGAWAI BANK KONVENSIONAL
Mayoritas ulama (jumhur) sepakat bahwa praktik bunga yang
ada di perbankan konvensional adalah sama dengan riba dan karena itu haram. Walaupun ada sejumlah layanan perbankan yang tidak mengandung unsur bunga dan karena itu halal. Namun demikian, ada sejumlah ulama yang menganggap bahwa bunga bank bukanlah riba dan karena itu halal hukumnya.
Bagi seorang muslim yang taat dan berada dalam kondisi yang ideal dan berada dalam posisi yang dapat memilih, tentunya akan lebih baik kalau berusaha menjauhi praktik bank konvensional yang diharamkan. Namun, apabila terpaksa, kita dapat memanfaatkan segala layanan bank konvensional karena ada sebagian ulama yang menghalalkannya.
KESIMPULAN HUKUM BANK KONVENSIONAL DALAM ISLAM