rhintis vasomotor journal reading
DESCRIPTION
:)TRANSCRIPT
Nonallergic Rhinitis, With a Focus on Vasomotor Rhinitis
Presented by:Raga Manduaru
1061050135
Author: Mark D. Scarupa and Michael A. Kaliner
Journal Reading
Review Article:
Abstract
1. Vasomotor nonallergic rhinitis adalah bentuk paling umum dari Non-allergic rhinitis (NAR) dan akan menjadi utama fokus dari studi ini.
2. Memahami tanda tanda NAR pada pasien sangat penting untuk pilihan yang benar dari obat serta hasil pengobatan yang diharapkan.
Introduction
Gejala NAR sulit dapat dibedakan dari rhinitis alergi (AR), meskipun gatal biasanya hidung dan palatum, bersin-bersin, dan iritasi konjungtiva kurang menonjol pada NAR
Bentuk umum dari NAR adalah vasomotor rhinitis atau idiopatik, ditandai dengan gejala pada hidung yang timbul sporadis atau persisten yang dipicu dari kondisi lingkungan, seperti bau yang kuat; udara dingin; perubahan suhu mendadak, kelembaban, dan tekanan udara; emosi yang kuat; minuman beralkohol; dan perubahan tingkat hormon.
Epidemiology and Impact
Dalam suatu survei US medical practices, klasifikasi pasien dengan rhinitis adalah 43% AR, 23% NAR, dan 34% mixed rhinitis.1
Penelitian di Eropa menemukan bahwa sekitar 1 dari 4 pasien yang mengeluh gejala hidung, didiagnosa NAR.2
1. Settipane RA, Settipane GA. Nonallergic rhinitis. In: Kaliner MA, editor.Current Review of Rhinitis. 2nd ed. Philadelphia: Current Medicine; 2006:55Y68.2. Molgaard E, Thomsen SF, Lund T, Pedersen L, Nolte H, Backer V.Differences between allergic and nonallergic rhinitis in a large sample ofadolescents and adults. Allergy. 2007;62(9):1033Y1037.
Epidemiology and Impact
NAR cenderung muncul pada saat dewasa, dengan usia antara 30 dan 60 tahun.4
Pada orang dewasa, banyak studi melaporkan NAR di dominasi perempuan, dengan perkiraan mulai dari 58%
sampai 71% dari mereka yang terdiagnosis.4
4. Settipane RA, Charnock DR. Epidemiology of rhinitis: allergic andnonallergic. In: Baraniuk JN, Shusterman D, editors. Nonallergic Rhinitis.New York: Informa; 2007:23Y34
NAR: Diagnosis and Classification
• Langkah-langkah diagnostik digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis antara AR, NAR, atau rhinosinusitis, kebanyakan pasien menjalani enviromental allergy testing baik berupa skin test atau radioallergosorbent test.
• Jika tes kulit alergi negatif dan pasien dengan riwayat gejala rhinitis, sebagian besar pasien memiliki NAR atau rinosinusitis
NAR: 9 subtypes
NAR: Diagnosis and Classification
Other Underlying Medical Conditions IN NAR
NAR: Diagnosis and Classification
Nonallergic VMR
Bentuk umum dari NAR adalah vasomotor rhinitis atau idiopatik (VMR), ditandai dengan gejala pada hidung yang timbul sporadis atau persisten dan pemicu dari kondisi lingkungan, seperti bau yang kuat; udara dingin; perubahan suhu mendadak, kelembaban, dan tekanan udara; emosi yang kuat; minuman beralkohol; dan perubahan tingkat hormon.
Nonallergic VMR
• Diagnosis VMR dapat ditegakkan berdasarkan riwayat klinis pasien.
• Jika pasien memiliki gejala nasal (rhinorrhea, congestion, postnasal drip, headaches, throat clearing, dan coughing) dipicu oleh 1 atau lebih iritan lingkungan, maka diagnosis mengarah Vasomotor Rhinitis
Nonallergic VMR
Onset VMR biasanya dewasa, dan tidak diperburuk oleh paparan alergen klasik serbuk sari, rumah tungau debu, anjing, atau kucing.
Sebuah kuesioner yang telah divalidasi dibuat untuk membantu mengidentifikasi dan mendiagnosis pasien dicurigai VMR.11
11. Brandt D, Bernstein JA. Questionnaire evaluation and risk factoridentification for Nonallergic vasomotor rhinitis. Ann Allergy AsthmaImmunol. 2006;96(4):526Y532
Nonallergic VMR
Diagnosis VMR didasarkan semata-mata pada riwayat gejala dan faktor pemicu mereka,
Diagnosis AR membutuhkan sejarah paparan yang tepat dan tes alergi, baik skin test atau radioallergosorbent test.
Akan tetapi,..
Nonallergic VMR
Dalam suatu survey McNally PA, White MV, Kaliner MK13 pasien dengan kronis rhinosinusitis, AR adalah penyebab yang
mendasari dalam 65%, sedangkan VMR sebagai coexistent dalam 25% .
Jadi, ada tumpang tindih antara 3 penyakit hidung kronis yang paling umum: AR, VMR, dan rhinosinusitis kronis.
13. McNally PA, White MV, Kaliner MK. Sinusitis in an allergist’s office:analysis of 200 consecutive cases. Allergy Asthma Proc. 1997;18:169Y176.
Treatment
• Nasal corticosteroids• Antihistamines• Anticholinergics• Other NAR Therapies
NCCSs
Di Amerika Serikat, dari semua NCCSs disetujui oleh FDA, hanya Fluticasone propionate disetujui untuk pengobatan AR dan
NAR.21
21.Webb RD, Meltzer EO, Finn AF, Rickard KA, Pepsin PJ, Westlund R,et al. Intranasal fluticasone propionate is effective for perennialnonallergic rhinitis with or without eosinophilia. Ann Allergy Asthma Immunol. 2002;88:385Y390.
NCCSsPada penelitian Blom HM, Godthelp T, Fokkens WJ, Klein Jan A, Mulder
PGM, Rijntjes F14 menunjukkan bahwa tidak ada manfaat dari FP di NAR.
Dalam penelitian tersebut, pasien NAR menerima dosis 200 mikrogram FP perhari menunjukkan penurunan mediator inflamasi tapi tidak perbaikan
gejala dibandingkan dengan placebo.14
14. Blom HM, Godthelp T, Fokkens WJ, Klein Jan A, Mulder PGM,Rijntjes F. The effect of nasal steroid aqueous spray on nasal complaintscores and cellular infiltrates in the nasal mucosa of patients with nonallergic, noninfectious perennial rhinitis. J Allergy Clin Immunol.1997;100:739Y747.
Antihistamines
antihistamin generasi pertama dapat mengurangi rhinorrhea melalui proses inhibisi saraf kolinergik, sedangkan
antihistamin nonsedating generasi kedua memiliki aktivitas antikolinergik minimal.
Antihistamines
• Azelastine (antihistamin topikal) disetujui oleh FDA untuk pengobatan nonallergic VMR.25
• Azelastine telah terbukti mengurangi neuropeptida inflamasi pada mukosa hidung; mengurangi tingkat sitokin proinflamasi, leukotrien, dan molekul adhesi sel; dan menghambat degranulation sel mast.25
25. Kaliner MA. A novel and effective approach to treating rhinitis with nasal antihistamines. Ann Allergy Asthma Immunol. 2007;99:383Y391.
Antihistamines
• Kombinasi FP dan azelastine mengurangi kongestif nasal sebesar 48% dibandingkan dengan pemakain tunggal pada pasien VMR.28
Antikolinergik
Antikolinergik intranasal : Ipratropium bromide (IB) untuk rhinorrhea dominan varian NAR seperti cold air induced rhinitis29
29. Silvers WS. The skier’s nose: a model of cold-induced rhinorrhea. AnnAllergy. 1991;67:32Y36.
Decongestants
Kedua dekongestan oral dan topikal efektif mengobati tersumbatnya hidung
1. Topical decongestants seperti oxymetazoline dan phenylephrine
2. Oral pseudoephedrine
Other NAR therapies
Berdasarkan teori, aktivitas capsaicin dapat mengurangi zat neuroinfamasi. Van Rijswijk et al18 melakukan percobaan bahwa capsaicin dapat mengurang gejala hidung pasien VMR
18. Van Rijswijk JB, Boeke EL, Keizer JM, Mulder PGH, Blom HM,Fokkens WJ. Intranasal capsaicin reduces nasal hyperreactivity inidiopathic rhinitis: a double-blind randomized application regimen study.Allergy. 2003;58:754Y761.
TreatmentAlgorithm for the treatment of nonallergic VMR
Conclusions
• Diagnosis VMR tergantung pada riwayat klinis, faktor pemicu, dan kondisi yang mendasari, termasuk AR dan rhinosinusitis kronis.
• Rhinitis nonallergic membutuhkan pengobatan topikal NCCSs dan antihistamin hidung yang digunakan sendiri atau dalam kombinasi, serta sangat efektif pada kebanyakan pasien.
Conclusions
• Kombinasi NCCSs dan antihistamin hidung efektif mengobati AR, VMR, dan mixed rhinitis, kombinasi obat ini tampaknya menjadi berguna sebagai pengobatan lini pertama pada mayoritas pasien rhinitis.
TERIMAKASIH