rinitis vasomotor

13
7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 1/13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 Rinitis merupakan suatu kondisi inflamasi yang melibatkan mukosa hidung. Gejala rhinitis meliputi sumbatan pada hidung, hiperirratabilitas dan hipersekresi.  Rhinitis bisa disebabkan oleh bermacam-macam kondisi yang berbeda-beda alergi maupun non-alergi. Insidensi rhinitis terlihat meningkat di kawasan Eropa tepatnya setelah revolusi industri. atu dari lima orang !merika diperkirakan menderita rhinitis. Rinitis vasomotor adalah suatu inflamasi mukosa hidung yang bukan merupakan  proses alergi, bukan proses infeksi, menyebabkan terjadinya obstruksi hidung dan rinorea. Etiologi dari rhinitis vasomotor dipercayai sebagai akibat dari terganggunya keseimbangan dari saraf autonom pada mukosa hidung yang menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan hipersekresi. "enejemen pengelolaan pada rinitis vasomotor bervariasi antara lain dengan menghindari penyebab, psikoterapi, penggunaan medikamentosa, serta terapi bedah, tetapi sampai saat ini belum memberikan hasil yang optimal. #alam praktek sehari - hari, seringkali muncul salah anggapan bahwa penyebab rhinitis adalah alergi. !danya kemiripan gejala antara rhinitis vasomotor dan rhinitis alergika menyebabkan dokter umum sebagai  primary care sering tidak tepat dalam menegakkan diagnosis. $ada rhinitis vasomotor tidak ditemukan adanya skin tes yang %&' dan tes allergen yang %&'. edangkan rinitis alergi murni mempunyai skin tes %&' dan allergen yang jelas. Rinitis alergika sering ditemukan pada pasien dengan usia ( )* tahun, sedangkan  pada rinitis vasomotor lebih banyak dijumpai pada usia + )* tahun dan terbanyak diderita oleh perempuan. erdasarkan epidemiologinya, kurang lebih juta penduduk amerika menderita rinitis alergika, /0 juta menderita rinitis non-alergika dan )1 juta menderita rinitis tipe campuran. Rinitis vasomotor mempunyai gejala yang mirip dengan rinitis alergi sehingga sulit untuk dibedakan. $ada umumnya pasien mengeluhkan gejala hidung tersumbat, ingus yang  banyak dan encer serta bersin-bersin walaupun jarang. #engan demikian diharapkan dokter menjadi lebih teliti dalam melakukan anamnesa dan mempertimbangkan apakah tipe rinitis  pada pasien. ehingga pengobatan yang digunakan memberikan hasil yang optimal.

Upload: femmy

Post on 05-Mar-2016

73 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

rinitis

TRANSCRIPT

Page 1: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 1/13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang1

Rinitis merupakan suatu kondisi inflamasi yang melibatkan mukosa hidung. Gejala

rhinitis meliputi sumbatan pada hidung, hiperirratabilitas dan hipersekresi.  Rhinitis bisa

disebabkan oleh bermacam-macam kondisi yang berbeda-beda alergi maupun non-alergi.

Insidensi rhinitis terlihat meningkat di kawasan Eropa tepatnya setelah revolusi industri. atu

dari lima orang !merika diperkirakan menderita rhinitis.

Rinitis vasomotor adalah suatu inflamasi mukosa hidung yang bukan merupakan

 proses alergi, bukan proses infeksi, menyebabkan terjadinya obstruksi hidung dan rinorea.

Etiologi dari rhinitis vasomotor dipercayai sebagai akibat dari terganggunya keseimbangan

dari saraf autonom pada mukosa hidung yang menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan

hipersekresi. "enejemen pengelolaan pada rinitis vasomotor bervariasi antara lain dengan

menghindari penyebab, psikoterapi, penggunaan medikamentosa, serta terapi bedah, tetapi

sampai saat ini belum memberikan hasil yang optimal.

#alam praktek sehari - hari, seringkali muncul salah anggapan bahwa penyebab

rhinitis adalah alergi. !danya kemiripan gejala antara rhinitis vasomotor dan rhinitis alergika

menyebabkan dokter umum sebagai  primary care  sering tidak tepat dalam menegakkan

diagnosis. $ada rhinitis vasomotor tidak ditemukan adanya skin tes yang %&' dan tes allergen

yang %&'. edangkan rinitis alergi murni mempunyai skin tes %&' dan allergen yang jelas.

Rinitis alergika sering ditemukan pada pasien dengan usia ( )* tahun, sedangkan

 pada rinitis vasomotor lebih banyak dijumpai pada usia + )* tahun dan terbanyak diderita

oleh perempuan. erdasarkan epidemiologinya, kurang lebih juta penduduk amerika

menderita rinitis alergika, /0 juta menderita rinitis non-alergika dan )1 juta menderita rinitis

tipe campuran.

Rinitis vasomotor mempunyai gejala yang mirip dengan rinitis alergi sehingga sulit

untuk dibedakan. $ada umumnya pasien mengeluhkan gejala hidung tersumbat, ingus yang

 banyak dan encer serta bersin-bersin walaupun jarang. #engan demikian diharapkan dokter 

menjadi lebih teliti dalam melakukan anamnesa dan mempertimbangkan apakah tipe rinitis

 pada pasien. ehingga pengobatan yang digunakan memberikan hasil yang optimal.

Page 2: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 2/13

Gangguan vasomotor merupakan gangguan fisiologik lapisan mukosa hidung yang

disebabkan oleh bertambahnya aktivitas parasimpatis. Rinitis vasomotor adalah gangguan

 pada mukosa hidung yang ditandai dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi

kelenjar pada mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifik. 2elainan ini merupakan

keadaan yang non-infektif dan non-alergi. Rinitis vasomotor disebut juga dengan vasomotor 

catarrh, vasomotor  rinorrhea, nasal vasomotor instability, non spesific allergic rhinitis, non -

 Ig E   mediated rhinitis atau intrinsic rhinitis. Rhinitis vasomotor mempunyai gejala yang

mirip dengan rinitis alergi sehingga sulit untuk dibedakan. $ada umumnya pasien

mengeluhkan gejala hidung tersumbat, ingus yang banyak dan encer serta bersin-bersin

walaupun jarang. Etiologi yang pasti belum diketahui, tetapi diduga sebagai akibat gangguan

keseimbangan fungsi vasomotor dimana sistem saraf parasimpatis relatif lebih dominan.

2eseimbangan vasomotor ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berlangsung temporer,

seperti emosi, posisi tubuh, kelembaban udara, perubahan suhu luar, latihan jasmani dan

sebagainya, yang pada keadaan normal faktor-faktor tadi tidak dirasakan sebagai gangguan

oleh individu tersebut.

#iagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis yang cermat, pemeriksaan 343 serta

 beberapa pemeriksaan yang dapat menyingkirkan kemungkinan jenis rinitis lainnya.

$enatalaksanaan rinitis vasomotor bergantung pada berat ringannya gejala.

Page 3: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 3/13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI2,

 Hidung luar 

4idung luar berbentuk piramid dengan puncak di bagian atas dan dasar di bawah.

agian-bagiannya yaitu5

/' $angkal hidung %nasal bridge'

)'atang hidung %dorsum nasi'

6' $uncak hidung %tip'

7' !la nasi

' 2olumela

1'8ubang hidung %nares anterior'

Gambar /. !natomi hidung luar 

Page 4: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 4/13

4idung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan kartilago yang dilapisi kulit,

 jaringan ikat, dan otot-otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau

menyempitkan lubang hidung.

2erangka tulang terdiri dari 5

/' 3ulang 4idung

)' $rocessus 9rontalis

6' $rocessus :asalis os frontal

edangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan

yang terletak di bagian bawah hidung, yaitu 5

/' sepasang kartilago nasalis lateralis superior 

)' epasang kartilago nasalis lateralis inferior yang disebut juga kartilago ala

mayor dan

6' 3epi anterior kartilago septum.

Gambar ). 2erangka tulang dan kartilago hidung

Page 5: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 5/13

 Hidung dalam

Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang di

 pisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya menjadi kavum nasi kanan dan kiri.

"asing-masing kavum berhubungan dengan lingkungan melalui nares di bagian anterior 

dan berhubungan dengan nasofaring melalui koana di bagian posterior.3epat di belakang

nares, terdapat area berlapiskan kulit yang dinamai vestibulum yang mengandung banyak 

kelenjar sebaseus dan bulu hidung atau vibrise. ersambung ke belakang, area

 berlapiskan mukosa yaitu kavum nasi.

3iap kavum nasi memiliki 7 buah dinding, yaitu dinding medial, lateral, inferior,

dan superior. #inding medial hidung ialah septum nasi. eptum dibentuk oleh tulang

yaitu 5

/'8amina perpendikularis os etmoid

)';omer 

6' 2rista :asalis <s "aksila

7' 2rista :asalis os palatina

dan tulang rawan yaitu 5

/' 2artilago septum %8amina 2uadrangularis'

)' 2olumella.

$ada dinding lateral terdapat 7 buah konkha atau turbinatum yang merupakan

 proyeksi tulang berbentuk gulungan ke arah medial dilapisi oleh membran mukosa yaitu

konka yang terbesar dan terletak paling bawah 5 2onka Inferior, kemudian yang lebih

kecil 5 2onka media, lebih kecil lagi konka superior dan yan terkecil konka suprema.

2onka suprema mengalami rudimenter kemudian. Ruang dibawah setiap konkha

dinamakan meatus.

Page 6: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 6/13

2onka inferior merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os. maksila dan

labirin etmoid. #i bagian bawahnya terdapat meatus inferior yang merupakan muara dari

saluran nasolakrimalis yang dijaga pada ujungnya oleh katup mukosa, katup 4asner.

edangkan konka media, superior dan suprema merupakan bagian dari labirin etmoid.

Gambar 6. !natomi hidung tampak lateral dan medial

Page 7: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 7/13

3iap kavum nasi mempunyai empat buah dinding, yaitu dinding medial,

lateral, inferior, dan superior. #inding medial adalah septum nasi yang dibentuk oleh

tulang dan tulang rawan. eptum dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang rawan

dan periostium pada bagian tulang, sedangkan di luarnya dilapisi oleh mukosa hidung.

$ada dinding lateral terdapat 7 buah konka. =ang terbesar dan letaknya paling

 bawah ialah konka inferior, kemudian yang lebih kecil ialah konka media, lebih kecil

lagi ialah konka superior, sedangkan yang terkecil disebut konka suprema ini biasanya

rudimenter.

#i antara konka-konka dan dinding lateral hidung. 3erdapat meatus yaitu

meatus inferior, medius, dan superior. $ada meatus inferior terdapat muara %ostium'

duktus nasolakrimalis. $ada meatus medius terdapat muara sinus frontal, sinus

maksila dan sinus etmoid anterior. $ada meatus superior terdapat muara sinus etmoid

 posterior dan sinus sfenoid.

 Batas Rongga Hidung 

#inding inferior merupakan dasar rongga hidung dan dibentuk oleh os maksila

dan os palatum. #inding superior atau atap hidung sangat sempit dan dibentuk oleh

lamina kribriformis merupakan lempeng tulang berasal dari os etmoid, tulang ini

 berlubang-lubang %kribrosa>saringan' tempat masuknya serabut-serabut saraf 

olfaktorius. #i bagian posterior, atap rongga hidung dibentuk oleh os sfenoid.

Vaskularisasi

agian atas rongga hidung divaskularisasi oleh arteri etmoidalis anterior dan

 posterior yang merupakan cabang dari arteri oftalmika dari arteri karotis interna.

agian bawah rongga hidung divaskularisasi oleh cabang arteri maksilaris

interna, diantaranya arteri palatina mayor dan arteri sfenopalatina. !rteri sfenopalatina

keluar dari foramen sfenopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang ujung

 posterior konka media.

agian depan hidung divaskularisasi oleh cabang-cabang a. fasialis. $ada

 bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabang-cabang a. sfenopalatina, a.

etmoid anterior, a. labialis superior, dan a. palatina mayor, yang disebut pleksuskiesselbach %little?s area'

Page 8: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 8/13

;ena-vena hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan berdampingan

dengan arteri. ;ena divestibulum dan struktur luar hidung bermuara ke v.oftalmika

yang berhubungan dengan sinus kavernosus. ;ena-vena di hidung tidak memiliki

katup, sehingga merupakan faktor predisposisi untuk mudahnya penyebaran infeksi

sampai ke intrakranial.

Gambar 7. ;askularisasi hidung

 aringan limfatik 

@aringan limfatik berasal dari mukosa superfisial. @aringan limfatik anterior 

 bermuara di sepanjang pembuluh fasialis yang menuju leher. @aringan limfatik 

 posterior terbagi menjadi tiga kelompok. 2elompok superior bermuara pada kelenjar 

limfe retrofaringea. 2elompok media menuju ke kelenjar limfe jugularis. 2elompok 

inferior menuju ke kelenjar limfe di sepanjang pembuluh jugularis interna.

 !ersarafan

Page 9: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 9/13

agian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris dari n.

etmoidalis anterior yang merupakan cabang n. nasosiliaris yang bersal dari n.

oftalmikus. Rongga hidung lainnya, sebagian besar terdapat persarafan sensorik dari

nervus maksilla melalui ganglion sfenopalatina. Ganglion ini menerima serabut

sensoris dari n. maksilaris, serabut parasimpatis dari n. petrosus superfisialis mayor 

dan serabut saraf simpatis dari n. petrosus profundus. Ganglion sfenopalatina terletak 

di belakang dan sedikit di ujung posterior konka media.

$ersarafan otonom ada ) yaitu saraf post ganglion saraf simpatis %!drenergik'

dan serabut saraf preganglion parasimpatis %kolinergik'. araf simpatis meninggalkan

korda spinalis setinggi 3/ A 6, berjalan ke atas dan mengadakan sinapsis pada

ganglion servikalis superior. erabut post sinapsis berjalan sepanjang pleksus

karotikus dan kemudian sebagai n. petrosus profundus bergabung dengan serabut

saraf parasimpatis yaitu n. petrosus superfisialis mayor membentuk n. vidianus yang

 berjalan didalam kanalis pterigoideus. araf ini tidak mengadakan sinapsis didalam

ganglion sfenopalatina, dan kemudian diteruskan oleh cabang palatina mayor ke

 pembuluh darah pada mukosa hidung. araf simpatis secara dominan mempunyai

 peranan penting terhadap sistem vaskuler hidung da sangat sedikit mempengaruhi

kelenjar.

edangkan dan serabut saraf preganglion parasimpatis berasal dari ganglion

genikulatum dan pusatnya adalah di nukleus salivatorius superior di medula

oblongata. ebagai n. pterosus superfisialis mayor berjalan menuju ganglion

sfenopalatina dan mengadakan sinapsis didalam ganglion tersebut. erabut serabut

 post ganglion menyebar menuju mukosa hidung. $eranan saraf parasimpatis ini

terutama terhadap jaringan kelenjar yang menyebabkan sekresi hidung yang encer dan

vasodilatasi jaringan erektil. $emotongan n. vidianus akan menghilangkan impuls

sekretomotorik B parasimpatis pada mukosa hidung, sehingga rinore akan berkurang

sedangkan sensasi hidung tidak akan terganggu.

9ungsi penghidu berasal dari nervus olfaktorius. araf ini turun melalui lamina

kribrosa dari pemukaan bawah bulbus olfaktorius dan berakhir pada sel-sel reseptor 

 penghidu pada mukosa olfaktorius di daerah sepertiga atas hidung.

Page 10: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 10/13

Gambar . $ersarafan hidung

 "isiologi Hidung 

erdasarkan teori struktural, teori evolusioner dan teori fungsional, fungsi

fisiologis hidung dan sinus paranasalis adalah5

/. 9ungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara %air conditioning ', penyaring

udara, humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme

imunologik lokal,

). 9ungsi penghidu karena terdapat mukosa olfaktorius dan reservoir udara untuk 

menampung stimulus penghidu,6. 9ungsi fonetik yang berguna untuk resonansi suara, membantu proses bicara dan

mencegah hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang,

7. 9ungsi statik dan mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi terhadap

trauma dan pelindung panas, dan

. Refleks nasal, dimana mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang

 berhubungan dengan saluran cerna, kardiovaskuler dan pernapasan yang dapat

menyebabkan refleks bersin dan napas berhenti, rangsang bau tertentu akan

menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas.

Page 11: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 11/13

2.1 DEFINISI

Rinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi, alergi,

eosinofilia, perubahan hormonal %kehamilan, hipertiroid', dan pajanan obat %kontrasepsi oral,

antihipertensi, -bloker, aspirin, klorpromaCin dan obat topikal hidung dekongestan'.

Rinitis vasomotor digolongkan menjadi non-alergi bila adanya alergiBalergen spesifik tidak dapat

diidentifikasi dengan pemeriksaan alergi yang sesuai seperti anamnesis, tes cukit kulit, dan kadar 

antibodi IgE spesifik serum.

Rinitis jenis ini juga disebut vasomotor catarrh, vasomotor rinorhea, nasal vasomotor instability,

atau #uga non allergic perennial rhinnitis.

2.2 EPIDEMIOLOGI!

"enurut Dorld !llergic <rgan tahun)**0, rinitis vasomotor merupakan rinitis non alergi yang paling

 banyak ditemukan, mencapai /F dari rinitis non alergi yang diagnosis. 9rekuensi rinitis vasomotor 

yakni /F dari keseluruhan )* juta orang !merika yang menderita rinitis non alergi, dimana /7 juta

orang di !merika erikat menderita rinitis vasomotor. edangkan di dunia, dari 7* juta penduduk di

seluruh dunia yang menderita rinitis non alergi, prevalensi rinitis vasomotor sekitar 6)* juta orang.

2. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Etiologi dan patofisiologi secara pasti belum diketahui. eberapa hipotesis telah telah dikemukakan,

diantaranya5

/. :eurogenik %disfungsi sistem otonom'

erabut simpatis hidung berasal dari korda spinalis segmen 3h /-), menginervasi terutama

 pembuluh darah mukosa dan sebagian kelenjar. erabut simpatis melepaskan ko-transmiter 

nonadrenalin dan neuropeptida = yang menyebabkan vasokonstriksi dan penurunan sekresi hidung.

3onus simpatis ini berfluktuasi sepanjang hari yang menyebabkan adanya tahanan rongga hidung

yang bergantian tiap )-7 jam. 2eadaan ini disebut sebagai siklus nasiH. #engan adanya siklus ini

seseorang tersebut akan bisa bernafas dengan tetap normal melalui rongga hidung yang berubah-ubah

luasnya.

erabut saraf parasimpatis berasal dari nukleus saivatori superior menuju ganglion sfenopalatina

dan membentuk n.;iridanus, kemudian menginervasi pembuluh darah dan terutama kelenjar eksokrin.

$ada rangsangan akan terjadi pelepasan ko-transmiter asetilkolin dan vasoaktif intestinal peptida yang

menyebabkan peningkatan sekresi hidung dan vasodilatasi, sehingga terjadi kongesti hidung.

agaimana tepatnya saraf otonom ini bekerja belum diketahui secara pasti, tetapi mungkin

hipotalamus bertindak sebagai pusat penerima impuls eferen, termasuk rangsang emosional dari pusat

yang lebih tinggi. #alam keadaan hidung normal, persarafan simpatis lebih dominan. Rinitis

vasomotor diduga sebagai akibat ketidakseimbangan impuls saraf otonom di mukosa hidung yang

 berupa bertambahnya aktivitas sistem parasimpatis.

Page 12: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 12/13

). :europeptida

$ada mekanisme ini terjadi disfungsi hidung yang diakibatkan oleh meningkatnya rangsangan

terhadap saraf sensoris serabut di hidung. !danya rangsangan abnormal saraf sensoris ini akan

diikuti dengan peningkatan pelepasan neuropeptida seperti  substance !   dan calcitonin gene-related 

 protein  yang menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskular dan sekresi kelenjar. 2eadaan inimenerangkan terjadinya peningkatan respon pada hiperaktivitas hidung.

6. :itrit <ksida %:<'

2adar nitrit oksida yang tinggi dan persinten di lapisan epitel hidung dapat menyebabkan

terjadinya kerusakan atau nekrosis epitel, sehingga rangsangan non spesifik berinteraksi langsung ke

lapisan subepitel. !kibatnya terjadi peningkatan reaktifitas serabut trigeminal dan recruitment  refleks

vaskular dan kelenjar mukosa hidung.

7. 3rauma

Rinitis vasomotor bisa terjadi sebagai komplikasi jangka panjang dari trauma hidung melalui

mekanisme neurogenik danBatau neuropeptida.

Page 13: RINITIS VASOMOTOR

7/21/2019 RINITIS VASOMOTOR

http://slidepdf.com/reader/full/rinitis-vasomotor-56da6ca2f34f6 13/13

DAFTA" PUSTAKA

/. Rambe

). nell R. )**1. !natomi 2linik untuk "ahasiswa 2edokteran. 1th ed. @akarta5 EG.

6. Irawati :, $oerbonegoro :8, 2asakeyan E. )*/7. Rhinitis ;asomotor . #alam uku

!jar Ilmu 2esehatan 3elinga 4idung 3enggorok 2epala J 8eher. th  ed. @akarta5

92KI.

4. ettipane R!. )**0. Epidemiology of ;asomotor Rhinitis. $orld %llergy &rgan .

)%1'5 //A//.