revisi askep rm

Upload: faik-agiwahyuanto

Post on 14-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

retardasi mental

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. LatarBelakangIstilah yang dipakai terhadap orang yang punya batasan tertentu dalam fungsi mental dan keterampilan komunikasi, menjaga diri sendiri, dan keterampilan sosial. Pembatasan ini akan menyebabkan anak belajar dan berkembang dengan lambat daripada anak lain. Anak dengan retardasi mental membutuhkan waktu lebih lama untuk berbicara, berjalan, dan menjaga kebutuhan personalnya seperti memakai baju dan makan. Mereka punya masalah belajar disekolah, mereka akan belajar tetapi itu akan makan waktu lebih lama dan ada beberapa hal yang mereka tidak bisa pelajari.Keterbelakangan mental (Retardasi Mental) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang dibawah rata-rata disertai dengan kekurangan kemampuannya untuk menyesuaikan diri (berperilaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun atau keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental.Retardasi mental bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan hasil dari proses patologik di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap intelektual dan fungsi adaptif. Retardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lainnya.Orang-orang yang secara mental mengalami keterbelakangan, memiliki perkembangan kecerdasan (intelektual) yang lebih rendah dan mengalami kesulitan dalam proses belajar serta adaptasi sosial.3% darijumlahpendudukmengalamiketerbelakangan mental.

B. Tujuan Tujuan Umum: untuk mempelajari tentang retardasi mental pada anak TujuanKhusus:1. Definisi, etiologi, gejala, pemeriksaan penunjang dari masalah retardasi mental (RM) pada anak.2. Pengkajianpadaanak RM.3. Diagnosis yang muncul pada anak RM.4. Intervensi yang dilakukan pada anak RM.5. Evaluasi.

C. Manfaat1. Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kelompok dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan RM.2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.3. Sebagai sumber referensi bagi pembaca mengenai RM.

BAB IITINJAUAN TEORITIS

A. DefinisiRetardasi mental ialah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai dengan adanya hendaya (impairment) keterampilan (kecakapan, skill) selamamasaperkembangan, sehinggaberpengaruhterhadapintelegensiayaitukemampuankognitif, bahasa, motorikdan sosial(WHO, 1992).Retardasi mental merupakan gangguan yang ditandai oleh fungsi intelektual IQ yang di bawah rata-rata (IQ kira-kira 70 ataulebihrendah yang bermulasebelumusia 18 tahundisertaidengan perilakuadaptif (DSM IV, 1994).Menurut American Assosiation For Mental Deficiency ( AAMD ), retardasi mental adalah keadaan dimana intelegensia umum berfungsi di bawah rata-rata, yang bermulasewaktumasaperkembangandandisertaigangguanpadatingkahlakupenyesuaian.Menurut American Association on Mental Retardation (AAMR), kelemahanatauketidakmampuankognitifmunculpadamasakanak-kanak (sebelum18 tahun) ditandai dengankecerdasan dibawah normal (IQ 70-75 ataukurang), dandisertaiketerbatasan lain padasedikitnya dua area berikut yaitu berbicaradanberbahasa,ketrampilanmerawatdiri, ADL,ketrampilansocial,penggunaansaranamasyarakat,kesehatandankeamanan, akademik fungsional,bekerjadanrileks, dll.Suatu keadaan yang ditandai dengan intelektual berada dibawah normal, timbul pada masa perkembangan/dibawah usia 18 tahun, berakibat lemahnya proses belajar dan adaptasi sosial (D.S.M/Budiman M, 1991).

B. EtiologiPenyebab atau etiologi retardasi mental terdiri atas beberapa kelompok, yaitu :a. PenyebabOrganik, antara lain : Faktor prenatal, terdiridari :1. Penyakit kromosom (Sindrom Down)2. Sindrom Fragile X3. Gangguan Sindrom (distrofi otot Duchene, neurofibromatosis tipe 1)4. Gangguan metabolisme sejak lahir (Fenilketonuria) Faktor Perinatal, terdiridari :1. Abrupsioplasenta2. Diabetes maternal3. Kelahiran premature4. Kondisi neonatal termasuk meningitis danperdarahan intracranial. Faktor Pasca natal, terdiri dari :1. Cederakepala2. Infeksi3. Gangguandegeneratifb. PenyebabNon Organik, antara lain : Kemiskinandankeluargatidakharmonis Sosialcultural Interaksianakkurang Penelantarananakc. GangguanpsikiatrisberatRetardasi mental dapat juga disebabkan oleh gangguan psikiatris berat dengan deviasi psikososial atau lingkungan ( Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta ).d. Penyebablain, yaitu : Keturunan Pengaruhlingkungan Kelainan mental lain

C. KlasifikasiIQNilai IQ

Sangat Superior130 atau lebih

Superior120-129

Diatas Rata-Rata110-119

Rata-Rata90-100

Dibawah Rata-Rata80-89

Retardasi Mentalborderline70-79

Retardasi Mental Ringan (mampu didik)52-69

Retardasi Mental Sedang (mampu latih)36-51

Retardasi Mental Berat20-35

Retardasi Mental Sangat BeratDibawah 20

Yang disebut retardasi mental apabila IQ dibawah 70,retardasi mental tipe ringan masih mampu didik, retardasi mental tipe sedang mampuh latih, sedangkan retardasi mental tipe berat dan sangat berat memerlukan pengawasan dan bimbingan seumur hidupnya.Bila ditinjau dari gejalanya,maka Melly Budhiman membagi:1. Tipe klinikPada retardasi mental tipe klinik ini mudah di deteksi sejak dini, karena kelainan fisis maupun mentalnya cukup berat. Penyebabnya sering kelainan organik. Kebanyakan anak ini perlu perawatan yang terus menerus dan kelainan ini dapat terjadi pada kelas sosial tinggi ataupun yang rendah. Orang tua dari anak yang menderita retardasi mental tipe klinik ini cepat mencari pertolongan oleh karena mereka melihat sendiri kelainan pada anaknya.2. Tipe sosio budayaBiasanya baru diketahui setelah anak masuk sekolah dan ternyata tidak dapat mengikuti pelajaran. Penampilannya seperti anak normal, sehingga disebut juga retardasi enam jam. Karena begitu mereka keluar sekolah, mereka dapat bermain seperti anak-anak yang normal lainnya. Tipe ini kebanyakan berasal dari golongan sosial ekonomi rendah. Para orang tua dari anak tipe ini tidak melihat adanya kelainan pada anaknya,mereka mengetahui kalau anaknya gagal beberapa tidak naik kelas. Pada umumnya anak tipe ini mempunyai taraf IQ golongan borderline dan retardasi mental ringan.

D. PatofisiologiRetardasi mentalmerujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal (IQ 70 sampai 75 atau kurang) dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi adaftif: berbicara dan berbahasa, kemampuan/ketrampilan merawat diri, kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri, kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, bersantai dan bekerja.Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.

E. PathwayEtiologi Factor perinatal. Pos natal. PrenatalKemudian lingkar kepala diatas atau dibawah normalKelainan Kognitif

Gangguan TumbangGangguan Komunikasi

Gangguan Interaksi Sosial

Retardasi Mental

Agresifitas

Resiko Cidera Defisit Perawatan Diri

F. ManifestasiKlinis Gangguankognitif (pola, proses pikir) Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa Gagal melewati tahap perkembangan yang utama Lingkar kepala diatas atau dibawah normal (kadang-kadang lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normal) Kemungkinanlambatnyapertumbuhan Kemungkinan tonus otot abnormal (lebih sering tonus otot lemah) Kemungkinanciri-ciridismorfik Terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar

G. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaankromosom Pemeriksaan urin, serum atau titer virus Test diagnostik spt : EEG, CT Scan untuk identifikasi abnormalitas perkembangan jaringan otak, injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan.

H. PenatalaksanaanMedisBerikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan : Obat-obat psikotropika (tioridazin, mellaril untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri). Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguankonsentrasi/gangguan hiperaktif. Antidepresan (imipramine, tofranil). Karbamazepin(tegrevetol) danpropanolol (inderal).

I. Pencegahan1. Pencegahan primerdapatdilakukandenganpendidikankesehatanpadamasyarakat, perbaikankeadaansosioekonomi, konselinggenetikdantindakankedokteran (umpamanyaperawatan prenatal yang baik, pertolonganpersalinan yang baik, kehamilanpadawanitaadolesendandiatas 40 tahundikurangidanpencegahanperadanganotakpadaanak-anak).2. Pencegahansekundermeliputidiagnosadanpengobatandiniperadanganotak, perdarahan subdural, kraniostenosis (suturatengkorakmenutupterlalucepat, dapatdibukadengankraniotomi; padamikrosefali yang kogenital, operasitidakmenolong).3. Pencegahantersiermerupakanpendidikanpenderitaataulatihankhusussebaiknyadisekolahluarbiasa. Dapatdiberineuroleptikakepada yang gelisah, hiperaktifataudektrukstif.Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuan antara lain membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena mempunyai anak denganRetardasi mental .Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh karena itu dapat diberi penerangan bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat membuat anak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu pertukaran zat (metabolisme) sel-sel otak.4. Latihan dan PendidikanPendidikan anak denganRetardasi mentalsecara umum ialah: Mempergunakan dan mengembangkan sebaik-baiknya kapasitas yang ada. Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau yang anti sosial. Mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu dapat mencari nafkah kelak.Latihan diberikan secara kronologis dan meliputi: Latihan rumah: pelajaran-pelajaran mengenai makan sendiri, berpakaian sendiri, kebersihan badan. Latihan sekolah: yang penting dalam hal ini ialah perkembangan sosial. Latihan teknis: diberikan sesuai dengan minat, jenis kelamin dan kedudukan sosial. Latihan moral: dari kecil anak harus diberitahukan apa yang baik dan apa yang tidak baik. Agar ia mengerti maka tiap-tiap pelanggaran disiplin perlu disertai dengan hukuman dan tiap perbuatan yang baik perlu disertai hadiah.

J. Diagnostik Ujiinteligensistandar (Stanford Binet; Weschler; Bayley Scales of Infant Development, dll) Ujiperkembanganseperti Denver II PengukuranFs. Adaptif (Vineland Adaptif Behavior Scales; School editin of the adaptive Behavior Scales, dll)

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

A. PengkajianPengkajianterdiriatasevaluasikomprehensifmengenaikekurangandankekuatan yang berhubungandenganketrampilanadaptif; komunikasi, perawatandiri, interaksisosial, penggunaansarana-sarana di masyarakatpengarahandiri, pemeliharaankesehatandankeamanan, akademikfungsional, pembentukanketrampilanrekreasidanketenangandanbekerja.

B. RiwayatKesehatana. RiwayatkesehatansekarangPasienmenunjukkanGangguankognitif (pola, proses pikir), Lambatnyaketrampilanekspresidanresepsibahasa, Gagalmelewatitahapperkembangan yang utama, Lingkarkepaladiatasataudibawah normal (kadang-kadanglebihbesarataulebihkecildariukuran normal), lambatnyapertumbuhan, tonus otot abnormal (lebihsering tonus ototlemah), ciri-ciridismorfik, danterlambatnyaperkembanganmotorishalusdankasar.b. RiwayatkesehatandahuluKemungkinanbesarpasienpernahmengalamiPenyakitkromosom(Trisomi 21 /Down Syndrom), Sindrom Fragile X, gangguan Syndrom (distrofiotot Duchene), neurofibromatosis (tipe 1), gangguanmetabolismesejaklahir (Fenilketonuria), Abrupsioplasenta, Diabetes maternal, kelahiran premature, kondisi neonatal termasuk meningitis danperdarahan intracranial, cederakepala, infeksi, gangguan degenerative.c. RiwayatkesehatankeluargaAdakemungkinanbesarkeluargapernahmengalamipenyakit yang serupaataupenyakit yang dapatmemicuterjadinyaretardasi mental, terutamadariibutersebut.

C. PemeriksaanFisik Kepala:Mikro/makrosepali, plagiosepali (btk kepala tdk simetris) Rambut: Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dancepat berubah Mata: Mikroftalmia, juling, nistagmus, dll Hidung:Jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cupingmelengkung ke atas, dll Mulut: Bentuk V yang terbalik dari bibir atas, langit-langitlebar/melengkung tinggi Geligi: Odontogenesis yang tdk normal Telinga: Keduanyaletakrendah,dll Muka: Panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia Leher: Pendek, tidak mempunyai kemampuan gerak sempurna Tangan: Jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemukdan lebar, klinodaktil, dll Dada & Abdomen: Terdapatbeberapa putting, buncit, dll Genetalia: Mikropenis, testis tidakturun, dll Kaki:Jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/panjangkecil meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk

D. Analisa dataNoDataEtiologiMasalah

1Ds : Keluarga pasien mengatakan bahwa anaknya mengalami keterlambatan dalam berfikir. Ketidakmampuan untuk berbicara secara normal.Do : Kepala anak terlihat lebih besar atau lebih kecilDitambahkan data penunjangAdanya perubahan fisiologis pada anak.

Perubahan proses berfikir.

2Ds : Keluarga pasien mengatakan anaknya tidak mampu berinteraksi dengan baik.Do : Tonus otot abnormal.Terjadinya penurunan kekuatan atau tahanan pada anak.Kerusakanmobilitasfisik.

E. Diagnosa Keperawatan Perubahan proses berfikir berhubungan dengan adanya perubahan fisiologis pada anak. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan/tahanan.

F. Intervensi KeperawatanNoDiagnosaKeperawatanTujuan dan KHIntervensiRasional

1Perubahan proses berfikir b.d adanya perubahan fisiologis pada anak.Agar prosesberfikir kog-nitif dapat teratasi dengan KH :Klien dapat mempertahankan ataumelakukan kembali orientasi mental danrealisasi biasanya. Kajirentangperhatian, kebingungan, dancatat ting-katansietas-nya. Kurangi stimulus yang merangsang, kritik yang negatif, argumentasi, dan konfron-tasi. Hindari meninggalkan klien sendirian ketika meng-alami agitasi, gelisah, atau berontak. Rentang perhatian/kemam-puan untuk berkonsentrasi mungkin memendek secara tajam yang menyebabkan dan merupakan potensi terjadinya asientas yang mempengaruhi proses fikir klien. Menurunkan resiko terjadi-nya peningkatan emosional pada anak. Asientas dapat mengakibat-kan kehilangan kontrol dan meningkatkan kepanikan. Dukungan dapat memberikan ketenangan yang menurunkan asientas dan resiko terjadinya trauma

2Perubahan proses keluarga b.d mempunyai anak yang menderita retardasi mentalKeluargamenerimakondisianaknya dengan KH :1. Keluargaklien membuatkeputusan yang realistisberdasarkankebutuhandankemampuan2. Anggotakeluargamenunjukanpenerimaanterhadapanak Berikan infor-masi pada keluarga kare-na keluarga dapat mencu-rigai adanya masalah dan mungkin memerlukan dukungan. Berikan infor-masi pada keluarga ten-tang kondisi a-nak untuk di-jadikan bahan rujukan ke-luarga di ke-mudian hari. Agar keluarga dapat mengidentifikasi sasaran realistis untuk perawatan anak di masa yang akan datang. Keluarga mendapat informasi tentang kondisi anaknya.

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanKeterbelakangan Mental (Retardasi Mental,RM) adalahsuatukeadaan yang ditandaidenganfungsikecerdasanumum yang beradadibawah rata-rata disertaidenganberkurangnyakemampuanuntukmenyesuaikandiri (berpelilakuadaptif), yang mulaitimbulsebelumusia 18 tahunOrang-orang yang secara mental mengalami keterbelakangan, memiliki perkembangan kecerdasan (intelektual) yang lebih rendah dan mengalami kesulitan dalam proses belajar serta adaptasi sosial. 3% dari jumlah penduduk mengalami keterbelakangan mental.Retardasi mental bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan hasil dari proses patologik di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap intelektual dan fungsi adaptif. Retardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lainnya.

B. SaranDiharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu perawatan keluarga pasien yang mengalami gangguan retaldasi mental. Dan sebagai pedoman bagi seang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan retaldasi mental.

DAFTAR PUSTAKA

Down Syndrome: Prenatal Risk Assessment and Diagnosis by DS Newberger (American Family PhysicianAugust 15, 2000Keperawatan Pediatrik edisi 4,Penerbi t buku kedokteran.1999.EGC:Jakarta.Rencanaasuhankeperawatan :Marlynn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse. 1999.EGC :Jakarta.

6