reumatik ekstra artikuler (rea)

24
Reumatik ekstra artikuler (R

Upload: yuvens-richardo

Post on 22-Jul-2015

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Reumatik ekstra artikuler (REA)

Definisi REA Sekelompok penyakit dengan manifestasi klinik umumnya berupa nyeri dan kekakuan pada jaringan lunak, otot atau tulang tanpa hubungan yang jelas dengan sendi bersangkutan ataupun penyakit sistemik, serta tidak semuanya dapat dibuktikan apa penyebabnya.

Klasifikasi Tendonitis dan bursitis seperti epikondilitis lateral ( tennis elbow) dan bursitis trokanter Gangguan structural seperti sindrom nyeri akibat kaki datar dan sindrom hipermobiliti Neurovascular entrapment seperti sindrom carpal tunnel dan sindrom thoracic outlet Sindrom miofacial regional dengan trigger point yang hampir sama dengan fibromialgia tetapi distribusi nyeri bersifat local, seperti pada sindrom sendi temporomandibular. Sindrom nyeri generalisata seperti fibromialgia dan sindrom multiple bursitis- tendonitis, kejadiaanyya lebih sering bersifat kronik dan sulit untuk diterapi.

Epidemiologi perempuan : pria 2 : 1. Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa penyakit ini juga cukup banyak dijumpai. AR nasution dkk di Jakarta (1983) mendapatkan 25% dari 4902 kasus penyakit reumatik yang berobat di RSCM. Di Medan, RS Dr.Pringadi Mardik dkk di Semarang (1983) mendapatkan 41 % dari pasien reumatik ekstra artikuler. Soenarto dkk di Semarang (1981) mendapatkan 1 kasus REA dari 65 kasus penyakit reumatik menahun yang diselidikinya.

Faktor Penyebab Mekanikal Inflamasi Deposisi Kristal

Deskripsi Reumatik Ekstraartikular Periarteritis kalsifik Karakteristik periarthritis kalsifik adalah dijumpainya deposisi agregat Kristal yang mengandung kalsium disekitar sendi.Biasanya mengandung hidroksiapatit, meskipun kadang dijumpai Kristal kalsium pirofosfat dihidrat.Tempat yang biasanya dijumpai adalah pada tendon supraspinatus dekat sendi bahu, sendi interphalang distal dan sendi panggul apakah pada tendon rektus femoris ataupun trokanter mayor femoris.

Entesopati Karakteristik entesopati adalah tenderness dan inflamasi terlokalisasi pada insersi ligamen atau tendon.Dapt terjasi oleh karena peregangan traumatic atau akibat inflamasi reumatik yang mendasarinya. Contoh yang paling sering adalah tennis elbow atau epikondilitis lateral dan tendinitis achilles. Beberapa contoh lain adalah epikondilitis medial ( epitrokleitis atau sering disebut juga golfers elbow), periarteritis panggul, tendinitis pes anserius.

Tenosinovitis Tenosinovitis berbeda dengan entesopati.Pada entesopati inserisi tendon dan ligamen teriritasi, sementara pada tenosinovitis sarung tendon synovial mengalami inflamsi. Oleh karena itu tenosinovitis merupakan bagian dari sinovitis umum dan sering dijumpai pada penyakit reumatik contoh tenosinovitis de quervein

Bursitis Bursa synovial dapat mengalami inflamasi dan nyeri pada suatu penyakit inflamasi synovial sistemik seperti pada arthritis rheumatoid.Dapat menjadi rusak oleh karena trauma pada penonjolan tulang seperti pada lutut atau olekranon siku.

Rotator cuff tendinitis Merupakan penyebab nyeri bahu yang paling sering dijumpai yang menyebabkan peradangan tendon pada subskapularis, supraspinatus, infraspinatus, dan teres mayor yang disebabkan deposit mikrokristal, penggunaan berlebihan, penekanan tendon atau penyakit degeneratif pada usia tua. Dicurigai bila nyeri pada gerakan abduksi 60-120 derajat, nyeri hebat pada otot deltoid lateral dan nyeri dijumpai pada malam hari. Pada kasus yang lebih berat nyeri dirasaakan pada awal abduksi dan sepanjang range of motion (ROM). Pengobatan dengan istirahat, NSAID, fisioterapi, injeksi lokal kortikosteroid.

Frouzen shoulder syndrome Terdapat keterbatasan gerak artikulus genohumeral dan akhirnya sulit digerakan karena nyeri. Nyeri dirasakan di humerus bagian atas dan menjalar ke ventral, skapula, lengan bawah, serta dirasakan terutama jika lengan atas digerakan dan kambuh pada malam. Biasanya menyerang usia > 40 dan wanita sekunder bersama DM dan OA. Pengobatan dengan istirahat, NSAID, fisioterapi, injeksi lokal kortikosteroid.

Tendinitis bispital nyeri kronik difus di anterior bahu. Nyeri berkaitan dengan tendon bisep oleh akromion. Nyeri direproduksi tendon bispital pada posisi supinasi lengan bawah yang melawan tahanan, fleksi bahu melawan tahanan, atau dengan ekstensi bahu. Pengobatan dengan istirahat, NSAID, fisioterapi, injeksi lokal kortikosteroid.

Thoracic outlet syndrome Thoracic outlet syndrome merupakan sekumpulan gejala karen akompresi neurovaskular pada pleksus brachial dan arteri vena subklavikula. Jaringan neurovaskular tersebut di berada di pinggir tulang iga pertama, di depan otot anterior skalenus dan di medial otot. Gejala neurologis yang muncul dapat beruapa parestesia, nyeri, dan hilang rasa dari leher hingga tangan sampai jari 4 dan 5. Tanda awal perburukan adalah kesulitan abduksi bahu. Gejala vaskular yang muncul adalah demam dan nyeri aktivitas. Managemen terapi secara konservatif difokuskan menjaga postur tubuh yang baik relaksasi otot skalenus dan pektoralis, mobilisasi skapula dan pasang korset di daerah otot bahu, injeksi anestesi lokal bila dijumpai trigger point pada otot skalenus antikus.

Siku : Epikondilitis lateral (tennis elbow) dan medial Golfers elbow

nyeri lokal subakut atau kronik pada bagian medial atau lateral sendi siku (regio epikondilus). Timbul akibat gerakan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan berulang serta rotasi dan supinasi lengan bawah. Karena gerakan tadi secara simulasi dan berulang maka timbul inflamasi dan degerenasi di daerah otot ekstensor dan fleksor khususnya tendon tendon ekstensor dan fleksor carpi radialis brevis. Epikondilus lateral umumnya pada penggunaan berlebihan. Terjadi pada usia 20-50 tahun, dan sering pada laki-laki, serta pada lengan dominan atau bilateral.

Epikondilitis lateral (tennis elbow) dan medial Golfers elbow Nyeri dirasakan saat jari digenggam dan lengan bawah diekstensikan. Nyeri berkurang bila fleksikan lengan dan telapak tangan. Pengobatan dengan menghindari faktor pencetus atau penggunaan berlebihan pada otot lengan bawah, kompres dengan air dingin, imobilisasi dengan bidai mulai pergelangan tangan sampai siku. Pemberian analgetik lokal atau sistemik, OAINS, injeksi lokal kortikosteroid di daerah epikondilus lateral dengan anestesi lokal, rehabilitasi dengan latihan khusus meregang dan menguatkan otot ekstensor lengan atas.

Olekranon bursitis Bursa yang menyelubungi prosesu olekranon membesar dan nyeri. Inflamasi akibat pukulan langsung atau irirtasi berulang. Juga sebagai sekunder pada RA atau infeksi. Harus dilakukan aspirasi bursa dan setelah infeksi disingkirkan harus diinjeksikan kortikosteroid dalam sakus.

Stenosing sinovitis/trigger finger/ jari pelatuk inflamasi sarung pembungkus jaringan tendon fleksor jari tangan. terkunci oleh proses metaplasia kartilago membentuk nodul yang terperangkap pada daerah fibrotik sarung tendon sendi metakarpofalangeal. nyeri lokal kaku tidak dapat diluruskan kembali. Terjadi terutama pada malam hari, serta kadang muncul bengkak. Penyakit ini disebabkan karena penggunaan berlebihan atau berulang, trauma pada telapak tangan, berhubungan dengan OA atau RA, ataupun idiopatik. Jari yang sering terkena yakni jari manis dan ibu jari (trigger thumb).

Bila terkena 3 jari atau lebih bisa dipertimbangkan diabetes. Pengobatannya dengan mencegah penggunaan berlebihan, imobilisasi jari tangan dengan pembidaian selama 10 hari, fisioterapi, OAINS, injeksi kortikosteroid di sarung tendon, operasi dengan insisi transversal bila sangat perlu.