resume, jurnal cpd

2
Hubungan tinggi badan dengan resiko CPD di RSUD Dr. Harjono S Kab. Ponorogo 2008 1. Bahan dan metode penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dipilih dengan teknik simple random sampling, besar sampel ibu bersalin dengan CPD 48 orang dan ibu bersalin tidak CPD 80 orang. 2. Hasil penelitian (tinggi badan ibu dengan diagnosa CP) Besar sampel ibu bersalin dengan CPD ialah 48 orang, didapatkan 34 orang (70,83 %) memiliki tinggi badan <145 cm. Besar sampel ibu bersalin tidak CPD ialah 80 orang, didapatkan 71 orang (88,75%) memiliki tinggi badan >145 cm. Hasil tabulasi silang antara tinggi badan dengan kejadian CPD menunjukkan ibu dengan tinggi badan <145 cm lebih besar mengalami kasus CPD daripada ibu dengan tinggi badan >145 cm. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kejadian CPD Berdasarkan Tinggi Badan Ibu Bersalin di RSUD dr. Harjono S. Ponorogo Tinggi Badan CPD Tidak CPD Total <145 cm 34 (79,06%) 9 (20,94%) 43 (100%) >145 cm 14 (16,47%) 71 (83,53%) 85 (100%) Total 48 (37,50%) 80 (62,50%) 128 (100%) 3. Pembahasan Diagnosa panggul sempit dapat ditegakkan apabila: Pada primipara kepala anak belum masuk panggul setelah usia kehamilan 36 minggu. Pada primipara ada perut menggantung. Pada multipara yaitu apabila persalinan yang dulu sulit Kelainan letak pada hamil tua. Kelainan bentuk abdomen (cebol, scoliosis, pincang dan lain- lain). Osborn positif.

Upload: ahmad

Post on 05-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Hubungan tinggi badan dengan resiko CPD di RSUD Dr. Harjono S Kab. Ponorogo 20081. Bahan dan metode penelitianJenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dipilih dengan teknik simple random sampling, besar sampel ibu bersalin dengan CPD 48 orang dan ibu bersalin tidak CPD 80 orang. 2. Hasil penelitian (tinggi badan ibu dengan diagnosa CP) Besar sampel ibu bersalin dengan CPD ialah 48 orang, didapatkan 34 orang (70,83 %) memiliki tinggi badan 145 cm.Hasil tabulasi silang antara tinggi badan dengan kejadian CPD menunjukkan ibu dengan tinggi badan 145 cm.Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kejadian CPD Berdasarkan Tinggi Badan Ibu Bersalin di RSUD dr. Harjono S. PonorogoTinggi Badan CPDTidak CPDTotal

145 cm14 (16,47%)71 (83,53%) 85 (100%)

Total48 (37,50%)80 (62,50%)128 (100%)

3. Pembahasan Diagnosa panggul sempit dapat ditegakkan apabila: Pada primipara kepala anak belum masuk panggul setelah usia kehamilan 36 minggu. Pada primipara ada perut menggantung. Pada multipara yaitu apabila persalinan yang dulu sulit Kelainan letak pada hamil tua. Kelainan bentuk abdomen (cebol, scoliosis, pincang dan lain-lain). Osborn positif. Namun apabila bayi memiliki kelainan panjang tali pusat misalnya tali pusat terlalu pendek hal itu jarang didiagnosa CPD, karena tali pusat terlalu pendek menentukan kepala bayi tidak masuk panggul meskipun usia kehamilan 36 minggu.Selain itu apabila tali pusat terlalu panjang juga dapat menyebabkan terjadinya lilitan pada leher atau ekstermitas bayi sehingga dapat menghambat masuknya kepala pada jalan lahir.4. Kesimpulan penelitianTinggi badan pada ibu bersalin dengan CPD di RSUD dr. Harjono S Ponorogo menunjukkan lebih banyak memiliki tinggi badan 145cm, ada hubungan antara tinggi badan dengan kejadian CPD di RSUD dr. Harjono S. Ponorogo. Disarankan pada pemberi pelayanan kesehatan lebih waspada dan melakukan pemeriksaan secara teliti pada ibu dengan tinggi badan 145 cm sehingga CPD dapa tdiketahui dini dan disarankan kepada ibu hamil dengan tinggi