resume jurnal

3
RESUME JURNAL Penilaian Ergonomi Terhadap Beban dan Posisi Kerja Manual Material Handling di Departemen Maintenance Support Service (Studi Kasus : PT. Chevron Pacific Indonesia) Ike Muharmi dan Herto Dwi Ariesyady Latar Belakang Departemen MSS yang merupakan pusat perbaikan dan fabrikasi untuk berbagai peralatan produksi dan konstruksi milik PT. CPI memanfaatkan tenaga fisik manusia sebagai modal utama pekerjaannya. Dalam melakukan pekerjaannya manusia menggunakan otot, kontraksi kuat dari otot yang berlangsung lama menyebabkan keadaan yang dikenal dengan kelelahan otot yang merupakan penyebab terjadinya kelelahan kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengetahui pengaruh sarana, sikap, postur dan posisi kerja pekerja MMH yang berisiko menimbulkan MSDs dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA) serta mengetahui tingkat kelelahan pekerja secara objektif dan subjektif. Penelitian dilaksanakan di empat shop yaitu shop Tubing Pump Repair (TP), shop Motor Generator Repair and Services (MGR), shop Machining Services (MS), dan shop Valve & Miscellaneous Equipment Repair and Service (Valve) di Departemen Maintenance Support Service (MMS) PT. Chevron Pacific Indonesia yang bertempat di Duri, Riau. Jumlah sampel

Upload: ainur-rodliyah-sy

Post on 24-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ergonomi

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Jurnal

RESUME JURNAL

Penilaian Ergonomi Terhadap Beban dan Posisi Kerja Manual Material Handling di

Departemen Maintenance Support Service (Studi Kasus : PT. Chevron Pacific Indonesia)

Ike Muharmi dan Herto Dwi Ariesyady

Latar Belakang

Departemen MSS yang merupakan pusat perbaikan dan fabrikasi untuk berbagai peralatan

produksi dan konstruksi milik PT. CPI memanfaatkan tenaga fisik manusia sebagai modal utama

pekerjaannya. Dalam melakukan pekerjaannya manusia menggunakan otot, kontraksi kuat dari

otot yang berlangsung lama menyebabkan keadaan yang dikenal dengan kelelahan otot yang

merupakan penyebab terjadinya kelelahan kerja.

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengetahui pengaruh sarana, sikap, postur

dan posisi kerja pekerja MMH yang berisiko menimbulkan MSDs dengan menggunakan metode

Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA) serta

mengetahui tingkat kelelahan pekerja secara objektif dan subjektif.

Penelitian dilaksanakan di empat shop yaitu shop Tubing Pump Repair (TP), shop Motor

Generator Repair and Services (MGR), shop Machining Services (MS), dan shop Valve &

Miscellaneous Equipment Repair and Service (Valve) di Departemen Maintenance Support

Service (MMS) PT. Chevron Pacific Indonesia yang bertempat di Duri, Riau. Jumlah sampel

yang diambil adalah 69 orang termasuk didalamnya 11 orang kontrol.

Tingkat kelelahan pekerja, secara subjektif dapat diketahui dari Kuisioner Alat Ukur

Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2). Sedangkan secara objektif, pengukuran kelelahan didapat

dengan cara mengukur temperatur tubuh, tekanan darah, serta denyut nadi sebelum bekerja

(07.00 WIB) dan sesudah bekerja (16.00 WIB). Keluhan MSDs pekerja dapat dilakukan dengan

wawancara, dimana pertanyaannya disesuaikan dengan pertanyaan Nordic Body Map (diadaptasi

dari Dutch Musculoskeletal Questionnaire dan NCBI) dan Evaluasi faktor risiko ergonomi

dilakukan dengan mengggunakan metode RULA dan REBA

Hasil pengukuran kelelahan menunjukkan bahwa sekitar 34,48% pekerja lapangan (terpapar)

tingkat kelelahannya adalah rendah dan 65,52% mengalami tingkat kelelahan sedang. Jika

dibandingkan dengan pekerja office (tidak terpapar), sebagian besar yaitu 63,64% tingkat

Page 2: Resume Jurnal

kelelahannya rendah, dan hanya 36,36% tingkat kelelahannya sedang. Hal ini mengindikasikan

bahwa terdapat perbedaan beban dan tingkat pekerjaan antara pekerja lapangan dan office.

Hasil pengukuran kelelahan fisiologis sebelum dan sesudah bekerja menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan. Di shop valve terjadi penurunan tekanan darah sebelum dan sesudah

bekerja, hal ini dikarenakan temperatur lingkungan di shop tersebut tinggi atau diatas syarat yang

ditetapkan Kepmenkes. Sedangkan pekerja office banyak mengalami keluhan di bagian pinggang

dan punggung bagian bawah serta leher dan punggung bagian atas. Hasil analisa menggunakan

metode RULA dapat disimpulkan bahwa, shop yang mempunyai tingkat risiko ergonomi paling

tinggi adalah shop Valve (rata-rata Grand Score 4,07), kemudian shop MGR (rata-rata Grand

Score 3,74), TP (rata-rata Grand Score 3,53), dan MS (rata-rata Grand Score 3,4). Begitu juga

dengan metode REBA, shop yang mempunyai tingkat risiko paling tinggi adalah shop Valve

(rata-rata Grand Score 4,27), kemudian shop MGR (rata-rata Grand Score 3,86), MS (rata-rata

Grand Score 3,74), dan TP (rata-rata Grand Score 3,67).

Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa posisi tubuh saat bekerja memberikan dampak

terbesar pada perubahan tekanan sistolik, denyut nadi dan temperatur tubuh. untuk perubahan

tekanan darah sistolik adalah sebesar 3,87 yang artinya setiap pekerja yang bekerja dengan posisi

tubuh yang janggal mempunyai kemungkinan 3,87 kali untuk mengalami kelelahan yaitu berupa

perubahan tekanan darah sistolik dibandingkan pekerja yang bekerja dengan posisi tubuh yang

normal. untuk perubahan denyut nadi adalah 8,48 yang artinya bahwa setiap pekerja yang

bekerja dengan posisi tubuh yang janggal mempunyai kemungkinan 8,48 kali untuk mengalami

kelelahan yaitu berupa perubahan denyut nadi dibandingkan pekerja yang bekerja dengan posisi

tubuh yang normal.