resensi buku pendidikan berbasis mutu arcaro (bagus pambajeng 0102513007)

Upload: bagus-ebi

Post on 13-Oct-2015

64 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

resensi

TRANSCRIPT

TUGAS RESENSI BUKU

Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-Prinsip Perumusan dan Tata Langkah Penerapan

Diajukan untuk memenuhi ujian akhir mata kuliah Manajemen Mutu PendidikanDosen Pengampu : Dr. Cahyo Budi Utomo, M.Pd

Bagus Pambajeng Noor Pebriansyah0102513007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014Judul Buku: Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-Prinsip Perumusan dan Tata Langkah PenerapanPenulis: Jerome S. ArcaroPenerjemah : Yosal IriantaraPenyunting: KamdaniCetakan : cetakanIV, Agustus 2007Penerbit : PUSTAKA BELAJAR celeban Timur UH III/548 Yogyakarta

IKHTISAR:Buku ini dirancang untuk membantu para profesional pendidikan mengimplementasikan prinsip-prinsip mutu di sekolah atau wilayahnya masing-masing. Dalam buku ini yang pertama dipaparkan adalah mengenai kepemimpinan dalam mutu. Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan. Mutu bukanlah benda magis atau sesuatu yang rumit. Mutu didasarkan akal sehat. Berbagai fase mutu dirumuskan sebagai berikut (1) Regresi: orang menolak menerima konsep mutu dan kostumer, (2) Skeptesisme: orang menerima konsep mutu dan kostumer namun perlu diyakinkan bisa tidaknya ditetapkan dalam pendidikan, (3) Kontrol: ini merupakan tahap berbahaya. Orang dalam tahap ini mencoba untuk menerima cara lain dalam melaksanakan pekerjaan. Namun mereka merasakan kehilangan control atas lingkungannya, (4) Kesadaran: orang mendukung konsep mutu. Mereka ingin mengambil bagian dalam transformasi mutu, (5) Integrasi: ini merupakan tahap menyenangkan. Kelompok ini didorong oleh mutu. Segala hal yang di kerjakan dengan pendekatan mutu, (6) Sinergi: pada tahap ini, pemasok, prosedur dan kostumer menjadi satu, menreka menjadi sebuah tim.Sedangkan, pemimpin mutu adalah orang yang mengukur keberhasilannya dengan keberhasilan individu-individu di dalam organisasi. Dewan sekolah, pengawas dan administrator berperan dalam memfokuskan dan memberi arahan pada wilayah dan sekolah. Merekalah yang memiliki visi masa depan, dan berkemampuan mengajak para guru dan staf untuk mau menerima visi itu sebagai miliknya. Ini mengacu pada konsep tanggung jawab bersama. Para guru memiliki komitmen untuk mewujudkan visi tersebut.Sekolah bermutu terpadu didasari kenyataan bahwa tiap orang yang terlibat dalam proses pendidikan memiliki kemiripan keyakinan nilai-nilai. Kebanyakan profesional pendidikan masuk dunia pendidikan karena ingin memberikan sumbangan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.Pada dasarnya sekolah bermutu memiliki 5 karakteristik yaitu: Fokus Pada Kostumer, Keterlibatan Total, Pengukuran, Komitmen, Perbaikan berkelanjutan. Proses mutu memperkaya model perbaikan sekolah dengan memberikan pada professional pendidikan perangkat dan teknik yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang dibutuhkan. Mutu memfokuskan pada penggunaan data untuk mengefektifkan perubahan. Evaluasi dan penilaian merupakan komponen pokok dalam kedua model tersebut. Mutu memberikan kapada kita perangkat untuk mengelola perubahan. Kedua model mengupayakan terbentuknya budaya organisasi secara wajar.Agar sekolah mengembangkan fokus mutu, setiap orang dalam sistem sekolah mesti mengakui bahwa setiap output lembaga pendidikan adalah costumer. Dalam survai terakhir atas 150 pengawas sekolah untuk mengukur pemahaman mereka atas mutu, rupanya 35% responden yang disurvai menunjukkan, mereka tak yakin bila sekolah itu memiliki kostumer. Memang masih lebih banyak pihak dalam komunitas pendidikan yang mengakui adanya kostumer untuk tiap keluaran pendidikan, tapi mutu pendidikan tak kunjung diperbaiki.Transformasi mutu diawali dengan mengadopsi paradigma baru pendidikan. Cara pikir dan cara kerja lama harus disingkirkan. Dalam bidang pendidikan, memang sungguh sulit bagi orang-orangnya untuk mengembangkan paradigma baru pendidikan. Ada dua keyakinan pokok yang menghalangi tiap upaya penciptaan mutu dalam sistem pendidikan seperti dijelaskan, yakni: 1. banyak profesional pendidikan yakin bahwa mutu pendidikan bergantung pada besarnya dana yang dialokasikan untuk pendidikan. Lebih banyak uang yang diinvestasikan dalam pendidikan maka lebih tinggi juga mutu pendidikan dan; 2. banyak profesional pendidikan yang tetap memandang pendidikan sebagai sebuah jaringan anak manis. Mereka bersikukuh untuk bertahan dari tarikan profesional nonpendidikan yang mempengaruhi perubahan sistem. Banyak profesional pendidikan secara terbuka menyatakan bahwa mereka memiliki komitmen terhadap transformasi mutu. Pendidikan mesti dipandang sebagai sebuah sistem. Ini merupakan konsep yang amat sulit dipahami para profesional pendidikan. Umumnya orang bekerja dalam bidang pendidikan memulai perbaikan sistem tanpa mengembangkan pemahaman yang penuh atas cara sistem tersebut bekerja. Dalam sebuah analisa rinci atas perguruan tinggi di Inggris belum lama ini, ternyata cukup mengejutkan. Perguruan tinggi itu tak punya catatan tertulis mengenai proses atau prosedur kerja. Fungsi-fungsi bisa berjalan lantaran memang selalu dijalankan. Hanya dengan memandang pendidikan sebagai sebuah sistem maka para profesional pendidikan dapat mengeliminasi pemborosan dari pendidikan dan dapat memperbaiki mutu setiap proses pendidikan.Karakteristik Sekolah Bermutu Terpadu menurut Arcaro antara lain: fokus pada costumer, keterlibatan total, pengukuran, komitmen dan perbaikan berkelanjutan. Sekolah memiliki kostumer internal dan eksternal. Costumer internal adalah orang tua, siswa, guru, administrator, staf dan dewan sekolah yang berada di dalam sistem pendidikan. Sedangkan costumer eksternal adalah masyarakat, perusahaan, keluarga, militer dan perguruan tinggi yang berada di luar organisasi, namun memanfaatkan output proses pendidikan.

KEUNGGULAN BUKU :Keunggulan buku ini adalah memberikan berbagai macam gagasan, cara-cara untuk memperbaiki mutu pendidikan dari cara penjabarannya mudah dimengerti oleh pembaca karena disamping itu juga buku ini di lengkapi dengan Contoh-contoh sekolah yang bermutu.

KELEMAHAN BUKU: Dilihat dari penulisannya yang kurang ideal dan berlebih; dalam artian kurang singkat, padat dan dapat kita lihat dari terlalu banyaknya halaman bab baru.

KOMENTAR DAN SARAN:Buku yang berjudul Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-prinsip perumusan dan Tata Langkah Penerapan ini dirancang untuk membantu para profesional pendidikan mengimplementasikan prinsip-prinsip mutu di sekolah atau wilayahnya masing-masing. Dengan menggunakan buku ini, kita akan bisa belajar akan pentingnya membangun definisi bersama tentang mutu di lingkungan sekolah atau wilayah tempat kita bekerja. Teknik-teknik yang baru dapat kita gunakan untuk mengelola perubahan di organisasi. Contoh-contoh yang disajikan menunjukkan bagaimana Manajemen Mutu Terpadu dapat diterapkan pada setiap proses pendidikan, mulai dari pengelolaan fungsi kelas hingga pemeliharaan gedung sekolah. Buku ini membantu kita untuk mulai mengubah cara pandang terhadap pendidikan dan cara menjalankan tugas di sekolah yang mungkin perlu dalam meningkatkan mutu sekolah. Sehingga buku ini sangat layak untuk kita baca dan pahami.