resensi buku

17
Pengertian Resensi Buku Unsur-Unsur Resensi Mei 8 by theavianto Oleh : Hafijah. Resensi yang merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik populer tetap mempunyai aturan-aturan penulisan. Aturan tersebut didasarkan pada unsur-unsur yang membangun resensi buku. Setiap media massa mempunyai pola sendiri dalam penulisan resensi. Akan tetapi pola-pola tersebut tetap mengandung unsur-unsur resensi pada umumnya. Unsur tersebut menurut Samad (1997:7—8) meliputi judul resensi, data buku, pendahuluan, tubuh atau isi pernyataan, dan penutup. Judul resensi haruslah selaras dengan keseluruhan isi resensi dan tentu saja menarik. Dalam unsur yang kedua, data buku, terdiri dari (1) judul buku, (2) pengarang, (3) penerbit, (4) tahun terbit beserta cetakannya, (5) tebal buku, dan (6) harga buku (jika diperlukan). Unsur tubuh resensi merupakan bagian inti dari suatu resensi. Bagian ini memuat diantaranya (1) sinoposis atau isi buku secara bernas dan kronologis, (2) ulasan singkat buku dengan kutipan

Upload: iwan

Post on 05-Nov-2015

105 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

soal

TRANSCRIPT

Home

Pengertian Resensi BukuUnsur-UnsurResensiMei8bytheaviantoOleh : Hafijah.Resensi yang merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik populer tetap mempunyai aturan-aturan penulisan. Aturan tersebut didasarkan pada unsur-unsur yang membangun resensi buku. Setiap media massa mempunyai pola sendiri dalam penulisan resensi. Akan tetapi pola-pola tersebut tetap mengandung unsur-unsur resensi pada umumnya. Unsur tersebut menurut Samad (1997:78) meliputi judul resensi, data buku, pendahuluan, tubuh atau isi pernyataan, dan penutup.Judul resensi haruslah selaras dengan keseluruhan isi resensi dan tentu saja menarik. Dalam unsur yang kedua, data buku, terdiri dari (1) judul buku, (2) pengarang, (3) penerbit, (4) tahun terbit beserta cetakannya, (5) tebal buku, dan (6) harga buku (jika diperlukan). Unsur tubuh resensi merupakan bagian inti dari suatu resensi. Bagian ini memuat diantaranya (1) sinoposis atau isi buku secara bernas dan kronologis, (2) ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, (3) keunggulan buku, (4) kelemahan buku, (5) rumusankerangkan buku, (6) tinjauan bahasa, dan (7) adanya kesalahan cetak. Terakhir, unsur penutup resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Pendapat ini senada dengan pendapat Saryono (1997:68), tetapi Saryono menambahkan unsur penulis resensi setelah unsur penutup resensi.Sementara itu, Romli (2003: 7881) berpendapat bahwa resensi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Pada bagian penduluan, peresensi memberikan informasi mengenai identitas buku yang meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan harga buku jika diperlukan. Kemudian di bagian kedua berisi ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentangl atar belakang serta tujuan penulisan buku tersebut.Pada bagian ini juga diulas mengenai gaya penulisan, perbandingan buku itu dengan buku bertema sama karangan penulis lain atau buku karangan penulis yang sama dengan tema lain. Pada bagian penutup peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan dan kekurangan buku tersebut, memberi kritik dan saran kepada penulis dan penerbit menyangkut cover, judul, editing, sertamemberi pertimbangan kepada pembaca tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki.Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan mengenai unsur-unsur dalam resensi, yaitu (1) judul resensi yang dikemas secara menarik dan mewakili keseluruhan isi resensi, (2) identitas buku yang meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan harga buku jika diperlukan, (3) pendahuluan, (4) tubuh resensi, (5) penutup resensi, dan (6) identitas peresensi.. Mengenal ResensiResensi asal katanya dari bahasa Latin, yaknirevidere(re= kembali danvidere= melihat) ataurecensere, yang artinya melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal katarecensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilahreview. Semua istilah tersebut mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas sebuah buku.

Dengan adanya resensi, kita akan menjadi mudah dengan kabar buku terbaru sehingga menimbulkan minat untuk membaca dan membeli buku tersebut. Bidang garapan resensi cukup luas. Setidaknya, ada tiga hal yang dapat diresensi, yaitu:1. buku (fiksi dan nonfiksi);2. pementasan seni (baik film, sinetron, tari, drama, musik maupun kaset/CD);3. pameran seni (baik seni lukis maupun seni patung).Media massa pun biasanya menyediakan kolom resenid. Tujuan disediakannya kolom resensi dalam media massa agar dapat:1. memberikan informasi atau pemahaman yang mendasar tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku;2. mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh keanehan dan keunggulan sebuah buku;3. memberikan pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah buku, apakah pantas mendapat sambutan dari masyarakat pembaca atau tidak.4. Menjawab pertanyaan yang muncul jika seseorang melihat buku yang baru terbit, misalnya: Siapa pengarangnya? Mengapa dia mengarang buku itu? Apa peryataannya? Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama? Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis yang dikarang oleh pengarang lain?

Adapun manfaat bagi pembaca resensi adalah:1. mendapatkan bimbingan dalam memilih buku;2. berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti apa yang ditulis dalam resensi;3. yang tidak memiliki waktu untuk membaca sebuah buku, dapat menggunakan resensi sebagai sumber informasi yang tidak bisa dibacanya.

B. Dasar-Dasar bagi Peresensi BukuLalu, keterampilan dasar apa yang dibutuhkan bagi seseorang yang berminat menjadi peresensi? Jika teman-teman berminat menjadi penulis resensi, perhatikanlah dasar-dasar berikut .1. Memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku. Paling tidak, tujuan pengarang itu dapat diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahuluan buku. Lalu, dibuktikan apakah tujuan itu diwujudkan dalam seluruh bagian buku.2. Menyadari sepenuhnya tujuan meresensi sebab akan menentukan corak resensi yang akan dibuat.3. Memahami betul latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya, dengan memerhatikan:a. selera,b. tingkat pendidikan, danc. status sosialnya.Berdasarkan hal ini, resensi yang dimuat surat kabar atau majalah, walau bukunya sama, akan berbeda dengan media massa lainnya.4. Memahami karakter media massa. Misalnya, jika kamu akan mengirim resensi buku tentang tanaman, harus mengirimkan resensi kepada koran atau majalah yang khusus membahas pertanian.

C. Penggunaan Bahasa ResensiBagaimanakah bahasa yang digunakan ketika kita hendak meresensi sebuah buku? Dalam hal ini, kita harus menggunakan bahasa resensi umumnya singkat, padat, dan tegas. Pemilihan karakter bahasa yang digunakan disesuaikan dengan karakter koran atau majalah yang akan memuat dan karakter pembaca yang menjadi sasarannya.

Pemilihan karakter bahasa berhubungan erat dengan masalah penyajian tulisan. Misalnya, tulisan harus tertib, baik kalimat maupun ejaan, tidak bertele-tele, dan menjaga kebersihan naskah.

Mengapa naskah harus bersih dari coretan? Pengelola kolom resensi akan merasa malas jika melihat kertas yang berisi teks resensi penuh dengan coretan di sana-sini. Selain itu, penyajian resensi harus padat, singkat, mudah ditangkap gagasannya, menarik, dan tentu enak dibaca. Naskah resensi yang baik yaitu naskah yang enak dibaca dan menarik, baik bagi pengelola kolom resensi maupun pembaca. Jadi, kamu yang berminat menjadi peresensi harus bisa menempatkan diri seolah-olah sebagai pengelola kolom resensi dan juga pembaca.

Jika dibandingkan dengan tulisan lain seperti artikel, berita, atau karangan khas (feature), resensi itu lebih menguntungkan. Maksudnya, walaupun resensi buku kita ditolak pihak perusahaan koran atau majalah, resensi kita masih berpeluang diterima oleh media massa lainnya.

Demikian pula buku yang akan diresensi tidak harus buku yang baru diterbitkan, tetapi kita boleh meresensi buku yang terbit setahun lalu. Dengan catatan, buku itu belum pernah dimuat di media massa yang akan dituju. Walaupun begitu, biasanya buku yang diresensi adalah buku yang baru terbit.

Keistimewaan lain dari resensi buku adalah dapat menambah wawasan. Informasi yang terdapat di dalam buku sangat bermanfaat dalam menambah wawasan berpikir dan menambah sikap kritis kita ketika harus menanggapi suatu keadaan. Dalam hal ini, aku juga dapat menilai layak atau tidak layaknya sebuah buku diterbitkan.

Keuntungan yang aku rasakan ketika resensi bukuku dimuat koran, ya aku mendapat imbalan (honorarium) dari koran bersangkutan tapi ketika aku meresensi buku dari sebuah penerbit buku, aku diberi lima buah buku terbitan terbaru.Penerbit buku yang bersangkutan akan sangat menghargai jika resensi buku terbitannya dimuat media massa. Dengan meresensi buku, aku menjadi lebih merasakan manfaatnya.

Ada tiga bentuk tulisan mengenai resensi.1. Meringkas, berarti menyajikan semua informasi buku secara padat dan jelas. Biasanya sebuah buku menyajikan banyak permasalahan. Berbagai permasalahan tersebut sebaiknya diringkas. Oleh karena itu, perlu dipilih sejumlah permasalahan yang dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian yang berisi.2. Menjabarkan, berarti mendeskripsikan hal-hal mencolok dari hasil ringkasan yang sudah dilakukan.Apabila diangap perlu, kita bisa mengutip berbagai uraian yang mendukung resensi kita.3. Mengulas, berarti menyajikan ulasan. Biasanya terdiri atas:a. isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan kemudian diulas;b. susunan atau kerangka buku;c. penggunaan bahasa;d. kesalahan cetak;e. membandingkan dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang sendiri maupun pengarang lain;f. menilai, mencakup kesan peresensi terhadap buku, khususnya yang berkaitan dengan keunggulan atau kelemahan buku tersebut.

D. Enam Langkah Meresensi BukuSepanjang pengalamanku meresensi buku, aku menerapkan enam langkah dijadikan panduan. Apa saja enam langkah itu?1. Pengenalan terhadap buku yang diresensi. Dalam tahap ini, peresensi:a. mengenalkan tema buku disertai dengan deskripsinya;b. mencantumkan identitas sebuah buku, seperti judul buku, nama penerbit, nama pengarang, jumlah halaman, tahun terbit, dan harga, bahkan pengelompokan buku (apakah buku yang akan diresensi termasuk ke dalam buku yang membahas bidang bahasa, sastra, politik, dan kebudayaan).2.Membaca buku yang akan diresensi berulang kali, sehingga persoalan utama buku dapat dipahami secara tepat.3. Memberikan tanda pada bagian-bagian buku yang patut mendapat perhatian.4. Membuat sinopsis atau intisari buku yang akan diresensi.5. Menentukan sikap atau menilai buku, dengan memperhatikan:a. apakah buku yang akan diresensi itu saling berkaitan antara satu bab dengan bab lainnya;b. adakah keistimewaan penulis dalam buku yang hendak diresensi itu;c. apakah bahasa yang digunakan penulis mudah dipahami;d. apakah tampilan buku, baik dari jilid maupun isi teks memerhatikan keterbacaan dan keindahan.6. Menyunting dan membaca ulang hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar meresensi buku.

E. Hal-Hal Penting dalam Sebuah Resensi1. Memilih judul resensiJudul resensi dibuat semenarik mungkin dan betul-betul mencerminkan inti tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam hal ini, teman-teman boleh membuat judul sesudah resensi itu disusun. Namun ingat, judul resensi harus sesuai dengan keseluruhan isi resensi.2. Mencantumkan identitas bukuBiasanya identitas buku ini meliputi:a. judul buku (kalau buku itu hasil terjemahan karya orang lain, sertakan pula judul aslinya);b. pengarang (tuliskan pula nama editor atau penyunting);c. penerbit;d. tahun terbit dan edisinya (apakah buku itu dicetak beberapa kali);e. jumlah halaman;f. harga buku (kalau diperlukan).3. Membuat pembukaanHal yang perlu diperhatikan dalam pembukaan ini, yakni:a. memperkenalkan nama pengarang, karya, dan prestasi lainnya;b. memaparkan keunikan atau sosok pengarang;c. menjelaskan keistimewaan buku;d. merumuskan tema buku;e. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;f. mengungkapkan kesan terhadap buku;g. memperkenalkan penerbit;h. mengajukan pertanyaan;i. membuka percakapan (dialog).4. Isi pernyataan resensi buku.Pada bagian ini, resensi biasanya memuat hal berikut ini.a. sinopsis atau isi buku secara berurutan (kronologis) dan berisi;b. ulasan singkat buku dengan kutipan seperlunya;c. keunggulan buku;d. kelemahan buku;e. rumusan kerangka buku;f. penggunaan bahasa (mudah dipahami atau berbelit-belit);g. banyak terdapat kesalahan cetak.5. Menutup sebuah resensi bukuPara peresensi biasanya menutup resensinya dengan memberikan saran atau sasaran pembaca buku yang diresensi.CONTOH RESENSI BUKU #1IDENTITAS BUKUJudul Buku : Tip & Trik Jago Main RubikPenulis : Wicaksono AdiPenerbit : Gradien MediatamaCetakan : 1, 2009Tebal : 184 halamanPENULISWicaksono Adi, lahir di Semarang pada 6 Oktober 1986. Di komunitas rubik Indonesia dan internasional, ia dikenal dengan nama panggilan Chuck. Mulai mengenal rubik pada Maret 2009, dengan segera ia jatuh cinta dengan permainan ini serta komunitasnya.PENDAHULUANBuku "Tip & Trik Jago Main Rubik" ini hadir sebagai solusi jitu dan komplit. Buku ini akan menjadi teman akrab Anda dalam menyelami permainan rubik, mulai dari nol hingga mahir. Dari berjam-jan hingga mampu menyelesaikannya dibawah 20 detik, bahkan dengan mata tertutup.SINOPSISRubik adalah permainan puzzle mekanik berbentuk kubus yang memiliki enam warna pada setiap sisinya. Ditemukan pada tahun 1974 oleh Profesor Ern Rubik, seorang arsitek dan pemahat asal Hungaria. Dengan segera, rubik menciptakan sensasi internasional. Setiap orang ingin memilikinya. Demam ini menjalar baik pada anak-anak maupun dewasa. Ada sesuatu yang memikat pada kubus kecil ini. Ia memiliki konsep yang sederhana, elegan, namun secara mengejutkan sulit untuk diselesaikan.Satu demi satu kompetisi lokal diadakan untuk berlomba menyelesaikan rubik, di antaranya American Rubik's Cube Championship (November 1981), United Kingdom Rubik's Cube Championship (Desember 1981), Canadian Rubik's Cube Championship (Maret 1982). Puncaknya, pada bulan Juni 1982 untuk pertama kalinya diselenggarakan Rubik's Cube World Championship di Budapest, di mana orang-orang dari berbagai negara dipertemukan oleh rubik. Kejuaraan ini dimenangkan oleh seorang pelajar Vietnam berumur 16 tahun, Minh Thai, dengan catatan waktu 22,95 detik. Ketertarikan publik pada rubik mulai memudar menjelang tahun 1990. Orang-orang sudah terlalu kesal saat mencoba menyelesaikannya, mengingat keterbatasan informasi saat itu. Sebagian lebih tertarik dengan kehadiran video game elektronik yang lebih modern. Namun hingga hari ini, lebih dari 30 juta rubik telah terjual (belum termasuk merk-merk tiruannya!), menjadikannya diakui sebagai permainan puzzle terlaris di dunia. Bahkan rubik juga disebut-sebut sebagai mainan terlaris sepanjang masa, berdampingan dengan boneka Barbie.Dengan kemuncurjan internet, rubik akhirnya bangkit dari tidur panjangnya. Pada tahun 2000, petunjuk untuk menyelesaikan rubik telah banyak ditemukan di internet. Demam rubik pun melanda untuk kedua kalinya. Puncaknya terjadi pada tahun 2003, ketika World Championship kedua diadakan di Canada. Rubik dipandang sebagai permainan yang positif, terjangkau, melatih motorik, daya ingat, serta mampu mendorong peminatnya untuk menjalin komunitas dan berkompetisi secara sehat.IKHTISARSpeedsolving adalah seni menyelesaikan rubik dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Para pelakunya biasa disebut speedcuber. Bagi mereka, menyelesaikan rubik adalah sebuah olahraga ketangkasan. Mereka tidak hanya mengejar kesenangan, melainkan juga membuktikan diri dan meraih prestasi.KELEBIHAN1. Banyak terdapat gambar yang menarik.2. Penjelasannya sangat rinci.3. Terdapat indeks untuk kata-kata yang sulit dimengerti.KEKURANGAN1. Beberapa kata yang sulit dimengerti tidak terdapat pada bagian indeks.CONTOH RESENSI BUKU #2IDENTITAS BUKUJudul Buku : Dahsyatnya HypnoparentingEditor : Yoan DestarinaPenerbit : Penebar Plus+Cetakan : I. Jakarta 2010, II. Jakarta 2010Tebal : iv + 116 HalamanISBN : 978-602-8661-23-2ULASAN BUKUKesuksesan berangkat dari keluarga. Dari keluargalah seseorang dibentuk karakternya. Namun dalam perjalanannya, banyak orang tua yang menemui berbagai kesulitan dalam mendidik anak. Anak malas belajar, tidak suka makan, kurang percaya diri, anak yang nakal, dan masih banyak lagi. Hypnoparenting adalah salah satu solusi bagi para orang tua yang menemui kesulitan tersebut. Hypnoparenting berasal dari hipnosis dan parenting. Hipnosis bukan sihir, hipnosis adalah pengetahuan dan teknik berkomunikasi dengan sistem kerja otak. Sedangkan parenting adalah segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orang tua dalam mendidik anak. Hypnoparenting menggunakan prinsip kerja hypnosis (komunikasi dengan otak) dengan pengetahuan tentang bagaimana mendidik anak dan menjadi orang tua yang mampu memahami perkembangan anak untuk menuju kehidupan yang baik, sukses dan bahagia.Orang tua menjadi pelaku penting dalam hypnoparenting ini. Dalam prakteknya, hypnoparenting adalah proses sugestif dengan menanamkan kalimat-kalimat yang bersifat positif, contohnya, kamu pintar dan rajin. Kamu senang belajar dan selalu mengerjakan tugas dengan baik. Waktu paling efektif untuk memasukkan sugesti adalah menjelang tidur, saat bangun tidur, pada waktu emosi anak meningkat, dan ketika anak dalam keadaan terkejut. Agus Sutiyono selaku penulis sudah mulai membisikkan kalimat sugestif terhadap anaknya, Citra Amalia Putri Sutiyono. Kalimat yang selalu ia bisikkan setiap bangun tidur sejak Citra berusia 6 bulan tersebut yaitu, Terima kasih, ya Allah, aku sehat, aku bahagia, aku pintar, dan baik hati. Sugesti yang diberikan pada saat yang tepat ini ternyata membentuk betul perilakunya. Citra tumbuh dengan emosi yang seimbang dan disenangi teman-teman.Dalam hypnoparenting, orang tua harus memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang tinggi untuk membantu anak-anak mengoptimalkan kemampuan. Anak sebaiknya tidak dididik agar cerdas tapi juga mampu berfikir kreatif, imajinatif, dan mempunyai emosi yang stabil. Kreativitas orang tua dibutuhkan dalam menggunakan kalimat sugesti yang tepat untuk anak.Buku ini merupakan hasil belajar sang penulis di fakultas Magister Manajemen IPMI Jakarta dengan spealisasi program Manajemen Sumber Daya Manusia Pada tahun 1996. Selain itu, penulis juga mengikuti Indonesia-Australia Specialist Project II, Human Rights Program-University Of Sidney (UTS), Australia pada tahun 2003. Ditulis dengan bahasa yang lugas nan santai dan berorientasi ke dalam keluarga, buku ini sangat cocok dibaca oleh para orang tua. Kalimat-kalimat sugestif dalam buku ini sangat beragam dan telah diterapkan oleh penulisnya sendiri yang memang berhasil membentuk perilaku anaknya. Selain mendapat ilmu tentang cara mendidik, mengubah atau membentuk perilaku anak, orang tua juga bisa mendapat berbagai ilmu pengetahuan yang bisa mereka ajarkan kepada anak-anak mereka, seperti pengertian hipnotis, mekanisme kerja otak dan lain sebagainya. Buku ini juga cocok dibaca oleh kalangan remaja. Kalimat-kalimat sugestif yang ada pada buku ini sangat bermanfaat dan dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.Desain gambar animasi yang banyak terdapat dalam buku ini justru menjadi kekurangan karena buku ini berorientasi dalam kehidupan keluarga yang ditujukan untuk dibaca orang tua. Selain itu, ada banyak istilah-istilah dalam bahasa asing yang umumnya sukar dipahami oleh para orang tua. Namun, terlepas dari kekurangan yang ada, buku ini layak dimiliki oleh semua kalangan khususnya orang tua yang menginginkan anaknya menjadi pribadi yang baik. Mendidik anak layaknya menanam pohon, jika kita benar secara perlakuannya, maka kita juga yang akan memetik dan menikmati hasilnya. Sungguh Dahsyatnya Hypnoparenting.CONTOH RESENSI BUKU #3IDENTITAS BUKUJudul Buku : Matematika aplikasi : untuk SMA dsn MA kelas XII program studi ilmu alamPenulis : Pesta E. S. & Cecep Anwar H. F. S.Penerbit : Departemen Pendidikan NasionalCetakan : X ( kesepuluh ), 2008Jumlah hlm : 194 hlm.Jumlah bab : 7 babUkuran buku : 20,5 28 cmHarga buku : Rp. 11.756ULASAN BUKUBuku ini berjudul Matematika aplikasi yang diperuntukkan untuk SMA dan MA kelas XII program studi ilmu alam, supaya dapat dipelajari sebagai sumber pengetahuan dan siswa dapat mendalami pelajaran matematika secara luas. Buku ini ditulis oleh Pesta E. S. dan Cecep Anwar H. F. S, dimana dalam buku ini, siswa dapat belajar aktif melalui aktifitas di kelas, gamemath dan siapa berani. Buku ini tergolong buku pelajaran yang materinya disajikan dengan bahasa yang lugas dan ilustrasi yang menarik. Buku ini berbalur ungkapan santun dengan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, buku ini juga didukung dengan tampilan tata letak yang baik, disain dan ilustrasi yang menarik dengan memperhatikan tingkat pemahaman siswa.Buku ini memiliki banyak keunggulan yang disajikan dibandingkan dengan buku lain yakni, memiliki daftar simbol yang merupakan kumpulan simbol atau rotasi beserta penjelasannya yang dilengkapi nomor halaman kemunculannya. Memiliki Info Math yang disisipkan sebagai informasi untuk membuka wawasan sehingga tidak buta terhadap informasi matematika dan perkembangan teknologi. Memiliki Sahabat kita yang merupakan informasi latar belakang matematikawan yang telah berjasa dengan menemukan berbagai macam teori yang sekarang ini digunakan dan dirasakan manfaatnya. Memiliki glosarium yang disajikan untuk memahami istilah-istilah yang disusun secara alfabetis beserta penjelasannya. Memiliki indeks yang merupakan kumpulan istilah penting yang dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan istilah dan disajikan secara alfabetis.Pada buku ini, disamping memiliki keunggulan, namun juga terdapat kekurangan didalamnya yakni, gambar yang disajikan pada buku ini tidak berwarna sehingga bisa saja dapat menimbulkan kurangnya minat para siswa dalam mengkaji buku tersebut. Selain itu, kualitas kertas buku yang digunakan juga kurang bagus sehingga mudah cacat atau robek. Buku ini disajikan hanya untuk pelajar SMA kelas XII program ilmu alam, untuk dipelajari sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan yang meliputi aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Pengembangan aspek-aspek tersebut untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup (life-skills) melalui seperangkat kompetensi agar siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang.CONTOH RESENSI BUKU #4IDENTITAS BUKUJudul Buku : Menuju Masyarakat belajarPenulis : Indra Djati Sidi, Ph.DPenerbit : PARAMADINATahun Penerbit : 2001Tebal Buku : xxiii + 116 HalamanISI BUKUMembicarakan pendidikan melibatkan banyak hal yang harus direnungkan, sebab meliputi keseluruhan tingkah laku manusia yang dilakukan demi memperoleh kesinambungan, pertahanan dan peningkatan hidup. Karena itu renungan tentang apa yang dimaksudkan dengan pendidikan tidak terbatas hanya kepada pengajaran, tetapi juga peran mendidik anak melalui kebiasaan kesehariannya. Dewasa ini direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tengah mengalami masalah yang berkenan dengan kebijaksanaan tentang pemerataan dan perluasan pendidikan, yaitu belum tuntasnya wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.KELEBIHANBuku tulisan Indra Djati Sidi, Ph.D ini tidak hanya memberikan inspirasi konsep dan pelaksanaan pendidikan di sekolah-sekolah dasar dan luar sekolah, melainkan juga menjadi satu kritik bagi landasan pelaksanaan pendidikan di negeri ini. Karena itu, perlu disahuti keberanian dan kreativitasnya, karena tulisannya sungguh luar biasa, banyak ilmu yang terkandung didalamnya.KEKURANGANHamper keseluruhan buku ini tidak ada kekurangannya, tetapi jika tidak membaca berulang kali mungkin tidak mengerti, karena didalamnya terdapat bahasa asing yang sulit dimengerti oleh para pembaca pemula.KESIMPULANPendidikan memiliki peran yang sangat strategi dan efektif dalam pembentukan karakter bangsa. Pembentukan karakter peserta didik harus dilakukan melalui semua mata pelajaran, bukan semata-mata tanggung jawab pendidikan keimanan dan ketaqwaan saja. Disamping isi materi pelajaran, cara atau metode pembelajaran sangat penting untuk membentuk watak dan karakter siswa.CONTOH RESENSI BUKU #5IDENSTITAS BUKUJudul Buku : PENGANTAR Filsafat PendidikanPenulis : Drs. Uyoh Sadulloh, M.pdPenerbit : ALFABETA, CVCetakan : keduaJumlah halaman : 183 halamanHarga : Rp 50.000.00Tahun terbit : September 2004ISI YANG PENTING/MENARIKPendidikan merupakan kegiatan yang hanya dilakukan manusia dengan lapangan yang sangat luas, yang mencakup semua pengalaman serta pemikiran manusia tentang pendidikan. Pendidikan sebagai suatu praktek dalam kehidupan,seperti halnya dengan kegiatan-kegiatan lain, seperti kegiatan ekonomi, kegiatan hukum, kegiatan agama, dan lain-lain. Selain itu, kita dapat juga mempelajari pendidikan secara akademik, baik secara empirik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman, maupun dengan jalan perenugan-perenungan yang mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu konteks yang lebih luas. Yang pertama, kita sebut Praktik pendidikan, sedangkan yang kedua disebut teori pendidikan.BAHASA PENGARANGBahasa pengarang dalam buku ini menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau dengan kata lain pesan yang ingin disampaikan oleh pengaran dapat dipahami langsung oleh pemmbaca.KEUNGGULANKeuggulan dari buku ini adalah mampu memberikan informasi tentang nilai, sumber nilai dan bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut karena pendidikan pada prinsipnya tidak dapat dipisahkan dari nilai.KELEMAHANKelemahan dalam buku ini kurangnya memberikan pemahaman bagi pembaca khususnya para pemula sehingga pesan yang diutarakan oleh pengarang tidak tersampaikan pada pembaca.KESIMPULANBuku ini layak di baca karena didalamnya memuat ilmu pendidikan, pendekatan filosofis dan bukan hanya teori pendidikan yang dibahas tetapi juga dengan praktik pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia dan memberi wawasan yang sangat luas, karena pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan baik pemikiran maupun pengalamannya. Pendidikan membutuhkan pengkajian filosofis karena kajian semacam ini akan melihat pendidikan dalam suatu realitas yang komprehensip. Kajian filosofis tentang pendidikan akan membantu memberikan informasi tentang hakikat manusia, yang secara horisontal berhubungan dengan sesama manusia dan jagat raya. Kajian filosofis juga memberikan informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan sumber pengetahuan karena hal ini sangat membantu dalam menentukan tujuan akhir pendidikan.Demikianlah artikel yang kami posting tentangContoh Resensi Buku. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung keseocontoh.blogspot.com