resensi al gore
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 resensi al gore
1/1
18
An Inconvenient Truth, Global Warming Swindle, dan Kita
Persoalan Pemanasan Global bukan hanya persoalan sains semata, melainkan juga persoalan
politik sehingga hal ini terus menimbulkan kontroversi. Hal tersebut dibuktikan denganadanya dua buah versi film dokumenter -yang sama-sama memaparkan fakta ilmiah- dalammemandang global warming. Kedua film tersebut adalah An Inconvenient Truth yang
diangkat oleh Albert Gore -seorang mantan wakil Presiden Amerika-, dan film The GlobalWarming Swindle.
Dalam film An Inconvenient Truth, awalnya Al Gore mengajak kita memahami betapa
manusia sangat meyukai keindahan dan keselarasan. Namun akhirnya kita harus tersadar
bahwa alam yang indah dan menjanjikan kehidupan bagi manusia ini, pada akhirnya akan
menemui kehancuran karena perbuatan manusia itu sendiri. Hal ini ditandai dengan
meningkatnya kadar CO2 yang ada di atmosfir secara signifikan, seiring dengan
berkembangnya industrialisasi dan peradaban manusia lainnya.
Menghadapi suatu proyeksi saintifik akan masa depan yang tidak menggembirakan, Al Goremenyatakan bahwa,Its not a political issue, but a moral issue. If we allow it happen, its
deeply unethical. Over population telah menambah dan menggandakan kebutuhan manusia,
sehingga atas dasar tersebut, banyakresources yang digunakan secara besar-besaran.
Ditambah lagi dengan adanya revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
menyokong kehidupan manusia. Hal ini menjadi power, namun apabila powerini tidak
diiringi dengan perkembangan cara berpikir dan kebiasaan yang baru, maka tidak diragukan
lagi akan menghasilkan konsekuensi yang amat dramatis bagi alam ini dan kehidupan
manusia itu sendiri. Karena sudah merupakan ketetapan hukum alam, bahwa great powercomes great responsibility. Manusia sebagai pihak yang harus bertanggungjawab atas hal ini,
menurutnya harus dapat meminimalisir dampak yang mengkin terjadi. Al Gore menekankan
bahwa apabila kita membiarkannya terjadi akan ada sesuatu yang mungkin tidak ada lagi
untuk anak kita. Dari hal-hal yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, film
ini sarat dengan konsep atau pandangan antroposentrisme, dimana manusia menjadi pusat
dari alam dan dianggap dapat mengatur dan mengendalikan alam. Oleh karena itu hal-halyang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pun ditujukan untuk kepentingan
manusia itu sendiri.