resensi 1

8
RESENSI MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM ( MATA KULIYAH MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ) PENULIS BUKU Dr. DEDEN MAKBULOH, M. Ag. DISUSUN OLEH : NAMA : S A R J I NPM : 1422010093 KELAS : F PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2014 / 2015

Upload: sarjispdi

Post on 07-Aug-2015

26 views

Category:

Law


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resensi 1

RESENSI

MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM

( MATA KULIYAH MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM )

PENULIS BUKU

Dr. DEDEN MAKBULOH, M. Ag.

DISUSUN OLEH :

NAMA : S A R J I NPM : 1422010093KELAS : F

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCASARJANAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG 2014 / 2015

Page 2: Resensi 1

IDENTITAS BUKU

Judul buku : Manajemen Mutu Pendidikan IslamPenulis : Dr. Deden Makbuloh, M. Ag.Penerbit : PT Raja Grafindo PersadaCetak : 2011Tebal : 333 halaman

A. KANDUNGAN ISI BUKU

Dalam buku yang berjudul “ Manajemen Mutu Pendidikan Islam” ini beliau memaparkan mengenai mutu manjemen pendidikan Islam di Indonesia yang berusaha untuk mengembangkan potensi indivindu pendidikan Islam di Indonesia agar mampu berkembang dan berdiri sendiri tanpa menngharapkan sumbangan dan bantuan baik dari pemerintah maupun dari pihak luar. Lembaga pendidikan Islam tentunya sangat membutuhkan sumber daya manusia yang handal sebagai modal dasar ketercapaian mutu pendidikan yang berkualitas yang tentunya diharapakan mampu bersaing dengan mutu pendidikan negara-negara lain, seperti negara-negara Eropa maupun Amerika, yang sementara ini dianggap mutu pendidikannya jauh lebih maju dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia.

Dengan demikian maka perlu adanya manajemen pendidikan yang baik dan terarah untuk mendapatkan hasil pendidikan yang baik juga. Pada buku ini penulis menyampaikan uraian dengan lengkap mengenai masalah-masalah yang berkenaan dengan dunia pendidikan sampai pada pemecahan masalahnya yang akan diulas dalam resensi ini.

Pada bab 1 dibahas mengenai Isu-Isu Menajemen Mutu pendidikan Islam yang di dalamnya disampaikan tentang Masalah Manajemen Mutu, yang isinya antara lain manajemen mutu dalam bidang pendidikan masih tergolong baru dibandingkan dengan manajemen mutu dibidang ekonomi. Kajian kritis perlu dilakukan dalam menghadapi keragaman teori manajemen mutu, sebab, terkadang suatu teori yang tepat digunakan dalam bidang tertentu, belum tentu tepat digunakan dalam bidang lainnya. Teori yang berkembang pesat disuatu negara, belum tentu berkembang di negara lainnya, mengingat adanya perbedaan-perbedaan yang secara alamiah tidak dapat dipungkiri. Hal ini dapat disimpulkan bahwa atas dasar perbedaan ini perlu dikaji dan dirumuskan model manajemen mutu untuk lembaga-lembaga pendidkan yang sesuai dengan karakteristiknya.

Sedangkan pada Masalah Pendidikan Islam menjelaskan bahwa Madrasah merupakan lembga pendidikan Islam yang berkembang subur dikalangan umat Islam termasuk di Indonesia. Menarik bahwa madrasah di Indonesia memiliki perbedaan yang cukup mencolok dibandingkan dengan madrasah di dunia Islam lain. Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam juga memiliki arus perdebatan antara tradisional dan modernitas, sehingga banyak menimbulkan tarik menarik trends dalm sisitem pendidikan Islam. Lembaga pendidikan seperti madrasah faktualnya belum memenuhi standar yang diharapkan baik oleh pemerintah, masyarakat anak-anak bangsa, maupun para orang tua dikeluarga. Faktor yang mempengaruhi pendidikan sangat beragam diantaranya yaitu : pemeliharaan gedung yang baik, guru-guru yang profesional, nilai moral tinggi, hasil ujian yang unggul, dukungan orang tua, bisnis, dan masyarakat, bahkan penerapan teknologi, kekuatan, kepemimpinan, pemeliharaan dan perhatian terhadap pelajar, kurikulum yang tepat, atau perpaduan berbagai faktor.Sedangkan Perdebatan Teori Manajemen disampaikan berdasarkan perdebatan para ahli bahwa masalah mutu pendidikan erat kaitannya dengan model manajemen yang diimplementasikan dalam lembaga pendidikan tersebut. Oleh karena itu, mutu manajemen

Page 3: Resensi 1

pendidikan perlu dikelola dengan baik oleh seluruh komunitas lembaga pendidikan sehingga benar-benar sejalan dengan perkembangan teori dan dinamika kebutuhan masyarakat.

Pada bab 2 membahas tentang Transformasi Teori Manajemen Mutu, yang memuat diantaranya Konsep Mutu Pendidikan yang isinya menurut Deming, mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Menurut Juran, mutu suatu produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Pendapat para ahli manajemen mutu bidang industri terdapat dua arus pemikiran tentang konsep mutu. pertama bahwa kepuasan pelanggan menjadi target yang harus dicapai dalam penjualan produk. Kelompok yang kedua bahwa suatu produk memiliki kualitas apabila, sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Implementasi kedua arus pemikiran diatas dapat dikompromikan, yaitu pertama produknya memenuhi tuntutan pelanggan. Kedua, produk sesuai dengan standar. Selanjutnya dalam bab ini di paparkan tentang Framework Manajemen Mutu dalam Bidang Pendidikan yang isinya adalah menurut Fusco, faktor kesuksesan manajemen mutu dalam sektor pendidikan antara lain : Kepemimpinan yang kuat, perbaikan sistem secara berkesinambungan, metode statistik, yang dimaksud disini bahwa setiap personel yang melaksanakan manajemen harus berani berbicara berdasarkan data dan fakta. memiliki visi dan nilai yang sama, dan pesan dan prilaku konsisten disampaikan kepada pelanggan.

Pada bab 3 dijelaskan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang menguraikan tentang Urgensi Penjamin Mutu dalam Pendidikan,disini dijelaskan bahwa mutu pendidikan harus didesain dengan langkah-langkah kegiatan, yaitu mengetahui apa yang dilakukan, mempelajari, memperbaiki, dan menyempurnakan metode dan prosedur, mencatat apa yang dilakukan, melakukan apa yang telah direncanakan dan mengumpulkan bukti keberhasilan dan upaya yang telah dilakukan dan menyebarluaskanya.Selanjutnya diterangkan mengenai Siklus Penjamin Mutu Pendidikan yang meliputi : Perencanaan mutu pendidikan, pelaksanaan rencana berbasis standar mutu,pengawasan mutu, audit mutu internal dan eksternal, dan tindakan perbaikan dan peningkatan mutu berkelanjutan. Teori lama tentang manajemen mutu terpadu pada perbedaan individu memengaruhi ketercapain mutu dalam organisasi. Teori modern tentang manajemen mutu banyak melihat aspek sistem yang berfungsi dalam manajemen.

Pada bab 4 memaparkan tentang Madrasah Lembaga Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional. Pada bab ini dijelaskan antara lain Dinamika Madrasah, yang menceritakan sejarah perkembangan madrasah baik di negara Arab dan Timur Tengah serta perkembangan Islam di Indonesia. Pendapat yang berbeda mengatakan bahwa madrasah sudah ada sebelum madrasah Nizhamiyah tersebut. Madrasah di Madinah dikaji dalam bentuk sistem pendidikan formal lebih sulit dibandingkan di mekkah. Dinamika madrasah di Indoneisa, memiliki ciri khas tersendiri sejalan dengan masuknya Islam ke Indonesia sejak abad VII melalui para pedagang Arab yang telah lama berhubungan dagang dengan kepulauan Indoneisa tidak lama setelah islam berkembang di jazirah arab. Kemunculan madrasah di Indonesia dalam banyak hal berkaitan erat dengan gerakan modernisasi Islam yang juga menemukan momentumnya pada awal abad ke-20. Pada tahun 1899 M berdiri pondok pesantren Tebu Ireng Jombang oleh Hasyim asy’ari, madrasahnya berdiri tahun 1919 M bernama Salafiyah diasuh oleh Ilyas. Mengenai Eksistensi Madrasah Madrasah harus diberikan peluang yang seluas-luasnya, khususnya dalam rangka demokratisasi dibidang pendidikan. Madrasah dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa antara pendidikan madrasah ( MI, MTs, dan MA ) sama statusnya dengan sekolah umum ( SD, SMP, dan SMA ) apalagi sekarang semua sekolah wajib mendapatkan sertifikat Akreditasi.

Pada bab 5 menjelaskan Model Pengembangan Teori Manajemen Mutu Pendidikan Nasional, adapun yang dibahas diantaranya adalah Urgensi Pengembangan Mutu Pendidikan

Page 4: Resensi 1

Islam. Pengembangan pendidikan Islam adalah proses peningkatan dari kondisi pendidikan Islam yang lebih sempurna melalui pemikiran dan tindakan terhadap teori manajemen mutu yang dikembangkan. Pengembangan Sistem Jaminan Mutu Pendidikan Islam. Pengalaman merupakan modal yang berharga dalam pendidikan. Integrasi antara pengalaman dan pendidikan melahirkan kematangan berpikir, bersikap, dan bertindak untuk menjadi lebih baik. Selanjutnya pada bab ini membahas Pengembangan Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Islam.Visi madrasah yang dirumuskan perlu melihat kaitan dengan masa depan Islam di Indonesia. Misi madrasah berupa tugas, kewajiban, tanggungjawab, dan rencana tindakan perlu dideskripsikan sehingga dapat dipahami seluruh komunitas madrasah.

Pada bab 6 membahas tentang Manajemen Mutu Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam. Dalam bab ini dijelaskan bahwa kedudukan pserta didik dalam ajaran Islam ditempatkan pada kedudukan yang terhormat dan dihormati, mulia dan dimuliakan .Kemuliaan peserta didik dipengaruhi oleh persepsintentang dorongan Islam untuk belajar ,sehingga menjadi orang berilmu yang dapat menghantarkan pemiliknya kepada derajat takwa seperti terdapat pada al-Quran dan al-sunnah.Syarat utama yang dimiliki peserta didik adalah niat yang lurus,selanjutnya tawadhuterhadap ilmu dan guru, mengharap ridha guru dengan sungguh-sungguh walaupun berbeda pandangan, jangan mengumpat dan mencela, memiliki kesiagaan mental, observasi, keinginan untuk belajar, daya konsentrasi,daya nalar. Mengajukan pertanyaan yang baik.Uraian di atas mengindikasikan bahwa mutu peserta didik pada madrasah tidak hanya dilihat dari mutu lulusannya saja, melainkan mutu dalam proses belajar untuk mendapatkan ilmu. Oleh karena itu, visi, misi, dan tujuan madrasah tidak semata-mata dikaitkan dengan peserta didik yang diharapkan setelah lulus, melainkan bagaimana pula merumuskankan mutu proses belajar mengajar peserta didik sebagai indikator mutu madrasah.

Pada bab 7 dipaparkan mengenai Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan Islam. Dalam bab ini dijelaskan bahwa guru sangat berperan penting terhadap keamajuan sebuah pendidikan, oleh karena itu guru harus memnuhi kriteria yang ditentukan.Guru adalah orang dewasa, yang karena perannya berkewajiban memberikan atau melakukan sentuhan pendidikan dengan peserta didik. Hasil Konfrensi Internasional di Makkah tahun 1977, istilah guru mengandung tiga konsep sekaligus, yaitu al-murabbi, al-mu’allim, dan almu’addib. Istilah al-murabbi mengisyaratkan bahwa seorang guru harus orang yang memiliki sifat allah Swt. Seperti bijaksana, bertanggungjawab, kasih sayang terhadap peserta didik, dan berpengetahuan tentang Alla Swt. Konsep Al-mu’allim mengandung makna bahwa mereka adalah seorang ilmuwan yakni menguasai ilmu teoretis dan komitmen yang tinggi dalam mengembangkan ilmu yang dimilikinya. Sedangkan mu’adddib mencakup makna integral antara ilmu dan amal sekaligus. Agar guru dalam pendidikan islam bermutu, maka ia harus menjadi manusia yang sempurna, paling tidak sehat jasmnani, cerdas akalnya, dan berkualitas hatinya dengan iman kepada allah Swt.

Guru pada madrasah memiliki tugas pertama, sebagai pemberi ilmu. Kedua guru sebagai pembina akhlak mulia yang merupakan tiang utama untuk menopangkelangsungan hidup suatu bangsa. Ketiga, guru pemberi petunjuk kepada pesreta didik tentang hidup yang baik. Tugas yang dihadapi seorang guru tidak sederhana ,sehingga perlu sifat-sifat yang mendukung pelaksanaanya. Abdurrahman An-Nahlawi mengemukakan sepuluh sifat seorang pendidik, yaitu : memiliki sifat Rabbani, ikhlas, sabar, jujur, senantiasa meningkatkan wawasan, dan ilmu pengetahuan, harus cerdik dan terampil dalam menciptakan metode yang variatf sesuai dengan situasi dan materi pelajaran, harus mampu bersikap tegas,memahami ilmu psikologi, peka terhadap fenomena kehidupan sehingga mampu memahami berbagai kecendrungan dunia beserta dampak akidah dan pola pikir, dan adil terhadap semua peserta didik.

Page 5: Resensi 1

Pada bab 8 dijelaskan mengenai Standar Mutu dan Akreditasi Madrasah Studi Kasus.Dalam bab ini disampaikan antara lain Sistem Penjamin Mutu Madrasah. Madrasah menggunakan sisitem mutu yang beragam yaitu antara eksternal, yakni Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah dan internal. Hal ini berdasarkan hasil survei bahwa sesuai dengan peraturan pemerintah setiap madrasah harus diakreditasi sehingga menggunakan BAN-S / M ( Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah. Komunitas madrasah setuju jika madrasah memiliki kewenangan untuk menentukan standar mutu dengan pengukuran yang dilakukan oleh para guru dan kepala madrasah secara bersama-sama. Selanjutnya Impelementasi Model Penjamin Mutu Badan Akreditasi Nasional ( BAN ) Sekolah / Madrasah. Berdasarkan instrumen akreditasi SMA / MA yang digunakan BAN-S / M terdapat delapan komponen yang dinilai kualitasnya, yaitu: 1) standar isi, 2) standar proses, 3) standar kompetensi kelulusan, 4) standar pendidik dan kependidikan, 5) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, 8) standar penilaian. Dalam delapan standar tersebut yang dicontohkan adalah sekolah menengah atas atau MAN, apabila sekolah sudah memiliki dan menerapkan delapan standar pendidikan maka sekolah tersebut akan berkembang dan maju sesuai dengan apa yang diharapakn.

Pada bab 9 menjelaskan mengenai Masa Depan Manajemen Mutu Pendidikan Islam, dalam hal ini disampaikan bahwa mutu pendidikan Islam dapat dicapai dan dikembangkan melalui implementasisistem penjamin mutuinternal dan eksternal secara sinergi yang terfokus pada tingkat capaian mutu pada sistem pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan. Oleh karena itu pendidikan islam harus mengarah pada mutu pendidikan islam.

B. KELEBIHAN BUKU

Buku ini memberikan petunjuk dan wawasan yang sangat luas terhadap peningkatan mutu pendidikan Islam khususnya pendidikan di indonesia, karena didalamnya menjelaskan semua hal- hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Mulai mengenai masalah-masalah yang terjadi pada dunia pendidikan dilengkapi dengan penangan yang menggunakan pendekatan baru yang telah di ujikan oleh para ahli pendidikan sampai dengan bagaimana masa depan manajemen mutu pendidikan Islam. Buku ini juga dilengkapi teori-teori dari para ahli sehingga menambah keyakinan para pembaca untuk melaksanakan petunjuk yang ada dalam buku ini. Selain itu buku ini juga sangat membantu para guru maupun kepala madrasah bagaimana mengelola pendidikan yang baik dan benar sehingga sekolah tersebut menjadi sekolah yang berkembang dan maju serta dapat mengikuti perkembangan zaman.

C. KELEMAHAN BUKU

Dalam buku ini sebenarnya sudah hampir tidak ada kekurangnya, akan tetapi ada sekit yang perlu diperbaiki diantaranya diantaranya dibagian isi buku tidak ada glukosium untuk mengetahui kata-kata yang sulit dipahami. Dalam pencetakannya masih ada ejaan kata yang masih kurang hurufnya seperti terjadi pada halaman 182 kata menguasai tertulis menguasi.

D. KESIMPULAN

Buku ini layak untuk dibaca bahkan dimiliki oleh para pengelola pendidikan khususnnya kepala sekolah karena didalam buku ini memberikan petunjuk serta pedoman untuk memajukan perkembangan sekolah, serta memuat ilmu pendidikan. Bukan hanya toeritis tetapi juga praktik pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia yang bermutu, mempunyai wawasan luas serta memiliki akhlak yang baik. Karena pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan baik pemikiran maupun pengalamannya.