rencana strategi (renstra) bp·paud dan dikmas l a m p...
TRANSCRIPT
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
1
RENCANA STRATEGI
(RENSTRA)
BP·PAUD DAN DIKMAS L A M P U N G
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN
MASYARAKAT
(BP-PAUD Dan DIKMAS)
LAMPUNG
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
2
1.1. Latar Belakang
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Selanjutnya dalam batang tubuh konstitusi itu
juga mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta akhlak mulia, dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
Sistem pendidikan nasional tersebut harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan untuk mendapatkan layanan pendidikan,
peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Sebab itu,
perlu dilakukan transformasi sistem pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkelanjutan.
Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia,
karena itu setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan
yang bermutu sesuai minat dan bakat yang dimilikinya tanpa
memandang status sosial, ekonomi, suku, etnis, agama, dan
gender. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan
membuat warga negara memiliki kecakapan hidup (life skills)
sehingga mendorong pelaksanaan pembangunan manusia
seutuhnya serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai
nilai-nilai Pancasila, sebagaimana diamanatkan dalam UU No 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
3
Jika ditinjau dari perspektif era otonomi daerah saat ini, maka
Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat diarahkan pada bagaimana mewujudkan
penyelenggaraan pendidikan yang mampu melakukan penjaminan
terhadap ketersediaan layanan pendidikan yang terjangkau serta
memiliki kesetaraan dan kepastian dalam memperoleh layanan
pendidikan yang bermutu. Kondisi ini menuntut suatu
perencanaan Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat yang memiliki arah dan tujuan yang jelas
dan terukur. Dengan cara ini diharapkan kebijakan, strategi,
program dan kegiatan Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat dapat mengakomodir kebutuhan
pemangku kepentingan di daerah Provinsi Lampung.
Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat di Provinsi Lampung ke depan harus dilaksanakan
dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. RPJMN Tahun
2015-2019 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan
Provinsi Lampung di segala bidang dengan menekankan upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk
pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan
daya saing perekonomian. RPJMN Tahun 2015-2019
tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam Renstra Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Tahun 2015-2019. Renstra Balai Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Tahun
2015-2019 menjadi pedoman bagi Satuan Pendidikan di daerah
dalam merencanakan dan melaksanakan serta mengevaluasi
program dan kegiatan Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
4
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum Renstra Balai Pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015-2019:
(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
(2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung;
(3) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
(4) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen;
(5) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
(6) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025;
(7) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak.
(8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun
2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
(9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksa-
naan Rencana Pembangunan;
(10) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional;
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
5
(11) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Peme-
rintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota;
(12) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun
2007 tentang Pendanaan Pendidikan;
(13) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
sebagaimana diubah dengan PP Nomor 66 Tahun 2012
tentang Perubahan PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
(14) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah.
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Renstra Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Lampung tahun 2015-
2019 ini dimaksudkan untuk menjabarkan visi, misi dan program
Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Lampung ke dalam perencanaan lima tahunan, guna
memberikan arah dan tujuan yang jelas dan terukur dalam
pelaksanaan Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat di Provinsi Lampung ke depan.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
6
Penyusunan Renstra ini bertujuan:
(1) sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja)
Tahunan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Provinsi Lampung;
(2) sebagai alat evaluasi dan pengukuran capaian kinerja institusi
dalam melaksanakan program Pembangunan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat di Provinsi Lampung;
(3) sebagai acauan bagi masyarakat dan stakeholders untuk
berpartisipasi aktif dalam Pembangunan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat di Provinsi Lampung;
(4) sebagai instrumen bagi semua pihak yang ingin mengetahui
tingkat keberhasilan Balai Pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Lampung dalam
melaksanakan program Pembangunan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penyajian Renstra ini terbagi dalam delapan bab,
masing-masing merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling
terkait. Secara rinci tentang sistematika penulisan Renstra ini
sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan: Menguraikan latar belakang, landasan
hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan.
Bab II Gambaran Pelayanan: Memaparkan tentang rincian
tugas, fungsi, dan susunan organisasi, kondisi sumber
daya manusia, kinerja pelayanan yang telah dicapai,
serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
7
Bab III Pada bab ini menguraikan tentang visi dan misi Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Lampung, tujuan dan sasaran,
Strategi pencapaian tujuan, dan arah kebijakan
Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Lampung tahun 2015-2019.
Bab IV Program, Kegiatan, Indikator Kinerja; bab ini dibuat
dalam bentuk tabulasi.
Bab VI Indikator Kinerja; pada bab ini menguraikan indikator
kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang
akan dicapai dalam lima tahun ke depan sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat di Provinsi Lampung tahun
2015-2019.
Bab VII Penutup: Menjelaskan dengan singkat fungsi dan peran
dari dokumen Rencana Strategis Balai Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Provinsi Lampung tahun 2015-2019.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
8
Berdasarkan Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2016 tentang rincian tugas
Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Ppendidikan
Masyarakat.
2.1. Rincian Tugas, dan Struktur Organisasi
2.1.1. Rincian Tugas Balai Pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat:
a. Melaksanakan penyusunan program kerja BP-PAUD
dan Dikmas;
b. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan program
di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
c. Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan anak usia
dini dan Pendidikan masyarakat;
d. Melaksanakan supervisi satuan pendidikan anak usia
dini dan pendidikan masyarakat;
e. Melaksanakan fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan
program di bidang pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat;
f. Melaksanakan pengembangan sumber daya di bidang
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
g. Melaksanakan pengembangan sistem informasi di
bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
h. Melaksanakan pengelolaan sistem informasi di bidang
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
9
i. Melaksanakan kemitraan di bidang pendidikan anak
usia dini dan pendidikan masyarakat;
j. Melaksanakan publikasi dan hubungan masyarakat di
bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
k. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program di bidang pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat;
l. Melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan
dokumen BP-PAUD dan Dikmas;
m. Melaksanakan urusan administrasi BP-PAUD dan
Dikmas; dan
n. Melaksanakan penyusunan laporan BP-PAUD dan
Dikmas.
2.1.2. Rincian tugas Subbagian Umum:
a. melakukan penyusunan program kerja Subbagian dan
konsep program kerja BP-PAUD dan Dikmas;
b. melakukan penyusunan rencana, program, kegiatan,
sasaran, dan anggaran BP-PAUD dan Dikmas;
c. melakukan urusan verifikasi dan pengesahan dokumen
pencairan anggaran BP-PAUD dan Dikmas;
d. melakukan urusan pembayaran belanja pegawai,
belanja barang, belanja modal, dan pembayaran
lainnya;
e. melakukan pengelolaan penerimaan negara bukan
pajak;
f. melakukan urusan pembukuan dan
pertanggungjawaban keuangan BP-PAUD dan Dikmas;
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
10
g. melakukan penyusunan bahan formasi dan rencana
pengembangan pegawai di lingkungan BP-PAUD dan
Dikmas;
h. melakukan penyusunan usul penempatan,
kepangkatan, pemindahan pegawai, dan mutasi lainnya
di lingkungan BP-PAUD dan Dikmas;
i. melakukan penyusunan bahan usul penilaian angka
kredit jabatan fungsional di lingkungan BP-PAUD dan
Dikmas;
j. melakukan penyusunan data dan informasi
kepegawaian, administrasi penilaian prestasi/kinerja
pegawai, dan administrasi kepegawaian lainnya;
k. melakukan penyusunan usul pegawai yang akan
mengikuti pendidikan dan pelatihan, ujian dinas, ujian
penyesuaian ijazah, dan izin/tugas belajar di
lingkungan BP-PAUD dan Dikmas;
l. melakukan urusan pembuatan kartu pegawai, kartu
isteri/kartu suami, asuransi kesehatan, tabungan
asuransi pensiun, dan tabungan perumahan pegawai di
lingkungan BP-PAUD dan Dikmas;
m. melakukan urusan disiplin, pembinaan, dan usul
pemberian penghargaan pegawai di lingkungan BP-
PAUD dan Dikmas;
n. melakukan usul pemberhentian dan pemensiunan
pegawai BP-PAUD dan Dikmas;
o. melakukan urusan analisis organisasi, analisis jabatan,
peta jabatan, dan analisis beban kerja BP-PAUD dan
Dikmas;
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
11
p. melakukan penyusunan peta bisnis proses, sistem dan
prosedur kerja, dan standar pelayanan BP-PAUD dan
Dikmas;
q. melakukan penilaian kinerja pegawai di lingkungan BP-
PAUD dan Dikmas;
r. melakukan penerimaan, pencatatan, dan
pendistribusian surat masuk dan surat keluar di
lingkungan BP-PAUD dan Dikmas;
s. melakukan penataan, pemeliharaan, dan usul
penghapusan arsip dan dokumen di lingkungan BP-
PAUD dan Dikmas;
t. melakukan urusan pengadaan, penyimpanan,
pemeliharaan, perawatan, dan pendistribusian barang
milik negara BP-PAUD dan Dikmas;
u. melakukan urusan inventarisasi dan usul penghapusan
barang milik negara di lingkungan BP-PAUD dan
Dikmas;
v. melakukan pengelolaan sistem manajemen dan
akuntansi barang milik negara BP-PAUD dan Dikmas;
w. melakukan penyusunan laporan keuangan BP-PAUD
dan Dikmas;
x. melakukan urusan keamanan, ketertiban, kebersihan,
dan keindahan BP-PAUD dan Dikmas;
y. melakukan pengaturan penggunaan peralatan kantor,
kendaraan dinas, ruang perkantoran, rumah dinas,
asrama, dan sarana prasarana lainnya;
z. melakukan urusan keprotokolan, upacara, penerimaan
tamu, dan rapat dinas BP-PAUD dan Dikmas;
aa. melakukan pengelolaan perpustakaan di lingkungan
BP-PAUD dan Dikmas;
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
12
bb. melakukan penyusunan bahan hubungan masyarakat
BP-PAUD dan Dikmas;
cc. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen
Subbagian; dan
dd. melakukan penyusunan laporan Subbagian dan konsep
laporan BP-PAUD dan Dikmas.
2.1.3. Rincian Tugas Seksi Pengembangan Program dan
Sumber Daya Manusia:
a. melakukan penyusunan program kerja Seksi;
b. melakukan pengkajian program pendidikan anak usia
dini dan pendidikan masyarakat;
c. melakukan pengembangan program pendidikan anak
usia dini dan pendidikan masyarakat;
d. melakukan ujicoba program pendidikan anak usia dini
dan pendidikan masyarakat;
e. melakukan fasilitasi penyusunan program pendidikan
anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
f. melakukan fasilitasi pelaksanaan program pendidikan
anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
g. melakukan fasilitasi penerapan program pendidikan
anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
h. melakukan pemantauan dan evaluasi pengembangan
program pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
i. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen
Seksi; dan
j. melakukan penyusunan laporan Seksi.
k. melakukan penyusunan program kerja seksi;
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
13
l. melakukan penyusunan rencana pengembangan
sumber daya manusia, satuan pendidikan, dan sarana
dan prasarana di bidang pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat;
m. melakukan pengembangan sumber daya manusia,
satuan pendidikan, dan sarana dan prasarana di
bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
o. melakukan penyusunan rencana pemberian layanan
teknis pengembangan sumber daya manusia, satuan
pendidikan, dan sarana dan prasarana di bidang
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
p. melakukan penyusunan bahan pemberian layanan
teknis pengembangan sumber daya manusia, satuan
pendidikan, dan sarana dan prasarana di bidang
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
q. melakukan pemberian layanan teknis pengembangan
sumber daya manusia, satuan pendidikan, dan sarana
dan prasarana di bidang pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat;
r. melakukan supervisi satuan pendidikan anak usia dini
dan pendidikan masyarakat;
s. melakukan penyusunan rekomendasi hasil supervisi
satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
t. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pengembangan dan pendayagunaan sumber daya
manusia, satuan pendidikan, dan sarana dan
prasarana di bidang pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat;
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
14
u. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen
Seksi; dan
v. melakukan penyusunan laporan Seksi.
2.2. Sumber Daya UPT
Jumlah pegawai di lingkungan Balai Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Provinsi Lampung hingga Desember 2017 sebanyak 40 orang
yang terdiri dari 27 orang Pegawai Negeri Sipil dan 13 orang
Tenaga Kontrak dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai di Lingkungan Balai Pengembangan Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Lampung Tahun 2017
NO JABATAN PEJABAT STAF JUMLAH KET
1 Kepala Balai 1 1 E. III
2 Kepala Subbagian Umum 1 1 E. IV
3 Kasi Pengembangan Program & SDM 1 1 E.IV
4 Pamong Belajar
7 7
5 Subag Umum
12 12
6 Seksi Pengembangan Program & SDM
5 5
JUMLAH ASN (PNS) 27 27
Jumlah Tenaga Kontrak 13 13
JUMLAH PEGAWAI 40 40
Data di atas menunjukkan bahwa Kondisi Sumber Daya Manusia
yang ada pada Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Lampung yang berstatus PNS terdiri
dari; satu orang Pejabat Eselon III, 2 orang pejabat Eselon IV, dan
serta 24 orang staf.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
15
2.3. Kinerja Pelayanan UPT
Berdasarkan laporan hasil evaluasi kinerja UPT Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Lampung selama tiga tahun terakhir, diperoleh
informasi bahwa kinerja institusi termasuk dalam kondisi di
atas rata-rata. Hal ini setidaknya tercermin dari kombinasi
antara realisasi fisik keterlaksanaan masing-masing program
dan kegiatan dengan realisasi anggaran, yang seluruhnya
berada di atas atau sama dengan rata-rata.
Kondisi ini juga didukung oleh hasil analisis data dan
informasi tentang sasaran program dan kegiatan dalam
rencana kerja masing-masing untuk tahun 2015, 2016 dan
2017. Secara umum program dan kegiatan tersebut
terlaksana sesuai target yang tertuang dalam rencana
strategis Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Lampung tahun 2015-2019.
Secara lebih rinci tentang capaian kinerja institusi selama
beberapa tahun terakhir dapat dijelaskan sebagai berikut.
Hingga tahun terakhir Pembangunan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat periode 2015-2019 Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Provinsi Lampung telah berhasil
mengembangkan kebijakan strategis, yaitu (1) pendanaan
bidang pendidikan, (2) peningkatan mutu dan daya saing
pendidikan, (3) pengembangan pendidikan nonformal, dan
(4) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik
pendidikan melalui pendekatan komprehensif.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
16
Berkat kebijakan strategis tersebut, Pembangunan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat telah
menunjukkan peningkatan akses dan kualitas pendidikan
meski masih banyak permasalahan yang harus dibenahi.
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sebab
itu, Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat perlu terus ditingkatkan, baik yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun
masyarakat secara terpadu. Reformasi pendidikan
merupakan proses panjang untuk mendorong peningkatan
daya saing regional. Hingga akhir tahun 2014,
Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat di Lampung telah menunjukkan banyak
kemajuan dan hasil yang cukup menggembirakan.
Secara umum capaian hasil Pembangunan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat tersebut
dikelompokkan ke dalam tiga aspek utama yaitu (1)
Perluasan dan pemerataan akses pendidikan, (2)
Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan, dan (3)
Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik.
2.3.1. Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan
Perluasan akses pendidikan diarahkan untuk memperluas
daya tampung satuan pendidikan dengan tujuan akhir agar
semua warga negara mempunyai kesempatan yang sama
dalam mendapatkan layanan pendidikan. Selama kurun
waktu 2015-2019 telah dilaksanakan sejumlah program
perluasan akses pendidikan sebagai implementasi dari
kebijakan pokok perluasan dan pemerataan akses
pendidikan.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
17
Pencapaian yang diperoleh dari implementasi tersebut
menunjukkan adanya peningkatan kinerja Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Lampung. selama rentang waktu lima tahun.
Kondisi ini setidaknya tercermin dari keberhasilan Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Lampung.
a. Pendidikan Nonformal
1) PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan
prasekolah dengan sasaran anak usia 0-6 tahun. Program
PAUD dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
pendidikan yang dikelola secara formal melalui taman kanak-
kanak (TK) atau Raudhatul Athfal (RA), dan pendidikan yang
dikelola secara nonformal yang dilaksanakan berupa Kelompok
Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD
Sejenis (SPS). Data pada tabel 2.3 menunjukkan bahwa
27,16% atau 703 desa di Provinsi Lampung belum memiliki
PAUD. Kondisi ini merupakan tantangan tersendiri bagi
pemerintah daerah untuk menyediakan PAUD agar target satu
desa satu PAUD dapat terwujud.
Tabel 2.3. Keberadaan PAUD Berbasis Desa di Provinsi Lampung Tahun 2015.
No. KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA/PAUD % Desa
Ada PAUD Kec. Desa Ada Tidak
1 Lampung Barat 15 136 88 48 64,71
2 Tanggamus 28 402 215 187 53,48
3 Lampung Selatan 17 251 214 37 85,26
4 Lampung Timur 24 272 244 28 89,71
5 Lampung Tengah 28 307 275 32 89,58
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
18
No. KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA/PAUD % Desa
Ada PAUD Kec. Desa Ada Tidak
6 Lampung Utara 23 247 152 95 61,54
7 Way Kanan 14 223 169 54 75,78
8 Tulang Bawang 15 152 121 31 79,61
9 Pesawaran 9 144 108 36 75,00
10 Pringsewu 9 131 100 31 76,34
11 Mesuji 7 75 68 7 90,67
12 Tuba Barat 8 80 68 12 85,00
13 Pesisir Barat 11 118 45 73 38,14
14 Bandar Lampung 20 127 95 32 74,80
15 Metro 5 22 22 0 100,00
TOTAL 233 2687 1984 703 73,84
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, 2013
Hingga tahun 2015, jumlah PAUD di Provinsi Lampung
sebanyak 5.724 yang teridri dari 2.633 TK (Taman Kanak-
Kanak), 2.590 KB (Kelompok Belajar), 69 TPA (Taman Penitipan
Anak), dan 432 SPS (Satuan PAUD Sejenis). 117 dari 25.724
PAUD Formal (TK) merupakan TK negeri dan sisanya swasta.
Satu diantara sembilan TK negeri tersebut merupakan TK
pembina di tingkat provinsi dan delapan lainnya merupakan
TK pembina tingkat kabupaten/kota. TK pembina berfungsi se-
bagai pola pembinaan bagi TK swasta di lingkungannya.
Secara rinci tentang jumlah dan sebaran PAUD di Provinsi
Lampung tahun 2015 sebagaimana tertera pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Jumlah dan Sebaran PAUD di Provinsi Lampung Tahun 2015.
No. KABUPATEN/KOTA PAUD
JUMLAH TK KB TPA SPS
1 Lampung Barat 93 57 2 17 169
2 Tanggamus 103 247 6 22 378
3 Lampung Selatan 220 414 7 28 669
4 Lampung Timur 486 448 9 48 991
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
19
No. KABUPATEN/KOTA PAUD
JUMLAH TK KB TPA SPS
5 Lampung Tengah 442 194 13 8 657
6 Lampung Utara 173 146 8 52 379
7 Way Kanan 168 155 0 22 345
8 Tulang Bawang 136 87 4 23 250
9 Pesawaran 86 204 4 47 341
10 Pringsewu 136 126 2 27 291
11 Mesuji 89 53 1 11 154
12 Tuba Barat 104 81 2 22 209
13 Pesisir Barat 47 26 0 7 80
14 Bandar Lampung 293 292 6 87 678
15 Metro 57 60 5 11 133
TOTAL 2.633 2.590 69 432 5.724
Sumber: Dapodik 15-10-2015, 09.30 WIB
Jumlah seluruh siswa TK di Provinsi Lampung sebanyak
98.269 orang yang dibimbing oleh 10.330 orang guru.
Berdasarkan sebarannya siswa TK terbanyak berada di
Kabupaten Lampung Tengah dengan jumlah 19.753 orang
(20,10%), dan di Lampung Timur sebanyak 15.505 orang
(15,75%). Sebaran siswa TK yang paling sedikit berada di
Kabupaten Pesisir Barat sebanyak 1.318 orang (1,34%).
Kondisi ini memberi petunjuk bahwa kedua kabupaten
tersebut perlu mendapat prioritas dalam proses dan
pelaksanaan pembangunan PAUD ke depan.
Tabel. 2.5. Jumlah TK, Siswa, dan Guru TK di Provinsi Lampung Tahun 2015.
N0. KABUPATEN/KOTA JUMLAH
TK SISWA GURU
1 Lampung Barat 93 1.972 294
2 Tanggamus 103 2.084 252
3 Lampung Selatan 220 9.764 857
4 Lampung Timur 486 15.505 1507
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
20
N0. KABUPATEN/KOTA JUMLAH
TK SISWA GURU
5 Lampung Tengah 442 19.753 2046
6 Lampung Utara 173 6.146 849
7 Way Kanan 168 6.917 781
8 Tulang Bawang 136 7.294 680
9 Pesawaran 86 1.415 350
10 Pringsewu 136 1.659 536
11 Mesuji 89 3.567 415
12 Tuba Barat 104 1.535 404
13 Pesisir Barat 47 1.318 114
14 Bandar Lampung 293 14.426 1591
15 Metro 57 4.914 506
TOTAL 2.633 98.269 11.182
Sumber: Dapodik 29-06-2015, 21.22
Kondisi di atas menjadi dasar untuk memprediksi bahwa
dalam rangka mengatasi permasalahan pendidikan PAUD,
maka pembangunan PAUD di Provinsi Lampung ke depan
perlu diprioritaskan pada aspek; (1) peningkatan sosialisasi
tentang fungsi dan peran PAUD kepada masyarakat. (2)
penyediaan akses dengan prinsip satu desa satu PAUD, (3)
peningkatan jaringan kemitraan dengan stakeholders, dan (4)
peningkatan komitmen dan dukungan pemerintah daerah
melalui penyediaan dana pembangunan PAUD yang lebih
memadai.
2) Pendidikan Keaksaraan
Pendidikan Keaksaraan adalah upaya pembelajaran untuk
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan membaca,
menulis, berhitung dan berbahasa Indonesia dengan
kandungan nilai fungsional, bagi upaya peningkatan kualitas
hidup dan penghidupan kaum buta aksara.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
21
Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan dapat didefenisikan
sebagai upaya yang sengaja dirancang agar terjadi aktivitas
belajar pada warga belajar buta aksara sehingga menjadi melek
huruf dan memiliki pengetahuan fungsional yang dapat
digunakan untuk mengingkatkan derajat kehidupannya.
Pemerintah bertekad untuk menangani masalah penduduk
buta aksara secara tuntas. Meski demikian, jumlah
penyandang buta aksara tetap berpotensi untuk meningkat
sebagai akibat dari masalah sosial ekonomi masyarakat yang
berdampak pada putusnya sekolah anak kelas 1-3 SD
sederajat. Sebab itu, program pendidikan keaksaraan memiliki
peran strategis, karena diharapkan dapat mengatasi masalah
fondamental sumber daya manusia yang menyangkut berbagai
aspek kepentingan.
Masalah mendasar dibidang pendidikan keaksaraan di
Lampung adalah masih banyaknya penduduk yang
menyandang buta aksara. Hingga akhir tahun 2013 jumlah
penyandang buta aksara di Provinsi Lampung mencapai
102.151 orang atau sekitar 4,87%. Sebagian besar dari mereka
ini termasuk kelompok tersulit, yaitu penduduk dengan usia
45 tahun keatas yang tinggal di daerah-daerah terpencil,
terisolir atau tertinggal. Selain itu juga termasuk penduduk
yang secara fisik atau mental mengalami kekurangan
(penyandang cacat).
Penduduk yang termasuk kelompok ini sulit dijangkau oleh
pelayanan pendidikan, baik karena faktor internal seperti
rendahnya motivasi belajar, maupun faktor eksternal seperti
ketersediaan dan keterjangkauan pendidikan kesetaraan bagi
mereka.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
22
Jika ditinjau dari aspek wilayah, maka daerah yang termasuk
padat penyandang buta aksara di Provinsi Lampung adalah
Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung
Selatan. Kebijakan penuntasan buta aksara yang selama ini
dilakukan mengarah kepada upaya peningkatan kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung.
Dengan cara ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas
peserta didik hingga mencapai kemampuan keaksaraan dasar
(basic literacy). Selain itu, program pendidikan keaksaraan
ditekankan pada pendidikan kecakapan hidup (life skill) yang
dilaksanakan sesuai standar keaksaraan yang jelas dan
terukur. Pendidikan keaksaraan juga dikembangkan dalam
ragam keaksaraan melalui pendekatan kontekstual, yang
diarahkan pada peningkatan kapasitas berpikir dan pengem-
bangan kepribadian serta dinamika sosial kemasyarakatan.
3) Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH)
Penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) pada
jalur pendidikan nonformal diselenggarakan melalui: (1)
Lembaga Kursus dan Pelatihan, (2) Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB), (3) Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal (BN-
PNF), (4) Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah (BN-
PLS), (5) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), (6)
Lembaga Pengembangan Terpadu Masyarakat (LPTM) seperti
Pondok Pesantren, Yayasan yang menangani Pendidikan
Nonformal, dan lain-lain, (7) Lembaga Pengabdian Masyarakat
(LPM) pada Perguruan Tinggi yang peduli pendidikan
nonformal, dan (8) Organisasi Kepemudaan, Yayasan dan
Koperasi yang menangani pemuda.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
23
Hingga akhir tahun 2013, jumlah Lembaga Kursus dan
Pelatihan (LKP) di Provinsi Lampung mencapai 593 lembaga,
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sabanyak 266
lembaga, dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) 159 lembaga
yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Pendidikan
Kecakapan Hidup juga terkait dengan jumlah angkatan kerja
berdasarkan kualifikasi akademik yang dimiliki. Semakin
rendah kualifikasi akademik angkatan kerja, maka peran dan
fungsi pendidikan kecakapan hidup akan semakin
dibutuhkan.
Tabel. 2.6. Jumlah Angkatan Kerja Menurut Kualifikasi Akademik di Provinsi
Lampung Tahun 2010
NO. KUALIFIKASI AKADEMIK ANGKATAN KERJA
JUMLAH %
1. Sampai dengan Tamat SD 624.632 16,30%
2. SMP 758.756 19,80%
3. SMA Umum 1.513.296 39,49%
4. SMA Kejuruan 596.658 15,57%
5. Diploma I/II/II 87.372 2,28%
6. Universitas 251.386 6,56%
JUMLAH 3.832.100 100%
Sumber: Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Lampung Tahun 2013
Data di atas menunjukkan bahwa 16,30% angkatan kerja di
Provinsi Lampung dengan kualifikasi akademik tertinggi tamat
SD, 19,80% tamat SMP, 39,49% tamat SMA Umum, 15,57%
tamat SMK, 2,28% tamat Diploma, dan 6,56% yang memiliki
kualifikasi akademik Sarjana.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
24
Masih tingginya angkatan kerja dengan kualifikasi akademik
hanya sebatas tamat SMP, tamat SD dan tidak tamat SD atau
bahkan tidak pernah sekolah (36,1%), merupakan tantangan
yang harus diatasi melalui pendidikan kecakapan hidup.
Kemiskinan yang disertai dengan rendahnya tingkat
pendidikan keluarga, dapat mendorong anak tidak bersekolah
dan menjadi pekerja anak. Sebagian besar anak yang tidak
bersekolah dalam kelompok usia 10-14 tahun, berarti mereka
akan tumbuh menjadi orang dewasa yang buta huruf. Kondisi
ini memberi indikasi pentingnya pengembangan dan
percepatan memberikan kesempatan pendidikan kepada anak
sejak dini. Lebih lanjut, perlu penyediaan akses pembelajaran
sepanjang hayat, baik dalam rangka peningkatan kualifikasi
akademik, kompetensi maupun keterampilan hidup bagi
angkatan kerja sesuai tuntutan dunia usaha dan industri.
4) Pendidikan Pengarustamaan Gender
Pengarusutamaan gender adalah strategi yang dilakukan
secara rasional dan sistimatis untuk mencapai dan
mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai
aspek kehidupan manusia (rumah tangga, masyarakat dan
negara), melalui kebijakan dan program yang memper-hatikan
pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan
perempuan dan laki-laki kedalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program
pada berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Diharapkan melalui pendidikan pengarustamaan gender, tidak
ada lagi bentuk diskriminasi dan marginalisasi terhadap
perempuan dalam kehidupan bermasyarakat.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
25
Program pendidikan pengarustamaan gender di Provinsi
Lampung dimaksudkan untuk menjamin bahwa kebijakan,
program dan kegiatan pendidikan memberikan kesempatan
dan manfaat yang sama untuk laki-laki dan perempuan.
Implementasi program pengarustamaan gender di Lampung
tercermin dari keseimbangan peserta didik laki-laki dengan
perempuan khusunya pada jenjang PAUD dan Pendidikan
Dasar.
Tabel. 2.7. Jumlah Peserta Didik Menurut Jenis Kelamin Provinsi Lampung
Tahun 2015
N0. JENJANG JUMLAH PESERTA DIDIK
Laki-laki Perempuan
1 PAUD 864.475 51,86% 80.260 48,14%
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Tahun 2015
2.3.2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan
Aspek keterjangkauan layanan pendidikan merupakan perma-
salahan yang juga perlu mendapat perhatian dalam
mengembangkan perencanaan pendidikan ke depan.
a. Tingkat Pelayanan Sekolah
Tingkat pelayanan Satuan Pendidikan menjadi salah satu
indikator tersedianya layanan pendidikan yang terjangkau.
Dengan cara ini dapat diketahui kesempatan yang diberikan
satuan pendidikan dalam melayani penduduk usia masuk
sekolah.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
26
b. Daerah Terjangkau
Jika ditinjau dari aspek daerah terjangkau, maka
perbandingan antara daerah terjangkau siswa dengan daerah
terjangkau sekolah dengan standar baku 3 km. Aspek ini juga
merupakan indikator untuk mengetahui seberapa jauh sekolah
dapat dijangkau oleh siswa. Karena itu, permasalahan yang
berkaitan dengan daerah terjangkau juga perlu mendapat
perhatian dalam menyusun perencanaan Pembangunan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Lampung tahun 2015-2019.
c. Biaya Satuan
Keterjangkauan layananan pendidikan tidak hanya ditujukan
dari aspek geografis, tetapi juga dari sudut pandang ekonomi.
Sebab itu, aspek satuan biaya juga perlu mendapat perhatian
dalam menyediakan layanan pendidikan yang terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat.
2.3.3. Kesetaraan Memperoleh Layanan Pendidikan
Terdapat tiga aspek kesetaraan dalam memperoleh layanan
pendidikan yang perlu mendapat perhatian; (1) perbedaan
gender APK yaitu perbedaan Gender APK antara laki-laki
dengan APK Perempuan, (2) Indek Paritas Gender APK yaitu
perbandingan antara APK perempuan dengan APK laki-laki,
dan (3) persentase siswa swasta yaitu perbandingan antara
siswa swasta dengan jumlah siswa seluruhnya.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
27
2.3.4. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan
Selain beberapa indikator yang telah diuraikan di atas,
kepastian memperoleh layanan pendidikan juga merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kondisi pendidikan
saat ini. Tinjauan terhadap kepastian memperoleh layanan
pendidikan setidaknya tercermin dari Angka Partisipasi Kasar
(APK) dan Angka Pertisipasi Murni (APM). Secara lebih rinci
tentang perkembangan APK pendidikan Provinsi Lampung
selama periode 2010-2015 sebagaimana tertera pada tabel
2.23.
Tabel 2.24. Perkembangan APK Provinsi per Jenjang Pendidikan Tahun 2010-
2015.
NO. JENJANG PENDIDIKAN APK PENINGKATAN/
MENURUN 2010 2015
1 PAUD 30,12 56,34 26,22
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, 2015.
Upaya perluasan akses pendidikan telah berhasil meningkatkan
angka partisipasi kasar (APK) jenjang PAUD dari 30,12% pada
tahun 2010 menjadi 56,34% pada tahun 2015.
Perkembangan APK per jenjang pendidikan berbasis wilayah kabu-
paten/kota di Provinsi Lampung tahun 2015 sebagaimana tertera
pada gambar 2.1.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
28
Gambar 2.1 menunjukkan bahwa capaian APK PAUD dari 15
kabupaten/ kota belum seluruhnya berhasil melampaui APK
Provinsi sebesar 56,34%. Ada empat kabupaten/kota yang telah
melampaui APK PAUD Provinsi yaitu (1) Kabupaten Lampung
Timur (2) Kota Metro (3) Kota Bandar Lampung, dan (4) Kabupaten
Lampung Tengah. Sementara kabupaten lainnya masih berada
dibawah APK Provinsi, dengan APK PAUD terendah masing-masing
Kabupaten Pringsewu, Tulang Bawang Barat, dan Kabupaten Way
Kanan.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan
layanan pendidikan dewasa ini diantaranya.
1) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang begitu cepat dan mampu menjangkau ke hampir
seluruh wilayah dewasa ini, telah berdampak pada
sulitnya mengantisipasi pengaruh luar yang dapat
merusak nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti siswa;
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
29
2) Meningkatnya persaingan pasar global yang ditandai
dengan masuknya produksi asing secara bebas dalam
era globalisasi mengakibatkan makin sulitnya
membendung nilai budaya luar yang bertentangan
dengan pendidikan keimanan, ketaqwaan, dan budi
pekerti siswa;
3) Banyaknya warga masyarakat Lampung yang secara
ekonomi belum beruntung, berdampak pada rendahnya
kontribusi dukungan masyarakat dan orang tua
terhadap program dan kegiatan Pembangunan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
4) Rendahnya kontribusi dunia usaha/industri dalam
mendukung Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat di lingkungannya baik
dalam bentuk biaya operasional sekolah maupun
bantuan beasiswa;
5) Rendahnya tingkat kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan terutama guru honor, berdampak pada
rendahnya kinerja mereka, sehingga sulit untuk
meningkatkan mutu proses dan pelaksanaan pembela-
jaran di sekolah.
6) Euforia otonomi daerah yang berlebihan sangat
berpotensi terhadap penetapan kebijakan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan prioritas pembangunan di
kabupaten/kota.
7) Kesadaran sebagian masyarakat akan pentingnya
pendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan dan
kemajuan siswa ke depan masih rendah.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
30
8) Sebagian besar pendidikan nonformal dan informal
bidang keahlian/keterampilan yang dikelola dunia
usaha/swasta lebih berorientasi ekonomi, sehingga
kurang mendapat respon sebagai alternatif untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat.
Selanjutnya, beberapa peluang untuk mengembangkan
mutu layanan pendidikan diantaranya:
1) Diberlakukannya UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional merupakan peluang untuk
memberikan apresiasi yang tinggi terhadap
pembangunan sektor pendidikan dalam membentuk
sumber daya manusia berkualitas yang beriman,
bertaqwa, berbudi luhur, menguasai IPTEK dan berdaya
saing bagi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat.
2) Adanya kesepakatan eksekutif dengan legislatif dalam
menentukan arah kebijakan umum Pembangunan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
setiap tahun anggaran, merupakan salah satu bentuk
kerjasama antar lembaga guna meningkatkan mutu
pendidikan di daerah.
3) Tingginya dukungan dan keperdulian para pemangku
kepentingan (stake holder), dalam upaya memajukan
pendidikan di daerah baik dalam bentuk sumbangan
pemikiran, maupun kritik terhadap kebijakan
Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat merupakan potensi untuk
meningkatkan mutu pelayanan pendidikan.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
31
4) Tersedianya lembaga pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK) sebagai wadah bagi pendidk dan tenaga
kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi akademi.
5) Tersedianya lembaga-lembaga keilmuan dan keahlian
yang dikembangkan di berbagai perguruan tinggi dapat
diberdayakan dalam bentuk kerjasama bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6) Tersedianya SDM yang memiliki kualifikasi akademik
dan kompetensi memadai pada berbagai bidang disiplin
ilmu dapat diberdayakan untuk meningkatkan mutu
layanan pendidikan di berbagai wilayah termasuk di
daerah terpencil.
7) Adanya rencana dan program jangka menengah
pemerintah untuk menjalin kerjasama dengan
pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam
mengembangkan kawasan pendidikan berbasis
keunggulan tertentu di daerah merupakan peluang
untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan.
8) Pesatnya peran serta dan dukungan masyarakat dalam
Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat melalui penyelenggaraan
pendidikan formal pada sekolah-sekolah swasta dan
pendidikan nonformal sebagai wujud partisipasi aktif
masyarakat dalam memajukan pendidikan di daerah.
1. Kekayaan lingkungan alam yang beraneka ragam dan
lingkungan sosial yang kondusif dalam tata kehidupan
masyarakat yang majemuk, merupakan potensi yang
dapat dikembangkan dan dimanfaatkan bagi
kepentingan pendidikan.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
32
2.5. Strategi Pendanaan
Dalam rangka mendukung keberhasilan implementasi
program yang terukur, maka perlu diatur beberapa hal
pendukung antaralain; (1) Strategi Pendanaan Pendidikan;
(2) Sistem Koordinasi, Tata kelola dan Pengawasan Internal;
(3) Sistem Pemantauan dan Evaluasi, dan (4) Sistem berbasis
Teknologi Informasi Terpadu.
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
pendanaan pendidikan mengatur pembagian tanggung jawab
pendanaan pendidikan antara pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat termasuk satuan pendidikan. Selain
oleh penyelenggara dan satuan pendidikan, pendanaan
pendidikan juga menjadi tanggung jawab peserta didik, orang
tua dan/atau wali peserta didik. Tanggung jawab tersebut
adalah (a) biaya pribadi peserta didik; (b) pendanaan biaya
investasi selain lahan untuk satuan pendidikan bukan
pelaksana program wajib belajar, baik formal maupun
nonformal, yang diperlukan untuk menutupi kekurangan
pendanaan yang disediakan oleh penyelenggara dan/atau
satuan pendidikan; (c) pendanaan biaya personalia pada
satuan pendidikan bukan pelaksana program wajib belajar,
baik formal maupun nonformal, yang diperlukan untuk
menutupi kekurangan pendanaan yang disediakan oleh
penyelenggara dan/atau satuan pendidikan; (d) pendanaan
biaya nonpersonalia pada satuan pendidikan bukan
pelaksana program wajib belajar, baik formal maupun
nonformal, yang diperlukan untuk menutupi kekurangan
pendanaan yang disediakan oleh penyelenggara dan/atau
satuan pendidikan; dan (e) pendanaan sebagian biaya
investasi pendidikan dan/atau sebagian biaya operasi
pendidikan tambahan yang diperlukan untuk
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
33
mengembangkan satuan pendidikan berbasis keunggulan
lokal.
Pendanaan Pendidikan dapat diperoleh juga dari masyarakat
di luar penyelenggara dan satuan pendidikan yang didirikan
masyarakat serta peserta didik atau orang tua/walinya
dengan syarat diberikan secara sukarela, dibukukan dan
dipertanggungjawabkan secara transparan kepada pemangku
kepentingan satuan pendidikan, dan diaudit oleh akuntan
publik serta diumumkan secara transparan di media cetak
berskala nasional dan kemudian dilaporan kepada Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan jika jumlahnya melebihi jumlah
tertentu yang ditetapkan oleh Menteri.
2.5.1. Tata Kelola
Implementasi renstra Balai Pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Lampung
2015-2019 oleh Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi, Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Kabupaten/Kota, dan instansi terkait lainnya
menuntut perlunya pengembangan sistem tata kelola
tersendiri. Karena itu, dilakukan penataan terhadap tugas
dan tanggungjawab dalam melaksanakan program dan
kegiatan yang ditetapkan untuk mewujudkan sasaran yang
dituangkan dalam Indikator Kinerja Kunci.
Pengembangan implementasi renstra dalam sistem tata kelola
mencakup kegiatan penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP), sosialisasi dan pengendalian serta
pelaksanaan program dan kegiatannya.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
34
2.6. Sistem Pemantauan dan Evaluasi
2.6.1. Tujuan Pemantauan dan Evaluasi
Sistem pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari implementasi renstra. Pemantauan dan evaluasi
bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian
antara rencana yang telah ditetapkan dalam renstra dengan hasil
yang dicapai pada setiap tingkatan.
2.6.2. Prinsip-Prinsip Pemantauan dan Evaluasi
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
(1) Kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari pemantauan
dan evaluasi;
(2) Pelaksanaan dilakukan secara objektif;
(3) Dilakukan oleh petugas yang memahami konsep, teori,dan
proses serta berpengalaman dalam melaksanakan peman-
tauan dan evaluasi agar hasilnya valid dan akuntable
(4) Pelaksanaan dilakukan secara terbuka (transparan) sehingga
pihak yang berkepentingan dapat mengetahui hasil pelaporan
melalui berbagai cara;
(5) Melibatkan berbagai pihak yang di pandang perlu dan ber-
kepentingan secara proaktif (partisipatif);
(6) Pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan;Mencakup se-
luruh objek agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi
dan situasi sasaran pemantauan dan evaluasi;
(7) Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan dan pada saat yang tepat agar tidak kehilangan
momentum yang sedang terjadi;
(8) Dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan;
(9) Berbasis indikator kinerja; dan
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
35
(10) Pelaksanaan dilakukan secara efektif dan efisien, artinya
target pemantauan dan evaluasi dicapai dengan meng-
gunakan sumber daya yang ketersediaannya terbatas dan
sesuai perencanaan.
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi mencakup berbagai aspek
antaralain:
(1) Penjaminan mutu, relevansi, dan daya saing;
(2) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan PAUD dan
Dikmas;
(3) Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan kemitraan pendi-
dikan. Pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan oleh semua
pihak yang relevan.
2.6.3. Ruang Lingkup Pemantauan dan Evaluasi
Implementasi pemantauan dan evaluasi yang sudah berjalan di
Lingkungan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Lampung meliputi:
(1) Pemantauan dan pengendalian program bulanan dan tri-
wulanan;
(2) Evaluasi tematik yang berkaitan dengan kebijakan Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Provinsi Lampung;
(3) Evaluasi kinerja tahunan melalui sistem AKIP;
(4) Evaluasi kinerja tengah periode renstra melalui pencapaian
kinerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Lampung, dan
(5) Evaluasi akhir masa renstra.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
36
4.1. Visi dan Misi
Visi
Terselenggaranya Layanan Pendidikan yang Unggul dan Bermutu
untuk menwujudkan pengembangan program pendidikan
Nonformal dan Informal.
Misi
Guna mendukung pencapaian visi di atas, maka pada tahun 2015-
2019 Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Provinsi Lampung menetapkan misi
sebagai berikut.
1) Mengembangkan Sumber Daya PAUD dan Dikmas yang unggul
dan bermutu;
2) Membangun hubungan kemitraan dengan berbagai pemangku
kepentingan guna meningkatkan kualitas layanan penidikan
nonformal dan informal;
3) Mengembangkan program PAUD dan Dikmas yang unggul dan
akuntabilitas;
4) Melaksanakan penguatan sistem informasi PAUD dan Dikmas
yang bermutu, cepat, tepat dan bermanfaat;
5) Memberikan layanan PAUD dan Dikmas yang bermutu melalui
berbagai akses pendidikan, pelatihan, pengembangan dan
pemberdayaan.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
37
Misi tersebut merupakan kelanjutan dari lima pilar kebijakan
pendidikan nasional tahun 2015-2019. Kelima pilar tersebut
masih dipertahankan dan diintegrasikan ke dalam 5 misi Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Provinsi Lampung tahun 2015-2019. Formulasi misi
ini akan menunjukkan perbedaan fokus pada masing-masing
jenjang dan jalur pendidikan sebagai berikut.
a. Pendidikan Anak Usia Dini
Menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini yang dapat
membantu anak mengembangkan potensinya secara holistik dan
terintegrasi baik dari aspek gizi, kesehatan, moral, dan budi
pekerti serta membantu anak mengembangkan potensi diri dan
kecerdasannya.
b. Manajemen Pelayanan
Mewujudkan manajemen pelayanan pendidikan yang optimal,
efektif, dan efisien.
c. Daya Saing Pendidikan
Meningkatkan daya saing pendidikan antar wilayah kabupaten/
kota.
4.2. Tujuan dan Sasaran
Secara umum Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat di Provinsi Lampung diarahkan untuk
membentuk SDM berkualitas dan berdayasaing. Agar pelaksanaan
pembanguanan pendidikan berlangsung sesuai arah dan tujuan
yang jelas, maka pembangunan 2015-2019 ditujukan untuk
memetakan kondisi mutu pendidikan, menyediakan layanan
pendidikan yang terjangkau, berkesetaraan, dan meningkatkan
mutu pada semua jalur dan jenjang pendidikan, dengan
menjadikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai salah satu
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
38
acuan untuk jenjang pendidikan dasar. Secara rinci tentang tujuan
dan sasaran strategis Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Lampung tahun 2015-2019 ditetapkan
sebagai berikut.
4.2.1. Tujuan Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat 2015-2019
Tujuan pembangunan dan pengembangan pendidikan Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 dirumuskan
berdasarkan jenis dan jenjang layanan pendidikan dan sistem tata
kelola yang diperlukan untuk menghasilkan Pengkajian dan
Pengembangan Model/Program PAUD-Dikmas yang bermutu,
Berwawasan Gender, Pendidikan untuk pembangunan
berkelanjutan (ESD) dan kewarganegaraan global, serta replikabel
di seluruh regional/wilayah.
4.3. Sasaran Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat 2015-2019
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis
Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat diperlukan sejumlah sasaran strategis yang
menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2019.
Sasaran strategis yaitu Tersedianya hasil Pengkajian dan
Pengembangan Model/Program, PAUD-Dikmas yang bermutu,
berwawasan Gender, pendidikan untuk pembangunan
berkelanjutan (ESD) dan kewarganegaraan global, serta replikabel
di seluruh regional/wilayah
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
39
4.4. Strategi dan Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan Pembangunan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat Lampung tahun 2015-2019
dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, dan tujuan strategis
Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat , serta mengacu pada RPJMN 2015-2019 dan evaluasi
capaian Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat sampai tahun 2019. Strategi dan arah kebijakan
Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Lampung tahun 2015-2019 disusun untuk
memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggara pendidikan di
Provinsi dan di kabupaten/kota terkait dengan cara-cara yang
diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran strategis yang
menggambarkan tujuan-tujuan strategis. Telaah terhadap
sasaran-sasaran strategis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya akan terlihat adanya sejumlah komponen yang
dibutuhkan dalam penyelenggaraan layanan pendidikan yang
optimal. Kebutuhan tersebut mencakup guru dan tenaga kepen-
didikan lainnya, proses dan pelaksanaan pembelajaran, sarana
dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola.
4.4.1. Strategi Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Tahun 2015-2019
Strategi merupakan upaya yang sistematis untuk mencapai tujuan
strategis yang telah ditetapkan melalui pencapaian sasaran-
sasaran strategis dari tujuan strategis. Tiap strategi menjelaskan
berbagai komponen penyelenggaraan layanan pendidikan yang
harus disediakan untuk mencapai sasaran strategis dari tiap
tujuan strategis.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
40
Komponen-komponen tersebut meliputi pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, sistem pembelajaran, data
dan informasi, dana, serta sistem dan prosedur yang bermutu.
Pemilihan strategi juga mempertimbangkan disparitas
antarwilayah, gender, sosial ekonomi, serta antarsatuan pendi-
dikan.
5.1. Program Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat 2015-2019
Program Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat 2015-2019 dilakukan dengan mengacu kepada tujuan
yang akan dicapai pada tahun 2019.. Secara rinci pengelompokan
program tersebut sebagai berikut.
KODE PROGRAM
P1 Model PAUD Dikmas yang dikembangkan
P2 Satuan PAUD Dikmas yang disiapkan untuk memenuhi Standar Nasional
P3 SDM PAUD Dikmas yang ditingkatkan kompetensinya
P4 Layanan Internal
P5 Layanan Perkantoran
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
41
Keberhasilan dari program ini dapat diukur dari ketercapaian
Indikator Kinerja Utama seperti yang disajikan pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Indikator Kinerja Utama Program Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat
N0. SASARAN
STRATEGIS
KONDISI
AWAL
(2014)
TARGET TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
% % % % %
IKU
5.1
Model PAUD
Dikmas yang
dikembangkan
95,13% 95,71 96,27 96,85 97,47 98
IKU
5.2
Satuan PAUD
Dikmas yang
disiapkan untuk
memenuhi Standar
Nasional
55,01% 56,01 57,01 58,01 59,01 60,01
IKU
5.3
SDM PAUD
Dikmas yang
ditingkatkan
kompetensinya
78 80,0 82,3 85,0 87,5 90,0
IKU
5.4
Jumlah
Dokumen
Perencanaan
Program dan Anggaran
78 80,0 82,3 85,0 87,5 90,0
IKU
5.5
Jumlah Dokumen
Evaluasi dan
Pelaporan
78 80,0 82,3 85,0 87,5 90,0
IKU
5.6
Dokumen
Keuangan,
Kepegawaian,
Ketatausahaan dan BMN
78 80,0 82,3 85,0 87,5 90,0
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
42
Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Propinsi Lampung pada akhir periode Rencana Strategis. Hal ini ditunjukan
dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan
bidang pendidikan setiap tahun (benchmark) atau indikator capaian yang
bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada
akhir periode Renstra dapat dicapai.
Indikator kinerja pada Renstra Tahun 2015-2019 dirumuskan berdasarkan
hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja
program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah.
Penetapan indikator kinerja terhadap capaian kinerja penyelenggaraan
urusan pendidikan Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 diuraikan sebagai
berikut.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
43
INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN STRATEGIS NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM
1. Tersedianya hasil pengkajian dan pengembangan model/program PAUD-Dikmas yang bermutu, berwawasan gender, Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) dan kewarganegaraan global, serta replikabel di seluruh regional/wilayah
1 - Model Paud Dikmas yang dikembangkan
1. Studi Pendahuluan
2. Penyusunan Draf Model
3. Ujicoba Konseptual dan Operasionalnya
2 Satuan Paud dikmas yang disiapkan untuk memenuhi Standar Nasional
1. Pemetaan Mutu Satuan Paud Dikmas
2. Supervisi Satuan Paud Dikmas
3. Pengembangan Kemitraan PAud Dikmas
3 SDM Paud Dikmas yang ditingkatkan Kompetensinya
1. Peningkatan Kompetensi SDM Internal
2. Peningkatan Kompetensi SMD Eksternal
4 Jumlah Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran
1. Penyusunan Rencana Anggran dalam Dokumen TOR, RAB dan RKAKL, serta penyusunan rencana Program dalam RKT dan hasil Rakor.
5 Jumlah Dokumen Evaluasi dan Pelaporan
1. Pelaksanaan Pengawasan Internal Balai
2. Penyusunan LAKIP
6 Dokumen Keuangan, Kepegawaian, Ketatausahaan dan BMN
1. Penyusunan Dokumen Keuangan dalam catatan atas Laporan Keuangan
2. Penyusunan Dokumen Barang Milik Negara dalam catatan atas laporan BMN
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
44
Rencana Strategis Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Lampung 2015-2019 ini
merupakan pedoman Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat di Provinsi Lampung dalam jangka 5
tahun ke depan, yang digunakan sebagai acuan untuk
mengevaluasi hasil-hasilnya berdasarkan target indikator yang
ditetapkan.
Keberhasilan pelaksanaan Pembangunan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat untuk mencapai visi Balai
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Provinsi Lampung akan sangat tergantung kepada
peran aktif masyarakat serta pada sikap mental, tekad, semangat
serta ketaatan dan kedisiplinan segenap jajaran di lingkungan
Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Lampung.
Sehubungan dengan itu, kepada seluruh unit dan subunit
pelayanan publik di lingkungan Balai Pengembangan Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Lampung
perlu menyusun program dan kegiatan menurut fungsi dan
kemampuan masing-masing. Hal yang sama juga perlu dilakukan
oleh Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat Kabupaten/Kota dengan melakukan
penyesuaian yang diperlukan.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
45
Keberadaan Renstra ini diharapkan dapat memberi arah dan
kesamaan persepsi antarinstitusi dan antartingkatan dalam
membangun pendidikan di Provinsi Lampung untuk periode 5
tahun kedepan. Sehingga dengan demikian Pembangunan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat akan
dapat berlangsung secara terintegrasi antar sektor, bermutu, dan
memiliki akselerasi tinggi, yang pada akhrinya akan memiliki
kontribusi nyata dalam mendukung pencapaian masyarakat
Lampung yang maju dan sejahtera.
Renstra BP PAUD Dan Dikmas Lampung 2015-2019
46
KEPALA BP PAUD DAN DIKMAS
LAMPUNG
Dra. RINDANGSARI AD
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BP-PAUD DAN DIKMAS LAMPUNG
NO
SASARAN STRATEGIS NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM
1. Tersedianya hasil pengkajian dan pengembangan model/program PAUD-Dikmas yang bermutu, berwawasan gender, Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) dan kewarganegaraan global, serta replikabel di seluruh regional/wilayah
1 - Model Paud Dikmas yang dikembangkan
1. Studi Pendahuluan
2. Penyusunan Draf Model
3. Ujicoba Konseptual dan Operasionalnya
2 Satuan Paud dikmas yang disiapkan untuk memenuhi Standar Nasional
1. Pemetaan Mutu Satuan Paud Dikmas
2. Supervisi Satuan Paud Dikmas
3. Pengembangan Kemitraan PAud Dikmas
3 SDM Paud Dikmas yang ditingkatkan Kompetensinya
1. Peningkatan Kompetensi SDM Internal
2. Peningkatan Kompetensi SMD Eksternal
4 Jumlah Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran
1. Penyusunan Rencana Anggran dalam Dokumen TOR, RAB dan RKAKL, serta penyusunan rencana Program dalam RKT dan hasil Rakor.
5 Jumlah Dokumen Evaluasi dan Pelaporan
1. Pelaksanaan Pengawasan Internal Balai
2. Penyusunan LAKIP
6 Dokumen Keuangan, Kepegawaian, Ketatausahaan dan BMN
1. Penyusunan Dokumen Keuangan dalam catatan atas Laporan Keuangan
2. Penyusunan Dokumen Barang Milik Negara dalam catatan atas laporan BMN