iipauddikmassulbar.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2019/... · 2019. 3. 27. · sehubungan...
TRANSCRIPT
i
ii
i
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) BP PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat tahun 2015-2019, revisi I disusun
berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Tahun 2015-2019.
Dalam penyusunan Renstra ini, juga mempertimbangkan tugas dan fungsi BP PAUD dan Dikmas
Sulawesi Barat dalam melaksanakan pengembangan program, pemetaan mutu supervisi, fasilitasi
penyusunan dan pelaksanaan program, dan pengembangan sumber daya serta pelaksanaan
kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.
Renstra BP PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat merupakan dasar dan pedoman bagi semua pegawai
di lingkungan BP PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat, dan sebagai acuan dalam menyusun: (1)
Rencana Kerja (Renja) Tahunan; (2) Laporan Tahunan; dan (3) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP); (4) Program kemitraan dengan lintas sektoral bidang PAUD dan Dikmas secara
teruktur dan terarah; (5) Koordinasi perencanaan dan pengendalian kegiatan pembangunan lingkup
BP PAUD dan Dikmas di wilayah Sulawesi Barat.
Selain itu, Renstra ini merupakan acuan dalam upaya pencapaian target dan sasaran pembinaan
layanan pendidikan anak usia dini, pembinaan layanan pendidikan masyarakat, dan pembinaan
lainnya agar program-program tersebut dapat berjalan secara efektif sesuai mekanisme yang ada.
Akhirnya semoga rencana strategis ini bermafaat bagi kita semua. Amin.
Mamuju, Maret 2018
Kepala,
Dr. Andi Rusdi, M.Pd
NIP 19650430199103004
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................................... i
Daftar isi ........................................................................................................................................ ....... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Landasan Hukum ................................................................................................... 2
C. Landasan Filosofis ................................................................................................ 3
D. Pilar-pilar Strategis................................................................................................ 4
BAB II KONDISI UMUM
A. Gambaran Umum BP-PAUD dan Dikmas
Sulbar.................................................................................................................. 6
B . Kondisi PAUD dan Dikmas ............................................................................. 6
B. Potensi dan Permasalahan ............................................................................. 12
BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI
A. Visi ..... ...................................................................................................................... 28
B. Misi.......................................................................................................................... 29
C. Tujuan .................................................................................................................... 30
D. Strategi ................................................................................................................... 32
BAB IV ARAH KEBIJAKAN, KERANGKA REGULASI, KERANGKA
PENDANAAN, DAN KELEMBAGAN
A. Arah Kebijakan..................................................................................................... 35
B. Kerangka Pendanaan dan Kerangka Kelembagaan............................... 36
BAB V PENUTUP........................................................................................................................... 40
Lampiran
1. Matriks Kinerja Rencana Strategis BP-PAUD dan Dikmas Sulbar Tahun 2015-2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas), mengamanahkan bahwa BP-PAUD dan
Dikmas Sulawesi Barat, memiliki dua tugas utama, yakni pengembangan
program/model, dan pengembangan mutu PAUD dan Dikmas. Pengembangan
model PAUD dan Dikmas yang dihasilkan harus inovatif, kontekstual dan
aplikatif serta sesuai kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas sebagai kriteria model
yang dihasilkan tervalidasi dan digunakan oleh masyarakat. Sedangkan
pengembangan mutu PAUD dan Dikmas dalam rangka mencapai standar
nasional pendidikan di seluruh wilayah kerja BP-PAUD dan Dikmas
Sulawesi Barat, meliputi 6 Kabupaten: (1) Kabupaten Mamuju, (2)
Kabupaten Mamuju Tengah, (3) Kab. Pasangkayu, (4) Kabupten Polewali
Mandar, (5) Kabupaten Mamasa, dan (6) Kabupeten Majene.
Selanjutnya berdasarkan Permendikbud tersebut, BP-PAUD dan
Dikmas Sulbar menyelenggarakan fungsi: (1) pengembangan program pendidikan anak usia dini
dan pendidikan masyarakat; (2) pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat; (3) supervisi satuan PAUD dan Dikmas; (4) fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan
program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; (5) pengembangan sumber daya
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; (6) pengelolaan sistem informasi
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; dan (7) pelaksanaan kemitraan di bidang
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; serta (8) pelaksanaan urusan administrasi
BP PAUD dan Dikmas.
Berbagai kebijakan dan program PAUD dan Dikmas disusun untuk memberikan pelayanan
pendidikan yang terbaik untuk masyarakat. Keberhasilan penyelenggaraan program PAUD dan
Dikmas sangat terkait dengan partisipasi pemerintah, provinsi dan kabupaten serta partisipasi
aktif dari seluruh pamangku kepentingan di sektor pendidikan, dan masyarakat secara
keseluruhan. Sinergitas antara pemerintah baik pusat maupun daerah seperti lembaga/
2
organisasi pendidik dan tenaga kependidikan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi sosial
dan keagamaan, satuan pendidikan serta dengan seluruh pemangku kepentingan sangat
menentukan keberhasilan pelaksanaan program yang telah disusun karena merupakan hal yang
terdepan.
Untuk memberikan arah pelaksanaan program pendidikan, perlu disusun Rencana Strategis
Pendidikan BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat Tahun 2015-2019, guna memberikan arah
kebijakan dan pembangunan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat di Sulawesi
Barat. Renstra ini menguraikan kondisi saat ini dan analisis situasi, tantangan, peluang dan
hambatan, kebijakan, strategi, program dan kegiatan, serta anggaran yang diperlukan BP-PAUD
dan Dikmas Sulawesi Barat dalam kurun waktu 2015-2019.
B. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan Renstra Tahun 2015-2019 BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi
Barat adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025;
5. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang
perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
6. Peraturan Presiden RI Nomor 14 tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
7. Permendikbud nomor 17 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019;
8. Permendikbud Nomor 22 tahun 2015 tentang Rencana Strategi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019;
3
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 05 tahun 2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat.
C. LANDASAN FILOSOFIS
Belajar sepanjang hayat adalah merupakan prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan anak usia
dini dan pendidikan nonformal dan informal. Belajar sepanjang hayat bahwa proses belajar
terjadi seumur hidup, walaupun dengan cara yang berbeda dan proses yang berbeda. Tujuan
layanan pendidikan nonformal adalah untuk mendapatkan layanan pendidikan yang tidak
diperoleh dari pendidikan formal. Keberadaan pendidikan nonformal dan informal memainkan
peran sebagai pengganti, pelengkap, penambah serta alternatif dari pendidikan formal.
Dengan adanya pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat merupakan pendidikan
yang terjadi secara nonformal dan informal. Pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat, antara lain :
1. Pemberdayaan Manusia Seutuhnya
Penyelenggaraan PAUD dan Dikmas diupayakan untuk memperlakukan peserta didik
sebagai subjek yang memiliki hak untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal
dalam aspek kecerdasan intelektual, spiritual, emosional, sosial dan kinestik. Paradigma
ini merupakan fondasi dari pendidikan yang menyiapkan peserta didik untuk
berhasil sebagai pribadi yang mandiri (makhluk pribadi).
2. Pembelajaran Sepanjang Hayat Berpusat pada Masyarakat
Pembelajaran merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu pembelajaran
sejak lahir hingga akhir hayat yang diselenggarakan secara terbuka. Pembelajaran
sepanjang hayat berlangsung secara terbuka melalui jalur formal, nonformal dan informal,
yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat setiap saat , tidak dibatasi usia, tempat dan
waktu.
3. Pendidikan Untuk Semua
Pendidikan merupakan hak setiap orang untuk mengembangkan diri. Tujuan pendidikan
adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, karena dengan pendidikan setiap
orang akan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraannya.
4
4. Pendidikan sebagai Suatu Gerakan
Pemerintah bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan yang sebaik- baiknya
bagi semua warga negara. Diharapkan semua pihak dapat memberikan kontribusi dalam
penyelenggaraan pendidikan, agar hasilnya optimal. Penyelenggaraan pendidikan harus
disikapi sebagai suatu gerakan yang mengintegrasikan semua potensi negeri dan
peran aktif seluruh masyarakat.
5. Pendidikan menghasilkan pembelajaran
Penyelenggaraan pendidikan harus memperlakukan, memfasilitasi, dan mendorong
peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif.
6. Pendidikan membentuk karakter
Penyelenggaraan pendidikan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, dan
pembentukan kepribadian, kepribadian dengan karakter unggul, antara lain kejujuran,
berakhlak mulia, mandiri serta cakap dalam menjalani hidup.
7. Sekolah yang menyenangkan
Sekolah sebagai satuan pendidikan yang utama merupakan suatu ekosistem. Suatu
tempat yang didalamnya terjadi hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan
lingkungannya.
D. PILAR-PILAR STRATEGIS
Dalam menyelenggarakan program di BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat, kerangka
dasar yang menjadi rujukan dalam implementasi landasan filosofis pendidikan anak usia
dini dan pendidikan masyarakat mengacu pada strategi pembangunan pendidikan nasional.
Strategi pembangunan PAUD dan Dikmas akan menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan
pokok dan kerangka implementasi program dan kegiatan pembaruan pendidikan yang akan
dilaksanakan oleh BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat, beserta seluruh pihak yang
berkepentingan (pimpinan/pihak managemen dan seluruh pegawai)/ stakeholder baik di
pusat maupun di daerah yang meliputi :
1. Pendidikan agama, akhlak mulia dan pembentukan karakter/kepribadian
masyarakat yang mandiri serta memiliki daya saing
5
2. Proses pembelajaran yang mendidik, dialogis serta pembelajaran berpusat pada
peserta didik dan kontekstual.
3. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi yang selaras dengan
dunia kerja.
4. Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Penyediaan sarana belajar.
6. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan
berkeadilan.
7. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka, merata, berkelanjutan.
8. Pemberdayaan masyarakat, organisasi masyarakat dan asosiasi profesi.
9. Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan.
6
BAB II
KONDISI UMUM
A. Gambaran Umum BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan
Dikmas) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat, Kemdikbud. BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat sebelumnya bernama
Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Sulawesi Barat yang merupakan Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat dan dibentuk berdasarkan
Peraturan Gubernur Nomor 16.a tahun 2006 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja UPTD/BPKB Provinsi Sulawesi Barat.
Dengan adanya UU Nomor 23 tahun 2014 bahwa PAUD dan Dikmas bukan lagi menjadi
kewenangan pemerintah Provinsi, tapi menjadi kewenangan Kabupaten/Kota, maka BPKB yang
sebelumnya merupakan UPTD Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat diambil alih oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Perubahan tersebut secara formal
didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 05 Tahun 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas).
B. Kondisi PAUD Dan Dikmas
Secara ideal penyusunan Rencana Strategis BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat Tahun 2015-
2019 perlu memperhatikan capaian rencana strategis sebelumnya, tujuannya ada di gambaran
umum tentang kondisi yang ada sebagai pijakan untuk membuat semua rencana program dan
memperbaiki kondisi tersebut menuju kondisi yang dicita-citakan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun mendatang.
Sehubungan dengan adanya perubahan tugas pokok dan fungsi BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi
Barat yang sebelumnya bernama BPKB Sulawesi Barat yang memiliki tugas pokok dan fungsi
yang berbeda, maka penyusunan rencana strategis harus menyesuaikan dengan arah kebijakan
pembangunan pemerintah pusat atau dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu
pula, penyusunan rencana strategis menggunakan analisis yang bersifat diagnostik dan analisis
7
prospektif. Analisis diagnostik dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelebihan dan
kelemahan dalam kondisi yang ada. Sedangkan analisis prospektif dilakukan untuk memperoleh
gagasan-gagasan pengembangan untuk mengubah kondisi yang ada menjadi kondisi yang
diinginkan.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunities dan Threats) untuk mengetahui kondisi internal yaitu kekuatan dan kelemahan
serta kondisi eksternal yaitu peluang dan ancaman/ tantangan. Analisis SWOT adalah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, (strength), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisa SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktor tersebut.
1. Kondisi P rogram PAUD dan DIKMAS di Sulawesi Barat
Wilayah kerja BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat secara keseluruhan mencakup enam
Kabupaten, yakni Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten Pasangkayu,
Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Kabupaten Mamasa, dan Kabupaten Majene. Kondisi
penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini dan program pendidikan masyarakat
lainnya seara umum dapat dilihat pada uraian berikut.
a. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang memberikan pengasuhan,
perawatan, perawatan dan pelayanan kepada anak usia 0-6 tahun. Pendidikan Anak Usia
Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia 0-6 tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
sekolah dasar dan kehidupan tahap berikutnya.
Berdasarkan dapodik PAUD dan Dikmas Tahun 2018 Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2018 diketahui bahwa Provinsi Sulawesi Barat memiliki lembaga
PAUD sebanyak 1.728 satuan PAUD, yang terdiri dari 813 Taman Kanak-kanak (TK), 856
Kelompok Bermain (KB), 23 Taman Penitipan Anak (TPA), dan 36 Satuan PAUD Sejenis
(SPS).
8
Sedangkan pelaksanaan kebijakan satu desa satu PAUD di Sulawesi Barat, baru mencapai
58,21 %, artinya pembangunan satuan PAUD belum merata pada desa-desa yang belum
memiliki layanan PAUD. Seperti gambar infografis di bawah ini.
Selain itu, berdasarkan jumlah lembaga PAUD yang banyak tersebut, maka tentunya
memiliki guru dan pengelola PAUD yang banyak juga. Sesuai data Dapodik, jumlah guru
PAUD sebanyak 3.673 orang. Kondisi ini menyebabkan perlu adanya peningkatan
kompetensi GTK PAUD. Terlebih lagi pada PAUD nonformal yang secara umum masih
didukung dengan tenaga kependidikan yang belum memiliki kualifikasi pendidikan yang
memadai.
b. Pendidikan keaksaraan
Pendidikan keaksaraan adalah pendidikan yang diberikan kepada masyarakat yang
belum pernah memperoleh pendidikan atau drop out di sekolah dasar dalam rangka
meningkatkan pengetahuan dasar, kemampuan baca tulis fungsional yang
diintegrasikan dengan mata pencarian, dalam arti agar sedapat mungkin
diusahakan belajar pendidikan dasar yaitu membaca, menulis, berhitung dilaksanakan
secara terpadu dengan pendidikan mata pencarian dan diikuti dengan kegiatan berusaha.
9
Data dari Pusat Statisik Tahun 2017 diketahui bahwa Provinsi Sulawesi Barat masih
terdapat masyarakat yang tergolong buta huruf masih cukup tinggi. Pada tahun 2017
diketahui bahwa jumlah penduduk buta aksara pada kelompok usia sampai dengan 14
tahun tercatat sejumlah 7,21 persen, kelompok usia 15-44 tahun sejumlah 3,16 persen,
dan kelompok usia 45 tahun keatas sejumlah 16,77 persen dari total jumlah penduduk
di Provinsi Sulawesi Barat.
Tingginya angka jumlah penduduk buta aksara ini menjadi tantangan tersendiri bagi BP-
PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat untuk mengambil langkah-langkah strategis untuk
menguranginya. Penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan fungsional melalui
kelompok belajar pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), SKB, maupun satuan
pendidikan lainnya merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
angka buta aksara.
c. Pendidikan Kesetaraan
Pendidikan kesetaraan adalah pendidikan yang ditujukan kepada warga negara yang
tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal di sekolah. Biasa dikenal dengan
nama Kejar (Kelompok Belajar) Paket A untuk setara SD, Paket B untuk setara SMP, dan
Paket C untuk setara SMA. Sebagian besar program pendidikan kesetaraan di Provinsi
Sulawesi Barat diselenggarakan oleh PKBM, SKB, dan stakeholder terkait lainnya.
Berdasarkan Dapodik PAUD dan Dikmas Tahun 2018 Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2018 diketahui bahwa Provinsi Sulawesi Barat memiliki peserta didik
pendidikan kesetaraan sebanyak 12.086 orang. Peserta didik pendidikan kesetaraan
terdiri dari 1.849 orang paket A, 3.086 orang paket B, dan 6.431 orang paket C.
Sedangkan jumlah satuan PKBM dan SKB sebagai lembaga penyelenggaran pendidikan
kesetaraan dan keaksaraan sebagai program utama sebanyak 220 satuan PKBM dan 5
satuan SKB. Dengan jumlah peserta didik dan jumlah satuan PKBM dan SKB yang banyak
tersebut, maka secara otomotis Provinsi Sulawesi Barat memiliki jumlah tenaga pendidik
atau guru dan tenaga pengelola pendidikan kesetaraan yang banyak juga. Kondisi ini
menyebabkan perlu adanya peningkatan kompetensi tenaga kependidikan PKBM dan
SKB.
10
d. Kursus dan Pelatihan
Lembaga Kursus dan Pelatihan adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan Nonformal
yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan
profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
Data terakhir dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan diketahui bahwa lembaga
Kursus dan Pelatihan di Sulawesi Barat tahun 2018, tercatat sejumlah 134 LKP dengan
jumlah peserta didik sebanyak 606 orang. Dengan jumlah lembaga LKP yang besar
diharapkan mampu berperan dalam meningkatkan keterampilan masyarakat yang siap
bekerja di dunia usaha maupun dunia industry atau berwirausaha mandiri.
e. Peningkatan SDM GTK PAUD dan DIkmas
Berdasarkan data pemetaan mutu PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat, tahun 2016-2018,
jumlah pendidik PAUD dan Dikmas yang belum memenuhi kompetensi sebanyak 366
satuan dari 391 satuan sasaran pemetaan mutu, artinya hanya 6 persen saja tingkat
keterpenuhan kompetensi pendidik PAUD dan Dikmas. Sedangkan tenaga kependidikan
yang belum memenuhi kompetensi sebanyak 258 satuan atau 8 persen. Berdasarkan
kondisi tersebut, maka BP PAUD dan Dikmas Sulbar telah melakukan peningkatan
kompetensi mutu GTK PAUD dan Dikmas hingga tahun 2018 sebanyak 323 orang atau
sudah mencapai 88 persen. Seperti terlihat diagram di bawah ini.
366 366
25
323
7%
88%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Hasil pemetaan mutu Telah ditingkatkankompetensinya
Peningkatan kompetensi GTK PAUD dan Dikmas
Belum memenuhi kompetensi
Sudah memenuhi
Persentase
11
Peningkatan kompetensi SDM dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis dan
workshop khususnya pada indikator paling banyak tidak terpenuhi oleh satuan PAUD dan
Dikmas. Agar satuan lebih siap menuju akreditasi, selain itu, proses dan hasil
pembelajaran lebih optimal.
Berdasarkan dari data jumlah satuan, peserta didik, guru dan tenaga kependidikan
(pengelola) di Sulawesi Barat, maka BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat harus mampu
meningkatkan kompetensi SDM PAUD dan Dikmas secara merata, dan berbasis pada
kebutuhan masalah yang dialami satuan PAUD dan Dikmas.
2. Kondisi Akreditasi Satuan PAUD dan Dikmas di Sulawesi Barat
Data terakhir dari Badan Akreditasi Nasional PAUD dan PNF Provinsi Sulawesi Barat, tahun
2018, menujukkan bahwa jumlah satuan PAUD dan Dikmas yang sudah terakreditasi baru
mencapai 530 satuan. 435 PAUD, 19 LKP, 3 SKB, dan 73 PKBM. Sedangkan jumlah satuan
PAUD dan Dikmas di Sulawesi Barat sebanyak 2.087, artinya ada sebanyak 1.557 satuan
belum terakreditasi atau baru mencapai 25 % satuan yang terakreditasi oleh BAN PAUD dan
PNF, angka tersebut tidak termasuk satuan RA (Raudatul Atfhfal) yang pembinaannya di
bawah KEMENAG. Jika, dilihat dari indeks (nilai) akreditasi, hanya 1 % akreditasi A dan 36 %
akreditasi B. Nilai akreditasi paling banyak yakni akreditasi C, sebanyak 62 %. Sedangkan
satuan yang mengajukan akreditasi, namun tidak terakreditasi hanya 1 % saja. Artinya,
jumlah satuan yang telah terakreditasi A dan B atau kategori baik, masih kurang. Seperti
diagram di bawah ini.
1%
36%
62%
1%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Terakreditasi A Terakreditasi B Terakreditasi C Tidak terakreditasi
Indeks Akreditasi PAUD dan Dikmas 2015-2018Sulawesi Barat
12
Berdasarkan data jumlah satuan PAUD dan Dikmas yang belum terakreditasi dan indeks
akreditasi A atau B masih kurang, maka BP PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat perlu secara
terus menerus mempersiapkan satuan menuju SNP (standar nasional pendidika) atau
terakreditasi oleh BAN PAUD dan PNF, baik melalui pemetaan mutu, supervisi PAUD dan
Dikmas maupun peningkatan SDM dalam bentuk workshop, bimbingan teknis dan magang.
C. Potensi Dan Permasalahan
BP-PAUD dan DIKMAS Sulawesi Barat merupakan UPT yang baru saja bergabung dengan
Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS sejak 1 Januari 2017. Sebagai lembaga baru
tentunya, BP PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat memerlukan waktu untuk beradaptasi dalam
melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya. Namun sejalan dengan tuntutan masyarakat akan
mutu pengembangan program dan mutu PAUD dan DIKMAS serta peningkatan SDM yang
semakin tinggi, BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat tetap berusaha untuk tetap menjaga
kualitas dengan sebaik-baiknya.
a. Potensi BP PAUD dan Dikmas
BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat dalam membuat renstra juga melihat kekuatan dan
kelemahan yang ada untuk menjalankan program sesuai dengan acuan yang telah
direncanakan, yaitu dengan melihat:
a) Potensi Historis
Sebelum menjadi UPT Pusat dari Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, BP PAUD dan
Dikmas Sulawesi Barat merupakan UPT Dinas Pendidikan Provinsi yang bertugas
melaksanakan pengembangan, pengkajian, dan pembinaan terhadap peningkatan mutu
PTK PAUD dan Dikmas di Sulawesi Barat. Selanjutnya sehubungan dengan pemberlakuan
UU Nomor 23 Tahun 2014, maka BPKB dialihfungsikan menjadi UPT Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan yang bertugas melakukan pengembanganm program
dan mutu PAUD dan Dikmas sesuai dengan Permendikbud Nomor: 05 Tahun 2017. Sesuai
dengan peraturan yang terbaru ini, BP PAUD dan Dikmas sebenarnya memiliki kesamaan
tugas pokok dan fungsi dengan lembaga sebelumnya. Dengan kesamaan ini diharapkan
menjadi kekuatan bagi stakeholder terkait guna melaksanakan tugas-tugas sebagai BP-
PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat.
13
b) Sumber Daya Manusia
Kondisi ketenagaan sampai bulan Desember 2018, BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
mempunyai pegawai sejumlah 42 orang yang terdiri dari :
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS) 20 orang
b) Pegawai Kontrak (Honorer) 22 orang.
Data Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai berikut.
a. Menurut jabatan kedinasan
1) Pejabat Eselon, sejumlah 3 orang, dengan rincian:
No Pejaba Struktural Jumlah
1. Eslon II 1 orang 2. Eselon IV 2 orang
Jumlah 3 orang
2) Jabatan Fungsional Umum (JFU), sejumlah 17 orang Sub Bagian Umum, dengan
rincian:
No Jabatan Jumlah
1 Analis Kemitraan 1 orang
2 Analis Ketatalaksanaan 1 orang
3 Penyusun Program dan Anggaran 1 orang
4 Penyusun Informasi dan Publikasi 1 orang
5 Penyusun Laporan Keuangan 1 orang
6 Bendahara Pengeluaran 1 orang
7 Bendahara Pengeluaran Pembantu 1 orang
8 Pengolah Data Barang Milik Negara 1 orang
9 Pengolah Data Kepegawaian 1 orang
10 Pemroses Mutasi Kepegawaian 1 orang
11 Penata Arsip 1 orang
12 Pengadministrasi Surat 1 orang
13 Penata Dokumen 1 orang
Jumlah 13 orang
Seksi Pengembangan Program dan Sumber Daya, sejumlah 4 orang No Jabatan Jumlah
1 Analis Pengembangan Program Pengembangan PAUDNI
1 orang
2 Analis Pengembangan Sumber Daya Manusia PAUDNI 1 orang
3 Pengolah Data Program Program Pengembangan PAUD dan Dikmas
1 orang
4 Pengadministrasi Umum 1 orang
Jumlah 4 orang
14
Strata I, 13 orang 65%
Strata 1, 13 org20%
Strata 3, 1 org5%
SMA/Sederajat, 2org10%
REKAPITULASI PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG
PENDIDIKAN
Strata I
Strata 2
Strata 3
3) Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), sejumlah 1 orang
No Jabatan Jumlah
1 Pamong Belajar Muda 1 orang
Jumlah 1 orang
b. Menurut Kualifikasi Pendidikan
1) Pejabata Eselon dan Jabatan Fungsional Umum (JFU)
Kualifikasi Pendidikan
S3 S2 S1 SMA Sederajat
1 orang 4 orang 13 orang 1 orang
2) Jabatan Fungsional Tertentu (Pamong Belajar)
S1 : 1 orang
Dari data di atas, Pegawai BP PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat kualifikasi Pendidikan di
jabarkan dalam grafik 1.1 sebagai berikut:
Grafik 1.1 : Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan
15
Gol IV : 5 org 67%
Golongan III: 13 org
67%
Gol II; 2 org, 9%
REKAPITULASI PEGAWAI BERDASARKAN
PANGKAT/GOLONGAN
Golongan IV
Golongan III
Golongan II
c. Menurut pangkat/ golongan , dengan rincian:
Pangkat/Golongan
IV III II
5 orang 13 orang 2 orang
Dari data di atas, Pegawai BP PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat, menurut pangkat dan
Gololongan dilihat dalam bentuk grafik 1.2 sebagai berikut :
Grafik 1.2 : Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan
d. Menurut jenis kelamin, dengan rincian: Laki-laki
Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
13 orang 7 orang
Dari data di atas, Pegawai BP PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat, menurut Jenis Kelamin
dilihat dalam bentuk grafik 1.3. sebagai berikut :
16
Grafik 1.3 : Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Kulaifikasi pendidikan yang dimiliki oleh karyawan BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
dengan berbagai interdisipliner ilmu, merupakan kekuatan SDM Balai. Keragaman
karakteristik dan kualifikasi tenaga yang ada apabila dikelola dengan baik dan benar,
merupakan modal utama bagi setiap aktivitas yang berkaitan dengan penanganan
permasalahan di bidang pendidikan, terutama bagi masyarakat yang termarginalkan oleh
sistem ekonomi dan pendidikan. Dari segi kuantitas, mengingat pada luasnya wilayah
koordinasi 6 Kabupaten, majemuknya bidang tugas PAUD dan Dikmas yang harus diemban
(pengkajian dan pengembangan program, fasilitasi sumber daya, layanan informasi dan
penatalaksanaan rumah tangga balai) serta beragamnya karakteristik dan jumlah sasaran,
kondisi geografis, sosiologis dan demografis. Kondisi ini menuntut adanya jumlah karyawan
yang cukup banyak dengan spesifikasi atau kemampuan dan kompetensi yang beragam
sehingga mampu mengemban tugas-tugas balai.
Laki Laki,: 13 org
73%
Perempuan,:7 org 27%
REKAPITULASI PEGAWAI BERDASARKAN
JENIS KELAMIN
Laki Laki
Perempuan
17
Struktur organisasi BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat sesuai Permendikbud Nomor 5
Tahun 2017, seperti pada Gambar 6.
Gamber 6. Struktur Organisasi BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
Mengenai kemampuan pegawai, maka akan melihat kualitas SDM balai secara keseluruhan,
dapat ditinjau dari latar belakang disiplin ilmu. Dari aspek ini diperoleh data bahwa pamong
belajar masih sangat kurang, hanya 1 orang dengan disiplin ilmu dari Pendidikan Luar Sekolah (PLS).
Dari data tersebut terlihat bahwa kekurangan ini akan berdampak sekaligus ancaman dalam
memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat, demikian juga dalam melakukan
tugas pokok dan fungsi pamong belajar. Namun demikian terlihat bahwa pegawai yang
berlatar belakang PLS masih terlalu sedikit, sehingga perlu adanya sebuah upaya untuk
memberikan penambahan wawasan ke-PLS-an agar dapat mengatasi kesenjangan dalam
hal pengetahuan. Kualifikasi pendidikan pegawai seperti pada Tabel 1.1.
18
Tabel 1.1. Kualifikasi SDM BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
NO
NAMA
PENDIDIKAN/
JURUSAN
PROGRAM
1 Dr. Andi Rusdi. M. Pd Pendidikan Bahasa/Doktor S3
2 Drs. Muhammad Ashar. M.Pd Magister Pendidikan
S2
3 Makmur, S.Pd Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
S1
4 Nasruddin, S.Pd,.M.Pd
N
Magister Pendidikan IPS S2
5 I Wayan Tingkah Magister Pendidikan
Teknologi Pembelajaran
S2
6 Syaiful, S. E Magester Manajemen SDM S2
7 Syaharuddin, S.Pd Pendidikan Bahasa dan Seni S1
8 H. Hasri, S.Ip Pendidikan Ilmu
Pemerintahan
S1
9 Asdyana Syam, S.Sos llmu Komunikasi S1
10 Jumrana, S.Pd.I Pendidikan Agama Islam S1
11 Harianto Baharuddin, S.Pd Pendidikan Luar Sekolah S1
12 Masnah, S.Ag Peradilan Agama S1
13 Awwaliah Ashar, S. E Managemen S1
14 Haerina Januar, S.Pd.I Pendidikan Agama Islam S1
15 Arwan, S.E Managemen S1
16 Munawwara. R, S.E Managemen S1
17 Nur Indah, S. E Managemen Keuangan S1
18
M. Akbar Azis, A.Md Pariwisata D3
19
Rusdi IPA MAN
20 Muhammad Hasyim Agronomi SMK
Dalam hal pendidikan dan pelatihan, secara umum hampir seluruh karyawan balai pernah
mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat), baik yang bersifat fungsional maupun teknis.
Diklat merupakan jembatan yang sangat penting untuk mengurangi kesenjangan antara
kemampuan yang dimiliki dengan kemampuan yang diharapkan oleh lembaga. Apabila
seluruh karyawan balai telah mengikuti diklat, maka ini merupakan pendukung bagi
tercapainya visi, misi dan tujuan balai, sehingga diharapkan karyawan balai akan memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan yang diharapkan atau dibutuhkan
oleh balai sebagai lembaga pengembangan dan pengkajian.
Pamong belajar telah mengikuti kegiatan pelatihan baik pelatihan yang bersifat fungsional
maupun pelatihan teknis. Dalam pengembangan information and communication
19
technology (ICT), kemampuan mereka harus selalu ditingkatkan seiring pesatnya
perkembangan teknologi, sehingga akan menjadi sumber daya manusia yang mampu
bersaing di tingkat regional.
Untuk tenaga administratif berjumlah 17 orang, hanya sebagian saja yang pernah
mengikuti pelatihan.
2. Fasilitas Balai
BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat, sementara ini belum memiliki fasilitas sarana dan
prasarana yang cukup memadai bagi pelayanan, penyelenggaraan dan pengembangan
program, baik yang berupa lahan, gedung maupun sarana pendukung lainnya. Untuk
dapat menjalankan tugas pokoknya, BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat menyewa
gedung atau ruko milik masyarakat, tentunya ini menjadi ancaman dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat di bidang PAUD dan Dikmas. Sementara, lahan tanah
persiapan pembangunan kantor ditelah diberikan tanah hibah oleh Pemda Provinsi
Sulawesi Barat dan telah diajukan ke Ditjen PAUD dan Dikmas, untuk selanjutnya
dialokasikan anggaran pembangunan kantor dan sarana dan prasaran labsite PAUD dan
Dikmas.
Prasarana pendukung operasional balai, fasilitas ruang kerja belum representative,
sehingga sangat sulit untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
tugas pokok balai dan layanan masyarakat.
Adapun data luas gedung bangunan yang ditempati dalam rangka menyelenggarakan
administrasi perkantoran adalah sebagai berikut:
A. Tanah
Tabel 1.2. Luas Tanah (Sewa) BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
No Aspek Keterangan
1. Luas Tanah 142 m²
2. Status Sewa
3. Sertifikat -
20
B. Gedung dan Bangunan
Tabel 1.3. Gedung dan Bangunan (Sewa) BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
Jenis Jumlah Kondisi Keterangan
Gedung Kantor Utama 3 Lantai
Lantai 1 : Halaman Depan, Ruang
Parkir, Satpam, Ruang Tamu, Ruang
Staf, ULT, Perpustakaan, Tempat
Shalat
Kamar Mandi
1 Unit Baik Kapasitas Ruang
Sidang/Rapat untuk
18 Orang
Lantai 2 : Ruang Kerja Admnistrasi
Umum, Keuagan, Dapur, Gudang
1 Unit Baik Kapasitas ruang
sidang/rapat 30
Orang
Lantai 3 : Ruang Kepala, Ruang
Kasubag, Ruang Kasi, Ruang Rapat
dan Kamar Mandi
Kasubbag Umum, Ruang Staf
Pengarsipan
1 Unit Baik Kapasitas ruang
siding/ rapat 40
orang
Masa sewa lahan, gedung dan bangunan untuk administrasi perkantoran tidak berlaku
selamanya. Pengurusan peralihan aset daerah yang dihibahkan untuk pusat, dalam hal ini
lahan pembangunan kantor BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat masih dalam proses.
Sehingga untuk ke depannya akan dilakukan pencatatan peralihan aset tersebut sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Dukungan yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan tugas – tugas balai adalah
keberadaan kendaraan operasional balai. Diakui atau tidak keberadaan kendaraan
bermotor ini sangat menunjang keberhasilan kegiatan balai. Dengan adanya kendaraan
ini, baik kendaraan roda 4 dan roda 2 telah meningkatkan mobilitas karyawan. Berikut ini
adalah data kendaraan bermotor yang dimiliki oleh BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat.
Tabel 1.4. Data Kendaraan Dinas BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
No Jenis Jumlah Kondisi
1. Sepeda Motor Honda Versa CW MMC 1 Baik
2. Sepeda Motor Honda Scoopy Stylis 1 Baik
3. Sepeda Motor Honda Vario 125 CBS 2 Baik
4. Sepeda Motor Honda CRF 150L VIN 2 Baik
5. Mobil Pengawalan Toyota Kijang Innova 1 Baik
21
6. Mobil Pengawalan Toyota All New Kijang
Innova
1 Baik
Sarana lain yang tidak kalah pentingnya dalam mensukseskan kegiatan pembelajaran dan
operasional administrasi kantor adalah komputer dan seluruh kelengkapannya. Sarana ini
sangat dibutuhkan dalam rangka pengembangan Teknologi Informasi. Gambaran tentang
sarana tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.5. Data Sarana BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
No. Nama Aset Merk Jumlah Satuan Kondisi
1 Meja Kerja Kayu - 1 Buah Baik
2 Lembari Display Brother 1 Buah Baik
3 Lemari Kayu - 1 Buah Baik
4 Note Book Asus 1 Buah Baik
5 LCD Projector/Infocus Beng 2 Buah Baik
6 Tanah 10000M2 - 1 Hektar Baik
7 Printer HP 1 Buah Baik
8 Kursi Besi/Metal - 1 Buah Baik
9 Kursi Besi/Metal - 3 Buah Rusak
berat
10 Kursis Besi/Metal - 3 Buah Baik
11 Meja Kerja Kayu - 1 Buah Baik
12 Meja Karja Kayu - 7 Buah Baik
13 P.C. Unit Dell 1 Buah Baik
14 P.C Unit Dell 1 Buah Baik
15 Lemari Display Brother 1 Buah Baik
16 Mesin Absensi Solution X401 1 Buah Baik
17 Brandkas Dragon 1 Buah Baik
18 Dispenser Sanken 1 Buah Baik
19 Karpet Karpek 1 Buah Baik
20 Lemari Es Sharp SJ-
M18OD
1 Buah Baik
21 Ac. Split Panasonik
22(1Pk)
1 Buah Baik
22 A.C. Split Sharp (1Pk) 1 Buah Baik
23 Handy Cam Sony HDR
PJ240 E
1 Buah Baik
24 Printer (Peralatan Personal
Komputer)
Printer Epson
L360
1 Buah Baik
25 Printer (Peralatan Personal
Komputer)
Epson L360 1 Buah Baik
26 Camera Digital Canon D12000 1 Buah Baik
27 Kursus Fiber Glas/Plastik KSA 2 Buah Baik
28 Note Book Asus Corei3 6 Buah Baik
29 Handy Talky (HT) Morgan 3 Buah Baik
30 Dispenser Polytron 1 Buah Baik
31 Printer (Peralatan Personal
Komputer)
Epson 5 Buah Baik
22
32 Lemari Es Sharp 1 Buah Baik
33 Camera Digital Sony DSC-
H400
1 Buah Baik
34 Kursi Besi/Mental Brother 10 Buah Baik
35 Kursi Besi/Mental Brother 14 Buah Baik
36 Sice Sofa 1 Buah Baik
37 Note Book Asus Corei7 3 Buah Baik
38 Treng Air/Tandon Air Excel 2 Buah Baik
39 Lemari Besi/Metal Brother 6 Buah Baik
40 Sice Kursi tamu
coklat
1 Buah Baik
41 Meja Rapat Meja Rapat
Bundar
ISO9001
1 Buah Baik
42 Sice Sofa tamu
merah hitam
1 Buah Baik
43 CCTV-Camera Control
Television System
FLT 8 Buah Baik
44 Scanner (Peralatan Personal
Komputer)
Scanner 3 Buah Baik
45 Pesawat Telephone Panasonic 8 Buah Baik
46 A.C. Split Sharp 1 Pk 3 Buah Baik
47 Fascimile Panasonic 3 Buah Baik
48 Treadmill Greenfitplus 1 Buah Baik
49 Sound System BMB 300 Watt 1 Buah Baik
50 Sound System BMB 450 Watt 1 Buah Baik
51 Printer (Peralatan Personal
Komputer)
Epson WF 100 1 Buah Baik
52 Lemari Besi/Metal Lion 1 Buah Baik
53 Meja Kerja Kayu Zetta 2 Buah Baik
54 Meja Kerja Kayu Fronline 1 Buah Baik
55 LCD Projector/Infocus Epson 1 Buah Baik
56 A.C. Split Sharp 2 Buah Baik
57 Note Book HP Corei7 1 Buah Baik
58 Meja Kerja Kayu VIP MS-501 10 Buah Baik
59 Lemari Besi/Metal Brother 3 Buah Baik
60 Meja Resepsionis - 1 Buah Baik
61 Kursi Fiber Glas/Plastik KSA 1 Buah Baik
62 Sice Merah Hitam
ULT
1 Buah Baik
63 Printer (Peralatan Personal
Komputer) ULT
Epson L360 1 Buah Baik
64 Dispenser ULT Miyako 1 Buah Baik
65 Alat Penghancur Kertas ZSA 1200DC 1 Buah Baik
66 External/Portable Hardisk Thosiba 1 Tera
(TB)
3 Buah Baik
67 Kursi Besi/Metal Frint Line 8 Buah Baik
68 Filing Cabinet Besi Lion 2 Buah Baik
69 Pompa Air Shimizu pc-
503bit
1 Buah Baik
23
70 P.C Unit Ace Seleron. R 1 Buah Baik
71 Treng Air/Tandon Air Tower Air 2 Buah Baik
72 P.C. Unit Lenovo PC 3 Buah Baik
73 DvD Writer Azus alat
burning
1 Buah Baik
74 Televisi 42 Inci Samsun 4 Buah Baik
75 Televisi 42 Inci Samsun 1 Buah Baik
76 Finger Print Camera 3”layar Sentuh
TFT
1 Buah Baik
77 Note Book HP Envy Intel
Corei7
3 Buah Baik
78 Note Book HP Pavilion
Corei5
6 Buah Baik
80 Kursi Besi/Metal Frontline 6 Buah Baik
81 Lemari Besi/Metal Lemari Arsip 5 Buah Baik
82 Lemari Penyimpanan Lemari 1 Buah Baik
83 Air Conditining (AC) Sharp 4 Buah Baik
84 Televisi Samsung 2 Buah Baik
85 Air Conditioning (AC) Sharfp 1 Buah Baik
86 CCTV Camera Control Televisi
System
Drv Camera 2
mp
1 Buah Baik
87 Rice Cooker (Alat dapur) - 1 Buah Baik
88 Dispenser Polytron Pwc
777 wt
1 Buah Baik
89 Kipas Angin Tornado 2 Buah Baik
90 Lemari Sharp 1 Buah Baik
91 Microphone ZM-260 2 Buah Baik
92 Meja Makan Besi Meja Makan
W.Hitam
1 Buah Baik
93 Lemari Penyimpanan
Makanan
Lemari makan 1 Buah Baik
94 Peralatan Masak/2 set
T.Gas,5 Kg
K.Rinnai 721 2 Set Baik
95 Komputer PC All in One Intel Core i5
8400t
3 Buah Baik
96 Printer Laserjet HP/Laserjet Pro 3 Buah Baik
97 Printer Laserjet HP/Laser Jet
Pro M102a
8 Buah Baik
98 Printer Ink Jet Printer Ink Jet 3 Buah Baik
99 Scanner Epson Epson DS-530 2 Buah Baik
100 UPS UPS 4 Buah Baik
101 MDM Wife Connection MdM9207
CHIPSET
1 Buah Baik
102 Hardisk Portabel Hardisk I TB 1 Buah Baik
103 Handycam Panasonic/HP-
PV100
1 Buah Baik
104 Kamera Digital Soni X6000 1 Buah Baik
105 Metal Detector Kribow 1 Buah Baik
106 Voice Recorder Sony ICD-
TX650
1 Buah Baik
107 Mesin penghitung uang Krisbow 1 Buah Baik
24
108 Kursi + Meja 1 paket Frontline 16 Buah Baik
109 Meja+Kursi Baca 1 Paket - 14 Buah Baik
110 Rak dan Buku Bacaan Informan dan 1 Buah Baik
a. Permasalahan
Kegiatan pembinaan program PAUD dan Dikmas di Sulawesi Barat tidak lepas dari
permasalahan dan kendala. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi diri yang dilaksanakan
oleh BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat, maka dapat diuraikan permasalahan sebagai
berikut:
a. Layanan Pendidikan Anak Usia Dini
1) Rendahnya minat satuan PAUD mengikuti akreditasi.
2) Sebagian satuan PAUD belum dikelola secara professional, sehingga layanan kurang
maksimal bagi masyarakat.
3) Sebagian besar guru dan tenaga kependidikan PAUD belum mengikuti diklat dasar.
4) Minimnya pemahaman dan dukungan biaya seksi PAUD, dinas pendidikan kabupaten
dalam mempersiapkan satuan PAUD menuju akreditasi.
b. Layanan Pendidikan Pendidikan Kesetaraan
1) Rendahnya minat satuan PKBM mengikuti akreditasi.
2) Sebagian satuan PKBM belum dikelola secara professional, sehingga layanan kurang
maksimal bagi masyarakat.
3) Sebagian besar pengelola PKBM belum mengikuti bimbingan teknis pengelolaan
pendidikan kesetaraan.
4) Sebagian besar tutor pendidikan kesetaraan mengajar tidak sesuai disiplin ilmunya.
5) Minimnya pemahaman dan dukungan biaya seksi Dikmas, dinas pendidikan
kabupaten dalam mempersiapkan satuan PKBM menuju akreditasi.
c. Layanan Pendidikan Keaksaraan
1) Sebagian besar tutor keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan belum mengikuti
bimbingan teknis kurikulum pendidikan keaksaraan.
2) Tidak ada data buta aksara by name by address
3) Tidak ada data lulusan keaksaraan dasar yang sudah memperoleh SUKMA.
d. Layanan kursus dan pelatihan
1) Rendahnya minat satuan LKP mengikuti akreditasi.
2) Sebagian satuan LKP hanya terdaftar pada Dapodik, namun tidak aktif.
25
3) Peserta didik kursus dan pelatihan yang belum memperoleh sertifikat kompetensi.
4) Minimnya pemahaman dan dukungan biaya seksi Dikmas, dinas pendidikan kabupaten
dalam mempersiapkan satuan LKP menuju akreditasi.
e. Layanan Pembinaan PAUD dan Dikmas dengan Akreditasi
1) Adanya miskonsep pengurus dan asesor BAN PAUD dan PNF Provinsi Sulawesi Barat,
tentang pola hubungan antara pengembangan mutu satuan dan/atau PAUD dan
Dikmas oleh BP-PAUD dan Dikmas Sulbar dengan akreditasi PAUD dan PNF.
2) Adanya miskonsepsi pimpinan dan staf bidang PAUD dan Dikmas, Dinas Pendidikan
Kabupeten, tentang pola hubungan antara pengembangan mutu satuan dan/atau
program PAUD dan Dikmas oleh BP-PAUD dan Dikmas Sulbar dengan akreditasi oleh
BAN PAUD dan PNF.
3) Minimnya pemahaman pengelola satuan PAUD dan DIkmas tentang tahapan
pengembangan mutu satuan dan/atau PAUD dan Dikmas oleh BP-PAUD dan Dikmas
Sulbar.
4) Minimnya pemahaman pengelola satuan PAUD dan Dikmas tentang kelebihan atau
manfaat pengembangan mutu dan akreditasi.
5) Minimnya pemahaman dan dukungan biaya bidang paud dan dikmias, dinas
pendidikan kabupaten dalam meningkatkan kompetensi GTK PAUD dan Dikmas.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka dilaksanakan langkah-langkah sesuai
dengan kewenangan yang dimiliki BP-PAUD dan Dikmas Sulbar, sebagai berikut:
1. Penguatan tata kelola, transparan, akuntabilitas serta sistem pengendalian manajemen,
dalam rangka penjaminan mutu dan efisiensi program BP-PAUD dan Dikmas;
2. Layanan pengembangan program atau model PAUD dan Dikmas yang inovatif,
kontekstual dan aplikatif;
3. Layanan pengembangan mutu satuan dan atau program PAUD dan Dikmas sesuai hasil
pemetaan mutu;
4. Peningkatan kompetensi SDM PAUD dan Dikmas sesuai hasil analisis pemetaan mutu
PAUD dan Dikmas;
5. Peningkatan kapasitas kepala dan staf bidang PAUD dan Dikmas, Dinas Pendidikan serta
pengurus dan asesor BAN PAUD dan PNF tentang tugas dan fungsi BP-PAUD dan Dikmas
Sulbar;
26
6. Peningkatan wawasan GTK PAUD dan Dikmas melalui pengembangan profesi, workshop,
lokakarya, dll;
7. Melakukan fasilitasi pengembangan sarana dan prasarana di satuan PAUD dan Dikmas
sesuai analisis hasil pemetaan mutu, kepada Direktorat pembinaan terkait di lingkungan
Ditjen PAUD dan Dikmas, Kemdikbud.
8. Melakukan fasilitasi program kursus dan pelatihan kepada Direktorat Pembinaan Kursus
dan Pelatihan, Kemdikbud. Khususnya program PKW, PKWU, PKK, PKKU, dan magang
peserta didik kursus di DUDI, dengan sasaran pemuda usia produktif dan menganggur.
9. Melakukan fasilitasi program PAUD di satuan PAUD kepada Direktorat Pembinaan PAUD,
Kemdikbud. Khususnya program ilmuan cilik, rehabilitasi/renovasi gedung PAUD, dan lain
sebagainya sesuai kebijakan.
b. Tantangan di bidang PAUD dan Dikmas
PAUD dan Dikmas mencakup pendidikan anak usia dini, pendidikan masyarakat, kursus dan
pelatihan dan pendidikan kekeluargaan.
a. Tantangan di bidang PAUD
1. Meningkatkan pengelolaan layanan pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun sesuai
standar nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan
pembangunan.
2. Model/program dan bahan ajar PAUD dan POD yang bermutu, berkesetaraan
gender, berwawasan pendidikan pembangunan berkelanjutan (ESD) serta
dapat diterapkan di berbagai daerah/wilayah.
3. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi tata kelola dan pelaksanaan tugas
teknis lainya dari Ditjen PAUD dan Dikmas.
b. Tantangan di bidang Dikmas
1. Meningkatkan jumlah penduduk usia produktif yang memperoleh layanan
pendidikan kecakapan hidup untuk bekerja dan berwirausaha yang berstandart
nasional dan berkesetaraan.
2. Meningkatkan jumlah remaja dan orang dewasa memperoleh layanan
pendidikan masyarakat yang berkualitas, berkesetaraan gender, dan berwawasan
pendidikan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan
kota.
27
3. Penduduk usia dewasa memperoleh layanan pendidikan keorangtuaan dalam
rangka meningkatkan wawasan, pemahaman tentang kiat mendidik anak sejak janin
hingga dewasa.
4. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi tata kelola dan pelaksanaan tugas
teknis lainya di Ditjen PAUD dan Dikmas.
28
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI
A. VISI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 05 Tahun 2017 pasal
2 ayat (1) bahwa Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
(BP PAUD dan Dikmas) Sulawesi Barat mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
program dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.
Berpijak dari tugas tersebut di atas, Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
merumuskan Visi sebagai berikut “Terwujudnya Pengembangan Sumber Daya PAUD dan
Dikmas yang Berkarakter dan Berlandaskan Gotong Royong di Sulawesi Barat”
Untuk lebih jelasnya Visi Balai dapat diuraikan sebagai berikut: Terwujudnya Pengembangan
Sumber Daya PAUD dan Dikmas yang Berkarakter dan Berlandaskan Gotong Royong di Sulawesi
Barat. Maksud dari kalimat ini adalah bagaimana BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
melaksanakan tugas dan fungsi-fungsinya, yakni dalam rangka melaksanakan pembinaan baik
pengembangan program dan mutu maupun peningkatan kompetensi SDM terhadap layanan
29
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat sesuai dengan standar nasional yang ada,
guna menjamin masyarakat dalam memperoleh pendidikan yang bermutu. Selain itu pula BP
PAUD dan Dikmas dalam menjalankan tugas-tugasnya selalu mengedepankan semangat kerja
yang profesional sesuai nilai-nilai karakter yang ada, guna mencapai kepercayaan yang tinggi
dari masyarakat.
Oleh karena itu, perlu adanya perubahan mainset dan cara bertindak yang memadai dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menghasilkan output yang berdaya saing.
Harapannya output yang dihasilkan akan menjadi alternatif pemecahan permasalahan di
lapangan dan pemenuhan tuntutan masyarakat. Output BP-PAUD dan Dikmas Sulbar adalah
mampu memberikan pemecahan masalah, inilah yang menjadikan Balai menjadi lembaga PAUD
Dikmas yang handal dan berkualitas.
B. MISI
Misi merupakan strategi dan prosedur-prosedur guna mencapai visi. Pencapaian visi lembaga
harus memperhatikan berbagai dukungan sumber daya dan infrastruktur yang sudah ada
sekarang agar strategi pencapaian menjadi lebih realistis. Mewujudkan “Misi” harus berpijak pada
Visi dan tugas fungsi lembaga. Untuk itu perlu disandingkan tusi, visi, indikator visi dan misi
sebagai aksi kerja yang merupakan strategi kerja. Hubungan tusi, visi dan misi BP-PAUD dan
Dikmas Sulbar dapat dijabarkan sebagai berikut:
TUSI LEMBAGA VISI INDIKATOR VISI MISI
Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
RI No: 05 Tahun 2017. Tugas
BP PAUD dan Dikmas adalah
melaksanakan melaksanakan
pengembangan program
dan mutu pendidikan anak
usia dini dan pendidikan
masyarakat
Terwujudnya
Pengembangan
Sumber Daya
PAUD dan
Dikmas yang
Berkarakter dan
Berlandaskan
Gotong Royong
di Sulawesi
Barat
1. Adanya model program
dan pembelajaran PAUD
dan Dikmas yang
dihasilkan inovatif,
kontekstual dan aplikatif
ditandai dengan model
tervalidasi dan
digunakan oleh
masyarakat.
1. Mengembangka
n program PAUD
dan Dikmas yang
tervalidasi dan
digunakan oleh
masyarakat.
TUSI LEMBAGA VISI INDIKATOR VISI MISI
2. Adanya pengembangan
mutu satuan dan/atau
program PAUD dan
Dikmas, guna mencapai
standar nasional
pendidikan.
2. Memetakan
mutu PAUD dan
Dikmas sesuai
SNP
3. Melaksanakan
supervisi satuan
30
3. Adanya peningkatan
kompetensi SDM
melalui Bimtek,
workshop atau magang
bagi GTK PAUD dan
Dikmas.
4. Adanya bentuk
kerjasama kemitraan
dengan berbagai pihak
yang saling
menguntungkan dalam
pelaksanaan program
PAUD dan Dikmas.
5. Adanya bentuk layanan
PAUD dan Dikmas
kepada stakeholder
terkait sesuai
permasalahan yang
dihadapi.
PAUD dan
Dikmas untuk
mencapai SNP
4. Meningkatkan
kompetensi SDM
PAUD dan
Dikmas
5. Melaksanakan
kemitraan di
bidang PAUD
dan Dikmas yang
saling
menguntungkan.
6. Memberikan
layanan PAUD
dan Dikmas
sesuai kebutuhan
masyarakat.
C. TUJUAN
Tujuan yang dimaksud di sini adalah rumusan kerja untuk mencapai target output yang telah
disepakati bersama dan menjadi kontrak kinerja top manajemen. Untuk itu rumusan kerja harus
disandingkan dengan “MISI “ yang telah dirumuskan di atas. Tujuan yang dirumuskan merupakan
strategi dalam mewujudkan “ MISI “ dan menjabarkan tugas pokok balai yaitu pengembangan
program, pemetaan mutu, supervisi, peningkatan sumber daya manusia, publikasi dan
kemitraan serta pelayanan prima berbasis sistem.
Rincian tujuan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan PAUD dan Dikmas sesuai dengan tusi BP PAUD
dan Dikmas Sulbar:
a. Menyusun rencara strategis Balai sesuai kebijakan Ditjen PAUD Dikmas dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Menyusun rencana kegiatan pertahun sesuai kebutuhan masyarakat.
c. Melengkapi infrastuktur sebagai sarana peningkatan dan kemudahan pelayanan
bagi masyarakat.
d. Melakukan evaluasi kinerja balai secara berkelanjutan.
31
2. Meningkatkan kapasitas dan keahlian pegawai internal serta rotasi secara internal, agar mampu
memberikan layanan prima bagi masyarakat.
a. Pelaksanaan peta kompetensi SDM sesuai Jabatan, kualifikasi dan kompetensi.
b. Peningkatan kompetensi SDM balai melaui magang pada BP-PAUD dan Dikmas lainnya
yang memiliki kelebihan baik manajemen maupun subtansi pelaksanaan tugas utama.
c. Peningkatan SDM internal yang professional dan sesuai dengan tata nilai Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Melakukan pengembangan model program dan pembelajaran PAUD dan Dikmas yang
tervalidasi dan digunakan oleh masyarakat.
a. Pengembangan model PAUD dan Dikmas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas.
b. Pengembangan model PAUD dan Dikmas yang inovatif, kontekstual, dan aplikatif
sesuai potensi masyarakat dan dapat digunakan oleh lembaga lainnya.
4. Melakukan pengembangan mutu PAUD dan Dikmas dalam dalam rangka memenuhi SNP.
a. Melaksanakan pemetaan mutu satuan dan atau program PAUD dan Dikmas secara merata.
b. Melaksanakan supervisi sesuai sasaran pemetaan mutu PAUD dan Dikmas.
c. Melaksanakan peningkatan kapasitas kepada tim pelaksana pemetaan mutu dan supervisi
kabupaten.
5. Peningkatan kompetensi SDM (Guru dan tenaga kependidikan) pada satuan PAUD dan
Dikmas.
a. Melaksanakan bimbingan teknis dan workshop sesuai hasil analisis pemetaan mutu
PAUD dan Dikmas.
b. Melaksanakan bimbingan teknis dan workshop sesuai kebijakan terkini ditjen PAUD
dan Dikmas.
6. Menyediakan data dan informasi tentang program PAUD dan Dikmas yang memadai.
a. Pengelolaan administrasi pekerjaan berbasis TIK.
b. Penyediaan data dan informasi terkini dengan layanan prima sesuai tuntutan
masyarakat.
7. Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan stakeholder bidang PAUD dan Dikmas yang
saling menguntungkan secara berkelanjutan.
a. Menjalin jejaring kemitraan untuk pengembangan SDM PAUD dan Dikmas dengan
Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dunia usaha dan industry serta stakeholder lainnya.
32
b. Mempublikasi capaian kinerja, guna mendukung eksistensi BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi
Barat.
D. STRATEGI
Kebijakan strategi BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat tahun 2015-2019 disusun berdasarkan
pada kebijakan strategi Ditjen PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh
karena itu penyusunan kebijakan program yang dikerjakan Balai senantiasa harus relevan,
berkaitan, berkontribusi dan saling mendukung.
Untuk itu pijakan strategi program BP PAUD dan Dikmas Sulbar adalah sebagai berikut:
1. Untuk layanan Pendidikan anak usia dini
a. Anak Usia 0-6 tahun, dengan prioritas usia 5-6 tahun.
b. Lembaga PAUD yang belum terakreditasi.
2. Untuk layanan Pendidikan Kesetaraan
a. Penduduk buta aksara usia 15-59 tahun.
b. Anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) usia 6-15 tahun
c. Penduduk dewasa yang belum memiliki pendidikan setara SD, SMP, dan SMA.
d. Penduduk perempuan keaksaraan dasar dan lansia yang belum memperoleh
layanan kecakapan hidup.
3. Untuk layanan program pendidikan keaksaraan
a. Penduduk buta aksara usia 15-59 tahun belum memperoleh keaksaraan dasar dan
lanjutan.
b. Penduduk perempuan keaksaraan dasar dan lansia yang belum memperoleh
layanan kecakapan hidup.
4. Untuk program kursus dan pelatihan
a. Pemuda usia produktif baik di desa maupun di perkotaan, yang belum mempunyai
keterampilan dan kecakapan kerja.
b. Peserta didik kursus dan pelatihan yang belum memperoleh sertifikat kompetensi.
c. Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang belum terakreditasi.
5. Untuk layanan pembinaan pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD dan DIKMAS.
a. Pendidik dan tenaga kependidikan PAUD DAN DIKMAS mengikuti diklat teknis
33
b. Pendidik dan tenaga kependidikan PAUD DAN DIKMAS yang belum mengikuti
pengembangan professional berkelanjutan.
6. Layanan pengembangan program, pengembangan mutu, dan pengendalian program
PAUD dan Dikmas
a. Model p e m b e l a j a r a n dan program PAUD dan DIKMAS yang dikembangkan inovatif,
kontekstual dan aplikatif.
b. Hasil pengembangan model tervalidasi dan minimal bisa diterapkan di wilayah kerja BP-
PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat.
c. Satuan PAUD dan Dikmas mendapatkan pembinaan guna mencapai standar nasional
pendidikan.
d. Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan pembinaan sekaligus pengendalian agar
penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan
tepat guna.
7. Peningkatan Kompetensi SDM PAUD dan Dikmas
Kebijakan strategis: meningkatkan mutu GTK PAUD dan Dikmas, dalam rangka
peningkatan perluasan akses layanan GTK-PAUD dan Dikmas. Untuk
mengimplementasikan kebijakan tersebut perlu dikembangkan melalui:
a. Mendorong usaha-usaha pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota
dalam upaya meningkatkan kompetensi GTK-PAUD dan Dikmas yang berada di
daerahnya.
b. Menyusun kegiatan berbasis data GTK-PAUD dan DIKMAS.
c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknis bagi GTK- PAUD dan
DIKMAS yang dilaksanakan di tingkat provinsi dan tingkat Kab./Kota.
d. Peningkatan kerjasama dengan instansi/orsos/lembaga lainnya dalam rangka
peningkatan kompetensi GTK PAUD dan Dikmas.
8. Peningkatan Wawasan
Kebijakan strategis: meningkatkan wawasan GTK-PAUD dan DIKMAS. Untuk Peningkatan
wawasan GTK-PAUD dan Dikmas melalui pengembangan profesi, studi lanjut, studi lanjut,
workshop, lokakarya, dan sebagainya.
9. Fasilitasi pengembangan sarana dan prasarana PAUD dan Dikmas di satuan PAUD Dikmas
di Sulawesi Barat, dilakukan melalui kegiatan:
34
a. Analissi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan PAUD dan Dikmas berdasarkan
data hasil pemetaan mutu PAUD dan Dikmas.
b. Merokendasikan satuan PAUD dan Dikmas mengakses program bantuan sarana dan
prasarana kepada direktorat teknis.
10. Penguatan tata kelola, transparan, akuntabilitas serta system pengendalian manajemen,
dalam rangka penjaminan mutu dan efesiensi program PAUD dan Dikmas.
a. Dokumen rencana program, anggaran dan evaluasi kinerja PAUD dan Dikmas sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Pengendalian daya serap anggaran.
c. Penerapan e-keuangan, e-kepegawaian, e-administrasi umum.
d. Kesesuaian laporan keuangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Ketertiban BP-PAUD dan Dikmas Sulbar dalam pengelolaan BMN.
f. Pengendalian pegawai BP-PAUD dan DIKMAS dalam melaksanakan tugas pada hari
kerja.
g. Pengendalian perencanaan anggaran BP-PAUD dan Dikmas Sulbar yang tidak
diblokir.
35
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN, KERANGKA PENDANAAN DAN KERANGKA
KELEMBAGAAN
A. ARAH KEBIJAKAN BP-PAUD DAN DIKMAS SULAWESI BARAT
Arah kebijakan Rencana Strategis BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat tahun 2015 - 2019,
berpijak pada beberapa arah kebijakan antara lain : (1) Hasil analisis Renstra Ditjen PAUDNI
2015 -2019. (2) Arah kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas, dirumuskan berdasarkan pada
RPJMN 2015-2019.
Arah kebijakan pembangunan dari BP-PAUD dan Dikmas tahun 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
1. Arah Kebijakan Peningkatan Kompetensi SDM
a. Peningkatan kompetensi SDM internal
1) Peta Kompetensi pegawai BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat.
2) Peningkatan subtansi teknis melalui diklat, bimbingan teknis, FGD,
magang, pendampingan, dan penugasan.
b. Peningkatan kompetensi SDM eksternal
1) Peta kompetensi GTK PAUD dan Dikmas di wilayah kerja BP PAUD Dikmas
Sulawesi Barat.
2) Peningkatan kompetensi GTK PAUD dan Dikmas melalui bimbingan teknis,
workshop dan supervisi.
2. Arah Kebijakan Program PAUD
a. Pengembangan program yang memenuhi standar nasional pendidikan/terakreditasi.
b. Pengembangan program berorientasi pada peningkatan mutu layanan dan
kebijakan lokal.
c. Pengembangan program sesuai permasalahan di lapangan.
d. Pengembangan program sesuai kebijakan program direktorat pembinaan PAUD.
3. Arah Kebijakan Program Kursus dan Pelatihan
a. Pengembangan program kursus berbasis MOOC (Massive Open Online Course)
b. Pengembangan program yang memenuhi standar nasional pendidikan/terakreditasi.
36
c. Pengembangan program berorientasi pada peningkatan mutu layanan dan
kebijakan lokal.
d. Pengembangan program sesuai permasalahan di lapangan.
e. Pengembangan program sesuai kebijakan program direktorat pembinaan Kursus dan
Pelatihan.
f. Pemetaan jenis keterampilan PKW yang marketable di Sulawesi Barat
g. Pemetaan jenis keterampilan PKK yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan industry.
4. Arah Kebijakan Program Diktara
a. Pengembangan program yang memenuhi standar nasional pendidikan/terakreditasi.
b. Pengembangan program berorientasi pada peningkatan mutu layanan dan
kebijakan lokal.
c. Pengembangan program sesuai permasalahan di lapangan.
d. Pengembangan program sesuai kebijakan program direktorat pembinaan Keaksaraan
dan Kesetaraan.
e. Pengembangan program berbasis TIK.
5. Arah Kebijakan Program Pendidikan Keluarga
a. Pengembangan program berorientasi pada peningkatan mutu layanan dan
kebijakan lokal.
b. Pengembangan program sesuai permasalahan di lapangan.
c. Pengembangan program sesuai kebijakan program direktorat pembinaan pendidikan
keaksaraan dan kesetaraan.
B. KERANGKA PENDANAAN DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Kerangka Pendanaan implementasi Renstra BPPAUD dan Dikmas Sulbar 2017 s.d. 2019
mencakup: (i) strategi pendanaan pendidikan; (ii) koordinasi, sistem tata kelola dan
pengawasan internal, serta (iii) sistem monitoring dan evaluasi yang menjamin terlaksananya
fungsi serta tercapainya tujuan PAUD DAN DIKMAS, dan (iv) Pemanfaatan Teknologi dan
Informasi.
1. Strategi Pendanaan Pendidikan PAUD dan DIKMAS
a. Prinsip Pendanaan Pendidikan
Dalam implementasinya BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat menerapkan prinsip
pendanaan pendidikan dengan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
37
akuntabilitas publik dalam pengelolaanya. Adapun sumber pendanaan BPPAUD
dan Dikmas Sulawesi Barat ditentukan berdasarkan prinsip efektivitas, efisiensi,
kecukupan dan keberlanjutan.
b. Rencana Pendanaan
Rencana pendanaan BPPAUD dan Dikmas Sulawesi Barat dalam kurun waktu 2017–
2019 mengacu pada Renstra Ditjen PAUD dan DIKMAS yang telah ditetapkan adapun
perencanaan anggaran akan diprioritaskan untuk Pengembangan program PAUD
dan Dikmas.
Pengukuran keberhasilan penerapan strategi pendanaan pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat BP-PAUD dan Dikmas dilakukan dengan merumuskan
indikator dan target pencapaian serta anggaran yang digunakan dijabarkan,
sebagaiman terlampir pada lampiram A1.
2. Koordinasi, Sistem Tata Kelola, dan Pengawasan Internal PAUD dan
Dikmas
Koordinasi, tata kelola dan pengawasan internal tersebut harus secara terus menerus
ditingkatkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara maksimal. Keberhasilan
dalam mengimplementasikan Renstra akan sangat tergantung pada komitmen dalam
proses penyusunan dan penjabarannya oleh pengambil keputusan dalam kebijakan,
baik program, kegiatan institusi, dan penerimaan dari pemangku kepentingan
(stakeholders).
Implementasi koordinasi, sistem tata kelola, dan pengawasan internal dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a. Koordinasi Perencanaan Program PAUD dan Dikmas
Kegiatan koordinasi perencanaan penyusunan Renstra di BP PAUD dan Dikmas
Sulawesi Barat dilakukan melalui workshop Rapat Kerja Tahunan (RKT) BP-PAUD
dan Dikmas Sulawesi Barat. Pokok pembahasannya adalah arah kebijakan di BP-PAUD
dan DIKMAS, sasaran program dan program kerja, serta monitoring dan evaluasi
tahunan di BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat.
b. Sistem Tata Kelola
Implementasi sistem tata kelola pada Renstra BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat
2017 – 2021 dapat dilakukan melalui :
38
1) Penguatan sistem tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Satuan
Kerja BPPAUD dan Dikmas Sulawesi Barat.
2) Penguatan tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di BP-
PAUD dan DIKMAS SULAWESI BARAT.
3) Menjamin kepastian memperoleh layanan program kegiatan yang lebih
baik.
Dalam rangka menjamin kepastian memperoleh layanan program kegiatan yang
lebih baik, arah kebijakan yang ditempuh yakni: (1) mengembangkan sistem penilaian
kinerja berbasis mutu produktivitas; dan (2) memberikan pelayanan yang lebih
kondusif dalam mewujudkan transparansi dan akuntabel pengelolaan program
GTK- PAUD dan
DIKMAS.
c. Pengendalian dan Pengawasan
Pengendalian terhadap implementasi Renstra dilakukan melalui pengawasan internal
yang merupakan tanggung jawab dari unit utama yang membidangi pengawasan
yaitu SPI (Satuan Pengawas Internal) BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat dan
Inspektorat Jenderal Kemendikbud. Disamping pengawasan internal atasan
langsung tersebut, pengawasan juga dilakukan oleh pengawasan independen yang
dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan Pembangunan (BPKP) yang
bertanggung jawab kepada Presiden dan Badan Pemeriksa Keuangan yang
bertanggung jawab kepada DPR-RI.
3. Pemantauan dan Evaluasi
Kegiatan pemantauan dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian
dan kesesuaian pelaksanan program antara rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra
BP-PAUD dan DIKMAS Sulawesi Barat 2015-2019 dengan hasil yang dicapai berdasarkan
kebijakan yang dilaksanakan melalui kegiatan dan/atau program PAUD dan Dikmas.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakasanakan mencakup aspek (1)
penjaminan mutu, relevansi, dan daya saing; (2) pemerataan dan perluasan akses PAUD
dan DIKMAS; (3) peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan kemitraan pendidikan.
39
Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh BP-PAUD dan DIKMAS Sulawesi Barat
dengan sasaran wilayah adalah dinas pendidikan kabupaten/kota, SPNF Sanggar
Kegiatan Belajar dan unit lain yang terkait dengan penyelenggaraan program PAUD dan
Dikmas di wilayah Kerja BP PAUD Dikmas Sulawesi Barat.
40
BAB V
PENUTUP
Dokumen rencana strategis BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat tahun 2015-2019 disusun
sebagai perwujudan komitmen organisasi dalam menjawab tantangan penyelenggaraan
bidang PAUD dan Dikmas di Sulawesi Barat. Renstra ini disusun dengan memperhatikan
kebutuhan masyarakat serta situasi dan kondisi BP PAUD dan Dikmas berada.
Penyusunan Rencana Strategis BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat disusun dan dirancang
melalui proses pemikiran, kegiatan dan tindakan yang dinamis dalam rangka penentuan
sasaran, sarana, pengalokasian dana, daya, ruang, waktu dan organisasi yang setepat-
tepatnya untuk mencapai tujuan. Dengan tersusunnya dokumen Renstra yang berkualitas
dengan berbasis mutu memungkinkan BP- PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat mampu
melaksanakan tugas dan fungsinya secara terprogram, terpadu, bertahap, dan berkelanjutan
dengan mengedepankan akuntabilitas, pencitraan publik, kejujuran, objektivitas, dan
kebermaknaan secara efektif, efisien, sistematik, dan sistemik.
Akhirnya, melalui renstra BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi Barat diharapkan capaian kinerja
Ditjen PAUD dan DIKMAS, Satuan Pendidikan di wilayah BP-PAUD dan Dikmas Sulawesi
Barat baik secara kualitas maupun kuantitas semakin lebih baik, dan bermanfaat bagi
masyarakat yang membutuhkannya.
MATRIKS KINERJA
RENCANA STRATEGIS BP-PAUD DAN DIKMAS SULAWESI BARAT TAHUN 2015-2019
VISI
MISI
TUJUAN STRATEGIS
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
Baseline (Tahun 2017)-2018
TARGET ALOKASI (DALAM RIBUAN)
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Terwujudnya
Pengembangan
Sumber Daya
PAUD dan
Dikmas yang
Berkarakter dan
Berlandaskan
Gotong Royong
di Sulawesi Barat
1.Mengembangkan
Program PAUD dan
Dikmas yang
tervalidasi di
gunakan oleh
Masyarakat
2. Memetakan Mutu
PAUD dan Dikmas
sesuai SNP
3. Melaksanakan
Supervisi PAUD dan
Dikmas untuk
mencapai SNP
4. Meningkatkan
Kompetensi SDM
PAUD dan Dikmas
5. Melaksanakan
kemitraan di bidang
PAUD dan Dikmas
yang saling
menguntungkan
6. Memberikan
Layanan PAUD dan
Dikmas sesuai
kebutuhan
masyarkat
Tersedianya
layanan
pengkajian,
pengembangan
model/program
yang bermutu dan
relevan serta
pengendalian
mutu PAUD dan
Dikmas
‘(4047) Layanan Pengkajian, Pengembangan dan Pengendalian
Mutu dan Dikmas
4074.0001
Model PAUD-Dikmas yang dikembangkan 1 - - 1 1 2 223.603.000 228.721.000 439.232.000
051 Pelaksanaan Studi Pendahuluan - - - - - - 052 Penyusunan Draf Model - - - - - - 053 Pelaksanaan Ujicoba Model Konseptual dan Operasional - - - - - - 054 Labsite Pengembangan Model - - - - - -
4074.0002
Satuan PAUD-Dikmas disiapkan untuk memenuhi Standar Nasional
1.128.930.000 1.424.795.000 1.642.435.000
051
Pemetaan Mutu Satuan PAUD-Dikmas 175 - - 175 180 250 - - 052
Supervisi Satuan PAUD-Dikmas 175 - - 175 180 250 - - 053
Pengembangan Kemitraan PAUD-Dikmas 6.000 - - 6000 40 13 - -
4074.003 SDM PAUD-Dikmas yang ditingkatkan Kompetensinya - - 396.993.000 400.405.000 1.040.570.000
051
Peningkatan Kompetensi SDM Internal 7 - - 7 13 6 - - 60..000.000 75.000.000 - 052
Peningkatan Kompetensi SDM Eksternal
121 - - 121 202 298 - - 336.993.000 325.405.000 -
4074.950 LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMEN ESELON I - - - - - - - - - 400.405.000 -
051 Penyusunan Rencana Program dan Anggaran - - - - - - - - 638.449.000 052 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi - - - - - - - - 379.217.000 053 Pengelolaan Datan dan Informasi - - - - - - - - 58.200.000 054 Pengelolaan Keuangan - - - - - - - - 82.552.000 056 Pelayanan Hukum dan Kepatuhan Internal - - - - - - - - 16.680.000 057 Pengelolaan Kepegawaian - - - - - - - - 246.484.000 058 Pelayanan Umum dan Perlengkapan - - - - - - - - 65.330.000 058 Peralatan Rumah Tangga - - - - - - - - 30.000.000 060 Pelayanan Humas dan Protokoler - - - - - - - - 525.309.000
4074.951
LAYANAN INTERNAL (OVERHEADI)
1 - - 1 1 1 - - 2.917.925.000 931.837.000 6.369.611.000
051 Penyusunan Rencana Program dan Anggaran - - - - - - - 249.243.000 - -
052 Pengelolaan Data dan Informasi - - - - - - - 133.370.000 - -
053 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - - - - - - - 112.140.000 - - 054 Pengelolaan Kepegawaian - - - - - - - 76.341.000 - - 055 Pengelolaan Keuangan - - - - - - - 20.800.000 - - 056 Pengelolaan Ketatausahaan - - - - - - - 121.408.000 - - 058 Pengelolaan BMN - - - - - - - 20.800.000 - - 059 Layanan Kerjasama, Kehumasan, Promosi dan Publikasi - - - - - - - 263.096.000 - - 995 Kendaraan Bermotor - - - - - - - 446.437.000 408.900.000 468.000.000
997 Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran - - - - - - - 790.110.000 552.937.000 284.582.000
998 Gedung/Bangunan - - - - - - - 684.180.000 - 5.617.029.000
4074.994 LAYANAN PERKANTORAN 12 12 1 1 2.325.800.000 2.527.294.000 2.627.562.000
001 Gaji dan Tunjangan - - - - - - - 906.000.000 1.259.419.000 1.239.507.000 002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor - - - - - - - 1.419.800.000 1.267.875.000- 1.388.055.000
- - 6.993.251.000 7.555.273.000 13.544.383.000