kebijakan bp paud dan dikmas nusa tenggara timur
TRANSCRIPT
OLEH :
MARIA B. ADVENSIA, SH, M.HUMKEPALA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
NUSA TENGGARA TIMUR
Disampaikan Pada Kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Tutor Tahap II
Kupang, 12-14 November 2018
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KEBIJAKAN BP PAUD DAN DIKMAS
NUSA TENGGARA TIMUR
LATAR BELAKANG ……
❖ Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjangpendidikan sebelum jenjang Pendidikan Dasar yangmerupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagianak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yangdilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untukmembantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani danrohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasukipendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalurformal, nonformal, dan informal.
❖ Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentukpenyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan padapeletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembanganfisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan(daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasanspiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama)bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dantahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
2
1
LANDASAN HUKUM
❑Pasal 28 b ayat 2 UUD 1945Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi
❑ Pasal 28 c ayat 1 UUD 1945Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia
3
Lanjutan……..
Pasal 31 ayat 1 UUD 1945
Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan
4
Pasal 31 ayat 2 UUD 1945
Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya
Lanjutan……..
5
Pasal 31 ayat 3 UUD 1945
Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dengan Undang-undang
6
Pasal 31 ayat 4 UUD 1945
Negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional
Lanjutan……..
7
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional:
Pasal 26 tentang Pendidikan Nonformal menyatakan bahwa :
(1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat
yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal
dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat;
(2) Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi eserta
didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan
keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian profesional.
(3) Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, 8
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan
kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik;
(4) Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar
masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan
yang sejenis.
Lanjutan……..
(5) Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi
masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi,
bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;
(6) Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara
dengan hasil program pendidikan formal setelah
melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah
daerah dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan;
(7) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan
nonformal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Lanjutan……..
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan
Nasional :
Pasal 27 tentang Pendidikan Informal menyatakan
bahwa :
(1) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh
keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar
secara mandiri;
(2) Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diakui sama dengan pendidikan formal dan
nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai
dengan standar nasional pendidikan.
(3) Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan
informal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Lanjutan……..
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional :
Pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini menyatakan bahwa :
(1) Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum
jenjang pendidikan dasar;
(2) Pendidkan anak usia dini dapat diselenggarakan
melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau
Informal;
(3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA, atau
bentuk lain yang sederajat;
(4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal: KB, TPA,
atau bentuk lain yang sederajat;
(5) Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluar
ga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan
(6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana di
maksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebi
h lanjut dengan peraturan pemerintah”.
GAMBARAN UMUM BP PAUD & DIKMAS NTT
✓ Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat yang selanjutnya disebut BP PAUD dan Dikmas
merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan di bidang pengembangan pendidikan anak usia dini
dan pendidikan masyarakat yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun
2017.
✓ BP-PAUD dan Dikmas berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat.
A. VISI :
Terwujudnya PAUD dan DIKMAS yang bermutu, berkarakter, dinamis melalui
pelibatan publik dan gotong royong
B. MISI :
a. Memetakan mutu satuan PAUD dan Dikmas yang sesuai dengan kebutuhan
pemangku kepentingan
b. Melaksanakan supervisi untuk percepatan standarisasi satuan PAUD dan
Dikmas
c. Memfasilitasi penyusunandan pelaksanaan program PAUD dan Dikmas yang
efektif dan efisien
d. Mengembangkan sumber daya PAUD dan Dikmas yang berkarakter dan
berkomitmen tinggi
e. Mengelola sistem informasi Paud dan Dikmas yang aktual, cepat, tepat, dan
bermanfaat
f. Melakukan kemitraan di bidang PAUD dan Dikmas yang saling menguntungkan
g. Memberikan layanan PAUD dan Dikmas sesuai kebutuhan masyarakat
h. Mengembangkan program PAUD dan Dikmas yang berkualitas dan bermanfaat
Berdasarkan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2017, BP PAUD dan Dikmas NTT
memiliki beberapa Tugas dan Fungsi.
1. Tugas :
“Melaksanakan pengembangan program dan mutu pendidikan anak usia dini
dan pendidikan Masyarakat”.
2. Fungsi BP PAUD dan Dikmas antara lain :
a. Pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
b. Pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
c. Supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
d. Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program pendidikan anak usia dini
dan pendidikan masyarakat;
e. Pengembangan sumber daya pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
f. Pengelolaan sistem informasi pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
g. Pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
h. Pelaksanaan urusan administrasi BP-PAUD dan Dikmas.
TUGAS DAN FUNGSI BP-PAUD & DIKMAS NTT
1. Rapat Koordinasi Program
2. Pengembangan Model
3. Peningkatan Kompetensi SDM PAUD dan Dikmas dalam hal
Penguatan PTK PAUD dan Dikmas di 22 Kab/Kota
4. Pemetaan Mutu
5. Supervisi
6. Pengembangan Kemitraan PAUD dan Dikmas dalam bentuk
bantuan BOP SKB Tahun 2018
7. Unit Layanan Terpadu (ULT)
PROGRAM DAN KEGIATAN BP-PAUD & DIKMAS NTT
YANG MELIBATKAN KAB/KOTA TAHUN 2018
BANTUAN-BANTUAN OLEH DIREKTORAT
MELALUI BP PAUD & DIKMAS NTT
1. BANTUAN PENDIDIKAN MULTIKEAKSARAAN
(PERDIRJEN PAUD &DIKMAS NO 55 TAHUN 2018)
Pengertian1. BOP Pendidikan Multikeaksaraan adalah bantuan pemerintah yang tidak
memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Direktorat
Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Ditjen PAUD dan
Dikmas, Kemdikbud kepada lembaga untuk membiayai operasional
penyelenggaraan Pendidikan Multikeaksaraan.
2. Pendidikan Multikeaksaraan merupakan pendidikan keaksaraan yang
menekankan peningkatan keberagaman keberaksaraan dalam segala
aspek kehidupan sebagi upaya pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan keterampilan profesi, pekerjaan atau kemahiran yang
dimiliki dan diminati peserta didik. Pendidikan multikeaksaraan diarahkan
sesuai dengan minat peserta didik tentang wawasan keilmuan dan
teknologi, kesehatan, dan olahraga, seni, budaya, atau politik dan
kebangsaan, serta pekerjaan atau profesi.
LANJUTAN….
Tujuan
1. Memelihara dan mengembangkan keberaksaraan peserta didik yang telah
mengikuti dan/atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar.
2. Meningkatkan keterampilan profesi, pekerjaan, atau kemahiran yang
dimiliki dan diminati peserta didik.
3. Meningkatkan keberdayaan peserta didik melalui peningkatan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diarahkan sesuai dengan minat
peserta didik tentang wawasan keilmuan dan teknologi, kesehatan dan
olahraga, seni, budaya, atau politik dan kebangsaan, serta pekerjaan atau
profesi.
Sasaran Pendidikan Multikeaksaraan
➢ Penduduk buta aksara usia 15 – 59 tahun,
➢ Prioritas 45 tahun ke atas yang telah mencapai kompetensi keaksaraan
dasar serta memiliki SUKMA yang dikelola oleh lembaga satuan
pendidikan.
LANJUTAN….
Penggunaan Dana Bantuan
1. Dana bantuan per-peserta didik Pendidikan
Multikeaksaraan adalah Rp 600.000 x 10 orang
= Rp 6.000.000/Rombel
2. Tahun 2018 di NTT ada 13 Rombel
✓ Kabupaten Belu 9 Rombel
✓ Kabupaten Kupang 4 Rombel
2. BANTUAN BOP SKB
(PERDIRJEN PAUD & DIKMAS NO.50 TAHUN 2018)
Jenis Bantuan bagi Pendidik/tutor bantu
penyelenggaraan Program PAUD dan Dikmas pada
SKB
Dilaksanakan oleh BP PAUD dan Dikmas NTT
Bantuan berupa tenaga pendidik tutor dalam
menyelenggarakan program di SKB, meliputi: PAUD,
Kesetaraan, Keaksaraan, Kursus, Pelatihan
Pendidikan Keluarga, serta Pendidikan Nonformal
lainnya.
…LANJUTAN…
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENDIDIK/TUTOR BANTU
✓ Merencanakan proses pembelajaran
✓ Menyiapkan bahan belajar
✓ Melaksanakan pengajaran kepada peserta didik
sesuai program yang diajukan
✓ Mengadministrasikan proses dan hasil belajar
✓ Melakukan motivasi peserta didik
✓ Melaksanakan evaluasi hasil belajar
✓ Menyusun laporan hasil belajar
✓ Menyusun dan menyampaikan laporan pekerjaan
setiap bulan
…Lanjutan…
Honorarium Pendidik/Tutor bantu
✓ Bagi pendidik/tutor bantu PAUD dibayarkan
perbulan Rp 1.500.000
✓ Bagi pendidik/tutor pendidikan kesetaraan
dibayarkan perbulan sesuai dengan jumlah jam
pelajaran yang diajarkan@Rp 50.000/jam.
✓ Bagi pendidik/instruktur bantu kursus dan
pelatihan dibayarkan sekurang-kurangnya akhir
paket pembelajaran berakhir.
3. BANTUAN PKG PAUD (PEDIRJEN PAUD &DIKMAS NO 52 TAHUN 2018)Pengertian:
1. PKG PAUD adalah wadah koordinasi antar gugus PAUD yangmelaksanakan kegiatan pembinaan bagi 3-8 Gugus PAUD dalam areaterdekat di wilayah kecamatan.
2. Bantuan aPKG PAUD tahun 2018 adalah pemberian bantuan olehpemerintah kepada Lembaga/Organisasi PKG PAUD.
Tujuan:
1. Meningkatkan layanan PKG PAUD sebagai pusat sumber belajar,penyebaran informasi dan praktek berhasil, saling bertukargagasan dan sebagi tempat pameran produk APE atau hasilkegiatan gugus sekaligus sosialisasi promosi dan edukasi.
2. Membantu PKG PAUD dalam meningkatkan layanan profesionaluntuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan Gugusmelalui bengkel kerja dan pelatihan
3. Meningkatkan peran PKG PAUD dalam melakukan pemantauandan penilaian serta mendokumentasikan hasilnya, menyelesaikanpermasalahan dan menyebarkan praktik terbaik.
4. Meningkatkan pelaksanaan pendataan secara akurat danakuntabel
5. Memberikan dukungan dan motivasi kepada PKG PAUD dalammembina gugus PAUD
…LANJUTAN…
Sasaran:
Sasaran penerima bantuan adalah lembaga, organisasi
atau PKG PAUD yang memenuhi persyaratan
sebagaimana ditetapkan dalam juknis.
1. Pesyaratan Penerima Bantuan:
1. Mengajukan proposal bantuan kepada Direktur Pembinaan
PAUD, Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud
2. Melampirkan fakta integritas
3. Mendapatklan surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau pejabat yang berwenang
4. Memiliki rekening bank pemerintah yang masih aktif dan NPWP
atas nama lembaga/organisasi
4. BANTUAN LAINNYA
PKW (PENDIDIKAN KECAKAPAN WIRAUSAHA)
Pengertian:
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) adalah layananpendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekalpengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mentalwirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapatdijadikan bekal untuk berwirausaha.
Tujuan
1. Memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, sikap dan polapikir berwirausaha melalui kursus dan pelatihan kepadapeserta didik.
2. Memotivasi dan menciptakan rintisan usaha baru sertapendampingan untuk dapat berkembang dan mampu bermitradengan dunia usaha dan dunia industri serta instansi terkait.
❑ Besaran dana per orang maksimal sebesar Rp 2.760.000,- (duajuta tujuh ratus enam puluh ribu rupiah
KRITERIA CALON PESERTA DIDIK PKW
a. Berusia 16 - 40 tahun
b. Putus sekolah atau lulus tidak
melanjutkan (bukan
siswa/mahasiswa atau
peserta pendidikan
kesetaraan)
c. Belum memiliki pekerjaan
tetap atau menganggur
d. Prioritas dari keluarga kurang
mampu (mempunyai Kartu
Keluarga Sejahtera atau
Kartu Perlindungan Sosial)
KRITERIA LEMBAGA PENYELENGGARA BANTUAN PKW
1. LKP dan PKBM
yg ber NPSN
2. SKB yg sdh
menjadi satuan
3. Rumpin, Bimbel
dan lembaga
sejenis memiliki
ijin min 1 thn
4. Bagi yg belum
terakreditasi
wajib mendapat
rekom dari disdik
kab/kota yg sdh
tidak wajib
melampirkan
rekom
Satuan PAUD dan
Dikmas1. SMK -> SK
Pendirian
2. Yayasan di luar
PAUD & Dikmas ->
Ijin Operasioan
berbadan hukum
dari KUMHAM
3. Lembaga masy
lainnya -> wajib
memiliki ijin
operasional dari
pihak berwenang
4. Lembg/yay/sekolah
Rekomendasi dari
instansi terkait
minim eselon 2 dr
daerah/ pusat
Lembaga/yay/sekolah
1. DUDI -> MoU dengan
Ditbinsuslat dengan
dilampiri surat ijin usaha
/operasional yang di TTD
pejabat setingkat direktur
2. Pergururan tinggi -> MoU
dengan Ditbinsuslat +
perencanaan PKW
3. Ormit -> Wajib
melampirkan SK
penetapan AD/ART . bagi
ormit daerah wajib
memperoleh rekom
pejabat daerah terkait
DUDI/Perguruan Tinggi/Ormit
4. BANTUAN LAINNYA
*PKK (PENDIDIKAN KECAKAPAN KERJA)*
Dasar Hukum pemberian bantuan bagi peserta didik Program PKK:
1.Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional;
2.Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang PendanaanPendidikan;
3.Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaandan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 tahun 2008tentang Uji Kompetensi bagi Peserta Didik Kursus dan Pelatihandari Satuan Pendidikan Nonformal atau Warga Masyarakat yangBelajar Mandiri;
5.Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat PembinaanKursus dan Pelatihan Tahun 2018.
4. BANTUAN LAINNYA
…Lanjutan PKK…
Pengertian:
Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) adalah program layanan pendidikandan pelatihan berorientasi pada pengembangan keterampilan kerjayang diberikan kepada peserta didik agar memiliki kompetensi dibidang keterampilan tertentu yang sesuai dengan peluang kerja.Lulusan Program PKK dapat bekerja pada perusahaan, industrimanufaktur, industri jasa, industri rumahan (home industry) atauindustri lainnya.
Tujuan
1. Memberikan bekal keterampilan kerja bagi warga masyarakat yangtidak bekerja karena belum memiliki keterampilan.
2. Memotivasi lembaga pendidikan dan pelatihan untuk memberikanpelatihan keterampilan bagi masyarakat agar memilikiketerampilan yang sesuai dengan peluang kerja.
❑ Besaran dana per orang maksimal sebesar Rp 1.700.000,- (satujuta tujuh ratus ribu rupiah)
4. BANTUAN LAINNYA
...Lanjutan PKK…
Penyelenggara Program PKK:1. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) atau Satuan Pendidikan Nonformal
lainnya.
2. Lembaga pendidikan yang memiliki program kejuruan atau vokasi.
3. Yayasan dan/atau organisasi kemasyarakatan yang memiliki program pendidikan keterampilan.
4. Organisasi mitra dan asosiasi profesi kursus dan pelatihan.
5. Kementerian terkait yang melaksanakan fungsi pendidikan kejuruan atauvokasi
6. Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Peserta Didik1. berusia 16-35 tahun;
2. putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan (bukan siswa/mahasiswaatau peserta pendidikan kesetaraan);
3. belum memiliki pekerjaan tetap atau menganggur.
4. bukan peserta didik regular (biaya sendiri) pada lembaga penyelenggarakursus dan pelatihan;
5. prioritas dari keluarga kurang mampu (mempunyai Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera, atau Kartu Perlindungan Sosial).
*BANTUAN ALAT DAN BAHAN PENGUATAN
KELEMBAGAAN PAUD DAN DIKMAS*
Pengertian..
✓ Program Bantuan Alat dan Bahan Penguatan Kelembagaan
PAUD dan Dikmas adalah program pemberian bantuan berupa
peralatan dan bahan pendukung pembelajaran kepada LKP,
PKBM dan PAUD.
✓ Pengertian Bahan dan Alat adalah bahan dan alat yang terkait
langsung dengan kegiatan pembelajaran atau penunjang
pembelajaran dan administrasi kelembagaan tidak termasuk
pembangunan unit gedung baru,rehabilitasi gedung, pagar,
honorarium, transport, sumbangan, cendera mata, konsumsi,
pakaian kerja pendidik /pengelola, pakaian seragan siswa.
1. Menambah kuantitas dan kualitas sarana
pembelajaran bagi lembaga kursus dan
pelatihan (LKP), Pusat kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) dan Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung lebih
bermutu;
2. Melengkapi Bahan dan alat
pembelajaran yang lebih baik sehingga
selaras dengan tuntutan pembelajaran.
Tujuan…
1. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)
2. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM)
3. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Sasaran
Besaran dana bantuan per lembaga sebesar :
Rp 55.000.000,- (Lima Puluh Lima juta rupiah),