rencana pelaksanaan pembelajaran fisiologi persalinan kala iv
DESCRIPTION
RPPTRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Sebelas Maret
Mata kuliah : Asuhan Kebidanan II
Kelas/semester : Reguler/ Semester III
Alokasi waktu : 2 x 50 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami Konsep Asuhan Kebidanan Persalinan Kala IV Normal
B. Kompetensi Dasar
Mengetahui fisiologi persalinan kala IV dan penatalaksanaan jika terdapat laserasi
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian kala IV persalinan
2. Menjelaskan cara memantau dan memberi asuhan selama kala IV persalian
3. Menjelaskan tingkatan dan penatalaksanaan laserasi perineum
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian kala IV persalinan
2. Menjelaskan cara memantau dan memberi asuhan selama kala IV persalinan
3. Menjelaskan tingkatan dan penatalaksanaan laserasi perineum
E. Materi Ajar
1. Pengertian
Kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir dan plasenta lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum
2. Asuhan dan Pemantauan pada Kala IV
a. Melakukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang uterus
berkontraksi baik dan kuat
b. Mengevaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan secara
melintang dengan pusat sebagai patokan
c. Memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan, dengan selalu
memantau keadaan umum dan menilai jumlah kehilangan darah Ibu selama
kala IV melalui tanda vital, jumlah darah yang keluar,dan kontraksi uterus.
d. Memeriksa kemungkinan perdarahan dari robekan ( laserasi atau
episiotomi) perineum dengan memperhatikan dan mememukan penyebab
perdarahan dari laserasi atau robekan perineum dan vagina kemudian
menilai perluasan laserasi perineum.
e. Mengevaluasi keadaan umum ibu, dengan memantau tanda-tanda vital dan
kontraksi uterus ibu, jika masih dalam batas normal selama dua jam pasca
persalinan mungkin ibu tidak akan mengalami perdarahan pasca persalinan.
Petugas kesehatan harus berada di samping ibu dan bayinya selama dua
jam pasca persalinan.
f. Mendokumentasikan semua asuhan dan temuan selama persalinan kala IV
di belakang partograf, segera setelah asuhan diberikan atau setelah
penilaian dilakukan.
3. Tingkatan dan penatalaksanaan laserasi perineum
Laserasi diklasifikasikan berdasar luasnya robekan, yaitu
a. Laserasi derajat I
Laserasi derjat I adalah laserasi yang melibatkan mukosa vagina, komisura
posterior dan kulit perineum.
Penatalaksanaanya : tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan dan luka
baik
b. Laserasi derajat II
Laserasi derajat II adalah laserasi yang melibatkan mukosa vagina,
komisura posterior, kulit perineum, dan otot perineum.
Penatalaksanaannya : jahit jelujur dengan benang catgut.
c. Laserasi derajat III
Laserasi derajat III adalah laserasi yang melibatkan mukosa vagina,
komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, dan otot sfingter ani.
Penatalaksanaanya : penolong APN tidak dibekali ketrampilan untuk
reparasi laserasi perineum derajat III, rujuk.
d. Laserasi derajat IV
Laserasi derajat IV adalah laserasi yang melibatkan mukosa vagina,
komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot sfingter ani, dan
dinding depan rektum
Penatalaksanaanya : penolong APN tidak dibekali ketrampilan untuk
reparasi laserasi perineum derajat IV, rujuk.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
G. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar
Buku Utama:
a. Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, 2008
b. Asuhan Kebidanan Varney’s, 2008
c. Buku Acuan Nasional, Saefudin Abdul Bari, 2001
d. Buku III Askeb pada ibu intrapartum, Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO, 2001
e. Asuhan kebidanan ibu bersalin, Ari Sulistyowati, 2010
Buku Anjuran:
a. Panduan Praktis Maternal dan Neonatal, WHO, 2001.
b. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO,
2001.
c. Myles, Text Book for Midwifery, 2000.
d. CCU, JHPIEGO, 2002.
e. JNPK, Buku Acuan Persalinan Normal, 2002.
f. Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, 2008.
g. Ilmu Kandungan, Sarwono Prawirohardjo, 2008.
h. Saifudin, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, 2000.
i. Obgynacea, TOSCA, 2009
j. Asuhan esensial bayi baru lahir, Esty Nugraheni, 2008
k. Standar pelayanan kebidanan, Pengurus pusat IBI Jakarta, 2003
2. Media Pembelajaran
a. Gambar derajat laserasi perineum partograf
b. LCD dan laptop
H. Langkah Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Salam dan berdoa
2. Presensi kehadiran anggota kelompok
oleh dosen dan sedikit perkenalan.
3. Persepsi / menanyakan tentang materi
yang akan dibahas untuk mengukur
pengetahuan mahasiswa
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang akan dicapai
10 menit
Kegiatan Inti Dosen pembimbing menjelaskan apa yang
harus dilakukan seorang bidan dalam
memberikan asuhan persalinan kala IV.
Meliputi:
1. Pengertian
Kala pengawasan selama 2 jam setelah
bayi lahir dan plasenta lahir untuk
80 menit
mengamati keadaan ibu terutama
terhadap bahaya perdarahan postpartum
2. Asuhan dan Pemantauan pada Kala IV
a. Melakukan rangsangan taktil (masase)
uterus untuk merangsang uterus
berkontraksi baik dan kuat
b. Mengevaluasi tinggi fundus dengan
meletakkan jari tangan secara
melintang dengan pusat sebagai
patokan
c. Memperkirakan kehilangan darah
secara keseluruhan, dengan selalu
memantau keadaan umum dan
menilai jumlah kehilangan darah Ibu
selama kala IV melalui tanda vital,
jumlah darah yang keluar,dan
kontraksi uterus.
d. Memeriksa kemungkinan perdarahan
dari robekan ( laserasi atau
episiotomi) perineum dengan
memperhatikan dan mememukan
penyebab perdarahan dari laserasi
atau robekan perineum dan vagina
kemudian menilai perluasan laserasi
perineum.
e. Mengevaluasi keadaan umum ibu,
dengan memantau tanda-tanda vital
dan kontraksi uterus ibu, jika masih
dalam batas normal selama dua jam
pasca persalinan mungkin ibu tidak
akan mengalami perdarahan pasca
persalinan. Petugas kesehatan harus
berada di samping ibu dan bayinya
selama dua jam pasca persalinan.
f. Mendokumentasikan semua asuhan
dan temuan selama persalinan kala IV
di belakang partograf, segera setelah
asuhan diberikan atau setelah
penilaian dilakukan.
3. Tingkatan dan penatalaksanaan laserasi
perineum. Laserasi diklasifikasikan
berdasar luasnya robekan, yaitu
a. Laserasi derajat I
Laserasi derjat I adalah laserasi yang
melibatkan mukosa vagina, komisura
posterior dan kulit perineum.
Penatalaksanaanya : tidak perlu
dijahit jika tidak ada perdarahan dan
luka baik
b. Laserasi derajat II
Laserasi derajat II adalah laserasi
yang melibatkan mukosa vagina,
komisura posterior, kulit perineum,
dan otot perineum.
Penatalaksanaannya : jahit jelujur
dengan benang catgut untuk menjahit
bagian dalam, jahit satu-satu dengan
benang zide untuk menjahit perineum.
c. Laserasi derajat III
Laserasi derajat III adalah laserasi
yang melibatkan mukosa vagina,
komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum, dan otot sfingter ani.
Penatalaksanaanya : penolong APN
tidak dibekali ketrampilan untuk
reparasi laserasi perineum derajat III,
rujuk.
d. Laserasi derajat IV
Laserasi derajat IV adalah laserasi
yang melibatkan mukosa vagina,
komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum, otot sfingter ani, dan
dinding depan rektum
Penatalaksanaanya : penolong APN
tidak dibekali ketrampilan untuk
reparasi laserasi perineum derajat IV,
rujuk.
Penutup 1. Dosen merangsang partisipasi aktif
mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan
2. Menyampaikan rencana pembelajaran
yang akan datang
10 menit
I. Penilaian
1. Prosedur : tes akhir, tes proses
2. Jenis : tes tertulis, lisan
3. Bentuk : tes tertulis. uraian, pilgan, pengamatan
4. Instrumen Penilaian : soal, kunci jawaban, kriteria penilaian
Surakarta, 12 Desember 2011
Kepala Prodi Dosen Mata Kuliah
H. Tri Budi Wiryanto, dr. Sp.OG(K) Nindya Furi Ira, SSiT, M.Kes NIP. 195184211980111002