rencana kerja dbd

3
A. Definisi Kasus DBD 1. Secara Laboratoris a. Presumtif Positif (Kemungkinan Demam Dengue) Apabila ditemukan demam akut disertai dua atau lebih manifestasi klinis berikut; nyeri kepala, nyeri belakang mata, miagia, artralgia, ruam, manifestasi perdarahan, leukopenia, uji HI >_ 1.280 dan atau IgM anti dengue positif, atau pasien berasal dari daerah yang pada saat yang sama ditemukan kasus confirmed dengue infection. b. Corfirmed DBD (Pasti DBD) Kasus dengan konfirmasi laboratorium sebagai berikut: Deteksi antigen dengue, peningkatan titer antibodi > 4 kali pada pasangan serum akut dan serum konvalesens, dan atau isolasi virus. 2. Secara Klinis a. Kasus DBD 1) Demam akut 2-7 hari, bersifat bifasik 2) Kecenderungan perdarahan, sekurang-kurangnya salah satu dari: a) Uji tourniquet positif (Bila ditemukan lebih dari 10 bintik perdarahan/petekia pada luas diameter 2,8 cm) b) Petekia, ekimosis, atau purpura c) Perdarahan mukosa, saluran cerna, dan tempat bekas tusukan jarum suntik d) Hematemesis atau melena 3) Trombositopenia < 100.00/µl 4) Kebocoran plasma yang ditandai dengan: a) Peningkatan nilai hematrokrit >_ 20 % dari nilai baku sesuai umur dan jenis kelamin. b) Penurunan nilai hematokrit >_ 20 % setelah pemberian cairan yang adekuat Nilai Ht

Upload: dian-muspitaloka-hikmayati

Post on 13-Jul-2016

11 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Kerja DBD

A. Definisi Kasus DBD1. Secara Laboratoris

a. Presumtif Positif (Kemungkinan Demam Dengue) Apabila ditemukan demam akut disertai dua atau lebih manifestasi klinis berikut; nyeri kepala, nyeri belakang mata, miagia, artralgia, ruam, manifestasi perdarahan, leukopenia, uji HI >_ 1.280 dan atau IgM anti dengue positif, atau pasien berasal dari daerah yang pada saat yang sama ditemukan kasus confirmed dengue infection.

b. Corfirmed DBD (Pasti DBD) Kasus dengan konfirmasi laboratorium sebagai berikut:Deteksi antigen dengue, peningkatan titer antibodi > 4 kali pada pasangan serum akut dan serum konvalesens, dan atau isolasi virus.

2. Secara Klinisa. Kasus DBD

1) Demam akut 2-7 hari, bersifat bifasik2) Kecenderungan perdarahan, sekurang-kurangnya salah satu dari:

a) Uji tourniquet positif (Bila ditemukan lebih dari 10 bintik perdarahan/petekia pada luas diameter 2,8 cm)

b) Petekia, ekimosis, atau purpurac) Perdarahan mukosa, saluran cerna, dan tempat bekas tusukan

jarum suntikd) Hematemesis atau melena

3) Trombositopenia < 100.00/µl4) Kebocoran plasma yang ditandai dengan:

a) Peningkatan nilai hematrokrit >_ 20 % dari nilai baku sesuai umur dan jenis kelamin.

b) Penurunan nilai hematokrit >_ 20 % setelah pemberian cairan yang adekuat Nilai Ht normal diasumsikan sesuai nilai setelah pemberian cairan.

c) Efusi pleura, asites, hipoproteinemib. Shock Syndrom (DSS/ Dengue dengan Renjatan) Definisi Kasus DBD

ditambah kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan:1) Nadi cepat, lemah, tekanan nadi < 20 mmHg, perfusi perifer

menurun (aktral dingin, kesadaran menurun, sianosis) 2) Hipotensi, kulit dingin-lembab, dan anak tampak gelisah.

B. Hipotesis Awal1. Agen Penyakit

Penyebab penyakit ini adalah virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus Arboviroses) yang sekarang dikenal

Page 2: Rencana Kerja DBD

sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviradae dan mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan anti bodi yang terbentung terhadap serotipe lain sangat kurang sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain tersebut. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya. Keempat serotipe virus dengue yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik yang berat.

2. Cara PenularanSeseorang yang dalam darahnya mengandung virus dengue

merupakan sumber penularan penyakit DBD Virus dengue yang berada dalam darah selama 4-7 hari dimulai 1-2 hari sebelum demam. Bila penderita tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk kedalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk didalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah mengisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain (masa inkubasi ekstrinsik). Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu nyamuk Aedes Aegypti yang telah mengisap virus dengue itu menjadi penular (infektif) sepanjang hidupnya. Penularan ini terjadi karena setiapkali nyamuk menusuk/mengigit, sebelum mengisap darah akan mengeluarkan air liur melalui alat tusuknya (proboscis) agar darah yang diisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain.

3. Sumber PenularanC. Macam Sumber DataD. Strategi Penemuan Kasus E.