refkas
DESCRIPTION
.TRANSCRIPT
Identitas PasienNama : An A.N.E.
No Rekam Medis : 2675xxx
Tempat/tanggal lahir : Sleman / 18 februari 2014
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 6 bulan 12 hari
Alamat : Jonggrangan Sumberadi Mlati - Sleman
Pekerjaan ayah : Swasta
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah tangga
Umur Ayah : 36 tahun
Umur Ibu : 31 tahun
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
Tanggal masuk RS : 29 September 2014 jam 11.00
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)• 4 HSMRS : OS mengalami batuk (+) pilek (+) meler bening cair (+) muntah (-)• 2 HSMRS : OS mengalami demam 39°C diikuti kejang seluruh tubuh selama <1 menit, tubuh kaku diam tidak bergerak, pada pukul 09.00 pagi, batuk (+) pilek (+) kemudian dibawa ke dokter, mendapatkan antibiotik, namun demam tidak turun• 1 HSMRS : OS mengalami kejang pada malam hari pukul 23.00 sebanyak 1 kali,kejang seluruh tubuh, durasi <1 menit , tubuh kaku diam tidak bergerak, diikuti dengan bibir biru, disertai dengan batuk (+) dan pilek (+), BAB cair (+) 1x, kemudian OS dibawa ke RSUP Sarjito• HMRS : OS tidak kejang, batuk (+), pilek (+), demam (+) 39,1°C
Riwayat Penyakit Dahuluo Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-), o Riwayat kejang demam sederhana (-)o Riwayat atopi, asma disangkalo Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga• Riwayat Kejang : (+) ibu pada pasca persalinan causa tidak diketahui oleh ibu • Riwayat atopi : (-)• Penyakit jantung : (-)• DM : (+) nenek• HT : (+) nenek
Riwayat Kehamilan dan Persalinan• ANC: Ibu (31 tahun), G1P0A0,rutin melakukan ANC di bidan
>3x. Minum multivitamin dan tablet besi(+), tensi baik sepanjang kehamilan, Riw. Demam (-), kejang (-), DM (-).• NC: Bayi lahir dari ibu berusia 31 tahun, P1A0, spontan ditolong
dokter, umur kehamilan 36 minggu, presentasi kepala, bayi lahir menangis, BB: 3600 gram, panjang badan 51 cm.• PNC: inj vit K (+), inj. Hep B (+). Kontrol rutin di bidan (+),
riwayat demam (-), kenaikan berat badan (+). Ibu mengalami kejang pasca persalinan
Perkembangan dan KepandaianMotorik Kasar :• Tengkurap : 6 bulan• Duduk : 6 bulan
Sosial :• Membalas senyum : 6 bulan
Vaksinasi• BCG 1x pada usia 2 bln• DPT 2x pada usia 2,4 bln• Polio 3x pada usia 0,2,4 bln• Hepatitis B 2x pada usia 0,1 bln
Sosial Ekonomi dan Lingkaran• Anak tinggal di rumah orang tua milik pribadi bersama nenek. Ayah bekerja sebagai pegawai swasta, Ibu bekerja sebagai Ibu rumah tangga. Penghasilan Rp 2,500 000 per bulan.• Tempat tinggal orang tua berdekatan dengan sanak saudaranya. Anak sering bermain ke rumah sanak saudaranya.• Ayah merokok, kira-kira 1 bungkus per hari
Anamnesis Sistem• Demam (+) 39,1°C• Cerebrospinal nervous system: kejang (+), sebanyak 1x,
kurang dari 1 menit, tidak sadar (-)• Cardiovascular: biru-biru (-), berdebar-debar(-), • Respirasi: sesak (-), batuk (+), nafas berbunyi (-)• Traktus urogenital: BAK (+), nyeri saat kencing (-)• Gastrointestinal: mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), BAB cair
(+) 1x, kembung (-)• Muskuloskeletal: pegal (-), bengkak-bengkak (-)• Sistem integumentum: biru-biru (-)
Pemeriksaan Fisik (29 September 2014 jam 11.00)• KU : compos mentis, gerak aktif• Nadi : 120 kali/menit, cukup, teratur• Respirasi : 26x/mnt tipe abdominal, reguler• Suhu : 39,1° C
• KEPALA bentuk: mesocephal, head nodding (-)
• UBUN-UBUN menutup, datar
• MATA injeksi dan discharge (-), anemis (-), ikterik (-), edema palpebra
(-)
• HIDUNG nasal flare (-)
• TELINGA discharge (-) nyeri tekan (-)
• MULUT perdarahan gigi/mukosa (-), cyanosis (-)
• PHARYNX hiperemis (+)
• SYARAF meningeal sign (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikTORAKS : simetris, tidak ada ketinggalan gerak, retraksi subcostal (-), intercostal (-), suprasternal (-)
JANTUNGBatas: kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextrakiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
kiri bawah : SIC IV linea miclavicularis sinistra
Suara Jantung: S1 tunggal, S2 split tidak konstan, tidak ada bising
PULMO DEPAN
KANAN KIRI
Inspeksi Simetris, retraksi (-)
Palpasi -
Perkusi Sonor
Auskultasi Vesikuler (+), krepitasi (-) ronki (-), wheezing (-), amforik (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik ABDOMEN• supel, bising usus normal, tak ada ascites, turgor dan elastisitas normal, timpani (+)
HATI teraba 1-2 cm bawah arcus costae
LIMPA tidak teraba
ANOGENITAL Laki-laki, phimosis (-)
EKSTREMITAS akral hangat, nadi kuat WPK < 2 detik
Tungkai kanan Tungkai kiri Lengan kanan
Lengan kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Kekuatan Normal Normal Normal Normal
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus - -
R. Fisiologis Normal Normal Normal Normal
R. Patologis - -
M. Sign -
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
•WBC : 18.9 x 10 e3 /uL • RBC : 4.22 x 10 e6 / uL• Hb : 11.6 g/dL• Hct : 33.0 %
Kimia Klinik• GDS : 96 mg/dl• Na : 132.4 mmol/l• K : 4.58 mmol/l• Cl : 97.2 mmol/l
Darah Rutin
Neut : 40.5%Limp: 56.1%Mono: 3.2%Eosin : 0.1%Baso : 0.1%
Diff count
Terapi
• Paracetamol syr 3x1/2 cth• IVFD KAEN 3B 20 tpm• Diazepam per rectal 3 x 5 mg jika suhu ≥38,5 C
24
Apakah kejang demam itu ?
• International League Against Epilepsy (ILAE):
Kejang yang berhubungan dengan demamBukan disebabkan infeksi susunan saraf pusat, ketidakseimbangan elektrolit
Pada anak berumur lebih dari 1 bulan (biasanya 6 bulan – 5 tahun), jarang setelah > 7 tahun
Tidak ada riwayat kejang tanpa demamSuhu > 38 °C
25
Klasifikasi kejang demam
• Kejang demam sederhana (KDS)
Berlangsung kurang dari 15 menit, bersifat umum serta tidak berulang dalam 24 jam. 80% dari seluruh KD• Kejang demam kompleks (KDK)
Berlangsung lebih dari 15 menit, bersifat fokal atau parsial 1 sisi, kejang umum didahului kejang fokal dan berulang atau lebih dari 1 dalam 24 jam.
Faktor Penyebab• Imaturitas otak dan thermoregulator• Demam (sehingga kebutuhan oksigen meningkat)• Presdiposisi genetik (>7 lokus kromosom poligenik, autosomal dominan)
27
Pemeriksaan Penunjang
•Darah Perifer Lengkap•Gula darah•Elektrolit•Pungsi lumbal•EEG•Pencitraan (CT atau MRI kepala)
28
Pungsi lumbal
• Menyingkirkan atau menegakkan diagnosis meningitis• Pada kejang demam pertama
@ Umur < 12 bulan: harus dilakukan
@ Umur 12-18 bulan: harus difikirkan
@ Umur > 18 bulan: tidak dianjurkan, kecuali
ada gejala meningitis atau kecurigaan infeksi
intrakranial
(Am Academy Ped, 1996)
29
Pemeriksaan Elektro Ensefalo Grafi (EEG)
• Tidak direkomendasikan pada kejang demam sederhana • Tidak berguna untuk: # Memperkirakan berulangnya kejang # Memperkirakan epilepsi di kemudian hari (AAP. Pediatr 1996,97:769-95) Dilakukan pada kejang demam yang tidak khas misal
kejang fokal
Kesepakatan Saraf Anak 2005
30
Pencitraan (C T Scan / MRI Kepala )
• Tidak diindikasikan pada pasien dengan kejang demam sederhana• Dilakukan jika ditemukan: kelainan perkembangan saraf /adanya defisit
neurologis, ditemukannya tanda tekanan intrakranial meningkat
atau adanya riwayat trauma kepala. Status konvulsivus anoksia hipokampus, neokorteks,
talamus, serebelumKasus dengan kejang fokal
Baram TE, Shimar S.(Ed) Febrile Seizures ,2002 Academic Press. 265-272
31
Pengobatan dan pencegahan
Ada 3 hal yang perlu dikerjakan :
1. Pengobatan fase akut
2. Mencari dan mengobati penyebabnya
3. Pengobatan pencegahan terhadap berulangnya kejang demam
32
1. Pengobatan fase akut
• Airway , Breathing, Circulation Kejang pakaian yang ketat dibuka Pasien dimiringkan apabila muntah
untuk mencegah aspirasi Pembebasan jalan napas oksigenasi
terjamin• Atasi kejang dengan diazepam rektal, intra vena
Seringkali kejang berhenti sendiri
• Turunkan panas paracetamol, kompres hangat
33
1. Mengatasi kejang
• KEJANG Diazepam rectal: 5 mg utk. BB<10 kg, 10 mg utk BB>10 kg Atau iv 0,3 - 0,5 mg/kgBB/kali Tunggu 5 menit + oksigenasi• MASIH KEJANG Diazepam rectal atau iv Tunggu 5 menit + oksigenasi• MASIH KEJANG Fenitoin/defenilhidantoin loading, iv 10 - 15 mg/kgBB/kali maks. 200 mg. Tunggu 10 menit + oksigenasi • MASIH KEJANG Masuk ICU - anestesi umum Midazolam
34
Bagaimana pengobatan dan pencegahannya ? (lanj)
2. Mencari dan mengobati penyebabnya Batuk pilek, diare, Infeksi saluran kemih dll
diobati sesuai penyebabnya Demam diobati dengan paracetamol, ibuprofen
35
Bagaimana pengobatan dan pencegahannya ? (lanj)
3. Pengobatan pencegahan terhadap berulangnya kejang demam
Pencegahan hanya pada waktu demam Pencegahan terus menerus dengan obat anti
epilepsi setiap hari
36
Bagaimana pengobatan dan pencegahannya ? (lanj)
Pencegahan hanya pada waktu demam (intermiten)
- Anti kejang hanya diberikan waktu
demam antipiretik + diazepam
Obat untuk pencegahan berulangnya kejang demam
Profilaksis intermiten (saat demam)
Diazepam, oral 0.3 mg/kg q8h
(For 2-3 days)
Diazepam, rectal in sol BB: 10 – 20: 5-10mg\ Umur: , 1 th : 2-4mg
1-3 th : 5mg , >3 th: 7,5 mg
Profilaksis kontinu (rumatan)
Phenobarbital 3 – 4 mg/kg q 12h
Valproic acid 15 – 40 mg/kg q8 -12h (for 1 year)
- Fenitoin & carbamazepin tidak efektif untuk pencegahan kejang demam
Knudsen F, 1996. Rosman dkk, 1993. Fukuyama Y, 1996. Camfield dkk, 1999
Faktor risiko berulangnya kejang demam1. Umur kurang dari 12 bulan
2. Riwayat epilepsi pada keluarga
3. Riwayat kejang demam pada keluarga
4. Kejang berulang
5. Kejang timbul pada suhu yang rendah• Angka berulangnya kejang demam
• Tanpa faktor resiko 10%
• 1-2 faktor resiko 25-50%
• 3 atau lebih faktor resiko 50-100%
Capovilla G, Epilepsia,50 (suppl):2-6,2009
Indikasi Rawat Inap
• Kejang Demam Kompleks• Hiperpireksia• Usia dibawah 6 bulan• Kejang demam pertama kali• Terdapat kelainan neurologis