refka neurodermatitis

11
REFLEKSI KASUS NEURODERMATITIS Oleh : IRHAM (N 111 14 050) Pembimbin Klini! : "#$ DIAN% NURDIN& S'$KK& M$Ke DEPARTEMEN ILMU PEN%AKIT KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNI ERSITAS TADULAKO PALU *015 STATUS PASIEN

Upload: irham-hasbi

Post on 02-Nov-2015

234 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

refka

TRANSCRIPT

REFLEKSI KASUS

NEURODERMATITIS

Oleh :IRHAM(N 111 14 050)

Pembimbing Klinik :dr. DIANY NURDIN, Sp.KK, M.Kes

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMINFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS TADULAKOPALU2015STATUS PASIENBAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINRSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN1) Nama pasien: Ny.M2) Umur: 58 tahun3) Jenis Kelamin: Perempuan4) Alamat: Palu Barat5) Agama: Islam6) Pekerjaan: URT7) Tanggal Pemeriksaan: 28 juli 2015

II. ANAMNESIS1) Keluhan utama: Rasa gatal pada kedua kaki .2) Riwayat penyakit sekarang:Pasien perempuan usia 58 tahun datang ke Poliklinik kulit dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal pada kedua kaki. Pasien juga mengeluhkan tampak bercak-bercak kemerahan. Keluhan dialami sejak 1 tahun terakhir, pasien menceritakan bahwa pada awalnya bercak kemerahan muncul pada area punggung kaki sebelah kanan dan lama kelamaan ukuran bercak kemerahan tersebut semakin membesar dan jumlahnya semakin banyak serta menjalar hingga ke tungkai bawah bagian depan. Namun pada 1 bulan terakhir keluhan yang sama muncul pada punggung kaki sebelah kiri. Keluhan gatal dirasakan hilang timbul dan munculnya tidak menentu, namun terkadang menimbulkan luka pada daerah garukan. Pasien pernah berobat sebelumnya namun tidak ada perubahan.3) Riwayat penyakit dahulu: Riwayat hipertensi Riwayat diabetes mellitus disangkal Tidak ada riwayat alergi4) Riwayat penyakit keluarga:Tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit serupa dengan pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis1. Keadaan Umum: Sakit ringan2. Status Gizi: Baik3. Kesadaran: Compos mentis

Tanda-tanda VitalTekanan Darah: 140/90 mmHgNadi: 80 kali/menitRespirasi: 18 kali/menitSuhu: 36 o C

Status DermatologisUjud Kelainan Kulit: Tampak plak eritema, likenifikasi, skuama, dan ekskoriasi.Lokalisasi: Cruris anterior sinistra et dextra, dorsum pedis sinistra et dextra.

1. Kepala: tidak ada ujud kelainan kulit.2. Leher: tidak ada ujud kelainan kulit.3. Dada: tidak ada ujud kelainan kulit.4. Punggung: tidak ada ujud kelainan kulit.5. Perut: tidak ada ujud kelainan kulit.6. Selangkangan : tidak ada ujud kelainan kulit.7. Ekstremitas Atas : tidak ada ujud kelainan kulit8. Ekstremitas bawah: Tampak plak eritema, likenifikasi, skuama, dan ekskoriasi dibagian cruris anterior sinistra et dextra dan dorsum pedis sinistra et dextra

IV. GAMBAR

Gambar 1. Pada dorsum pedis dextra tampak plak eritema, likenifikasi, dan ekskoriasi.Gambar 2. Pada dorsum pedis dextra tampak plak eritema, likenifikasi, dan ekskoriasi.Gambar 3. Pada dorsum pedis sinistra tampak plak eritema, likenifikasi, dan skuama.Gambar 4. Pada cruris anterior sinistra tampak plak eritema.V. RESUMEPasien perempuan usia 58 tahun datang dengan keluhan pruritus dan adanya plak eritematous di bagian kruris anterior dan dorsum pedis dextra et sinistra. Keluhan dialami sejak 1 tahun terakhir. pruritus dirasakan hilang timbul dan munculnya tidak menentu, namun terkadang menimbulkan ekskoriasi pada daerah garukan. Pasien pernah berobat sebelumnya namun tidak ada perubahan.Pemeriksaan fisik tekanan darah 140/90 mmHg, status venerologi ditemukan adanya plak eritema, likenifikasi, skuama, dan ekskoriasi dibagian cruris anterior sinistra et dextra dan dorsum pedis sinistra et dextra.

VI. DIAGNOSIS BANDING1. Neurodermatitis 2. Psoriasis vulgaris3. Dermatitis atopik4. Dermatitis numular

VII. ANJURAN PEMERIKSAANHistopatologi

VIII. DIAGNOSA KERJANeurodermatitis IX. PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa Menjaga kebersihan dan kelembaban kulit. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk lesi. Menghindari stres.

Medika mentosa Sistemik : Tab Cetirizin 10 mg 1x1Steroid sistemik : Metilprednisolon 4 mg 3x1Topikal : Desoximetasone cream 0,25% 10 gram + Asam Fusidat 2% krim 5 gram + Asam salisilat 3%

X. PROGNOSISQuo ad vitam: ad bonamQuo ad fungtionam: ad bonamQuo ad sanationam: dubia ad bonamQuo ad cosmeticam: dubia ad bonam

PEMBAHASANPasien perempuan usia 58 tahun datang ke Poliklinik kulit dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal pada kedua kaki. Pasien juga mengeluhkan tampak bercak-bercak kemerahan. Keluhan dialami sejak 1 tahun terakhir, pasien menceritakan bahwa pada awalnya bercak kemerahan muncul pada area punggung kaki sebelah kanan dan lama kelamaan ukuran bercak kemerahan tersebut semakin membesar dan jumlahnya semakin banyak serta menjalar hingga ke tungkai bawah bagian depan. Namun pada 1 bulan terakhir keluhan yang sama muncul pada punggung kaki sebelah kiri. Keluhan gatal dirasakan hilang timbul dan munculnya tidak menentu, namun terkadang menimbulkan luka pada daerah garukan. Pasien pernah berobat sebelumnya namun tidak ada perubahan.Pasien datang dalam kondisi sakit ringan dan kesadaran kompos mentis. Tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi 80x/menit, respirasi 18x/menit, suhu 36oC. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan tampak plak eritema, likenifikasi, skuama, dan ekskoriasi dibagian cruris anterior sinistra et dextra dan dorsum pedis sinistra et dextra. Riwayat hipertensi, Riwayat diabetes mellitus disangkal, tidak ada riwayat alergi. Tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit serupa dengan pasien.Neurodermatitis adalah peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang karena berbagai rangsangan pruritogenik. Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi. Hipotesis mengenai pruritus dapat oleh karena adanya penyakit yang mendasari, misalnya gagal ginjal kronik, penyakit obstruksi saluran empedu, limfoma Hodgkin, hipertiroidia, penyakit kulit seperti dermatitis kontak alergik, gigitan serangga, dermatitis atopik, penyakit atopik lainnya, dan aspek psikologik dengan tekanan emosi. Tekanan emosi pada pasien yang mempunyai predisposisi untuk terjadi neurodermatitis dapat berperan mengiduksi sensasi pruritus dan membuat aktivitas menggaruk menjadi suatu kebiasaan yang tidak disadari. (1,2,3)Diagnosis neurodermatitis atau Lichen Simplex Chronicus didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat dan pemeriksaan klinis yang teliti. Pasien mengeluh gatal sekali, dan bila timbul pada malam hari dapat mengganggu tidur. Rasa gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk, bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk. Penderita merasa enak bila digaruk; setelah luka, baru hilang rasa gatalnya untuk sementara (karena diganti dengan rasa nyeri).(1)Lesi pada awalnya berupa lesi tunggal dengan tampilan eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edema dan eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan ekskoriasi; sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas, gambaran klinis dipengaruhi juga oleh lokasi lamanya lesi (1,2,4) . Pada pasien tampak plak eritema, likenifikasi, skuama dan ekskoriasi, hal ini telah sesuai dengan teori.Neurodermatitis tidak biasa terjadi pada anak, tetapi pada usia dewasa ke atas; puncak insiden pada usia antara 30 sampai 50 tahun. Wanita lebih sering menderita penyakit kulit ini daripada pria. Letak lesi dapat timbul dimana saja, tetapi yang biasa ditemukan adalah kulit kepala, tengkuk (lebih sering pada wanita), samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial, lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan, dan punggung kaki (1) . Hal ini telah sesuai dengan teori dimana pada pasien di temukan ujud kelainan kulit pada kedua tungkai bawah bagian depan serta pada daerah punggung kaki.Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien ini adalah pemeriksaan histopatologis. Pada pemeriksaan biopsi kulit didapatkan gambaran berupa hiperkeratosis berupa ortokeratosis, hipergranulosis, akantosis dengan rodges memanjang teratur. Selain itu terdapat sebukan sel radang limfosit dan histiosit disekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblas bertambah, kolagen menebal (1).Penatalaksanaan neurodermatitis terbagi atas dua yaitu nonmedikamentosa dan medikamentosa. Nonmedikamentosa yaitu dengan cara menghindari faktor-faktor pencetusnya, pasien dianjurkan untuk tidak terlalu stress sehingga dapat memperburuk penyakit. Pasien juga dianjurkan untuk tidak menggaruk pada daerah lesi untuk menghindari perburukan pada lesi tersebut. Sedangkan untuk medikamentosa terbagi atas dua yaitu sistemik dan topikal. Topikal sendiri diberikan desoximetasone cream 0,25% 10 gr, asam fusidat 2% krim 5 gr, dan asam salisilat 3% dan secara sistemik diberikan cetirizine 10 mg 1x1 perhari sebagai antihistamin yang dapat mengurangi pruritus pada pasien, keunggulan obat ini tidak mempunyai efek sedasi (5). Serta pasien juga diberikan kortikosteroid yaitu metilprednisolon 4 mg 3x1.Diagnosis banding untuk pasien ini antara lain psoriasis vulgaris dan dermatitis atopik. Diagnosis banding psoriasis vulgaris didasarkan atas gejala klinis yaitu tampak bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya. Eritema sircumkrip dan merata, tetapi pada stadium penyembuhan sering eritema yang ditengah menghilang dan hanya terdapat dipinggir-pinggir saja. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika serta transparan. Pada psoriasis vulgaris juga ditemukan adanya fenomena tetesan lilin dan fenomena auspitz, namun pada pasien ini tidak ditemukanhal demikian. Diagnosis lainnya yaitu dermatitis atopik, hal ini didasarkan pada gejala klinis yang ditimbulkan seperti plak papular eritematosa dan berskuama, atau plak likenifikasi yang gatal, dan sering terjadi ekskoriasi dan eksudasi karena garukan. Lesi pada dermatitis atopik sangat gatal, terutama muncul pada malam hari waktu istrahat. Sedangkan diagnosis lainnya yaitu dermatitis numular didasarkan pada gambaran klinis yaitu lesi berupa vesikel dan papulovesikel, kemudian membesar dengan cara berkonfluensi atau meluas ke samping, membentuk satu lesi karakteristik seperti uang logam (coin), eritematosa, sedikit edematosa, dan berbatas tegas(1,2).Prognosis pada neurodermatitis sangat bergantung pada penyebab pruritis (penyakit yang mendasari), dan status psikologik penderita (1).

REFERENSI

1. Sularsito S A dan Djuanda S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin: Neurodermatitis sirkumskripta. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013.2. Wolff K, Johnson R A, Saavedra A P. Fitzpatricks Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology 7th Edition. United States: McGraw Hill, 2013.3. Hogan D J. Lichen Simplex Chronicus. Diakses dari http://emedicine.medscape.com/article/1123423-overview pada tanggal 29 juli 2015.4. Gilberstadt, Harold. A Modal MMPI Profile Type in Neurodermatitis. VA Hospitaand The University of Minnesota. Minneapolis. 1962. 24(5)5. Brunton et al. Goodman & Gilman Manual Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011.