referat priapismus

Upload: tania-wangunhardjo

Post on 02-Mar-2018

446 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Priapismus adalah suatu keadaan patologis ereksi penis yang bertahan lama

    atau tanpa adanya stimulus seksual. Kata priapismus berasal dari bahasa Yunani

    priapus yang merupakan seorang dewa kesuburan yang sering digambarkan

    mempunyai penis yang besar. Insidensi priapismus sangat rendah, yaitu 1 : 100.000

    orang tahun.!1"

    #0$ kasus priapismus adalah idiopatik, sedangkan %0$ kasus berkaitan

    dengan penyakit lain, seperti trauma penis, trauma spinal cord, atau penggunaan

    obat & obatan.!'" Priapismus merupakan salah satu kedaruratan di bidang urologi

    karena (ika tidak ditangani dengan )epat dan tepat dapat menimbulkan ke)a)atan

    yang menetap dan dis*ungsi ereksi. !#"

    1

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    2/16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi sistem reproduksi pria

    +rgan genetalia maskulina eterna terdiri dari penis dan s)rotum.

    Penis terdiri dari tiga bagian, yaitu : akar !menempel pada dinding perut",

    korpus !merupakan bagian tengah dari penis", dan gland penis !u(ung penis

    yang berbentuk seperti keru)ut yang banyak mengandung u(ung-u(ung syara*

    sensorik".korpus penis dibentuk dari tiga massa (aringan erektil silindris, yang

    terdiri dari dua korpus kaernosum dan satu korpus spongiosum yang

    mengelilingi uretra. /retra pada penis dikelilingi oleh (aringan erektil yang

    rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan u(ung-u(ung

    sara* perasa.!"

    ambar 2.1 3natomi Penis !"

    2

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    3/16

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    4/16

    +rgan genetalia maskulina interna terdiri dari testis, saluran

    pengeluaran !epididimis, as de*erens, saluran e(akulasi , uretra", dan

    saluran pelengkap !esikula seminalis, kelen(ar prostat, kelen(ar)owper". !"

    ambar 2.% 3natomi organ genitalia interna pria !"

    2.2 isio!o"i sistem reproduksi pria

    8ungsi reproduksi pada pria dapat dibagi men(adi 7, yaitu

    spermatogenesis, kiner(a kegiatan seksual pria, dan pengaturan *ungsi

    reproduksi pria dengan berbagai hormon. !2"

    9ahap & tahap aksi seksual pria terdiri dari ereksi penis, lubrikasi,

    emisi, dan e(akulasi.!2"

    4

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    5/16

    a. reksi penis

    reksi penis merupakan pengaruh pertama dari rsangsangan

    seksual pria, dan dera(at ereksi sebanding dengan dera(at rangsangan,

    baik rangsangan *isik maupun psikis. reksi disebabkan oleh impuls sara*

    parasimpatis yang men(alar dari bagian sakral medula spinalis melalui

    sara* & sara* pelis ke penis. 4erabut sara* ini diyakini melepaskan nitrit

    oksida dan atau vasoactiive intestinal peptideselain asetilkolin.

    ;aringan erektil ini terdiri atas sinusoid & sinusoid kaernosa yang

    lebar, yang normalnya tidak terisi penuh dengan darah namun men(adi

    sangat berdilatasi saat darah arteri mengalir dengan )epat ke dalamnya

    sementara sebagian aliran ena dibendung. 4elain itu, badan erektil

    terutama kedua korpus kaernosa, dikelilingi oleh lapisan *ibrosa yang

    kuat. +leh karena itu, tekanan yang tinggi di dalam sinusoid

    menyebabkan penggembungan (aringan erektil sehingga penis men(adi

    keras dan meman(ang. 8enomena ini disebut ereksi.

    b.

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    6/16

    genitalia interna. 4elain itu, sinyal sensoris ini membangkitkan kontraksi

    ritmis dari organ genitalia interna dan menyebabkan kontraksi otot

    iskhiokaernosus dan bulbokaernosus yang menekan dasar (aringan

    erektil penis. Kedua pengaruh ini menyebabkan peningkatan tekanan

    ritmis di kedua (aringan erektil penis dan di duktus genital serta uretra

    yang menge(akulasikan semen dari uretra ke luar. Proses ini disebut

    e(akulasi.

    Keseluruhan periode emisi dan e(akulasi ini disebut orgasme pria.

    Pada akhir proses tersebut, gairah seksual pria menghilang sepenuhnya

    dalam waktu 1 & 2 menit dan ereksi menghilang. Proses ini disebut

    resolusi.

    2.# Priapismus

    2.#.1 De$inisi

    Priapismus adalah ereksi penis yang berkepan(angan tanpa

    diikuti dengan hasrat seksual dan sering disertai dengan rasa nyeri. !#"

    reksi penis yang ter(adi dapat bertahan lebih dari %-# (am yang

    mempengaruhi korpus kaernosa.!=" Insidensi priapismus sangat

    rendah, yaitu 1 : 100.000 orang tahun. !1" Pun)ak insidensi ter(adi

    pada usia & 10 tahun dan 20 & 0 tahun. !="

    2.#.2 K!asi$ikasi

    reksi penis yang berkepan(angan pada priapismus dapat

    ter(adi karena gangguan mekanisme outflow !eno-oklusi" sehingga

    darah tidak dapat keluar dari (aringan erektil, atau adanya peningkatan

    inflow aliran darah arterial yang masuk ke (aringan erektil.!#" +leh

    karena itu, se)ara hemodinamik, priapismus dibedakan men(adi 2,

    yaitu :

    a. Priapismus iskemik !eno-oklusi">erupakan bentuk priapismus yang paling sering ditemukan.

    Kondisi ini dikarakteristikan dengan adanya nyeri dan hilangnya

    aliran ena. Priapismus iskemik yang ter(adi lebih dari % (am

    merupakan suatu sindroma kompartemen yang memerlukan

    6

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    7/16

    penanganan medis emergensi karena berisiko ter(adinya *ibrosis

    korpus penis ireersibel dan dis*ungsi ereksi permanen.!1"

    b. Priapismus non iskemik !arterial">erupakan bentuk yang lebih (arang ter(adi yang disebabkan

    oleh aliran kaernosa yang tidak teratur. reksi yang ter(adi

    biasanya tidak nyeri dan tidak sepenuhnya rigid. Priapismua non

    iskemik membutuhkan ealuasi tetapi tidak emergensi. !1"

    2.#.# Etio!o"i

    >enurut etiolognya, priapismus dibedakan dalam 2 ma)am,

    yaitu priapismus primer atau idiopatik yang belum (elas penyebabnya,

    sebanyak #0$ dan priapismus sekunder. Priapismus sekunder dapatdisebabkan oleh :

    a. Kelainan pembekuan darah !sickle cell anemia, leukemia, emboli

    lemak".!#"

    Pada penderita sickle cell anemia, kombinasi eritrosit yang

    abnormal, tekanan oksigen rendah, dna penurunan p?

    korpus selama ereksi nokturnal dapat menginduksi

    terbentuknya eritrosit sickle cell yang ireersibel yang

    menghambat alira darah ena dan detumesensi penis

    normal.

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    8/16

    9risiklik antidepresan !tra@odone" menginduksi priapismus

    degan memblok aktiitas adrenergik yang mempengaruhi

    mekanisme detumesensi.

    3ntipsikotik !phenotia@ide" menginduksi priapismus dengan

    memblok reseptor dopamin A1 dab memblok adrenergik.

    Kokain menyebabkan priapismus melalui inhibisi reuptake

    norepine*rin yang men)egah detumesensi.*. Pas)a in(eksi intrakaernosa dengan @at asoakti*.

    9abel 2.1 tiologi Priapismus !7"

    8

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    9/16

    2.#.% Pato$isio!o"i

    Priapismus iskemik melibatkan ketidakseimbangan antara

    mekanisme asokontriksi dan asodilatasi yang menyebabkan

    sindroma kompartemen penis tertutup. ?al ini ditandai dengan

    hipoksia, hiperkapia, dan asidosis. Paparan otot polos korpus penis

    yang terlalu lama dalam kondisi demikian akan mengakibatkan

    keadaan re*rakter otot terhadap bahan konstriktor dan kerusakan

    ireersibel pada (aringan erektil penis dengan akibat ter(adinya *ibrosis

    korpus. 3sidosis akan mengurangi kontraktilitas otot polos trabekula

    terhadap agonis adrenergik.

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    10/16

    Priapismus non-iskemik ter(adi sebagai akibat dari aliran darah

    arterial kaernosa yang tidak teratur setelah trauma perineal akut.

    9rauma ini menyebabkan terbentuknya *istula lakunar arterial yang

    mana aliran turbulensi arteri ini menyebabkan pelepasan nitrit oksida

    !B+", suatu asodilator poten dan antikoagulan yang men)egah

    detumesensi penis dan pembekuan *istula lakunar arterial. Priapismus

    arterial dikarakteristikan dengan ereksi parsial permanen yang tidak

    nyeri, hampir selalu dengan rigiditas penis normal selama aktiitas

    seksual. 3pabila ter(adi priapismus arteri ter(adi dengan adanya ereksi

    penis yang inadekuat selama berhubungan seksual, harus di)urigai

    adanya trauma yang menyebabkan laserasi arteri kaernosa yang

    diikuti dengan kerusakan endotel yang )ukup berat dan obstruksi arteri

    patologis.!1"

    2.#.& Dia"nosis

    Aiagnosis dan klasi*ikasi dari priapismus berdasarkan dari

    ealuasi klinik, termasuk tes laboratorium dan ealuasi gas darah

    korporal dari aspirasi darah se)ara langsung dari korpora kaernosa.

    Pada ealuasi awal, pasien seharusnya mempunyai riwayat yang

    lengkap dan pemeriksaan *isik, dengan penekanan pada *aktor

    kausati* yang memungkinkan. 8itur se(arah seharusnya termasuk

    durasi dan episode sebelumnya dari priapismus, pemeriksaan dan

    riwayat yang lengkap untuk mengealuasi hematologi atau kondisi

    neurologi, dan penggunaan obat yang dilarang !)o)aine". Pemeriksaan

    *isik seharusnya mengealuasi penis dan perineum, menginspeksi

    adanya kerusakan neurologi dan pelis, dan memeriksa perineum

    sebagai bukti ter(adinya trauma. 9es laboratorium seharusnya

    termasuk darah lengkap, (umlah retikulosit, dan s)reening anemia

    bulan sabit, dapat (uga dilakukan tes urinalisis dan toksikologi urin.

    Pasien dengan penis yang kaku dan kelen(ar lunak yang kaku paling

    mungkin menderita iskemik priapismus, dimana pasien dengan pasien

    non iskemik priapismus akan mengalami semi ereksi penis tanpa

    nyeri. 3nalisis gas darah korporal akan membantu mendeskripsikan

    tipe-tipe dari priapismus. 3sidosis !p?C=.2, p+2C70mm?g, p6+2D#0

    10

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    11/16

    mm?g" gas darah penile mengindikasikan priapismus iskemik, dimana

    gas darah sesuai dengan gas darah arteri !p?D=.%, p+2DE0 mm?g,

    p6+2C%0 mm?g" kemungkinan adalah priapismus non iskemik. /ntuk

    menenetukan lebih (auh tipe dari priapismus, ultrasound )olor duple

    Aoppler.!%"

    a. Fiwayat dan Pemeriksaan 8isikFiwayat *isik seharusnya memberikan in*ormasi prosedur

    seperti adanya nyeri, durasi dari priapismus, *aktor yang berperan,

    episode priapismus sebelumnya, penggunaan dan berhasilnya dari

    perbaikan ge(ala atau riwayat pengobatan sebelumnya, adanya

    kondisi etiologi, dan status *ungsi erektil sebelum episode

    priapismus. Inspeksi dan palpasi dari penis mungkin

    mengindikasikan perpan(angan dari pembengkakan atau rigiditas,

    keterlibatan badan korporal. 3bdominal, perineum, dan

    pemeriksaan re)tal mungkin memperlihatkan adanya tanda trauma

    atau penyakit malignan.!%"

    b. 9es laboratorium5eberapa tes laboratorium telah direkomendasikan pada

    ealuasi rutin pada pasien priapismus. 9ermasuk tes darah

    lengkap, di** )ount, dan (umlah platelet, dimana akan menun(ukkan

    adanya in*eksi akut atau abnormalitas dari darah. ;umlah

    retikulosit dan elektro*oresis hemoglobin dapat digunakan untuk

    mengidenti*ikasi adanya penyakit sel bulan sabit atau

    hemoglobinopati dan seharusnya dipertimbangkan pada seluruh

    pria ke)uali ada penyebab lain yang nyata. 4)reening untuk obat-

    obatan pseudoa*ekti* dan toksikologi urin untuk mengidenti*ikasi

    oerdosis dari obat-obatan yang legal maupun tidak legal (uga

    harus dilakukan.!%"

    ). Aiagnostik penisaluasi se)ara langsung dari aspirasi darah dari korpus

    kaernosus merupakan elemen kritis dari penilaian diagnosti).

    3spirasi seharusnya di inspeksi se)ara isual dan dia(ukan untuk

    analisa gas darah. Pada pasien priapismus se)ara standar darah

    11

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    12/16

    akan mengalami hipoksia dan maka dari itu akan berwarna gelap,

    pasien dengan noniskemik priapismus se)ara normal darah akan

    mengandung oksigen dan maka dari itu darah akan berwarna

    merah terang. +bserasi awal penentuan gas darah dan tekanan

    intrakaernosa memperlihatkan perbedaan antara priapismus

    iskemik dan non iskemik. as darah kaernosa pada pasien

    priapismus iskemik menun(ukkan P+2 kurang dari 70 mm?g,

    P6+2 lebih dari #0 mm?g, dan p? dibawah =.2. pasien dengan

    priapismus non iskemik menun(ukkan P+2 lebih dari E0mm?g,

    P6+2 kurang dari %0mm?g dan p? =.%0 !%"

    d. aluasi radiologiPasien dengan priapismus iskemik mengalami minimal atau

    tidak adanya aliran darah pada arteri kaernosa serta dalam

    korpora kaernosa. Pasien dengan priapismus noniskemik

    mempunyai tekanan darah yang normal atau elositas aliran darah

    yang tinggi pada arteri kaernosa dan adanya aliran darah pada

    korpora kaernosa. /ltrasonogra*i (uga menun(ukkan abnormalitas

    anatomi, seperti *istula arteri kaernosa atau pseudoaneurisma,

    yang akan membantu menegakkan diagnosis dari priapismus

    noniskemik. 3spek teknik yang penting ultrasonogra*i )olor duple

    harus dilakukan pada posisi litotomi atau posisi *rogleg, pertama-

    tama s)aning perineum dulu dan selan(utnya keseluruhan lubang

    penis. Fekomendasi ini mengikuti obserasi abnormalitas

    intrakaernosa indikasi dari priapismus noniskemik yang

    merupakan trauma se)ara langsung dari s)rital dan se)ara umum

    diidenti*ikasi dengan sonogra*i pada posisi perineal dari korpora

    kaernosa. 3rteriogra*i penis telah digunakan untuk mempela(ari

    adanya dan keberadaan *istula arteri !rupture arteri heli)ine" pada

    pasien dengan priapismus noniskemik. Pada waktu ini, arteriogra*i

    tidak se)ara rutin digunakan untuk diagnosti) dan sebaliknya (uga

    digunakan sebagai bagian dari prosedur embolisasi.!="

    9abel 2.2 Perbedaan Priapismus Iskemik dan Bon-Iskemik !#"

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    13/16

    Geno +klusi* 3rteriel

    +nset Pada saat tidur 4etelah trauma

    Byeri>ula-mula ringan men(adi

    sangat nyeriFingan sampai sedang

    Ketegangan Penis 4angat tegang 9idak terlalu tegangAarah Kaernosa

    Harna?itam >erah

    p+2 C 70 mm ?g D0 mm?g

    p6+2 D '0 mm ?g C0 mm ?g

    p? C =,2 D =,

    6olor Aoppler 9idak ada aliran 3da aliran dan *istula

    3rteriogra*i Pembuluh darah utuh >al*ormasi arterio-ena

    2.#.' (ana)emen

    Pada prinsipnya, terapi priapismus adalah se)epatnya

    mengembalikan aliran darah pada korpora kaernosa yang di)apai

    dengan )ara medikamentosa atau operati*. 4ebelum tindakan yang

    agresi*, pasien diminta untuk melakukan latihan dengan harapan

    ter(adi diersi aliran darah dari kaernosa ke otot gluteus. Pemberian

    kompres air es pada penis atau enema larutan garam *isiologis dingin

    dapat merangsang aktiitas simpatik sehingga memperbaiki aliran

    darah kaernosa. 4elain itu pemberian hidrasi yang baik dan anestesi

    regional pada beberapa kasus dapat menolong. ;ika tindakan di atas

    tidak berhasil mungkin membutuhkan aspirasi, irigasi, atau operasi.!#"

    a. Priapismus iskemik

    4ebelum dimulainya manipulasi terhadap penis dalam

    keadaan priapismus, perlu dipertimbangkan pemberian anestesi

    penis atau analgesik sistemik untuk mengurangi rasa tidak

    nyaman pada pasien dan memaksimalkan e*ikasi dari terapi

    inasi*.!#"

    1" In(eksi al*a1 agonis

    Penggunaan al*a1 agonis dapat berhasil terutama pada

    kasus priapismus yang diinduksi oleh obatintrakaernosa. 8enile*rin merupakan obat pilihan

    13

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    14/16

    dengan 1 ml atau 1 mg *enile*rin di)ampur dengan Eml

    normal salin. In(eksikan 0,7 & 0, ml, dengan

    menggunakan (arum 2=-2E se)ara langsung ke korpus

    kaernosum. 5eri (eda 10 & 1 menit untuk in(eksi

    ulangan. Aosis maksimum adlaah 1, mg.!1"

    2) 9eknik aspirasi dan irigasi korpus penis

    3spirasi darah kaernosa diindikasikan pada priapismus

    non-iskemik atau priapismus iskemik yang masih baru

    sa(a ter(adi. Priapismus iskemik dera(at berat yang

    sudah ter(adi beberapa hari tdak memberikan respon

    terhadap aspirasi dan irigasi obat ke dalam

    intrakaernosa untuk itu perlu dilakukan operasi.

    3spirasi diker(akan dengan memakai (arum scalp vein

    no.21. 3spirasi sebanyak 10 & 20 ml darah

    intrakaernosa, kemudian dilakukan instilasi 10 & 20

    mikrogram epine*rin atau 100 & 200 mikrogram *enile*rin

    yang dilarutkan dalam 1 ml larutan garam *isiologis

    setiap menit hingga penis mengalami detumesensi.

    ;ika dilakukan sebelum 2% (am setelah serangan, hampir

    semua kasus dapat sembuh dengan )ara ini. 4elain obat

    & obatan tersebut, dapat pula dipakai instilasi

    streptokinase pada priapismus yang telah berlangsung

    1% hari, yang sebelumnya telah gagal dengan al*a-

    adrenergik.!#"

    3) Surgical shunting

    9indakan ini harus dipikirkan terutama pada priapismus

    eno-oklusi aau yang gagal setelah terapi

    medikamentosa. ?al ini untuk men)egah timbulnya

    sindroma kompartemen yang dapat menekan arteria

    kaernosa dan berakibat iskemia korpora kaernosa.

    5eberapa tindakan pintas tersebut adalah :!#"

    1" Pintas korpora-glanular

    14

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    15/16

    2" Pintas korporo-spongiosum

    7" Pintas sa*eno-kaernosum

    b. Priapismus arterial

    Priapismus bentuk ini bukan merupakan suatu sindroma

    kompartemen dan bukan merupakan keadaan emergensi. Pasien

    dapat diterapi se)ara elekti* dengan arteriogra*i pudendus interna

    dan embolisasi selekti*. In(eksi bekuan darah autolog akan

    menyumbat arteri sementara sehingga memberikan kesempatan

    pembuluh darah yang rusak untuk sembuh. Penggunaan

    sumbatan metal menyebabkan oklusi arteri kaernosa yang

    permanen dan ireersibel, yang dapat menyebabkan ter(adinya

    dis*ungsi ereksi penis.!1"

    2.#.* Komp!ikasi

    8ibrosis dan impotensi !="

    2.#.+ Pro"nosis

    Prediktor paling penting yang mempengaruhi morbiditas *ungsi

    ereksi adlaah durasi ter(adinya priapismus. +leh karena itu, interensi

    yang )epat sangat dibutuhkan. 4eorang pria dengan priapismus C 2%

    (am, mempunyai kemungkinan E2$ untuk kembalinya *ungsi ereksi.

    4ebaliknya, bila priapismus berlangsung D = hari, kemungkinan

    kembalinya *ungsi ereksi hanya 22$. !1"

    15

  • 7/26/2019 REFERAT priapismus

    16/16

    DATA, PUSTAKA

    1. Aaller, >eir, et al., 200%. Priapism in Handbook of Urology : Diagnosis &herapy !rd"dition. /43 : )3nin)h, ;a)k H., 200'. Priapism in 1eneral Urology9th"dition. /43 : 9he >)raw-?ill 6ompanies.

    16