referat priapismus
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
Priapismus adalah suatu keadaan patologis ereksi penis yang bertahan lama
atau tanpa adanya stimulus seksual. Kata priapismus berasal dari bahasa Yunani
priapus yang merupakan seorang dewa kesuburan yang sering digambarkan
mempunyai penis yang besar. Insidensi priapismus sangat rendah, yaitu 1 : 100.000
orang tahun.!1"
#0$ kasus priapismus adalah idiopatik, sedangkan %0$ kasus berkaitan
dengan penyakit lain, seperti trauma penis, trauma spinal cord, atau penggunaan
obat & obatan.!'" Priapismus merupakan salah satu kedaruratan di bidang urologi
karena (ika tidak ditangani dengan )epat dan tepat dapat menimbulkan ke)a)atan
yang menetap dan dis*ungsi ereksi. !#"
1
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
2/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi sistem reproduksi pria
+rgan genetalia maskulina eterna terdiri dari penis dan s)rotum.
Penis terdiri dari tiga bagian, yaitu : akar !menempel pada dinding perut",
korpus !merupakan bagian tengah dari penis", dan gland penis !u(ung penis
yang berbentuk seperti keru)ut yang banyak mengandung u(ung-u(ung syara*
sensorik".korpus penis dibentuk dari tiga massa (aringan erektil silindris, yang
terdiri dari dua korpus kaernosum dan satu korpus spongiosum yang
mengelilingi uretra. /retra pada penis dikelilingi oleh (aringan erektil yang
rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan u(ung-u(ung
sara* perasa.!"
ambar 2.1 3natomi Penis !"
2
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
3/16
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
4/16
+rgan genetalia maskulina interna terdiri dari testis, saluran
pengeluaran !epididimis, as de*erens, saluran e(akulasi , uretra", dan
saluran pelengkap !esikula seminalis, kelen(ar prostat, kelen(ar)owper". !"
ambar 2.% 3natomi organ genitalia interna pria !"
2.2 isio!o"i sistem reproduksi pria
8ungsi reproduksi pada pria dapat dibagi men(adi 7, yaitu
spermatogenesis, kiner(a kegiatan seksual pria, dan pengaturan *ungsi
reproduksi pria dengan berbagai hormon. !2"
9ahap & tahap aksi seksual pria terdiri dari ereksi penis, lubrikasi,
emisi, dan e(akulasi.!2"
4
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
5/16
a. reksi penis
reksi penis merupakan pengaruh pertama dari rsangsangan
seksual pria, dan dera(at ereksi sebanding dengan dera(at rangsangan,
baik rangsangan *isik maupun psikis. reksi disebabkan oleh impuls sara*
parasimpatis yang men(alar dari bagian sakral medula spinalis melalui
sara* & sara* pelis ke penis. 4erabut sara* ini diyakini melepaskan nitrit
oksida dan atau vasoactiive intestinal peptideselain asetilkolin.
;aringan erektil ini terdiri atas sinusoid & sinusoid kaernosa yang
lebar, yang normalnya tidak terisi penuh dengan darah namun men(adi
sangat berdilatasi saat darah arteri mengalir dengan )epat ke dalamnya
sementara sebagian aliran ena dibendung. 4elain itu, badan erektil
terutama kedua korpus kaernosa, dikelilingi oleh lapisan *ibrosa yang
kuat. +leh karena itu, tekanan yang tinggi di dalam sinusoid
menyebabkan penggembungan (aringan erektil sehingga penis men(adi
keras dan meman(ang. 8enomena ini disebut ereksi.
b.
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
6/16
genitalia interna. 4elain itu, sinyal sensoris ini membangkitkan kontraksi
ritmis dari organ genitalia interna dan menyebabkan kontraksi otot
iskhiokaernosus dan bulbokaernosus yang menekan dasar (aringan
erektil penis. Kedua pengaruh ini menyebabkan peningkatan tekanan
ritmis di kedua (aringan erektil penis dan di duktus genital serta uretra
yang menge(akulasikan semen dari uretra ke luar. Proses ini disebut
e(akulasi.
Keseluruhan periode emisi dan e(akulasi ini disebut orgasme pria.
Pada akhir proses tersebut, gairah seksual pria menghilang sepenuhnya
dalam waktu 1 & 2 menit dan ereksi menghilang. Proses ini disebut
resolusi.
2.# Priapismus
2.#.1 De$inisi
Priapismus adalah ereksi penis yang berkepan(angan tanpa
diikuti dengan hasrat seksual dan sering disertai dengan rasa nyeri. !#"
reksi penis yang ter(adi dapat bertahan lebih dari %-# (am yang
mempengaruhi korpus kaernosa.!=" Insidensi priapismus sangat
rendah, yaitu 1 : 100.000 orang tahun. !1" Pun)ak insidensi ter(adi
pada usia & 10 tahun dan 20 & 0 tahun. !="
2.#.2 K!asi$ikasi
reksi penis yang berkepan(angan pada priapismus dapat
ter(adi karena gangguan mekanisme outflow !eno-oklusi" sehingga
darah tidak dapat keluar dari (aringan erektil, atau adanya peningkatan
inflow aliran darah arterial yang masuk ke (aringan erektil.!#" +leh
karena itu, se)ara hemodinamik, priapismus dibedakan men(adi 2,
yaitu :
a. Priapismus iskemik !eno-oklusi">erupakan bentuk priapismus yang paling sering ditemukan.
Kondisi ini dikarakteristikan dengan adanya nyeri dan hilangnya
aliran ena. Priapismus iskemik yang ter(adi lebih dari % (am
merupakan suatu sindroma kompartemen yang memerlukan
6
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
7/16
penanganan medis emergensi karena berisiko ter(adinya *ibrosis
korpus penis ireersibel dan dis*ungsi ereksi permanen.!1"
b. Priapismus non iskemik !arterial">erupakan bentuk yang lebih (arang ter(adi yang disebabkan
oleh aliran kaernosa yang tidak teratur. reksi yang ter(adi
biasanya tidak nyeri dan tidak sepenuhnya rigid. Priapismua non
iskemik membutuhkan ealuasi tetapi tidak emergensi. !1"
2.#.# Etio!o"i
>enurut etiolognya, priapismus dibedakan dalam 2 ma)am,
yaitu priapismus primer atau idiopatik yang belum (elas penyebabnya,
sebanyak #0$ dan priapismus sekunder. Priapismus sekunder dapatdisebabkan oleh :
a. Kelainan pembekuan darah !sickle cell anemia, leukemia, emboli
lemak".!#"
Pada penderita sickle cell anemia, kombinasi eritrosit yang
abnormal, tekanan oksigen rendah, dna penurunan p?
korpus selama ereksi nokturnal dapat menginduksi
terbentuknya eritrosit sickle cell yang ireersibel yang
menghambat alira darah ena dan detumesensi penis
normal.
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
8/16
9risiklik antidepresan !tra@odone" menginduksi priapismus
degan memblok aktiitas adrenergik yang mempengaruhi
mekanisme detumesensi.
3ntipsikotik !phenotia@ide" menginduksi priapismus dengan
memblok reseptor dopamin A1 dab memblok adrenergik.
Kokain menyebabkan priapismus melalui inhibisi reuptake
norepine*rin yang men)egah detumesensi.*. Pas)a in(eksi intrakaernosa dengan @at asoakti*.
9abel 2.1 tiologi Priapismus !7"
8
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
9/16
2.#.% Pato$isio!o"i
Priapismus iskemik melibatkan ketidakseimbangan antara
mekanisme asokontriksi dan asodilatasi yang menyebabkan
sindroma kompartemen penis tertutup. ?al ini ditandai dengan
hipoksia, hiperkapia, dan asidosis. Paparan otot polos korpus penis
yang terlalu lama dalam kondisi demikian akan mengakibatkan
keadaan re*rakter otot terhadap bahan konstriktor dan kerusakan
ireersibel pada (aringan erektil penis dengan akibat ter(adinya *ibrosis
korpus. 3sidosis akan mengurangi kontraktilitas otot polos trabekula
terhadap agonis adrenergik.
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
10/16
Priapismus non-iskemik ter(adi sebagai akibat dari aliran darah
arterial kaernosa yang tidak teratur setelah trauma perineal akut.
9rauma ini menyebabkan terbentuknya *istula lakunar arterial yang
mana aliran turbulensi arteri ini menyebabkan pelepasan nitrit oksida
!B+", suatu asodilator poten dan antikoagulan yang men)egah
detumesensi penis dan pembekuan *istula lakunar arterial. Priapismus
arterial dikarakteristikan dengan ereksi parsial permanen yang tidak
nyeri, hampir selalu dengan rigiditas penis normal selama aktiitas
seksual. 3pabila ter(adi priapismus arteri ter(adi dengan adanya ereksi
penis yang inadekuat selama berhubungan seksual, harus di)urigai
adanya trauma yang menyebabkan laserasi arteri kaernosa yang
diikuti dengan kerusakan endotel yang )ukup berat dan obstruksi arteri
patologis.!1"
2.#.& Dia"nosis
Aiagnosis dan klasi*ikasi dari priapismus berdasarkan dari
ealuasi klinik, termasuk tes laboratorium dan ealuasi gas darah
korporal dari aspirasi darah se)ara langsung dari korpora kaernosa.
Pada ealuasi awal, pasien seharusnya mempunyai riwayat yang
lengkap dan pemeriksaan *isik, dengan penekanan pada *aktor
kausati* yang memungkinkan. 8itur se(arah seharusnya termasuk
durasi dan episode sebelumnya dari priapismus, pemeriksaan dan
riwayat yang lengkap untuk mengealuasi hematologi atau kondisi
neurologi, dan penggunaan obat yang dilarang !)o)aine". Pemeriksaan
*isik seharusnya mengealuasi penis dan perineum, menginspeksi
adanya kerusakan neurologi dan pelis, dan memeriksa perineum
sebagai bukti ter(adinya trauma. 9es laboratorium seharusnya
termasuk darah lengkap, (umlah retikulosit, dan s)reening anemia
bulan sabit, dapat (uga dilakukan tes urinalisis dan toksikologi urin.
Pasien dengan penis yang kaku dan kelen(ar lunak yang kaku paling
mungkin menderita iskemik priapismus, dimana pasien dengan pasien
non iskemik priapismus akan mengalami semi ereksi penis tanpa
nyeri. 3nalisis gas darah korporal akan membantu mendeskripsikan
tipe-tipe dari priapismus. 3sidosis !p?C=.2, p+2C70mm?g, p6+2D#0
10
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
11/16
mm?g" gas darah penile mengindikasikan priapismus iskemik, dimana
gas darah sesuai dengan gas darah arteri !p?D=.%, p+2DE0 mm?g,
p6+2C%0 mm?g" kemungkinan adalah priapismus non iskemik. /ntuk
menenetukan lebih (auh tipe dari priapismus, ultrasound )olor duple
Aoppler.!%"
a. Fiwayat dan Pemeriksaan 8isikFiwayat *isik seharusnya memberikan in*ormasi prosedur
seperti adanya nyeri, durasi dari priapismus, *aktor yang berperan,
episode priapismus sebelumnya, penggunaan dan berhasilnya dari
perbaikan ge(ala atau riwayat pengobatan sebelumnya, adanya
kondisi etiologi, dan status *ungsi erektil sebelum episode
priapismus. Inspeksi dan palpasi dari penis mungkin
mengindikasikan perpan(angan dari pembengkakan atau rigiditas,
keterlibatan badan korporal. 3bdominal, perineum, dan
pemeriksaan re)tal mungkin memperlihatkan adanya tanda trauma
atau penyakit malignan.!%"
b. 9es laboratorium5eberapa tes laboratorium telah direkomendasikan pada
ealuasi rutin pada pasien priapismus. 9ermasuk tes darah
lengkap, di** )ount, dan (umlah platelet, dimana akan menun(ukkan
adanya in*eksi akut atau abnormalitas dari darah. ;umlah
retikulosit dan elektro*oresis hemoglobin dapat digunakan untuk
mengidenti*ikasi adanya penyakit sel bulan sabit atau
hemoglobinopati dan seharusnya dipertimbangkan pada seluruh
pria ke)uali ada penyebab lain yang nyata. 4)reening untuk obat-
obatan pseudoa*ekti* dan toksikologi urin untuk mengidenti*ikasi
oerdosis dari obat-obatan yang legal maupun tidak legal (uga
harus dilakukan.!%"
). Aiagnostik penisaluasi se)ara langsung dari aspirasi darah dari korpus
kaernosus merupakan elemen kritis dari penilaian diagnosti).
3spirasi seharusnya di inspeksi se)ara isual dan dia(ukan untuk
analisa gas darah. Pada pasien priapismus se)ara standar darah
11
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
12/16
akan mengalami hipoksia dan maka dari itu akan berwarna gelap,
pasien dengan noniskemik priapismus se)ara normal darah akan
mengandung oksigen dan maka dari itu darah akan berwarna
merah terang. +bserasi awal penentuan gas darah dan tekanan
intrakaernosa memperlihatkan perbedaan antara priapismus
iskemik dan non iskemik. as darah kaernosa pada pasien
priapismus iskemik menun(ukkan P+2 kurang dari 70 mm?g,
P6+2 lebih dari #0 mm?g, dan p? dibawah =.2. pasien dengan
priapismus non iskemik menun(ukkan P+2 lebih dari E0mm?g,
P6+2 kurang dari %0mm?g dan p? =.%0 !%"
d. aluasi radiologiPasien dengan priapismus iskemik mengalami minimal atau
tidak adanya aliran darah pada arteri kaernosa serta dalam
korpora kaernosa. Pasien dengan priapismus noniskemik
mempunyai tekanan darah yang normal atau elositas aliran darah
yang tinggi pada arteri kaernosa dan adanya aliran darah pada
korpora kaernosa. /ltrasonogra*i (uga menun(ukkan abnormalitas
anatomi, seperti *istula arteri kaernosa atau pseudoaneurisma,
yang akan membantu menegakkan diagnosis dari priapismus
noniskemik. 3spek teknik yang penting ultrasonogra*i )olor duple
harus dilakukan pada posisi litotomi atau posisi *rogleg, pertama-
tama s)aning perineum dulu dan selan(utnya keseluruhan lubang
penis. Fekomendasi ini mengikuti obserasi abnormalitas
intrakaernosa indikasi dari priapismus noniskemik yang
merupakan trauma se)ara langsung dari s)rital dan se)ara umum
diidenti*ikasi dengan sonogra*i pada posisi perineal dari korpora
kaernosa. 3rteriogra*i penis telah digunakan untuk mempela(ari
adanya dan keberadaan *istula arteri !rupture arteri heli)ine" pada
pasien dengan priapismus noniskemik. Pada waktu ini, arteriogra*i
tidak se)ara rutin digunakan untuk diagnosti) dan sebaliknya (uga
digunakan sebagai bagian dari prosedur embolisasi.!="
9abel 2.2 Perbedaan Priapismus Iskemik dan Bon-Iskemik !#"
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
13/16
Geno +klusi* 3rteriel
+nset Pada saat tidur 4etelah trauma
Byeri>ula-mula ringan men(adi
sangat nyeriFingan sampai sedang
Ketegangan Penis 4angat tegang 9idak terlalu tegangAarah Kaernosa
Harna?itam >erah
p+2 C 70 mm ?g D0 mm?g
p6+2 D '0 mm ?g C0 mm ?g
p? C =,2 D =,
6olor Aoppler 9idak ada aliran 3da aliran dan *istula
3rteriogra*i Pembuluh darah utuh >al*ormasi arterio-ena
2.#.' (ana)emen
Pada prinsipnya, terapi priapismus adalah se)epatnya
mengembalikan aliran darah pada korpora kaernosa yang di)apai
dengan )ara medikamentosa atau operati*. 4ebelum tindakan yang
agresi*, pasien diminta untuk melakukan latihan dengan harapan
ter(adi diersi aliran darah dari kaernosa ke otot gluteus. Pemberian
kompres air es pada penis atau enema larutan garam *isiologis dingin
dapat merangsang aktiitas simpatik sehingga memperbaiki aliran
darah kaernosa. 4elain itu pemberian hidrasi yang baik dan anestesi
regional pada beberapa kasus dapat menolong. ;ika tindakan di atas
tidak berhasil mungkin membutuhkan aspirasi, irigasi, atau operasi.!#"
a. Priapismus iskemik
4ebelum dimulainya manipulasi terhadap penis dalam
keadaan priapismus, perlu dipertimbangkan pemberian anestesi
penis atau analgesik sistemik untuk mengurangi rasa tidak
nyaman pada pasien dan memaksimalkan e*ikasi dari terapi
inasi*.!#"
1" In(eksi al*a1 agonis
Penggunaan al*a1 agonis dapat berhasil terutama pada
kasus priapismus yang diinduksi oleh obatintrakaernosa. 8enile*rin merupakan obat pilihan
13
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
14/16
dengan 1 ml atau 1 mg *enile*rin di)ampur dengan Eml
normal salin. In(eksikan 0,7 & 0, ml, dengan
menggunakan (arum 2=-2E se)ara langsung ke korpus
kaernosum. 5eri (eda 10 & 1 menit untuk in(eksi
ulangan. Aosis maksimum adlaah 1, mg.!1"
2) 9eknik aspirasi dan irigasi korpus penis
3spirasi darah kaernosa diindikasikan pada priapismus
non-iskemik atau priapismus iskemik yang masih baru
sa(a ter(adi. Priapismus iskemik dera(at berat yang
sudah ter(adi beberapa hari tdak memberikan respon
terhadap aspirasi dan irigasi obat ke dalam
intrakaernosa untuk itu perlu dilakukan operasi.
3spirasi diker(akan dengan memakai (arum scalp vein
no.21. 3spirasi sebanyak 10 & 20 ml darah
intrakaernosa, kemudian dilakukan instilasi 10 & 20
mikrogram epine*rin atau 100 & 200 mikrogram *enile*rin
yang dilarutkan dalam 1 ml larutan garam *isiologis
setiap menit hingga penis mengalami detumesensi.
;ika dilakukan sebelum 2% (am setelah serangan, hampir
semua kasus dapat sembuh dengan )ara ini. 4elain obat
& obatan tersebut, dapat pula dipakai instilasi
streptokinase pada priapismus yang telah berlangsung
1% hari, yang sebelumnya telah gagal dengan al*a-
adrenergik.!#"
3) Surgical shunting
9indakan ini harus dipikirkan terutama pada priapismus
eno-oklusi aau yang gagal setelah terapi
medikamentosa. ?al ini untuk men)egah timbulnya
sindroma kompartemen yang dapat menekan arteria
kaernosa dan berakibat iskemia korpora kaernosa.
5eberapa tindakan pintas tersebut adalah :!#"
1" Pintas korpora-glanular
14
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
15/16
2" Pintas korporo-spongiosum
7" Pintas sa*eno-kaernosum
b. Priapismus arterial
Priapismus bentuk ini bukan merupakan suatu sindroma
kompartemen dan bukan merupakan keadaan emergensi. Pasien
dapat diterapi se)ara elekti* dengan arteriogra*i pudendus interna
dan embolisasi selekti*. In(eksi bekuan darah autolog akan
menyumbat arteri sementara sehingga memberikan kesempatan
pembuluh darah yang rusak untuk sembuh. Penggunaan
sumbatan metal menyebabkan oklusi arteri kaernosa yang
permanen dan ireersibel, yang dapat menyebabkan ter(adinya
dis*ungsi ereksi penis.!1"
2.#.* Komp!ikasi
8ibrosis dan impotensi !="
2.#.+ Pro"nosis
Prediktor paling penting yang mempengaruhi morbiditas *ungsi
ereksi adlaah durasi ter(adinya priapismus. +leh karena itu, interensi
yang )epat sangat dibutuhkan. 4eorang pria dengan priapismus C 2%
(am, mempunyai kemungkinan E2$ untuk kembalinya *ungsi ereksi.
4ebaliknya, bila priapismus berlangsung D = hari, kemungkinan
kembalinya *ungsi ereksi hanya 22$. !1"
15
-
7/26/2019 REFERAT priapismus
16/16
DATA, PUSTAKA
1. Aaller, >eir, et al., 200%. Priapism in Handbook of Urology : Diagnosis &herapy !rd"dition. /43 : )3nin)h, ;a)k H., 200'. Priapism in 1eneral Urology9th"dition. /43 : 9he >)raw-?ill 6ompanies.
16