referat pain

30
REFERAT PAIN Ines Damayanti Octaviani 030.08.126

Upload: ines-damayanti

Post on 29-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

referat neurologi

TRANSCRIPT

Page 1: referat pain

REFERAT PAIN

Ines Damayanti Octaviani

030.08.126

Page 2: referat pain

Definisi

The International Association for the Study of Pain (IASP) suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya atau potensi rusaknya jaringan atau keadaan yang menggambarkan kerusakan jaringan tersebut

Page 3: referat pain

Klasifikasi (sumber)

Nyeri somatik luar •Nyeri yang stimulusnya berasal dari kulit, jaringan subkutan dan membran mukosa•Nyeri biasanya dirasakan seperti terbakar, tajam dan terlokalisasi

Nyeri somatik dalam •Nyeri tumpul (dullness) dan tidak terlokalisasi dengan baik •rangsangan pada otot rangka, tulang, sendi, jaringan ikat

Nyeri viseral •Nyeri karena perangsangan organ viseral atau membran yang menutupinya •dibagi menjadi nyeri viseral terlokalisasi, nyeri parietal terlokalisasi, nyeri alih viseral dan nyeri alih parietal.

Page 4: referat pain

Klasifikasi (jenis)

Nyeri nosiseptif

• kerusakan jaringan baik somatik maupun viseral pengeluaran mediator inflamasi dari jaringan, sel imun dan ujung saraf sensoris dan simpatik.

Nyeri neurogenik

• disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer pada sistem saraf perifer. Sensasi yang dirasakan adalah rasa panas dan seperti ditusuk-tusuk dan kadang disertai hilangnya rasa atau adanya rasa tidak enak pada perabaan

Nyeri psikogenik

• berhubungan dengan adanya gangguan jiwa

Page 5: referat pain

Klasifikasi (onset)

•Nyeri yang bersifat mendadak dan berlangsung sementara•ditandai dengan adanya aktivitas saraf otonom takikardi, hipertensi, hiperhidrosis, pucat, midriasis dan perubahan wajah

Nyeri akut

•Nyeri berkepanjangan dapat berbulan-bulan tanpa tanda-tanda aktivitas otonom , atau diawali nyeri akut yang menetap lebih dari 3 bulan

Nyeri kronik

Page 6: referat pain

Klasifikasi (etiologi)

Nyeri onkologik

Nyeri non onkologik

Page 7: referat pain

Klasifikasi (derajat)

Nyeri ringan• nyeri hilang

timbul, terutama saat beraktivitas sehari hari dan menjelang tidur.

Nyeri sedang• nyeri terus

menerus, aktivitas terganggu yang hanya hilang bila penderita tidur.

Nyeri berat• nyeri terus

menerus sepanjang hari, penderita tidak dapat tidur dan dering terjaga akibat nyeri.

Page 8: referat pain

Fisiologi dan anatomi nyeri

Reseptor khusus yang disebut nociceptors, pada sistem saraf perifer, mendeteksi dan menyaring intensitas dan tipe stimulus noxious.

Saraf aferen primer (saraf A-delta dan C) mentransmisikan stimulus noxious ke CNS.

Kornu dorsalis medulla spinalis adalah tempat dimana terjadi hubungan antara serat aferen primer dengan neuron kedua dan tempat kompleks hubungan antara lokal eksitasi dan inhibitor interneuron dan traktus desenden inhibitor dari otak.

Traktus asending nosiseptik (antara lain traktus spinothalamikus lateralis dan ventralis) menyampaikan signal kepada area yang lebih tinggi pada thalamus. (orde 2)

Traktus thalamo-kortikalis yang menghubungkan thalamus sebagai pusat relay sensibilitas ke korteks cerebralis pada girus post sentralis. (orde 3)

Page 9: referat pain
Page 10: referat pain

Patofisiologi

Kerusakan jaringan Rasa nyeri

Page 11: referat pain

Zat Sumber Menimbulkan nyeri

Efek pada aferen primer

Kalium SerotoninBradikininHistraminProstaglandinLekotrienSubstansi P

Sel-sel rusakTrombosisKininogen plasmaSel-sel mastAsam arakidonat dan sel rusakAsam arakidonat dan sel rusakAferen primer

++++++++±±±

MengaktifkanMengaktifkanMengaktifkanMengaktifkanSensitisasiSensitisasiSensitisasi

Page 12: referat pain

Proses perjalanan nyeri

TRANDUKSI

TRANSMISI

MODULASI

PERSEPSI

Page 13: referat pain
Page 14: referat pain
Page 15: referat pain

Sensitasi perifer

Kerusakan jaringan

Page 16: referat pain

Sensitasi sentral

Stimulus nyeri yang berkepanjangan

Sensitasi

wide-dynamic

range neuro

n

Penuruna

n ambang

batas nyeri

Page 17: referat pain
Page 18: referat pain

Sistem inhibisi

Stimulasi serat afferen yang mempunyai

diameter besar

aktifasi interneuron inhibitor di

kornu dorsalis

Serat inhibisi desenden

Lintasan I: berawal dari

nukleus raphe magnum

Lintasan II: berawal dari

nukleus lokus seruleus

Lintasan III: berawal dari

nucleus Edhinger Wesphal

Bertha endorphine

Diproduksi di

hipotalamus,

menimbulkan efek

depresi konduksi nyeri di

substansia gelatinosa

Opioid

PAG yang kaya akan reseptor opioid

Page 19: referat pain

Respon tubuh

Page 20: referat pain

Pengukuran intensitas nyeri

Verbal rating scale

Numerical rating scale

Visual analogue

scale

McGill Pain questionaire

The face pain scale

Page 21: referat pain
Page 22: referat pain

Penatalaksanaan

Modalitas fisik

Modalitas kognitif - behavior

Modalitas invasif

Modalitas farmakoterapi

Page 23: referat pain

WHO “three step analgetic ladder”

obat analgetik non opiat seperti NSAID atau COX2 spesific inhibitors.

jika pasien masih mengeluh nyeri. Maka diberikan obat-obat seperti pada tahap 1 ditambah opiat secara intermiten.

memberikan obat pada tahap 2 ditambah opiat yang lebih kuat

Page 24: referat pain

AINS

Bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksigenase dalam mensintesa prostaglandin

Page 25: referat pain

Kontraindikasi AINS

Riwayat tukak peptic

Antikoagulasi

Disfungsi hati berat

Riwayat eksaserbasi asma

dengan AINS

Insufisiensi ginjal

Page 26: referat pain

Obat analgetik narkotik

Menanggulangi nyeri intensitas berat dengan cara mengaktifkan reseptor opioid

Efek samping:Depresi pusat napas

Mual, muntah, pruritus

Efek toleransi

Page 27: referat pain

Obat anestesi lokalObat Maksimum untuk

filtrasi lokalMaksimum untuk anestesi pleksus

Lidocaine (lignocaine) 3mg/kg 4mg/kg

Lidocaine dengan Adrenalin

5mg/kg 7mg/kg

Bupivacaine 1,5mg/kg 2mg/kg

Bupivacaine dengan adrenalin

2mg/kg 3,5mg/kg

Prilocaine 5mg/kg 7mg/kg

Prilocaine dengan adrenalin

5mg/kg 8mg/kg

Page 28: referat pain

Komplikasi

hipotensi

Toksisitas sistemik

Page 29: referat pain

Daftar pustaka 1. Morgan, G.E., Pain Management, In: Clinical Anesthesiology 2nd ed. Stamford: Appleton and

Lange, 1996, 274-316. 2. Mangku, G., Diktat Kumpulan Kuliah, Bagian/SMF Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, 2002. 3. Latief, S.A., Petunjuk Praktis Anestesiologi, edisi II, Bag Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UI,

Jakarta, 2001. 4. Hamill, R.J., The Assesment of Pain, In: Handbook of Critical Care Pain Management, New York,

McGrow-Hill Inc, 1994, 13-25 5. Loese, J.D., Peripheral Pain Mechanism and Nociceptic Plasticity, In Bonica’s Management of

Pain, Lippicott Williams and Wilkins, 2001, 26-65 6. Avidan, M., Pain Managemnet, In Perioperative Care, Anaesthesia, Pain Management and

Intensive Care, London, 2003, 78-102 7. Benzon, et al., The Assesment of Pain, In Essential of Pain Medicine and Regional Anaesthesia,

2nd ed, Philadelphia, 2005 8. Nicholls, AJ dan Wilson, IH., Manajemen nyeri akut, in Kedokteran Perioperatif, Darmawan, Iyan

(ed), Farmedia, Jakarta, 2001, bab 14, 57-69. 9. Mellattii,, Endang..,, Pediiattriic Paiin Managementt In Trauma,, Bagian/SMF Anestesiologi dan

Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang, 2003. 10. Sutjahjo, Rita A., Pain Relief In Trauma, Bagian/SMF Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, 2003. 11. Tanra, Husni., Prehospital Pain Management for Trauma Patient, Bagian/SMF Anestesiologi dan

Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin, Makasar, 2002. 12. Arifin, Hasanul., Pengelolaan Nyeri Akut, Bagian/SMF Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, 2002. 13. Mangku G., Nyeri dan Mutu Kehidupan, Buletin IDI, Denpasar, 2005. 14. Meliala A. Pemeriksaan Nyeri, Neuro Sains, Suplemen BNS Vol 4 No 2, 2003, 33-37. 15. Nicholls, AJ dan Wilson, IH., Peresepan Periperatif, in Kedokteran Perioperatif, Darmawan, Iyan

(ed), Farmedia, Jakarta, 2001, bab 52,403-420

Page 30: referat pain

Terimakasih