neuropatic pain
TRANSCRIPT
Pembimbing dr.Djati S, Sp.S
Journal ReadingJournal Reading
Penelitian ini menggunakan suatu metode yang dinamakan : Beloved latin-square crossover design .Namun secara keseluruhan metode yang digunakan meliputi Randomized Control Trial, dengan standard penelitian yang telah disetujui secara institusional .
Dilakukan Recruitment pasien dari bulan februari
2001- November 2003
Yang pada akhirnya sejumlah 57 pasien dilibatkan ke dalam penelitian ini dan telah menndatangani informed consent sebelumnya
Kriteria InklusiPasien memiliki nyeri
yang hebat min 3 bulan atau lebih
Usia 18-89 tahunSerum alanin
aminotransferase dan aspratat aminotransferase tidak lebih dari 1,2 kali nilai normal
Tidak terdapat suatu hendaya berbahasa
Kadar kreatinin tidak lebih dari 1,5 kali nilai atas interval normal
Kriteria Eksklusi Suatu reaksi
hipersensitivits terhadap medikasi
Terdapat suatu kondisi nyeri hebat lainnya diluar penyakit post herpetic dan neuropathy diabetic
Pernah menderita myocard infark, unstable, gagal jantung, kelainan neurologis sentral yang disertai kejang
Pengunaan obat dan alkohol yang berat
Kehamilan dan sedang menyusui
ProtokolPenelitian ini dilakukan selama 5 minggu,
dimana percobaan akan pengobatan dibagi menjadi 4 periode dimana masing-masing periode tersebut diberikan satu macam golongan pengobatan ( morfin, gabapentin, placebo, dan kombinasi morfin-gabapentin) , dimana minggu ke 5 ialah proses tappering off medikasi.
Masing-masing kelas medikasi diberikan 2 macam kapsul gelatin, yang satu berwarna abu-abu dan yang satu lagi berwarna abu-abu. Dengan cara pemberian
Pagi hari : 1 kapsul biru dan abu-abuSiang hari : 2 kapsul abu-abuMalam hari : 1 kapsul biru dan 2 kapsul abu-abu
Semua medikasi ini diberikan secara oral , pasien diberikan suatu diariy untuk mencatat suatu bentuk perasaan intensitas akan nyeri selama medikasi dicatatkan 3 kali sehari.
Dan akan ada suster yang melakukan konfirmasi menggunakan telepon 2 kali dalam seminggu.
Outcome MeasurementDiperoleh dari :Penilaian rata-rata intensitas nyeri ( skala 0-10)
yang di rata-rata per 7 hari atau seminggu.Efek samping obat atau medikasi menggunakan
Short-Form McGill Pain Questionnaire ( skala 0 to 45)
Mood assement menggunakan Beck Depression Inventory (skala 0 to 63 )
Status Kesehatan dengan pengukuran Medical Outcomes Study 36-Item Short-Form General Health Survey ( skala 0 to 100)
Mini–Mental State Examination (skala 0- 30) Global pain nurse assement
Analisis Analisis utama di rencanakan dari hasil
primer untuk membandingkan nilai rata-rata penderita untuk nyeri saat mengembil dosis toleransi maksimal dan di lakukan selama 4 mingu di semua pengobatan dan perawatan
diperlukan 40 pasien dari pasien yang telah dilakukan perhitungan pada lima perbandingan sebelumnya(yaitu, pla-Cebo vs setiap perlakuan ditambah pengobatan dengan kombinasi gabapentin-morfin vs setiap agen tunggal) dengan persentase kepercayaan sebesar 80% . Dengan alfa pada 2 titik 0,05.
Ada 4 periode untuk pengobatan A dimulai atau washout untuk masa pengobatan B, C, dan D) di berikan (yaitu, kombinasi gab-apentin-morfin vs gabapentin sebagai agen tunggal, kombinasi vs morfin sebagai agen tunggal, kombinasi vs plasebo, gabapen-timah vs plasebo, dan morfin vs plasebo).
Perubahan persen dihitung sebagai perubahan nyeri dibagi dengan skor untuk nyeri
Perkiraan ini dianalisis dalam model campuran linier
Data proporsi dianalisis dengan menggunakan uji eksak Fisher( untuk membedakan perbedaan yag signifikan) baik pada primary outcomes dan secondary outcomes.
Analisa statistik di lakukan menggunakan software SAS (versi 8.0, SAS Institute).
ResultSubject
86 pasien menjalani penilaian skrining Sejumlah 29 pasien dikeluarkan dari penelitian Sejumlah 57 pasien dilakukan pengacakan.
Sejumlah 16 pasien mengundurkan diri selama masa pengobatan , 13 orang diantaranya sebelumnya telah menyelesaikan masa pengobatan sampai tahap ke II (B periode)
3 orang mengundurkan diri karena efek samping medikasi , tetapi setelah menyelesaikan setidaknya dua periode pengobatan sehingga dimasukan kedalam analisis khasiat .
Result Primary Result
Berdasarkan seluruh kajian medikasi pasien Analisis khasiat , yang dilakukan selama 5 minggu, tanpa ada satupun pasien yang dikeluarkan. Didapatkan penilaian daily pain selama pengobatan dan sudah dilakukan suatu analisis.
Dalam model campuran linier, semua pengobatan kontras disesuaikan untuk semua efek carryover diamati. Dimana di dapatkan intensitas nyeri pada skala 0 – 10 pada awal dan pada dosis toleransi maksimal adalah :
a. rata-rata (± SE) pada awal, 5,72 ± 0,23 b. rata-rata (± SE) pada awal, 5,72 ± 0,23
untuk plasebo ; gabapentin 4,49 ± 0,34 ; morfin 4,15 ± 0,33 ; gabapentin- morfin kombinasi, 3,06 ± 0,33
c. Nyeri yang diobati dengan terapi kombinasi memiliki nilai nyeri yang lebih rendah dari pada masing-masing agen tunggal nyeri diobati dengan morfin saja (P = 0,04), gabapentin saja (P <0,001), atau plasebo (P <0,001)
analisis perubahan intensitas nyeri dalam bentuk persentase
Besar pengurangan rasa sakit dengan penggunaan kombinasi gabapentin-morfin dibandingkan denganplasebo (20,4 persen lebih besar pengurangan, P = 0,03). Perbandingan lainnya tidak signifikan.
Secondary OutcomesDosis toleransi rata-rata :a. Morphine yang digunakan secara tunggal
adalah 45,3 ± 3,9 mg , dibandingkan dengan kombinasi gabapentin- morfin( 34,4 ± 2,6 mg ) . (P <0,05)
b . gabapentin sebagai agen tunggal 2.207 ± 89 mg, dibandingkan dengan kombinasinya 1.705 ± 83 mg . (P <0,05).
c. berarti dosis toleransi maksimal lorazepam (aktif plasebo) adalah 1,38 ± 0,05 mg
Total skor pasien yang masukan dalam perhitungan Short-form McGill kombinasi gabapentin-morfin menunjukan lebih rendah dari saat menerima plasebo (P <0,05), gabapentin sebagai agen tunggal (P <0,05), atau morfin sebagai agen tunggal (P <0,05).
Skor pasien untuk nyeri yang berhubungan dengan gangguan mood, menunjukan kombinasi gabapentin-morfin lebih rendah dibandingkan menerima plasebo (P <0,001) atau morfin (P = 0,03).
skor untuk nyeri yang berhubungan dengan gangguan dengan aktivitas umum, kerja normal, tidur, dan kenikmatan hidup secara signifikan lebih rendah ketika pasien menerima salah satu dari aktif perawatan daripada ketika menerima plasebo
Berdasarkan general healty SF-36 Survey, kombinasi gabapentin-morfin adalah menunjukan nilai yang lebih tinggi untuk vitalitas (P = 0,007) dan fungsi sosial (P = 0,004) dibandingkan plasebo dan juga morfin untuk vitalitas (P = 0,03) dan fungsi sosial (P = 0,04).
Semua pengobatan yang diasosiasikan kepada beck depression inventory menunjukan secara signifikan nilai yang rendah pada medikasi placebo.
Rata-rata skor pada State Examination Mini-Mental adalah 28,9 ± 0,3 saat menerima plasebo, 28,8 ± 0,3 ketika menerima gabapentin sebagai agen tunggal, 29,0 ± 0,2 ketika menerima morfin sebagai agen tunggal, dan 29,0 ± 0,3 saat menerima kombinasi.
Efek samping yang dilaporkan oleh pasien selama dosis titrasi (minggu 1 sampai 3) dan pada dosis toleransi maksimal. Pada dosis toleransi maksimal, kombinasi gabapentin-morfin dikaitkan dengan frekuensi konstipasi yang lebih tinggi dari gabapentin tetapi tidak dengan morphin (P = 0,006), tetapi tidak dengan frekuensi yang lebih tinggi dari mulut kering dari morfin (P = 0,03) tetapi tidak gabapentin .
Jumlah pasien yang menyelesaikan penelitian medikasi yang diberikan pengobatan , melaporkan terdapat remisi dari nyeri setidaknya nyeri moderat. pada dosis toleransi maksimal adalah sebagai berikut:
plasebo, 13 (31 persen, P <0,05 untuk perbandingan dengan semua perlakuan), gabapentin sebagai single agen, 27 (61 persen), morfin sebagai agen tunggal, 35 (80 persen), dan gabapentin-morfin Kombinasi, 32 (78 persen).
ConclusionsKombinasi gabapentin dan morphin
merupakan terapi analgesik yang baik dimana memperlihatkan pengunaan obat dengan dosis yang rendah dibandingkan penggunaan agen tunggal dengan efek tambahan yaitu ; konstipasi, sedasi dan mulut yang kering .