jurnal pain
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 jurnal pain
1/14
Sindroma dan Nyeri Myofascial : Sebuah Pendekatan
Neurofisiologis
Juhani V. Partanen , Tuula A. Ojala , Jari P.A. Arokoski
Abstrak
Telah diperdebatkan apakah gelendong otot memiliki peran dalam nyeri
myofascialatau tidak. Kami menyajikan sejumlah argumen untuk hipotesis yang
telah berlaku sebelumnya. Hipotesis tersebut mengatakan bahwa adanya tembakan
dari serat otot intrausal, yaitu akti!itas usimotor dapat diamati sebagai "End
Plate Spikes" #$P%s& pada elektromiograi #$'(&. $P% dapat ditemukan di otot
sebagai titik akti lokal, sering dikaitkan dengan Miniature End Plate Potensials
#'$PPs&. Penyisipan jarum elektroda $'( ke titik akti terasa menyakitkan,menunjukkan adanya nosisepsi di gelendong otot. Pasien)pasien dengan sindrom
myofascial memiliki pita yang tegang dengan titik pemi*u akti #TrPs& pada otot
yang terasa nyeri.
Akti!itas pada end plate #$P%s dan '$PPs& se*ara signiikan adalah
temuan yang lebih umum didapatkan pada titik pemi*u #TrPs& dari nyeri
myofascialdaripada di titik kontrol otot, hal ini menunjukkan adanyagelendong
otot. +amun, pada beberapa situs kontrol mungkin menunjukkan $P%s dari
gelendong otot yang normal. Peningkatan jumlah metabolit inlamasi telah
diamati pada TrPs yang akti.(elendong otot adalah wadah berkapsul yang berisi gel, dimana metabolit
inlamasi dan kontraksi mungkin sangat terkonsentrasi pada akti!asi usimotor
yang berkelanjutan. engan begitu rasa nyeri pada *airan intrausal yang
dimediasi oleh aeren --- dan -V se*ara kemosinsiti akan tersensitisasi dan
terakti!asi. Peradangan intrausal akan menyebabkan akti!asi lebih lanjut rele
dari usimotor dan sistem skeletousimotor melalui aeren --- dan -V yang telah
tersensitisasi. Pita yang tegang dapat disebabkan oleh kontraktur #kekakuan& dari
unit lokal skeletousimotor #beta& yang disebabkan oleh releks berkelanjutan
yang dikendalikan oleh gelendongotot. i $'( hal ini dapat dilihat sebagai
pelepasan berulang yang kompleks. Kami menyimpulkan bahwa TrPs pada nyeri
myoas*ial terkait dengan gelendong otot yang nyeri didalam pita)pita yang
menegang.
Kata Kunci/ %indroma myoas*ial0 1nit motorik beta dan gamma0 (elendong
otot0 Aeren --- dan -V otot0 $lektromiograi
1
-
7/24/2019 jurnal pain
2/14
1. Pendahuluan
%indrom myoas*ial adalah sindrom nyeri otot 234 dengan gejala)gejala yang
terjadi se*ara regional 254. 6iasa ditemukan dengan pre!alensi sekitar 789 dalam
kasus)kasus penyakit dalam 274 dan banyak menyebabkan ke*a*atan dan
ketidakmampuan untuk bekerja 2:4. Temuan klinis yang khas pada otot yang
memiliki gejala adalah pita)pita yang menegang dengan titik pemi*u yang akti
#TrPs& di nyeri myofascial254. TrPs laten umum ditemukan bahkan pada indi!idu
yang tidak memiliki gejala. 1mumnya telah terdeteksi di otot)otot yang
melingkari bahu pada hampir setengah dari sekelompok anak muda, personil
militer yang asimtomatik 2;4.
TrP yang akti diketahui dapat menyebabkan nyeri spontan saat istirahat,
dengan peningkatan nyeri pada saat kontraksi atau peregangan dari otot yang
terlibat. TrP laten adalah area okal pada otot yang lembut dan tegang yang tidakmenghasilkan nyeri spontan 2
-
7/24/2019 jurnal pain
3/14
-
7/24/2019 jurnal pain
4/14
menimbulkan rasa sakit 2:34. +amun, ada titik)titik lokal dalam otot yang
seringkali sangat menyakitkan ketika jarum $'( dimasukkan. Biri dari tempat
ini adalah akti!itas End plate pada $'( 25,75,7:,:34 #(ambar 3&. Kadang)
kadang kedutan singkat dari otot terlihat ketika jarum perekaman memasuki area
akti 25?4, seperti respon myotatik lokal dapat terlihat di titik akti.
'$PPs dianggap sebagai potensial yang tidak merambat pada postsinaptik
lokal yang disebabkan oleh eksositosis spontan !esikular asetilkolin dari membran
terminal sara ke *elah sinaps neuromuskular 2734. Caktor yang menginisiasi
pembentukan $P% diyakini karena jarum elektroda "mengiritasi" se*ara mekanis
sara motorik terminal atau endplate yang terhubung ke serat otot. $P% ini
nantinya yang kemudian direkam se*ara postsinaptik dengan jarum elektroda yang
sama 278,:5,:74.
+amun, ada beberapa keraguan dengan hipotesis yang berlaku tentang asal)
usul $P%s. +euroisiologis yang berpengalaman belum mengamati mengenaikeluaran pada *edera yang berkepanjangan pada serabut sara. Jika sara perier
dipotong, otot terlihat bergerak)gerak namun kontraksi tidak berlanjut. -ni
merupakan bukti bahwa akson motorik mielin besar menghasilkan impuls pada
bagian, tapi keluarannya singkat 2::4. -nsersi dari elektroda mikro ke asikula
sara dapat menyebabkan akti!itas spontan, semburan singkat 5); spike.
Kerusakan jangka pendek pada serat sara dapat mengakibatkan timbulnya
keluaran spontan berulang. Hal ini mun*ul terutama sebagai potensial berirama
tunggal atau semburan ritmis, "unit gila" 2:;4, yaitu dengan menembakkan pola
yang berbeda dari yang $P% 27?4. %e*ara spontan unit akti tidak dapatdipengaruhi oleh stimulasi mekanik dalam wilayah persaraan asikulus, juga
tidak bisa direkamnya unit dari asikula motorik yang dipengaruhi oleh upaya
!olunter 2:;4, hal ini bertentangan dengan perilaku $P% 277,7:,7?4. Potensial
ektopik dari akson motorik *abang perier menyebar ke kedua arah dari tempat
asal, menyebabkan potensial motorik unit atau asikulasi, tidak $P%. Tidak ada
data eksperimental yang menunjukkan bahwa manipulasi mekanik terminal sara
dapat menyebabkan potensial aksi postsinaptik berkelanjutan dalam serat otot,
bahkan jika terjadi peningkatan konsentrasi ion kalium yang memper*epat
rekuensi '$PP 2:
-
7/24/2019 jurnal pain
5/14
(ambar. 3. (ambran khasEnd plate spike#$P%%& seperti terlihat pada elektromiograi
jarum di tempat yang akti dari otot gastro*nemius yang relaks. Perhatikan terjadinya
$P% dengan onset negati #ke atas& dan lain)lain dengan onset positi #ke bawah& #panah,
inset&. Terlihat adanya gangguan dari end plate #'$PP& pada later belakang.
Teori lain yang dikemukakan untuk $P%/ $P% adalah potensial aksi dari
rantai nuklir dan kantong nuklir intrausal serat otot 27:4. Teori ini didasarkan
pada reaksi $P% yang diamati terhadap sejumlah prosedur akti!asi dan non)
akti!asi eeren menggunakan sinar gamma. 6erdasarkan argumen yang melawan
teori ini 2:>4, rekaman baru menggunakan $'( jarum dengan beberapa elektroda
di tempat akti #engan $P%& dan situs tenang yang paralel #daerah non)akti&
pada otot dilakukan 27?4. Hasilnya sesuai dengan $P% yang berasal dari intrausal
lokal. Jadi tampaknya mungkin untuk merekam akti!itas $'( #'$PP dan $P%&dari serat otot intrausal dengan menggunakan $'( jarum 27?4, sama baiknya
dengan mikroelektroda 2:?4. 'emang, serat)serat otot intrausal memiiki diameter
yang tidak terlalu ke*il #rata)rata 3 Dm untuk serat berbentuk kantong dan ?,:
Dm untuk serat berbentuk rantai&, dibandingkan dengan diameter serat otot
etrausal dan di wilayah B ekstrakapsular dengan diameter serat kantong dapat
menyerupai serat etrausal ke*il 2:4. Eokalisasi se*ara topograi endplates
motorik dari otot biasanya dibatasi dan terbatas pada wilayah midibre #@ona
endplate& 2;84. '$PP dan $P% dapat direkam baik di dalam maupun di luar @ona
endplate misalnya dalam otot bisep region brakhialis 27?,:3,;34. Gelendongotot
5
-
7/24/2019 jurnal pain
6/14
terkonsentrasi di area tempat masuknya sara dan sekitar subdi!isi dari sara
intramuskular, khususnya di antara serat etrausal dengan proporsi tinggi
oksidati dan jenis oksidati)glikolitik *epat 2:,;54. -ni sesuai dengan
pengamatan '$PP dan $P% baik di titik bermotor dan situs titik non)motor #?79
di lokasi titik bermotor dan 7:9 di situs titik non)motor& 2:34.
7.5.End Plate Spikesdan +osiseptor -ntrausal
'enurut hipotesis ini hanya '$PP, tidak $P% yang bisa di*atat dari
sambungan neuromuskuler ekstrausal, sedangkan '$PP dan $P% bersama)sama
berasal dari sambungan neuromuskuler intrausal bersama dengan potensial aksi
serat otot intrausal dibawah kendali usimotor. '$PP merupakan penanda khas
dari sambungan neuromus*ular pada unit motorik alpha 25?4. +amun, '$PP
intrausal #"potensial miniatur spontan"& juga telah diamati pada rekamanmikroelektroda dari serat otot intrausal dekat motor terminal 2:?4. Kebanyakan
$P% bersiat lokal tetapi ada juga yang tidak teratur menembakkan $P% yang
merambat lebih panjang darigelendongotot, menyerupai wilayah unit motor, dan
mungkin berasal dari unit skeletousimotor #beta& 27?4. Penembakan tidak teratur
dan sering interpotensial inter!al pendek urutan $P%% 27?4 bisa disebabkan oleh
kekurangan atau kelangkaan penghambatan berulang motoneuron gamma 2;54.
Kurangnya penghambatan berulang ini mengejutkan karena motoneuron gamma
bahkan lebih ke*il daripada motoneuron ala yang paling ke*il yang memiliki luas
dan kuat penghambatan berulang melalui sel =enshaw 2;74 dan dengan demikianinter!al interpotensial panjang dan pola penembakan relati teratur.
+osiseptor otot tampak di $'( akan terkonsentrasi di tempat yang akti
yang dengan demikian memiliki karakteristik $'( gelendong otot 27?4. Ada
beberapa deskripsi akti!itas $'( spontan, baik di tempat yang akti 275)7:4 atau
di TrPs pada otot yang mengalami sindrom nyeri 235,5:,;:);>4. 6aru)baru ini
telah ditetapkan bahwa akti!itas $'( di TrPs myoas*ial memang merupakan
akti!itas yang khas pada endplate2;?,;4. engan demikian, TrP juga memiliki
karakteristikgelendongotot pada $'(. +amun, TrPgelendongmyoas*ial tidak
mewakili semua gelendong otot dari otot yang mengalami nyeri dan dengan
demikian dapat dibayangkan bahwa akti!itas endplate dengan spike #gelendong
otot yang normal& dapat juga diamati dalam titik kontrol di luar TrP, atau dalam
otot yang menjadi kelompok kontrol, meskipun dengan insidensi yang lebih
rendah. 6entuk lain dari akti!itas spontan di T=P% myoas*ial yang jelas berbeda
adalah keluaran berulang kompleks, dimana hasil ini tidak umum ditemukan
seperti $P% 25:4. Akti!itas endplatespontan kemungkinan akhirnya akan menjadi
standar baku dibandingkan dengan kriteria diagnostik yang didapat dari
pemeriksaan klinis untuk sindrom nyeri myoas*ial dapat di!alidasi 2
-
7/24/2019 jurnal pain
7/14
". Sistem aferen dan eferen otot dan gelendongotot
(elendong otot terdiri dari unit motorik intrausal statis dan dinamis yang
mengendalikan sensiti!itas reseptor mekanik -a dan -- untuk mengubah dan laju
perubahan panjang otot. 'ekanoreseptor ini yang terletak di rantai nuklir dan
kantong nuklir intrausal serat otot0 reseptor -a di daerah ekuator dan reseptor --
dekat ke reseptor -a antara daerah tengah dan kutub dari gelendong 2:?4. $ek
releks dari kedua reseptor ini berbeda. Aeren -a mengaktikan motor neuron ala
dan menyebabkan peningkatan tegangan otot. Aeren -- hanya memiliki eksitasi
monosynapti* lemah neuron motorik ala yang sebentuk. Aeren -- mengaktikan
motor neuron terutama gamma, mempengaruhi sensiti!itas dari gelendong otot
2
-
7/24/2019 jurnal pain
8/14
besar akson usimotor menghasilkan akti!itas hanya pada satu kutub gelendong
2>74. %epertiga dari tanggapan terhadap rangsangan dari akson usimotor statis
berupa potensial aksi dan sisanya merupakan potensial persimpangan 2>;4.
(ambaran yang didapat sesuai dengan gambaran $P% yang memiliki deleksi
positi awal yang singkat #tanda potensial yang menyebar, 74.
#. Pengaruh kontraksi otot berkelan$utan pada aferen %%% dan %&
Kontraksi otot berkelanjutan dan kelelahan menyebabkan penurunan bertahap
dari laju tembakan potensial unit motorik tetapi eksitasi sekelompok aeren otot
--- dan -V 2>?4, yang sebagian besar memiliki ambang batas tinggi tembakanpotensial2>4. $ksitasi ini mungkin dimediasi oleh kontraksi iskemik, asam laktat
#asidosis&, dan juga metabolit algesik, seperti bradikinin, serotonin, dan asam
arakidonat 257,5,?8,?74, tetapi
mungkin menghambat neuron motorik alpha 2
-
7/24/2019 jurnal pain
9/14
#yang pertama terdegenerasi setelah sara somatik dipotong& 2??4. 6eberapa akson
kelompok --- berperan pada ujung sekunder gelendong, yang lainnya terdistribusi
luas pada otot rangka 2
-
7/24/2019 jurnal pain
10/14
terutama setelah adanya akti!itas usimotor berkelanjutan 2:,;74. Hal ini dapat
mengakibatkan pada peningkatan rangsangan ujung sensoris 2:4.
Kapiler ekstrausal dan intrausal berbeda. (elendong kapiler, sperti pada kapiler
yang mendukung sara intramuskular tidak bo*or seperti kapiler yang mendukung otot
ekstrausal.Barrier darah sistem sara, didapatkan baik pada endoneurial dan intrausal
ruang periaksial 27,:4. Terdapat beberapa ataupun tidak ada kapiler sama sekali di
dalam ruang periaksial 2;4.Barrier kapsuler ini dan pengaturan pembuluh darah dapat
mempengaruhi para akumulasi asam laktat, ion kalium, algogenik dan agen)agen
inlamasi #"sup inlamasi"& di periaial ruang melalui terminal sensorik intrausal selama
akti!asi usimotor atau skeletousimotor yang berkelanjutan. (elendong otot adalah
wadah dengan membran tebal dan selubung yang ketat. =uang periaial penuh dengan gel
yang sangat kental yang mengandung glikosaminoglikan hyaluronat 2,
-
7/24/2019 jurnal pain
11/14
otot etrausal dari unit)unit motorik beta, diamati klinis sebagai band ken*ang teraba.
Pembuangan berulang Kompleks 25:4 dapat mewakili pola pendek)hidup $'( dari
pembangunan berkelanjutan dari sebuah band ken*ang, yang akhirnya mengarah ke
kelelahan dan kontraktur diam #kekakuan& dari serat otot terlibat #(ambar 7&. Ada juga
penyebaran dri!e usimotor otot kurang akti gelendong 255.38:4, dan dengan demikiansebuah band ken*ang bahkan dapat dibentuk oleh sejumlah unit beta tetangga #(ambar
:&. Perlu ditekankan lagi bahwa tidak ada $'( bukti peningkatan umum dari ketegangan
otot #alpha unit motor akti!itas& pada pasien ini 25:4.
(ambar. 7. %ebuah debit berulang kompleks #:8 H@& direkam dari titik pemi*u nyeri pada
otot le!ator skapula dari pasien dengan sindrom myoas*ial. Tidak ada tanda)tanda
neuropati perier pada pasien ini.
11
-
7/24/2019 jurnal pain
12/14
(ambar. :. %kema menggambarkan pita tegang. %erat otot bergaris merupakan serat beta
otot etrausal di tenang. (elendong otot yang meradang berwarna merah. Persaraan
beta bersiat di!ergen #digambarkan dari sisi kanan gambar& ke beberapa gelendong otot
serta serat beta etrausal membentuk jalur untuk aeren --- dan -V yang seiring yang
mengendalikan releks #umpan balik positi& untuk mereka berdua. %erat otot warna abu)
abu muda dipersarai oleh neuron motorik alpha di @ona endpate#tidak digambarkan& dan
mampu menghasilkan respon kedutan lokal pita tegang ketika aeren -a dirangsang.
4. Hal ini hypotheti@ed bahwa ada
lingkaran setan intrausal tetapi berasal dari peka ---)dan -V aerent dari
gelendong otot meradang. -ni akan mengaktikan gamma dan sistem eeren beta
yang sama dan tetangga otot gelendong melalui jalur releks tulang belakang.
=eleksi sema*am ini lingkaran setan bisa menjadi kompleks berulang
pembuangan di $'(, seperti yang diamati dalam sindrom myoas*ial pasien 25:4.
Pembuangan berulang kompleks diamati pada otot sebagian dener!ated 238?4
tetapi juga di beberapa sehat otot 2384. Jadi akti!asi loop releks #intrausal ---)
-V)aeren atau beta eeren& adalah mungkin dalam sindrom myoas*ial.
12
-
7/24/2019 jurnal pain
13/14
). *erapi
6anyak metode terapi telah bekerja di nyeri myoas*ial. Pen*egahan o!erload
otot dengan eisien ergonomi kerja telah direkomendasikan, meskipun ada adalah
data ilmiah sedikit untuk mendukung hal ini 23:4. Cusimotor dri!e sebagian besar
tergantung pada sikap internal yang tunduk terhadap khususnya tugas dan konteks
2>>.3384, dan dengan demikian jeda singkat selama pekerjaan presisi dapat
menurunkan kelebihan intrausal dan membantu untuk mengembalikan
homeostasis. Hal yang sama berlaku untuk tugas)tugas yang menyebabkan
kelelahan, yang mengaktikan otot)--- dan -V)aeren dan gamma akti!itas eeren
23334. Ada relati sedikit gelendong dalam otot bahu)korset 2:4. Hal ini dapat
meningkatkan beban propriosepti dari otot gelendong dalam otot)otot ini,
terutama selama pekerjaan presisi, yang mengarah ke myoas*ial syndrome dan
T=P%.Peregangan latihan dianggap sebagai salah satu dasar pengobatan nyeri
myoas*ial karena otot)otot yang terlibat pada sindrom ini disingkat 2
-
7/24/2019 jurnal pain
14/14
+. ,esimpulan
%ejumlah hipotesis telah disajikan dalam ulasan ini, tidak selalu dalam konser
dengan yang berlaku. +amun, setiap pertimbangan berdasarkan data yang
diterbitkan. 1tama poin untuk hipotesis neuroisiologis untuk myoas*ial sindrom
adalah sebagai berikut/
3. Pelat end motor terbatas pada strip didaerah midibre dari otot, daerah
endplate. 5. +amun,distribusi otot "titik akti" dengan $P%% di$'(, T=P%
sindrom myoas*ial, dan otot gelendong tidak terbatas pada daerah endplate. 7.
'epps dan $P%% dalam "akti spot" di $'( seharusnya berasal dari intrausal
akhir piring dan serat otot di bawah usimotor dri!e. :. =asa sakit indah
disebabkan oleh elektroda jarum $'( di "Titik akti" otot dan nyeri indah dari
T=P% di myoas*ial %indrom, yang juga sering menunjukkan lonjakan pelat
ujung, men*erminkan peran no*i*epti!e otot gelendong. ;. %ebuah ken*ang bandsindrom myoas*ial disebabkan oleh peradangan otot gelendong dan konsekuen
---)-V)aeren dan didorong Kegiatan skeletousimotor dan kontraktur dari
etrausal serat otot unit beta. Tahap akti ter*ermin sebagai pembuangan berulang
kompleks $'(.