referat epidemiologi dan histopatologi

5
EPIDEMIOLOGI Varises paling sering terjadi pada beberapa sentimeter esofagus bagian distal meskipun varises dapat terbentuk dimanapun di sepanjang traktus gastrointestinal. Sekitar 50% pasien dengan sirosis akan terjadi varises gastroesofagus dan sekitar 30–70% akan terbentuk varises esofagus (Tabel 1). Sekitar 4– 30% pasien dengan varises yang kecil akan menjadi varises yang besar setiap tahun dan karena itu mempunyai risiko akan terjadi perdarahan (Azer, 2010). Tabel 1. Epidemiologi varises esofagus dan hubungannya dengan penyakit hati (Azer, 2010) Varises gastroesofagus berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit hati. Keparahan dari sirosis hati dapat dinilai dengan menggunakan sistem klasifikasi Child-Pugh (Tabel 2). Tingkat keparahan penyakit hati yang berat (Child-Pugh C) mempunyai risiko perdarahan varises esofagus berulang yang lebih besar dibandingkan

Upload: incredible

Post on 09-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

EPIDEMIOLOGIVarises paling sering terjadi pada beberapa sentimeter esofagus bagian distal meskipun varises dapat terbentuk dimanapun di sepanjang traktus gastrointestinal. Sekitar 50% pasien dengan sirosis akan terjadi varises gastroesofagus dan sekitar 3070% akan terbentuk varises esofagus (Tabel 1). Sekitar 430% pasien dengan varises yang kecil akan menjadi varises yang besar setiap tahun dan karena itu mempunyai risiko akan terjadi perdarahan (Azer, 2010).

Tabel 1. Epidemiologi varises esofagus dan hubungannya dengan penyakit hati (Azer, 2010)Varises gastroesofagus berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit hati. Keparahan dari sirosis hati dapat dinilai dengan menggunakan sistem klasifikasi Child-Pugh (Tabel 2). Tingkat keparahan penyakit hati yang berat (Child-Pugh C) mempunyai risiko perdarahan varises esofagus berulang yang lebih besar dibandingkan dengan pasien dengan tingkat keparahan penyakit hati yang lebih ringan (Child-Pugh B) (Pangestu, 2009).Walaupun pengelolaan perdarahan gastrointestinal telah banyak berkembang namun mortalitasnya relatif tidak berubah, masih berkisar 8-10%. Hal ini dikarenakan bertambahnya kasus perdarahan dengan usia lanjut dan akibat komorbiditas yang menyertai (Pangestu, 2009).

HISTOPATOLOGIVarises esofagus adalah pelebaran atau dilatasi dari pleksus vena gastroesofageal. Hal ini disebabkan oleh hipertensi vena portal karena penyebab apapun, dimana darah dari rongga perut dan usus mengalir esofagus. Kita tidak akan mengetahui adanya varises sampai terjadi perdarahan, dan jika terjadi perdarahan maka akan terjadi secara besar-besaran saat terjadi ruptur pada lapisan mukosa , atau pecah akibat dari tekanan. Hal inilah yang bisa mempercepat terjadinya kematian (Azer, 2010).

Gambar 1. Terlihat di sini di esofagus bagian bawah submukosa tampak biru gelap yang linear dikarenakan dilatasi dari vena dikenal sebagai varises (Azer, 2010).

Gambar 2. Tampak pembuluh darah membesar di dinding esofagus yang telah pecah (Azer, 2010).

Gambar 3. Submukosa esofagus mengandung pembuluh darah yang membesar sampai pada mukosa yang terjadi ulkus (Azer, 2010).

DAFTAR PUSTAKA

Azer SA, Katz J. 2010. Esophageal Varices., dilihat 24 Mei 2015. .Pangestu A. 2009. Pengelolaan perdarahan saluran cerna bagian atas. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, ed. Ilmu penyakit dalam. Edisi 1. Jakarta: Interna Publishing.