referat bppv
DESCRIPTION
awdTRANSCRIPT
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 1/23
REFERAT
BENIGN PAROXYSMAL POSISITIONAL VERTIGO
Oleh :
Wendy Wiharja
NIM :
0!"0!000"0
Pe#$i#$in% :
dr& P'l( R&S& Banjarnah(r) S*&T+T
,e*ani-raan ,lini. Il#' Penya.i- Telin%a +id'n% Ten%%(r(.an
Fa.'l-a/ ,ed(.-eran ni1er/i-a/ Peli-a +ara*an
R'#ah Sa.i- #'# Sil(a# Li**( Villa%e
"0!2
3a4-ar i/i
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 2/23
BAB !& Pendah'l'an55555555555555555555555555555 6
BAB "& ISI
A& 3e4ini/i5555555555555555555555555555555&& 7
B& Ana-(#i dan 4i/i(l(%i5555555555555555555555555 789& E*ide#i(l(%i5555555555555555555555555555&&
3& Pa-(#e.ani/#e555555555555555555555555555 8!0
E& Fa.-(r re/i.(5555555555555555555555555555 !0
F& 3ia%n(/i/5555555555555555555555555555&&&&& !!8!
G& Ta-ala./ana5555555555555555555555555555 !8"!
3AFTAR PSTA,A555555555555555555555555555& ""
BAB I& PEN3A+LAN
Vertigo adalah keluhan yang sering dijumpai pada praktek sehari-hari dan sangat
menggangu aktivitas yang digambarkan sebagai rasa berputar, atau pusing (dizziness). Deskripsi
2
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 3/23
keluhan tersebut penting diketahui agar tidak dikacaukan dengan nyeri kepala atau cephalgia,
terutama karena di kalangan awam kedua istilah tersebut (pusing dan nyeri kepala) sering
digunakan secara bergantian.
Vertigo berasal dari bahasa latin vertere yang artinya memutar, diartikan sebagai sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang, umumnya disebabkan oleh
gangguan pada sistem keseimbangan. !erbagai macam de"enisi vertigo dikemukakan oleh
banyak penulis, tetapi yang paling tua dan sampai sekarang banyak dipakai adalah yang
dikemukakan oleh #owers pada tahun $%& yaitu setiap gerakan atau rasa (berputar) tubuh
penderita atau obyek-obyek di sekitar penderita yang bersangkutan dengan kelainan
keseimbangan. 'enyebab terjadinya vertigo adalah dikarenakan adanya gangguan pada sistem
keseimbangan tubuh. #angguan ini dapat berupa trauma, in"eksi, keganasan, metabolic, toksik,
vaskuler, atau autoimun.
Vertigo posisi paroksismal jinak (V'') atau disebut juga !enign 'aroysmal 'ositional
Vertigo (!''V) adalah adalah gangguan keseimbangan peri"er yang sering dijumpai terutama
pada usia dewasa muda hingga usia lanjut. !''V termasuk vertigo peri"er karena kelainannya
terdapat pada telinga dalam, yaitu pada sistem vestibularis peri"er. !''V pertama kali
dikemukakan oleh !arany pada tahun %*. #ejala yang dikeluhkan adalah vertigo yang datang
tiba-tiba pada perubahan posisi kepala. !eberapa pasien dapat mengatakan dengan tepat posisi
tertentu yang menimbulkan keluhan vertigo. !iasanya vertigo dirasakan sangat berat,
berlangsung singkat hanya beberapa detik saja walaupun penderita merasakannya lebih lama.
+eluhan dapat disertai mual bahkan sampai muntah, sehingga penderita merasa khawatir akan
timbul serangan lagi. al ini yang menyebabkan penderita sangat berhati-hati dalam posisi
tidurnya.
Diagnosis !''V dapat dilakukan dengan melakukan tindakan provokasi dan menilai
timbulnya nistagmus pada posisi tersebut. indakan provokasi tersebut dapat berupa Di-
allpike maneuver, atau side lying maneuver
BAB II& ISI
A& 3e4ini/i
3
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 4/23
Vertigo secara singkat diartikan dengan pusing yaitu sebuah ilusi yang bergerak dan tidak
menyenangkan juga dikenali dengan vertigo subjekti" atau dunia luar yang bergerak dengan
nama lainnya vertigo objekti". ensasi pergerakan yang dirasakan bisa seperti berputar,
pergerakan bolak-balik dan perasaan ingin jatuh. !enign paroysmal positional vertigo adalah
vertigo yang berulang kali disebabkan oleh perubahan kepala dari satu posisi ke satu posisi yang
lainnya. al ini terjadi beberapa detik setelah dari perubahan posisi kepala yang berlangsung
kurang dari satu menit.
B& Ana-(#i dan Fi/i(l(%i Si/-e# ,e/ei#$an%an Peri4er
#ambar . /embranous labyrinth kanan
0lat vestibuler terletak di telinga dalam (labirin), terlindung oleh tulang yang paling
keras yang dimiliki oleh tubuh. 1abirin secara umum adalah telinga dalam, tetapi secara khusus
dapat diartikan sebagai alat keseimbangan. 1abirin terdiri atas labirin tulang dan labirin
membrane. 1abirin membrane terletak dalam labirin tulang dan bentuknya hampir menurut
bentuk labirin tulang. 0ntara labirin membrane dan labirin tulang terdapat perilim", sedang
endolim" terdapat didalam labirin membrane. !erat jenis endolim" lebih tinggi daripada cairan
perilim". 2jung sara" vestibuler berada dalam labirin membran yang terapung dalam perilim",
yang berada pada labirin tulang. etiap labirin terdiri dari tiga kanalis semisirkularis, yaitu
4
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 5/23
horizontal (lateral), anterior (superior), posterior (in"erior). elain ke tiga kanalis ini terdapat
pula utrikulus dan sakulus.
1abirin juga dapat dibagi kedalam dua bagian yang saling berhubungan, yaitu3
1abirin anterior yang terdiri atas kokhlea yang berperan dalam pendengaran.
* 1abirin posterior, yang mengandung tiga kanalis semisirkularis, sakulus dan utrikulus.
!erperan dalam mengatur keseimbangan. (di utrikulus dan sakulus sel sensoriknya
berada di makula, sedangkan di kanalis sel sensoriknya berada di krista ampulanya)
+eseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya
tergantung kepada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ visial dan
propriosepti". #abungan in"ormasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di ', sehingga
menggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu.
4eseptor sistem ini adalah sel rambut yang terletak dalam krista kanalis semisirkularis
dan makula dari organ otolit. ecara "ungsional terdapat dua jenis sel. el-sel pada kanalis
semisirkularis peka terhadap rotasi khususnya terhadap percepatan sudut, sedangkan sel-sel pada
organ otolit peka terhadap gerak linier, khususnya percepatan inier dan terhadap perubahan
posisi kepala relati" terhadap gravitasi. 'erbedaan kepekaan terhadap percepatan sudut dan
percepatan linier ini disebabkan oleh geometridari kanalis dan organ otolit serta ciri-ciri "isik dari
struktur-struktur yang menutupi sel rambut.
Sel ra#$'-
ecara mor"ologi sel rambut pada kanalis sangat serupa dengan sel rambut pada organ
otolit. /asing-masing sel rambut memiliki polarisasi struktural yang dijelaskan oleh posisi dari
stereosilia relati" terhadap kinosilim. ika suatu gerakan menyebabkan stereosilia membengkok
kearah kinosilium, maka sel-sel rambut akan tereksitasi. ika gerakan dalam arah yang
berlawanan sehingga stereosilia menjauh dari kinosilium maka sel-sel rambut akan terinhibisi.
,anali/ /e#i/ir.'lari/
5
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 6/23
'olarisasi adalah sama pada seluruh sel rambut pada tiap kanalis, dan pada rotasi sel-sel
dapat tereksitasi ataupun terinhibisi. +etiga kanalis hampir tegak lurus satu dengan yang lainnya,
dan masing-masing kanalis dari satu telinga terletak hampir satu bidang yang sama dengan
kanalis telinga satunya. 'ada waktu rotasi, salah satu dari pasangan kanalis akan tereksitasi
sementara yang satunya akan terinhibisi. /isalnya, bila kepala pada posisi lurus normal dan
terdapat percepatan dalam bidang horizontal yang menimbulkan rotasi ke kanan, maka serabut-
serabut a"eren dari kanalis hirizontalis kanan akan tereksitasi, sementara serabut-serabut yang
kiri akan terinhibisi. ika rotasi pada bidang vertikal misalnya rotasi kedepan, maka kanalis
anterior kiri dan kanan kedua sisi akan tereksitasi, sementara kanalis posterior akan terinhibisi.
Or%an (-(li-
0da dua organ otolit, utrikulus yang terletak pada bidang kepala yang hampir horizontal,
dan sakulus yang terletak pada bidang hampir vertikal. !erbeda dengan sel rambut kanalis
semisirkularis, maka polarisasi sel rambut pada organ otolit tidak semuanya sama. 'ada makula
utrikulus, kinosilium terletak di bagian samping sel rambut yang terdekat dengan daerah sentral
yaitu striola. /aka pada saat kepala miring atau mengalami percepatan linier, sebagian serabut
a"eren akan tereksitasi sementara yang lainnya terinhibisi. Dengan adanya polarisasi yang
berbeda dari tiap makula, maka ' mendapat in"ormasi tentang gerak linier dalam tiga dimensi,
walaupun sesungguhnya hanya ada dua makula.
ubungan-hubungan langsung antara inti vestibularis dengan motoneuron ekstraokularis
merupakan suatu jaras penting yang mengendalikan gerakan mata dan re"leks vestibulo-okularis
(4V5). 4V5 adalah gerakan mata yang mempunyai suatu komponen lambat berlawanan arah
dengan putaran kepala dan suatu komponen cepat yang searah dengan putaran kepala.
+omponen lambat mengkompensasi gerakan kepal dan ber"ungsi menstabilkan suatu bayangan
pada retina. +omponen cepat ber"ungsi untuk kembali mengarahkan tatapan ke bagian lain dari
lapangan pandang. 'erubahan arah gerakan mata selama rangsangan vestibularis merupakan
suatu contoh dari nistagmus normal.
9& E*ide#i(l(%i
6
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 7/23
!enign paroysmal positional vertigo (!''V) adalah tipe umum dari vertigo. ecara
keseluruhan dari populasi umum insiden dari !''V adalah 67 8 77777 orang per tahun, namun
angka kejadian tersebut meningkat menjadi *7 8 77.777 per tahun pada individu di atas usia
97 tahun. +ebanyakan kasus berkembang dari dis"ungsi semicircular canal peri"er. *
!enign paroysmal positional vertigo bisa terjadi pada setiap golongan dari anak-anak
hinggalah ke usia lanjut, namun bagi kasus idiopatik selalunya pada usia lanjut yang memuncak
pada dekade enam hingga tujuh. 1ebih dari %7 : kasus diklasi"ikasikan sebagai degenerati" atau
idiopatik dengan rasio antara perempuan dengan laki-laki adalah *3. ;amun kasus yang
simptomatik rasio antara perempuan dan laki-laki adalah 3 dengan penyebab yang paling
sering adalah trauma kepala (<:) atau vestibular neuritis (9:). !''V juga sering terjadi pada
kasus pasien dengan tirah baring yang lama akibat dari penyakit lainnya atau pasca operasi. *
atu laporan hasil penelitian di 0merika erikat menunjukkan jumlah kasus vertigo
terdiri dari pelbagai penyebab, yaitu 3
7
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 8/23
BPPV; 32%
Fear of fall& disuse equilibrium; 22%Vestibular loss (UVL&BVL); 13%
Cerebellar; 5%
e!iere"s; #%
$ & CV; 3%
!'iet & e*ressio! ; 2%+rt,ostati-; 2%
i.rai!e; 2%Basal .a!.lia ; 2%
+t,er; 1#%
Pe!ebab /erti.o
Ga#$ar
8
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 9/23
#ambar *. =pidemiologi !''V.*
3& Pa-(#e.ani/#e
'ada telinga dalam terdapat & kanalis semisirkularis. +etiga kanalis semisirkularis
tersebut terletak pada bidang yang saling tegak lurus satu sama lain. 'ada pangkal setiap kanalis
semisirkularis terdapat bagian yang melebar yakni ampula. Di dalam ampula terdapat kupula,
yakni alat untuk mendeteksi gerakan cairan dalam kanalis semisirkularis akibat gerakan kepala.
ebagai contoh, bila seseorang menolehkan kepalanya ke arah kanan, maka cairan dalam kanalis
semisirkularis kanan akan tertinggal sehingga kupula akan mengalami de"leksi ke arah ampula.
De"leksi ini diterjemahkan dalam sinyal yang diteruskan ke otak sehingga timbul sensasi kepala
menoleh ke kanan. 0danya partikel atau debris dalam kanalis semisirkularis akan mengurangi
atau bahkan menimbulkan de"leksi kupula ke arah sebaliknya dari arah gerakan kepala yang
sebenarnya. al ini menimbulkan sinyal yang tidak sesuai dengan arah gerakan kepala, sehingga
timbul sensasi berupa vertigo.*,&
erdapat * teori yang menjelaskan pato"isiologi !''V, yakni teori kupulolitiasis dan
kanalolitiasis.
Te(ri ,'*'l(li-ia/i/
'ada tahun %6*, chuknecht mengajukan teori kupulolitiasis untuk menjelaskan
pato"isiologi !''V. +upulolitiasis adalah adanya partikel yang melekat pada kupula krista
ampularis. chuknecht menemukan partikel baso"ilik yang melekat pada kupula melalui
pemeriksaan "otomikrogra"i. Dengan adanya partikel ini maka kanalis semisirkularis menjadi
lebih sensiti" terhadap gravitasi. eori ini dapat dianalogikan sebagai adanya suatu benda berat
yang melekat pada puncak sebuah tiang. +arena berat benda tersebut, maka posisi tiang menjadi
sulit untuk tetap dipertahankan pada posisi netral. iang tersebut akan lebih mengarah ke sisi benda yang melekat. 5leh karena itu kupula sulit untuk kembali ke posisi netral. 0kibatnya
timbul nistagmus dan pening (dizziness). *,&
Te(ri ,anali-ia/i/
9
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 10/23
eori ini dikemukakan olleh =pley pada tahun %$7. /enurutnya gejala !''V
disebabkan oleh adanya partikel yang bebas bergerak (canalith) di dalam kanalis semisirkularis.
/isalnya terdapat kanalit pada kanalis semisirkularis posterior. !ila kepala dalam posisi duduk
tegak, maka kanalit terletak pada posisi terendah dalam kanalis semisirkularis posterior. +etika
kepala direbahkan hingga posisi supinasi, terjadi perubahan posisi sejauh %7>. etelah beberapa
saat, gravitasi menarik kanalit hingga posisi terendah. al ini menyebabkan endolim"a dalam
kanalis semisirkularis menjauhi ampula sehingga terjadi de"leksi kupula. De"leksi kupula ini
menyebabkan terjadinya nistagmus. !ila posisi kepala dikembalikan ke awal, maka terjadi
gerakan sebaliknya dan timbul pula nistagmus pada arah yang berlawanan. *,&
eori ini lebih menjelaskan adanya masa laten antara perubahan posisi kepala dengan
timbulnya nistagmus. 'arnes dan /c?lure pada tahun %% memperkuat teori ini dengan
menemukan adanya partikel bebas dalam kanalis semisirkularis poster. aat melakukan operasi
kanalis tersebut. *,&
!ila terjadi trauma pada bagian kepala, misalnya, setelah benturan keras, otokonia yang
terdapat pda utikulus dan sakulus terlepas. 5tokonia yang terlepas ini kemudian memasuki
kanalis semisirkularis sebagai kanalit. 0danya kanalit didalam kanalis semisirkularis ini akan
memnyebabkan timbulnya keluhan vertigo pada !''V. al inilah yang mendasari !''V pasca
trauma kepala. *,&
#ambar &. 'atomekanisme !''V *,&
10
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 11/23
E& Fa.-(r re/i.(
!eberapa kasus !''V dijumpai setelah mengalami jejas atau trauma kepala atau leher,
in"eksi telinga tengah atau operasi stapedektomi dan proses degenerasi pada telinga dalam juga
merupakan penyebab !''V sehingga insiden !''V meningkat dengan bertambahnya
usia. !''V terjadi lebih umum pada usia lanjut (@roeling et al, %%) dan pada orang yang lebih
tua akibat dari degenerasi sistem vestibular telinga bagian dalam. al ini terjadi akibat dari
in"eksi virus yang mempengaruhi telinga seperti yang menyebabkan vestibular neurtitis dan
penyakit /eniere adalah penyebab signi"ikan (!atatsouras et al, *7*). !''V juga terkait
dengan migraine. !anyak !''V yang timbul spontan, disebabkan oleh kelainan di otokonial
berupa deposit yang berada di kupula semisirkularis posterior. Deposit ini menyebabkan kanalissemisirkularis menjadi sensiti" terhadap perubahan gravitasi yang menyertai keadaan posisi
kepala yang berubah. +adang-kadang !''V terjadi setelah operasi termasuklah operasi gigi,
yang mana penyebabnya berkemungkinan kombinasi berkepanjangan dari posisi terlentang, atau
trauma telinga bagian dalam ketika operasi. (0tacan et al, *77). *,&
F& 3ia%n(/i/
Diagnosis !''V dapat ditegakkan dengan 3 0namnesisA
/elalui anamnesis penyebab dari vertigo dapat dikenal pasti. 'enyebab vertigo
dapat dibedakan dengan 3
Dizziness
@isiologik 'atologik
. /abuk gerakan
*. /abuk angkasa
&. Vertigo ketinggian ;on-vestibular
Vestibular yncope 'sikogenik
DisBuilibrium
11
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 12/23
'eri"er entral
a. 1abirin . Cn"ark brainstem
. !''V *. umor otak
*. /enieres &. 4adang otak
&. 5totoksik A. Cnsu"isiensi 0rteri vetebro basilar
A. 1abirintitis 9. =pilepsi
b. ara" vestibuler 6. /
. ;euritis
*. ;euroma acustikus
!''V terjadi secara tiba-tiba. 'asien biasanya mengeluh vertigo dengan onset akut
kurang dari 7-*7 detik akibat perubahan posisi kepala. +ebanyakan pasien menyadari saat
bangun tidur, ketika berubah posisi dari berbaring menjadi duduk. 'asien merasakan pusing
berputar yang lama kelamaan berkurang dan hilang. erdapat jeda waktu antara perubahan posisi
kepala dengan timbulnya perasaan pusing berputar. 'ada umumnya perasaan pusing berputar
timbul sangat kuat pada awalnya dan menghilang setelah &7 detik sedangkan serangan berulang
si"atnya menjadi lebih ringan. #ejala ini dirasakan berhari-hari hingga berbulan-bulan .A
'ada banyak kasus, !''V dapat mereda sendiri namun berulang di kemudian hari.
!ersamaan dengan perasaan pusing berputar, pasien dapat mengalami mual dan muntah. ensasi
ini dapat timbul lagi bila kepala dikembalikan ke posisi semula, namun arah nistagmus yang
timbul adalah sebaliknya. A
*. 'emeriksaan "isik
'emeriksaan "isik standar yang dapat dilakukan dalam menegakkan diagnosis
!''V adalah Di-allpike manuever.
a) 'emeriksaan Di-allpike /anuver
/erupakan pemeriksaan klinis standar untuk pasien !''V. Di-allpike
manuever secara garis besar terdiri dari dua gerakan yaitu Di-allpike manuever kanan
pada bidang kanal anterior kiri dan kanal posterior kanan dan Di- allpike manuever
kiri pada bidang posterior kiri. 2ntuk melakukan Di-allpike manuever kanan, pasien
duduk tegak pada meja pemeriksaan dengan kepala menoleh A97 ke kanan. Dengan cepat
pasien dibaringkan dengan kepala tetap miring A97 ke kanan sampai kepala pasien
12
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 13/23
menggantung *7-&77 pada ujung meja pemeriksaan, tunggu A7 detik sampai respon
abnormal timbul. 'enilaian respon pada monitor dilakukan selama E menit atau sampai
respon menghilang. etelah tindakan pemeriksaan ini dapat langsung dilanjutkan dengan
canalith repositioning treatment (?4) atau particle repositioning manuver ('4/). !ila
tidak ditemukan respon yang abnormal atau bila manuver tersebut tidak diikuti dengan
?48'4/, pasien secara perlahan-lahanA,9
didudukkan kembali. 1anjutkan pemeriksaan dengan Di-allpike manuver kiri dengan
kepala pasien dihadapkan A97 ke kiri, tunggu maksimal A7 detik sampai respon abnormal
hilang. !ila ditemukan adanya respon abnormal, dapat dilanjutkan dengan ?48'4/,
bila tidak ditemukan respon abnormal atau bila tidak dilanjutkan dengan tindakan
?48'4/, pasien secara perlahan-lahan didudukkan kembali.A,9
Di dan allpike mendeskripsikan tanda dan gejala !''V sebagai berikut 3
) erdapat posisi kepala yang mencetuskan serangan
*) ;istagmus yang khas
&) 0danya masa laten
A) 1amanya serangan terbatas
9) 0rah nistagmus berubah bila posisi kepala dikembalikan ke posisi awal
6) 0danya "enomena kelelahan8"atiBue nistagmus bila stimulus diulang
Di-hallpike manuver lebih sering digunakan karena pada manuver tersebut posisi
kepala sangat sempurna untuk canalith repositioning treatment. 'ada pasien !''V, Di-
allpike manuver akan mencetuskan vertigo dan nistagmus.
13
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 14/23
#ambar A. Di-allpike /anuever A,9
b. es Supine Roll
ika pasien memiliki riwayat yang sesuai dengan !''V dan hasil tes Dix-
Hallpike negati", dokter harus melakukan supine roll test untuk memeriksa ada tidaknya
!''V kanal lateral. !''V kanal lateral atau disebut juga !''V kanal horisontal adalah
!''V terbanyak kedua. 'asien yang memiliki riwayat yang sesuai dengan !''V, yakni
adanya vertigo yang diakibatkan perubahan posisi kepala, tetapi tidak memenuhi kriteria
diagnosis !''V kanal posterior harus diperiksa ada tidaknya !''V kanal lateralA,9
#ambar 9. Supine roll test
Dokter harus mengin"ormasikan pada pasien bahwa manuver ini bersi"at
provokati" dan dapat menyebabkan pasien mengalami pusing yang berat selama beberapa
saat. es ini dilakukan dengan memposisikan pasien dalam posisi supinasi atau berbaringterlentang dengan kepala pada posisi netral diikuti dengan rotasi kepala %7 derajat dengan
cepat ke satu sisi dan dokter mengamati mata pasien untuk memeriksa ada tidaknya
nistagmus. etelah nistagmus mereda (atau jika tidak ada nistagmus), kepala kembali
menghadap ke atas dalam posisi supinasi. etelah nistagmus lain mereda, kepala
14
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 15/23
kemudian diputar8 dimiringkan %7 derajat ke sisi yang berlawanan, dan mata pasien
diamati lagi untuk memeriksa ada tidaknya A,9
nistagmus.
Diagnosis !''V pada kanalis posterior dan anterior dapat ditegakkan dengan
memprovoksi dan mengamati respon nistagmus yang abnormal dan respon vertigo dari kanalis
semisirkularis yang terlibat. 'emeriksaan dapat memilih Di-allpike manuever. A,9
. Diagnosis !''V ipe +analis 'osterior
Dokter dapat mendiagnosis !''V tipe kanal posterior ketika nistagmus posisional
paroksismal dapat diprovokasi dengan manuver Di-allpike. /anuver ini dilakukan
dengan memeriksa pasien dari posisi berdiri ke posisi berbaring (hanging position)
dengan kepala di posisikan A9 derajat terhadap satu sisi dan leher diekstensikan *7
derajat. /anuver Di-allpike menghasilkan torsional upbeating nystagmus yang terkait
dalam durasi dengan vertigo subjekti" yang dialami pasien, dan hanya terjadi setelah
memposisikan Di-allpike pada sisi yang terkena. Diagnosis presumti" dapat dibuat
dengan riwayat saja, tapi nistagmus posisional paroksismal menegaskan diagnosisnya.
;istagmus yang dihasilkan oleh manuver Di-allpike pada !''V kanal
posterior secara tipikal menunjukkan * karakteristik diagnosis yang penting. 'ertama, ada
periode latensi antara selesainya manuver dan onset vertigo rotasi subjekti" dan
nistagmus objekti". 'eriode latensi untuk onset nistagmus dengan manuver ini tidak
spesi"ik pada literatur, tapi berkisar antara 9 sampai *7 detik, walaupun dapat juga
berlangsung selama menit pada kasus yang jarang. Fang kedua, vertigo subjekti" yang
diprovokasi dan nistagmus meningkat, dan kemudian mereda dalam periode 67 detik
sejak onset nistagmus.6
4iwayat 'asien melaporkan episode berulang dari vertigo yang terjadi
karena perubahan posisi kepala
'emeriksaan @isik etiap kriteria berikut terpenuhi3
• Vertigo berkaitan dengan nistagmus diprovokasi oleh tes
Dix-Hallpike
• 0da periode laten antara selesainya tes Dix-Hallpike
dengan onset vertigo dan nistagmus
15
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 16/23
• Vertigo dan nistagmus yang diprovokasi meningkat dan
kemudian hilang dalam periode waktu 67 detik sejak onset nistagmus.
abel . +riteria Diagnosis untuk !''V ipe +anal 'osterior A,9,6
+omponen nistagmus yang diprovokasi oleh manuver Di-allpike menunjukkan
karakteristik campuran gerakan torsional dan vertikal (sering disebut upbeating-
torsional). Dalam sekejap, nistagmus biasanya mulai secara lembat, meningkat dalam hal
intensitas, dan kemudian berkurang dalam hal intensitas ketika ia menghilang. Cni disebut
sebagai crescendo-decrescendo nystagmus. ;istagmus sekali lagi sering terlihat setelah
pasien kembali ke posisi kepala tegak dan selama bangun, tetapi arah nystagmusmungkin terbalik. +arakteristik lain dari nistagmus pada !''V kanal posterior adalah
nistagmusnya dapat mengalami kelelahan ("atigue), yakni berkurangnya keparahan
nistagmus ketika manuver tersebut diulang-ulang. etapi karakteristik ini tidak termasuk
kriteria diagnosis. 9,6
*. Diagnosis !''V ipe +anal 1ateral
!''V tipe kanal lateral (horisontal) terkadang dapat ditimbulkan oleh Di-
allpike manuver. ;amun cara yang paling dapat diandalkan untuk mendiagnosis !''V
horisontal adalah dengan supine roll test atau supine head turn maneuver ('agnini-
/c?lure maneuver). Dua temuan nistagmus yang potensial dapat terjadi pada manuver
ini, menunjukkan dua tipe dari !''V kanal lateral.9,6
a. ipe #eotro"ik.
'ada tipe ini, rotasi ke sisi patologis menyebabkan nistagmus horisontal yang
bergerak (beating) ke arah telinga paling bawah. +etika pasien dimiringkan ke sisi lain,
sisi yang sehat, timbul nistagmus horisontal yang tidak begitu kuat, tetapi kembali
bergerak ke arah telinga paling bawah. 5,6
16
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 17/23
b. ipe 0pogeotro"ik.
'ada kasus yang lebih jarang, supine roll test menghasilkan nistagmus yang
bergerak ke arah telinga yang paling atas. +etika kepala dimiringkan ke sisi yang
berlawanan, nistagmus akan kembali bergerak ke sisi telinga paling atas.9,6
'ada kedua tipe !''V kanal lateral, telinga yang terkena diperkirakan adalah
telinga dimana sisi rotasi menghasilkan nistagmus yang paling kuat. Di antara kedua tipe
dari !''V kanal lateral, tipe geotro"ik adalah tipe yang paling banyak. 9,6
&. Diagnosis !''V ipe +anal 0nterior dan ipe 'olikanalikular
!enign 'aroysmal 'ositional Vertigo tipe kanal anterior berkaitan dengan
paroysmal downbeating nystagmus, kadang-kadang dengan komponen torsi minor
mengikuti posisi Di-allpike. !entuk ini mungkin ditemui saat mengobati bentuk lain
dari !''V. !enign 'aroysmal 'ositional Vertigo kanal anterior kronis atau9,6
persisten jarang. Dari semua tipe !''V, !''V kanal anterior tampaknya tipe yang paling
sering sembuh secara spontan. Diagnosisnya harus dipertimbangkan dengan hati-hati
karena downbeating positional nystagmus yang berhubungan dengan lesi batang otak
atau cerebellar dapat menghasilkan pola yang sama.A,9,6
!enign 'aroysmal 'ositional Vertigo tipe polikanalikular jarang, tetapi
menunjukkan bahwa dua atau lebih kanal secara bersamaan terkena pada waktu yang
sama. +eadaan yang paling umum adalah !''V kanal posterior dikombinasikan dengan
!''V kanal horisontal. ;istagmus ini bagaimanapun juga tetap akan terus mengikuti
pola !''V kanal tunggal, meskipun pengobatan mungkin harus dilakukan secara
bertahap dalam beberapa kasus.*,&,A
A. 'erbedaan antara 'enyebab entral dan 'eri"er
!enign 'aroysmal 'ositional Vertigo yang khas biasanya mudah dikenali seperti
di atas dan merespon terhadap pengobatan. !entuk-bentuk vertigo posisional yang paling
sering menyebabkan kebingungan adalah mereka dengan downbeating nystagmus, atau
mereka dengan nistagmus yang tidak benar-benar ditimbulkan oleh manuver posisi, tetapi
tetap terlihat saat pasien berada pada posisi kepala menggantung. abel dibawah
17
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 18/23
menguraikan beberapa "itur yang mungkin membantu membedakan vertigo sentral dari
vertigo peri"er. ebagai aturan umum, jika nistagmus tidak khas, atau jika gagal
merespon terhadap terapi posisi, penyebab sentral harus dipertimbangkan.9,6,<
+arakteristik entral 'eri"er
;ausea berat G GGG
/emburuk dengan pergerakan kepala non spesi"ik GG -
'aroysmal upbeating dan torsional nystagmus dengan
manuver Di-allpike
- GGG
;istagmus horizontal (geotro"ik atau apogeotro"ik)
dipicu oleh supine head turning8supine roll test
G GG
;istagmus downbeating persisten pada posisi apapun GGG -
;istagmus berkurang (@atigue) dengan pengulangan posisi
- GGG
;istagmus dan vertigo sembuh mengikuti manuver
terapi posisi
- GGG
abel *. 'erbedaan 'ositional Vertigo 'enyebab entral dan 'eri"er 9,6
G& Pena-ala./anaan
. ;on-@armakologi
!enign 'aroysmal 'ositional Vertigo adalah suatu penyakit yang ringan dan
dapat sembuh secara spontan dalam beberapa bulan. ;amun telah banyak penelitian yang
membuktikan dengan pemberian terapi manuver reposisi partikel8 'article 4epositioning
/aneuver ('4/) dapat secara e"ekti" menghilangkan vertigo pada !''V, meningkatkan
kualitas hidup, dan mengurangi risiko jatuh pada pasien. +ee"ekti"an dari manuver-
manuver yang ada bervariasi mulai dari <7:-77:.<,$
!eberapa e"ek samping dari melakukan manuver seperti mual, muntah, vertigo, dan
nistagmus dapat terjadi, hal ini terjadi karena adanya debris otolitith yang tersumbat
saat berpindah ke segmen yang lebih sempit misalnya saat berpindah dari ampula ke
kanal bi"urcasio. etelah melakukan manuver, hendaknya pasien tetap berada pada
posisi duduk minimal 7 menit untuk menghindari dari jatuh.
18
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 19/23
ujuan dari manuver-manuver yang dilakukan adalah untuk mengembalikan
partikel ke posisi awalnya yaitu pada makula utrikulus. 0da 9 manuver yang dapat
dilakukan tergantung dari tipe !''V nya.9,6,<
a. /anuver =pley
/anuver =pley adalah yang paling sering digunakan pada kanal vertikal. 'asien
diminta untuk menolehkan kepala ke sisi yang sakit sebesar A97, lalu pasien berbaring dengan
kepala tergantung dan dipertahankan -* menit. 1alu kepala ditolehkan %77 ke sisi
sebaliknya, dan posisi supinasi berubah menjadi lateral dekubitus dan dipertahan &7-67 detik.
etelah itu pasien mengistirahatkan dagu pada pundaknya dan kembali ke posisi duduk
secara perlahan.6,<,$
Gambar 5. Manuver Epley6
b. /anuver emont
/anuver ini diindikasikan untuk pengobatan cupulolithiasis kanan posterior. ika
kanal posterior terkena, pasien diminta duduk tegak, lalu kepala dimiringkan A97 ke sisi
19
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 20/23
yang sehat, lalu secara cepat bergerak ke posisi berbaring dan dipertahankan selama -&
menit. 0da nistagmus dan vertigo dapat diobservasi. etelah itu pasien pindah ke posisi
berbaring di sisi yang berlawanan tanpa kembali ke posisi duduk lagi.<
#ambar 6. /anuver emont6,<
c. /anuver 1empert
/anuver ini dapat digunakan pada pengobatan !''V tipe kanal lateral. 'asien
berguling &677, yang dimulai dari posisi supinasi lalu pasien menolehkan kepala %77 ke
sisi yang sehat, diikuti dengan membalikkan tubuh ke posisi lateral dekubitus. 1alu
kepala menoleh ke bawah dan tubuh mengikuti ke posisi ventral dekubitus. 'asien
kemudian menoleh lagi %77 dan tubuh kembali ke posisi lateral dekubitus lalu kembali ke
posisi supinasi. /asing-masing gerakan dipertahankan selama 9 detik untuk migrasi
lambat dari partikel-partikel sebagai respon terhadap gravitasi.6,<
20
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 21/23
#ambar <. /anuver 1empert6,<
d. !randt-Daro"" exercise
/anuver ini dikembangkan sebagai latihan di rumah dan dapat dilakukan sendiri
oleh pasien sebagai terapi tambahan pada pasien yang tetap mengalami simptom setelah
melakukan manuver =pley atau emont. 1atihan ini juga dapat membantu pasien
menerapkan beberapa posisi sehingga dapat menjadi kebiasaan.6,<
#ambar $ !randt-Daro"" Exercise6,7
*. @armakologi
'enatalaksanaan dengan "armakologi untuk !''V tidak secara rutin dilakukan.
!eberapa pengobatan hanya diberikan untuk jangka pendek untuk gejala-gejala vertigo,
mual dan muntah yang berat yang dapat terjadi pada pasien !''V, seperti setelah
melakukan terapi '4/. 'engobatan untuk vertigo yang disebut juga pengobatan
21
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 22/23
suppresant vestibular yang digunakan adalah golongan benzodiazepine (diazepam,
clonazepam) dan antihistamine (meclizine, dipenhidramin). !enzodiazepines dapat
mengurangi sensasi berputar namun dapat mengganggu kompensasi sentral pada kondisi
vestibular peri"er. 0ntihistamine mempunyai e"ek supresi" pada pusat muntah sehingga
dapat mengurangi mual dan muntah karena motion sickness. arus diperhatikan bahwa
benzodiazepine dan antihistamine dapat mengganggu kompensasi sentral pada kerusakan
vestibular sehingga penggunaannya diminimalkan.$
&. 5perasi
5perasi dapat dilakukan pada pasien !''V yang telah menjadi kronik dan sangat
sering mendapat serangan !''V yang hebat, bahkan setelah melakukan manuver-
manuver yang telah disebutkan di atas. Dari literatur dikatakan indikasi untuk melakukan
operasi adalah pada intractable !''V, yang biasanya mempunyai klinis penyakit
neurologi vestibular, tidak seperti !''V biasa.$
erdapat dua pilihan intervensi dengan teknik operasi yang dapat dipilih, yaitu
singular neurectomy (transeksi sara" ampula posterior) dan oklusi kanal posterior
semisirkular. ;amun lebih dipilih teknik dengan oklusi karena teknik neurectomi
mempunyai risiko kehilangan pendengaran yang tinggi.$
22
7/17/2019 Referat BPPV
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bppv-568be57d6db89 23/23
3AFTAR PSTA,A
. 4uthka, ohn 0. 0natomy and physiology o" Vestibular ystem. ?hapter *3 'age *7-*<.
1ippincotHIillkins 3 *79
*. ain, omothy ?. !enign 'aroysmal 'ositional Vertigo. Vestibular Disorders
0ssociation3 5riginal 0rticle. ?hicago 3 *7&
&. Jarradhi /ossoud-/ottazadhi, hadman, ;emati. !enign 'aroysmal 'ositional Vertigo
in /eniere and other diseases. ?aspian ournal o" ;eurological science3 original article.
*79
A. /orreira !ittar, 4oseili. !enign 'aroysmal 'ositional Vertigo3 Diagnosis and treatment.
Cnternational innitus ournal 3 5riginal 0rticle. *7
9. 4oberts, 4ichard 0. reatment o" !''V3 'ost-manuevre restrictions. cam 0cd 0boil3
*77
6. Desai, Devangi . 4ole o" modi"ied =pley manuver and brand-Dandro"" in treatment o" !''V. Cnternational ournal o" 'hysiotheraphy and research3original article. *79
<. eo hyh 'oh. emont /anuver "or !''V. 0merical @amily 'hysicians ournal. *798. Focovino, Dario 0. 'harmacological treatment "or !''V. Vestibular Disorders
0ssociation3 original article. ?hicago3 *79
23