referat abortus

22
REFERAT Disusun Oleh: Citra Usi Ifanda Dewi Anggraini Wahyu Zutianda ABORTUS Pembimbing: dr. Armansyah Harahap, Sp.OG dr. Adyanur Munira, Sp.OG

Upload: usenamesb

Post on 03-Sep-2015

126 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Abortus

TRANSCRIPT

  • REFERATDisusun Oleh:

    Citra Usi IfandaDewi AnggrainiWahyu ZutiandaABORTUSPembimbing:dr. Armansyah Harahap, Sp.OGdr. Adyanur Munira, Sp.OG

  • PENDAHULUAN95% (19 dari 20 kasus aborsi tidak aman) dintaranya terjadi di negara berkembang

    Diseluruh dunia

    Disetiap tahun terjadi 20 juta kasus aborsi tidak aman70 ribu perempuan meninggal akibat aborsi tidak amanKematian a/ infeksi aborsi ini banyak terjadi di negara-negara dimana aborsi dilarang keras oleh undang-undang

  • Di IndonesiaSetiap tahunnya terjadi 2 juta kasus aborsi

  • DefinisiAbortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan kehamilan < 20 minggu atau BBJ < 500 gram.TINJAUAN PUSTAKA

  • EtiologiFaktor kontrasepsi berencanaFaktor genetikFaktor anatomiFaktor endokrinFaktor infeksiFaktor imunologiFaktor traumaFaktor nutrisi dan lingkungan

  • EpidemiologiMakin tua umur, abortus makin sering terjadi.

    Semakin banyak anak, abortus juga akan semakin sering terjadi.

    Semakin tua umur kehamilan, kemungkinan abortus makin kecil.Wanita < 20 tahun abortus 12%

    Wanita > 40 tahun abortus 26%

  • PatologiPerdarahan pada desidua

    Nekrosis jaringan sekitar

    Sebagian atau seluruh hasul konsepsi terlepas

    Uterus berkontraksi untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang terlepas.Pada kehamilan < 8 Minggu, hasil konsepsi dikeluarkan semuanya.

    Pada kehamilan 8 -14 Minggu, hanya sebagian hasil konsepsi yang keluar

  • Klasifikasi

    Klasifikasi Abortus (2 golongan):Abortus SpontanDisebabkan oleh factor-faktor alamiah, tidak didahului factor-faktor mekanis.Abortus Provokatus (induced abortion)Disengaja, dengan mengunakan obat-obatan ataupun alat-alat.

    Abortus Provokatus:Abortus Medisinalis (abortus therapeutica)Karena tindakan medis, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis).Abortus Kriminaliskarena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.

  • Klasifikasi Abortus Imminens ( Threatened abortion, Abortus mengancam ) Abortus Incipien (Inevitable abortion, Abortus sedang berlangsung) Abortus Kompletus Abortus Inkompletus Missed Abortion Abortus Habitualis Abortus Infeksious Septic Abortion

  • DiagnosisAnamnesis:

    1. Tiga gejala utama (postabortion triad): nyeri di perut bagian bawah terutamanya di bagian suprapubik yang bisa menjalar ke punggung - bokong - perineum, perdarahan pervaginam dan demam yang tidak tinggi. (khas pada abortus dengan hasil konsepsi yang masih tertingal di dalam rahim)

    2. Selain itu, ditanyakan adanya amenore pada masa reproduksi kurang 20 minggu dari HPHT.

    3. Perdarahan pervaginam dapat tanpa atau disertai jaringan hasil konsepsi.

    4. Bentuk jaringan yang keluar juga ditanya apakah berupa jaringan yang lengkap seperti janin atau tidak atau seperti anggur.

    5. Riwayat penyakit sekarang seperti DM yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, trauma, merokok, mengambil alkohol dan riwayat infeksi traktus genitalis harus diperhatikan.

    6. Riwayat kepergian ke tempat endemik malaria dan pengambilan narkoba malalui jarum suntik dan seks bebas dapat menambah curiga abortus akibat infeksi.

  • B. Pemeriksaan Fisis

    perhatikan bercak darah (banyak, sedang atau sedikit)

    2. Palpasi abdomen (pemeriksaan bimanual)Nilai: uterus (besar dan konsistensi).

    3. Pada pemeriksaan pelvis. Nilai keadaan serviks (terbuka atau tertutup), ditemukan atau tidak sisa hasil konsepsi di dalam uterus yang dapat menonjol keluar atau didapatkan di liang vagina.

  • Tanda Dan Gejala

  • C. Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan laboratorium: tes kehamilan, hemoglobin, leukosit, waktu bekuan, waktu perdarahan, trombosit, dan GDS.

    pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa hasil konsepsi dalam uterus.6

  • Kehamilan ektopik tertanggu

    Perdarahan anovular pada wanita yang tidak hamil Abortus mola hidatidosa

    Polip endoserviks

    5. karsinoma serviks

    Diagnosis banding

  • PenatalaksanaanAbortus Imminens:Tirah baring total dan pasien dilarang dari melakukan aktivitas fisik berlebihan ataupun hubungan seksual. Jika perdarahan berhenti, Kehamilan diteruskan dan penilaian lanjutan dilakukan jika perdarahan terjadi lagi.

    Bila perdarahan terus berlansung: nilai kondisi janin dan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.

  • 2. Abortus insipiens: - Bila usia kehamilan < 16 minggu: evakuasi uterus dilakukan dengan aspirasi vakum manual. Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan maka dapat diberikan Ergometrin 0,2 mg IM atau Misopristol 400mcg per oral -> Kemudian persediaan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus dilakukan dengan segera.

    - Jika usia kehamilan > 16 minggu: Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi -> kemudian sisa-sisa hasil konsepsi dievakuasi -> infus 20 unit oxytoxin dalam 500cc cairan dengan kecepatan 40 tetes per menit diberikan untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi. Setelah penanganan, kondisi ibu tetap dipantau.

  • 3. Abortus inkomplit:- Jika perdarahan tidak banyak dan kehamilan < 16 minggu -> evakuasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum. Jika perdarahan berhenti, berikan Ergometrin 0,2 mg IV atau misoprostol 400mcg per oral.

    - Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan lakukan aspirasi vakum manual. Jika evakuasi belum dapat dilakukan dengan segera, diberikan Ergometrin 0,2mg IM atau Misoprostol 400mcg per oral.

    - Jika kehamilan > 16 minggu -> beri infus oksitosin 20 unit dalam 500ml cairan IV sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi. Jika perlu Misoprostol 200mg pervaginam diberikan setiap 4 jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi. Hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus segera dievakuasi.

  • 4. Abortus komplit:

    Observasi untuk melihat adanya perdarahan. Apabila terdapat anemia sedang, tablet sulfas ferrosus 600mg/hari selama 2 minggu diberikan, jika anemia berat diberikan transfusi darah. Seterusnya lanjutkan dengan konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut jika perlu.5. Abortus septik/infeksius:perhatikan keseimbangan cairan tubuh dan pemberian antibiotika yang mencukupi.

    Untuk tahap pertama dapat diberikan: Penisillin 4x 1 juta unit atau ampicillin 4x 1gram ditambah gentamisin 2x80mg dan metronidazol 2x1gram. Selanjutnya antibiotik dilanjutkan dengan hasil kultur.

    kemudian tindakan kuretase dilaksanakan bila tubuh dalam keadaan membaik minimal 6 jam setelah pemberian antibiotika.

  • 6. Pemantauan pascaabortus:

    - Beritahu bahwa abortus spontan hal yang biasa terjadi dan terjadi pada paling sedikit 15% dari seluruh kehamilan yang diketahui secara klinis. Kemungkinan keberhasilan untuk kehamilan berikutnya adalah cerah kecuali jika terdapat sepsis atau adanya penyebab abortus yang dapat mempunyai efek samping pada kehamilan berikut.

    Semua pasien abortus disuntik vaksin serap tetanus 0,5 cc IM. Umumnya setelah tindakan kuretase pasien abortus dapat segera pulang ke rumah. Kecuali bila ada komplikasi seperti perdarahan banyak yang menyebabkan anemia berat atau infeksi.

    Pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, rubella, Cytomegalovirus dan virus herpes).

  • 1. Perdarahan

    2. Perforasi3. Syok

    4. Infeksi

    5. Efek anesthesia

    6. Disseminated Intravascular Coagulopathy (DIC)

    Komplikasi

  • Perbaikan endokrin yang abnormal pada wanita dengan abortus yang rekuren mempunyai prognosis yang baik sekitar >90 %.

    Pada wanita keguguran dengan etiologi yang tidak diketahui, kemungkinan keberhasilan kehamilan sekitar 40-80 %.

    Prognosis