referat 2

Click here to load reader

Upload: halimatus-sahdiah-siahaan

Post on 25-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

r2

TRANSCRIPT

GANGGUAN WAHAM MENETAP

Oleh:H. Sahdiah. S

Preseptor:dr. Tendry Septa, Sp. KJ (K)GANGGUAN WAHAM MENETAPKEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG2013A.DEFINISIB. EPIDEMIOLOGIC. ETIOLOGIEtiologi dari gangguan waham menetap masih belum dikathui secara pasti.4 Terdapat beberapa sangkaan mengenai terjadinya gangguan waham menetap. Data yang paling mendukung berasal dari keluarga yang melaporkan suatu peningkatan prevalensi terjadinya gangguan waham menetap (4,8%), dimana gangguan waham menetap lebih sering terjadi pada seseorang dengan riwayat keluarga menderita penyakit yang sama atau menderita skizofrenia. Selain itu juga terdapat teori biologikal yang menghubungkan kejadian gangguan wahan menetap akibat adanya ketidakseimbangan neurotransmitter di otak.7,2

D. MANIFESTASI KLINIS1. Status MentalDeskripsi UmumPasien biasanya berdandan dengan baik dan berpakian baik, tanpa bukti adanya disintegritas nyata pada kepribadian atau aktifitas harian. Tetapi pasien mungkin terlihat aneh, pencuriga atau bermusuhan.4Mood, Perasaan dan AfekMood pasien biasanya konsisten atau sejalan dengan isi waham. Misalnya pasien dengan waham kejar akan curiga.4Gangguan PersepsiMenurut DSM-IV-TR, waham raba atau cium mungkin ditemukan jika hal tersebut konsisten dengan waham.4Pikiran Gangguan isi pikiran berupa waham merupakan gejala utama dari gangguan ini. Waham biasanya bersifat sistematis dan karakteristiknya adalah dimungkinkan.4

2. Sensorium dan KognisiOrientasi dan Daya IngatPasien dengan gangguan waham menetap biasanya tidak memiliki kelainan dalam orientasi, serta daya ingat dan proses kognitif lainnya tidak terganggu.4Pengendalian ImpulsKlinis harus memeriksa pasien dengan gangguan waham menetap untuk menentukan ada atau tidak gagasan atau rencana melakukan material wahamnya dengan bunuh diri, membunuh atau melakukan tindakan kekerasan. Insidensinya tidak diketahui pada penyakit ini.4Pertimbangan dan TilikanPasien dengan gangguan waham menetap hampir seluruhnya tudak memiliki tilikan terhadap konsisi mereka dan hampir seluruhnya dibawa ke rumah sakit oleh keluarga, perusahaan atau polisi.4Kejujuran Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya dapat dipercaya dalam informasinya.4

E. TIPETipe Kejar (Persecutory Type)Tipe ini adalah tipe gangguan waham menetap yang paling sering dijumpai.1 Waham kejar mungkin sederhana atau terperinci dan biasanya berupa tema tunggal atau sejumlah tema yang berhubungan, seperti disekongkoli, dicurangi, dimata-matai, diikuti, diracuni, difitnah secara kejam, diusik atau dihalang-halangi dalam menggapai tujuan jangka panjang. Hinaan kecil dapat menjadi besar dan menjadi pusat sistem waham. Orang dengan waham kejar seringkali membenci, marah, dan mungkin mereka melakukan kekerasan terhadap orang ain yang diyakininya akan menyerang dirinya. Yang membedakannya dengan tipe kejar pada skizofrenia adalah waham pada gangguan waham menetap umumnya tersistematisasi, koheren dan dapat dibenarkan secara logika. Seringkali orang dengan waham kejar menolak untuk mencari bantuan.4 Seseorang dengan gangguan waham tipe ini akan mudah marah, mudah tersinggung dan terkadang dapat bersikap agresif bahkan sampai melakukan tindakan pembunuhan.8

Tipe Erotomania (Erotomanic Type)Gangguan waham menetap tipe ini memiliki beberapa nama lain seperti sindroma De Cleambault atau psychose passionelle.8 Pada tipe erotomanik, waham inti adalah bahwa pasien dicintai mati-matian oleh seseorang, dimana orang yang dibanyangkannya biasanya berasal dari strata status yang lebih tinggi darinya, seperti bintang film atau atasan kerja, atau dapat pula seseorang yang sudah menikah atau seseorang yang tidak mungkin digapai.1 Pasien dengan waham erotomanik adalah sumber gangguan bermakna terhadap masyarakat.4

Tipe Kebesaran (Grandiose Type)Gangguan waham menetap tipe ini juga disebut megalomania. Bentuk paling umum dari waham kebesaran adalah keyakinan bahwa dirinya memiliki wawasan atau bakat yang luar biasa tetapi tidak diketahui, atau membuat penemuan penting, dimana pasien telah dibawa ke berbagai badan pemerintahan seperti FBI. Waham yang lebih jarang adalah bahwa penderita memiliki hubungan khusus dengan seseorang yang terkemuka atau isi waham religius, dimana penderita menjadi pemimpin sekte religius.4

Tipe Cemburu (Jealous Type)Gangguan waham menetap tipe ini juga dikenal dengan conjugal paranoia dan sindroma Othello. Waham tipe ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada wanita. Waham ini jarang dijumpai, hanya sekitar kurang dari 0,2% dari semua pasien psikiatrik. Onsetnya seringkali mendadak dan gejalanya akan menghilang hanya setelah perpisahan atau kematian pasangannya.4 Waham cemburu dapat menyebabkan penyiksaan verbal dan fisik yang bermakna terhadap pasangannya dan bahkan dapat menyebabkan pembunuhan.8

Tipe Somatik (Somatic Type)Waham tipe ini juga dikenal sebagai psikosis hipokondriakal monosimptomatik. Perbedaan antara hipokondriasis dengan gangguan waham menetap tipe somatik terletak pada derajat keyakinan yang dimiliki pasien tentang anggapan adanya penyakit dalam dirinya.4 Tipe Campuran (Mixed Type)Pasien menunjukkan lebih dari satu tipe waham diatas dan tidak ada satu tema waham yang menonjol.1

Unspecified Type)Pasien menunjukkan tema waham yang tidak memenuhi salah satu waham diatas. Sebagai contoh misidentifikasi sindroma, seperti sindroma Capgras, yaitu keadaan yang dikarakteristikan dimana pasien percaya bahwa anggota keluarganya telah di gantikan dengan seorang penipu ulung.1,8

F. DIAGNOSISUntuk mendiagnosa suatu gangguan waham menetap, dapat digunakan kriteria berdasarkan DSM-IV-TR, yaitu4 :

A : Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi didalam kehidupan nyata, seperti sedang diikuti, diracuni, ditulari virus, dicintai dari jarak jauh atau dikhianati oleh pasangan atau kekasih atau menderita suatu penyakit) selama sekurangnya 1 bulan.B : Kriteria A untuk skizofrenia tidak terpenuhi (pasein tidak menunjukkan gejala halusinasi yang dominan, bicara terdisorganisasi, gejala negatif seperti afek datar). Catatan : halusinasi taktil dan cium mungkin ditemukan pada gangguan delusional jika berhubungan dengan waham.C : Terlepas dari gangguan waham (-waham) atau percabangannya, fungsi adalah tidak terganggu dengan jelas dan perilaku tidak jelas aneh atau kacau.D : Jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan waham, lama totalnya adalah relatif singkat dibandingkan lama periode waham.E : Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum.

DAFTAR PUSTAKAChopra, Shivani dan Raheel A. Khan. 2009. Delusional Disorder. Diunduh dari : www.emedicine.com. Dibuka pada tanggal 12 November 2010.Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Fourth Edition Text Revision. 2009. Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins.Grover, Sandeep, Nitin Gupta dan Suhendra Kumar Matto. 2005. Delusional Disorder : An Overview. Diunduh dari : www.gjpsy.uni-goettingen.de. Dibuka pada tanggal 12 November 2010.Kaplan, Harorld I, Benjamin J. Sadock dan Jack A. Grebb. 1997. Gangguan Delusional. Jakarta : Binapura Aksara.Kesley, Jeffrey E, D Jeffrey Newport dan Charles B. Nemeroff. 2006. Prinsiples of Psychopharmacology for Mental Health Professionals. Canada : Wiley-Liss Inc.Maslim, Rusli. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III. Jakarta : PT.Nuh RayaLowenstein ,Daniel H dan Brian K. Alldredge . 2005. Mental Health and Delusional Disorder. Diunduh dari : www.webmed.com/schizophrenia/delusional-disorder. Dibuka pada tanggal 12 November 2010.Sadock, Benjamin J, Virginia A. Sadock dan Pedro Ruiz. 2009. Kaplan & Sadocks : Comprehensive Textbook of Psychiatry Volume 1 Ninth Edition. Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins