refarat-ppt epilepsi

Upload: mimi-suhaini-sudin

Post on 14-Apr-2018

240 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    1/32

    PEMBIMBING

    Dr Julintari SpS

    MIMI SUHAINI BT SUDIN

    030 08 309

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    2/32

    Berasal dari kata Yunani Epilambarein yang

    kurang lebih berarti sesuatu yang menimpa orang

    dari luar sehingga ia jatuh.

    Anggapan dahulu : yakni kutukan oleh roh jahat atausetan yang menimpa penderita

    epilepsi merupakan stigma bagi masyarakat. Mereka

    cenderung untuk menjauhi penderita epilepsi. 2

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    3/32

    suatu kelainan otakyang ditandai olehadanya faktor

    predisposisi yangdapat mencetuskankejang epileptik,

    perubahanneurobiologis,

    kognitif, psikologisdan adanyakonsekuensi sosialyangdiakibatkannya.

    InternationalLeague

    AgainstEpilepsy(ILAE) dan

    International

    Bureau forEpilepsy

    (IBE)

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    4/32

    gangguan kronik otak yangmenunjukkan gejala-gejala berupaserangan-serangan yang berulang-ulang yang terjadi akibat adanya

    ketidaknormalan kerja sementarasebagian atau seluruh jaringanotak karena cetusan listrik padaneuron (sel saraf) peka rangsangyang berlebihan, yang dapatmenimbulkan kelainan motorik,

    sensorik, otonom atau psikis yangtimbul tiba-tiba dan sesaatdisebabkan lepasnya muatanlistrik abnormal sel-sel otak.

    World HealthOrganization (WHO)

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    5/32

    kejang yangterjadi > 30menit ataukejang berulangtanpa disertaipemulihankesadarankesadarandiantara duaserangan kejang.5

    Statusepileptikus

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    6/32

    sekitar lima puluh juta orang di seluruh dunia

    mengalami kelainan ini.

    Insiden epilepsi di negara maju ditemukan

    sekitar 50/100,000 sementara di negaraberkembang mencapai 100/100,000.7

    Penderita laki-laki umumnya sedikit lebih

    banyak dibandingkan dengan perempuan.

    Insiden tertinggi terjadi pada anak berusia dibawah 2 tahun (262/100.000 kasus) dan usia

    lanjut di atas 65 tahun (81/100.000 kasus). 9

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    7/32

    Menurut Irawan Mangunatmadja dari

    Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas

    Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)

    Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)Jakarta angka kejadian epilepsi pada anak

    cukup tinggi, yaitu pada anak usia 1 bulan

    sampai 16 tahun berkisar 40 kasus per

    100.000. 10

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    8/32

    Etiologi

    Epilepsiidiopatik

    EpilepsisimptomatikEpilepsi

    kriptogenik

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    9/32

    Klasifikasi Internasional Kejang Epilepsi

    menurut International League Against

    Epilepsy(ILAE) 1981: 12

    I . Kejang Parsial (fokal) A. Kejang parsialsederhana (tanpa gangguan kesadaran)

    1. Dengan gejala motorik

    2. Dengan gejala sensorik

    3. Dengan gejala otonomik

    4. Dengan gejala psikik

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    10/32

    B. Kejang parsial kompleks (dengan gangguankesadaran)

    1. Awalnya parsial sederhana, kemudian diikutigangguan kesadaran

    a. Kejang parsial sederhana, diikuti gangguankesadaran

    b. Dengan automatisme

    2. Dengan gangguan kesadaran sejak

    awal kejang

    a. Dengan gangguan kesadaran saja

    b. Dengan automatisme

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    11/32

    C. Kejang umum sekunder/ kejang parsial yangmenjadi umum (tonik-klonik, tonik atauklonik)

    1. Kejang parsial sederhana berkembangmenjadi kejang umum

    2. Kejang parsial kompleks berkembangmenjadi kejang umum

    3. Kejang parsial sederhana

    berkembang menjadi parsial

    kompleks, dan berkembang menjadi

    kejang umum

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    12/32

    II. Kejang umum (konvulsi atau non-konvulsi)

    A. absens

    B. mioklonikC. tonik

    D. atonik

    E. klonik

    F. tonik-klonik

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    13/32

    III. Kejang epileptik yang tidak tergolongkan:Klasifikasi Epilepsi berdasarkan Sindromamenurut ILAE 1989 :

    I. Berkaitan dengan letak fokus

    A. Idiopatik- Benign childhood epilepsy with centrotemporalspikes

    - Childhood epilepsy with occipital paroxysm

    B. Simptomatik

    - Lobus temporalis- Lobus frontalis

    - Lobus parietalis

    - Lobus oksipitalis

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    14/32

    II. Epilepsi Umum

    A. Idiopatik

    - Benign neonatal familial convulsions, benign

    neonatal convulsions- Benign myoclonic epilepsy in infancy

    - Childhood absence epilepsy

    -Juvenile absence epilepsy

    Juvenile myoclonic epilepsy (impulsive petit mal)- Epilepsy with grand mal seizures upon awakening

    - Other generalized idiopathic epilepsies

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    15/32

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    16/32

    C. Simtomatik

    - Etiologi non spesifik

    - Early myoclonic encephalopathy

    - Specific disease states presenting withseizures

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    17/32

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    18/32

    Kejang parsial simplek

    - Serangan di mana pasien akan tetap sadar.Pasien akan mengalami gejala berupa:

    - deja vu: perasaan di mana pernah melakukan

    sesuatu yang sama sebelumnya,perasaan senangatau takut yang muncul secara tiba-tiba dantidak dapat dijelaskan.

    - Perasaan seperti kebas, tersengat listrik atauditusuk-tusuk jarum pada bagian tubuh tertentu.

    - Gerakan yang tidak dapat dikontrol pada bagiantubuh tertentu

    - Halusinasi

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    19/32

    Kejang parsial (psikomotor) kompleks

    Gejalanya meliputi:

    - Gerakan seperti mencucur atau mengunyah

    - Melakukan gerakan yang sama berulang-ulang atau memainkan pakaiannya

    - Melakukan gerakan yang tidak jelas artinya,atau berjalan berkeliling dalam keadaanseperti sedang bingung

    - Gerakan menendang atau meninju yangberulang-ulang

    - Berbicara tidak jelas seperti menggumam

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    20/32

    Kejang tonik klonik (epilepsy grand mal).

    - Merupakan tipe kejang yang paling sering

    - Pada tahap tonik : kehilangan kesadaran,

    kehilangan keseimbangan dan jatuh karena ototyang menegang, berteriak tanpa alasan yang

    jelas, menggigit pipi bagian dalam atau lidah.

    - Pada saat fase klonik: terjadi kontraksi otot yang

    berulang dan tidak terkontrol, mengompol atau

    buang air besar yang tidak dapat dikontrol,

    pasien tampak sangat pucat, pasien mungkin

    akan merasa lemas, letih ataupun ingin tidur

    setelah serangan semacam ini.14

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    21/32

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    22/32

    Pola / bentuk serangan

    Lama serangan

    Gejala sebelum, selama dan paskaserangan

    Frekueensi serangan Faktor pencetus

    Ada / tidaknya penyakit lain yangdiderita sekarang

    Usia saat serangan terjadinyapertama

    Riwayat kehamilan, persalinan danperkembangan

    Riwayat penyakit, penyebab danterapi sebelumnya

    Riwayat penyakit epilepsi dalamkeluarga

    Anamnesis

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    23/32

    Melihat tanda-tanda dari gangguanyang berhubungan dengan epilepsi,seperti trauma kepala, infeksi

    telinga atau sinus, gangguankongenital, gangguan neurologikfokal atau difus.

    Pada anak-anak pemeriksa harusmemperhatikan adanyaketerlambatan perkembangan,

    organomegali, perbedaan ukuranantara anggota tubuh dapatmenunjukkan awal gangguanpertumbuhan otak unilateral.

    Pemeriksaanfisik danneurologis

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    24/32

    Elektro

    ensefalografi (EEG)Rekaman video

    EEG

    PemeriksaanRadiologis

    Pemeriksaanpenunjang

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    25/32

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    26/32

    Tujuanpengobatan

    tercapainyakualitas hidupoptimal untukpasien

    Prinsippengobatan

    diagnosis epilepsisudah dipastikan

    dimulai dari dosisrendah dandinaikkan bertahapsampai dosis efektif

    Penambahan OAEketiga barudilakukan setelahterbukti bangkitan

    tidak dapat diatasidenganpengguanaan dosismaksimal keduaOAE pertama

    Prinsipmekanisme OAE

    Meningkatkanneurotransmiter

    inhibisi (GABA)Menurunkan

    eksitasi:

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    27/32

    Syarat umum menghentikan OAE adalahsebagai berikut:

    - Penghentian OAE dapat didiskusikan denganpasien atau keluarganya setelah minimal 2

    tahun bebas bangkitan- Harus dilakukan secara bertahap, pada

    umumnya 25% dari dosis semula, setiap bulandalam jangka waktu 3-6 bulan

    - Bila digunakan lebih dari satu OAE, makapenghentian dimulai dari satu OAE yangbukan utama

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    28/32

    Pemilihan OAE pada pasien anak berdasarkan bentuk bangkitan dan sindrom.

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    29/32

    Obat epilepsi untuk anak18

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    30/32

    Epilepsi adalah gangguan pada otak yangmenyebabkan terjadinya kejang berulang.Kejang terjadi ketika aktivitas listrik didalamotak tiba-tiba terganggu. Gangguan ini dapatmenyebabkan perubahan gerakan tubuh,

    kesadaran, emosi dan sensasi. Ada beberapa komplikasi pada epilepsy seperti

    status epileptikus dan sudden unexpected deathin epilepsy (SUDEP).

    Biasanya status epileptikus adalah kedaruratan

    medis pada kejang tonik klonik. SedangkanSUDEP sangat jarang terjadi, hanya satu diantaraseribu orang dengan epilepsy simtomatik(penyebab diketahui) yang mengalami SUDEP.

  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    31/32

    1. http://www.epilepsy.ca/eng/content/sheet.html

    2. http://www.searo.who.int/LinkFiles/Technical_documents_Ment-134.pdf

    3.Tjahjadi,P.,Dikot,Y,Gunawan,D. Gambaran Umum Mengenai Epilepsi. In : Kapita Selekta Neurologi.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. 2005. p119-127.

    4. Heilbroner, Peter. Seizures, Epilepsy, and Related Disorder, Pediatric Neurology: Essentials for GeneralPractice. 1st ed. 2007

    5. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15816939

    6. Octaviana F. Epilepsi. In: Medicinus Scientific Journal of pharmaceutical

    development and medical application. Vol.21 Nov-Des 2008. p.121-2.7. http://www.who.int/mental_health/neurology/epilepsy_atlas_introdion.pdf

    8. http://www.epilepsyfoundation.org/about/statistics.cfm

    9. http://epilepsiindonesia.com/pengobatan/epilepsi-dan-anak/pahami-gejalaepilepsi-

    pada-anak-2

    10. http://www.epilepsysociety.org.uk/AboutEpilepsy/Whatisepilepsy/Causesofe eilepsy

    11.Shorvon SD. HANDBOOK OF Epilepsy Treatment Forms, Causes and Therapy in Children and Adults.2nd ed.

    America: Blackwell Publishing Ltd.2005

    12.Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Prose-Proses Penyakit. Ed: 6. Jakarta: EGC

    13.Aminoff MJ dkk. Clinical Neurology. 6th ed. New York: McGraw-Hill.

    14.Wilkinson I. Essential neurology. 4th ed. USA: Blackwell Publishing. 2005

    15. PERDOSSI. Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Ed. 3. Jakarta. 2008

    16. http://www.medscape.com/viewarticle/726809

    17.Kliegman. Treatment of Epilepsy.Nelson Textbook of Pediatrics. Philadelphia: Saundres Elsevier. 2008.593(6)

    http://www.searo.who.int/LinkFiles/Technical_documents_Ment-134.pdfhttp://www.epilepsysociety.org.uk/AboutEpilepsy/Whatisepilepsy/Causesofehttp://www.epilepsysociety.org.uk/AboutEpilepsy/Whatisepilepsy/Causesofehttp://www.searo.who.int/LinkFiles/Technical_documents_Ment-134.pdfhttp://www.searo.who.int/LinkFiles/Technical_documents_Ment-134.pdfhttp://www.searo.who.int/LinkFiles/Technical_documents_Ment-134.pdf
  • 7/30/2019 REFARAT-ppt epilepsi

    32/32