radiologi tractus urinarius

Upload: dwitadwita

Post on 07-Oct-2015

107 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

traktus urinarius pemeriksaan radiologi

TRANSCRIPT

Pendahuluan

Sistem perkemihan terdiri atas beberapa organ yaitu ginjal, ureter, vesika urinaria (kandung kemih), dan uretra. Fungsi vital ginjal ialah sekresi air kemih dan pengeluarannya dari tubuh manusia. Di samping itu, ginjal juga merupakan salah satu dari mekanisme terpenting homeostasis. Ginjal berperan penting dalam pengeluaran zat-zat toksin/racun, mempetahankan suasana keseimbangan air, mempertahankan keseimbangan asam-basa cairan tubuh, dan yang terakhir mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam darah.Air kemih disekresi oleh ginjal, dialirkan ke vesika urinairia (kandung kemih) melalui ureter. Ureter berada pada kiri dan kanan kolumna vertebralis (tulang punggung) yang menghubungkan pelvis renalis dengan kandung kemih. Aliran urine dari ginjal akan bermuara ke dalam kandung kemih (vesika urinaria).Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar dan juga untuk menyalurkan semen. Pada laki-laki, uretra berjalan berkelok-kelok, menembus prostat, kemudian melewati tulang pubis, selanjutnya menuju ke penis. Oleh karera itu, pada laki-laki, uretra terbagi menjadi 3 bagian, yaitu pars proetalika, pars membranosa, dan pars kavernosa. Muara uretra ke arah dunia luar disebut meatus. Pada perempuan, uretra terletak di belakang simfisis pubis, berjalan miring, sedikit ke atas, panjangnya kurang lebih 3-4 cm. Muara uretra pada perempuan terletak di sebelah atas vagina, antara klitoris dan vagina. Uretra perempuan berfungsi sebagai saluran ekskretori.

Anatomi GinjalGinjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terletak retroperitoneal, di kedua sisi kolumna vertebralis daerah lumbal. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hati. Kutub atasnya terletak setinggi kosta 12, sedangkan kutub atas ginjal kiri terletak setinggi kosta 11. Setiap ginjal terdiri dari 600.000 nefron. Nefron terdiri atas glomerulus dengan sebuah kapiler yang berfungsi sebagai filter. Penyaringan terjadi di dalam sel-sel epitelial yang menghubungkan setiap glomerulus.

Gambar 1. Anatomi Ginjal

Ginjal merupakan organ terpenting dari tubuh manusia maka dari itu ginjal mempunyai beberapa fungsi seperti : mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit, serta mengekskresikan kelebihannya sebagai kemih. Ginjal juga mengeluarkan sampah metabolisme (seperti urea, kreatinin, dan asam urat) dan zat kimia asing. Akhirnya selain regulasi dan ekskresi, ginjal juga mensekresi renin yang penting untuk mengatur tekanan darah, juga bentuk aktif vitamin D yaitu penting untuk mengatur kalsium, serta eritropoeitin yang penting untuk sintesis darah.Kedua ureter merupakan saluran yang panjangnya 25 sampai 30 cm, yang berjalan dari ginjal sampai kandung kemih. Fungsi satu-satunya adalah menyalurkan kemih ke kandung kemih. Kandung kemih adalah salah satu kantong berotot yang dapat mengempis dan berdilatasi, terletak di belakang simpisis pubis. Kandung kemih memiliki 3 muara antara lain dua muara ureter dan satu muara uretra. Dua fungsi kandung kemih adalah sebagai tempat penyimpanan kemih dan mendorong kemih keluar dari tubuh melalui uretra. Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, yang berjalan dari kandung kemih sampai keluar tubuh. Panjangnya pada wanita sekitar 4 cm dan pada pria sekitar 20 cm.

Anatomi UreterUreter merupakan organ yang berbentuk seperti saluran yang berfungsi untuk mengalirkan urin (air kencing) dari pielum renalis ke Vesica urinaria (Bladder). Ureter merupakan organ retroperitoneal primer yakni organ yang terletak di retro peritoneal sejak lahir. Organ - organ lain yang termasuk organ retroperitoneal primer, antara lain adalahren, Vesica urinaria, aorta abdominalis, Vena cava Inferior, dan ductus thoracicus Penyempitan UreterPada ureter terdapat 3 titik penyempitan, dimana pada penyempitan ini merupakan tempat predileksi tersangkutnya btu dari ren maupun pada ureter:

Gambar 2. Anatomi Ureter

Peralihan pelvis renalis menjadiureter (UPJ = UreteroPelvico Junction Menyilang di depan a. iliaca communis / permulaan a. iliacaexterna / linea pelvis Terletak di dalam otot VU (intramural)

Pembagian Ureter1. Pars Abdominalis (dari pelvis renalis sampai bagian ventral a. iliaca communis / pangkal a.iliaca externa / linea terminalis)Terletak ventromedial M.psoas major, sebelah ventral disilangi vasa gonadalis Ureter dextra turun di belakang: pars descendens duodeni vasa colica dexter dan iliocolica radix mesenterium ujung akhir ileum Ureter sinistra turun di belakang: vasa colica sinister radix mesocolon sigmoideum / recessus intersigmoideus

2. Pars Pelvina (dari linea terminalis pelviske VU)Di sebelah dorsal disilangi vasa iliaca interna / hypogastricaDari spina ischiadica :Pria : hendak masuk VU terdapat di ventral vesicula seminalis & di medial di silangi ductus deferensWanita : dekat cervix dan fornix vaginae, di ventralnya disilangi a. uterina

Vaskularisasi Ureter

Cabang a. renalis Cabang a. testicularis / ovarica / gonadalis Cabang a. hipogastrica Cabang a. vesicalis inferior

Anatomi Vesica UrinariaVesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui mekanisme relaksasi sphincter. Vesica urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic floor), bersama-sama dengan organ lain seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus halus, serta pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf. Syntopi vesica urinaria

VertexLig. umbilical medial

Infero-lateralOs. Pubis, M.obturator internus, M.levator ani

SuperiorKolon sigmoid, ileum (laki-laki), fundus-korpus uteri, excav. vesicouterina (perempuan)

Infero-posteriorLaki-laki: gl.vesiculosa, ampula vas deferens,rektum Perempuan: korpus-cervis uteri, vagina

Dalam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan (superior dan inferolateral dextra dan sinistra) serta empat tepi (anterior, posterior, dan lateral dextra dan sinistra). Dinding vesica urinaria terdiri dari otot m.detrusor (otot spiral, longitudinal, sirkular). Terdapat trigonum vesicae pada bagian posteroinferior dan collum vesicae. Trigonum vesicae merupakan suatu bagian berbentuk mirip-segitiga yang terdiri dari orifisium kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini berwarna lebih pucat dan tidak memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong.

Gambar 3. Anatomi VU

Vesicae urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan inferior. Namun pada perempuan, a.vesicalis inferior digantikan oleh a.vaginalis. Sedangkan persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan parasimpatis. Persarafan simpatis melalui n.splanchnicus minor, n.splanchnicus imus, dan n.splanchnicus lumbalis L1-L2. Adapun persarafan parasimpatis melalui n.splanchnicus pelvicus S2-S4, yang berperan sebagai sensorik dan motorik.

IVP (Intra Vena Pielography)

DefinisiIntravena pielografi (IVP) atau pielografi intravena (PIV) atau dikenal sebagai Intra Venous Urography atau urografi adalah foto yang dapat menggambarkan keadaan system urinaria melalui bahan kontras radio-opak. Pencitraan ini dapat menggambarkan adanya berbagai macam kelainan dan gangguan pada sistema urinaria.Pielografi adalah pemeriksaan foto roentgen pelvis ginjal dan ureter dengan cara memasukan zat kontras kedalamnya. Zat tersebut dimasukan intravena, sehingga pemeriksaanya disebut pielografi intravena.

Indikasi dan kontraindikasiIndikasi dari dilakukanya pemeriksaan radiologi dengan IVP adalah :a. Kecurigaan patologis pada traktus urinariusb. Indikasi klinis utama yaitu: hematuri, nyeri pinggang, kolik ginjal, infeksi saluran kencing berulang, kecurigaan tumor di sistema urinarius, disuria, frekuensi, kecurigaan renal calculusKontraindikasi IVP adalah adanya alergi terhadap kontras yang akan diberikan, penyakit jantung dan kegagalan fungsi jantung, asma, diabetes, kegagalan fungsi hepar dan ginjal, jika gangguan ginjal ditemukan sebelum pemberian kontras, metformin harus dihentikan 48 jam sebelum dan setelah prosedur, tirotoksikosis, dan kehamilan. 7 Bahan Kontras dan DosisBahan kontras untuk IVP :(a) Conray (Meglumine iothalamat 60%)(b) Hypaque sodium/sodium diatrizoate 50%(c) Urografin76% (methyl glucamine diatrizoat) (d) Urografin 60-70%Saxton (1969) membagi dosis untuk orang dewasa dengan berat badan 70 kg dan sesuai kadar ureum kreatinin menjadi 3 yaitu:(a) Dosis rendah : 12 gr lod(b) Dosis menengah : 12-13 gr lod(c) Dosis tinggi : 30 gr lodPada anak-anak bila memakai hypaque 45 %, dosis yang dipakai 1,5 ml/kgBB. Sedangkan bila memakai urografin 76 % dosis yang dipakai berdasarkan pada umur 0-1 tahun : 7-10 ml; 1-2 tahun : 10-12 ml; 2-6 tahun : 12-15 ml; umur 6-12 tahun : 15-20 ml. pada umumnya kecepatan pemberian intravena adalah 20 ml/menit.Persiapan pasien Sebelum pasien disuntik dengan zat kontras, harus dilakukan terlebih dahulu anamnesa mengenai riwayat alergi atau bila ada kecurigaan dapat dilakukan uji kepekaan berupa pengujian subkutan atau intravena. Bila penderita alergi terhadap bahan kontras, pemeriksaan IVP dibatalkan. Ada tidaknya riwayat penyakit diabetes, gangguan jantung, hepar dan ginjal, asma dan kehamilan. Malam sebelum pemeriksaan diberikan castor oli (catharsis) atau laksans untuk membersihkan colon dari feses yang menutupi daerah ginjal. Untuk mendapatkan keadaan dehidrasi ringan, pasien tidak diberikan minum yang mengandung karbonat, tujuanya untuk mengembangkan lambung dengan gass. Usus akan berpindah, sehingga bayangan kedua ginjal akan dapat dilihat melalui lambung yang terisi gas.Suntikan x-ray media kontras diberikan kepada pasien melalui jarum atau kanula ke dalam vena, biasanya di lengan. Kontras diekskresikan atau dikeluarkan dari aliran darah melalui ginjal, dan media kontras akan terlihat pada x-ray segera setelah injeksi. Sinar-X diambil pada interval waktu tertentu untuk menangkap kontras karena perjalanan melalui bagian-bagian berbeda dari sistem kemih. Hal ini memberikan pandangan yang komprehensif anatomi pasien dan beberapa informasi tentang fungsi sistem ginjal.

Gambaran Pielografi NormalFoto pertama selalu foto abdomen tanpa kontras. Foto ini harus mencakup costa ke- 11 dan simfisis pubis. Bila penderitanya amat besar, tambahlah dengan foto tersendiri daerah pelvis.Pertama-tama lihatlah tulang, costa,vertebra, dan pelvis, untuk mengesampingkan adanya infeksi, metastase, atau kelainan-kelainan yang lain. Kemudian lihat garis bentuk psoas. Garis psoas tidak selalu terlihat, hal ini tidaklah penting, tetapi perubahan dari garis otot psoas normal yang lurus biasanya penting. Identifikasi ginjal,perhatikan bentuk dan ukurannya, kemudian lihat daerah kandung empedu. Perhatikan adakah klasifikasi. Bila colon terlalu banyak berisi feces atau gas, ginjal bisa tidak jelas terlihat dan batu pada ureter atau buli mungkin terlewatkan. Kosongkan usus dan ulangi foto. Tulang-tulang, otot psoas kiri dan kedua ginjal terlihat dengan jelas. Ukuran kedua ginjal haruslah sama ( yang kiri biasanya lebih tinggi dari yang kanan )dan garis luarnya haruslah rata. Biasanya terlihat penonjolan halus pada sisi lateral ginjal kiri. Penonjolan lokal yang lain mencurigakan suatu kista atau tumor ginjal. Pengkerutan, baik lokal atau seluruh ginjal, mencurigakan adanya suatu infeksi kronis. Pada pielogram normal akan diperoleh gambaran bentuk kedua ginjal seperti kacang. Kutub (pool) atas ginjal kiri setinggi Th 11, bagian bawah, batas bawah setinggi korpus vertebra L3. Ginjal kanan letaknya kira-kira 2 cm lebih rendah daripada yang kiri. Pada pernafasan, kedua ginjal bergerak, dan pegerakkan ini dapat dilihat dengan fluoroskopi. Arah sumbu ke bawah dan lateral sejajar dengan muskuli Psoas kanan dan kiri. Dengan adanya lemak perirenal, ginjal menjadi lebih jelas terlihat. Hal ini terutama dapat dilihat pada orang gemuk. Pelvis renis kemudian dilanjutkan dengan kalik mayor, biasanya 2. Dari kalik mayor dilanjutkan dengan kalik minor. Jumlahnya bervariasi antara 6-14. Kedua ureter berjalan lurus dari pelvis renis ke daerah pertengahan sacrum dan berputar kebelakang lateral dalam suatu arkus, turun ke bawah dan masuk ke dalam dan depan untuk memasuki trigonum vesica urinaria.Tiga tempat penyempitan ureter yang normal, yaitu pada sambungan pelvis dan ureter, ureter dengan buli-buli, dan pada persilangan pembuluh darah iliaka.Segera setelah kontras diberikan, muncul pada sinar-x sebagai Renal Blush. Ini adalah kontras yang disaring melalui korteks. Pada selang waktu 3 menit, blush ginjal masih jelas (pada tingkat lebih rendah) tetapi calyces dan pelvis ginjal sekarang terlihat. Pada 9 - 13 menit kontras mulai mengosongkan ke dalam ureter dan perjalanan ke kandung kemih yang sekarang telah mulai mengisi. Untuk memvisualisasikan kandung kemih benar, berkemih pasca x-ray akan diambil, sehingga sebagian besar kontras (yang dapat menutupi patologi) dikosongkan.Jenis prosedur pelaksanaan IVPa. IVP DaruratProsedur ini dilakukan pada pasien yang datang ke IGD, biasanya dengan kolik ginjal berat dan tes hematuria positif. Dalam hal ini dokter memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah pasien memiliki batu ginjal dan apakah itu yang menyebabkan sumbatan dalam sistem kemih.Pasien dengan batu ginjal tetapi tidak disertai sumbatan, biasanya dipulangkan dan akan disarankan periksa dengan seorang ahli urologi.Pasien dengan batu ginjal dan obstruksi biasanya diperlukan untuk tinggal di rumah sakit untuk pemantauan atau perawatan lebih lanjut.Sebuah IVP Darurat dilakukan kira-kira sebagai berikut: KUB(Kidney, Ureter, Bladder) polos atau sinar-x abdomen; suntikan media kontras, biasanya 50 ml; sinar-x abdomen yang tertunda, diambil di sekitar 15 menit pasca injeksi.Jika obstruksi tidak jelas di film pasca berkemih diambil dan pasien dikirim kembali ke departemen darurat. Jika obstruksi terlihat, film pasca berkemih masih diambil, namun diikuti dengan serangkaian radiografi diambil pada interval "double time". Misalnya, pada 30 menit pasca injeksi, 1 jam, 2 jam, 4 jam, dan sebagainya, sampai obstruksi terlihat menghilang. Waktu penundaan ini dapat memberikan informasi penting bagi urolog di mana dan seberapa parah obstruksi tersebut.b. IVP Rutin Prosedur ini yang paling umum untuk pasien yang memiliki hematuria mikroskopik atau makroskopik yang tidak dapat dijelaskan. Hal ini digunakan untuk memastikan adanya tumor atau gangguan yang mirip perubahan anatomi. Urutan gambar kira-kira sebagai berikut: polos atau Kontrol gambar KUB; langsung x-ray hanya daerah ginjal; 5 menit x-ray hanya daerah ginjal.Pada titik ini, kompresi mungkin atau tidak dapat diterapkan (ini merupakan kontraindikasi pada kasus obstruksi).Dalam pyelography, kompresi melibatkan menekan pada daerah perut bagian bawah, yang menghasilkan distensi pada saluran kemih atas [1]. Jika kompresi diberikan: 10 menit pasca injeksi x-ray dari daerah ginjal yang diambil, diikuti oleh KUB pada rilis kompresi. Jika kompresi tidak diberikan: sebuah KUB standar diambil untuk menunjukkan pengosongan ureter. Hal ini terkadang dapat dilakukan dengan pasien berbaring dalam posisi tengkurap.Sebuah pasca berkemih x-ray diambil setelah itu. Ini biasanya pandangan kandung kemih coned.

Tahapan Pembacaan Foto IVPTabel 1. Tahapan Pembacaan Foto IVPMenitUraian

05

1530

60

PMFoto polos perutMelihat fungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal system pelvikaliseal sudah tampakKontras sudah mengisi ureter dan buli-buliFoto dalam keadaan berdiri, dimaksudkan untuk menilai kemungkinan terdapat perubahan posisi ginjal ( ren mobilis)Melihat keseluruhan anatomi saluran kemih antara lain : filling defect, hidronefrosis, double system, atau kelinan lain. Pada buli-buli diperhatikan adanya indentasi prostat, trabekulasi, penebalan otot detrusor, dan sakulasi buli-buli.Menilai sisa kontras (residu urin) dan divertikel pada buli-buli.

Kelainan yang dapat dilihat pada IVPKelainan-kelainan yang dapat terlihat pada IVP :1. Kelainan pada ginjala. Kongenital, yaitu pada kelainan perkembangan ginjali. Kelainan letak ginjal (ektopik) : Unilateral pelvis kidney Horse kidney Dystopic left kidney fused right kidney Nearly complete agenesis to left kidneyii. Kelainan ginjal Hipoplasia Aplasia Kistab. RadangTerjadinya perubahan pada pasien pelvis renis dari bentuk cupping sampai dengan blunting (menggelembung). Termasuk didalamnya :i. Pyelonefritis kronis

Gambar 4. Foto IVP pada Pyelonefritis Kronis

Pyelonefritis jarang ditemukan pada usia remaja, tetapi insidennya bertambah pada usia tua dan disebabkan karena adanya retensi urin. Faktor penting pada infeksi traktus urinarius pada wanita adalah masuknya organism kolon kedalam buli-buli melalui uretra dan selanjutnya menjalar ke bagian proksimal traktus urinarius. Infeksi hematogen sering disebabkan oleh kuman-kuman streptococcus dan staphylococcus. Lesi di ginjal dapat bersifat local atau difus. Pada stadium akut terdapat udem jaringan interstitial dengan infiltrasi leukosit. Jika infeksi menjadi kronis akan terbentuk jaringan ikat dan terjadi parut pengerutan ginjal.Kelainan-kelainan radiologik yang tidak khas tidak selalu ditemukan pada pyelogram. Gambaran radiologik yang khas pada pemeriksaan IVP adalah kalises bentuknya menggelembung dan korteks menipis bila sudah terbentuk fibrosis maka terlihat lebih putih pada foto.ii. Renal absesInfeksi supuratif akut parenkim ginjal biasanya mulai dari korteks menyebar melalui hematogen. Penyebab terbanyak adalah kuman staapylococcus. Jika terjadi satu atau lebih abses kecil dalam parenkim, maka biasanya tidak ditemukan gambaran roentgen yang khas. Tapi jika abses ini bersatu membentuk suatu abses besar atau karbunkel, maka pada foto polos akan tampak perbesaran ginjal, dengan gambaran lemak perirenal pada daerah tersebut suram. Pemeriksaan pyelografi intravena baru berarti jika fungsi ginjal cukup untuk memperlihatkan system kalik. Ditemukan kompresi perpindahan letak atau obliterasi kalik-kalik yang disebabkan oleh abses.c. Tumori. NefroblastomaTampak ada desakan dari system kalises bagian bawah sehingga menyerupai bunga lily yang jatuh atau layu dan disebut dropping lily signii. Wilms tumorTumor wilms jarang ditemukan pada waktu lahir atau bulan-bulan pertama kelahiran. Tumor ini berasal dari congenital. Timbul dalam ;parenkim ginjal, mungkin dari sisa-sisa blastoma nefrogen dan biasanya dari focus tunggal, kadang-kadang lebih dari satu area. Tumor wilms biasanya dikelilingi oleh jaringan pseudokapsul yang memisahkannya dari kompresi parenkim ginjal normal. Diagnosis ditegakkan dengan pyelograf intravena, ultrasonografi dan computed tomografi.iii. Karsinoma sel ginjalDisebut juga hipernefroma, adenokarsinoma ginjal, karsinoma sel terang (clear sel carcinoma). Tumor ini terutama didapat pada orang dewasa. Jarang terlihat pada anak-anak dibawah umur 5 tahun. Berasal dari mana saja dalam substansi ginjal, mungkin dari sel epitel atau tubuli ginjal.Pada pyelogram tampak massa dalam ginjal. Distosi kalik.iv. Tumor pelvis renisTumor ini berasal dari epitel. Gambaran Roentgennya berbeda dengan adenokarsinoma dan parenkim ginjal normal. Tidak tampak kelainan pada foto polos abdomen. Gejala utama berupa hematuria. Jika tumor kecil, sulit untuk diketahui. Tumor menyebabkan kekurangan pengisian ( filling defect ) dalam pelvis atau kalik. Batasnya bisa rata atau tidak beraturan, dapat kecil atau besar. Sulit untuk dibedakan dengan papiloma, kadang kadang dijumpai kalsifikasi didalamnya.d. BatuGambaran klinis batu di dalam traktus urinarius bermacam macam. Batu kecil di dalam kalik tidak selalu memberikan keluhan, jadi dapat tanpa gejala. Keluhan yang paling banyak bila batu berada di dalam ureter. Batu besar yang mengisi system pelviokalik ( batu staghorn ) dapat merusak seluruh ginjal. Biasanya terjadi peradangan dan obstruksi. Gambaran klinis yang lazim adalah kolik ureter, hematuria dan radang traktus urinarius. 1Batu ginjal akan selalu terletak di dalam bayangan ginjal, apapun posisi penderita. Foto lateral atau miring akan membantu membedakan batu ginjal dengan batu empedu atau kalsifikasi yang lain.Batu ginjal bisa tunggal atau multipel, halus atau kasar. Biasanya amat dense dan bias juga bilateral. Bentuknya bisa sesuai dengan bentuk pelvis dan calyx renalis. Bila besar, disebut ``staghorn``; ini menyebabkan infeksi yang berulang. Fragmen yang kecil bisa masuk ke dalam ureter dan menyebabkan kolik renal atau obstruksi.Penilaian batu ginjal, penting diperhatikan :i. Jumlah, densitas, dan bayangan batuii. Lokasiiii. Komplikasi ( obstruksi, parut ginjal, atau pembentukan striktur )iv. Nefrokalsinosise. Trauma GinjalTrauma traktus urinarius dapat terjadi akibat jatuh dari tempat yang tinggi, kecelakaan lalu lintas, benturan benda keras pada ginjal, pukulan, dan luka teimbak, yang sering tekena trauma adalah ginjal, buli buli, dan trauma.Pada pemeriksaan klinis ditemukan hematuria, nyeri abdomen, akut abdomen. Pada palpasi kadang teraba massa di abdomen, nyeri tekan. Trauma ginjal dapat dibagi dalam beberapa tingkat: ringan, sedang, dan berat, yang terdiri dari: Trauma ginjal ringan adalah kontusio ginjal, mengenai korteks, tanpa laserasi, kalik atau kapsul renalis. Dapat terjadi setempat atau difus, pembengkakakan parenkim dan perdarahan ringan intrarenal atau hematom di subkapsul. Trauma ini dapat sembuh segera tanpa komplikasi atau sequellae.Trauma sedang berupa rupture kapsul dengan kalik yang masih utuh, atau ruptur kalik dan kapsul. Arteri renalis juga dapat sobek. Perdarahan dan ekstravasasi urin ke dalam parenkim ginjal dalam rongga di bawah kapsul.Pembekuan darah dapat terjadi dalam kalik, pelvis, atau ureter. Akibatnya terjadi abses intrarenal atau perirenal. Kedaan ini dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, tetapi setelah 1 atau 2 tahun kemudian terjadi komplikasi, seperti atrofi ginjal local atau difus, kaliektasis lokal, atau hidronefrosis. Dapat pula terjadi kista, stenosis arteri, fibrosis, dan kalsifikasi.Trauma ginjal Berat disebut juga shattered kidney , yaitu terjadi avulsi arteri renalis dan thrombosis arteri renalis. Kead aan ini mencakup parenkim ginjal, system pelviokalik, dan kapsul renalis, laserai ganda yang menyebabkan kematian ginjal. Arteri renalis terputar, tanpa atau dengan avulse vena renalis. Untuk menyelamatkan jiwa penderita, harus segera dilakukan nefrektomi. Pemeriksaan radiologic yang dikerjakan yaitu foto polos abdomen, pielografi intravena, CT Scan,dan pada kasus pilihan, arteriografi ginjal.Temuan dalam IVP antara lain hilangnya renal outline dan juga bisa bayangan psoas jika terdapat perdarahan perinefrik, exresi bisa hilang, atau juga ekstravasasi kontras. Ureter juga harus diperhatikan akan adanya trauma pada ureter ataupun perpindahan letak, jug harus diperhatikan apakah terdapat ginjal pada sisi yang lain dengan fungsi yang baik.

Kelainan pada uretera. Kongenitali. Duplikasi unilateral/bilateral, sebagian atau seluruhnya sampai masuk ke buli buli.ii. Ureterokel, memberikan gambaran radiologis seperti kepala ular kobra.iii. Divertikel, bisa disebabkan oleh adanya stagnasi urin oleh karena adanya obstruksi batu kencing yang juga dapat timbul infeksi. Pada keadaan ini didapatkan additional defect. b. Batui. Radioiopak; tampak pada foto polos. Pemeriksaan IVP untuk menentukan lokasinya dan akan terlihat pelebaran ureter proksimal dari batu.ii. Radiolusen; tidak tampak pada foto polos, pada IVP tampak luput isi ( filling defect ) pada ureter, dengan kemungkinan pelebaran bagian proksimalnya. Diagnosis banding adalah tumor dan bekuan darah. c. RadangPada radang ureter ( uretritis ), ureter tampak irregular dan dapat berupa dilatasi ureter. Adanya batas tampak adanya obstruksi dari derajat ringan sampai obstruksi total yang menyebabkan ureterektasi dan hidronefrosis. d. TumorGambaran radiologis berupa luput isi ( filling defect ), kemungkinan dilatasinya di proksimalnya. Diagnosis banding ialah batu radiolusen dan bekuan darah.e. TraumaStriktur: biasanya terjadi akibat peradangan, trauma terutama oleh instrument ( iatrogenic )

Kelainan pada vesika urinariaPada keadaan normal dinding vesika urinaria licin dan rata. Pada keadaan radang dindingnya irregular dan kemungkinan disertai defek.Adanya batu buli buli, penyebab utamanya adalah obstruksi dan infeksi. Kebanyakan adalah radioopak dan dengan mudah dilihat pada foto polos abdomen.Adanya filling defect biasanya disebabkan karena keganasan pada vesika urinaria. Bila buli-buli akan diperiksa setelah urografi intravenous, lihatlah pada foto menit ke 20. Bila pengisian tidak sempurna, dudukanlah penderita dan foto setelah 20-menit lagi. Pastikan bahwa penderita tidak kencing selama waktu menunggu tersebut.(1) Buli-buli yang besar, bisa karena:

(a) Obstruksi prostate.(b) Obstruksi urethra (striktur karena gonococcus, phimosis, karsinoma penis atau ketup urethra).(c) Paralysis (neuroganic baldder).

(2) Buli-buli yang kecilBiasanya terjadi setelah infeksi :(a) Tuberkulosa(b) Schistomiasis(c) Setelah irradiasi pelis atau operasi untuk penyaki medulla spinsalis (jarang)

(3) Garis bentuk buli-buli yang tidak teratur atau kasar(a) Kasar dengan garis bentuk buli-buli yang tidak jelas, sering disebabkan karena adanya hipertrofi otot dinding buli-buli dengan trabekulasi atau diverticula.(b) Cystitis konis bisa juga menyebabkan garis bentuk yang amat kasar tanpa diverticula. (c) Penyebab lain: neurogenic bladder.(4) Batu. Sering besar dan tunggal, bisa mengalami kalsifikasi atau tidak. Bisa terjadi pada dewasa atau anak-anak, bisa multipel dan/atau berlapis-lapis.(5) KalsifikasiSchistomiasis menyebabkan klasifikasi seperti kulit telur, yang bisa tipis atau tebal, pada sebagian atau seluruh buli-buli. Bila klasifikasi hanya berupa suatu bercak yang kecil, biasanya karena tuberkulosa, tetapi schistomiasis atau encrusted papillae bisa juga menyeabkan hal ini.(6) Defek lokalSuatu defek negative pada cystogram hamper selalu karena karsinoma buli-buli, tetapi bisa juga karena batu non opaque atau ureterocele. \suatu tumor biasanya irregular, sedangkan batu biasanya bulat. Bila defek ini terdapat pada dasar buli-buli, hal ini bisa karena prostate yang membesar. Mungkin dapat terlihat kalsifikasi prostate di bawahnya.(7) Gas didalam buli-buliHal ini biasanya terjadi karena adanya fistula antara buli-buli dengan usus atau vagina. Bisa terdapat pada diabetes yang berat. Balon catheter (foley catheter) bisa juga menimbulkan gambaran gas juga.

(8) Penekanan pada Buli-bulii. Perdarahan pelvis ii. Penekanan pada atap buli-buli iii. Pembesaran prostativ. Karsinoma buli-buliv. Schistomiasis

Komplikasi pemberian kontras dan pencegahannyaReaksi yang tidak menguntungkan dari pemberian kontras adalah :1. Toxic rection berupa aritmia jantung, oedem paru, perasaan nyeri dan panas pada lengan daerah yang disuntik.2. Allergic reaction berupa urtikaria, konjungtivitis, rhinitis, bronkospasme, dan angioneurotik oedem.3. Idiosyncratic reaction berupa akut anafilaksis, reaksi vagal, mual, muntah, perasaan tidak enak pada perut, perasaan ingin kencing atau berak, batuk dan bersin.Pencegahan terjadinya komplikasi dari pemeriksaan IVP adalah :1. Anamnesa mencari riwayat alergi obat obatan.2. Pengobatan pendahuluan dengan derivate steroid.3. Pengobatan pendahuluan dengan anti histamine.4. Uji kepekaan dengan zat kontras yang akan digunakan, kalau mungkin ganti kontras.Keuntungan dan kerugian IVPKeuntungan pemeriksaan radiologis dengan menggunakan IVP adalah :1. Kita mendapatkan informasi yang terperinci untuk membantu mendiagnosa dan terapi pada kelainan kelainan di organ traktus urinarius.2. IVP merupakan prosedur invasive yang minimal dengan jarang terjadi komplikasi.3. IVP merupakan proses pemeriksaan radiology yang cepat, tanpa rasa sakit dan lebih murah.Kerugian dari IVP adalah bila terjadi komplikasi dari bahan kontras yang diberikan. Dan adanya efek radiology dengan adanya prosedur dari IVP tersebut.

Foto Polos AbdomenFoto polos abdomen merupakan pemeriksaan yang pertama dilakukan bila ada keluhan nyeri abdomen atau nyeri di sekitar area urogenital. Manfaat dari pemeriksaan ini adalah untuk melihat gambaran secara keseluruhan di rongga abdomen dan pelvis.Setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya dibuat terlebih dahulu foto polos abdomen. Pada foto ini dapat menunjukkan bayangan, besar,bentuk dan posisi kedua ginjal. Dapat pula dilihat kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu radioopak dan perkapuran dalam ginjal. Harus diperhatikan batasmuskulus psoas kanan dan kiri.Serta Batu radioopak di daerah ureter dan buli-buli.Interpretasi terhadap kalsifikasi pada saluran ginjal harus dilakukan dengan hati-hati karena flebolit pada kelenjar mesenterika dan vena pelvis yang berada di atasnya sering disalah artikan sebagai batu ureter. Film yang diambil saat inspirasi dan ekspirasi akan mengubah posisi ginjal dan sering kali dapat mengkonfirmasi bahwa daerah yangmengalami kalsifikasipada abdomen tersebut adalah batu.

Gambar 5. Foto Polos Abdomen Normal

Foto Polos Abdomen:-Distribusi gas di usus Normal-Kontur Hepar dan lien tidak membesar-Kontur ren D/S Normal-Psoas Shadow simetris-Tulang baik-Tidak tampak adanya bayangan batu radioopak sepanjang tractus urinarius

Urografi RetrogradeIndikasi urografi retrograde adalah untuk melihat anatomi traktus urinarius bagian atas dan lesi-lesinya. Hal ini dikerjakan apabila pielografi intravenatidak berhasil menyajikan anatomi dan lesi-lesi traktus urinariusbagian atas. Keistimewaan urografi retrigrad berguna melihat fistel.

Gambar 6. Urografi Retrograde

Urografi retrograd memerlukan prosedur sistoskopi. Kateterdimasukkan oleh ahli urologi. Kerjasama antara ahli urologi dan radiologi diperlukan karena waktu memasukkan kotras, posisi pasien dapat dipantau(dimonitor) dengan fluoroskopi atau televisi. Udara dalam kateterdikeluarkan, kemudian 25 % bahas kontras yang mengandung iodium disuntikkan dengan dosis5-10 ml dibawah pengawasan fluoroskopi. Harusdicegah pengisian yang berlebihan karena risiko ekstravasasi ke dalam sinusrenalis atau intravasasi ke dalam kumpulan saluran-saluran (collecting duct). Ekstravasasi kontras dapat menutupi bagian-bagian yang halus dekat papilla.Rutin dibuat proyeksi frontal dan oblik. Kemudian kateter diangkat pada akhirpemeriksaan, lalu dibuat foto polos abdomen. Jika ada obstruksi dibuat lagi foto 15 menit kemudian.Komplikasi dapat berupa sepsis, perforasi ureter, ekstravasasi bahankontras, reaksi bahan kontras, hematuri dan anuri berhubung dengan edemapada sambungan ureter dan vesika.

UltrasonografiUltrasonografi(USG) merupakan salah satu imaging diagnostik ( pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat alat dalam tubuh manusia, diman kita dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Tidak ada kontra indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita. Dalam 20 tahun terakhir ini, diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai peranan penting untuk meentukan kelainan berbagai organ tubuh.

Gambar 7. Gambar USG pada Ginjal

Ultrasonografi(USG) merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat dilakukan secarabed-sidedan relatif tidak mahal. Pada ginjal pemeriksaan ini cukup efektif dan akurat dalam mendeteksi adanya abses renal, pyohidronefrosis, atau adanya batu saluran kemih. Selain itu USG juga cukup baik dalam menilai parenkim ginjal, ketebalan korteks ginjal, serta mendeteksi hidronefrosis.Ukuran ginjal normal dewasa : Ginjal kanan : 8 14 cm (rata-rata 10,74 cm), Ginjal kiri : 712 cm (rata-rata 11.10 cm), Diameter antero-posterior 4 cm dan diameter melintang rata-rata 5 cm. Ukuran panjang ginjal normal secara USG lebih kecil bila dibandingkan dengan yang terlihat secara radiografi.Ginjal normal memperlihatkan sonodensitas kortek yang lebih rendah (hipoekoik) dibandingkan dengan sonodensitas hati,limpa dan sinus renalis. Tebal kortek kira-kira 1/3 1/2 sinus renalis dengan batas rata atau bergelombang pada ginjal yanglobulated. Sedangkan sinus renalis yang terletak ditengah ginjal memberikan sonodensitas yang tinggi (hiperekoik) disebabkan karena komposisinya yang terdiri atas lemak dan jaringan parenkim ginjal. Didalam sinus renalis terdapat garis-garis anekoik, yaitu irisan kalises yang bila diikuti akan bergabung pada daerah anekoik besar, yaitu pelvis renals.

CT ScanUltrasonografi(USG) merupakan salah satu imaging diagnostik ( pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat alat dalam tubuh manusia, diman kita dapat mempelajari

Gambar 8. Foto CT-Scan Ginjal

bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Tidak ada kontra indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita. Dalam 20 tahun terakhir ini, diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai peranan penting untuk meentukan kelainan berbagai organ tubuh.Ultrasonografi(USG) merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat dilakukan secarabed-sidedan relatif tidak mahal. Pada ginjal pemeriksaan ini cukup efektif dan akurat dalam mendeteksi adanya abses renal, pyohidronefrosis, atau adanya batu saluran kemih. Selain itu USG juga cukup baik dalam menilai parenkim ginjal, ketebalan korteks ginjal, serta mendeteksi hidronefrosis.Sonogram ginjal normal :Ukuran ginjal normal dewasa : Ginjal kanan : 8 14 cm (rata-rata 10,74 cm), Ginjal kiri : 712 cm (rata-rata 11.10 cm), Diameter antero-posterior 4 cm dan diameter melintang rata-rata 5 cm. Ukuran panjang ginjal normal secara USG lebih kecil bila dibandingkan dengan yang terlihat secara radiografi.Ginjal normal memperlihatkan sonodensitas kortek yang lebih rendah (hipoekoik) dibandingkan dengan sonodensitas hati,limpa dan sinus renalis. Tebal kortek kira-kira 1/3 1/2 sinus renalis dengan batas rata atau bergelombang pada ginjal yanglobulated. Sedangkan sinus renalis yang terletak ditengah ginjal memberikan sonodensitas yang tinggi (hiperekoik) disebabkan karena komposisinya yang terdiri atas lemak dan jaringan parenkim ginjal. Didalam sinus renalis terdapat garis-garis anekoik, yaitu irisan kalises yang bila diikuti akan bergabung pada daerah anekoik besar, yaitu pelvis renals.

usg ginjal normal

21