putusan nomor: 133/pid.b/2009/pn.blt

87
1 P U T U S A N Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Negeri Blitar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara para terdakwa: 1. Nama Lengkap : Suparman, S.Sos Bin Parto Akad Tempat / tahun : Nganjuk, 01 Pebruari 1956 Jenis kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Dsn.Tlogo, Ds. Tlogo III RT 01/01 Kec. Kanigoro, Kab Blitar Agama : Islam Pekerjaan : Pegawai Negeri sipil Pemkab Blitar 2. Nama Lengkap : Didik Sugiyanto Bin Soejoko Tempat / tahun : Blitar, 01 Januari 1961 Jenis kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Jl. Nias No.32 B, Kota Blitar Agama : Islam Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Pemkab Blitar Para Terdakwa dalam perkara ini di tingkat penyidikan tidak ditahan ; Para Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh: 1. Penuntut Umum / Kepala Kejaksaan Negeri, sejak tanggal 13 Februari 2009 sampai dengan tanggal 4 Maret 2009; 2. Hakim Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 27 Februari 2009 sampai dengan tanggal 28 Maret 2009; 3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 29 Maret 2009 sampai dengan tanggal 27 Mei 2009; 4. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi, sejak tanggal 28 Mei 2009 sampai dengan tanggal 26 Juli 2009; Dalam perkara ini para terdakwa menggunakan haknya untuk didampingi oleh Penasehat hukum bernama KARSONO, SH., pekerjaan Penasehat Hukum/Advokat beralamat di Jalan Hasanudin Nomor 11 Kota Blitar berdasarkan surat kuasa khusus

Upload: pengadilan-negeri-blitar

Post on 04-Aug-2015

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

1

P U T U S A N

Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Blitar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam

peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusan

sebagai berikut, dalam perkara para terdakwa:

1. Nama Lengkap : Suparman, S.Sos Bin Parto Akad

Tempat / tahun : Nganjuk, 01 Pebruari 1956

Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Dsn.Tlogo, Ds. Tlogo III RT 01/01 Kec. Kanigoro,

Kab Blitar

Agama : Islam

Pekerjaan : Pegawai Negeri sipil Pemkab Blitar

2. Nama Lengkap : Didik Sugiyanto Bin Soejoko

Tempat / tahun : Blitar, 01 Januari 1961

Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. Nias No.32 B, Kota Blitar

Agama : Islam

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Pemkab Blitar

Para Terdakwa dalam perkara ini di tingkat penyidikan tidak ditahan;

Para Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh:

1. Penuntut Umum / Kepala Kejaksaan Negeri, sejak tanggal 13 Februari 2009

sampai dengan tanggal 4 Maret 2009;

2. Hakim Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 27 Februari 2009 sampai

dengan tanggal 28 Maret 2009;

3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 29

Maret 2009 sampai dengan tanggal 27 Mei 2009;

4. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi, sejak tanggal

28 Mei 2009 sampai dengan tanggal 26 Juli 2009;

Dalam perkara ini para terdakwa menggunakan haknya untuk didampingi oleh

Penasehat hukum bernama KARSONO, SH., pekerjaan Penasehat Hukum/Advokat

beralamat di Jalan Hasanudin Nomor 11 Kota Blitar berdasarkan surat kuasa khusus

Page 2: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

2

tertanggal 12 Februari 2009 dan EKO SANTOSO, SH serta SULIN, SH. M.Kn.

kesemuanya Penasehat Hukum/Advokat beralamat di Jalan Mahakam Nomor 112

Tanjungsari Kota Blitar berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 26 Februari 2009;

Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara;

Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan saksi ahli di persidangan;

Telah mendengar keterangan saksi a de charge;

Telah mendengar pendapat para terdakwa terhadap setiap keterangan saksi;

Telah mendengar keterangan para terdakwa di persidangan;

Telah melihat barang bukti dalam perkara ini;

Telah membaca :

1. Surat pelimpahan perkara para terdakwa Suparman, S.Sos Bin Parto Akad

dan Didik Sugiyanto Bin Soejoko dari Kejaksaan Negeri Blitar kepada

Pengadilan Negeri Blitar.

2. Berkas perkara pemeriksaan pendahuluan atas nama para terdakwa

Suparman, S.Sos Bin Parto Akad dan Didik Sugiyanto Bin Soejoko dan

Surat Dakwaan pada Kejaksaan Negeri Blitar.

3. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Blitar tanggal 27 Februari 2009

tentang penunjukan majelis hakim yang akan memeriksa dan mengadili

perkara ini;

Mendengar pula tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang dibacakan dan

diserahkan di persidangan pada hari Selasa, tanggal 16 Juni 2009 yang pada pokoknya

menuntut supaya Majelis memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa Suparman, S.Sos Bin Parto Akad dan dan terdakwa

Didik Sugiyanto Bin Soedjoko, bersalah melakukan tindak pidana korupsi,

yang diatur dalam pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana dirubah oleh

UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 31 Tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Suparman, S.Sos Bin Parto Akad dan

dan terdakwa Didik Sugiyanto Bin Soedjoko berupa pidana penjara, masing-

masing selama 1 (satu) tahun, 2 (dua) bulan potong tahanan dengan perintah

para terdakwa tetap ditahan dan denda masing-masing sebesar

Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) subsidair 1 (satu) bulan kurungan.

3. Menyatakan barang bukti berupa:

- 1 ( satu ) buku proposal Ds. Popoh

- 2 ( dua ) buku SP3 Pk.I.II

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI unit Selopuro An. P3DK

Page 3: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

3

- 1 ( satu ) lembar FC Resi pengabilan uang di Bank Jatim

- 2 (dua ) buku SP3 P3DK Ds. Jambewangi

- 1 ( satu ) buku juklak Bupati Blitar

- 2 ( dua ) buku proposal paket I

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI unit Selopuro An. P3DK

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI An. P3DK Desa Mandesan

- 1 ( satu ) lembar imformasi kegiatan Rekening BRI an. Ds.Mandesan

- 2 ( dua ) buku proposal Ds.Jatitengah Paket I,II

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI An. P3DK desa Jatitengah

- 1 ( satu ) buku kontrak 2002 No.050/05/11/PP/P2MPD/2002 tanggal 1

Juni 2002;

- 1 ( satu ) buku kontrak 2003 No.050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal 16 Juni

2003 ;

- 1 ( satu ) lembar copy jaminan uang muka

- 9 ( sembilan ) lembar bukti setoran

- 6 ( enam ) lembar bukti copy transfer ke rekening an. Ir.M. Iqbal.

- 1 ( satu ) buku copy proses kontrak No. 050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal

16 Juni 2003 ;

- 1 ( satu ) lembar copy dari Bapenas yang dikeluarkan 28 Pebruari 2003

- 1 ( satu ) bendel copy surat dari Bupati Blitar kepada Bapenas

dikeluarkan tanggal. 20 Januari 2003

- 1 ( satu ) lembar copy DIPP P2MPD 2003

- 1 ( satu ) lembar copy lembur kerja P2MPD 2003 yang ditanda tangani

Kepala Bapeda ( Drs, Mashudi ) dan Pimpro P2MPD 2003 ( Suparman

S.Sos).

- 1 ( satu ) bendel tanda terima laporan konsultan kepada bendahara

proyek

- 3 ( tiga ) bendel copy surat perjanjian kerja personil KMD

- 1 ( satu ) lembar surat ernyataan tidak keberatan

- 1 ( satu ) lembar rekening Koran No. 0011072388 an. Pt.Virama Karya.

Cab. Surabaya dan Bank BNI Cab. Jembatan Merah Surabaya’

- 1 ( satu ) bendel tanda terima P2MPD 2003 ( tahap I,II,III)

- 1 ( satu ) buku tabungan Britama rekening 0009-01-015445-50-6 an.

P2MPD 2003 Kab. Blitar.

- 1 ( satu ) bendel DIPP tahun 2003

- 1 ( satu ) bendel ajuan dana proyek P2MPD ke KPKN Blitar

- 1 ( satu ) bendel ajuan danakonsultan ke KPKN Blitar

Page 4: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

4

- 2 ( dua ) lembar slip transfer dana pembuatan SP3,Ba.I,II,III

- 1 ( satu ) lembar rekap daftar alokasi dana P2MPD 2003 kepada desa /

Kelurahan

- 3 ( tiga ) lembar slip penarikan dana bantuan P2MPD ke desa

- 1 ( satu ) buah buku laporan triwulan I

- 5 ( lima ) buah buku laporan tahap I s/d V

- 1 ( satu ) buah buku laporan akhir tanggal 1 April 2004

- 1 ( satu ) buah buku kontrak kerja PT Virama Karya dengan

Pemkab.Blitar. No. 050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal 16 Juni 2003 ;

- 1 ( satu ) bendel SK Bupati Blitar tentang pengakatan Pimro dan

Bendahara P2MPD 2003.

- 1 ( satu ) bendel daftar nama desa/kelurahan yang menerima bantuan

dana P3DK tahap I bentuk LES/REKAP.

- 1 ( satu ) bendel permohonan transfer dana P3DK

- Kwitansi pembayaran bantuan dana P3DK ke 248 Desa / kelurahan

- 1 ( satu ) bendel daftar nama desa /kelurahan yang terima bantuan dana

fisik P3DK tahap II bentuk LES/REKAP

- 1 ( satu ) bendel tanda terima dana proyek P3DK 2003 bentuk

LES/REKAPAN

- Kwitansi pembayaran bantuan dana P3DK 2003 ke 248 Desa / kelurahan

- 1 ( satu ) bendel daftar nama desa /kelurahan yang terima bantuan dana

fisik P3DK tahap III bentuk LES/REKAP

- 1 (satu ) bendel permohonan transfer dana P3DK 2003

- Kwitansi pembayaran bantuan dana P3DK 2003 ke 248 Desa / kelurahan

- 1 ( satu ) buah buku kas umum P3DK

- 1 ( satu ) buku Bantu lain-lain

- 1 ( satu ) buah buku DIPDA 2003 sebelum PAK

- 1 ( satu ) buah buku DIPDA 2003 setelah PAK

- 9 ( sembilan ) lembar copy bukti setoran

- 6 ( enam ) lembar bukti copy transfer ke rekening Ir.M.Iqbal

- 1 ( satu ) lembar surat pernyataan tidak keberatan.

- 1 ( satu ) bendel laporan keuangan pekerjaan P2MPD Kab. Blitar 2003

dari PT Virama Karya Cab. Sby.

- 4 ( empat ) lembar penjelasan konsultan terhadap klarifikasi BPKP

tentang kontrak konsultan PT. Virama Karya untuk proyek P2MPD Kab.

Blitar 2003.

- 1 ( satu ) lembar surat perjanjian kerja dari PT Virama Karya Cab. Sby.

Page 5: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

5

- 1 ( satu ) lembar foto pelantikan fasilitator

- 1 ( satu ) sosialisasi P2MPD di desa

- 1 ( satu ) lembar foto sosialisasi P3DK

- 2 ( dua ) lembar bukti transferr antar rekening BCA ke rekening Ir.Arif

Setiawan

- 1 ( satu ) lembar transfer Britama BRI ke yayasan Imam

Rp. 17.400.000,-

tetap terlampir dalam berkas perkara

- 1 (satu ) buah buku tabungan simpedes BRI unitLinggapura No. Rek. 33-

20-0004 an. M. Iqbal dengan saldo Rp. 4.018.593

- 1 ( satu ) buah buku Britama No. Rek. 0990-01-000874-50-70 an. M.

Iqbal BRI Cab. Bumiayu dengan saldo Rp. 6.800.874.

- 1 ( satu ) buah buku tabungan Britama No. Rek. 0009-01-016135-50-2

an. M. Iqbal BRI Cab. Blitar dengan saldo Rp. 2.500.000,-

- 1 (satu ) buah buku tabungan tahapan BCA an. M.Iqbal N0. rek. Sebagai

transfer dari PT.Virama Karya.

Dikembalikan kepada terdakwa Ir M.Iqbal.

- 1 ( satu ) buah buku pendekatan perencanaan, pemantauan P2MPD.

- 1 (satu ) buah buku panduan proyek P2MPD

- 1 ( Satu ) buah CD berisi dokumen proses kontak tahun 2003

Dikembalikan kepada PT Virama Karya.

- 1 ( satu ) buah buku tabungan BRI Cab. Blitar No. Rek. Giro

000901000760301 an. TPAPD Kab. Blitar

Tetap terlampir dalam berkas perkara

- Sisa uang pungutan dana P2MPD/P3DK dan biaya ADM konsultan

Rp. 53.763.273.

Dirampas untuk Negara

4. Menetapkan agar mereka terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-

masing sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).

Memperhatikan pembelaan yang disampaikan dan diserahkan oleh Penasihat

Hukum Para Terdakwa dalam persidangan pada hari Rabu, tanggal 24 Juni 2009;

Memperhatikan tanggapan Jaksa Penuntut Umum yang disampaikan dalam

persidangan pada hari Kamis, tanggal 25 Juni 2009;

Memperhatikan pula putusan sela Majelis Hakim yang memeriksa dan

mengadili perkara aquo yang diucapkan dalam persidangan pada hari Selasa, 24 Maret

2009;

Page 6: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

6

Menimbang, bahwa para terdakwa dengan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut

Umum tanggal 27 Pebruari 2009, No.Reg.Perkara: PDS.04/BLTAR/02/09 telah

didakwa sebagai berikut:

PRIMER

-----------Bahwa mereka terdakwa SUPARMAN, S.Sos Bin PARTO AKAD selaku

Pimpinan Proyek P3DK dan P2MPD kabupaten Blitar dan DIDIK SUGIYANTO Bin

SOEJOKO selaku bendaharawan Proyek P3DK dan P2MPD kabupaten Blitar, sebagai

orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan dengan Ir. H.

MOCH. IQBAL (dalam tuntutan tersendiri) pada hari dan tanggal yang sudah tidak

dapat diingat lagi dengan pasti dalam bulan januari 2003 sampai dengan bulan

Desember 2003, setidak-tidaknya pada waktu-waktu tertentu dalam tahun 2003

,bertempat di kantor Pemkab Blitar jalan S. Supriyadi Nomor 17 Blitar atau setidak-

tidaknya pada suatu tempat tertentu didaerah hukum Pengadilan Negeri Blitar secara

melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau

suatu Korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara .

Perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

Bahwa sebelumnya saksi Ir. Moch. Iqbal dan saksi Mangatas Tobing telah mendapat

informasi yang sifatnya umum dengan surat dari Bappenas kepada para Bupati termasuk

yang sudah diterima informasinya oleh Kabupaten Malang itu, bahwa di Bappenas

masih ada sisa dana tahun 2001, 2002 untuk proyek P2MPD , sehingga saksi Mangatas

Tobing dan saksi Ir.Moch. Iqbal berencana untuk meraih dana tersebut dengan

berkoordinasi dengan kepala bapeda yaitu saksi Drs. Mashudi bahwa akan dapat dana

dari loan (luar negeri) yang dibiayai ADB (Asian Development Bank) sebesar Rp.1,6

Miliar untuk proyek P2MPD ( Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah

Daerah).Pada tanggal 10 Januari 2003 saksi Mangatas Tobing (kepala Kimpraswil)

bersama dengan saksi Much. Iqbal datang menemui saksi H. Mashudi MM

kekantornya untuk membicarakan rencana Proyek P2MPD tahun 2003 dan kemudian

sepakat bertiga yaitu saksi Mangatas Tobing, Ir. Moch. Iqbal dan saksi drs. Mashudi

MM untuk menghadap Bupati (waktu itu dijabat Drs. Imam Muhadi) dan berangkat Ke

Jakarta. Kemudian permohonan bantuan tersebut melalui mekanisme hasil Rapat

koordinasi Pembangunan (Rakorbang) Pemkab Blitar.dan saksi drs. Mashudi MM

sebagai perencana pembangunan di daerah sepakat bahwa dana rencana alokasi Proyek

P3DK yang dananya murni APBD dijadikan dana pendamping proyek P2MPD yang

berasal dari dana Loan ADB 1678-INO. Pada tanggal 14 Januari 2003, saksi Mangatas

Tobing, saksi Drs. Mashudi MM dan saksi Ir. Moch Iqbal berangkat ke Jakarta dengan

membawa kelengkapannya surat dari Bupati Blitar Nomor 050/14/409.2007/2003

tanggal 10 Januari 2003 perihal permohonan bantuan Dana loan ADB 1678-INO

Page 7: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

7

dengan hasilnya adalah permohonan bantuan dana tersebut disetujui Rp. 1,6 Miliar

untuk dana KMD dengan persyaratan agar segera menyampaikan Surat permohonan

untuk menyusuli surat terdahulu . Kemudian saksi Drs. Mashudi menyusuli dengan

surat Bupati Blitar tanggal 20 Januari 2003 Nomor 050/28/409.2007/2003 perihal

Mohon Bantuan Dana Loan ADB 167 dimana dalam surat tersebut telah disebutkan

bahwa ada dana Alokasi Proyek P3DK Kabupaten Blitar. Kemudian dana proyek yang

didapat sebanyak Rp.1,6 Miliar itu dilaporkan dalam APBD dan untuk proyek P3DK

sudah disetujui oleh pihak DPRD kabupaten Blitar, sehingga penggunaan selanjutnya

direncanakan oleh bagian pembangunan dan Perencanaan. Setelah adanya usulan Loan

untuk Proyek P2MPD sebanyak 1,6 Miliar dengan dana pendampingan dana APBD

untuk P3DK, kemudian diberikan ketentuan DIPP (bukti terlampir) yaitu mendapatkan

dana loan sebesar Rp.1,6 miliar yang digunakan fisik Rp.500.000.000,- sedangkan yang

untuk KMD (Konsultan Managemen Daerah) adalah Rp.1,1 Miliar. Bahwa pada rapat

koordinasi Proyek P3DK tanggal 11 Maret 2003 diruang rapat Bupati yang dihadiri Ir.

Moch. Iqbal terungkap bahwa saksi drs. Mashudi menyatakan akan ada proyek P2MPD

sebesar Rp.1,6 miliar bahwa Pimpro yang ditunjuk terdakwa Suparman, S.Sos dengan

Konsultan PT Virama Karya karena sebelumnya telah ada usulan dari Kabag

Pemerintahan yang pada waktu itu dijabat saksi Eko Budoyo dan dalam perencanaan

proyek tersebut bahwa Konsultan yang akan ditunjuk adalah PT Virama Karya yang

telah bekerja sebagai kosultan pada proyek P2MPD sebelumnya. Bahwa Proyek P3DK

maupun Proyek P2MPD tahun anggaran 2003 Kabupaten Blitar dilaksanakan mulai

awal Januari 2003 sampai dengan tanggal 31 Desember 2003 dengan besarnya anggaran

sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor 915/304/409.011/2003 tanggal 23

Juli 2003 tentang pengesahan Proyek yang dibiayai dari perubahan APBD

Pembangunan kabupaten Blitar dana P3DK tahun 2003 sejumlah Rp.23.884.000.000,-

(Dua puluh tiga Milyar Delapan ratus delapan puluh empat juta rupiah) dengan rincian

- Untuk Desa tipe A infrastruktur fisik sebanyak 160 Desa @ Rp.60.000.000,- dan

untuk Kelembagaan Rp. 36.250.000,- yaitu Desa Jiwut, Penataran, Modangan,

Kedawung, Ngoran, Dayu, Kemloko, Bangsri, SumberAsri, Pojok, Tingal, Slorok,

Sidodadi, Karangrejo, Karangsono, Sawentar, Tlogo, Gaprang, Bangle, Gogodeso,

Jatinom, Papungan, Sanan Kulon, Bendowulung, Purworejo, Kalipucung, Sumber,

Sumberingin, Gleduk, Sumberjo, Ngadirenggo, Tegal Asri, Balerejo, Wonorejo,

Bendosewu, Jeblok, Jabung, Tumpang, Kendalrejo,Gadungan , Ngaringan, Butun,

Tambakan , Sumber Agung, Soso, Plumbung, Semen, Tulungrejo, Krisik,

Sukosewu, Doko, Plumbangan,Slorok, Suru, Sidorejo, Resapombo, Sumberurip,

Kesamben Pagerwojo, Tepas, Tampak Rejo, Pagergunung, Jugo, Siraman,

Bumirejo, Selorejo, Sumber Agung, Banjarsari, Grendeng, Boro, Sidomulyo, Ampel

Page 8: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

8

gading,Popoh, Ploso, Selopuro, Mandesan, Jatitengah, jambewangi, tegalrejo,

Mronjo, Dermojayan , Karanggayam, Pakisrejo, Purwokerto, Selokajang, Ngaglik,

Kandangan, Begelenan, Ponggok, Pojok, Kawedusan, Jatilengger, Bendo, Maliran,

Karangbendo, Candirejo, Sidorejo, Bacem, Gembongan, Kebonduren, Dadaplangu,

Ringinanom, Sukorejo, Slemanan, Bakung, Wonodadi, Pikatan, Kolomayan, Kunir,

Gandekan, Kebonagung, Tawangrejo,Pandanarum, Bacem, Binangun,

Sumberkembar, Rejoso, Birowo, Sambigede, Ngembul, Kedungwungu, Ngadri,

Panggungrejo, Margomulyo, Panggungsari, terang, Kaligambir, Kalitengah, Wates,

Mojorejo, Purworejo, Tulungrejo, Ringinrejo, Surejo, Tugurejo, Suruwadang,

Sumberrejo,Bendosari, Dawuhan, Plumpungrejo, Jimbe, Plosorejo, Darungan,

Sumberjati, Maron, Kebonsari, Tanggungduwet, Kedungbanteng, Lorejo,

Tumpakkepoh, Sidomulyo, Plandirejo, Pulerejo, Wonotirto, Sumberbroto, Ngeni,

Ngadipuro, Gununggede, Pasiraman,Kaligrenjeng, Tambakrejo.

- Untuk Desa Tipe B infrastruktur fisik sebanyak 39 Desa @ Rp.55.000.000- dan

untuk Kelembagaan

Rp. 35.250.000,- yaitu : Desa Kuningan, Minggirsari, Plosoarang,Tuliskriyo,

Bendosari, Jajar, Sragi, Duren, Pasirharjo, Gandusari, Kotes, Jambepawon,

Genengan, Kalimanis, Pohgajih, Olak Alen, Kerjen, Wonorejo, Maron,

Ringinanyar, Langon, Karanggondang, Sumbersari, Mangunan, Tunjung, Besuki,

Jati, Tumenggungan, Salam, Tawangrejo, Umbuldamar, Bumiayu, Sumberagung,

Balerejo, Sumbersik, Rejowinangun, Pakisaji, Ngrejo.

- Untuk Desa Tipe C infrastruktur fisik sebanyak 21 Desa @

Rp.50.000.000,- dan untuk kelembagaan Rp. 34.250.000,- yaitu Ds.

Krenceng, Jeding, Tembalang,Gondang, Kemirigede, Sukoanyar,

Ngreco, Kendalrejo, Bendorejo, Kaliboto, Rejosari, Sumberrejo,

Kaulon, Salamrejo, Sukorame, Sumberarum, Bakung, Bululawang,

Sumberdadi,Tumpakoyot.

- Untuk Kelurahan sebanyak 28 Kelurahan, infrastruktur fisik @ Rp.46.000.000,- dan

Kelembagaan Rp.25.250.000, yaitu kelurahan Nglegok, GarumTawangsari,

Sumberdiren, Bence, Kanigoro, Satrian,Wlingi,Klemunan,Tangkil, Beru, Babadan,

Talun, Kamulan, Kameron, Bajang, Srengat, Dandong, Kauman, Togogan,

Tawangrejo, Sutojayan, Kalitang, Kembangarum, GedungBunder, Jenglong,

Sukorejo, Jegu, Kademangan.

Sedangkan dana P2MPD 2003 sesuai DIP besarnya Rp. 1.696.500.000,- dengan

perincian :

- KMD sejuamlah Rp. 1.196.500.000

Page 9: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

9

- Fisik untuk 10 desa Rp.500.000.000,- yaitu meliputi desa Dayu, Gaprang, Slorok,

Kesamben, Pohgajih, Mronjo, Karangbendo, Kaulon, Sumberjati, Rejowinangun

Bahwa untuk Proyek P3DK sasarannya adalah pembangunan fisik yang diprioritaskan

oleh desa Penerima sebanyak 220 desa dan 28 Kelurahan sedang sasaran P2MPD adalah

dengan sasaran 10 desa.

Sesuai dengan surat Keputusan Bupati Blitar Nomor 281 tahun 2003 tanggal 20 Mei

2003: bahwa yang diangkat Pimpinan Proyek P2MPD tahun 2003 adalah terdakwa

Suparman , S.Sos (sebagai PNS dengan SK Gubernur KDH Tk I Jawa Timur No

821.12/691/032/ Tahun 1988 tanggal 30 Januari 1988) dan sebagai Bendaharawan

Proyek P2MPD dijabat oleh terdakwa Didik Sugiyanto ( Sebagai PNS dengan SK

Gubernur KDH Tk.I Jawa Timur No 821.12/691/032/tahun 1988 tanggal 30 januari

1988) dan dengan SK Bupati Blitar Nomor 174 tahun 2003 tanggal 4 April 2003 bahwa

yang ditunjuk sebagai Pimpinan Proyek P3DK tahun 2003 adalah terdakwa Suparman.

S.Sos dan ditunjuk sebagai Bendaharawan Proyek P3DK tahun 2003 adalah terdakwa

Didik Sugiyanto.

Bahwa dalam pelaksanan Proyek-proyek P2MPD Kabupaten Blitar tahun 2003 telah

menunjuk/menggunakan jasa Konsultan PT Virama Karya Cabang Surabaya yang

sebagai Kepala Cabangnya adalah Ir. Farid Wadjdi dan pelaksana dilapangan/pemimpin

fasilitator atau sebagai tiem Leader saksi Ir. Much. Iqbal

Bahwa pimpinan proyek P2MPD dan P3DK serta bendahara proyek P2MPD dan

Proyek P3DK serta terdakwa selaku konsultan menagemet daerah (KMD) tidak

melalui prosedur pengadaan jasa manejement ini (P2MPD dan P3DK tidak dilakukan

mengikuti peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan diselenggarakan tidak

melalui pelelangan/tender terbuka atau yang disebut dengan lokal competitif building

( LCB) dan konsultan menejemen daerah atau KMD serta konsultan (PT Wirama

Karya Surabaya) ditunjuk oleh pimpro (Suparman S.sos) bersama dengan Bendahara

(Didik Sugiyanto) padahal terdakwa selaku Konsultan managemet daerah (KMD) serta

Suparman.S.sos selaku Pimpro serta Didik Sugiyanto selaku bendahara mengetahui

bahwa proyek P2MPD serta Proyek P3DK nilainya lebih dari Rp.50.000.000,- dan

wajib atau harus dilakukan pelelangan atau tender terbuka

Selanjutnya kontrak dengan Konsultan ditandatangani oleh Pimpro tanggal 16 April

2003 akan tetapi SK Pengangkatan Pimpro diterbitkan tanggal 20 Mei 2003. Bahwa

terdakwa Suparman, S.Sos selaku Pimpro tidak pernah melakukan proses pengadaan

dan tidak menunjuk suatu Panitia yang mengadakan pengadaan , terjadinya kontrak

saat itu yang menyiapkan adalah Konsultan yaitu saksi ir. Moch. Iqbal dan Pimpro

terdakwa Suparman, S.Sos hanya menandatangani saja. Bahwa yang menandatangani

kontrak yang mendahului penunjukan Pimpro yaitu yang menandatangani PT Virama

Page 10: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

10

Karya adalah : Farid Wadjdi selaku Kepala Cabang PT Virama Karya tersebut di

Surabaya dan Pimpro P2MPD tahun 2003 adalah terdakwa Suparman S.Sos. Dan yang

menyerahkan kontrak ke Pimpro terdakwa Suparman, s.sos adalah saksi Ir.Mocch.

Iqbal dan saksi Nanang staf PT. virama Karya yang diserahkan sekitar bulan April tahun

2003 di Kantor Pimpro (Bagian Pemerintahan) Pemkab Blitar.

Bahwa selain itu seluruh pengurusan permintaan pembayaran dilakukan Konsultan

sendiri yaitu saksi Ir. Moch. Iqbal, pejabat proyek hanya menandatangani berkas yang

telah dipersiapkan.

Bahwa atas perintah Pimpro yaitu terdakwa Suparman, S.Sos , maka saksi Ir.Moch.

Iqbal selaku Konsultan P3DK dan P2MPD atas dasar Kontrak Kerja Nomor

10/01/SPK/VK-P2MPD/VI/2003 tanggal 2 Juni 2003 telah melakukan sosialisasi

P2MPD bersamaan dengan sosialisasi P3DK yang dilakukan bulan April 2003 dan

berakhir bulan Desember 2003 sesuai dengan akhir tahun anggaran. Didalam sosialisasi

sebanyak 8 kali di delapan tempat pada seluruh desa dan kecamatan sekabupaten Blitar

sedangkan sosialisasi ditingkat Kabupaten bertempat di Pendopo kabupaten, tersebut

saksi Ir.Moch. Iqbal menyampaikan bahwa rencana anggaran biaya proyek P2MPD

tersebut termasuk pajak pertambahan nilai 10% dan dana yang disalurkan kepada desa

PPH 2% dan biaya Administrasi pembuatan SP3, BA Pembayaran tahap I 30%, II 50%,

III 20%. Bahwa selajutnya untuk pembayaran dana ke desa atas dasar permintaan dari

desa yang persyaratan dan kelengkapannya sudah dibuat dan dipersiapkan oleh

konsultan. Sedangkan untuk pencairan dana bantuan ke 10 desa, pihak konsultan ( Ir.

Moch. Iqbal) datang ke kantor bagian pemerintahan dengan membawa berkas-berkas

pencairan dana bantuan ke 10 desa yang sudah dibuat dan dipersiapkan untuk

dimintakan tanda tangan Pimpro dan bendahara proyek setelah berkas ditandatangani

oleh terdakwa Suparman, S.Sos dan terdakwa Didik Sugiyanto, berkas diminta kembali

oleh pihak Konsultan yaitu Ir. Moch. Iqbal untuk dibawa ke kantor KPKN selang

beberapa hari konsultan yaitu saksi Ir. Moch. Iqbal datang ke kantor bagian

pemerintahan memberitahukan bahwa dana P2MPD ke 10 desa sudah ada di BRI

Cabang Blitar, selanjutnya bendahara proyek yaitu terdakwa Didik Sugiyanto

disarankan mengajukan permohonan membuka rekening atas nama proyek P2MPD di

BRI Cabang , selanjutnya bendahara Proyek yaitu terdakwa Didik Sugiyanto

mengajukan permohonan pembukaan rekening atas nama proyek P2MPD yang

ditandatangani Kepala Bagian sebagai persyaratan yang ditetapkan oleh pihak bank,

dari pihak bank BRI memberikan ketentuan bahwa selain persyaratan permohonan yang

ditanda tangani oleh Pimpinan Proyek dan bendahara proyek wajib mengisi specimen

dan disempel proyek. Selanjutnya dana dicairkan dari KPKN : pencairan pertama

sejumlah Rp.150.000.000,- disalurkan ke 10 desa masing-masing @ Rp.15.000.000,-

Page 11: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

11

kedua sejumlah Rp.250.000.000,- disalurkan kepada 10 desa masing-masing @ Rp.

25.000.000,- dan ketiga sejumlah Rp.100.000.000,- disalurkan ke 10 desa masing-

masing @ Rp. 10.000.000,- pembayaran tersebut dilakukan oleh terdakwa Didik

Sugiyanto atas Perintah terdakwa Suparman, S.Sos sebagai Pimpro dan dalam

melakukan pembayaran tersebut terdakwa Didik Sugiyanto tidak melakukan

verivikasi/mengecek kelengkapan bukti yang dipersyaratkan karena semua persyaratan

sudah dibuat dan dipersiapkan oleh Konsultan dan yang menerima dana tersebut adalah

Bendaharawan desa. Pembayaran tahap I hanya 1 desa yaitu desa Mronjo Kecamatan

selopuro Kabupaten Blitar diambil sendiri oleh Bendahara Desa di bank BRI cabang

Blitar lainnya diambil oleh bendahara desa dilakukan di kantor bagian pemerintahan

Kabupaten Blitar, sedangkan pembayaran tahap II dan tahap III dilakukan dikantor

bagian pemerintahan Kabupaten Blitar. Terhadap dana yang diserahkan ke desa

tersebut ada biaya pengganti administrasi (SP3, BA I, BA II dan BA III) yang besarnya

Rp. 10.383.200 masing-masing desa dipungut besarnya bervariasi pada saat pencairan

dana tahap I sekitar bulan Nopember 2003 di kantor BRI cabang Blitar , pemotongan

tsb. tidak ada dasarnya hanya bukti rekapan yang sudah disusun/dibuat serta

ditandatangani konsultan (saksi Ir. Moch. Iqbal) dan setelah biaya pengganti

administrasi terkumpul disimpan pada rekening proyek P2MPD.

Bahwa untuk pencairan dana jasa konsultan sejumlah Rp.1.195.174.000,- yang

dicairkan sejumlah Rp.1.194.414.000,- sehingga yang jumlah Rp. 760.000,- masih

belum dicairkan / masih di KPKN Blitar, dimana semua persyaratan dan kelengkapan

berkasnya sudah dibuat dan dipersiapkan oleh pihak konsultan , bendahara proyek dan

Pimpro tinggal menandatangani saja. Sesuai SPM pembayaran kepada KMD sejumlah

Rp.1.194.414.000,- yang dibayarkan sebanyak 3 kali, namun tidak secara langsung

antara lain:

- Pembayaran uang muka sekitar tanggal 15 September 2003 sebesar

Rp. 146.804.800,- dan Rp. 92.230.000,-

- Pembayaran pertama tanggal 7 Nopember 2003 sebesar Rp. 367.564.200,- dan

Rp. 154.805.000,- untuk tagihan bulan April –Mei-Juni-Juli-Agustsus- September.

- Pembayaran kedua tanggal 6 januari 2004 sebesar Rp. 214.115.000,- dan

Rp. 218.895.000,- untuk tagihan bulan Oktober-Nopember-Desember.

Secara langsung terdakwa Didik Sugiyanto tidak pernah melakukan pembayaran uang

muka , namun pernah menandatangani pengajuan pembayaran uang muka, untuk

jaminan uang muka juga tidak pernah menerima namun sesuai bukti yang ada bahwa

jaminan uang muka PT Asuransi Jasa Raharja Putra No. SBY.13.05.00.2003.00064

tanggal 8 september 2003 sebesar Rp. 262.939.000 yang berlaku tanggal 8 September

2003 sampai tanggal 15 Desember 2003

Page 12: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

12

Bahwa yang menerima pembayaran kepada Konsultan sejumlah Rp.1.194.414.000,-

adalah PT Virama Karya Surabaya dengan bukti yang dibuat dan dipersiapkan oleh

konsultan (saksi Ir.Moch. Iqbal dan saksi Nanang) Bank BNI cabang Jembatan Merah

Surabaya dengan nama PT Virama Karya , alamat jl Sidosermo Selatan Airdas 86

Surabaya No. rek. 077.000000181.001 tanggal 27 April 1981 dan yang memerintahkan

melakukan pembayaran adalah Konsultan, namun terdakwa Didik Sugianto tidak pernah

melakukan pembayaran karena yang melakukan pengurusan pembayaran di KPKN

adalah Konsultan.

Untuk dana P2MPD tahun 2003 Pemkab Blitar yang masih tersisa/belum dicairkan

sebesar Rp. 2.086.000,- masih tersimpan dalam Kas Negara A dengan nomor rekening

183.002568266.002

Sesuai DIPP dana Proyek P3DK tahun anggaran 2003 berasal dari APBD Kabupaten

Blitar sebesar Rp. 23.884.000.000,- dan untuk mencairkan dana dari KASDA terdakwa

Didik Sugiyanto sebelumnya menandatangani cek pengambilan dana yang sudah

ditandatangani oleh Pimpro dan bendahara diatas materai tiga ribu dan distempel proyek

yang semuanya dicairkan tidak secara tunai melainkan hanya dialihkan/dipindahkan

dari Rekening Kasda No. 0141000022 dipindahkan kedalam rekening Bendaharawan

P3DK 2003 dengan nomor 141001264 yang ada di Bank Jatim Cabang Blitar, antara

lain:

1. 24-4-2003 No. SPMG 405/Pembangunan nominal Rp. 8.564.750.000,-

2. 23-5-2003 No. SPMG 518/Pembangunan nominal Rp. 36.250.000,-

3. 24-9-2003 No. SPMG 1461/Pembangunan nominal Rp. 133.800.000,-

4. 3-11-2003 No. SPMG 1834 /Pembangunan nominal Rp. 1.200.000.000,-

5. 4-11-2003 No. SPMG 1854/Pembangunan nominal Rp. 201.598.900,-

6. 4-11-2003 No. SPMG 1855/Pembangunan nominal Rp. 70.500.000,-

7. 7-11-2003 No. SPMG 1888/Pembangunan nominal Rp. 277.526.640,-

8. 12-11-2003 No. SPMG 1962/Pembangunan nominal Rp. 155.924.400,-

9. 14-11-2003 No. SPMG 2036/Pembangunan nominal Rp. 391.799.985,-

10 5-12-2003 No. SPMG 2254/Pembangunan nominal Rp. 229.499.550,-

11. 5-12-2003 No. SPMG 2255/Pembangunan nominal Rp. 618.499.500,-

12. 5-12-2003 No. SPMG 2256/Pembangunan nominal Rp. 125.000.000,-

13. 5-12-2003 No. SPMG 2257/Pembangunan nominal Rp. 72.000.000,-

14. 19-12-2003 No. SPMG 2437/Pembangunan nominal Rp. 5.686.331.235,-

15. 19-12-2003 No, SPMG 2438/Pembangunan nominal Rp. 50.000.000,-

16. 19-12-2003 No. SPMG 2439/Pembangunan nominal Rp. 2.767.600.000,-

17. 7-10-2003 No. SPMG 1568/Pembangunan nominal Rp. 281.099.700,-

18. 7-10-2003 No. SPMG 1571/Pembangunan nominal Rp. 154.500.000,-

19. 7-10-2003 No.SPMG 1572/Pembangunan nominal Rp. 22.500.000,-

Page 13: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

13

20. 7-10-2003 No. SPMG 1573/Pembangunan nominal Rp. 134.099.700,-

21. 13-10-2003 No. SPMG 1599/Pembangunan nominal Rp. 335.399.100,-

22. 13-10-2003 No. SPMG 1600/Pembangunan nominal Rp. 22.500.000,-

23. 13-10-2003 No. SPMG 1601/Pembangunan nominal Rp. 265.500.000,-

24. 13-10-2003 No. SPMG 1602/Pembangunan nominal Rp. 151.620.000,-

25 17-10-2003 No. SPMG 1673/Pembangunan nominal Rp. 100.799.520,-

26. 20-10-2003 No. SPMG 1723/Pembangunan nominal Rp. 292.199.370,-

27 20-10-2003 No. SPMG 1724/Pembangunan nominal Rp. 176.399.700,-

28 20-10-2003 No. SPMG 1725/Pembangunan nominal Rp. 30.000.000,-

29. 20-10-2003 No. SPMG 1726/Pembangunan nominal Rp. 336.302.700,-

30. 20-11-2003 No. SPMG 2171/Pembangunan nominal Rp. 1.000.000.000,

Jumlah total Rp.23.884.000.000,-

Yang dibayarkan oleh terdakwa Didik Sugiyanto kepada 248 desa atau kelurahan se

kabupaten Blitar yang menerima adalah Bendaharawan desa/kelurahan dengan dasar

pengajuan permohonan pencairan dari desa/kelurahan yang telah direkomendasi camat

dibayarkan di kantor bank BRI unit/cabang bank Jatim dan dikantor bagian

pemerintahan. Yang memerintahkan terdakwa Didik Sugiyanto untuk melakukan

pembayaran adalah Pimpro yang sebelum telah mengecek kelengkapan administrasi

yang sudah dibuat dan dipersiapkan oleh Konsultan.

Bahwa terhadap dana yang diserahkan ke desa ada pemotongan antara lain:

- PPN 10% sebesar Rp 1.280.272.737,00

Disetor ke kas Negara Rp. 425.630.185,08

Sisa Rp. 854.642.542,19

Diminta kembali oleh desa/kelurahan

- PPH 2% sebesar Rp. 256.054.545,44

Disetor ke kas Negara Rp.36.127.272,00

Sisa Rp. 219.927.273,44

Dititipkan di pembantu kuasa pengguna anggaran pada bagian pemerintahan

- Biaya administrasi pembuatan SP3, BA pembayaran tahap I, tahap II dan tahap III

- Pungutan biaya Administrasi proyek P3DK Rp. 86.681.000,-

- Pungutan biaya administrasi P2MPD Rp.10.383.200,-

Rp. 97.064.200,-

Seharusnya sesuai Pedoman Umum P2MPD, bahwa perhitungan PPN atas porsi

pendamping menjadi kewajiban daerah dan harus disediakan dalam APBD, namun

terdakwa Suparman S,Sos dan Didik Sugiyanto tetap melakukan pemotongan tersebut

dan dasar dari pemotongan tersebut adanya rekapan yang sudah disusun/dibuat serta

ditandatangani Konsultan (Ir. Moch. Iqbal). Padahal pemotongan dana P3DK untuk

PPH pasal 22 sebesar 2 % tidak ada ketentuannya, hal tersebut dilakukan oleh terdakwa

Page 14: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

14

Didik Sugiyanto atas saran dan rekap dari Konsultan Management daerah (KMD) yaitu

saksi Ir.M.Iqbal untuk dilakukan pemotongan pada saat penyerahan uang kepada

Desa/kelurahan yang didasarkan pada proyek P2MPD dan proyek P3DK tahun 2001

dan tahun 2002 yang juga tidak ada dasar untuk melakukan pemotongan PPH pasal 22

sebesar 2 %.

Selanjutnya saksi Ir. Moch. Iqbal menyuruh terdakwa Didik Sugiyanto untuk

mentransfer ke rekening pribadinya (Ir. Moch. Iqbal) sebesar Rp. 73.114.200,00

sebanyak 2 kali yang pertama tanggal 17 pebruari 2004 sebesar Rp. 68.114.200,- dan

yang kedua tanggal 20 Juli 2004 sebesar Rp.5.000.000,0

dan sisanya sebesar Rp. 23.950.000,- dititipkan di pembantu kuasa pengguna anggaran

pada bagian pemerintahan .

Jumlah uang pemotongan PPH P3DK dan pendamping P2MPD tahun 2003 yang

dititipkan kepada pembantu Kuasa pengguna Anggaran dana P3DK dan P2MPD tahun

2003 Pemkab Blitar sejumlah Rp. 270.045.023,-. Uang tersebut atas ijin terdakwa Didik

Sugiyanto dan Kabag Pemerintahan Pemkab Blitar pada tanggal 3 januari 2005 uang

sejumlah Rp.216.281.750,- telah diambil lagi dan dipindahkan ke Bank BRI Cabang

Blitar dengan nomor rekening 000901000760301 atas nama Rekening Giro Bendahara

TPAPD (Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa Kabupaten Blitar) sedang

sisanya yang sejumlah Rp. 53.763.267,- disimpan oleh Siti Zulaikah dalam brankas

Pemda Kab. Blitar

Bahwa dengan dititipkannya sisa dana pemotongan Proyek P3DK terhadap

PPN sebesar 10 % serta PPH pasal.22 sebesar 2 % terdapat jasa giro sebesar

Rp.28.869.109,50 yang seharusnya jasa giro tersebut disetorkan ke kas negara namun

oleh bendahara Proyek ( Didik Sugiyanto ) tidak dilakukan penyetoran terhadap uang

tersebut Akibat dari perbuatan para terdakwa serta Ir. Moch. Iqbal Negara dirugikan

sebesar Rp. 345.860577,50,- sesuai dengan perhitungan BPKP Surabaya dengan

perincian sebagai berikut:

1. Pungutan PPH pasal 22 yang belum disetor Rp. 219.927.268,00

2. Pungutan biaya administrasi Desa Rp. 97.064.200,00

3. Jasa Giro yang belum disetor Rp 28.869.109,50

Rp. 345.860.577.50,-

atau Setidak-tidaknya sekitar jumlah itu

-----------Perbuatan mereka terdakwa melanggar pasal 2 (1) Undang-Undang No. 31

tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang no. 20 Tahun 2001

tentang Perubahan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 (1) ke 1 KUHP ---------------------------------------------

SUBSIDER

Page 15: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

15

-----------Bahwa mereka terdakwa SUPARMAN, S.Sos Bin PARTO AKAD selaku

Pimpinan Proyek P3DK dan P2MPD kabupaten Blitar dan DIDIK SUGIYANTO Bin

SOEJOKO selaku bendaharawan Proyek P3DK dan P2MPD kabupaten Blitar, sebagai

orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan dengan Ir. H.

MOCH. IQBAL (dalam tuntutan tersendiri) pada hari dan tanggal yang sudah tidak

dapat diingat lagi dengan pasti dalam bulan januari 2003 sampai dengan bulan

Desember 2003, setidak-tidaknya pada waktu-waktu tertentu dalam tahun 2003

,bertempat di kantor Pemkab Blitar jalan S. Supriyadi Nomor 17 Blitar atau setidak-

tidaknya pada suatu tempat tertentu didaerah hukum Pengadilan negeri Blitar telah

menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi menyalahgunakan

kewenangan kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan

yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara .

Perbuatan mana dilakukan para terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:

Bahwa sebelumnya saksi Ir. Moch. Iqbal dan saksi Mangatas Tobing telah mendapat

informasi yang sifatnya umum dengan surat dari Bappenas kepada para Bupati termasuk

yang sudah diterima informasinya oleh Kabupaten Malang itu, bahwa di Bappenas

masih ada sisa dana tahun 2001, 2002 untuk proyek P2MPD , sehingga saksi Mangatas

Tobing dan saksi Ir.Moch. Iqbal berencana untuk meraih dana tersebut dengan

berkoordinasi dengan kepala bapeda yaitu saksi Drs. Mashudi bahwa akan dapat dana

dari loan (luar negeri) yang dibiayai ADB (Asian Development Bank) sebesar Rp.1,6

Miliar untuk proyek P2MPD ( Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah

Daerah).Pada tanggal 10 Januari 2003 saksi Mangatas Tobing (kepala Kimpraswil)

bersama dengan saksi Ir.Moch. Iqbal datang menemui saksi H. Mashudi MM

kekantornya untuk membicarakan rencana Proyek P2MPD tahun 2003 dan kemudian

sepakat bertiga yaitu saksi Mangatas Tobing, Ir. Moch. Iqbal dan saksi drs. Mashudi

MM untuk menghadap Bupati (waktu itu dijabat Drs. Imam Muhadi) dan berangkat Ke

Jakarta. Kemudian permohonan bantuan tersebut melalui mekanisme hasil Rapat

koordinasi Pembangunan (Rakorbang) Pemkab Blitar.dan saksi drs. Mashudi MM

sebagai perencana pembangunan di daerah sepakat bahwa dana rencana alokasi Proyek

P3DK yang dananya murni APBD dijadikan dana pendamping proyek P2MPD yang

berasal dari dana Loan ADB 1678-INO. Pada tanggal 14 Januari 2003, saksi Mangatas

Tobing, saksi Drs. Mashudi MM dan saksi Ir. Moch Iqbal berangkat ke Jakarta dengan

membawa kelengkapannya surat dari Bupati Blitar Nomor 050/14/409.2007/2003

tanggal 10 Januari 2003 perihal permohonan bantuan Dana loan ADB 1678-INO

dengan hasilnya adalah permohonan bantuan dana tersebut disetujui Rp. 1,6 Miliar

untuk dana KMD dengan persyaratan agar segera menyampaikan Surat permohonan

untuk menyusuli surat terdahulu . Kemudian saksi Drs. Mashudi menyusuli dengan

Page 16: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

16

surat Bupati Blitar tanggal 20 Januari 2003 Nomor 050/28/409.2007/2003 perihal

Mohon Bantuan Dana Loan ADB 167 dimana dalam surat tersebut telah disebutkan

bahwa ada dana Alokasi Proyek P3DK Kabupaten Blitar. Kemudian dana proyek yang

didapat sebanyak Rp.1,6 Miliar itu dilaporkan dalam APBD dan untuk proyek P3DK

sudah disetujui oleh pihak DPRD kabupaten Blitar, sehingga penggunaan selanjutnya

direncanakan oleh bagian pembangunan dan Perencanaan. Setelah adanya usulan Loan

untuk Proyek P2MPD sebanyak 1,6 Miliar dengan dana pendampingan dana APBD

untuk P3DK, kemudian diberikan ketentuan DIPP (bukti terlampir) yaitu mendapatkan

dana loan sebesar Rp.1,6 miliar yang digunakan fisik Rp.500.000.000,- sedangkan yang

untuk KMD (Konsultan Managemen Daerah) adalah Rp.1,1 Miliar. Bahwa pada rapat

koordinasi Proyek P3DK tanggal 11 Maret 2003 diruang rapat Bupati yang dihadiri Ir.

Moch. Iqbal terungkap bahwa saksi drs. Mashudi menyatakan akan ada proyek P2MPD

sebesar Rp.1,6 miliar bahwa Pimpro yang ditunjuk terdakwa Suparman, S.Sos dengan

Konsultan PT Virama Karya karena sebelumnya telah ada usulan dari Kabag

Pemerintahan yang pada waktu itu dijabat saksi Eko Budoyo dan dalam perencanaan

proyek tersebut bahwa Konsultan yang akan ditunjuk adalah PT Virama Karya yang

telah bekerja sebagai kosultan pada proyek P2MPD sebelumnya. Bahwa Proyek P3DK

maupun Proyek P2MPD tahun anggaran 2003 Kabupaten Blitar dilaksanakan mulai

awal Januari 2003 sampai dengan tanggal 31 Desember 2003 dengan besarnya anggaran

sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor 915/304/409.011/2003 tanggal 23

Juli 2003 tentang pengesahan Proyek yang dibiayai dari perubahan APBD

Pembangunan kabupaten Blitar dana P3DK tahun 2003 sejumlah Rp.23.884.000.000,-

(Dua puluh tiga Milyar Delapan ratus delapan puluh empat juta rupiah) dengan rincian

- Untuk Desa tipe A infrastruktur fisik sebanyak 160 Desa @ Rp.60.000.000,- dan

untuk Kelembagaan Rp. 36.250.000,- yaitu Desa Jiwut, Penataran, Modangan,

Kedawung, Ngoran, Dayu, Kemloko, Bangsri, SumberAsri, Pojok, Tingal, Slorok,

Sidodadi, Karangrejo, Karangsono, Sawentar, Tlogo, Gaprang, Bangle, Gogodeso,

Jatinom, Papungan, Sanan Kulon, Bendowulung, Purworejo, Kalipucung, Sumber,

Sumberingin, Gleduk, Sumberjo, Ngadirenggo, Tegal Asri, Balerejo, Wonorejo,

Bendosewu, Jeblok, Jabung, Tumpang, Kendalrejo,Gadungan , Ngaringan, Butun,

Tambakan , Sumber Agung, Soso, Plumbung, Semen, Tulungrejo, Krisik,

Sukosewu, Doko, Plumbangan,Slorok, Suru, Sidorejo, Resapombo, Sumberurip,

Kesamben Pagerwojo, Tepas, Tampak Rejo, Pagergunung, Jugo, Siraman,

Bumirejo, Selorejo, Sumber Agung, Banjarsari, Grendeng, Boro, Sidomulyo,

Ampelgading,Popoh, Ploso, Selopuro, Mandesan, Jatitengah, jambewangi,

tegalrejo, Mronjo, Dermojayan , Karanggayam, Pakisrejo, Purwokerto, Selokajang,

Page 17: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

17

Ngaglik, Kandangan, Begelenan, Ponggok, Pojok, Kawedusan, Jatilengger, Bendo,

Maliran, Karangbendo, Candirejo, Sidorejo, Bacem, Gembongan, Kebonduren,

Dadaplangu, Ringinanom, Sukorejo, Slemanan, Bakung, Wonodadi, Pikatan,

Kolomayan, Kunir, Gandekan, Kebonagung, Tawangrejo,Pandanarum, Bacem,

Binangun, Sumberkembar, Rejoso, Birowo, Sambigede, Ngembul, Kedungwungu,

Ngadri, Panggungrejo, Margomulyo, Panggungsari, terang, Kaligambir, Kalitengah,

Wates, Mojorejo, Purworejo, Tulungrejo, Ringinrejo, Surejo, Tugurejo,

Suruwadang, Sumberrejo,Bendosari, Dawuhan, Plumpungrejo, Jimbe, Plosorejo,

Darungan, Sumberjati, Maron, Kebonsari, Tanggungduwet, Kedungbanteng, Lorejo,

Tumpakkepoh, Sidomulyo, Plandirejo, Pulerejo, Wonotirto, Sumberbroto, Ngeni,

Ngadipuro, Gununggede, Pasiraman,Kaligrenjeng, Tambakrejo.

- Untuk Desa Tipe B infrastruktur fisik sebanyak 39 Desa @ Rp.55.000.000- dan

untuk Kelembagaan Rp. 35.250.000,- yaitu : Desa Kuningan, Minggirsari,

Plosoarang,Tuliskriyo, Bendosari, Jajar, Sragi, Duren, Pasirharjo, Gandusari, Kotes,

Jambepawon, Genengan, Kalimanis, Pohgajih, Olak Alen, Kerjen, Wonorejo,

Maron, Ringinanyar, Langon, Karanggondang, Sumbersari, Mangunan, Tunjung,

Besuki, Jati, Tumenggungan, Salam, Tawangrejo, Umbuldamar, Bumiayu,

Sumberagung, Balerejo, Sumbersik, Rejowinangun, Pakisaji, Ngrejo.

- Untuk Desa Tipe C infrastruktur fisik sebanyak 21 Desa @

Rp.50.000.000,- dan untuk kelembagaan Rp.34.250.000,-yaitu

Ds.Krenceng, Jeding, Tembalang, Gondang, Kemirigede, Sukoanyar,

Ngreco, Kendalrejo, Bendorejo, Kaliboto, Rejosari, Sumberrejo,

Kaulon, Salamrejo, Sukorame, Sumberarum, Bakung,Bululawang,

Sumberdadi,Tumpakoyot.

- Untuk Kelurahan sebanyak 28 Kelurahan, infrastruktur fisik @ Rp.46.000.000,- dan

Kelembagaan Rp.25.250.000, yaitu kelurahan Nglegok, GarumTawangsari,

Sumberdiren, Bence, Kanigoro, Satrian,Wlingi, Klemunan, Tangkil, Beru,

Babadan,Talun, Kamulan, Kameron, Bajang, Srengat, Dandong,

Kauman,Togogan,Tawangrejo, Sutojayan, Kalitang, Kembangarum,GedungBunder,

Jenglong, Sukorejo, Jegu, Kademangan.

Sedangkan dana P2MPD 2003 sesuai DIP besarnya Rp. 1.696.500.000,- dengan

perincian :

- KMD sejuamlah Rp. 1.196.500.000

- Fisik untuk 10 desa Rp.500.000.000,- yaitu meliputi desa Gaprang, Desa Slorok,

Desa Rejowinangun , desa Sumberjati, Desa Kawulon, Desa pohgajih, Desa

Kesamben, Desa Mronjo, Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.

Page 18: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

18

Bahwa untuk Proyek P3DK sasarannya adalah pembangunan fisik yang

diprioritaskan oleh desa Penerima sebanyak 220 desa dan 28 Kelurahan sedang sasaran

P2MPD adalah dengan sasaran 10 desa.

Sesuai dengan surat Keputusan Bupati Blitar Nomor 281 tahun 2003 tanggal 20 Mei

2003: bahwa yang diangkat Pimpinan Proyek P2MPD tahun 2003 adalah terdakwa

Suparman , S.Sos (sebagai PNS dengan SK Gubernur KDH Tk I Jawa Timur No

821.12/691/032/ Tahun 1988 tanggal 30 Januari 1988 ) dan sebagai Bendaharawan

Proyek P2MPD dijabat oleh terdakwa Didik Sugiyanto ( Sebagai PNS dengan SK

Gubernur KDH Tk.I Jawa Timur No 821.12/691/032/tahun 1988 tanggal 30 januari

1988 ) dan dengan SK Bupati Blitar Nomor 174 tahun 2003 tanggal 4 April 2003 bahwa

yang ditunjuk sebagai Pimpinan Proyek P3DK tahun 2003 adalah terdakwa Suparman.

S.Sos dan ditunjuk sebagai Bendaharawan Proyek P3DK tahun 2003 adalah terdakwa

Didik Sugiyanto.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor 281 tahun 2003 tanggal 20 Mei

2003 dan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor 174 tahun 2003 tanggal 4 april 2003

tugas Pokok Pimpinan Proyek P3DK dan P2MPD adalah:

- Melakukan tugas administrasi proyek dan bertanggung jawab atas penggunaan yang

dikeluarkan sesuai dengan criteria yang diatur dalam Pedum P2MPD dan Peraturan

lain yang relevan.

- Dengan batuna Konsultan Management Darha melakukan Verivikasi terhadap

rencana tehnis prasarana yang akan dibangun tipe A dan tipe B

- Bertanggung jawab atas penyelesaian proyek tepat waktu.

- Melaporkan pelaksanaan penggunaan dana kepada Bupati Blitar

Dan juga harus sesuai dengan SK Bupati Blitar dan sesuai dengan ketentuan

Permendagri Nomor 2 Tahun 1994 Yo Permendagri Nomor 2 tahun 1996 tentang

pelaksanaan Anggaran Pendapatn dan Belanja Daerah.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor 281 tahun 2003 tanggal 20 Mei

2003 dan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor 174 tahun 2003 tanggal 4 april 2003

tugas dan tanggung jawab Bendaharawan antara lain:

- Mempersiapkan administrasi pencairan dana anggaran Proyek.

- Menerima, menyiapkan dan memelihara serta menyerahkan/membayar uang/barang

milik Proyek P2MPD secara tertib dan teratur

- Mengerjakan buku kas/buku barang dan buku lainnya sesuai kebutuhan.

- Menyusun dan menyiapkan bukti-bukti pengeluaran/penerimaan secara tertib dan

teratur.

Bahwa dalam pelaksanan Proyek-proyek P2MPD Kabupaten Blitar tahun 2003 telah

menunjuk/menggunakan jasa Konsultan PT Virama Karya Cabang Surabaya yang

Page 19: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

19

sebagai Kepala Cabangnya adalah Ir. Farid Wadjdi dan pelaksana dilapangan/pemimpin

fasilitator atau sebagai tiem Leader saksi Ir. Much. Iqbal dengan tugas pokoknya :

- Managemen umum

- Rencana dan program

- Fasilitas, motivasi

- Dan kampanye kepedulian public

- Monitoring pelaksanaan proyek.

- Pendukung pelaksanaan.

- Isu gender (meningkatkan peran serta perempuan)

Bahwa dalam pelaksanaan tugas Konsultan maupun tugas Pimpinan Proyek

dan Bendaharawan Proyek P3DK maupun P2MPD harus sesuai dengan petunjuk

pelaksana dana P3DK tahun 2003 Nomor 140/86/409.011/2003 tanggal 6 Maret 2003

sedangkan petunjuk P2MPD harus sesuai dengan Pedum P2MPD dan Surat Edaran

dirjen Anggaran Nomor SE-97/A/2001 tanggal 20 juli 2001 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Pembayaran Proyek P2MPD serta SK Bupati Blitar . Dengan adanya

proyek P2MPD Pemkab Blitar tahun 2003 sesuai DIP senilai Rp.1.696.500.000,- dan

dana P3DK Pemkab Blitar 2003 sesuai SK Bupati Blitar Nomor 915/304/409.011/2003

senilai Rp.14.884.000.000,- , sesuai dengan Pedoman Umum P2MPD, pengadaan jasa

konsultan harus dilakukan melalui proses pelelangan /tender terbuka , setelah pross

tender selesai dan sebelum penentuan pemenang, proses tersebut harus mendapatkan

NOL (No Objection Letter) terlebih dahulu dari ADB dan mengikuti ketentuan Kepres

yang berlaku no. 18 tahun 2000 tentang pengadaan barang dan jasa yang melakukan

adalah Pimpro dengan menunjuk Panitia Lelang. Namun kenyataannya terdakwa

Suparman S.Sos sebagai Pimpro tidak mengetahui proses pengadaan Konsultan, tidak

pernah menerbitkan SK pengadaan barang dan jasa, tidak pernah menetapkan harga

perkiraan sendiri yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pengadaan jasa konsultan

dan tidak pernah menetapkan kerangka acuan kerja dan syarat untuk pengadaan

konsultan tahun 2003, terdakwa hanya diminta oleh saksi Ir. M. Iqbal untuk segera

menandatangani kontrak konsultan tersebut karena proyek segera dimulai, yang

sebelumnya sekitar pertengahan bulan April 2003 sekitar jam 17.00 WIB saksi Ir. Iqbal

datang kerumah terdakwa Suparman, S.Sos dengan membawa 3 buku yang terdiri dari 2

buku ( kontrak kerja) dan 1 buku berupa proses lelang yang sudah ada tanda tangannya

Bupati Blitar, kepala bappeda, kabag pembangunan, Kepala Dinas Praswil, Panitia

lelang PT Virama Karya, pelaksanaan berita acara loka karya oleh pimpro tahun 2002,

termasuk buku kontrak nomor : 050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal 6 April 2003 yang

sudah ditandatangani oleh persero PT Virama karya (Ir. Faris Wadji), akhirnya tinggal

terdakwa yang belum tanda tangan proses lelang dan buku kontrak yang selanjutnya

Page 20: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

20

yang ada nama terdakwa Suparman, S.Sos selaku pimpro ditandatangani buku proses

lelang dan buku kontrak tersebut.

Selanjutnya kontrak dengan Konsultan ditandatangani oleh Pimpro tanggal 16 April

2003 akan tetapi SK Pengangkatan Pimpro diterbitkan tanggal 20 Mei 2003. Bahwa

terdakwa Suparman, S.Sos selaku Pimpro tidak pernah melakukan proses pengadaan

dan tidak menunjuk suatu Panitia yang mengadakan pengadaan , terjadinya kontrak

saat itu yang menyiapkan adalah Konsultan yaitu saksi ir. Moch. Iqbal dan Pimpro

terdakwa Suparman, S.Sos hanya menandatangani saja. Bahwa yang menandatangani

kontrak yang mendahului penunjukan Pimpro yaitu yang menandatangani PT Virama

Karya adalah : Farid Wadjdi selaku Kepala Cabang PT Virama Karya tersebut di

Surabaya dan Pimpro P2MPD tahun 2003 adalah terdakwa Suparman S.Sos. Dan yang

menyerahkan kontrak ke Pimpro terdakwa Suparman, s.sos adalah saksi Ir.Moch. Iqbal

dan saksi Nanang staf PT. virama Karya yang diserahkan sekitar bulan April tahun 2003

di Kantor Pimpro (Bagian Pemerintahan) Pemkab Blitar.

Bahwa selain itu seluruh pengurusan permintaan pembayaran dilakukan

Konsultan sendiri yaitu saksi Ir. Much. Iqbal, pejabat proyek hanya menandatangani

berkas yang telah dipersiapkan.

Bahwa atas perintah Pimpro yaitu terdakwa Suparman, S.Sos , maka saksi

Ir.Moch. Iqbal selaku Konsultan P3DK dan P2MPD atas dasar Kontrak Kerja Nomor

10/01/SPK/VK-P2MPD/VI/2003 tanggal 2 Juni 2003 telah melakukan sosialisasi

P2MPD bersamaan dengan sosialisasi P3DK yang dilakukan bulan April 2003 dan

berakhir bulan Desember 2003 sesuai dengan akhir tahun anggaran. Didalam sosialisasi

sebanyak 8 kali di delapan tempat pada seluruh desa dan kecamatan sekabupaten Blitar

sedangkan sosialisasi ditingkat Kabupaten bertempat di Pendopo kabupaten, tersebut

saksi Ir.Moch. Iqbal menyampaikan bahwa rencana anggaran biaya proyek P2MPD

tersebut termasuk pajak pertambahan nilai 10% dan dana yang disalurkan kepada desa

PPH 2% dan biaya Administrasi pembuatan SP3, BA Pembayaran tahap I 30%, II 50%,

III 20%. Bahwa selajutnya untuk pembayaran dana ke desa atas dasar permintaan dari

desa yang persyaratan dan kelengkapannya sudah dibuat dan dipersiapkan oleh

konsultan. Sedangkan untuk pencairan dana bantuan ke 10 desa ,pihak konsultan ( Ir.

Moch. Iqbal ) datang ke kantor bagian pemerintahan dengan membawa berkas-berkas

pencairan dana bantuan ke 10 desa yang sudah dibuat dan dipersiapkan untuk

dimintakan tanda tangan Pimpro dan bendahara proyek setelah berkas ditandatangani

oleh terdakwa Suparman, S.Sos dan terdakwa Didik Sugiyanto, berkas diminta kembali

oleh pihak Konsultan yaitu Ir. Moch. Iqbal untuk dibawa ke kantor KPKN selang

beberapa hari konsultan yaitu saksi Ir. Moch. Iqbal datang ke kantor bagian

pemerintahan memberitahukan bahwa dana P2MPD ke 10 desa sudah ada di BRI

Page 21: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

21

Cabang Blitar, selanjutnya bendahara proyek yaitu terdakwa Didik Sugiyanto

disarankan mengajukan permohonan membuka rekening atas nama proyek P2MPD di

BRI Cabang , selanjutnya bendahara Proyek yaitu terdakwa Didik Sugiyanto

mengajukan permohonan pembukaan rekening atas nama proyek P2MPD yang

ditandatangani Kepala Bagian sebagai persyaratan yang ditetapkan oleh pihak bank,

dari pihak bank BRI memberikan ketentuan bahwa selain persyaratan permohonan yang

ditanda tangani oleh Pimpinan Proyek dan bendahara proyek wajib mengisi specimen

dan disempel proyek. Selanjutnya dana dicairkan dari KPKN : pencairan pertama

sejumlah Rp.150.000.000,- disalurkan ke 10 desa masing-masing @ Rp.15.000.000,-

kedua sejumlah Rp.250.000.000,- disalurkan kepada 10 desa masing-masing @ Rp.

25.000.000,- dan ketiga sejumlah Rp.100.000.000,- disalurkan ke 10 desa masing-

masing @ Rp. 10.000.000,- pembayaran tersebut dilakukan oleh terdakwa Didik

Sugiyanto atas Perintah terdakwa Suparman, S.Sos sebagai Pimpro dan dalam

melakukan pembayaran tersebut terdakwa Didik Sugiyanto tidak melakukan

verivikasi/mengecek kelengkapan bukti yang dipersyaratkan karena semua persyaratan

sudah dibuat dan dipersiapkan oleh Konsultan dan yang menerima dana tersebut adalah

Bendaharawan desa. Pembayaran tahap I hanya 1 desa yaitu desa Mronjo Kecamatan

selopuro Kabupaten Blitar diambil sendiri oleh Bendahara Desa di bank BRI cabang

Blitar lainnya diambil oleh bendahara desa dilakukan di kantor bagian pemerintahan

Kabupaten Blitar, sedangkan pembayaran tahap II dan tahap III dilakukan dikantor

bagian pemerintahan Kabupaten Blitar. Terhadap dana yang diserahkan ke desa

tersebut ada biaya pengganti administrasi (SP3, BA I, BA II dan BA III) yang besarnya

Rp. 10.383.200 masing-masing desa dipungut besarnya bervariasi pada saat pencairan

dana tahap I sekitar bulan Nopember 2003 di kantor BRI cabang Blitar , pemotongan

tersebut tidak ada dasarnya hanya bukti rekapan yang sudah disusun/dibuat serta

ditandatangani konsultan (saksi Ir. Moch. Iqbal) dan setelah biaya pengganti

administrasi terkumpul disimpan pada rekening proyek P2MPD.

Bahwa untuk pencairan dana jasa konsultan sejumlah Rp.1.195.174.000,- yang

dicairkan sejumlah Rp.1.194.414.000,- sehingga yang jumlah Rp. 760.000,- masih

belum dicairkan / masih di KPKN Blitar, dimana semua persyaratan dan kelengkapan

berkasnya sudah dibuat dan dipersiapkan oleh pihak konsultan , bendahara proyek dan

Pimpro tinggal menandatangani saja. Sesuai SPM pembayaran kepada KMD sejumlah

Rp.1.194.414.000,- yang dibayarkan sebanyak 3 kali, namun tidak secara langsung

antara lain:

- Pembayaran uang muka sekitar sekitar tanggal 15 September 2003 sebesar

Rp. 146.804.800,- dan Rp. 92.230.000,-

Page 22: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

22

- Pembayaran pertama tanggal 7 Nopember 2003 sebesar Rp. 367.564.200,- dan

Rp. 154.805.000,- untuk tagihan bulan April –Mei-Juni-Juli-Agustsus- September.

- Pembayaran kedua tanggal 6 januari 2004 sebesar Rp. 214.115.000,- dan

Rp. 218.895.000,- untuk tagihan bulan Oktober-Nopember-Desember.

Secara langsung terdakwa Didik Sugiyanto tidak pernah melakukan pembayaran uang

muka , namun pernah menandatangani pengajuan pembayaran uang muka, untuk

jaminan uang muka juga tidak pernah menerima namun sesuai bukti yang ada bahwa

jaminan uang muka PT Asuransi Jasa Raharja Putra No. SBY.13.05.00.2003.00064

tanggal 8 september 2003 sebesar Rp. 262.939.000 yang berlaku tanggal 8 September

2003 sampai tanggal 15 Desember 2003

Bahwa yang menerima pembayaran kepada Konsultan sejumlah

Rp.1.194.414.000,- adalah PT Virama Karya Surabaya dengan bukti yang dibuat dan

dipersiapkan oleh konsultan (saksi Ir.Moch. Iqbal dan saksi Nanang) Bank BNI cabang

Jembatan Merah Surabaya dengan nama PT Virama Karya , alamat jl Sidosermo

Selatan Airdas 86 Surabaya No. rek. 077.000000181.001 tanggal 27 April 1981 dan

yang memerintahkan melakukan pembayaran adalah Konsultan, namun terdakwa Didik

Sugiyanto tidak pernah melakukan pembayaran karena yang melakukan pengurusan

pembayaran di KPKN adalah Konsultan.

Untuk dana P2MPD tahun 2003 Pemkab Blitar yang masih tersisa/belum dicairkan

sebesar Rp. 2.086.000,- masih tersimpan dalam Kas Negara A dengan nomor rekening

183.002568266.002

Sesuai DIPP dana Proyek P3DK tahun anggaran 2003 berasal dari APBD Kabupaten

Blitar sebesar Rp. 23.884.000.000,- dan untuk mencairkan dana dari KASDA terdakwa

Didik Sugiyanto sebelumnya menandatangani cek pengambilan dana yang sudah

ditandatangani oleh Pimpro dan bendahara diatas materai tiga ribu dan distempel proyek

yang semuanya dicairkan tidak secara tunai melainkan hanya dialihkan/dipindahkan

dari Rekening Kasda No. 0141000022 dipindahkan kedalam rekening Bendaharawan

P3DK 2003 dengan nomor 141001264 yang ada di Bank Jatim Cabang Blitar, antara

lain:

1. 24-4-2003 No. SPMG 405/Pembangunan nominal Rp. 8.564.750.000,-

2. 23-5-2003 No. SPMG 518/Pembangunan nominal Rp. 36.250.000,-

3. 24-9-2003 No. SPMG 1461/Pembangunan nominal Rp. 133.800.000,-

4. 3-11-2003 No. SPMG 1834 /Pembangunan nominal Rp. 1.200.000.000,-

5. 4-11-2003 No. SPMG 1854/Pembangunan nominal Rp. 201.598.900,-

6. 4-11-2003 No. SPMG 1855/Pembangunan nominal Rp. 70.500.000,-

7. 7-11-2003 No. SPMG 1888/Pembangunan nominal Rp. 277.526.640,-

8. 12-11-2003 No. SPMG 1962/Pembangunan nominal Rp. 155.924.400,-

9. 14-11-2003 No. SPMG 2036/Pembangunan nominal Rp. 391.799.985,-

Page 23: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

23

10 5-12-2003 No. SPMG 2254/Pembangunan nominal Rp. 229.499.550,-

11. 5-12-2003 No. SPMG 2255/Pembangunan nominal Rp. 618.499.500,-

12. 5-12-2003 No. SPMG 2256/Pembangunan nominal Rp. 125.000.000,-

13. 5-12-2003 No. SPMG 2257/Pembangunan nominal Rp. 72.000.000,-

14. 19-12-2003 No. SPMG 2437/Pembangunan nominal Rp. 5.686.331.235,-

15. 19-12-2003 No, SPMG 2438/Pembangunan nominal Rp. 50.000.000,-

16. 19-12-2003 No. SPMG 2439/Pembangunan nominal Rp. 2.767.600.000,-

17. 7-10-2003 No. SPMG 1568/Pembangunan nominal Rp. 281.099.700,-

18. 7-10-2003 No. SPMG 1571/Pembangunan nominal Rp. 154.500.000,-

19. 7-10-2003 No.SPMG 1572/Pembangunan nominal Rp. 22.500.000,-

20. 7-10-2003 No. SPMG 1573/Pembangunan nominal Rp. 134.099.700,-

21. 13-10-2003 No. SPMG 1599/Pembangunan nominal Rp. 335.399.100,-

22. 13-10-2003 No. SPMG 1600/Pembangunan nominal Rp. 22.500.000,-

23. 13-10-2003 No. SPMG 1601/Pembangunan nominal Rp. 265.500.000,-

24. 13-10-2003 No. SPMG 1602/Pembangunan nominal Rp. 151.620.000,-

25 17-10-2003 No. SPMG 1673/Pembangunan nominal Rp. 100.799.520,-

26. 20-10-2003 No. SPMG 1723/Pembangunan nominal Rp. 292.199.370,-

27 20-10-2003 No. SPMG 1724/Pembangunan nominal Rp. 176.399.700,-

28 20-10-2003 No. SPMG 1725/Pembangunan nominal Rp. 30.000.000,-

29. 20-10-2003 No. SPMG 1726/Pembangunan nominal Rp. 336.302.700,-

30. 20-11-2003 No. SPMG 2171/Pembangunan nominal Rp. 1.000.000.000,-

Jumlah total Rp.23.884.000.000,-

Yang dibayarkan oleh terdakwa Didik Sugiyanto kepada 248 desa atau kelurahan se

kabupaten Blitar yang menerima adalah Bendaharawan desa/kelurahan dengan dasar

pengajuan permohonan pencairan dari desa/kelurahan yang telah direkomendasi camat

dibayarkan di kantor bank BRI unit/cabang bank Jatim dan dikantor bagian

pemerintahan. Yang memerintahkan terdakwa Didik Sugiyanto untuk melakukan

pembayaran adalah Pimpro yang sebelum telah mengecek kelengkapan adminstrasi

yang sudah dibuat dan dipersiapkan oleh Konsultan.

Bahwa terhadap dana yang diserahkan ke desa ada pemotongan antara lain:

- PPN 10% sebesar Rp.1.280.272.737,27

Disetor ke kas Negara Rp. 425.630.185,08

Sisa Rp. 854.642.542,19

Diminta kembali oleh desa/kelurahan

- PPH 2% sebesar Rp. 256.054.545,44

Disetor ke kas Negara Rp. 36.127.272,00

Sisa Rp. 219.927.273,44

Dititipkan di pembantu kuasa pengguna anggaran pada bagian pemerintahan

- Biaya administrasi pembuatan SP3, BA pembayaran tahap I, tahap II dan tahap III

Page 24: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

24

- Pungutan biaya Administrasi proyek P3DK Rp. 86.681.000,-

- Pungutan biaya administrasi P2MPD Rp. 10.383.200,-

Rp. 97.064.200,-

Dasar dari pemotongan tersebut adanya rekapan yang sudah disusun/dibuat serta

ditandatangani Konsultan (Ir. Moch. Iqbal).

Selanjutnya saksi Ir. Moch. Iqbal menyuruh terdakwa Didik Sugiyanto untuk

mentransfer ke rekening pribadinya (Ir. Moch. Iqbal) sebesar Rp. 73.114.200,00

sebanyak 2 kali yang pertama tanggal 17 pebruari 2004 sebesar Rp. 68.114.200,- dan

yang kedua tanggal 20 Juli 2004 sebesar Rp.5.000.000,0

dan sisanya sebasar Rp. 23.950.000,- dititipkan di pembantu kuasa pengguna anggaran

pada bagian pemerintahan

Jumlah uang pemotongan PPH P3DK dan pendamping P2MPD tahun 2003 yang

dititipkan kepada pembantu Kuasa pengguna Anggaran dana P3DK dan P2MPD tahun

2003 Pemkab Blitar sejumlah Rp. 270.045.023,-. Uang tersebut atas ijin terdakwa Didik

Sugiyanto dan Kabag Pemerintahan Pemkab Blitar pada tanggal 3 januari 2005 uang

sejumlah Rp.216.281.750,- telah diambil lagi dan dipindahkan ke Bank BRI Cabang

Blitar dengan nomor rekening 000901000760301 atas nama Rekening Giro Bendahara

TPAPD (Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa Kabupaten Blitar) sedang

sisanya yang sejumlah Rp. 53.763.267,- disimpan oleh Siti Zulaikah dalam brankas

Pemda kab. Blitar

Akibat dari perbuatan para terdakwa serta Ir. Moch. Iqbal Negara dirugikan sebesar

Rp. 345.860577,50,- sesuai dengan perhitungan BPKP Surabaya dengan perincian

sebagai berikut:

1. Pungutan PPH pasal 22 yang belum disetor Rp. 219.927.268,00

2. Pungutan biaya administrasi Desa Rp. 97.064.200,00

3. Jasa Giro yang belum disetor Rp. 28.869.109,50

Rp. 345.860.577.50

atau Setidak-tidaknya sekitar jumlah itu

Perbuatan mereka terdakwa diancam dan dipidana dalam pasal 3 Undang-Undang No.

31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang no. 20 Tahun 2001

tentang perubahan undang-undang No.31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi pasal 55 (1) ke 1 KUHP;

Menimbang, bahwa atas surat dakwaan dari Penuntut Umum tersebut Penasihat

Hukum para terdakwa di persidangan mengajukan keberatan/eksepsi, dan atas

keberatan/eksepsi Penasihat Hukum para Terdakwa tersebut Penuntut Umum di

persidangan mengajukan tanggapan atau pendapatnya;

Page 25: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

25

Menimbang, bahwa terhadap keberatan/eksepsi Penasihat Hukum Para Terdakwa

terhadap surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Majelis telah menjatuhkan putusan sela

dalam persidangan pada hari Selasa, 24 Maret 2009, yang amarnya antara lain berbunyi

sebagai berikut:

M E N G A D I L I

Menolak Keberatan/Eksepsi yang diajukan Penasihat Hukum Para Terdakwa

untuk seluruhnya;

Memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan

perkara atas nama terdakwa Suparman S.Sos. Bin Parto Akad dan terdakwa

Didik Sugiyanto Bin Soejoko;

Menangguhkan biaya perkara sampai putusan akhir ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan surat dakwaannya tersebut, di

persidangan telah didengar keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut

Umum, saksi-saksi mana dibawah sumpah sesuai dengan agamanya masing-masing,

pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:

1. Saksi Drs MASHUDI, MM

- bahwa saksi menjabat selaku Kepala Bappeda pemkab Blitar mulai bulan Januari

2001 hingga Nopember 2004 sebelumnya di Asisten Pemeritahan pemkab Blitar

dan setelah itu atau saat ini menjabat Kepala Kantor Pendapatan Daerah pemkab

Blitar, tugas pokok tertuang pada pasal 3 SK Bupati Blitar nomor 369 tahun 2003

penjabaran dari Perda kab Blitar nomor 3 / tahun 2002 .

- bahwa saksi tahu arti P2MPD yaitu : Proyek Pendukung Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintah Daerah sedangkan P3DK yaitu : Program Pendukung

Pembangunan Desa / Kelurahan .

- bahwa nama pimpinan proyek / pimpro P2MPD tahun 2002 adalah SUPARI, BE

dari kantor Praswil sedang pimpinan proyek / pimpro P2MPD tahun 2003 adalah

SUPARMAN S Sos dari kantor bagian pemerintahan pemkab Blitar, adanya

proyek P2MPD tahun 2001, 2002 dan tahun 2003 sedang adanya P3DK tahun

2003 saja .

- bahwa dana P2MPD dari LOAN (bantuan luar negeri) yang dibiayai ADB / bank

dunia sedang P3DK uangnya didanai oleh APBD murni pemkab Blitar .

- bahwa Saksi selaku Kepala Bappeda melaporkan kepada Bupati Blitar tanggal 10

Januari 2003 bahwa ada 3 pihak yaitu : Kepala Beppeda (saksi sendiri), Kepala

Kimpraswil dan Konsultan yang akan melakukan koordinasi dan sepakat akan

Page 26: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

26

menghadap yang berkepentingan di Bappenas Jakarta dengan membawa Surat

Permohonan pengajuan bantuan loan ADB 1678-INO untuk P2MPD, kemudian

nota dinas tanggal 20 Januari 2003 yang merupakan laporan hasil perjalanan

menyatakan bahwa pada tanggal 15-16 Januari 2003 bertiga (Kepala Bappeda,

Kepala Kimpraswil dan Konsultan PT VIRAMA KARYA) telah menghadap Dr

BASTARI PANJI INDRA, MSP (Sekretaris P2MPD pusat) dengan hasil adalah

permohonan bantuan dana tersebut disetujui Rp 1,6 Milyar untuk dana KMD

dengan persyaratan agar segera menyampaikan surat permohonan.

- bahwa setelah menghadap Bapak BUPATI (waktu itu dijabat Drs IMAM

MUHADI, MBA, MM) selanjutnya Saksi bersama dengan Kepala Kimpraswil

dan Konsultan pada tanggal 14 Januari 2003 berangkat ke Jakarta dengan

membawa surat Bupati Blitar tanggal 10 Januari 2003 nomor :

050/14/409.207/2003 perihal mohon bantuan dana loan ADB 1678-INO .

- bahwa saksi mengetahui persetujuan dana Loan sebesar Rp 1,6 Milyar informasi

dari Pak Dr BASTARI.

- bahwa pemberian dana itu tentu oleh Bappenas sudah dikaji, sebab persyaratannya

adalah bahwa pemda harus mempunyai dana pendamping untuk permohonan

P2MPD sehingga saksi mengajukan dana pendamping yang pelaksanaan teknis

proyeknya sama seperti proyek P2MPD.

- bahwa permohonan bantuan itu sudah melalui mekanisme hasil rapat koordinasi

pembangunan (Rakorbang) pemkab Blitar dan saksi menyepakati bahwa dana

rencana alokasi P3DK murni APBD dijadikan pendamping proyek P2MPD .

- bahwa setelah mendapat dana Loan untuk P2MPD diberikan ketentuan melalui

DIPP yaitu: mendapatkan dana Loan sebesar Rp 1,6 Milyar digunakan untuk fisik

yang Rp 500.000.000,00 sedangkan untuk KMD (Konsultan Management

Daerah) Rp 1,1 Milyar.

- bahwa besarnya bantuan proyek P2MPD sesuai dengan petunjuk adalah

Rp 500.000.000,00 untuk 10 desa sehingga setiap desa akan menerima

Rp 50.000.000,00 .

- bahwa saksi ikut menandatangani surat permohonan rekomendasi penunjukan

kembali Konsultan dan fasilitator dari PT. Virama Karya pada proyek P2MPD

kab Blitar tahun 2003 .

- bahwa dalam rapat koordinasi proyek P3DK tanggal 11 Maret 2003 diruang rapat

Bupati yang dihadiri Konsultan bernama MOCH. IQBAL saksi menyatakan akan

ada proyek P2MPD senilai Rp 1,6 Milyar dan pimpro yang ditunjuk adalah

SUPARMAN sedangkan Konsultannya dari PT VIRAMA KARYA;

2. Saksi Ir MANGATAS L TOBING, M.Si

Page 27: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

27

- bahwa saksi mengerti bahwa proses pelaksanaan proyek P2MPD dan P3DK tahun

2003 dari perencanaan hingga pelaksanaan dalam hal pengadaan konsultan saja

karena pelaksanaan proyek P2MPD dan P3DK tahun 2003 pimpinan proyek /

pimpronya sudah tidak berada dikantor Kimpraswil namun sudah beralih ke

kantor bagian tata pemerintahan Pemkab Blitar.

- bahwa pelaksanaan proyek P2MPD / P3DK dimulai sekitar bulan Januari sampai

bulan April 2003.

- bahwa nama pimpinan proyek / pimpro P2MPD tahun 2003 adalah SUPARMAN

S.Sos dari kantor bagian tata pemerintahan pemkab Blitar.

- bahwa dana P2MPD dari LOAN (bantuan luar negeri) yang dibiayai ADB / bank

pembangunan asia sedangkan P3DK uangnya didanai oleh APBD pemkab Blitar .

- bahwa laporan saksi selaku Kepala Bappeda kepada Bupati Blitar tanggal 10

Januari 2003 bahwa ada 3 pihak yaitu : Saksi sebagai Kepala Bappeda, Kepala

Kimpraswil dan konsultan yang akan berangkat ke Jakarta untuk menghadap yang

berkepentingan di Bappenas dengan membawa Surat Permohonan pengajuan

bantuan loan ADB 1678-INO untuk P2MPD di Kab Blitar.

- bahwa hasil rapat koordinasi bulan Januari 2003 antara Kepala Bappeda, Kepala

Kimpraswil dan konsultan akan menghadap ke Bappenas di Jakarta untuk

meminta dana bantuan Loan;

- bahwa saksi mengetahui persetujuan dana Loan sebesar Rp 1,6 Milyar dari Pak Dr

BASTARI dan ada persyaratan bahwa didaerah penerima proyek P2MPD harus

ada proyek yang sama seperti proyek P2MPD.

3. Saksi Drs EKO BUDOYO,

- bahwa saksi bekerja di Pemkab. Blitar pada Kabag Pemerintahan pada tahun 2003

yang mempunyai staf/ karyawan bernama SUPARMAN, S.Sos dan DIDIK

SUGIYANTO

- bahwa saksi mengerti bahwa kurun waktu tahun 2003 Pemkab. Blitar telah ada

Proyek P3DK yang dananya dibiayai dari APBD dan P2MPD yang dananya dari

LOAN ADB (bantuan Luar Negeri)

- bahwa proyek proyek P2MPD dan P3DK dimulai awal Januari 2003 s/d 31

Desember 2003 dan selaku Pimpro P3DK dan P2MPD adalah SUPARMAN,

S.Sos, sedangkan Bendahara P3DK dan P2MPD adalah DIDIK SUGIYANTO .

- bahwa besanya anggaran P3DK sesuai SK. Bupati adalah Rp. 23.884.000.000,00

dengan rincian:

Desa Tipe A infrastuktur fisik sebanyak 160 Desa @ Rp. 60.000.000,00 dan

untuk kelembagaan Rp. 36.250.000,00

Page 28: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

28

Desa Tipe B infrastruktur fisik sebanyak 39 Desa @ Rp. 55.000.000,00 dan untuk

kelembagaan Rp. 35.250.000,00

Desa Tipe C infrastuktur fisik sebanyak 21 Desa @ Rp. 50.000.000,00 dan untuk

kelembagaan Rp. 34.250.000,00

Kelurahan sebanyak 28 Kelurahan, Infrastuktur fisik @ Rp. 46.000.000,00 dan

Kelembagaan Rp. 25.250.000,00

- bahwa dana P2MPD 2003 sesuai DIPP besarnya Rp. 1.696.500.000,00 dengan

rincian KMD sejumlah Rp. 1.196.500.000,00 dan fisik untuk 10 Desa

Rp. 500.000.000,00

- bahwa dalam pembangun Desa diprioritaskan bahwa Desa penerima proyek P3DK

sebanyak 220 Desa dan 28 Kelurahan, sedangkan P2MPD sebanyak 10 Desa

- bahwa tugas pokok jabatan Saksi selaku Sekretaris pengendali Operasional P3DK

2003 antara lain adalah:

- Memfasilitasi pimpro dan bendahara proyek P3DK tahun 2003 dan menanda

tangani nota dinas pencairan dana

- Mengkoordinasikan semua permasalahan yang muncul dengan instansi yang

berwenang

- Menerima laporan dari Pimpro

- bahwa dalam pelaksanaan Proyek P2MPD 2003 telah menunjuk/ menggunakan

jasa Konsultan dari PT. Virama Karya Cabang Surabaya dimana sebagai kepala

cabangnya adalah Ir. FARID WADJDI sedangkan pelaksana di lapangan atau

sebagai Team Leader-nya adalah Ir. H. MOCH. IQBAL

- bahwa dalam pelaksanaan tugas Konsultan maupun tugas Pimpro dan bendahara

P3DK 2003 berpedoman pada Petunjuk Pelaksana No. 140/86/409.011/2003

tanggal 6 Maret 2003

- bahwa menurut saksi tugas Pimpro (SUPARMAN, S.Sos) dan bendahara (DIDIK

SUGIYANTO) belum dikerjakan secara sempurna sesuai dengan Pedum P2MPD

dan Surat Edaran Ditjen anggaran No. SE-97/A/2001, karena semua pengajuan

dibuat oleh Konsultan (Ir. H. MUCH. IQBAL) sedangkan Pimpro dan Bendahara

hanya tinggal tanda tangan saja .

- bahwa dalam hal pencairan dana P3DK 2003 dapat dilakukan pada Kasda

Pemkab. Blitar, sedangkan P2MPD 2003 dapat dicairkan melalui KPKN. Blitar

dan yang dapat melakukan pencairan dana hanyalah Pimpro bersama Bendahara

P3K dan P2MPD 2003

- bahwa semua pengajuan dana Proyek pada Pemkab. Blitar, sebelum diajukan ke

Kabag Keuangan dan ke sekda serta Bupati Blitar, harus ada Nota Dinas dari

Saksi selaku Kabag Pemerintahan untuk pelaporan keuangan;

Page 29: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

29

- bahwa sesuai laporan yang disampaikan secara lisan oleh Pimpro bahwa dana

P3DK sejumlah Rp. 23.884.000.000,00 semua dananya telah dicairkan sedangkan

dana P2MPD sejumlah Rp. 1.696.500.000,- juga sudah dibayarkannya dan yang

mengetahui rinciannya adalah Pimpro bersama Bendahara .

- bahwa dalam pembayaran dana P3DK dan P2MPD 2003 atas saran Konsultan

Ir. H. MOCH.IQBAL telah dilakukan pemotongan oleh Bendahara bersama

Pimpro sebanyak PPN. 10 %, PPh 2 %, Biaya Adm. SP.3 tahap I, II dan III;

- bahwa berdasarkan laporan yang disampaikan secara lisan oleh SUPARMAN,

S.Sos (Pimpro) dan DIDIK SUGIYANTO (Bendahara) hasil pemotongan P3DK

dan P2MPD 2003 antara lain :

PPN. Sejumlah Rp. 1.280.272.737,27 dengan rincian disetor ke Kas Negara

Rp. 425.630.185,08, sisanya Rp. 854.642.652,19 diminta/diserahkan ke

Desa/Kelurahan .

PPh. Sejumlah Rp. 256.054.545,44 disetorkan ke Kas Negara Rp. 36.127.272,00

dan sisanya Rp. 219.927.273,44 dititipkan di Pembantu Kuasa Pengguna

anggaran pada bagian Pemerintahan/ Kas Pemerintahan .

Biaya administrasi Pembuatan SP.3, BA tahap I, II dan III Rp. 86.681.000,00

- bahwa yang disimpan di Pembantu Kuasa anggaran sejumlah Rp. 270.045.025,-

terdiri dari sebagian hasil Pemotongan P3DK dan P2MPD 2003 dan sebagian dari

PPh. Administrasi. dan Jasa Giro;

- bahwa menurut saksi sesuai dengan Pedum P2MPD seharusnya tidak ada

pemotongan PPN, PPh, dan Administrasi.

- bahwa dalam pemotongan yang dilakukan Pimpro dan Bendahara tidak pernah

meminta ijin dan hanya memberitahukan secara lisan saja;

- bahwa pemotongan PPN, PPh dan Administrasi tidak sesuai dengan Pedum

P2MPD dan Surat Edaran Ditjen Anggaran No. SE-97/A/2001, tanggal 20 Juli

2001 dan SK. Bupati Blitar;

- bahwa uang hasil pemotongan yang dilakukan DIDIK SUGIYANTO dan

SUPARMAN, S.Sos sebagian masih disimpan di Kas Pengguna Kuasa Anggaran

Pemkab. Blitar

4. Saksi SITI ZULAIKAH

- bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rokhani dan diperiksa sehubungan

dengan menerima titipan sebagian dana P3DK tahun 2003 oleh sdr. DIDIK

SUGIYANTO yang merupakan staf Bag Pemerintahan Kab. Blitar selaku

Bendahara P3DK Kab. Blitar tahun 2003, yang pada saat itu saksi menjabat

sebagai Pembantu Kuasa Pengguna Anggaran pada Bagian Pemerintahan Kab.

Page 30: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

30

Blitar sejak bulan Januari sampai Desember 2004 yang ditunjuk langsung oleh

Wabup Blitar dengan SK Nomor 280 tahun 2004 tertanggal 06 Oktober 2004 .

- bahwa SK tersebut belaku selama tahun 2004 jadi pada saat menerima titipan dana

sebesar Rp. 270.045.023,00 dari sdr. DIDIK SUGIYANTO tersebut sudah sah

sesuai dengan SK Bupati Blitar tersebut .

- bahwa penitipan dana tersebut mulai pada hari Jum’at tanggal 2 Januari 2004,

Senin tanggal 5 Januari 2004, Selasa tanggal 24 Juni 2004, Senin tanggal 22

Nopember 2004 dan Jum’at tanggal 23 Juli 2004 .

- bahwa awalnya yang di titipkan kepada saksi adalah berupa uang selanjutnya di

sebagian di simpan di BRI Cabang Blitar dengan nomor rekening giro

000901000760301 atas nama rekening giro bendahara TPAPD ( Tunjangan

Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa kab. Blitar ) pada tanggal 03 Januari 2005.

- bahwa sdr. DIDIK SUGIYANTO awalnya menitipkan uang tersebut yang di

bungkus dengan menggunakan amplop coklat yang bertuliskan SETDA lengkap

dengan nominalnya yang selanjutnya di buatkan Berita Acara penitipan Bagian

Pemerintahan dan pada waktu mengambil selanjutnya di buatkan Berita Acara

pengambilan dan selanjutnya di transfer ke BRI Cabang melalui Bank jatim .

- bahwa untuk buku tabungannya sekarang yang menyimpan adalah sdr. AGUS

SALIM, S.Sos sebagai pembantu bendahara pengeluaran pada bagian

pemerintahan tahun 2005 .

- bahwa saksi menerima pelimpahan penitipan uang hasil pemotongan PPN, PPh,

dan Adm SP.3 pembayaran tahap I, II dan III P3DK dan P2MPD tahun 2003 uang

dan buku rekening Giro BRI dari DIDIK SUGIYANTO dan hanya untuk

mengamankan saat sedang penanggung jawab tetap ada pada tangan DIDIK

SUGIYANTO .

- bahwa karena saksi dipindah tugaskan maka penitipan uang dan buku rekening

Giro BRI. diserahkan kepada AGUS SALIM, S.Sos. selaku pemegang Kas pada

kuasa pengguna anggaran P3DK

- bahwa saat diserahkan/ dititipkan uang dalam keadaan lengkap dan utuh juga dana

dalam rekening Giro BRI. Belum diambil/ masih utuh

5. Saksi AGUS SALIM, S.Sos

- bahwa saksi menerima titipan sebagian dana P3DK dari SITI ZULAIKAN pada

19 April 2005 di bagian Pemerintahan Kab. Blitar dimana pada awalnya Saksi

tidak tahu dana apakah yang telah di terima tersebut pada saat Saksi masih di

Bagian Pemerintahan Kab. Blitar;

- bahwa dana yang dititipkan kepada Saksi tersebut adalah sebagian uang tunai dan

sebagian disimpan di BRI Cabang Blitar dengan nomor rekening giro

Page 31: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

31

000901000760301 atas nama rekening giro bendahara TPAPD ( Tunjangan

Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa ) sebesar Rp. 216.281.750,00 dan total

keseluruhan adalah sebesar Rp. 270.045.025,00;

- bahwa sesuai dengan SK Bupati Blitar tanggal 04 April 2005 nomor 41 tahun

2005 tentang penunjukan pejabat pengelola keuangan daerah dan pimpinan

pelaksanaan kegiatan pada bagian pemerintahan Kab. Blitar tahun anggaran 2005

maka pada hari selasa tanggal 19 April 2005 telah diserahkan 1 buah kunci

brankas dan buku rekening giro nomor 000901000760301 dari SITI ZULAIKAH

selaku pembantu kuasa pengguna anggaran tahun 2004 padanya .

- bahwa untuk dana yang tesimpan di dalam Brankas bagian Pemerintahan kab.

Blitar sebesar Rp. 53.763.275,00 sedang untuk saldo dalam rekening giro tersebut

adalah sebesar Rp. 216.281.750,00

- bahwa dalam penitipan uang dan rekening Giro BRI yang menjadi tanggung jawab

adalah tetap pada DIDIK SUGIYANTO bersama SUPARMAN, S.Sos. sedang

saksi hanya bertugas mengamankan barang titipan saja

- bahwa karena Saksi dipindah tugaskan maka barang yang menjadi tanggung jawab

pengamannya diserahkan / ditipkan kepada MUCH. EDI WINATO S.Sos. hanya

dalam pengamannya saja .

- bahwa pada saat barang titipan diserahkan uang dan rekening giro BRI dalam

keadaan utuh dan belum pernah diambilnya/ dicairkan

6. Saksi SUPARI, BE

- bahwa saksi mengerti bahwa pengadaan proyek P2MPD tahun 2003 telah terjadi

penyalahgunaan wewenang / kesalahan prosedur setelah ditunjukkan bukti berupa

satu bendel buku proses kontrak pengadaan/lelang oleh penyidik yang menangani

kasus ini .

- bahwa Isi dari proses kontrak tersebut antara lain : berita acara loka karya P2MPD

tahun 2002, surat pimpro kepada Bupati Blitar perihal (permohonan rekomendasi

untuk penunjukan kembali KMD dan fasilitator P2MPD Kab Blitar tahun

anggaran 2003) .

- bahwa keterkaitan dengan proses kontrak itu saksi tidak pernah tanda tangan

karena untuk proyek P2MPD tahun 2002 tidak pernah ada lokakarya sedangkan

nomor surat : 045.2 / 285a / 409.109 / 2003 tidak ada atau tidak terdaftar dalam

buku agenda dinas praswil dan kop surat tidak ada logo kabupaten Blitar dan

formatnya salah .

- bahwa sedangkan surat pimpro kepada Bupati Blitar perihal (permohonan

rekomendasi untuk penunjukan kembali KMD dan fasilitator P2MPD Kab Blitar

Page 32: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

32

tahun anggaran 2003) yang membuat suratnya adalah Pak Ir IQBAL dan saksi

diminta untuk menanda tangani saja .

- bahwa saksi pada saat Saksi menjabat selaku pimpinan proyek (pimpro) P2MPD

tahun 2002 dan pada tahun 2003 masih terdapat luncuran pekerjaan dari tahun

2002 yaitu : pekerjaan type B hal tersebut dilihat dalam DIPDA lanjutan tahun

2003 dan karena proses tender dimulai bulan Oktober tahun 2002 dan kontrak

ditanda tangani bulan Desember 2002 .

7. Saksi EDI MUCHLISON, S.Sos

bahwa Saksi adalah Kepala desa Jambe Wangi, Kecamatan selopuro,

Kabupaten Blitar;

bahwa Saksi sudah mengerti diperiksa sebagai saksi sehubungan dengan

adanya dugaan penggelapan dana proyek P3DK tahun 2003 di Pemkab.

Blitar;

bahwa dana proyek P3DK yang diperoleh Desa Jambe Wangi dipotong

untuk pajak sebesar Rp.5.600.000, untuk masing-masing desa dan kelurahan.

bahwa berdasarkan informasi yang Saksi peroleh bahwa penyaluran dana

proyek P3DK seharusnya diboleh dipotong untuk pajak termasuk PPN dan

PPh;

bahwa dalam penyaluran dana proyek P3DK yang berperan sebagai

Penangung Jawab Administrasi Kegiatan ( PJAK) desa dijabat oleh Sekdes

atau yang ditunjuk oleh Kades;

bahwa sebagai Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) dijabat

oleh Bendahara Desa atau yang di tunjuk Kades;

bahwa sesuai dengan Juklak Bupati Blitar Nomor.140/86/409.011/2003

tanggal 6 Maret 2003 bahwa penerimaan dana tersebut disesuaikan dengan

jumlah penduduk dan Type Desa yang diantaranya Desa

Type A jumlah penduduknya lebih dari 3000 jiwa,

Type B antara 2001 s/d 3000 jiwa,

Type C antara 0 s/d 2000 jiwa

bahwa Penggunaan dana proyek P3DK diarahkan untuk penguatan

kelembagaan dan pembangunan infrastruktur fisik lokal dengan

pembangunan masing-masing kategori diantaranya :

a. Untuk penguatan kelembagaan

Desa type A menerima Rp. 36.250.000,00

Desa type B menerima Rp. 35.250.000,00

Page 33: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

33

Desa type C menerima Rp. 34.250.000,00

Kelurahan menerima Rp. 25.250.000,00

b. Untuk Peningkatan Infrastruktur fisik lokal

Desa type A menerima Rp. 60.000.000,00

Desa type B menerima Rp. 55.000.000,00

Desa type C menerima Rp. 50.000.000,00

Kelurahan menerima Rp. 46.000.000,00

bahwa Desa Jambe Wangi sebagai desa type A seharusnya menerima dana

proyek P3DK sebesar Rp. 96.250.000,00 dengan perincian untuk penguatan

kelembagaan Rp. 36.250.000,00 dan untuk peningkatan infrastruktur fisik

lokal sebesar Rp. 60.000.000,00 namun yang Saksi terima hanya sebesar

Rp. 90.650.000,00

8. Saksi SAMUDJI,

bahwa saksi adalah Bendahara Desa Jambe Wangi, Kecamatan Selopuro,

Kabupaten Blitar;

bahwa Desa Jambe Wangi menerima dana proyek P3DK secara bertahap,

yaitu:

Tahap I pada tanggal 22 Desember 2003 sebesar Rp. 16.363.636,- .

Tahap II pada tanggal 02 Januari 2004 sebesar Rp. 26.150.000,- .

Tahap III pada tanggal 16 januari 2004 sebesar Rp. 10.690.000,- .

bahwa yang mengambil dana proyek P3DK untuk Desa Jambe Wangi adalah

Saksi;

9. Saksi LUBI ASTINI Bin MUDJANI

bahwa saksi mengerti dan mengetahui bahwa di Pemkab. Blitar kurun tahun

2003 ada Proyek diantaranya P2MPD dan P3DK.

bahwa Tugas pokok Saksi pada Kasda Pemkab. Blitar adalah :

Melaksankan pembayaran atas dana perimbangan dan gaji

Pelaksanaan pembayaran pada bendaharawan atau pihak ke III berdasarkan

SPMU setelah dicocokkan dengan daftar penguji dan menerbitkan Giro

Pelaksanaan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kantor Kasda

Pemkab.Blitar

bahwa cara pembayaran kepada Bendaharawan atau pihak ke III dilakukan

dengan cara pemindahan buku dari rekening Kasda berdasarkan rekening

yang tercantum dalam surat SPMG yang dikeluarkan oleh Bagian Keuangan

Pemkab. Blitar .

Page 34: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

34

bahwa yang membuat/ mengeluarkan Giro guna pembayaran adalah Saksi

bersama Kepala Seksi yaitu SUMILAH yang ditanda tangani oleh Kepala

Kantor Kasda Pemkab. Blitar untuk pencairan ke Bank Jatim .

bahwa dalam pencairan dana Proyek P3DK tahun 2003 yang dicairkan oleh

DIDIK SUGIYANTO sesuai dengan SPMG. yang telah diterbitkan dengan

menggunakan Giro sejumlah total Rp. 23.884.000.000,00 dengan Nomor

rekening yang sama dari rek. Kasda No. 0141000022 ke rekening

Bendaharawan P3DK No. 141001264

bahwa cara pencairan dana P3DK 2003 yang dicairkan oleh DIDIK

SUGIYANTO dengan cara persyaratan (SPMG dan Penguji) baru

diterbitkan Giro an. SPMG. Bendahara P3DK dan mengirim Cek Giro ke

Bank Jatim serta diproses, baru diserahkan ke Kasda dan diserahkan ke TU

Kasda baru Cek biasa dicairkan oleh Bendahara P3DK.

10 Saksi MUCH. EDI WINARTO, S.Sos

bahwa saksi mengerti diperiksa sehubungan dengan adanya dugaan

penyelewengan dana proyek P3DK Kab. Blitar tahun 2003 dan P2MPD

tahun 2003 yang mana saksi menerima titipan sebagian dana P3DK dan

P2MPD 2003 tersebut dari AGUS SALIM, S.Sos. pada 2 Agustus 2005

yang dibuatkan berita acara penitipan .

bahwa dana yang dititipkan kepadanya tersebut adalah sebagian uang tunai

dan sebagian disimpan di BRI Cabang Blitar dengan nomor rekening giro

000901000760301 atas nama rekening giro bendahara TPAPD ( Tunjangan

Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa Kab. Blitar ) senilai/saldo Rp.

216.281.750,- dan uangnya sejumlah Rp. 53.763.275,- atau total

keseluruhan adalah sebesar Rp. 270.045.025,- (tunai dan dalam rekening

Giro) .

bahwa sesuai dengan SK Bupati Blitar tanggal 18 Juli 2005 nomor 190

tahun 2005 tentang penunjukan pejabat pengelola keuangan daerah dan

pimpinan pelaksanaan kegiatan pada bagian pemerintahan Kab. Blitar tahun

anggaran 2005 maka mulai tanggal 18 Juli 2005 telah diserahkan 1 buah

kunci brankas dan buku rekening giro nomor 000901000760301 dari AGUS

SALIM, S.Sos. selaku pembantu kuasa pengguna anggaran tahun 2005

sebelumnya .

bahwa untuk dana yang tersimpan di dalam Brankas bagian Pemerintahan

Kab. Blitar sebesar Rp. 53.763.275,- sedang untuk saldo dalam rekening giro

senilai Rp. 216.281.750,-

Page 35: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

35

bahwa dalam penitipan uang dan rekening Giro BRI tanggung jawab ada

pada DIDIK SUGIYANTO bersama SUPARMAN, S.Sos, sedang saksi

hanya bertugas mengamankan barang titipan saja

bahwa setelah Saksi dipindah tugaskan ke bagian lain, namun barang yang

menjadi tanggung jawab pengamannya/ titipan tetap disimpan dalam brankas

Bagian Pemerintahan dan kunci tetap disimpannya .

bahwa saldo yang ada dalam rekening Giro BRI. Tetap belum pernah ada

perubahan dan Saksi tidak pernah mengambil atau menambahi ataupun

mengecek ke BRI. Cab. Blitar

bahwa tugas pokok saksi dalam penerimaan uang dan buku rekening giro

BRI. hanyalah menjaga keamanannya saja, sedang penanggung jawabnya

tetap pada DIDIK SUGIYANTO bersama SUPARMAN, S.Sos.

11. Saksi HADI SOETOWO

bahwa saksi mengerti diperiksa dalam perkara ini yaitu sehubungan dengan

proyek P2MPD dari pemerintah yang turun periode tahun 2003 sebesar 1,6

M yang berupa bantuan pemerintah yang berasal dari Bantuan Luar Negeri

bahwa dana P2MPD tersebut akan turun apabila ada dana pendampingnya

yang selanjutnya dana tersebut di dapat dari dana Proyek P3DK yang di

usulkan sebesar Rp. 14.884.000.000,00 dari keseluruhan dana P3DK sebesar

Rp. 23.884.000.000,- dan yang sebesar Rp. 9.000.000.000,- sebagai dana

penguat kelembagaan .

bahwa untuk dana P3DK yang dijadikan dana pendamping untuk

mendapatkan dana P2MPD sebesar Rp. 1,6 M tersebut saksi tidak tahu persis

karena saksi hanya membuat Surat Ke BAPPENAS saja sesuai dengan

perintah dari Bupati dan yang menandatangani adalah Bupati sendiri .

bahwa selanjutnya dana P2MPD terebut cair sebesar Rp.1.696.500.000,-

dengan alokasi sesuai rincian DIPP adalah sebesar Rp. 500.000.000,- untuk

bantuan kepada 10 Desa masing-masing sebesar Rp. 50.000.000,- sedang

yang sebesar Rp. 1.196.500.000,- dialokasikan untuk Pengadaan Jasa 2 paket

yaitu untuk Konsultan mangement Daerah sebesar Rp. 461.500.000,- dan

yang sebesar Rp. 735.000.000,- untuk biaya fasilitator .

bahwa saksi mendengar akan tetapi jumlahnya tidak tahu persis bahwa dan

penyelenggaraan proyek P3DK sebenarnya sudah ada dana BOP dari

pemkab. Blitar .

bahwa saksi hanya menangani pengusulan dana bantuan untuk proyek

P2MPD 2003 dengan dana pendamping fisik P3DK 2003 dan yang

menangani masalah mulai dari penawaran dan MOU dengan konsultan

Page 36: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

36

adalah bagian UPP ( Unit Pengelola Proyek ) yang sekretariatnya di Bagian

Pembangunan Pemkab. Blitar;

12. Saksi Ir. FARID WADJDI bin H MUHAMAD NUR RUSLI

bahwa saksi mengerti diperiksa dan dimintai keterangan dalam perkara ini

karena diduga ada tindak pidana korupsi pada proyek P2MPD / P3DK tahun

2003 di pemda kab Blitar .

bahwa saksi mengerti tentang proyek P2MPD tahun 2003 yaitu : Program

Pendukung Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah sedangkan

proyek P3DK tahun 2003 Saksi tidak mengerti .

bahwa proyek P2MPD tahun 2003 dilaksanakan mulai bulan April 2003

berakhir bulan Desember 2003 sedangkan proyek P3DK tahun 2003 Saksi

tidak tahu;

bahwa besaran anggaran P2MPD tahun 2003 yang diketahui seperti yang

tertuang didalam surat Bappenas besaran anggaran P2MPD tahun 2003 Rp

1.696.500.000,00 dengan perincian fisik type A Rp 500.000.000,00

sedangkan untuk manajemen jumlah Rp 1.196.500.000 dengan perincian

untuk KMD Rp 461.500.000 dan untuk fasilitator Rp 735.000.000,00

bahwa proyek P2MPD dananya dari LOAN ADB 1678-INO atau bantuan

luar negeri, dan sesuai DIPP (Daftar Isian Pembiayaan Proyek) besaran

anggaran P2MPD tahun 2003 Rp 1.696.500.000 dengan perincian untuk

KMD Rp 1.196.500.000 dan untuk fisik Rp 500.000.000 pada 10 desa

penerima bantuan P2MPD type A;

bahwa di dalam lembar kerja P2MPD tahun 2003 tidak disebutkan berapa

desa dan yang membuat surat itu adalah pimpinan proyek Pak SUPARMAN

dan Kepala Bappeda kab Blitar Pak Drs MASHUDI .

bahwa adanya proyek P2MPD tahun 2003 jabatan Saksi selaku Kepala

cabang PT VIRAMA KARYA Surabaya sedangkan struktur organisasi

KMD yang menangani proyek P2MPD tahun 2003 yang benar antara lain :

Team Leader Ir MOCH IQBAL ahli tehnik I : Ir ARIF SULISTIYONO, ahli

tehnik II : Ir HERI SUSANTO, ahli pengembangan masyarakat I : Ir

SOEJAMTO (Alm), ahli pengembangan masyarakat II : MOH YUSUF

LUKI, SE, operator komputer I : SUTANTO, operator II : MARSADHA,

operator komputer III : SUSANTI, Juru gambar I : SUBANDI, Juru gambar

II MARYONO, Office manager : DARMO KESUMO Al NANANG, dan

office boy : SUPAJI sedangkan fasilitator nama namanya tidak hafal

bahwa dasar pelaksanaan tugas Saksi yaitu kontrak kerja tahun 2003 dengan

nomor : 050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal 16 April 2003 untuk pekerjaan

Page 37: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

37

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah (P2MPD) antara

Pemerintah Indonesia dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Blitar dengan

persero PT VIRAMA KARYA . Dan sesuai dengan kontrak penunjukan

selaku konsultan Saksi mengaku telah melaksanakan tugas sesuai kontrak

buktinya : konsultan telah menyerahkan laporan yaitu : laporan pendahuluan,

laporan bulanan, laporan triwulan, dan laporan akhir yang diserahkan pada

pimpro Kab Blitar namun Saksi tidak tahu persis karena yang menyerahkan

laporan tersebut adalah team leader (Pak Ir MOCH IQBAL) .

bahwa saksi menerima pembayaran atas jasa yang diberikan selaku

konsultan sejumlah Rp 1.194.414.000 yang diterima sebanyak 3 kali

termasuk uang muka dengan perincian : Menerima uang muka tanggal lupa

sekitar bulan September 2003 sebesar Rp 146.804.800 dan Rp 92.230.000

jumlah Rp 239.034.800, menerima pembayaran pertama pada bulan

Nopember : besarnya Rp 367.564.200 dan Rp 154.805.000 jumlah Rp

522.369.200 untuk tagihan bulan April-Mei-Juni-Juli-Agustus-September

dan pembayaran kedua pada bulan Desember masuk rekening PT VIRAMA

KARYA bulan Januari 2004 : besarnya Rp 214.115.000 dan Rp 218.895.000

jumlah Rp 433.050.000 untuk tagihan bulan Oktober-Nopember-Desember .

bahwa saksi pernah menerima pembayaran uang muka besarnya 20 % dari

nilai kontrak jumlah Rp 239.034.800 dari kantor KPKN Blitar yang di

transfer ke rekening : 0011072388 bank Jatim atas nama PT VIRAMA

KARYA namun Saksi tidak tahu dana darimana karena yang mengajukan

pembayaran uang muka pada Pimpro adalah Stafnya yang bernama Pak

NANANG .

bahwa saksi tidak pernah mengikuti proses pengadaan konsultan, tidak

pernah menerima berkas pengadaan berupa KAK atau TOR yang dijadikan

acuan dalam pengadaan konsultan;

bahwa Saksi secara langsung tidak pernah menyerahkan penawaran ke

proyek namun melalui stafnya yang bernama Pak NANANG pernah

menyerahkan penawaran ke proyek namun waktu, tempat dan kepada siapa

diserahkan Saksi lupa sedangkan yang menunjuk Saksi sebagai KMD

(Konsultan Management Daerah) adalah pimpro P2MPD tahun 2003 yang

bernama Pak SUPARMAN S Sos dan yang menandatangani kontrak

konsultan tersebut adalah Saksi sendiri dengan P2MPD tahun 2003 kab

Blitar yaitu : Pak SUPARMAN .

bahwa sesuai dengan kontrak nomor 050/PP/P2MPD/2003, tanggal 16 April

2003 senilai Rp 1.314.691.400,00, ruang lingkup pekerjaan KMD adalah

Page 38: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

38

meneruskan pelayanan jasa KMD dan fasilitator sebelumnya sesuai dengan

kontrak antara Pemkab Blitar dengan PT VIRAMA KARYA dengan

mengacu pada kerangka acuan kerja dan syarat dalam kontrak nomor

050/11/PP/P2MPD/2002, tanggal 1 Juni 2002 .

bahwa fasilitator merupakan pegawai konsultan, ikatan fasilitator dibuatkan

secara kontraktual bukti hanya satu lembar atas nama MUHAMAD

KOMARUDIN, SH yang belum ditanda tangani Saksi sedangkan yang

lainnya tidak ada .

bahwa kontrak perjanjian kerja fasilitator dibuat tanggal 4 Juli 2003 dikantor

KMD Blitar dan yang direkrut untuk memenuhi kontrak jumlah 29 orang

mengenai penempatannya Saksi tidak tahu, satu orang fasilitator rata rata

mengawasi 8 desa aturan dalam kontrak satu orang fasilitator mengawasi 3

sampai 5 desa .

bahwa saksi mengerti lama kontrak fasilitator 6 bulan mulai bulan Juli

sampai bulan Desember 2003 padahal dalam kontrak disebutkan 8 bulan

alasan Saksi karena sesuai dengan usulan penawaran PT VIRAMA KARYA

tanggal 7 April 2003 yang diserahkan Pak NANANG atas perintah Saksi

sendiri kepada proyek dasarnya surat dari panitia yang dibuat Pak NANANG

bahwa dalam kontrak perjanjian kerja antara team leader dengan perusahaan

PT VIRAMA KARYA dalam pasal 1 berbunyi: bahwa perjanjian kerja

berlaku dalam rangka penugasan sebagai team leader terhitung mulai tanggal

2 bulan Juni 2003 sampai dengan selesainya proyek, sedangkan keterangan

Saksi bahwa pekerjaan team leader sesuai kontrak 8 bulan : alasan Saksi

yang benar yaitu : surat perjanjian kerja antara team leader dengan

perusahaan PT VIRAMA KARYA nomor surat : 10/01/PK/VK-

P2MPD/VI/2003 tanggal 2 Juni 2003 karena keterikatan team leader dalam

proyek P2MPD tahun 2003 ini sudah terakomodir (tercakup) pada perjanjian

kerja sebelumnya dengan PT VIRAMA KARYA .

bahwa kontrak konsultan tertanggal 16 April 2003 sedangkan penunjukan

pimpro baru dilakukan tanggal 20 Mei 2003;

bahwa sesuai pedoman umum P2MPD disebutkan bahwa mekanisme

pengadaan jasa KMD adalah dilakukan mengikuti peraturan perundang

undangan yang berlaku dan diselenggarakan melalui pelelangan / tender

terbuka, setelah proses tender selesai dan sebelum penentuan pemenang

proses tersebut harus mendapatkan NOL (No Objection Letter) terlebih

dahulu dari ADB;

Page 39: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

39

bahwa saksi tidak ditunjuk sebagai konsultan P3DK tahun 2003 dasar

pelaksanaan tugas tidak ada dan Saksi tidak pernah mengetahui, membaca

serta mengerti tentang peraturan peraturan yang mendasari pelaksanaan

proyek, seperti juklak bantuan P3DK tahun anggaran 2003 .

bahwa yang menjadi dasar Hukum dalam pelaksanaan kerja P2MPD tahun

2003 adalah Kontrak kerja No. 050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal 16 April

2003

bahwa Ir. H. MOCH. IQBAL dalam mengerjakan Proyek harus sesuai

dengan TOR dan KAK

bahwa dalam kontrak kerja PT. Virama Karya Cab. Surabaya yang

dikerjakan hanyalah Proyek P2MPD 2003 Pemkab. Blitar, sedangkan Ir. H.

MOCH. IQBAL telah menjadi KMD pada Proyek P3DK 2003 di Pemkab.

Blitar;

bahwa tindakan Ir. Moch. Iqbal yang telah merangkap menjadi Konsultan

proyek P3DK adalah menyalahi dan merupakan penyimpangan tugas pokok

serta bukan merupakan tanggung jawab PT. Virama Karya, melainkan

menjadi tanggung jawab Ir. H. MOCH. IQBAL secara pribadi;

bahwa dalam pengangkatan Ir. H. MOCH. IQBAL selaku Tiem Leader/

KMD telah dibuat kontrak/Surat Perjanjian antara PT. Virama Karya dengan

Ir. H. MOCH. IQBAL dengan No. 10/01/SPK/VK-P2MPDB/VI/2003

tanggal : 02 Juni 2003 .

bahwa Ir. MOCH. IQBAL di PT. Virama Karya bukan sebagai karyawan

tetap melainkan hanya sebagai Kontrak Kerja selaku Konsultan Tenaga Ahli

(Profesional)

bahwa dalam melakukan pemotongan dana Proyek P2MPD 2003 maupun

P3DK 2003 yang dilakukan oleh DIDIK SUGIYANTO, SUPARMAN atas

Perintah Ir. H. MOCH. IQBAL untuk pajak ataupun Administrasi, Saksi

tidak mengetahui sama sekali;

bahwa dalam pembuatan proposal proyek atau pencairan dana ataupun

pembuatan perjanjian Kerja dengan Pemerintah dan tugas Pimpro /

Bendaharawan bukan merupakan tugas dan tanggung jawab PT. Virama

Karya Cab. Surabaya

bahwa dalam nilai kontrak sejumlah Rp. 1.195.174.400,00 tidak ada

pemotongan pajak PPN dan yang dikenakan pajak PPh. adalah Kantor PT.

Virama Karya Cab. Surabaya, karena LOAN tidak dikenakan pajak sama

sekali

13. Saksi DARMO KESUMO Al NANANG bin MADUKORO

Page 40: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

40

- bahwa saksi mengerti hanya adanya pengadaan proyek P2MPD saja

sedangkan proyek P3DK tahun 2003 tidak mengerti dan proyek P2MPD

tahun 2003 adalah melanjutkan pekerjaan P2MPD tahun 2002 .

- bahwa proyek P2MPD dilaksanakan mulai bulan April 2003 berakhir

Desember 2003 dikabupaten Blitar, besaran anggaran untuk konsultan Rp

1.314.691.400,00 didanai dari ADB (bantuan luar negeri) .

- bahwa dalam proyek P2MPD jabatan saksi adalah selaku operator komputer

dan bekerja diperusahaan PT VIRAMA KARYA sejak tahun 1999 sampai

sekarang (selama 6 tahun) dan merupakan pegawai kontrak kerja pertahun

setiap bulan terima gaji sekitar Rp 900.000,00 .

- bahwa tugas operator komputer yaitu : membuat atau mengetik proses

kontrak, kontraknya sendiri dan penagihan pembayaran / Invoice pada

proyek .

- bahwa proses kontraknya sendiri yang Saksi buat atau ketik yaitu :

Kontrak antara Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah Kabupaten

Blitar) dengan konsursium persero PT VIRAMA KARYA dan Yayasan

Iman

Syarat umum

Syarat khusus kontrak

SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)

Pernyataan kesanggupan melaksanakan pekerjaan

Pernyataan bukan PNS

Jaminan pelaksanaan

Lampiran lampiran kontrak diantaranya :

Kerangka Acuan Kerja (lampiran A)

Jadwal penugasan Personil (Lampiran B)

Biaya (Lampiran C)

Curriculum Vitae (Lampiran D)

Daftar barang (lampiran E)

- Jadwal pengembalian uang muka (lampiran f)

- bahwa dasar pelaksanaan tugas saksi membuat atau mengetik kontrak hanya

secara lisan dari Pak Ir FARID WADJDI yang dilakukan pengetikan sekitar

pertengahan Maret sampai pertengahan April 2003 di kantor PT VIRAMA

KARYA Surabaya .

- bahwa saksi mengaku telah membuat atau mengetik kontrak tersebut

memasukan klausul tersebut dasarnya mencontoh kontrak tahun 2002 atas

Page 41: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

41

perintah atas perintah Pak Ir FARID WADJDI (Kepala cabang PT VIRAMA

KARYA Surabaya) .

- bahwa saksi yang membuat atau mengetik persyaratan persyaratan seperti :

Daftar rincian pembayaran /invoice (Mc), Surat pernyataan untuk SPPP

(Surat Perintah Pelaksanaan Pembayaran Pekerjaan) langsung, daftar resume

beban tetap, berita acara pembayaran, Surat permintaan pembayaran

pembangunan (lembar A) dan daftar rincian permintaan pembayaran

pembangunan (lembar B) karena dimintai tolong oleh bendahara proyek

secara lesan .

- bahwa ada 2 rekening untuk menerima pembayaran yaitu : Bank jatim

cabang utama Surabaya nomor rekening : 0011072388 atas nama Persero PT

VIRAMA KARYA Jl Sidosermo selatan Airdas 86 Surabaya dan Bank BNI

cabang Jembatan Merah Surabaya nomor rekening 077.000000181.001 atas

nama persero PT VIRAMA KARYA Jl Sidosermo selatan Airdas 86

Surabaya .

- bahwa jabatan Saksi di Proyek P3DK dan P2MPD Pemkab. Blitar tahun

2003 selaku Staf Administrasi/ Operator Komputer

- bahwa yang mengangkat saksi pada jabatan tersebut adalah Kepala PT.

Virama Karya Cab. Surabaya Ir. FARID WADJDI dan saksi bukan

karyawan tetap dari PT. Virama Karya Cab. Surabaya;

14. Saksi DJOKO SUGIJONO

- bahwa saksi mengetahui adanya penyimpangan proyek dari Koran Radar Blitar

yang isinya bahwa dana pembangunan desa yang disunat adalah dana P3DK tahun

anggaran 2003 telah dilakukan pemotongan .

- bahwa dana P3DK yang terdiri atas fisik dan non fisik tersebut merupakan

bantuan dari APBD Blitar tahun 2003 dan di Desa dana tersebut digunakan untuk

membangun plengsengan dan pengerasan jalan menuju makam (kuburan ) .

- bahwa sesuai proposal yang ada bahwasannya untuk Desa Mandesan menerima

dana P3DK tersebut sebanyak 3 tahap yang diantaranya tanggal 19 Nopember

2003 di BRI unit Selopuro sebesar Rp. 16.000.000, tahap kedua tanggal 31

Desember 2003 di Bank Jatim Kab. Blitar sebesar Rp. 26.153.200,- dan yang

ketiga tanggal 05 Pebruari 2004 sebesar Rp. 10.690.900,- sehingga total

keseluruhan yang diterima adalah sebesar Rp. 52.880.464,- padahal menurut

Juklak Bupati Blitar Nomor.140/86/409.011/2003 tanggal 6 Maret 2003 untuk

Desa Pagerwojo menerima dana sebesar Rp. 60.000.000,-

Page 42: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

42

- bahwa untuk tanda bukti pemotongan berupa PPn tersebut tidak ada karena

pemotongan langsung dilakukan pada saat penerimaan dana P3DK tersebut, yang

jelas pemotongan tersebut adalah sebesar Rp. 7.300.000,- dan yang melakukan

pemotongan tersebut adalah Pimlak Pro yang bernama SUPARMAN, S.Sos .

- bahwa seingat saksi potongan dana P3DK tersebut dikembalikan kepada masing-

masing Kepala Desa dan ia menerima pengembalian tersebut sekitar awal tahun

2004 di bagian Pemerintahan Desa oleh pak DIDIK ( Bendahara P3DK kab. Blitar

) sebesar Rp. 1.800.000,- .

- bahwa untuk di desa Saksi, yang mengambil dana tersebut adalah saksi bersama

dengan bendaharawan desanya yang bernama SLAMET MUSTAMIM dan

menurutnya pemotongan tersebut sama untuk semua Desa dan Kelurahan serta

keterangan yang telah disampaikan benar adanya;

15. Saksi SLAMET MUSTAMIM

- bahwa saksi mengerti diperiksa sebagai saksi sehubungan dengan adanya dugaan

penggelapan dana P3DK yang di kucurkan oleh pemerintah .

- bahwa berdasarkan SP3 untuk Desa Mandesan merupakan desa type A yang

seharusnya menerima dana P3DK tersebut sebesar Rp. 60.000.000,- akan tetapi

setelah dilakukan pemotongan yang berupa PPn sebesar 10% atau sebesar Rp.

7.300.000,- sehingga yang diterima hanya sebesar Rp. 52.844.909,- saja .

- bahwa penerimaan dana tersebut dilakukan secara 3 tahap yang diantaranya

tanggal 19 Nopember 2003 sebesar Rp. 16.000.000, -, pada tanggal 31 Desember

2003 sebesar Rp. 26.153.200,- dan yang terkahir tanggal 05 Pebruari 2004 sebesar

Rp. 10.690.900,- yang diambil di BRI cabang Kesamben dengan bukti buku

tabungan dan di Kantor Pemkab. Blitar tanpa ada tanda buktinya .

- bahwa yang menerima dana tersebut adalah saksi bersama dengan Kepala Desa

Saksi yang bernama DJOKO SUGIJONO .

- bahwa pemotongan tersebut semuanya dilakukan kepada semua Desa / Kelurahan

yang menerima dana tersebut atau sebanyak 220 Desa dan 28 Kelurahan akan

tetapi untuk Desa Mandesan menerima pengembalian dari sdr. DIDIK selaku

Bendahara P3DK Kab. Blitar sebesar Rp. 1.800.000,- serta keterangan yang telah

disampaikan benar adanya;

16. Saksi MURTJITO

- bahwa yang Saksi ketahui dana proyek P3DK terdiri atas fisik dan non fisik

tersebut merupakan bantuan dari APBD Blitar tahun 2003 dan didesanya dana

tersebut digunakan untuk pembangunan pengaspalan jalan tembus Ds. Jati Tengah

ke Desa Mandesan dan saluran air .

Page 43: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

43

- bahwa sesuai proposal yang ada bahwasannya untuk Desa Jatitengah menerima

dana P3DK tersebut sebanyak 3 tahap yang diantaranya tanggal 03 Nopember

2003 di BRI Unit Selopuro sebesar Rp. 16.000.000, tahap kedua tanggal 31

Desember 2003 di Bank Jatim Kab. Blitar sebesar Rp. 26.417.273,- dan yang

ketiga tanggal 25 Pebruari 2004 sebesar Rp. 10.690.900,- sehingga total

keseluruhan yang diterima adalah sebesar Rp. 53.108.173,- padahal menurut

Juklak Bupati Blitar Nomor.140/86/409.011/2003 tanggal 6 Maret 2003 untuk

Desa Jatitengah menerima dana sebesar Rp. 60.000.000,- .

- bahwa untuk tanda bukti pemotongan berupa PPn tersebut tidak ada karena

pemotongan langsung dilakukan pada saat penerimaan dana P3DK tersebut, yang

jelas pemotongan tersebut adalah sebesar Rp. 6.891.827,- .

- bahwa cara pengambilannya adalah sebelumnya mengambil rekomendasi dari

team P3DK Kec. Kanigoro diteruskan rekomendasi dari team P3DK Kab. Blitar

kemudian menuju Bank Jatim yang ada dilingkungan Pemkab. Blitar dan

pengambilannya tersebut secara bersama-sama tapi bergiliran .

- bahwa untuk di desa Saksi yang mengambil dana tersebut adalah saksi bersama

dengan Kepala Desa bernama WORO ISTIJAH dan menurutnya besar

pemotongan tersebut sama sebesar 10% untuk semua Desa dan Kelurahan serta

keterangan yang telah disampaikan benar adanya;

17. Saksi SULIS WIDOYONO

- bahwa dana P3DK yang terdiri atas fisik dan non fisik tersebut merupakan

bantuan dari APBD Blitar tahun 2003 dan di Desa Saksi, dana tersebut digunakan

untuk pembangunan pengaspalan jalan tembus Ds. Jati Tengah ke Desa Mandesan

dan saluran air .

- bahwa sesuai proposal yang ada untuk Desa Jatitengah menerima dana P3DK

tersebut sebanyak 3 tahap yang diantaranya tanggal 03 Nopember 2003 di BRI

Unit Selopuro sebesar Rp. 16.000.000, tahap kedua tanggal 31 Desember 2003 di

Bank Jatim Kab. Blitar sebesar Rp. 26.417.273,- dan yang ketiga tanggal 25

Pebruari 2004 sebesar Rp. 10.690.900,- sehingga total keseluruhan yang diterima

adalah sebesar Rp. 53.108.173,- padahal menurut Juklak Bupati Blitar

Nomor.140/86/409.011/2003 tanggal 6 Maret 2003 untuk Desa Jatitengah

menerima dana sebesar Rp. 60.000.000,00

- bahwa cara pengambilan dana P3DK adalah sebelumnya mengambil rekomendasi

dari team P3DK Kec. Kanigoro diteruskan rekomendasi dari team P3DK Kab.

Blitar kemudian menuju Bank Jatim yang ada dilingkungan Pemkab. Blitar dan

pengambilannya tersebut secara bersama-sama tapi bergiliran .

Page 44: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

44

- bahwa untuk di desa Saksi yang mengambil dana P3DK adalah Kepala Desa

bernama WORO ISTIJAH dan Bendahara Desa bernama MURTJITO;

18. Saksi NGALIM SANTOSO

- bahwa seharusnya untuk Desa Mronjo menerima bantuan Dana P2MPD sebesar

Rp. 50.000.000,00 tetapi hanya menerima sebesar Rp. 44.982.000,00 saja, sedang

untuk dana P3DK yang biasanya menerima sebesar Rp. 60.000.000,00 tetapi

hanya menerima sebesar Rp. 56.483.745,00 yang mana menurut saksi sesuai

dengan Proposal dikenai PPn sebesar 10% tersebut .

- bahwa untuk dana P2MPD diterimakan sebanyak 3 tahap yaitu sekitar bulan

Oktober 2003 di bagian Pemerintahan Kab. Blitar, tanggal 21 Nopember 2003 di

Bagian Pemerintahan Kab. Blitar dan tanggal 19 Desember 2003 juga dibagian

Pemerintahan Kab. Blitar .

- bahwa untuk dana P3DK diterimakan sebanyak 4 tahap diantaranya pada tanggal

06 Nopember 2003, tanggal 24 Desember 2003, tanggal 31 Desember 2003 dan

tanggal 20 Januari 2004 dan untuk tempatnya saksi lupa .

- bahwa dana yang telah diterima dari proyek P2MPD dan P3DK tersebut

digunakan untuk pengaspalan jalan .

- bahwa adapun besarnya potongan tersebut adalah untuk proyek P2MPD sebesar

Rp. 5.018.000,- dan untuk P3DK sebesar Rp. 3.516.255,00 dan yang saksi ketahui

bahwasannya dana bantuan proyek P3DK tersebut adalah merupakan dari APBD

Kab. Blitar tahun 2003 yang pemotongannya langsung pada saat penerimaan dana

tersebut.

- bahwa saksi pernah menerima uang sebesar Rp. 2.100.000,00 dari sdr. DIDIK

SUGIYANTO sekitar awal Januari 2004 di Bagian Pemerintahan kab. Blitar serta

keterangan yang telah disampaikan benar adanya;

19. Saksi NATALIA KURNIASTUTIN

- bahwa yang menunjuk saksi sebagai fasilitator adalah Konsultan yang di pimpin

oleh M IQBAL yang berkantor di Jl. Melati-Blitar yang awalnya saksi mengirim

lamaran tentang adanya lowongan sebagai Fasilitator untuk Proyek P3DK dan

P2MPD yang di beritahu oleh suaminya yang bernama DIDIK SUWIGNYO .

- bahwa selanjutnya saksi diterima sebagai fasilitator dengan Surat penugasan nya

dari Pimpro P3DK dan P2MPD Kab. Blitar ynag bernama SUPARMAN, S.Sos

dengan Nomor 141/ II / P3DK / 2003 tanggal 04 Juli 2003 yang bertugas sebagai

fasilitator untuk Desa di seluruh Kec. Selopuro yang diantaranya meliputi Desa

Popoh, Ploso, Selopuro, Mandesan, jatitengah, Jambe wangi, Tegalrejo dan

Mronjo .

Page 45: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

45

- bahwa sebagai fasilitator saksi juga membantu membuat dan menyempurnakan

proposal yang diajukan tersebut dan yang membiayai adalah pihak Desa dan

Kelurahan sendiri dan untuk biayanya saksi tidak tahu persis .

- bahwa untuk penulisan unsur PPN sebesar 10% dalam proposal tersebut saksi

tidak tahu persis karena yang membuat adalah pihak konsultan sendiri yaitu

MOCH. IQBAL .

- bahwa untuk segala sesuatu yang telah saksi kerjakan, saksi pertanggung

jawabkan kepada Pimpro melalui Konsultan dan ia bekerja sebagai fasilitator

hanya selama 3 bulan saja antara bulan Juli – September 2003 serta keterangannya

telah benar adanya;

20. Saksi DIDIK SUWIGNYO

- bahwa saksi mengerti diperiksa dalam perkara ini yaitu sehubungan dengan isteri

Saksi yang bertindak sebagai fasilitator P3DK danP2MPD Kab.Blitar tahun 2003;

- bahwa yang saksi tahu untuk Proyek P3DK tersebut dananya adalah berasal dari

APBD Kab. Blitar sedang untuk Proye P2MPD dananya adalah dari Bantuan Luar

Negeri ( 69% dari bantuan luar negeri dan 31% dari APBD Kab. Blitar ), saksi

mengetahui tentang hal tersebut dari buku panduan proyek P2MPD tahun 2002

yang sebelumnya saksi pernah juga melakukan hal tersebut

- bahwa Isteri saksi menjadi fasilitator P3DK dan P2MPD untuk Kec. Selopuro saja

yang selanjutnya karena isteri saksi repot sebagai ibu rumah tangga selanjutnya

saksi membantu pekerjaan isteri saksi tersebut selama 3 bulan tanpa ada Surat

Penugasannya

- bahwa saksi dalam membantu isterinya tersebut awalnya mengadakan sosialisasi,

pembentukan team inti pelaksana proyek desa, membantu usulan proyek,

membimbing dalam penyusunan usulan proyek dalam bentuk proposal yang

selanjutnya di ajukan kepada Konsultan Tekhnik ( M IQBAL ) .

- bahwa selain melakukan bimbingan tersebut tugas saksi yang lain adalah

mengantar SP3 dan Berita Acara Pembayaran tahap I, II dan III ke Desa yang

bersangkutan yang diambil sendiri di Konsultan ( M IQBAL ) .

- bahwa untuk pengenaan unsur PPn sebesar 10% saksi tidak tahu persis dan

menurutnya proyek P3DK Kab.Blitar tahun 2003 tersebut tidak dikenakan PPn

karena dana tersebut adalah diperoleh dari APBD Kab.Blitar dan menurutnya

yang di kenakan PPn adalah proyek P2MPD karena merupakan bantuan dari luar

negeri

- bahwa saksi dalam membantu isterinya tersebut tidak mendapatkan honor apa-apa

karena yang mendapat adalah isterinya sebesar Rp.1.250.000,- yang di terima dari

konsultan sendiri ( M. IQBAL ) .

Page 46: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

46

- bahwa Isteri saksi tersebut bertanggung jawab kepada Pimpro P3DK yang

bernama SUPARMAN, S.Sos melalui Konsultan yang bernama M. IQBAL;

21. Saksi Ir H MOCH IQBAL bin SLAMET KURDI

- bahwa saksi mengerti tentang proyek P2MPD tahun 2003 yaitu : Program

Pendukung Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah sedangkan

proyek P3DK tahun 2003 Tersangka tidak mengerti .

- bahwa proyek P2MPD tahun 2003 dilaksanakan mulai bulan April 2003

berakhir bulan Desember 2003 sedangkan proyek P3DK tahun 2003 Saksi

tidak tahu, besaran anggaran P2MPD tahun 2003 Rp 500.000.000 yang

didanai dari dana LOAN ADB 1678-INO (bantuan luar negeri) sedangkan

besaran anggaran untuk konsultan saksi tidak tahu

- bahwa adanya proyek P2MPD tahun 2003 jabatan Saksi selaku KMD / Team

Leader mulai menjabat bulan Juni sampai bulan Desember 2003 (berakhir

sampai proyek selesai) sedangkan struktur organisasi KMD yang menangani

proyek P2MPD tahun 2003 antara lain : Team Leader Saksi sendiri

dibawahnya ahli tehnik I : Ir ARIF SETIAWAN, ahli tehnik II : SUPARI,

BE, ahli pengembangan masyarakat I : Ir SOEJAMTO, MED : ahli tehnik II

: Drs MOH YUSUF LUKMANTO, operator komputer I : SUTANTO,

operator II : MARSADHA, sekretaris Bu ANA dan office boy : DIDIK .

- bahwa dasar pelaksanaan tugas kontrak Saksi dengan PT VIRAMA KARYA

dan sesuai dengan kontrak penunjukan selaku konsultan Saksi telah

melaksanakan tugas sesuai kontrak yaitu telah melakukan sosialisasi dan

membuat laporan antara lain laporan pendahuluan, laporan bulanan, laporan

triwulan, dan laporan akhir.

- bahwa laporan laporan tersebut sudah diserahkan Saksi ke Pak DIDIK

SUGIYANTO selaku bendahara proyek P2MPD;

- bahwa sosialisasi P2MPD tidak pernah dilaksanakan namun mengikuti

kegiatan sosialisasi P3DK yang dilaksanakan 8 kali dan waktunya sekitar

bulan April 2003 di delapan tempat, yang pertama diwilayah kec Binangun

dan yang terakhir di kec Wlingi;

- bahwa pada saat sosialisasi Saksi menyampaikan bahwa proyek P2MPD

tahun 2003 mengacu pada proyek P2MPD tahun 2001 dan tahun 2002

sehingga proyek P2MPD tahun 2003-pun dikenakan potongan PPN sebesar

10 % dan PPh 2 %;

- bahwa pemotongan pajak pertambahan nilai 10 % dan PPh 2 % tidak ada

dasar hukumnya;

Page 47: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

47

- bahwa Saksi pernah menerima biaya pembuatan administrasi berupa SP3,

berita pembayaran tahap I, tahap II, dan tahap III serta lampirannya

sebanyak 20 paket pekerjaan (10 desa X 2 paket pekerjaan) sebesar Rp

10.383.200,00 .

- bahwa saksi pernah memungut atau membebankan biaya administrasi

kepada desa dasarnya hanya permintaan secara lisan dari desa yang meminta

bantuan dibuatkan SP3, BA pembayaran tahap I, tahap II dan tahap III;

- bahwa saksi pernah melakukan sosialisasi mengenai pajak yang akan

dibebankan dalam RAB / proposal yang akan dibuat oleh team inti desa

dasarnya mengikuti pola program P2MPD jadi untuk proyek P3DK juga

dikenakan pajak seperti P2MPD;

- bahwa dalam pengangkatan selaku Team Leader/ KMD. Pada P2MPD 2003

Pemkab. Blitar diangkat oleh PT. Virama Karya Cab. Surabaya dengan surat

perjanjian No. 10/01/SPK/VK-P2MPDB/VI/2003 tanggal 02 Juni 2003

- bahwa saksi mengaku mengerti bahwa dana P2MPD 2003 dari LOAN ADB

1678-INO (luar negeri) sedang P3DK 2003 adalah dana APBD. Pemkab.

Blitar .

- bahwa dalam pelaksanaan Konsultan P3DK 2003 Pemkab. Blitar Tersangka

hanya diminta memberikan penyuluhan seperti Pola P2MPD 2003 tanpa

adanya kontrak kerja/ hanya secara lisan oleh MASHUDI (Ka Bapeda)

- bahwa dalam pelaksanaan penyuluhan selaku Konsultan Manajemen Daerah

(KMD) P3DK 2003 Pemkab. Blitar, kedudukan Saksi tidak ada dasar

hukumnya dan tidak ada perintah dari PT. Virama Karya

- bahwa Saksi pernah menerima uang yang ditransfer sebanyak dua kali

sejumlah Rp 73.114.200,00 dari bendahara proyek Pak DIDIK

SUGIYANTO yaitu :

pertama pada tanggal 17 Pebruari 2004 sejumlah Rp 68.114.200,00 dan

kedua pada tanggal 20 Juli 2004 sejumlah Rp 5.000.000,00 melalui no rek :

0009-01-016135-50-2 atas nama Saksi sendiri;

- bahwa terhadap proyek P3DK dikenakan pemotongan PPN dan PPh

sedangkan pungutan biaya Administrasi pembuatan Berita Acara Surat

Perjanjian Pemberian Pekerjaan atau SP3 tahap I, II dan III dikenakan pada

proyek P2MPD 2003

- bahwa pengadaan dan penunjukan Konsultan tidak dilakukan dengan cara

lelang terbuka serta tidak tidak ada panitia lelang;

Page 48: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

48

Menimbang, bahwa telah pula didengar 2 (dua) orang ahli (saksi ahli) bernama

ARIFIN ROSID, SE.AK.MM dan DIAN DAHTIAR, SH. yang memberikan keterangan

di bawah sumpah dalam persidangan, yaitu :

Saksi Ahli ARIFIN ROSID, SE.AK.MM, yang pada pokoknya menerangkan :

bahwa Saksi bekerja pada Kantor Pajak mulai dari tahun 1998 dalam ruang

lingkup jabatan saksi mengenai sengketa dalam hal perpajakan.

bahwa saksi tidak mengetahui proyek P2MPD di Kab. Blitar .

bahwa dana P3DK adalah dana yang dialokasikan ke Pemerintah Desa untuk

meningkatkan kapasitas lembaga pemerintahan Desa, Kelurahan di Kab.

Blitar, melihat ini saksi berkesimpulan bahwa ini bukan obyek pemungutan

PPN.

bahwa Pemungutan PPN diatur dalam UU PPN No. 8 Tahun 1983

sebagaimana telah diubah dengan UU No. 18 tahun 2000, disini

diberitahukan bahwa pemungutan PPN dan bendaharawan pemerintah,

badan atau Instansi pemerintah ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk

memungut, menyetor dan melaporkan pajak atas penyerahan barang kena

pajak kepada bendaharawan pemerintah, badan / Instansi pemerintahan

tersebut, jadi disini syaratnya terutang PPN adalah apabila yang diserahkan

barang-barang kena pajak dan yang menyerahkan adalah pengusaha kena

pajak disini diatur pada pasal 4 UU PPN disebutkan bahwa PPN dikenakan

atas penyerahan barang kena pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan

oleh pengusaha dan kalau kita lihat difinisinya dari P3DK di sebutkan bahwa

dana bantuan program pendukung pembangunan desa adalah dana yang

dialokasikan langsung ke pemerintahan desa/kelurahan, jadi disini tidak

merupakan penyerahan kepada pengusaha sehingga bukan obyek

pemungutan.

bahwa yang dimaksud PPh adalah pajak penghasilan yang diatur dalam UU

No. 5 tahun 1983, karena kasus ini terjadi dalam tahun 2003 maka UU

terakhirnya adalah UU No. 17 tahun 2000. Didalam pasal 22 disebutkan UU

ini tentang pemungutan pajak penghasilan ( PPH ) oleh badan pemerintah

pasal 22 ayat 1 disebutkan bahwa Menteri Keuangan dapat menetapkan

bendaharawan pemerintah untuk memungut pajak sehubungan dengan

pembayaran atas penyerahan barang dan badan-badan tertentu untuk

memungut pajak dari wajib pajak yang melakukan kegiatan di bidang impor/

melakukan kegiatan usaha lain. Pasal 22 ayat 2 menyatakan ketentuan

mengenai sifat dan besarnya pemungutan, tata cara penyetoran dan tata cara

Page 49: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

49

pelaporan pajak sebagaimana dimaksud di ayat 1 ditetapkan oleh Menteri

Keuangan terkait dengan pasal 22 diatur dalam Keputusan Menkeu. No.

254/KMK/03/2002 tentang penunjukan pemungutan PPH dasarnya

pemungutan PPH pasal 22 adalah atas pembelian barang sebagaimana

dimaksud pasal 1 butir 2, 3 dan 4 sebesar 1,5 % dari harga pembelian.

bahwa dalam Proyek P3DK untuk penyerahannya bukan obyek kena PPN (

tidak terhutang PPN ), terkait dengan PPN ini bukan merupakan obyek PPH

karena kalau kita berpedoman dari definisi dana ini disebutkan bahwa dana

yang dialokasikan langsung ke pemerintahan desa Jadi ini bukan merupakan

obyek penghutang PPN dan juga bukan obyek pemungutan PPH, syarat

dikenakan pajak salah satu adalah barang kena pajak.

bahwa Kantor pajak tidak menerima setoran pajak dengan dibayarkan oleh

wajib pajak ke Bank tempat pembayaran, hal ini diatur dalam pasal 17 UU

No. 6 tahun 1983 setelah diubah menjadi UU No. 16 tahun 2000, disini

disebutkan bahwa : Dirjend Pajak setelah melakukan pemeriksaan

menerbitkan surat ketetapan pajak berbayar apabila jumlah wajib pajak/

jumlah pajak yang dibayar lebih besar dari jumlah pajak yang terhutang atau

pernah dilakukan pembayaran yang tidak seharusnya terhutang, setelah itu

uangnya bisa dikembalikan, setelah diperhitungkan dengan utang-utang

pajak yang bersangkutan hal ini bisa dilihat dipasal 1 angka 17, surat

ketetapan pajak lebih bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan

jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kridit pajak lebih besar

dari pada pajak yang terhutang atau tidak seharusnya terhutang.

bahwa saksi bertugas memberikan penilaian sah atau tidak pungutan PPh dan

PPN pada Proyek P3DK;

bahwa menurut ketentuan dalam pasal 17 UU No. 18 tahun 1983 dan No.

16 tahun 2000 secara normatifnya PPN dan PPH yang sudah disetorkan

menurut UU bisa dikembalikan / diminta kembali.

bahwa menurut saksi dana yang diserahkan langsung ke Pemerintah desa dan

Kelurahan itu tidak memenuhi unsur-unsur sebagai obyek pemungutan PPN,

jadi obyek pemungutan diatur dalam KMK 548/KMK.04/2000, tentang tata

cara pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPN dan pajak penjualan atas

barang murah oleh bendaharawan Pemerintah sebagai pemungut PPN disini

disebutkan misalnya pasal 1 , 2 ( KMK 548 ). Pengusaha kena pajak adalah

diatur dilain pasal 1 angka 15 UU No. 18 tahun 2000.Pengusaha kena pajak

adalah pengusaha sebagaimana pengusaha disebutkan dalam angka 14.

Pengusaha adalah orang pribadi atau badan sebagaimana dimaksud dalam

Page 50: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

50

angka 13 yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan

barang, mengimpor barang mengexpor barang melakukan usaha

perdagangan. Jadi disini jelas bahwa bahwa pemerintah desa bukanlah

pengusaha kena pajak jadi bukan merupakan obyek PPN.

bahwa menurut saksi pada proposal P3DK dicantumkan potongan pajak

tersebut tidak betul karena lembaga yang tercantum disini bukan pengusaha

kena pajak, sehingga dia tidak berhak mencantumkan PPN didalam proposal

tersebut .

bahwa untuk bentuk bantuan-bantuan dari luar negeri memang mendapat

fasilitas dalam pajak pertambahan nilai dimana untuk PPNnya tidak

dipungut hal tersebut, hal tersebut diatur dalam peraturan Presiden yang

menyatakan bahwa PPN tidak dipungut untuk bantuan luar negeri wilayah

kawasan berikat, kawasan perkembangan ekonomi terpadu. PPN yang

dibebaskan terdiri dari : untuk barang-barang tertentu, barang-barang

strategis.

bahwa lembaga yang ada di desa atau kelurahan bukan termasuk pihak ke 3

atau rekanan dari pemerintah .

bahwa pajak yang sudah dibayarkan dilihat dari sisi keuangan Negara kalau

dikembalikan lagi ke nagara dan sisi penerimaan pajak dan non pajak

- kalau memang sebagai penyerahan obyek yang terutang PPN dia akan

masuk kedalam penerimaan pajak

- kalau misalnya tidak terkait dengan pajak akan masuk kedalam penerimaan

Negara non pajak.

bahwa saksi pernah mendengar tentang surat edaran Dirjend. Pajak tentang

kebijaksanaan pajak atau seri pemeriksaan 01 s/d 03 SE. 01/PJ/07/03 .

bahwa menurut pendapat saksi potongan pajak dari P3DK yang sudah

disetorkan masuk ke Kas negara walaupun si penyetor tidak diketahui

identitasnya.

bahwa saksi tidak bisa memberikan kepastian tentang dana pendamping

dari P2MPD yaitu dana P3DK kena pajak atau tidak .

bahwa Dana P3DK yang sebagian dipergunakan untuk fisik tidak dikenakan

pajak karena itu bukan obyek pajak dimana desa yang menerima bukan

pengusaha kena pajak;

2. Saksi Ahli : DIAN DAHTIAR, SH, pada pokoknya menerangkan :

bahwa saksi tidak kenal dengan para terdakwa serta Saksi tidak ada

hubungan keluarga, baik karena hubungan sedarah maupun karena hubungan

perkawinan .

Page 51: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

51

bahwa saksi mengetahui di Kab. Blitar ada penyaluran dana P3DK setelah

diperiksa sebagai saksi.

bahwa yang saksi ketahui mengenai dana P3DK kalau dananya langsung

diberikan ke desa tidak dikenakan pajak PPN maupun PPh dasarnya pasal 4

UU No. 18 tahun 2000 dimana didalamnya disebutkan bahwa PPN

dikenakan atas penyerahan barang kena pajak dalam daerah pabean yang

dilakukan oleh pengusaha .

bahwa Obyek yang dikenakan PPN diatur dalam rincian pasaal 4 UU No. 18

tahun 2000 sebagai berikut : Untuk PPN disebutkan dalam pasal 22 UU. No.

10 tahun 1994 tentang PPh.

bahwa dana P3DK tidak boleh dikenakan pajak .

bahwa potongan pajak untuk obyek yang bukan wajib pajak yang sudah

terlanjur disetorkan bisa diminta kembali melalui proses pemeriksaan.

bahwa apabila dalam suatu proyek ada anggaran yang tersisa harus

disetorkan ke daerah .

Menimbang, bahwa selanjutnya Penasihat Hukum Para Terdakwa mengajukan

pula saksi yang meringankan (a de charge) dan saksi ahli (Ahli) yang memberikan

keterangan di bawah sumpah di persidangan, yaitu sebagai berikut :

1. RUDI PURYONO tempat lahir: Kediri Umur / tanggal lahir : 44 tahun / 28

Agustus 1965, Jenis Kelamin: laki-laki, Kebangsaan:

Indonesia, Alamat Rt.01/01 Desa Karanggondang Kec.

Udanawu Kab. Blitar, Agama: Islam, Pekerjaan: Perangkat

Desa /Kaur Kesra ;

bahwa Saksi menjabat sebagai Kaur Kesra sejak tahun 1996 s/d tahun 2003 dan

dari tahun 2003 s/d 14 Juni 2004 saya menjabat sebagai Kepala Desa .

bahwa sepengetahuan Saksi Proyek P3DK diterima pada tahun 2003, dan

sebelumnya ada sosialisasi dan pelatihan teknis di Kel. Togokan Kec. Srengat,

pada tanggal 14 April 2003;

bahwa desa Karanggondang mendapatkan dana proyek P3DK sekitar Rp. 90

juta, yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu untuk kelembagaan dan sebagian

untuk fisik. Adapun untuk kelembagaan yang kami terima sekitar Rp. 35 juta

sedangkan fisik sekitar Rp. 55 juta

bahwa di dalam proyek P3DK yang Saksi ketahui ketika mengikuti sosialisasi

pada tangga 14 April 2003 dan kemudian ada lagi pembinaan pada tanggal 17

Oktober 2003 dinyatakan bahwa untuk fisik dipotong langsung sebesar 10 %

untuk PPN dan PPh sebesar 2 % .

Page 52: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

52

bahwa pada saat pertemuan sosialisasi pada tanggal 14 April 2003, yang hadir

antara lain Para Terdakwa dan pak Iqbal .

bahwa pada saat pengarahan diberikan petunjuk bahwa kunci sukses P3DK ada

3 : - Disiplin perencanaan, - pengelolaan dan – aplikasi dan dijelaskan oleh pak

IQBAL bahwa ada pemotongan dana untuk PPN dan PPh;

bahwa pada saat desa Saksi menerima dana proyek P3DK, kemudian dana yang

diterima langsung dipotong;

bahwa Desa Saksi menerima dana proyek P3DK sebanyak 3 termin, yaitu yang

pertama sebesar 30 %, y kedua 50 % dan ketiga 20 %;

bahwa yang melaksanakan proyek P3DK di Desa Saksi adalah Lembaga

Pengelola Pembangunan Desa atau LPPD;

bahwa dalam pengajuan proyek P3DK, desa Penerima proyek P3DK

mengajukan proposal, dimana dalam proposal tersebut dianggarkan pula biaya

persiapan, dan biaya persiapanan ini digunakan untuk pekejaan administrasi.

2. IMAM YAHYA , tempat lahir: Blitar Umur / tanggal lahir : 61 tahun / 1 Januari

1948, Jenis Kelamin: laki-laki, Kebangsaan: Indonesia,

Alamat Desa KKunir Kec. Wonodadi Kab. Blitar, Agama:

Islam, Pekerjaan: sekarang tani dalu sebagai Kades Kunir

tahu tahun 1999 s/d 2007 ;

bahwa Desa Saksi yaitu Desa Kunir pernah menerima dana proyek P3DK pada

tahun 2003 dan dana tersebut digunakan untuk pembangunan kantor desa .

bahwa sebelum menerima dana proyek P3DK, Saksi pernah mendapat

pengarahan dan dalam pengarahan tersebut pak Iqbal menyampaikan bahwa

sebelum proyek dimulai Desa penerima dana proyek P3DK akan dikenakan

pajak;

bahwa arahan yang disampaikan oleh Pak Iqbal adalah mengenai tanggung

jawab konstruksi bangunan, tentang administrasi, dan pada saat pengarahan itu

juga disampaikan oleh Pak Iqbal bahwa akan ada pemotongan untuk pajak.

bahwa pemotongan pajak dilakukan secara langsung yaitu ketika menerima dana

P3DK sudah dipotong pajak.

bahwa pelaksanaan proyek P3DK di desa Saksi dilakukan oleh tim pelaksana

dari LPPD dan pengawas dari BPD, sedangkan Saksi sebagai Kades hanya

berfungsi sebagai penanggung jawab saja.

bahwa sesuai dengan aturan yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan

proyek P3DK adalah LPPD.

Page 53: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

53

bahwa Desa Saksi pernah menerima dana pengembalian yang sudah terlanjur

dipotong untuk pajak sebesar Rp. 3.706.972,00 di kantor pemerintah Pemkab

Blitar dan yang menyerahkan adalah Terdakwa Didik Sugiyanto;

bahwa dana pengembalian pajak yang Saksi terima tersebut, sudah digunakan

untuk menambah bangunan di kantor desa .

3. Drs. KUKUH SULARSO PUTRO, AK.HM

tempat lahir: Surabaya, Umur / tanggal lahir : 41

tahun / 2 September 1968, Jenis Kelamin: laki-

laki, Kebangsaan: Indonesia, Alamat Jl.Dr.

Sutomo Blok BQ No. 6 Wisma Tropodo Waru

Sidoarjo Agama: Islam, Pekerjaan: Konsultan

Pajak;

bahwa sesuai dengan UU perpajakan No. 17 tahun 2000, Pasal 2 (1) tentang

subjek pajak yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi, badan, Pengusaha

dan yang dimaksud badan disini adalah : sekumpulan orang atau modal yang

merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha

yang meliputi perseroan terbatas, persero lainnya, BUMN atau BUMD dalam

bentuk apapun, Firma, kongsi, Koperasi, persekutuan, perkumpulan , yayasan,

organisasi masyarakat, organisasi sosial politik, dan organisasi yang sejenisnya;

bahwa bantuan yang sudah diberikan Pemda kepada LPPD adalah saling

mengikat, jadi sepanjang dana itu diperoleh bukan dari loan tapi dari APBD

yang diusahakan oleh suatu lembaga maka dalam prosesnya timbul suatu

perpajakan baik itu PPN maupun PPh.

bahwa menurut Saksi LPPD dikategorikan sebagai subjek pajak sepanjang

LPPD itu beranggotakan dan dibentuk oleh masyarakat dan bukan oleh

perangkat desa.

bahwa dana yang berasal dari loan tidak dikenakan pajak.

bahwa tentang pungutan PPN dan PPh sudah dijelaskan dalam UU No. 18 tahun

2000, pasal 1 (27) yaitu Pungutan PPN dilakukan oleh bendaharawan

pemerintah, badan, atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri

Keuangan, untuk memungut, menyetorkan dan melaporkan pajak yang terutang

oleh pengusaha kena pajak, jadi dalam UU ini dijelaskan bahwa sepanjang

terikat dalam suatu perjanjian maka akan dipungut pajak yaitu PPN 10 % dan

PPh 2 % ;

Page 54: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

54

bahwa pajak yang sudah dipungut harus disetorkan dan dilaporkan.

bahwa untuk penyetoran PPN maksimal tanggal 15 harus sudah disetorkan ke

Bank dan dilaporkan ke KPP setempat.

Menimbang, bahwa para terdakwa dipersidangan telah memberikan keterangan

yang pada pokoknya sebagai berikut :

bahwa Para Terdakwa ditunjuk sebagai pimpinan proyek (pimpro) dan

Bendahara proyek P2MPD berdasarkan SK Bupati nomor 281 tahun 2003,

tanggal 20 Mei 2003;

bahwa menurut Para Terdakwa P2MPD adalah Program Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintah Daerah sedangkan P3DK adalah Program

Pendukung Pembangunan Desa / Kelurahan.

bahwa P2MPD dilaksanakan mulai April 2003 di 10 desa di kab Blitar

sedangkan P3DK dilaksanakan mulai bulan Januari 2003 di 248 desa /

kelurahan se-Kabupaten Blitar.

bahwa berakhirnya P2MPD untuk konsultannya bulan Januari 2004 dan

untuk fasilisator berakhir bulan Desember 2003 sedangkan P3DK

berdasarkan anggaran yang ada berakhir pada bulan Desember 2003 untuk

kelanjutan penyelesaian bantuan berakhir sekitar bulan Mei sampai Juni

2004.

bahwa besaran anggaran P2MPD sesuai DIPP (Daftar Isian Pembiayaan

Proyek) adalah Rp 1.696.500.000,00 dengan perincian untuk Konsultan

Manajemen Daerah atau KMD sebesar Rp 1.196.500.000,00 dan untuk fisik

Rp 500.000.000 bagi 10 desa tipe A penerima bantuan P2MPD;

bahwa besaran anggaran P3DK sesuai dengan juklak besarnya adalah

Rp 14.083.000.000,00 dengan perincian:

desa type A Rp 60.000.000,00 dikalikan 160 desa,

desa type B Rp 55.000.000,00 dikalikan 39 desa,

desa type C Rp 50.000.000,00 dikalikan 21 desa, dan

kelurahan Rp 46.000.000,00 dikalikan 28 kelurahan

bahwa dalam pelaksanaan proyek P2MPD Para Terdakwa tidak pernah

melaksanakan sosialisasi, tidak mengetahui dan tidak pernah membaca

tentang peraturan peraturan diantaranya pedoman umum tahun 2003,

pedoman seleksi / rekrutmen konsultan dan Surat Edaran Ditjen Anggaran

nomor : SE-97/A/2001, tanggal 20 juli 2001 tentang tata cara pelaksanaan

pembayaran proyek proyek pendukung pemberdayaan masyarakat dan

pemerintah daerah (P2MPD) yang dibiayai dana LOAN ADB no 1678-INO.

Page 55: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

55

bahwa Terdakwa Suparman selaku pimpro tidak pernah memerintah

Terdakwa Didik Sugiyanto selaku bendahara proyek untuk

menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan dan Terdakwa Suparman

tidak pernah memeriksa buku kas umum karena bendahara proyek tidak

membuat buku kas umum.

bahwa untuk mengetahui penerimaan bantuan kepada 10 desa dan

pengeluaran yang disalurkan ke bendaharawan desa sejumlah

Rp 500.000.000,00 Para Terdakwa hanya melihat rekening proyek P2MPD

yaitu rekening Britama BRI.

bahwa untuk dana jasa konsultan (KMD) sejumlah Rp 1.195.174.000,00

yang sudah dicairkan sejumlah Rp.1.194.414.000,00 Para Terdakwa tidak

mengetahuinya, karena persyaratannya sudah dibuat dan dipersiapkan oleh

konsultan;

bahwa untuk mengetahui pengeluaran Para Terdakwa melihat SPM (Surat

Perintah Membayar) sedangkan sisanya sejumlah Rp 760.000,00 masih

berada dikantor KPKN

bahwa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan pencairan dana dari

KPKN Para Terdakwa tidak tahu, karena semua persyaratan dan

kelengkapan berkasnya sudah dibuat dan dipersiapkan oleh konsultan dan

Terdakwa serta bendahara proyek, hanya tinggal menandatanganinya saja;

bahwa pembayaran kepada 10 desa sejumlah Rp 500.000.000,00 yang

menerima pembayaran adalah bendahara desa penerima dana proyek

P2MPD dengan dasar melakukan pembayaran yaitu adanya permintaan dari

desa yang persyaratan dan kelengkapannya sudah dibuat dan dipersiapkan

oleh konsultan.

bahwa pembayaran ke 10 desa dipotong atau dipungut biaya pengganti

administrasi (SP3, BA I, BA II dan BA III) yang besarnya bervariasi

sejumlah Rp.10.383.000,00 dan dasar pemotongan atau pungutan tersebut

hanya berdasarkan hasil rekapan yang sudah dibuat serta ditanda tangani

konsultan;

bahwa pembayaran kepada konsultan sesuai dengan SPM yang disampaikan

oleh konsultan kepada Para Terdakwa setelah dijumlahkan nilainya

Rp 1.194.414.000,-

bahwa dalam melakukan pembayaran Para Terdakwa hanya mengecek

sebatas kelengkapan dan persyaratan administrasinya saja sedangkan

berkasnya sudah dibuat dan dipersiapkan oleh konsultan;

Page 56: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

56

bahwa Para Terdakwa tidak mengetahui proses pengadaan konsultan, selaku

pimpro Terdakwa tidak pernah menerbitkan Surat Keputusan pengadaan

barang dan jasa, tidak pernah menetapkan harga perkiraan sendiri yang

dijadikan acuan dalam penentuan pemenang, tidak pernah menetapkan

kerangka acuan kerja dan syarat (TOR atau Term Of Reference) yang

dijadikan acuan dalam pelaksanaan pengadaan jasa konsultan dan tidak

pernah menetapkan kerangka acuan kerja dan syarat untuk pengadaan

konsultan tahun 2003.

bahwa nilai kontrak pekerjaan konsultan Rp.1.315.674.800 (PPN tidak

dipungut) untuk KMD sebesar Rp 507.430.000 (PPN tidak dipungut) dan

untuk fasilitator sebesar Rp 808.244.800 (PPN tidak dipungut).

bahwa yang menandatangani kontrak konsultan adalah Terdakwa Suparman

dan kepala Cabang PT VIRAMA KARYA Surabaya dengan alasan penanda

tanganan tersebut karena diminta konsultan (Ir. H. MOCH. IQBAL) dengan

alasan untuk segera ditanda tangani pada buku kotrak dan setelah ditanda

tangani proyek akan segera dimulai.

bahwa Para Terdakwa selain ditunjuk selaku pimro dan Bendahara P2MPD

juga ditunjuk sebagai pimpinan proyek (pimpro) dan Bendahara P3DK

berdasarkan SK Bupati nomor 174 tahun 2003, tanggal 4 April 2003;

bahwa dalam pelaksanaan proyek P3DK Para Terdakwa pernah

melaksanakan sosialisasi waktunya sekitar bulan april 2003, pada saat

sosialisasi Terdakwa tidak pernah menyampaikan hal-hal yang berkaitan

dengan pengenaan atau pemotongan PPN dan PPh;

bahwa pihak yang menyampai bahwa proyek P2MPD dan P3DK dikenakan

atau dipotong pajak adalah pihak Konsultan yaitu Moch. Iqbal;

bahwa dalam pelaksanaan proyek P3DK, Para Terdakwa mengetahui dan

membaca serta mengerti tentang peraturan peraturan yang mendasari

pelaksanaan proyek seperti juklak bantuan proyek P3DK tahun anggaran

2003.

bahwa selaku pimpro Terdakwa Suparman pernah memerintahkan Terdakwa

Didik Sugiyanto selaku bendahara proyek untuk menyelenggarakan

pembukuan dan berkoordinasi serta minta petunjuk pada bagian keuangan.

bahwa untuk mengetahui catatan penerimaan dan pengeluaran uang proyek

Terdakwa Suparman mengecek dan menandatangani buku kas secara global

dan laporan bulanan yang dibuat oleh Terdakwa Didik Sugiyanto selaku

Bendahara;

Page 57: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

57

bahwa struktur organisasi proyek P3DK tahun anggaran 2003 tertuang dalam

juklak No. : 140/86/409.011/2003 tanggal 6 maret 2003 yang dikeluarkan

oleh bupati Blitar.

bahwa syarat syarat yang harus dipenuhi Terdakwa Suparman untuk

melakukan pencairan dana dari KASDA adalah menandatangani cek

pengambilan bersama Terdakwa Didik Sugiyanto selaku Bendahara proyek;

bahwa jumlah dana yang dicairkan dibayarkan kepada 248 desa / kelurahan

se kab Blitar secara teknis sesuai dengan pengajuan yang sudah disusun dan

dipersiapkan oleh pihak konsultan sedangkan untuk mekanisme pencairan

dilakukan tiga tahap : tahap I 30%, tahap II 50% dan tahap III 20%.

bahwa dasar pencairan dilakukan tiga tahap sesuai bimbingan konsultan dan

didalam juklak P3DK tidak diatur tentang pencairan tahap I, tahap II dan

tahap III karena secara teknis pencairan dana proyek P3DK dipolakan sama

seperti proyek P2MPD

bahwa dalam pembayaran ke 248 desa / kelurahan dipotong / dipungut PPN

sebesar 10%, PPh 2% dan biaya pengganti administrasi (SP3, BA I, BA II

dan BA III).

bahwa jumlah potongan yang telah dikumpulkan PPN sebesar Rp

1.280.272.737,27, PPh sebesar Rp 256.054.545,44 sedangkan biaya

administrasi pembuatan SP3, BA pembayaran tahap I,tahap II dan tahap III

sebesar Rp 86.681.000,00

bahwa setelah terkumpul potongan PPN sebesar Rp 1.280.272.737,37

kemudian disetor ke kas negara sebesar Rp 425.630.185,08 sedangkan

sisanya sebesar Rp 854.642.542,19 diminta kembali oleh desa / kelurahan;

bahwa potongan PPh sebesar Rp 256.054.545,44 disetor ke kas negara

Rp 36.127.272,00 dan sisanya sebesar Rp 219.927.273,44 dititipkan di

pembantu kuasa pengguna anggaran pada bagian pemerintahan;

bahwa pungutan biaya administrasi pembuatan SP3 , BA pembayaran tahap

I, tahap II dan tahap III sebesar:

Rp 86.681.000,00 (pungutan biaya administrasi proyek P3DK) dan

Rp 10.383.200,00 (pungutan biaya administrasi P2MPD)

jumlah pungutan seluruhnya adalah Rp 97,064.20,000,00

bahwa selanjutnya sebagian uang pungutan tersebut diminta kembali oleh

Pak Konsultan yaitu Moch. Iqbal dengan cara Terdakwa Didik Sugiyanto

disuruh mentransfer ke rekening pribadi atas nama Moch. Iqbal sebesar Rp

73.114.200,00 sedangkan sisanya sebesar Rp 23.950.000,00 dititipkan di

pembantu kuasa pengguna anggaran pada bagian pemerintahan.

Page 58: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

58

bahwa pemotongan PPN 10%, PPh 2% dan biaya administrasi pembuatan

SP3, BA pembayaran tahap I, II dan tahap III sudah dibuat dan dipersiapkan

oleh konsultan;

bahwa Terdakwa Suparman tidak mengetahui proses pengadaan konsultan,

dan selaku pimpro tidak pernah menerbitkan SK pengadaan barang dan jasa,

nilai kontrak pekerjaan konsultan Rp 1.315.674.800,00 nilai fisiknya Rp

1.195.174.000,00

bahwa tanggal kontrak 16 April 2003, No. kontrak :

050/05/PP/P2MPD/2003 dan yang menandatangani kontrak konsultan hanya

Terdakwa Suparman selaku pimpro

bahwa Konsultan tidak pernah penyerahkan laporan pendahuluan,

menyerahkan laporan bulanan hanya bulan April-Mei-Juni-Juli dan Agustus

tahun 2003 saja, tidak pernah menyerahkan rancangan laporan akhir;

bahwa menurut Terdakwa Suparman bahwa dana sebesar Rp 216.281.750,00

tanggal 2 januari 2004 berasal dari penghitungan titipan PPh dari desa /

kelurahan se-kab Blitar yang telah dipersiapkan dan dihitung oleh konsultan

(Pak Ir MOCH IQBAL) senilai Rp 256.054.545,44 dan dibayarkan ke kas

negara senilai Rp 36.127.272 kemudian dilakukan penitipan karena uang

tersebut bukan lagi merupakan bantuan proyek ke desa / kelurahan dan tidak

ada yang memerintah untuk dititipkan karena yang ada hanya inisiatif

Terdakwa Didik Sugiyanto, setelah minta persetujuan Terdakwa Suparman

selaku pimpro.

bahwa Terdakwa Suparman mengaku bahwa dana sebesar Rp 3.645.523,44

tanggal 5 januari 2004 berasal dari penghitungan titipan PPh dari desa /

kelurahan se-kab Blitar yang telah dipersiapkan dan dihitung oleh konsultan

( Pak Ir MOCH LQBAL) senilai Rp 256.054.545,44 dibayarkan ke kas

negara senilai Rp 36.127.272 dilakukan penitipan karena uang tersebut

bukan lagi bantuan proyek ke desa / kel tapi uang milik PPh yang

memerintah dititipkan tidak ada hanya inisiatif Terdakwa DIDIK

SUGIYANTO setelah minta persetujuan Terdakwa Suparman selaku

pimpro.

bahwa Terdakwa Suparman mengaku bahwa dana sebesar Rp 23.234.000,00

tanggal 19 April 2004 berasal dari hasil pemotongan biaya administrasi

pembuatan SP3, BA pembayaran tahap I, tahap II dan tahap III yang belum

diserahkan kepada konsultan (Ir . H. MOCH IQBAL) dan oleh Terdakwa

Suparman bersama Terdakwa DIDIK SUGIYANTO dititipkan pada Kas

Pemkab. Blitar

Page 59: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

59

bahwa Terdakwa Suparman mengaku bahwa dana sebesar Rp 11.732.600,00

tanggal 23 Juli 2004 berasal dari bunga rekening giro setelah dikurangi

bunga kena pajak dan biaya administrasi yang ada di Bank BRI cabang

Blitar, diambil mdan dititipkan ke Kas Pemkab. Blitar oleh Terdakwa DIDIK

SUGIYANTO atas kesepakatan Terdakwa Suparman.

bahwa Terdakwa Suparman mengaku bahwa dana sebesar Rp 15.151.150,00

tanggal 22 Nopember 2004 berasal dari penghitungan bunga rekening bank

Jatim setelah dikurangi biaya administrasi yang berlaku dibank Jatim Blitar,

diambil dan dititipkan ke Kas Pemkab. Blitar oleh Terdakwa DIDIK

SUGIYANTO atas kesepakatan Terdakwa Suparman.

bahwa untuk keperluan proyek P3DK ada 3 (tiga) rekening yaitu : rekening

bank Jatim no rek: 01410011264 atas nama program P3DK, rekening bank

BRI cabang / giro no rek : 0000009-01-000735-30-6 atas nama program

P3DK dan rekening bank Jatim no rek : 0142853255 atas nama Terdakwa

DIDIK SUGIYANTO (bendahara proyek) .

bahwa Rekening bank BRI cabang / giro no rek : 0000009-01-000735-30-6

dibuka tanggal lupa bulan April 2003 atas perintah sesuai dengan ketentuan

dari pihak bank adalah pimpinan unit kerja yaitu : EKO BUDOYO (Kabag

Pemerintahan), pada saat penutupan rekening terdapat pengambilan salso

sebesar Rp 3.025.709,00 tanggal 23 Juli 2004 adalah sisa saldo tersebut

dijadikan satu dengan sisa saldo perhitungan bunga sebelumnya yang

memerintah tidak ada karena rekening sudah ditutup mengingat penunjukan

pimpro sudah berakhir .

bahwa Rekening bank Jatim no rek : 01410011264 atas nama P3DK dibuka

April 2003 atas perintah sesuai dengan ketentuan dari pihak bank adalah

pimpinan unit kerja yaitu : EKO BUDOYO (Kabag Pemerintahan), pada saat

penutupan rekening terdapat pengambilan saldo sebesar

Rp 1.936.331.235,00 tanggal 14 Januari 2004 dibayarkan ke desa / kel

sebagai pembayaran bantuan proyek desa yang belum terbayarkan sampai

akhir 31 Desember 2003 .

bahwa untuk pengambilan uang sejumlah Rp 3.025.709,00 dan sejumlah

Rp 1.936.331.235,00 dilakukan dengan penerbitan cek yang menandatangani

Terdakwa Suparman sendiri selaku pimpro dan Terdakwa Didik Sugiyanto

selaku bendahara proyek .

bahwa Rekening bank Jatim no rek : 0142853255 atas nama Terdakwa

DIDIK SUGIYANTO (bendahara proyek) dibuka 24 Desember 2003 atas

petunjuk dari pimpinan (EKO BUDOYO Kabag Pemerintahan) guna

Page 60: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

60

memperlancar dan mempercepat proses penyaluran dana bantuan ke desa /

kel yang diakibatkan karena mundurnya pembayaran dari Kasda untuk

pembayaran bantuan ke desa / kel sedangkan setoran Rp 2.767.600.000.

bahwa pada tanggal 24 Desember 2003 terdapat penyetoran tunai sebesar

Rp 2.767.600.000 sebenarnya uang tersebut bukan setoran tunai namun dana

itu berasal dari Kasda yang dipindah bukukan ke rekening bendahara proyek

oleh bank Jatim .

bahwa pada tanggal 31 Desember 2003 terdapat penyetoran tunai dan

penarikan tunai sebesar Rp 3.800.000.000,00 sebenarnya uang tersebut

bukan setoran tunai namun dana itu berasal dari Kasda yang dipindah

bukukan ke rekening bendahara proyek oleh bank Jatim .

bahwa pada tanggal 14 Januari 2004 terdapat penyetoran tunai sebesar

Rp 1.548.817.779,00 sebenarnya uang tersebut bukan setoran tunai namun

dana itu berasal dari Kasda yang dipindah bukukan ke rekening bendahara

(DIDIK SUGIYANTO) oleh bank Jatim .

bahwa pada tanggal 20 Januari 2004 terdapat penarikan tunai sebesar

Rp 100.000.000,00 untuk disalurkan kepada desa / kel yang belum

mengambil dan ada permohonan dari desa / kel yang belum terbayarkan .

bahwa pada tanggal 10 Maret 2004 terdapat penarikan tunai sebesar

Rp 50.000.000,00 untuk disalurkan kepada desa / kel yang belum mengambil

dan ada permohonan dari desa / kel yang belum terbayarkan .

bahwa pada tanggal 12 April 2004 terdapat penyetoran tunai sebesar

Rp 122.800.000,00 dana bantuan desa yang belum diambil oleh desa / kel .

bahwa pada tanggal 22 Nopember 2004 terdapat penarikan tunai sebesar

Rp 169.147.607,23 untuk pengembalian sebagian dana PPh yang terpakai

untuk membayar dana bantuan proyek desa / kel .

bahwa pada saat pengembalian dana potongan pajak sebetulnya nilai yang

diminta oleh desa / kel sejumlah Rp 854.642.542,19 kewajiban desa / kel

penerima pengembalian potongan pajak adalah memasukkan dana tersebut

untuk di SPJkan dengan dana bantuan yang sudah dicairkan sebelumnya

tanggal pengembalian 6 Januari 2004 .

bahwa Terdakwa Suparman mengaku bahwa lama pekerjaan konsultan

sesuai kontrak 8 bulan dan lama pekerjaan fasilitator juga 8 bulan bekerja

mulai kapan dan berakhirnya kapan, Terdakwa Suparman tidak tahu karena

tidak pernah melakukan pengecekan karena tidak mampu dan tidak paham

terhadap tugasnya selaku Pimpro dan saran / penjelasan dari Bappeda yang

dijabat oleh Pak MASHUDI pada saat rapat tanggal 11 Maret 2003 bahwa

Page 61: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

61

Pimpro tidak perlu repot repot mengurusi proyek ini karena semua

administrasi dan lain lainnya sudah disiapkan oleh konsultan (Ir. H. MOCH.

IQBAL) .

bahwa Terdakwa Suparman mengaku bahwa tidak tahu kalau konsultan dan

fasilitator melaksanakan pekerjaan seperti : sosialisasi, desiminasi P2MPD

tahun 2003 ditingkat desa dan ditingkat kabupaten dan yang Terdakwa tahu

untuk P3DK pernah melaksanakan sosialisasi, desiminasi ditingkat desa

sebanyak 8 kali didelapan tempat pada seluruh desa dan kecamatan se-

Kabupaten Blitar dan ditingkat Kabupaten pernah dilaksanakan waktunya

lupa bertempat di pendopo Kab Blitar .

bahwa dalam DIPP P2MPD desa yang mendapat dana bantuan dari pusat

(Bappenas) ada 10 desa besarnya Rp 500.000.000 desa yang mendapat dana

bantuan diantaranya : Ds Rejowinangun, Ds Sumber Jati, Ds Gaprang,

masing masing desa menerima dana bantuan sebesar Rp 50.000.000

sedangkan besarnya untuk konsultan (sesuai DIPP) besarnya

Rp 1.196.500.000 .

bahwa Terdakwa Suparman mengaku bahwa konsultan dan fasilitator

sebagian melaksanakan jasa pekerjaan dan sebagian tidak dilaksanakan, dan

pekerjaan yang tidak dilaksanakan antara lain konsultan tidak pernah

melaksanakan kegiatan sosialisasi dan desiminasi P2MPD .

bahwa Terdakwa Suparman mengaku bahwa mengetahui hal tersebut dengan

alasan setelah adanya hasil temuan investigasi team BPKP beberapa bulan

yang lalu dikantor Sat Reskrim Polres Blitar dan diketemukan kelebihan

pembayaran terhadap konsultan senilai Rp 635.000.000 .

bahwa dalam kontrak tidak disebutkan bahwa konsultan wajib mengawasi

pelaksanaan P3DK di 248 desa / kel dan untuk melakukan kegiatan evaluasi,

monitoring dan pengawasan P3DK tertuang dalam juklak P3DK tahun 2003

nomor : 140/86/409.011/2003 tanggal 6 Maret 2003 dan besaran anggaran

sekitar Rp 1.1 M yang dtetapkan dalam proyek BOP P3DK tahun 2003

(2P.0.9.3.01.009) nama pimpronya Pak BASUKI RAHMAT dan

bendaharanya Bu SISILIA DIAH KRISTIN

bahwa hasil pemotongan PPN, PPh dan biaya Adm. SP3 tahap I, II dan III.

Semuanya berjumlah total 270.045.023,- yang dititipkan oleh Saksi SITI

ZULAIKAH selaku pemegang Pembantu Kuasa Anggaran dan atas

kesepakatan Terdakwa Suparman dan Terdakwa DIDIK SUGIYANTO

bahwa dana tersebut yang sejumlah Rp. 216.281.750,00 dimasukkan

kedalam Cek Giro BRI. Cab. Blitar oleh Terdakwa DIDIK SUGIYANTO .

Page 62: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

62

bahwa dalam pemotongan serta penitipan yang bertanggung jawab adalah

Terdakwa Suparman bersama Terdakwa DIDIK SUGIYANTO dan

Ir. H. MOCH. IQBAL selaku KMD.

- bahwa Terdakwa Suparman mengaku bahwa tugas pokoknya tidak

dilaksanakan keseluruhan karena pekerjaan sudah dikerjakan oleh

Ir. MOCH. IQBAL selaku KMD. dan tinggal tanda tangan saja .

- bahwa dalam pemotongan pajak PPN, PPh dan Biaya Adm.SP3. tahap I, II

dan III. yang dilakukan oleh para terdakwa adalah menyalahi aturan karena

tidak tertuang dalam SK. Bupati atupun Pedum P2MPD 2003 dan ketentuan

Permendagri No. 2 tahun 2004 Jo. Permendagri No. 2 tahun 1996 .

- bahwa pemotongan tersebut dilakukan oleh para terdakwa semata-mata

hanya percaya saja kepada Ir. MOCH. IQBAL selaku KMD;

- bahwa yang bertanggung jawab dalam pemotongan adalah para terdakwa

namun semua itu dilakukan atas petunjuk dari Ir. H. MOCH. IQBAL

- bahwa Terdakwa Suparman dalam melakukan pemotongan Pajak PPN, PPh

dan Biaya Adm.SP3. tahap I, II dan III yang dilakukan bersama-sama

dengan terdakwa DIDIK SUGIYANTO tidak pernah melaporkan

pemotongan tersebut kepada atasan secara tertulis melainkan hanya

disampaikan secara lisan

- bahwa dalam penunjukan Konsultan tidak pernah dilakukan secara lelang

tender atau lelang terbuka namun hanya penunjukan saja serta dalam buku

kontrak terdakwa SUPARMAN, S.Sos. hanya menandatangani saja serta

yang membuat naskah adalah H. MOCH. IQBAL;

- bahwa dana P2MPD 2003 sejumlah Rp. 1.696.500.000,- sedangkan sesuai

Kontrak bahwa untuk Operasional konsultan Rp. 1.315.674.800,00 dan yang

digunakan bantuan untuk 10 desa dan setiap desa memperoleh

Rp. 50.000.000;

- bahwa dari hasil pemotongan tersebut yang dirugikan adalah Negara, karena

dana P3DK 2003 adalah APBD. Sedangkan dana P2MPD 2003 adalah dana

LOAN ADB No. 1678-INO (bantuan luar negeri);

bahwa jumlah dana yang telah dicairkan dari KASDA oleh Terdakwa

DIDIK SUGIYANTO adalah sebagai berikut :

1. 24-4-2003 No.SPMG. 405/Pembangunan nominal Rp. 8.564.750,000,-

2. 23-5-2003 No.SPMG. 518/Pembangunan nominal Rp. 36.250.000,-

3. 24-9-2003 No.SPMG. 1461/Pembangunan nominal Rp. 133.800.000,-

4. 3-11-2003 No.SPMG. 1834/Pembangunan nominal Rp. 1.200.000.000,-

5. 4-11-2003 No.SPMG. 1854/Pembangunan nominal Rp. 201.598.900,-

Page 63: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

63

6. 4-11-2003 No.SPMG. 1855/Pembangunan nominal Rp. 70.500.000,-

7. 7-11-2003 No.SPMG. 1888/Pembangunan nominal Rp. 277.526.640,-

8. 12-11-2003 No.SPMG. 1962/Pembangunan nominal Rp. 155.924.400,-

9. 14-11-2003 No.SPMG. 2036/Pembangunan nominal Rp. 391.799.985,-

10 5-12-2003 No.SPMG. 2254/Pembangunan nominal Rp. 229.499.550,-

11 5-12-2003 No.SPMG. 2255/Pembangunan nominal Rp. 618.499.500,-

12 5-12-2003 No.SPMG. 2256/Pembangunan nominal Rp. 125.000.000,-

13 5-12-2003 No.SPMG. 2257/Pembangunan nominal Rp. 72.000.000,-

14 19-12-2003 No.SPMG. 2437/Pembangunan nominal Rp. 5.686.331.235,-

15 19-12-2003 No.SPMG. 2438/Pembangunan nominal Rp. 50.000.000,-

16 19-12-2003 No.SPMG. 2439/Pembangunan nominalRp. 2.767.600.000,-

17 7-10-2003 No.SPMG. 1568/Pembangunan nominal Rp. 281.099.700,-

18 7-10-2003 No.SPMG. 1571/Pembangunan nominal Rp. 154.500.000,-

19 7-10-2003 No.SPMG. 1572/Pembangunan nominal Rp. 22.500.000,-

20 7-10-2003 No.SPMG. 1573/Pembangunan nominal Rp. 134.099.700,-

21 13-10-2003 No.SPMG. 1599/Pembangunan nominal Rp. 335.399.100,-

22 13-10-2003 No.SPMG. 1600/Pembangunan nominal Rp. 22.500.000,-

23 13-10-2003 No.SPMG. 1601/Pembangunan nominal Rp. 265.500.000,-

24 13-10-2003 No.SPMG. 1602/Pembangunan nominal Rp. 151.620.000,-

25 17-10-2003 No.SPMG. 1673/Pembangunan nominal Rp. 100.799.520,-

26 20-10-2003 No.SPMG. 1723/Pembangunan nominal Rp. 292.199.370,-

27 20-10-2003 No.SPMG. 1724/Pembangunan nominalRp. 176.399.700,-

28 20-10-2003 No.SPMG. 1725/Pembangunan nominal Rp. 30.000.000,-

29 20-10-2003 No.SPMG. 1726/Pembangunan nominal Rp. 336.302.700,-

30 20-11-2003 No.SPMG. 2171/Pembangunan nominal Rp. 1.000.000.000,-

Jumlah total Rp.23.884.000.000,-

- bahwa jumlah dana yang dicairkan dan dibayarkan kepada 248 desa /

kelurahan se-kab Blitar secara tehnis sesuai dengan pengajuan yang sudah

disusun dan dipersiapkan oleh pihak konsultan (Pak Ir MOCH IQBAL),

sedangkan untuk mekanisme pencairan dana dilakukan tiga tahap : tahap I

30%, tahap II 50% dan tahap III 20%.

Menimbang, bahwa dari keterangan para terdakwa tersebut yang kemudian

dihubungkan dengan keterangan para saksi dan barang bukti ternyata telah saling

bersesuaian antara yang satu dengan lainnya, sehingga dapat disimpulkan fakta hukum

sebagai berikut:

bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar pada tahun 2003 berhasil

mendapatkan proyek P2MPD dari Bappenas;

bahwa sumber dana proyek P2MPD tersebut berasal dari bantuan luar negeri

yang dibiayai oleh Bank Pembangunan Asia atau ADB;

Page 64: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

64

bahwa untuk mendapatkan proyek P2MPD tersebut, selanjutnya Kepala

Bappeda Kab. Blitar yaitu Mashudi dan Kepala Permukiman Prasarana Wilayah

atau Kimpraswil Kab. Blitar yaitu Mangatas Tobing serta Moch. Iqbal pada

tanggal 14 Januari 2003 berangkat ke Jakarta dengan membawa surat

permohonan dari Bupati Kabupaten Blitar No.050/14/409.2007/2003 tanggal 10

Januari 2003 perihal permohonan bantuan dana Loan ADB 1678-INO;

bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bappenas di Jakarta yaitu dari

Sekretaris P2MPD Pusat, Dr. Bastari Panji Indra, MSP bahwa untuk

mendapatkan proyek P2MPD maka daerah penerima proyek tersebut harus

mempunyai proyek sejenis seperti proyek P2MPD;

bahwa selanjutnya melalui mekanisme hasil rapat koordinasi pembangunan atau

Rakorbang diputuskan bahwa Pemkab. Blitar sepakat akan mengadakan proyek

sejenis P2MPD dengan nama proyek P3DK ;

bahwa dalam Rakorbang disepakati bahwa proyek P3DK yang sumber dananya

berasal dari APBD Pemkab. Blitar tersebut, akan dijadikan sebagai pendamping

dalam proyek P2MPD;

bahwa kemudian surat permohonan bupati Kab. Blitar disetujui dan Pemkab.

Blitar mendapatkan proyek P2MPD sebesar Rp.1.696.500.000,00 dengan

perincian untuk kegitan fisik sebesar Rp.500.000.000,00 sedangkan untuk biaya

Konsultan Manajemen Daerah atau KMD sebesar Rp. 1.196.500.000,00;

bahwa desa penerima dana proyek P2MPD sebanyak 10 desa dengan masing-

masing desa menerima dana sebesar Rp.50.000.000,00 untuk kegiatan fisik;

bahwa dalam rapat koordinasi pada tanggal 11 Maret 2003 di kantor Bupati Kab.

Blitar telah ditunjuk secara lisan Terdakwa 1 Suparman sebagai pimpinan

proyek atau pimpro, dan Terdakwa 2 Didik Sugiyanto sebagai Bendahara proyek

P2MD dan P3DK;

bahwa berdasarkan Surat Persetujuan dari Bupati Blitar

No.052/Pers.P2MPD/2003 tanggal 28 Maret 2003 PT. Virama Karya telah

ditunjuk sebagai Konsultan Manajemen Daerah (KMD) dan yayasan Iman

sebagai penyedia tenaga fasilitator bagi pelaksanaan proyek P2MPD;

bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bupati Blitar No. 174 Tahun 2003, tanggal

4 April 2003, Terdakwa 1 Suparman diangkat sebagai Pimpro atau Pimpinan

Proyek P3DK, sedangkan Terdakwa 2 Didik Sugiyanto diangkat sebagai

Bendahara Proyek P3DK;

bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bupati Blitar No.281 Tahun 2003, tanggal

20 Mei 2003, Terdakwa 1 Suparman diangkat sebagai Pimpro atau Pimpinan

Page 65: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

65

Proyek P2MPD, sedangkan Terdakwa 2 Didik Sugiyanto diangkat sebagai

Bendahara Proyek P2MPD;

bahwa berdasarkan surat keputusan Bupati Kab. Blitar

No.915/304/409.011/2003 tanggal 23 Juli 2003, anggaran proyek P3DK sebesar

Rp. 23.884.000,00;

bahwa pada tanggal 16 April 2003 kontrak dengan konsultan PT. Virama Karya

ditandatangani oleh Terdakwa 1 Suparman;

bahwa dalam proyek P3DK, desa penerima dana proyek P3DK terbagi dalam

tiga tipe yaitu: tipe A, tipe B dan tipe C;

bahwa desa tipe A penerima dana proyek P3DK sebanyak 160 desa dengan

masing-masing desa menerima sebesar Rp.60.000.000,00 untuk kegiatan fisik

dan Rp. 36.250.000,00 untuk kegiatan kelembagaan;

bahwa desa tipe B penerima dana proyek P3DK sebanyak 39 desa dengan

masing-masing desa menerima sebesar Rp.55.000.000,00 untuk kegiatan fisik

dan Rp. 35.250.000,00 untuk kegiatan kelembagaan;

bahwa desa tipe C penerima dana proyek P3DK sebanyak 21 desa dengan

masing-masing desa menerima sebesar Rp.50.000.000,00 untuk kegiatan fisik

dan Rp. 34.250.000,00 untuk kegiatan kelembagaan;

bahwa kelurahan penerima dana proyek P3DK sebanyak 28 kelurahan dengan

masing-masing kelurahan menerima sebesar Rp.46.000.000,00 untuk kegiatan

fisik dan Rp. 25.250.000,00 untuk kegiatan kelembagaan;

bahwa proyek P3DK sasarannya diprioritaskan pada pembangunan fisik

sebanyak 220 desa dan 28 kelurahan;

bahwa proyek P2MPD sasarannya diprioritaskan pada pembangunan fisik

sebanyak 10 desa;

bahwa dalam pelaksanaan proyek P2MPD dan P3DK di Kabupaten Blitar tahun

2003 telah ditunjuk/menggunakan jasa konsultan PT. Virama Karya Cabang

Surabaya, dengan kepala cabangnya adalah Ir. Farid Wadjdi dan sebagai

pelaksana di lapangan atau sebagai Tiem Leader adalah Ir. Moch. Iqbal;

bahwa Terdakwa 1 Suparman sebagai Pimpro P2MPD dan P3DK serta

Terdakwa 2 Didik Sugiyanto sebagai Bendahara P2MPD dan P3DK dalam

pengadaan jasa manajemen proyek P2MPD dan P3DK tidak pernah melakukan

tender atau pelelangan terbuka sebagaimana diatur dalam Keppres No.18 Tahun

2000 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi

Pemerintah;

bahwa kontrak dengan Konsultan PT. Virama Karya ditandatangani oleh Pimpro

pada tanggal 16 April 2003, akan tetapi Surat Keputusan pengangkatan

Page 66: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

66

Terdakwa 1 Suparman sebagai Pimpro P2MPD baru diterbitkan pada tanggal 20

Mei tahun 2003;

bahwa Terdakwa 1 Suparman selaku Pimpro P2MPD dan P3DK tidak pernah

melakukan proses pengadaan dan tidak pernah menunjuk suatu Panitia dalam hal

pengadaan jasa/barang;

bahwa proses terjadinya kontrak dengan konsultan PT. Virama Karya yang

menyiapkan semuanya adalah Ir. Moch. Iqbal dan Terdakwa 1 Suparman hanya

menandatanganinya saja;

bahwa sosialisasi proyek P2MPD dan P3DK diadakan sebanyak delapan kali di

delapan tempat yang diikuti seluruh desa penerima proyek P2MPD dan P3DK;

bahwa pada saat diadakan sosialisasi proyek P2MPD dan P3DK, Ir. Moch. Iqbal

meyampaikan bahwa desa penerima proyek P2MPD dan P3DK dananya akan

dipotong untuk Pajak Pertambahan Nilai atau PPN sebesar 10%, Pajak

Penghasilan (PPh) sebesar 2%, dan biaya administrasi pembuatan SP3;

bahwa Terdakwa 1 Suparman dan Terdakwa 2 Didik Sugiyanto kemudian

melakukan pemotongan PPN, PPh dan Biaya Administrasi terhadap desa

penerima dana proyek P3DK;

bahwa jumlah total potongan PPN, PPh dan Biaya Administrasi yang berhasil

dikumpulkan oleh Para Terdakwa sebesar Rp.97.064.200,00;

bahwa dari jumlah uang sebesar Rp.97.064.200,00 tersebut selanjutnya sebagian

yaitu sebesar Rp.73.114.200,00 ditransfer oleh Terdakwa 2 Didik Sugiyanto ke

rekening pribadi milik Ir. Moch Iqbal, sedangkan sisanya sebesar

Rp.23.950.000,00 dititipkan di Pembantu Kuasa Pengguna Anggaran pada Tata

Pemerintahan Pemkab Blitar;

bahwa Para Terdakwa dalam melakukan pemotongan PPN, PPh dan Biaya

Administrasi hanya berdasarkan rekapan yang sudah disusun dan dibuat serta

ditandatangani oleh Ir. Moch Iqbal;

bahwa berdasarkan buku Pedoman Umum P2MPD, bahwa perhitungan PPN

atas porsi pendamping menjadi kewajiban daerah dan harus disediakan dalam

APBD;

bahwa pemotongan PPN, PPh dan Biaya Administrasi yang telah dilakukan oleh

Para Terdakwa tersebut tidak ada dasar hukumnya;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa

dengan menggunakan sistem dakwaan subsidaritas yaitu Primer melanggar pasal 2 (1)

Undang-Undang No. 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

no. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. pasal 55 (1) ke 1 KUHP, Subsider

Page 67: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

67

melanggar pasal 3 Undang-Undang No. 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang no. 20 Tahun 2001 tentang perubahan undang-undang No.31

Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pasal 55 (1) ke 1 KUHP.

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun

secara Subsidaritas maka terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan Dakwaan

Primer yaitu perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

pasal 2 (1) Undang-Undang No. 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang no. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 31

Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. pasal 55 (1) ke 1

KUHP, yang unsur-unsurnya adalah :

1. Setiap Orang;

2. Secara Melawan Hukum

3. Memperkaya Diri Sendiri Atau Orang Lain Atau Suatu Korporasi;

4. Dapat Merugikan Keuangan Negara Atau Perekonomian Negara;

5. Dilakukan secara bersama-sama;

Unsur ke- 1 : “Setiap Orang”.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang sesuai dengan

ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999, adalah orang perseorangan atau termasuk korporasi.

Menimbang, bahwa menurut Martiman Projo Hamidjojo, SH, MM dalam

bukunya “Penerapan Pembuktian Terbalik Dalam Delik Korupsi”, Penerbit CV. Mandar

Maju Bandung tahun 2001 hal. 52-53, disebutkan istilah yang lazim dalam perundang-

undangan pidana ataupun KUHP memakai kata Barang siapa atau salinan dari “Hij die”

(teks KUHP) dan yang dimaksud dengan Setiap orang atau Barang siapa adalah orang

atau orang-orang yang apabila orang atau orang-orang tersebut terbukti memenuhi

unsur-unsur delik yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, maka orang-orang itu disebut

sebagai si pelaku atau si pembuat dari delik tersebut.

Menimbang, bahwa menurut R. Wiyono, SH dalam bukunya “Pembahasan

Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” Penerbit Sinar Grafika Jakarta

tahun 2005, hal. 27 disebutkan bahwa dalam Pasal 2 ayat (1) tersebut tidak ditentukan

adanya suatu syarat, misalnya syarat Pegawai Negeri yang harus menyertai “setiap

orang” yang melakukan tindak pidana korupsi yang dimaksud. Oleh karena sesuai

dengan apa yang dimaksud dengan “setiap orang” dalam Pasal 1 angka 3 Pelaku Tindak

Page 68: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

68

Pidana Korupsi yang terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) dapat terdiri atas orang

perseorangan dan/atau korporasi.

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan para terdakwa Suparman

S.Sos Bin Parto Akad dan Didik Sugiyanto Bin Soejoko telah membenarkan

identitasnya sebagaimana dalam surat dakwaan Penuntut Umum, sehingga para

terdakwa adalah orang sebagai subyek hukum yang didakwa melakukan tindak pidana;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka Majelis

berpendapat bahwa unsur ke-1 “setiap orang” telah terpenuhi;

Unsur ke- 2 : “Secara Melawan Hukum”;

Menimbang, bahwa unsur kedua ini terdiri dari beberapa sub unsur atau elemen

yang masing-masing saling berkaitan atau berhubungan. Dimana yang dimaksud dengan

secara melawan hukum dalam rumusan delik ini berdasarkan penjelasan pasal 2 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 adalah mencakup perbuatan

melawan hukum dalam arti formil maupun dalam arti materiil, yakni meskipun

perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun apabila

perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau

norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat

dipidana. Oleh karena itu perbuatan melawan hukum dapat diartikan sebagai perbuatan

yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau hukum tertulis dan/atau

rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial.

Menimbang, bahwa meskipun sifat melawan materiil dalam fungsi yang positif

oleh Mahkamah Konstitusi dalam putusan No.003/P.UU.IV/2006, tanggal 25 Juli 2006

telah dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat namun sifat melawan

hukum secara materiil sebenarnya sudah melekat pada sifat melawan hukum formil

sebagai perbuatan yang dianggap tidak patut dan tidak terpuji.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi-Saksi antara lain, Saksi

Mashudi, Mangatas Tobing, Eko Budoyo, Farid Wadjdi, dan Moch. Iqbal pada

pokoknya membenarkan bahwa Terdakwa Suparman adalah sebagai pimpinan proyek

atau Pimpro P2MPD dan P3DK sedangkan Terdakwa Didik Sugiyanto sebagai

Bendahara pada proyek P2MPD dan P3DK;

Menimbang, bahwa Terdakwa Suparman ditunjuk sebagai pimpinan proyek

(pimpro) dan Terdakwa Didik Sugiyanto ditunjuk Bendahara proyek P2MPD

berdasarkan SK Bupati nomor 281 tahun 2003, tanggal 20 Mei 2003;

Page 69: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

69

Menimbang, bahwa Terdakwa Suparman ditunjuk sebagai pimpinan proyek

(pimpro) dan Terdakwa Didik Sugiyanto ditunjuk Bendahara proyek P3DK berdasarkan

SK Bupati nomor 174 tahun 2003, tanggal 4 April 2003;

Menimbang, bahwa nilai proyek P2MPD adalah sebesar Rp.1.696.500.000,00

dengan perincian untuk kegitan fisik sebesar Rp.500.000.000,00 sedangkan untuk biaya

Konsultan Manajemen Daerah atau KMD sebesar Rp. 1.196.500.000,00;

Menimbang, bahwa berdasarkan surat keputusan Bupati Kab. Blitar

No.915/304/409.011/2003 tanggal 23 Juli 2003, anggaran proyek P3DK sebesar Rp.

23.884.000,00;

Menimbang, bahwa proyek P2MPD dilaksanakan mulai bulan April 2003 di 10

desa di Kabupaten Blitar sedangkan proyek P3DK dilaksanakan mulai bulan Januari

2003 di 248 desa dan kelurahan se-Kabupaten Blitar;

Menimbang, bahwa dalam proyek P3DK, desa penerima dana proyek P3DK

terbagi dalam tiga tipe yaitu: tipe A, tipe B dan tipe C. Adapun desa tipe A penerima

dana proyek P3DK sebanyak 160 desa dengan masing-masing desa menerima sebesar

Rp.60.000.000,00 untuk kegiatan fisik dan Rp. 36.250.000,00 untuk kegiatan

kelembagaan. Desa tipe B penerima dana proyek P3DK sebanyak 39 desa dengan

masing-masing desa menerima sebesar Rp.55.000.000,00 untuk kegiatan fisik dan Rp.

35.250.000,00 untuk kegiatan kelembagaan. Desa tipe C penerima dana proyek P3DK

sebanyak 21 desa dengan masing-masing desa menerima sebesar Rp.50.000.000,00

untuk kegiatan fisik dan Rp. 34.250.000,00 untuk kegiatan kelembagaan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan perangkat Desa di persidangan

yaitu Saksi Edi Muchlison, Samudji, Eko Suparno, Djoko Sugijono, Slamet Mustamim,

Sulis Widoyono, Murtjito dan Ngalim Santoso bahwa dalam penyaluran dana proyek

P2MPD dan P3DK telah dilakukan pemotongan-pemotongan oleh Para Terdakwa

dengan alasan untuk pembayaran PPN sebesar 10%, PPh 2%, biaya Administrasi

pembuatan SP3, Berita Acara Tahap, I, II dan III;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Kepala Desa Jambe Wangi yaitu

Saksi Edi Muchlison, seharusnya Desa Jambe Wangi sebagai Desa tipe A menerima

dana proyek P3DK sebesar Rp.96.250.000,00 namun dalam kenyataannya Desa Jambe

Wangi hanya menerima sebesar Rp.90.650.000,00;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Kepala Desa Mronjo yaitu Saksi

Ngalim Santoso, seharusnya Desa Mronjo menerima dana proyek P2MPD sebesar

Rp.50.000.000,00 namun yang diterima hanya sebesar Rp.44.982.000,00. Sedangkan

untuk dana proyek P3DK seharusnya Desa Mronjo sebagai Desa tipe A menerima

Rp.60.000.000,00 namun yang diterima hanya Rp.56.483.745,00;

Page 70: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

70

Menimbang, bahwa dalam buku Pedoman Umum P2MPD, halaman 17

disebutkan bahwa Perhitungan PPN atas porsi dana pendamping menjadi kewajiban

daerah dan harus disediakan dalam APBD;

Menimbang, bahwa Saksi Mashudi, Mangatas Tobing, Eko Budoyo dan Moch.

Iqbal di persidangan menerangkan bahwa pelaksanakan proyek P3DK dipolakan seperti

proyek P2MPD;

Menimbang, bahwa dalam pelaksanaan proyek P2MPD dan P3DK di

Kabupaten Blitar tahun 2003 telah ditunjuk/menggunakan jasa konsultan PT. Virama

Karya Cabang Surabaya, dengan kepala cabangnya adalah saksi Ir. Farid Wadjdi dan

sebagai pelaksana di lapangan atau sebagai Tiem Leader adalah saksi Ir. Moch. Iqbal;

Menimbang, bahwa Terdakwa 1 Suparman sebagai Pimpro P2MPD dan P3DK

serta Terdakwa 2 Didik Sugiyanto sebagai Bendahara P2MPD dan P3DK dalam

pengadaan jasa manajemen proyek P2MPD dan P3DK tidak pernah melakukan tender

atau pelelangan terbuka sebagaimana diatur dalam Keppres No.18 Tahun 2000 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah;

Menimbang, bahwa Terdakwa 1 Suparman selaku Pimpro P2MPD dan P3DK

tidak pernah melakukan proses pengadaan barang atau jasa dan tidak pernah menunjuk

suatu Panitia dalam hal pengadaan jasa/barang;

Menimbang, bahwa kontrak dengan Konsultan PT. Virama Karya

ditandatangani oleh Pimpro pada tanggal 16 April 2003, akan tetapi Surat Keputusan

pengangkatan Terdakwa 1 Suparman sebagai Pimpro P2MPD dan Terdakwa 2 Didik

Sugiyanto sebagai Bendahara P2MPD, baru diterbitkan pada tanggal 20 Mei 2003

Menimbang, bahwa proses terjadinya kontrak dengan konsultan PT. Virama

Karya yang menyiapkan semuanya adalah Ir. Moch. Iqbal dan Terdakwa 1 Suparman

hanya tinggal menandatanganinya saja;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Keppres

No.18 Tahun 2000 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi

Pemerintah seharusnya Para Terdakwa dalam pengadaan barang/jasa pada proyek

P2MPD dan P3DK harus melalui tender atau lelang terbuka dengan cara membentuk

panitia lelang;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis

berkesimpulan bahwa perbuatan para terdakwa yang:

telah melakukan pemotongan atau pungutan terhadap Desa-Desa penerima dana

proyek P2MPD dan P3DK dan

tidak melakukan tender atau lelang terbuka dalam pengadaan barang/jasa pada

proyek P2MPD dan P3DK adalah merupakan perbuatan melawan hukum karena

perbuatan para terdakwa tersebut bertentangan dengan Pedoman Umum P2MPD

Page 71: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

71

dan Keppres No.18 Tahun 2000 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Instansi Pemerintah;

Unsur ke 3 : “Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi”.

Menimbang, bahwa Undang – undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tidak memberikan pengertian tersendiri terhadap

kata “memperkaya” dalam unsur “Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu

Korporasi”;

Menimbang, bahwa untuk menerapkan suatu ketentuan perundangan terhadap

suatu perbuatan untuk dapat dinilai apakah perbuatan tersebut telah memenuhi unsur

yang dimaksud dalam ketentuan perundangan itu, perlu diketahui maksud dari kata-

kata atau frasa kata dalam unsur ketentuan perundangan tersebut;

Menimbang, bahwa Ramelan (Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus

antara 1999 sampai dengan 2000, Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisaksi), dalam

tulisannya “Metode Interpretasi dan Jaminan Kepastian Hukum Dalam Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi” tertanggal 9 Juli 2007 (vide korup5170.wordpress.com) antara

lain menyatakan “Hakim tunduk pada undang – undang yang merupakan produk badan

pembuat undang – undang, akan tetapi ternyata undang – undang tidak mungkin jelas,

atau kalau jelas tidak mungkin tuntas dan lengkap. Interpretasi atau penafsiran atas kata-

kata yang menjadi unsur – unsur suatu ketentuan perundangan akan memberi penjelasan

yang gamblang (terang) mengenai rumusan undang – undang agar ruang lingkup norma

dapat diterapkan pada peristiwa tertentu”;

Menimbang, bahwa selanjutnya diuraikan dalam melakukan penafsiran

terhadap ketentuan undang – undang, hakim dibatasi atau harus taat kepada kehendak

pembuat undang – undang, dalam hal ini bahasa merupakan sarana bagi pembuat

undang – undang untuk menyatakan kehendaknya. Titik tolak penafsiran menurut

bahasa adalah bahasa sehari – hari. Ketentuan atau kaidah hukum yang tertulis dalam

undang –undang diberi arti menurut kalimat atau bahasa sehari – hari. Interpretasi

dengan metode ini disebut interpretasi gramatikal, karena untuk mengetahui makna

ketentuan undang – undang dengan cara menguraikannya menurut bahasa, susunan kata

atau bunyinya. Interpretasi ini biasanya digunakan kamus bahasa;

Menimbang, bahwa kata “memperkaya” menurut Kamus Umum Bahasa

Indonesia, yang disusun oleh W.J.S. Poerwadarminta, yang diterbitkan PN Balai

Pustaka, Tahun 1983, mempunyai arti “menjadikan bertambah kaya”;

Menimbang, bahwa Darwin Prinst SH., dalam bukunya berjudul

“Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”(Penerbit Citra Aditya Bakti, 2002, Bandung),

Page 72: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

72

antara lain sebagai berikut: Perbuatan yang dilakukan menurut elemen “Melakukan

perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi” (dari unsur Pasal 2

Ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999), yaitu:

(1) memperkaya diri sendiri

artinya: bahwa dengan perbuatan melawan hukum itu pelaku menikmati

bertambahnya kekayaan atau harta benda miliknya sendiri;

(2) memperkaya orang lain

maksudnya: akibat perbuatan melawan hukum dari pelaku, ada orang lain yang

menikmati bertambahnya kekayaannya atau bertambahnya harta bendanya;

(3) memperkaya korporasi

maksudnya: yang mendapat keuntungan dari perbuatan melawan hukum yang

dilakukan oleh pelaku adalah suatu korporasi, yaitu kumpulan orang atau

kumpulan kekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun

bukan badan hukum;

Menimbang, bahwa pertimbangan hukum dari putusan Pengadilan Negeri

Tangerang, tanggal 13 Mei 1992 Nomor 18/Pid/B/1992/PN/TNG, menyebutkan bahwa

yang dimaksud dengan “memperkaya” adalah menjadikan orang yang belum kaya

menjadi kaya atau orang yang sudah kaya bertambah kaya (Putusan telah mempunyai

kekuatan hukum tetap dengan adanya putusan MA RI Nomor 570 K/Pid/1993 tanggal 4

September 1993, Majalah Varia Peradilan Tahun IX, Nomor 102, Maret 1994, halaman

131)

Menimbang, bahwa pembuktian yang diterapkan dalam pembuktian tindak

pidana yang diatur dan diancam dengan pidana oleh Pasal 2 Ayat (1) Undang – undang

Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, adalah

pembuktian atas tindak pidana yang terjadi yang dirumuskan dalam dakwaan yang

memuat rangkaian semua unsur tindak pidana;

Menimbang, bahwa dalam hal ini, bagian atau elemen “memperkaya” dari

unsur “Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi”, harus

dibuktikan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan perangkat Desa di persidangan

yaitu Saksi Edi Muchlison, Samudji, Eko Suparno, Djoko Sugijono, Slamet Mustamim,

Sulis Widoyono, Murtjito dan Ngalim Santoso bahwa dalam penyaluran dana proyek

P2MPD dan P3DK telah dilakukan pemotongan-pemotongan oleh Para Terdakwa

dengan alasan untuk pembayaran PPN sebesar 10%, PPh 2%, biaya Administrasi

pembuatan SP3, Berita Acara Tahap, I, II dan III;

Page 73: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

73

Menimbang, bahwa seharusnya sesuai dengan buku Pedoman Umum P2MPD,

bahwa perhitungan PPN atas porsi pendamping menjadi kewajiban daerah dan harus

disediakan dalam APBD;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa Suparman dan

Terdakwa Didik Sugiyanto ternyata mereka tetap melakukan pemotongan tersebut dan

dasar dari pemotongan tersebut adanya rekapan yang sudah disusun/dibuat serta ditanda

tangani Konsultan yaitu Moch. Iqbal;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa sebenarnya sudah mengetahui bahwa

pemotongan dana P3DK untuk PPH sebesar 2 % tersebut tidak ada ketentuannya,

namun pemotongan tersebut tetap dilakukan oleh terdakwa Didik Sugiyanto atas saran

dan menggunakan hasil rekapan dari Konsultan Management daerah (KMD) yaitu

Moch. Iqbal;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat berupa Laporan Hasil Perhitungan

Keuangan Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Terhadap Penanganan Dana

P2MPD dan P3DK Kabupaten Blitar Tahun 2003, yang dibuat oleh BPKP Perwakilan

Jawa Timur, Tanggal 26 Desember 2006 antara lain disebutkan bahwa pungutan biaya

administrasi yang berhasil dikumpulkan oleh Team Leader Konsultan melalui Terdakwa

Didik Sugiyanto adalah sebesar Rp.97.064.200,00;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Para Terdakwa, keterangan Saksi

Moch. Iqbal dan bukti setoran ternyata sebagian uang hasil pungutan biaya administrasi

tersebut oleh Terdakwa Didik Sugiyanto telah ditransfer ke bank BRI Cabang Blitar

dengan rekening No.0009-01-016135-50-2 atas nama Ir. Moch. Iqbal;

Menimbang, bahwa adapun jumlah uang hasil pungutan biaya administrasi

yang telah dikirim Terdakwa Didik Sugiyanto ke rekening atas nama Ir. Moch. Iqbal

adalah sebesar Rp.73.114.200,00;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Para Terdakwa dan keterangan

Saksi Moch. Iqbal bahwa Terdakwa Didik Sugiyanto mengirim uang hasil pungutan

biaya adminstrasi ke rekening atas nama Ir. Moch. Iqbal tersebut adalah atas perintah

dari dari Saksi Much. Iqbal sendiri;

Menimbang, bahwa tindakan Terdakwa Didik Sugiyanto yang telah

mentransfer/mengirim uang sejumlah Rp.73.114.200,00 ke rekening No.0009-01-

016135-50-2 atas nama Ir. Moch. Iqbal sudah memenuhi unsur memperkaya orang lain,

yaitu saksi Ir. Moch. Iqbal;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis

berkesimpulan bahwa perbuatan Para Terdakwa telah memenuhi unsur ke tiga yaitu

unsur memperkaya orang lain;

Page 74: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

74

Unsur ke 4 “Dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian negara”

Menimbang, bahwa pengertian keuangan negara berdasarkan penjelasan umum UU

No.31 tahun 1999 adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun yang

dipisahkan atau tidak dipisahkan termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara

dan segala hak dan kewajiban yang timbul karena:

a. berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban pejabat negara

baik di tingkat pusat maupun daerah;

b. berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban BUMN/BUMD,

yayasan, badan hukum dan perusahaan yang menyertakan modal negara atau

perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian

dengan negara;

Sedangkan yang dimaksud dengan perekonomian negara adalah kehidupan

perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan

ataupun usaha masyarakat secara mandiri yang didasarkan kepada kebijakan pemerintah

baik di tingkat pusat maupun di daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku yang bertujuan memberikan manfaat, kemakmuran dan

kesejahteraan kepada seluruh kehidupan masyarakat;

Menimbang, bahwa berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas maka

yang dimaksud dengan dapat merugikan keuangan negara adalah sama artinya dengan

menjadi ruginya keuangan negara atau berkurangnya keuangan negara sedangkan

pengertian merugikan perekonomian negara adalah sama artinya dengan perekonomian

negara menjadi rugi atau perekonomian negara menjadi kurang berjalan;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat berupa Laporan Hasil Perhitungan

Keuangan Negara Atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Terhadap Penanganan Dana

P2MPD dan P3DK Kabupaten Blitar Tahun 2003, yang dibuat oleh BPKP Perwakilan

Jawa Timur, Tanggal 26 Desember 2006 antara lain disebutkan bahwa terhadap dana

yang diserahkan ke desa ada pemotongan antara lain:

- PPN 10% sebesar Rp.1.280.272.737,27

Disetor ke kas Negara Rp. 425.630.185,08

Sisa Rp. 854.642.542,19

Diminta kembali oleh desa/kelurahan

- PPH 2% sebesar Rp. 256.054.545,44

Disetor ke kas Negara Rp. 36.127.272,00

Sisa Rp. 219.927.273,44

Dititipkan di pembantu kuasa pengguna anggaran pada bagian pemerintahan

- Biaya administrasi pembuatan SP3, BA pembayaran tahap I, tahap II dan tahap III

- Pungutan biaya Administrasi proyek P3DK Rp. 86.681.000,00

Page 75: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

75

- Pungutan biaya administrasi P2MPD Rp.10.383.200,00

Rp. 97.064.200,00

Menimbang, bahwa berdasarkan Laporan BPKP Jawa Timur, tanggal 26

Desember 2006 tersebut, terdapat pungutan-pungutan sebagai berikut:

pungutan PPN yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp.1.280.272.737,27 namun

semuanya sudah disetor ke kas negara dan dikembalikan kepada

Desa/Kelurahan;

pungutan PPh yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp. 256.054.545,44 tersebut

sebagian yaitu sebesar Rp.36.127.272,00 sudah disetor ke kas negara, sedangkan

sisanya sebesar Rp. 219.927.273,44 dititipkan di pembantu kuasa pengguna

anggaran pada bagian pemerintahan pemkab Blitar;

pungutan biaya administrasi proyek P3DK dan P2MPD sebesar

Rp. 97.064.200,00;

Menimbang, bahwa berdasarkan Laporan BPKP Jawa Timur, tanggal 26

Desember 2006, terdapat jasa giro yang belum disetorkan sebesar Rp.28.869.109,50;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan ahli Arifin Rosid dan Dian Dahtiar

serta Laporan BPKP Jawa Timur, tanggal 26 Desember 2006 tersebut akibat perbuatan

Para Terdakwa, Negara telah mengalami kerugian sebesar Rp.345.860.577,50 dengan

perincian sebagai berikut:

1. Pungutan PPh yang belum disetor Rp. 219.927.268,00

2. Pungutan biaya administrasi P3DK dan P2MPD Rp. 97.064.200,00

3. Jasa Giro yang belum disetor Rp. 28.869.109,50

Jumlah Rp. 345.860.577.50

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis

berkesimpulan bahwa perbuatan Para Terdakwa telah memenuhi Unsur ke 4 yaitu dapat

merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

Unsur ke 5 “Dilakukan secara bersama-sama”

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 55 ayat (1) KUHP dikenal ada 4 macam

bentuk penyertaan yaitu:

mereka yang melakukan (plegen);

menyuruh melakukan (doen plegen);

turut melakukan (medeplegen);

membujuk (uitlokker);

Menimbang, bahwa bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bupati Blitar No. 174

Tahun 2003, tanggal 4 April 2003, Terdakwa 1 Suparman diangkat sebagai Pimpro atau

Pimpinan Proyek P3DK, sedangkan Terdakwa 2 Didik Sugiyanto diangkat sebagai

Bendahara Proyek P3DK;

Page 76: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

76

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bupati Blitar No.281 Tahun

2003, tanggal 20 Mei 2003, Terdakwa 1 Suparman diangkat sebagai Pimpro atau

Pimpinan Proyek P2MPD, sedangkan Terdakwa 2 Didik Sugiyanto diangkat sebagai

Bendahara Proyek P2MPD;

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Persetujuan dari Bupati Blitar

No.052/Pers.P2MPD/2003 tanggal 28 Maret 2003 PT. Virama Karya telah ditunjuk

sebagai Konsultan Manajemen Daerah (KMD) dan yayasan Iman sebagai penyedia

tenaga fasilitator bagi pelaksanaan proyek P2MPD;

Menimbang, bahwa kontrak dengan Konsultan PT. Virama Karya ditanda

tangani oleh Pimpro pada tanggal 16 April 2003;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Moch. Iqbal, keterangan

Terdakwa Suparman dan keterangan Terdakwa Didik Sugiyanto ternyata Para

Terdakwa tetap melakukan pemotongan atau pungutan PPN sebesar 10%, PPh sebesar

2%, Biaya Administrasi pembuatan SP3, Berita Acara Tahap I, II dan III dan dasar dari

pemotongan tersebut adalah hasil rekapan yang sudah disusun/dibuat serta

ditandatangani oleh Konsultan yaitu saksi Moch. Iqbal;

Menimbang, bahwa pemotongan atau pungutan PPN, PPh dan Biaya

Administrasi yang dipungut oleh Terdakwa 1 Suparman dan Terdakwa 2 Didik

Sugiyanto serta Saksi Moch. Iqbal sebagai Konsultan pembuat rekapan, menurut

Majelis perbuatan Para Terdakwa dan Saksi Moch. Iqbal tersebut adalah sebagai wujud

dan merupakan salah satu bentuk penyertaan yaitu turut melakukan (medeplegen);

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka Majelis

berpendapat bahwa perbuatan Para Terdakwa sudah memenuhi unsur yang dilakukan

secara bersama-sama sebagaimana yang tercantum dalam pasal 55 ayat (1) KUHP;

Menimbang, bahwa Nota Pembelaan atau Pledooi Penasihat Hukum Para

Terdakwa pada pokoknya menyatakan bahwa Para Terdakwa harus dilepas dari segala

tuntutan hukum karena perbuatan Para Terdakwa dilakukan atas perintah jabatan;

Menimbang, bahwa terhadap Nota Pembelaan atau Pledooi Penasihat Hukum

Para Terdakwa Majelis berpendapat bahwa meskipun perbuatan Para Terdakwa

dilakukan atas perintah, namun apabila perbuatan Para Terdakwa tersebut terbukti

memenuhi unsur penyertaan sebagaimana diatur dalam pasal 55 ayat (1) KUHP maka

sesuai dengan yurisprudensi tetap Mahkamah Agung perbuatan Para Terdakwa tersebut

dapat dipidana;

Menimbang, bahwa Surat Dakwaan dalam perkara ini oleh Jaksa Penuntut

Umum disusun secara subsidaritas dan menurut Majelis perbuatan Para Terdakwa telah

memenuhi semua unsur-unsur dalam dakwaan primer sehingga untuk dakwaan subsider

tidak perlu Majelis pertimbangkan lagi;

Page 77: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

77

Menimbang, bahwa perkara tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas

dalam masyarakat dan perkembangannya saat ini ters meningkat dari tahun ke tahun

baik dari jumlah kasus yang terjadi maupun dari jumlah kerugian negara dan dari segi

kualitas tindak pidana korupsi sudah dilakukan secara sistematis dan kolektif serta

ruang lingkupnya sudah memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat;

Menimbang, bahwa meningkatnya jumlah perkara tindak pidana korupsi di

Indonesia yang tidak terkendali akan membawa bencana tidak saja terhadap kehidupan

perekonomian nasional tetapi juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada

umumnya termasuk di Propinsi Jawa Timur khususnya di Kabupaten Blitar;

Menimbang, bahwa untuk memberantas perkara tindak pidana korupsi,

Majelis sependapat bahwa hal tersebut tidak dapat lagi dilakukan secara biasa atau

konvensional tetapi harus dilakukan secara luar biasa termasuk dengan memberikan

hukuman yang setimpal kepada pelakunya namun tetap mengedepankan unsur yang

paling hakiki yaitu keadilan ;

Menimbang, bahwa selama proses persidangan berlangsung, Majelis tidak

menemukan adanya alasan pemaaf maupun pembenar pada diri para terdakwa yang

dapat menghapuskan pertanggung-jawaban pidana atas segala perbuatan pidana yang

dilakukannya, maka kepada Para Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam pasal 3 Jo. pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dan karenanya patut dijatuhkan pidana yang

setimpal dengan kesalahannya sebagaimana yang akan disebutkan dalam amar putusan

ini ;

Menimbang, bahwa adapun hal-hal yang menjadikan pertimbangan Majelis

dalam menjatuhkan putusan terhadap diri para terdakwa, di samping hal-hal yang telah

terurai dalam pertimbangan hukum tersebut diatas, adalah:

1)bahwa proyek P2MPD dan P3DK sudah selesai dilaksanakan;

2)bahwa Para Terdakwa sebenarnya sudah sejak awal memberikan sinyal bahwa pada

pokoknya Para Terdakwa menyatakan ketidaksanggupannya jika ditunjuk sebagai

Pimpro dan Bendahara proyek P2MPD dan P3DK;

3)bahwa dalam perkara ini sebenarnya tidak hanya Suparman dan Didik Sugiyanto saja

yang dijadikan Terdakwa, namun masih ada pihak lain yang juga harus dimintai

pertanggungjawabannya, yaitu para saksi-saksi antara lain saksi Mangatas L Tobing

(Kepala Kimpraswil), saksi Mashudi (Kepala Bappeda), saksi Eko Budoyo (Kepala

Tata Pemerintahan) yang menjabat pada waktu itu;

Page 78: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

78

4)bahwa tujuan pemidanaan bukanlah semata-mata sebagai upaya balas dendam, namun

lebih dititikberatkan pada pendidikan dan pengajaran untuk memperbaiki tingkah

laku Terdakwa, maka pidana yang akan dijatuhkan nanti menurut hemat Majelis

dipandang sudah patut dan memenuhi rasa keadilan;

Menimbang, bahwa oleh karena selama proses pemeriksaan terhadap Para

Terdakwa telah dilakukan penahanan, maka sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (4) KUHAP

penahanan yang telah dijalani Para Terdakwa tersebut dikurangkan seluruhnya dari

pidana yang akan dijatuhkan;

Menimbang, bahwa karena para terdakwa ditahan, maka sesuai pasal 193 ayat

(2) huruf b KUHAP jo. pasal 21 ayat (4) KUHAP Majelis mempunyai cukup alasan

untuk menetapkan agar Para Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 diatur mengenai komulasi penjatuhan hukuman

pokok, yaitu hukuman penjara dan hukuman denda, maka kepada diri Terdakwa selain

dijatuhi pidana penjara juga patut untuk dijatuhkan pidana denda yang besarnya akan

ditetapkan dalam amar putusan ini;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di depan persidangan

berupa :

- 1 ( satu ) buku proposal Ds. Popoh

- 2 ( dua ) buku SP3 Pk.I.II

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI unit Selopuro An. P3DK

- 1 ( satu ) lembar FC Resi pengabilan uang di Bank Jatim

- 2 (dua ) buku SP3 P3DK Ds. Jambewangi

- 1 ( satu ) buku juklak Bupati Blitar

- 2 ( dua ) buku proposal paket I

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI unit Selopuro An. P3DK

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI An. P3DK Desa Mandesan

- 1 ( satu ) lembar imformasi kegiatan Rekening BRI an. Ds.Mandesan

- 2 ( dua ) buku proposal Ds.Jatitengah Paket I,II

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI An. P3DK desa Jatitengah

- 1 ( satu ) buku kontrak 2002 No.050/05/11/PP/P2MPD/2002 tanggal 1

Juni 2002;

- 1 ( satu ) buku kontrak 2003 No.050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal 16 Juni

2003 ;

- 1 ( satu ) lembar copy jaminan uang muka

Page 79: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

79

- 9 ( sembilan ) lembar bukti setoran

- 6 ( enam ) lembar bukti copy transfer ke rekening an. Ir.M. Iqbal.

- 1 ( satu ) buku copy proses kontrak No. 050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal

16 Juni 2003 ;

- 1 ( satu ) lembar copy dari Bapenas yang dikeluarkan 28 Pebruari 2003

- 1 ( satu ) bendel copy surat dari Bupati Blitar kepada Bapenas

dikeluarkan tanggal. 20 Januari 2003

- 1 ( satu ) lembar copy DIPP P2MPD 2003

- 1 ( satu ) lembar copy lembur kerja P2MPD 2003 yang ditanda tangani

Kepala Bapeda ( Drs, Mashudi ) dan Pimpro P2MPD 2003 ( Suparman

S.Sos).

- 1 ( satu ) bendel tanda terima laporan konsultan kepada bendahara

proyek

- 3 ( tiga ) bendel copy surat perjanjian kerja personil KMD

- 1 ( satu ) lembar surat ernyataan tidak keberatan

- 1 ( satu ) lembar rekening Koran No. 0011072388 an. Pt.Virama Karya.

Cab. Surabaya dan Bank BNI Cab. Jembatan Merah Surabaya’

- 1 ( satu ) bendel tanda terima P2MPD 2003 ( tahap I,II,III)

- 1 ( satu ) buku tabungan Britama rekening 0009-01-015445-50-6 an.

P2MPD 2003 Kab. Blitar.

- 1 ( satu ) bendel DIPP tahun 2003

- 1 ( satu ) bendel ajuan dana proyek P2MPD ke KPKN Blitar

- 1 ( satu ) bendel ajuan danakonsultan ke KPKN Blitar

- 2 ( dua ) lembar slip transfer dana pembuatan SP3,Ba.I,II,III

- 1 ( satu ) lembar rekap daftar alokasi dana P2MPD 2003 kepada desa /

Kelurahan

- 3 ( tiga ) lembar slip penarikan dana bantuan P2MPD ke desa

- 1 ( satu ) buah buku laporan triwulan I

- 5 ( lima ) buah buku laporan tahap I s/d V

- 1 ( satu ) buah buku laporan akhir tanggal 1 April 2004

- 1 ( satu ) buah buku kontrak kerja PT Virama Karya dengan

Pemkab.Blitar. No. 050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal 16 Juni 2003 ;

- 1 ( satu ) bendel SK Bupati Blitar tentang pengakatan Pimro dan

Bendahara P2MPD 2003.

- 1 ( satu ) bendel daftar nama desa/kelurahan yang menerima bantuan

dana P3DK tahap I bentuk LES/REKAP.

- 1 ( satu ) bendel permohonan transfer dana P3DK

Page 80: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

80

- Kwitansi pembayaran bantuan dana P3DK ke 248 Desa / kelurahan

- 1 ( satu ) bendel daftar nama desa /kelurahan yang terima bantuan dana

fisik P3DK tahap II bentuk LES/REKAP

- 1 ( satu ) bendel tanda terima dana proyek P3DK 2003 bentuk

LES/REKAPAN

- Kwitansi pembayaran bantuan dana P3DK 2003 ke 248 Desa / kelurahan

- 1 ( satu ) bendel daftar nama desa /kelurahan yang terima bantuan dana

fisik P3DK tahap III bentuk LES/REKAP

- 1 (satu ) bendel permohonan transfer dana P3DK 2003

- Kwitansi pembayaran bantuan dana P3DK 2003 ke 248 Desa / kelurahan

- 1 ( satu ) buah buku kas umum P3DK

- 1 ( satu ) buku Bantu lain-lain

- 1 ( satu ) buah buku DIPDA 2003 sebelum PAK

- 1 ( satu ) buah buku DIPDA 2003 setelah PAK

- 9 ( sembilan ) lembar copy bukti setoran

- 6 ( enam ) lembar bukti copy transfer ke rekening Ir.M.Iqbal

- 1 ( satu ) lembar surat pernyataan tidak keberatan.

- 1 ( satu ) bendel laporan keuangan pekerjaan P2MPD Kab. Blitar 2003

dari PT Virama Karya Cab. Sby.

- 4 ( empat ) lembar penjelasan konsultan terhadap klarifikasi BPKP

tentang kontrak konsultan PT. Virama Karya untuk proyek P2MPD Kab.

Blitar 2003.

- 1 ( satu ) lembar surat perjanjian kerja dari PT Virama Karya Cab. Sby.

- 1 ( satu ) lembar foto pelantikan fasilitator

- 1 ( satu ) sosialisasi P2MPD di desa

- 1 ( satu ) lembar foto sosialisasi P3DK

- 2 ( dua ) lembar bukti transferr antar rekening BCA ke rekening Ir.Arif

Setiawan

- 1 ( satu ) lembar transfer Britama BRI ke yayasan Imam

Rp. 17.400.000,-

dinyatakan tetap terlampir dalam berkas perkara

- 1 (satu ) buah buku tabungan simpedes BRI unitLinggapura No. Rek. 33-

20-0004 an. M. Iqbal;

- 1 ( satu ) buah buku Britama No. Rek. 0990-01-000874-50-70 an. M.

Iqbal BRI Cab. Bumiayu;

- 1 ( satu ) buah buku tabungan Britama No. Rek. 0009-01-016135-50-2

an. M. Iqbal BRI Cab. Blitar;

Page 81: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

81

- 1 (satu ) buah buku tabungan tahapan BCA an. M.Iqbal N0. rek. Sebagai

transfer dari PT.Virama Karya.

oleh karena tidak ada kaitannya dalam perkara ini, maka dinyatakan

dikembalikan kepada terdakwa Ir M.Iqbal;

- 1 ( satu ) buah buku pendekatan perencanaan, pemantauan P2MPD.

- 1 (satu ) buah buku panduan proyek P2MPD

- 1 ( Satu ) buah CD berisi dokumen proses kontak tahun 2003

oleh karena merupakan dokumen milik dan disita dari PT. Virama Karya,

maka harus dikembalikan kepada PT Virama Karya.

- Uang potongan PPh. Pasal 22 yang disimpan dalam BRI Cabang Blitar

No. Rek. Giro 000901000760301 an. TPAPD Kabupaten Blitar senilai

Rp. 219.000.000,- (dua ratus sembilan belas juta rupiah) berikut jasa

gironya

- Sisa uang pungutan dana P2MPD/P3DK dan biaya ADM konsultan

Rp. 53.763.273,- (lima puluh tiga juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu

dua ratus tujuh puluh tiga rupiah)

Oleh karena merupakan hasil dari tindak pidana dalam perkara ini, yaitu

merupakan potongan PPH Pasal 22 dan pungutan dana P2MPD/P3DK dan

biaya ADM konsultan, maka harus dinyatakan dirampas untuk Negara ;

Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa dinyatakan bersalah dan

dijatuhi pidana, maka sesuai Pasal 197 ayat (1) huruf i KUHAP dan Pasal 222 ayat (1)

KUHAP kepada Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya

akan ditetapkan dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhkan pidana kepada para

terdakwa, maka dengan sesuai ketentuan pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP akan

dipertimbangkan terlebih dahulu hal-hal yang memberatkan maupun hal-hal yang

meringankan bagi diri para terdakwa, yaitu sebagai berikut :

Menimbang, bahwa sebelum dijatuhkan pidana, terlebih dahulu

dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan;

Hal-hal yang memberatkan :

- Perbuatan Para Terdakwa bertentangan dengan semangat pemerintah

dalam memberantas dan memerangi tindak pidana korupsi

Hal-hal yang meringankan :

- Para Terdakwa belum pernah dihukum

- Para Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan dan mengakui

terus terang perbuatannya;

Page 82: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

82

- Para Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga;

- Para Terdakwa tidak menikmati hasil korupsi untuk kepentingan

pribadi;

Menimbang, bahwa karena para terdakwa dipidana, maka kepada para

terdakwa harus dibebani membayar biaya perkara;

Menimbang, bahwa berhubung tidak ada alasan yang sifatnya mendesak dan

juga tidak ada alasan lain berdasarkan undang-undang yang dapat dijadikan alasan

untuk penangguhan penahanan Para Terdakwa, maka Para Terdakwa harus tetap berada

dalam rumah tahanan negara (rutan);

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan kadar dan sifat perbuatan Para

Terdakwa yang juga menjadi dasar untuk menjatuhkan hukuman;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini, maka segala hal yang

tertuang dalam berita acara persidangan adalah merupakan satu kesatuan yang tak

terpisahkan dalam putusan ini ;

Mengingat akan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999 jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan ketentuan pasal-pasal dalam Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-

undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I :

Menyatakan Terdakwa Suparman, S.Sos Bin Parto Akad dan Terdakwa 2. Didik

Sugiyanto Bin Sudjoko terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana: “KORUPSI YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA-

SAMA” ;

Menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa tersebut dengan pidana penjara

masing-masing selama 4 (empat) tahun dan denda sebesar Rp. 50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah);

Menetapkan jika denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana

kurungan selama 1 (satu) bulan;

Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh para Terdakwa tersebut

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Memerintahkan agar barang bukti berupa:

- 1 ( satu ) buku proposal Ds. Popoh

- 2 ( dua ) buku SP3 Pk.I.II

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI unit Selopuro An. P3DK

Page 83: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

83

- 1 ( satu ) lembar FC Resi pengabilan uang di Bank Jatim

- 2 (dua ) buku SP3 P3DK Ds. Jambewangi

- 1 ( satu ) buku juklak Bupati Blitar

- 2 ( dua ) buku proposal paket I

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI unit Selopuro An. P3DK

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI An. P3DK Desa Mandesan

- 1 ( satu ) lembar imformasi kegiatan Rekening BRI an. Ds.Mandesan

- 2 ( dua ) buku proposal Ds.Jatitengah Paket I,II

- 1 ( satu ) lembar FC Reg BRI An. P3DK desa Jatitengah

- 1 ( satu ) buku kontrak 2002 No.050/05/11/PP/P2MPD/2002 tanggal 1

Juni 2002;

- 1 ( satu ) buku kontrak 2003 No.050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal 16 Juni

2003 ;

- 1 ( satu ) lembar copy jaminan uang muka

- 9 ( sembilan ) lembar bukti setoran

- 6 ( enam ) lembar bukti copy transfer ke rekening an. Ir.M. Iqbal.

- 1 ( satu ) buku copy proses kontrak No. 050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal

16 Juni 2003 ;

- 1 ( satu ) lembar copy dari Bapenas yang dikeluarkan 28 Pebruari 2003

- 1 ( satu ) bendel copy surat dari Bupati Blitar kepada Bapenas

dikeluarkan tanggal. 20 Januari 2003

- 1 ( satu ) lembar copy DIPP P2MPD 2003

- 1 ( satu ) lembar copy lembur kerja P2MPD 2003 yang ditanda tangani

Kepala Bapeda ( Drs, Mashudi ) dan Pimpro P2MPD 2003 ( Suparman

S.Sos).

- 1 ( satu ) bendel tanda terima laporan konsultan kepada bendahara

proyek

- 3 ( tiga ) bendel copy surat perjanjian kerja personil KMD

- 1 ( satu ) lembar surat ernyataan tidak keberatan

- 1 ( satu ) lembar rekening Koran No. 0011072388 an. Pt.Virama Karya.

Cab. Surabaya dan Bank BNI Cab. Jembatan Merah Surabaya’

- 1 ( satu ) bendel tanda terima P2MPD 2003 ( tahap I,II,III)

- 1 ( satu ) buku tabungan Britama rekening 0009-01-015445-50-6 an.

P2MPD 2003 Kab. Blitar.

- 1 ( satu ) bendel DIPP tahun 2003

- 1 ( satu ) bendel ajuan dana proyek P2MPD ke KPKN Blitar

- 1 ( satu ) bendel ajuan danakonsultan ke KPKN Blitar

Page 84: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

84

- 2 ( dua ) lembar slip transfer dana pembuatan SP3,Ba.I,II,III

- 1 ( satu ) lembar rekap daftar alokasi dana P2MPD 2003 kepada desa /

Kelurahan

- 3 ( tiga ) lembar slip penarikan dana bantuan P2MPD ke desa

- 1 ( satu ) buah buku laporan triwulan I

- 5 ( lima ) buah buku laporan tahap I s/d V

- 1 ( satu ) buah buku laporan akhir tanggal 1 April 2004

- 1 ( satu ) buah buku kontrak kerja PT Virama Karya dengan

Pemkab.Blitar. No. 050/05/PP/P2MPD/2003 tanggal 16 Juni 2003 ;

- 1 ( satu ) bendel SK Bupati Blitar tentang pengakatan Pimro dan

Bendahara P2MPD 2003.

- 1 ( satu ) bendel daftar nama desa/kelurahan yang menerima bantuan

dana P3DK tahap I bentuk LES/REKAP.

- 1 ( satu ) bendel permohonan transfer dana P3DK

- Kwitansi pembayaran bantuan dana P3DK ke 248 Desa / kelurahan

- 1 ( satu ) bendel daftar nama desa /kelurahan yang terima bantuan dana

fisik P3DK tahap II bentuk LES/REKAP

- 1 ( satu ) bendel tanda terima dana proyek P3DK 2003 bentuk

LES/REKAPAN

- Kwitansi pembayaran bantuan dana P3DK 2003 ke 248 Desa / kelurahan

- 1 ( satu ) bendel daftar nama desa /kelurahan yang terima bantuan dana

fisik P3DK tahap III bentuk LES/REKAP

- 1 (satu ) bendel permohonan transfer dana P3DK 2003

- Kwitansi pembayaran bantuan dana P3DK 2003 ke 248 Desa / kelurahan

- 1 ( satu ) buah buku kas umum P3DK

- 1 ( satu ) buku Bantu lain-lain

- 1 ( satu ) buah buku DIPDA 2003 sebelum PAK

- 1 ( satu ) buah buku DIPDA 2003 setelah PAK

- 9 ( sembilan ) lembar copy bukti setoran

- 6 ( enam ) lembar bukti copy transfer ke rekening Ir.M.Iqbal

- 1 ( satu ) lembar surat pernyataan tidak keberatan.

- 1 ( satu ) bendel laporan keuangan pekerjaan P2MPD Kab. Blitar 2003

dari PT Virama Karya Cab. Surabaya.

- 4 ( empat ) lembar penjelasan konsultan terhadap klarifikasi BPKP

tentang kontrak konsultan PT. Virama Karya untuk proyek P2MPD Kab.

Blitar 2003.

- 1 ( satu ) lembar surat perjanjian kerja dari PT Virama Karya Cab. Sby.

Page 85: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

85

- 1 ( satu ) lembar foto pelantikan fasilitator

- 1 ( satu ) sosialisasi P2MPD di desa

- 1 ( satu ) lembar foto sosialisasi P3DK

- 2 ( dua ) lembar bukti transferr antar rekening BCA ke rekening Ir.Arif

Setiawan

- 1 ( satu ) lembar transfer Britama BRI ke yayasan Imam

Rp. 17.400.000,-

tetap terlampir dalam berkas perkara;

- 1 ( satu ) buah buku pendekatan perencanaan, pemantauan P2MPD.

- 1 (satu ) buah buku panduan proyek P2MPD

- 1 ( Satu ) buah CD berisi dokumen proses kontak tahun 2003

Dikembalikan kepada PT Virama Karya;

- 1 (satu ) buah buku tabungan simpedes BRI unit Linggapura No. Rek.

33-20-0004 an. M. Iqbal;

- 1 ( satu ) buah buku Britama No. Rek. 0990-01-000874-50-70 an. M.

Iqbal BRI Cab. Bumiayu;

- 1 ( satu ) buah buku tabungan Britama No. Rek. 0009-01-016135-50-2

an. M. Iqbal BRI Cab. Blitar;

- 1 (satu ) buah buku tabungan tahapan BCA an. M.Iqbal N0. rek. Sebagai

transfer dari PT.Virama Karya.

Dikembalikan kepada saksi Ir M.Iqbal;

- Uang potongan PPh. Pasal 22 yang disimpan dalam BRI Cabang Blitar

No. Rek. Giro 000901000760301 an. TPAPD Kabupaten Blitar senilai

Rp. 219.000.000,- (dua ratus sembilan belas juta rupiah) berikut jasa

gironya

- Sisa uang pungutan dana P2MPD/P3DK dan biaya ADM konsultan

Rp. 53.763.273,- (lima puluh tiga juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu

dua ratus tujuh puluh tiga rupiah);

Dirampas untuk Negara

Memerintahkan agar Para Terdakwa tetap ditahan;

Membebankan kepada Para Terdakwa membayar biaya perkara masing-masing

sebesar Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Blitar pada hari Selasa, tanggal 30 Juni 2009 oleh kami SIGIT

PANGUDIANTO, SH.MH. sebagai Hakim Ketua Majelis, HERLANGGA

PATMADJA, SH. dan TORNADO EDMAWAN, SH. masing-masing sebagai Hakim

Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk

Page 86: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

86

umum pada hari Kamis, tanggal 2 Juli 2009 oleh Hakim Ketua Majelis dengan

didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu SUHERTI, SH. Panitera

Pengganti pada Pengadilan Negeri Blitar, yang dihadiri LISTYO WAHYUDI, SH.

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Blitar serta dihadapan para terdakwa dengan

didampingi Penasihat Hukumnya KARSONO,SH ;

HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,

ttd

HERLANGGA PATMADJA, SH. SIGIT PANGUDIANTO, SH. MH.

TORNADO EDMAWAN, SH.

PANITERA PENGGANTI,

ttd

SUHERTI, SH

Page 87: PUTUSAN Nomor: 133/Pid.B/2009/PN.Blt

87

Catatan :

Putusan tersebut belum memperoleh kekuatan Hukum tetap

karena oleh terdakwa pada tanggal 06 Juni 2009 diajukan Pemeriksaan dalam

tingkat banding.

PANITERA PENGGANTI,

ttd

SUHERTI, SH

Salinan yang sama bunyinya,

Oleh ;

PANITERA PENGADILAN NEGERI BLITAR

RENGGO WAHYUDI, SH.MM.

NIP. 19571012.1983.031.003