putusan nomor 126/pid.b/2018/pt pbr demi...

15
Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai tersebut di bawah ini dalam perkara Terdakwa : 1. Nama lengkap : SUPRIYANTO Als ANTO ACEH Bin ISMAIL; 2. Tempat lahir : P. Bayu; 3. Umur/Tanggal lahir : 39 tahun /5 November 1979; 4. Jenis Kelamin : Laki-laki; 5. Kewarganegaraan : Indonesia; 6. Tempat tinggal : Kunto Raya Darussalam Rokan Hulu; 7. A g a m a : Islam; 8. Pekerjaan : Wiraswasta; 9. Pendidikan : SMP ( Tamat); Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum INDRA RAMOS, S.H, Advokat pada kantor Pengacara dan Konsultan Hukum Indra Ramos & Rekan berkantor di Jalan Arifin Achmad Nomor 88 Pekanbaru-Riau berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 2 Maret 2018; Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh: 1. Penuntut Umum, sejak tanggal 14 Pebruari 2018 sampai dengan tanggal 26 Pebruari 2018; 2. Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru, sejak tanggal 27 Pebruari 2018 sampai dengan tanggal 28 Maret 2018; 3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru, sejak tanggal 29 Maret 2018; 4. Sekarang terdakwa tidak ditahan; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca : 1. Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru tanggal 6 Juni 2018 Nomor 126/PEN.PID.B/2018/PT.PBR tentang penunjukan Majelis Hakim yang mengadili perkara atas nama terdakwa tersebut di atas dalam tingkat banding;

Upload: others

Post on 20-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara-

perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

sebagai tersebut di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

1. Nama lengkap : SUPRIYANTO Als ANTO ACEH Bin ISMAIL;

2. Tempat lahir : P. Bayu;

3. Umur/Tanggal lahir : 39 tahun /5 November 1979;

4. Jenis Kelamin : Laki-laki;

5. Kewarganegaraan : Indonesia;

6. Tempat tinggal : Kunto Raya Darussalam Rokan Hulu;

7. A g a m a : Islam;

8. Pekerjaan : Wiraswasta;

9. Pendidikan : SMP ( Tamat);

Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum INDRA RAMOS, S.H, Advokat

pada kantor Pengacara dan Konsultan Hukum Indra Ramos & Rekan

berkantor di Jalan Arifin Achmad Nomor 88 Pekanbaru-Riau berdasarkan Surat

Kuasa Khusus tertanggal 2 Maret 2018;

Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh:

1. Penuntut Umum, sejak tanggal 14 Pebruari 2018 sampai dengan tanggal 26

Pebruari 2018;

2. Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru, sejak tanggal 27 Pebruari 2018

sampai dengan tanggal 28 Maret 2018;

3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru, sejak tanggal 29 Maret

2018;

4. Sekarang terdakwa tidak ditahan;

Pengadilan Tinggi tersebut;

Telah membaca :

1. Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru tanggal 6 Juni

2018 Nomor 126/PEN.PID.B/2018/PT.PBR tentang penunjukan Majelis

Hakim yang mengadili perkara atas nama terdakwa tersebut di atas

dalam tingkat banding;

Page 2: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 2 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

2. Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan dengan perkara ini

serta turunan putusan Sela Pengadilan Negeri Pekanbaru tanggal 30 April

2018 Nomor 174/Pid.B/2018/PN Pbr dalam perkara tersebut di atas;

Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Penuntut umum

No.Reg.Perkara : PDM-70/PEKAN/02/2018, tanggal 26 Pebruari 2018

terdakwa telah didakwa sebagai berikut :

PERTAMA :

Bahwa ia terdakwa SUPRIYANTO Als ANTO ACEH Bin ISMAIL, pada

hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2016,

bertempat di Jalan Pala Pekanbaru atau setidak-tidaknya pada tempat lain

yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri

Pekanbaru,“dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain

secara melawan hukum, dengan memakai sebuah nama palsu atau sifat palsu,

dengan memakai tipu muslihat atau memakai rangkaian kata-kata bohong,

menggerakkan seseorang untuk menyerahkan sesuatu benda, untuk

mengadakan perjanjian hutang ataupun untuk meniadakan piutang” yang

dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Bahwa bermula pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi di

bulan Maret 2017, terdakwa menghubungi saksi Amiruddin lalu menyampaikan

bahwa terdakwa hendak memesan tiang listrik untuk daerah Kota Lama Rohul

sejumlah 40 tiang namun saksi Amiruddin tidak bersedia karena terdakwa

masih memiliki hutang yang masih belum terdakwa selesaikan. Agar saksi

Amiruddin percaya lalu terdakwa mengatakan kepada saksi Amiruddin,”Yang

lama kan pasti dibayar, yang ini uangnya cash/kontan” lalu dijawab saksi

Amiruudin,”Yang benar Nto” dan dijawab terdakwa,”Benar bos besok uang aku

transfer”. Karena perkataan terdakwa tersebut, saksi Amiruddin pun percaya

lalu langsung menelpon supirnya saksi Antonius untuk memuat 40 tiang listrik

dan 1000 meter kabel listrik dari gudang dengan harga yang disepakati

sebesar Rp. 40.000.000,- dan langsung diantar ke Kota Lama Pasir

Pangaraian sesuai permintaan terdakwa. Sesampai di Kota Lama Pasir

Pangaraian pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira pukul 08.00 wib,

saksi Antonius menghubungi saksi Toat yang merupakan warga yang akan

menerima pesanan barang tersebut.

Selanjutnya setelah barang pesanan terdakwa telah dikirim lalu saksi

Amiruddin menghubungi terdakwa dan meminta uang yang dijanjikan oleh

terdakwa tersebut. Namun terdakwa menjawab dengan alasan uang dari

Page 3: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 3 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

warga Kota Lama belum cair. Namun hingga bulan Juni 2016 terdakwa tidak

juga menyerahkan uang pembelian tiang tersebut, lalu saksi Amiruddin

meminta saksi Antonius untuk menemui saksi Toat dan dari keterangan saksi

Toat bahwa pesanan tiang warga Kota Lama kepada terdakwa, sudah

diserahkan dan dilunasi kepada terdakwa.

Kemudian saksi menghubungi terdakwa dan meminta terdakwa untuk

memenuhi janninya namun hingga saat ini terdakwa tidak juga menyerahkan

uang tersebut dan telah habis terdakwa pergunakan untuk kepentingan

pribadinya.

Akibat perbuatan terdakwa, saksi Amiruddin mengalami kerugian lebih

kurang sebesar Rp. 40.000.000,- (Empat puluh juta rupiah) atau setidak–

tidaknya lebih dari Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).

Perbuatan terdakwa SUPRIYANTO Als ANTO ACEH Bin ISMAIL

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUH Pidana.

ATAU : KEDUA :

Bahwa ia terdakwa SUPRIYANTO Als ANTO ACEH Bin ISMAIL, pada

hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2016,

bertempat di Jalan Pala Pekanbaru atau setidak-tidaknya pada tempat lain

yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri

Pekanbaru,“dengan Sengaja Dan Melawan Hukum Memiliki Barang Sesuatu

Yang Seluruhnya Atau Sebagian Adalah Kepunyaan Orang Lain, Tetapi Yang

Ada Dalam Kekuasaannya Bukan Karena Kejahatan” yang dilakukan terdakwa

dengan cara sebagai berikut :

Bahwa bermula pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi di

bulan Maret 2017, terdakwa menghubungi saksi Amiruddin lalu menyampaikan

bahwa terdakwa hendak memesan tiang listrik untuk daerah Kota Lama Rohul

sejumlah 40 tiang namun saksi Amiruddin tidak bersedia karena terdakwa

masih memiliki hutang yang masih belum terdakwa selesaikan. Agar saksi

Amiruddin percaya lalu terdakwa mengatakan kepada saksi Amiruddin,”Yang

lama kan pasti dibayar, yang ini uangnya cash/kontan” lalu dijawab saksi

Amiruudin,”Yang benar Nto” dan dijawab terdakwa,”Benar bos besok uang aku

transfer”. Karena perkataan terdakwa tersebut, saksi Amiruddin pun percaya

lalu langsung menelpon supirnya saksi Antonius untuk memuat 40 tiang listrik

dan 1000 meter kabel listrik dari gudang dengan harga yang disepakati

sebesar Rp. 40.000.000,- dan langsung diantar ke Kota Lama Pasir

Page 4: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 4 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

Pangaraian sesuai permintaan terdakwa. Sesampai di Kota Lama Pasir

Pangaraian pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira pukul 08.00 wib,

saksi Antonius menghubungi saksi Toat yang merupakan warga yang akan

menerima pesanan barang tersebut.

Selanjutnya setelah barang pesanan terdakwa telah dikirim lalu saksi

Amiruddin menghubungi terdakwa dan meminta uang yang dijanjikan oleh

terdakwa tersebut. Namun terdakwa menjawab dengan alasan uang dari

warga Kota Lama belum cair. Namun hingga bulan Juni 2016 terdakwa tidak

juga menyerahkan uang pembelian tiang tersebut, lalu saksi Amiruddin

meminta saksi Antonius untuk menemui saksi Toat dan dari keterangan saksi

Toat bahwa pesanan tiang warga Kota Lama kepada terdakwa, sudah

diserahkan dan dilunasi kepada terdakwa.

Kemudian saksi menghubungi terdakwa dan meminta terdakwa untuk

memenuhi janninya namun hingga saat ini terdakwa tidak juga menyerahkan

uang tersebut dan telah habis terdakwa pergunakan untuk kepentingan

pribadinya.

Akibat perbuatan terdakwa, saksi Amiruddin mengalami kerugian lebih

kurang sebesar Rp. 40.000.000,- (Empat puluh juta rupiah) atau setidak–

tidaknya lebih dari Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).

Perbuatan terdakwa SUPRIYANTO Als ANTO ACEH Bin ISMAIL

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUH Pidana;

Menimbang, bahwa terhadap surat dakwaan tersebut Penasehat Hukum

Terdakwa telah mengajukan eksepsi/nota keberatan sebagai berikut :

Adapun dasar hukum yang dijadikan landasan Kami selaku Kuasa

Hukum Para Terdakwa mengajukan Nota Keberatan adalah terkait dengan

keberatan-keberatan terhadap muatan materi atau substansi dakwaan

Penuntut Umum, sebagai berikut:

SuratDakwaan Batal Demi Hukum.

Menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

492/K/Kr/1981 tanggal 8 Januari 1983 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi

Banjarmasin tanggal 201 April 1981 Nomor 1881/Pid.S/PT/Bjm, syarat materiil

Surat Dakwaan adalah adanya rumusan secara lengkap, jelas, dan tepat,

mengenai perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa, sesuai

dengan rumusan delik yang mengancam perbuatan-perbuatan itu dengan

hukuman (pidana). Dengan demikian, maka Surat Dakwaan tidak boleh tidak,

harus memuat uraian atau rumusan yang cermat, jelas, dan lengkap

Page 5: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 5 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

mengenai perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa, yang keseluruhannya

dapat mengisi secara tepat dan benar , semua unsur dari semua delik yang

ditentukan undang-undang yang didakwakan terhadap terdakwa.

Lebih lanjut, mengenai syarat materiil dalam Surat Dakwaan terdapat

juga dalam Surat Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :

SE-004/1A/11/1993 tentang Pembuatan Surat Dakwaan, yakni:

Uraian secara cermat, berarti menuntut ketelitian Penuntut Umum dalam

mempersiapkan Surat Dakwaan yang akan diterapkan bagi terdakwa.

Dengan menempatkan pula kata “cermat” paling depan dari rumusan Pasal

143 ayat (2) huruf b Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, pembuat

Undang-Undang menghendaki agar Jaksa Penuntut Umum dalam membuat

Surat Dakwaan selalu bersikap korek dan teliti.

Uraian secara jelas, berarti uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas

dalam Surat Dakwaan, sehingga terdakwa dengan mudah memahami apa

yang didakwakan terhadap dirinya dan dapat mempersiapkan pembelaan

dengan sebaik-baiknya.

Uraian secara lengkap, berarti Surat Dakwaan harus memuat unsur

(elemen) tindak pidana yang didakwakan. Unsur-Unsur tersebut harus terlukis

di dalam uraian fakta kejadian yang dituangkan dalam Surat Dakwaan.

Berdasarkan seluruh uraian diatas, maka dapat dilihat dari susunan

Surat Dakwaan Penuntut Umum terdapat beberapa hal yang tidak memenuhi

syarat materiil Surat Dakwaan sebagaimana yang telah dijelaskan tersebut.

Adapun koreksi-koreksi Kami selaku Kuasa Hukum Terdakwa yang

menjadikan keberatan atas dakwaan Penuntut Umum terhadap Terdakwa

atau klien kami adalah sebagai berikut:

Bahwa secara konkrit syarat materiil untuk menyusun surat dakwaan

ditentukan oleh Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP yang berbunyi “......b.

Uraian secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang

didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu

dilakukan ....”.

Bahwa apabila waktu dan tempat tindak pidana dilakukan oleh Para

Terdakwa tidak jelas maka menurut ketentuan Pasal 143 ayat (3) KUHAP,

dakwaan Penuntut Umum batal demi hukum, yang lengkapnya berbunyi

sebagai berikut: “....3. Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan

sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) huruf b batal demi hukum...”.

Dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor:tidak

Page 6: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 6 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

bernomortertanggal 26 Februari 2018, terdapat hal-hal yang tidak jelas

sebagai berikut:

Pada Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam menyebutkan Locus dan

Tempus Delicti terjadinya peristiwa pidana terkesan ragu-ragu dan tidak

meyakinkan dalam menyebutkan tempat, hari, tanggal, serta waktu terjadinya

peristiwa pidana. Dalam Dakwaan Locus terjadinya tindak pidana adalah

dijalan Pala. Dalam Dakwaan di tulis “ pada hari Sabtu, tangal 12 Maret 2016

terdakwa menghubungi saksi Amiruddin lalu menyampaikan bahwa terdakwa

hendak memesan tiang listrik untuk daerah Kota Lama Rohul sejumlah 40

tiang beserta kabel listrik namun saksi Amiruddin tidak bersedia karena

Terdakwa Masih memiliki hutang yang masih belum terdakwa selesaikan.”

Dalam dakwaan mengatakan menghubungi saksi Amiruddin.Di sini Penuntut

Umum tidak menjelaskan menghubungi dalam hal seperti apa, apakah

mendatangai locus secara langsung, melalui telepon, melalui surat atau

melalui tukang ojek.

Dari kalimat seperti diatas yang terdapat dalam Surat Dakwaan Penuntut

Umum tidak menunjukkan kejelasan dan kepastian dimana tempat terjadinya

peristiwa pidana. Boleh jadi hal ini dipengaruhi oleh sebuah kesimpulan yang

dipaksakan terjadinya suatu tindak pidana. Kepastian locus delicti ini sangat

berguna sehubungan dengan kompetensi pengadilan dalam menyidangkan

perkara aquo.

Seharusnya penuntut umum menjelaskan secara rinci kata

menghubungi. Apakah menghubungi secara langsung, melalui telepon atau

melalui perantara. Kalau terdakwa menghubungi Saksi Amiruddin melalui

telepon maka locus delictinya kabur. Sebab menghungi melalui telepon

menganut ketidak pastian locus, bisa jadi sewaktu pembicaraan telepon Saksi

Amiruddin berada di Medan atau locus yang lain. Sehingga locus dakwaan

penuntut umum yang mengatakan bertempat di jalan Pala adalah kabur.

Menurut kami hal tersebut masih belum memenuhi unsur jelas dalam

menyusun Surat Dakwaan. Oleh karena itu, mohon kepada Majelis Hakim

untuk mempertimbangkan hal tersebut dan menyatakan bahwa Surat

Dakwaan saudara Penuntut Umum adalah batal demi hukum karena tidak

sesuai dengan syarat materiil dalam menyusun Surat Dakwaan sebagaimana

ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP;

Kompetensi Relatif

Sesuai dengan penjelasan kami diatas bahwa Penuntut Umum tidak

Page 7: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 7 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

menjelaskan secara rinci dengan apa Terdakwa menghubungi Saksi

Amirudddin, kalau dengan telpon berarti tidak ada kepastian bahwa locus

delicty ada di jalan Pala sebagai mana dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut

Umum, bisa jadi saksi Amiruddin berada di Medan sehingga bukan

di jalan Pala.

Dalam surat dakwaan penuntut umum mendakwa bahwa barang yang

dipesan terdakwa diserah terimakan di Koto Lama, Pasir Pengaraian yang

diterima oleh Toat. Serah terima ataupun transaksi tidak terjadi di jalan Pala

sebagaimana dalam Surat Dakwaan tetapi di Kota Lama, Pasir Pengaraian.

Dengan demikian Kompetensi Relatif Pengadilan yang berwenang mengadili

perkara ini adalah Pengadilan Negeri Pasir Pengaraian bukan Pengadilan

Negeri Pekanbaru.Apa lagi sebagian besar saksi berada dalam yurisdiksi

Pengadilan Negeri Pasir Pengaraian

M. Yahya Harahap dalam bukunya yang berjudul Pembahasan Permasalahan

dan Penerapan KUHAP: Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi,

dan Peninjauan Kembali (hal. 96),menjelaskan bahwa pada dasarnya

masalah sengketa kewenangan mengadili yang diatur pada Bagian Kedua,

Bab XVI adalah kewenangan mengadili secara relatif. Artinya, Pengadilan

Negeri atau Pengadilan Tinggi mana yang berwenang mengadili suatu

perkara. Landasan pedoman menentukan kewenangan mengadili bagi setiap

Pengadilan Negeri ditinjau dari segi kompetensi relatif, diatur dalam Bagian

Kedua, Bab X, Pasal 84, Pasal 85, dan Pasal 86 Undang-Undang No. 8

Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”). Bertitik tolak dari

ketentuan yang dirumuskan dalam ketiga pasal tersebut, ada beberapa kriteria

yang bisa dipergunakan Pengadilan Negeri sebagai tolak ukur untuk menguji

kewenangannya mengadili perkara yang dilimpahkan penuntut umum

kepadanya. Kriteria-kriteria yang dimaksud antara lain adalah:

a. Tindak pidana dilakukan (locus delicti)

b. Tempat tinggal terdakwa dan tempat kediaman sebagian besar saksi

yang dipanggil

Berikut penjelasannya:

a. Tempat tindak pidana dilakukan (locus delicti)

Menurut M. Yahya Harahap (ibid hal. 96-97), inilah asas atau kriteria yang

pertama dan utama. Pengadilan Negeri berwenang mengadili setiap

perkara pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya. Hal ini

ditegaskan dalam Pasal 84 ayat (1) KUHAP yang berbunyi:

Page 8: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 8 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

“Pengadilan negeri berwenang mengadili segala perkara mengenai

tindak pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya.”

Asas atau kriteria yang dipergunakan pada pasal ini adalah “tempat tindak

pidana dilakukan” atau disebut locus delicti. M. Yahya Harahap

mengatakan bahwa prinsip dimaksud didasarkan atas tempat terjadinya

tindak pidana. Di tempat mana dilakukan tindak pidana atau di daerah

hukum Pengadilan Negeri mana dilakukan tindak pidana, Pengadilan

Negeri tersebut yang berwenang mengadili. Asas ini merupakan ketentuan

umum dalam menentukan kewenangan relatif. Yang pertama-tama diteliti

menentukan berwenang tidaknya memeriksa suatu perkara yang

dilimpahkan penuntut umum berdasar “tempat terjadinya” tindak pidana.

Pengadilan Negeri meneliti dengan seksama apakah tindak pidana itu

terjadi di wilayah hukumnya. Jika sudah nyata terjadi di lingkungan wilayah

hukumnya, dia yang berwenang memeriksa dan mengadilinya. Sebaliknya,

apabila dari hasil penelitian ternyata perbuatan tindak pidana dilakukan di

luar wilayah hukumnya, tidak berwenang untuk memeriksa dan

mengadilinya dan Ketua Pengadilan Negeri yang bersangkutan

menyerahkan surat pelimpahan perkara tersebut kepada Pengadilan

Negeri yang dianggapnya berwenang, dengan jalan mengeluarkan surat

“penetapan”.

b. Tempat tinggal terdakwa dan tempat kediaman sebagian besar saksi

yang dipanggil

M. Yahya Harahap (Ibid, hal. 99-100) menjelaskan bahwa asas kedua

menentukan kewenangan relatif berdasar tempat tinggal sebagian besar

saksi. Jika saksi yang hendak dipanggil sebagian besar bertempat tinggal

atau lebih dekat dengan suatu Pengadilan Negeri maka Pengadilan Negeri

tersebut yang paling berwenang memeriksa dan mengadili. Asas ini diatur

dalam Pasal 84 ayat (2) KUHAP (dan sekaligus mengecualikan atau

menyingkirkan asas locus delicti) yang berbunyi:

“Pengadilan negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa

bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia diketemukan atau

ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa

tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil

lebih dekat pada tempat pengadilan negeri itu daripada tempat

kedudukan pengadilan negeri yang di dalam daerahnya tindak pidana

itu dilakukan.

Page 9: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 9 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

Kopetensi Hakim Pemeriksa Perkara

Dalam Dakwaan penuntut umum menyatakan: “ pada hari Sabtu,

tangal 12 Maret 2016 terdakwa menghubungi saksi Amiruddin lalu

menyampaikan bahwa terdakwa hendak memesan tiang listrik untuk daerah

kota lama Rohul sejumlah 40 tiang beserta kabel listrik namun saksi

Amiruddin tidak bersedia karena Terdakwa Masih memiliki hutang yang masih

belum terdakwa selesaikan.”

Dengan tegas dikatakan bahwa terdakwa masih memiliki hutang

kepada Saksi Amiruddin. Dengan demikian kalimat ini bermakna:

1. Terdakwa sudah memiliki hubungan bisnis yang sudah lama dan

telah terjalin hubungan perdata dalam bentuk hutang piutang;

2. Dalam transasi tersebut jelas disebutkan bahwa pemesan tiang

listrik dan kabel adalah berkenaan dengan hutang piutang. Dalam

surat dakwaan diperjelas bahwa pada tanggal 13 tiang listrik dan

kabel dibongkar dan diterima oleh Toat di Koto Lamo. Setelah

dibongkar lalu saksi Amiruddin menelepon terdakwa namun

terdakwa berkilah uang belum cair dari Koto Lama. Kalau memang

Saksi Amirudin merasa tertipu karena terdakwa berjanji akan

membayar kontan. Seharusnya saksi Amirudin meminta uang dulu

baru membongkar tiang listrik dan kabel atau karena terdakwa

ingkar janji saksi Amiruddin seharus membawa kembali barangnya

bukan malahan meninggalkan barangnya kepada Toat. Kalau

memang saksi Amiruddin benar benar merasa tertipu. Dengan

demikian jelaslah sudah bahwa hubungan antara terdakwa dan

saksi Amiruddin sudah terjalin lama dan telah terjadi hubungan

perdata dalam hubungan hutang piutang.

Dengan demikian perkara ini adalah perkara perdata bukan pidana.

Sehingga jaksa penuntut umum keliru dalam pengajuan terdakwa dalam

sengketa pidana yang seharusnya diadili oleh Hakim Pengadilan Perdata.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas dengan segala hormat dan

demi tegaknya hukum dan keadilan bagi kita semua pihak, kami mohon

kepada Majelis hakim yang mulia, kiranya perkara ini dihentikan

pemeriksaannya, apabila persidangan ini terus/tetap. Maka mengembalikan

posisi Terdakwa dalam keadaan semula sangat sulit dan namanya telah

terlanjur tercemar, apalagi Terdakwa adalah wirausaha yang sudah lama

bekerja sama dengan saksi Amiruddin dalam transaksi perdata dengan nilai

Page 10: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 10 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

materi yang tidak sedikit.

Berdasarkan pada pokok-pokok Nota Keberatan yang Kami uraikan

di atas, maka Kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa SUPRIYANTO Als

Anto Aceh Bin Ismail memohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan

putusan sela dengan amar putusan yang pada pokoknya menyatakan sebagai

berikut:

PRIMAIR

1. Menerima Nota keberatan (Eksepsi) Penasihat Hukum Terdakwa

SUPRIYANTO Als Anto Aceh Bin Ismail untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengantertanggal

26Februari 2018 BATAL DEMI HUKUM;

3. Menetapkan agar pemeriksaan perkara terhadap Terdakwa SUPRIYANTO

Als Anto Aceh Bin Ismailuntuk tidak dilanjutkan;

4. Memulihkan hak Terdakwa SUPRIYANTO Als Anto Aceh Bin Ismaildalam

hal kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya;

5. Membebankan biaya perkara kepada Negara;

SUBSIDAIR

Atau apabila Majelis Hakim Yang Mulia atas dasar pertimbangannya

berpendapat lain, Kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa memohon Putusan

yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi/nota keberatan dari Penasehat

Hukum Terdakwa tersebut, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan

tanggapan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum No.Reg.Perkara :

PDM-70/PEKAN/02/2018 dalam perkara terdakwa SUPRIYANTO

ALS.ANTO ACEH Bin ISMAIL telah disusun sebagaimana mestinya

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan oleh karena itu surat

dakwaan tersebut dapat dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini;

2. Menetapkan eksepsi dari Tim Penasehat Hukum Terdakwa SUPRIYANTO

ALS. ANTO ACEH Bin ISMAIL dinyatakan tidak dapat diterima/ditolak;

3. Menetapkan bahwa pemeriksaan perkara ini dilanjutkan;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Pekanbaru telah memberikan putusan sela yang amarnya sebagai berikut :

1. Menerima keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa SUPRIYANTO Als

ANTO ACEH Bin ISMAIL tersebut.

Page 11: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 11 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

2. Menyatakan Surat Dakwaan No.Reg.Perkara : PDM-70./PEKAN/02/2018

atas nama terdakwa SUPRIYANTO Als.ANTO ACEH Bin ISMAIL Batal

Demi Hukum;

3. Menyatakan pemeriksaan perkara Nomor 174/Pid.B/2018/PN Pbr atas nama

Terdakwa SUPRIYANTO Als.ANTO ACEH Bin ISMAIL tidak dapat

dilanjutkan.

4. Membebaskan Terdakwa SUPRIYANTO Als.ANTO ACEH Bin ISMAIL dari

tahanan RUTAN.

5. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

Menimbang, bahwa terhadap Putusan Sela Pengadilan Negeri

Pekanbaru tanggal 30 April 2018 Nomor 174/Pid.B/2018/PN Pbr tersebut

Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan perlawanan tanggal 7 Mei 2018,

pernyataan perlawanan Jaksa Penuntut Umum tersebut telah diberitahukan

secara seksama kepada Penasehat Hukum Terdakwa Indra Ramos, SH

tanggal 14 Mei 2018;

Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan alasan

perlawanannya tertanggal 14 Mei 2018 dengan alasan-alasan sebagai

berikut :

1. Bahwa menurut pendapat M. Yahya Harahap, SH dalam bukunya yang

berjudul Pembahasan permasalahan dan penerapan KUHAP (Hal. 449)

menjelaskan bahwa unsur nebis in idem baru melekat pada suatu perkara

jika memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam pasal 76 KUHP yakni :

- Perkaranya telah diputus dan diadili dengan putusan positif, tindak

pidana yang didakwakan kepada terdakwa telah diperiksa materi

perkaranya disidang pengadilan dan pengadilan telah menjatuhkan

putusan;

- Putusan yang dijatuhkan telah memperoleh kekuatan hukum yang

tetap;

Dari uraian ini menerangkan bahwa salah satu unsur yang mesti dipenuhi

untuk melekatnya unsur nebis in idem dalam suatu perkara terhadap diri

terdakwa apabila telah dijatuhkan putusan positif berdasarkan peristiwa

tindak pidana yang dilakukannya. Oleh karena itu, sekiranya putusan yang

dijatuhkan tersebut bersifat negatif maka dalam putusan tersebut tidak

melekat unsur nebis in idem. Putusan pegadilan yang bersifat negatif bisa

terjadi dalam putusan :

1. Putusan yang menyatakan surat dakwaan batal atau batal demi

Page 12: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 12 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

hukum;

2. Putusan yang menyatakan surat dakwaan tidak dapat diterima;

3. Putusan yang menyatakan pengadilan yang dijatuhkan tidak

berwenang mengadili;

Dengan demikian, putusan yang dijatuhkan pengadilan atas alasan

pertimbangan surat dakwaan batal atau batal demi hukum sebagaimana

yang ditegaskan dalam pasal 143 ayat (3) KUHAP adalah putusan yang

berada diluar jangkauan pasal 76 KUHP. Oleh karena itu Jaksa Penuntut

Umum dapat mengajukan sekali lagi ke pemeriksaan sidang pengadilan

dengan jalan mengganti surat dakwaan yang lama dengan surat dakwaan

yang baru yang telah diperbaiki dan disempurnakan sesuai dengan

ketentuan pasal 143 ayat (2) KUHAP;

2. Bahwa atas putusan yang menyatakan pengadilan yang dijatuhkan tidak

berwenang dimana menurut hakim hanya satu korban yang beralamat

diwilayah hukum pengadilan negeri Pekanbaru. Kami Jaksa Penuntut Umum

keberatan dimana satu saksi yang bernama Antonius yang beralamat

didaerah Kampar tersebut menurut hakim lebih dekat dengan kota Pasir

Pangaraian, sesungguhnya domisili saksi sangat lebih dekat dengan wilayah

Pekanbaru. Dan terhadap tindak pidana penipuan yang dilakukan terdakwa

adalah menurut Jaksa Penuntut Umum terjadi saat sebelum saksi korban

menyerahkan barang pesanan yang diminta oleh terdakwa dan itu terjadi di

wilayah hukum Pengadilan Negeri Pekanbaru;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, kami Jaksa Penuntut

Umum pada Kejaksaan Negeri Pekanbaru, memohon kepada Hakim

Pengadilan Tinggi Pekanbaru, supaya Pengadilan Tinggi Pekanbaru menerima

perlawanan/keberatan ini dan menyatakan bahwa keberatan Jaksa Penuntut

Umum beralasan;

Membatalkan penetapan/keputusan Pengadilan Negeri/Hakim Nomor

174/Pid.B/2018/PN Pbr tanggal 30 April 2018 tersebut;

Memerintahkan untuk :

1. Melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa SUPRIYANTO Als ANTO ACEH

Bin ISMAIL didalam persidangan Pengadilan Negeri Pekanbaru;

2. Memeriksa perkara dari dakwaan sebagaimana diatur dan diancam dalam

pasal 378 KUHP Jo. Pasal 372 KUHP.

Page 13: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 13 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

Menimbang, bahwa telah diberikan kesempatan yang cukup kepada

Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara

(inzage) sebelum berkas perkara atas nama terdakwa tersebut di atas dikirim

ke- Pengadilan Tinggi Pekanbaru untuk pemeriksaan dalam tingkat banding;

Menimbang, bahwa karena permintaan pemeriksaan dalam tingkat

perlawanan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut dilakukan

dalam tenggang waktu maupun tata cara dan syarat-syarat yang telah

ditentukan oleh undang-undang, maka permintaan perlawanan tersebut secara

formil dapat diterima;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi setelah meneliti

dan mempelajari berkas perkara tersebut serta eksepsi dan tanggapan dari

Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini Majelis Hakim Tingkat Banding

berpendapat sebagai berikut :

Menimbang, bahwa sesuai dengan pasal 156 ayat (1) KUHAP

ditegaskan dalam hal terdakwa atau Penasehat Hukum mengajukan keberatan

bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak

dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi

kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya,

hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil

keputusan;

Menimbang, bahwa mengacu kepada ketentuan pasal 156 ayat (1)

KUHAP tersebut, dimana pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama,

menyatakan bahwa perbuatan yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum

dalam surat dakwaannya adalah kewenangan relatif seharusnya dalam amar

putusan pengadilan negeri haruslah menyatakan Pengadilan Negeri

Pekanbaru tidak berwenang mengadili perkara ini yang berwenang adalah

Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian, akan tetapi dalam amar putusan sela

Pengadilan Negeri Pekanbaru adalah menyatakan surat dakwaan batal demi

hukum;

Menimbang, bahwa dalam pertimbangan Majelis Hakim Tingkat

Pertama, perbuatan tersebut dilakukan di Jalan Pala Pekanbaru, tanpa

menyebutkan lebih rinci bahwa Jalan Pala tersebut terletak di kampung,

kelurahan apa yang ada di wilayah Pekanbaru;

Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim tentang Locus delicti

tersebut diatas telah memasuki pokok perkara, akan tetapi Majelis Hakim

Page 14: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 14 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

belum memriksa pokok perkara seharusnya hal demikian tentang locus delicti

tersebut yang harus ditanyakan kepada saksi-saksi dipersidangan;

Menimbang, bahwa dalam putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru

seharusnya adalah putusan bukan putusan sela sesuai dengan ketentuan

pasal 156 ayat (1) KUHAP;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari

dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum tersebut telah memenuhi ketentuan pasal

143 ayat (2) huruf b KUHAP tentang syarat materil suatu dakwaan sesuai

dengan azas Moral Yustice maka Majelis Hakim Tingkat Pertama harus

memeriksa dakwaan dalam pokok perkara ini dengan memeriksa saksi-saksi

dipersidangan. Bahwa setelah saksi-saksi diperiksa barulah dapat ditentukan

dengan suatu putusan apakah dakwaan tersebut batal demi hukum atau tidak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut

di atas maka putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru tanggal 30 April 2018

Nomor 174/Pid.B/2018/PN Pbr haruslah dibatalkan dan perlawanan dari Jaksa

Penuntut Umum dapat diterima, dan Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Pekanbaru diperintahkan untuk melanjutkan pemeriksaan pokok perkara ini

dengan mendengar keterangan saksi-saksi dipersidangan, serta memberikan

putusan akhir dalam perkara aquo;

Mengingat dan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 156 ayat (1),

(2),(3) dan (4) Undang-Undang RI Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;

MENGADILI

- Menerima perlawanan dari Jaksa Penuntut Umum tersebut;

- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru tanggal 30 April 2018

Nomor 174/Pid.B/2018/PB Pbr yang dilawan tersebut;

Dengan Mengadili Sendiri

- Menyatakan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah memenuhi syarat

materil sebagaimana diatur dalam pasal 143 ayat (2) huruf b dalam

perkara ini;

- Memerintahkan kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru untuk

melanjutkan pemeriksaan dan memutus perkara pidana Nomor

174/Pid.B/2018/PN Pbr tersebut dengan memeriksa saksi-saksi dan

terdakwa;

Page 15: PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT PBR DEMI ...simkara.pt-pekanbaru.go.id/files_pidana/606555cf42a...Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR PUTUSAN NOMOR 126/PID.B/2018/PT

Halaman 15 dari 15 Putusan Nomor 126/PID.B/2018/PT PBR

- Menangguhkan biaya perkara ini sampai putusan akhir;

Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada hari Selasa, tanggal 26 Juni 2018

oleh kami : H. Herman Nurman, S.H.,M.H sebagai Ketua Majelis, Junilawati Harahap, S.H.,M.H dan Sugeng Riyono, S.H.,M.Hum masing masing

sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka

untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis didampingi

oleh Hakim Anggota dan M. F. Eva J.S,S.H sebagai Panitera Pengganti pada

Pengadilan Tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum maupun

Terdakwa.

Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,

Junilawati Harahap, S.H.,M.H H. Herman Nurman, S.H.,M.H

Sugeng Riyono, S.H.,M.Hum

Panitera Pengganti,

M.F. Eva J. S, S.H