putusan nomor: 410/pid.b/2009/pn.blt

75
P U T U S A N Nomor : 410 / PID.B / 2009 / PN.Blt. “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “ Pengadilan Negeri Blitar yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara atas nama terdakwa : Nama lengkap : Drs. H. SIGIT SUBIANTORO Tempat Lahir : Blitar Umur/Tanggal lahir : 51 tahun / 10 Maret 1958 Jenis Kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Dsn. Purwoharjo Ds. Purwokerto RT. 02/RW. 06 Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri A g a m a : Islam Pekerjaan : Swasta (Dirut PT. Barokah Indo Tehnik) Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara Blitar berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan : 1. Penyidik, tidak dilakukan penahanan ; 2. Penuntut Umum, sejak tanggal 11 Juni 2009 sampai dengan tanggal 30 Juni 2009 ; 3. Hakim Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 23 Juni 2009 sampai dengan tanggal 22 Juli 2009 ; 4. Dilakukan Pembantaran (STUITING), sejak tanggal 21 Juli 2009 sampai dengan tanggal 16 Desember 2009 ; 5. Hakim Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 16 Desember 2009 sampai dengan tanggal 17 Desember 2009 ; 6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 18 Desember 2009 sampai dengan tanggal 15 Februari 2010 ; Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya yang bernama H. MUSNAAM, SH.MHum dan SUWARNI, SH, Advokat/Penasehat Hukum/ Pengacara yang berkantor di Jl. Gajah Mada Gg. Sriti No. 2 Wlingi Blitar, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 01 Juli 2009, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Blitar dengan register No.88/SK/09 tertanggal 14 Juli 2009, yang kemudian dicabut kuasanya oleh terdakwa berdasarkan surat pencabutan surat kuasa tertanggal 14 September 2009, dan digantikan oleh

Upload: pengadilan-negeri-blitar

Post on 04-Aug-2015

79 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

P U T U S A N Nomor : 410 / PID.B / 2009 / PN.Blt.

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “

Pengadilan Negeri Blitar yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara

pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat pertama telah

menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara atas nama terdakwa :

Nama lengkap : Drs. H. SIGIT SUBIANTORO

Tempat Lahir : Blitar

Umur/Tanggal lahir : 51 tahun / 10 Maret 1958

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Dsn. Purwoharjo Ds. Purwokerto RT. 02/RW.

06 Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri

A g a m a : Islam

Pekerjaan : Swasta (Dirut PT. Barokah Indo Tehnik)

Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara Blitar berdasarkan Surat

Perintah/Penetapan Penahanan :

1. Penyidik, tidak dilakukan penahanan ;

2. Penuntut Umum, sejak tanggal 11 Juni 2009 sampai dengan tanggal 30 Juni

2009 ;

3. Hakim Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 23 Juni 2009 sampai dengan

tanggal 22 Juli 2009 ;

4. Dilakukan Pembantaran (STUITING), sejak tanggal 21 Juli 2009 sampai

dengan tanggal 16 Desember 2009 ;

5. Hakim Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 16 Desember 2009 sampai

dengan tanggal 17 Desember 2009 ;

6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 18 Desember 2009

sampai dengan tanggal 15 Februari 2010 ;

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya yang bernama H.

MUSNAAM, SH.MHum dan SUWARNI, SH, Advokat/Penasehat Hukum/

Pengacara yang berkantor di Jl. Gajah Mada Gg. Sriti No. 2 Wlingi Blitar,

berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 01 Juli 2009, yang telah didaftarkan di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Blitar dengan register No.88/SK/09 tertanggal 14

Juli 2009, yang kemudian dicabut kuasanya oleh terdakwa berdasarkan surat

pencabutan surat kuasa tertanggal 14 September 2009, dan digantikan oleh

Page 2: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

2

SUYANTO, SH, Advokat/Penasehat Hukum/Pengacara yang berkantor di Jl.

Suren No. 27 Blitar, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 September

2009 ;

Pengadilan Negeri tersebut ;

Telah membaca :

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Blitar Nomor :

410/Pen.Pid/2009/PN.Blt, tertanggal 23 Juni 2009 tentang penunjukkan

Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara terdakwa tersebut;

2. Surat Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor : 410/Pen.Pid/2009/PN.Blt,

tertanggal 29 Juni 2009 tentang penetapan hari persidangan ;

Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan ;

Telah membaca dakwaan Penuntut Umum ;

Telah mendengar keterangan para saksi, keterangan ahli dan keterangan

terdakwa ;

Telah memeriksa barang bukti yang diajukan di persidangan ;

Telah mendengar Surat Tuntutan Penuntut Umum yang dibacakan dan

diserahkan di persidangan pada hari Senin tanggal 12 Januari 2009, yang pada

pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara

ini memutuskan :

I. Menyatakan terdakwa Drs. H Sigit Subiantoro tidak terbukti bersalah telah

melakukan tindak pidana orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan

atau turut melakukan perbuatan secara melawan hukum melakukan

perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang

dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara sebagaimana

diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No. 31

Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana

telah diubah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI

No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal

55 ayat (1) ke-1 KUHP dalam dakwaan kesatu Primair ;

II. Menyatakan terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro terbukti bersalah telah

melakukan Tindak Pidana orang yang melakukan, yang menyuruh

melakukan atau turut melakukan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri

atau orang lain atau korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan

atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat

merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara sebagaimana diatur

dan diancam pidana dalam Pasal 3 jo Pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah

Page 3: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

3

dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI No. 31 Tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP dalam dakwaan kesatu Subsidair ;

III. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro dengan

pidana penjara selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan dan denda sebesar Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidair 3 (tiga) bulan kurungan ;

IV. Menghukum terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro membayar uang pengganti

sebesar Rp. 131.600.000,- dengan ketentuan jika terdakwa tidak membayar

uang pengganti palin lama 1 (satu) bulan sesudah putusan Pengadilan

memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh

Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal

terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar

uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan ;

V. Menetapkan barang bukti berupa :

1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 05 Tahun

2006 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran DIPA Bagian

Anggaran 69 Tahun Anggaran 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar tanggal 02 Januari 2006, yang ditanda

tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;

2. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.01/KPA-

GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Bendahara

Pengeluaran Pejabat Penguji dan Pejabat Penerbit SPM DIPA Bagian

Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta

lampirannya) (asli) ;

3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Gerakan Nasional

Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kabupaten Blitar Tahun 2006 Nomor :

SK.02/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang

Penunjukkan, Penetapan Besarnya Honorarium dan Uraian Tugas Tim

Sekretariat dan Koordinasi Kegiatan DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun

2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar,

yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya)

(asli) ;

4. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.03/KPA-

GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Panitia

Page 4: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

4

Pengadaan Barang, Panitia Pemeriksa dan Panitia Penerima Barang DIPA

Bagian Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar, yang ditanda tangani oelh Ir. RACHMADI,

MM (beserta lampirannya) (asli) ;

5. Nota Dinas dari Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar kepada Bupati Blitar Nomor : 522/53.1/409.110/2006 tanggal 3

Febuari 2006 perihal Permohonan Emergency Persetujuan Penunjukkan

Langsung Pengadaan Barang kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar

Tahun 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

6. Surat dari Bupati Blitar kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar Nomor : 590/011/409.110/2006 tanggal 8 Februari

2006 perihal Penunjukkan Langsung Rekanan Pengadaan Barang, yang

ditanda tangani oleh H. HERRY NOEGROHO, SE.MH (asli) ;

7. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Panitia Pengadaan Barang

Kegiatan GERHAN Tahun 2006 Nomor : 39/KPA-GERHAN/2006

tanggal 17 April 2006 perihal penunjukkan rekanan pelaksana pekerjaan,

yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

8. Surat Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo

Teknik Nomor : 40/PPB-GERHAN/2006 tanggal 20 April 2006 perihal

pengadaan pupuk, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

9. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Pimpinan PT. Barokah

Indo Teknik Nomor : 41/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006

perihal undangan dalam rangka penjelasan pekerjaan (asli) ;

10. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Panitia Pengadaan

Barang Nomor : 12/BIT/IV/2006 tanggal 26 April 2006 perihal

penawaran harga, beserta lampirannya berupa :

Akta Pendirian PT. Barokah Indo Teknik No. 16 tanggal 19 Februari

2005 yang dibuat di hadapan Notaris Kediri bernama TISNAWATI,

SH (fotocopy) ;

Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 001/13-27/PB/I/2006

tanggal 19 januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES

ERWANTO, MM (fotocopy) ;

Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor : 132815200139

tanggal 30 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES

ERWANTO, MM (fotocopy) ;

Page 5: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

5

Surat Keterangan Terdaftar No : PEM-14/XI/WPJ.12/KP.0203/2005

tanggal 23 Nopember 2005, yang ditanda tangani oleh ASEP

DJAKARIA (fotocopy) ;

Surat Keterangan dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri

kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar

Nomor : Kdi/02/685 tanggal 30 Mei 2006 perihal surat keterangan

bank, yang ditanda tangani oleh Dra. SUNARMI (asli) ;

Garansi Bank dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri Nomor

: 2006/KDI/003/6178 tanggal 11 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh

Dra. JETTY SRI ZUHRIATI, MM (fotocopy) ;

Perincian Penawaran Harga tanggal 26 April 2006, yang ditanda

tangani oleh SIGIT SUBIANTORO (asli) ;

11. Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran dan Negosiasi Harga Nomor :

42/BA/PPB-GERHAN/2006 tanggal 1 Mei 2006, yang ditanda tangani

oleh Panitia Pengadaan Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik

(asli) ;

12. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran

Nomor : 43/PPB-GERHAN/2006 tanggal 01 Mei 2006 perihal Usulan

pelaksana pekerjaan, yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO (asli) ;

13. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Ketua Panitia Pengadaan

Barang Nomor : 44/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 perihal

Penetapan Pelaksana Pekerjaan, yang ditanda tangani oleh Ir.

RACHMADI, MM (asli) ;

14. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo

Teknik Nomor : 45/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 (asli) ;

15. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Kuasa Pengguna

Anggaran Nomor : 16/BIT/V/2006 tanggal 03 Mei 2006 perihal

kesanggupan melaksanakan pekerjaan, yang ditanda tangani oleh SIGIT

SUBIANTORO (asli) ;

16. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak Nomor : 248/SPK/GERHAN/V/

2006 tanggal 04 Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI,

MM selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah

Indo Teknik (asli) ;

17. Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor : 248/SPK/GERHAN/2006 tanggal 04

Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku KPA dan

SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

Page 6: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

6

18. 2 (dua) bendel surat jalan truck pengangkut pupuk dari PT. Barokah Indo

Teknik dan tanda terima dari pihak PT. Barokah Indo Teknik (yang

menyerahkan) dan yang menerima (Ketua Kelompok) serta mengetahui

Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) ;

19. Berita Acara Pemeriksaan Barang Nomor : 46/Pan-PB/V/2006 tanggal 22

Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia Pemeriksa Barang dan

Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

20. Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan Nomor : 47/PPB-

GERHAN/2006 tanggal 23 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia

Penerima Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

21. Berita Acara Pembayaran Nomor : 49/BAP-GERHAN/2006 tanggal 31

Mei 2006 sebesar Rp. 1.001.000.000,- melalui Bank BNI Cabang Kediri

nomor rekening 000056126224, yang ditanda tangani oleh Ir.

RACHMADI, MM selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan

PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

22. Kwitansi Bukti Kas No : 01/LS/V/2006, MAK : 2684.0263.5811 tanggal 31

Mei 2006 yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO selaku

Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik, setelah ditanda tangani oleh MASNA

KARIMAH, S.Hut selaku Bendahara Pengeluaran dan mendapat

persetujuan dari KPA (Ir. RACHMADI, MM) telah melakukan

pembayaran kepada SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo

Teknik) sebesar Rp. 1.001.000.000,- pada tanggal 31 Mei 2006 (asli) ;

23. Surat dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar kepada

Kepala Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar

Nomor : S-0715/Wpb.15/PN.1621/2006 tanggal 02 Juni 2006 perihal

pembetulan SP2D tanggal 01 Juni 2006 nomor 081293D, yang ditanda

tangani oleh SUKONO AR, S.Sos (asli) ;

24. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja Rutin Nomor : 01/SPTB-R/

DIPA-069/V/2006, kegiatan pembiayaan lain-lain GERHAN Kab. Blitar,

Kode Kegiatan 2684.0253 tanggal dan No.DIPA : 31 Desember 2005

No.0160.0/069-03.0/-/2006, jenis belanja lain-lain, M.A.K.5811, yang

ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

25. Ringkasan Kontrak Nomor dan tanggal DIPA : 248/GERHAN/V/2005

tanggal 4 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli);

26. Surat Permintaan Pembayaran Rutin (Lembar A) SPP Langsung tanggal

31 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut

(Bendahara Pengeluaran) dan Ir. RACHMADI, MM (KPA) (asli) ;

Page 7: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

7

27. Faktur Pajak Standar PT. Barokah Indo Teknik, yang ditanda tangani oleh

SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) (asli) ;

28. Surat Perintah Membayar Nomor : 00024/SPM/GERHAN/2006 tanggal

31 Mei 2006, agar melakukan pembayaran sejumlah Rp. 896.350.000,-

kepada PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan

nomor rekening 0056126224 (asli) ;

29. Surat Perintah Pencairan Dana dari Bendahara Umum Negara tanggal 01

Juni 2006 Nomor : 081293D/150/114 Tahun Anggaran 2006 hendaklah

mencairkan/memindah bukukan dari Bank rekening nomor :

0053545465 sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada PT. Barokah Indo

Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan nomor rekening 0056126224

(asli) ;

30. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Kuasa Pengguna

Anggaran Nomor : 38/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal

harga perkiraan sendiri (HPS), yang ditanda tangani oleh PURNO

SUTANTO ;

31. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tanggal 27 April 2006, yang ditanda

tangani oleh Ir. RACHMADI, MM ;

32. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat keluar Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir.

SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar ;

33. 1 (satu) bendel lembar fotocopy buku agenda surat masuk Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir

oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar ;

34. 2 (dua) buah fotocopy Buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2005 (Buku I dan

II), yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

35. 1 (satu) bendel fotocopy buku tamu Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun

2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati

Blitar ;

36. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda nota dinas Pemerintah Kabupaten

Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku

Ajudan Bupati Blitar ;

Page 8: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

8

37. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat-surat keluar Pemerintah

Kabupaten Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh SUPARMAN selaku

Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Pemerintah

Kabupaten Kab. Blitar ;

Digunakan dalam perkara lain ;

VI. Menetapkan supaya terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara

sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;

Telah mendengar Pembelaan (Pledooi) terdakwa dan Penasehat Hukum

terdakwa secara tertulis yang masing-masing dibacakan dan diserahkan dalam

persidangan pada tanggal 01 Desember 2009 yang pada pokoknya memohon pada

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara terdakwa tersebut, yang

pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

- Menyatakan terdakwa tidak terbukti melakukan perbuatan pidana

sebagaimana didakwakan, baik dakwaan kesatu atau kedua ;

- Membebaskan terdakwa dari segala dakwaan (Vrisjpraak) ;

Menimbang, bahwa atas pembelaan yang diajukan oleh terdakwa dan

Penasehat Hukum terdakwa tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan

tanggapan secara tertulis, yang dibacakan dan diserahkan dalam persidangan pada

tanggal 08 Desember 2009 yang pada pokoknya memohon pada Majelis Hakim

yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

- Menolak Pledooi Penasehat Hukum terdakwa serta Pledooi terdakwa tertanggal

01 Desember 2009 untuk seluruhnya ;

- Menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana Korupsi yang

dilakukan secara bersama-sama, menjatuhkan pidana penjara maupun pidana

denda serta uang pengganti sesuai dengan tuntutan Penuntut Umum yang telah

dibacakan dan diserahkan pada persidangan tanggal 26 Nopember 2009 ;

- Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu

rupiah) ;

Menimbang, bahwa atas tanggapan Penuntut Umum tersebut, terdakwa dan

Penasehat Hukum terdakwa, masing-masing telah mengajukan tanggapannya

secara lisan dalam persidangan tanggal 10 Desember 2009 yang pada pokoknya

menyatakan masing-masing tetap pada Pledooinya ;

Menimbang, bahwa terdakwa diajukan oleh Penuntut Umum ke

persidangan ini dengan dakwaan sebagai berikut :

DAKWAAN

KESATU

PRIMAIR

Page 9: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

9

Bahwa terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO sebagai Dirut PT.

Barokah Indo Tehnik Kediri sesuai Akta Pendirian PT. BIT No. 16 tanggal 16

Februari 2005, orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut

melakukan perbuatan dengan Ir. Rachmadi MM, Kadishutbun Kab. Blitar priode

tahun 2005 s/d tahun 2006 (penuntutannya dilakukan secara terpisah) pada hari

serta tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti dalam bulan januari 2006

atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-waktu tertentu dalam tahun 2006,

bertempat di Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar / Jl. S. Parman

No. 7 Kota Blitar atau setidak-tidaknyapada suatu tempat di daerah hukum

Pengadilan Negeri Blitar, secara melawan hukum melakukan perbuatan

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat

merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara, perbuatan mana

dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa dalam rangka penyelesaian target pembuatan tanaman hutan rakyat

Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) tahun 2005,

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar pada tahun 2006

mengadakan pupuk bio kompos seharga Rp. 1.001.000.000,- dengan

sumber dana DIPA kegiatan lain-lain BA 69 TA 2006 Dishutbun Kab.Blitar

tahun 2006 Nomor : 0160/069-030/2006 tanggal 31 Desember 2005 ;

- Selanjutnya saksi Ir. Rachmadi, MM Kadishutbun Kab. Blitar periode

tahun 2005 s/d tahun 2006 (dilakukan penuntutan secara terpisah) dengan

SE Menhut Nomor : 08/Menhut II/Ren/2005 tanggal 12 Agustus 2005

ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Dengan SK Mentri

Keuangan nomor : 05 tahun 2006 tanggal 2 Januari 2006 tentang

penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Dipa bagian anggaran 69 TA 2006

satker Dishutbun Kab. Blitar ;

- Bahwa saksi Ir. Rachmadi, MM selaku KPA mengeluarkan SK Nomor :

SK.03/KPA-GERHAN/2006 tanggal 2 Januari 2006, yang ditanda tangani

oleh saksi Ir. Rachmadi, MM selaku Kepala Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kab. Blitar telah membentuk Panitia pengadaan, Panitia

Pemeriksa dan Penerima Barang namun panitia tidak difungsikan / tidak

melaksanakan tugasnya dengan benar dokumen pengadaan dibuat hanya

formalitas saja ;

- Bahwa sebelum proyek dikerjakan sekitar bulan Januari 2006, terdakwa

ditelpon oleh saksi Ir. Rachmadi untuk datang di kantornya Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar dan dalam pertemuan tersebut

terdakwa ditawari oleh saksi Ir. Rachmadi untuk mengerjakan pengadaan

Page 10: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

10

pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton senilai Rp. 1.001.000.000,- (satu

milyar satu juta rupiah) dengan menunjukan :

1. Dipa nomor : 0160.0/069-03.0/2006 tanggal 31 Desember 2005sehinga

terdakwa yakin bahwa proyek pengadaan pupuk bio kompos benar-

benar ada ;

2. Daftar lokasi titik bagi droping pupuk GERHAN tahun 2005 Kab. Blitar

yang terbagi dalam 13 Kecamatan dan 66 Desa, akan tetapi terdakwa

Drs. Sigit Subiantoro tidak pernah survey langsung ke lokasi, sehingga

terdakwa tidak tahu lokasi sebenarnya ;

- Bahwa dalam pertemuan sekitar awal Januari 2006 pada mulanya saksi

Ir. Rachmadi, MM memita agar terdakwa Drs. H Sigit Subiantoro

mengajukan penawaran sebesar Rp. 800,- / Kg dengan catatan saksi Ir.

Rachmadi, MM minta fee sebesar Rp. 3.000.000,- akan tetapi terdakwa

keberatan karna permintaannya terlalu tinggi yang kemudian terdakwa

menawar Rp. 500,-/Kg dengan memberi fee Rp. 50.000.000,- akan tetapi

ditolakoleh saksi Ir.Rachmadi MM Yang akirnya dicapai kesepakatan (deal-

deal) sebagai berikut :

- Harga pupuk dalam kontrak Rp. 700/ Kg dengan fee Rp. 200 juta ;

- Fee pertama dibayar Rp. 100.000.000,- sebelum proyek dikerjakan dan

fee kedua sebesar Rp. 100.000.000,- setelah proyek dibayar KPPN ;

- Bahwa terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada bulan pebruari 2006

(sebelum pengiriman pupuk tanggal 27 Pebruari 2006) telah memberi fee

pertama sebessar Rp. 100 Juta di Kantor Dishutbun Kab. Blitar yang

diserahkan sendiri oleh terdakwa dan diterima langsung oleh Ir. Rachmadi,

MM. Dan pembayaran fee terhadap kedua sekitar bulan juni 2006 (setelah

proyek dibayar KPPN) ditempat yang sama ;

- Bahwa Surat Penawaran harga dari PT. BIT nomor 12/bit/IV/2006 tanggal

26 April 2006 yang dibuat oleh staf Dishutbun Kab. Blitar dan terdakwa

tidak pernah membuat surat penawaran tersebut dengan perincian :

Harga dari PT. ABTS = Rp. 350,-/Kg

Ongkos angkat = Rp. 50,-/Kg

Fee = Rp. 15,-/Kg

Imbal = Rp. 50,-/Kg

Keuntungan 20% = Rp. 93,-/Kg

Jumlah = Rp. 558,-/Kg

PPN= 10% + PPH 1,5 % = Rp. 64,17/Kg

Jumlah harga jual = Rp. 622,17 /Kg dibulatkan menjadi 623/Kg

Page 11: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

11

Sedangkan harga penawaran sebesar Rp. 700,-/Kg adalah merupakan harga

kesepakatan antara terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro dengan saksi Ir.

Rachmadi, MM selaku KPA ;

- Bahwa setelah dicapai kesepakatan harga pupuk Rp.700,-/Kg maka

terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada tanggal 26 Pebruari 2006 s/d

tanggal 6 Maret 2006 langsung mengirim pupuk bio kompos ke lokasi

pembagian pupuk di wilayah Kab. Blitar (sesuai peta lokasi) sedangkan

kontrak/surat Perjanjian Pemborongan Nomor : 248/GN-RHL/V/2006

baru di tanda tangani tanggal 4 Mei 2008 oleh saksi Ir. Rachmadi, MM

(selaku KPA) dan terdakwa Drs. Sigit Subiantoro (selaku rekanan) tentang

pengadaan pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton @ Rp. 700/Kg =

Rp.1.001.000.000.- termasuk PPH dan PPn ;

- Bahwa kegiatan pengadaan pupuk bio kompos tersebut telah dinyatakan

selesai dilaksanakan berdasarkan Berita Acara serah terima Barang/hasil

pekerjaan nomor : 4 / PPB/GN-RHL/2006 tanggal 23 Mei 2006 (hanya

formalitas saja) dan telah dibayarkan seluruhnya (100 %) sesuai Berita

Acara Pembayaran nomor 49/BAP/GN-RHL/2006 tanggal 21 Mei 2006 ;

- Perbuatan terdakwa dalam pengadaan pupuk bio kompos tidak memenuhi

kriteria keadaan tertentu dan keadaan khusus adalah perbuatan yang

melawan hukum dan bertentangan dengan :

Pasal 17 (5) Keppres nomor : 80/2003 dalam keadaan tertentu dan

khusus pemilihan penyedia barang / jasa dilakukan dengan cara

penunjukkan langsung terhadap satu penyedia barang dengan cara

melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya ;

Kriteria keadaan tertentu adalah :

Darurat yang tidak dapat ditunda ;

Pekerjaan rahasia (seijin Presiden) ;

Pekerjaan dengan nilai kurang atau sama dengan Rp. 50 juta ;

Kriteria Keadaan Khusus adalah :

Tarif resmi pemerintah ;

Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, perbaikan, hak paten) ;

Pekerjaan komplek hanya satu perusahaan yang mampu ;

Merupakan hasil produksi usaha kecil dengan harga stabil ;

- Terdakwa tidak pernah mengikuti prosedur Penunjukan Langsung (PL)

sebagaimana diatur dalam lampiran Keppres Nomor : 80 Tahun 2003 Bab

III angka 4 tentang Penunjukan langsung ;

Page 12: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

12

Bahwa akibat perbuatan terdakwa Drs. Sigit Subiantoro bersama saksi Ir.

Rachmadi, MM keuangan negara Cq Dishutbun Kab.Blitar dirugikan sebesar Rp.

431.600.000,- sesuai dengan keterangan ahli BPKP perwakilan Propinsi Jawa

Timur dengan perincian sebagai berikut :

No URAIAN RP RP

1 Realisasi Pembayaran

Harga pupuk 1.430 Kg a Rp 700,-

1.001.000.000,-

Potongan PPN dan PPh 104.650.000,-

Jumlah Pembayaran diterima

Rekanan

896.350.000,-

2. Perhitungan pembayaran dengan

Nilai Wajar Harga Dasar

250,-

Biaya Transpotke titik bagian 50,-

Keuntungan Rekanan 10 %

(sesuai HPS)

25,-

Harga wajar sebelum Pajak 325,-

3. Jumlah Pembayaran seharusnya

= 1.430.000 Kg @ Rp. 325

464.750.000,-

4. Jumlah Kerugian keuangan

Negara

431.600.000,-

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana

dalam Pasal 2 (1) jo pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah

dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI No.31

tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55

ayat (1) ke 1 KUHP ;

SUBSIDIAIR

Bahwa terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO sebagai Dirut PT.

Barokah Indo Teknik, Kediri sesuai Akta Pendirian PT. BIT No. 16 tanggal 19

pebruari 2005, orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut

melakukan perbuatan dengan Ir. Rachmadi,MM Kadishutbun Kab. Blitar priode

tahun 2005 s/d tahun 2006 (penuntutannya dilakukan secara terpisah) pada

waktu dan tempat seperti dalam dakwaan kesatu primair tersebut diatas, dengn

tujuan menguntungan diri sendiri atau orang lain atau korporasi,

Page 13: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

13

menyalahgunakan Kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya

karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau

perekonomian Negara, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara

sebagai berikut :

- Bahwa dalam rangka penyelesaian target pembuatan tanaman hutan

Rakyat Gerakan Nasional Rehabilitas Hutan dan Lahan (GERHAN) Tahun

2005, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar pada tahun 2006

mengadakan pupuk bio kompos seharga Rp. 1.001.000.000,- dengan

sumber dana DIPA kegiatan lain-lain BA 69 TA 2006 Dishutbun Kab. Blitar

Tahun 2006 Nomor : 0160/069-030/2006 tanggal 31 Desember 2005 ;

- Selanjutnya saksi Ir. Rachmadi mantan Kadishutbun Kab. Blitar (dilakukan

penuntutan secara terpisah) dengan SE Menhut Nomor : 08/Menhut II/

Ren/2005 tanggal 12 Agustus 2005 ditunjuk sebagai kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) dengan SK Menteri Keuangan Nomor : 05 tahun 2006

tanggal 2 Januari 2006 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Dipa

bagian Anggaran 69 TA 2006 satker Dishutbun Kab. Blitar, mempunyai

tugas dan tanggung jawab sebagai KPA diatur dalam angka II angka 4 SE

menhut No. 08/Menhut/2005 tanggal 12 Agustus 2005, menunjukkan :

a. Pejabat yang diberi Kewenangan untuk melakukan tindakan yang

mengakibatkan pengeluaran agaran belanja/penanggungjawab kegiatan

/pejabat pembuat komitmen (PPK) ;

b. Bendahara pengeluaran ;

c. Pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan pengujian ;

d. Pejabat yang diberi kewenangan untuk menerbitkan SPM ;

e. Panitia pengadaan Barang/jasa ;

f. Panitia Pemeriksa dan Penerima Barang/jasa ;

g. Staf sekretariat KPA ;

- Bahwa saksi Ir. Rachmadi, MM selaku KPA mengeluarkan SK Nomor : SK.

03/KPA-GERHAN/2006 tanggal 2 Januari 2006 yang ditanda tangani oleh

saksi Ir. Rachmadi, MM selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kab. Blitar telah membentuk Panitia Pengadaan, Panitia Pemeriksa dan

Penerima Barang namun Panitia tidak difungsikan/tidak melaksanakan

tugasnya dengan benar Dokumen pengadaan dibuat hanya formalitas saja ;

- Bahwa sebelum proyek dikerjakan sekitar bulan Januari 2006, terdakwa

ditelpon oleh saksi Ir. Rachmadi untuk datang di kantornya Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar dan dalam pertemuan tersebut

terdakwa ditawarioleh saksi Ir. Rachmadi untuk mengerjakan pengadaan

Page 14: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

14

pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton senilai Rp. 1.100.000.000,- dengan

menunjukan :

1. DIPA nomor 0160.0/069-03.0/2006 tanggal 31 Desember 2005

sehingga terdakwa yakin bahwa proyek pengadaan pupuk bio kompos

benar-benar ada ;

2. Daftar lokasi titik droping pupuk GERHAN tahun2005 Kab. Blitar yang

terbagi dalam 13 kecamatan dan 66 Desa, akan tetapi terdakwa Drs.

Sigit Subiantoro tidak pernah survey langsung ke lokasi, sehingga

terdakwa tidak tahulokasi sebenarnya ;

- Bahwa dalam pertemuan sekitar awal Januari 2006 pada mulanya saksi Ir.

Rachmadi, MM meminta agar terdakwa Drs. H Sigit Subiantoro

mengajukan penawaran sebesar Rp. 800,-/Kg dengan catatan saksi Ir.

Rachmadi, MM minta fee sebesar Rp. 300.000.000,- akan tetapi terdakwa

keberatan karena permintaannya terlalu tinggi yang kemudian terdakwa

menawar Rp. 500,-/Kg dengan memberi fee Rp. 50.000.000,- akan tetapi

ditolak oleh saksi Ir. Rchmadi, MM yang akhirnya dicapai kesepakatan

(deal-deal) sebagai berikut :

- Harga pupuk dalam kontrak Rp. 700,-/kg dengan fee Rp.

200.000.000,- ;

- Fee pertama dibayar Rp. 100.000.000,- sebelum proyek dikerjakan dan

fee kedua sebesar Rp. 100.000.000,- setelah proyek dibayar KPPN ;

- Bahwa terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada bulan Februari 2006

(sebelum pengiriman pupuk tanggal 27 Februari 2006) telah memberi fee

sebesar Rp. 100.000.000,- di Kantor Dishutbun Kab. Blitar yang

diserahkan sendiri oleh terdakwa dan diterima langsung oleh saksi Ir.

Rachmadi, MM dan pembayaran fee tahap kedua sekitar bulan Juni 2006

(setelah proyek dibayar KPPN) ditempat yang sama ;

- Bahwa surat Penawaran harga dari PT. BIT nomor 12/BIT/IV/2006 tanggal

26 April 2006 yang dibuat oleh staf Dishutbun Kab. Blitar dan terdakwa

tidak pernah membuat surat penawaran tersebut dengan perinciaan :

Harga dari PT. ABTS = Rp. 350,-/Kg

Ongkos angkat = Rp. 50,-/Kg

Fee = Rp. 15,-/Kg

Imbal = Rp. 50,-/Kg

Keuntungn 20% = Rp. 93,-/Kg

Jumlah = Rp. 558,-/Kg

PPN = 10% + PPH 1,5 % = Rp. 64,17,-/Kg

Page 15: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

15

Jumlah harga jual = Rp. 622,17,-/Kg dibulatkan menjadi Rp. 623,-

/Kg ;

sedangkan harga penawaran sebesar Rp. 700,- / Kg adalah merupakan

harga kesepakatan antara terdakwa Drs. H. Sigit subiantoro dengan saksi

Ir. Rachmadi, MM selaku KPA ;

- Bahwa setelah dicapai kesepakatan harga pupuk Rp. 700,-/Kg maka

terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada tanggal 26 Pembruari 2006 s/d

tanggal 6 Maret 2006 langsung mengirim pupuk bio kompos ke lokasi

pembagian pupuk di wilayah Kab. Blitar (sesuai peta lokasi) sedangkan

kontrak/surat perjanjian pemborongan Nomor : 248/GN-RHL/V/2006

baru ditanda tangani tanggal 4 Mei 2006 oleh saksi Ir. Rchmadi, MM

(selaku KPA) dan terdakwa Drs. H Sigit Subiantoro (selaku rekanan)

tentang Pengadaan pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton @ Rp. 700 /Kg =

1.001.000.000,- termasuk PPH dan PPn sedangkan pelaksana proyek

sudah selesai pada tanggal 6 Maret 2006 hal tersebut bertentangan dengan

Keppres RI No. 80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa yang

seharusnya dibuat kontrak dulu baru pengiriman pupuk ;

- Bahwa kegiatan pengadaan pupuk bio kompos tersebut telah dinyatakan

selesai dilaksanakan berdasarkan berita acara serah terima barang/hasil

pekerjaan Nomor : 4/PPB/GN-RHL/2006 tanggal 23 Mei 2006 (hanya

formalitas saja) dan setelah pembayaran seluruhnya (100%) sesuai dengan

berita acara pembayaran Nomor 49/BAP/GN-RHL/2006 tanggal 21 Mei

2006 ;

- Perbuatan terdakwa dalam pengadaan pupuk bio kompos tidak memenuhi

kriteria keadaan tertentu dan keadaan khusus adalah perbuatan yang

melawan hukum dan bertentangan dengan :

Pasal 17 (5) Keppres nomor : 80/2003 dalam keadaan tertentu dan

khusus pemilihan penyedia barang / jasa dilakukan dengan cara

penunjukkan langsung terhadap satu penyedia barang dengan cara

melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya ;

Kriteria keadaan tertentu adalah :

Darurat yang tidak dapat ditunda ;

Pekerjaan rahasia (seijin Presiden) ;

Pekerjaan dengan nilai kurang atau sama dengan Rp. 50 juta ;

Kriteria Keadaan Khusus adalah :

Tarif resmi pemerintah ;

Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, perbaikan, hak paten) ;

Page 16: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

16

Pekerjaan komplek hanya satu perusahaan yang mampu ;

Merupakan hasil produksi usaha kecil dengan harga stabil ;

- Terdakwa tidak pernah mengikuti prosedur penunjukan langsung (PL)

sebagaimana diatur dalam lampiran Keppres Nomor : 80 Tahun 2003 Bab

III angka 4 tentang penunjukan langsung ;

Bahwa akibat perbutan terdakwa Drs. Sigit Subiantoro bersama saksi Ir.

Rachmadi, MM keuangan negara Cq Dishutbun Kab. Blitar dirugikan sebesar Rp.

431.600.000,- sesuai dengan keterangan ahli BPKP perwakilan Propinsi Jawa

Timur dengan perincian sebagai berikut :

No URAIAN RP RP

1 Realisasi Pembayaran

Harga pupuk 1.430 Kg a Rp 700,-

1.001.000.000,-

Potongan PPN dan PPh 104.650.000,-

Jumlah Pembayaran diterima

Rekanan

896.350.000,-

2. Perhitungan pembayaran dengan

Nilai Wajar Harga Dasar

250,-

Biaya Transpotke titik bagian 50,-

Keuntungan Rekanan 10 %

(sesuai HPS)

25,-

Harga wajar sebelum Pajak 325,-

3. Jumlah Pembayaran seharusnya

= 1.430.000 Kg @ Rp. 325

464.750.000,-

4. Jumlah Kerugian keuangan

Negara

431.600.000,-

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana

dalam Pasal 3 jo pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah

dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI No. 31

Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55

ayat (1) ke 1 KUHP ;

ATAU

KEDUA

PRIMAIR

Page 17: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

17

Bahwa terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO sebagai Dirut PT.

Barokah Indo Teknik Kediri sesuai Akta Pendirian PT. BIT No. 16 tanggal 19

Pebruari 2005, pada hari serta tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti

dalam bulan Januari 2006 s/d 2006 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-

waktu tertentu dalam tahun 2006, bertempat di kantor Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kab.Blitar / Jl. S.Parman no. 7 Kota Blitar atau setidak-tidaknya pada

suatu tempat di daerah hukum Pengadilan Negeri Blitar, terdakwa melakukan

beberapa prebuatan meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau

pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa hingga harus dipandang sebagai

satu perbuatan berlanjut, telah memberi atau menjanjikan sesuatu kepada

Pegawai Negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri

atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam

jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya, perbuatan mana dilakukan

terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa dalam rangka penyelesaian target pembuatan tanaman hutan

rakyat Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN)

TAHUN 2005, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar pada tahun

2006 mengadakan pupuk bio kompos seharga Rp. 1.001.000.000.- dengan

sumber dana DIPA kegiatan lain-lain BA 69 TA 2006 Dishutbun Kab. Blitar

tahun 2006 Nomor : 0160/069-030/2006 tanggal 31 Desember 2005 ;

- Selanjutnya saksi Ir. Rachmadi mantan Kadishutbun Kab. Blitar (dilakukan

penuntutan secara terpisah) dengan SE Menhut Nomor : 08/Menhut /II

/Ren/2005 tanggal 12 Agustus 2005 ditunjuk sebagai kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) dengan SK Menteri Keuangan nomor : 05 Tahun 2006

tanggal 2 Januari 2006 tentang penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Dipa

bagian anggaran 69 TA 2006 satker Dishutbun Kab. Blitar ;

- Bahwa saksi Ir. Rachmadi mantan Kadishutbun Kab. Blitar (dilakukan

penuntutan secara terpisah) dengan SE Menhut Nomor : 08/Menhut/II

/Ren/2005 tanggal 12 Agustus 2005 ditunjuk sebagai kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) dengan SK Menteri Keuangan Nomor : 05 Tahun 2006

tanggal 2 Januari 2006 tentang penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Dipa

bagian anggaran 69 TA 2006 Satker Dishutbun Kab. Blitar ;

- Bahwa saksi Ir. Rachmadi, MM selaku KPA mengeluarkan SK Nomor : SK.

03/KPA-GERHAN/2006 tanggal 2 Januari 2006 yang ditanda tangani oleh

saksi Ir. Rachmadi, MM selaku Kepala Dinas kehutanan dan perkebunan

Kab. Blitar telah membentuk Panitia Pengadaan, Panitia Pemeriksa dan

Page 18: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

18

Penerima barang namun panitia tidak difungsikan/tidak melaksanakan

tugasnya dengan benar dokumen pengadaan dibuat hanya formalitas saja ;

- Bahwa sebelum proyek dikerjakan sekitar bulan Januari 2006, terdakwa

ditelpon oleh saksi Ir. Rachmadi untuk datang di kantornya Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar dan dalam pertemuan tersebut

terdakwa ditawari oleh saksiIr. Rachmadi untuk mengerjakan pengadaan

pupuk bio kompos sebanyak 1/430 ton senilai Rp. 1,1 milyar dengan

menunjukan :

1. DIPA nomor : 0160.0/069-03.0/2006 tanggal 31 Desember 2005

sehingga terdakwa yakin bahwa proyek pengadaan pupuk bio kompos

benar-benar ada ;

2. Daftar lokasi titik bagi droping pupuk GERHAN tahun 2005 Kab. Blitar

yang terbagi dalam 13 Kecamatan dan 66 Desa, akan tetapi terdakwa

Drs. Sigit Subiantoro tidak pernah langsung ke lokasi, sehingga

terdakwa tidak tahu lokasi sebenarnya ;

- Bahwa dalam pertemuan sekitar awal Januari 2006 pada mulanya saksi Ir.

Rachmadi, MM meminta agar terdakwa Drs. H Sigit Subiantoro

mengajukan penawaran sebesar Rp. 800,- / Kg dengan catatan saksi Ir.

Rachmadi, MM minta fee sebesar Rp. 300.000.000,- akan tetapi terdakwa

keberatan karena permintaan terlalu tinggi yang kemudian terdakwa

menawar Rp. 500,-/Kg dengan memberi fee Rp. 50.000.000,- akan tetapi

ditolak oleh saksi Ir. Rachmadi, MM dan akirnya dicapai kesepakatan

(deal-deal) sebagai berikut :

- Harga pupuk dalam kontrak Rp. 700,-/Kg dengan fee Rp.

200.000.000,- ;

- Fee pertama dibayar Rp. 100.000.000,- sebelum proyek dikerjakan dan

fee kedua sebesar Rp. 100.000.000,- setelah proyek dibayar KPPN ;

- Bahwa terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada bulan Februari 2006

(sebelum pengiriman pupuk tanggal 27 Februari 2006) telah memberi fee

pertama sebesar Rp. 100.000.000,- di Kantor Dishutbun Kab. Blitar yang

diserahkan sendiri oleh terdakwa dan diterima langsung oleh saksi Ir.

Rachmadi, MM dan pembayaran fee yang kedua sekitar bulan Juni 2006

(setelah proyek dibayar KPPN) ditempat yang sama ;

- Bahwa surat penawaran harga dari PT. BIT nomor 12/Bit/VI/2006 tanggal

26 April 2006 yang dibuat oleh Staf Dishutbun Kab. Blitar Dan terdakwa

tidak pernah membuat surat penawaran tersebut dengan perincian :

Harga dari PT.ABTS = Rp. 350,-/Kg

Page 19: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

19

Ongkos angkat = Rp. 50,-/Kg

Fee = Rp. 15,-/Kg

Imbal = Rp. 50,-/Kg

Keuntungan 20% = Rp. 93,-/Kg

Jumlah = Rp. 558,-/Kg

PPN= 10% +PPH 1,5% = Rp. 64,17,-/Kg

Jumlah harga jual = Rp. 622,17,-/Kg dibulatkan menjadi Rp. 623,-

/kg

sedangkan harga penawaran sebesar Rp. 700,-/Kg adalah merupakan harga

kesepakatan antara terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro dengan saksi Ir

Rachmadi, MM selaku KPA ;

- Bahwa setelah dicapai Kesepakatan harga pupuk Rp. 700,-/Kg maka

terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada tanggal 26 Februari 2006 s/d

tanggal 6 Maret 2006 langsung mengirim pupuk bio Kompos ke lokasi

pembagian pupuk di Wilayah Kab. Blitar (sesuai peta lokasi) sedangkan

kontrak/surat Perjanjian pemborongan nomor : 248/GN-RHL/V/2006

baru ditanda tanganitanggal 4 Mei 2006 oleh saksi Ir. Rachmadi, MM

(selaku KPA) dan terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro (selaku rekanan)

tentang pengadaan pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton @ Rp. 700/Kg =

Rp.1.001.000.000,- termasuk PPH dan PPn sedangkan pelaksanaan proyek

sudah selesai pada tanggal 6 Maret 2003 tentang Pengadaan Barang Jasa,

yang seharusnya dibuat kontrak dulu baru selanjutnya dilakukan

pengiriman pupuk ;

- Bahwa kegiatan pengadaan pupuk bio kompos tersebut telah dinyatakan

selesai dilaksanakan berdasarkan Berita Acara serah terima Barang/hasil

pekerjaan nomor : 4/PPB/GN-RHL/2006 tanggal 23 Mei 2006 (hanya

formalitas saja) dan telah dibayarkan seluruhnya (100%) sesuai dengan

Brita Acara Pembayaran Nomor : 49/BAP/GN_RHL/2006 tanggal 21 Mei

2006 ;

- Perbuatan terdakwa dalam pengadaan pupuk bio kompos tidak memenuhi

kriteria keadaan tertentu dan keadaan khusus adalah perbuatan yang

melawan hukum dan bertentangan dengan :

Pasal 17 (5) Keppres nomor : 80/2003 dalam keadaan tertentu dan

khusus pemilihan penyedia barang / jasa dilakukan dengan cara

penunjukkan langsung terhadap satu penyedia barang dengan cara

melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya ;

Page 20: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

20

Kriteria keadaan tertentu adalah :

Darurat yang tidak dapat ditunda ;

Pekerjaan rahasia (seijin Presiden) ;

Pekerjaan dengan nilai kurang atau sama dengan Rp. 50 juta ;

Kriteria Keadaan Khusus adalah :

Tarif resmi pemerintah ;

Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, perbaikan, hak paten) ;

Pekerjaan komplek hanya satu perusahaan yang mampu ;

Merupakan hasil produksi usaha kecil dengan harga stabil ;

- Terdakwa tidak pernah mengikuti prosedur penunjukan lasung (PL)

sebagaimana diatur dalam lampiran Keppres nomor 80 tahun 2003 Bab III

angka 4 tentang penunjukan langsung, hal ini terjadi karena sebelumnya

terdakwa telah memberi atau menjanjikan fee kepada saksi Ir. Rachmadi,

MM selaku Kadishutbun Kab. Blitar selaku Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA) sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sehingga semua

administrasi dibuat hanya formalitas saja untuk memenuhi kelengkapan

persyaratan pencairan dana dari Bendahara Umum Negara ;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana

dalam pasal 5 ayat (1) huruf a UU RI No. 20 tahun 2001 tentang

perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) KUHP ;

SUBSIDAIR

Bahwa terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO sebagai Dirut PT.

Barokah Indo Teknik, Kediri sesuai Akta Pendirian PT. BIT No. 16 tanggal 19

Pebruari 2005, Pada waktu dan tempat seperti dalam dakwaan Kedua Primair

tersebut diatas, terdakwa melakukan beberapa perbuatan meskipun masing-

masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian

rupa hingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut memberi sesuatu

kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau berhubungan

dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya, dilakukan atau tidak

dilakukan dalam jabatannya, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan

cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa dalam rangka penyelesaian target pembuatan tanaman hutan rakyat

Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) TAHUN 2005,

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar pada tahun 2006

mengadakan pupuk bio kompos seharga Rp. 1.000.000.000,- dengan

Page 21: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

21

sumber dana DIPA kegiatan lain-lain BA 69 TA 2006 Dishutbun Kab. Blitar

tahun 2006 Nomor : 0160/069-030/2006 tanggal 31 Desember 2005 ;

- Selanjutnya saksi Ir. Rachmadi mantan Kadishutbun Kab. Blitar (dilakukan

penuntutan secara terpisah) dengan SE Menhut Nomor : 08/Menhut

/II/Ren/2005 tanggal 12 Agustus 2005 ditunjuk sebagai kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) dengan Sk Mentari Keuangan Nomor : 05 Tahun 2006

tanggal 2 Januari 2006 tentang penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Dipa

bagian anggaran 69 TA 2006 satker Dishutbun Kab. Blitar ;

- Bahwa saksi Ir. Rachmadi, MM selaku KPA mengeluarkan SK nomor : SK.

03/KPA-GERHAN/2006 tanggal 2 Januari 2006 yang ditanda tangani oleh

saksi Ir. Rachmadi, MM selaku Kepala Dinas kehutanan dan perkebunan

Kab.Blitar telah membentuk Panitia Pengadaan, Panitia Pemeriksa dan

Penerima Barang namun panitia tidak difungsikan/tidak melaksanakan

tugasnya dengan benar dokumen pengadaan dibuat hanya formalitas saja ;

- Bahwa sebelum proyek dikerjakan sekitar bulan Januari 2006, terdakwa

ditelpon oleh saksi Ir. Rachmadi, MM untuk datang di kantornya Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar dan dalam pertemuan tersebut

terdakwa ditawari oleh saksi Ir. Rachmadi, MM untuk mengerjakan

pengadaan pupuk bio kompossebanyak 1.430 ton senilai Rp.

1.100.000.000,- dengan menunjukkan :

1. DIPA nomor : 0160.0/069-03.0/2006 tanggal 31 Desember 2005

sehingga terdakwa yakin bahwa proyek pengadaan pupuk bio kompos

benar-benar ada ;

2. Daftar lokasi titik bagi droping pupuk GERHAN tahun 2005 Kab. Blitar

yang terbagi dalam 13 Kecamatan dan 66 Desa, akan tetapi terdakwa

Drs.Sigit Subiantoro tidak pernah survey langsung ke lokasi, sehingga

terdakwa tidak tahu lokasi sebenarnya ;

- Bahwa dalam pertemuan sekitar awal Januari 2006 pada awalnya saksi Ir.

Rachmadi, MM meminta agar terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro

mengajukan penawaran sebesar Rp. 800,-/Kg dengan catatan saksi Ir.

Rachmadi,MM minta fee sebesar Rp. 300.000.000,- akan tetapi terdakwa

keberatan karena permintaannya terlalu tinggi yang kemudian terdakwa

menawar Rp. 500,-/kg dengan memberi fee Rp. 50.000.000,- akan tetapi

ditolak oleh saksi Ir. Rachmadi,Mmyang akirnya dicapai kesepakatan

(deal-deal) sebagai berikut :

- Harga pupuk dalam kontrak Rp. 700,-/Kg dengan fee Rp.

200.000.000,- ;

Page 22: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

22

- Fee pertama dibayar Rp. 100.000.000,- sebelum proyek dikerjakan dan

fee kedua sebesar Rp. 100.000.000,- setelah proyek dibayar KPPN ;

- Bahwa terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada bulan Februari 2006

(sebelum pengiriman pupuk tanggal 27 Pebruari 2006) telah memberi fee

sebesar Rp. 100.000.000,- di Kantor Dishutbun Kab. Blitar yang

diserahkan sendiri oleh terdakwa dan diterima langsung oleh ssaksi Ir.

Rachmadi, MM dan pembayaran fee tahap kedua sekitar bulan Juni 2006

(setelah proyek dibayar KPPN) di tempat yang sama ;

- Bahwa surat penawaran harga dari PT. BIT nomor 12/BIT/IV/2006 tanggal

26 April 2006 yang dibuat oleh Staf Dishutbun Kab. Blitar dan terdakwa

tidak pernah membuat surat penawaran tersebut dengan perincian :

Harga dari PT. ABTS = Rp. 350,-/Kg

Ongkos angkat = Rp. 50,-/Kg

Fee = Rp. 15,-/Kg

Imbal = Rp. 50,-/kg

Keuntungan 20% = Rp. 93,-/Kg

Jumlah = Rp. 558,-/Kg

PPN=10%+PPH1,5% = Rp. 64,17/Kg

Jumlah harga jual = Rp. 622,17,-/Kg dibulatkan menjadi Rp. 623,-

/Kg ;

sedangkan harga penawaran sebesar Rp. 700,-/Kg adalah merupakan harga

kesepakatan antara terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro dengan saksi Ir.

Rachmadi, MM selaku KPA ;

- Bahwa setelah dicapai kesepakatan harga pupuk Rp. 700,-/Kg maka

terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada tanggal 26 Februari 2006 s/d

tanggal 6 Maret 2006 langsung mengirim pupuk bio kompos ke lokasi

pembagian pupuk di wilayah Kab. Blitar (sesuai peta lokasi) sedangkan

Kontrak/surat pemborongan Nomor : 248/GN-RHL/V/2006 baru ditanda

tangani tanggal 4 Mei 2006 oleh saksi Ir. Rachmadi, MM (selaku KPA) dan

terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro (selaku rekanan) tentang pengadaan

pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton @ Rp. 700,-/Kg = Rp.

1.001.000.000,- termasuk PPH dan PPn sedangkan pelaksanaan Proyek

sudah selesai pada tanggal 6 Maret 2006 hal tersebut bertentangan dengan

Keppres RI No. 80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa yang

seharusnya dibuat kontrak dulu, baru dilakukan pengiriman pupuk ;

- Bahwa pengadaan pupuk bio kompos telah dinyatakan selesai dilaksanakan

berdasarkan Berita Acara serah terima Barang/hasil pekerjaan Nomor :

Page 23: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

23

4/PPb/GN-RHL/2006 tanggal 23 Mei 2006 (hanya formalitas saja) dan

setelah dibayarkan seluruhnya (100%) sesuai dengan Berita Acara

Pembayaran Nomor : 49/BAP/GN-RHL/2006 tanggal 21 Mei 2006 ;

- Perbuatan terdakwa dalam pengadaan pupuk bio kompos tidak memenuhi

kriteria keadaan tertentu dan keadaan khusus adalah perbuatan yang

melawan hukum dan bertentangan dengan :

Pasal 17 (5) Keppres nomor : 80/2003 dalam keadaan tertentu dan

khusus pemilihan penyedia barang / jasa dilakukan dengan cara

penunjukkan langsung terhadap satu penyedia barang dengan cara

melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya ;

Kriteria keadaan tertentu adalah :

Darurat yang tidak dapat ditunda ;

Pekerjaan rahasia (seijin Presiden) ;

Pekerjaan dengan nilai kurang atau sama dengan Rp. 50 juta ;

Kriteria Keadaan Khusus adalah :

Tarif resmi pemerintah ;

Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, perbaikan, hak paten) ;

Pekerjaan komplek hanya satu perusahaan yang mampu ;

Merupakan hasil produksi usaha kecil dengan harga stabil ;

- Terdakwa tidak pernah mengikuti prosedur Penunjukan Langsung (PL)

sebagaimana diatur dalam lampiran Keppres Nomor : 80 Tahun 2003 Bab

III angka 4 tentang Penunjukan langsung Hal ini terjadi karena sebelumnya

terdakwa telah memberi atau menjanjikan fee kepada saksi Ir. Rachmadi,

MM selaku Kadishutbun Kab. Blitar selaku Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA) sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sehingga semua

administrasi dibuat hanya formalitas saja untuk memenuhi kelengkapan

persyaratan pencarian dana dari Bendahara Umum Negara ;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana

dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang

perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) KUHP ;

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut terdakwa dan Penasehat

Hukumnya menyatakan pula sudah mengerti atas dakwaan Penuntut Umum, dan

baik terdakwa maupun Penasehat Hukumnya tidak akan mengajukan keberatan

atau eksepsi ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Jaksa Penuntut

Umum telah mengajukan saksi-saksi yang masing-masing telah memberikan

Page 24: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

24

keterangan di bawah sumpah di persidangan, maupun saksi yang keterangannya

dibacakan di persidangan, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. NUR IKA ROKHANA, STP.MMA., pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek

GERHAN, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar sejak tahun 2003, dan saksi menjabat sebagai staf perlindungan ;

- Bahwa saksi mengetahui adanya proyek pengadaan pupuk bio kompos

tersebut dari atasan saksi, yaitu Ir. Rachmadi, MM. ;

- Bahwa saksi mengaku baru mengetahui, dalam proyek pengadaan pupuk

bio kompos tersebut, saksi ditunjuk sebagai sekretaris panitia pengadaan

barang dan jasa, pada saat saksi ditunjukkan SK penunjukkan tersebut di

Polda ;

- Bahwa selama saksi ditunjuk sebagai sekretaris panitia pengadaan barang

dan jasa, saksi tidak pernah menjalankan dan melaksanakan tugas serta

tanggung jawabnya sebagai sekretaris, karena saksi memang tidak tahu dan

tidak diperintahkan oleh pimpinan saksi ;

- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi

tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan ;

- Bahwa saksi pernah disuruh oleh Purno Sutanto untuk tanda tangan berita

acara hasil evaluasi penawaran dan negosiasi harga, namun pada saat itu

yang disodorkan oleh Purno Sutanto hanya lembar yang kedua saja,

sedangkan lembar yang pertama tidak ada ;

- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi tidak

pernah membaca dokumen-dokumen yang berkenaan dengan proyek

tersebut ;

- Bahwa saksi tidak tahu, siapa yang melaksanakan tugas saksi sebagai

sekretaris panitia pengadaan barang dan jasa tersebut ;

- Bahwa setahu saksi, sumber dana dari proyek GERHAN tersebut berasal

dari pusat ;

- Bahwa saksi tidak pernah menerima SK penunjukkan sebagai sekretaris

panitia pengadaan barang dan jasa, proyek pengadaan pupuk bio kompos

tersebut ;

Page 25: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

25

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

tidak tahu ;

2. TOHA IRAWAN, pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek

GERHAN, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi mengetahui adanya proyek pengadaan pupuk bio kompos

tersebut dari atasan saksi, yaitu Ir. Rachmadi, MM. ;

- Bahwa saksi mengaku baru mengetahui, dalam proyek pengadaan pupuk

bio kompos tersebut, saksi ditunjuk sebagai anggota panitia pengadaan

barang dan jasa, pada saat ada panggilan ke Polda, yang kemudian saksi

menanyakan perihal pemanggilan tersebut kepada Kasubdin Konservasi

(Sasmoko Hadi), dan yang bersangkutan kemudian menunjukkan SK

penunjukkan tersebut kepada saksi ;

- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi tidak

pernah membaca dokumen-dokumen yang berkenaan dengan proyek

tersebut ;

- Bahwa setahu saksi, nilai proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut

yaitu Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) lebih ;

- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi

tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan ;

- Bahwa saksi pernah disuruh oleh Purno Sutanto untuk tanda tangan berita

acara hasil evaluasi penawaran dan negosiasi harga, namun pada saat itu

yang disodorkan oleh Purno Sutanto hanya lembar yang kedua saja,

sedangkan lembar yang pertama tidak ada ;

- Bahwa setahu saksi, proyek dengan nilai Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar

rupiah) lebih, mekanismenya harus dilakukan dengan tender (lelang),

berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003 ;

- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tahun 2005 tersebut,

setahu saksi tidak pernah dilakukan proses tender (lelang) ;

- Bahwa setahu saksi, tahapan proses lelang dalam sebuah proyek adalah

aanwejzing memasukkan penawaran, pembukaan dari para rekanan,

penentuan pemenang, pembuatan kontrak, Surat Perintah Kerja (SPK),

kemudian baru pelaksanaan pekerjaan ;

Page 26: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

26

- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos dengan DIPA tahun

2005 tersebut, setahu saksi tidak melalui tahapan sebagaimana tersebut

diatas ;

- Bahwa setahu saksi, proyek pengadaan pupuk bio kompos senilai Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) lebih tersebut, sistem pengadaannya

melalui penunjukkan langsung, dan tidak melalui tender terbuka (lelang) ;

- Bahwa untuk proyek senilai lebih dari satu milyar, mekanisme

pelaksanaannya harus dilakukan dengan tender terbuka (lelang), hal

tersebut berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003 ;

- Bahwa mekanisme pelaksanaan proyek penunjukkan langsung dilakukan

untuk pengadaan proyek dengan nilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta

rupiah) ke bawah ;

- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, setahu saksi

pengiriman barang dilakukan sebelum kontrak dibuat, dan hal tersebut

tidak dapat dibenarkan ;

- Bahwa seharusnya pengiriman barang tersebut dilakukan setelah

penandatanganan kontrak dan diterbitkannya SPK (surat perintah kerja) ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

3. MUJI SLAMET, pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek

GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Blitar sejak tahun 1987 sampai

dengan sekarang ;

- Bahwa saksi mengetahui di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan ada

proyek GERHAN tahun 2005, pada saat saksi dipanggil ke Polda untuk

diperiksa dan memberikan keterangan ;

- Bahwa pada saat saksi diperiksa di Polda, saksi baru mengetahui bahwa

saksi ditunjuk sebagai ketua panitia penerimaan barang, berdasarkan SK

kuasa pengguna anggran (KPA) Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang

ditunjukkan oleh Penyidik ;

Page 27: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

27

- Bahwa sebagai ketua panitia penerimaan barang, saksi tidak pernah

menerima barang apapun, termasuk pupuk bio kompos dan saksi tidak

pernah melaksanakan tugasnya sebagai penerima barang ;

- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi

tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan ;

- Bahwa selama saksi ditunjuk sebagai ketua panitia penerimaan barang,

setahu saksi pernah ada SK-nya, dan saksi mengetahui SK-nya setelah saksi

ditunjukkan SK tersebut oleh Penyidik di Polda ;

- Bahwa setahu saksi, yang ditunjuk sebagai ketua dalam proyek GERHAN

tersebut adalah Pak Purno Sutanto ;

- Bahwa saksi pernah disuruh tanda tangan oleh Pak Purno Sutanto, pada

lembar yang harus ditanda tangani oleh saksi, akan tetapi saksi tidak pernah

tahu apa yang sudah saksi tanda tangani, dan saksi juga tidak membacanya ;

- Bahwa yang menjadi pokok permasalahan di dalam perkara terdakwa

tersebut adalah harga pupuk bio kompos dalam proyek ini terlalu tinggi,

dari harga yang sebenarnya dan saksi tidak tahu berapa harga pupuk yang

sebenarnya ;

- Bahwa saksi membenarkan tanda tangannya pada bukti surat tanda serah

terima barang pada saat diperlihatkan di persidangan, akan tetapi seingat

saksi pada saat saksi menandatangani surat tersebut, saksi tidak

membacanya terlebih dahulu ;

- Bahwa saksi mendengar dan mengetahui penyedia barang/jasa dalam

kegiatan pengadaan pupuk bio kompos tersebut adalah PT. Barokah Indo

Teknik, pada saat saksi dipanggil dan diperiksa di Polda ;

- Bahwa saksi tidak tahu kapan pertama kali pupuk bio kompos tersebut

disalurkan dan bagaimana pelaksanaan proyek tersebut saksi juga tidak

mengetahuinya ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

4. HERDINA TOMILIA, S.Hut., pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek

GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar sejak saksi menjadi tenaga honorer sampai dengan sekarang ;

Page 28: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

28

- Bahwa pada saat saksi diperiksa di Polda, saksi baru mengetahui bahwa

saksi ditunjuk sebagai anggota panitia penerimaan barang, berdasarkan SK

kuasa pengguna anggran (KPA) Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang

ditunjukkan oleh Penyidik ;

- Bahwa sebagai anggota panitia penerimaan barang, saksi tidak pernah

menerima barang apapun, termasuk pupuk bio kompos dan saksi tidak

pernah melaksanakan tugasnya sebagai penerima barang ;

- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi

tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan dan difungsikan sesuai

dengan tugas saksi sebagai anggota panitia penerima barang sebagaimana

mestinya ;

- Bahwa selama saksi ditunjuk sebagai anggota panitia penerimaan barang,

saksi tidak pernah menerima SK sebagai anggota panitia penerimaan

barang, dan saksi baru mengetahui SK tersebut setelah saksi ditunjukkan

oleh Penyidik di Polda ;

- Bahwa saksi tidak tahu, bagaimana proses pelaksanaan proyek tersebut, dan

siapa yang melaksanakannya, karena saksi sama sekali tidak pernah

dilibatkan dalam pelaksanaan proyek tersebut ;

- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi tidak

pernah mendengar ada tender terbuka (lelang) atas proyek tersebut ;

- Bahwa saksi pernah disuruh tanda tangan oleh Pak Purno Sutanto, pada

lembar yang harus ditanda tangani oleh saksi, akan tetapi saksi tidak pernah

tahu apa yang sudah saksi tanda tangani, dan saksi juga tidak membacanya ;

- Bahwa setahu saksi, dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut,

saksi tidak pernah diajak rapat ;

- Bahwa saksi tidak tahu, berapa besarnya anggaran proyek GERHAN

tersebut, yang saksi tahu, bahwa proyek GERHAN tersebut anggarannya

dari DIPA tahun 2005 ;

- Bahwa saksi tahu PT. Barokah Indi Teknik ditunjuk sebagai rekanan dan

Pak Sigit Subiantoro sebagai Direkturnya, pada saat saksi dipanggil untuk

memberikan keterangan di Polda ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

5. PURNO SUTANTO, pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

Page 29: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

29

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek

GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar dan saksi menjabat sebagai Kepala Seksi Konservasi Tanah, sejak

tahun 2004 sampai dengan saksi pensiun tahun 2007 ;

- Bahwa setahu saksi, GERHAN adalah Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan

dan Lahan ;

- Bahwa saksi tidak tahu, berapa besarnya anggaran proyek GERHAN

tersebut, yang saksi tahu, bahwa proyek GERHAN tersebut anggarannya

dari DIPA tahun 2005 ;

- Bahwa saksi tidak pernah dilibatkan di dalam kepanitiaan untuk aplikasi

pelaksanaan di dalam proyek tersebut, akan tetapi saksi tiba-tiba ditunjuk

sebagai Ketua Panitia Pengadaan Barang oleh Pak Rachmadi selaku Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA) dan sekaligus sebagai Kepala Dinas Kehutanan

dan Perkebunan ;

- Bahwa saksi sebagai Ketua Panitia Pengadaan Barang mempunyai anggota

yang berjumlah 4 orang, yaitu Nur Ika Rokhana, STP sebagai sekretaris, N.

Nurhadi, Supriyono dan Toha Irawan ;

- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi

tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan dan difungsikan sesuai

dengan tugas saksi sebagai ketua panitia pengadaan barang sebagaimana

mestinya ;

- Bahwa pelaksanaan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut,

langsung diambil alih oleh Pak Rachmadi selaku Kuasa pengguna Anggaran

(KPA) dan selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan ;

- Bahwa setahu saksi, ada rapat yang diadakan oleh pimpinan yaitu Pak

Rachmadi dalam rangka persiapan pelaksanaan proyek GERHAN tersebut

sebanyak 2 kali ;

- Bahwa pada saat saksi ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pengadaan Barang

dalam proyek GERHAN tersebut, saksi pernah menerima SK sehubungan

dengan penunjukkan tersebut ;

- Bahwa pada saat saksi ditunjuk sebagai ketua Panitia Pengadaan Barang,

barang yang berupa pupuk bio kompos tersebut sudah ada, akan tetapi saksi

tidak tahu pupuk bio kompos tersebut berasal darimana dan saksi juga tidak

tahu berapa harganya ;

Page 30: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

30

- Bahwa pada saat saksi menandatangani berita acara penerimaan barang,

saksi mengetahui bahwa barang yang berupa pupuk bio kompos tersebut,

diserahterimakan dari PT. Barokah Indo Teknik, dimana Direkturnya

adalah Pak Sigit Subiantoro ;

- Bahwa setahu saksi, untuk proyek bernilai lebih dari satu milyar,

mekanisme pelaksanaannya harus dilakukan dengan tender terbuka (lelang)

berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003, dan tidak dilakukan dengan

penunjukkan langsung, dan apabila pelaksanaan proyek tersebut tidak

berdasarkan dengan aturan yang ada, hal tersebut tidak dapat dibenarkan ;

- Bahwa mekanisme pelaksanaan proyek penunjukkan langsung dilakukan

untuk pengadaan proyek dengan nilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta

rupiah) ke bawah ;

- Bahwa pada saat saksi selesai diperiksa, saksi baru mengetahui jumlah

pupuk bio kompos dalam proyek pengadaan tersebut adalah sebanyak 1400

ton lebih, dan semuanya sudah disalurkan ke kelompok-kelompok tani ;

- Bahwa saksi juga pernah menandatangani berita acara evaluasi penawaran

harga pupuk, dimana harga perkiraannya sebesar Rp. 700,- per/kg ;

- Bahwa selain berita acara evaluasi penawaran harga pupuk, saksi juga

pernah menandatangani surat-surat lain yaitu undangan Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) untuk rekanan, usulan dari tim pengadaan barang, dan

HPS (Harga Perkiraan Sementara) ;

- Bahwa proses penyaluran pupuk tersebut kepada kelompok tani dilakukan

sejak akhir bulan Februari 2006 sampai dengan bulan Maret 2006 ;

- Bahwa setahu saksi, harga pupuk bio kompos tersebut di pasaran sebesar

Rp. 500,-, sedangakan di proyek ini harganya sebesar Rp. 700,- per/kg, dan

menurut saksi harga tersebut terlalu mahal ;

- Bahwa saksi tidak tahu, siapa yang membuat HPS (Harga Perkiraan

Sementara) dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;

- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, setahu saksi

pengiriman barang dilakukan sebelum kontrak dibuat, dan hal tersebut

tidak dapat dibenarkan ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

6. ACHYAR, SP., pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

Page 31: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

31

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek

GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar dan saksi menjabat sebagai Kepala Seksi Perlindungan Tanaman,

sampai dengan sekarang ;

- Bahwa saksi tidak pernah dilibatkan di dalam kepanitiaan untuk aplikasi

pelaksanaan di dalam proyek tersebut, akan tetapi saksi tiba-tiba ditunjuk

sebagai Ketua Panitia Pemeriksa Barang oleh Pak Rachmadi selaku Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA) dan sekaligus sebagai Kepala Dinas Kehutanan

dan Perkebunan ;

- Bahwa pada saat saksi ditunjuk sebagai Ketua Panitia Penerima Barang

dalam proyek GERHAN tersebut, saksi tidak pernah menerima SK

sehubungan dengan penunjukkan tersebut ;

- Bahwa proyek GERHAN tersebut anggarannya berasal dari DIPA tahun

2005 ;

- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi

tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan dan difungsikan sesuai

dengan tugas saksi sebagai ketua panitia penerima barang sebagaimana

mestinya ;

- Bahwa pelaksanaan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut,

langsung diambil alih oleh Pak Rachmadi selaku Kuasa pengguna Anggaran

(KPA) dan selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan ;

- Bahwa saksi tidak tahu, mengenai prosedur pelaksanaan dalam suatu

proyek ;

- Bahwa saksi pernah membaca Keppres No. 80 tahun 2003, dimana

menurut ketentuan tersebut proyek dengan nilai sebesar Rp. 50.000.000,-

(lima puluh juta rupiah) ke bawah, dapat dilaksanakan dengan

penunjukkan langsung, akan tetapi apabila proyek dengan nilai sebesar Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) ke atas, dilaksanakan dengan tender

terbuka (lelang) ;

- Bahwa setahu saksi, proyek GERHAN di Dinas Kehutanan dan Perkebunan

sebesar diatas Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), dan pelaksanaan

proyek tersebut harus dilakukan dengan tender terbuka (lelang), bukanlah

dengan penunjukkan langsung ;

- Bahwa saksi tidak tahu, proyek GERHAN di Dinas Kehutanan dan

Perkebunan tersebut melalui proses tender terbuka (lelang) ataukah tidak ;

Page 32: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

32

- Bahwa saksi pada saat itu pernah mengecek di lapangan, akan tetapi pupuk

tersebut sudah tidak ada, karena sudah disalurkan di kelompok-kelompok

tani dan para petani ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

7. MASNA KARIMAH, S.Hut., pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek

GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar dan saksi menjabat sebagai staf Subdin Perlindungan dan Konservasi,

sampai dengan sekarang ;

- Bahwa setahu saksi, Pak Rachmadi menjabat sebagai Kepala Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar sejak tahun 2001 ;

- Bahwa saksi ditunjuk sebagai bendahara proyek pengadaan pupuk bio

kompos tersebut, yang bertugas membantu bidang administrasi dan

keuangan ;

- Bahwa tugas saksi sebagai bendahara proyek adalah menyiapkan DIPA,

dimana DIPA untuk proyek tersebut dimulai sejak 31 Januari 2005 dan

berakhir pada 31 Desember 2006 ;

- Bahwa saksi diperintahkan oleh Pak Rachmadi selaku pimpinan saksi di

Dinas Kehutanan dan Perkebunan, serta selaku Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA) untuk membuat/mengetik semua surat-surat yang berkenaan dengan

administrasi proyek tersebut ;

- Bahwa saksi tidak pernah tahu, ada rapat yang diadakan dalam rangka

persiapan pelaksanaan proyek tersebut ;

- Bahwa dalam pelaksanaan proyek tersebut telah dibentuk dan ditunjuk

panitia untuk melaksanakannya, yaitu panitia pengadaan barang yang

ketuanya adalah Purno Sutanto, panitia pemeriksa barang yang ketuanya

adalah Achyar dan panitia penerima barang yang ketuanya adalah Muji

Slamet ;

- Bahwa masing-masing panitia proyek tersebut dibuatkan SK per 1 Januari

2006 atas petunjuk DIPA, kemudian SK penunjukkan tersebut disampaikan

kepada masing-masing panitia ;

Page 33: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

33

- Bahwa pelaksanaan proyek tersebut pada sekitar bulan April 2006 sampai

dengan bulan Juni 2006 ;

- Bahwa setahu saksi, besarnya anggaran dalam proyek pengadaan pupuk bio

kompos tersebut adalah kurang lebih Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar

rupiah) ;

- Bahwa setahu saksi, yang menyediakan barang yang berupa pupuk bio

kompos dalam proyek tersebut adalah PT. Barokah Indo Teknik, dan

Direkturnya adalah Pak Sigit Subiantoro ;

- Bahwa setahu saksi, mekanisme pembayaran dalam proyek GERHAN

tersebut adalah melalui KPPN yang kemudian langsung dicairkan (SP2D) ke

rekanan yaitu PT. Barokah Indo Teknik, dengan nilai proyek sebesar Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dikurangi pajak ;

- Bahwa setahu saksi, untuk proyek bernilai lebih dari satu milyar,

mekanisme pelaksanaannya harus dilakukan dengan tender terbuka (lelang)

berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003, dan tidak dilakukan dengan

penunjukkan langsung, dan apabila pelaksanaan proyek tersebut tidak

berdasarkan dengan aturan yang ada, hal tersebut tidak dapat dibenarkan ;

- Bahwa mekanisme pelaksanaan proyek penunjukkan langsung dilakukan

untuk pengadaan proyek dengan nilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta

rupiah) ke bawah ;

- Bahwa setahu saksi, proyek pengadaan pupuk bio kompos senilai Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) lebih tersebut, sistem pengadaannya

melalui penunjukkan langsung, dan tidak melalui tender terbuka (lelang) ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

8. Ir. WAHONO HADI SUSANTO, MS., pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya dugaan

korupsi, di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2005, yang ada

kaitannya dengan terdakwa Rachmadi ;

- Bahwa saksi adalah Direktur Utama PT. ABTS yang bergerak di bidang

agrobisnis ;

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak tahun 2003, pada saat sosialisasi

masalah pelestarian lahan ;

- Bahwa PT. ABTS sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang memproduksi

pupuk bio kompos, yang tempat produksinya terletak di Desa Sumber

Page 34: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

34

Lumbu Kec. Wates, Kab. Kediri (PG. Ngadirejo) dan Desa Jengkol Kab.

Kediri dengan merek dagang Sekartaji ;

- Bahwa seingat saksi, dalam bulan Februari sampai dengan bulan Maret

2006, PT. ABTS pernah menjual pupuk bio kompos kepada PT. Barokah

Indo Teknik ;

- Bahwa nilai kontrak yang disepakati dalam proses jual beli tersebut adalah

sebesar Rp. 314.000.000,- (tiga ratus empat belas juta rupiah), yang

pertama bernilai Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan yang kedua

bernilai Rp. 114.000.000,- (seratus empat belas juta rupiah), yang pernah

saksi tanda tangani bukti pembayarannya ;

- Bahwa PT. Barokah Indo Teknik membeli pupuk bio kompos tersebut dari

saksi dengan harga Rp. 350,- per/kg-nya, harga tersebut merupakan harga

di tempat produksi saksi dan PT. Barokah Indo Teknik membeli pupuk bio

kompos tersebut sebanyak 1.470.000 kg (1.470 ton) ;

- Bahwa pada saat saksi dipanggil di Polda, saksi baru mengetahui bahwa

pupuk bio kompos yang terdakwa beli dari saksi tersebut, terdakwa jual lagi

kepada Pak Rachmadi, yang kemudian saksi tahu bahwa hal tersebut

menjadi masalah dalam perkara ini, yaitu adanya dugaan korupsi ;

- Bahwa pupuk bio kompos tersebut adalah pupuk organik, yang berwarna

hitam yang gunanya untuk menambah bahan organik pada lahan ;

- Bahwa pupuk bio kompos yang diproduksi oleh PT. ABTS tersebut, dikemas

dalam sak plastik, dan tiap sak plastik tersebut berisi 40 kg, dengan merek

Sekartaji ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

9. Ir. SASMOKO ADI, MSi., pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek

GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar dan saksi menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Perlindungan dan

Konservasi sejak tahun 1980 sampai dengan sekarang ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya

pemeriksaan dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Jakarta, tentang

Page 35: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

35

permasalahan pengadaan pupuk yang terdapat di kantor Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa pemeriksaan dari BPK tersebut berkenaan dengan DIPA secara

khusus dan menyeluruh yaitu proyek GERHAN tahun 2005 ;

- Bahwa hasil dari pemeriksaan BPK terhadap proyek GERHAN tersebut,

ternyata ditemukan kerugian negara, yang diakibatkan dari harga

pembelian pupuk yang tidak sesuai dengan penghitungan BPK yang

sesungguhnya ;

- Bahwa saksi tidak tahu, berapa besarnya jumlah kerugian negara yang

diakibatkan harga pembelian pupuk dalam proyek GERHAN tersebut,

karena saksi tidak sempat membaca hasil resume pemeriksaan dari BPK ;

- Bahwa saksi mengetahui rekanan dalam pelaksanaan proyek GERHAN

tersebut, setelah ada pemeriksaan dari BPK, dimana rekanan tersebut

adalah PT. Barokah Indo Teknik yang Direkturnya adalah Pak Sigit

Subiantoro ;

- Bahwa dalam pelaksanaan proyek pengadaan pupuk tersebut, tidak pernah

dilaksanakan rapat persiapan lelang maupun kegiatan tender terbuka

(lelang) ;

- Bahwa mekanisme pelaksanaan proyek pengadaan pupuk bio kompos

tersebut, dilakukan dengan cara penunjukkan langsung, dan tidak dengan

cara tender terbuka (lelang) ;

- Bahwa saksi tidak dilibatkan sebagai panitia dalam pelaksanaan proyek

pengadaan pupuk tersebut ;

- Bahwa pada saat ada pemeriksaan dari BPK, saksi bersama-sama dengan

BPK melakukan pengecekan barang di lapangan, dan ternyata barang yang

berupa pupuk tersebut ada di tempat, dimana pupuk tersebut langsung

dikirim ke kelompok tani, untuk kemudian disalurkan ke petani ;

- Bahwa setahu saksi, yang berperan aktif dalam pelaksanaan proyek

pengadaan pupuk bio kompos tersebut adalah Pak Rachmadi, yang dalam

hal ini selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan sekaligus selaku

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

tidak tahu ;

10. SUWARDI, SH., pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

Page 36: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

36

- Bahwa saksi bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab. Blitar

sejak tahun 1985, dan diangkat sebagai staf Bagian Hukum Pemkab. Blitar ;

- Bahwa pada tahun 2002 saksi diangkat menjadi Kepala Bagian Hukum

Pemkab. Blitar sampai dengan sekarang ;

- Bahwa tugas saksi sebagai Kepala Bagian Hukum Pemkab. Blitar adalah

mengumpulkan materi untuk produk-produk hukum, mengevaluasi produk

hukum, mendokumentasikan produk-produk hukum, menyebarluaskan

produk-produk hukum, memberikan saran dan pendapat hukum kepada

Bupati, memberikan bantuan kepada pegawai Pemkab. Blitar yang

bermasalah hukum di dalam maupun di luar Pemkab. Blitar ;

- Bahwa saksi baru mengetahui pada saat saksi diperiksa di Polda, bahwa

ternyata ada nota dinas yang dibuat oleh Kadishutbun (Ir. Rachmadi)

tertanggal 3 Februari 2006 tentang permohonan keadaan darurat

(emergency) persetujuan penunjukkan langsung pengadaan barang dalam

kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar kepada Bupati Blitar ;

- Bahwa setahu saksi, Bagian Hukum Pemkab. Blitar maupun Bagian Umum

Pemkab. Blitar tidak pernah mendapatkan tembusan/disposisi/perintah

sehubungan dengan nota dinas yang dibuat oleh Kadishutbun (Ir.

Rachmadi) tersebut, yang ditujukan kepada Bupati Blitar ;

- Bahwa saksi tidak tahu, siapa yang mengajukan permohonan penunjukkan

langsung kepada Bupati, karena surat permohonan tersebut tidak melalui

bagian hukum, akan tetapi langsung ke Bupati ;

- Bahwa sebelum Bupati Blitar menerbitkan surat tentang penunjukkan

langsung rekanan tersebut, tidak ada saran maupun pendapat yang

diberikan oleh Bagian Hukum kepada Bupati, karena surat tersebut tidak

mendapatkan disposisi dari Bupati untuk diteruskan ke Bagian Hukum ;

- Bahwa saksi membenarkan tanda tangan yang terdapat dalam suratdari

Bupati Blitar kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar Nomor : 590/011/409.110/2006 tertanggal 8 Februari 2006 perihal

penunjukkan langsung rekanan pengadaan barang tersebut adalah tanda

tangan Bupati Blitar H. Herry Noegroho, SE.MH. ;

- Bahwa setahu saksi, mekanisme persuratan yang ada di Pemkab. Blitar

apabila ada perintah koordinasi baik dari Bupati Blitar maupun Sekda Blitar

dimana ada permintaan konsultasi ke Bagian Hukum, maka surat tersebut

barulah masuk ke Bagian Hukum, yang kemudian Bagian Hukum

memberikan saran maupun pendapat kepada Bupati untuk menjawab surat

tersebut ;

Page 37: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

37

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

tidak tahu ;

11. HADI SUGITO, pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan permasalahan

pupuk bio kompos yang ada di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar, sebagai penyuluh kehutanan lapangan ;

- Bahwa saksi sebagai penyuluh kehutanan lapangan bertugas di wilayah Kec.

Kademangan, meliputi Desa Sumberejo, Desa Plumpungrejo, Desa Jimbe

dan Desa Kademangan ;

- Bahwa setahu saksi, pada tahun 2005 di kantor Dinas kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar pernah mengadakan kegiatan pengadaan

pupuk bio kompos sehubungan dengan proyek GERHAN ;

- Bahwa sebagai penyuluh kehutanan lapangan, saksi juga mengadakan

pembinaan kepada kelompok-kelompok tani dan sehubungan dengan

pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi juga mensosialisasikan kepada

para petani, bahwa pemupukan dilakukan pada sebelum mulai hujan dan

setelah hujan, yaitu antara bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2006 ;

- Bahwa pupuk bio kompos tersebut dipergunakan untuk memupuk tanaman

jati, mlinjo dan pete, dimana pupuk bio kompos tersebut berguna untuk

meningkatkan hara tanah, supaya tanah menjadi gembur dan subur, dan

tanaman dapat tumbuh dengan baik ;

- Bahwa pemupukan tersebut seharusnya memang dilakukan pada saat

sebelum dimulainya hujan dan setelah hujan, akan tetapi apabila

pemupukan tersebut tidak dilakukan, tidak akan mengakibatkan tanaman

mati, akan tetapi pertumbuhannya saja yang kurang bagus, dan hal ini

bukan merupakan suatu keadaan yang mendesak yang harus segera

dilakukannya pemupukan terhadap tanaman ;

- Bahwa setahu saksi, mekanisme pendistribusian pupuk bio kompos tersebut

diterima langsung oleh kelompok-kelompok tani, yang kemudian langsung

disalurkan kepada para petani ;

- Bahwa pada saat proyek GERHAN tersebut dicanangkan di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, para penyuluh kehutanan

lapangan termasuk saksi sendiri, diberikan pengarahan dari Pimpinan

Page 38: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

38

mengenai mekanisme pokoknya saja, dan bukan mengenai mekanisme

pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

12. HARIJADI, pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan permasalahan

pupuk bio kompos yang ada di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar, sebagai penyuluh kehutanan lapangan ;

- Bahwa saksi sebagai penyuluh kehutanan lapangan bertugas di wilayah Kec.

Panggungrejo yang meliputi Desa Kalitengah, Desa Margomulyo, Desa

Bumiayu, Desa Panggungasri dan Desaa Balerejo ;

- Bahwa setahu saksi, pada tahun 2005 di kantor Dinas kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar pernah mengadakan kegiatan pengadaan

pupuk bio kompos sehubungan dengan proyek GERHAN ;

- Bahwa sebagai penyuluh kehutanan lapangan, saksi juga mengadakan

pembinaan kepada kelompok-kelompok tani dan sehubungan dengan

pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi juga mensosialisasikan kepada

para petani, bahwa pemupukan dilakukan pada sebelum mulai hujan dan

setelah hujan, yaitu antara bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2006 ;

- Bahwa pupuk bio kompos tersebut dipergunakan untuk memupuk tanaman

jati, mlinjo dan pete, dimana pupuk bio kompos tersebut berguna untuk

meningkatkan hara tanah, supaya tanah menjadi gembur dan subur, dan

tanaman dapat tumbuh dengan baik ;

- Bahwa pemupukan tersebut seharusnya memang dilakukan pada saat

sebelum dimulainya hujan dan setelah hujan, akan tetapi apabila

pemupukan tersebut tidak dilakukan, tidak akan mengakibatkan tanaman

mati, akan tetapi pertumbuhannya saja yang kurang bagus, dan hal ini

bukan merupakan suatu keadaan yang mendesak yang harus segera

dilakukannya pemupukan terhadap tanaman ;

- Bahwa setahu saksi, mekanisme pendistribusian pupuk bio kompos tersebut

diterima langsung oleh kelompok-kelompok tani, yang kemudian langsung

disalurkan kepada para petani ;

Page 39: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

39

- Bahwa pada saat proyek GERHAN tersebut dicanangkan di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, para penyuluh kehutanan

lapangan termasuk saksi sendiri, diberikan pengarahan dari Pimpinan

mengenai mekanisme pokoknya saja, dan bukan mengenai mekanisme

pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

13. SUPARJO, pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan permasalahan

pupuk bio kompos yang ada di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar, sebagai penyuluh kehutanan lapangan ;

- Bahwa saksi sebagai penyuluh kehutanan lapangan bertugas di wilayah Kec.

Panggungrejo yang meliputi Desa Tugurejo, Desa Wates, Desa Ringinrejo,

Desa Panggungasri dan Desa Ringinrejo ;

- Bahwa setahu saksi, pada tahun 2005 di kantor Dinas kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar pernah mengadakan kegiatan pengadaan

pupuk bio kompos sehubungan dengan proyek GERHAN ;

- Bahwa sebagai penyuluh kehutanan lapangan, saksi juga mengadakan

pembinaan kepada kelompok-kelompok tani dan sehubungan dengan

pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi juga mensosialisasikan kepada

para petani, bahwa pemupukan dilakukan pada sebelum mulai hujan dan

setelah hujan, yaitu antara bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2006 ;

- Bahwa pupuk bio kompos tersebut dipergunakan untuk memupuk tanaman

jati, mlinjo dan pete, dimana pupuk bio kompos tersebut berguna untuk

meningkatkan hara tanah, supaya tanah menjadi gembur dan subur, dan

tanaman dapat tumbuh dengan baik ;

- Bahwa pemupukan tersebut seharusnya memang dilakukan pada saat

sebelum dimulainya hujan dan setelah hujan, akan tetapi apabila

pemupukan tersebut tidak dilakukan, tidak akan mengakibatkan tanaman

mati, akan tetapi pertumbuhannya saja yang kurang bagus, dan hal ini

bukan merupakan suatu keadaan yang mendesak yang harus segera

dilakukannya pemupukan terhadap tanaman ;

Page 40: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

40

- Bahwa setahu saksi, mekanisme pendistribusian pupuk bio kompos tersebut

diterima langsung oleh kelompok-kelompok tani, yang kemudian langsung

disalurkan kepada para petani ;

- Bahwa pada saat proyek GERHAN tersebut dicanangkan di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, para penyuluh kehutanan

lapangan termasuk saksi sendiri, diberikan pengarahan dari Pimpinan

mengenai mekanisme pokoknya saja, dan bukan mengenai mekanisme

pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

14. TRIMO SUGANDI, SP., pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan permasalahan

pupuk bio kompos yang ada di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar, sebagai penyuluh kehutanan lapangan ;

- Bahwa saksi sebagai penyuluh kehutanan lapangan bertugas di wilayah Kec.

Kademangan yang meliputi Desa Bendosari, Desa Suruwadang, Desa

Dawuhan dan Desa Sumberjati ;

- Bahwa setahu saksi, pada tahun 2005 di kantor Dinas kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar pernah mengadakan kegiatan pengadaan

pupuk bio kompos sehubungan dengan proyek GERHAN ;

- Bahwa sebagai penyuluh kehutanan lapangan, saksi juga mengadakan

pembinaan kepada kelompok-kelompok tani dan sehubungan dengan

pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi juga mensosialisasikan kepada

para petani, bahwa pemupukan dilakukan pada sebelum mulai hujan dan

setelah hujan, yaitu antara bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2006 ;

- Bahwa pupuk bio kompos tersebut dipergunakan untuk memupuk tanaman

jati, mlinjo dan pete, dimana pupuk bio kompos tersebut berguna untuk

meningkatkan hara tanah, supaya tanah menjadi gembur dan subur, dan

tanaman dapat tumbuh dengan baik ;

- Bahwa pemupukan tersebut seharusnya memang dilakukan pada saat

sebelum dimulainya hujan dan setelah hujan, akan tetapi apabila

pemupukan tersebut tidak dilakukan, tidak akan mengakibatkan tanaman

mati, akan tetapi pertumbuhannya saja yang kurang bagus, dan hal ini

Page 41: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

41

bukan merupakan suatu keadaan yang mendesak yang harus segera

dilakukannya pemupukan terhadap tanaman ;

- Bahwa setahu saksi, mekanisme pendistribusian pupuk bio kompos tersebut

diterima langsung oleh kelompok-kelompok tani, yang kemudian langsung

disalurkan kepada para petani ;

- Bahwa pada saat proyek GERHAN tersebut dicanangkan di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, para penyuluh kehutanan

lapangan termasuk saksi sendiri, diberikan pengarahan dari Pimpinan

mengenai mekanisme pokoknya saja, dan bukan mengenai mekanisme

pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

15. AGUNG PAMUJI HADI, pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi bekerja pada perusahaan jasa angkutan yang menyewakan

kendaraan truck ;

- Bahwa saksi kenal dengan Pak Sigit Subiantoro sejak tahun 2004 ;

- Bahwa saksi pernah diminta Pak Sigit Subiantoro untuk mencarikan

kendaraan truck, untuk mengangkut pupuk bio kompos di beberapa

kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar ;

- Bahwa kemudian saksi mendatangi Pamuji di Desa Soso, Kec. Gandusari,

Kab. Blitar untuk menyewa beberapa kendaraan truck milik yang

bersangkutan, yang akan dipergunakan untuk mengangkut pupuk bio

kompos, berdasarkan permintaan dari Pak Sigit Subiantoro ;

- Bahwa kendaraan truck yang dipakai oleh saksi untuk mengangkut pupuk

bio kompos ke beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar tersebut

adalah kurang lebih 20 truck, dimana setiap truck tersebut dapat

mengangkut pupuk bio kompos sebanyak 5 ton ;

- Bahwa saksi memberikan denah ke beberapa lokasi yang dituju, kepada

setiap koordinator yang mengantarkan pupuk bio kompos tersebut, dan

setiap koordinator melaporkan kepada saksi bahwa pupuk bio kompos

tersebut telah diantarkan ke lokasi yang dituju sesuai dengan denah yang

diberikan oleh saksi, dengan membawa surat jalan yang sudah ditanda

tangani oleh masing-masing penerima yaitu kelompok-kelompok tani ;

- Bahwa pelaksanaan pengiriman pupuk bio kompos tersebut dilaksanakan

sekitar bulan April 2006, dan pelaksanaan pengiriman pupuk bio kompos

Page 42: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

42

ke 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar tersebut diselesaikan dalam

waktu sekitar 2 minggu ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

16. Ir. RACHMADI, MM., pada pokoknya menerangkan :

- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek

GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa pada saat proyek GERHAN tersebut dicanangkan di Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, saksi menjabat sebagai

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, sekaligus

menjadi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam pelaksanaan proyek

tersebut ;

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak tahun 2004, pada saat ada

sosialisai tentang pupuk baru, dimana saksi pada saat itu sebagai peserta

sosialisasi, dan Pak Sigit Subiantoro sebagai pihak yang menyelenggarakan

acara sosialisasi tersebut ;

- Bahwa pada tahun 2005, saksi pernah meminta Pak Sigit Subiantoro untuk

menangani proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, sehubungan

dengan adanya proyek GERHAN yang ada di Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, anggarannya berasal

dari DIPA tahun 2005, akan tetapi pelaksanaannya tahun 2006 ;

- Bahwa besarnya anggaran untuk proyek tersebut di dalam DIPA tahun 2005

adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) lebih ;

- Bahwa di dalam DIPA nama pos anggaran atas proyek tersebut adalah

pembuatan hutan rakyat, istilah lainnya yaitu GERHAN (Gerakan Nasional

Rehabilitasi Hutan dan Lahan) ;

- Bahwa pada saat itu saksi pernah menyampaikan kepada terdakwa, bahwa

di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ada pengadaan

pupuk bio kompos, apabila terdakwa berminat, maka prosedur yang harus

dilakukan adalah mengajukan permohonan yang bentuknya penawaran ;

- Bahwa dalam pelaksanaan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut,

saksi telah menunjuk beberapa orang di Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Page 43: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

43

Kabupaten Blitar untuk menjadi panitia, yaitu panitia pengadaan barang,

panitia pemeriksa barang dan panitia penerima barang ;

- Bahwa panitia yang sudah saksi tunjuk berdasarkan SK penunjukkan

tersebut, tidak pernah dilibatkan dan difungsikan sebagaimana mestinya,

karena saksi sendiri-lah yang menangani pelaksanaan proyek tersebut ;

- Bahwa saksi pernah membaca Keppres No. 80 tahun 2003, dimana isi dari

Keppres tersebut adalah mengenai mekanisme pangadaan barang dan jasa ;

- Bahwa dalam ketentuan Keppres No. 80 tahun 2003 tersebut, sudah jelas

diatur bahwa proyek yang bernilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta

rupiah) keatas, mekanisme pengadaannya harus dilakukan dengan tender

terbuka (lelang), sedangkan proyek yang bernilai Rp. 50.000.000,- (lima

puluh juta rupiah) ke bawah, mekanisme pengadaannya dapat dilakukan

dengan penunjukkan langsung ;

- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, seharusnya

mekanisme pengadaannya melalui tender terbuka (lelang), dan bukanlah

melalui mekanisme penunjukkan langsung kepada rekanan yaitu PT.

Barokah Indo Teknik, yang Direkturnya adalah Pak Sigit Subiantoro, dan

hal tersebut tidak dapat dibenarkan ;

- Bahwa saksi tidak mengadakan kegiatan tender terbuka (lelang), oleh

karena pada saat itu saksi meminta ijin kepada Bupati Blitar melalui nota

dinas dari Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar

kepada Bupati Blitar Nomor : 522/53.1/409.110/2006 tertanggal 3 Februari

2006 perihal permohonan emergency persetujuan penunjukkan langsung

pengadaan barang kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar tahun 2005, dan

Pak Bupati pada saat itu memperbolehkannya ;

- Bahwa penawaran harga dari terdakwa pada saat itu adalah Rp. 420,-

per/kg, lalu saksi menambah penawaran dari terdakwa tersebut dengan

ongkos angkut menjadi Rp. 700,- per/kg, yang kemudian harga tersebut

saksi tetapkan menjadi harga perkiraan sementara (HPS) ;

- Bahwa setahu saksi, jika ada surat perintah kerja (SPK) dalam suatu proyek,

pelaksanaannya dilakukan lebih dahulu daripada SPK-nya, hal tersebut

tidak dapat dibenarkan ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan

membenarkan keterangan saksi tersebut ;

Menimbang, bahwa telah pula didengar keterangan ahli bernama SETYO

BASUKI, yang memberikan keterangan di bawah sumpah dalam persidangan

yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Page 44: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

44

- Bahwa ahli pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan Penyidik

Polda Jatim ;

- Bahwa ahli memberikan keterangan sehubungan dengan adanya permintaan

audit terhadap proyek pengadaan pupuk bio kompos yang terdapat di Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

- Bahwa ahli bekerja di kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Propinsi Jawa Timur ;

- Bahwa jabatan ahli adalah sebagai auditor, yang tugas pokoknya adalah

memberikan bantuan audit perhitungan kerugian keuangan negara maupun

audit-audit lain yang diperintahkan oleh atasan langsung ;

- Bahwa untuk audit di Dinas Kehutanan dan Perkebunan, ahli memfokuskan

pemeriksaan pada anggaran tahun 2006 dengan mata pos anggaran

pengeluaran lain-lain, DIPA tahun 2006 No.0160.0/069-03.0.2006 tanggal 31

Desember 2005, dengan besar nominalnya adalah Rp. 1.746.750.000,- (satu

milyar tujuh ratus empat puluh enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) ;

- Bahwa dari alokasi sesuai dengan daftar isiian pelaksanaan anggaran sebesar

Rp. 1.746.750.000,- diperinci menjadi 5 kegiatan, yaitu :

1) Pembuatan hutan rakyat seluas 1.450 Ha, dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 1.015.000.000,- ;

2) Pembuatan tanaman hutan rakyat kemitraan seluas 200 Ha, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 84.000.000,- ;

3) Pembuatan tanaman rakyat insentik seluas 400 Ha, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 168.000.000,- ;

4) Pembuatan tanaman hutan rakyat pengkayaan seluas 650 Ha, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 195.000.000,- ;

5) Pembuatan tanaman reboisasi dalam rangka perlindungan hara tanah

seluas 50 Ha, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 55.250.000,- ;

- Bahwa ahli hanya ditugaskan untuk memfokuskan pemeriksaan pada kegiatan

yang pertama yaitu pembuatan tanaman hutan rakyat seluas 1.450 Ha, dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 1.015.000.000,- ;

- Bahwa alokasi anggaran sebesar Rp. 1.015.000.000,- tersebut dipergunakan

untuk pengadaan pupuk bio kompos, dan mekanisme pengadaannya dengan

penunjukkan langsung dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.010.000.000,- ;

- Bahwa nilai kontrak sebesar Rp. 1.010.000.000,- tersebut, dipergunakan untuk

pembelian pupuk bio kompos sebanyak 1,43 ton atau 1.430 kg, dengan harga

per/kg-nya sebesar Rp. 700,-, sehingga jumlah nilai kontraknya sebesar Rp.

1.010.000.000,- ;

Page 45: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

45

- Bahwa dari dokumen yang ada pada Penyidik yang diserahkan kepada Ahli,

prosedur penunjukkan langsung dalam proyek ini tidak diikuti sebagaimana

mestinya, atau hanya formalitas saja, oleh karena dalam pelaksanaannya pupuk

bio kompos tersebut sudah dikirim pada akhir bulan Maret 2006 sampai

dengan awal bulan April 2006, sedangkan kontrak baru ditanda tangani

tanggal 4 Mei 2006 ;

- Bahwa berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003 Bab.I Point C-4 penunjukkan

langsung dapat dilaksanakan dengan kriteria sebagai berikut, yaitu keadaan

tertentu yang meliputi :

a) Pengamanan darurat dalam kaitannya dengan keamanan negara, termasuk

bencana alam ;

b) Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan

keamanan negara ;

c) Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum Rp. 50.000.000,-

yang kriterianya adalah untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana,

resiko yang ditimbulkan kecil, dan disediakan untuk pengadaan barang dan

jasa yang mempunyai modal kecil ;

- Bahwa pada hasil audit, ahli menemukan beberapa dokumen tentang

mekanisme penunjukkan langsung dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos

tersebut, yaitu Surat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar sebagai Kuasa Pengguna Anggaran No.39/KPA-GERHAN/2006 tanggal

17 April 2006 kepada panitia barang-barang perihal penunjukkan, Surat

penawaran harga dari PT. Barokah Indo Teknik tertanggal 26 April 2006, dan

dokumen yang dibuat oleh Ketua Panitia Pengadaan Barang

No.38/PDB/GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 ;

- Bahwa untuk proyek diatas satu milyar, seharusnya mekanisme pengadaannya

dilakukan dengan tender terbuka (lelang), dan bukan penunjukkan langsung,

karena tenggang waktu pelaksanaannya selama 1 (satu) tahun ;

- Bahwa menurut ahli, mekanisme penunjukkan langsung dengan nilai maksimal

sebesar Rp. 50.000.000,- dapat diberlakukan keadaan yang darurat, apabila

memenuhi kriteria yaitu untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana,

resiko yang ditimbulkan kecil dan disediakan untuk pengadaan barang dan jasa

yang mempunyai modal kecil, sehingga apabila tidak memenuhi kriteria-

kriteria tersebut, maka hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena tidak sesuai

dengan aturan yang berlaku ;

- Bahwa situasi tanaman yang di musim penghujan harus dipupuk sesegera

mungkin agar pertumbuhannya bagus, menurut ahli tidaklah memenuhi

Page 46: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

46

kriteria yang terdapat di dalam mekanisme penunjukkan langsung, dan hal

tersebut tidak dapat dibenarkan ;

- Bahwa harga kontrak yang wajar menurut pemeriksaan hasil audit dari ahli

adalah sebesar Rp. 569.000.000,- (lima ratus enam puluh sembilan juta

rupiah), dengan perincian harga dasar pupuk per/kg-nya adalah Rp. 350,-

sudah termasuk di dalamnya ongkos angkut dan keuntungan ;

- Bahwa dari hasil audit tersebut, terdapat selisih antara harga kontrak yang

wajar sesuai dengan hasil pemeriksaan audit dari BPKP dengan harga kontrak

yang dibuat oleh kedua belah pihak, sehingga didapati kerugian negara sebesar

Rp. 431.600.000,- ;

Menimbang, bahwa atas keterangan ahli tersebut, terdakwa menyatakan

bahwa ada yang salah mengenai penawaran harga dari terdakwa adalah sebesar

Rp. 420,- per/kg dan bukan Rp. 700,- per/kg ;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikan

kesempatan kepada terdakwa dan Penasehat Hukumnya untuk mengajukan saksi a

de charge (saksi yang meringankan) sehubungan dengan perkara yang sedang

terdakwa hadapi, dimana Penasehat Hukum terdakwa telah berupaya untuk

menghadirkan saksi a de charge tersebut ke depan persidangan, akan tetapi saksi a

de charge tersebut berhalangan hadir, dan kemudian Penasehat Hukum terdakwa

menyatakan tidak akan mengajukan saksi yang meringankan tersebut ;

Menimbang, bahwa telah didengar pula keterangan terdakwa di

persidangan, yang telah memberikan keterangan yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :

Bahwa terdakwa pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan

Penyidik Polda Jatim ;

Bahwa terdakwa memberikan keterangan sehubungan dengan adanya dugaan

korupsi di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, dalam

pengadaan pupuk bio kompos proyek GERHAN ;

Bahwa terdakwa adalah Direktur PT. Barokah Indo Teknik yang didirikan sejak

tahun 2005, yang bergerak di bidang perdagangan umum, jasa, pembangunan,

perbengkelan dan pertanian, dan juga sekaligus sebagai rekanan dalam proyek

pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;

Bahwa PT. Barokah Indo Teknik dapat ditunjuk oleh Dishutbun Kab. Blitar

untuk menjadi rekanan dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos kegiatan

GERHAN, karena pada tahun 2004 ada sosialisasi pemakaian pupuk bio

kompos di Ngadirejo untuk tanaman tebu, yang kualitas dan kuantitasnya baik,

Page 47: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

47

dimana pada saat itu Pak Rachmadi sebagai peserta sosialisasi merasa teratrik

untuk proyek GERHAN ;

Bahwa terdakwa mengetahui di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar ada proyek GERHAN, karena pada tahun 2006 terdakwa

dihubungi oleh Pak Rachmadi yang pada waktu itu Kepala Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar, dengan mengatakan bahwa di kantornya

ada proyek GERHAN, apabila berminat terdakwa diminta untuk mengajukan

permohonan ;

Bahwa kemudian terdakwa datang ke kantor Dishutbun dan bertemu dengan

Pak Rachmadi, dan membicarakan mengenai proyek GERHAN berupa

pengadaan pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton ;

Bahwa pada saat itu Pak Rachmadi menanyakan apakah terdakwa bersedia

mengusahakannya, dan terdakwa mengatakan bersedia untuk

mengusahakannya ;

Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, terdakwa

mengadakan penawaran harga dengan Pak Rachmadi, dimana terdakwa

menentukan harga pupuk per/kg-nya adalah sebesar Rp. 420,-, yang kemudian

ditawar oleh Pak Rachmadi sebesar Rp. 250,- per/kg ;

Bahwa kemudian di dalam kontrak menjadi Rp. 700,- per/kg, oleh karena

kontrak tersebut dibuatnya setelah proses pengiriman pupuk tersebut selesai,

atas permintaan dari Pak Rachmadi yang meminta supaya pupuk untuk segera

dikirim karena masih ada hujan sekitar akhir bulan Februari sampai dengan

akhir bulan Maret 2006, dan kontrak tersebut dibuat pada bulan Mei 2006 ;

Bahwa yang menandatangani kontrak tersebut adalah Pak Rachmadi selaku

Kuasa Pengguna Anggaran dan terdakwa sendiri selaku Direktur PT. Barokah

Indo Teknik sebagai rekanan ;

Bahwa pada tanggal 2 Juni 2006 terdakwa menerima pembayaran dari KPPN

sebesar Rp. 896.350.000,- (delapan ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus

lima puluh ribu rupiah), yang menurut terdakwa pembayaran tersebut terlalu

banyak, dan yang seharusnya terdakwa terima adalah sebesar Rp.

596.350.000,- (lima ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus lima puluh ribu

rupiah), sehingga ada kelebihan pembayaran sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga

ratus juta rupiah) ;

Bahwa pada hari itu juga (tanggal 2 Juni 2006), terdakwa menghubungi Pak

Rachmadi untuk mengembalikan kelebihan pembayaran tersebut sebesar Rp.

300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), yang kemudian terdakwa kembalikan

kepada Pak Rachmadi dalam bentuk cek ;

Page 48: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

48

Bahwa pengembalian pembayaran dari terdakwa dalam bentuk cek tersebut,

benar telah diterima oleh Pak Rachmadi, karena pada saat itu terdakwa

beranggapan bahwa kontrak yang telah dibuat adalah antara terdakwa dan Pak

Rachmadi, sehingga terdakwa tidak berpikir akan mengembalikan kelebihan

pembayaran tersebut ke KPPN ;

Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos di Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar tersebut, terdakwa tidak mengikuti proses tender

terbuka (lelang), karena terdakwa tidak mengetahui apabila terdapat prosedur

yang demikian ;

Bahwa setahu terdakwa, mekanisme pengadaan barang tersebut yaitu barang

yang diminta dari terdakwa sudah tersedia, dimana harganya juga sudah

disepakati, yang kemudian diminta untuk dikirim ke beberapa lokasi yang ada

di Kabupaten Blitar, dan akhirnya terdakwa mengirimkannya ;

Bahwa keuntungan yang diperoleh oleh terdakwa dalam proyek pengadaan

pupuk bio kompos tersebut adalah sebesar Rp. 24.000.000,- (dua puluh empat

juta rupiah) ;

Menimbang, bahwa selain mengajukan saksi-saksi, Penuntut Umum untuk

membuktikan dakwaannya telah mengajukan barang bukti berupa :

1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 05 Tahun 2006

tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran DIPA Bagian Anggaran 69

Tahun Anggaran 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar tanggal 02 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir.

RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;

2. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.01/KPA-GERHAN/2006

tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Bendahara Pengeluaran Pejabat

Penguji dan Pejabat Penerbit SPM DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun 2006

Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar yang ditanda

tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;

3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Gerakan Nasional

Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kabupaten Blitar Tahun 2006 Nomor :

SK.02/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penunjukkan,

Penetapan Besarnya Honorarium dan Uraian Tugas Tim Sekretariat dan

Koordinasi Kegiatan DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, yang ditanda tangani oleh

Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;

Page 49: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

49

4. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.03/KPA-GERHAN/2006

tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Panitia Pengadaan Barang, Panitia

Pemeriksa dan Panitia Penerima Barang DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun

2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, yang

ditanda tangani oelh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;

5. Nota Dinas dari Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar

kepada Bupati Blitar Nomor : 522/53.1/409.110/2006 tanggal 3 Febuari 2006

perihal Permohonan Emergency Persetujuan Penunjukkan Langsung

Pengadaan Barang kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar Tahun 2006, yang

ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

6. Surat dari Bupati Blitar kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar Nomor : 590/011/409.110/2006 tanggal 8 Februari 2006

perihal Penunjukkan Langsung Rekanan Pengadaan Barang, yang ditanda

tangani oleh H. HERRY NOEGROHO, SE.MH (asli) ;

7. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Panitia Pengadaan Barang

Kegiatan GERHAN Tahun 2006 Nomor : 39/KPA-GERHAN/2006 tanggal 17

April 2006 perihal penunjukkan rekanan pelaksana pekerjaan, yang ditanda

tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

8. Surat Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik

Nomor : 40/PPB-GERHAN/2006 tanggal 20 April 2006 perihal pengadaan

pupuk, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

9. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Pimpinan PT. Barokah

Indo Teknik Nomor : 41/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal

undangan dalam rangka penjelasan pekerjaan (asli) ;

10. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Panitia Pengadaan

Barang Nomor : 12/BIT/IV/2006 tanggal 26 April 2006 perihal penawaran

harga, beserta lampirannya berupa :

Akta Pendirian PT. Barokah Indo Teknik No. 16 tanggal 19 Februari 2005

yang dibuat di hadapan Notaris Kediri bernama TISNAWATI, SH

(fotocopy) ;

Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 001/13-27/PB/I/2006

tanggal 19 januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES ERWANTO,

MM (fotocopy) ;

Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor : 132815200139

tanggal 30 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES ERWANTO,

MM (fotocopy) ;

Page 50: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

50

Surat Keterangan Terdaftar No : PEM-14/XI/WPJ.12/KP.0203/2005

tanggal 23 Nopember 2005, yang ditanda tangani oleh ASEP DJAKARIA

(fotocopy) ;

Surat Keterangan dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri kepada

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor :

Kdi/02/685 tanggal 30 Mei 2006 perihal surat keterangan bank, yang

ditanda tangani oleh Dra. SUNARMI (asli) ;

Garansi Bank dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri Nomor :

2006/KDI/003/6178 tanggal 11 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Dra.

JETTY SRI ZUHRIATI, MM (fotocopy) ;

Perincian Penawaran Harga tanggal 26 April 2006, yang ditanda tangani

oleh SIGIT SUBIANTORO (asli) ;

11. Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran dan Negosiasi Harga Nomor :

42/BA/PPB-GERHAN/2006 tanggal 1 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh

Panitia Pengadaan Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

12. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran Nomor

: 43/PPB-GERHAN/2006 tanggal 01 Mei 2006 perihal Usulan pelaksana

pekerjaan, yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO (asli) ;

13. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Ketua Panitia Pengadaan Barang

Nomor : 44/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 perihal Penetapan

Pelaksana Pekerjaan, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

14. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo

Teknik Nomor : 45/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 (asli) ;

15. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Kuasa Pengguna

Anggaran Nomor : 16/BIT/V/2006 tanggal 03 Mei 2006 perihal kesanggupan

melaksanakan pekerjaan, yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO

(asli) ;

16. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak Nomor : 248/SPK/GERHAN/V/ 2006

tanggal 04 Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku

KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik

(asli) ;

17. Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor : 248/SPK/GERHAN/2006 tanggal 04 Mei

2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku KPA dan SIGIT

SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

18. 2 (dua) bendel surat jalan truck pengangkut pupuk dari PT. Barokah Indo

Teknik dan tanda terima dari pihak PT. Barokah Indo Teknik (yang

Page 51: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

51

menyerahkan) dan yang menerima (Ketua Kelompok) serta mengetahui

Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) ;

19. Berita Acara Pemeriksaan Barang Nomor : 46/Pan-PB/V/2006 tanggal 22 Mei

2006, yang ditanda tangani oleh Panitia Pemeriksa Barang dan Pimpinan PT.

Barokah Indo Teknik (asli) ;

20. Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan Nomor : 47/PPB-

GERHAN/2006 tanggal 23 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia

Penerima Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

21. Berita Acara Pembayaran Nomor : 49/BAP-GERHAN/2006 tanggal 31 Mei

2006 sebesar Rp. 1.001.000.000,- melalui Bank BNI Cabang Kediri nomor

rekening 000056126224, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM

selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo

Teknik (asli) ;

22. Kwitansi Bukti Kas No : 01/LS/V/2006, MAK : 2684.0263.5811 tanggal 31 Mei

2006 yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT.

Barokah Indo Teknik, setelah ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut

selaku Bendahara Pengeluaran dan mendapat persetujuan dari KPA (Ir.

RACHMADI, MM) telah melakukan pembayaran kepada SIGIT SUBIANTORO

(Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) sebesar Rp. 1.001.000.000,- pada tanggal

31 Mei 2006 (asli) ;

23. Surat dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar kepada Kepala

Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : S-

0715/Wpb.15/PN.1621/2006 tanggal 02 Juni 2006 perihal pembetulan SP2D

tanggal 01 Juni 2006 nomor 081293D, yang ditanda tangani oleh SUKONO

AR, S.Sos (asli) ;

24. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja Rutin Nomor : 01/SPTB-R/ DIPA-

069/V/2006, kegiatan pembiayaan lain-lain GERHAN Kab. Blitar, Kode

Kegiatan 2684.0253 tanggal dan No.DIPA : 31 Desember 2005

No.0160.0/069-03.0/-/2006, jenis belanja lain-lain, M.A.K.5811, yang ditanda

tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

25. Ringkasan Kontrak Nomor dan tanggal DIPA : 248/GERHAN/V/2005 tanggal

4 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

26. Surat Permintaan Pembayaran Rutin (Lembar A) SPP Langsung tanggal 31 Mei

2006, yang ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut (Bendahara

Pengeluaran) dan Ir. RACHMADI, MM (KPA) (asli) ;

27. Faktur Pajak Standar PT. Barokah Indo Teknik, yang ditanda tangani oleh

SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) (asli) ;

Page 52: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

52

28. Surat Perintah Membayar Nomor : 00024/SPM/GERHAN/2006 tanggal 31

Mei 2006, agar melakukan pembayaran sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada

PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan nomor rekening

0056126224 (asli) ;

29. Surat Perintah Pencairan Dana dari Bendahara Umum Negara tanggal 01 Juni

2006 Nomor : 081293D/150/114 Tahun Anggaran 2006 hendaklah

mencairkan/memindah bukukan dari Bank rekening nomor : 0053545465

sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI

Cabang Kediri dengan nomor rekening 0056126224 (asli) ;

30. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Kuasa Pengguna Anggaran

Nomor : 38/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal harga

perkiraan sendiri (HPS), yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO ;

31. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tanggal 27 April 2006, yang ditanda tangani

oleh Ir. RACHMADI, MM ;

32. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat keluar Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU

HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

33. 1 (satu) bendel lembar fotocopy buku agenda surat masuk Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir.

SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar ;

34. 2 (dua) buah fotocopy Buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2005 (Buku I dan II),

yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

35. 1 (satu) bendel fotocopy buku tamu Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2006,

yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati Blitar ;

36. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda nota dinas Pemerintah Kabupaten Blitar

Tahun 2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati

Blitar ;

37. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat-surat keluar Pemerintah Kabupaten

Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh SUPARMAN selaku Kasubbag Tata

Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Kab.

Blitar;

yang ke-semuanya barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut hukum,

sehingga dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian dalam perkara ini ;

Page 53: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

53

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi yang telah

memberikan keterangannya di bawah sumpah yang saling bersesuaian satu

dengan lainnya, dikaitkan pula dengan keterangan terdakwa serta memperhatikan

pula barang bukti yang diajukan ke persidangan, Majelis Hakim memperoleh

fakta-fakta hukum dan keadaan sebagai berikut :

Bahwa benar pada tahun 2005 di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar, ada proyek pengadaan pupuk bio kompos dalam kegiatan

proyek GERHAN ;

Bahwa benar yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

pada saat itu adalah Ir. Rachmadi, MM., yang sekaligus menjadi Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA) dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos dalam

kegiatan proyek GERHAN tersebut ;

Bahwa benar yang menjadi rekanan dalam proyek pengadaan pupuk bio

kompos tersebut adalah PT. Barokah Indo Terknik, yang Direkturnya adalah

Drs. H. Sigit Subiantoro ;

Bahwa benar proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, anggarannya

berasal dari DIPA tahun 2005, akan tetapi pelaksanaannya tahun 2006 ;

Bahwa benar pada anggaran tahun 2006 dengan mata pos anggaran

pengeluaran lain-lain, DIPA tahun 2006 No.0160.0/069-03.0.2006 tanggal 31

Desember 2005, yaitu pembuatan tanaman hutan rakyat atau istilah lainnya

adalah GERHAN (Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan) seluas

1.450 Ha, dan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.015.000.000,- ;

Bahwa benar alokasi anggaran sebesar Rp. 1.015.000.000,- tersebut

dipergunakan untuk pengadaan pupuk bio kompos, dan mekanisme

pengadaannya dengan penunjukkan langsung dengan nilai kontrak sebesar Rp.

1.010.000.000,- ;

Bahwa benar nilai kontrak sebesar Rp. 1.010.000.000,- tersebut, dipergunakan

untuk pembelian pupuk bio kompos sebanyak 1,43 ton atau 1.430 kg, dengan

harga per/kg-nya sebesar Rp. 700,-, sehingga jumlah nilai kontraknya sebesar

Rp. 1.010.000.000,- ;

Bahwa benar berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003 Bab.I Point C-4

penunjukkan langsung dapat dilaksanakan dengan kriteria sebagai berikut,

yaitu keadaan tertentu yang meliputi :

a) Pengamanan darurat dalam kaitannya dengan keamanan negara, termasuk

bencana alam ;

b) Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan

keamanan negara ;

Page 54: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

54

c) Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum Rp. 50.000.000,-

yang kriterianya adalah untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana,

resiko yang ditimbulkan kecil, dan disediakan untuk pengadaan barang dan

jasa yang mempunyai modal kecil ;

Bahwa benar mekanisme penunjukkan langsung dengan nilai maksimal

sebesar Rp. 50.000.000,- dapat diberlakukan keadaan yang darurat, apabila

memenuhi kriteria yaitu untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana dan

resiko yang ditimbulkan kecil, dan apabila tidak memenuhi kriteria-kriteria

tersebut, maka hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam

Keppres No. 80 tahun 2003 tersebut ;

Bahwa benar dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, seharusnya

mekanisme pengadaannya melalui tender terbuka (lelang), dan bukanlah

melalui mekanisme penunjukkan langsung kepada rekanan yaitu PT. Barokah

Indo Teknik, yang Direkturnya adalah Pak Sigit Subiantoro ;

Bahwa benar prosedur penunjukkan langsung dalam proyek ini tidak diikuti

sebagaimana mestinya, atau hanya formalitas saja, oleh karena dalam

pelaksanaannya pupuk bio kompos tersebut sudah dikirim pada akhir bulan

Maret 2006 sampai dengan awal bulan April 2006, sedangkan kontrak baru

ditanda tangani tanggal 4 Mei 2006, setelah pendistribusian pupuk bio kompos

tersebut telah selesai dilaksanakan oleh rekanan, yang dalam hal ini adalah PT.

Barokah Indo Teknik ;

Bahwa benar harga kontrak yang wajar menurut pemeriksaan hasil audit dari

ahli adalah sebesar Rp. 569.000.000,- (lima ratus enam puluh sembilan juta

rupiah), dengan perincian harga dasar pupuk per/kg-nya adalah Rp. 350,- yang

sudah termasuk di dalamnya ongkos angkut plus keuntungan ;

Bahwa benar dari hasil audit tersebut, terdapat selisih antara harga kontrak

yang wajar sesuai dengan hasil pemeriksaan audit dari BPKP dengan harga

kontrak yang dibuat oleh kedua belah pihak, sehingga didapati kerugian negara

sebesar Rp. 431.600.000,- ;

Menimbang, bahwa apakah dari fakta-fakta hukum dan keadaan tersebut

diatas, terdakwa dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang

didakwakan kepadanya, Majelis Hakim akan mempertimbangkan lebih lanjut ;

Menimbang, bahwa terdakwa telah diajukan ke persidangan oleh Penuntut

Umum dengan dakwaan yang disusun secara Subsidairitas Alternatif yaitu

Dakwaan Kesatu Primair : perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI Nomor : 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

Page 55: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

55

UU RI Nomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU RI Nomor : 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,

Dakwaan Kesatu Subsidair : perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam pasal 3 jo Pasal 18 UU RI Nomor : 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI

Nomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU RI Nomor : 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,

atau Dakwaan Kedua Primair : perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang

perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, Dakwaan Kedua Subsidair : perbuatan

terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b

UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) KUHP ;

Menimbang, bahwa untuk dapat dipersalahkan melanggar ketentuan pasal-

pasal tersebut, maka semua unsur yang terkandung dalam pasal-pasal yang

didakwakan tersebut harus terpenuhi oleh perbuatan terdakwa ;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun secara

Alternatif Subsidairitas, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih

dahulu, dakwaan mana yang telah nyata sesuai dan mendekati dengan perbuatan

terdakwa di dalam perkara ini, dan oleh karenanya Majelis Hakim terlebih dahulu

akan mempertimbangkan Dakwaan Kesatu Primair yaitu melanggar ketentuan

Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI No. 20 Tahun

2001 tentang Perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, yang unsur-unsurnya sebagai

berikut :

1. Setiap Orang ;

2. Secara Melawan Hukum ;

3. Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi ;

4. Yang Dapat Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara ;

5. Yang Dilakukan Secara Bersama-sama ;

Ad. 1. Unsur Setiap Orang.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Setiap Orang“ sesuai dengan

ketentuan Pasal 1 angka 3 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang

Page 56: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

56

Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 adalah orang perseorangan atau termasuk

korporasi ;

Menimbang, bahwa menurut Martiman Prodjo Hamidjojo, SH.MM dalam

bukunya “Penerapan Pembuktian Terbalik Dalam Delik Korupsi“, Penerbit CV.

Mandar Maju Bandung Tahun 2001, hal. 52-53, disebutkan istilah yang lazim

dalam perundang-undangan pidana ataupun KUHP memakai kata “Barangsiapa“

atau salinan dari “Hij Die“ (teks KUHP) dan yang dimaksud dengan “Setiap

Orang“ atau “Barangsiapa“ adalah orang atau orang-orang yang apabila orang

atau orang-orang tersebut terbukti memenuhi unsur-unsur delik yang diatur

dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi, maka orang-orang itu disebut sebagai si pelaku atau si pembuat

dari delik tersebut ;

Menimbang, bahwa menurut R. Wiyono, SH dalam bukunya “Pembahasan

Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” Penerbit Sinar Grafika

Jakarta Tahun 2005, hal. 27 disebutkan bahwa dalam Pasal 2 ayat (1) tersebut

tidak ditentukan adanya suatu syarat, misalnya syarat Pegawai Negeri yang harus

menyertai “Setiap Orang” yang melakukan tindak pidana korupsi yang dimaksud.

Oleh karena itu sesuai dengan apa yang dimaksud dengan “Setiap Orang” dalam

Pasal 1 angka 3 pelaku tindak pidana korupsi yang terdapat dalam Pasal 2 ayat (1)

dapat terdiri atas orang perseorangan dan/atau korporasi ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan terdakwa Drs.

H. SIGIT SUBIANTORO telah membenarkan identitasnya sebagaimana dalam

surat dakwaan Penuntut Umum, sehingga terdakwa adalah orang sebagai subyek

hukum yang didakwa telah melakukan tindak pidana tersebut dan memiliki

kemampuan mempertanggung jawabkan perbuatannya itu ;

Menimbang, bahwa subyek hukum yang memiliki kemampuan bertanggung

jawab adalah didasarkan kepada keadaan dan kemampuan jiwanya (geestelijke

vermogens), yang dalam doktrin hukum pidana ditafsirkan “sebagai dalam

keadaan sadar” ;

Menimbang, bahwa pada saat melakukan perbuatannya itu terdakwa berada

dalam keadaan sadar, tidak berada dalam pengaruh dan tekanan dari pihak

manapun juga, oleh karenanya terhadap diri terdakwa haruslah dianggap mampu

bertanggung jawab (toerekeningsvatbaar) atas perbuatannya tersebut ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka

Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur “Setiap Orang” di dalam dakwaan ini

telah terpenuhi ;

Page 57: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

57

Ad. 2. Unsur Secara Melawan Hukum.

Menimbang, bahwa unsur kedua ini terdiri dari beberapa sub unsur

(elemen) yang masing-masing saling berkaitan (berhubungan). Dimana yang

dimaksud dengan “Secara Melawan Hukum” dalam rumusan delik ini

berdasarkan penjelasan Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No.

20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 adalah mencakup

perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupun dalam arti materiil, yakni

meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan,

namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan

rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat, maka

perbuatan tersebut dapat dipidana. Oleh karena itu perbuatan melawan hukum

dapat diartikan sebagai perbuatan yang bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan (hukum tertulis) dan/atau rasa keadilan atau norma-norma

kehidupan sosial. Walaupun sifat melawan hukum materiil dalam fungsi yang

positif telah ada putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 003/P.UU.IV/2006

tanggal 25 Juli 2006 dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat

sehingga yang masih berlaku hanya sifat melawan hukum dalam arti formil, yang

pada hakekatnya sifat melawan hukum secara materiil sudah melekat pada sifat

melawan hukum formil sebagai perbuatan yang tidak patut dan tidak terpuji.

Demikian pula revisi maupun perubahan terhadap bunyi pasal 2 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 sampai

saat ini belum ada ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan

terdakwa sendiri, didapati fakta di persidangan bahwa dalam proyek pengadaan

pupuk bio kompos dalam kegiatan proyek GERHAN di Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar tersebut, mekanisme pengadaannya dilakukan

dengan penunjukkan langsung, dimana rekanan yang ditunjuk oleh Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar tersebut adalah PT. Barokah Indo

Teknik milik Drs. H. Sigit Subiantoro (terdakwa) ;

Menimbang, bahwa seharusnya mekanisme proyek pengadaan pupuk bio

kompos, yang bernilai sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) lebih

tersebut, harus dilakukan dengan tender terbuka (lelang) dan bukan dengan

mekanisme penunjukkan langsung, berdasarkan ketentuan Keppres No. 80 tahun

2003 yang mengatur tentang pengadaan barang dan jasa ;

Page 58: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

58

Menimbang, bahwa berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003 Bab.I Point

C-4 penunjukkan langsung dapat dilaksanakan dengan kriteria sebagai berikut,

yaitu keadaan tertentu yang meliputi :

a) Pengamanan darurat dalam kaitannya dengan keamanan negara, termasuk

bencana alam ;

b) Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan

keamanan negara ;

c) Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum Rp. 50.000.000,-

yang kriterianya adalah untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana,

resiko yang ditimbulkan kecil, dan disediakan untuk pengadaan barang dan

jasa yang mempunyai modal kecil ;

Menimbang, bahwa mekanisme penunjukkan langsung dengan nilai

maksimal sebesar Rp. 50.000.000,- dapat diberlakukan keadaan yang darurat,

apabila memenuhi kriteria yaitu untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana

dan resiko yang ditimbulkan kecil, dan apabila tidak memenuhi kriteria-kriteria

tersebut, maka hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam

Keppres No. 80 tahun 2003 ;

Menimbang, bahwa prosedur penunjukkan langsung dalam proyek ini tidak

diikuti sebagaimana mestinya, atau hanya formalitas saja, oleh karena dalam

pelaksanaannya pupuk bio kompos tersebut sudah dikirim pada akhir bulan Maret

2006 sampai dengan awal bulan April 2006, sedangkan kontrak baru ditanda

tangani tanggal 4 Mei 2006, setelah pendistribusian pupuk bio kompos tersebut

telah selesai dilaksanakan oleh rekanan, yang dalam hal ini adalah PT. Barokah

Indo Teknik ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian pertimbangan diatas, telah

secara nyata penunjukkan langsung dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio

kompos, kepada PT. Barokah Indo Teknik, yang dalam hal ini terdakwa sebagai

Direkturnya, telah menyalahi segala hal yang disyaratkan yang terdapat dalam

ketentuan Keppres No. 80 tahun 2003, sehingga dengan demikian telah secara

nyata bahwa perbuatan terdakwa dalam perkara ini adalah merupakan perbuatan

melawan hukum, yang dalam doktrin hukum pidana dapat diartikan sebagai

perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan (hukum

tertulis) dan/atau rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial ;

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut diatas, Majelis

Hakim berpendapat bahwa unsur “secara melawan hukum” di dalam dakwaan ini

telah terpenuhi ;

Page 59: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

59

Ad. 3. Unsur Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu

Korporasi.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “memperkaya diri sendiri atau

orang lain atau suatu korporasi” adalah selalu dan terus menerus tanpa berhenti

menambah harta kekayaan dengan jalan melawan hukum, hingga kekayaan yang

diperoleh sebagai tambahan itu tidak seimbang dengan penghasilan atau sumber

kekayaan yang dia miliki. Dalam artian sebagai suatu kondisi yang obyektif,

kemampuan materiilnya lebih meningkat, dan dalam kondisi yang subyektif,

walaupun orang yang bersangkutan tidak merasa kaya. Jadi unsur niat untuk

memperkaya dirilah yang terlebih dahulu dibuktikan baik sebagai suatu tinjauan

yang subyektif maupun obyektif pada diri terdakwa. Sedangkan korporasi adalah

kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisir, baik merupakan badan

hukum maupun bukan badan hukum ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpandangan perbuatan memperkaya

diri atau orang lain atau suatu korporasi adalah perbuatan yang menyebabkan

subyek hukum-subyek hukum itu mendapat penambahan kekayaan (yang dapat

dinilai dengan mata uang) secara drastis atau dalam jumlah yang sedemikian rupa

sehingga kekayaan tersebut baik dalam jumlah (kuantitas) maupun dalam nilai

secara ekonomi (kualitas) bertambah besar ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi dan keterangan terdakwa

sendiri, didapati fakta bahwa terdakwa telah menerima sejumlah pembayaran dari

hasil penjualan pupuk bio kompos untuk proyek GERHAN tersebut sebesar Rp.

896.350.000,- (delapan ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus lima puluh ribu

rupiah), yang ditransfer ke rekening terdakwa oleh KPPN pada tanggal 2 Juni

2006 ;

Menimbang, bahwa dari hasil pembayaran tersebut menurut terdakwa ada

kelebihan pembayaran dari hasil penjualan pupuk bio kompos tersebut, sehingga

pada hari yang sama terdakwa bermaksud untuk mengembalikan kelebihan

pembayaran sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) tersebut kepada Ir.

Rachmadi, MM, dimana terdakwa beranggapan bahwa yang bersangkutan adalah

pejabat negara yang berhak menerima pengembalian kelebihan pembayaran

tersebut ;

Menimbang, bahwa seharusnya terdakwa mengembalikan kelebihan

pembayaran tersebut kepada KPPN, selaku lembaga yang berhak mencairkan dan

menerima kelebihan (pengembalian) pembayaran terhadap suatu proyek yang ada

pada instansi-instansi pemerintah, akan tetapi hal tersebut tidak terdakwa

lakukan, bahkan terdakwa mengembalikan kepada Ir. Rachmadi, MM yang secara

Page 60: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

60

nyata tidak berhak menerima pengembalian kelebihan pembayaran atas proyek

pengadaan pupuk bio kompos yang terdapat di Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar ;

Menimbang, bahwa perbuatan terdakwa tersebut, yang mengembalikan

kelebihan pembayaran sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) tersebut

kepada Ir. Rachmadi, MM, secara tidak langsung terdakwa telah memperkaya

orang lain, oleh karena secara nyata KPPN juga tidak menerima pengembalian

kelebihan pembayaran tersebut dari terdakwa ;

Menimbang, bahwa dari hasil penjualan pupuk bio kompos tersebut,

terdakwa juga memperoleh keuntungan sebesar Rp. 24.000.000,- (dua puluh

empat juta rupiah), dimana keuntungan tersebut telah membuat keuangan

terdakwa menjadi bertambah dari jumlahnya semula, sehingga terdakwa secara

nyata juga telah memperkaya dirinya sendiri ;

Menimbang, bahwa selain keuntungan yang telah dinikmati oleh terdakwa

sebesar Rp. 24.000.000,-, terdakwa telah menikmati pula sebagian dari selisih

harga wajar pengadaan pupuk bio kompos tersebut, yaitu sebesar Rp.

131.600.000,- yang berasal dari keuangan Negara ;

Menimbang, bahwa meskipun Jaksa Penuntut Umum dalam Surat

Dakwaannya tidak membuktikan adanya harta kekayaan terdakwa yang disita

akibat bertambahnya kekayaan terdakwa, yang diperoleh sebagai akibat perbuatan

melawan hukum, Majelis Hakim berpendapat bahwa fakta di persidangan telah

membuktikan keuangan Negara telah disalahgunakan sebesar Rp. 431.600.000,-

oleh terdakwa dan saksi Ir. Rachmadi, MM (terdakwa dalam perkara lain),

haruslah dimaknai sebagai daya upaya memperkaya diri terdakwa sendiri ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian pertimbangan tersebut

diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur “memperkaya diri sendiri atau

orang lain atau suatu korporasi” di dalam dakwaan ini telah terpenuhi ;

Ad. 4. Unsur Yang Dapat Merugikan Keuangan Negara atau

Perekonomian Negara.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “yang dapat merugikan

keuangan Negara atau perekonomian Negara” adalah sama artinya dengan

menjadi ruginya keuangan negara atau berkurangnya keuangan negara (R. Wiyono

SH dalam bukunya Undang-Undang Pemberantasan Tindak pidana korupsi hal.

32) ;

Menimbang, bahwa selanjutnya yang dimaksud dengan “Keuangan

Negara” sebagaimana dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor 31 tahun

1999 adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun yang dipisahkan atau

Page 61: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

61

tidak dipisahkan termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala

hak dan kewajiban yang timbul karena berada dalam penguasaan, pengurusan dan

pertanggungjawaban pejabat lembaga negara baik tingkat pusat ataupun di

daerah;

Menimbang, bahwa arti “dapat” dalam unsur ke – 4 ini haruslah diartikan

sebagai suatu perbuatan yang menimbulkan kerugian negara dengan tanpa dirinci

dan menyebut bentuk dan jumlah kerugian negera tertentu sebagaimana halnya

tindak pidana materiil (Drs. Adami Chazawi, SH dalam bukunya Hukum Pidana

Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia hal. 45) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan ahli dari BPKP, bahwa hasil

pemeriksaan audit atas proyek pengadaan pupuk bio kompos di Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar tersebut, harga kontrak yang wajar menurut

pemeriksaan hasil audit dari ahli adalah sebesar Rp. 569.000.000,- (lima ratus

enam puluh sembilan juta rupiah), dengan perincian harga dasar pupuk per/kg-

nya adalah Rp. 350,- dan sudah termasuk di dalamnya ongkos angkut plus

keuntungan ;

Menimbang, bahwa selanjutnya dari hasil pemeriksaan audit tersebut,

terdapat selisih antara harga kontrak yang wajar sesuai dengan hasil pemeriksaan

audit dari BPKP dengan harga kontrak yang dibuat oleh kedua belah pihak,

sehingga didapati kerugian negara sebesar Rp. 431.600.000,- (empat ratus tiga

puluh satu juta enam ratus ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas,

Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur “yang dapat merugikan keuangan

negara atau perekonomian negara” di dalam dakwaan ini telah terpenuhi ;

Ad. 5. Unsur Yang Dilakukan Secara Bersama-sama.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “yang dilakukan secara

bersama-sama“ adalah bahwa perbuatan tersebut dilakukan tidak hanya satu

orang saja, melainkan setidak-tidaknya harus ada dua orang, yaitu orang yang

melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger), dimana kedua

orang itu semuanya melakukan perbuatan pelaksanaan, yang merupakan elemen

dari peristiwa pidana, dan tidak boleh hanya satu saja yang melakukan tetapi

harus secara bersamaan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi dan keterangan terdakwa

didapati fakta bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos di Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar tersebut, telah secara nyata bahwa

perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa sebagai rekanan dilakukan bersama-

sama dengan orang lain, yang dalam hal ini adalah Ir. Rachmadi, MM, selaku

Page 62: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

62

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar sekaligus sebagai

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam proyek tersebut ;

Menimbang, bahwa di dalam unsur ini terdapat dua orang yang melakukan

perbuatan sebagaimana terurai di dalam pertimbangan tersebut diatas, dimana

ada orang yang melakukan yaitu Ir. Rachmadi, MM selaku Kepala Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA) dan yang turut serta melakukan yaitu Drs. H. Sigit Subiantoro (terdakwa)

selaku Direktur PT. Barokah Indo Teknik sekaligus juga sebagai rekanan dalam

proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas,

Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur “yang dilakukan secara bersama-sama”

di dalam dakwaan ini telah pula terpenuhi ;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur yang terdapat dalam dakwaan

Kesatu Primair telah terpenuhi sebagaimana diuraikan diatas, maka Majelis

Hakim berpendapat bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan

bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI No. 20 Tahun

2001 tentang Perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, oleh karenanya Majelis Hakim

tidak perlu mempertimbangkan lagi dakwaan yang selebihnya yang dikenakan

pada diri terdakwa tersebut ;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan selama

proses persidangan berlangsung Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan

pemaaf mapun pembenar pada diri terdakwa yang dapat menghapuskan

pertanggung-jawaban pidana atas segala perbuatan pidana yang dilakukannya,

maka kepada terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU

RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan oleh

karenanya patut dijatuhkan pidana yang setimpal dengan kesalahannya ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tentang pertimbangan hukum

sebagaimana terurai pada alinea terdahulu (terurai di atas), maka Majelis Hakim

yang memeriksa dan mengadili perkara ini tidak sependapat dengan Penuntut

Umum, sepanjang hal itu berkenaan dengan dakwaan yang dianggap terbukti oleh

Page 63: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

63

Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya, berkenaan dengan hal-hal selain dan

selebihnya, Majelis Hakim mempunyai pertimbangan sebagaimana terurai diatas;

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan Majelis Hakim sebagaimana

tersebut diatas menunjukkan, Majelis Hakim tidak sependapat dengan terdakwa

maupun Penasehat Hukumnya, sepanjang hal itu berkenaan dengan semua

argumen Penasehat Hukum terdakwa maupun terdakwa dalam nota pembelaan

yang diajukan di persidangan, sehingga dengan demikian Majelis Hakim tidak

perlu lagi mempertimbangkan hal-hal lain yang diajukan oleh pihak terdakwa

maupun Penasehat Hukumnya berkenaan dengan nota pembelaan tersebut ;

Menimbang, bahwa oleh karena selama proses pemeriksaan terhadap

Terdakwa telah dilakukan penahanan, maka sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (4)

KUHAP penahanan yang telah dijalani Terdakwa tersebut dikurangkan

seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU

RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan

UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, diatur

mengenai kumulasi penjatuhan hukuman pokok, yaitu hukuman penjara dan

hukuman denda, maka kepada diri Terdakwa selain dijatuhi pidana penjara juga

patut untuk dijatuhkan pidana denda yang besarnya akan ditetapkan dalam amar

putusan ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 18 ayat (1) huruf b UU RI No. 31

Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah

diubah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU RI No. 31 Tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, disebutkan bahwa selain

pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam KUHP, pidana tambahan dalam

tindak pidana korupsi salah satunya adalah pembayaran uang pengganti yang

jumlah sebanyak-banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak

pidana korupsi ;

Menimbang, bahwa kerugian Negara yang wajib dipertanggung jawabkan

oleh terdakwa dan harus dikembalikan dalam bentuk pidana tambahan berupa

uang pengganti adalah sebesar Rp. 131.600.000,- yang berasal dari selisih

kerugian Negara secara keseluruhan sebesar Rp. 431.600.000,- dimana sebesar

Rp. 300.000.000,- telah diserahkan oleh terdakwa kepada dan menjadi tanggung

jawab saksi Ir. Rachmadi, MM (terdakwa dalam perkara lain) ;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan

berupa :

Page 64: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

64

1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 05 Tahun 2006

tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran DIPA Bagian Anggaran 69

Tahun Anggaran 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar tanggal 02 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir.

RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;

2. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.01/KPA-GERHAN/2006

tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Bendahara Pengeluaran Pejabat

Penguji dan Pejabat Penerbit SPM DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun 2006

Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar yang ditanda

tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;

3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Gerakan Nasional

Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kabupaten Blitar Tahun 2006 Nomor :

SK.02/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penunjukkan,

Penetapan Besarnya Honorarium dan Uraian Tugas Tim Sekretariat dan

Koordinasi Kegiatan DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, yang ditanda tangani oleh

Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;

4. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.03/KPA-GERHAN/2006

tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Panitia Pengadaan Barang, Panitia

Pemeriksa dan Panitia Penerima Barang DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun

2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, yang

ditanda tangani oelh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;

5. Nota Dinas dari Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar

kepada Bupati Blitar Nomor : 522/53.1/409.110/2006 tanggal 3 Febuari 2006

perihal Permohonan Emergency Persetujuan Penunjukkan Langsung

Pengadaan Barang kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar Tahun 2006, yang

ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

6. Surat dari Bupati Blitar kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar Nomor : 590/011/409.110/2006 tanggal 8 Februari 2006

perihal Penunjukkan Langsung Rekanan Pengadaan Barang, yang ditanda

tangani oleh H. HERRY NOEGROHO, SE.MH (asli) ;

7. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Panitia Pengadaan Barang

Kegiatan GERHAN Tahun 2006 Nomor : 39/KPA-GERHAN/2006 tanggal 17

April 2006 perihal penunjukkan rekanan pelaksana pekerjaan, yang ditanda

tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

Page 65: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

65

8. Surat Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik

Nomor : 40/PPB-GERHAN/2006 tanggal 20 April 2006 perihal pengadaan

pupuk, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

9. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Pimpinan PT. Barokah

Indo Teknik Nomor : 41/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal

undangan dalam rangka penjelasan pekerjaan (asli) ;

10. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Panitia Pengadaan

Barang Nomor : 12/BIT/IV/2006 tanggal 26 April 2006 perihal penawaran

harga, beserta lampirannya berupa :

Akta Pendirian PT. Barokah Indo Teknik No. 16 tanggal 19 Februari 2005

yang dibuat di hadapan Notaris Kediri bernama TISNAWATI, SH

(fotocopy) ;

Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 001/13-27/PB/I/2006

tanggal 19 januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES ERWANTO,

MM (fotocopy) ;

Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor : 132815200139

tanggal 30 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES ERWANTO,

MM (fotocopy) ;

Surat Keterangan Terdaftar No : PEM-14/XI/WPJ.12/KP.0203/2005

tanggal 23 Nopember 2005, yang ditanda tangani oleh ASEP DJAKARIA

(fotocopy) ;

Surat Keterangan dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri kepada

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor :

Kdi/02/685 tanggal 30 Mei 2006 perihal surat keterangan bank, yang

ditanda tangani oleh Dra. SUNARMI (asli) ;

Garansi Bank dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri Nomor :

2006/KDI/003/6178 tanggal 11 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Dra.

JETTY SRI ZUHRIATI, MM (fotocopy) ;

Perincian Penawaran Harga tanggal 26 April 2006, yang ditanda tangani

oleh SIGIT SUBIANTORO (asli) ;

11. Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran dan Negosiasi Harga Nomor :

42/BA/PPB-GERHAN/2006 tanggal 1 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh

Panitia Pengadaan Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

12. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran Nomor

: 43/PPB-GERHAN/2006 tanggal 01 Mei 2006 perihal Usulan pelaksana

pekerjaan, yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO (asli) ;

Page 66: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

66

13. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Ketua Panitia Pengadaan Barang

Nomor : 44/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 perihal Penetapan

Pelaksana Pekerjaan, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

14. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo

Teknik Nomor : 45/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 (asli) ;

15. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Kuasa Pengguna

Anggaran Nomor : 16/BIT/V/2006 tanggal 03 Mei 2006 perihal kesanggupan

melaksanakan pekerjaan, yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO

(asli) ;

16. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak Nomor : 248/SPK/GERHAN/V/ 2006

tanggal 04 Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku

KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik

(asli) ;

17. Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor : 248/SPK/GERHAN/2006 tanggal 04 Mei

2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku KPA dan SIGIT

SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

18. 2 (dua) bendel surat jalan truck pengangkut pupuk dari PT. Barokah Indo

Teknik dan tanda terima dari pihak PT. Barokah Indo Teknik (yang

menyerahkan) dan yang menerima (Ketua Kelompok) serta mengetahui

Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) ;

19. Berita Acara Pemeriksaan Barang Nomor : 46/Pan-PB/V/2006 tanggal 22 Mei

2006, yang ditanda tangani oleh Panitia Pemeriksa Barang dan Pimpinan PT.

Barokah Indo Teknik (asli) ;

20. Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan Nomor : 47/PPB-

GERHAN/2006 tanggal 23 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia

Penerima Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

21. Berita Acara Pembayaran Nomor : 49/BAP-GERHAN/2006 tanggal 31 Mei

2006 sebesar Rp. 1.001.000.000,- melalui Bank BNI Cabang Kediri nomor

rekening 000056126224, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM

selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo

Teknik (asli) ;

22. Kwitansi Bukti Kas No : 01/LS/V/2006, MAK : 2684.0263.5811 tanggal 31 Mei

2006 yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT.

Barokah Indo Teknik, setelah ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut

selaku Bendahara Pengeluaran dan mendapat persetujuan dari KPA (Ir.

RACHMADI, MM) telah melakukan pembayaran kepada SIGIT SUBIANTORO

Page 67: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

67

(Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) sebesar Rp. 1.001.000.000,- pada tanggal

31 Mei 2006 (asli) ;

23. Surat dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar kepada Kepala

Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : S-

0715/Wpb.15/PN.1621/2006 tanggal 02 Juni 2006 perihal pembetulan SP2D

tanggal 01 Juni 2006 nomor 081293D, yang ditanda tangani oleh SUKONO

AR, S.Sos (asli) ;

24. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja Rutin Nomor : 01/SPTB-R/ DIPA-

069/V/2006, kegiatan pembiayaan lain-lain GERHAN Kab. Blitar, Kode

Kegiatan 2684.0253 tanggal dan No.DIPA : 31 Desember 2005

No.0160.0/069-03.0/-/2006, jenis belanja lain-lain, M.A.K.5811, yang ditanda

tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

25. Ringkasan Kontrak Nomor dan tanggal DIPA : 248/GERHAN/V/2005 tanggal

4 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

26. Surat Permintaan Pembayaran Rutin (Lembar A) SPP Langsung tanggal 31 Mei

2006, yang ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut (Bendahara

Pengeluaran) dan Ir. RACHMADI, MM (KPA) (asli) ;

27. Faktur Pajak Standar PT. Barokah Indo Teknik, yang ditanda tangani oleh

SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) (asli) ;

28. Surat Perintah Membayar Nomor : 00024/SPM/GERHAN/2006 tanggal 31

Mei 2006, agar melakukan pembayaran sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada

PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan nomor rekening

0056126224 (asli) ;

29. Surat Perintah Pencairan Dana dari Bendahara Umum Negara tanggal 01 Juni

2006 Nomor : 081293D/150/114 Tahun Anggaran 2006 hendaklah

mencairkan/memindah bukukan dari Bank rekening nomor : 0053545465

sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI

Cabang Kediri dengan nomor rekening 0056126224 (asli) ;

30. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Kuasa Pengguna Anggaran

Nomor : 38/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal harga

perkiraan sendiri (HPS), yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO ;

31. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tanggal 27 April 2006, yang ditanda tangani

oleh Ir. RACHMADI, MM ;

32. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat keluar Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU

HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

Page 68: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

68

33. 1 (satu) bendel lembar fotocopy buku agenda surat masuk Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir.

SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar ;

34. 2 (dua) buah fotocopy Buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2005 (Buku I dan II),

yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

35. 1 (satu) bendel fotocopy buku tamu Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2006,

yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati Blitar ;

36. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda nota dinas Pemerintah Kabupaten Blitar

Tahun 2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati

Blitar ;

37. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat-surat keluar Pemerintah Kabupaten

Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh SUPARMAN selaku Kasubbag Tata

Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar ;

masih dipergunakan dan diperlukan dalam perkara lainnya, maka barang-barang

bukti tersebut harus dikembalikan kepada Penuntut Umum, untuk bukti dalam

perkara lain ;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi

pidana, maka sesuai Pasal 197 ayat (1) huruf i KUHAP dan Pasal 222 ayat (1)

KUHAP kepada terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara ini yang

besarnya akan ditetapkan dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana kepada

terdakwa, maka sesuai pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP akan dipertimbangkan

terlebih dahulu hal-hal yang memberatkan maupun hal-hal yang meringankan

bagi diri terdakwa, yaitu sebagai berikut :

Hal-hal yang memberatkan :

- Perbuatan terdakwa mengakibatkan kerugian negara yang sangat besar ;

- Perbuatan terdakwa bertentangan dengan semangat Pemerintah dalam

memberantas dan memerangi tindak pidana korupsi ;

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa belum pernah dihukum ;

- Terdakwa bersikap sopan di persidangan ;

- Terdakwa merasa bersalah, menyesal dan tidak akan mengulangi lagi

perbuatannya ;

- Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga ;

Page 69: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

69

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini, maka segala hal

yang tertuang dalam berita acara persidangan adalah merupakan satu kesatuan

yang tak terpisahkan dalam putusan ini ;

Mengingat, Pasal 197 KUHAP, Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No. 31

Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah

diubah dengan UU RI No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan UU RI No. 31 Tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan

perkara ini :

M E N G A D I L I

I. Menyatakan terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO telah terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Korupsi

yang dilakukan secara bersama-sama” ;

II. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO

dengan pidana penjara selama : 4 (empat) tahun ;

III. Menetapkan masa selama terdakwa berada dalam tahanan sementara

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

IV. Menjatuhkan Pidana Denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta

rupiah) Subsidair 3 (tiga) bulan kurungan ;

V. Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO

dengan Pidana Tambahan untuk membayar uang Pengganti sebesar Rp.

131.600.000,- (seratus tiga puluh satu juta enam ratus ribu rupiah) dengan

ketentuan jika terdakwa tidak membayar uang pengganti paling lama dalam

waktu 1 (satu) bulan sesudah Putusan Pengadilan memperoleh kekuatan

hukum yang tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang

untuk menutupi uang Pengganti tersebut, dalam hal Terdakwa tidak

mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti,

maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan ;

VI. Memerintahkan barang bukti berupa :

1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 05 Tahun

2006 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran DIPA Bagian

Anggaran 69 Tahun Anggaran 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar tanggal 02 Januari 2006, yang ditanda

tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;

Page 70: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

70

2. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.01/KPA-

GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Bendahara

Pengeluaran Pejabat Penguji dan Pejabat Penerbit SPM DIPA Bagian

Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta

lampirannya) (asli) ;

3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Gerakan Nasional

Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kabupaten Blitar Tahun 2006 Nomor :

SK.02/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang

Penunjukkan, Penetapan Besarnya Honorarium dan Uraian Tugas Tim

Sekretariat dan Koordinasi Kegiatan DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun

2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar,

yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya)

(asli) ;

4. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.03/KPA-

GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Panitia

Pengadaan Barang, Panitia Pemeriksa dan Panitia Penerima Barang DIPA

Bagian Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar, yang ditanda tangani oelh Ir. RACHMADI,

MM (beserta lampirannya) (asli) ;

5. Nota Dinas dari Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Blitar kepada Bupati Blitar Nomor : 522/53.1/409.110/2006 tanggal 3

Febuari 2006 perihal Permohonan Emergency Persetujuan Penunjukkan

Langsung Pengadaan Barang kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar

Tahun 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

6. Surat dari Bupati Blitar kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar Nomor : 590/011/409.110/2006 tanggal 8 Februari

2006 perihal Penunjukkan Langsung Rekanan Pengadaan Barang, yang

ditanda tangani oleh H. HERRY NOEGROHO, SE.MH (asli) ;

7. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Panitia Pengadaan Barang

Kegiatan GERHAN Tahun 2006 Nomor : 39/KPA-GERHAN/2006

tanggal 17 April 2006 perihal penunjukkan rekanan pelaksana pekerjaan,

yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

Page 71: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

71

8. Surat Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo

Teknik Nomor : 40/PPB-GERHAN/2006 tanggal 20 April 2006 perihal

pengadaan pupuk, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

9. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Pimpinan PT. Barokah

Indo Teknik Nomor : 41/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006

perihal undangan dalam rangka penjelasan pekerjaan (asli) ;

10. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Panitia Pengadaan

Barang Nomor : 12/BIT/IV/2006 tanggal 26 April 2006 perihal

penawaran harga, beserta lampirannya berupa :

Akta Pendirian PT. Barokah Indo Teknik No. 16 tanggal 19 Februari

2005 yang dibuat di hadapan Notaris Kediri bernama TISNAWATI,

SH (fotocopy) ;

Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 001/13-27/PB/I/2006

tanggal 19 januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES

ERWANTO, MM (fotocopy) ;

Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor : 132815200139

tanggal 30 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES

ERWANTO, MM (fotocopy) ;

Surat Keterangan Terdaftar No : PEM-14/XI/WPJ.12/KP.0203/2005

tanggal 23 Nopember 2005, yang ditanda tangani oleh ASEP

DJAKARIA (fotocopy) ;

Surat Keterangan dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri

kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar

Nomor : Kdi/02/685 tanggal 30 Mei 2006 perihal surat keterangan

bank, yang ditanda tangani oleh Dra. SUNARMI (asli) ;

Garansi Bank dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri Nomor

: 2006/KDI/003/6178 tanggal 11 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh

Dra. JETTY SRI ZUHRIATI, MM (fotocopy) ;

Perincian Penawaran Harga tanggal 26 April 2006, yang ditanda

tangani oleh SIGIT SUBIANTORO (asli) ;

11. Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran dan Negosiasi Harga Nomor :

42/BA/PPB-GERHAN/2006 tanggal 1 Mei 2006, yang ditanda tangani

oleh Panitia Pengadaan Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik

(asli) ;

12. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran

Nomor : 43/PPB-GERHAN/2006 tanggal 01 Mei 2006 perihal Usulan

pelaksana pekerjaan, yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO (asli) ;

Page 72: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

72

13. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Ketua Panitia Pengadaan

Barang Nomor : 44/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 perihal

Penetapan Pelaksana Pekerjaan, yang ditanda tangani oleh Ir.

RACHMADI, MM (asli) ;

14. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo

Teknik Nomor : 45/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 (asli) ;

15. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Kuasa Pengguna

Anggaran Nomor : 16/BIT/V/2006 tanggal 03 Mei 2006 perihal

kesanggupan melaksanakan pekerjaan, yang ditanda tangani oleh SIGIT

SUBIANTORO (asli) ;

16. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak Nomor : 248/SPK/GERHAN/V/

2006 tanggal 04 Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI,

MM selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah

Indo Teknik (asli) ;

17. Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor : 248/SPK/GERHAN/2006 tanggal 04

Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku KPA dan

SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

18. 2 (dua) bendel surat jalan truck pengangkut pupuk dari PT. Barokah Indo

Teknik dan tanda terima dari pihak PT. Barokah Indo Teknik (yang

menyerahkan) dan yang menerima (Ketua Kelompok) serta mengetahui

Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) ;

19. Berita Acara Pemeriksaan Barang Nomor : 46/Pan-PB/V/2006 tanggal 22

Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia Pemeriksa Barang dan

Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

20. Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan Nomor : 47/PPB-

GERHAN/2006 tanggal 23 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia

Penerima Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

21. Berita Acara Pembayaran Nomor : 49/BAP-GERHAN/2006 tanggal 31

Mei 2006 sebesar Rp. 1.001.000.000,- melalui Bank BNI Cabang Kediri

nomor rekening 000056126224, yang ditanda tangani oleh Ir.

RACHMADI, MM selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan

PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;

22. Kwitansi Bukti Kas No : 01/LS/V/2006, MAK : 2684.0263.5811 tanggal 31

Mei 2006 yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO selaku

Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik, setelah ditanda tangani oleh MASNA

KARIMAH, S.Hut selaku Bendahara Pengeluaran dan mendapat

persetujuan dari KPA (Ir. RACHMADI, MM) telah melakukan

Page 73: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

73

pembayaran kepada SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo

Teknik) sebesar Rp. 1.001.000.000,- pada tanggal 31 Mei 2006 (asli) ;

23. Surat dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar kepada

Kepala Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar

Nomor : S-0715/Wpb.15/PN.1621/2006 tanggal 02 Juni 2006 perihal

pembetulan SP2D tanggal 01 Juni 2006 nomor 081293D, yang ditanda

tangani oleh SUKONO AR, S.Sos (asli) ;

24. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja Rutin Nomor : 01/SPTB-R/

DIPA-069/V/2006, kegiatan pembiayaan lain-lain GERHAN Kab. Blitar,

Kode Kegiatan 2684.0253 tanggal dan No.DIPA : 31 Desember 2005

No.0160.0/069-03.0/-/2006, jenis belanja lain-lain, M.A.K.5811, yang

ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;

25. Ringkasan Kontrak Nomor dan tanggal DIPA : 248/GERHAN/V/2005

tanggal 4 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli);

26. Surat Permintaan Pembayaran Rutin (Lembar A) SPP Langsung tanggal

31 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut

(Bendahara Pengeluaran) dan Ir. RACHMADI, MM (KPA) (asli) ;

27. Faktur Pajak Standar PT. Barokah Indo Teknik, yang ditanda tangani oleh

SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) (asli) ;

28. Surat Perintah Membayar Nomor : 00024/SPM/GERHAN/2006 tanggal

31 Mei 2006, agar melakukan pembayaran sejumlah Rp. 896.350.000,-

kepada PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan

nomor rekening 0056126224 (asli) ;

29. Surat Perintah Pencairan Dana dari Bendahara Umum Negara tanggal 01

Juni 2006 Nomor : 081293D/150/114 Tahun Anggaran 2006 hendaklah

mencairkan/memindah bukukan dari Bank rekening nomor :

0053545465 sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada PT. Barokah Indo

Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan nomor rekening 0056126224

(asli) ;

30. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Kuasa Pengguna

Anggaran Nomor : 38/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal

harga perkiraan sendiri (HPS), yang ditanda tangani oleh PURNO

SUTANTO ;

31. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tanggal 27 April 2006, yang ditanda

tangani oleh Ir. RACHMADI, MM ;

32. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat keluar Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir.

Page 74: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

74

SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Blitar ;

33. 1 (satu) bendel lembar fotocopy buku agenda surat masuk Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir

oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Blitar ;

34. 2 (dua) buah fotocopy Buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2005 (Buku I dan

II), yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;

35. 1 (satu) bendel fotocopy buku tamu Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun

2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati

Blitar ;

36. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda nota dinas Pemerintah Kabupaten

Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku

Ajudan Bupati Blitar ;

37. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat-surat keluar Pemerintah

Kabupaten Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh SUPARMAN selaku

Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Pemerintah

Kabupaten Blitar ;

Dipergunakan dalam perkara lain ;

VII. Membebankan pada diri terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara

sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Blitar pada hari SELASA, tanggal 15 DESEMBER 2009,

oleh kami I MADE SURAATMAJA, SH. sebagai Hakim Ketua Majelis,

ASMUDI, SH.MH. dan ENNIERLIA ARIENTOWATY, SH. masing-masing

sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka

untuk umum pada hari ini SELASA, tanggal 22 DESEMBER 2009 oleh Majelis

Hakim tersebut, dengan didampingi oleh DARIYEM, Panitera Pengganti pada

Pengadilan Negeri Blitar dan dihadiri oleh HARI SUWIGNYO, SH Jaksa

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Blitar serta terdakwa didampingi

Penasehat Hukumnya.

Page 75: PUTUSAN Nomor: 410/PID.B/2009/PN.Blt

75

HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS

TTD TTD

ASMUDI, SH.MH. I MADE SURAATMAJA, SH.

TTD

ENNIERLIA ARIENTOWATY, SH.

PANITERA PENGGANTI

TTD

DARIYEM