putusan nomor: 315/pid.b/2008/pn.blt

75
1 P U T U S A N Nomor : 315/Pid.B/2008/PN.Blt. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Blitar yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam Peradilan Tingkat Pertama telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa : Nama lengkap : PRIONO HADI. Tempat lahir : Blitar Umur / tanggal lahir : 46 Tahun / 1 April 1962 Jenis kelamin : Laki laki ; Kebangsaan : Indonesia ; Tempat tinggal : Dusun Kembangan RT.01 RW.03 Desa Wonorejo, Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. A g a m a : Islam. Pekerjaan : PNS (Mantan Staf Sub Bagian Anggaran pada Bagian Keuangan PEMKAB Blitar). Terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam rumah tahanan negara oleh 1. Penuntut Umum, sejak tanggal 15 April 2008 sampai dengan tanggal 23 April 2008; 2. Hakim Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 24 April 2008 sampai dengan tanggal 23 Mei 2008; 3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 24 Mei 2008 sampai dengan tanggal 23 Juli 2008; 4. Perpanjangan ke-I Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya, sejak tanggal 24 Juli 2008 sampai dengan tanggal 22 Agustus 2008 ; Dalam perkara ini terdakwa menggunakan haknya untuk didampingi oleh Penasihat hukum bernama NURYOKO. S.H., pekerjaan Advokat/Penasehat Hukum, beralamat kantor di Dusun Tuwuhrejo RT. 02 RW. 02 Desa Kesamben Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 7 Mei 2008 ; Pengadilan Negeri tersebut ; Telah membaca :

Upload: pengadilan-negeri-blitar

Post on 04-Aug-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

1

P U T U S A N

Nomor : 315/Pid.B/2008/PN.Blt.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Blitar yang memeriksa dan mengadili perkara-

perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam Peradilan Tingkat

Pertama telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :

Nama lengkap : PRIONO HADI.

Tempat lahir : Blitar

Umur / tanggal lahir : 46 Tahun / 1 April 1962

Jenis kelamin : Laki laki ;

Kebangsaan : Indonesia ;

Tempat tinggal : Dusun Kembangan RT.01 RW.03 Desa

Wonorejo, Kecamatan Talun Kabupaten Blitar.

A g a m a : Islam.

Pekerjaan : PNS (Mantan Staf Sub Bagian Anggaran pada

Bagian Keuangan PEMKAB Blitar).

Terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam rumah tahanan negara oleh

1. Penuntut Umum, sejak tanggal 15 April 2008 sampai dengan tanggal 23

April 2008;

2. Hakim Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 24 April 2008 sampai

dengan tanggal 23 Mei 2008;

3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 24 Mei 2008

sampai dengan tanggal 23 Juli 2008;

4. Perpanjangan ke-I Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya, sejak tanggal 24

Juli 2008 sampai dengan tanggal 22 Agustus 2008 ;

Dalam perkara ini terdakwa menggunakan haknya untuk didampingi

oleh Penasihat hukum bernama NURYOKO. S.H., pekerjaan Advokat/Penasehat

Hukum, beralamat kantor di Dusun Tuwuhrejo RT. 02 RW. 02 Desa Kesamben

Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar berdasarkan surat kuasa khusus

tertanggal 7 Mei 2008 ;

Pengadilan Negeri tersebut ;

Telah membaca :

Page 2: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

2

- Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Blitar Nomor

315/Pen.Pid/2008/PN Blt, tertanggal 24 April 2008 tetang penunjukan Majelis

Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini.

- Surat Penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Blitar. No.

315/Pen.Pid/2008/PN.Blt. tertanggal 24 April 2008 tentang Penetapan Hari

Sidang ;

Telah membaca berkas perkara tersebut.

Telah mendengarkan pembacaan Surat Dakwaan Penuntut Umum pada

Kejaksaan Negeri Blitar, No. Reg.Perk : PDS-01/Blitar/04/2008 tertanggal 22

April 2008 ;

Telah mendengar keterangan saksi-saksi serta keterangan Terdakwa;

Telah memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Telah mendengarkan Tuntutan Pidana dari Penuntut Umum yang pada

pokoknya sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa PRIONO HADI bersalah telah melakukan tindak

pidana secara bersama-sama dengan tujuan untuk menguntungkan diri

sendiri atau orang lain atau suatu koorporasi, menyalah-gunakan

kewenangan. kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan

atau kedudukan, merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 jo Pasal 18

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

31 Tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP dalam dakwaan Kedua

Primair ;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa PRIONO HADI dengan pidana

penjara selama 4 (empat) tahun dikurangkan selama terdakwa ditahan

dengan perintah terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah) Subs. 6 (enam) bulan kurungan dan

menhukum terdakwa untuk membayar uang pengganti sebesar Rp.

200.000.000,- (dua ratus ribu rupiah) dengan ketentuan jika terdakwa

tidak membayar uang pengganti paling lama dalam jangka waktu 1 (satu)

bulan sesudah Putusan Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap,

maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk

menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal terdakwa tidak mempunyai

harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka

diganti dengan pidana penjara penjara selama 1 (satu) tahun ;

Page 3: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

3

3. Menetapkan agar barang bukti berupa :

Nota Dinas dari Kepala Kantor Kas Daerah kepada Sekretaris Daerah

Kabupaten Blitar nomor 900/38/409.304/2003 tertanggal 10 Maret

2003 perihal permohonan Nota Dinas dari Kepala Kantor Kas Daerah

Kliring yang ditandatangani oleh Plt. Kepala Kantor Kas Daerah

Kabupaten Blitar Soewati ;

Fotocopy surat yang ditujukan kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang

Blitar tertanggal 10 Maret 2003 perihal Permohonan Kliring yang

ditandatangani oleh Samilah Kasi Pengeluaran an. Kepala Kantor

Kas Daerah Kabupaten Blitar dan mendapat Persetujuan/ACC dan

paraf dari Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Drs. Soebiantoro, Msi;

Fotocopy Surat lalu lintas Giro dari Bank Jatim Cabang Blitar atas

permintaan pemegang rekening PEMDA TK.II KABUPATEN

BLITAR JL. S. SUPRIJADI 17 BLITAR untuk pemegang rekening

Sdr. Priyono Hadi di Bank Mandiri ;

Fotocopy slip penarikan tunai sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua

milyar rupiah) an. Priono Hadi dengan nomor rekening 144-

0002284005 pada Bank Mandiri Cabang Blitar tertanggal 11 Maret

2003 ;

Fotocopy formulir pemindahbukuan dana sebesar Rp.

1.018.723.311,61 pada PT. Bank Mandiri Cabang Blitar dengan

rekening 144-0002284005 ke rekening yang baru nomor 144-

0003230445;

Fotocopy 14 (empat belas) slip penarikan tunai di Bank Mandiri

Cabang Blitar atas permintaan Sdr. Priono Hadi nomor rekening 144-

0003230445 sejak tanggal 8 September 2003 sampai dengan tanggal

24 Desember 2003 berjumlah Rp. 1.042.987.056 ;

Fotocopy bukti transfer an. Pengirim. Priono Hadi dari rekening

Bank Mandiri Cabang Blitar nomor 144-0003230445 ditransfer ke

BNI unit Bendosewu Kecamatan Talun Kabupaten Blitar nomor

rekening 33-21-7650 ;

7 (tujuh) lembar fotocopy slip penarikan dari BRI Unit Bendosewu

nomor rekening 33-21-7650 an. Priono Hadi ;

Tetap terlampir dalam berkas perkara ;

4. Menetapkan supaya terpidana dibebani biaya perkara sebesar Rp. 5.000,-

(lima ribu rupiah) ;

Page 4: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

4

Telah mendengar pembelaan (pledoi) dari Penasihat Hukum Terdakwa

pada tanggal 17 Juli 2008 atas tuntutan Penuntut Umum, yang pada pokoknya :

- Menyatakan terdakwa PRIONO HADI tidak terbukti bersalah ;

- Menyatakan terdakwa PRIONO HADI lepas dari segala tuntutan hukum;

Menimbang, bahwa atas pembelaan yang diajukan oleh Penasihat

Hukum Terdakwa tersebut Penuntut Umum telah mengajukan Repliknya pada

tanggal 24 Juli 2008 yang selanjutnya atas replik dari Penuntut Umum tersebut

Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan dupliknya di persidangan pada

tanggal 31 Juli 2008 ;

Menimbang, bahwa terdakwa diajukan ke depan persidangan oleh

Penuntut Umum dengan surat dakwaan tertanggal 22 April 2008, yang isinya

sebagai berikut :

Kesatu.

Primair

Bahwa terdakwa PRIONO HADI sebagai staf Bagian Keuangan

Sekretariat Pemerintah Kabupaten Blitar sesuai dengan Surat Keputusan Bupati

Blitar Nomor : 820/ 14/ 423.031/ SP/ 2000 Tanggal 06 Juni 2000 telah

melakukan atau turut serta melakukan perbuatan dengan Krisanto, SE.MM.

(yang penuntutannya dilakukan secara tersendiri) pada hari yang tidak dapat

ingat lagi dengan pasti pada tanggal 18 Juli 2002 sampai dengan bulan

Desember 2003 atau setidak- tidaknya pada suatu waktu tahun 2002 sampai

dengan tahun 2003, bertempat di Kantor PT Bank Mandiri Cabang Blitar dan

Bank Jatim Cabang Blitar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu di

daerah hukum Pengadilan Negeri Blitar, dengan sengaja secara melawan hukum

melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu

korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara “ --

Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut : ----------

- Berawal dari terdakwa selaku staf Bagian Keuangan Sekretariat Pemerintah

Kab. Blitar sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor : 820/ 14/

423.031/ SP/ 2000 Tanggal 06 Juni 2000 yang dalam melaksanakan

tugasnya sebagaimana dalam Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) bertanggung

jawab kepada Kasubag Anggaran pada Bagian Keuangan (Krisanto,

SE.MM), pada waktu terdakwa ditanya oleh Krisanto, SE.MM. (yang

penuntutannya dilakukan secara tersendiri)” Pak Pri….. opo awakmu duwe

rekening Bank Mandiri “ (Pak Pri apa kamu punya rekening Bank Mandiri )

Page 5: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

5

lalu terdakwa menjawab “gak duwe Pak Kris”(gak punya Pak Kris)

kemudian Krisanto, SE.MM. memerintahkan kepada terdakwa untuk

membuka rekening Bank Mandiri Cabang Blitar “engko tak transfer” (nanti

saya transfer) dan terdakwa menjawab “iya pak”, kemudian terdakwa

berangkat ke Bank Mandiri Cabang Blitar untuk membuka rekening

tabungan di PT Bank Mandiri Cabang Blitar pada tanggal 18 Juli 2002 dan

pada hari dan tanggal itu juga Buku Tabungan PT Bank Mandiri dengan

Nomor Rekening : 144-0002204005 atas nama Priono Hadi dengan saldo

awal sebesar Rp. 50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah). Oleh terdakwa

diserahkan kepada Krisanto, SE.MM di ruang kerja ;

- Bahwa pada bulan Maret 2003 terdakwa Priono Hadi mendatangi saksi

Samilah (Kasi Pengeluaran) Kasda Pemkab. Blitar disuruh oleh Krisanto,

SE.MM. (Pj. Kabag. Keuangan) bermaksud menyampaikan pesan dengan

kata-kata “ Bu Sam (Samilah) untuk dapatnya memindahkan Rekening

Kasda ke rekening Pak Krisanto sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar

Rupiah)”, kemudian saksi Samilah meminta surat resmi untuk memindahkan

rekening saksi Krisanto namun terdakwa Priono Hadi tidak bisa

menunjukkan suratnya dengan alasan rekening saksi Krisanto ketinggalan di

rumahnya dan dimasukkan ke rekening saya (terdakwa Priono Hadi). Bahwa

atas permintaan dari terdakwa tersebut saksi Samilah membuat permohonan

Kliring kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar Nomor : 900/ 91/

409.304/ 2003 tanggal 10 Maret 2003 perihal Permohonan Kliring yang pada

intinya bahwa saldo rekening Nomor : 0141.001.200 tanggal 7 Maret 2003

sebesar Rp. 12. 639.566. 517,- ( dua belas milyard enam ratus tiga puluh

sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus tujuh belas rupiah

) mohon dikliring ke PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang Blitar No.

Rekening 144- 0002284005 atas nama PRIONO HADI. atas permohonan

Kliring tersebut saksi Suwati atas nama Plt. Kepala Kantor Kasda Kabupaten

Blitar membuat Nota Dinas yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah

Kabupaten Blitar Nomor : 900/ 38/ 409.304/ 2003 tanggal 10 Maret 2003

untuk mendapatkan persetujuan, dan setelah mendapatkan persetujuan dari

Sekda selanjutnya permohonan Kliring tersebut diserahkan kepada Bank

Jatim yang diterima oleh saksi Suprayitno, SE ( selaku bagian Kliring Bank

Jatim Cabang Blitar ). Oleh karena permohonan Kliring dari kantor Kasda

Kab. Blitar tersebut sudah siang maka saksi Suprayitno, SE selaku petugas

Kliring membuat LLG atau Lalu Lintas Giro tanggal 11 Maret 2003 ke Bank

Mandiri Cabang Blitar yang selanjutnya dana alokasi umum milik Pem. Kab

Page 6: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

6

Blitar sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah) telah masuk ke

dalam rekening terdakwa pada Bank Mandiri Cabang Blitar Nomor

Rekening : 144-0002284005 sehingga sisa saldo dana alokasi umum yang

pada awalnya berjumlah Rp.12.639.566.517,- (Dua belas milyar enam ratus

tiga puluh sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus tujuh

belas rupiah) masih tersisa Rp.9.639.566.517,-(Sembilan milyar enam ratus

tiga puluh sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus tujuh

belas rupiah).

- Bahwa pada tanggal 11 Maret 2003 terdakwa dipanggil oleh Krisanto,

SE.MM. yang bermaksud untuk memberitahukan kepada terdakwa bahwa

Krisanto, SE.MM. telah mentransfer dana sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga

Milyar Rupiah) ke rekening terdakwa di PT Bank Mandiri Cabang Blitar ;

- Bahwa untuk membuktikan atas kebenaran bahwa uang sudah ditransfer oleh

Krisanto, SE.MM. terdakwa mengecek ke Bank Mandiri Cabang Blitar di

Jalan Merdeka, ternyata benar dalam rekening terdakwa sudah masuk dana

sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah) ;

- Kemudian pada tanggal 11 Maret 2003 itu juga terdakwa diperintahkan oleh

Krisanto, SE.MM. untuk mencairkan dana tersebut sebesar Rp.

2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah) di Bank Mandiri Cabang Blitar untuk

kemudian diserahkan ke pada Krisanto, SE.MM , dirumahnya di Jalan

Arumdalu No. 1 Blitar ;

- Bahwa terdakwa membawa uang sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua Milyar

Rupiah) ke rumah Krisanto, SE.MM, bersama dengan saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono dengan cara terdakwa menjinjing sebuah tas warna coklat

ukuran besar dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan menjinjing

tas kresek warna hitam, sedangkan saksi Lilik Purwanto menjinjing tas

coklat dengan menggunakan tangan kanan dan saksi Budiono menjinjing

satu tas kresek warna hitam Setelah terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono tiba di rumah Krisanto SE.MM. dan sesampainya di

depan rumah lalu Krisanto, SE.MM. sudah menunggu di dalam ruang tamu.

Kemudian terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto , saksi Budiono dan

Krisanto, SE.MM. langsung pergi menuju ke lantai dua dan sesampainya di

lantai dua lalu Krisanto, SE.MM menyuruh terdakwa untuk menaruh uang

tersebut bersama saksi Lilik Purwanto dan saksi Budiono ke dalam kamar

Krisanto. SE.MM. Dan setelah menaruh uang tersebut lalu Krisanto,

SE.MM. berkata “leren disik” (istirahat dulu) “ngombe kopi” (minum kopi)

Page 7: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

7

lalu terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto dan saksi Budiono serta

Krisanto, SE.MM. menuju ke ruang tamu yang berada di lantai pertama

untuk minum kopi, namun sesampainya disana terdakwa melihat saksi

Erwan sedang duduk diteras depan rumah Krisanto, SE.MM. dan selang 15

(lima belas ) menit kemudian lalu terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono berpamitan untuk kembali ke kantor dengan mengendarai

mobil dinas Toyota Kijang warna hijau ;

- Bahwa saldo akhir uang di Bank Mandiri Cabang Blitar dalam rekening no

144.0002 284005 setelah pencairan tanggal 11 Maret 2003 sebesar

Rp.2.000.000.000,-(dua milyar rupiah) tersebut, masih tersisa sebesar

Rp.1.018.723.311.61,-(satu milyar delapan belas juta tujuh ratus dua puluh

tiga ribu tiga ratus sebelas rupiah enam puluh satu sen ) Kemudian pada

tanggal 3 Juni 2003 terdakwa mengajukan pemindahbukuan dari rekening

lama no 144.000.2284005 ke rekening yang baru no.144.000.3230445

sejumlah tersebut diatas.

- Bahwa dari saldo yang ada dalam rekening no 144.000.3230445 di Bank

Mandiri Cab.Blitar, kemudian secara berturut-turut terdakwa telah

mencairkannya sebagai berikut:

No. TANGGAL JUMLAH 1 2 3 1. 08 September 2003 Rp. 90.000.000,- 2. 30 September 2003 Rp. 25.000.000,- 3. 06 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,- 4. 08 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,- 5. 10 Oktober 2003 Rp. 50.000.000,- 6. 14 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,- 7. 22 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,- 8. 30 Oktober 2003 Rp. 300.000.000,- 9. 31 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

10. 12 Nopember 2003 Rp. 100.000.000,- 11. 02 Desember 2003 Rp. 25.000.000,- 12. 09 Desember 2003 Rp. 25.000.000,- 13. 15 Desember 2003 Rp. 30.000.000,- 14. 24 Desember 2003 Rp. 47.987.056,-

- Bahwa dari pencairan dana uang secara berturut – turut (sebanyak 14 kali )

tersebut,untuk mencairkan dana sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah) pada tanggal 6 Oktober 2003 dan 8 Oktober 2003 uangnya untuk

pribadi terdakwa yang merupakan pemberian dari Krisanto, sedangkan

Page 8: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

8

pencairan dana /uang yang selebihnya dananya terdakwa serahkan kepada

Krisanto.

- Bahwa uang sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) untuk pribadi

terdakwa tersebut terdakwa cairkan dengan rincian sebagai berikut:

- Pada tanggal 6 Oktober 2003 terdakwa mencairkan sebesar Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah) ,yang kemudian sebesar Rp.

75.000.000,- ( tujuh puluh lima juta rupiah ) terdakwa simpan ke

BRI Sub Unit Bendosewu Blitar. Sedangkan sebasar

Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) terdakwa ambil

tunai untuk bawa ke rumah.

- Pada tanggal 8 Oktober 2003 terdakwa mencairkan sebesar

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdakwa pergunakan

untuk membeli bahan material dalam rangka membangun rumah

didesa Wonorejo Kec.Talun Kab.Blitar.

- Bahwa uang sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah ) tersebut telah

terdakwa pergunakan untuk membangun rumah untuk perincian sebagai

berikut:

- Sebesar Rp.190.000.000,- (seratus sembilan puluh juta rupiah)

untuk biaya pembangun rumah dan ongkos tukang .

- Sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) untuk membuat

pagar besi

- Perbuatan terdakwa seperti diuraikan di atas, telah bertentangan dengan

ketentuan sebagai berikut :

1. Peraturan Pemerintah RI No.104 tahun 2000 tentang dana

perimbangan

Pasal. 15 (1) Dana Alokasi Umum dialokasikan dengan tujuan

pemerataan kemampuan keuangan antar Daerah

untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam

rangka pelaksanaan Desentralisasi

Pasal 15 (2) Penggunaan Dana Alokasi Umum ditetapkan oleh

Daerah

Dan dalam penjelasannya di dalam Pasal 15 (1) yaitu :

Dana Alokasi Umum bertujuan untuk pemerataan

kemampuan keuangan Daerah, termasuk di dalam

Page 9: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

9

pengertian tersebut adalah jaminan kesinambungan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di seluruh

Daerah dalam rangka penyediaan pelayanan dasar

kepada masyarakat dan merupakan satu kesatuan

dengan penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah

Pasal 15 (2) yaitu : Penggunaan Dana Alokasi Umum

dan penerimaan lainnya dalam APBD harus tetap

dalam kerangka pencapaian tujuan pemberian otonomi

kepada Daerah yaitu peningkatan pelayanan dan

kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, seperti

pelayanan di bidang kesehatan dan pendidikan.

2. Pasal 1 huruf c Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor : 32

Tahun 1999 tanggal 19 April 1999 tentang Pelaksanaan Tugas

Pemegang Kas Daerah dalam pengurusan Keuangan Daerah yaitu

Kas Daerah adalah Aparat / lembaga Keuangan Daerah yang

melaksanakan pekerjaan penerimaan, penyimpanan dan

pembayaran atau penyerahan uang atau surat berharga untuk

kepentingan daerah

3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal

10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan Pertanggung jawaban

dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan

APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan

Penyusunan Perhitungan APBD, mengatur antara lain :

Pejabat yang diberi wewenang menandatangani ikatan atau

perjanjian dengan pihak ketiga yang mengakibatkan Pendapatan

dan Pengeluaran APBD.

Bahwa menurut ketentuan pengeluaran dana alokasi umum milik

Pemerintah Kab. Blitar pengeluarannya harus melalui SPMG tetapi

dana alokasi umum sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah)

pengeluarannya tidak melalui SPMG dan dana alokasi umum tidak

digunakan untuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan

masyarakat yang semakin baik, seperti pelayanan dibidang kesehatan

dan pendidikan melainkan digunakan untuk kepentingan pribadi

terdakwa bersama Krisanto, SE. MM.

Page 10: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

10

- Akibat perbuatan terdakwa yang dilakukan bersama-sama dengan

Krisanto,SE.MM telah mengakibatkan kerugian negara/Pemerintah

Kabupaten Blitar sebesar Rp. 3.000.000.000,-(tiga milyar rupiah) atau

setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam

pasal 2 ayat (1) Jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai mana telah diubah dengan

Undang-Undang No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang

Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal

55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Subsidiair :

Bahwa terdakwa PRIONO HADI sebagai staf Bagian Keuangan

Sekretariat Pemerintah Kabupaten Blitar sesuai dengan Surat Keputusan Bupati

Blitar Nomor : 820/ 14/ 423.031/ SP/ 2000 Tanggal 06 Juni 2000 dengan

sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan

kejahatan pada Krisanto, SE.MM. (yang penuntutannya dilakukan secara

tersendiri) pada waktu dan tempat seperti dalam Dakwaan Kesatu Primair

tersebut di atas dengan sengaja secara melawan hukum melakukan perbuatan

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat

merugikan keuangan negara atau perekonomian negara “.

Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

- Terdakwa selaku staf Bagian Keuangan Sekretariat Pemerintah Kab. Blitar

sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor : 820/ 14/ 423.031/ SP/

2000 Tanggal 06 Juni 2000 pada tanggal 18 Juli 2002 membuka rekening di

PT. Bank Mandiri Cabang Blitar dengan Nomor Rekening : 144-

0002204005 atas nama terdakwa Priono Hadi dengan saldo awal sebesar Rp.

50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah). Kemudian oleh terdakwa diserahkan

kepada Krisanto, SE.MM (yang penuntutannya dilakukan secara tersendiri)

selaku Kasubag Anggaran pada Bagian Keuangan Pemkab. Blitar.

- Bahwa pada bulan Maret 2003 terdakwa Priono Hadi mendatangi saksi

Samilah (Kasi Pengeluaran) Kasda Pemkab. Blitar disuruh oleh Krisanto,

SE.MM. (Pj. Kabag. Keuangan) bermaksud menyampaikan pesan dengan

kata-kata “ Bu Sam (Samilah) untuk dapatnya memindahkan Rekening

Kasda ke rekening Pak Krisanto sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar

Rupiah)”, kemudian saksi Samilah meminta surat resmi untuk memindahkan

Page 11: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

11

rekening saksi Krisanto namun terdakwa Priono Hadi tidak bisa

menunjukkan suratnya dengan alasan rekening saksi Krisanto ketinggalan di

rumahnya dan dimasukkan ke rekening saya (terdakwa Priono Hadi).

- Bahwa atas permintaan dari terdakwa tersebut saksi Samilah membuat

permohonan Kliring kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar Nomor :

900/ 91/ 409.304/ 2003 tanggal 10 Maret 2003 perihal Permohonan Kliring

yang pada intinya bahwa saldo rekening Nomor : 0141.001.200 tanggal 7

Maret 2003 sebesar Rp. 12. 639.566. 517,- ( dua belas milyard enam ratus

tiga puluh sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus tujuh

belas rupiah ) mohon dikliring ke PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor

Cabang Blitar No. Rekening 144- 0002284005 atas nama PRIONO HADI.

atas permohonan Kliring tersebut saksi Suwati atas nama Plt. Kepala Kantor

Kasda Kabupaten Blitar membuat Nota Dinas yang ditujukan kepada

Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Nomor : 900/ 38/ 409.304/ 2003 tanggal

10 Maret 2003 untuk mendapatkan persetujuan, dan setelah mendapatkan

persetujuan dari Sekda selanjutnya permohonan Kliring tersebut diserahkan

kepada Bank Jatim yang diterima oleh saksi Suprayitno, SE ( selaku bagian

Kliring Bank Jatim Cabang Blitar ). Oleh karena permohonan Kliring dari

kantor Kasda Kab. Blitar tersebut sudah siang maka saksi Suprayitno, SE

selaku petugas Kliring membuat LLG atau Lalu Lintas Giro tanggal 11

Maret 2003 ke Bank Mandiri Cabang Blitar yang selanjutnya dana alokasi

umum milik Pem. Kab Blitar sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar

Rupiah) telah masuk ke dalam rekening terdakwa pada Bank Mandiri

Cabang Blitar Nomor Rekening : 144-0002284005 sehingga sisa saldo dana

alokasi umum yang pada awalnya berjumlah Rp.12.639.566.517,- (Dua belas

milyar enam ratus tiga puluh sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu

lima ratus tujuh belas rupiah) masih tersisa Rp.9.639.566.517,-(Sembilan

milyar enam ratus tiga puluh sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu

lima ratus tujuh belas rupiah).

- Bahwa pada tanggal 11 Maret 2003 terdakwa dipanggil oleh Krisanto,

SE.MM. yang bermaksud untuk memberitahukan kepada terdakwa bahwa

Krisanto, SE.MM. telah mentransfer dana sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga

Milyar Rupiah) ke rekening terdakwa di PT Bank Mandiri Cabang Blitar ;

- Bahwa untuk membuktikan atas kebenaran bahwa uang sudah ditransfer oleh

Krisanto, SE.MM. terdakwa mengecek ke Bank Mandiri Cabang Blitar di

Page 12: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

12

Jalan Merdeka, ternyata benar dalam rekening terdakwa sudah masuk dana

sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah) ;

- Kemudian pada tanggal 11 Maret 2003 itu juga terdakwa diperintahkan oleh

Krisanto, SE.MM. untuk mencairkan dana tersebut sebesar Rp.

2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah) di Bank Mandiri Cabang Blitar untuk

kemudian diserahkan ke pada Krisanto, SE.MM , dirumahnya di Jalan

Arumdalu No. 1 Blitar ;

- Bahwa terdakwa membawa uang sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua Milyar

Rupiah) ke rumah Krisanto, SE.MM, bersama dengan saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono dengan cara terdakwa menjinjing sebuah tas warna coklat

ukuran besar dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan menjinjing

tas kresek warna hitam, sedangkan saksi Lilik Purwanto menjinjing tas

coklat dengan menggunakan tangan kanan dan saksi Budiono menjinjing

satu tas kresek warna hitam Setelah terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono tiba di rumah Krisanto SE.MM. dan sesampainya di

depan rumah lalu Krisanto, SE.MM. sudah menunggu di dalam ruang tamu.

Kemudian terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto, saksi Budiono dan

Krisanto, SE.MM. langsung pergi menuju ke lantai dua dan sesampainya di

lantai dua lalu Krisanto, SE.MM menyuruh terdakwa untuk menaruh uang

tersebut bersama saksi Lilik Purwanto dan saksi Budiono ke dalam kamar

Krisanto, SE.MM. Dan setelah menaruh uang tersebut lalu Krisanto,

SE.MM. berkata “leren disik” (istirahat dulu) “ngombe kopi” (minum kopi)

lalu terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto dan saksi Budiono serta

Krisanto, SE.MM. menuju ke ruang tamu yang berada di lantai pertama

untuk minum kopi, namun sesampainya disana terdakwa melihat saksi

Erwan sedang duduk diteras depan rumah Krisanto, SE.MM. dan selang 15

(lima belas ) menit kemudian lalu terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono berpamitan untuk kembali ke kantor dengan mengendarai

mobil dinas Toyota Kijang warna hijau ;

- Bahwa saldo akhir uang di Bank Mandiri Cabang Blitar dalam rekening no

144.0002 284005 setelah pencairan tanggal 11 Maret 2003 sebesar

Rp.2.000.000.000,-(dua milyar rupiah) tersebut, masih tersisa sebesar

Rp.1.018.723.311.61,-(satu milyar delapan belas juta tujuh ratus dua puluh

tiga ribu tiga ratus sebelas rupiah enam puluh satu sen ) Kemudian pada

tanggal 3 Juni 2003 terdakwa mengajukan pemindahbukuan dari rekening

Page 13: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

13

lama no 144.000.2284005 ke rekening yang baru no.144.000.3230445

sejumlah tersebut diatas.

- Bahwa dari saldo yang ada dalam rekening no 144.000.3230445 di Bank

Mandiri Cab.Blitar, kemudian secara berturut-turut terdakwa telah

mencairkannya sebagai berikut:

No. TANGGAL JUMLAH 1 2 3 1. 08 September 2003 Rp. 90.000.000,- 2. 30 September 2003 Rp. 25.000.000,- 3. 06 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,- 4. 08 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,- 5. 10 Oktober 2003 Rp. 50.000.000,- 6. 14 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,- 7. 22 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,- 8. 30 Oktober 2003 Rp. 300.000.000,- 9. 31 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

10. 12 Nopember 2003 Rp. 100.000.000,- 11. 02 Desember 2003 Rp. 25.000.000,- 12. 09 Desember 2003 Rp. 25.000.000,- 13. 15 Desember 2003 Rp. 30.000.000,- 14. 24 Desember 2003 Rp. 47.987.056,-

- Bahwa dari pencairan dana uang secara berturut – turut (sebanyak 14 kali )

tersebut,untuk mencairkan dana sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah) pada tanggal 6 Oktober 2003 dan 8 Oktober 2003 uangnya untuk

pribadi terdakwa yang merupakan pemberian dari Krisanto, sedangkan

pencairan dana /uang yang selebihnya dananya terdakwa serahkan kepada

Krisanto.

- Bahwa uang sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) untuk pribadi

terdakwa tersebut terdakwa cairkan dengan rincian sebagai berikut:

- Pada tanggal 6 Oktober 2003 terdakwa mencairkan sebesar Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah) ,yang kemudian sebesar Rp.

75.000.000,- ( tujuh puluh lima juta rupiah ) terdakwa simpan ke

BRI Sub Unit Bendosewu Blitar. Sedangkan sebasar

Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) terdakwa ambil

tunai untuk bawa ke rumah.

- Pada tanggal 8 Oktober 2003 terdakwa mencairkan sebesar

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdakwa pergunakan

untuk membeli bahan material dalam rangka membangun rumah

didesa Wonorejo Kec.Talun Kab.Blitar.

Page 14: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

14

- Bahwa uang sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah ) tersebut telah

terdakwa pergunakan untuk membangun rumah untuk perincian sebagai

berikut:

- Sebesar Rp.190.000.000,- (seratus sembilan puluh juta rupiah)

untuk biaya pembangun rumah dan ongkos tukang .

- Sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) untuk membuat

pagar besi.

- Perbuatan terdakwa seperti diuraikan di atas, telah bertentangan dengan

ketentuan sebagai berikut :

1. Peraturan Pemerintah RI No.104 tahun 2000 tentang dana

perimbangan

Pasal. 15 (1) Dana Alokasi Umum dialokasikan dengan tujuan

pemerataan kemampuan keuangan antar Daerah

untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam

rangka pelaksanaan Desentralisasi

Pasal 15 (2) Penggunaan Dana Alokasi Umum ditetapkan oleh

Daerah

Dan dalam penjelasannya di dalam Pasal 15 (1) yaitu :

Dana Alokasi Umum bertujuan untuk pemerataan

kemampuan keuangan Daerah, termasuk di dalam

pengertian tersebut adalah jaminan kesinambungan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di seluruh

Daerah dalam rangka penyediaan pelayanan dasar

kepada masyarakat dan merupakan satu kesatuan

dengan penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah

Pasal 15 (2) yaitu : Penggunaan Dana Alokasi Umum

dan penerimaan lainnya dalam APBD harus tetap

dalam kerangka pencapaian tujuan pemberian otonomi

kepada Daerah yaitu peningkatan pelayanan dan

kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, seperti

pelayanan di bidang kesehatan dan pendidikan.

2. Pasal 1 huruf c Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor : 32

Tahun 1999 tanggal 19 April 1999 tentang Pelaksanaan Tugas

Page 15: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

15

Pemegang Kas Daerah dalam pengurusan Keuangan Daerah yaitu

Kas Daerah adalah Aparat / lembaga Keuangan Daerah yang

melaksanakan pekerjaan penerimaan, penyimpanan dan

pembayaran atau penyerahan uang atau surat berharga untuk

kepentingan daerah

3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal

10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan Pertanggung jawaban

dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan

APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan

Penyusunan Perhitungan APBD, mengatur antara lain :

Pejabat yang diberi wewenang menandatangani ikatan atau

perjanjian dengan pihak ketiga yang mengakibatkan Pendapatan

dan Pengeluaran APBD.

Bahwa menurut ketentuan pengeluaran dana alokasi umum milik

Pemerintah Kab. Blitar pengeluarannya harus melalui SPMG tetapi dana

alokasi umum sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah)

pengeluarannya tidak melalui SPMG dan dana alokasi umum tidak

digunakan untuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang

semakin baik, seperti pelayanan dibidang kesehatan dan pendidikan

melainkan digunakan untuk kepentingan pribadi terdakwa bersama Krisanto,

SE. MM.

- Akibat perbuatan terdakwa seperti diuraikan di atas, telah mengakibatkan

kerugian negara/Pemerintah Kabupaten Blitar sebesar Rp. 3.000.000.000,-

(tiga milyar rupiah) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 2

ayat (1) Jo pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang

Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal

56 ke-2 KUHP.

Atau

Kedua

Primair

Page 16: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

16

Bahwa terdakwa PRIONO HADI sebagai staf Bagian Keuangan

Sekretariat Pemerintah Kabupaten Blitar sesuai dengan Surat Keputusan Bupati

Blitar Nomor : 820/ 14/ 423.031/ SP/ 2000 Tanggal 06 Juni 2000 telah

melakukan atau turut serta melakukan perbuatan dengan Krisanto, SE.MM.

(yang penuntutannya dilakukan secara tersendiri) pada waktu dan tempat seperti

dalam Dakwaan Kesatu Primair tersebut di atas, dengan tujuan menguntungkan

diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi menyalahgunakan kewenangan,

kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang

dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara .

Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

- Terdakwa selaku staf Bagian Keuangan Sekretariat Pemerintah Kab. Blitar

sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor : 820/ 14/ 423.031/ SP/

2000 Tanggal 06 Juni 2000 mempunyai tugas dan fungsi yaitu :

a. Menerima SPP ( Surat permohonan pembayaran)

b. Meregister SKO ( Surat Keputusan Otorisasi)

c. Melaksanakan perintah / tugas dari Kasubag Anggaran baik lisan

maupun tertulis.

Dalam melaksanakan tupoksi tersebut terdakwa bertanggung jawab kepada

Kasubag Anggaran pada bagian Keuangan yaitu Krisanto, SE.MM (yang

penuntutannya dilakukan secara tersendiri).

- Berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Peraturan Pemerintah RI No.104 tahun 2000 tentang dana

perimbangan

Pasal. 15 (1) Dana Alokasi Umum dialokasikan dengan tujuan

pemerataan kemampuan keuangan antar Daerah

untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam

rangka pelaksanaan Desentralisasi

Pasal 15 (2) Penggunaan Dana Alokasi Umum ditetapkan oleh

Daerah

Dan dalam penjelasannya di dalam Pasal 15 (1) yaitu :

Dana Alokasi Umum bertujuan untuk pemerataan

kemampuan keuangan Daerah, termasuk di dalam

pengertian tersebut adalah jaminan kesinambungan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di seluruh

Page 17: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

17

Daerah dalam rangka penyediaan pelayanan dasar

kepada masyarakat dan merupakan satu kesatuan

dengan penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah

Pasal 15 (2) yaitu : Penggunaan Dana Alokasi Umum

dan penerimaan lainnya dalam APBD harus tetap

dalam kerangka pencapaian tujuan pemberian otonomi

kepada Daerah yaitu peningkatan pelayanan dan

kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, seperti

pelayanan di bidang kesehatan dan pendidikan.

2. Pasal 1 huruf c Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor : 32

Tahun 1999 tanggal 19 April 1999 tentang Pelaksanaan Tugas

Pemegang Kas Daerah dalam pengurusan Keuangan Daerah yaitu

Kas Daerah adalah Aparat / lembaga Keuangan Daerah yang

melaksanakan pekerjaan penerimaan, penyimpanan dan

pembayaran atau penyerahan uang atau surat berharga untuk

kepentingan daerah.

3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal

10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan Pertanggung jawaban

dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan

APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan

Penyusunan Perhitungan APBD, mengatur antara lain :

Pejabat yang diberi wewenang menandatangani ikatan atau

perjanjian dengan pihak ketiga yang mengakibatkan Pendapatan

dan Pengeluaran APBD.

Bahwa menurut ketentuan pengeluaran dana alokasi umum milik

Pemerintah Kab. Blitar pengeluarannya harus melalui SPMG tetapi dana

alokasi umum sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah)

pengeluarannya tidak melalui SPMG dan dana alokasi umum tidak

digunakan untuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang

semakin baik, seperti pelayanan dibidang kesehatan dan pendidikan

melainkan digunakan untuk kepentingan pribadi terdakwa bersama Krisanto,

SE. MM.

- Bahwa terdakwa seharusnya dalam mengelola keuangan Pemkab. Blitar

berdasarkan pada ketentuan di atas, namun dalam pelaksanaannya terdakwa

Page 18: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

18

bersama-sama dengan Krisanto, SE.MM telah menyalahgunakan

kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau

kedudukan terdakwa selaku staf bagian keuangan Sekretariat Pemkab. Blitar

dengan melakukan perbuatan sebagai berikut :

- Terdakwa selaku staf Bagian Keuangan Sekretariat Pemerintah Kab. Blitar

sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor : 820/ 14/ 423.031/ SP/

2000 Tanggal 06 Juni 2000 yang dalam melaksanakan tugasnya

sebagaimana dalam Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) bertanggung jawab

kepada Kasubag Anggaran pada Bagian Keuangan (Krisanto, SE.MM), pada

waktu terdakwa ditanya oleh Krisanto, SE.MM. (yang penuntutannya

dilakukan secara tersendiri)” Pak Pri….. opo awakmu duwe rekening Bank

Mandiri “ (Pak Pri apa kamu punya rekening Bank Mandiri ) lalu terdakwa

menjawab “gak duwe Pak Kris”(gak punya Pak Kris) kemudian Krisanto,

SE.MM. memerintahkan kepada terdakwa untuk membuka rekening Bank

Mandiri Cabang Blitar “engko tak transfer” (nanti saya transfer) dan

terdakwa menjawab “iya pak”, kemudian terdakwa berangkat ke Bank

Mandiri Cabang Blitar untuk membuka rekening tabungan di PT Bank

Mandiri Cabang Blitar pada tanggal 18 Juli 2002 dan pada hari dan tanggal

itu juga Buku Tabungan PT Bank Mandiri dengan Nomor Rekening : 144-

0002204005 atas nama Priono Hadi dengan saldo awal sebesar Rp. 50.000,-

(Lima Puluh Ribu Rupiah). Oleh terdakwa diserahkan kepada Krisanto,

SE.MM di ruang kerja ;

- Bahwa pada bulan Maret 2003 terdakwa Priono Hadi mendatangi saksi

Samilah (Kasi Pengeluaran) Kasda Pemkab. Blitar disuruh oleh Krisanto,

SE.MM. (Pj. Kabag. Keuangan) bermaksud menyampaikan pesan dengan

kata-kata “ Bu Sam (Samilah) untuk dapatnya memindahkan Rekening

Kasda ke rekening Pak Krisanto sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar

Rupiah)”, kemudian saksi Samilah meminta surat resmi untuk memindahkan

rekening saksi Krisanto namun terdakwa Priono Hadi tidak bisa

menunjukkan suratnya dengan alasan rekening saksi Krisanto ketinggalan di

rumahnya dan dimasukkan ke rekening saya (terdakwa Priono Hadi). Bahwa

atas permintaan dari terdakwa tersebut saksi Samilah membuat permohonan

Kliring kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar Nomor : 900/ 91/

409.304/ 2003 tanggal 10 Maret 2003 perihal Permohonan Kliring yang pada

intinya bahwa saldo rekening Nomor : 0141.001.200 tanggal 7 Maret 2003

sebesar Rp. 12. 639.566. 517,- ( dua belas milyard enam ratus tiga puluh

Page 19: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

19

sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus tujuh belas rupiah

) mohon dikliring ke PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang Blitar No.

Rekening 144- 0002284005 atas nama PRIONO HADI. atas permohonan

Kliring tersebut saksi Suwati atas nama Plt. Kepala Kantor Kasda Kabupaten

Blitar membuat Nota Dinas yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah

Kabupaten Blitar Nomor : 900/ 38/ 409.304/ 2003 tanggal 10 Maret 2003

untuk mendapatkan persetujuan, dan setelah mendapatkan persetujuan dari

Sekda selanjutnya permohonan Kliring tersebut diserahkan kepada Bank

Jatim yang diterima oleh saksi Suprayitno, SE (selaku bagian Kliring Bank

Jatim Cabang Blitar).

Oleh karena permohonan Kliring dari kantor Kasda Kab. Blitar tersebut

sudah siang maka saksi Suprayitno, SE selaku petugas Kliring membuat

LLG atau Lalu Lintas Giro tanggal 11 Maret 2003 ke Bank Mandiri Cabang

Blitar yang selanjutnya dana alokasi umum milik Pem. Kab Blitar sebesar

Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah) telah masuk ke dalam rekening

terdakwa pada Bank Mandiri Cabang Blitar Nomor Rekening : 144-

0002284005 sehingga sisa saldo dana alokasi umum yang pada awalnya

berjumlah Rp.12.639.566.517,- (Dua belas milyar enam ratus tiga puluh

sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus tujuh belas rupiah)

masih tersisa Rp.9.639.566.517,-(Sembilan milyar enam ratus tiga puluh

sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus tujuh belas

rupiah).

- Bahwa pada tanggal 11 Maret 2003 terdakwa dipanggil oleh Krisanto,

SE.MM. yang bermaksud untuk memberitahukan kepada terdakwa bahwa

Krisanto, SE.MM. telah mentransfer dana sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga

Milyar Rupiah) ke rekening terdakwa di PT Bank Mandiri Cabang Blitar ;

- Bahwa untuk membuktikan atas kebenaran bahwa uang sudah ditransfer oleh

Krisanto, SE.MM. terdakwa mengecek ke Bank Mandiri Cabang Blitar di

Jalan Merdeka, ternyata benar dalam rekening terdakwa sudah masuk dana

sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah) ;

- Kemudian pada tanggal 11 Maret 2003 itu juga terdakwa diperintahkan oleh

Krisanto, SE.MM. untuk mencairkan dana tersebut sebesar Rp.

2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah) di Bank Mandiri Cabang Blitar untuk

kemudian diserahkan ke pada Krisanto, SE.MM , dirumahnya di Jalan

Arumdalu No. 1 Blitar ;

Page 20: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

20

- Bahwa terdakwa membawa uang sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua Milyar

Rupiah) ke rumah Krisanto, SE.MM, bersama dengan saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono dengan cara terdakwa menjinjing sebuah tas warna coklat

ukuran besar dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan menjinjing

tas kresek warna hitam, sedangkan saksi Lilik Purwanto menjinjing tas

coklat dengan menggunakan tangan kanan dan saksi Budiono menjinjing

satu tas kresek warna hitam Setelah terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono tiba di rumah Krisanto SE.MM. dan sesampainya di

depan rumah lalu Krisanto, SE.MM. sudah menunggu di dalam ruang tamu.

Kemudian terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto , saksi Budiono dan

Krisanto, SE.MM. langsung pergi menuju ke lantai dua dan sesampainya di

lantai dua lalu Krisanto, SE.MM menyuruh terdakwa untuk menaruh uang

tersebut bersama saksi Lilik Purwanto dan saksi Budiono ke dalam kamar

Krisanto. SE.MM. Dan setelah menaruh uang tersebut lalu Krisanto,

SE.MM. berkata “leren disik” (istirahat dulu) “ngombe kopi” (minum kopi)

lalu terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto dan saksi Budiono serta

Krisanto, SE.MM. menuju ke ruang tamu yang berada di lantai pertama

untuk minum kopi, namun sesampainya disana terdakwa melihat saksi

Erwan sedang duduk diteras depan rumah Krisanto, SE.MM. dan selang 15

(lima belas ) menit kemudian lalu terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono berpamitan untuk kembali ke kantor dengan mengendarai

mobil dinas Toyota Kijang warna hijau ;

- Bahwa saldo akhir uang di Bank Mandiri Cabang Blitar dalam rekening no

144.0002 284005 setelah pencairan tanggal 11 Maret 2003 sebesar

Rp.2.000.000.000,-(dua milyar rupiah) tersebut, masih tersisa sebesar

Rp.1.018.723.311.61,-(satu milyar delapan belas juta tujuh ratus dua puluh

tiga ribu tiga ratus sebelas rupiah enam puluh satu sen ) Kemudian pada

tanggal 3 Juni 2003 terdakwa mengajukan pemindahbukuan dari rekening

lama no 144.000.2284005 ke rekening yang baru no.144.000.3230445

sejumlah tersebut diatas.

- Bahwa dari saldo yang ada dalam rekening no 144.000.3230445 di Bank

Mandiri Cab.Blitar, kemudian secara berturut-turut terdakwa telah

mencairkannya sebagai berikut:

No. TANGGAL JUMLAH 1 2 3 1. 08 September 2003 Rp. 90.000.000,-

Page 21: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

21

2. 30 September 2003 Rp. 25.000.000,- 3. 06 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,- 4. 08 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,- 5. 10 Oktober 2003 Rp. 50.000.000,- 6. 14 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,- 7. 22 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,- 8. 30 Oktober 2003 Rp. 300.000.000,- 9. 31 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

10. 12 Nopember 2003 Rp. 100.000.000,- 11. 02 Desember 2003 Rp. 25.000.000,- 12. 09 Desember 2003 Rp. 25.000.000,- 13. 15 Desember 2003 Rp. 30.000.000,- 14. 24 Desember 2003 Rp. 47.987.056,-

- Bahwa dari pencairan dana uang secara berturut – turut (sebanyak 14 kali )

tersebut,untuk mencairkan dana sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah) pada tanggal 6 Oktober 2003 dan 8 Oktober 2003 uangnya untuk

pribadi terdakwa yang merupakan pemberian dari Krisanto, sedangkan

pencairan dana /uang yang selebihnya dananya terdakwa serahkan kepada

Krisanto.

- Bahwa uang sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) untuk pribadi

terdakwa tersebut terdakwa cairkan dengan rincian sebagai berikut:

- Pada tanggal 6 Oktober 2003 terdakwa mencairkan sebesar

Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) ,yang kemudian

sebesar Rp. 75.000.000,- ( tujuh puluh lima juta rupiah )

terdakwa simpan ke BRI Sub Unit Bendosewu Blitar.

Sedangkan sebasar Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta

rupiah) terdakwa ambil tunai untuk bawa ke rumah.

- Pada tanggal 8 Oktober 2003 terdakwa mencairkan sebesar

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdakwa

pergunakan untuk membeli bahan material dalam rangka

membangun rumah didesa Wonorejo Kec.Talun Kab.Blitar.

- Bahwa uang sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah ) tersebut telah

terdakwa pergunakan untuk membangun rumah untuk perincian sebagai

berikut:

- Sebesar Rp.190.000.000,- (seratus sembilan puluh juta

rupiah) untuk biaya pembangun rumah dan ongkos tukang .

- Sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) untuk membuat

pagar besi.

Page 22: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

22

- Bahwa akibat penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang

ada pada terdakwa karena jabatan atau kedudukan selaku staf keuangan

Sekretariat Pemkab. Blitar mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp.

3.000.000.000,-(tiga milyar rupiah) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah

tersebut.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 3 Jo

pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20

Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Subsidiair :

Bahwa terdakwa PRIONO HADI sebagai staf Bagian Keuangan

Sekretariat Pemerintah Kabupaten Blitar sesuai dengan Surat Keputusan Bupati

Blitar Nomor : 820/ 14/ 423.031/ SP/ 2000 Tanggal 06 Juni 2000 dengan

sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan

kejahatan pada Krisanto, SE.MM. (yang penuntutannya dilakukan secara

tersendiri) pada waktu dan tempat seperti dalam Dakwaan Kesatu Primair

tersebut di atas, dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau

suatu korporasi menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang

ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan

negara atau perekonomian negara.

Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

- Terdakwa selaku staf Bagian Keuangan Sekretariat Pemerintah Kab. Blitar

sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor : 820/ 14/ 423.031/ SP/

2000 Tanggal 06 Juni 2000 mempunyai tugas dan fungsi yaitu :

a. Menerima SPP ( Surat permohonan pembayaran)

b. Meregister SKO ( Surat Keputusan Otorisasi)

c. Melaksanakan perintah / tugas dari Kasubag Anggaran baik

lisan maupun tertulis.

Dalam melaksanakan tupoksi tersebut terdakwa bertanggung jawab kepada

Kasubag Anggaran pada bagian Keuangan yaitu Krisanto, SE.MM (yang

penuntutannya dilakukan secara tersendiri).

- Berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Page 23: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

23

1. Peraturan Pemerintah RI No.104 tahun 2000 tentang dana

perimbangan

Pasal. 15 (1) Dana Alokasi Umum dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar Daerah

untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam

rangka pelaksanaan Desentralisasi

Pasal 15 (2) Penggunaan Dana Alokasi Umum ditetapkan

oleh Daerah

Dan dalam penjelasannya di dalam Pasal 15 (1) yaitu :

Dana Alokasi Umum bertujuan untuk pemerataan

kemampuan keuangan Daerah, termasuk di dalam

pengertian tersebut adalah jaminan kesinambungan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di seluruh

Daerah dalam rangka penyediaan pelayanan dasar

kepada masyarakat dan merupakan satu kesatuan

dengan penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah

Pasal 15 (2) yaitu : Penggunaan Dana Alokasi Umum

dan penerimaan lainnya dalam APBD harus tetap dalam

kerangka pencapaian tujuan pemberian otonomi kepada

Daerah yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan

masyarakat yang semakin baik, seperti pelayanan di

bidang kesehatan dan pendidikan.

2. Pasal 1 huruf c Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor : 32

Tahun 1999 tanggal 19 April 1999 tentang Pelaksanaan

Tugas Pemegang Kas Daerah dalam pengurusan Keuangan

Daerah yaitu Kas Daerah adalah Aparat / lembaga Keuangan

Daerah yang melaksanakan pekerjaan penerimaan,

penyimpanan dan pembayaran atau penyerahan uang atau

surat berharga untuk kepentingan daerah.

3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002

tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan

Pertanggung jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah

serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha

Page 24: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

24

Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD,

mengatur antara lain :

Pejabat yang diberi wewenang menandatangani ikatan atau

perjanjian dengan pihak ketiga yang mengakibatkan

Pendapatan dan Pengeluaran APBD.

Bahwa menurut ketentuan pengeluaran dana alokasi umum milik

Pemerintah Kab. Blitar pengeluarannya harus melalui SPMG tetapi dana

alokasi umum sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah)

pengeluarannya tidak melalui SPMG dan dana alokasi umum tidak

digunakan untuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang

semakin baik, seperti pelayanan dibidang kesehatan dan pendidikan

melainkan digunakan untuk kepentingan pribadi terdakwa bersama Krisanto,

SE. MM.

- Bahwa terdakwa seharusnya dalam mengelola keuangan Pemkab. Blitar

berdasarkan pada ketentuan di atas, namun dalam pelaksanaannya terdakwa

telah menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada

padanya karena jabatan atau kedudukan terdakwa selaku staf bagian

keuangan Sekretariat Pemkab. Blitar dengan memberi kesempatan pada

Krisanto, SE.MM untuk melakukan perbuatan sebagai berikut :

- Terdakwa selaku staf Bagian Keuangan Sekretariat Pemerintah Kab. Blitar

sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor : 820/ 14/ 423.031/ SP/

2000 Tanggal 06 Juni 2000 pada tanggal 18 Juli 2002 membuka rekening di

PT. Bank Mandiri Cabang Blitar dengan Nomor Rekening : 144-

0002204005 atas nama terdakwa Priono Hadi dengan saldo awal sebesar Rp.

50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah) kemudian oleh terdakwa diserahkan

kepada Krisanto, SE.MM (yang penuntutannya dilakukan secara tersendiri)

selaku Kasubag Anggaran pada Bagian Keuangan Sekretariat Pemkab. Blitar

di ruang kerja ;

- Bahwa pada bulan Maret 2003 terdakwa Priono Hadi mendatangi saksi

Samilah (Kasi Pengeluaran) Kasda Pemkab. Blitar disuruh oleh Krisanto,

SE.MM. (Pj. Kabag. Keuangan) bermaksud menyampaikan pesan dengan

kata-kata “ Bu Sam (Samilah) untuk dapatnya memindahkan Rekening

Kasda ke rekening Pak Krisanto sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar

Rupiah)”, kemudian saksi Samilah meminta surat resmi untuk memindahkan

rekening saksi Krisanto namun terdakwa Priono Hadi tidak bisa

Page 25: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

25

menunjukkan suratnya dengan alasan rekening saksi Krisanto ketinggalan di

rumahnya dan dimasukkan ke rekening saya (terdakwa Priono Hadi). Bahwa

atas permintaan dari terdakwa tersebut saksi Samilah membuat permohonan

Kliring kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar Nomor : 900/ 91/

409.304/ 2003 tanggal 10 Maret 2003 perihal Permohonan Kliring yang pada

intinya bahwa saldo rekening Nomor : 0141.001.200 tanggal 7 Maret 2003

sebesar Rp. 12. 639.566. 517,- ( dua belas milyard enam ratus tiga puluh

sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus tujuh belas rupiah

) mohon dikliring ke PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang Blitar No.

Rekening 144- 0002284005 atas nama PRIONO HADI. atas permohonan

Kliring tersebut saksi Suwati atas nama Plt. Kepala Kantor Kasda Kabupaten

Blitar membuat Nota Dinas yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah

Kabupaten Blitar Nomor : 900/ 38/ 409.304/ 2003 tanggal 10 Maret 2003

untuk mendapatkan persetujuan, dan setelah mendapatkan persetujuan dari

Sekda selanjutnya permohonan Kliring tersebut diserahkan kepada Bank

Jatim yang diterima oleh saksi Suprayitno, SE (selaku bagian Kliring Bank

Jatim Cabang Blitar).

Oleh karena permohonan Kliring dari kantor Kasda Kab. Blitar tersebut

sudah siang maka saksi Suprayitno, SE selaku petugas Kliring membuat

LLG atau Lalu Lintas Giro tanggal 11 Maret 2003 ke Bank Mandiri Cabang

Blitar yang selanjutnya dana alokasi umum milik Pem. Kab Blitar sebesar

Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah) telah masuk ke dalam rekening

terdakwa pada Bank Mandiri Cabang Blitar Nomor Rekening : 144-

0002284005 sehingga sisa saldo dana alokasi umum yang pada awalnya

berjumlah Rp.12.639.566.517,- (Dua belas milyar enam ratus tiga puluh

sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus tujuh belas rupiah)

masih tersisa Rp.9.639.566.517,-(Sembilan milyar enam ratus tiga puluh

sembilan juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus tujuh belas

rupiah).

- Bahwa pada tanggal 11 Maret 2003 terdakwa dipanggil oleh Krisanto,

SE.MM. yang bermaksud untuk memberitahukan kepada terdakwa bahwa

Krisanto, SE.MM. telah mentransfer dana sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga

Milyar Rupiah) ke rekening terdakwa di PT Bank Mandiri Cabang Blitar ;

- Bahwa untuk membuktikan atas kebenaran bahwa uang sudah ditransfer oleh

Krisanto, SE.MM. terdakwa mengecek ke Bank Mandiri Cabang Blitar di

Page 26: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

26

Jalan Merdeka, ternyata benar dalam rekening terdakwa sudah masuk dana

sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah) ;

- Kemudian pada tanggal 11 Maret 2003 itu juga terdakwa diperintahkan oleh

Krisanto, SE.MM. untuk mencairkan dana tersebut sebesar Rp.

2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah) di Bank Mandiri Cabang Blitar untuk

kemudian diserahkan ke pada Krisanto, SE.MM , dirumahnya di Jalan

Arumdalu No. 1 Blitar ;

- Bahwa terdakwa membawa uang sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua Milyar

Rupiah) ke rumah Krisanto, SE.MM, bersama dengan saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono dengan cara terdakwa menjinjing sebuah tas warna coklat

ukuran besar dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan menjinjing

tas kresek warna hitam, sedangkan saksi Lilik Purwanto menjinjing tas

coklat dengan menggunakan tangan kanan dan saksi Budiono menjinjing

satu tas kresek warna hitam Setelah terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono tiba di rumah Krisanto SE.MM. dan sesampainya di

depan rumah lalu Krisanto, SE.MM. sudah menunggu di dalam ruang tamu.

Kemudian terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto , saksi Budiono dan

Krisanto, SE.MM. langsung pergi menuju ke lantai dua dan sesampainya di

lantai dua lalu Krisanto, SE.MM menyuruh terdakwa untuk menaruh uang

tersebut bersama saksi Lilik Purwanto dan saksi Budiono ke dalam kamar

Krisanto. SE.MM. Dan setelah menaruh uang tersebut lalu Krisanto,

SE.MM. berkata “leren disik” (istirahat dulu) “ngombe kopi” (minum kopi)

lalu terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto dan saksi Budiono serta

Krisanto, SE.MM. menuju ke ruang tamu yang berada di lantai pertama

untuk minum kopi, namun sesampainya disana terdakwa melihat saksi

Erwan sedang duduk diteras depan rumah Krisanto, SE.MM. dan selang 15

(lima belas ) menit kemudian lalu terdakwa bersama saksi Lilik Purwanto

dan saksi Budiono berpamitan untuk kembali ke kantor dengan mengendarai

mobil dinas Toyota Kijang warna hijau ;

- Bahwa saldo akhir uang di Bank Mandiri Cabang Blitar dalam rekening no

144.0002 284005 setelah pencairan tanggal 11 Maret 2003 sebesar

Rp.2.000.000.000,-(dua milyar rupiah) tersebut, masih tersisa sebesar

Rp.1.018.723.311.61,-(satu milyar delapan belas juta tujuh ratus dua puluh

tiga ribu tiga ratus sebelas rupiah enam puluh satu sen ) Kemudian pada

tanggal 3 Juni 2003 terdakwa mengajukan pemindahbukuan dari rekening

Page 27: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

27

lama no 144.000.2284005 ke rekening yang baru no.144.000.3230445

sejumlah tersebut diatas.

- Bahwa dari saldo yang ada dalam rekening no 144.000.3230445 di Bank

Mandiri Cab.Blitar, kemudian secara berturut-turut terdakwa telah

mencairkannya sebagai berikut:

No. TANGGAL JUMLAH 1 2 3 1. 08 September 2003 Rp. 90.000.000,- 2. 30 September 2003 Rp. 25.000.000,- 3. 06 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,- 4. 08 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,- 5. 10 Oktober 2003 Rp. 50.000.000,- 6. 14 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,- 7. 22 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,- 8. 30 Oktober 2003 Rp. 300.000.000,- 9. 31 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

10. 12 Nopember 2003 Rp. 100.000.000,- 11. 02 Desember 2003 Rp. 25.000.000,- 12. 09 Desember 2003 Rp. 25.000.000,- 13. 15 Desember 2003 Rp. 30.000.000,- 14. 24 Desember 2003 Rp. 47.987.056,-

- Bahwa dari pencairan dana uang secara berturut – turut (sebanyak 14 kali )

tersebut,untuk mencairkan dana sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah) pada tanggal 6 Oktober 2003 dan 8 Oktober 2003 uangnya untuk

pribadi terdakwa yang merupakan pemberian dari Krisanto, sedangkan

pencairan dana /uang yang selebihnya dananya terdakwa serahkan kepada

Krisanto.

- Bahwa uang sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) untuk pribadi

terdakwa tersebut terdakwa cairkan dengan rincian sebagai berikut:

- Pada tanggal 6 Oktober 2003 terdakwa mencairkan sebesar

Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) ,yang kemudian

sebesar Rp. 75.000.000,- ( tujuh puluh lima juta rupiah )

terdakwa simpan ke BRI Sub Unit Bendosewu Blitar.

Sedangkan sebasar Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta

rupiah) terdakwa ambil tunai untuk bawa ke rumah.

- Pada tanggal 8 Oktober 2003 terdakwa mencairkan sebesar

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdakwa

pergunakan untuk membeli bahan material dalam rangka

membangun rumah didesa Wonorejo Kec.Talun Kab.Blitar.

Page 28: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

28

- Bahwa uang sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah ) tersebut telah

terdakwa pergunakan untuk membangun rumah untuk perincian sebagai

berikut:

- Sebesar Rp.190.000.000,- (seratus sembilan puluh juta

rupiah) untuk biaya pembangun rumah dan ongkos tukang .

- Sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) untuk membuat

pagar besi.

- Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa telah mengakibatkan

kerugian negara sebesar Rp. 3.000.000.000,-(tiga milyar rupiah) atau

setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 3 Jo

pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20

Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 56 ke-2 KUHP.

Menimbang, bahwa atas surat dakwaan Penuntut Umum tersebut

terdakwa menyatakan mengerti dan terdakwa maupun Penasihat hukum

Terdakwa tidak mengajukan keberatan (eksepsi) atas surat dakwaan Penuntut

Umum ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum

telah mengajukan saksi-saksi yang masing-masing memberikan keterangan di

bawah sumpah di persidangan, yaitu sebagai berikut :

1. Saksi Drs.H.SOEBIANTORO, Msi :

- Bahwa Sejak tahun 1999 S/d tahun 2004 saksi sebagai Sekretaris Daerah

Kabupaten Blitar dan atas dasar delegasi kewenangan dari Bupati

mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

- Pelayanan Administrasi Bupati

- Mengkoordinasi unit-unit berkaitan Administrasi pembangunan dan

Kemasyarakatan.

- Tugas-tugas lain yang diberikan Bupati.

- Bahwa pada tanggal 10 Maret 2003 Ibu Samilah menghadap saksi dengan

menyodorkan surat permohonan kliring dan hanya minta ACC surat dari

Kasda dan tidak mohon petunjuk kepada saksi yang langsung saksi paraf

permohonan kliring dari Bank Jatim No.Rekening 0141.001.200 uang

sebesar Rp.3.000.000.000,- ke Bank Mandiri Blitar Rekening atas nama

Priono Hadi

Page 29: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

29

- Bahwa Pada saat Ibu Samilah mengajukan permohonan kliring saksi sempat

bertanya kepada Ibu Samilah katanya untuk kepentingan pemeriksaan dari

BPK kemudian langsung saksi acc permohonan kliring tersebut ;

- Bahwa saksi meng Acc permohonan kliring tersebut karena waktu itu

terkesan seolah-olah kliring sudah dilakukan dan Acc saksi waktu itu hanya

untuk melengkapi administrasi saja yang katanya Bu Samilah untuk

keperluan pemeriksaan BPK.

- Bahwa kliring tersebut ke Nomor rekening Priono Hadi sebesar

Rp.3.000.000.000,-.

- Bahwa yang dimaksud pihak ke-3 adalah Orang atau badan yang tertulis

dalam SPMG yang berhak menerima dana dari Pemerintah Daerah ;

- Bahwa terdakwa Priono Hadi bukan yang dimaksud pihak ke-3 dan

penerimaan uang sebesar Rp.3.000.000.000,- kepada terdakwa Priono Hadi

tidak dibenarkan ;

- Bahwa Prosedur pencairan Anggaran itu melalui pengajuan SPP dari

pengguna Anggaran sesuai SKO kemudian membuat Nota dinas untuk

mohon pencairan kepada Sekretaris Daerah dan setelah di Acc diproses di

bagian keuangan untuk dibuatkan SPMG kemudian diserahkan ke kas

Daerah untuk dibuatkan Giro / Chek dan kemudian dicairkan di Bank Jatim ;

- Bahwa Nota dinas yang diajukan oleh Unit satuan kerja yang didasarkan

pada SKO dan SPP untuk mengetahui apakah mata anggaran yang diajukan

tersebut tersedia atau tidak ;

- Bahwa SPP muncul dari unit yang bersangkutan dan SPP keluar setelah ada

surat Nota dinas agar diketahui mengeluarkan uang dan harus lapor

Sekretaris Daerah ;

- Bahwa Kasda itu masuk Unit kerja ;

- Bahwa permohonan kliring yang diajukan Ibu samilah kepada saksi tidak

dibuatkan Nota dinas dari Kasda dan persyaratannya tidak dilengkapi

dengan persyaratan yang lengkap ;

- Bahwa Pencairan dana uang sebesar Rp.3.000.000.000,- diambilkan dana

yang berada di Bank Jatim rekening nomor. 0141.001200 tanggal 7 Maret

2003 dengan saldo sebesar Rp.12.639.566.517 ;

- Bahwa Pencairan dana sebesar Rp.3000.000.000,- itu tidak sesuai prosedur ;

- Bahwa Ibu Samilah mengeluarkan dana tanpa Acc saksi juga bisa keluar ;

- Bahwa setelah Ibu Samilah keluar kemudian Bapak Subawi Pimpinan Bank

Jatim masuk ke ruangan saksi yang tidak ada hubungannya dengan Ibu

Samilah;

Page 30: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

30

- Bahwa Surat Nota dinas bisa langsung saksi Acc dan bisa langsung dibawa

ke keuangan ;

- Bahwa saksi tidak tahu. Kliring dana sebesar Rp.3.000.000.000,- dan yang

saksi Acc tersebut saksi tidak tahu berasal dari mata anggaran. Apa ;

- Bahwa Acc biasanya saksi beri tanggal sesuai dengan tanggal pada waktu

surat saksi terima ;

- Bahwa saksi tidak tahu.penggunaan dana sebesar Rp. 3.000.000.000,-

tersebut ;

- Bahwa Krisanto sebelumnya tidak pernah menghadap saya masalah kliring ;

- Bahwa saksi tidak pernah melihat surat bukti nomor 8 yaitu Bukti surat lalu

lintas giro dari Bank Jatim cabang Blitar atas permintaan pemegang rekening

Pemda TK II Kabupaten Blitar untuk pemegang rekening Sdr.Priono Hadi di

Bank Mandiri Blitar;

- Bahwa benar bukti nomor 7 berupa surat nomor 900/91/409.304/2003

perihal Permohonan Kliring adalah surat dari Ibu Samilah yang saksi paraf /

Acc ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa

menyatakan tidak mengetahui ;

2.Saksi KRISANTO Bin YASSIN, SE.MM :

- Bahwa saksi sebagai Kabag Keuangan di Pemkab Blitar Tahun 2004 ;

- Bahwa yang menyuruh saksi untuk membuka rekening itu Ibu Titin atas

perintah Sekda tapi rekening bukan atas nama saksi kemudian saksi minta

tolong terdakwa Priono Hadi agar membuka rekening di Bank mandiri

Blitar atas nama terdakwa ;

- Bahwa setelah membuka rekening di bank Mandiri terdakwa Priono Hadi

melaporkan kepada saksi ;

- Bahwa saksi milih terdakwa Priono Hadi untuk membuka rekening tersebut

karena saksi kenal, terdakwa Priono Hadi Staf saksi bagian keuangan di sub

bagian Anggaran ;

- Bahwa saksi pada tanggal 18 Juli 2002. saksi memerintahkan kepada

terdakwa Priono Hadi untuk membuka rekening Bank Mandiri Blitar ;

- Bahwa sebenarnya terdakwa Priono Hadi bisa menolak atas permintaan

perintah saksi itu;

- Bahwa seingat saksi realisasi Pihak Bank Jatim mengkliringkan uang sebesar

Rp.3.000.000.000,- ke Nomor rekening terdakwa Priono Hadi di bank

Mandiri tertanggal 11 Maret 2003;

Page 31: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

31

- Bahwa Sekda memerintahkan saksi untuk segera mencairkan dana uang

sebesar Rp. 3.000.000.000,- dan diserahkan kepada Bupati dan selanjutnya

saksi memerintahkan terdakwa Priono Hadi untuk segera mencairkan uang

sebesar Rp.2.000.000.000,- ;

- Bahwa saksi memanggil Lilik Purwanto dan Budiono untuk menemani

terdakwa Priono Hadi mencairkan uang di Bank Mandiri Cabang Blitar ;

- Bahwa Uang sebesar Rp.2.000.000.000,- oleh terdakwa Priono Hadi

diserahkan kepada saksi di Kantor dan dana sebesar Rp.2.000.000.000,- hari

itu juga saksi serahkan Bupati lewat ajudannya bernama Dwi karena saat itu

Bupati sedang rapat dan setelah Bupati selesai Rapat saksi dipanggil bahwa

uang sudah diterima ;

- Bahwa saksi tidak tahu dana uang sebesar Rp.2.000.000.000,- yang telah

dicairkan tersebut digunakan untuk apa karena dana tersebut saksi serahkan

kepada Bupati dan melihat perincian terdakwa Priono Hadi yang ternyata

sisa uang tersebut setelah sebelumnya sudah diambil Rp.2.000.000.000,- di

rekening Priono Hadi Bank Mandiri dengan No.rekening : 144-0002204005

dilakukan kurang lebih 14 kali pencairan dan diserahkan kepada Bupati

dengan rincian sebagai berikut :

No Tanggal Jumlah Uang 1. Tanggal 08 September 2003 Rp. 90.000.000,-2. Tanggal 30 September 2003 Rp. 25.000.000,-3. Tanggal 06 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-4. Tanggal 08 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-5. Tanggal 10 Oktober 2003 Rp. 50.000.000,-6. Tanggal 14 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,-7. Tanggal 22 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,-8. Tanggal 30 Oktober 2003 Rp. 300.000.000,-9. Tanggal 31 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

10. Tanggal 12 Nopember 2003 Rp. 100.000.000,-11. Tanggal 02 Desember 2003 Rp. 25.000.000,-12. Tanggal 09 Desembe 2003 Rp. 25.000.000,-13. Tanggal 15 Desember 2003 Rp. 30.000.000,-14. Tanggal 24 Desember 2003 Rp. 47.987.056,-

JUMLAH Rp. 1.042.987.056,- - Bahwa saksi tidak dapat apa-apa semuanya uang sebesar Rp.1.000.000.000,-

tersebut saksi serahkan Bupati;

- Bahwa saksi tidak tahu yang memerintahkan Ibu Soewati untuk membuat

Nota dinas kepada Sekda nomor 900/38/409.304/2003 tertanggal 10 Maret

2003 Perihal permohonan Kliring ;

- Bahwa saksi tidak tahu surat yang dikeluarkan oleh Kasda yang ditanda

tangani oleh Ibu Samilah perihal permohonan Kliring yang ditujukan kepada

Page 32: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

32

Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar karena itu bukan merupakan tupoksi

saksi dan itu merupakan kewenangan dari Kasda;

- Bahwa Saksi mengetahui dari Bu Titin kalau dana Rp.3.000.000.000,-

tersebut sudah dikliring ke rekening terdakwa di Bank Mandiri ;

- Bahwa Prosedur pencairan dari suatu anggaran di Pem Kab Blitar Pertama-

tama mengajukan Nota Dinas setelah di Acc oleh Sekda yang didasarkan

pada SKO, maka diajukan ke bagian keuangan untuk dibuatkan SPP dan

SPMG untuk kemudian dimintakan Cek / Giro dan di cairkan ke Bank;

- Bahwa Pencairan dana Rp.3.000.000.000,- tersebut tidak dibenarkan dan

tidak melalui prosedur dan tidak melalui bagian keuangan dengan lampiaran

SKO, SPP dan SPMG ;

- Bahwa menurut saksi uang sebesar Rp.3.000.000.000,- tersebut boleh

ditransfer ke rekening pribadi tetapi harus ada atas nama Jabatan;

- Bahwa setiap saksi mengeluarkan dana uang saksi laporan Sekda. ;

- Bahwa Ibu Samilah tidak bisa mencairkan dana uang tanpa Acc Sekda.;

- Bahwa sebenarnya saksi juga curiga karena harus membuka rekening nama

orang lain. dan tidak ke rekening saksi ;

- Bahwa terdakwa pernah minta bagian uang kepada saksi ;

- Bahwa pembukaan rekening tersebut untuk memasukkan dana uang dari

Kasda atas perintah Bupati melalui Ibu Titin;

- Bahwa Ibu Titin Jabatannya sebagai Staf Kasda ;

- Bahwa saksi memberitahukan kepada Sekda ( Soebiantoro) bahwa dana

uang sebesar Rp.3.000.000.000,- dari Kasda melalui Bank Jatim sudah

masuk ke Nomor rekening Pribadi an. Priono Hadi pada bank mandiri

cabang Blitar ;

- Bahwa setelah uang saksi terima dari terdakwa Priono Hadi tersebut dan hari

itu juga dana uang sebesar Rp.2.000.000.000,- saksi serahkan ke Bupati

melalui ajudan Bupati yang bernama Dwi dan Huda di Pendopo ;

- Bahwa sisa uang sebesar Rp.1.000.000.000,- tersebut setelah sebelumnya

sudah diambil sebesar Rp.2.000.000.000,- di rekening terdakwa Priono Hadi

Bank Mandiri di lakukan 14 kali pencairan dan kemudian diserahkan kepada

Bupati ;

- Bahwa saksi pernah memberi sesuatu kepada terdakwa Priono Hadi setelah

terdakwa tersebut membantu saksi dalam menyimpan uang sebesar

Rp.3.000.000.000,- tetapi sebelumnya memang terdakwa Priono Hadi pernah

mengatakan minta bagian kemudian saksi menjawab kepada terdakwa

Page 33: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

33

Priono Hadi bahwa bagianmu sebesar Rp.200.000.000,-, tetapi oleh

terdakwa Priono Hadi langsung diambil dari rekeningnya ;

- Bahwa pada waktu saksi didalam penjara pernah didatangi oleh terdakwa

dengan menyodorkan surat pernyataanyang isinya saksi pernah memberi dan

menyerahkan uang sebesar Rp.200.000.000,- namun saksi tidak mau tanda

tangan karena saksi tidak pernah memberikan uang tersebut kepada terdakwa

dan saat itu terdakwa menceritakan kalau uang sebesar Rp.200.000.000,-

tersebut diambil di rekening Bank Mandiri atas namanya tersebut.;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa

menyatakan ada yang tidak benar yaitu pada waktu menyerahkan uang sebesar

Rp. 2.000.000.000,- tidak di kantor tetapi di rumah saksi ;

3. Saksi LILIK PURWANTO Bin SLAMET : - Bahwa saksi dihadapkan kedepan persidangan ini untuk didengar keterangan

saksi sehubungan dengan adanya tindak pidana Korupsi penyalahgunaan

keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar oleh terdakwa Priono Hadi ;

- Bahwa saksi Staf dari kasubag perbendaraan dan sebagai bendahara gaji

pada sekretariat pemerintah kabupaten Blitar dan menurut SK Bupati Blitar

atasan saksi adalah Asisten III dan secara Struktural saksi Staf Sub Anggaran

dan saksi sebagai Staf bendaharawan gaji sejak tahun 2002 ;

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak dikeuangan.

- Bahwa saksi tidak tahu terdakwa Priono Hadi akan mencairkan dana uang

sebesar Rp.3.000.000.000,- di Bank Mandiri tanggal 10 Maret 2002 juga

melalui prosedur yang sebenarnya ;

- Bahwa selain SPMG kode A (kode gaji) saksi pernah mencairkan SPMG

dimana pencairan SPMG kode D melalui Kas Daerah untuk memindah

bukukan melalui Bank Jatim ke rekening bendaharawan gaji sekretariat dan

setelah uang di cairkan uang tersebut diserahkan pada Kasubag Anggaran

pada waktu itu terpidana Krisanto;

- Bahwa prosedur pencairan anggaran harus melalui pengajuan SPP dari

Pengguna Anggaran sesuai SKO kemudian membuat Nota dinas untuk

mohon pencairan kepada Sekretaris Daerah dan setelah di Acc diproses di

bagian keuangan untuk dibuatkan SPMG kemudian di serahkan ke Kas

daerah untuk dibuatkan Giro dan kemudian dicairkan di Bank Jatim.

- Bahwa saksi bersama Budiono pernah diperintahkan oleh Pak Krisanto

untuk mengantar terdakwa mencairkan uang ke Bank Mandiri, kemudian

saksi bersama terdakwa dan Budiono pergi satu mobil ke Bank Mandiri yang

Page 34: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

34

kata terdakwa akan mengambil uang dan besarnya uang yang diambil berapa

saksi tidak tahu;

- Bahwa sesampainya di Bank Mandiri saksi tidak ikut terdakwa Priono Hadi

masuk ke Bank Mandiri dan saksi menunggu diluar

- Bahwa Terdakwa Priono Hadi membawa uang menggunakan 1 (satu) tas

kain besar dan saksi tidak ikut membawa ;

- Bahwa saksi tidak tahu berapa jumlah besarnya uang yang dibawa oleh

terdakwa Priono Hadi ;

- Bahwa setelah cair uang tersebut oleh terdakwa Priono Hadi sendirian

dibawa ke rumah Pak Krisanto. dan saksi menunggu di mobil tidak masuk ke

rumah Krisanto. dan saksi tidak diberi imbalan karena mengantar terdakwa

tersebut ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa

menyatakan sebagian ada yang salah yaitu saksi bersama Budiono ikut masuk ke

dalam Bank Mandiri Cabang Blitar dan tas yang dibawa bukan satu tetapi 3

yang dua tas kresek dimana saksi dan Budiono juga masuk ke rumah Krisanto ;

4. Saksi SUPRAYITNO, SE:

- Bahwa saksi pada tahun 1990 S/d tahun 1993 jadi tenaga kontrak di Bank

jatim Cabang Blitar, kemudian tahun 2003 S/d tahun 2006 sebagai Staf

pelayanan Nasabah yang bertugas melakukan pelayanan tabungan serta Giro

dan menyiapkan Nota Kliring.dan tahun 2006 S/d sekarang sebagai Penyelia

Akuntansi cabang Pacitan ;

- Bahwa rekening Dana Alokasi Umum Pem Kab Blitar disimpan di Bank

Jatim Cabang Blitar berdasarkan Surat Keputusan Bupati yang waktu itu

saldo dananya sebesar Rp. 12.639.566.517,-;

- Bahwa berdasarkan surat nomor : 900/91/409-304/2003 tanggal 10 Maret

2003 atas nama Kepala Kantor Kas daerah Kab. Blitar Kasi Pengeluaran

bernama Samilah dana sebesar Rp.3000.000.000,- milik Kasda Kabupaten

Blitar dengan Nomor Rekening 0141011200 untuk menyimpan anggaran

DAU (Dana Alokasi Umum) di Bank Jatim Kabupaten Blitar telah dikliring

ke Bank Mandiri Cabang Blitar ke rekening pribadi An. Priono Hadi ;

- Bahwa Permohonan kliring yang diajukan Ibu Samilah persyaratannya sudah

cukup dan sudah sah ;

- Bahwa Lampiran bukti 7 dan tanda tangan saksi adalah benar ;

Page 35: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

35

- Bahwa waktu saksi menerima surat permohonan kliring sesuai dengan

tanggal menerimanya, namun saksi tidak ingat yang membawa surat kliring

kepada saksi ;

- Bahwa setelah mendapat surat perintah Nasabah saksi cek tanda tangan yang

ada di Bank kalau tanda tangan cocok saksi teruskan dan sebaliknya kalau

tidak cocok akan saksi buat surat penolakan dan warkat sesuai dengan surat

perintah Bank berhak melaksanakan kliring

- Bahwa dilihat dari pertemuan kliring antar bank maka kliring kepada bank

Mandiri rekening An. Priono Hadi tidak ada pengembalian warkat dari

Bank penerima sehingga kliring tersebut telah berhasil dilakukan pada

tanggal 11 Maret 2003, karena surat di Kasda Kab Blitar datangnya sudah

siang jam 1 siang ;

- Bahwa benar surat dari Kantor Kasda Kab.Blitar No.900/91/409.304/2003

tranfernya melalui bukti.8 ;

- Bahwa prosedurnya surat kliring tersebut dikirim dari petugas yang

berwenang diKasda ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa

menyatakan tidak mengetahui ;

5. Saksi KADMIARSIH, S.Sos Binti SOEJOEDNO : - Bahwa saksi menjabat sebagai Kasubag perbendaharaan pada bagian

keuangan Pem Kab Blitar.sejak tanggal 28 Maret 2002 S/d Sekarang yang

bertugas :

- Meneliti SPP sebagai dasar penerbitan SPMG.

- Meneliti untuk penerbitan SKPP( surat keterangan

pemberhentian pembayaran).

- Meneliti SPP untuk penerbitan SPMG Gaji.

- Tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan antara lain Rapat

Dinas khusus masalah pembangunan

- Bahwa prosedur pengajuan dana oleh masing-masing Unit kerja yaitu :

- Dari Unit kerja pengajuan SPP ke Subbag Anggaran.

- Setelah dilampiri SKO, SPP dikirim ke Subbag Perbendaharaan

di register dan diproses penerbitan SPMG.

- SPMG diketik oleh staf perbendaharaan diteliti dan dibubuhi

paraf saya sebagai Kasubbag perbendaharaan, dimintakan tanda

tangan kepala bagian keuangan yaitu Pak Krisanto.

Page 36: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

36

- Setelah ditanda tangani kepala bagian keuangan, SPMG di

Stempel bagian umum.

- Dikirim ke Kasda.

- Bahwa saksi tidak pernah membuat SPMG permintaan kliring uang sebesar

Rp.3.000.000.000,- ;

- Bahwa permintaan kliring yang tidak melalui SPMG tidak dibenarkan

karena setiap pengeluaran uang dari Kasda harus melalui penerbitan SPMG.

- Bahwa setiap penerbitan SPMG dibukukan dalam buku Register SPMG ;

- Bahwa prosedur pencairan dana ke masing-masing Unit kerja adalah dengan

SPMG Extra yang ada di pemegang kas ;

- Bahwa Dana Alokasi Umum yang disimpan di Bank Jatim tersebut milik

Kasda Kabupaten Blitar yang dikeluarkan untuk pembayaran gaji Pegawai,

kebutuhan-kebutuhan rutin lainnya jasa Perkantoran yaitu pengadaan alat-

alat tulis kantor ;

- Bahwa kliring uang sebesar Rp.3.000.000.000,- ke rekening pribadi An.

Priono Hadi tidak melalui saksi dan juga tidak dibenarkan karena tidak

sesuai dengan ketentuan/prosedur ;

- Bahwa saksi tidak tahu yang berhak mengliring Itu siapa ;

- Bahwa saksi sudah lama kenal dengan terdakwa sebagai Staf keuangan

Pemkab Blitar ;

- Bahwa Ibu Samilah menjabat sebagai Kasi Pengeluaran ;

- Bahwa kalau laporan kusus tidak ada, setiap triwulan saksi cocokkan dengan

Sub bagian pembukuan ;

- Bahwa yang berwenang menanda tangani SKO Skretaris Daerah yang pada

waktu itu adalah Drs.Soebiantoro, Msi. ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa

menyatakan tidak mengetahui ;

6. Saksi M.SOEWATI Binti KASIDJAN : - Bahwa saksi bekerja di Pemkab Blitar sejak tahun 2002 sampai tahun 2007

sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Kasda yang tugasnya adalah :

- Membantu Kepala Kantor dalam rangka penyelenggaraan di

bidang ke Tata Usaha-an Kepegawaian, Keuangan, Umum dan

urusan rumah tangga Kantor.

- Meneliti surat-surat masuk yang akan disediakan Kepala Kantor

dan mendistribusikan kepada yang terkait.

Page 37: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

37

- Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran setiap hari dan

melaporkan kepada Bupati Cq bagian Keuangan .

- Melaporkan Posisi Kas kepada Bupati lewat sekretaris Daerah

setiap bulan, Triwulan atau Tahunan.

- Mengerjakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor

Kas Daerah.

- Bahwa pada tanggal 10 Maret 2003.saksi menanda tangani Nota dinas

permohonan kliring yang dibuat ibu Samilah yang ditujukan kepada Bapak

Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar dan pada waktu itu Sekretaris Daerahnya

bapak Drs.Soebiantoro, Msi. ;

- Bahwa saksi sempat bertanya kepada Ibu Samilah , dan mau mengecek ke

Bapak Sholicin Inanta pada waktu itu tidak ada ditempat dan Nota

permohonan kliring sudah dibuat dan Ibu samilah bilang kepada saksi sudah

dari Bapak Sekretaris Daerah ;

- Bahwa nota dinas permohonan kliring yang dikeluarkan itu sudah benar dan

tanda tangan itu tanda tangan saksi ;

- Bahwa saksi tidak mendapat bagian apa-apa ;

- Bahwa Ibu Samilah bilang perihal permohonan kliring sudah dibicarakan

dengan Bapak Sekretaris Daerah ;

- Bahwa saksi tidak melihat isi Nota dinas permohonan kliring tersebut ;

- Bahwa setelah satu minggu Nota dinas permohonan kliring saksi tanda

tangani Ibu Samilah mengatakan kepada saksi kalau uang sebesar

Rp.3.000.000.000,- sudah cair ditransfer kepada terdakwa Priono Hadi

- Bahwa Ibu Samilah tidak pernah bilang kepada saksi kalau permohonan

kliring tersebut tidak prosedur ;

- Bahwa saksi melakukan kliring seingat saksi sebanyak 1 kali ;

- Bahwa atasan terdakwa Priono Hadi adalah Bapak Krisanto ;

- Bahwa saksi membuat laporan harian posisi Kas untuk bahan laporan

bulanan, triwulan dan tahunan;

- Bahwa saksi membuat laporan posisi Kas ditujukan kepada Bupati melalui

Kabag Keuangan;

- Bahwa saksi membuat laporan Posisi Kas yang menanda tangani oleh kepala

Kas daerah, pada waktu itu Bapak Sholicin Inanta ;

- Bahwa penerimaan dan pengeluaran setiap hari yang saksi laporkan kepada

Bupati adalah :

Penerimaan meliputi :

1. Setoran Pajak daerah

Page 38: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

38

2. Setoran Retribusi Daerah

3. Setoran CP Gaji ( Pengembalian gaji)

4. Setoran Kompensasi gaji

5. Setoran potongan gaji

6. Setoran P.J.U

7. Setoran DAU

8. Setoran jasa Giro (Bunga dari bank)

Pengeluaran meliputi :

1. SPMG Kode d.

2. SPMG Kode g

3. SPMG yang lain(sifat umum) mengacu pada permintaan

dari para pemegang Kas dari Unit-Unit kerja lain

(penggunaannya tertera dalam SPMG).

- Bahwa saksi tidak ingat pada tahun 2003 di rekening No.0141011200 uang

DAU Kabupaten Blitar ;

- Bahwa benar saksi pernah mengliringkan uang sebesar Rp.3.000.000.000,-

di kliringkan ke bank Mandiri ke rekening An. Priono Hadi.

- Bahwa dana uang sebesar Rp.3.000.000.000,- yang dikliring dari bank Jatim

ke Bank mandiri No.Rekening Pribadi Priono hadi tersebut adalah Dana

Alokasi Umum ;

- Bahwa Dana Alokasi Umum dikeluarkan untuk pembayaran gaji pegawai,

kebutuhan-kebutuhan rutin lainnya, jasa perkantoran yaitu Pengadaan alat-

alat tulis kantor ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa

menyatakan tidak mengetahui ;

7. Saksi SOLICHIN INANTA, SH.Msi :

- Bahwa saksi sebagai Kepala Kantor Kas daerah Kab. Blitar sejak tahun 2002

S/d tahun 2004 yang bertugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan

sebagian urusan Pemerintahan bidang Kas daerah meliputi pemeriksaan

administrasi dan pengeluaran Keuangan ;

- Bahwa saksi menunaikan Ibadah Haji bulan Februari Sampai dengan bulan

Maret 2003, sebelumnya ada kursus-kursus Haji dan tugas saksi digantikan

Bu Soewati.

- Bahwa saksi tidak pernah melihat lampiran surat bukti 8

No.900/91/409.304/2003 perihal permohonan kliring.tanggal 10 Maret 2003

Page 39: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

39

yangditujukan kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar, dan saksi ketahui

setelah diperiksa di Kejaksaan ;

- Bahwa saksi tidak pernah melihat Nota Dinas Nomor 900/38/409.304/2003

perihal permohonan kliring yang merupakan persetujuan kepada Sekda ;

- Bahwa fungsi Nota Dinas untuk mengetahui mengeluarkan anggaran dan

harus lapor Sekretaris Daerah.

- Bahwa prosedur pencairan Kas Daerah Pertama-tama mengajukan Nota

Dinas setelah di Acc Sekretaris Daerah yang didasarkan SKO maka diajukan

ke bagian Keuangan untuk dibuatkan SPP dan SPMG untuk kemudian di

minta Cek / Giro kemudian dicairkan di bank.

- Bahwa pencairan Kas Daerah harus melalui prosedur.dan pencairan Kas

Daerah diluar Prosedur tidak dibenarkan ;

- Bahwa mata anggaran Kasda dikeluarkan untuk kebutuhan rutin perkantoran

yaitu pengadaan alat-alat tulis Perkantoran dan tidak ada anggaran Kas

Daerah sebesar Rp.3.000.000.000,- ;

- Bahwa saksi tidak tahu permohonan kliring dari Bank Jatim No.Rekening

0141001200 uang sebesar Rp.3000.000.000,-ke Bank Mandiri Cabang Blitar

rekening An.Priono Hadi karena waktu itu saksi sedang melaksanakan

Ibadah Haji dan saksi tidak pernah dihubungi atau dilapori oleh Bu samilah

tentang surat permohonan kliring ;

- Bahwa saksi tidak tahu Saldo rekening Nomor :0141.001.200 dikliring ke

Bank Mandiri Cabang Blitar rekening atas nama Priono Hadi sebesar

Rp.3000.000.000,- ;

- Bahwa tidak dibenarkan permintaan kliring dari rekening Kasda ke rekening

pribadi karena hal itu tidak sesuai dengan prosedur ;

- Bahwa dengan di Acc nya Nota Dinas Permohonan Kliring Sekda

mengetahui pengeluaran tersebut ;

- Bahwa, pada tahun 2004 tidak ada memohon permintaan pencairan sebesar

Rp.3.000.000.000,- ;

- Bahwa sumber DAU ( Dana Alokasi Umum ) dari Pemerintah Pusat yang

dikeluarkan untuk pembayaran gaji pegawai, kebutuhan rutin lainnya, jasa

perkantoran yaitu pengadaan alat-alat tulis Kantor dan tidak bias digunakan

untuk Pribadi ;

- Bahwa permohonan kliring dan pemindah-bukuan dana Pemerintah Daerah

ke rekening pribadi tidak dibenarkan.

Page 40: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

40

- Bahwa surat permohonan kliring tertanggal 10 Maret 2003 yang berisi

permintaan kliring uang sebesar Rp.3000.000.000,- dari rekening Kas

Daerah kerekening pribadi An.Priono Hadi tidak memenuhi Prosedur ;

- Bahwa saksi kenal dengan Bu Samilah karena staf saksi sebagai Kasi

Pengeluaran di kantor Kas daerah Pemkab Blitar yang bertugas

mencocokkan, memeriksa SPMG dan menerbitkan Giro dan mempunyai

kewenangan membuat surat keluar khusus untuk kliring hanya di bank Jatim

cabang Blitar karena mempunyai Speciment / yang sudah terdaftar di Bank

Jatim Cabang Blitar guna pengeluaran Uang ;

- Bahwa saksi sekembalinya dari menunaikan Ibadah haji tidak pernah

diberitahu oleh Ibu Samilah mengenai pemindah-bukuan dana Pemerintah

Daerah tersebut ke rekening Pribadi atas nama Priono Hadi ;

- Bahwa terdakwa Priono Hadi Staf bagian Keuangan dan bukan bawahan

saksi ;

- Bahwa saksi tidak tahu terdakwa Priono Hadi selain Pegawai ada usaha

sambilan lain;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa

menyatakan tidak mengetahui ;

8. Saksi LIDYA NINA DWI RAHAYU, SE. : - Bahwa sejak tanggal 5 Desember 2003 sampai dengan tanggal 1 September

2007 saksi menjabat sebagai Kasi Pengeluaran Kantor Kas Daerah Kab.

Blitar yang mempunyai tugas ,antara lain :

- Melaksanakan pembayaran atas dana perimbangan dan gaji.

- Melaksanakan pembayaran pada bendaharaan (dinas, Kantor

bagian, badan atau pihak ke-3 / rekanan berdasarkan SPMG

setelah dicocokkan dengan daftar penguji dan menerbitkan giro.

- Penyusunan rekapitulasi seluruh pengeluaran keuangan Daerah.

- Melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh

kepala Kantor Kas daerah.

- Menerima pajak dan menyetorkan pajak negara sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

- Bahwa saksi dalam melaksanakan tugas membuat laporan pertanggung

jawabannya kepada atasan langsung kepala Kas Daerah dan Bupati dengan

membuat laporan 1 bulan, laporan Triwulan dan laporan tahunan yang

ditujukan kepada Bagian Keuangan, Bawasda, Sekda dan Bupati ;

Page 41: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

41

- Bahwa yang berwenang menanda tangani Giro kepala Kasda , kalau tidak

ada kepala Kasda maka yang menanda tangani adalah Plt. Kepala Kasda

yang ditunjuk oleh Bupati ;

- Bahwa prosedur dalam membuat giro adalah :

- Harus ada SPMG dan dilampiri penguji (lembaran yang mau

ditempelkan pada SPMG) dari bagian keuangan;

- Setelah itu saksi koreksi SPMG dan penguji , kalau nilai uang

berbentuk angka dan huruf sudah benar , nomor rekening

bendahara sudah ada , tanggal permintaan sudah benar baru

saksi buatkan Giro dan bukti setor dari Bank Jatim.

- Dan Giro tersebut saksi koreksi kembali, bila sudah benar saksi

valid dan diajukan Kepala Kantor Kasda untuk dimintakan

tanda tangan.

- Bila sudah ditanda tangani lalu dikirimkan ke Bank Jatim untuk

mencairkan dana dari bendahara.

- Bahwa berdasarkan pasal 1 huruf c Keputusan Mendagri No.32 tahun 1999

tentang pelaksanaan tugas pemegang Kas Daerah dalam pengurusan

keuangan Daerah bahwa Dana Alokasi Umum dikeluarkan untuk

pembayaran gaji pegawai, kebutuhan rutin lainnya jasa perkantoran yaitu

pengadaan alat-alat tulis Kantor.

- Bahwa saksi tidak tahu, surat permohonan kliring tertanggal 10 Maret 2003

yang berisi permintaan kliring uang sebesar Rp.3.000.000.000,-dari rekening

Kasda ke rekening pribadi An.Priono Hadi ;

- Bahwa bukti 7 yang berisi permintaan kliring tersebut tidak dibenarkan

karena harus melalui SPM, dan kliring ke rekening pribadi An.Priono Hadi.

- Bahwa saksi tidak membuat laporan uang sebesar Rp.3.000.000.000,- dari

rekening Kas daerah ke rekening pribadi An.Priono Hadi karena saksi

membuat laporan berdasarkan SPM.

- Bahwa semestinya uang sebesar Rp.3.000.000.000,- dari rekening Kas

Daerah tersebut harus dilaporkan.

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sebagai staf bagian keuangan, namun

saksi kurang tahu terdakwa selain pegawai mempunyai usaha sambilan lain.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa

menyatakan tidak mengetahui ;

9. Saksi ERWAN WIDIANTO :

Page 42: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

42

- Bahwa saksi sebagai honorer pada staf Sub bagian anggaran pada bagian

Keuangan yang bertugas sebagai Operator Computer yang mana mengetik

surat-surat keluar, mengetik pembuatan APBD dan pak yang sudah

terkonsep ;

- Bahwa pada tahun 2002 S/d tahun 2003 Kasubag anggaran adalah Bapak

Krisanto;

- Bahwa saksi tidak pernah diperintahkan oleh Kasubag Anggaran Krisanto

untuk menemani terdakwa Priono Hadi dalam mencairkan dana sebesar

Rp.2.000.000.000,- di Bank Mandiri cabang Blitar dan tidak pernah

menemani terdakwa Priono hadi pergi ke Bank ;

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Priono Hadi karena satu ruangan Staf

Keuangan pada Sub Bagian Anggaran dan selain kantor terdakwa tidak

mempunyai usaha sambilan lain ;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar kalau terdakwa Priono hadi telah

menerima uang sebesarRp.200.000.000,- dari Krisanto dan tahu saya setelah

di periksa dari pihak Kejaksaan ;

- Bahwa saksi tidak pernah mendengar bahwa Krisanto memerintahkan

terdakwa Priono hadi untuk membuka rekening di Bank Mandiri cabang

Blitar ;

- Bahwa saksi sering melihat bahwa terdakwa Priono Hadi sering kerumah

Pak Krisanto ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa telah

membenarkannya;

10. Saksi BUDIONO, SE. :

- Bahwa sejak tahun 2000 sampai tahun 2006.saksi sebagai Staf di Kasubag

Anggaran bagian Keuangan PEMKAB Blitar yang bertugas meneliti SPP

dari dinas bagian Kantor Pemkab Blitar dan meregister SPP dan yang

menjabat Kasubag anggaran sampai tahun 2004 adalah Pak Krisanto ;

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Priono Hadi sebagai staf di bagian

keuangan ;

- Bahwa pada hari dan tanggal lupa yaitu sekitar bulan Maret 2003 saksi

pernah diperintahkan oleh Pak Krisanto untuk mengantarkan terdakwa

Priono Hadi menuju ke Bank Mandiri cabang Blitar.

- Bahwa pada waktu berangkat terdakwa membawa 1 tas dari kain warna

gelap dengan ukuran besar dan tas tersebut dalam keadaan kosong menuju

Page 43: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

43

ke Bank Mandiri Cabang Blitar dengan kendaraan mobil yang dikemudikan

oleh saksi ;

- Bahwa setelah sampai terdakwa turun dari mobil dan masuk sendiri ke Bank

Mandiri Cabang Blitar, sedangkan saksi bersama Lilik Purwanto tidak

masuk ke dalam Bank dan hanya menunggu di dalam mobil ;

- Bahwa terdakwa Priono Hadi keluar dari Bank Mandiri Cabang Blitar

membawa 1 tas dari kain besar tersebut yang isinya kelihatan berat untuk

kemudian langsung pergi menuju kerumah Pak Krisanto yang bertempat

tinggal di Jl. Arumdalu No. 1, Kota Blitar dan setelah 10 menit terdakwa

keluar dari rumah tersebut dan sudah tidak membawa tas lagi ;

- Bahwa terdakwa Priono Hadi sendiri yang membawa tas masuk dirumah Pak

Krisanto. saksi dan lilik Purwanto tidak ikut masuk kerumah pak Krisanto

dan saksi bersama Lilik Purwanto menunggu di luar ;

- Bahwa saksi tidak ikut membawa tas karena pada waktu itu saksi tidak

disuruh membantu membawa tas yang dibawa terdakwa ;

- Bahwa terdakwa Priono Hadi tidak cerita apa yang dibawanya ;

- Bahwa terdakwa tidak mempunyai usaha sambilan lain selain pekerjaan

Pegawai ;

- Bahwa saksi tidak pernah meregister permintaan kliring ;

- Bahwa yang menerima SPP yang diajukan dari pihak ke-3 ;

- Bahwa setiap keluaran harus untuk pihak ke-3 ;

- Bahwa terdakwa Priono Hadi tidak termasuk pihak ke-3 ;

- Bahwa terdakwa Priono Hadi tidak ada usaha lain selain pekerjaan Kantor ;

- Bahwa saksi tidak mendengar bahwa terdakwa Priono Hadi mendapat uang

sebesar Rp.200.000.000,- ;

- Bahwa tidak ada imbalan saksi mengantarkan terdakwa Priono hadi ke Bank

Mandiri Cabang Blitar ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa

menyatakan ada yang tidak benar yaitu saksi ikut membantu membawakan tas

karena waktu keluar dari Bank Mandiri Cabang Blitar membawa 3 tas dan saksi

ikut masuk ke rumah Krisanto ;

11. Saksi HARUN AL. ROSYID :

- Bahwa saksi sejak tanggal 28 Pebruari 2001 sampai Sekarang sebagai Staf

Kas Daerah Pemkab Blitar, sedangkan Kasi Pengeluaran pada tahun 2002

sampai tahun 2003 dijabat oleh Bu Samilah ;

- Bahwa saksi diperintah oleh Bu Samilah untuk membuat Nota Dinas

No.900/38/409/304/2003 tanggal 10 Maret 2003 sebanyak 3 rangkap yang

Page 44: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

44

ditujukan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar perihal permohonan

kliring Nomor Rekeningnya : 144-0002284005, dari Bank Jatim Cabang

Blitar ke Bank Mandiri Cabang Blitar rekening an. Priono Hadi sebesar

Rp.3.000.000.000,- yang ditanda tangani oleh kasi Pengeluaran An. Kepala

Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar ;

- Bahwa saksi membuat surat nomor 900/91/409.304/2003 perihal

permohonan kliring dan atas perintah Bu Samilah ;

- Bahwa saksi membuat permohonan kliring sebanyak 2 kali karena berbeda

nomor .

- Bahwa Bu Samilah yang membuat konsep permohonan kliring dan saksi

tinggal mengetik ;

- Bahwa kalau menurut surat permohonan kliring tanggal 10 Maret 2003 dan

kapan pencairannya saksi tidak tahu ;

- Bahwa seingat saksi di Kantor Kas Daerah Kab Blitar sudah sebanyak 3 kali

permohonan kliring dari rekening DAU Kas Daerah rekening atas nama

Pribadi yaitu :

- Yang Pertama : Surat permohonan pindah rekening tanggal

24 Juli 2002 No.900/258/409.304/2002 dari rekening DAU

No.0141011200 untuk dipindahkan kerekening

No.0142312400 An. Krisanto yang ditanda tangani oleh

Kepala Kantor Kasda Solichin Inanta sebesar

Rp.500.000.000,-

- Yang Kedua : Surat permohonan pindah rekening tanggal 29

Juli 2002 No. 900/259/409.304/2002 dari rekening DAU

No.0141011200 untuk dipindahkan ke rekening No.

0142312400 atas nama Krisanto yang ditanda tangani oleh

Kepala kantor Kasda Kab.Blitar Solichin Inanta sebesar

Rp.1.500.000.000,- .

- Yang Ketiga : Surat permohonan kliring tanggal 10 maret

2003 No.900/91/409.304/2003 dari rekening DAU

No.0141011200 untuk dipindahkan kerekening An. Priono

Hadi No. 144-0002284005 yang ditanda tangani oleh An.

Kepala kantor Kas daerah Kab.Blitar Kasi Pengeluaran

Samilah sebesar Rp.3.000.000.000,-

- Bahwa permohonan kliring /pindah Rekening dari rekening DAU Kasda

No.0141011200 ke rekening atas nama Pribadi adalah tidak diperbolehkan ;

Page 45: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

45

- Bahwa prosedur yang benar kliring dari rekening DAU Kas Daerah harus

melalui SPM dari keuangan ke Kas Daerah baru diterbitkan giro ;

- Bahwa terdakwa tidak ada usaha sampingan lain selain Pegawai ;

- Bahwa nomor rekening milik Pemerintah Daerah Kab.Blitar yang berada di

Kantor Kas Daerah ada 7. Nomor rekening yaitu :

1 .Kas Murni : 0141000022

2 .DAU : 0141011200

3 . Gaji : 0141007266

4 .DAK : 0141005821

5 .Upah Pungut : 0141008588

6 .Penyeimbang : 0141014499

7 . Pengembalian utang Negara : 0141014488

- Bahwa Dana Alokasi Umum bersumber dari Pemerintah Pusat yang

dikeluarkan untuk kepentingan dan pembangunan Daerah ;

- Bahwa di kliring dari Bank Jatim Cabang Blitar ke Bank Mandiri Cabang

Blitar ;

- Bahwa saksi tidak mendengar terdakwa Priono Hadi disuruh atasannya

untuk mencairkan uang ke Bank Mandiri Cabang Blitar ;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa

menyatakan tidak mengetahui ;

Menimbang, bahwa di persidangan telah didengar pula pembacaan

keterangan saksi SAMILAH pada Berita Acara Penyidik tanggal 8 Januari 2008

yang diberikan dibawah sumpah di penyidikan, yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa pada tanggal 10 Maret 2003 saksi ditelpon oleh Solichin yang

meminta tolong kepada saksi untuk menyelesaikan pemindahan rekening

Kasda ke rekening Bank Mandiri atas nama Priono Hadi ;

- Bahwa pada hari dan tanggal yang saksi tidak ingat lagi di pagi hari pada

bulan Maret 2003 saksi didatangi oleh terdakwa yang mengatakan kalau

disuruh oleh Krisanto (Pj. Kabag Keuangan) untuk memindahkan dana

sebesar Rp. 3.000.000.000,- dari rekening KASDA ke rekening Krisanto,

dan ketika saksi minta surat resmi untuk memindahkan dana tersebut

terdakwa tidak dapat menunjukan surat dan beralasan rekening Krisanto

ketinggalan di rumah dan agar dimasukan ke rekening terdakwa ;

- Bahwa saksi menyuruh saudara Harun untuk mengetik surat permohonan

petunjuk ke Sekda dan setelah jadi surat tersebut saksi konsultasikan kepada

Soewati (Kepala Tata usaha KASDA), selanjutnya saksi menghadap

Page 46: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

46

SEKDA yang waktu itu di ruang tunggu ada pak Subawi Pimpinan Bank

Jatim saksi meminta pertimbangan dan pak Subawai mengatakan kalau tidak

ada persetujuan dari Bupati tidak biasa memindahkan rekening KASDA ;

- Bahwa sewaktu menghadap SEKDA saksi sudah membawa surat yang

isinya memohon petunjuk menyangkut permohonan kliring untuk

memindahkan rekening tersebut yang akhirnya surat tersebut di acc/disetujui

oleh SEKDA ;

- Bahwa setelah surat di acc lalu saksi bawa ke ruangan KASDA, kemudian

saksi membuat surat ke Pimpinan Bank Jatim tentang Pemindahan Rekening

dan selanjutnya saksi menyuruh Harun mengirim surat tersebut, yang setelah

itu saksi tidak mengetahui kelanjutan surat tersebut apakah sudah cair atau

belum ;

Menimbang, bahwa terdakwa di persidangan telah memberikan

keterangan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa terdakwa bekerja di Pemkab Blitar sebagai Staf bagian Keuangan

yang mempunyai tugas :

- Menerima ( SPP ) Surat permohonan pembayaran).

- Meregister SKO ( Surat Keputusan Otorisasi )

- Melaksanakan perintah atau tugas dari Kasubag Anggaran baik

lisan maupun tertulis.

- Bahwa terdakwa tidak punya wewenang untuk mencairkan dana PEMKAB

Blitar ;

- Bahwa sebelumnya terdakwa tidak mempunyai rekening tabungan di Bank

Mandiri Cabang Blitar.

- Bahwa terdakwa atas perintah Pak Krisanto pada tanggal 18 Juli 2002 telah

membuka rekening tabungan di Bank Mandiri Cabang Blitar dengan nomor

rekening 1440002284005 – dengan saldo awal sebesar Rp. 50.000,- yang

diberi oleh Krisanto ;

- Bahwa terdakwa tidak berani menolak karena pak Krisanto pimpinan

terdakwa ;

- Bahwa Pak Krisanto memerintahkan terdakwa untuk membuka rekening

Bank Mandiri Cabang Blitar dan bilangnya Pak Krisanto “ Engko tak

tranfer “ ;

- Bahwa terdakwa tidak tahu tranfer dari mana uang tersebut ;

- Bahwa Pada hari itu juga buku tabungan rekening Bank Mandiri Cabang

Blitar terdakwa serahkan kepada Pak Krisanto ;

Page 47: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

47

- Bahwa Pada tanggal 11 Maret 2003, terdakwa dipanggil Pak Krisanto

katanya rekening terdakwa sudah ditranfer uang sebesar Rp.3.000.000.000,-

kemudian terdakwa atas perintah pak Krisanto mengecek sendirian ke Bank

Mandiri Cabang Blitar yang ternyata benar dalam rekening terdakwa sudah

masuk dana Rp.3.000.000.000,- dan saat itu juga terdakwa disuruh oleh pak

Krisanto untuk mengambil/mencairkan dana sebesar Rp. 2.000.000.000,-

- Bahwa waktu itu diberitahu bahwa dana sudah ditransfer terdakwa sudah

curiga dan yang ada dalam benak terdakwa dana itu adalah uang negara ;

- Bahwa tanggal 11 Maret 2003 sekitar jam 11 siang terdakwa

mengambil/mencairkan uang sebesar Rp.2.000.000.000,- di Bank Mandiri

Cabang Blitar bersama Budiono dan Lilik Purwanto dengan menggunakan

kendaraan mobil dinas yang dikemudikan oleh Budiono

- Bahwa terdakwa tidak tahu pada waktu Pak Krisanto menyuruh Budiono

dan Lilik Purwanto untuk mengantarkan terdakwa ke Bank mandiri Cabang

Blitar tersebut ;

- Bahwa tujuan terdakwa ke Bank Mandiri cabang Blitar itu mengambil uang.

- Bahwa Budiono dan Lilik Purwanto duduk diruang tunggu Bank mandiri

Cabang Blitar.

- Bahwa uang sebesar Rp.2.000.000.000,- belum disiapkan dan terdakwa

datang di bank mandiri Cabang Blitar antri dahulu kurang lebih selama 20

menit dan mengisi Formulir Penarikan yang telah disiapkan oleh Bank

Mandiri Cabang Blitar ;

- Bahwa terdakwa di Bantu Budiono dan Lilik Purwanto dan dibantu oleh

pihak bank memasukkan uang sebesar Rp.2.000.000.000,- yang terdiri dari

uang kertas lembaran Rp.100.000,- dan Rp.50.000,-ke dalam 2 tas kresek

warna hitam ukuran besar dan 1 tas kulit warna coklat

- Bahwa 1 Tas kulit terdakwa jinjing dengan Lilik Purwanto dan juga

terdakwa masih membawa 1 Tas kresek ukuran besar warna hitam.

Sedangkan 1 tas kresek lagi dibawa oleh Budiono untuk kemudian diantar

bertiga menuju ke rumah Pak Krisanto Jalan Arumdalu, Nomor 1 Kota

Blitar.

- Bahwa Sesampainya di rumah Pak Krisanto terdakwa bersama dengan

Budiono dan Lilik Purwanto masuk kedalam rumah Pak Krisanto,

sesampainya didepan rumah Pak Krisanto sudah menunggu di dalam ruang

tamu kemudian terdakwa bersama Budiono dan Lilik Purwanto serta Pak

Krisanto langsung menuju ke lantai atas dan sesampainya dilantai atas lalu

Pak krisanto menyuruh terdakwa untuk menaruh uang tersebut bersama

Page 48: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

48

Budiono dan Lilik Purwanto ke dalam kamar Pak Krisanto, dan lebih selama

15 menit kemudian terdakwa bersama Budiono dan Lilik Purwanto

berpamitan untuk kembali ke Kantor.

- Bahwa uang sebesar Rp.2.000.000.000,- Tidak dihitung oleh Pak Krisanto

yang katanya Pak Krisanto sudah percaya ;

- Bahwa katanya Pak Krisanto dana sebesar Rp.3.000.000.000,- tersebut

uangnya sendiri, namun sebenarnya terdakwa curiga Pak Krisanto kok punya

uang sebanyak itu ;

- Bahwa pada saat curiga dibenak terdakwa yang terpikir uang Negara ;

- Bahwa setelah pencairan uang sebesar Rp.2.000.000.000,- sewaktu di ruang

kerja Pak Krisanto terdakwa pernah bertanya sambil bercanda kepada Pak

Krisanto, “mana bagianku” dengan maksud agar diberi imbalan kemudian

Pak Krisanto mengatakan “ gampang tak wenehi besuk “.

- Bahwa Pak Krisanto mengatakan kepada terdakwa“ Pak Pri tak wenei duwit

Rp.200.000.000,- jupuken ning nomer rekening iki terus buku rekening

serahno aku “.

- Bahwa uang pemberian Rp.200.000.000,- dari Pak Krisanto kepada

Terdakwa sebagai tali asih karena membantu Pak Krisanto, sehingga

terdakwa mendapat bagian dari Krisanto sebesar Rp.200.000.000,- ;

- Bahwa terdakwa mengambil uang sebesar Rp. 200.000.000,- dari rekening

Bank Mandiri Cabang Blitar nomor rekening 144.000.3230445 dengan

perincian sebagai berikut :

a. Pada tanggal 6 Oktober 2003 terdakwa mengambil uang

sebesar Rp.100.000.000,- untuk :

- Uang Rp.75.000.000,- untuk disimpan

direkening BRI Bendosewu cabang talun

Kabupaten Blitar.

- Uang Rp. 25.000.000,- terdakwa ambil tunai

untuk dibawa ke rumah.

b. Pada tanggal 8 Oktober 2003, terdakwa mengambil

Rp.100.000.000,- untuk terdakwa belikan material dalam

rangka membangun rumah di Desa Wonorejo, Kecamatan

Talun, kabupaten Blitar.

- Bahwa Uang pemberian dari Pak Krisanto sebesar Rp.200.000.000,-

terdakwa pergunakan untuk membangun rumah dengan perincian uang

sebesar Rp.190.000.000,- untuk biaya pembayaran rumah dan ongkos

Page 49: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

49

tukang, sedangkan uang sebesar Rp.10.000.000,- untuk membuat pintu dari

pagar besi;

- Bahwa penerimaan uang sebesar Rp.200.000.000,- adalah tidak wajar dan

perbuatan yang terdakwa lakukan tersebut adalah salah ;

- Bahwa terdakwa belum mengembalikan uang sebesar Rp.200.000.000,-

tersebut dan sudah habis untuk membangun rumah ;

- Bahwa rekening No.144.0002284005 adalah milik terdakwa dan yang

menandatangani formulir penarikan Bank Mandiri tanggal 11 Maret 2003

untuk mencairkan uang Rp.2.000.000.000,- adalah terdakwa ;

- Bahwa terdakwa memindahbukukan dari rekening No.144.0002284005 ke

rekening No.114.0003230445 Bank Mandiri sebesar Rp.1.018.723.311 ;

- Bahwa yang melakukan dan tanda tangan pada formulir penarikan adalah

terdakwa dengan menggunakan Formulir pemindah-bukuan Bank Mandiri

tanggal 3 Juni 2003 ;

- Bahwa terdakwa yang melakukan penarikan dan tanda tangan penarik dalam

Formulir-formulir tersebut tanda tangan terdakwa ;

- Bahwa perincian sisa uang tersebut setelah diambil Rp.2.000.000.000,- di

rekening terdakwa Bank Mandiri dengan No.rekening : 144-0002204005

tersebut oleh terdakwa dilakukan kurang lebih 14 kali pencairan dan

diserahkan kepada Bupati dengan rincian sebagai berikut :

No Tanggal Jumlah Uang

1. Tanggal 08 September 2003 Rp. 90.000.000,-

2. Tanggal 30 September 2003 Rp. 25.000.000,-

3. Tanggal 06 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

4. Tanggal 08 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

5. Tanggal 10 Oktober 2003 Rp. 50.000.000,-

6. Tanggal 14 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,-

7. Tanggal 22 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,-

8. Tanggal 30 Oktober 2003 Rp. 300.000.000,-

9. Tanggal 31 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

10. Tanggal 12 Nopember 2003 Rp. 100.000.000,-

11. Tanggal 02 Desember 2003 Rp. 25.000.000,-

12. Tanggal 09 Desembe 2003 Rp. 25.000.000,-

13. Tanggal 15 Desember 2003 Rp. 30.000.000,-

14. Tanggal 24 Desember 2003 Rp. 47.987.056,-

JUMLAH Rp. 1.042.987.056,-

Page 50: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

50

- Bahwa Saldo dalam rekening tersebut sebesar Rp.1.018.723.311,61 dan pada

tanggal 3 Juni 2003 terdakwa mengajukan pemindahbukuan dari rekening

yang lama No.rekening 144-0002204005 ke rekening baru dengan rekening :

144.0003230445 sejumlah tersebut atas perintah Pak Krisanto ;

- Bahwa pada tanggal 06 Oktober 2003 terdakwa mengambil uang dari Bank

mandiri cabang Blitar sebesar Rp.100.000.000,- yang Rp.75.000.000,-

terdakwa simpan di rekening BRI Bendosewi Cabang Talun, Kabupaten

Blitar, Sedangkan Uang Rp.25,000.000,- terdakwa ambil tunai untuk dibawa

ke rumah ;

- Bahwa benar Formulir transfer ini terdakwa gunakan untuk mentransfer

uang sebesarRp. 75.000.000,- ke BRI Bendosewu ;

- Bahwa pada tanggal 08 Oktober 2003 terdakwa mengambil uang sebesar

Rp.100.000.000,- dari Bank Mandiri untuk terdakwa belikan material untuk

membangun rumah di Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar;

- Bahwa terdakwa tidak tahu yang mentranfer dana sebesar

Rp.3.000.000.000,- ke rekening pribadi terdakwa di Bank Mandiri Cabang

Blitar pada tanggal 11 Maret 2003 tersebut ;

- Bahwa terdakwa tidak mempunyai usaha sampingan lain selain kantor ;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum di persidangan telah diajukan

barang bukti berupa :

1 (satu) lembar fotocopy slip penarikan tunai sebesar Rp.

2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dengan nomor rekening 144-

0002284005 an. Priono Hadi pada Bank Mandiri Cabang Blitar

tertanggal 11 Maret 2003 ;

1 (satu) fotocopy formulir pemindah-bukuan dana sebesar Rp.

1.018.723.311,61 (satu milyar delapan belas juta tujuh ratus dua

puluh tiga ribu tiga ratus sebelas enam puluh satu sen rupiah) dari

rekening 144-0002284005 ke rekening yang baru nomor 144-

0003230445 pada Bank Mandiri Cabang Blitar ;

14 (empat belas) lembar fotocopy slip penarikan tunai di Bank

Mandiri Cabang Blitar atas permintaan Sdr. Priono Hadi nomor

rekening 144-0003230445 mulai tanggal 8 September 2003 sampai

dengan tanggal 24 Desember 2003 berjumlah Rp. 1.042.987.056

(satu milyar empat puluh dua juta sembilan ratus delkapan puluh

tujuh ribu lima puluh enam rupiah) ;

Page 51: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

51

1 (satu) lembar fotocopy bukti transfer an. Pengirim. Priono Hadi

dari Bank Mandiri untuk Priono Hadi pada BRI unit Bendosewu

Blitar nomor rekening 33-21-7650 tertanggal 10 Oktober 2003 dan 1

(satu) lembar fotocopy slip penarikan tunia sebesar Rp. 5.000.000,-

(lima juta rupiah) nomor rekening 33-21-7650 an. Priono Hadi

tertanggal 3 April 2004 ;

7 (tujuh) lembar fotocopy slip penarikan dari BRI Unit Bendosewu

nomor rekening 33-21-7650 an. Priono Hadi ;

1 (satu) lembar Nota Dinas dari Kantor Kas Daerah PEMKAB Blitar

nomor 900/38/409.304/2003 perihal permohonan Kliring yang

ditujukan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar yang

ditandatangani oleh Soewati Plt. Kepala Kantor Kas Daerah

Kabupaten Blitar tertanggal 10 Maret 2003 ;

2 (dua) lembar fotocopy surat dari Kantor Kas Daerah Kabupaten

Blitar nomor 900/91/409.304/2003 perihal Permohonan Kliring yang

ditujukan kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar yang

ditandatangani oleh Samilah Kasi Pengeluaran an. Kepala Kantor

Kas Daerah Kabupaten Blitar tertanggal 10 Maret 2003 ;

1 (satu) bendel fotocopy Surat lalu lintas Giro dari Bank Jatim

Cabang Blitar permintaan pemegang rekening PEMDA TK.II

KABUPATEN JL. S. SUPRIJADI 17 BLITAR untuk dana sejumlah

Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) melalui kliring kepada Bank

Mandiri rekening nomor 0002284005 a,n, Sdr. Priyono Hadi

tertanggal 11 Maret 2003 ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi yang saling

bersesuaian satu dengan lainnya dikaitkan pula dengan keterangan Terdakwa

serta barang bukti yang dihadapkan ke persidangan, maka Majelis Hakim

memperoleh fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan sebagai berikut :

Bahwa pada tanggal 18 Juli 2002 terdakwa diperintahkan oleh saksi

Krisanto untuk membuka rekening di Bank Mandiri dan saksi Krisanto

menyatakan akan ditransfer, lalu terdakwa diberi uang Rp. 50.000,- (lima

puluh ribu rupiah) dan dengan uang tersebut terdakwa membuka

rekening di Bank Mandiri Cabang Blitar dengan nomor rekening 144-

0002284005 atas nama terdakwa ;

Bahwa pada tanggal 10 Maret 2003 saksi Samilah didatangi oleh

terdakwa yang mengatakan kalau disuruh oleh saksi Krisanto (Pj. Kabag

Keuangan) dengan maksud untuk meminta memindahkan dana sebesar

Page 52: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

52

Rp. 3.000.000.000,- dari rekening KASDA ke rekening Krisanto, dan

ketika saksi Samilah minta surat resmi untuk memindahkan dana tersebut

terdakwa tidak dapat menunjukan surat dan beralasan rekening saksi

Krisanto ketinggalan di rumah dan agar dimasukan ke rekening

terdakwa, kemudian saksi menyuruh saksi Harun Al Rosyid untuk

mengetik surat permohonan petunjuk ke Sekda dan setelah jadi surat

tersebut saksi Samilah konsultasikan kepada saksi M. Soewati (Kepala

Tata Usaha KASDA) dan surat nota dinas tersebut ditandatangani oleh

saksi M. Soewati dan setelah itu saksi Samilah menghadap SEKDA

dengan membawa surat yang isinya menyangkut permohonan kliring

untuk memindahkan rekening tersebut yang akhirnya surat tersebut di

acc/disetujui oleh saksi Soebiantoro selaku SEKDA Kabupaten Blitar

yang selanjutnya saksi Samilah membuat surat ke Pimpinan Bank Jatim

tentang Pemindahan Rekening dan menyuruh saksi Harun Al Rosyid

mengirim surat ke Bank Jatim Cabang Blitar dan diterima oleh saksi

Supayitno selaku Staf pelayanan Nasabah, kemudian saksi Suprayitno

melakukan proses kliring sesuai surat permohonan kliring yang dibuat

dan ditandatangani oleh saksi Samilah, yaitu pemindahan dana sebesar

Rp.3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) milik Kasda Kabupaten Blitar

dengan Nomor Rekening 0141011200 untuk menyimpan anggaran DAU

(Dana Alokasi Umum) di Bank Jatim Kabupaten Blitar ditransfer/kliring

ke Bank Mandiri Cabang Blitar ke rekening nomor 144-0002284005 atas

nama Priono Hadi (terdakwa) ;

Bahwa pada tanggal 11 Maret 2003 terdakwa dipanggil oleh saksi

Krisanto yang memberitahukan kalau rekening terdakwa tersebut telah

ditransfer Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) dan kemudian

terdakwa sendirian mengecek di Bank Mandiri Cabang Blitar yang

ternyata dana tersebut sudah ada, kemudian atas perintah saksi Krisanto

sekitar jam 11 siang terdakwa mengambil/mencairkan uang sebesar

Rp.2.000.000.000,- di Bank Mandiri Cabang Blitar bersama saksi

Budiono dan saksi Lilik Purwanto dengan menggunakan kendaraan

mobil dinas yang dikemudikan oleh saksi Budiono;

Bahwa kurang lebih selama 20 menit dan mengisi Formulir Penarikan

yang telah disiapkan oleh Bank Mandiri Cabang Blitar terdakwa telah

mencairkan uang sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) yang

terdiri dari uang pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dan Rp.

50.000,- (lima ribu rupiah) yang dimasukan dan dibawa dalam tas untuk

Page 53: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

53

kemudian diantar bertiga menuju ke rumah Pak Krisanto Jalan

Arumdalu, Nomor 1 Kota Blitar;

Bahwa setelah keluar dari rumah Krisanto tersebut terdakwa sudah tidak

membawa lagi tas yang berisi uang Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar

rupiah) tersebut dan setelah itu terdakwa bersama saksi Budiono dan

saksi Lilik Purwanto kembali ke Kantor ;

Bahwa pada waktu saksi Krisanto memberitahukan kalau rekening sudah

ditransfer Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) sebenarnya terdakwa

curiga dan dibenak terdakwa yang terpikir uang negara ;

Bahwa sekembali mengantar uang di rumah saksi Krisanto, yaitu

sewaktu di kantor terdakwa meminta bagian uang dengan maksud agar

diberi imbalan oleh saksi Krisanto dan kemudian saksi Krisanto

mengatakan “ gampang tak wenehi besuk “ (gambang diberi besuk) ;

Bahwa atas sisa dana yang diambil tersebut pada tanggal 3 Juni 2003

terdakwa memindah-bukukan dari rekening No.144.0002284005 ke

rekening No.114.0003230445 pada Bank Mandiri Cabang Blitar sebesar

Rp.1.018.723.311 ;

Bahwa atas permintaan terdakwa tersebut saksi Krisanto mengatakan

kalau terdakwa diberi bagian sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah) yang diambil dari rekening tersebut ;

Bahwa terdakwa mengambil uang sebesar Rp. 200.000.000,- tersebut

dari rekening Bank Mandiri Cabang Blitar nomor rekening

144.000.3230445 dengan perincian sebagai berikut :

a. Pada tanggal 6 Oktober 2003 terdakwa mengambil uang

sebesar Rp.100.000.000,- untuk :

- Uang Rp.75.000.000,- untuk disimpan direkening

BRI Bendosewu cabang talun Kabupaten Blitar.

- Uang Rp. 25.000.000,- terdakwa ambil tunai untuk

dibawa ke rumah.

b. Pada tanggal 8 Oktober 2003, terdakwa

mengambil Rp.100.000.000,- untuk terdakwa belikan

material dalam rangka membangun rumah di Desa

Wonorejo, Kecamatan Talun, kabupaten Blitar.

Bahwa Uang pemberian dari saksi Krisanto sebesar Rp.200.000.000,-

tersebut telah habis yang oleh terdakwa pergunakan untuk membangun

rumah dengan perincian uang sebesar Rp.190.000.000,- untuk biaya

Page 54: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

54

pembayaran rumah dan ongkos tukang, sedangkan uang sebesar

Rp.10.000.000,- untuk membuat pintu dari pagar besi;

Bahwa perincian sisa uang setelah diambil Rp.2.000.000.000,- di

rekening terdakwa Bank Mandiri pada rekening : 144-0002204005

tersebut oleh terdakwa dilakukan pencairan kurang lebih 14 kali

pencairan, sebagai berikut :

No Tanggal Jumlah Uang

1. Tanggal 08 September 2003 Rp. 90.000.000,-

2. Tanggal 30 September 2003 Rp. 25.000.000,-

3. Tanggal 06 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

4. Tanggal 08 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

5. Tanggal 10 Oktober 2003 Rp. 50.000.000,-

6. Tanggal 14 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,-

7. Tanggal 22 Oktober 2003 Rp. 25.000.000,-

8. Tanggal 30 Oktober 2003 Rp. 300.000.000,-

9. Tanggal 31 Oktober 2003 Rp. 100.000.000,-

10. Tanggal 12 Nopember 2003 Rp. 100.000.000,-

11. Tanggal 02 Desember 2003 Rp. 25.000.000,-

12. Tanggal 09 Desembe 2003 Rp. 25.000.000,-

13. Tanggal 15 Desember 2003 Rp. 30.000.000,-

14. Tanggal 24 Desember 2003 Rp. 47.987.056,-

JUMLAH Rp. 1.042.987.056,-

Bahwa terdakwa bekerja di Pemkab Blitar sebagai Staf bagian Keuangan

yang mempunyai tugas :

- Menerima ( SPP ) Surat permohonan pembayaran).

- Meregister SKO ( Surat Keputusan Otorisasi )

- Melaksanakan perintah atau tugas dari Kasubag Anggaran baik

lisan maupun tertulis

dan terdakwa tidak punya wewenang untuk mencairkan dana PEMKAB

Blitar dan terdakwa bukan Pihak Ketiga sebagai rekanan PEMKAB

Blitar ;

Bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) yang tersimpan Bank Jatim dengan

nomor rekening 0141011200 bersumber dari anggaran Pemerintah Pusat

yang dikeluarkan untuk pembayaran Gaji Pegawai, Kebutuhan-

Page 55: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

55

kebutuhan rutin lainnya jasa perkantoran yaitu Pengadaan alat-alat tulis

Kantor ;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah diajukan ke persidangan oleh

Penuntut Umum dengan Dakwaan yang disusun secara Alternatif Subsidaritas

yaitu Dakwaan Kesatu Primair perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP;

dakwaaan Subsidair perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam

pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Pasal 56 Ke-2 KUHP, atau dakwaan Kedua

Primair perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 1999 jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP, dakwaan Subsidair

perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 jo

Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo.

Pasal 56 Ke-2 KUHP ;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun

secara Alternatif Subsidaritas maka terlebih dahulu Majelis akan

mempertimbangkan Dakwaan Kesatu Primair yaitu perbuatan terdakwa

seabagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Pasal

55 ayat (1) Ke-1 KUHP, yang unsur-unsurnya adalah :

1. Setiap Orang;

2. Secara Melawan Hukum Melakukan perbuatan Memperkaya Diri Sendiri

Atau Orang Lain Atau Suatu Korporasi;

3. Dapat Merugikan Keuangan Negara Atau Perekonomian Negara;

Page 56: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

56

4. Perbuatan Tersebut Dilakukan Sebagai Orang Yang Melakukan, Yang

Menyuruh Melakukan, dan Turut Serta Melakukan;

Unsur ke- 1 : “Setiap Orang”.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang sesuai dengan

ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 1999, adalah orang perseorangan atau termasuk korporasi.

Menimbang, bahwa menurut Martiman Projo Hamidjojo, SH, MM dalam

bukunya “Penerapan Pembuktian Terbalik Dalam Delik Korupsi”, Penerbit CV.

Mandar Maju Bandung tahun 2001 hal. 52-53, disebutkan istilah yang lazim

dalam perundang-undangan pidana ataupun KUHP memakai kata Barang siapa

atau salinan dari “Hij die” (teks KUHP) dan yang dimaksud dengan Setiap orang

atau Barang siapa adalah orang atau orang-orang yang apabila orang atau orang-

orang tersebut terbukti memenuhi unsur-unsur delik yang diatur dalam Pasal 2

ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi, maka orang-orang itu disebut sebagai si pelaku atau si pembuat

dari delik tersebut.

Menimbang, bahwa menurut R. Wiyono, SH dalam bukunya

“Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” Penerbit

Sinar Grafika Jakarta tahun 2005, hal. 27 disebutkan bahwa dalam Pasal 2 ayat

(1) tersebut tidak ditentukan adanya suatu syarat, misalnya syarat Pegawai

Negeri yang harus menyertai “setiap orang” yang melakukan tindak pidana

korupsi yang dimaksud. Oleh karena sesuai dengan apa yang dimaksud dengan

“setiap orang” dalam Pasal 1 angka 3 Pelaku Tindak Pidana Korupsi yang

terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) dapat terdiri atas orang perseorangan dan/atau

korporasi.

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan terdakwa PRIONO

HADI telah membenarkan identitasnya sebagaimana dalam surat dakwaan

Penuntut Umum, sehingga terdakwa adalah orang sebagai subyek hukum yang

didakwa melakukan tindak pidana;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka Majelis

berpendapat unsur ke-1 “setiap orang” telah terpenuhi.

Unsur ke- 2 : “Dengan Secara Melawan Hukum Melakukan Perbuatan

Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi”.

Menimbang, bahwa unsur kedua ini terdiri dari beberapa sub unsur

(elemen) yang masing-masing saling berkaitan (berhubungan). Dimana yang

Page 57: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

57

dimaksud dengan secara melawan hukum dalam rumusan delik ini berdasarkan

penjelasan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 1999 adalah mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti

formil maupun dalam arti materiil, yakni meskipun perbuatan tersebut tidak

diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun apabila perbuatan tersebut

dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma

kehidupan sosial dalam masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana.

Oleh karena itu perbuatan melawan hukum dapat diartikan sebagai perbuatan

yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan (hukum tertulis)

dan/atau rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial. Walaupun sifat

melawan materiil dalam fungsi yang positif telah ada putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 003/P.UU.IV/2006 tanggal 25 Juli 2006 dinyatakan tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat sehingga yang masih berlaku hanya sifat

melawan hukum dalam arti formil, yang pada hakekatnya sifat melawan hukum

secara materiil sudah melekat pada sifat melawan hukum formil sebagai

perbuatan yang tidak patut dan tidak terpuji. Demikian pula revisi maupun

perubahan terhadap bunyi pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun

1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 sampai saat ini belum ada ;

Menimbang, bahwa dari fakta yang teruangkap di persidangan, maka

unsur kedua ini akan dipertimbangkan sebagai berikut :

- Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi : Samilah (Kasi Pengeluaran

KASDA Blitar), saksi M. Soewati (Kepala Tata Usaha KASDA Blitar),

Saksi Soebiantoro (SEKDA Blitar), saksi Harun Al Rosyid dan saksi

Suprayitno, SE serta barang bukti berupa 1 (satu) lembar Nota Dinas dari

Kantor Kas Daerah PEMKAB Blitar nomor 900/38/409.304/2003 perihal

permohonan Kliring yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten

Blitar yang ditandatangani oleh Soewati Plt. Kepala Kantor Kas Daerah

Kabupaten Blitar tertanggal 10 Maret 2003, 2 (dua) lembar fotocopy surat

dari Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar nomor 900/91/409.304/2003

perihal Permohonan Kliring yang ditujukan kepada Pimpinan Bank Jatim

Cabang Blitar yang ditandatangani oleh Samilah Kasi Pengeluaran an.

Kepala Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar tertanggal 10 Maret 20031 dan

(satu) bendel fotocopy Surat lalu lintas Giro dari Bank jatim Cabang Blitar

permintaan pemegang rekening PEMDA TK.II KABUPATEN JL. S.

SUPRIJADI 17 BLITAR untuk dana sejumlah Rp. 3.000.000.000,- (tiga

Page 58: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

58

milyar rupiah) melalui kliring kepada Bank Mandiri Sdr. Priyono Hadi

rekening 0002284005 tertanggal 11 Maret 2003 yang saling bersesuaian

diperoleh fakta maupun petunjuk bahwa pada tanggal 10 Februari 2003

saksi Samilah telah membuat surat Nota Dinas dari Kantor Kas Daerah

PEMKAB Blitar nomor 900/38/409.304/2003 perihal permohonan Kliring

yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar yang

ditandatangani oleh saksi M. Soewati dan setelah di acc/disetujui oleh saksi

Subiantoro kemudian sebagai tindak lanjut surat tersebut saksi Samilah

membuat dan menandatangani surat nomor 900/91/409.304/2003 perihal

Permohonan Kliring yang ditujukan kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang

Blitar, kemudian setelah surat tersebut jadi saksi Samilah memerintahkan

saksi Harun Al Rosyid mengirin ke Bank Jatim Cabang Blitar dan diterima

oleh saksi Suprayitno SE untuk kemudian oleh saksi Suprayitno diproses

kliring sesuai permohonan dalam surat tersebut, yaitu transfer dana sebesar

Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah ) dari rekening nomor 0141011200

pada Bank Jatim Cabang Blitar yang merupakan rekening Kas Daerah

Kabupaten Blitar yang merupakan Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten

Blitar ke rekening nomor 144-0002284005 atas nama terdakwa pada Bank

Mandiri Cabang Blitar, dan proses kliring tersebut telah berhasil ;

- Bahwa berdasarkan keterangan saksi krisanto yang bersesuaian dengan

keterangan terdakwa telah terbukti pada tanggal 11 Maret 2003 terdakwa

atas perintah saksi Krisanto telah mengecek adanya transfer dana ke

rekening terdakwa di bank Mandiri cabang Blitar sejumlah Rp.

3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) dan berdasarkan keterangan terdakwa

ia telah curiga bahwa dana yang ditransfer tersebut adalah uang negara dan

berdasarkan keterangan saksi-saksi Krisanto, Lilik Purwanto, Budiono dan

terdakwa serta bukti berupa 1 (satu) lembar fotocopy slip penarikan tunai

sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dengan nomor rekening

144-0002284005 an. Priono Hadi pada Bank Mandiri Cabang Blitar

tertanggal 11 Maret 2003 telah terbukti pula pada hari itu juga terdakwa

dengan diantar saksi Lilik Purwanto dan saksi Budiono dengan mengendarai

mobil dinas pergi ke Bank Mandiri Cabang Blitar yang sesampainya di sana

terdakwa telah mencairkan dana sebesar Rp 2.000.000.000,- (dua milyar

rupiah) dari rekening nomor 144-0002284005 atas nama terdakwa yang

sebelumnya ditransfer dari rekening nomor 0141011200 pada Bank Jatim

Cabang Blitar yang merupakan rekening Dana Alokasi Umum (DAU)

Kabupaten Blitar, kemudian uang sebesar Rp 2.000.000.000,- (dua milyar

Page 59: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

59

rupiah) yang terdiri dari pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu) dan Rp.

50.000,- (lima puluh ribu) dimasukan kedalam tas yang untuk selanjutnya

dibawa ke rumah Krisanto di Jl. Alum Dalu No.1 Kota Blitar untuk

diserahkan kepada saksi Krisanto ;

- Bahwa berdasarkan keterangan saksi krisanto dan keterangan terdakwa yang

bersesuaian dengan bukti berupa 1 (satu) fotocopy formulir pemindah-

bukuan dana sebesar Rp. 1.018.723.311,61 (satu milyar delapan belas juta

tujuh ratus dua puluh tiga ribu tiga ratus sebelas enam puluh satu sen rupiah)

dan bukti 14 (empat belas) lembar fotocopy slip penarikan tunai di Bank

Mandiri Cabang Blitar atas permintaan Sdr. Priono Hadi nomor rekening

144-0003230445 telah terbukti bahwa atas sisa dana Rp. 3.000.000.000,-

(tiga milyar rupiah) yang dicairkan terdakwal tersebut ternyata pada tanggal

3 Juni 2003 oleh terdakwa dipindah-bukukan dari rekening

No.144.0002284005 ke rekening No.114.0003230445 atas nama terdakwa

pada Bank Mandiri Cabang Blitar sebesar Rp.1.018.723.311, kemudian atas

rekening nomor 114.0003230445 mulai tanggal 8 September 2003 sampai

dengan tanggal 24 Desember 2003 oleh terdakwa telah dilakukan

penarikan/pencairan sebanyak 14 kali sehingga dana yang dicairkan

berjumlah Rp. 1.042.987.056 (satu milyar empat puluh dua juta sembilan

ratus delapan puluh tujuh ribu lima puluh enam rupiah) ;

- Bahwa berdasarkan persesuaian keterangan saksi Krisanto dan keterangan

terdakwa serta bukti berupa1 (satu) lembar fotocopy bukti transfer atas

nama Pengirim. Priono Hadi dari Bank Mandiri untuk Priono Hadi pada

BRI unit Bendosewu Blitar nomor rekening 33-21-7650 tertanggal 10

Oktober 2003 dan 1 (satu) lembar fotocopy slip penarikan tunia sebesar Rp.

5.000.000,- (lima juta rupiah) nomor rekening 33-21-7650 an. Priono Hadi

tertanggal 3 April 2004 sertabukti 7 (tujuh) lembar fotocopy slip penarikan

dari BRI Unit Bendosewu nomor rekening 33-21-7650 an. Priono Hadi

telah terbukti pula bahwa sisa dana sebesar Rp. 1.042.987.056 (satu milyar

empat puluh dua juta sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu lima puluh

enam rupiah) untuk sejumlah Rp. 842.987.065 (delapan ratus empat puluh

dua juta sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu enam puluh lima rupiah)

oleh terdakwa telah diserahkan kepada saksi Krisanto, sedangkan dana

sebesar Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah) yang ditarik ataupun

ditransfer pada tanggal 6 Oktober 2003 dan tanggal 8 Oktober 2003 sesuai

dengan kesepakatan antara terdakwa dengan saksi Krisanto yang atas

permintaan terdakwa pada waktu setelah menyerahkan dana Rp.

Page 60: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

60

2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) tersebut telah habis dipakai oleh

terdakwa untuk membangun rumah ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta ataupun petunjuk

sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa terdakwa telah menerima uang

sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) yang ditarik/dicairkan oleh

terdakwa dari rekening terdakwa di bank Mandiri Cabang Blitar yang dananya

ditransfer atau dicliring dari rekening nomor 0141011200 pada Bank Jatim

Cabang Blitar yang merupakan rekening Kas Daerah Kabupaten Blitar yang

merupakan Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar berdasarkan surat

nomor 900/38/409.304/2003 dan surat nomor 900/91/409.304/2003 perihal

Permohonan Kliring yang ditujukan kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar

yang dibuat oleh saksi Samilah selaku Kasi Pengeluaran Kas daerah Kabupaten

Blitar yang mendapat persetujuan atau acc dari saksi Subiantoro selaku SEKDA

Kabupaten Blitar ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dalam pasal 78 ayat (1)

dinyatakan : “Penyelenggaraan tugas Pemerintah Daerah dan DPRD dibiayai

dan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah”,

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor

105 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban Keuangan

Daerah dalam pasal 4 dinyatakan :”Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan

secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efesien,

efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan

dan kepatutan”, kemudian dalam pasal 10 ayat (3) ditentukan bahwa setiap

pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban

APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran untuk

membiayai pengeluaran tersebut. Demikian pula dalam pasal 27 ayat (1)

menyatakan : “Setiap pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang

lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih “ ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah nomor

104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan dalam pasal 1 angka 3 menyatakan:

” Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN

yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah

untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan

Desentralisasi”, lebih lanjut dalam pasal 15 ayat (1) dinyatakan :” Dana Alokasi

Umum dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-

Page 61: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

61

Daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan

Desentralisasi”.

Menimbang, bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri

Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, pertanggung jawaban dan

pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan anggaran pendapatan

dan belanja daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan

perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah dalam pasal 49 ayat (5)

dinyatakan : “Setiap pengeluaran kas harus didukung oleh bukti yang lengkap

dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih”, kemudian

dalam pasal 55 ayat (1) juga dinyatakan ; “Pengguna Anggaran dilarang

melakukan tindakan yang mengekibatkan beban APBD jika dana untuk

pengeluaran tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia” dan

dalam ayat (2) dinyatakan : “Pengguna Anggaran dilarang melakukan

pengeluaran-pengeluaran atas beban Belanja Daerah untuk tujuan lain dari pada

yang ditetapkan”.

Menimbang, bahwa berdasarkan PERDA Nomor 11 Tahun 2003 bahwa

setiap pengeluaran harus didukung bukti pendukung selain kuitansi ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan peraturan-peraturan tersebut

di atas dapat disimpulkan :

- bahwa penggunaan anggaran harus cukup atau tersedia dananya dan

sesuai dengan peruntukannya yang telah ditetapkan ;

- bahwa setiap pengeluaran harus didukung dengan bukti-bukti yang

lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih;

- bahwa pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku, efesien, efektif, transparan

dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan

kepatutan ;

- bahwa setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat

pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup

tersedia anggaran untuk membiayai pengeluaran ;

- Dana Alokasi Umum digunakan untuk membiayai kebutuhan

pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi ;.

Menimbang, bahwa berdasarkan persesuaian keterangan saksi-saksi :

Soebiantoro, Krisanto, Lilik Purwanto, Kadmiarsih, Solichin Inanta dan Lidya

Nina Dwi Rahayu serta ketentuan-ketentuan dalam Keputusan Menteri Dalam

Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,

Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah dan Belanja Daerah,

Page 62: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

62

Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bahwa prosedur untuk mengajukan

angaran harus mengajukan Nota Dinas dari pengguna anggaran (unit kerja) yang

ditujukan kepada SEKDA yang setelah sesuai dengan SKO (Surat Keputusan

Otorisasi), maka pengguna anggaran mengajukan SPP ke Sub Bagian Anggaran,

kemudian SPP (Surat Permintaan Pembayaran) dengan dilampiri SKO dikirim

ke Sub Bagian Perbendaharaan untuk deregister dan dibuatkan SPMG (Surat

Perintah Membayar Giro) dan SPP (Surat Permintaan Pembayaran) yang setelah

ditandatangani oleh Kabag Keuangan kemudian dibawa ke Kasda, dan setelah

SPMG dengan dilampiri lembar penguji dari bagian keuangan diteliti yang

ternyata angka sesuai huruf, nomor bendahara sudah ada dan tanggal permintaan

benar maka dibuatkan Giro yang diajukan ke Kepala Kasda untuk

ditandatangani, kemudian dikirim ke Bank Jatim untuk dicairkan ;

Menimbang, bahwa pengajuan kliring yang dibuat dan ditandatangani

oleh saksi Samilah, yaitu pemindahan dana sebesar Rp.3.000.000.000,- (tiga

milyar rupiah) milik Kasda Kabupaten Blitar dari Rekening nomor 0141011200

di Bank Jatim Cabang Blitar ditransfer/kliring ke Bank Mandiri Cabang Blitar

ke rekening nomor 144-0002284005 atas nama Priono Hadi (terdakwa)

sebagaimana dipertimbangan di atas ternyata tidak dilakukan sesuai dengan

prosedur tersebut, dimana berdasarkan keterangan saksi Budiono, SE. staf pada

Kasubbag Anggara yang bertugas meneliti dan meregister SPP ternyata tidak

pernah meregister permintaan kliring dan berdasarkan saksi Kadmiasih selaku

Kasubag Perbendaharaan PEMKAB Blitar tidak pernah menerima dan meneliti

SPP dan SPMG tentang pengajuan kliring tersebut. Demikian pula dalam fakta

di persidangan tidak terdapat dokumen-dokumen (bukti-bukti pendukung)

seperti SKO, SPMG maupun SPP yang menyertai atau mendukung surat

permohonan kliring hingga dana sebesar Rp.3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah)

milik Kasda Kabupaten Blitar dari Rekening nomor 0141011200 di Bank Jatim

Cabang Blitar dapat ditransfer/dicliring ke rekening pribadi terdakwa di Bank

Mandiri Cabang Blitar tersebut yang pada akhirnya oleh terdakwa dapat

dicairkan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi Soebiantoro,

Krisanto dan Solichin Inanta bahwa kliring tersebut tidak dilengkapi dengan

persyaratan seperti SKO, SPP, SPMG sehingga tidak memenuhi prosedur;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi sebagaimana

terbukti fakta di persidangan bahwa Rekening nomor 0141011200 di Bank Jatim

Cabang Blitar yang ditransfer/kliring ke Bank Mandiri Cabang Blitar ke

Page 63: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

63

rekening nomor 144-0002284005 atas nama Priono Hadi (terdakwa) merupakan

Dana Alokasi Umum dikeluarkan atau digunakan untuk membiayai kebutuhan

pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi, dan hal ini

bersesuaian dengan keterangan saksi-saksi Kadmiarsih, M. Suwati, Solichin

Inanta maupun Widya Nina Dwi Rahayu bahwa Dana Alokasi Umum (DAU)

dikeluarkan untuk membayar gaji pegawai, kebutuhan rutin lainnya maupun jasa

perkantoran seperti pengadaan alat-alat tulis kantor ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan yaitu persesuaian

keterangan saksi-saksi Krisanto, Lilik Nugroho, Budiono dan terdakwa dana

sebesar Rp. 2.000.000.000,- yang dicairkan oleh terdakwa pada tanggal 11

Maret 2003 oleh terdakwa telah diserahkan kepada saksi Krisanto dan sisanya

sebesar Rp. 842.987.065 (delapan ratus empat puluh dua juta sembilan ratus

delapan puluh tujuh ribu enam puluh lima rupiah) oleh terdakwa telah

diserahkan kepada saksi Krisanto, sedangkan dana sebesar Rp.200.000.000 (dua

ratus juta rupiah) yang ditarik ataupun ditransfer pada tanggal 6 Oktober 2003

dan tanggal 8 Oktober 2003 telah habis dipakai terdakwa tersebut sebagaimana

dipertimbangkan di atas adalah merupakan dana yang diambil/dikeluarkan dari

Kas Daerah Kabupaten Blitar yang berasal dari Dana Alokasi Umum PEMKAB

Blitar yang seharusnya dana Rp. 3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) tersebut

digunakan untuk membiayai kebutuhan pelaksanaan Pemerintahan Daerah

Kabupaten Blitar bukan untuk pribadi terdakwa maupun saksi Krisanto ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan terdakwa adalah

staf pada bagian keuangan PEMKAB Blitar yang tidak mempunyai kewenangan

untuk mencairkan dana PEMKAB Blitar dan terdakwa bukan merupakan pihak

ke-3 sebagai rekanan Pemkab Blitar untuk menerima pencairan anggaran dari

Dana Alokasi Umum (DAU), sehingga pengeluaran dana atau uang tersebut

tidak sesuai dengan peruntukannya dan pengajuan dan pencairan anggaran pada

Dana Alokasi Umum tersebut yang tanpa disertai bukti-bukti pendukung lainnya

atau dilakukan tidak sesuai prosedur yang semestinya, sehingga tindakan

terdakwa yang mencairkan dan menyerahkan dana/uang sebesar

Rp. 2.842.987.065 (dua milyar delapan ratus empat puluh dua juta sembilan

ratus delapan puluh tujuh ribu enam puluh lima rupiah) kepada saksi Krisanto

maupun tindakan terdakwa yang mencairkan dan menikmati dana/uang sebesar

Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tersebut adalah bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu ketentuan pasal 29 ayat (5)

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 104

Tahun 2000 pasal 1 angka 3, Pasal 15 ayat (1) jo Peraturan Pemerintah Nomor

Page 64: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

64

105 tahun 2000 pasal 4, pasal 10 ayat (3) dan pasal 27 (1) jo Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 pasal 49 ayat (5) dan 55 ayat (1) (2) ;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan melakukan perbuatan

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi adalah suatu

perbuatan atau serangkaian perbuatan yang dengan perbuatan tersebut dapat

bertambah harta-hartanya atau kekayaannya, baik dapat berupa barang-barang

atau keuangan. Sedang yang diperkaya ini adalah orang yang bersangkutan

sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang bersifat alternatif, maksudnya

apabila salah satu terpenuhi maka terpenuhilah unsur ini ;

Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan terdakwa yang bertentangan

dengan ketentuan peraturan yang ada sebagaimana dipertimbangkan di atas

terdakwa yang telah menerima uang sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta

rupiah) yang berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar tersebut

sehingga mengakibatkan harta-harta kekayaan pribadi terdakwa menjadi

bertambah Rp. 200.000.000,00 (sembilan puluh juta rupiah) yang menurut

keterangan terdakwa diwujudkan dalam bentuk pembangunan rumah ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas pula maka akibat

dari perbuatan terdakwa yang mencairkan dan menyerahkan uang sebesar

Rp. 2.842.987.065 (dua milyar delapan ratus empat puluh dua juta sembilan

ratus delapan puluh tujuh ribu enam puluh lima rupiah) yang berasal dari Dana

Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar yang bertentangan dengan peraturan

tersebut mengakibatkan telah bertambah hartanya atau kekayaannya karena

perolehan keuntungan dari penerimaan uang yang berasal dari Dana Alokasi

Umum (DAU) Kabupaten Blitar untuk saksi Krisanto sebesarRp. 2.842.987.065

(dua milyar delapan ratus empat puluh dua juta sembilan ratus delapan puluh

tujuh ribu enam puluh lima rupiah) dan menurut keterangan saksi Krisanto uang

tersebut semuanya diserahkan kepada Bupati Blitar ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka tindakan

terdakwa yang bertentangan dengan ketentuan peraturan yang ada tersebut telah

mengakibatkan bertambahnya kekayaan orang lain, yaitu saksi Krisanto atau

Bupati Blitar ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka terhadap

alasan penasihat hukum yang menyatakan bahwa tindakan terdakwa yang

membuka rekening dan mencairkan dana tersebut karena menjalankan perintah

atasan dan uang sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) yang terdakwa

terima dan nikmati untuk membangun rumah adalah sebagai upah/jasa dimintai

tolong oleh saksi Krisanto sehingga pada diri terdakwa tidak ada niatan untuk

Page 65: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

65

menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi hal tersebut menurut

Majelis bertentangan dengan keterangan saksi Krisanto yang menerangkan

bahwa terdakwa dapat menolak permintaan tolong saksi Krisanto untuk

membuka rekening dan berdasarkan fakta di persidangan terdakwa pada waktu

ditransfer sudah curiga kalau dana tersebut berasal dari uang negara dan justru

terdakwa meminta bagian sebesar Rp. 200.000.000,- kepada saksi Krisanto atas

jasa terdakwa yang telah mencairkan dana sebagaimana dipertimbangkan di atas

dan terdakwa di persidangan menerangkan bahwa penerimaan uang sebesar

Rp.200.000.000,- adalah tidak wajar dan perbuatan yang terdakwa lakukan

tersebut adalah salah dan menurut hemat Majelis bahwa upah/jasa terdakwa

yang hanya melakukan tindakan membuka rekening, melakukan

penarikan/pencairan rekening serta menyerahkan kepada saksi Krisanto dengan

imbalan sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) adalah sesuatu yang

tidak patut (pantas) dengan imbalan sebesar uang tersebut. Demikian pula

perintah saksi Krisanto tersebut diluar tugas maupun kewenangan terdakwa

selaku staf Bagian Keuangan dan terdakwa dapat untuk menolaknya. sehingga

perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan harapan (niat) akan mendapatkan

bagian dari transfer maupun penarikan-penarikan dana yang berasal dari Dana

Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar, dan oleh karena itu berdasarkan

pertimbangan tersebut Majelis tidak sependapat dengan alasan Penasihat Hukum

terdakwa dan alasan tersebut patut dinyatakan untuk ditolak ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diuraikan

di atas, maka Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 “Secara melawan hukum

melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain” telah terpenuhi ;

Unsur ke- 3 : “Dapat Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian

Negara”.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “merugikan keuangan

negara” adalah sama artinya dengan menjadi ruginya keuangan negara atau

berkurangnya keuangan negara (R. Wiyono SH dalam bukunya Undang-Undang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi hal. 32) ;

Menimbang, bahwa selanjutnya yang dimaksud dengan “keuangan

negara” sebagaimana dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor 31 tahun

1999 adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun yang dipisahkan

atau tidak dipisahkan termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara dan

segala hak dan kewajiban yang timbul karena berada dalam penguasaan,

pengurusan dan pertanggungjawaban pejabat lembaga negara baik tingkat pusat

ataupun di daerah.

Page 66: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

66

Menimbang, bahwa arti “dapat” dalam dalam unsur ke – 3 ini haruslah

diartikan sebagai sebagai suatu perbuatan yang menimbulkan kerugian negara

dengan tanpa dirinci dan menyebut bentuk dan jumlah kerugian negera tertentu

sebagaimana halnya tindak pidana materiil (Drs. Adami Chazawi, SH dalam

bukunya Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia hal. 45).

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan pembuktian unsur

ke-2 yang telah dinyatakan telah terpenuhi sebagaimana diuraikan di atas bahwa

akibat perbuatan terdakwa yang telah mencairkan dana yang seluruhnya

berjumlah Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) tersebut bertentangan dengan

peraturan-perauran yang ada adalah dana atau uang yang berasal dari rekening

nomor 0141011200 milik Kasda Kabupaten Blitar di Bank Jatim Cabang Blitar

yang ditransfer/dicliring ke rekening pribadi terdakwa di Bank Mandiri Cabang

Blitar yang merupakan Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar dan

berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3 Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun

2000 bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN

hal ini sesuai dengan keterangan saksi Solichin Inanta dan saksi Harun Al

Rasyid yang menerangkan bahwa DAU berasal dari Pemerintah Pusat.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka uang

sejumlah Rp. 3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) yang telah dicairkan oleh

terdakwa tersebut berasal Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar yang

bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka

akibat perbuatan terdakwa tersebut besarnya dana yang tersimpan rekening

nomor 0141011200 di bank Jatim Cabang Blitar yang merupakan Dana Alokasi

Umum untuk penyelengaraan Pemerintahan Kabupaten Blitar telah berkurang

Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah), sehingga negara yang dalam hal ini

PEMKAB Blitar telah mengalami kerugian keuangan sebesar

Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) ;

Menimbang, bahwa mengenai alasan Penasihat hukum terdakwa dalam

pembelaaannya yang menyatakan bahwa terdakwa tidak merugikan keuangan

negara atau perekonomian negara karena pembukaan rekening adalah atas

perintah saksi Krisanto selaku atasan terdakwa dan penggunaan uang sebesar Rp

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) merupakan upah/jasa yang diberikan oleh

saksi Krisanto kepada terdakwa menurut hemat Majelis alasan tersebut adalah

sama seperti alasan yang dikemukakan dalam alasan dalam unsur ke-2 diatas

dan dinyatakan ditolak, maka alasan pembelaan Penasihat Hukum terdakwa

dalam unsur ini harus dinyatakan ditolak pula ;

Page 67: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

67

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan-pertimbangan di

atas maka Majelis berpendapat bahwa unsur ke-3 dakwaan Kesatu Primair ini

telah terpenuhi ;

Unsur ke- 4 : “Perbuatan Tersebut Dilakukan Sebagai Orang Yang

Melakukan, Yang Menyuruh Lakukan Atau Turut Serta

Melakukan “.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “ orang yang melakukan”

adalah seorang yang sendirian telah berbuat mewujudkan segala anasir atau

elemen dari peristiwa pidana, dan yang dimakud dengan “yang menyuruh

lakukan” artinya bukan orang itu sendiri yang melakukan peristiwa pidana akan

tetapi ia menyuruh orang lain. Sedangkan arti “turut melakukan” dalam arti kata

“bersama-sama melakukan”, sedikit-dikitnya ada dua orang ialah orang yang

melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger) peristiwa

pidana itu. ( R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), hal 62 –

63) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan

Terdakwa dihubungkan dengan surat bukti dan barang bukti yang diajukan di

persidangan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

menimbang, bahwa syarat adanya turut serta (medeplegen) dalam pasal

55 ayat (1) ke-1 KUHP ini, terdiri dari :

1. adanya kerjasama secara sadar, yaitu adanya kesadaran bersama ini tidak

berarti ada permufakatan terlebih dulu, cukup apabila ada pengertian

antara peserta pada saat perbuatan dilakukan dengan tujuan mencapai

hasil yang sama.

2. ada pelaksanaan bersama secara fisik, yaitu perbuatan yang langsung

menimbulkan selesainya delik ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan yaitu sesuai

keterangan saksi Krisanto dan terdakwa bahwa oleh karena adanya perintah

saksi Soebiantoro selaku Sekda maka saksi Krisanto pada tanggal 18 Juli 2002

meminta tolong dengan memerintahkan terdakwa untuk membuka rekening

dengan nomor di bank Mandiri Cabang Blitar. Dan sesuai dengan apa yang

telah dipertimbangkan dalam pembuktian unsur ke-2 di atas bahwa kemudian

pada tanggal 10 Maret 2003 saksi Samilah membuat surat permohonan kliring

dana sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) dari rekening nomor

0141011200 di Bank Jatim Cabang Blitar ke rekening nomor 144-0002284005

atas nama terdakwa di Bank Mandiri Cabang Blitar dan atas persetujuan saksi

Soebiantoro selaku SEKDA maka saksi Samilah langsung membuat dan

Page 68: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

68

mendatangani serta mengirimkan surat permohonan Kliring ke Pimpinan Bank

Jatim Cabang Blitar dan kliring tersebut diproses, kemudian keesokan harinya

yaitu pada tanggal 11 Maret 2003 terdakwa diberitahu oleh saksi Krisanto kalau

rekening terdakwa di Bank Mandiri tersebut sudah ditransfer dana sebesar Rp.

3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) yang saat itu terdakwa sudah curiga bahwa

dana yang di transfer adalah uang Negara namun terdakwa siang hari itu juga

tetap mencairkan dana dalam rekening itu sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua

milyar rupiah) dan atas sisa dana tersebut sebesar Rp.1.018.723.311 pada

tanggal 3 Juni 2003 oleh terdakwa telah dipindah-bukukan dari rekening

No.144.0002284005 ke rekening No.114.0003230445 atas nama terdakwa pada

Bank Mandiri Cabang Blitar dan selanjutnya atas permintaan saksi Krisanto

terdakwa telah beberapa kali mencirkan sisa dana tersebut dari rekening nomor

114.0003230445 ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas terdapat

rangkaian perbuatan yang saling disadari dari saksi Samilah, saksi Soebiantoro

maupun saksi Krisanto dengan maksud untuk memindahkan atau

mentransfer/cliring dana sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah)

sebagai Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar yang disimpan di

rekening nomor 0141011200 Bank Jatim Cabang Blitar ke rekening nomor 144-

0002284005 di Bank Mandiri Cabang Blitar yang telah dibuka oleh terdakwa

atas permintaan saksi Krisanto ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas bahwa terdakwa

telah berperan aktif dengan melakukan perbuatan-perbuatan mulai dari

membuka rekening dan memindah-bukukan rekening tersebut di Bank Mandiri

Cabang Blitar serta beberapa kali (14 kali) melakukan penarikan/pencairan dana

dari rekening-rekening tersebut sehingga dana sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga

milyar rupiah) sebagai Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar oleh

terdakwa telah berhasil diambil dan perbuatan tersebut telah selesai yang pada

akhirnya dana tersebut diserahkan kepada saksi Krisanto yang bahkan dari dana

tersebut terdakwa telah meminta dan menikmati sebesar Rp. 200.000.000,-

untuk keperluan pribadinya, sehingga hal ini terdakwa telah melaksanakan

perbuatan fisik yang membuat perbuatan (delik) tersebut telah selesai.

Demikian pula saksi Krisannto juga berperan dengan melakukan perbuatan-

perbuatan menyuruh terdakwa untuk membuka rekening, mencairkan dana serta

menerima uang dari dana yang telah ditarik atau dicairkan terdakwa tersebut

dan oleh karena itu diantara saksi Krisanto dengan terdakwa ada saling

kesadaran untuk bekerjasama guna mencairkan dan menguasai dana yang

Page 69: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

69

berasal dari Dana Alakasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar dan atas pencairan

dana tersebut berdasarkan kesepakatan antara saksi Krisanto dan terdakwa maka

terdakwa mendapatkan bagian sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan terdakwa bukan

sebagai pengguna anggaran ataupun kuasa pengguna anggaran atau pihak ketiga

sebagai rekanan pemerintah Kabupaten Blitar. Akan tetapi berdasarkan

pertimbangan di atas bahwa terdakwa yang telah melakukan penarikan-

penarikan (pencairan) dan juga telah meminta dan menerima dana/uang yang

berasal dari anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) Pemkab Blitar, sehingga

tidaklah mungkin terdakwa dapat melakukan pencairan/penarikan dan menerima

dana/uang dari anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) Pemkab Blitar tersebut

tanpa keterlibatan atau keterkaitan dengan orang-orang yang mempunyai

kewenangan untuk memproses pencairan dana yang tersedia dalam anggaran

Dana Alokasi Umum (DAU) Pemkab. Blitar, yaitu SEKDA Blitar yang

berwenang mengelola anggaran dan Kabag Keuangan Pemkab Blitar maupun

orang-orang yang mempunyai kewenangan di Kantor Kas Daerah kabupaten

Blitar seperti saksi M. Soewati selaku Plt. Kepala Kasda dan saksi Samilah

selaku Kasi Pengeluaran Kas Daerah Kabupaten Blitar ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka Majelis

tidak sependapat dengan alasan pembelaan Penasihat Hukum terdakwa yang

menyatakan bahwa terdakwa hanya sebagai korban dari kebijakan/keputusan

yang salah/keliru dari atasannya dan yang bertanggung jawab adalah yang

mengambil kebijakan, sehingga alasan Penasihat Hukum terdakwa tersebut

harus ditolak ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas maka Majelis

berpendapat unsur ke-5 “turut serta melakukan “ dalam dakwaan primair ini

telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan-pertimbangan di

atas, maka semua unsur dakwaan Kesatu Primair telah terpenuhi, dan karenanya

Majelis berpendapat bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan

melakukan perbuatan seperti dalam dakwaan Kesatu Primair karena telah

memenuhi unsur-unsur dalam pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan-pertimbangan

tersebut di atas, maka Majelis tidak sependapat dengan Penasihat Hukum

terdakwa dalam pembelaan (pleidoi) dan Majelis juga tidak sependapat dengan

Page 70: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

70

Penuntut Umum dalam tuntutannya yang menyatakan bahwa terdakwa PRIONO

HADI bersalah telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan

dalam dakwaan Kedua Primair ;

Menimbang, bahwa mengenai alasan-alasaan Penasihat Hukum

terdakwa selebihnya dalam pembelaannya (pleidoi) yang ternyata pada

pokoknya berupa bantahan-bantahan terhadap pembuktian unsur dakwaan

Kedua Primair dalam tuntutan Penuntut Umum, dan oleh karena Majelis

menyatakan yang telah terbukti adalah dakwaan Kesatu Primair maka atas

alasan-alasan Penasihat Hukum terdakwa dalam pembelaannya tidak perlu

dipertimbangkan lebih lanjut ;

Menimbang, bahwa karena dakwaan Kesatu Primair telah terbukti

maka dakwaan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi ;

Menimbang, bahwa selama proses persidangan berlangsung Majelis

tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun pembenar pada diri terdakwa

yang dapat menghapuskan pertanggung-jawaban pidana atas segala perbuatan

pidana yang dilakukannya, maka kepada Terdakwa haruslah dinyatakan telah

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20

tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. pasal 55 ayat (1)

ke-1 KUHP, dan karenanya patut dijatuhkan pidana yang setimpal dengan

kesalahannya sebagaimana yang akan disebutkan dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa oleh karena selama proses pemeriksaan terhadap

Terdakwa telah dilakukan penahanan, maka sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (4)

KUHAP penahanan yang telah dijalani Terdakwa tersebut dikurangkan

seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan;

Menimbang, bahwa karena terdakwa ditahan, maka sesuai pasal 193

ayat (2) huruf b KUHAP jo. pasal 21 ayat (4) KUHAP Majelis mempunyai

cukup alasan untuk menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 diatur mengenai

komulasi penjatuhan hukuman pokok, yaitu hukuman penjara dan hukuman

denda, maka kepada diri Terdakwa selain dijatuhi pidana penjara juga patut

untuk dijatuhkan pidana denda yang besarnya akan ditetapkan dalam amar

putusan ini.

Page 71: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

71

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, disebutkan

bahwa selain tindak pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam KUHP,

pidana tambahan dalam tindak pidana korupsi salah satunya adalah pembayaran

uang pengganti yang jumlah sebanyak-banyaknya sama dengan harta benda

yang diperoleh dari tindak pidana korupsi ;

Menimbang, bahwa untuk menentukan besarnya uang pengganti

tersebut majelis berpendapat sesuai dengan telah dipertimbangkan dalam unsur

ke – 2 dalam Dakwaan primair tersebut diatas yaitu Terdakwa telah

memperkaya dirinya sendiri sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah),

sehingga berdasarkan hal tersebut adalah cukup beralasan apabila Terdakwa di

pidana pula dengan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti

sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila

Terdakwa tidak membayar uang pengganti tersebut paling lama dalam waktu 1

(satu) bulan sesudah Putusan Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap,

maka harta bendanya harus disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang

pengganti tersebut (Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 jo.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001).

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di depan

persidangan berupa :

1 (satu) lembar fotocopy slip penarikan tunai sebesar Rp. 2.000.000.000,-

(dua milyar rupiah) dengan nomor rekening 144-0002284005 an. Priono

Hadi pada Bank Mandiri Cabang Blitar tertanggal 11 Maret 2003 ;

1 (satu) fotocopy formulir pemindah-bukuan dana sebesar Rp.

1.018.723.311,61 (satu milyar delapan belas juta tujuh ratus dua puluh tiga

ribu tiga ratus sebelas enam puluh satu sen rupiah) dari rekening 144-

0002284005 ke rekening baru nomor 144-0003230445 pada Bank Mandiri

Cabang Blitar ;

14 (empat belas) lembar fotocopy slip penarikan tunai di Bank Mandiri

Cabang Blitar atas permintaan Sdr. Priono Hadi nomor rekening 144-

0003230445 mulai tanggal 8 September 2003 sampai dengan tanggal 24

Desember 2003 berjumlah Rp. 1.042.987.056 (satu milyar empat puluh dua

juta sembilan ratus delkapan puluh tujuh ribu lima puluh enam rupiah) ;

1 (satu) lembar fotocopy bukti transfer an. Pengirim. Priono Hadi dari Bank

Mandiri untuk Priono Hadi pada BRI unit Bendosewu Blitar nomor

Page 72: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

72

rekening 33-21-7650 tertanggal 10 Oktober 2003 dan 1 (satu) lembar

fotocopy slip penarikan tunia sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)

nomor rekening 33-21-7650 an. Priono Hadi tertanggal 3 April 2004 ;

7 (tujuh) lembar fotocopy slip penarikan dari BRI Unit Bendosewu nomor

rekening 33-21-7650 an. Priono Hadi ;

1 (satu) lembar Nota Dinas dari Kantor Kas Daerah PEMKAB Blitar nomor

900/38/409.304/2003 perihal permohonan Kliring yang ditujukan kepada

Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar yang ditandatangani oleh Soewati Plt.

Kepala Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar tertanggal 10 Maret 2003 ;

2 (dua) lembar fotocopy surat dari Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar

nomor 900/91/409.304/2003 perihal Permohonan Kliring yang ditujukan

kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar yang ditandatangani oleh

Samilah Kasi Pengeluaran an. Kepala Kantor Kas Daerah Kabupaten Blitar

tertanggal 10 Maret 2003 ;

1 (satu) bendel fotocopy Surat lalu lintas Giro dari Bank Jatim Cabang Blitar

permintaan pemegang rekening PEMDA TK.II KABUPATEN JL. S.

SUPRIJADI 17 BLITAR untuk dana sejumlah Rp. 3.000.000.000,- (tiga

milyar rupiah) melalui kliring kepada Bank Mandiri Sdr. Priyono Hadi

rekening 0002284005 tertanggal 11 Maret 2003 ;

masih diperlukan dalam perkara lainnya, maka barang-barang bukti tersebut

harus dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk bukti dalam perkara lain ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan

dijatuhi pidana, maka sesuai Pasal 197 ayat (1) huruf i KUHAP dan Pasal 222

ayat (1) KUHAP kepada Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara

yang besarnya akan ditetapkan dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhkan pidana kepada

terdakwa, maka sesuai pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP akan dipertimbangkan

terlebih dahulu hal-hal yang memberatkan maupun hal-hal yang meringankan

bagi diri terdakwa, yaitu sebagai berikut :

Hal-hal yang memberatkan :

- Terdakwa sebagai Aparatur Pemerintah, yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil

tidak memberikan contoh/teladan baik bagi rakyat Blitar, dan perbuatan

terdakwa dapat mengakibatkan ketidak percayaan masyarakat kepada

Aparatur Negara ;

- Perbuatan Terdakwa mengakibatkan kerugian negara yang sangat besar.

- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan semangat Pemerintah dalam

memberantas dan memerangi tindak pidana korupsi

Page 73: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

73

- Perbuatan terdakwa dilakukan justru pada saat perekonomian dan keuangan

Negara sedang mengalami masa sulit dan sangat banyak rakyat Indonesia

yang hidup menderita (miskin);

- Dalam perkara ini terdakwa melakukan dua kulalifikasi perbuatan

(concorsus realis), yaitu terdakwa memperkaya dirinya sendiri dan

memperkaya orang lain ;

- Terdakwa sudah menikmati hasil perbuatannya.

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa mengaku belum pernah dihukum

- Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan.

- Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga.

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini, maka segala hal

yang tertuang dalam berita acara persidangan adalah merupakan satu kesatuan

yang tak terpisahkan dalam putusan ini ;

Mengingat akan pasal 2 ayat (1) jo. pasal 18 Undang-Undang Nomor

31 Tahun 1999 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan

ketentuan pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lainnya yang

berkaitan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I :

1. Menyatakan terdakwa PRIONO. HADI telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :“KORUPSI YANG

DILAKUKAN SECARA BERSAMA-SAMA”.

2. Menjatuhkan Pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karenanya dengan

Pidana Penjara selama 4 (empat) tahun dan pidana denda sebesar Rp.

200.000.000,- ( dua ratus juta rupiah ) subsidair 6 (enam) bulan

kurungan.

3. Menetapkan masa penahanan yang dijalani oleh Terdakwa dikurangkan

seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan,

4. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan.

5. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana tambahan untuk

membayar uang pengganti sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah) dan jika terdakwa tidak membayar uang pengganti paling lama 1

(satu) bulan sejak putusan ini memperoleh kekuatan hukum tetap maka

Page 74: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

74

harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk mencukupi

uang pengganti tersebut dan dalam hal Terdakwa tidak mempunyai harta

benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka akan

diganti dengan pidana penjara selama 1 ( satu ) tahun ;

6. Menetapkan barang bukti berupa :

1 (satu) lembar fotocopy slip penarikan tunai sebesar Rp.

2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dengan nomor rekening 144-

0002284005 an. Priono Hadi pada Bank Mandiri Cabang Blitar

tertanggal 11 Maret 2003 ;

1 (satu) fotocopy formulir pemindah-bukuan dana sebesar Rp.

1.018.723.311,61 (satu milyar delapan belas juta tujuh ratus dua

puluh tiga ribu tiga ratus sebelas enam puluh satu sen rupiah) dari

rekening 144-0002284005 ke rekening baru nomor 144-0003230445

pada Bank Mandiri Cabang Blitar ;

14 (empat belas) lembar fotocopy slip penarikan tunai di Bank

Mandiri Cabang Blitar atas permintaan Sdr. Priono Hadi nomor

rekening 144-0003230445 mulai tanggal 8 September 2003 sampai

dengan tanggal 24 Desember 2003 berjumlah Rp. 1.042.987.056

(satu milyar empat puluh dua juta sembilan ratus delkapan puluh

tujuh ribu lima puluh enam rupiah) ;

1 (satu) lembar fotocopy bukti transfer an. Pengirim. Priono Hadi

dari Bank Mandiri untuk Priono Hadi pada BRI unit Bendosewu

Blitar nomor rekening 33-21-7650 tertanggal 10 Oktober 2003 dan 1

(satu) lembar fotocopy slip penarikan tunia sebesar Rp. 5.000.000,-

(lima juta rupiah) nomor rekening 33-21-7650 an. Priono Hadi

tertanggal 3 April 2004 ;

7 (tujuh) lembar fotocopy slip penarikan dari BRI Unit Bendosewu

nomor rekening 33-21-7650 an. Priono Hadi ;

1 (satu) lembar Nota Dinas dari Kantor Kas Daerah PEMKAB Blitar

nomor 900/38/409.304/2003 perihal permohonan Kliring yang

ditujukan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar yang

ditandatangani oleh Soewati Plt. Kepala Kantor Kas Daerah

Kabupaten Blitar tertanggal 10 Maret 2003 ;

2 (dua) lembar fotocopy surat dari Kantor Kas Daerah Kabupaten

Blitar nomor 900/91/409.304/2003 perihal Permohonan Kliring yang

ditujukan kepada Pimpinan Bank Jatim Cabang Blitar yang

Page 75: PUTUSAN Nomor: 315/Pid.B/2008/PN.Blt

75

ditandatangani oleh Samilah Kasi Pengeluaran an. Kepala Kantor

Kas Daerah Kabupaten Blitar tertanggal 10 Maret 2003 ;

1 (satu) bendel fotocopy Surat lalu lintas Giro dari Bank Jatim

Cabang Blitar permintaan pemegang rekening PEMDA TK.II

KABUPATEN JL. S. SUPRIJADI 17 BLITAR untuk dana sejumlah

Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) melalui kliring kepada Bank

Mandiri Sdr. Priyono Hadi rekening 0002284005 tertanggal 11

Maret 2003 ;

dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk bukti dalam perkara lain ;

7. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa Rp. 5.000,- (lima ribu

rupiah)

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Blitar pada hari Senin tanggal 11Agustus 2008 oleh kami H.

AGUS HARIYADI, S.H.M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, SIGIT

PANGUDIANTO, S.H.M.H dan.EDY JUNAEDI, S.H. masing-masing sebagai

Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang yang

terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 14 Agustus 2008 oleh Hakim

Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu

SRIGUTOMO, S.H. Panitera Penganti pada Pengadilan Negeri Blitar, yang

dihadiri Tim Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Blitar serta dihadapan

terdakwa dengan didampingi Penasihat Hukumnya ;

HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,

SIGIT PANGUDIANTO, S.H.M.H. H. AGUS HARIYADI, S.H. M.H.

EDY JUNAEDI, S.H.

PANITERA PENGGANTI,

SRIGUTOMO, S.H.