majalah bali post edisi 133

52
RP 20.000 Retribusi Banyak Pintu Jadi Keluhan 133 | 11 - 17 April 2016

Upload: e-paper-kmb

Post on 28-Jul-2016

292 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Headline : Retribusi Banyak Pintu Jadi Keluhan

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Bali Post Edisi 133

RP 20.000

Retribusi Banyak PintuJadi Keluhan

133 |11 - 17 April 2016

Page 2: Majalah Bali Post Edisi 133
Page 3: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 3

D A F T A R I S I

KIPRAH REMAJA Penggiat Teater Sekolah

Berjuang Buka Ruang Kreativitas 18MANCANEGARA

Runtuhnya Yugoslavia 20DAERAH

Belum Bisa Dicairkan 22

LENSA Sampah 26

PENDIDIKAN Tiga Alternatif Pembiayaan SMA/SMK 27

OLAHRAGA Memadukan Ambisi dan Imajinasi 28

IPTEK Cangkok Organ dari Hewan ke Manusia 33

LINGKUNGAN Sumber Daya Air, Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan 36

PARIWISATAEksotisme Bunut Bolong di Gumi Makepung 38

OBJEK WISATAAir Panas Angseri Berwisata Sambil Berobat 42

TRADISI“Magebek-gebekan Godel”

Mempererat Rasa ”Manyamabraya” 48HIBURAN

’’Beauty and the Best’’ 49PROPERTI

Daya Beli Masyarakat Lemah Pasar Properti Lesu 50

OPINIMenggugat Predator Bali 6

BALI SEPEKANPolisi dan TNI Gerebek Lapas 7

LAPORAN UTAMAPramuwisata, Tonggak Pariwisata Bali 8

Jangan Merusak Pariwisata Bali 9’’Guide’’ Lokal Besakih Harus Jadi ’’PR’’ 11

POLITIKBerharap, Politisi Peka Aspirasi 16Mendesain Haluan Negara 17

Page 4: Majalah Bali Post Edisi 133

4

11 - 17 April 20164

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur PelaksanaSugiartha

RedaksiDira Arsana, Mawa, Sueca, Daniel Fajry,Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto,

Diah Dewi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Dedy Sumartana.

Anggota Redaksi DenpasarGiriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu

Paranggi, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah

Kertanegara, Komang Suryawan, Agung Dharmada, Agus Toni.

Bangli: Ida Ayu Swasrina, Sosiawan.Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta,

Gianyar: Manik Astajaya, Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa

Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma,Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor RedaksiJalan Kepundung 67 A Denpasar 80232.

Telepon : (0361)225764, Facsimile: 227418,

Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi:

Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat.

NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543,

Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Partai Politik Kurang Percaya DiriPemilihan gubernur DKI akan berlangsung setahun lagi, namun suhu politiknya su-

dah mulai terasa dari sekarang. Ini mencerminkan bahwa pemilihan kepala daerah

lainnya.Partai politik sekarang sedang mencari kader-kader yang dianggap mampu untuk

bersaing dengan cagub dari calon independen yaitu Saudara Ahok. Meski demikian, ada beberapa partai politik yang sudah memberikan sinyal untuk mendukung Ahok, bahkan ada yang sudah terang-terangan memberi dukungan kepada Ahok tanpa meminta syarat politik. Ini mencerminkan bahwa kualitas dan elektabilitas Ahok sebagai Cagub DKI memang tidak bisa diragukan lagi. Menurut survei dari CSIS, dari tingkat popularitas Ahok masih unggul dari pesaing-pesaingnya dengan memperoleh dukungan 95%. Dari sisi Top of mind Ahok tetap menduduki tempat teras dengan dukungan 45%. Ini membuktikan bahwa Ahok tidak ada lawan yang sebanding.

Majunya Ahok sebagai calon dari jalur independen sudah sah secara konstitusional karena ranah ini sudah diatur dalam UU No. 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah pasal 39% ‘’peserta pemilihan adalah pasangan calon perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang’’. Namun, demikian akhir-akhir ini berkembang isu bahwa UU No. 8 yang menjadi dasar hukumnya itu akan direvisi. Tentu saja maksud dan tujuannya sudah bisa kita prediksikan yaitu menjegal majunya Ahok sebagai cagub DKI dari jalur independen.

Ini membuktikan bahwa ada kekhawatiran dari partai politik terhadap calon kepala daerah dari jalur independen, tentu hal ini bisa membuat sistem demokrasi kita tidak berjalan dengan baik karena dianggap tidak fair, bagaimana tidak UU No. 8 Tahun 2015 baru dibentuk setahun harus direvisi karena alasan politik semata. Kurang percaya diri (PD) partai politik untuk mengusung kadernya maju sebagai calon kepala daerah bisa membuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik berkurang, tentu hal ini akan merugikan partai politik itu sendiri.

Menurut hemat saya, apa yang telah digariskan dalam UU No. 8 Tahun 2015 itu harus diapresiasikan dan kita pertahankan. Mengenai persaingan pencalonan kepala daerah biar-kan berjalan secara alami dan demokrasi tanpa dinodai oleh kecurangan-kecurangan atau dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang rakus akan kekuasaan. Dengan cara demokrasi kita bisa memilih calon kepala daerah sesuai dengan hati nurani kita yang nantinya tentu akan memunculkan calon-calon kepala daerah yang baik dan berkualitas.

I Gede Suarbawa, S.E.Br. Kedewatan, Ubud, Gianyar

Page 5: Majalah Bali Post Edisi 133

5

11 - 17 April 2016 5

PEREKONOMIAN Bali masih da-lam tekanan. Pertumbuhan ekonomi Bali bahkan tidak didukung penguatan pengu-saha lokal. Pelaku usaha Bali diharapkan segera membangun fondasi ekonomi yang dilandasi kearifan lokal dan dengan memperkuatan ekonomi gotong royong. Keberpihakan regulasi untuk menghadapi persaingan global juga tetap diharapkan. Langkah ini diyakini bisa terwujud jika ada keberpihakan dari pemerintah Bali.

Pandangan itu terungkap saat Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di selu-ruh Bali terkait dengan daya tahan ekonomi Bali pada triwulan I 2016. Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan den-gan mengajukan kuisioner dan wawancara ini, sebagian besar krama Bali mengaku belum melihat ada terobosan khusus yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota di Bali untuk membangun daya tahan ekonomi kerakyatan pada tiga bulan pertama 2016.

-perlambat laju pertumbuhan perekono-mian Bali. Pemerintah Bali didesak segera

sektor –baik pariwisata dan trasportasi dengan mengedepankan kepentingan adat dan budaya. Tercatat 64,45 persen respon-den mendesak pemerintah menuntaskan

yang dikelola dengan memberikan kelelu-

mengelola Bali hanya akan menimbulkan

bencana dan hambatan ekonomi. Harus ada keberpihakan terhadap budaya dan kearifan

berpotensi merusak lingkungan dan alam Bali mestinya disikapi dengan pendekatan kearifan lokal dan aspairasi publik.

Sementara itu, 34,05 persen responden mengaku sudah melihat ada upaya-upaya pemerintah daerah membangun perekono-mian Bali pada triwilan I 2016. Pemerintah juga menggulirkan berbagai program yang memberikan ruang kepada krama Bali ikut bersaing merebut peluang yang ada. Perberdayaan LPD dan BPD Bali diharap-kan memberikan daya dukung terhadap ekonomi pedesaan. Salah satunya dengan pemberian kredit tanpa agunan bagi pen-gusaha kecil di Bali yang ingin mandiri. Namun, responden kelompok ini juga mengaku belum melihat ada terobosan yang sifatnya mendasar dalam menjadikan krama Bali mandiri dalam pengelolaan potensi ekonomi.

Di lain pihak, ada 1,50 persen re-sponden yang tak memberikan respons atas pertanyaan apakah pemerintah telah mendorong terjadinya penguatan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun 2016 ini? Mereka umumnya juga mengaku belum tahu model ekonomi kerakyatan yang akan dibangun pemeraintah. Namun, mereka mengingatkan ke depan agar ada terobosan yang efektif dalam kebijakan ekonomi termasuk dalam pembangunan ekonomi dengan memberikan otoritas kepada desa pakraman. Kebijakan ini diharapkan bisa

memosisikan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sebagai otoritas keuangan yang pengelolaannya bernapaskan budaya Bali. Penguasa Bali haruslah memberi ruang proteksi kepada pengusaha lokal untuk bisa bersaing.

Dira Arsana

Page 6: Majalah Bali Post Edisi 133

6

Dayadi Hanan mengatakan, “Rev-olusi mental politik bagi negara ini memang sangat diperlukan. Referensi kolektif para penye-

lenggara negara kebanyakan diisi oleh konsep negara sebagai tempat mengeruk kekayaan. Saat yang sama, referensi kolektif masyarakat kebanyakan diisi oleh persepsi bahwa negara adalah predator yang harus dihindari. Karena itu diperlu-kan perubahan paradigmatik di kalangan penyelenggara negara sekaligus dalam cara pandang masyarakat terhadap negara.”

Untuk menyikapi kondisi tersebut partai politk (parpol) harus mulai berbenah, me-nyiapkan diri untuk mengantisipasi dina-mika demokrasi masa depan, sebagaimana parpol di negara-negara demokrasi maju. Nalar berpikir kader partai harus mencer-minkan paradigma peradaban kehidupan politik sebagai instrument kehendak rakyat, dengan orientasi kesejahteraan dan keadilan. Kuncinya adalah bagaimana parpol membangun demokrasi dengan jiwa, semangat keterbukaan dan visi masa depan di dalam tubuhnya sendiri. Secara normatif ketentuan AD/ART, menentukan arah parpol tentang berbagai hal,yang utama terkait dengan ideologi parpol tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD Nri 1945.

Kelemahan parpol yang mendasar adalah kurang mensosialisasikan visi-misi, ideologi partai, pengaturan-peng-aturan internal tentang disiplin dan sanksi organisasi secara terang benderang kepada masyarakat. Khususnya bagi parpol baru, yang pada umumnya belum memiliki basis massa dan investasi politik yang memadai. Parpol baru pada umumnya tidak memili-ki standar rekrutmen pengurus parpol, pola pendekatan transaksional dan hubungan pragmatik mewarnai dalam setiap pem-bentuk kepemimpinan kolektif pada setiap tingkatan kepengurusan, yang penting para pegurus memiliki dan mau mengeluarkan uang untuk membesarkan partai.

Pada setiap even parpol hanya meye-diakan atribut partai selanjutnya, berbagai kegiatan parpol menjadi beban pengurus dan mayarakat simpatisan partai. Ket-erbatasan modal partai, menyebabkan sebagian pengurus sibuk mencari donasi, bukannya menguatkan platform partai agar dapat bersaing dengan partai-partai

lain. Situasi semakin pelik ketika donator tidak menepati janji kesediaan menyum-bang atau sumbangan tidak sesuai dengan komitmen awal. Hal ini sering terjadi karena donatur ketakutan kalau ketahuan berkontribusi pada partai yang berseberan-gan dengan partai penguasa atau sumber pendanaan didapat dari cara-cara yang tidak sehat atau tidak dapat dipertanggung-jawabkan secara hukum, seperti dana dari hasil korupsi, illegal logging dan kejahatan atau pelanggaran hukum sehingga tidak jarang menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.

Sumbangan-sumbangan dan uang iuran anggota, pada umumnya jumlah dan waktu pengumpulannya tidak da-pat diprediksi. Kalau demikian dari mana dan bagaimana partai-partai mendanai operasionalnya? Dalam kasus Indonesia, apakah mungkin parpol dapat mengandal-kan keuangan dari dana iuran anggotanya? Berharap sumbangan dari kader-kader atau simpatisan parpol memiliki risiko bar-ter atau deal-deal politik yang tidak sehat. Kasus Bank Century adalah sebuah pembuktian sekaligus pembelajaran keg-elapan dunia politik yang tidak dapat dit-erangkan dengan mudah dan sampai saat ini kasusnya belum terungkap.

Demikian juga kasus AU dan MN yang terjebak dalam kasus korupsi dan pencu-cian uang telah menciderai rasa keadilan masyarakat. Rakyat kecewa dengan elit PD, sehingga reputasi PD di mata publik terjun bebas dan perolehan suara dalam pemilu anjlok total. Pertanyaan besar yang belum terjawab sampai saat ini apakah ada konspirasi politik kekuasaan di balik tindak pidana ini? Siapa-siapa yan diper-kaya, dan ke mana saja aliran dana hasil korupsi tersebut mengalir? Sampai saat ini belum jelas terungkap, dan apakah ini merupakan ujian bagi negara hukum Indonesia, atau benarkah hukum sebagai panglima? KPK harus kerja keras men-gungkap substansi tindak pidana koru-psi dan pencucian uang, sehingga blue print pencegahan tindak pidana korupsi dan pencucian uang dapat disusun dan model upaya pemiskinan koruptor patut dipertimbangkan mengingat korupsi dan

pencucian uang telah mengguncang rasa keadilan rakyat, sehingga upaya pencega-han korupsi, pencucian uang dan model pemiskinan koruptor dapat dilakukan secara efektif.

Dalam sejarah pendirian parpol di Indo-nesia, menurut hemat penulis, UU Parpol sampai saat ini belum pernah memuat tentang kewajiban hukum bagi parpol untuk menyediakan sejumlah uang tertentu, se-bagai sumber pendanaan. UU lebih mene-kankan syarat pembentukan kepengurusan baik di tingkat pusat, sampai ke tingkat

partai politik adalah lembaga ideologis, namun dalam operasionalnya memerlukan pembiayaan yang tidak kecil, sehingga syarat normative tentang ketersediaan dana (minimal) wajib diatur, mengingat struktur keuangan partai sangat rentan dari praktik-praktik tidak sehat yang di-lakukan oleh kader-kader atau elite parpol yang memegang jabatan publik. Sehingga persepsi parpol di mata rakyat sebagai sumber keserakahan dan korupsi cukup beralasan. Apakah mungkin parpol dapat bergerak hanya mengandalkan figuritas kepemimpinan tanpa memiliki sumber dana yang memadai? Maka itu penga-wasan terhadap kader-kader partai yang memegang posisi kunci wajib dilakukan secara sistematik dan terstruktur. Berharap sumbangan dari kader-kader partai adalah berisiko, kalau toh terjadi pasti ada politik dagang sapi, jual beli kursi, jabatan, wajib setor. Praktik-praktik tidak sehat ini harus dikikis habis, agar keperayaan masyarakat tumbuh terhadap partai politik, dan parpol dapat membangun koalisi dengan rakyat.

Parpol memegang posisi strategis da-lam pembangunan demokrasi bangsa, di era peradaban pengakuan hak-hak univer-sal berkumpul dan menyatakan keinginan bersama, untuk mencapai tujuan bersama, setiap orang mempunyai hak atas kebe-basan berkumpul dan menyatakan penda-pat dan tidak seorang pun dapat dipaksa untuk memasuki salah satu perkumpulan. Pengertian ini memuat dua hak yang ter-pisah hak untuk berkumpul, orang-orang berkumpul bersama-sama, dan hak untuk berkumpul orang-orang menggabungkan kekuatan untuk suatu tujuan bersama.

Penulis pengajar Pasca Sarjana UNR

O P I N I

11 - 17 April 20166

OlehSuparta Djelantik

Menggugat Predator Bali

Page 7: Majalah Bali Post Edisi 133

7

11 - 17 April 2016 7

B A L I S E P E K A N

TIM Yustisi Pemkab Karangasem kembali melanjutkan sidak penegakan hukum ke Kecamatan Manggis, Karan-gasem, Selasa (29/3) lalu. Tim Yustisi menemukan dua usaha bodong alias tanpa izin lengkap. Dua usaha itu diketahui beroperasi sejak lama di Desa Antiga Kecamatan Manggis, namun tak pernah mengurus izinnya. Selain itu, Tim Yustisi juga melayangkan SP (surat peringatan) II kepada pemilik Vila Rohutu karena tak kunjung mengurus izin.

Kasatpol PP Pemkab Karangasem, Iwan Supartha, mengatakan dua usaha bodong di Kecamatan Manggis itu berger-ak di bidang penyediaan jasa tabung elpiji dan penyedia air minum salah satu merek terkenal di Bali. Usaha penyediaan tabung gas itu beroperasi di bawah naungan PT Semangat Karya Mesari. Namun, sehari setelah disidak, pemilik usaha itu datang ke Kantor Satpol PP dan menunjukan izinnya sudah lengkap.

Situasi serupa juga ditemukan petugas Tim Yustisi di tempat usaha penyedia jasa air minum. Dokumen perizinannya didapat tidak lengkap. Petugas juga tak bisa menemui pihak yang bertanggung jawab terhadap usaha itu.

Bagiarta

UPAYA pemberantasan peredaran narko-ba di Bali Utara gencar dilakukan aparat keamanan. Kepolisian Resor Buleleng bekerja sama dengan Komando Distrik Militer 1609/Buleleng turun melakukan razia ke lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Sin-garaja. Ratusan narapidana terkejut melihat kedatangan aparat yang memeriksa barang-barang mereka yang disembunyikan.

Kapolres AKBP Harry Haryadi Badjuri mengatakan pihaknya sengaja mempersempit peredaran dan jaringan narkoba. Kantong-kantong yang ditengarai marak, seperti di lapas ini diper-iksa. Langkah itu sebagai upaya menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba. “Kami hanya dapat mengamankan barang-barang seperti cutter, gunting, ikat pinggang, potongan kuku. Namun

di dalam lapas ditemukan kertas togel, alat judi domino, lembaran patio, syair togel, dan barang lainnya. Semuanya kami amankan,” terangnya, Selasa (29/3) lalu, didampingi Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf. Budi Prasetyo, Waka Polres Kompol Michael Risakota, dan Kabag Ops. Polres Kompol Ketut Gelgel.

Aksi dilakukan ke LP, karena belakangan ini marak peredaran dan pola pengendalian narko-ba bersumber dari lapas. Karena itu, pihaknya bekerja keras melumpuhkan jaringan narkoba dari lapas ini. Hal itu merupakan perintah lang-sung Kepala Kepolisian RI, Jenderal Badrodin Haiti. Polisi di tingkat daerah semakin sering menggelar sidak. Program ini dikaitkan dengan Operasi Bersinar selama sebulan ke depan.

Dewa Kusuma

SEJUMLAH subak mengalami mundur tanam padi. Sebagian besar diakibatkan krisis pasokan air ke areal persawahan. Persoalan ini terjadi di selu-ruh kecamatan di Kabupaten Bangli.

Kabid Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan (P3) Bangli I Wayan Tagel Sujana, Senin (28/3) lalu mengatakan, mundur tanam padi terjadi di Kecamatan Bangli yang meliputi Subak Umatai 20 hektar dan Subak Umanyar (21 hektar). Kemudian di Kecamatan Susut berada di Subak Pengiangan Kawan yang luasnya 14,5 hektar. Di Kecamatan Tembuku kondisi tersebut dialami Subak Yangapi Tempek

Undisan yang luasnya 25 hektar. Semen-tara itu, untuk Kecamatan Kintamani terjadi di Subak Langgahan dengan luas sawahnya mencapai 20 hektar. Totalnya mencapai 100,5 hektar.

Menyikapi persoalan air ini, perbaikan irigasi sudah dilakukan. Demikian juga dengan tanam sistem gilir. Namun sayang, hal itu tak banyak memberikan perubahan. Sawah yang menjadi penghasilan utama petani tetap saja nganggur. ‘’Mungkin karena sawah menganggur terlalu lama, daya serap airnya menjadi cukup tinggi,’’ ucap Sujana seraya berharap penanaman padi bisa dilakukan pada April ini.

Sosiawan

BANGUNAN gudang kayu yang be-rada di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk, Desa Banyubiru, ludes terbakar, Senin (28/3) lalu. Banyaknya kayu di lokasi membuat pemadam kebakaran (damkar) kesulitan memadamkan api. Api baru dapat dipadamkan sekitar tiga jam setelah terbakar.

Dari informasi, kebakaran ini diketahui sekitar pukul 02.00 wita oleh karyawan gu-dang kayu, Isbul Weri (43) asal Proboling-go. Mendapati ada api di sekitar gudang, Isbul menyampaikan hal itu ke pemilik gudang kayu Ni Luh Putu Nitri (50) yang

saat itu ada di dalam rumah. Istri Nengah Budiarsana itu saat keluar mendapati api sudah cukup besar dan karyawan lang-sung berusaha mematikan api dengan alat seadanya. Namun, lantaran gudang berisi kayu yang mudah terbakar, sulit dipadam-kan bahkan cepat merembet. Beberapa saat kemudian datang damkar memadamkan api. Besarnya api dan bahan yang mudah terbakar menyebabkan api sulit dipadam-kan. Hingga pukul 05.00 wita api baru dapat dipadamkan dengan menghabiskan air sekitar 58 tangki mobil damkar.

Surya Dharma

Polisi dan TNI Gerebek Lapas

Ratusan Hektar Sawah Alami Mundur Tanam

Gudang Kayu Terbakar Tim Yustisi Temukan Usaha Bodong

MBP/dgk

Page 8: Majalah Bali Post Edisi 133

8

8 11 - 17 April 2016

L A P O R A N U T A M A

Bicara pariwisata Bali tak terlepas dari keberadaan pramuwisata. Keberadaan mereka menjadi penyambung lidah pemerintah

dengan wisatawan. Sayangnya, pramuwisata yang menjadi tonggak pariwisata Bali ini juga menjadi bumerang yang dapat menim-bulkan citra negatif lantara tidak memahami adat istiadat dan budaya Pulau Dewata.

Ketua Umum Kadin Bali A.A. Ngurah Alit Wiraputra, mengatakan pramuwisata merupakan garda terdepan dalam pengem-bangan pariwisata di Bali. Sebagai garda terdepan pemasaran pariwisata, peran seorang pramuwisata sangat strategis. Apalagi mengingat Bali sebagai destinasi wisata di Indonesia.

“Kalau mereka (guide-red) tidak paham dengan apa yang mereka ceritakan kepada wisatawan tentunya akan jadi masalah. Contohnya, melihat tanaman kamboja di pura, karena kamboja umumnya tumbuh di kuburan lantas pramuwisata mengatakan pura itu sama dengan kuburan, kan merusak citra,” ungkapnya.

Karena itu, kata dia, tata kelola pariwisata harus ditingkatkan dengan penerapan law enforcement dan penertiban orang asing yang seharus tidak diperkenankan menjadi pramu-wisata. Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali juga perlu dilindungi, karena untuk menjadi anggota HPI diperlukan pengetahuan

tentang budaya dan adat istiadat Bali.“Tata kelola guide perlu ditingkatkan,

karena lebih banyak porsi tamu diperoleh oleh guide liar yang tanpa lisensi, ketim-bang yang berlisensi. Harusnya yang

sehingga mereka memiliki kompetensi yang sama dalam menerangkan suatu objek atau budaya tanpa ada kekeliruan,” ucapnya.

Menurutnya, keberhasilan seorang pramuwisata untuk memasarkan sebuah obyek wisata sangat dibutuhkan. Terlebih, persaingan industri pariwisata yang makin ketat, sangat membutuhkan peran aktif se-orang pramuwisata untuk bisa meyakinkan wisatawan datang mengunjungi sebuah objek wisata. “Kemampuan berkomunikasi dan membangun citra positif sebuah obyek wisata akan menjadi kunci keberhasilan seorang pramuwisata dalam menjalankan tugas di lapangan,” katanya.

Kementerian Pariwisata RI juga meng-atur tenaga kerja di bidang kepariwisataan wajib memiliki standar kompetensi melalui sertifikasi termasuk pramuwisata. Ke-bijakan ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Menurutnya, pemerinah sudah menyiapkan peraturan pemerintah

pariwisata. Dalam aturan salah satunya

secara jelas menyebutkan pengusaha pari-wisata wajib menggunakan tenaga kerja

-petensi baik tenaga kerja asing maupun

standar kompetensi ini merupaka upaya untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun 2015.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata In-donesia (GIPI) Bali, IB Ngurah Wijaya juga mengakui, kesepakatan komunitas ASEAN terkait standar kompetensi membuka per-saingan antarpekerja di semua sektor, ter-masuk pariwisata. Ini merupakan tantangan berat bagi para pelaku pariwisata lokal.

Untuk itu, pekerja pariwisata termasuk pramuwisata Bali diminta bersikap profe-sional, dan meningkatkan skill untuk meng-hadapi persaingan tersebut. Sebab, dalam era globalisasi pemerintah tidak bisa menutup tenaga kerja asing untuk bekerja di Bali.

“Ketatnya persaingan kerja, pelaku pariwisata mesti meningkatkan kemam-puannya, termasuk di bidang pramuwisata. Ketika mereka sudah ahli di bidangnya, na-ker asing akan kesulitan untuk mengambil peran pekerja lokal di Bali,” ujarnya.

Dikatakan, peningkatan skill pekerja pariwisata itu juga bertujuan meningkat mutu pariwisata Bali. Seperti, kualitas pelayanan pramuwisata bisa ditingkatkan sehingga destinasi Bali mampu bersaing destinasi di negara lain. Kelebihan pramuwisata di In-donesia memahami kebudayaan di masing-masing kawasan pariwisata di Indonesia.

“Contohnya pramuwisata di Bali mema-hami terkait keberadaan kebudayaan disini, sehingga mampu memberikan penjelasan kepada wisatawan yang berlibur di Bali. Pemahaman kebudayaan Bali merupakan nilai plus dari pramuwisata di Bali diband-ingkan guide asing,” sebutnya. Ditambah-

mendapat pekerjaan, kendati sudah punya license guide (izin menjadi pramuwisata).

menyatakan kemampuannya.

Parwata

Pramuwisata, Tonggak Pariwisata Bali

MBP/dok

Wisatawan mengabadikan ritual di Pura Besakih.

Page 9: Majalah Bali Post Edisi 133

9

11 - 17 April 2016 9

BALI tetap konsisten dalam pengembangan pariwisata budaya. Artinya, siapapun yang ikut berkiprah dalam pariwisata Bali harus paham dengan budaya Bali. Apalagi pramuwisata. Mereka adalah ujung tombak pariwisata Bali. Mereka yang berprofesi sebagai prawisata harus sangat paham tentang budaya Bali dan ritual yang berlangsung di Bali.

Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata In-donesia (ICPI) Wilayah Bali, Drs. Ec. I Putu Anom, B.Sc., M.Par., pekan lalu, mengakui, banyaknya guide liar akan menjadi bumerang bagi pariwisata Bali. Sebab mereka tidak mam-pu menyampaikan secara utuh tentang budaya Bali dan kehidupan masyarakat Bali.

Olehkarenanya, untuk pemandu wisata wajib

anggota HPI (Himpunan Pramuwisata Indone-sia). ‘’Apalagi pemandu wisata di Bali wajib paham secara benar Pariwisata Budaya Bali

agama Hindu Bali agar wisatawan mendapatkan informasi yang benar,”jelasnya.

Dikatakannya, sejak tahun 80-an guide di Bali sudah wajib punya lisense yang dikeluar-kan Dinas Pariwisata Bali. Asosiasi ini awalnya bernama BGA (Bali Guide Association), terus berubah menjadi HDWI (Himpunan Duta Wisata Indonesia), dan pada akhirnya berubah menjadi HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia). “Saya tahu itu semua karena saya sendiri menjadi anggota sejak masih menjadi mahasiswa Unud tahun 80-an sampai berakhir setelah diangkat se-bagai dosen PNS Unud tahun 1986. Oleh karena itu, tentu kita harus konsisten dalam hidup ini menekuni profesi masing-masing secara sah dan hidup tidah boleh serakah, apalagi memperoleh rezeki secara ilegal,” pungkas Anom.

Hal senada juga dikatakan Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. Dika-takannya, baik guide lokal maupun guide yang mengantar tamu dijalanan, memang mempunyai peran yang penting dalam menggait banyak wisatawan ke Bali. Namun, jika tidak dikelola dengan regulasi yang baik dan jelas, tentu akan menjadi bumerang dan permasalahan dalam dunia kepariwisataan. Belum lagi adanya guide dari luar Bali yang kemampuannya hanya mengandalkan bahasa asing dan mencoba menjelaskan tentang

ini akan segera dibenahi melalui asosiasi yaitu Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).

Winata

Jangan MerusakPariwisata Bali

MBP/dok

Wisatawan berkunjung saat digelar prosesi upacara adat di Bali.

Page 10: Majalah Bali Post Edisi 133

4 - 10 April 201610

L A P O R A N U T A M A

MBP/dok

Wisatawan menikmati objek wisata Kintamani.

10

Page 11: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 11

Pura Besakih, satu dari puluhan ikon periwisata Bali. Banyak yang mengagumi kemegahan-nya. Tak heran kalau Besakih

tetap menjadi daya tarik. Namun, bu-kan berarti, daya tarik wisata itu tanpa masalah. Banyak keluhan yang muncul baik yang langsung maupun melalui media sosial. Keluhannya hampir sama. Pelayanan kenyamanan mereka sering terusik. Di antaranya ‘’penyewaan’’ selendang, penyewaan payung tatkala hujan, sampai peda-gang asongan. Demikian pula tentang keberadaan pramuwisata lokal, sering pula mendapat sorotan.

Mantan ketua DPRD Karangasem I Gede Dana yang kini anggota Komisi IV DPRD Karangasem ini mengatakan, pramuwisata terutama untuk lokal Besakih, mesti mampu menyampai-kan dengan efektif mengenai sejarah,

menginformasikan berbagai ritual, piodalan atau karya terkait di semua palebahan pura.

Mereka adalah public relation (PR) yang menentukan keberlanjutan daya tarik, termasuk menjaga kesucian pura. Kalau pramuwisata itu berhasil menyampaikan informasi mengenai Besakih dengan benar dan menarik, tentu ke depan Wisman itu ada yang akan rutin berkunjung ke Besakih. Bahkan, bisa jadi, wisman yang sudah paham dan mampu menyampaikan

Besakih di negaranya kepada sahabat dan keluarganya, cerita itu menjadi promosi gratis bagi Bali.

Sebaliknya, jika pramuwisata, pedagang atau pedagang asongan, tukang ojek atau pengelola objek daya tarik lainnya di Besakih tampil mengecewakan dan kerap menyebab-kan wisatawan yang datang ke sana

komplain, tentu menjadi promosi nonproduktif bagi Bali, termasuk bagi Besakih.

Wabup Karangasem Wayan Artha Dipa mengatakan sangat sepakat den-gan itu. Karena itu, Pemkab Karan-gasem yang dipimpin Bupati IGA Mas Sumatri dan dirinya (Masdipa), sudah mencanangkan penataan di Besakih dengan lebih baik. ‘’Kalau kita mau serius, dengan rutin melakukan penga-wasan dengan melakukan pendekatan, para pedagang termasuk para pedagang asongan mau kita atur. Buktinya, baru beberapakali kita intensif melakukan pengaturan, sudah tampak perubahan. Pedagang asongan mulai tertib dan tak sampai berdagang ke hulu atau ke dekat jeroan,’’ papar pria asal Sangkan Gunung, Karangasem itu.

Sementara Sekdis Budpar Karan-gasem Made Sosiawan mengatakan, dulu sudah sempat memberikan pelatihan kepramuwisataan kepada ratusan pramu-wisata lokal Besakih. Pramuwisata yang

diberikan tanda pengenal saat bertugas mengantar turis. Mereka bertugas ber-giliran dan diatur asosiasi pramuwisata lokal setempat. Saat bertugas selain menggunakan tanda pengenal, juga wajib mengenakan pakaian adat Bali.

Mereka, para pramuwisata mesti memberi contoh mentaati etika dalam rangka menjaga kesucian Pura Besak-ih. Pramuwisata itu mesti juga mampu menyampaikan informasi secara efektif soal pura itu yang disucikan umat Hindu. Wisatawan yang tak berkepent-ingan sembahyang di jeroan pura, dari ketentuannya, tak dizinkan masuk ke jeroan pura. Namun selama ini, masih saja wisatawan masuk ke jeroan seperti di Penataran Agung.

Budana

PUNGUTAN retribusi di objek wisata banyak dikeluhkan. Apalagi dilakukan di banyak pintu. Di Kin-tamani contohnya. Untuk memasuki objek yang menjual keindahan Gunung Batur, wisatawan harus merogoh kocek lebih dari dua kali.

Ketua Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Abang Erawang Nengah Suratnata mengakui, hal itu msering menjadi keluhan. Sebagaimana yang ada selama ini, wisatawan yang me-masuki kawasan wisata Kintamani diwajibkan membayar retribusi tiket masuk kawasan di beberapa pos. Salah satunya Pos Sekardadi. Tak hanya itu wisatawan yang berkunjung ke Kin-tamani, juga dikenakan retribusi lagi ketika akan memasuki beberapa objek lainnya seperti halnya masuk Gunung Batur. Padahal objek-objek tersebut masuk sebagai daya tarik wisata di Kintamani.

Suratnata mengatakan yang menjadi keluhan wisatawan selama ini, bukan masalah besaran retribusi yang dike-nakan. Namun, banyaknya pengenaan retribusi lain di luar retribusi tiket masuk kawasan. “Mereka (wisatawan) bukannya tidak mau bayar. Hanya saja mereka menjadi kebingungan kok setiap masuk bayar retribusi pa-dahal objeknya ada dalam satu area,” terangnya.

Lanjut d ikatakannya, banyak wisatawan juga yang mengeluhkan terkait kenaikan retribusi yang diber-lakukan pemerintah per awal 2015 lalu. Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Kintamani merasakan bahwa kenaikan retribusi sebesar 200 persen tersebut masih belum sebanding dengan fasilitas yang tersedia. “Se-mestinya kenaikan retribusi dibaren-gi dengan pembenahan fasilitas. Tapi kenyataannya belum. Hal itulah yang selama ini banyak dikeluhkan wisatawan,” kata Suratnata.

Dayu Swasrina

Retribusi Banyak PintuJadi Keluhan

’’Guide’’ Lokal Besakih HarusJadi ’’PR’’

Page 12: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201612

A K T I V I T A S

MUSKERBAG - Pelaksanaan Musyawarah kerja kabupaten (Muskerkab) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Badung, Rabu (30/3) dibuka resmi oleh Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta di Ruang Kriya Gosana Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mangupraja Mandala. Dalam Muskerkab kali ini, juga dihadiri oleh pengurus PMI Provinsi Bali, dr. I Gusti Lanang, Ketua DPRD Badung, Putu Parwata, Dinas dan Instansi terkait di Pemerintah Kabupaten Badung. Pada Muskerkab itu juga dilaksana-kan pelantikan pengurus PMI kecamatan se Kabupaten Badung oleh Ketua PMI Kabu-paten Badung, Kompyang R. Swandika.

MBP/ist

HUT KOTA SINGARAJA - Peringatan HUT ke-412 Tahun Kota Singaraja dipusatkan di lapangan Taman Kota Singaraja,

dengan melaksanakan apel diikuti seluruh SKPD di Pemkab Buleleng, dan undangan pejabat Pemprov Bali lainnya. Momen-tum tahun ini mengambil tema ‘’Prestasiku, Untukmu Singara-jaku”. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, S.T., didampingi Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG., dan Sekda Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka, MP., mengikuti apel dengan hikmat. Dimeriahkan pertunjukan kesenian dari Sanggar Dwi

Mekar, dan paduan suara Harmony Den Bukit.

MBP/ist

BHAKTI PENGAYAR - Pascapuncak Karya Tawur Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Pemerintah Kabupaten Bangli ngaturang bhakti panganyar di

Pura Besakih, Selasa (29/3). Rombongan dipimpin langsung Bupati Bangli I Made Gianyar dan Wabup Sang Nyoman Sedana

Arta.Bhakti panganyar yang dimulai pukul 13.00 wita tersebut dipuput Ida Pedanda Gde Putra Karang dari Griya Soka Duur

Kangin Banjar Brahmana Bukit Bangli.

PATUNG - PLT Dirjen Bina Bangda Kemendagri Diah Indra-jati seusai memberikan bimbingan pada Musrenbang RKPD

Badung ‘’terbius’’ dan terpana menyaksikan patung uang kepeng hasil kreasi perajin Badung. Kekaguman ini muncul

saat plt. Dirjen melakukan kunjungan ke ruang displai untuk memajang hasil kerajinan masyarakat Badung di kompleks

Puspem Badung, Selasa (29/3) lalu. Saat melakukan kunjun-gan, plt. Dirjen didampingi Ketua Dekranasda Badung Ny.

Seniasih Giri Prasta, sejumlah pejabat, serta perajin patung uang kepeng Putu Andika.

MBP/ist

Page 13: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 13

MBP/ist

DIES NATALIS - STP Nusa Dua merayakan Dies Natalis ke-38, Kamis (24/3), dengan mengangkat tema ‘’Men-dukung Percepatan Pembangunan Pariwisata Menuju

Digital Tourism Melalui Sinergi Kerja Sama Kreativitas dan Implementasi Teknologi Informasi’’. Perayaan dies

natalis dilakukan secara sederhana namun tidak mengu-rangi makna maupun kemeriahan. Simbolis perayaan dies natalis dengan pemotongan tumpeng sekaligus pemberian beasiswa dan pelantikan pengurus senat masa bakti 2015-

2018. Demikian disampaikan Ketua STP Nusa Dua Bali Dewa Gde Ngurah Byomantara, M.Ed.

MBP/ist

ARISAN LESTARI - Arisan Lestari kembali digelar, Selasa (29/30). Bertempat di Harris Hotel Cokroaminoto,

Arisan Lestari kali ini mengambil tema Simple Meal for Your Kids , bagaimana membuat bekal yang sehat dan

simple untuk si kecil. ‘’Wanita aktif seperti peserta Arisan Lestari ini terkadang saking sibuknya sampai tidak sempat

untuk membuatkan bekal kepada anak-anak untuk seko-lah. Oleh karena itu kami ingin memberikan tips untuk

menyempatkan membuatkan bekal anak- anak dengan cara yang mudah dan cepat,’’ kata Erry Yoga Sugama,

Marketing Communications Manager BPR Lestari.

MBP/ist

RENOVASI - Niat Umat Hindu selaku pangempon Pura Suranadi untuk melakukan renovasi terhadap Pura Pem-bersihan di Pura Suranadi dipastikan terwujud. Pasalnya, salah seorang donatur asal Pulau Dewata Bali atas nama

Ida Bagus Sudiatmika atau yang biasa dipanggil Ida Bagus Alit mengaku siap membantu umat Hindu di Suranadi untuk

mewujudkan niatannya.Sebagai bentuk keseriusannya, Ida Bagus Alit bahkan datang langsung ke Pura Pembersihan

Pura Suranadi dalam upacara peletakan batu pertama yang dirangkaikandengan Ngerapuh lan Nuntun Ida Bethara ke

pesimpangan sementara pada Minggu (27/3) lalu.

MBP/ist

TEY - Setelah suskes digelar sejak tahun 2005 lalu, Toyota Eco Youth (TEY) yang merupakan salah satu wadah bagi ide-ide kreatif generasi muda dalam menjaga kelestarian

lingkungan hidup kembali digelar. Memasuki tahun ke-10, Toyota Eco Youth (TEY) yang merupakan program Corpo-

rate Social Responsibility (CSR) dari Toyota, untuk tahun ini mengusung tema “EcoSocioPreneur”. Hal itu disampaikan

oleh I Made Dana Tangkas, Direktur Korporasi & Hubungan Eksternal TMMIN dalam Sosialisasi program Toyota Eco

Youth, Rabu (30/3) di Denpasar.

Page 14: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201614

A K T I V I TA S

MBP/ist

SAFARI GNGM - Safari Gerakan Nasional Gemar Mem-baca (GNGM) di Kabupaten Tabanan dibuka Wakil Bupati Komang Gede Sanjaya di Gedung Kesenian I Ketut Mario,

Senin (28/3). Pembukaan program yang dicanangkan pe-merintah pusat ini dihadirianggota Komisi X DPR RI Wayan

Koster, Kepala Perpustakaan Nasional RI Dra. Hj. Sri Sularsih, Sekkab Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa, Ketua Tim Penggerak PKK Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya,

serta Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Tabanan I Wayan Darma, SPd.

MBP/ist

FT UNWAR - Fakultas Teknik (FT) Unwar kini memiliki dekan baru. Dekan FT Unwarkini dipegang oleh Prof. Dr.Ir.

I Wayan Runa, M.T. Untuk kali pertama, Prof. I Wayan Runa meyudisium 24 sarjana, Senin (28/3) malam. Saat

itu Dekan Prof. Dr. I Wayan Runa, M.T. didampingi Wakil Dekan IIr. Cok Agung Yujana, M.T., WD II Ir. A.A. Rai As-mani K, M.T., WD IIIIr. I Nyoman Warnata, M.T. bersama

Kaprodi Teknik Sipil Dewa Ayu Nyoman Sri Astuti, S.T., M.T. dan Kaprodi Teknik Arsitektur AgusKurniawan, S.T., M.T. juga menyerahkan penghargaan kepada mahasiswa

berprestasi dengan IPK tertinggi dan peraih SKK terbanyak.

MBP/ist

PEMKAB BULELENG - Pemkab Buleleng telah mer-ancang program pengentasan kemiskinan untuk selu-

ruh wilayah Buleleng. Khusus Buleleng Timur program pengadaan air bersih menjadi prioritas utama. Pengadaan air adalah salah satu solusi mengentaskan kemiskinan di

wilayah tersebut. Caranya, pengambilan air di sumber mata air Sanih di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kubutambah-

an itu nantinya akan dialirkan ke tujuh desa yang ada di tiga kecamatan.Sejauh ini, proyek itu sudah dikerjakan Balai

Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Sayangnya, proyek itu mendapat respons tak sedap masyarakatkhususnya warga di Desa Adat Sanih. Polemik ini menyangkut pengambilan air di mata air Sanih itu apakah air baku yang diambil warga,

air dari sisi hulu atau bagian hilir.

MBP/ist

BEBAS SAMPAH - Berbagai upaya dilakukan Pemkab Buleleng mewujudkan Buleleng bebas dari sampah terutama

sampah plastik. Selain menyediakan sarana dan prasarana memadai, Pemkab Buleleng melalui Dinas Kebersihan

dan Pertamanan (DKP) menerapkan sistem bank sampah. Bank sampah ini secara rutin memberikanstimulus kepada

masyarakat, sekolah ataupun desa melalui sampah yang sudah dikumpulkan.Sesuai kebijakan Bupati Buleleng Putu

Agus Suradnyana, DKP juga menyediakan sarana prasarana sebelum menerapkan Perda nomor 1 tahun 2013 tentang

sampah. Sebanyak 22 kontainer telah disebar di beberapa titik.

Page 15: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 15

MBP/ist

UT DENPASAR - Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT)Denpasar melakukan

Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tahun 2016. Rakorda yang dilaksanakan selama dua hari itu yaitu dari tanggal

28-29 Maret di Hotel Grand Santhi, Denpasar bertemakan ‘’Penguatan Layanan kepada Mahasiswa Dalam Rangka

Peningkatan Kualitas Akademik dan Administrasi’’.Kepala UPBJJ-UT Denpasar Dra. Hendrin H. Sawitri, M.Si. men-

gatakan dengan sistem penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) yang dilaksanakan UT,

maka UT telah membuka akses ke perguruan tinggi bagi se-mua lapisan masyarakat tanpa terkendala ruangdan waktu.

MBP/ist

UT DENPASAR - Unit Program Belajar Jarak Jauh (UP-BJJ) Universitas Terbuka (UT)Denpasar melakukan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tahun 2016. Rakorda yang dilaksanakan selama dua hari itu yaitu dari tanggal 28-29

Maret di Hotel Grand Santhi, Denpasar bertemakan ‘’Pen-guatan Layanan kepada Mahasiswa Dalam Rangka Pening-katan Kualitas Akademik dan Administrasi’’.Kepala UPBJJ-

UT Denpasar Dra. Hendrin H. Sawitri, M.Si. mengatakan dengan sistem penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Terbuka

dan Jarak Jauh (PTTJJ) yang dilaksanakan UT, maka UT telah membuka akses ke perguruan tinggi bagi semua

lapisan masyarakat tanpa terkendala ruangdan waktu.

MBP/ist

STIKI - Indonesia sebuah negara berkembang yang memiliki banyak kekayaan alam. Indonesia memiliki

banyak kebudayaan, bahasa serta keragaman adat. Namun menyongsong kemajuan zaman di era modern, bangsa Indo-nesia memiliki tantangan dalam bersaing merebut teknologi.Menurut pandangan Kepala Program Studi Teknik Informa-

tika STIKI I Putu Gede Budayasa, S.ST.Par., M.TI. dalam orasi ilmiahnya, ada tiga kelemahan yang dimiliki bangsa Indonesia berdasarkan The Global CompetitivenessIndex

(GCI) oleh World Economic Forum. Pertama, infrastruktur pariwisata.

MBP/ist

UNDWI - Mahasiswa dan dosen FKIP Universitas Dwijen-dra (Undwi) mengadakan bakti sosial (baksos), Sabtu (26/3)

lalu di Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur. Acara dihadiri unsur tokoh masyarakat,kelurahan, bend-esa dan kepala lingkungan di Kelurahan Penatih.Baksos langsung dipimpin Dekan FKIP Undwi Drs. I Made Sila

didampingiWakil Dekan Drs. I Made Sutika, M.Si., Dra. A.A. Mas Darwati, M.Si.Hadir pada acara itu Rektor Undwi Dr.

Putu Dyatmikawati, S.H., M.Hum.

Page 16: Majalah Bali Post Edisi 133

16

11 - 17 April 201616

P O L I T I K

Krama Bali harus terus berjuang untuk menjaga kedaualtan ekonomi, politik dan budaya di tanah Bali. Kebijakan investasi

dengan cara-cara mengubah wajah alam Bali harus terus dilawan dengan kekua-tan, doa dan perjuangan spiritual. Bali harus menuntut komitmen politik pejabat di Bali, pejabat pusat dan elite politik yang sering menjadikan Bali sebagai “taksu” untuk meraih kekuasaan.

Pandangan itu dilontarkan I Nyoman Mudita sebagai reaksi makin masifnya perjuangan krama Bali menentang rekla-masi Teluk Benoa. Ia mengatakan, saat-nya Bali menuntut kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas rencana reklamasi Teluk Benoa ini. ‘’Investasi ini selain menentang kekuasaan alam juga sangat melecehkan keyakinan umat Hindu. Kami sebagai krama Bali sangat mendukung perjuangan desa adat untuk melawan keserakahan di tanah Bali,’’ ujarnya pengusaha perak tersebut.

Ia mengatakan saat ini ada kesan, ketika rakyat Bali berjuang menolak reklamasi Teluk Benoa, rakyat Bali ‘’ke-hilangan’’ wakil rakyat dan penguasa.

Mudita, yang juga pengusaha emas dan perak di Bali ini bahkan mendesak agar pejabat pusat dan elite partai yang

sering menjadikan Bali sebagai taksu untuk memohon kekuasaan dan jabatan saatnya berbuat untuk Bali. Jangan hanya menjadikan Bali ikon dari perjuangan politik. Kini, ketika Bali berhadapan

termasuk politisi harus bersikap. ‘’Tun-jukkan diri membela alam Bali,” ujarnya. Ia bahkan secara khusus meminta kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Sukar-noputri untuk mendengarkan aspirasi kra-ma Bali. ‘’Saya berharap politisi PDI-P yang mendapat kepercayaan besar di Bali menjadi pionir dalam menyuarakan aspirasi rakyat Bali. Jangan diam,’’ sara-nnya. Politisi PDI-P mestinya menjadi motor untuk mendukung perjuangan krama Bali. ‘’Dengarkan suara peno-lakan yang terus meluas,’’ sarannya.

Mudita mengatakan bahwa hampir sebagian besar penguasa, pejabat dan politisi berdatangan ke Bali bahkan men-jadikan Bali sebagai ikon perjuangan saat ingin merebut kekuasaan. PDI-P yang besar dan

bangkit di Bali mestinya menyadari jasa alam Bali terhadap perjuangan partainya. Kini, ketika alam Bali ingin dikelola den-gan kekuasaan politik dan uang, para elite partai dan pejabat mestinya berbuat untuk Bali. ‘’Jangan malah ikut menjadi bagian yang ingin menghancurkan Bali. Ingat, kami krama Bali tak akan mentoleransi investasi yang ingin mengubah wajah alam Bali,’’ ujarnya.

Ia mengingatkan biarkan kekuasaan alam yang mengatur alam Bali. Campur tangan kekuasaan politik dan uang jan-gan sampai membuat Bali hancur. Jika reklamasi sampai diloloskan, generasi umat Hindu akan mencatat hal ini seba-gai pengkhianatan terhadap alam Bali. ‘’Kami menuntut segera tuntaskan konf-lik investasi. Presiden mestinya menden-garkan keresahan umat Hindu jika ingin mengayomi Bali,’’ ujarnya lagi.

Dira Arsana

Berharap, Politisi Peka Aspirasi

Saya berharap politisi PDI-P yang menda-

pat kepercayaan besar di Bali menjadi pi-

onir dalam menyuarakan aspirasi rakyat

Bali. Jangan diam. Politisi PDI-P mestinya

menjadi motor untuk mendukung per-

juangan krama Bali.

I Nyoman MuditaKrama Bali

Page 17: Majalah Bali Post Edisi 133

17

Haluan negara meru-

pakan kebutuhan men-

desak dewasa ini. Ketika

haluan negara tak jelas maka

ada sesuatu yang hilang. Ke-

tiadaan haluan negara meng-

hilangkan strategi ideologi

negara.

Ravik Karsidi Ketua Dewan Pertimbangan

Forum Rektor

11 - 17 April 2016 17

INDONESIA memerlukan haluan negara untk mengawal pembangunan bangsa. Ini bahkan menjadi kebutuhan mendesak untuk mengawal ideologi neg-ara dalam pengelolaan pembangunan.

Pandangan itu dilontarkan Ketua De-wan Pertimbangan Forum Rektor, Ravik Karsidi. Ia mengingatkan keberadaan haluan negara merupakan kebutuhan mendesak. “Haluan negara merupakan kebutuhan mendesak dewasa ini. Ke-tika haluan negara tak jelas maka ada sesuatu yang hilang. Ketiadaan haluan negara menghilangkan strategi ideologi negara,” katanya. Dikatakannya, ha-luan negara merupakan upaya sistem pencanangan yang holistik dan jangka panjang seluruh rakyat Indonesia. Per-bedaan haluan negara dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) lebih pada strategi teknokratik pemban-gunan sedangkan haluan negara sifatnya lebih ideologis.

Dia menegaskan tidak tepat apabila haluan negara diidentikkan dengan Orde Baru sehingga menghidupkan haluan negara tidak berarti menghidupkan Orba saat ini. Ravik menekankan, haluan neg-ara merupakan strategi ke mana negara bergerak dari kepentingan nasional na-mun lebih komprehensif. ‘’Haluan neg-ara memperjelas kepentingan nasional,” tuturnya. Dia mengatakan Forum Rektor mengusulkan tiga skenario dalam men-gatasi permasalahan nasional, pertama amandemen UUD 1945 secara terbatas. Kedua, merinci UU yang bertentangan kepentingan nasional, dan ketiga men-ciptakan konvensi ketatanegaraan dan dirinya mendorong pertemuan bersama antar lembaga negara.

Presiden Kelima RI Megawati Soeka-rnoputri menegaskan pembangunan nasional semesta berencana yang disebut Presiden Pertama RI Soekarno, bisa dijadikan sebagai haluan negara, tidak hanya bersifat ideologis namun juga ilmiah. “Pola Pembangunan Nasional Se-mesta Berencana adalah suatu kebijakan politik pembangunan yang tidak hanya

berwatak ideologis sekaligus teknokratis, tetapi dapat dipastikan bersifat ilmiah, dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan,” katanya di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, Dewan Perancang Nasional konsep tersebut, seluruh kekuatan rakyat terlibat aktif seperti para ahli, cendikiawan berbagai bidang, serta para akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Menurut dia, tidak kurang dari 589 orang yang bergabung di dalam “Seksi Penelitian Nasional Berencana”. Artinya, kata dia, ilmu pengetahuan digunakan oleh Depernas sebagai ba-sis kerangka berpikir nasional dalam perumusan metode penelitian, metode perumusan, pembuatan rancangan, implementasi, pengawasan dan penila-ian terhadap dijalankannya Tripola Pembangunan.

Megawati mengatakan, cita-cita masyarakat adil dan makmur membu-tuhkan suatu perencanaan menyeluruh, overall planning, planning semesta, per-encanaan yang meliputi semua bidang, dalam satu cetak biru yang didasarkan pada kebutuhan dan kepribadian Rakyat Indonesia. Menurut dia, perencanaan pembangunan berisi kegiatan politik berencana, kegiatan ekonomi berencana, kegiatan sosial berencana, kegiatan ke-budayaan berencana, kegiatan mental berencana.

Hardianto

MendesainHaluanNegara

Page 18: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201618

K I P R A H R E M A J A

Penggiat teater sekolah di Bali pantas mengelus dada dan ter-tunduk lesu. Di tengah hiruk-pikuk perhelatan Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar) baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi yang semarak oleh pergelaran berbagai jenis

lomba seni-budaya dan olahraga, teater sekolah seolah-olah terasing sendiri. Bagaikan anak tiri, para penggiat teater sekolah di Bali hanya bisa menyaksikan kemeriahan pesta itu dari luar arena.

Pasalnya, genre kesenian yang umumnya dibangun oleh unsur sastra,

materi lomba pada pesta tahunan para pelajar tersebut. Apakah “keteras-ingan” teater sekolah pada Porsenijar ini merupakan pertanda bahwa aktivitas teater sekolah di Bali tengah tertidur lelap? Ataukah, pintu ruang kreativitas itu memang belum terbuka sehingga para penggiat teater sekolah mesti berjuang sendiri untuk sekadar bisa menunjukkan eksistensinya kepada pencinta seni di Bali?

Ketua Teater Angin SMAN 1 Denpasar Ida Bagus Ariyudha dan Wakil Ketua Tjokorda Istri Adristy A. Swastika menegaskan, aktivitas teater sekolah di Bali tetap berdenyut. Proses regenerasi juga terus berjalan terbukti dari banyaknya sekolah (terutama di jenjang SMA/SMK-red) yang membuka ekstrakurikuler Teater guna mengasah bakat dan talenta siswa-siswanya di bidang perteateran. Dengan kata lain, tidak tampilnya Teater sebagai materi lomba di arena Porsenijar tidak bisa dijadikan parameter untuk mengklaim bahwa aktivitas teater sekolah di Bali tengah “tiarap”, “lesu darah” maupun mengalami kemunduran

Penggiat Teater Sekolah

BerjuangBuka RuangKreativitas

MBP/koleksi teater angin.

Penampilan memukau Teater Angin dalam Malam Apresiasi Sastra (MAS) 2016 lalu. Event rutin tahunan ini merupakan salah satu event prestisius yang sangat dinanti-

kan para penggiat teater di Bali.

Page 19: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 19

kreativitas. “Teater sekolah tetap eksis, kok. Buktinya, hampir setiap SMA/SMK di Denpasar memiliki ekstrakurikuler Teater,” kata Ariyudha seraya mencontohkan Teater Angin di usianya yang sudah 50 tahun lebih ini tetap aktif menggelar pementasan teater secara mandiri.

Ajang PembuktianHal senada juga dilontarkan Adristy A.

Swastika. Namun, remaja yang juga hobi menulis puisi ini menegaskan, ketidakhad-iran teater di ajang Porsenijar tidak mem-buat teater sekolah “beku” aktivitas. Ketika ruang berkreativitas itu tidak disediakan, para penggiat teater sekolah mencoba menciptakan ruang itu sendiri. Sebagai contoh, Teater Angin secara rutin mengge-lar “Malam Apresiasi Sastra (MAS)” yang notabene merupakan ajang pembuktian bahwa para penggiat teater sekolah juga mampu berkesenian secara serius. Me-nariknya, even MAS ini tidak hanya mewa-dahi kreativitas penggiat teater di internal SMAN 1 Denpasar, tapi juga melibatkan kelompok-kelompok teater dari sekolah lain di Bali termasuk kelompok teater kam-pus dan umum. “Melalui MAS ini, kami ingin memberikan ruang yang lapang bagi

teater-teater sekolah untuk berkreativitas. Mengingat even ini lebih dititikberatkan sebagai media berbagi pengalaman dan wa-wasan di bidang perteateran serta menjalin persahabatan antarsesama penggiat teater sekolah, MAS sampai saat ini memakai format parade. Artinya, pementasan teater sekolah ini tidak dilombakan. Namun, kami tetap memberikan predikat ‘nominasi’ kepada empat kelompok teater yang mem-persembahkan penampilan terbaik,” kata Adristy A. Swastika yang juga berkiprah di bidang penelitian dengan bergabung di Ekstrakurikuler KISS 1 Denpasar.

Menurut Adristy A. Swastika, Teater Angin saat ini didukung 89 orang siswa kelas X hingga XII yang tekun menempa diri setiap Sabtu. Pada MAS 2016 yang digelar tanggal 4-5 Maret lalu, pihaknya mempersembahkan garapan “Manusia Tinggal Istilah” yang disutradarai Ida Bagus Ariyudha. Garapan berdurasi 60 menit ini memadukan secara harmonis antara unsur drama, musikalisasi puisi dan teaterisasi puisi. “Di samping dibimbing langsung oleh Bapak Drs. Ida Bagus Suwana, M. Pd. selaku Pembina Ekstrakurikuler Teater Angin, kami juga banyak dibimbing oleh para alumni, khususnya alumni yang sam-

pai saat ini masih menggumuli dunia teater. Kehadiran alumni itu biasanya pada saat kami mempersiapkan even besar seperti MAS maupun mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba teater. Selebihnya, kami lebih banyak latihan secara mandiri di aula sekolah atau di ruang publik seperti areal Taman Budaya Bali,” katanya me-maparkan.

Adristy A. Swastika dan Ariyudha men-gaku sangat merindukan suatu saat ada even khusus yang murni bentukan pemerintah untuk mewadahi geliat kreativitas para penggiat teater sekolah. Misalnya, dimasuk-kannya teater sebagai salah satu materi lomba dalam Porsenijar maupun even prestisius lainnya yang mempertemukan talenta-talenta pelajar se-Bali dalam satu arena kompetisi yang rutin digelar setiap ta-hun. Ketika wadah dan ruang itu disediakan oleh pemerintah, kedua siswa SMA favorit di Bali mengaku sangat optimis kegairahan remaja untuk mengeluti teater akan makin membuncah. ”Kami sangat merindukan, suatu saat teater ditampilkan dalam Pors-enijar,” kata kedua penggiat teater sekolah ini penuh harap.

Sumatika

Mengasah Kepekaan HatiJANGAN sepelekan teater. Pasalnya, kepe-

kaan hati sesorang bisa diasah melalui tontonan teater. Seorang remaja yang rendah diri, misalnya, rasa percaya dirinya bisa dibangkitkan dengan bermain teater. Jika di kelas dia tak berani menatap guru, maka di atas panggung teater dia dipaksa untuk berani menatap begitu banyak penonton. Selanjutnya, rasa percaya diri ketika berada di atas panggung itu akan meresapi kepribadiannya da-lam kehidupan sehari-hari. Teater juga merupakan media yang efektif untuk menumbuhkembangkan kemampuan remaja berasosiasi, berimajinasi, mengasah daya pikir, daya empati, daya apreasiasi dan hal-hal positif lainnya.

“Banyak sekali hal-hal positif yang bisa ditumbuhkan melalui seni teater ini. Teater bisa digunakan mengembangkan “kepribadian halus” remaja yang bergelut di dalamnya,” kata Pembina Teater Angin SMAN 1 Denpasar Drs. Ida Bagus Suwana, M.Pd.

Menurut guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Den-pasar ini, remaja akan belajar mengambil hikmah dari setiap peran dan lakon yang dipentaskan. Biasanya, teater mementaskan apa saja yang ada dalam kehidupan manusia dan alam. Dari sini remaja akan belajar bagaimana hidup sebagai manusia dengan manusia lain secara manusiawi

dan dapat hidup seimbang dengan alam. “Itulah mengapa saya sebut seni teater bisa dimanfaatkan untuk mengasah kepekaan hati dan menumbuhkan kecerdasan halus pada diri remaja. Paling tidak, teater akan membuat seorang remaja memiliki keberanian dan semangat untuk berekspresi di depan umum, melatih keterampilan berdialog dengan baik dan jelas, dapat mengutarakan pikiran dan perasaan secara spontan. Pementasan teater adalah kerja tim, di sini remaja akan dituntut mampu bekerjasama satu sama lain, toleransi dan saling menghargai,” katanya.

Mengingat peran seni teater sangat strategis dalam pembentukan karakter dan kecerdasan mental, Suwana berharap pemerintah melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) mau mengambil peran strategis untuk pengembangan teater di sekolah. Guna memotivasi para penggiat teater sekolah itu lebih tekun berlatih, Disdikpora baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi menyeleng-garakan perlombaan teater sekolah secara rutin. Misalnya, memasukkan teater sebagai cabang lomba dalam Porsenijar maupun membuat even rutin tahunan lainnya.

Sumatika Drs. Ida Bagus Suwana, M. Pd.

Page 20: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201620

M A N C A N E G A R A

Yugoslavia adalah satu-satunya negara di Eropa yang selama Perang Dingin memilih haluan politik jalan tengah antara Blok

Timur dan Blok Barat. Yugoslavia mulai menjalin kerjasama dengan negara-negara lainnya di dunia.

Pada saat Eropa pasca Perang Dunia ke-2 terbagi dalam dua blok, pimpinan Yugo-slavia Josip Broz Tito mengambil pilihan lain. Tahun 1948 terjadi perpecahan antara Presiden Uni Sovyet Josef Stalin dengan Tito, yang kala itu masih menjabat Perdana

Menteri Yugoslavia. Setelah terpilih sebagai Presiden Yugoslavia tahun 1953, Josip Broz Tito memilih memusuhi blok Timur yang berhaluan komunis.

Walaupun tidak memilih blok Timur, Yugoslavia tidak mungkin memasuki blok Barat. Selanjutnya Tito menjalin hubungan dengan pimpinan negara-negara lainnya, antara lain dengan Perdana Menteri India Nehru dan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Presiden Ghana Nkrumah dan Presiden Indonesia Soekarno. Atas prakarsa Soekarno, tahun 1955 dilangsungkan KTT

Asia Afrika di Bandung, yang menjadi batu fondasi terbentuknya Gerakan Non Blok, yang secara resmi dibentuk di ibukota Yu-goslavia Beograd pada tahun 1961.

Bagi Yugoslavia, gerakan non blok ada-lah pilar penting negara federasi yang terdiri dari berbagai bangsa di Eropa Tenggara tersebut. Identitas berbagai etnik ini sirna, seiring runtuhnya komunisme di Eropa. Hal ini menguntungkan bibit-bibit nasion-alisme dari berbagai kelompok etnik yang tergabung di dalam Yugoslavia.

Yugoslavia adalah salah satu motor ter-

RuntuhnyaYugoslavia

Page 21: Majalah Bali Post Edisi 133

penting di antara negara-negara non blok dan dengan runtuhnya Yugoslavia Gerakan Non Blok menjadi lemah. Demikian penda-pat pakar kawasan Balkan Rüdiger Rossig. Namun Rössig juga mengatakan, Gerakan Non Blok sebelumnya sudah melemah atas alasan yang sama, yang menyebabkan melemahnya Yugoslavia. Alasan itu adalah berakhirnya konfrontasi blok Timur dan Barat

“Gerakan Non Blok selalu mendefi-nisikan dirinya berada di tengah-tengah di antara kedua blok. Dan dalam hal ini hanya dibuat usulan alternatif untuk kedua sistem tersebut. Pada saat kedua sistem melepas-kan konfrontasinya, tempat di mana non blok berada juga hilang,” papar Rössig.

Runtuhnya Yugoslavia adalah contoh paling buruk dan makanan empuk gerakan-gerakan separatis di Afrika. Demikian pan-dangan Asfa-Wossen Asserate, pakar politik serta konsultan perusahaan Etiopia-Jerman untuk Afrika dan kawasan Timur Tengah.

Semua negara di Afrika, seperti halnya Yugoslavia dulu, terdiri dari ribuan etnik yang yang menggunakan ratusan bahasa yang berbeda pula. Batas negara-negara di Afrika secara otoriter dibuat oleh penguasa kolonial kala itu, yaitu Inggris dan Perancis dan sering kali dibuat melewati batas-batas kawasan pemukiman etnik. Demikian di-jelaskan Asfa-Wossen Asserate yang juga cucu keponakan raja terakhir Etiopia.

Yugoslavia adalah negara federasi yang terdiri dari Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Macedonia, dan Mon-tenegro. Mayoritas negara ini didiami etnis

Slavia Selatan. Namun sejak reskontruk-turisasi politik (demokratisasi), Yugoslavia, Kroasia, Macedonia, Bosnia-Herzegovina dan Slovenia menjadi negara merdeka.

Pecahnya Yugoslavia memiliki kon-sekuensi bagi politik perdamaian. Sampai dimulainya perang di Kroasia tahun 1991, Yugoslavia masih diupayakan sebagai negara kesatuan guna menjaga stabilitas di kawasan itu. Tapi perubahan cepat politik internasional yang terjadi setelah 1991,

membuat para diplomat dan tokoh politik kewalahan.

Uni Sovyet sebuah kekuatan yang sampai saat itu dipandang sebagai negara adikuasa dan adidaya atom, kemudian kudeta di Moskow, disusul penyatuan Jerman, Perang Teluk tahun 1991. Semua itu mengubah titik-titik koordinat politik internasional secara mendasar. Kala itu hampir tidak ada tokoh politik dan diplomat yang memiliki konsep bagaimana menghadapi situasi tersebut,” demikian dijelaskan Holm Sudhaussen, pakar sejarah Eropa Tenggara dari Jerman.Negara Bekas Yugoslavia Perlu Waktu.

Gugiek Savindra

11 - 17 April 2016 21

Slovenia Kroasia Makedonia Bosnia-Herzegovina Montenegro Serbia Kosovo

Negara-negarapecahan Yugoslavia:

Page 22: Majalah Bali Post Edisi 133

D A E R A H

11 - 17 April 201622

Sejak 2015, Pemerintah Desa menda-pat gelontoran dana yang cukup besar. Meskipun dikucurkan secara bertahap, dana ini diyakini dapat

-adap pembangunan di desa. Meski demikian, aparat di desa juga harus berhati-hati me-manfaatkan dana dari berbagai sumber ini, seperti APBN (pusat) serta ada pula dari pemerintah provinsi, serta kabupaten/kota. Seperti apa realisasi dana desa tahun ini?

Dana desa dari pemerintah pusat tahun ini belum diterima kabupaten/kota di Bali. Hal itu disinyalemen karena adanya perubahan mekanisme penyaluran yang sebelumnya tiga tahap menjadi dua tahap.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Bangli I Dewa Ba-gus Riana Putra menyampaikan hal tersebut, belum lama ini. Hal serupa juga diungkapkan

Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kota Denpasar I.B. Bima.

Dijelaskannya Riana, informasi yang didapatkan terkait dana desa baru sebatas jumlahnya saja. Tahun ini Kabupaten Bangli mendapat Rp 43.090.305.000. Jumlah ini dua kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 19.197.775.000.

Sampai Maret ini dana tersebut belum diterima kabupaten. Hal tersebut diduga karena masih ada pembahasan mekanisme penyaluran yang sebelumnya tiga tahap men-jadi dua tahap. ‘’Dana desa belum diterima

-nan minggu kedua April ini. Disinyalemen karena masih ada pembahasan mekanisme penyaluran,’’ ujarnya.

Ditegaskan Riana Putra, jika mekan-isme penyalurannya ada perubahan, se-cara otomatis perbup yang ada akan turut

direvisi. Dipaparkannya, dana desa paling besar didapatkan Desa Songan B, Kintamani yang mencapai Rp 918.453.000. Sementara penerima terendah jatuh pada Desa Gu-nungbau, Kintamani, yakni Rp 596.095.000. Perbedaan jumlah yang diterima ini dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat

Guna mengoptimalkan penggunaannya, pengawasan akan lebih diintesifkan lagi. Sistem koordinasi yang sebelumnya desa datang ke BPMPD, tahun ini berlangsung terbalik. ‘’Dulu kalau ada masalah, desa yang datang ke kami. Tapi sekarang caranya beda. Kami yang datang ke desa. Ini sebagai bentuk pengawasan agar penggunaan dana lebih optimal lagi,’’ terang Riana Putra.

Disinggung kendala yang dialami dalam penggunaan dana Desa 2015, mantan Camat

Dana DesaBelum Bisa Dicairkan

MBP/ara

Page 23: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 23

TAHUN 2016 ini Bali mendapat gelon-toran dana desa Rp 416 miliar lebih untuk 636 desa. Setiap desa akan menerima Rp 600 juta sampai Rp 800 juta. Tidak seperti dulu yang hanya Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Namun, peruntukannya masih untuk memenuhi sarana prasarana atau infrastruktur dasar yang ada di desa.

“Sekarang ada perubahan, pencairan dana desa tidak lagi dalam tiga termin tapi dua termin. Tahap pertama bulan Maret ini di-transfer ke kabupaten,” ujar Kepala BPMPD Bali Ketut Lihadnyana, belum lama ini.

Lihadnyana menambahkan, dana desa termin pertama dicairkan sebesar 60 persen dan sisanya pada termin kedua. Menurut-nya pemerintah pusat mengubah kebijakan

tiga kali pencairan akan memperpanjang birokrasi. “Alokasi pada setiap desa ber-beda tergantung jumlah penduduk, luas wilayah, tingkat kemiskinan dan kesulitan

Agar pemanfaatan dana desa berlang-sung transparan, kata Lihadnyana pihaknya juga melakukan pendampingan desa. Den-gan demikian pemanfaatan dana desa juga dapat dipertanggungjawabkan akuntabili-tasnya, serta lebih mempercepat pelayanan kepada masyarakat.

“Secara formal sudah kita terjunkan (pendamping, red), tetapi Universitas Udayana (Unud) juga nanti akan melaku-kan pendampingan terhadap manajemen pemerintahan, laporan, tata kelola, dan sebagainya. Pendampingan dilakukan sam-pai desa-desa itu bisa mandiri mengelola manajemennya,” ujarnya.

Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD–KEMD mengatakan Lembaga Pene-litian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unud telah membentuk Pusat Studi Desa yang bertujuan untuk mendampingi dan membina desa-desa di Bali khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Pusat Studi Desa juga akan melakukan pendamp-ingan terkait pengelolaan, penyelenggaraan dan/atau penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBdes) yang di dalam-nya terdapat dana desa.

Ketua Pusat Studi Desa Universitas Udayana Prof. Dr. I Ketut Rai Setiabudhi, S.H., M.S., mengatakan kemampuan SDM desa masih belum merata untuk mengelola bantuan yang berlimpah ruah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

“Sejak ada Undang-undang No.6 Tahun 2014, permasalahan desa menjadi perhatian nasional. Apalagi APBN itu kan banyak dia-lokasikan untuk dana desa ini. Permasalah-

annya sekarang, bantuan yang begitu besar dihadapkan dengan SDM yang masih tidak merata kemampuannya,” ujarnya.

Setiabudhi mengkhawatirkan kemam-puan SDM yang terbatas dalam mengelola bantuan pada akhirnya dapat menimbulkan kasus hukum. Artinya, aparat desa bisa jadi secara tidak sengaja malah melakukan penyimpangan anggaran. Padahal mereka hanya kurang memahami tata cara pengelo-laan keuangan desa.

Rindra

Bangli ini mengaku secara umum tidak ada. Penyusunan APDBDes yang menjadi hal wajib dilakukan sebelum pencairan dana ber-jalan sesuai dengan harapan. ‘’Secara umum kendala dalam pengelolaan dana desa tidak ada. Paling yang ada hanya miskomunikasi saja. Kalau ketepatan dengan aturan, sudah semua bisa,” katanya.

Sebelumnya, Pejabat asal Desa Kayubihi, Bangli ini pun menegaskan dana itu hanya fokus digunakan dalam bidang pembangu-nan desa dan pemberdayaan masyarakat. Bidang pembangunan desa diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan. Salah satu programnya meliputi pembangunan, pengembangan dan pemeli-haraan infrastruktur atau sarana prasarana

pangan dan pemukiman. Sementara untuk bidang pemberdayaan masyarakat dijelaskan dana tersebut dialokasikan untuk mendanai kegiatan yang bertujuan meningkatkan ka-pasitas warga atau masyarakat desa dalam pengembangan wirausaha, peningkatan

pendapatan serta perluasan skala ekonomi individu warga atau kelompok masyarakat dan desa.

Sementara itu di Denpasar, pengelolaan dana desa yang mulai dikucurkan sejak 2015 lalu, belum sepenuhnya tersalurkan dengan baik. Mengingat, banyaknya aturan yang harus disesuaikan untuk bisa merealisasikan dana yang ada. Terlebih, sejak keluarnya UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, kucuran dana ke desa cukup banyak. Sementara ang-garan dana desa untuk tahun 2016 ini, sampai saat ini belum cair.

Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kota Denpasar I.B. Bima mengungkapkan, penggunaan dana desa pada 2015 lalu cukup baik, khususnya di Kota Denpasar. Hanya, pencairan tahap pertama yang mengalami keterlambatan karena terbentur aturan dari pusat. Sedangkan untuk tahun anggaran 2016 ini, sampai saat ini belum ada pen-cairan. Karena sesuai dengan ketentuan yang ada, pencairan dana desa dilakukan secara bertahap. Untuk tahun lalu, dilakukan tiga tahap. “Kalau tahun ini, belum cair. Kan

masih Maret,” ujar Kepala Desa Kesiman Kertalangu ini.

Sebelumnya, Alokasi Dana Desa (ADD) yang dikucurkan Pemerintah Kota Denpasar pada 2015 cukup besar. Pada APBD alokasi dana desa mencapai Rp 69.708.008.949,70. Pencairan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama pada Juli 2015 semua desa sudah mendapatkannya. Besarnya 40 persen dari total dana yang akan diterima masing-masing desa.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMD) Denpasar I Made Mertajaya mengakui proses pencairan dana desa tahap pertama sudah rampung. “Rata-rata satu desa mendapat sekitar Rp 300 juta,” kata Mertajaya.

Mertajaya mengatakan, pencairan dana desa tersebut dilakukan secara bertahap se-suai dengan amanat Undang-undang Desa. Pada tahap pertama pihaknya merealisasikan dana desa sebesar 40 persen, tahap kedua 40 persen dan tahap ketiga 20 persen.

Tim MBP

n k b t b it b

Bangun Infrastruktur

Page 24: Majalah Bali Post Edisi 133

K E S E H ATA N

11 - 17 April 201624

Talasemia dalam Kehamilan

Talasemia adalah suatu kelainan pembentukan rantai globin dalam sel darah merah. Penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang diturunkan secara genetik. Anemia hipok-romik mikrositik menandai penyakit ini dengan berbagai

derajat keparahan. Anemia, yang dimaksud adalah keadaan kadar sel darah merah sebagai pengangkut oksigen maupun nutrisi kurang dari nilai normal. Implikasinya, penghantaran nutrisi maupun oksi-gen pada tubuh ibu dan juga janinnya bisa terganggu.

Pada ibu hamil, anemia paling sering ditemukan. Sebabnya, pemeriksaan darah yang lengkap harus dilakukan oleh ibu hamil. Malah hal itu merupakan bagian pemeriksaan rutin kontrol ke-hamilan ibu. Anemia hipokromik mikrositik dapat disebabkan kekurangan zat besi. Bisa juga, penyakit ini dipicu kelainan sel darah merah. Itu memiliki dampak genetik. Dampak genetik pada talasemia mayor sesungguhnya dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim, juga gangguan kesehatan pada ibunya saat mengand-ung.

Sampai saat ini, talasemia belum dapat disembuhkan. Sedangkan biaya pengobatan pendukung seperti transfusi darah dan kelasi besi seumur hidup pada seorang pasien talasemia sangat besar. Biayanya berkisar Rp 200-300 juta rupiah/anak/tahun di luar biaya pengo-batan manakala terjadi komplikasi. Selain itu beban psikologis menjadi hal yang harus ditanggung oleh pasien dan keluarganya. Banyak studi telah dilakukan. Studi itu menunjukkan bahwa program pencegahan talasemia akan lebih menguntungkan daripada mengobati penderita yang terus bertambah dan mengurangi popu-lasi penderita talasemia mayor serta kejadian kematian janin dalam rahim.

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan skrining terutama pada:

1. Anggota keluarga dari pasien talasemia mayor, talasemia intermedia, dan karier talasemia. 2. Ibu hamil dan pasangannya saat pemeriksaan kehamilan pertama kali kunjungannya. Jika ibu merupakan pengidap atau karier talasemia, maka skrining kemu-dian dilanjutkan pada ayah si janin. Caranya menggunakan tekniksama. Jika ayah janin normal, maka skrining janin tidak disarankan. Jika ayah janin merupakan pengidap atau pembawa sifat talasemia maka disarankan melakukan konseling genetic, bisa jika diperlu-kan, lakukan juga skrining pada janin. 3. Pasangan yang berencana memiliki anak (skrining prakonsepsi). 4. Pasangan yang akan menikah (skrining pramarital).

Pemeriksaan skrining anemia hipokromik mikrositik, ini dapat dilakukan di rumah sakit kabupaten/kota. Sedangkan skrining ta-lasemia dapat dilakukan di RS provinsi/RS pendidikan/laboratorium swasta yang memadai. Seorang ibu yang memiliki gen talasemia kemudian akan diberi konseling tentang tindak lanjut terhadap kehamilannya. Selain itu perkembangan kesehatannya dipantau beserta janin selama kehamilan. Hal itu penting untuk mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi.

dr. I Gusti Ayu Purjuniatni

Page 25: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 25

MBP/ist

DIKLAT - Dalam upaya meningkatkan kemampuan aparatur desa dalam pengelolaan kelembagaan dan

aparatur pemerintahan desa, Pemkab Bangli melalui Ba-dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

(BPMPD) menggelar Diklat/Bimtek Kelembagaan dan Aparatur Pemerintahan Desa, Senin (28/3). Acara yang

dipusatkan di Gedung Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bangli tersebut dibuka oleh Bupati

Bangli dan dihadiri Kepala BPMPD, Inspektorat, Bagian Keuangan dan Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten

Bangli.

MBP/ist

PURANA - Gerakan Satyagraha yang digagas tokoh muda Hindu Indonesia Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedastera Putra Suyasa III terus bergerak.

Setelah sukses menata dan memobilisasi gerakan Sukla Satyagraha di Zona Ekonomi Pura Besakih di acara Batara Turun Kabeh 2016 ini, Shri Gusti Wedakarna kembali men-

didik rakyat Bali khususnya kalangan adat dan Hindu untuk eling dengan sejarah (purana) di pura yang diempon umat

Hindu sebagai mayoritas di Bali.

MBP/ist

FKIP UNMAS - Dekan FKIP Unmas Denpasar Prof. Dr. I Wayan Maba, Kamis (31/3) meyudisium 200 sarjana baru.

Dari jumlah itu, 189 dari program studi (prodi) Pendidikan Bahasa Inggris, dua orang Pendidikan Bahasa Indonesia,

tujuh orang dari Pendidikan Matematika dan dua orang dari Pendidikan Sejarah. Prof. Wayan Maba mengungkapkan sarjana yang dilepas sudah siap menjalankan Kurikulum

2013 di semua bidang studi. Bahkan mereka ini disiapkan untuk memenangkan persaingan di wilayah MEA.

A K T I V I T A S

Page 26: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201626

L E N S ASejumlah petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Denpasar mengangkat sampah yang menumpuk di aliran Tukad Badung, Denpasar. Petugas tiap hari mengangkut empat truk sampah dari aliran sungai ini. Kondisi tersebut menandakan masih banyak warga yang menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Padahal, Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra tegas minta supaya para pembuang sampah sembarangan dikenakan denda maksimal, yakni Rp 5 juta.

MBP/eka

SAMPAH

Page 27: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 27

P E N D I D I K A N

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali membuat tiga alternatif pem-biayaan terkait operasional

SMA/SMK saat beralih menjadi ke-wenangan provinsi, per tahun anggaran 2017 mendatang. Ketiga alternatif terse-but disodorkan kepada Komisi IV DPRD Bali saat menggelar rapat kerja bersama Disdikpora Bali di Gedung DPRD Bali, belum lama ini.

Kepala Disdikpora Bali TIA Kusuma Wardhani mengatakan, alternatif pertama yakni APBD Provinsi Bali 2017 mengelu-arkan biaya operasional Rp 1.075.000 per siswa/tahun untuk SMA dan Rp 1.337.000 per siswa/tahun untuk SMK ditambah biaya UKK Praktek SMK sesuai bidang

keahlian. Selain itu, menggaji 4.668 ten-aga kontrak (non PNS yang digaji APBD kabupaten/kota serta komite sekolah dan sumber lain) serta menganggarkan belanja hibah dan bansos untuk jenjang SMA/SMK baik negeri maupun swasta. “Total pembiayaan untuk alternatif pertama ini sebesar Rp 1,28 triliun lebih,” ujarnya.

Kusuma Wardhani menambahkan, total biaya pada alternatif kedua lebih rendah karena ada pengurangan jumlah tenaga kontrak menjadi 1.259 orang (non PNS yang digaji APBD kabupaten/kota saja) untuk digaji provinsi. Dengan demikian, total pembiayaan menjadi hanya Rp 972 miliar lebih karena pen-gurangan itu. Alternatif ketiga bahkan lebih rendah lagi, karena di sini biaya

operasional untuk masing-masing siswa SMA/SMK dipotong menjadi setengah dari biaya pada alternatif 1 dan 2. “Pada skema pembiayaan alternatif ketiga, biaya operasional dihitung Rp 500 ribu per siswa/tahun untuk SMA dan Rp 750 ribu per siswa/tahun untuk SMK. Sedangkan jumlah tenaga kontrak sama seperti alter-natif kedua sebanyak 1.259 orang yang digaji dari APBD Bali. Total pembiayaan menjadi Rp 867 miliar lebih,” jelasnya.

Menurut Kusuma Wardhani, pihaknya belum bisa memutuskan apakah akan memakai alternatif 1,2 atau 3. Pasalnya, rencana anggaran tersebut belum dibahas dalam Musrenbang. Sementara itu, pen-galihan kewenangan SMA dan SMK dari kabupaten/kota ke provinsi saat ini sudah

bahkan sudah bersurat ke Kantor Regional X Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait data-data PNS yang nantinya men-jadi PNS provinsi. “Proses selanjutnya, paling lambat 2 Oktober sudah selesai berita acara dari bupati/wali kota kepada gubernur sehingga tahapan berikutnya adalah kita harus menghitung berapa kebutuhan dari pengelolaan SMA/SMK ini,” imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ny-oman Wirya mengapresiasi persiapan Dis-dikpora Bali yang sudah matang. Bahkan, paling siap dalam pengalihan kewenangan sesuai amanat Undang-undang No.23 Tahun 2014. Namun demikian, pihaknya tetap mewanti-wanti agar data-data PNS maupun tenaga kontrak harus valid. “Su-paya jangan data itu nanti berubah-ubah. Memang sudah ada penjelasan dari kepala dinas bahwa semua kontrak itu tidak ada masalah, yang mengambil dana APBD kabupaten/kota itu akan dialihkan ke dana APBD provinsi. Yang kontrak berdasar-kan komite itu akan tetap ngambil dana komite,” ujarnya.

Terkait alternatif pembiayaan yang dia-jukan Disdikpora, Wirya mengaku lebih condong pada alternatif ketiga karena

Rindra

Tiga Alternatif Pembiayaan SMA/SMK

TIA Kusuma Wardhani

Page 28: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201628

O L A H R A G A

Dunia arsitektur kehilangan salah satu anggota terbaiknya. Dan olahragawan akan men-genalnya sebagai salah satu

ikon tak dikenal yang melatarbelakangi kesuksesan kariernya. Perenang leg-endaris Michael Phelps tentu tak akan melupakan Queen Elizabeth Olympic Park di Stratford, London. Di tempat itu, ia menghasilkan empat medali emas pada Olimpiade 2012.

Zaha Hadid, aristek Inggris kelahiran Irak, meninggal dalam usia 65 tahun aki-bat serangan jantung, akhir Maret lalu. Ia dikenal sebagai perancang bangunan den-gan gaya futuristik dan modern. Penerima dua penghargaan Stirling Prize pada 2004, itu juga mendapatkan Pritzker Prize yang disetarakan penghargaan dengan Nobel di bidang arsitektur. Ratu Inggris Elizabeth

II memberinya gelar kebangsawanan Dame.

Rancangan terbaiknya termasuk sta-dion Aquatik di komplek Olimpiade London, arena ski jumping di Innsbruck, fasilitas perusahaan otomotif BMW di Leipzig, Jerman dan gedung pertunjukan Heydar Aliyev Center di Baku, Azerbai-jan. Yang paling kontroversial tentu saja stadion Nasional Tokyo yang akan dipakai untuk Olimpiade 2020. Rancangan karya Hadid batal diwujudkan karena biaya pembangunannya yang membengkak. Publik Tokyo mengkritik bangunan tersebut yang dinilai mirip helm pem-balap sepeda dibandingkan sebagai ikon nasional Jepang.

Perempuan kelahiran Baghdad terse-but tergila-gila dengan matematika dan memelajarinya di American University

of Beirut sebelum mendirikan perusahaan di London di tahun 70-an. Ia mengkom-binasikan ilmu yang dipelajari dengan komputer serta memadukannya dengan ambisi dan imajinasi untuk menghasilkan karya monumental.

“Arsitek adalah kegilaan. Kami semua pekerja malam, kami terbiasa bekerja hingga larut malam, lima hari dalam sepekan,” ujarnya. “Jika anda kecapaian maka disitu kegilan-gilaan itu menyeruak.” Kematiannya di sebuah rumah sakit di Miami, membuatnya tidak bisa menyaksikan salah satu karya hebatnya : stadion al Wakrah di Qatar yang dibangun untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2022, laporan Associated Press.

Yudi Winanto

MBP/ap

Arsitek Inggris kelahiran Irak, Zaha Hadid.

Memadukan Ambisi dan Imajinasi

Page 29: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 29

ENAM kali meraih medali emas Olimpiade belum cukup bagi pembalap sepeda Inggris Chris Hoy untuk me-nikmati kecepatan. Ia pun beralih ke kendaraan roda empat. Pembalap berusia 40 tahun itu ingin memadukannya den-

lomba ketahanan mobil 24 jam Le Mans di Prancis.

Hoy akan mengendarai mobil Nis-san di tim Ligier untuk lomba katagori LMP2. Ia menjadi atlet pertama Olim-

piade musim panas yang terjun di lomba yang digelar pada 18 Juni mendatang. Sebelumnya terdapat delapan atlet Olimpiade yang ambil bagian di lomba ini dan seluruhnya tampil di Olimpiade musim dingin..

“Lomba ketahanan mobil 24 Jam Le Mans akan menjadi puncak penampilan saya. Ini menjadi kulminasi dari perjuan-gan saya selama tiga tahun terakhir,” kata Hoy yang sebelumnya ambil bagian di British GT pada 2014.

Hoy menyumbang dua emas di Olim-piade London dinomor trek. Ia meleng-kapi medalinya menjadi total 6 emas setelah di Olimpiade Athena 2004 dan Beijing 2008 masing-masing menghasil-kan dua emas. Sementara di Olimpiade Sydney 2000, ia hanya meraih perak. Namun itu cukup untuk menobatkannya sebagai pembalap sepeda tersukses sepa-njang masa, laporan Associated Press.

Yudi Winanto

MPB/net

Pembalap sepeda Inggris Chris Hoy.

Pindah ke Roda Empat

Page 30: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201630

O L A H R A G A

KOMPETISI jet darat Grand Prix Formula 1 baru saja dimulai dengan seri pembuka di Australia pertengahan Maret lalu. Namun kontroversi sudah mencuat dan sepertinya terjadi kesepakatan antara pembalap, tim dan fans untuk memprotes penyelenggara lomba ini bila ingin men-jadi tontonan yang menarik.

Mula persoalan itu adalah sistem kuali-

ini menarik, semeriah balapan sehingga diputuskan untuk memberlakukan aturan baru. Pembalap yang paling lambat akan dieliminasi setiap 90 detik.

berjalan tidak menarik dan dipenghujung sesi, tim lebih memilih untuk menga-mankan bannya ketimbang memperbaiki waktu. Ini dikarenakan ban menjadi aus bila dipacu dalam kecepatan tinggi, demi mendapatkan posisi start yang didepan. Konsekuensinya tentu tim dipaksa akan melakukan pit stop dini saat lomba.

Dalam pertemuan pada di Melbourne, muncul usulan untuk kembali ke sistem lama. Namun tidak semua Komisi F1 menyutujui usul tersebut.

Kondisi ini membuat gusar Sebastian Vettel. Pembalap tim Ferrari itu mengakui dirinya jengkel namun tidak bisa begitu saja kembali ke format lama setelah kepu-

tusan baru digunakan dalam satu seri.Ia mengandaikan seperti penjual es

krim yang hanya menyediakan jenis vanilla saja, sementara pembeli meng-inginkan rasa coklat. Esok hari, penjual sebenarnya ingin menjual jenis coklat, namun yang dijual tetap yang vanilla saja. “Ini benar-benar balapan yang tidak bisa kami banggakan,” katanya kebingungan dalam memadukan antara keinginan pem-balap, tim, penyelenggara dan fans.

Juara dunia Lewis Hamilton tidak terpancing dengan masalah ini dan me-nyebut kondisi tersebut wajar terjadi di F1 karena tradisinya memang demikian.

“Tidak mengejutkan, karena demiki-anlah F1,” kata pembalap tim Mercedes itu.

“Tak ada keputusan yang jelas. Bolak-kalik, bolak-balik, bolak-balik. Ini men-jadi menarik karena fans menjadi tidak senang dengan kondisi ini dan kami terjebak di dalamnya,” tambah pembalap Inggris.

Vettel menyebut kontroversi seputar babak kualifikasi itu sebagai sebuah contoh betapa keputusan F1 itu tidak sepenuhnya tepat. Didalamnya terdapat pertempuran antara pemilik kepentingan baik FIA dan pemegang hak komersial yang dipimpin Bernie Ecclestone sereta

tim-tim tanguh dalam hal ini pabrik mobil yang mendominasi balapan ini.

Asosiasi Pembalap F1 pun kemudian mengajukan surat agar pemangku kepent-ingan segera bertemu dan mengambil keputusan untuk melakukan perubahan. Rekan setim Hamilton, Nico Rosberg yang menjuarai balapan di Australia, pun mengungkapkan kegusarannya. “Kami mencintai olahraga ini dan menyaksikan fans mengritik berbagai aspek yang mem-buat kami tak bisa tampil dengan baik,” ungkap Rosberg.

Pembalap McLaren Fernando Alonso yang mengalami kecelakaan hebat di Australia dan absen di Bahrain, mengakui antusiasme pembalap yang membuat mer-eka membuat petisi perubahan itu. “Kami mencintai balapan ini. Mungkin itulah

beberapa tahun terakhir kami membuat berbagai berbagai keputusan ke kiri atau ke kanan tanpa arah yang pasti,” katanya menyebut kasus perubahan mesin, saluran gas buang dan berbagai perubahan teknis mobil F1.

“Kami ingin terlibat dalam pengambi-lan keputusan,” lanjutnya seperti dilapor-kan Associated Press.

Yudi Winanto

MBP/ap

Pembalap Ferrari Sebastian Vettel (kanan) menyalip Nico Rosberg dari tim Mercedes pada seri pembuka Grand Prix Formula 1 Austra-lia.

Petisi Perubahan

Page 31: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 31

MERAIH medali perak nomor kyorgi (laga) kelas -67 kg pada Pra-PON di GOR POPPKRI, Cibubur, Jakarta, November 2015 lalu, menjadi pelajaran berharga buat Kadek Surya Febriantari. Atlet taekwondo Bali ini tidak mau gagal lagi pada PON 2016 di Bandung, Jawa Barat, September mendatang.

Taekwondoin putri asal Klungkung ini dikalahkan Lia Karlina asal DIY pada laga pamungkas perebutan medali emas. Hasil itu bertekad ditebusnya pada PON 2016. Ia mengusung ambisi melakukan revans, meski Karlina dikenal sangat tangguh. ‘’Saya harus bisa menaklukkan Lia di Bandung,’’ ujar atlet yang akrab disapa Febi ini.

Febi sadar Lia (24) merupakan peraih emas pada SEA Games 2011 di Indone-sia, memiliki segudang pengalaman, dan ditopang postur tubuh jangkung mencapai 178 cm. Nama besar dan kelebihan itu yang membuat Febi seperti kalah sebelum bertanding di Pra-PON. Permainannya tidak berkembang dan tampil penuh beban. ‘’Padahal, seandainya saya lebih percaya diri, rasanya bisa mengatasi Lia,’’ sebutnya.

Atlet kelahiran Klungkung, 26 Feb-ruari 1997 ini optimis bisa melakukan revans karena persiapan menghadapi PON lebih lama ditangani pelatih Eko Saputra. Akan tetapi bukan hanya Lia yang bakal menjadi batu sandungan. Putri kedua pasangan Simpen Nariana dengan Ketut Margiani ini juga memperhitung-kan taekwondoin Dian PS (Jateng) yang menyabet perunggu di Pra-PON.

Sejatinya Febi menggeluti pencak silat pada ekstrakurikuler sejak duduk di bangku SMPN 3 Semarapura. Na-mun, karena tidak berprestasi di cabang olahraga warisan nenak moyang ini, ia kemudian menekuni taekwondo yang menurutnya lebih dahsyat.

Febi mengawali berlatih taekwondo di bawah binaan Puslatcab Klungkung di Gedung Balai Budaya, Semarapura. Hasilnya, ia meraih perunggu pada Pors-enijar Bali 2011, merebut perak pada event serupa tahun berikutnya, dan men-dulang perunggu pada Mok’s Tournament 2012 di Surabaya.

Lulusan SMKN 1 Klungkung ju-

rusan Akuntansi ini makin gemilang pada Jatim Terbuka 2013. Turun di kyorugi -57 kg usia 15-17 tahun, ia mendulang emas. Gelar juara kembali disabetnya pada Porprov Bali 2013 di Denpasar dan 2015 di Buleleng. Berkat torehan inilah Febi diangkat menjadi pegawai kontrak di Pemkab Klungkung.

Dalam persiapan menghadapi PON,

Febi harus bolak-balik Klungkung-Den-pasar tiap hari, sebab latihan dipusatkan di GOR Lila Bhuana. Rasa letih tidak me-nyurutkan niatnya untuk mengejar medali di Bandung. ‘’Saya ingin sukses di karier kerja dan taekwondo. Saya ingin mendu-lang emas PON, masuk pelatnas sekaligus diangkat menjadi PNS,’’ tegasnya.

Daniel Fajry

Kadek Surya Febriantari

Usung Ambisi Revans di PON

Page 32: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201632

O L A H R A G A

PERSIB Bandung dan Arema Cronus Malang selalu menjadi unggulan dalam kompetisi dan yang diikuti selama ini. Akan tetapi perjalanan kedua klub yang terkenal memiliki banyak pendukung fa-natik ini, tidak begitu mulus. Tim Maung Bandung dan Singo Edan terkadang ter-jungkal di tengah jalan.

Setelah menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden, Persib gagal total di Piala Jenderal Sudirman dan hanya menjadi runner-up Bali Island Cup II. Sementara Arema hanya menempati peringkat ketiga Piala Presiden, Piala Sudirman, dan Piala Gubernur Kaltim. Ahmad Bustomi dan kawan-kawan cuma mampu menjuarai Bali Island Cup, turnamen setengah kom-petisi yang melibatkan empat tim.

Persib keluar sebagai juara ISL 2014 dan Piala Presiden setelah berturut-turut mengalahkan Persipura Jayapura dan

Sudirman dimenangkan Mitra Kukar usai memupus harapan Semen Padang.

Sementara gelar Piala Gubernur Kaltim diboyong Pusamania Borneo FC berkat kemenangan atas Madura United di partai puncak.

Persib dan Arema baru bisa bertemu

digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 3 April lalu. Persib melaju setelah menundukkan Bali United 1-0 lewat gol Tantan di Stadion Si Jalak Haru-pat Soreang, Kabupaten Bandung (30/3), sedangkan Arema mengatasi perlawanan Sriwijaya FC dengan skor sama berkat gol Johan Alfarizie di Stadion Kanjuruhan, Malang (31/3).

Menyimak prestasi kedua, tidak salah menyebut duel Persib kontra Arema seba-

ini dengan menjadi juara di grupnya masing-masing. Persib melakukannya di kandang sendiri (Grup A), sedangkan Arema mengukirnya di Stadion Wayan Dipta, Gianyar, kandang Bali United (Grup B).

Menariknya, kedua kesebelasan ber-

jibaku di partai puncak setelah ditangani pelatih asing. Persib kini ditukangi Antonic Dejan sebagai pengganti Jajang Nurjaman yang mengikuti pelatihan di Inter Milan (Italia) selama delapan bulan. Padahal Dejan meramu Persib dengan me-masukkan sejumlah muka baru menyusul hengkangnya Firman Utina, Muhammad Ridwan, Supardi, dan Ahmad Jufriyanto ke Sriwijaya FC.

Arema setali tiga uang. Tim Singo Edan sekarang diarsiteki Milomir Sislija yang masuk menggeser posisi Joko Susilo ke kursi asisten pelatih. Arema juga ke-hilangan sejumlah pemain inti. Purwaka Yudi dan Samsul Arif bergabung dengan Persib, sedangkan Gede Sukadana dan Kiko Insa merapat ke Bali United.

Di bawah pelatih baru dan sejumlah pemain anyar, Persib dan Arema justru

-cak yang mempertemukan dua klub sepak bola terbaik di Indonesia.

Mawa

MBP/ant

April lalu.

Sepak Bola

Final Ideal di Piala Bhayangkara

Page 33: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 33

I P T E K

Penemuan di bidang kedokteran memang luar biasa pesatnya, sejalan dengan perkembangan aplikasi teknologi informasi.

Namun, penemuan-penemuan di bidang kedokteran (medic) umumnya harus melalui uji coba (klinis) yang memakan waktu cukup lama. Biasanya, dilakukan pada hewan dulu, baru setelah itu berani dicobakan pada manusia. Demikian hal-nya untuk cangkok organ.

Selama ini yang telah sukses dilaku-kan salah satunya adalah cangkok ginjal. Seperti yang dilakukan pada Septian Ari Bowo (29) yang telah divonis menderita gagal ginjal tahun 2015 lalu. Sebelumnya, Septian sempat beberapa kali melakukan cuci darah di beberapa rumah sakit di Jawa dan Bali. Rupanya, saat itu Septian kesulitan mendapatkan layanan cuci darah karena antrean cuci darah penuh. Bagaimana tidak penuh, penderita gagal ginjal yang menjalani cuci darah (haemo-dialisi/HD) reguler jumlahnya semakin meningkat yaitu sekitar empat kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Atas kondisi ini, Septian akhirnya

memutuskan untuk melakukan cangkok ginjal. Septian adalah pasien pertama yang melakukan operasi cangkok ginjal di RSUP Sanglah, 18 Januari lalu. Tim cangkok ginjal RSUP Sanglah yang terdiri dari 37 disiplin ilmu berhasil melakukan cangkok ginjal pada Septian. Pendo-nornya tak lain adalah ibunya sendiri yang senantiasa menyayanginya hingga berani berkorban apa pun.

Bagaimana jika tidak ada pendonor seperti halnya Ibu Septian, atau juga dari orang lain? Mungkinkah ginjal Septian di-ambilkan dari ginjal hewan atau binatang? Menurut Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Koordinator Wilayah Bali, NTB, NTT, Prof. Dr. dr. I Ketut Suwitra, Sp.P.D.-KGH., saat ini sedang dilakukan penelitian cangkok organ atau pemindahan organ dari hewan ke manusia yang disebut xeno tranplantasi. “Memang betul sedang diteliti, bahwa di kemudian hari nanti akan ada pencangkokan organ atau pemindahan organ dari hewan ke manusia,” katanya.

Hewan tersebut, kata Prof. Suwitra, direkayasa secara genetik sehingga

organ tubuhnya mirip atau menyeru-pai organ organ tubuh manusia. Jika manusia membutuhkan organ, maka organ hewan itu dapat dipindahkan ke tubuh manusia. Saat ini, penelitian tersebut dalam tahap uji klinik, belum dilakukan pada manusia. Kemungki-nannya berhasil sangat tinggi karena kedekatan atau kemiripan jaringan. “Yang banyak diteliti itu organ monyet karena kedekatan, kemiripan jaringan,” jelas profesor asal Banjar Penasan Gede Desa Tihingan Kecamatan Ban-jarangkan, Klungkung ini.

Prof. Suwitra mengakui belum tahu tekhniknya, namun yang jelas monyet direkayasa sedemikian rupa sejak masih embrio sehingga tumbuh dengan jaringan tubuh mirip manusia. Mengingat prob-lem cangkok organ yang terjadi adalah donor, maka penelitian cangkok ginjal dari hewan ke manusia menjadi harapan baru bagi yang membutuhkan organ. “Mudah-mudahan transplantasi ginjal ini bisa dilakukan,” harapnya.

Maya/Sugiarta

Cangkok Organ dari Hewan ke Manusia

MBP/ist

Page 34: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201634

A K T I V I TA S

MBP/ist

BANK ANDA – Bank Antardaerah (Anda) Cabang Den-pasar menyerahkan dua hadiah mobil Honda Brio kepada

dua nasabah pemenang undian Tabungan Anda, Berhadiah Periode XXXVI atas nama Kika Bhay Abdul Husain (74)

dan Ni Putu Suyeni (70) di Bank Anda Cabang Denpasar, Senin (28/3). Undian tersebut dilakukan di Surabaya pada

26 Februari lalu. Kedua pemenang undian berhadiah ini tidak pernah menyangka akan mendapatkan hadiah mobil. Abdul Husain mengatakan dirinya tidak pernah menduga

bisa memenangkan hadiah mobil dari Bank Anda.

MBP/ist

MERTASARI BEACH FESTIVAL - Mertasari Beach Fes-tival kembali digelar untuk kedua kalinya di kawasan Pan-taiMertasari (belakang Mercure Resort), Sanur, Denpasar pada 26-27 Maret 2016. Festival Pesona Bahari Mertasari

ini menghadirkan beragam aktivitas, baik perlombaan maupun pertunjukan untuk segala umur sepanjang hari.

Diantaranya kelas yoga dan meditasi, pertunjukan budaya Bali seperti rindikperformance, tari kecak dan parade

ritual keagamaan melasti, pasar seni, hiburan anak, wisata kuliner, serta pengobatan tradisional. Berbagai perlombaan seperti lombajukung hias, voli pantai, memancing, karnaval

jukung, dan balap kano.

MBP/ist

PNB - Guna mempersiapkan tenaga kerja terampil khusus-nya dalam bidang pariwisata, Politeknik Negeri Bali (PNB)

menggandeng Hilton untuk menggelar Diseminasi Program Manajemen Training, Senin (28/3). Bertempat di Gedung Widya Padma Hall KampusPNB, kegiatan ini diikuti oleh

400-an peserta dari Jurusan Pariwisata yaitu dari Program Pendidikan D-4 Manajemen Bisnis Pariwisata, D-3 Perhote-

lan dan D-3 Usaha Perjalanan Wisata.

MBP/ist

UNWAR - Universitas Warmadewa (Unwar) menyeleng-garakan seminar Lingkungan Kepariwisataan dengan tema

“Pengembangan Pariwisata Menuju Pembangunan Pari-wisata Berkelanjutan yangRamah Lingkungan” pada Sabtu

(26/3) di Ruang Sidang Sri Kesari Warmadewa Mandapa Unwar. Dalam seminar tersebut diisi beberapa pembicara

dari perwakilan Gubernur Bali yaitu Kepala Dinas Pariwisa-ta Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra, S.H.,

M.H., Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Prof. Dr. Ir. I Gde Pi-

tana, Prof. Dr.dr. I Ketut Sukardika, Sp.KK., Dr. Ir. Irianto.

Page 35: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 35

MBP/ist

SENATOR - Kasus pelarangan pembuatan ogoh–ogoh bertema reklamasi di Banjar Buagan, Denpasar seba-

gaimana dikutip oleh media online sebelum Nyepi, ternyata terdengar ke telinga anggota DPD-RI utusan Provinsi Bali. Demi mendapat penjelasan resmi, Senator DPD-RI Dr. Shri

I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menyambangi kantor Polda Bali dan bertemu dengan jajaran Polda Bali,

diantaranya Kapolda, Wakapolda, Kapolres, Kapoltabes, Polsek Denpasar Barat, Kapolres Karangasem dan jajaran. Atas kejadian tersebut, pihak DPD-RI mengingatkan Polri bahwa masalah reklamasi bukan urusan Polri, tapi urusan politik dan ke depan agar Polri benar–benar menjadi insti-

tusi yang dicintai oleh rakyat.

MBP/ist

SPB-STPBI DENPASAR - Awal Maret 2016 Kampus SPB-STPBI Denpasar banyak kedatangan hotel besar yang

ingin melakukan interview seperti Faena Hotel Miami, The St. RegisResort dan Delano Hotel yang sama-sama

berlokasi di Bal Harbour, Miami FL. Kedatangan mereka untuk melakukan perekrutan mahasiswa perhotelan untuk melaksanakan internship di hotel mereka. Hotel-hotel yang

sebelumnya sudah melaksanakan kunjungan ke Kampus SPB-STPBI seperti The Big Cedar yang berlokasi di Mis-

souri.

MBP/ist

KARYA AGUNG - Keluarga Besar Puri Belulang meng-gelar Karya Agung melaspas agung manawa ratna,

mapeselang, dan mapedudusan agung medasar tawur balik sumpah di Pemerajan Agung Puri Belulang yangpun-

caknya pada rahina Anggara Pon Merakih, Selasa (29/3).Puri Belulang berlokasi di wewidangan Desa Pakraman

Belulang, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Tabanan.Sehari menjelang puncak karya, tokoh Puri Satria sekali-gusanggota Komisi IV DPD RI Anak Agung Oka Ratmadi

berkesempatanmenghadiri oleman serangkaian karya agung ngenteg linggih tersebut.

MBP/ist

SENATOR - Aspirasi dari Desa Adat Kuta ditanggapi cepat oleh DPD-RI Komite III Bidang Pariwisata dan Kesra.

Tidak sampai tiga bulan, hasil dan harapan adanya perjan-jian kerja sama antara Desa Adat Kuta dengan Bank In-

donesia (BI) dalam hal Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing(KUPVA), baik sosialisasi UU No.3 Tahun 1999

dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/15/PBI/2014 tentang KUPVA dan kerja sama pengawasan KUPVA legal di wilayah desa adat akhirnya terwujud.Kegembiraan dan apresiasi atas kinerja Bank Indonesia Denpasar di bawah

kepemimpinan Dewi Sulistyowati disampaikan Senator Arya Wedakarna pada publik.

Page 36: Majalah Bali Post Edisi 133

36

L I N G K U N G A N

11 - 17 April 2016

Sumber Daya Air, PembangunanBerkelanjutan

Page 37: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 37

Krisis air kini bukan hanya menjadi kekhawatiran Bali, tetapi kawasan bahkan dunia. Masalah air ini bahkan menjadi pembahasan utama pada pertemuan Asia Water Council (AWC) yang berlangsung di Nusa Dua Beach

Hotel, Badung, akhir Maret lalu. AWC sendiri terbentuk dari Forum Asian Water High Level Round (AWHot). AWC diinisiasi Indone-sia, Jepang, Korea, Laos, Nepal, Mongolia, Singapura, Thailand, Uzbekistan, dan Prancis (sebagai wakil World Water Forum).

“Misi dari AWC adalah mendorong dan mendukung pemban-gunan sumber daya air yang berkelanjutan dengan melibatkan semua pihak melalui kerja sama dengan organisasi sumber daya air di dunia,” ujar Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Peker-jaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mujiadi dalam acara The 1st Generral Assembly Meeting of Asia Water Council di Nusa Dua Beach Hotel, Badung tersebut.

Mujiadi menjelaskan, AWC membahas tiga isu utama terkait dengan siklus air, yakni penggunaan air untuk semua aspek, per-lindungan lingkungan hidup, dan mitigasi bencana alam. Termasuk, membahas beberapa strategi untuk mengatasi permasalahan sumber daya air di Asia. “Air akan dijadikan sebagai sasaran dan tujuan untuk pembangunan berkelanjutan di Asia, itu yang pertama. Kedua, menyediakan satu program yang menjadi wadah negara-negara Asia bagi semua pemangku kepentingan yang berkaitan dengan AWC. Ketiga, membangun kerja sama dalam menghadapi tantangan bidang sumber daya air,” paparnya.

Wakil Gubernur Ketut Sudikerta yang mewakili gubernur pada pertemuan tersebut, mengaku sangat mendukung adanya pemban-gunan sumber daya air yang berkelanjutan. Hal ini demi keber-langsungan dan kelestarian air yang ada di bumi serta pemerataan pemanfaatan air bersih. Terlebih, saat ini krisis air banyak terjadi di belahan dunia. Distribusi sumber daya air juga sering kali tidak merata. “Persoalan lainnya adalah, hingga kini pengelolaan sum-ber daya air berfokus secara eksklusif untuk orang-orang tertentu, sehingga air masih sulit diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Sudikerta.

Dikatakannya, dorongan terhadap pembangunan infrastruktur sumber daya air juga mendukung program prioritas pembangunan nasional. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur pengemban-gan sumber daya air diharapkan mengacu kepada kebijakan utama pembangunan wilayah nasional, sehingga mampu mempercepat pemerataan pembangunan sumber daya air antarwilayah.

“Selain berupa pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya air dan juga pemanfaatan dari sumber daya air tersebut harus benar–benar diperhatikan. Dengan kondisi saat ini di mana jum-lah dan pertumbuhan penduduk yang sangat banyak, justru akan menimbulkan permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya air,” tandas Sudikerta.

Di sisi lain, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) maupun perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang dapurnya adalah air, selama ini hanya mengambil dan mengambil air dari sungai amupun sumber air lainnya. Bahkan, sempat muncul masalah rebutan air antara petani dengan pihak PDAM saat krisis air terutama di musim kering. Karena itu, mereka-mereka ini diharapkan tidak hanya sebatas mengambil air baku dari sungai ataupun sumber air di Bali. Tetapi, melalui dana corporate so-cial responsibility (CSR-tanggung jawab sosial)-nya diharapkan dapat menjaga kuantitas air di bumi. Ada dua kata kunci dalam pengelolaan air, yaitu kualitas dan kuantitas. ‘’Saya sering di beberapa pertemuan, dari bidang konservasi air, PDAM memang sebagai pihak yang dapurnya adalah air dan air itu tidak pernah dia

ciptakan. Tetapi, air itu dia hanya tangkap, kumpulkan, kemudian proses lalu dia jual. Maka selama ini, biaya harga air yang dia berikan kepada masyarakat tidak pernah mencantumkan berapa harga untuk membuat air baku,’’ papar Ketua Puslit PPLH Unud Dr. Made Sudarma, M.S., belum lama ini.

Yang diperhitungkan, lanjutnya, hanyalah berapa biaya untuk memproses air baku menjadi air bersih. Ke depannya, diharapkan PDAM tidak hanya menjaga kualitas air, tetapi juga kuantitas atau pasokan air. Mengingat, pasokan air didapat dari hutan, maka jika PDAM memiliki CSR harus digunakan untuk menjaga hutan.

Cara menjaga air tersebut, katanya, dengan menjaga fungsi hidrologis hutan. Jangan digunduli, jangan dirusak. Maka dari itu, agar masyarakat tidak merusaknya, perlu dilakukan edu-kasi dan berikan kompensasi. Selama ini, masyarakat hulu tidak mendapatkan kompensasi. ‘’Jangan hanya disuruh menjaga saja. Contohnya sekarang hulu sungai Tukad Badung di daerah Pelaga, justru masyarakat yang di hulu susah mendapatkan akses air bersih karena letaknya jauh di bawah,’’ katanya.

Sungai merupakan gabungan dari anak-anak sungai, dan anak sungai merupakan gabungan dari beberapa mata air. Mata air tidak serta merta langsung mengalir dari hutan. Mata air terjadi apabila fungsi hidrologis hutan terjaga. Masyarakat hulu merasa tidak ada gunanya menjaga hutan karena tidak pernah mendapatkan akses air bersih. Sedangkan orang hilir, hanya membeli air dari PDAM. Maka dari itu, ia memandang perlu memberikan kompensasi pada masyarakat hulu agar mereka tetap menjaga hutan sehingga fungsi hidrologisnya terjaga sehingga air tetap bisa mengalir.

Rindra/Maya/Sugiarta

Page 38: Majalah Bali Post Edisi 133

P A R I W I S A T A

11 - 17 April 201638

Bunut Bolong berlokasi di daerah pegunungan yang termasuk wilayah Desa Manggisari, Ke-camatan Pekutatan, Kabupaten

Jembrana. Salah satu objek andalan alam di Gumi Makepung ini menyajikan pesona alam yang eksotisme dengan lubang di tengah yang dapat dilalui pengunjung.

Sebagai lokasi wisata, Bunut Bolong merupakan objek yang terbilang masih sangat alami. Untuk menunjang berbagai kebutuhan pengunjung, maka fasilitas sep-erti tempat parkir, toilet umum, restoran, kios-kios suvenir, bahkan penginapan lengkap tersedia.

Lokasinya yang masih asri dengan pemandangan perbukitan di sepanjang jalur jalan menuju Buleleng. Kawasan ini memang menjadi lokasi wisata andalan di kawasan Timur Jembrana. Jalan ini juga menjadi jalur alternatif untuk ke Denpasar, melalui Buleleng dan Tabanan. Bermula dari lubang di tengah pohon, menjadikan kawasan ini menarik dengan pemandangannya.

Tak hanya berdiri sendiri sebagai ob-jek wisata, tepat di sebelah barat pohon unik ini terdapat hamparan hutan yang membentang dari selatan ke utara yang juga tak kalah memesonanya. Tak jauh dari lokasi itu ada hamparan perkebunan cengkeh yang sama-sama memiliki daya pikatnya tersendiri.

Menurut sejumlah warga, keberadaan Pura ini juga tidak terlepas dari para penglingsir warga yang pertama kali membuka kawasan hutan disana. Sebagian besar merupakan warga dari timur Bali, seperti Klungkung dan Karangasem. Sehingga munculah hingga saat ini desa Manggisari dan sekitarnya.

Di sekitar pohon bunut ini juga terda-pat Pura Pujanga sakti. Di sekitar Pura ini prasarananya juga sudah lengkap baik tempat parkir maupun toilet hingga tempat beristirahat. Lokasi Pura yang

dekat dengan objek wisata Bunut Bolong mempermudah akses ke lokasi.

Pohon Bunut Bolong yang dilalui jalan aspal untuk satu arah itu konon menurut warga sejatinya tidak berlubang. Baru pada masa penjajahan Belanda pohon bunut yang tinggi menjulang dan lebar ini dilubangi. Setelah banyak penduduk yang mulai tinggal di sekitar Manggissari saat masa penjajahan Belanda, untuk mem-perlancar arus transportasi perkebunan dibuat akses jalan. Saat itu para pekerja pribumi yang dikerjakan oleh VOC mem-buka akses jalan dari perkebunan hingga ke pelabuhan. Tetapi sampai di sekitar lokasi Pura, terhalang bunut yang lebar dan berukuran besar. Mereka tidak bisa melintas karena di sisi kiri terdapat jurang, dan di sisi utara terdapat Pura. Akhirnya diputuskan untuk melubangi pohon bunut itu. Sepintas terlihat lubang di bunut itu terlihat kecil, tetapi sejatinya bisa dilintasi truk besar.

Dari pengamatan spiritual, sejatinya lubang pohon itu bukanlah pohon me-lainkan seperti gapura dari bata merah. Bentuknya lazimnya gapura dengan apit lawang. Bahkan sebelumnya, di kanan kiri pohon ini ada pohon kwanitan. Tetapi sekarang hanya tersisa satu. Konon bila ada orang yang melewati lubang bunut ini, harus permisi. Entah itu pejalan kaki maupun kendaraan.

Terlepas dari itu, pemandangan pohon yang menyerupai gapura ini cukup me-narik. Khususnya saat pagi hari dan sore, kawasan ini ramai dipadati pengunjung sekadar untuk berfoto atau beristirahat di warung-warung sekitar lokasi.

Surya Dharma

Objek Wisata Bunut Bolong di Desa Mang-gisari, Kecamatan Pekutatan, Jembrana

menyajikan nuansa yang eksotis dan magis.

Eksotisme Bunut Bolong di Gumi

Makepung

Page 39: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 39

Page 40: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201640

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/ist

SMPN 3 - HUT ke-37 SMPN 3 Denpasar selalu dirayakan dengan penuh gembira dan meriah. Agenda HUT diawali

dengan jalan sehat, Minggu (27/3), dilanjutkan Senin (28/3) dengan aneka lomba melibatkan 900 siswa SD se-Bali. Ketua

OSIS SMPN 3 Denpasar juga panitia pelaksana lomba I Putu Mega Darma Putra menjelaskan agenda lomba eksternal Senin

kemarin meliputi lomba akademis empatbidang studi yakni Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan IPS. Ini agenda tetap

tahunan untuk mendapatkan input terbaik di sekolah ini.

1 MBP/ist

TATAP MUKA- Wakil rakyat yang dikenal sangat getol memper-juangkan nasib petani dan krama subak di Bali kembali meng-

gelar tatap muka sebagai kegiatan reses Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si. dengan ratusan

anggota kelompok penerima bantuan Program Perikanan, Peter-nakan dan Kehutanan di Kabupaten Tabanan. Pada kesempatan

itu, Made Urip juga menyerahkan secara simbolis Bantuan Lang-sung Masyarakat (BLM) di Kabupaten Tabanan, Senin (28/3).

MBP/ist

PT PERTAMINA - Minggu (27/3) lalu sebanyak 2.000 batang bibit pohon mangrove jenis Rhizophora mucronata, Sonneratia

alba, dan Avicennia marina ditanam oleh lebih dari 100 orang dalam program Rehabilitasi Kawasan Hutan Mangrove di Kelura-

han Serangan, Denpasar Selatan yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) TBBM Sanggaran Denpasar, Bali. Bekerja

sama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sahabat Karang Serangan, program rehabilitasi ini merupakan salah satu

realisasi dari kepedulian pihak BUMN dan masyarakat dalam upaya konservasi lingkungan di kawasan hutan mangrove.

MBP/ist

ROYAL - Royal Bali College sebagai salah satu lembaga pelati-han kerja terbaik di Bali telah menggunakan Kurikulum dan

Skema Okupasi ASEAN 2015 dan disesuaikan dengan Marine Di-rective. Dengan begitu, program dan pola pelatihan selalu match sehingga lulusannya memiliki kompetensi yang mampu bersaing

di tingkat nasional maupun internasional. Dalam rangka mem-persiapkan lulusannya mudah terserap di dunia kerja dan juga

mendukung program 3 in 1 dari pemerintah yaitu Pelatihan,

dua agency terkemuka untuk penempatan crew ke kapal pesiar dan river cruise.

Page 41: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 41

MBP/ist

KOMPETISI - Anak muda Bali mau tidak mau harus mampu menghadapi kompetisi global. Demikian ditegaskan Senator

Gede Pasek Suardika, S.H., M.H. di hadapan peserta dis-kusi ‘’Generasi Muda Bali dan Tantangan ke Depan’’ yang diselenggarakan Karang Taruna Eka Canthi Kedonganan,

Jumat (25/3) di Ball Room LPD Desa Adat Kedonganan. Ac-ara tersebut dihadiri perwakilan STT di wilayah Kedonganan dan beberapa tokoh masyarakat Kedonganan, Lurah Kedon-ganan, Ketua LPM Kedonganan, Kepala LPD Kedonganan,

dan Bendesa Adat Kedonganan.

MBP/ist

PURA PUCAK BON - Karya Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, Mapeselang lan Tawur Balik Sumpah Madia dilak-sanakan di Pura Pucak Bon, Kecamatan Petang, Badung,

bertepatan dengan Purnama Kadasa, Rabu (23/3) lalu. Karya tersebut di-puput Ida Pedanda Buda Gunung Sari Peliatan

Ubud, Ida Pedanda Gwria Dalem Sibang, Ida Pedanda Istri Geria Gede Abiansemal, Ida Pedanda Istri Geria Gede Manu-

aba Carangsari, Ida Pedanda Istri Geria Dalem Sangeh Upacara Mapasaran di-puput Ida Peranda Geria Simpangan

Sandakan.

MBP/ist

KSP - Meski baru seumur jagung, namun Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Semeton Masyarakat Anak Rantau Tabanan

(Smart) berkembang baik dan sehat. Ini bisa dilihat dari peningkatan SHU tahun 2014 yang mencapai Rp 19 juta. Kini

meningkat menjadi Rp 40 juta di tahun 2015. Hal ini diung-kapkan Manager KSP Smart Drs. I Wayan Darta, M.Si. saat

acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-2 Tahun Buku 2015, Jumat (25/3) di Pura Luhur Batukaru.

MBP/ist

SEMINAR - Seminar PTK (Penelitian Tindakan Kelas) diselenggarakan di SMPN 3 Tegallalang, Jumat (25/3)

kemarin. Acara yang diikuti puluhan guru di Kabupaten Gianyar itu bertujuan untuk melengkapi persyaratan dalam

kenaikan pangkat. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu diharapkan dapat menghasilkan karya tulis yang bisa

diimplementasikan untuk peningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Gianyar. Kepala SMPN 3 Tegallalang I Ketut Seraya Adnyana, S.Pd., M.Pd., mengatakan, seminar PTK

itu diselenggarakan selama tiga hari dari 25 hingga 27 Maret 2016 dengan peserta 52 guru.

Page 42: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201642

O B J E K W I S A T A

Air Panas Angseri men-jadi tempat wisata fa-vorit belakangan ini. Tak hanya masyarakat

lokal, tetapi masyarakat asing juga menyukai Daya Tarik Wisata (DTW) yang tergolong asri ini. Arealnya menghijau karena kaya akan pohon-pohonan, juga alam persawahan yang bertingkat. Berwisata ke Air Panas Angseri, selain untuk refreshing juga sam-bil berobat.

DTW ini terletak di Banjar Munduk Lumbang, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Lokasinya sekitar 40 km dari Denpasar atau 20 km dari Kota Tabanan. Dari Kota Denpasar melalui jalan utama menuju Be-dugul untuk sampai ke sana. Bisa juga melewati rute lain, yaitu dari Penebel melalui Jatiluwih ke arah

timur laut, dimana rute ini sedikit lebih sulit dibandingkan dengan rute lewat Bedugul.

Dulu, air panas ini merupa-kan permandian masyarakat lokal, tetapi karena banyak dimanfaatkan oleh masyaraklat luar, maka sejak 2007 dikelola menjadi DTW. Ka-wasannya ditata dengan berbagai taman. Untuk pengunjung disiap-kan satu kolam besar dan satu ko-lam kecil khusus untuk anak-anak. Sementara bagi mereka yang ingin berendam disiapkan 6 air panas da-lam bilik. Air Panas Angseri dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 wita hingga 17.00 wita. Harga tiket masuk Rp 5.000 per orang untuk anak-anak dan Rp 7.000 untuk orang dewasa. Jika ingin mandi di dalam bilik berendam untuk em-pat orang dikenai tarif Rp 15.000 per bilik. “Pada akhir pekan atau

liburan hari raya seperti Galungan dan Kuningan, Natal dan Tahun Baru ataupun libur sekolah air pa-nas ini selalu dikunjungi,” kata Pak Wira, penjaga tiket di sana.

Menurut Pak Wira, masyarakat lokal yang mandi kebanyakan untuk berobat. Dengan mandi di air panas ini mereka percaya gatal-gatal yang ada di tubuhnya hilang. Wisatawan mancanegara juga menyukai Air Panas Angseri. Mereka datang bersama teman atau keluarga. “Turis biasanya mandi di dalam bilik. Namun, tak semuanya tamu yang datang itu mandi. Ada juga yang sekadar jalan-jalan,” ucapnya.

Budarsana

Air Panas AngseriBerwisata Sambil Berobat

Suasana DTW Air Panas Angseri pada musim liburan. LAPORAN

Page 43: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 2016 43

CANDI Wasan, merupakan situs bersejarah yang baru saja ditemukan. Kompleks situs Wasan ini diperkirakan berasal dari abad XIII-XIV Masehi didasarkan atas langgam arca yang ditemukan. Lokasinya, terletak di Dusun Belahtanah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar atau sekitar 16 Km dari Kota Denpasar.

Jero Mangku Wayan Lasiaja mengatakan, lokasi Candi Wasan ini merupakan Pura Puseh Wasan, sehingga masuk ke areal candi melewati candi bentar. Candi Wusan terletak di tengah-tengah areal persawahan Subak Wasan. “Dulu, semua situs peninggalan itu tertimbun tanah, kemudian mulai digali dan diteliti sejak 1996 hingga 2006. Dan berhasil menemukan peninggalan arkeologi seperti candi dengan konstruksi susunan batu dan sebuah kolam,” katanya.

Berdasarkan dari temuan ornamen arca-arca tersebut ke-mudian dicarikan pembandingnya, sehingga membuat candi dengan bentuk yang ada sekarang. Candi itu memiliki tinggi 17 meter dari atas tanah. Di dalam candi itu ditempatkan arca-arca yang ditemukan itu. Meski tergolong baru, namun candi tersebut tampak megah dan klasik. “Tempat ini biasa dijadikan sebagai tempat untuk meditasi oleh masyarakat lokal, juga wisatawan,” jelas Jero mangku.

Memasuki areal pura tersebut akan terasa beda. Di sebelah selatan merupakan telaga kuno yang ditumbuhi tanaman bunga. Di sebelah utara candi terdapat peninggalan arca-arca leluhur ber-wujud yang terbuat dari batu padas. Bentuknya beraneka ragam, namun sudah dalam keadaan tidak utuh. Berbagai jenis langgam arca itu, di antaranya arca Catur Muka, perwujudan Batara-Batari dan arca Nandhi yang lapiknya berhiaskan tengkorak.

Jero Mangku Wayan Lasiaja memaparkan, Pura Wasan di-empon oleh 10 kepala keluarga (KK), terdiri dari 5 KK merupakan keluarga Jero Mangku Wayan Lasiaja dan 5 KK dari luar desa tersebut. Meski demikian, setiap piodalan hampir seluruh masyarakat Banjar Belahtanah menghaturkan sesajen. Piodalan digelar setiap enam bulan (210) hari yaitu pada BudaCemeng Klawu.

Menurut keyakinan masyarakat di sana, Pura Wasan juga sebagai tempat untuk nunas (mohon) kesembuhan. Ada yang datang karena berdasarkanpawisik (pemberiatahua secara niskala), ada berdasarkan pemberitahuan orang lain dan ada yang datang berdasarkan mimpi. “Khusus masyarakat dari luar Bali dan luar negeri seperti dari Belanda dan Perancis mereka hanya melakukan meditasi,” terangnya.

Pada tahun 2014 kembali ada penelitian tahap ke-21 yang mengambil posisi penggalian di halaman dalam Pura Subak Wasan yang berlokasi di sebelah utara Candi Wasan yang sudah selesai dipugar. Penelitian ini dilatarbelakangi penelitian tahun 1986 sampai 2006, berhasil menemukan tinggalan arkeologi seperti candi dengan konstruksi susunan batu dan sebuah kolam yang telah dipugar oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya, Bali NTB, NTT tahun 2009.

Budarsana

Situs Bersejarah Candi Wasan, Objek Wisata Spiritual

Candi Wasan, situs bersejarah sebagai objek wisata spiritual yang ramai dikunjungi wisatawan.LAPORAN

Page 44: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201644

A K T I V I T A S

MBP/ist

THE SANCTOO VILLA - Mengedepankan kelestarian ling-kungan dan budaya Bali menjadi dasar pemikiran dari pem-bangunan The Sanctoo Villa. Villa yang berlokasi di Singa-

padu, Sukawati ini sekarang sudah menjadi favorit sejumlah wisatawan mancanegara. “Jadi konsep pembangunan The Sanctoo villa ini memang mengutamakan pada kelestarian

alam dan budaya Bali. Dengan konsep Tri Hita Karana yaitu keharmonisan dari tiga unsur yaitu Tuhan, alam dan manusia.

Dari keharmonisan itu tentu akan membuat siapa pun yang tinggal di sini merasa nyaman dan aman,” ucap owner The

Sanctoo Villa A.A. Diah Haswani.

MBP/ist

BUPATI TABANAN - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan Wabup Komang Gede Sanjaya melakukan persembahyan-

gan di Pura Natar Sari, Apuan, Baturiti, Selasa (29/3). Hadir pada persembahyangan ini Sekda Kabupaten Tabanan I Nyo-

man Wirna Ariwangsa, Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya, Nyonya Putriningsih Ariwangsa, dan para Kepala SKPD di lingkungan

Pemkab Tabanan. Pujawali di Pura Natar Sari merupakan piodalan yang rutin digelar setiap enam bulan sekali, dan di-empon oleh Desa Pakraman Apuan, Baturiti. Piodalan yang

nyejer selama tiga hari ini akan berakhir (nyineb), Rabu (30/3).

MBP/ist

UNDIKSHA – Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undik-sha) Dr. Nyoman Jampel, M.Pd. bersama jajarannya melak-

sanakan rapat kerja ‘’Penyusunan Dokumen Perencanaan Undiksha Tahun Anggaran 2017’’. Pelaksanaan rapat dilang-sungkan tanggal 29-30 Maret, yang dipusatkan di Gedung Re-

ktorat lantai tiga kampus setempat. Pelaksanaan rapat itu, kata Jampel, untuk menyusun perencanaan program universitas

setahun ke depan. Tujuannya meningkatkan kinerja, kualitas, menciptakan iklim positif dan menjadikan Undiksha sebagai

kampus unggulan di Bali Utara.

MBP/ist

TATAP MUKA - Dalam rangka meningkatkan sinergi mewujudkan Karangasem yang cerdas, bersih, dan ber-martabat berlandaskan Tri Hita Karana, aparat TNI dan

unsur pemerintah daerah (pemda) serta seluruh komponen masyarakat Karangasem mengadakan kegiatan tatap muka di Gedung UKM Center Karangasem, Selasa (29/3). Brigjen TNI I Made Sumatra, S.H., Kepala Staf Kodam/IX Udayana

dalam arahan kepada aparat pemerintah daerah dan komponen masyarakat di Karangasem menyampaikan akan

pentingnya menjaga Bali.

Page 45: Majalah Bali Post Edisi 133

4511 - 17 April 2016

MBP/ist

SENATOR - Berbagi cerita politik dalam bentuk tips berpolitik cerdas ala anak muda dilakukan Senator Gede Pasek Suardika, S.H., M.H., dihadapan ratusan anggota Sekaa Teruna se- Desa

Ungasan. Acara dikoordinasikan oleh Karang Taruna Eka Karsa, Desa Ungasan di wantilan Desa Adat Ungasan, Sabtu

(26/3). Acara ini dilaksanakan guna menggugah generasi muda Ungasan supaya dapat memahami substansi politik yang memi-liki tujuan mulia untuk mengatur masyarakat dalam bentuk tips

yang sederhana.

MBP/ist

SMAN PENEBEL - Dalam rangka memperingati HUT ke-29, SMAN Penebel menggelar berbagai kegiatan. Sesuai dengan

visi dan misi sekolah, yaitu Tri Hita Karana, Selasa (29/3) SMAN Penebel memberikan bantuan sembako kepada dua Ru-

mah Tangga Miskin (RTM) di Banjar Penebel Kelod, Desa Pen-ebel, atas nama I Nengah Winata dan Ni Wayan Natri. Kepala SMAN Penebel I Nyoman Surjana, S.Pd. MpD., memaparkan,

perayaan HUT diadakan untuk mengembangkan sisi intelektul, jiwa sosial, dan religi siswa.

MBP/ist

THE SUKARNO CENTER - Komitmen The Sukarno Center yang bekerja sama dengan Universitas Mahendradatta Bali untuk mendidik anak-anak bangsa dari lintas suku, agama dan latar belakang, kembali ditunjukkan oleh Dewan Pem-bina The Sukarno Center yakni Ibu Sukmawati Soekarno

Putri. Tahun 2016 ini, lembaga internasional yang berbasis di Sanding, Tampaksiring, Gianyar ini menggelontorkan bantuan beasiswa S-1 dan S-2 kepada 59 siswa kelas XII

SMA/SMK di Bali yakni hampir sebesar Rp 2,8 miliar atau setara dengan Rp 56,5 juta per orang.

MBP/ist

KOTA DENPASAR - Rencana Pembangunan Jangka Menen-gah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar 2016- 2021 telah masuk

dalam proses penyusunan. Namun dalam penyusunan doku-men perencanaan tahunan berupa Rencanan Kerja Pem-

bangunan Daerah (RKPD) Kota Denpasar Tahun 2017 ini, kiranya dapat menyelaraskan dengan visi, misi “Padmaksara

Langkah Baru Dharmanegara Demi Denpasar”. Demikian disampaikan Wakil Wali Kota (Wawali) Denpasar I GN Jaya

Negara saat membuka Musyawarah Perencanaan Pem-bangunan Daerah (Musrenbangda) RKPD Kota Denpasar, Selasa (29/3) kemarin, di ruang pertemuan Graha Sewaka

Dharma, Lumintang, Denpasar.

Page 46: Majalah Bali Post Edisi 133

A K T I V I T A S

11 - 17 April 201646

MBP/ist

FKIP UNMAS - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar melak-

sanakan bakti sosial (bBaksos) terpadu dosen dan mahasiswa di Dusun Kayehan, Desa Dawan Kaler, Klungkung, Senin (28/3).

Kegiatan yang dibuka Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ini diisi penanaman pohon, diskusi, dan ceramah yang ditujukan

untuk meningkatkan pengetahuan para guru dan siswa. Ketua Panitia Dosen Baksos I Gede Putu Agus Pramerta didampingi Ketua Panitia Mahasiswa Ni Made Yuni Anggreni mengung-

kapkan, baksos diselenggarakan dalam rangka realisasi MoU Unmas Denpasar dan Pemkab Klungkung, Dies Natalis ke-34,

dan Wisuda Sarjana ke-51.

MBP/ist

ISBI - Institut Seni dan Budaya (ISBI) Tanah Papua sebagai lembaga pendidikan seni selalu berbenah untuk melahirkan lulusan yang berkualitas. Dalam kurikulum pendidikannya,

mahasiswa ISBI Tanah Papua di samping mempelajari seni tra-disi Papua, mereka juga mempelajari seni tradisi Nusantara. Diantaranya mampu menarikan beberapa tari Bali yaitu Tari

Pendet, Baris, Cendrawasih serta Cak yang beberapa bulan lalu sukses dipentaskan saat ngayah di Pura Surya Bhuwana

Jayapura sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

MBP/ist

KOTA DENPASAR - Anak muda, musik dan kreativitas merupakan hal yang tak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Melihat derasnya arus globalisasi yang menerjang

setiap sendi kehidupan khususnya di kota metropolitan seperti Denpasar, maka dibutuhkan anak muda kreatif, inovatif dan bisa mengikuti perubahan zaman. Untuk memberikan wadah bagi anak muda Denpasar berkreativitas, Wali Kota Denpasar

I.B. Rai Dharmawijaya Mantra melakukan launching ‘’De-sign Denpasar Youth Park’’ di Gong Perdamaian, Kertalangu,

Denpasar, Sabtu (26/3).

MBP/ist

UNDIKSHA - Tingginya animo masyarakat yang kuliah di Bali Utara tidak terlepasdari keberadaan Kampus Universitas Pen-didikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Medio Maret 2016 ini

tepatnya Kamis (24/3), Undiksha akses menggelar wisuda XLIX dengan jumlah lulusan mencapai 538 wisudawan.Rektor Un-

diksha Singaraja, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., dalam sambu-tannya memberikan motivasi kepada 538 wisudawan. Mereka

itu terdiri atas 83 magister, 448 sarjana, dan 7 ahli madya. Sebagaikampus terbesar di Bali Utara, tercatat Undiksha telah meluluskan 48.442 terhitung sejak belum bernama Undiksha.

Page 47: Majalah Bali Post Edisi 133

4711 - 17 April 2016

MBP/ist

BISTRO C BAR - Bistro. C Bar dan Restoran Canggu Club di-launching memberikan kebebasan dinner bagi pemegang kartu member maupun masyarakat umum untuk menikmati makanan dan minuman yang dipesan tanpa ada biaya tam-

bahan. Karena Bistro.C Bar dan Restoran ini ingin memberi pelayanan terbaik sekaligus memanjakan wisatawan maupun

masyarakat yang berkunjung.Direktur Canggu Club Bali dan Semara Group I Ketut Subina di sela-sela pembukaan

Bistro.C Bar dan Restoran, Kamis (24/3) malam lalu, menga-takanCanggu Club sebelumnya hanya ada wahana permainan

air dan sekolah bola dan yang lainnya.

MBP/ist

FH UNMAS - BEM Fakultas Hukum Universitas Ma-hasaraswati (FH Unmas) Denpasar, Sabtu (26/3), menggelar

diskusi panel “Fenomena Perkawinan Padagelahang dan Pengaruhnya pada Tatanan Adat”. Tampil sebagai narasum-

ber, dosen Unmas yang juga pengurus MUDP Bali Dr. A.A. Ketut Sudiana, S.H., M.H., Wakil Ketua II PHDI Bali I Made Suastika, S.H. dan Perbekel Desa Timpag Gusti W Sukawah-ana. Ketua BEM FH Unmas Manika Putri mengungkapkan,

diskusi panel ini untukmemberi wawasan bagi mahasiswa dalam memberi advokasi soal kawin padagelahang.

MBP/ist

UNMAS - Sebanyak 110 dosen di lingkungan Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar dilibatkan dalam Diklat dan

Focus Group Discussion (FGD) JabatanFungsional (Jafung) selama sehari. Dari jumlah itu, 28 di antaranya diikuti dosen

Jafung dibuka Rektor Unmas Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., Sabtu (26/3), menampilkan narasumber Prof. Dr. I Wayan Maba, Prof. Dr. A.A. Gede Agung, M.Si., Rektor dan para Wakil Rektor

Unmas Denpasar. Ketua Panitia Diklat dan FGD Jafung Dewa Gede Agung Gana Kumara, S.Pd.,M.Pd. mengungkapkan, Diklat

dan FGD Jafung Dosen-dosen Unmas Denpasar merupakan kegiatan serangkaian dengan Dies Natalis ke-34 Unmas Denpasar

yang jatuh tepat pada 8 April 2016.

MBP/ist

FH UNDWI - Desa Penglipuran, Kelurahan Kubu, Ban-gli menjadi sasaran kesekian kalinyapada program Kerja

Sosial (Kersos) Fakultas Hukum Universitas Dwjendra (FH Undwi) Denpasar. Minggu (27/3) ratusan mahasiswa FH Undwi diterjunkan melakukan program kersos di desa

ini sehari penuh. Kersos dipimpin Dekan FH Undwi Dr. A.A. Sagung Ngurah Indradewi, S.H., M.H. bersama Wakil Dekan Dr. I Wayan Arka, S.H., M.H. dan Drs. I Ketut Win-

dia, S.H., M.H., dihadiri Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar M.S. Chandra Jaya dan Rektor Undwi Dr. Putu

Dyatmikawati, S.H., M.Hum.

Page 48: Majalah Bali Post Edisi 133

T R A D I S I

11 - 17 April 201648

Ratusan masyarakat dengan mengenakan pakaian adat berkumpul. Dengan wajah sumringah, mereka terlibat

dalam tradisi magebek-gebekan di Desa Pakraman Tukadmungga, Buleleng. Tradisi ini digelar serangkaian ritual Tawur Agung Kesanga, sehari sebelum Nyepi yang dipusatkan di perempatan desa. Dalam tradisi ini, mereka berebut tulang-belulang dan sisa daging godel(anak sapi) usai dipotong untuk sarana upacara pacaruan.

Magebek-gebekan dilakukan spon-tanitas memperebutkan sisa daging godel yang sudah dipotong. Godel itu sebelumnya dikuliti, lalu diambil dag-ing dan organ dalamnya untuk diolah menjadi sarana pacaruan. Klian Desa Pakraman Tukadmungga Ketut Wicana, belum lama ini menyampaikan, saat Tawur Kesanga serangkaian hari raya

Nyepi Tahun Çaka 1938, umat setem-pat mempersembahkan keempat kaki dan kepala godel yang telah dipotong tersebut. Ketika magebek-gebekandimulai, daging godel yang tersisa dire-but masyarakat secara beramai-ramai. ‘’Tradisi magebek-gebekan ini memiliki makna persatuan dan mempererat rasa manyama braya,’’ ujarnya.

Rangkaian magebek-gebekan dilaku-kan sejak pagi hari dengan mapepada,bertepatan rahinan Tilem Kasanga. Saat itu krama bersama-sama mengolah daging godel menjadi sate lilit, lawar, dan menu lainnya. Prosesi pacaruan magebek-gebekan puncaknya dilakukan sore hari pukul 16.00 Wita, melibatkan ratusan masyarakat.

Godel yang digunakan memiliki tanduk, belum pernah dikebiri dan tidak cacat, dan sehat. Godel itu dibeli dari hasil iuran krama desa. “Krama yang mendapat

bagian godel yang diperebutkan menjadi hak pribadi dan bisa dibawa pulang untuk diolah sebagai masakan,” ucapnya. Tra-disi magebek-gebekan dilakukan krama Desa Tukadmungga setiap tahun sekali atau tepatnya sehari sebelum Nyepi.

Dari cerita turun-temurun, dulunya pertanian warga Desa Tukadmungga, mengalami masalah, karena mendapat serangan hama tikus. Konon leluhur me-manfaatkan jangkrik untuk mengusir tikus. Dan, usaha itu berhasil. Perlahan-lahan, tikus menghilang. “Jangkrik dibuat supaya kuat melawan tikus, ketika itu dilakukan pecaruan magebek-gebekan setahun sekali. Pemilik jangkrik mencari lidah godel dan harus menggigit lidah godel. Kemudian lidah godel itu diolah dijadikan makanan jangkrik agar kuat melawan tikus,” pungkasnya.

Dewa Kesuma

MBP/dgk

Masyarakat Desa Pakraman Tukadmungga, sehari sebelum Nyepi melaksanakan upacara magebek-gebekan godel.

“Magebek-gebekan Godel”

Mempererat Rasa ”Manyamabraya”

Page 49: Majalah Bali Post Edisi 133

H I B U R A N

11 - 17 April 2016 49

Andania Suri dan Chelsea Shania tampil bareng dalam

-

saling bertatapan satu sama lain. Suri terlihat men-

Shania sebagai

Film ini sendiri di-

-

-

-

-

-

Ipik

’’Beauty and the Best’’

Page 50: Majalah Bali Post Edisi 133

11 - 17 April 201650

P R O P E R T I

Harapan pasar properti kem-bali pulih, hingga saat ini belum menunjukkan perkembangan berarti. Oleh karena itu, pengem-

bang lebih memilih menggarap segmen menengah ke bawah. Pasar properti belum bisa pulih, jika daya beli masyarakat masih lemah. “Pasar properti masih lesu karena daya beli masyarakat lemah. Penyebabnya ada beberapa faktor,” kata pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indo-nesia (REI) Bali, Semadi Putra.

Faktor yang dimaksud, kata Semadi, adalah yang menggerakkan ekonomi In-donesia saat ini boleh dibilang hanya 1 % dari jumlah penduduk Indonesia. Dengan demikian, angka 1 % tersebut saat ini yang menguasai hampir 90 % uang yang bere-dar di Indonesia. “Sampai saat ini mereka (pengembang-red) masih wait and see kebi-jakan pemerintah pusat karena masih belum jelas mau kemana arahnya,” tegasnya.

Nah ketika dana besar itu tidak men-galir, otomatis mempengaruhi daya beli masyarakat. Selain itu, bunga acuan Bak In-donesia (BI rate) sudah turun, namun pihak bank sampai sekarang hanya memberikan

angin surga saja. “Katanya mau menurunk-an bunga, tapi sudah sampai bulan April tidak ada tanda-tanda tersebut. Padahal ketika BI rate naik, dalam tempo secepat kilat bunga bank naik,” ujar Semadi.

Apa pengaruhnya? Menurut pengusaha properti sukses asal Karangasem ini, tentu ketika BI rate turun konsumen yang mem-beli properti lewat KPR (Kredit Pemilikan Rumah) akan mendapat bunga murah. Se-lain itu, pemilik dana yang dulunya disim-pan di deposito, akan dialihkan ke investasi yang hasil atau marginnya lebih tinggi. Salah satu investasi itu adalah properti.

“Hanya, sampai sekarang seperti saya sampaikan, bank belum ada gelagat menu-runkan bunga pinjaman. Konon belum ada surat edaran BI, padahal saya sendiri sempat menghubungi BI dan OJK, tidak diperlukan imbauan tersebut karena hal itu merupakan kebijakan masing-masing bank,” ungkap Semadi.

Semadi menjelaskan, pasar properti tidak bisa digenjot supaya cepat pulih. Pada siklusnya, memang tahun 2014 dan 2015 mengalami kondisi jenuh akibat dari terlalu melonjaknya harga tanah. Akibatnya, harga tidak lagi terjangkau khususnya buat masyarakat berpenghasilan rendah. Apalagi di daerah Denpasar dan Badung Selatan. “Kita memasuki equilibrium baru, dimana saat inilah kondisi normal yang sebenarnya. Tahun 2011 - 2013 merupakan tahun yang tidak normal alias berlebihan untuk dunia

properti,” katanya.Melonjaknya nilai tanah, juga menjadi

salah satu pemicu lesunya pasar property. Apalagi di Bali yang terkenal sebagai favor-it money laundry destination di Indonesia. Indikasinya, beberapa tahanan KPK punya tanah atau aset di Bali. Mereka-mereka ini-lah yang dicurigai mempermainkan harga tanah seenaknya sehingga harga tanah di Bali terutama di perkotaan seperti Den-pasar dan Badung sangat tinggi. Kondisi ini memicu pengembang menyasar daerah pinggiran seperti Batubulan, Gianyar dan dekat Tabanan..

Disinggung soal penyusutan lahan pertanian untuk properti harga murah, kata Semadi, penyusutan tersebut bukan semata karena pengembang. Semua orang diharapkan paham tentang rencana detail tata ruang (RDTR). “Jadi kalau dilihat peta tersebut, memang ada lahan pertanian atau sawah merupakan kawasan yang boleh dikembangkan permukiman. Ada juga sawah yang memang tidak boleh diban-gun.

Kalau anggota REI Bali, saya ja-min sebelum melakukan pengembangan pasti mengecek RDTR dulu. Pokoknya sebelum beli lahan pasti dicek dulu.

Rasanya yang mencaplok lahan basah itu bukan pengembang namanya, tapi tukang kapling,” tegas Semadi.

Kerta Negara

Daya Beli Masyarakat Lemah

Pasar Properti Lesu

MBP/wan

Page 51: Majalah Bali Post Edisi 133
Page 52: Majalah Bali Post Edisi 133